Anda di halaman 1dari 5

Pembuka

Bismillahirrohmanirrahiim Assalamualaikum wr. Wb.


Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa, yang telah
memberikan kita kesehatan sehingga kegiatan siding komisi akan segera dilaksankan.
Selanjutnya, terimaksih banyak kepada ibu Febriana Tri Wulandari S.Hut, MP. Selakku pembimbing
pertama, dan ibu Andi Ttri Lestari S.hut, M.Si. selaku pembimbing kedua.
Untuk mengefisiensikan waktu, marilah kita mulai presentasi proposal penelitian ini dengan sma-sama
melafaskan basmallah.

Isi
Pendahuluan
1. Latar belakang
Latar belakang saya mengambil judul ini karena penggunaan akan kayu yang terus meningkat,
Dimana kayu adalah kebutuhan pokok manusia yang permintaan dari pasarnya semakin hari semakin
bertambah dengan permintaan konsumen lebih tinggi dari ketersediaan kayu yang ada. Seperti yang kita
ketahui bahwa kayu yang sering digunakan adalah kayu jati dan kayu mahoni, tapi pada saat ini sulit
ditemukan yang memiliki diameter yang sesuai dengna kebutuhan dan kayu tersebut merupakan kayu
yang memiliki pertumbuhan yang lumayan lama. Sehingga diharapkan pasokan kayu dari jenis yang
cepat tumbuh bisa memnuhi kebutuhan. Dimana salah satu jenis kayu yang memiliki pertumbuhan yang
lumayan cepat yaitu kayu mindi( melia azedarach liin.). hal ini sesuai dengan pendapat (Martawijaya
1989 cit praptoyo 2010) “bahwa tanaman mindi bahkan mampu tumbuh paad tanah tersier seperti
tanah liat, tanag berbatu, berpasir vulkanik dan juga mampu tumbuh di bukit-bukit rendah sampai
ketinggian 1000 mdpl.
Kayu mindi ini telah banyak dimanfatkan secara meluas yaitu sering dijadikan sebagai bahn baku
pembuatan berbagai macam perabotan rumah tangga, kusen, panil-panil kayu lainnya dan juga
digunakan sebagai bahan baku industri meuble dan furniture.
Sifat fisika dan mekanika kayu penting untuk diketahui untuk kesesuaian dari
penggunaan kayu.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Simangunsong et.al 2016) menyatakan bahwa “sifat
fisika kayu merupakan salah satu sifat dasar kayu yang berguna sebagai pertimbangan dalam
penggunaan suatu jenis kayu. Selanjutnya terkait dengan sifat mekanikan kayu mengapa penting
untuk diketahui hal ini sesuai dengan pendapat (Wahono et,al 2005 cit jhannanda 2013)
menyatakan bahwa sifat mekanika terkait dengan kekuatan kayu yaitu kemmapuan kayu untuk
menahan muatan dari luar, gaya dari luar yang dimaksud adlah gaya yang mempunyai
kecendrungan untuk mengubah bentuk volume benda.
Sifat fisika dan mekanika kayu itu erat hubungannya dalam kesesuaian penggunaan kayu.
Sesuai dengan pendapat (Susetyo 2001 cit wijaya 2017) menyatkan bahwa “sifat fisika kayu
merupakan salah satu sifat dasar kayu yang erat hubungannya dengan struktur kayu itu sendiri
dan untuk sifat mekanika dari kayu itu dipengaruhi oleh sifat fisikanya terutama kerapatan dan
kadar air.”
2. tinjauan pustaka
 Pohon mindi (taksonomi, morfologi, penyebaran dan habitat, dan potensi dalam penggunaan
kayu)
 Sifat fisika kayu (kadar air, berat jenis dan perubahan dimensi)
 Sifat mekanika kayu (berkaitan dengan MOE dan MOR)
 Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat fiska dan mekanika kayu
 Penelitian terdahulu (terdapat 5 penelitian terdahulu yaitu ada (rini et al 2019, wijaya 2017,
aprilianti et al 2018, siregar 2013, dan hapid 2019)

