Anda di halaman 1dari 27

REGISTRASI PASIEN

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSPAI/SOP-001/09/2021 28 September 2021 0


dr. Anggraeni Zaenab,MM
Ketua Bidang sertifikasi
Deskripsi SOP Registrasi pasien laboratorium adalah proses memasukan data pasien dan jenis pemeriksaan yang diminta dalam
formulir permintaan, serta memberikan nomor urut (register) laboratorium pada semua formulir data yang
diperlukan di TUK LSP ASNAKES Indonesia pada Skema Kualifikasi Nasional Sertifikat II Bidang Teknologi
Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar registrasi yang digunakan di pelayanan laboratoium
klinik berbasis Teknologi Informasi (IT).
Terdapat 4 (Empat) langkah utama yang harus dilakukan pada proses registrasi pasien, yaitu :
1. Penerimaan pasien dan formulir permintaan pemeriksaan
2. Identifikasi dan verifikasi persiapan dan data pasien sesuai formulir
3. Input Data Pasien
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES Indonesia
Judul & Nomor Unit Q.86TLM00.004.1 : Melakukan Penerimaan dan Pencatatan Pasien
Kompetensi Q.86TLM00.108.1 : Melakukan Proses Registrasi pasien
Penanggungjawab Asesor Kompetensi

Metode 1. Aplikasi registrasi berbasis IT dan bersifat online


2. Alamat online : usklsp2020.medikafarmaalkesindo.com
User : …………………………………..
Password : …………………………………..
User dan password akan diberikan perTUK
3. Komunikasi langsung sesuai standar komunikasi di pelayanan kesehatan
Persyaratan Utama 1. Mampu menggunakan perangkat komputer
2. Mampu berkomunikasi secara verbal dan non verbal sesuai standar pelayanan kesehatan
3. Mampu mengaplikasikan registrasi pasien di laboratorium medik
Prosedur A. Penerimaan Pasien (1)
Peserta Uji
1. menerima pasien
2. mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
3. mempersilakan pasien duduk
4. memastikan pasien sudah merasa nyaman
B. Identifikasi dan verifikasi persiapan dan data pasien sesuai formulir (2)
Peserta Uji
1. melakukan verifikasi data pasien pada formulir permintaan menggunakan pertanyaan terbuka
2. melakukan identifikasii persiapan pasien sesuai pemeriksaan yang diminta
3. menjelaskan pemeriksaan yang diminta dan sampel yang akan diambil
4. memastikan pasien telah memahami apa yang dijelaskan
5. memastikan pasien bersedia dilakukan pengambilan sampel
6. memohon ijin kepada pasien untuk melakukan input data
7. mengucapkan terimakasih
8. mempersilakan pasien ke ruang pengambilan sampel
C. Input Data Pasien (3)
1. Peserta membuka aplikasi registrasi online
Gunakan username dan password sesuai yang disiapkan TUK, muncul dashboard dibawah ini
2. Klik Registrasi Pasien (panel berwarna biru)
Muncul “Registrasi pasien baru”

Lakukan input data pasien (2) pada panel menu yang muncul di monitor, sebagai berikut :

Menu Isi Keterangan


Kode Registrasi RM 17101900… Terisi otomatis oleh sistem, catat pada formulir
permintaan pemeriksaan yang diterima
Nama Pasien Diisi Nama Peserta
Dokter Pengirim Pilihan Pilih nama dokter sesuai yang tertera pada
formulir permintaan
Golongan darah Pilihan Pilih golongan darah sesuai yang tertera pada
formulir permintaan
Status Menikah Pilihan Pilih status pernikahan sesuai yang tertera
pada formulir permintaan
Pekerjaan tuliskan sesuai yang tertera pada formulir
permintaan
Nama Ayah tuliskan sesuai yang tertera pada formulir
permintaan
Alamat tuliskan sesuai yang tertera pada formulir
permintaan
Tanggal Registrasi Terisi otomatis oleh sistem
Kategori Pasien Pilihan Pilih kategori pasien sesuai yang tertera pada
formulir permintaan
Jenis kelamin Pilihan Pilih jenis kelamin sesuai yang tertera pada
formulir permintaan
Tanggal Lahir Pilihan tuliskan sesuai yang tertera pada formulir
permintaan
Telepon tuliskan sesuai yang tertera pada formulir
permintaan
No. KK Diisi nomor sampel dengan minimal 6 angka,
contoh 000001
Nama Ibu Kandung tuliskan sesuai yang tertera pada formulir
permintaan
Petugas Pemeriksa Tidak dilakukan perubahan

3. “Klik” Panel Registrasi setelah semua data terisi

4. Input data registrasi dinyatakan selesai, jika muncul informasi “Data Berhasil Di tambahkan” pada menu
manajemen pasien
Waktu Kerja 5 Menit
Sarana dan Prasarana 1. Komputer = 1 buah
2. Aplikasi Registrasi = 1 set
3. Form Permintaan Pemeriksaan = 1 lembar/peserta uji
4. Meja Kerja = 1 buah
5. Kursi Peserta = 1 buah
6. Kursi pasien = 1 buah
7. Meja & kursi asesor = 1 set
8. Stopwatch/jam = 1 buah
Variabel penilaian Pemenuhan seluruh KUK
keberhasilan
Kerterkaitan/ dokumen 1. FR.AI.01 Checklist Observasi
pendukung 2. SOP Registrasi
3. Manual Prosedur Penggunaan Komputer
INPUT DATA DAN CETAK HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

NO.SOP TANGGAL PEMBUATAN REVISI KE : DISAHKAN OLEH :

