Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN PEMBELAJARAN TERPADU

DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU GHILMANI SURABAYA

Achmad Ijjul Muktar (D03218002)*, Ansori Wahyu Ruseno (D032180007)*, Ayyubhan Aji
Prasojo (D03218009)*

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Abstrak

Sekolah Dasar Islam Terpadu Ghilmani Surabaya yang menganut konsep pendidikan terpadu dengan
memperpadukan antara ilmu alam (sains) dan ilmu agama atau yang lebih dikenal disekolahan ini dengan “Materi
Plus”. Dengan pengusungan pembelajaran terpadu ini mempunyai nilai plus dengan memadukan program
unggulan yaitu materi do’a, sholat, hafalan al-qur’an, dan sebagainya yang sudah dipadukan di dalam
pembelajaran terpadu ini. Dengan berbagai macam materi ataupun program pembelajaran yang dipadukan, maka
SDIT Ghilmani ini mengusung sekolah fullday school agar lebih bisa memahami berbagai materi plus yang
diberikan. Di sekolah ini terdapat 75 tenaga pendidik yang sudah termasuk ke dalam pembagian tugas structural
meliputi Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Waka Pengembangan Al-Qur’an, dan Waka Sarpras
yang masing-masing Wakil Kepala Sekolah membidangi kurikulum akademik dan kurikulum materi plus, tenaga
pengajar (guru), dan juga 2 pegawai tenaga umum (TU) serta 1 pegawai perpustakaan. Metode penelitian yang
dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan mengkaji data, fakta, dan fenomena yang ada pada saat
melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis. Dalam penelitian ini melakukan
teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara yang ditujukan kepada Kepala Sekolah dan Waka
Kurikulum SDIT Ghilmani. Tujuan penelitian ini diharapkan mengetahui bagaimana manajemen pembelajaran
terpadu di SDIT Ghilmani Surabaya. Sehubungan dengan adanya manajemen pembelajaran khususnya dengan
model terpadu ini, diharapkan sekolah atau madrasah dapat menjalankan berbagai macam program pembelajaran
terpadu tersebut dengan efektif dan efisien, serta akuntabel sehingga tujuan sekolah atau madrasah dapat dicapai
dengan baik.

Kata Kunci: Pembelajaran, Terpadu, Kurikulum, Manajemen.

Abstract

Ghilmani Integrated Islamic Elementary School Surabaya which adheres to the concept of integrated
education by combining natural science (science) and religious science or better known in this school with
“Material Plus”. By carrying out this integrated learning has a plus value by integrating excellent programs
namely prayer, prayer, memorization of the Qur’an, and so on that have been integrated in this integrated learning.
With a variety of materials or learning programs that are integrated, the SDIT Ghilmani carries out full-day
schools so that they can better understand the various plus material provided. In this school there are 75 educators
who have been included in the division of structural tasks including the Headmaster, Vice-President of the
Curriculum, Student-Vice-President, Vice-Minister of Al-Qur’an Development, and Vice-President of Sarpras, each
Deputy Principal in charge of academic and material curriculum plus , teaching staff (teachers), and also 2 general
staff employees (TU) and 1 library employee. The research methodology was conducted using a qualitative
descriptive method by examining data, facts, and phenomena that existed when conducting research that produced
descriptive data in the form of written words. In this study the data collection techniques in the form of observation
and interviews addressed to the Principal and Vice-President of the SDIT Ghilmani Curriculum. The purpose of this
study is expected to know how integrated learning management in SDIT Ghilmani Surabaya. In connection with the
management of learning, especially with this integrated model, it is hoped that schools or madrassas can carry out
a variety of integrated learning programs effectively and efficiently, and accountably so that the objectives of the
school or madrasah can be achieved well.

Keywords: Learning, Integrated, Curriculum, Management.

PENDAHULUAN
Pembelajaran terpadu merupakan hal yang tidak asing lagi dalam dunia pendidikan di
Indonesia saat ini. Karena model pembelajaran terpadu di nilai efektif dalam meningkatkan
pengetahuan siswa dengan menekankan pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja
mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Dengan adanya pemaduan tersebut diharapkan siswa nantinya akan memperoleh pengetahuan
dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna
disini dalam artian pada sistem pembelajaran terpadu ini siswa akan dapat memahami konsep-
konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan
antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.