Rancangan Acak Lengkap (RAL) ialah rancangan yang paling sederhana diantara rancangan-
rancangan percobaan lainnya. Rancangan ini biasa digunakan pada kondisi lingkungan yang
relative homogen seperti di dalam laboratorium, rumah kaca, dsb. Satuan percobaan
dianggap homogen atau seragam. Keragaman respons hanya disebabkan oleh perlakuan dan
galat (kesalahan dalam pengamatan/pencatatan data/faktor lain yang tidak bisa dijelaskan).
Kapan RAL digunakan ?: apabila satuan percobaan benar-benar homogen misalnya di
laboratorium, rumah kaca, dsb; apabila tidak ada informasi tentang kehomogenan satuan percobaan;
apabila jumlah perlakuan sedikit, dimana derajat bebas galatnya juga akan kecil. Hanya ada satu sumber
keragaman yaitu perlakuan saja.

Ketentuan: Jika F-Hitung ≤ F-Tabel, maka tidak signifikan Jika F-Hitung > F-Tabel, maka signifikan

Kesimpulan:
Apabila F-Hitung ≤ F-Tabel (tidak signifikan), maka H0 diterima dan H1 ditolak
Apabila F-Hitung > F-Tabel (signifikan), maka H0 ditolak dan H1 diterima
Keterangan pada analisis ragam, apabila signifikan (F-Hitung > FTabel 0,05)

R= 3 (K N E)
T= 3 (3 kali pengulangan)
Y= jumlah nilai data seluruhnya (pengamatan pada perlakuan ke I dan ulangan ke j

Rancangan acak kelompok adalah rancangan percobaan yang digunakan pada keadaan atau kondisi
yang tidak homogen. Rancangan ini biasa diterapkan dilapangan dengan keadaan lingkungan yang
diperkirakan tidak sama antar satu sama lain, sehingga dengan keadaan seperti ini, solusi yang tepat
ialah dengan melakukan pengawasan setempat atau lokal kontrol, dengan membagi satuan percobaan
berdasarkan pengelompokkan. Pengelompokkan dilakukan pada bagian-bagian percobaan dengan
kondisi-kondisi yang relative homogen.
Dalam rancangan acak kelompok terdapat 2 sumber keberagaman, yakni perlakuan, kelompok
(ditambah dengan galat), sehingga keragaman respons disebabkan oleh perlakuan, kelompok, dan galat.

Kenapa menggunakan uji lanjut BNT yaitu karena perlakuan yang dibandingkan kurang dari sama
dengan 3, apabila banyaknya perlakuan yang dibandingkan lebih dari 3 maka uji lanjut yang digunakan
adalah BNJ/DMRT

Uji annova, apabla nilai f hitung lebih besar dari f tabel maka dapt disimpulkan bahwa h1 diterima dan
h0 ditolak

Variable bebas : independen (mampu berdiri sendiri) dan yang mmepengaruhi variable lain
: arah radial
Variable terikat : tidak bisa berdiri sendiri dan terikat dengan variable lain sehingga dipengaruhi oleh
variable lain.
: Sifat fisika dan mekanika kayu
One way annova : memiliki variable terikat dan variable bebas Cuma satu.