LSPAI/SOP-002/09/2021 28 September 2021 0


dr. Anggraeni Zaenab,MM
Ketua Bidang sertifikasi
Deskripsi SOP SOP pembuatan hasil pemeriksaan laboratorium adalah proses memasukan data jenis dan hasil pemeriksaan sesuai
formulir permintaan, serta mencetak formulir hasil pemeriksaan laboratorium di TUK LSP ASNAKES Indonesia pada
Skema Kualifikasi Nasional Sertifikat II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar
registrasi yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik berbasis Teknologi Informasi (IT).
Terdapat 4 (Empat) langkah utama yang harus dilakukan pada proses registrasi pasien, yaitu :
1. Input data jenis pemeriksaan laboratorium
2. Input hasil pemeriksaan laboratorium
3. Mencetak hasil pemeriksaan laboratorium
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES Indonesia
Judul & Nomor Unit Q.86TLM00.004.1 : Melakukan Penerimaan dan Pencatatan Pasien
Kompetensi Q.86TLM00.108.1 : Melakukan Proses Registrasi pasien
Penanggungjawab Asesor Kompetensi

Metode 1. Aplikasi registrasi berbasis IT dan bersifat online


2. Alamat online : lkslsp2019.medikafarmaalkesindo.com
User : …………………………………..
Password : …………………………………..
User dan password akan diberikan perTUK
3. Komunikasi langsung sesuai standar komunikasi dengan penyelia/atasan langsung
Persyaratan Utama 1. Mampu menggunakan perangkat komputer
2. Mampu berkomunikasi secara verbal dan non verbal sesuai standar pelayanan kesehatan dengan penyelia/ atasan
3. Mampu mencetak dokumen menggunakan perankat IT
Prosedur A. Input Data Hasil Pemeriksaan (1)
Dilakukan setelah seluruh pemeriksaan selesai dilakukan
1. Pada menu dashboard Input data pemeriksaan, klik Proses Pemeriksaan (panel berwarna hijau)

2. Muncul menu “Manajemen Pasien”, klik kotak paling kiri sesuai data nama pasien yang akan diinput hasil
pemeriksaannya (perhatikan formulir pemeriksaan awal), kemudian klik “proses”(panel warna hijau sebelah
kanan nama pasien.
Pastikan Nama pasien/nama peserta yang diinput tertera pada list manajemen pasien

3. Muncul tampilan :
Data Rekam Medis Pasien sesuai pada formulir permintaan
Input data jenis dan hasil pemriksaan pada menu “Form Imput Pemeriksaan” dibawah data rekam medis
pasien

Pada Form Input Pemeriksaan, isi data :


Klik “pilih” sesuai jenis pemeriksaan yang diminta, tekan “next” untuk mencari jenis pemeriksaan yang
diinginkan
Menu Isi Keterangan
Bidang Pemeriksaan Pilihan Pilih yang sesuai
Sub Pemeriksaan Terisi otomatis dari Klik “Pilih”
Pemeriksaan Terisi otomatis dari Klik “Pilih”
Hasil Pemeriksaan Isi sesuai hasil pemeriksaan yang telah dialkukan

lakukan input data dan hasil untuk masing-masing jenis pemeriksaan ini secara berurutan sesuai pada formulir
permintaan
Klik “Tambahkan” untuk beralih ke input jenis dan hasil pemeriksaan laboratorium berikutnya
Hasil input data pemeriksaan akan muncul Detail hasil Pemeriksaan
4. Kliki “Bayar”( panel merah kiri atas) untuk dapat mencetak hasil

5. Muncul menu dibawah ini :


Pilih ‘cetak hasil pemeriksaan”
6. Muncul tampilan formulir hasil yang siap dicetak, klik gambar printer di sudut kanan atas

7. Tanda tangan dibagian pemeriksa


8. Serahkan hasil pada asesor

Waktu Kerja 5 Menit


Sarana dan 1. Komputer = 1 buah
Prasarana 2. Printer = 1 buah
3. Aplikasi Registrasi = 1 set
4. Kertas HVS A4 = 1 lembar/peserta uji
5. Meja Kerja = 1 buah
6. Kursi Peserta = 1 buah
7. Kursi pasien = 1 buah
8. Meja & kursi Juri = 1 set
9. Stopwatch/jam = 1 buah

Variabel penilaian Pemenuhan seluruh KUK


keberhasilan
Kerterkaitan/ 4. FR.AI.01 Checklist Observasi
dokumen pendukung 5. SOP Registrasi
6. Manual Prosedur Penggunaan Komputer
MELAKUKAN PENANGANAN SAMPEL DARAH UNTUK PENGUJIAN HEMATOLOGI

NO.SPO TANGGAL REVISI DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN KE :

LSPAI/SOP-003/09/2021 28 September 202`1 0


LSP
ASNAKES INDONESIA dr. Anggraeni Zaenab,MM
Ketua Bidang sertifikasi
Deskripsi SOP Melakukan penanganan sampel darah untuk pemeriksaan hematologi adalah tatacara mengolah dan
menangani sampel darah agar memenuhi kualitas sampel yang representative untuk pemeriksaan dan
memenuhi pencapaian mutu bidang hematologi di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL
II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang
digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta
didik..
Judul & Nomor Unit Kompetensi Q.86TLM00.001.1 : Mempersiapkan Pasien Untuk Pengambilan Spesimen
Q.86TLM00.002.1 : Mempersiapkan Alat dan Bahan Untuk Pemeriksaan laboratorium
Q.86TLM00.002.1 : Mempersiapkan Spesimen atau sediaan Untuk pemeriksaan laboratorium
Q.86TLM00.012.1 : Melakukan Pemeriksaan hematologi Dasar
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Manual

Persyaratan khusus 1. Memahami jenis-jenis antikoagulan untuk pemeriksaan hematologi


2. Memahami kualitas sampel darah untuk pemeriksaan hematologi

Alat dan bahan Alat :


1. Vaccutainer EDTA 5. APD
2. Mikropipet 6. Wadah limbah medis dan non medis
3. Tabung reaksi/ tabung sediplast
4. Tissue
Cara kerja 1. Pastikan volume dan jenis antikoagulan sesuai untuk pemeriksaan hematologi
a. Vaccuteiner EDTA (tutup warna lavender, volume darah = 3 cc)
b. Tabung reaksi : EDTA serbuk : darah = 1 mg : 1 ml, larutan EDTA 10% : darah = 10uL : 1
ml darah.
2. Pisahkan darah sejumlah volume yang diperlukan untuk pemeriksaan LED
(1:4 = larutan pengencer : darah)
3. Gunakan sisa darah dalam tabung sampel untuk pemeriksaan kadar Hb, Jumlah leukosit, HJL
dan HT
Waktu Kerja 3 menit
Variabel penilaian 1. Ketepatan volume darah
2. ketepatan jenis dan perbandingan volume darah dengan antikoagulan
3. ketepatan alur kerja
4. Kebersihan dan kerapihan
5. Sikap kerja
6. Ketepatan waktu kerja
Kerterkaitan/ dokumen pendukung 1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
2. SOP
MELAKUKAN PENANGANAN SAMPEL DARAH UNTUK PENGUJIAN KIMIA KLINIK

