Anda di halaman 1dari 2

WEB OF CAUSATION (WOC) THALASEMIA

Gangguan sintesis rantai globin α dan β KOMPLIKASI


• Fraktur patologii
DEFENISI
Talasemia merupakan penyakit kronik yang diturunkan secara • Hepatosplenomegali
Rantai α dan β tidak seimbang • Gangguan Tumbuh
autosomal resesif dari orang tua kepada anaknya yang Kembang
disebabkan oleh defisiensi sintesis rantai polipeptida yang • Disfungsi organ
mempengaruhi sumsum tulang produksi hemoglobin
dengan manifestasi klinis anemia berat. (Potts & Mendleco,
Hb A ( 2α dan 2β) tidak terbentuk
PENATALAKSANAAN
2007) dalam (Fatriyani Dahnil, 2017) • tranfusi darah ETIOLOGI
Eritrosit tidak stabil • pemberian chelating agents 1. Gangguan genetik
• transplantasi sumsum 2. Kelainan struktur hemoglobin
MANIFESTASI KLINIS tulang
3. Produksi satu atau lebih dari
- Letargi - Anoreksia • tindakan splenektomi
Hemolisis • pemberian cheleting agents
satu jenis rantai polipeptida
- Pucat - Sesak napas terganggu
- Kelemahan - Tebalnya tulang kranial • pemeberian asam folfat
• pemberian vitamin c 4. Terjadi kerusakan sel darah
- Deformitas tulang wajah - Pembesaran limpa THALASEMIA merah
- Menipisnya tulang kartilago • splenektomi
• terapi endokrin 5. Deoksigenasi (penurunan O2)

Anemia berat

O2 dalam sel darah merah ↓ Keterlambatan pertumbuhan dan Transfusi darah


PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
perkembangan
• pemeriksaan laboratorium
• pemeriksaan sumsum tulang Fe dalam darah ↑
Aliran darah ke organ vital dan jaringan ↓ Pertumbuhan sel dan otak terhambat
• Elektroforesis Hb
• pemeriksaan radiologis
Perubahan pembentukan ATP ↓ Hemokromotosis
O2 dan nutrisi tidak ditansport secara
adekuat
Energi yang dihasilkan ↓ Splenomegali Hepatomegali
Resiko perfusi perifer tidak efektif
Kelemahan fisik Splenoktomi Anoreksia

Resiko infeksi Ketidakseimbangan nutrisi kurang


KLASIFIKASI Intoleransi aktivitas
• Thalasemia Mayor, karena sifat-sifat gen dari kebutuhan
dominan.
• Thalasemia Minor, individu hanya membawa gen
penyakit thalasemia, namun individu hidup normal,
tanda-tanda penyakit thalasemia tidak muncul.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
Intervensi:
berhubungan dengan penurunan komponen perubahan sirkulasi
Observasi
seluler a) Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan Intervensi:
Intervensi: Observasi
b) Monitor kelelahan fisik dan emosional
Observasi a) Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
a) Periksa sirkulasi perifer (misalnya: nadi perifer, c) Monitor pola dan jam tidur
Terapeutik
edema, pengisian kapiler, warna, suhu) d) Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas a) Gunakan produk berbahan ringan atau alami dan
b) Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi Terapeutik hipoalergik pada kulit sensitive
c) Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak a) Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara)
pada ekstremitas Edukasi
b) Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif a) Anjurkan minum air yang cukup
Terapeutik
a. Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah c) Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan b) Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
di area keterbatasan perfusi d) Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan c) Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
b. hindari penekanan dan pemasangan tourniquet Edukasi d) Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrim
pada area yang cedera a) Anjurkan tirah baring
Edukasi
b) Anjurkan melakukan aktivitas secara bertap
a) Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
Kolaborasi Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan efek
b) Anjurkan program rehabilitasi vascular
c) Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus a) kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan. ketidakmampuan fisik
dilaporkan (misalnya: rasa sakit yang tidak hilang Observasi
saat istirahat) a) Identifikasi pencapaian tugas perkembangan anak

DAFTAR PUSTAKA b) Identifikasi isyarat prilaku dan fisiologis yang ditunjukan bayi
1. Kementerian Kesehatan RI. (2017). Penatalaksanaan Thalassemia Terpeutik
Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan
pertahanan tubuh sekunder: penurunan hemoglobin www.p2ptm.kemkes.go.id. a) Berikan sentuhan yang bersifat gentel dan tidak ragu-ragu
Intervensi: 2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2015) Indonesian Pediatric Society b) Pertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal
Observasi s Committed in Improving the Health of Indonesia Children. Jakarta c) Motivasi anak berinteraksi dengan anak lain
a) Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik 3. Nurvinanda, Rezka. 2017. Studi Eksplorasi Pengalaman Keluarga d) Sediakan aktivitas yang memotivasi anak berinteraksi dengan anak
Terapeutik dalam Merawat Anak dengan Thalasemia Beta Mayor. lainnya
a) Berikan perawatan kulit pada area edema Universitas Gajah Mada
b) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan e) Dukung anak mengekspresikan diri melalui penghargaan positif
4. PPNI. (2018). Setandar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
pasien dan lingkungan pasien f) Pertahankan kenyamanan anak
Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
c) Pertahankan teknik aseptic pada pasien berisiko tinggi g) Fasilitasi anak melatih keterampilan pemenuhan kebutuhan secara
Edukasi 5. PPNI. (2018). Setandar Intervensi Keperawatan Indonesia:
mandiri
Jelaskan tanda dan gejala infeksi Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
6. Ulfa, Ana Farida. (2017). Asuhan Keperawatan Anak Thalasemia h) Bernyanyi bersama anak lagu-lagu yang disukai
a) Ajarkan car mencuci tangan dengan benar
b) Ajarkan etika batuk dengan Diagnosa Prioritas Ketidakefektifan Perfusi Jaringan i) Dukung pertisipasi anak disekolah, ekstrakurikuler, dan aktivitas
c) Anjurkan meningkatkn asupan nutrisi Perifer. Jurnal EDUNursing, Vol 1,No2: komunitas
d) Anjurkan meningkatkan asupan cairan 7. Wong, Donna L dkk. (2009) Buku Ajar Pediatrik Wong vol 2 edisi Edukasi
Kolaborasi 6. Jakarta: EGC a) Jelskan orang tua dan/atau pengasuh tentang milestone perkembangan
a) Kolaborasi pemberian imunisasi 8. Rejeki, Dwi Sarwani dkk. (2012) Studi Epidemiologi Deskriptif anak
Talasemia. Universitas Jendral Soedirman Purwokerto. b) Anjurkan orang tua berinteraksi dengan anaknya
9. Ramadhan, aditia (2018) c) Anjurkan anak keterampilan berinteraksi
https://www.antaranews.com/balita/774810/Upaya-bersama-
d) Anjurkan anak teknik asertif
memutus-mata-rantai-thalasemia diaksespada 2 oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai