Anda di halaman 1dari 3

MIND MAPPING LEUKEMIA

Patofisiologi CML
DEFINISI
Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah
dalam sumsum tulang dan limfa, (Reeves, 2001). Sel masenkim
Chronic myeloid leukemia (CML) merupakan keganasan klona dari sel sel retikuler
induk (system cell), system hematopoatik yang ditandai oleh translokasi spesifik
yang dikenal sebagai kromosom philadelpia. Translokasi ini mendekatkan gen
ber pada kromosom 22 dengan gen ab! pada kromosom 9, sehingga Sumsum tulang Jaringan myeloid
menghasilkan gen gabungan yang menjadi protein gabungan ber-ab (Masjoer,
2001)
Chronic myeloid leukemia (CML) adalah salah satu bentuk dari leukemia Sel blast
yang ditandai dengan meningkatnya dan pertumbuhan yang tidak teratur dari sel (myeloblast)
myeloid didalam sumsum tulang dan terakumulasi juga didalam darah
(Smeltzer,2000).
Proliferasi SDP Hematopoesis
immatur terganggu
ETIOLOGI
Akumulasi
Penyebab CML belum diketahui dengan jelas, tidak ada bukti klinis tentang
faktor predisposisi keturunan. Adapun faktor penyebab CML adalah : Produksi sel darah trombositopeni
a. Faktor Eksogen, seperti sinar X, sinar radioaktif, bahan kimia, infeksi. merah terganggu
b. Faktor Endogen, seperti ras Infiltrasi
c. Faktor Konstitusi, seperti kelainan kromosom, heriditer
d. Faktor Predisposisi, seperti obat-obat monosupresif, radiasi ionisasi. Pembekuan
Anemia terganggu
Hati Tulang SSP limfa

FASE CML Suplai O2 ke Pucat, lesu, Perdarahan


Nyeri tulang limfadenopati
a. Fase Kronis jaringan dispneu, spontan
Selama fase kronis, pasien tidak mengeluh gejala atau hanya ada gejala ringan menurun latergi
seperti cepat lelah dan perut terasa penuh. hepatomegali System neurologi
b. Fase Akselerasi terganggu Resiko syok
Pada fase ini hitungan leukosit menjadi sulit dikendalikan dan abnormalitas hipovolemik
sitogenik mungkin timbul. Adapun criteria WHO untuk mendiagnosa CML :
Sakit kepala, nausea, diplopia,
 10-19 % myeloblas didalam darah atau pada sumsum tulang
penglihatan kabur
 > 20% basofil didalam darah atau sumsum tulang
 Trombosit < 100.000, tidak berhubungan dengan terapi
 Trombosit > 100.000, tidak respon terhadap terapi Resiko injury
 Evaluasi sitogenik dan adanya abnormal gen yaitu kromosom Philadelphia
 Splenomegali atau jumlah leukosit meningkat
c. Krisis Blast
Fase akhir dari CML dan gejalanya mirip seperti leukemia akut dengan
progresifitas yang cepat dan dalam jangka waktu yang pendek. Krisis Blast
didiagnosis bila tanda-tanda sebagai berikut :
 > 20% myeloblast dan lymphoblast di dalam darah atau sumsum tulang
 Sekelompok besar dari sel blast pada biopsy sumsum tulang
 Perkembangan dari chloroma
TANDA DAN GEJALA
a. Anemia disebabkan produksi sel darah merah berkurang akibat kegagalan
sumsum tulang memproduksi sel darah merah.
b. Suhu tinggi dan mudah infeksi disebabkan penurunan leukosit
c. Perdarahan, adanya perdarahan mukosa
d. Penurunan kesadaran disebabkan adanya infiltrasi sel-sel abnormal ke otak
dapat menyebabkan kejang sampai koma
e. Penurunan nafsu makan
f. Kelemahan dan kelelahan fisik

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
GAMBARAN KLINIS Hitungan darah lengkap, LDH meningkat, pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan
a. Umum : Fatique, berat badan turun, abdominal discomfort, asimtomatik sumsum tulang, pemeriksaan biopsi limfa,
b. Jarang : nyeri tulang, perdarahan, demam, berkeringant, leukositosis, gout.