NO.SPO TANGGAL REVISI DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN KE :

LSPAI/SOP-004/09/2021 28 september 2021 0


LSP
ASNAKES INDONESIA dr. Anggraeni Zaenab,MM
Ketua Bidang sertifikasi
Deskripsi SOP Melakukan penanganan sampel darah untuk pemeriksaan kimia klinik dasar adalah tata cara mengolah
dan menangani sampel darah untuk mendapatkan sampel serum agar memenuhi kualitas sampel yang
representative untuk pemeriksaan dan memenuhi pencapaian mutu bidang kimia klinik dasar di TUK
LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini
mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber
pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor Unit Kompetensi Q.86TLM00.001.1 : Mempersiapkan Pasien Untuk Pengambilan Spesimen
Q.86TLM00.002.1 : Mempersiapkan Alat dan Bahan Untuk Pemeriksaan laboratorium
Q.86TLM00.002.1 : Mempersiapkan Spesimen atau sediaan Untuk pemeriksaan laboratorium
Q.86TLM00.011.1 : Melakukan Pemeriksaan Kimia Klinik Dasar
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Manual

Persyaratan khusus 1. Memahami jenis-jenis sampel untuk pemeriksaan kimia klinik


2. Memahami kualitas sampel darah untuk pemeriksaan kimia klinik

Alat dan bahan Alat :


1. Vaccutainer non antikoagulan (tutup merah) 4. APD
2. Mikropipet 5. Wadah limbah medis dan non medis
3. Tabung eppendorf
4. Tissue
Cara kerja 1. Pastikan volume dan jenis antikoagulan sesuai untuk pemeriksaan kimia klinik
a. Vaccuteiner non antikoagulan (tutup warna merah, volume darah = 3 cc)
b. Tabung reaksi : darah vena non antikoagulan
2. Lakukan pemisahan antara darah dengan serum, biarkan terlebih dahulu sampel darah membeku
sempurna
3. Lakukan pemusingan menggunakan sentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit
4. Pindahkan sampel serum ke dalam tabung Eppendorf
5. Gunakan sampel serum untuk pemeriksaan kimia klinik darah
Waktu Kerja 3 menit
Variabel penilaian 1. Ketepatan volume darah
2. ketepatan jenis dan perbandingan volume darah dengan antikoagulan
3. ketepatan alur kerja
4. Kebersihan dan kerapihan
5. Sikap kerja
6. Ketepatan waktu kerja
Kerterkaitan/ dokumen pendukung 1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
2. SOP
PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN DARAH

NO.SPO TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSPAI/SOP-005/09/2021 28 September 2021 0


LSP dr. Anggraeni Zaenab,MM
ASNAKES INDONESIA Ketua Bidang sertifikasi
Deskripsi SOP Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Kadar Hemoglobine Darah merupakan pedoman teknis
dalam melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin darah di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada
Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar
pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah
diterima oleh peserta didik.

Judul & Nomor Unit Kompetensi Q.86TLM00.002.1 : Mempersiapkan Alat dan Bahan untuk Pemeriksaan laboratorium
Q.86TLM00.003.1 : Mempersiapkan Spesimen atau Sediaan untuk Pemeriksaan laboratorium
Q.86TLM00.012.1 : Melakukan Pemeriksaan Hematologi Dasar

Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
Metode Siamethemoglobine (Fotometrik)

Persyaratan khusus 1. Mampu mengoperasikan fotometer


2. Mampu mengoperasikan mikropipet
Alat dan bahan Alat : Bahan dan reagensia:
1. Fotometer dengan λ 540/546 nm 1. Larutan kerja Drabkins
2. Mikropipet 10 uL 2. Sampel darah
3. Pipet ukur 5 ml 3. Aquadest
4. Tabung reaksi 5ml 4. Tissue
5. Rak tabung reaksi (disesuaikan ukuran tabung reaksi)
6. Yellow tips
7. Dispenser larutan (1-5 ml)*
8. ATK
9. APD
Cara kerja 1. masukkan 2.5 ml larutan Drabkins ke dalam tabung reaksi
2. lakukan pungtie kapiler, usaplah dengan kapas kering darah yang pertama keluar
3. isap darah berikutnya menggunakan pipet 10 ul
4. bersihkan darah yang berada di ujung luar pipet menggunakan tissue kering
5. masukkan darah ke dalam larutan Drabkins, lakukan pembilasan pada pipet
6. campurlah darah dengan larutan Drabkins sampai homogen, dengan cara memutar tabung dan
jagalah agar tidak sampai timbul gelembung
7. biarkan selama 3 menit
8. bacalah dalam photometer pada gelombang 540/546 nm, gunakan larutan Drabkins sebagai
larutan blanko
9. kadar hemoglobine ditentukan dari perbandingan absorbance antara larutan blanko, standar dan
sampel, yang dapat terbaca langsung pada alat photometer

Waktu Kerja 5 menit


Variabel penilaian 1. Kemampuan pipetasi
2. Kemampuan mengoperasikan mikroskop
3. Sikap kerja
4. Alur kerja sesuai prosedur
5. Akurasi hasil pemeriksaan
6. Ketepatan waktu kerja
7. Implementasi K3 di laboratorium medik
Kerterkaitan/ dokumen pendukung 1. Manual prosedur kit insert reagensia Drabkins
2. SOP Pengoperasian Fotometer
3. SOP Pengoperasian Mikropipet

PEMERIKSAAN NILAI HEMATOKRIT

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSP LSPAI/SOP-006/09/2021 28 September 2021 0