Pembelajaran terpadu yang diterapkan oleh SDIT Ghilmani ini memiliki satu tema aktual
yang dekat dengan siswa dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Pengajaran terpadu
perlu memilih beberapa materi mata pelajaran yang mungkin saling berkaitan. Misalnya dalam
bidang kajian IPA tentang tema lingkungan yang dapat dibahas dari sudut makhluk hidup dan
proses kehidupan, energi dan perubahannya, materi dan sifatnya. Dengan demikian, materi-
materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna.
Di dalam sistem pembelajaran terpadu terdapat suatu karakteristik yang dapat dikatakan
sebagai suatu pendekatan belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik, dengan melibatkan
kebermaknaan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada
peserta didik. Dengan demikian maka SDIT Ghilmani ingin membangun wadah bagi siswanya
untuk menciptakan kesempatan yang luas bagi siswa untuk melihat dan membangung konsep-
konsep yang saling berkaitan, juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami
materi pembelajaran juga menghubungkan kepada masalah di sekitar dengan pandangan yang
utuh.

Melalui pembelajaran terpadu yang terdapat pada SDIT Ghilmani ini diharapkan dapat
memberikan rangsangan kepada para peserta didiknya untuk bertanya, mengobservasi atau
menalar sebab akibat yang mungkin ditimbulkan dari problem solving dalam kehidupan yang
menjadi acuan dan dijadikan sebagai sebuah pengalaman belajar yang dapat diterapkan di dalam
fakta-faktanya tersebut agar pembelajaran yang diterima nantinya agar tidaklah sia-sia, karena
terdapat kebermaknaan yang diterima dalam proses menerima pengetahuan akibat langsung atau
tidak langsung menjadi bermakna bagi penerima pengetahuan tersebut.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan


mengkaji fakta, fenomena, dan keadaan yang terjadi pada saat melakukan penelitian. Semua data
dan informasi diwujudkan dalam bentuk deskriptif. Metode deskriptif kualitatif ini digunakan
untuk mengetahui bagaimana gambaran tentang pembelajaran terpadu yang ada di SDIT
Ghilmani Surabaya. Sehubungan dengan metode penelitian, tujuan penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana manajemen pembelajaran terpadu yang ada di SDIT Ghilmani Surabaya.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan
melakukan observasi dan wawancara terkait dengan instrument pertanyaan yang ditujukan
kepada pihak narasumber yang terdiri dari Kepala Sekolah, dan Wakil Kepala Sekolah bidang
Kurikulum.

KAJIAN PUSTAKA

Sebelum beranjak ke pendidikan terpadu, akan lebih baik jika terlebih dahulu membahas
mengapa pendidikan terpadu sangat relevan disaat ini, sistem pendidikan islam di indonesia
diakui tidak diakui akhir-akhir ini sedang berjalan di tempat atau bisa dikatakan stagnan, hal itu
dapat dicerminkan dengan digalakkannya pembaruan-pembaruan dalam pendidikan islam, mulai
dari kurikulum, sarana prasarana, tenaga pendidik, manajemen dan lain sebagainya. Permasalah
ini diawali dengan pandangan dikotomi pendidikan yang memisahkan antara dunia dan akhirat
tidak berbentuk satu kesatuan atau suatu keterpaduan didalamnya, buktinya bahwa sekolah
islam, madrasah, pondok pesantren islam selalu dikaitkan dengan keagamaan tanpa ilmu umum
yang kuat, dan sebaliknya sekolah umum selalu dikaitkan dengan ilmu ilmu umum dan
diragukan untuk aspek agamanya, itu merupakan realitas yang sangat nyata di dalam pendidikan
islam dan pendidikan umum di indonesia ini, langkah awal yang dapat dilakukan adalah me-
reposisi dari pendidikan islam yang hanya fokus pada keagamaan menjadi pendidikan islam yang
non dikotomi yang artinya disini antara pendidikan islam dan pendidikan umum saling memiliki
keterkaitan / keterpaduan.