KOMPLIKASI
1. Gagal sumsum tulang
2. Infeksi
3. Koagulasi Intravaskuler Diseminata (KID/DIC)
4. Splenomegali
5. hepatomegali

Pengkajian primer Pengkajian primer Pengkajian primer Pengkajian primer Pengkajian primer Pengkajian primer
Airway : pasien dapat bernafas secara Breathing Circulation Disability: Exposure : pasien tidak Folley catheter: Pasien
normal tanpa ada sumbatan Inspeksi : pasien bernapas spontan. Inspeksi : wajah pucat( tidak ada Keadaan umum baik, kesadaran compos ada luka lecet tidak terpasang kateter
Inspeksi : pasien dapat bernafas tanpa Palpasi : sisi thorak kanan normal, sisi tanda-tanda sianosis perifer), mukosa mentis, infus terpasang mengering, dan memar
menggunakan alat bantu thorak kiri naik bibir kering, konjunctiva pucat. kekuatan otot pasien 5555 5555
Perkusi : sonor memendek dilapang Palpasi : akral atas dan bawah teraba 5555 5555
paru kiri hangat (ektremitas atas, bawah ,kanan dan kiri), Pengkajian primer Pengkajian primer
Auskultasi : terdengar bunyi vesikuler Auskultasi : Tekanan darah 120/70 - GCS= E4M6V5, Tonus otot Gastric tube : Pasien Heart Rate : 76
di seluruh lapang paru. mmHg, Hr: 76x/menit suhu tubuh 36,80 (Normal) tidak terpasang NGT x/menit, teratur
C, Skala ketergantungan : 2

Pengkajian
Pengkajian Sekunder
Sekunder ::
Pemeriksaan
Pemeriksaan abdomen
abdomen ::
1)
1) inspeksi
inspeksi :: asimetris,
asimetris, membesar
membesar pada
pada perut
perut
bagian
bagian kiri
kiri atas,
atas,
2).
2). Palpasi
Palpasi :: pinggir
pinggir tumpul,
tumpul, teraba
teraba ada
ada massa
massa
DX
DX 11 :: Gangguan
Gangguan rasa rasa nyaman
nyaman (nyeri)
(nyeri) b.d
b.d DX
DX
DX 22 :: Resiko
Resiko infeksi
infeksi berhubungan
berhubungan dengan
dengan DX 33 :: Resiko
Resiko terjadinya
terjadinya perdarahan
perdarahan
pembesaran
pembesaran organ
organ // nodus
nodus limfe;
limfe; sumsum
sumsum tulang
tulang yang
yang berhubungan
menurunnya
menurunnya sistem
sistem pertahanan
pertahanan tubuh
tubuh skunder
skunder berhubungan dengan
dengan trombositopenia
trombositopenia
dikemas
dikemas dengan
dengan sel
sel leukemia
leukemia gangguan
gangguan pematangan
pematangan selsel darah
darah putih;
putih; peningkatan
peningkatan
jumlah
jumlah limfosit
limfosit immatur
immatur

Implementasi :
1. Mengkaji skala nyeri dan intensitas nyeri
2. Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, tenang, serta kurangi Implementasi : Implementasi :
rangsangan stress 1. Memantau temparatur suhu tubuh 1. Memantau hasil trombosit, Hb dan Ht, trombosit setiap hari
3. Menganjurkan pasien melakukan teknik nafas dalam dan relaksasi bila 2. Melakukan cuci tangan setiap memegang dan memberikan tindakan pada pasien 2. Membantu pasien memelihara kesehatan gigi dan gusi
merasa nyeri 3. Memberikan diet MB TKTP 3. Melakukan tranfusi darah PRC
4. Kolaborasi pemberian anti nyeri 4. Kolaborasi dalam pemberian terapi antibiotic
5. Melakukan pemeriksaan darah rutin setiap hari