ASNAKES INDONESIA
dr. Anggraeni Zaenab,MM
Ketua Bidang sertifikasi
Deskripsi SOP SOP Melakukan pengujian hematokrit adalah tatacara atau prosedur melakukan pemeriksaan nilai hematokrit secara manual
menggunakan metode mikrokapiler di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium
Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber
pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor Q.86TLM00.002.1 : Mempersiapkan Alat dan Bahan untuk Pemeriksaan laboratorium
Unit Kompetensi Q.86TLM00.003.1 : Mempersiapkan Spesimen atau Sediaan untuk Pemeriksaan laboratorium
Q.86TLM00.012.1 : Melakukan Pemeriksaan Hematologi Dasar
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Mikrokapiler

Persyaratan 1. Memahami komposisi darah


khusus 2. Mampu menggunakan sentrifuge

Alat dan bahan Alat : Bahan habis pakai dan reagensia :


1. Mikro Sentrifuge Hematokrit 1. Mikrokapiler Hematokrit
2. Mikrokapiler 2. Darah
3. Hematokrit Reader 3. Cristoseal
4. ATK
5. APD

Cara kerja 1. Homogenkan sampel darah EDTA terlebih dahulu


2. Masukkan tabung kapiler yang ujungnya berwarna biru (tanpa antikoagulan) ke dalam tabung sampel sampai
ujungnya menempel pada darah
3. Biarkan darah mengalir ke dalam mikrokapiler hingga ¾ volume panjang tabung
4. Sumbat ujung dasar darah dengan Cristoseal
5. Letakkan pada mikrosentrifuge hematocrit dengan posisi, dasar darah berada dibawah/ menjauhi pusat sentrifuge
6. Letakkan mikrokapiler dan sentrifuge secara berhadapan satu sama lain
7. Pasangkan penutup bagian dalam sentrifuge sampai benar-benar dratnya tidak dapat diputar lagi
8. tutup sentrifuge
9. Lakukan sentrifugasi selama 5 menit dengan kecepatan 1.500 rpm
10. Setelah sentrifuge berhenti, ambil tabung mikrokapiler
11. Lakukan pembacaan menggunakan reader hematocrit
Pembacaan Nilai Hematokrit
1. Letakan mikrokapiler pada tempat mikro yang ada pada
reader dengan posisi, batas bawah darah menempel
pada garis dasar reader dan posisi tegak lurus
2. Geser mistar pengukur skala sehingga garis hitamnnya
menempel pada lapisan darah paling atas.
3. Ujung garis hitam pada mistar skala, akan menunjuk
angka skala yang ada diujung kanan reader
4. Angka yang ditunjuk oleh garishitam tersebut,
menunjukkan angka/nilai hematokrit yang diukur.
Waktu Kerja 10 menit
Variabel penilaian 1. Akurasi hasil pemeriksaan nilai hematokrit
2. sikap kerja
3. Kebersihan dan kerapihan meja kerja
4. Ketepatan waktu kerja
Kerterkaitan/ 1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
dokumen 2. SOP
pendukung 3. Buku hematologi untuk SMK

PEMERIKSAAN JUMLAH SEL LEUKOSIT

NO.SOP TANGGAL PEMBUATAN REVISI KE : DISAHKAN OLEH :

28 September 2021
LSP LSPAI/SOP-007/09/2021 0
ASNAKES INDONESIA dr. Anggraeni Zaenab,MM
Ketua Bidang sertifikasi
Deskripsi SOP SOP pemeriksaan jumlah sel leukosit adalah tatacara atau prosedur untuk melakukan pemeriksaan hitung jumlah sel
leukosit dalam sampel darah menggunakan metode manual di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di
pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor Unit Q.86TLM00.002.1 : Mempersiapkan Alat dan Bahan untuk Pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Q.86TLM00.003.1 : Mempersiapkan Spesimen atau Sediaan untuk Pemeriksaan laboratorium
Q.86TLM00.012.1 : Melakukan Pemeriksaan Hematologi Dasar
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Manual - Hemocytometer

Persyaratan khusus 1. Memahami morfologi sel leukosit


2. Mampu menggunakan mikroskop
3. Memahami teknik pengenceran
4. Memahami dasar-dasar perhitungan (perkalian dan pembagian)
Alat dan bahan Alat : Bahan habis pakai dan reagensia :
1. Mikroskop 1. Larutan Turk
2. Hemocytometer 2. Aquadest
3. Mikropipet adjustable 100-1000 uL 3. Darah
4. Mikropipet adjustable 10-100 uL 4. Tissue
5. Tabung reaksi
6. Rak tabung reaksi
7. Cawan petri
8. Blue tips
9. Yellow tips
10. Pipet tetes
11. Wadah limbah infeksius dan non infeksius
12. ATK
13. APD
Cara kerja A. Pengenceran dengan pipet Thoma
1. Darah diencerkan 20x dengan larutan Turk
2. Pengenceran dengan menggunakan pipet leukosit
3. Pipet leukosit disiapkan, selang karet dipasang pada salah satu ujung pipet yang berada di dekat yang
bulat
4. Homogenkan sampel darah sebelum digunakan
5. Isap darah dengan pipet leukosit sampai tanda ‘0,5”. Darah yang menempel di bagian luar ujung pipet
dibersihkan dengan kertas tissue
6. Isap larutan sampai skala ‘11’. Hindari terjadinya gelembung udara.
7. Tutup ujung pipet dengan ibu jari dan lepaskan selang karet, kemudian tutup salah satu ujung pipet
lainnya dengan jari tengah/telunjuk
8. Homogenkan dengan cara inversi 2-3 menit
9. Letakkan pipet dalam cawan petri berlapis kapas basah dan biarkan selama 3-5 menit

B. Pengenceran dengan tabung


1. Darah diencerkan 20x dengan larutan Turk
2. Pastikan tabung reaksi bersih dan kering, letakkan pad arak tabung
3. Masukan larutan turk ke dalam tabung reaksi sebanyak 1000 uL
4. Keluarkan 50 uL larutan turk dalam tabung reaksi tersebut
5. Tambahkan 50 uL darah
6. Lakukan pembilasan pada tips sampai bersih
7. Homogenisasi dengan cara menepuk-nepukan tabung reaksi pada bantalan tangan secara perlahan-lahan

