98-Article Text-409-1-10-20180804 PDF
98-Article Text-409-1-10-20180804 PDF
Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan
Pantai Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisie yang cenderungan membuang sampah ke pinggir pantai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan Pantai
Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat. Untuk mengetahui perilaku masyarakat
dalam menjaga kebersihan lingkungan pantai sasak menggunakan pendekatan kualitatif, jumlah informan
yang digunakan sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: 1) Perilaku masyarakat tentang
kebersihan lingkungan Pantai Sasak masih kurang baik, disebabkan masyarakat membuang sampah,
mengumpulkan kemudia membakarnya di pinggir pantai, tidak hanya itu masyarakat juga buang air besar dan
membuang limbah air garam ke pinggir pantai yang menyebabkan kondisi lingkungan pantai menjadi kurang
bersih. 2) Upaya masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan Pantai Sasak dengan membersihkan
pekarangan rumah pribadi yang berada di area lingkungan Pantai Sasak sedang kan untuk masalah sampah
sendiri upaya yang dilakukan hanya membakar nya saja. 3) Peran pemerintah daerah dalam menjaga
kebersihan lingkungan pantai dengan cara melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan pantai kepada masyarakat dan menyediakan tempat sampah, terkait dengan MCK Pemerintah
Daerah telah membuatkan sumur beserta WC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku masyarakat
dalam menjaga kebersihan lingkungan pantai masih tergolong rendah.
Abstract
The study is based on the lack of public behavior in maintaining the cleanliness of the Sasak Beach
environment, Sasak Ranah Pasisie Subdistrict, which tend to throw garbage to the edge of the beach. The
aim of the study is to determine public behavior in maintaining the cleanliness of the environment Sasak
Beach Sasak Ranah Pasisie District Pasaman Barat. In order to know the public behavior in maintaining
cleanliness of Sasak beach environment, qualitative approach is used in this study, then the number of
informants used are 30 people. The finding of this research are : 1) the public behavior related to the
cleanliness of the Sasak Beach environment is still not attentive due to they throw garbage, then collect it and
burn it on the beach, not only that the public also defecate and dispose of salt water waste to the edge of the
beach so it causes the beach environment conditions to be cleanless. 2) Public efforts in maintaining the
cleanliness of the Sasak Beach environment by cleaning the yard of a private house which located in the area
of Sasak Beach is on the way to the problem of own garbage efforts that are done just burn it alone. 3) The
role of local government in maintaining the cleanliness of the beach environment by giving socialization
about the importance of maintaining the cleanliness of the beach environment to the public and providing
waste bins, associated with the MCK Local Government has made wells along with WC. The results showed
that public behavior in maintaining beach environment cleanliness is still at the low level.
berbeda. Hal ini dilakukan karena kerja pada suatu tingkat yang ia
keinginan manusia, dimana untuk inginkan tersebut memungkinkan, (2)
mewujudkan keinginan tersebut percaya bahwa perilakunya akan
muncullah berbagai perilaku. mendapatkan hasil dan (3) hasil yang
Perbedaan kemampuan ada yang dicapai yang mempunyai nilai.
dianggap disebabkan sejak lahir ada
ada pula yang dianggap disebabkan Menurut Azwar (2005), beberapa
oleh takdir. Kecerdasan merupakan metode pengukuran perilaku seseorang:
salah satu aspek yang berpengaruh a) Observasi perilaku, untuk
terhadap tingkah laku seseorang. mengetahui perilaku seseorang
2) Manusia mempunyai kebutuhan yang terhadap sesuatu dapat diperhatikan
berbeda. melalui perilakunya.
Perilaku muncul didorong oleh b) Pertanyaan langsung, ada dua
serangkaian kebutuhan. Dengan asumsi yang mendasari penggunaan
kebutuhan ini menyebabkan metode pertanyaan langsung guna
seseorang berbuat untuk mengungkapkan perilaku. Pertama,
mencapainya sebagai seuatu objek asumsi bahwa individu merupakan
atau hasil. Kebutuhan seseorang orang yang paling tahu mengenai
berbeda dengan kebutuhan orang dirinya sendiri. Kedua, asumsi
lain. Kadangkala seseorang yang keterus terangan bahwa manusia
telah berhasil memenuhi kebutuhan akan mengemukakan secara terbuka
yang satu, kebutuhannya akan apa yang dirasakannya. Oleh karena
berubah atau berkembang. itu dalam metode ini, jawaban
Pemahaman kebutuhan yang berbeda yang diberikan oleh mereka yang
dari seseorang ini akan bermanfaat ditanyai dijadikan indikator
untuk memahami konsep perilaku perilaku mereka. Akan tetapi,
seseorang. Metode ini akan menghasilkan
3) Cara berpikir. ukuran yang valid hanya apabila
Kebutuhan-kebutuhan manusia dapat situasi dan kondisinya
dipenuhi lewat perilakunya masing- memungkinkan kebebasan
masing. Dalam banyak hal, seseorang berpedanpat tanpa tekanan
dihadapkan dengan sejumlah Psikologis maupun fisik.