Soal Latihan
 Mengapa anda mengammbil penelitian tentang ini?
Karena penggunaan akan kayu itu disetiap harinya semakin bertambah dengan
banyaknya manfaat dari kayu ini terutama yang banyak digunakan sebagai bahan baku di
industri-industri besar, sehingga dengan semakin meningkatnya permintaan dari konsumen
yang tidak sesuai dengan ketersediaan kayu yang ada maka diperlukan adanya kayu pengganti
yang memiliki pertumbuhan yang cepat, dalam hal ini adalah kayu mindi.
 Kenapa mengambil kayu di desa padak guar
Karena selama berlangsungnya PKL pada bulan agustus-september kemarin, saya
sekaligus mencari bahan penelitian dan yang lumayan banyak disana adalah kayu mindi, dan
jati. Namun untuk pohon jati sudah pernah di teliti baik sifat fisika maupun sifat mekanikanya
oleh senior terdahulu. Selain ini kenapa saya mengambil di desa tersebut karena kayu mindi
disana belum pernah diteliti dan saya menjadi tertarik karena berdasarkan observasi di
lapangan bahwa petaninya mengatakan tujuan ditanamnya kayu mindi tersebut untuk dijual
sebagai bahan baku industri meuble/furniture.
 Mengapa menggunakan metode tersebut
Karena penelitian ini merupakan penelitian yang homogen, yaitu di saty tempat yaitu
di laboratorium dan tanpa adanya perbandingan dari lokasi penelitiannya. Dan juga dalam
penelitian ini memiliki perlakuan yang sedikit yaitu hanya 3 perlakuan sehingga digunakannya
metode penelitian RAL dimana metode RAL ini merupakan metode penelitian yang paling
sederhana.
 Apa maksud dari MoE dan MoR
Maksud dari uji MoE yaitu pengujian sampai mana tingkat keelestisitasan dari benda
tersebut, sedangkan untuk MoR untuk menguji kekuatan kayu menahan beban
 Variable apa saja yang ada di penelitian ini dan sebutkan variablenya
Variable dalam penelitian ini yaitu variable terikat dan variable bebas, dimana
variable terikatnya yaitu sifat fisika dan mekanika kayu dan unutk variable bebasnya yaitu
arah radial kayu (yang mempengaruhi variable terikat)
 Kenapa Cuma arah radial saja, kenapa tidak mengambil arah aksial juga?
Disini saya mengambil hanya satu arah saja yaitu arah radial dan tidak aksial. Karena
saya melakukan kerja sama dengan salah satu teman yang sedang memprogramkan skripsi
juga, dan untuk arah serat dalam kayu kami membagi ada yang mengambil arah radial dan
ada yang mengambil arah aksial. Ini kami tujukan untuk menekan biaya yang dikeluarkan
dalam penelitian ini.
 Kenapa menggunakan uji lanjut BNT?
Uji lanjut BNT itu digunakan karena di dalam penelitian ini hanya ada 3 perlakuan.
Dimana syarat dalam penggunaan uji lanjut adalah apabila perlakuannya ≤3 maka uji lanjut
yang digunakan adalah BNT, dan jika perlakuannya >3 maka uji lanjut yang digunakan adalah
BNJ/DMRT
 Fungsi dari dilakukannya uji lanjut apa?
Dilakukannya uji lanjut bertujuan untuk mengetahui dari setiap perlaakuan itu apakah
signifikan atau tidak. Karena uji lanjut bertujuan untuk menguji perbedaan anatar perlakuan.
 Syarat dari H0 atau H1 diterima itu apa?
H0 diterima apabila F hitung ≤f tabel
H1 diterma apabila f hitunng > f tabel
 Kenapa menggunakan pengulangan harus 3 kali?
Untuk meningkatkan ketelitian dalam percobaan, memperluas cakupan dalam
penerikan keimpulan.
 Apa maksud dari nilali galat?
Nilai galat disini maksudnya adalah nilai eror yang terjadi dalam penelitian ini.
Penebangan = pembuatan contoh uji(sample) = ditimbang ka segar (Berat awal/B0) =
dilakukan penimbangan sampai konstan (BKU) = dilakukan oven dengan suhu 103±2 °C
selama 12 jam = masuk desikator selama 10-15 menit = ditimbang = pengovenan
dan desikator dilakukan berulang kali sampai konstan (BKT)

Mencelupkan sample menggunakan statip ke dalam gelas ukur yang diletakkan di atas
timbangan analitik (pada kondisi segar, kering udara dan tanur)

Sample ditimbang B0 = diukur dimensi (DS) = dikering udarakan = ditimbang beratnya = diukur
dimensi (DU) = direndam dalam air 3 hari = ditimbang berat basah =diukur dimensi basaah (DB)
= dikering udarakan = dikeringkan dalam oven 103±2°C = beratnya konstan (BKT) = ditimbang
diukur dimensi kembali.

Lengkung statis
Sample kering udara dilakukan pengujian dengan diletakkan pada alat yang memiliki 2 penumpu
yang memiliki jarak bentang 28 cm dan ditengah-tengah sample diletakkan pembebanan dan
deflektornya diletakkan tepat berada di posisi terjadinya pelengkungan. Nilai pemebeban setiap
menit 0,660 cm per menit.

Anda mungkin juga menyukai