C. Mengisi kamar hitung


1. Periksa kamar hitung dan kaca penutup, pastikan bersih dan kering
2. Pasangkan kaca penutup, dengan cara :
- basahi ujung jari telunjuk
- usapkan pada kedua tanggul (kiri-kanan) kamar hitung
- Letakkan kaca penutup secara melintang
- Tekan pelahan dengan ibu jari kedua tanggul tersebut
- Geserkan keatas dan kebawah perlahan sambil diberi sedikit tekanan sampai kaca penutup tidak
dapat digeserkan lagi
- Tanda bahwa kaca penutup telah melekat sempurna, akan tampak gradasi warna pada bagian
tanggul dan jika kamar hitung dibalik, kaca penutup tidak terlepas
3. Homogenkan sampel dalam pipet atau dalam tabung reaksi sebelum diteteskan,
4. Buang 3-4 tetes pertama sampel pada pipet leukosit, jika menggunakan tabung ambil sampel dari tabung
menggunakan pipet tetes
5. Posisikan ujung pipet pada tepi permukaan bilik hitung dengan menyentuh pinggir kaca penutup.
6. Teteskan sampel menyentuh kaca penutup, sampel akan mengalir ke dalam kamar hitung
7. Biarkan tetesan sampel mengalir perlahan-lahan dengan daya kapilaritasnya cairan tidak boleh mengalir
ke luar bilik hitung. Cairan sampel harus pas memenuhi kamar hitung (terbentuk persegi empat berwarna
biru pada kamar hitung)

D. Menghitung sel secara mikroskopis


1. Pastikan mikroskop, siap digunakan
2. Gunakan perbesaran obyektif x10 untuk mengamati sel leukosit
3. Hitung sel leukosit pada 4 bidang besar (Bidang L), jumlah seluruh sel leukosit yang didapat

4. Lakukan perhitungan sel leukosit dalam sampel darah

E. Perhitungan jumlah sel leukosit dalam sampel Jumlah Sel Leukosit = N x 50

Waktu Kerja 15 menit


Variabel penilaian 1. Akurasi hasil pemeriksaan jumlah sel leukosit dalam sampel
2. sikap kerja
3. Ketepatan persiapan peralatan, bahan habis pakai dan reagensia
4. Kebersihan dan kerapihan meja kerja
5. Ketepatan waktu kerja
Kerterkaitan/ dokumen 1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
pendukung 2. SOP
3. Buku hematologi untuk SMK

PEMERIKSAAN HITUNG JENIS LEUKOSIT

NO.SOP TANGGAL REVISI KE DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN :

LSPAI/SOP-008/09/2021 28 September 2021 0

LSP dr. Anggraeni Zaenab,MM


ASNAKES INDONESIA Ketua Bidang sertifikasi
Deskripsi SOP SOP pemeriksaan hitung jenis leukosit adalah tatacara atau prosedur untuk melakukan pemeriksaan hitung
jenis leukosit menggunakan metode manual di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di
pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor Unit Q.86TLM00.002.1 : Mempersiapkan Alat dan Bahan untuk Pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Q.86TLM00.003.1 : Mempersiapkan Spesimen atau Sediaan untuk Pemeriksaan laboratorium
Q.86TLM00.012.1 : Melakukan Pemeriksaan Hematologi Dasar
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Manual Dengan pewarnaan giemsa

Persyaratan khusus 1. Memahami Morfologi sel darah


2. Memahami klasifikasi sel leukosit
3. Mampu menggunakan mikroskop
Alat dan bahan Alat : Bahan habis pakai dan reagensia :
1. Mikroskop 1. Darah
2. Rak pewarnaan 2. Pewarna Giemsa
3. Air mengalir/kran wastafel/botol semprot 3. Methanol
4. Pipet tetes 4. Aquadest
5. Objek glass 5. Oil Immersi
6. Tabel Schilling Hemogram 6. Tissue
7. ATK
8. APD
Cara kerja A. Membuat Sediaan Apus Darah

Langkah 1 :
Pilih kaca objek yang bertepi rata untuk digunakan sebagai “kaca peng-apus“ kemudian sudut
kaca objek yang dipatahkan, menurut garis diagonal untuk dapat menghasilkan sedian apus darah
yang tidak mencapai tepi kaca objek
Langkah 2 :
Satu tetes kecil darah diletakkan pada
± 2 –3 mm dari ujung kaca objek
Langkah 3 :
Kaca penghapus diletakkan dengan
sudut 30 – 45 derajat terhadap kaca
objek didepan tetes darah

Langkah4 :
Kaca pengapus ditarik kebelakang
sehingga tetes darah , ditunggu
sampai darah menyebar pada sudut
tersebut

Langkah 5 :
Dengan gerak yang mantap , kaca
penghapus didorong sehingga
terbentuk apusan darah sepanjang 3
– 4 cm pada kaca objek. Darah
harus habis sebelum kaca
penghapus mencapai ujung lain dari
kaca objek

Langkah 6 :
Setelah didapatkan film darah yang
tipis, kemudian dikeringkan atau
dianginkan pada suhu kamar

Apusan darah tidak bolah terlalu tipis atau terlalu tebal, ketebalan ini dapat diatur dengan mengubah
sudut antara kedua kaca objek dan kecepatan menggeser. Makin besar sudut atau makin cepat
menggeser, maka makin tipis apusan darah yang dihasilkan
Apusan darah dibiarkan mengering di udara. Identitas pasien ditulis pada bagian tebal apusan
dengan pensil kaca

B. Mewarnai Sediaan Apus Darah


1. Letakkan sediaan apus pada dua batang gelas di atas bak tempat pewarnaan.
2. Fiksasi sediaan apus dengan metanol absolut 2 – 3 menit.
3. Genangi sediaan apus dengan zat warna Giemsa yang baru diencerkan. Larutan Giemsa yang
dipakai adalah 5%, diencerkan dulu dengan larutan dapar. Biarkan selama 10 – 20 menit.
4. Bilas dengan air ledeng, mula-mula dengan aliran lambat kemudian lebih kuat dengan tujuan
menghilangkan semua kelebihan zat warna. Letakkan sediaan hapus dalam rak dalam posisi
tegak dan biarkan mengering.