kebutuhan potensial yang harus c) Pengungkapkan Langsung,
dipenuhi lewat perilaku yang pengunkapkan langsung secara
dipilihnya. Kekuatan akan tertulis dapat dilakukan dengan
mendorong seseorang untuk menggunakan item tunggal maupun
berperilaku dalam suatu cara tertentu dengan menggunakan item ganda.
akan menjadi besar, apabila individu d) Sakala Sikap, berupa kumpulan
tersebut: (1) percaya pelaksanaan pernyataan-pernyataan mengenai
suatu objek perilaku. Salah satu mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat
skala perilaku adalah isi mempunyai nilai ekonomi yang negatif
pernyataannya yang dapat berupa karena dalam penggunaannya baik untuk
pernyataan langsung yang jelas membuang atau membersihkannya perlu
tujuan pengukurannya akan tetapi biaya yang cukup besar. Menurut Azwar
dapat pula berupa pernyataan tidak (1979) Sampah adalah sebagian dari
langsung yang tampak kurang jelas sesuatu yang tidak dipakai, tidak
tujuan pengukurannya bagi disenangi, atau sesuatu yang harus
responden. dibuang, yang umumnya berasal dari
e) Pengukuran terselubung, objek kegiatan yang dilakukan oleh manusia.
pengamatan bukan lagi perilaku
yang tampak didasari atau sengaja Sampah merupakan salah satu
dilakukan oleh seseorang melainkan masalah penyebab penyakit tidak
reaksi- reaksi fisiologis yang terjadi seimbangnya lingkungan hidup, yang
di luar kendali orang yang umumnya terdiri dari komposisi sisa
bersangkutan. makanan, daun-daun, plastik, kain bekas,
Perilaku masyarakat di Kecamatan karet, tanah dan lain-lain. Sedangkan
Sasak Ranah Pasisie mengenai kebersihan Nugroho (2007) berpendapat bahwa
lingkungan pasih tergolong tidak baik. sampah adalah bahan sisa atau produk
Terlihat dari lingkungan pantai khsusnya sampingan dari kegiatan manusia yang
di jorong pondok dan jorong pasa lamo sudah tidak berguna dan kemudian
yang disana banyak terdapat kotoran sapi, dibuang (waste), sehingga bias
limbah air garam dan sampah. menyebabkan gangguan estetika,
Permen Nomor 33 Tahun 2010 kerusakan dan pencemaran lingkungan,
Tentang Pedoman Pengelolaan Sampah, atau mengandung unsur berbahaya, serta
mendefenisikan sampah adalah sisa dapat mengganggu kelestarian dan
kegiatan sehari-hari manusia dan proses kesehatan kehidupan manusia dan
alam yang berbentuk padat yang terdiri lingkungan.
dari sampah rumah tangga maupun Sedangkan Neolaka (2008)
sampah sejenis sampah rumah tangga. menjelaskan Sampah adalah segala
Sampah rumah tangga yaitu sampah yang sesuatu yang tidak diperlukan lagi oleh
berasal dari kegiatan sehari-hari dalam pemiliknya. Sampah adalah salah satu
rumah tangga yang sebagian besar terdiri masalah penyebab lingkungan kotor,
dari sampah organik, tidak termasuk tinja umumnya sampah terdiri dari
dan sampah spesifik. komposisi sisa makanan, daun-daun,
Sampah pada dasarnya merupakan plastik, kain keras, karet, tanah dan lain-
suatu bahan yang terbuang atau dibuang lain. Pencemaran lingkungan akibat
dari sumber hasil aktivitas manusia sampah, seperti perilaku manusia yang
maupun proses-proses alam yang tidak membuang sampah sembarangan dan
Informan pada penelitian ini lama menjadi besar. Hal ini dilakukan
adalah Masyarakat, sedangkan informan karena dari jumlah yang sedikit belum
kunci adalah Camat, Wali Nagari, dan mampu memberikan data yang
Jorong. Pemilihan informan ini tentukan memuaskan. Maka perlu mencari orang
atas dasar peneliti menganggap informan lain lagi yang dapat digunakan sebagai
tersebut bisa memberikan informasi sumber data. Dengan demikian jumlah
mengenai perilaku masyarakat terhadap sampel sumber data akan semakin besar.
kebersihan lingkungan pantai. Jumlah informan pada penelitian ini
Teknik pemilihan informan sebanyak 30 orang.
dilakukan secara Snowball Sampling. Untuk memperoleh data yang
Menurut Sugiyono (2014) teknik berkualitas di perlukan teknik
pemilihan Informan penelitian Snowball pengumpulan data yang sesuai dengan
Sampling yaitu adalah teknik jenis data yang di gunaka dalam
pengambilan sampel sumber data, yang penelitian ini. Teknik pengumpulan data
pada awalnya jumlahnya sedikit, lama- dilakukan dengan cara observasi,