Setelah membahas tentang realitas yang ada selanjutnya yang harus dibahas adalah
pengertian dari kurikulum terpadu yakni sebenarnya kurikulum terpadu bukanlah suatu aspek
yang berdiri sendiri akan tetapi kurikulum terpadu merupakan sebuah komponen dari konsep
kurikulum, menurut fogarty dan syaifuddin bahwa kurikulum terpadu merupakan model
kurikulum yang didalamnya dapat mengintegrasikan skillls, themes, concepts, and topic secara
inter dan antar disiplin ilmu satu dengan ilmu lainnya. Dalam undang-undang nomer 23 tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 ditegaskan bahwa : “ Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan pengetahuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab ” , dari undang-undang tersebut dapat disimpulkan
bahwa pendidikan memiliki tanggung jawab yang sangat luar biasa didalam kemajuan bangsa,
dengan tanggung jawab yang sekian besarnya tersebut maka kurikulum terpadu sangat
dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan undang-undang tersebut karena didalam kurikulum terpadu
mayoritas pembelajaran tidak lagi dibebankan kepada guru akan tetapi siswa juga dituntut untuk
lebih aktif lagi didalam pembelajaran, didalam kurikulum terpadu tidak ada suatu dinding
penghalang antara ilmu satu dengan yang lainnya yang ada hanyalah suatu theme atau unit
belajar yang disitu peserta didik dituntut untuk menganalisa dan mencari tidak hanya sebatas
mengingat fakta belaka, dari perubahan ini maka peserta didik secara tidak langsung akan
mengembangan cara berfikirnya, cara berinovasinya, cara nalarnya, cara berkreasinya dalam
suatu pembelajaran. Kurikulum terpadu ini tenrtunya tidak terlepas dari kekurangan dan
kelebihannya , kekurangannya antara lain : ( 1 ) tidak jelasnya sistem ujian atau seleksi masuk
sekolah ( 2 ) tidak sistematis ( 3 ) diperlukan waktu yang tidak sebentar ( 4 ) kompentensi guru
yang belum menyeluruh ( 5 ) siswa, orang tua, masyarakat masih asing dengan kurikulum ini.
Adapun kelebihan dari kurikulum ini adalah : ( 1 ) dari satu konteks masalah secara tidak
langsung peserta didik mempelajari lebih dari satu disiplin ilmu ( 2 ) memberikan siswa
kesempatan belajar dari berbagai sudut pandang ( 3 ) mempraktikkan nilai demokrasi dalam
pembelajaran ( 4 ) dapat membantu siswa belajar secara maksimal ( 5 ) memberikan kesempatan
bagi peserta didik untuk belajar sesuai kehidupan nyata ( 6 ) dsb, ada dua alasan mengapa
pembelajaran terpadu sangat dibutuhkan untuk proses kegiatan belajar mengajar, yang
didalamnya terdapat keterpaduan antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya, disiplin ilmu
satu dengan ilmu lainnya, yang disajikan dalam satu menu khusus yakni yang namanya
pembelajaran terpadu, yaitu : ( 1 ) alasan empirik, dalam pengalaman hidup sudah tercermin
bahwasanya kehidupan ini butuh sebuah keilmuan yang kompleks atau bisa dikatakan sebuah
keterpaduan dari beberapa disiplin ilmu misalnya jika kita ingin pergi ke pasar tentunya banyak
yang harus diperhatikan dari aspek sosial, ekonomi, biologi serta banyak ilmu lain yang harus
diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari kita, seperti itulah realitas dunia nyata yang perlu
dimengerti jadi sebisa mungkin pendidikan dapat mencontoh realitas tersebut untuk diterapkan di
dalam proses pembelajaran pembelajaran ( 2 ) alasan teoritis ilmiah, karena tuntutan kehidupan
yang terus membawa manusia kepada arah yang tidak akan diketahui kedepannya, teknologi
misalnya, jadi didalam pendidikan harus ada keterpaduan antara disiplin imlu satu dengan
disiplin ilmu yang lain supaya peserta didik saat ini siap untuk menghadapi kemajuan kemajuan
teknologi dan keilmuan di masa yang akan datang.