C. Menghitung Jenis Sel Leukosit


1. Lakukan perhitungan jenis leukosit pada daerah penghitung ( counting area ), yaitu dimulai dari
satu sisi bagian yang paling tipis (bagian ekor) dan bergerak menuju ke sisi yang lain yang lebih
tebal, bergerak satu arah membentuk garis atas bawah, lalu pindah sejauh 2-3 lapangan pandang
ke kiri atau ke kanan dan menuju sisi lainnya secara zigzag sampai diperoleh 100 sel leukosit.
2. Gunakan tabel Schilling Hemogram untuk mencatat setiap hasil pengamatan sel leukosit dimulai
pada kolom nomor 1, dan dilanjutkan ke kolom berikutnya jika tiap kolom telah berisi 10 sel
leukosit. Lakukan sampai 10 kolom atau sampai 100 sel leukosit.
3. Selain tabel Schilling Hemogram , sebagai alat bantu perhitungan jenis sel leukosit, dapat juga
digunakan leucocyte cell counter yang lebih mudah digunakan.

Waktu Kerja 25 menit


Variabel penilaian 1. Akurasi hasil pemeriksaan hitung jenis leukosit
2. sikap kerja
3. Ketepatan persiapan peralatan, bahan habis pakai dan reagensia
4. Kebersihan dan kerapihan meja kerja
5. Ketepatan waktu kerja
Kerterkaitan/ dokumen 1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
pendukung 2. SOP
3. Buku hematologi untuk SMK

PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSPAI/SOP-009/09/2021 28 September 2021 0

LSP dr. Anggraeni Zaenab,MM


ASNAKES INDONESIA Ketua Bidang sertifikasi
Deskripsi SOP SOP Pemeriksaan Laju Endap Darah adalah tatacara atau prosedur untuk melakukan pemeriksaan nilai
Laju Endap Darah di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium
Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik
dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik..
Judul & Nomor Unit Q.86TLM00.002.1 : Mempersiapkan Alat dan Bahan untuk Pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Q.86TLM00.003.1 : Mempersiapkan Spesimen atau Sediaan untuk Pemeriksaan laboratorium
Q.86TLM00.012.1 : Melakukan Pemeriksaan Hematologi Dasar
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL II
Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

Metode Westergreen

Persyaratan khusus 1. Memahami komponen darah


2. Memahami teknik pembacaan skala pipet
Alat dan bahan Alat : Bahan habis pakai dan reagensia :
1. Pipet westergreen/ sediplast 1. Darah EDTA
2. Rak westergren/ raksediplast 2. NaCl Fisiologis*
3. Tabung reaksi/ botol sampel 3. natrium sitrat 3,2 %*
4. Mikropipet 100-1000 uL 4. Tissue
5. Filler/Rubber Bulb *pilih salah satu
6. ATK
7. APD
Cara kerja Untuk melakukan pemeriksaan LED cara Westergreen diperlukan sampel darah citrat 4 : 1 (4 bagian darah
vena + 1 bagian natrium sitrat 3,2 % ) atau darah EDTA yang diencerkan dengan NaCl fisiologis 4 : 1 (4
bagian darah EDTA + 1 bagian NaCl fisiologis).
1. Homogenisasi sampel yang telah diencerkan dengan pengencer sesuai sebelum diperiksa
2. Masukkan ke dalam tabung Westergreen sampai tanda/skala 0
3. Letakkan pada rak dengan posisi tegak lurus, jauhkan dari getaran maupun sinar matahari langsung
4. Biarkan tepat 1 jam
5. Catatlah berapa mm penurunan eritrosit
Waktu Kerja 60 menit
Variabel penilaian 1. Ketepatan Volume darah pada tabung westergreen atau sediplast
2. Kualitas penurunan sel eritrosit (tidak hemolysis, tidak ada baguan merah pada plasma)
3. Ketepatan pembacaan hasil pada skala tabung
4. persiapan peralatan, bahan habis pakai dan reagensia
5. Kebersihan dan kerapihan meja kerja
6. sikap kerja
7. Ketepatan waktu kerja
Kerterkaitan/ dokumen 1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
pendukung 2. SOP
3. Buku hematologi untuk SMK

MELAKUKAN PENGUJIAN MIKROBIOLOGI


(DIRECT PREPARAT DENGAN PEWARNAAN GRAM)

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSPAI/SOP-010/09/2021 28 September 2021 0

LSP
ASNAKES INDONESIA dr. Anggraeni Zaenab,MM
STANDAR PROSEDUR Ketua Bidang sertifikasi
OPERASIONAL
DESKRIPSI SOP Pemeriksaan gam preparat (mikroskopik) merupakan petunjuk awal dari identifikasi dalamupaya
peentuan genu hingga species bakteri dengan melihat bentuk, sifat gram, ada tidaknya :flagel, spora,
kapsul dan sebagainya di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi
Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan
laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik.
Denga pewarnaan gram bakteri akan menyerap warna tertentu yaitu Kristal iolt. Dengan  penguatan
lugol, bakteri gram positif akan tetap mengikat warna ungu meskipun ada penambahan alcohol dan
fuchsin!safranin.sedangkan bakteri-bakteri gram negatif akan melepaskan warna ungu dengan adanya
penambahan alcohol $%& dan akan mengikatsafranin!fuchsin sehingga sel bakteri berwarna merah
TUJUAN Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema
SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA

JUDUL & NOMOR UNIT Q.86TLM00.002.1 : Mempersiapkan Alat dan Bahan untuk Pemeriksaan laboratorium
KOMPETENSI Q.86TLM00.003.1 : Mempersiapkan Spesimen atau Sediaan untuk Pemeriksaan laboratorium
Q.86TLM00.020.1 : Melakukan Pemeriksaan Mikroskopis Preparat Langsung
METODE Gram
PERSYARATAN KHUSUS Mampu bekerja secara aseptik

