PENDAHULUAN
Salah satu strategi Pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan di Indonesia adalah
pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), yang secara tidak langsung
berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Selain mampu menyerap tenaga kerja, peranan
usaha kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan
pembangunan yang dikelola oleh dua departemen yaitu Departemen Perindustrian dan
Perdanganan, serta Departemen Koperasi dan UMKM (Lestari & Rustiani, 2019). Meskipun
UMKM memliliki potensi untuk berkembang, namun untuk mengembangkan usaha bukanlah hal
yang mudah. Masih banyak UMKM tidak mampu menjadi besar karena tidak memiliki pembukuan
yang sistematis (Dra. Listiorini & Desi Ika, SE., 2018).
Persepsi pelaku UMKM atas penggunaan laporan keuangan pada umumnya masih kurang,
UMKM yang ada belum bisa memisahkan antara keuangan pribadi dan keuangan milik perusahaan
(Meiliana & Dewi, 2015). Pelaku usaha seharusnya memiliki persepsi bahwa akuntansi memiliki
banyak manfaat dalam dunia bisnis. Manfaat akuntansi di dunia bisnis diantaranya seperti
menyediakan informasi ekonomis suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan dan
menggambarkan kondisi suatu perusahaan dari satu periode ke periode berikutnya. Sampai saat ini
masih banyak dijumpai pelaku usaha kecil yang merasa bahwa usaha yang dilakukannya masih
terlalu kecil dan selalu mengalami kerumitan, serta kesulitan dalam mempelajari ilmu akuntansi
(Astiani & Endra Murti Sagoro, S.E, 2017). Pelaku UMKM yang berpersepsi bahwa informasi
akuntansi itu penting dan akan mendorong pelaku UMKM untuk menggunakan informasi akuntansi
dalam kegiatan usahanya. Terbentuknya persepsi yang baik akan pentingnya informasi akuntansi
tidak cukup, maka perlu adanya pelatihan akuntansi guna menambah pengetahuan akuntansi bagi
pelaku usaha yang mendorong penggunaan informasi akuntansi (Mulyani, 2016). Meskipun
informasi akuntansi memiliki manfaat yang besar bagi perusahaan, namun pengetahuan akuntansi
yang dimiliki oleh pemilik usaha masih belum akurat, sehingga akan menimbulkan kegagalan bagi
suatu perusahaan (Srivastava & Lognathan, 2016).
Motivasi
MOTIVASI PENELITIAN
Para pengusaha kecil tidak memiliki pengetahuan akuntansi, dan banyak diantara mereka
yang belum memahami pentingnya pencatatan dan pembukuan bagi kelangsungan usaha (Sianturi
& Fathiyah, 2016). Dalam penelitian (Sofiah & Murniati, 2014), menyatakan bahwa persepsi
Anita Tri Setyaningsih (17133100051)
Yuyun Perwita Sari (17133100065)
pengusaha kecil atas informasi akuntansi adalah dalam kategori tinggi, artinya mayoritas tingkat
persepsi pemilik usaha kecil menganggap penting adanya informasi akuntansi. Tujuan penelitian ini
untuk membuktikan pengaruh persepsi pemilik dan pengetahuan akuntansi pelaku usaha terhadap
penggunaan informasi akuntansi di sektor UMKM khususnya di Kota Yogyakarta.