Didalam perjalanan kurikulum ada tahapan yang sangat penting dan saling terkait antara satu
dengan yang lainnya : (1) perencanaan, perencanaan disini mempunyai peran yang sangat luar
biasa penting bagi perjalanan kurikulum,karena didalam perencanaan terdapat petunjuk teknis
atau bagaimana kurikulum ini dapat dilaksanakan dengan baik, disana dibahas sumber dana,
sarana prasarana yang diperlukan untuk pembelajaran, bagaimana sistem monitoring serta
evaluasinya dan peran masing-masing stakeholders untuk menunjang kelancaran pelaksanaan
kurikulum. ( 2 ) pengorganisasian, didalam pengorganisasian akan dipetakan antara kelompok
mata pelajaran, kurikuum muatan lokal, serta muatan pengembangan peserta didik, setelah hal
tersebut dipetakan hal selanjutnya adalah membagi peran yang jelas antara guru mata pelajaran,
wali kelas, dan guru pendukung lainnya (guru piket, guru tatib, dsb). ( 3 ) penggerakan, setalah
direncanakan dan digerakkan, maka selanjutnya adalah aktualisasi dari perencanaan
tersebut,semua aspek akan diuji dan dari pengujian tersebut dapat dilihat keefektifan dari materi
kurikulum, metode, pengetahuan, nilai, prinsip serta hal lain yang terlibat didalam pelaksanaan
kurikulum. ( 4 ) pengawasan, pengawasan disini dalam rangka menjaga kurikulum supaya tetap
dijalannya, didalam pengawasan terdapat 2 cara yakni pengawasan langsung dan tidak langsung,
pengawasan langsung disini pihak yayasan atau kepala sekolah maupun wakil kepala sekolah
dapat meninjau langsung apa yang terjadi di kelas, apakah pelaksanaan sudah sesuai apa yang
direncanakan atau belum, sedangkan pengawasan tidak langsung adalah pengawasan oleh pihak
yayasan sewaktu-waktu tanpa diketahui siswa dan guru, pengawasan tidak langsung juga dapat
dilaksanakan dengan mengumpulkan stakeholders sekolah dan lain sebagainya.

Prinsip-prinsip pembelajaran terpadu yaitu, (1) Hidden curriculum, yang artinya didalam setiap
pembelajaran pasti ada pelajaran yang tersembunyi didalamnya atau makna tersirat dari suatu
pembahasan. (2) subjects in the curriculum, yang berarti tau mana yang akan didahulukan untuk
pembelajaran yang lebih efektif. (3) the learning environtment, lingkungan memberikan
kebebasan kepada siswa untuk selalu berkreasi dan berfikir secara kompleks. (4) views of the
social world, jadi masyarakat dapat memliki peran untuk proses pembelajaran baik secara
langsung maupun tidak (5) values and attitude, seluruh kegiatan diharapkan memiliki nilai
karena itu dapat mempengaruhi attitude peserta didik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejarah singkat berdirinya lembaga pendidikan ini dimulai pada tahun 1999 berawal dari
terealisasinya pendidikan pada jenjang PG-TK, kemudian pada tahun 2000 mulai beridirinya
SDIT Ghilmani ini yang pada awalnya berlokasi di daerah Jl. Pasar Kembang. Awal tercetus
mendirikan lembaga ini berawal dari adanya Majelis Ta’lim yang diasuh oleh KH. Ihya’
Ulumiddin, yang memiliki rencana untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan karena
mengingat santri-santrinya yang sudah mempunyai keluarga masing-masing. Maka berdirilah
SDIT Ghilmani ini dibawah pimpinan Yayayasan Al-Haromain.
Sedangkan awal mula tercetusnya pembelajaran terpadu di sekolah ini, karena dengan
berkembangnya zaman yang menuntut adanya perubahan inovatif, dan mempunyai keinginan
berbeda dengan lembaga-lembaga pendidikan yang lain dari segi metode pembelajarannya, maka
tercetuslah metode pembelajaran terpadu yang dilakukan oleh SDIT Ghilmani. Tujuan dengan
menggunakan pembelajaran terpadu yang dilakukan oleh SDIT Ghilmani ini diharapkan
mempunyai nilai plus dengan memadukan materi do’a, sholat, hafalan al-qur’an, dan sebagainya
yang sudah dipadukan di dalam pembelajaran terpadu ini.

Kurikulum SDIT Ghilmani adalah perpaduan antara Kurikulum Pendidikan Nasional dan
Kurikulum Khas Pendidikan Dasar LPI Al-Haromain yang meliputi program Tahfidz Al-Qur’an,
Baca Al-Qur’an dengan metode UMMI, Imla’, berbagai macam hafalan do’a dan hadist, Bahasa
Arab, Kajian Aqidatul Awwam, Kajian sulam taufiq, Pengembangan jiwa kepemimpinan dan
kewirausahaan peserta didik, dan lain sebagainya. Kurikulum SDIT Ghilmani Surabaya
dikembangkan berdasarkan beberapa prinsip, yaitu: (1) Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, (2) Beragam dan terpadu, (3)
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, (4) Relevan dengan
kebutuhan hidup, (5) Menyeluruh dan berkesinambungan.