ALAT DAN BAHAN 1. Ose


2. Pembekar spiritus
3. Kaca objek
4. Korek api
5. Pewarna Gram :
Kristal violet
Lugol
Alkohol asam (HCl-alkohol)
Safranin
6. Oil/minyak imersi.
7. Sampel/suspense bakteri.
8. ATK
9. APD

CARA KERJA 1. Kaca objek dibersihkan dengan alkohol 70%


2. Jarum ose dipijarkan kemudian ditunggu hingga dingin, lalu bakteri diambil dari media lalu
diratakkan di atas preparat glass
3. Ose dipijarkan, lalu simpan.
4. Biarkan kaca objek hingga kering, fiksasi dengan cara melewatkan kaca objek di atas api
sebanyak 3 kali.
5. Larutan zat warna krista violet diteteskan sebanyak 2-3 tetes dan didiamkan selama 1 menit
6. Preparat dicuci dengan air mengalir, buang sisa zat warna.
7. Larutan Lugol diteteskan dan dibiarkan selama 1 menit lalu dicuci dengan air mengalir.
8. Larutan alkohol asam diberikan selama 30 detik, lalu dicuci dengan air mengalir.
9. Larutan safranin diberikan selama 20 detik.
10. Dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan.
11. Minyak imersi diberikan diatas kaca objek bakteri.
12. Kaca objek diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x100x.
VARIABEL PENILAIAN 1. Mampu melakukan pewarnaan gram
2. Mampu melakukan pelaporan hasil dengan benar
KERTERKAITAN/ DOKUMEN 1. SOP Penanganan sampel untuk pengujian Mikrobiologi.
PENDUKUNG 2. Buku Mikrobiologi Kesehatan EGC Penerbit Buku Kedokteran
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSPAI/SOP-010/09/2021 28 September 2021 0

LSP
ASNAKES INDONESIA dr. Anggraeni Zaenab,MM
Ketua Bidang sertifikasi
Deskripsi SOP SOP pemeriksaan glukosa darah adalah tata cara atau prosedur untuk melakukan pemeriksaan kadar
glukosa dalam sampel darah menggunakan metode manual di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada
Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan
yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta
didik
Judul & Nomor Unit Q.86TLM00.002.1 : Mempersiapkan Alat dan Bahan untuk Pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Q.86TLM00.003.1 : Mempersiapkan Spesimen atau Sediaan untuk Pemeriksaan laboratorium
Q.86TLM00.011.1 : Melakukan Pemeriksaan Kimia Klinik Dasar
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL
II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
Metode GOD-PAP
Persyaratan khusus 1. Mampu mengoperasikan fotometer
2. Mampu mengoperasikan mikropipet
Alat dan bahan Alat : Bahan dan reagensia:
3. Fotometer dengan λ 540/546 nm 1. Reagen glukosa kit
4. Mikropipet 10 uL-1000 uL (fix / adjustable) 2. Sampel serum
5. Tabung reaksi 3. Aquadest
6. Rak tabung reaksi (disesuaikan ukuran tabung reaksi) 4. Tissue
7. Yellow tips
8. Blue tips
9. ATK
10. APD
Cara kerja 1. Disiapkan reagen dan sampel pada suhu ruang.
2. Disiapkan 3 buah tabung reaksi dan beri label blanko, standar dan tes.
3. Diletakkan tabung reaksi pada rak tabung secara berurutan, blanko, standar, tes.
4. Dipipet reagen glukosa 1000 ul ke dalam masing-masing tabung reaksi tersebut.
5. Dipipet standar glukosa 10 ul dan masukkan ke dalam tabung standart.
6. Dipipet plasma/serum 10 ul dan masukkan ke dalam tabung tes.
7. Dilakukan homogenisasi pada ke-3 tabung reaksi tersebut.
8. Diinkubasi selama 20 menit pada suhu 20 - 25°C atau 10 menit pada suhu 37°C.
9. Dihidupkan fotometer
10. Dibaca absorbansi blanko, standar dan tes pada panjang gelombang 500 nm, Hg 546 nm
11. Dicatat hasilnya dan dilakukan penghitungan.

Absorban Tes
Kadar glukosa= x konsentrasi Standar
Absorban Standar

Waktu Kerja 10 menit


Variabel penilaian 1. Kemampuan pipetasi
2. Kemampuan mengoperasikan fotometer
3. Sikap kerja
4. Alur kerja sesuai prosedur
5. Akurasi hasil pemeriksaan
6. Ketepatan waktu kerja
7. Implementasi K3 di laboratorium medik
Kerterkaitan/ dokumen 1. Manual prosedur kit insert reagensia glukosa
pendukung 2. SOP Pengoperasian Fotometer

PEMERIKSAAN URIN METODE CARIK CELUP

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSPAI/SOP-011/09/2021 28 September 2021 0

LSP
ASNAKES INDONESIA dr. Anggraeni Zaenab,MM
Ketua Bidang sertifikasi
Deskripsi SOP SOP pemeriksaan urine metode carik celup adalah tata cara atau prosedur untuk mengetahui adanya unsur
– unsur dalam urin yang dapat dengan segera di ketahui berdasarkan perubahan warna dari carik celup
dengan menggunakan metode manual di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang
Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di
pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik
Judul & Nomor Unit Q.86TLM00.002.1 : Mempersiapkan Alat dan Bahan untuk Pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Q.86TLM00.003.1 : Mempersiapkan Spesimen atau Sediaan untuk Pemeriksaan laboratorium
Q.86TLM00.007.1 : Melakukan Pemeriksaan Urin
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL
II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
Metode Carik celup
Persyaratan khusus 1. Memahami unsur-unsur yang terkandung dalam urin
2. Mampu membandingkan warna yang muncul dengan standar carik celup
Alat dan bahan Alat : Bahan dan reagensia:
1. Tabung reaksi 1. Carik celup 5 / 10 parameter
2. Wadah penampung urin 2. Sampel urine
3. Rak Tabung reaksi (disesuaikan ukuran tabung reaksi) 3. Tissue
4. ATK
5. APD

Cara kerja 1. Disiapkan alat, bahan, dan sampel.


