Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produk Pariwisata

Produk Pariwisata (Tourism Product) merupakan suatu bentukan yang nyata (tangible
product) dan tidak nyata (intangible product), dikemas dalam suatu kesatuan rangkaian
perjalanan yang hanya dapat dinikmati, apabila seluruh rangkaian perjalanan tersebut dapat
memberikan pengalaman yang baik bagi orang yang melakukan perjalanan atau yang
menggunakan produk tersebut. Sehingga bentuk dari produk pariwisata itu pada hakekatnya
adalah tidak nyata, karena dalam suatu rangkaian perjalanan terdapat berbagai macam unsur
yang saling melengkapi, tergantung pada jenis perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan. 

Produk pariwisata dibanding dengan jenis-jenis produk barang dan jasa lain, memiliki
ciri-ciri berbeda dan untuk memahami bentuk serta wujud dari produk pariwisata, maka beberapa
definisi berikut ini perlu dipahami pula:
a. Medlik dan Middleton, produk pariwisata terdiri dari bermacam-macam unsur dan
merupakan suatu paket yang tidak terpisahkan serta memenuhi kebutuhan wisatawan
sejak meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke tempat-tempat tujuan dan kembali lagi
ketempat asalnya. 
b. Gamal Suwantoro (2007:75) pada hakekatnya  produk wisata adalah keseluruhan
palayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia
meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang dipilihnya dan
sampai kembali kerumah dimana ia berangkat semula.
c. Gooddall (1991: 63), produk pariwisata dimulai dari ketersediaan sumber yang berwujud
(tangible) hingga tak berwujud (intangible) dan secara totalitas lebih condong kepada
kategori jasa yang tak berwujud (intangible).
d. Burns and Holden (1989:172) produk pariwisata dinyatakan sebagai segala sesuatu yang
dapat dijual dan diproduksi dengan menggabungkan faktor produksi, konsumen yang
tertarik pada tempat-tempat yang menarik, kebudayaan asli dan festival-festival
kebudayaan.
e. Kotler dan Amstrong (1989:463), sebagai sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen
atau pangsa pasar untuk memuaskan kemauan dan keinginan termasuk di dalam obyek
fisik, layanan, SDM yang terlibat didalam organisasi dan terobosan  atau ide-ide baru.
f. Bukart dan Medlik (dalam Yoeti,1986:151) mendeskripsikan produk wisata sebagai
susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari obyek wisata, atraksi wisata, transportasi
(jasa angkutan), akomodasi dan hiburan di mana tiap unsur dipersiapkan oleh masing-
masing perusahaan dan ditawarkan secara terpisah. 

Produk wisata sebagai salah satu obyek penawaran dalam pemasaran pariwisata memiliki
unsur-unsur utama yang terdiri 3 bagian (Oka A. Yoeti, 2002:211) :
1. Daya tarik daerah tujuan wisata, termasuk didalamnya citra yang dibayangkan oleh
wisatawan
2. Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata, meliputi akomodasi, usaha pengolahan
makanan, parkir, trasportasi, rekreasi dan lain-lain.
3. Kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut.

Mason (2000:46) dan Poerwanto (1998:53) telah membuat rumusan tentang komponen-
komponen produk wisata yaitu :
1. Atraksi, yaitu daya tarik wisata, baik alam, budaya maupun buatan manusia seperti
festival atau pentas seni.
2. Aksesbilitas, yaitu kemudahan untuk mencapai tempat tujuan wisata
3. Amenities yaitu fasilitas untuk memperoleh kesenangan. Dalam hal ini dapat berbentuk
akomodasi, kebersihan dan keramahtamahan (tangible and intangible products)
4. Networking, yaitu jaringan kerjasama yang berkaitan dengan produk yang ditawarkan
baik lokal, nasional maupun internasional.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 (tiga)


komponen yang membentuk Produk Pariwisata dan untuk semakin melengkapi kegunaan produk
pariwisata tersebut bagi wisatawan, penulis tambahkan stau komponen yang lain, yaitu
keramahtamahan, sehingga secara lengkap komponen produk wisata menjadi 3 plus, yaitu:
1. Daya tarik wisata yang ada di destinasi wisata (ATTRACTIONS)
2. Fasilitas dan pelayanan yang ada di destinasi wisata (AMENITIES)
3. Kemudahan untuk mencapai destinasi wisata (ACCESSIBILITIES)
4. Keramahtamahan yang ditawarkan di destinasi wisata (HOSPITALITY)