Sekolah Islam Terpadu (IT) yang berbasis pada keterpaduan antara ilmu sains dan ilmu
agama, dan itulah yang diterapkan oleh SDIT Ghilmani yang menerapkan keterpaduan antara
kedua ilmu tersebut, atau yang biasa disebut sebagai “Materi Plus”. Dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis keterpaduan tersebut diharapkan siswa-siswi SDIT Ghilmani lebih
memahami tentang materi pelajaran jauh lebih dalam.

Adapun visi SDIT Ghilmani Surabaya adalah terbentuknya generasi rabbani yang
berprestasi dan mandiri. Dengan misi mampu melaksanakan dan mengembangkan kurikulum
secara maksimal, meningkatkan mutu proses pembelajaran, menjadikan peserta didik memiliki
akhlakuk karimah dan kecakapan hidup (lifeskill) yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits,
melaksanakan sistem pendidikan dan pengajaran yang bermutu, meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang beretika dan berprestasi, mengembangkan sarana dan prasarana dalam upaya
peningkatan pelayanan yang prima kepada warga sekolah, merencanakan dan melaporkan
pembiayaan secara akuntabel.
Beberapa tujuan yang menjadi target dan tujuan utama dari SDIT Ghilmani Surabaya
yaitu terbentuknya generasi rabbani yang berprestasi dan mandiri dengan maksud ingin
menjadikan para peserta didiknya menjadi generasi ‘alim, ‘amil, dan mu’alim yang mencintai
Allah dan menegakkan Agama-Nya, mencintai Rasulullah ‫ ﷺ‬dan menjadikannya
suri teladan, berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist, mencintai ilmu dan ulama, bersikap dan
bertindak untuk memberi manfaat kepada orang lain, serta mencintai dunia alam semesta dan
isinya.

Pada SDIT Ghilmani ini berada dibawah naungan Lembaga Yayasan Al-Haromain yang
bergerak dibidang pendidikan tentunya memiliki bentuk struktur lembaga yang jelas dalam
memanajemen pembelajaran terpadu di sekolah ini dengan terdapat 75 tenaga pendidik yang
sudah termasuk 2 orang pegawai Tenaga Umum (TU) dan 1 orang pegawai Perpustakaan. Dari
75 tenaga pendidik tersebut dibagi tugas strukturalnya yang meliputi Kepala Sekolah, Waka
Kurikulum, Waka Kesiswaan, Waka Pengembangan Al-Qur’an, dan Waka Sarpras yang masing-
masing Wakil Kepala Sekolah membidangi kurikulum akademik dan kurikulum materi plus,
guru mata pelajaran, dan juga pegawai tenaga umum (TU) serta pegawai perpustakaan. Pada
SDIT Ghilmani juga untuk semua wakil kepala sekolah ikut merencanakan program dan juga
sepertiga dari jumlah guru ikut masuk kedalam program struktural yang ditujukan untuk
membantu membuat serta melaksanakan program. Adapun program penunjang yang terdapat di
SDIT Ghilmani yaitu praktek wudhu, praktek sholat berjama’ah, dzikir jama’i, pembinaan
peserta didik, outdoor learning, peringatan Hari Besar Islam/Nasional, dan lain sebagainya.

Dalam penyusunan program yang dilakukan oleh pihak atau tim penyusun program dari
SDIT Ghilmani ini meliputi pembagian jam pembelajaran. Waka kurikulum beserta timnya
megelola penjadwalan dan juga jam pembagian kerja yang semestinya 1 jam pelajaran menjadi
hanya 30 menit, karena pihak sekolah mengupayakan bagaimana caranya dalam satu hari
tersebut materi hafalan, dan “Materi Plus” bisa masuk di setiap harinya dengan estimasi waktu
pembelajaran satu minggu terdapat 24 Jam Pelajaran. Terdapat kebijakan bahwa guru disini
mendapat bagian 24 Jam Pelajaran dengan perkiraan waktu 2 jam pelajaran (JP) x 12 Mata
Pelajaran = 24 Jam Pelajaran. Dengan pertingkat terdapat 6 rombongan belajar, dan total dengan
6 jenjang terdapat 24 rombongan belajar. Beban belajar Kurikulum 2013 SDIT Ghilmani
menggunakan sistem paket, sebagaimana yang telah diatur dalam struktur kurikulum. Pengaturan
alokasi waktu setiap mata pelajaran dilakukan pada semester gasal dan genap selama satu tahun
pelajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri.