SS :: --
OO :: TD TD :: 120/80
120/80 mmHg,
mmHg, N N :: 82
82 x/i,
x/i, Ht
Ht :: 26
26 %,%, Hb
Hb :: 10,0
10,0 gr/dl,
gr/dl,
SS :: Pasien
Pasien mengatakan
mengatakan sakit
sakit perut
perut sebelah
sebelah kirinya
kirinya sudah
sudah sedikit
sedikit berkurang
berkurang tapi
tapi Trombosit 3
SS :-:- Trombosit :: 927
927 xx 10
103/ul
/ul
masih
masih merasa
merasa seperti
seperti penuh
penuh A
3 3 A :: Resiko Resiko terjadinya
terjadinya perdarahan
perdarahan berhubungan
berhubungan dengandengan
Hb :: 10,0
10,0 gr/dl,
gr/dl, leukosit
leukosit :: 154
154 xx 10
103/ul
/ul ,, Trombosit
Trombosit :: 927
927 xx 10
103/ul,
0
OO :: -- Skala
Skala nyeri
nyeri 44 OO :: -- TT :: 36,9
36,90C,C, Hb /ul, trombositopenia
trombositopenia
Wajah
Wajah tampak
tampak agak
agak rilaks
rilaks Ht
Ht :: 26
26 %
% PP :: Intervensi
Intervensi dilanjutkan
dilanjutkan
Pemeriksaan
Pemeriksaan abdomen
abdomen :: 1) 1) inspeksi
inspeksi :: bagian
bagian kiri
kiri atas,
atas, 2).
2). Palpasi
Palpasi :: A
A :: resiko
resiko infeksi
infeksi b.d
b.d menurunnya
menurunnya sistem
sistem pertahanan
pertahanan tubuh
tubuh skunder
skunder gangguan -- Memantau
gangguan Memantau hasil
hasil trombosit,
trombosit, HbHb dan
dan Ht,
Ht, trombosit
trombosit setiap
setiap hari
hari
AA :: Gangguan
Gangguan rasa
rasa nyaman
nyaman :: nyeri
nyeri b.d
b.d pembesaran
pembesaran organ/
organ/ nodus
nodus limfe
limfe pematangan
pematangan sel
sel darah
darah putih;
putih; peningkatan
peningkatan jumlah
jumlah limfosit
limfosit immatur
immatur Membantu
Membantu pasien
pasien memelihara
memelihara kesehatan
kesehatan gigi
gigi dan
dan gusi
gusi
PP :: Intervensi
Intervensi dilanjutkan
dilanjutkan PP :: Intervensi
-- Mengkaji Intervensi dilanjutkan
dilanjutkan Melakukan
Melakukan tranfusi
tranfusi darah
darah PRC
PRC
Mengkaji skala
skala nyeri
nyeri -- Memantau
Menciptakan Memantau temparatur
temparatur suhu
suhu tubuh
tubuh
Menciptakan lingkungan
lingkungan yang yang aman,
aman, nyaman,
nyaman, tenang,
tenang, serta
serta kurangi
kurangi Melakukan
rangsangan Melakukan cuci
cuci tangan
tangan setiap
setiap memegang
memegang dan dan memberikan
memberikan tindakan
tindakan pada
pada pasien
pasien
rangsangan stress
stress Memberikan
Menganjurkan Memberikan diet
diet MB
MB TKTP
TKTP
Menganjurkan pasienpasien melakukan
melakukan teknik
teknik nafas
nafas dalam
dalam dandan relaksasi
relaksasi bila
bila Kolaborasi
merasa Kolaborasi dalam
dalam pemberian
pemberian terapi
terapi antibiotic
antibiotic
merasa nyeri
nyeri Melakukan
Kolaborasi Melakukan pemeriksaan
pemeriksaan darah
darah rutin
rutin setiap
setiap hari
hari
Kolaborasi pemberian
pemberian antianti nyeri
nyeri

Anda mungkin juga menyukai