Memahami produk pariwisata secara mendalam dapat dilakukan dengan terlebih dahulu
memahami ciri-ciri produk pariwisata, antara lain:

1. Tidak dapat dipindahkan


2. Tidak memerlukan perantara untuk mencapai kepuasan
3. Tidak dapat ditimbun atau disimpan
4. Sangat dipengaruhi oleh faktor non ekonomis
5. Tidak dapat dicoba atau dicicipi
6. Sangat tergantung pada faktor manusia
7. Memiliki tingkat resiko yang tinggi dalam hal investasi

2.2 Macam – Macam Produk Pariwisata

2.2.1 Jasa Transportasi


Pengertian transportasi dalam pariwisata adalah sarana (alat) untuk mencapai tujuan
wisata dan juga sarana pergerakan di tempat tujuan wisata. secara umum pengertian transportasi
adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan
sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara
merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena
memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat
dibandingkan dengan alat transportasi lainnya serta memiliki tingkat kecelakaan yang relatif
lebih rendah daripada transportasi darat dan air.
Unsur-unsur transportasi meliputi:

1. Ada muatan yang diangkut


2. Tersedia kendaraan sebagai pengangkutnya
3. Ada jalanan yang dapat dilalui
4. Ada terminal asal dan terminal tujuan
5. Sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan
transportasi tersebut.
Sistem transportasi dari suatu wilayah dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang
terdiri dari prasarana/sarana dan sistem pelayanan yang memungkinkan adanya pergerakan ke
seluruh wilayah, sehingga terakomodasinya mobilitas penduduk, dimungkinkan adanya
pergerakan barang, dimungkinkan akses ke semua wilayah.

Pengangkutan memberikan jasa kepada masyarakat, yang disebut jasa angkutan. Jasa
angkutan merupakan keluaran (output) perusahaan angkutan yang bermacam-macam jenisnya
sesuai banyaknya jenis alat angkutan (seperti jasa pelayaran, jasa kereta api, jasa penerbangan,
jasa angkutan bus dan lain-lain). Sebaliknya, jasa angkutan merupakan salah satu faktor masukan
(input) dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian dan kegunaan lainnya.

A. Fungsi Transportasi

Pengangkutan berfungsi sebagai faktor penunjang dan perangsang pembangunan


(the promoting sector) dan pemberi jasa (the service sector) bagi perkembangan ekonomi.
Fasilitas pengangkutan harus dibangun mendahului proyek-proyek pembangunan lainnya.
Perluasan dermaga di pelabuhan didahulukan daripada pembangunan pupuk yang akan
dibangun, guna melancarkan pengiriman peralatan pabrik dan bahan baku serta
penyaluran hasil produksi ke pasar setelah pabrik beroperasi (Nasution, 2003 :
19).Transportasi manusia atau barang biasanya bukanlah merupakan tujuan akhir, tetapi
hal itu dilakukan untuk mencapai tujuan lain, oleh karena itu, permintaan atas jasa
transportasi disebut sebagai permintaan turunan (derived demand) yang timbul akibat
adanya permintaan akan komoditi atau jasa lain. 