Tabel 1.1 Pengaturan Alokasi Beban Belajar SDIT Ghilmani

Kelas Satu Jam Pelajaran Jumlah Jam Minggu Efektif Jumlah Jam
Tatap Muka/menit Pelajaran Pertahun Pelajaran Pertahun
Perminggu Pelajaran
I 35 34 31 36.890
II 35 36 31 39.060
III 35 38 31 41.230
IV 35 40 31 43.400
V 35 40 31 43.400
VI 35 40 31 43.400

Kemudian terdapat syarat-syarat guru yang mengajar di SDIT Ghilmani dengan syarat
berakhlakul karimah, lancar membaca alqur’an, dan khusus guru alqur’an bersyahadah ummi
atau mempunyai ijazah membaca Al-Qur’an dengan metode UMMI, semisal guru tersebut tidak
lancar membaca Al-Qur’an maka nantinya akan mendapat bimbingan membaca Al-Qur’an,
minimal jenjang pendidikan S1 linier. Tetapi untuk guru Al-Qur’an tidak linier tidak masalah
dengan syarat bersyahadah.

Dalam berbagai program pembelajaran yang terdapat di SDIT Ghilmani ini memiliki
unggulan yaitu program tahfidz dan baca Al-Qur’an. Diharapkan untuk peserta didik yang lulus
nantinya dapat menghafal Al-Qur’an dengan target minimal 2 juz yaitu juz 29 dan 30. Akan
tetapi banyak dari siswa-siswi yang mampu menghafal lebih dari 2 juz. Kemudian diharapkan
untuk peserta didik mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwid
dengan metode UMMI, untuk peserta didik yang hendak lulus dan menyelesaikan program baca
Qur’an metode UMMI akan diberikan Syahadah sebagai tanda bukti. Hal tersebut merupakan
bentuk keberhasilan program dari serangkaian banyak program pembelajaran yang ada di SDIT
Ghilmani.

Adapun faktor pendukung pembelajaran yaitu dengan adanya dukungan dari pihak
lembaga yayasan yg memfasilitasi kemudian melakukan pemantauan, dan kontrol pelaksanaan
pembelajaran terpadu. Terdapat juga faktor penghambat pembelajaran yaitu adanya guru-guru
yang belum memahami visi misi disekolah ini, dan belum menyadari bahwa pendidikan disini
menganut sistem pembelajaran terpadu, kurangnya loyalitas dalam mengajar yang menyebabkan
kurangnya kinerja, dengan maksud hanya sekedar menggugurkan kewajiban saja. Dalam
menangani hal tersebut maka pihak SDIT Ghilmani akan memberikan pembinaan, kemudian
akan diingatkan secara lisan, apabila tidak bisa diingatkan secara lisan maka akan diberikan surat
peringatan, juga adanya upaya memotivasi dengan reward, misal memberikan tambahan bisyaroh
yang meliputi tunjangan kinerja dengan memperhatikan point-point apabila memenuhi semua
persyaratan atau kriteria, maka akan mendapat tambahan bisyaroh. Dalam meningkatkan
kualitasnya juga dilakukan melalui pembinaan, Pelatihan Kelompok Kerja Guru (KKG), dan
pelatihan-pelatihan pendidikan yang lainnya. Kemudian setiap 1 semester sekali dilakukan
workshop oleh pihak lembaga, yang diikuti oleh pihak pendidik yg dirasa perlu untuk diberikan
pelatihan guna meningkatkan kinerja pegawai di SDIT Ghilmani Surabaya.

Dalam penerapan model pembelajaran terpadu ini pastinya terdapat berbagai hal
penunjang selain dari upaya mengajak semua masyarakat tidak hanya guru saja, semua elemen-
elemen disekolah ini saling bekerjasama guna tercapainya pembelajaran terpadu yg efektif, juga
terdapat peran penting dalam hal sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran. Pada SDIT
Ghilmani ini memiliki LCD Proyektor pada setiap ruangan belajarnya, Ruangan yang nyaman
dengan pendingin Air Conditioner (AC), Perpustakaan, Lab Komputer, dan setiap ruangan kelas
memiliki pojok baca, dan juga terdapat taman baca yang berada di halaman belakang guna
mengupayakan dimanapun siswa berada dapat menggunakan waktunya untuk membaca agar
dapat meningkatkan kemampuan literasi sejak dini.