2. Dimasukan urin kedalam tabung reaksi panjang sebanyak ¾ tabung
3. Dimasukan carik celup kedalam urin dalam tabung selana 1 menit.
4. Diangkat carik celup letakkan diatas tisu dengan posisi miring,bandingkan dengan warna standart .
5. Dilakukan Interpretasi dengan membandingkan perubahan warna pada carik celup sesuai zat yang
ada dalam urin dengan standart
Waktu 5 menit

Variabel penilaian 1. Kemampuan visualisasi pengamatan warna


2. Sikap kerja
3. Alur kerja sesuai prosedur
4. Akurasi hasil pemeriksaan
5. Ketepatan waktu kerja
6. Implementasi K3 di laboratorium medik

Kerterkaitan/ dokumen Manual prosedur kit insert reagensia


pendukung
PEMERIKSAAN RAPID TES ANTIBODI (IgG dan IgM) COVID-19

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSPAI/SOP-012/09/2021 28 September 2021 0

LSP
ASNAKES INDONESIA dr. Anggraeni Zaenab,MM
Ketua Bidang sertifikasi
Deskripsi SOP SOP pemeriksaan rapid tes antibodi (IgG dan IgM) Covid-19 adalah tata cara atau prosedur untuk
mengetahui antibodi (IgG dan IgM) Covid-19 dalam sampel darah menggunakan metode rapid tes (tes
cepat) di TUK LSP ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik.
Prosedur ini mengacu kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan
sumber pembelajaran yang telah diterima oleh peserta didik
Judul & Nomor Unit Q.86TLM00.002.1 : Mempersiapkan Alat dan Bahan untuk Pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Q.86TLM00.003.1 : Mempersiapkan Spesimen atau Sediaan untuk Pemeriksaan laboratorium
Q.86TLM00.014.1 : Melakukan Pemeriksaan Immunologi Dasar
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL
II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
Metode Rapid Tes
Persyaratan khusus 1. Mampu menggunakan rapid tes antibodi
2. Mampu mengoperasikan mikropipet
Alat dan bahan Alat : Bahan dan reagensia:
1. Mikropipet 10 uL 1. Cassete rapid tes antibodi covid
2. Yellow tips 2. Sampel serum/plasma
3. Blue tips 3. Buffer (sesuai dengan kit insert)
4. ATK
5. APD
Cara kerja 1. Disiapkan alat, bahan dan reagen
2. Buka cassete rapid tes antibodi
3. Diteteskan serum/ plasma sebanyak 10 μl dengan menggunakan mikropipet ke dalam lubang sumur
sampel (S)
4. Tambahkan dengan buffer
5. Ditunggu selama 20 menit, Baca hasil dengan mengamati garis yang muncul pada strip tes HbsAg
(jangan membaca hasil lebih dari 20 menit)
6. Interpretasi hasil

Waktu Kerja 10 menit


Variabel penilaian 1. Sikap kerja
2. Alur kerja sesuai prosedur
3. Akurasi hasil pemeriksaan
4. Ketepatan waktu kerja
5. Implementasi K3 di laboratorium medik
Kerterkaitan/ dokumen 1. Manual prosedur kit insert Rapid tes Antibodi IgG dan IgM Covid 19
pendukung 2. SOP Pengoperasian Mikropipet
MELAKUKAN PENANGANAN JARINGAN

NO.SOP TANGGAL REVISI KE : DISAHKAN OLEH :


PEMBUATAN

LSPAI/SOP-013/09/2021 28 September 2021 0

LSP
ASNAKES INDONESIA dr. Anggraeni Zaenab,MM
Ketua Bidang sertifikasi
Deskripsi SOP SOP Melakukan Penanganan Jaringan adalah tata cara atau prosedur untuk melakukan persiapan cairan
fiksasi jaringan, melakukan fiksasi jaringan, dan melakukan pencatatan data jaringan. di TUK LSP
ASNAKES INDONESIA pada Skema SKL II Bidang Teknologi Laboratorium Medik. Prosedur ini mengacu
kepada standar pemeriksaan yang digunakan di pelayanan laboratoium klinik dan sumber pembelajaran
yang telah diterima oleh peserta didik
Judul & Nomor Unit Q.86TLM00.002.1 : Mempersiapkan Alat dan Bahan untuk Pemeriksaan laboratorium
Kompetensi Q.86TLM00.003.1 : Mempersiapkan Spesimen atau Sediaan untuk Pemeriksaan laboratorium
Q.86TLM00.029.1 : Melakukan Penanganan Jaringan
Tujuan Sebagai pedoman kerja uji demonstrasi/observasi pada pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetesi Skema SKL
II Bidang Teknologi Laboratorium Medik LSP ASNAKES INDONESIA
Metode Manual
Persyaratan khusus 1. Mampu membuat irisan sejajar pada jaringan besar
2. Mampu melakukan fiksasi jaringan
Alat dan bahan Alat dan bahan :
1. Wadah jaringan
2. Alat untuk mengiris jaringan
3. Wadah cairan fiksasi
4. Formalin 10%
5. Kertas label
6. Pinset
7. Talenan
8. Formulir identitas jaringan
9. ATK
10. APD
11. Cutter
Cara kerja 1. Cairan fiksasi yang akan digunakan disiapkan.
2. Jumlah cairan fiksasi yang akan digunakan diukur kecukupannya untuk jaringan yang akan difiksasi.
3. Kesesuaian identitas jaringan yang diterima diidentifikasi.
4. Pengirisan sejajar (slicing) dilakukan pada jaringan besar.
5. Fiksasi jaringan sesuai prosedur dilakukan.
6. Pelabelan dilakukan pada wadah jaringan sesuai dengan identitas jaringan.
Waktu Kerja 10 menit
Variabel penilaian 1. Sikap kerja
2. Alur kerja sesuai prosedur
3. Akurasi hasil pemeriksaan
4. Ketepatan waktu kerja
5. Implementasi K3 di laboratorium medik
Kerterkaitan/ dokumen SOP Pemrosesan jaringan
pendukung

Anda mungkin juga menyukai