Pada dasarnya permintaan atas jasa transportasi diturunkan dari (Morlok, 2000 : 452):
1. Kebutuhan seseorang untuk berjalan dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk
melakukan suatu kegiatan (misalnya bekerja, sekolah).
2. Permintaan akan angkutan barang tertentu agar tersedia di tempat yang diinginkan.
Untuk menunjang perkembangan ekonomi yang mantap perlu dicapai
keseimbangan antara penyediaan dan permintaan angkutan. Jika penyediaan jasa
angkutan lebih kecil daripada permintaannya, akan terjadi kemacetan arus barang dan
penumpang yang dapat menimbulkan kegoncangan harga di pasaran. Sebaliknya, jika
penawaran jasa angkutan melebihi permintaannya maka akan timbul persaingan tidak
sehat yang akan menyebabkan banyak perusahaan angkutan rugi dan menghentikan
kegiatannya, sehingga penawaran jasa angkutan berkurang, selanjutnya menyebabkan
ketidaklancaran arus barang dan kegoncangan harga di pasaran (Nasution, 2003 : 19)

B. Manfaat dari transportasi

Manfaat transportasi dibagi menjadi 3 bagian, yang diantaranya sebagai berikut ini:

a. Manfaat bagi ekonomi


Kegiatan ekonomi memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Saat ini
transportasi merupakan salah satu kegiatan yang menyangkut kebtuhan manusia yaitu
dengan memindahkan manusia, hewan atau barang dari tempat asal ketempat tujuan
sehingga dapat terjadi transaksi (menyediakan jasa angkutan).

b. Manfaat untuk sosial


Sedangkan manfaatnya bagi sosial, yang diantaranya sebagai berikut ini:

1. Dapat menjadi pelayanan untuk masyarakat baik itu perorangan ataupun


kelompok.
2. Memendekan jarak antaran tempat atau daerah.
3. Menyediakan jasa bagi perjalanan.
4. Pertukaran informasi, dan lain-lain.
c. Manfaat untuk kewilayahan
Dapat memudahkan dalam memenuhi berbagai macam kebutuhan bagi daerah-
daerah khususnya daerah yang sedang mengalami pembangunan.
d. Manfaat untuk politis
Manfaat untuk politis, yang diantaranya sebagai berikut ini:
1. Dapat menciptakan persatuan.
2. Dapat Meninkatkan keamanan negara.
3. Pelayanan untuk masyarakat dapat diperluas.
4. Mempermudah dalam mengatasi permasalahan misalnya seperti menuju lokasi
bencana.
C. Ruang Lingkup Transportasi

Alat ransportasi dibagi kedalam tiga bagian, yang diantaranya sebagai berikut ini:

a. Transportasi darat
1. Transportasi jalan raya
Merupakan jenis kendaraan yang beroperasi memakai jalan, yang diantaranya
seperti:
a. Sepeda motor merupakan alat transportasi yang memiliki roda dua
dan digerakan oleh motor. Saat ini sepeda motor adalah jenis kendaraan
paling banyak digunakan masyarakat RI.
b. Sepeda merupakan alat transportasi roda dua yang digerakan oleh manusia
yaitu dengan cara mengayuh pedal.
c. Mobil penumpang merupakan alat transportas yang digerakan oleh motor
dan biasanya dilengkapi dengan delapan tempat duduk (maksimal) tidak
termasuk tempat duduk sopir.
d. Mobil angkutan barang merupakan alat transportasi bermotor yang
digunakan untuk mengangkut barang.
e. Bus merupakan kendaraan yang sama seperti mobil penumpang akan tetapi
muatan penumpang atau tempat duduknya lebih banyak. Dan masih banyak
lagi alat transportasi darat yang digunakan di jalan raya, misalnya seperti:
becak, bemo, delman dll.
2. Kereta api
Kereta api merupakan alat transportasi yang bergerak di rel, kereta api dapat
berjalan sendiri ataupun dirangaikan dengan kendaraan lain. Kereta api merupakan
alat transportasi yang sedang populer saat ini karena alat transportasi ini bebas dari
macet dan dapat mengangkut penumpang maupun barang dalam jumlah banyak.
Kereta api umumnya terdiri dari lokomotif dan rangkain gerbong.
b. Transportasi laut
Alat transportasi laut merupakan kendaraan yang dapat beroperasi di laut atau air,
yang diantaranya seperti:
a. Sampan merupakan alat transportasi yang berukuran 3-5 meter, umumnya
digunakan di sungai maupun di danau sebagai alat transportasi dan untuk
menangkap ikan.
b. Kapal merupakan alat transportasi pengangkut manusia, hewan dan barang di
laut atau air perahu yang kecil.
c. Feri merupakan alat transportasi laut jarak dekat. Feri memiliki peranan yang
sangat penting dalam pengangkutan bagi banyak kota di pesisir pantai. Feri
dapat membuat transit langsung antara dua tujuan dengan biaya yang relatif
murah atau lebih kecil.
c. Transportasi udara
Alat transportasi udara merupakan kendaraan yang beroperasi di udara seperti
pesawat terbang. Pesawat terbang mampu terbang di udara atau di atmosfir dan umumnya
digunakan untuk mengangkut manusia maupun barang.
D. Prasarana transportasi
a. Prasarana transportasi di darat
Prasarana transportasi darat diantaranya seperti jalan raya, jembatan termasuk
bagian perlengkapannya misalnya seperti halte bus. Khusus untuk kereta api
munggunakan jalur khusus yang disebut dengan Rel. Rel akan mengarahkan kereta api
ketempat atau statsiun tujuan.
b. Prasarana transportasi di laut
Prasarana untuk transportasi laut yaitu pelabuhan. Pelabuhan merupakan suatu
fasilitas yang berada di ujung sungai, danau ataupun samudra yang berguna untuk tempat
singgah kapal laut, mengangkut barang, memindahkan barang maupun mengangkut  dan
menurunkan penumpang.
c. Prasarana transportasi di udara
Prasarana untuk transportasi udara yaitu bandar udara atau lebih sering disebut
dengan bandara. Bandara merupakan suatu fasilitas untuk pesawat terbang lepas landas
maupun untuk mendarat. Bandara juga dilengkapi dengan operator layanan penerbangan
dan lain-lain.

2.2.2 Jasa Akomodasi

Pengertian akomodasi dalam pariwisata adalah suatu bangunan atau sebagian bangunan


yang disediakan secara khusus, dan setiap orang dapat menginap, makan, serta memperoleh
pelayanan dan fasilitas lainnya dengan pembayaran.

a. Jenis-jenis Akomodasi
Agar dapat membandingkan hotel dengan jenis akomodasi yang lain, dalam
bahasan berikut ini akan diuraikan secara singkat mengenai pengertian-pengertian dari
jenis-jenis akomodasi sebagai berikut:

1. Hotel
Hotel adalah salah satu jenis akomodasi  yang mempergunakan sebagain atau
seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum
serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersil.

2. Motel

Ada beberapa pengertian tentang motel, yaitu:

a) Bangunan yang terletak di luar pusat kota dan daerah sekat high way (jalan
raya), biasanya pada bangunan itu disediakan penginapan dalam bentuk
apartemen dan dapat untuk tempat tinggal kurang dari 24 jam, apartemen itu
memiliki pintu masuk  tersendiri dan satu garasi atau tempat parkir mobil.
b) Gabungan dari dua kata, yakni motor dan hotel, yaitu hotel yang menyedikan
fasilitas khusus, yakni kendaraan bermotor.
c) Motor hotel, yaitu sejenis akomodasi yang biasanya terdapat di anatra dua
kota besar, tempat para pengendara mobil dapat beristirahat sesudah
perjalanan jauh dan baru meneruskan perjalanannya pada keesokan harinya;
mobil pemilik dapat diparkir dekat kamar.
3. Gust House
Sejenis akomodasi yang dapat dimiliki oleh suatu perusahaan atau instansi
yang diperuntukkan bagi para tamu yang menginap dan mendapatkan pelayanan
makan dan minum. Dalam pengertian aslinya, guest house merupakan akomodasi
yang mempunyai fasilitas sederhana. Termasuk dalam jenis ini, di Indonesia dikenal
dengan nama Pondok Wisata.

4. Youth Hostel

Adalah bangunan bagi para pejalan muda, penaik sepeda, dan sebagainya
dapat tinggal dan makan atau menyediakan makanannya sendiri dengan murah.

5. Apartemen
a) Apartement
Bangunan yang menyediakan jasa akomodasi jangka lama untuk sejumlah
orang dalam unit tersendiri  dengan suatu dapir dan ruang tunggal atau ruang
makan.

b) Apartement Hotel

Bangunan bercorak hotel yang terdiri dari beberapa apartement yang tidak
menyediakan jasa catering (pelayanan).

6. Sanotarium
Tempat peristirahatan atau petirahan yang menyediakan penginapan dan
hidangan makanan diet bagi warga wisatawan-wisatawan yang menderita penyakit
tertentu.

7. Pension
a) Rumah penginapan
b) Bentuk lain dari akomodasi bagi wisatawan, baisanya juga disediakan
penginapan dan makanan pagi dengan biaya yang murah, terutama di Eropa.
c) Bisa juga dikatakan sebagai hotel kecil  yan g menyediakan makan pagi tamu
dengan tariff terterntu. Perlengakpannya diatur menurut tingkat dan
kepentingan tamu. Usaha penginapan dengan makan dalam bentuk kecil ini
biasanya hanya menempati satu atau dua lantai suatu bangunan bertingkat.
Akomodasi bentuk ini menyediakan ruangan umum.
8. Bungalow
Sejenis akomodasi yang berbentuk rumah, berlokasi di daerah pegunungan
yang disewakan untuk keluarga sebagai tempat peristirahatan pada waktu liburan.
Penginapan dan jasa-jasa lain (tanpa catering) untuk sejumlah orang pada waktu yang
bersamaan.

9. Ryokan

Penginapan ala Jepang yang khas menurut adat istiadat negeri tersebut.
Perlengkapan serta pelayanannya disesuaikan benar-benar dengan tata cara
kehidupan Jepang, seperti upacara minum the, duduk bersimpuh atau bersila di
lantai, mengenakan kimono, dan sebagainya.

10. Mess
Sejenis akomodasi yang dibangun dan disediakan sebagai tempat tinggal bagi
karyawan, pegawai, atau anggota suatu instansi dalam suatu kelompok tertentu
(bujangan, perwira, trainee). Dalam pengertian lain, mess adalah penginapan dengan
atau tanpa makan, disediakan bagi pejabat-pejabat resmi dari salah satu instansi,
jawatan atau perusahaan tertentu dengan perhitungan pembayaran yang murah dan
diatur tersendiri oleh instansi, jawatan atau perusahaan yang bersangkutan sendiri.

11. Home stay


Suatu jenis akomodasi yang berasal dari rumah-rumah rakyat yang telah
ditingkatkan fasilitas dan sarananya, sehingga memenuhi syarat-syarat kesehatan,
yang disewakan kepada wisatawan.

12. Logement (Losmen)


Sejenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangungan
rumah yang menyediakan penginapan dengan/ tanpa makan -minum bagi setiap
orang yang datang untuk beristirahat sementara waktu.

13. Inn
Suatu tempat yang menyediakan penginapan, makan dan minum, serta
pelayanan umum lainnya, disewakan kepada orang-orang yang singgah untuk
sementara waktu dengan jangka waktu menginap terbatas.

14. Hospiz
Penginapan di pegunungan, terutama di daerah wilayah pegunungan Alpen,
juga merupakan penginapan yang diselenggarakan.

15. Rooming House


Suatu bangunan atau bagian dari suatu bangunan tanpa perlengkapan ataupun
peralatan yang disewakan untuk jangka waktu pendek kepada lebih dari 2 orang
penyewa yang bukan anggota keluarga pemilik bangunan tersebut.

16. Schutzhutte
Penginapan-penginapan di daerah pegunungan Alpen, dipergunakan oleh
wisatawan-wisatawan untuk melindungi diri dari serangan angin rebut, topan dan
salju, terutama oleh para olahragawan ski dan pekerja-pekerja di daerah pegunungan
tersebut.

17. Cottage

Sejenis akomodasi yang berlokasi di sekitar pantai atau danau dengan bentuk
bangunan-bangunan terpisah, disewakan untuk keluarga, serta dilengkapi dengan
fasilitas rekreasi.

18. Kurhotel atau Kurpension


Hotel atau pension yang terletak di wilayah daerah wisata kesehatan yang
tunduk kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku di daerah tujuan wisata tersebut.
Banyak diantaranya menyedikan pemandian yang mengandung mineral dan
pengobatan khusus menurut petunjuk -petunjuk dokter ahli. Dalam hal ini termasuk
pula kurhouse, tersendiri dari penginapan yang tunsuk pada ketentuan-ketentuan
pengobatan dan mempunyai fasilitas-fasilitas untuk pesta-pesta, soire (aktivitas
bersuka ria malam hari), konser, kasino dan lain sebagainya, misalnya pemandian air
panas di Ciater dekat Bandung.
19. Hostel atau asrama
Penginapan yang digunakan oleh pemuda-pemuda dan pemudi -pemudi secara
terpisah sendiri-sendiri untuk waktu tertentu, yang juga menyediakan makanan atas
sewa dan harga semurah munghkin. Untuk pembangunan dan pengurusannya,
biasanya diserahkan kepada badan -badan yang dikelola atas dasar untuk mencari
untuk secara komersia; (non commercial).

20. Minshuku
Penginapan semacam losmen di daerah peisisr dalam lingkungan wilayah
pedesaan para nelayan Jepang. Asal mulanya adalah perkampungan nelayan, dan
kaum wisatawan yang ingin mengetahui perikehidupan uang masih serba asli datang
menginap di rumah-rumah nelayan yang desebut minshuku, yang mirip dengan
homestay yang terdapat di Kuta Bali.

21. Perkemahan
Dalam bahasa asingnya disebut camping, adalah tempat yang agak luas
diperuntukan bagi mereka yang sedang mengadakan perkemahan dengan tanpa
dipungut bayaran. Tempat ini mempunyai sifat administrasi dengan peraturan-
peraturan tertentu untuk menyelesaikan segala sesuatu mengenai fasilitas-fasiltas
serta kebutuhan-kebutuhan bagi mereka yang hendak berkemah. Di tempat itu lalu
didirikan kemah-kemah, diatur secara bersama-sama dengan mereka yang berkemah.
Berkemah atau camping ini sisebut dalam bahasa teknisnya bercaravan.

22. Foresteire
Bangunan yang terletah di pinggir hutan atau lereng gunung dengan perabotan
sederhana, yang juga menyediakan makanan, disewakan kepada orang-orang atau
kafilah yang tinggal untuk beberapa hari dalam perjalanan mereka melintasi hutan,
gunung atau perbatasan

23. Pusat Peristirahatan


Dalam bahasa asingnya disebut holiday centre merupakan kelompok
bangunan-banguna yang merupakan kesatuan unit, tempat beristirahat mempunyai
akomodasi baik untuk perorangan maupun rombongan, di mana secara kesatuan
mempunyai tempat makan, hiburan dan fasilitas-fasilitas olah raga dan rekreasi.

24. Rumah Istirahat


Bahasa asingnya holiday homes, perumahan di pedesaan atau di tepi pantai
atau di lereng gunung di Eropa yang disediakan oleh organisasi bantuan untuk
keperluan keluarga. Keluarga yang hendak membutuhkan rumah istirahat ini di
musim libur dapat menghubungi pengelola dengan sewa sangat murah disetujui
kedua belah pihak secara berdamai.

Anda mungkin juga menyukai