Konsep pembelajaran di SDIT Ghilmani ini memasukkan nilai aqidah akhlak di dalam
semua mata pelajaran, sebagai upaya pengintegrasian model pembelajaran islam yang terpadu.
Dalam hal proses pembelajaran agar dapat dikatakan berhasil maka pihak SDIT Ghilmani ini
memiliki beberapa bentuk kerjasama dengan lembaga bimbingan untuk mata pelajaran
matematika yang bekerja sama dengan Klinik Pendidikan Matematika (KPM). Karena banyak
guru matematika di sekolah tersebut yang mengajar di Klinik Pendidikan Matematika, disisi lain
juga bekerja sama dengan Edusains, yang berupaya dapat mewadahi siswa-siswi yang ingin
menyalurkan bakatnya dalam bidang sains dan teknologi. Indikator siswa dapat dikatakan
berhasil apabila dapat menjalankan pembelajaran terpadu dengan baik dan berprestasi, dan juga
upaya pihak sekolah dengan setiap tahun memberikan penilaian raport dan buku monitoring
pelaksanaan “Materi Plus”, buku monitoring tahfidz dan Al-Qur’an. Ada juga buku BLP, yang di
dalamnya ada beberapa point yg dilaksanakan siswa-siswi. Dan juga setiap 3 bulan sekali
terdapat adanya evaluasi penilaian tengah semester dan akhir semester.

Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di SDIT Ghilmani ini guru
harus menyiapkan seminggu sebelum pembelajaran dilakukan, dan juga dengan berbagai
kelengkapannya seperti Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Berikut contoh jenis
RPP kelas V yang ada di SDIT Ghilmani:

Tabel 1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SDIT Ghilmani

Mapel Kompetensi Materi Pembelajara Penilaian Alokasi Sumber PPK


Dasar Pokok n Waktu Belajar
Bahasa Indonesia:  Iklan Subtema 1: Subtema 1: 5x35 Fransiska 1.Religius
3.4 Menganalisis media Bagaimana PB 1 menit Susilawati, 2.Nasionalisme
informasi yang cetak dan Tubuh 1.Penilaian 2017, Buku 3.Mandiri
disampaikan paparan elektronik Mengolah sikap, Siswa Tema 3 4.Integritas
iklan dari media cetak  Organ Makanan? observasi Makanan 5.Gotong-
atau media elektronik pencernaa PB 1 selama Sehat, Buku royong
4.4 Memeragakan n dan 1.Mencari kegiatan Tematik
kembali informasi yang fungsinya informasi 2.Penilaian: Terpadu
disampaikan paparan mengenai Tes tertulis Kurikulum
iklan dari media cetak organ mengenai 2013 edisi
atau dengan bantuan pencernaan nilai-nilai. revisi 2017.
lisan, tulis dan visual hewan dan 3.Penguasaa Jakarta:
manusia n: Kementrin
IPA 2.Mengamati Membuat Pendidikan
3.3 Menjelaskan organ dan peta pikiran dan
perencanaan dan mencermati “Kata Kebudayaan.
fungsinya pada hewan gambar iklan kunci”, Fransiska
dan manusia serta cara 3.Mencari kata diagram Wahyu Ari
memelihara kesehatan kunci dari pencernaan Susilawati,
organ pencernaan iklan media sapi, pster 2017, Buku
manusia cetak sistem Guru Tema 3
4.4 Menyajikan karya 4.Menyimpulk pencernaan Makanan
tentang konsep organ an kata kunci sapi. Sehat, Buku
dan fungsi pencernaan 5.Membuat Tematik
pada hewan atau diagram Terpadu
manusia. tentang organ Kurikulum
pencernaan 2013 edisi
sapi revisi 2017.
6.Membuat Jakarta:
poster tentang Kementrian
organ Pendidikan
pencernaan dan
Kebudayaan.
Irene MJA,
dkk. 2016.
Buku
Penilaian
Bupena.
Jakarta:
Erlangga

Kompetensi Inti (KI) yang meliputi: (1) Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya, (2) Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru, (3) Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya dirumah dan di sekolah, (4) Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
jelas dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhal mulia.

Dari keterangan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut terdapat metode
dan pendekatan pembelajaran yang dilakukan dengan metode tanya jawab, literasi, diskusi dan
ceramh. Dan juga menggunakan pendekatan Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/eksperimen, mengasosiasi/menalar, dan mengkomunikasikan). Kemudian terdapat
tujuan pembelajaran tersebut dengan sebagai berikut: (1) Dengan mengamati gambar iklan yang
disajikan, siswa mampu mengidentifikasi kata kunci pada iklan media cetak dengan benar. (2)
Dengan menuliskan hasil pengamatan terhadap iklan media cetak dalam bentuk peta pikiran,
siswa mampu melaporkan hasil pengamatannya. (3) Dengan mencermati teks bacaan yang
disajikan, siswa mampu menemukan informasi tentang organ-organ pencernaan hewan dengan
benar. (4) Dengan berdiskusi dan mencari informasi dalam kelompok, siswa mampu
menjelaskan organ-organ pencernaan hewan dan fungsinya.

Dalam pencapaian tujuan pembelajaran tersebut diharapkan siswa memiliki karakter yang
(1) Religius, dengan subnilai cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan
kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, anti bullying, tidak memaksakan kehendak, dan
mencintai lingkungan. (2) Nasionalisme, dengan subnilai mengapresiasi budaya bangsa sendiri,
menjaga kekayaan budaya bangsa, cinta tanah air, menghormati keragaman budaya, serta suku
dan agama. (3) Gotong royong, dengan subnilai saling menghargai, kerja sama, inklusif,
komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong-menolong, solidaritas, empati,
dan sikap kerelawanan. (4) Mandiri, dengan subnilai memiliki etos kerja (kerja keras), tangguh
tahan banting, daya juang tinggi, profesional, keberanian dan menjadi pembelajar sepanjang
hayat. (5) Integritas, dengan subnilai kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen, moral,
anti korupsi, keadilan, tanggung jawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu
(terutama penyandang disabilitas).

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa adanya pembelajaran terpadu di
Sekolah Dasar Islam Terpadu Ghilmani Surabaya ini karena dengan berkembangnya zaman
yang menuntut adanya perubahan inovatif, dan mempunyai keinginan berbeda dengan lembaga-
lembaga pendidikan yang lain metode pembelajarannya, maka tercetuslah metode pembelajaran
terpadu dengan tujuan SDIT GHILMANI ini diharapkan mempunyai nilai plus dengan
memadukan materi do’a, sholat, hafalan al-qur’an, dan sebagainya yang sudah dipadukan di
dalam pembelajaran terpadu ini. Pembelajaran terpadu ini juga memiliki faktor pendukung
pembelajaran yaitu dengan adanya dukungan dari pihak lembaga yayasan yg memfasilitasi
kemudian melakukan pemantauan, dan kontrol pelaksanaan pembelajaran terpadu. Sekolah
Dasar IslamTerpadu (SDTI) Ghilmani Surabaya dalam meningkatkan kualitasnya juga dilakukan
melalui pembinaan, Pelatihan Kelompok Kerja Guru (KKG), dan pelatihan-pelatihan pendidikan
yang lainnya. Kemudian setiap 1 semester sekali dilakukan workshop oleh pihak lembaga, yang
diikuti oleh pihak pendidik yg dirasa perlu untuk diberikan pelatihan guna meningkatkan kinerja
pegawai di SDIT Ghilmani Surabaya.

Dalam pencapaian tujuan pembelajaran terpadu di SDTI Ghilmani Surabaya diharapkan


siswa memiliki karakter yang Religius, Nasionalisme tinggi, Gotong royong, Mandiri, dengan
subnilai memiliki etos kerja (kerja keras) dan sikap Integritas tinggi, dengan kejujuran, cinta
pada kebenaran, setia, komitmen, moral, anti korupsi, keadilan, tanggung jawab, keteladanan,
dan menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).
SARAN

Saran yang dapat diberikan peneliti kepada SDTI Ghilmani Surabaya adalah menjaga
kuantitas dan kualitas di setiap tenaga pendidikan, dan tenaga non pendidikan agar dapat
terwujudnya sekolah berbasis islam terpadu yang seluruh siswa dan masryarakat disekolah
tersebut memiliki nilai religious, cinta tanah air, mandiri, bertanggung jawa dan memiliki
integritas yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati, Johni. 2016. Pembelajaran Terpadu Untuk Taman Kanak-Kanak/Raudatul


Athfal dan Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group.

Murfiah, Uum, dkk. 2017. Pembelajaran Terpadu (Teori & Praktik Terbaik di Sekolah).
Bandung: PT. Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai