Anda di halaman 1dari 12

PERILAKU MASYARAKAT DALAM MENJAGA KEBERSIHAN

LINGKUNGAN LINGKUNGAN PANTAI KECAMATAN SASAK RANAH


PASISIE KABUPATEN PASAMAN BARAT
Devi Hardiana
Program Studi Pendidikan Geografi,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang
Email: devihardiana@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan
Pantai Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisie yang cenderungan membuang sampah ke pinggir pantai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan Pantai
Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat. Untuk mengetahui perilaku masyarakat
dalam menjaga kebersihan lingkungan pantai sasak menggunakan pendekatan kualitatif, jumlah informan
yang digunakan sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: 1) Perilaku masyarakat tentang
kebersihan lingkungan Pantai Sasak masih kurang baik, disebabkan masyarakat membuang sampah,
mengumpulkan kemudia membakarnya di pinggir pantai, tidak hanya itu masyarakat juga buang air besar dan
membuang limbah air garam ke pinggir pantai yang menyebabkan kondisi lingkungan pantai menjadi kurang
bersih. 2) Upaya masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan Pantai Sasak dengan membersihkan
pekarangan rumah pribadi yang berada di area lingkungan Pantai Sasak sedang kan untuk masalah sampah
sendiri upaya yang dilakukan hanya membakar nya saja. 3) Peran pemerintah daerah dalam menjaga
kebersihan lingkungan pantai dengan cara melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan pantai kepada masyarakat dan menyediakan tempat sampah, terkait dengan MCK Pemerintah
Daerah telah membuatkan sumur beserta WC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku masyarakat
dalam menjaga kebersihan lingkungan pantai masih tergolong rendah.

Kata kunci : Kepedulian Masyarakat, Sampah, dan Kebersihan Lingkungan.

Abstract

The study is based on the lack of public behavior in maintaining the cleanliness of the Sasak Beach
environment, Sasak Ranah Pasisie Subdistrict, which tend to throw garbage to the edge of the beach. The
aim of the study is to determine public behavior in maintaining the cleanliness of the environment Sasak
Beach Sasak Ranah Pasisie District Pasaman Barat. In order to know the public behavior in maintaining
cleanliness of Sasak beach environment, qualitative approach is used in this study, then the number of
informants used are 30 people. The finding of this research are : 1) the public behavior related to the
cleanliness of the Sasak Beach environment is still not attentive due to they throw garbage, then collect it and
burn it on the beach, not only that the public also defecate and dispose of salt water waste to the edge of the
beach so it causes the beach environment conditions to be cleanless. 2) Public efforts in maintaining the
cleanliness of the Sasak Beach environment by cleaning the yard of a private house which located in the area
of Sasak Beach is on the way to the problem of own garbage efforts that are done just burn it alone. 3) The
role of local government in maintaining the cleanliness of the beach environment by giving socialization
about the importance of maintaining the cleanliness of the beach environment to the public and providing
waste bins, associated with the MCK Local Government has made wells along with WC. The results showed
that public behavior in maintaining beach environment cleanliness is still at the low level.

Keywords: Public Care, Garbage, and Environmental Hygiene


1
Mahasiswa Program Strudi Pendidikan Geografi untuk Wisuda Maret 2018
2
Dosen ajaurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang: Pembimbing I Dr. Iswandi Umar,
S.Pd, M.Si, Pembimbing II Rery Novio, S.Pd, M.Pd.
496

mencapai visi tersebut dimasa depan,


maka misi-misi yang harus dilakukan
PENDAHULUAN adalah mengurangi timbunan sampah
Lingkungan hidup merupakan dalam rangka pengelolaan persampahan
rahmat Tuhan Yang Maha Esa, wajib yang berkelanjutan, meningkatkan
dikembangkan kemampuanya agar tetap jangkauan dan kualitas pelayanan sistem
menjadi sumber dan penunjang semua pengelolaan persampahan,
makluk hidup, khususnya manusia dalam memberdayakan masyarakat dan
mengelola lingkungan hidup agar terarah meningkatkan peran aktif dunia usaha
sesuai dengan tujuan yang diinginkan, swasta, meningkatkan kemampuan
maka pemerintah pusat dan daerah telah manajemen dan kelembagaan dalam
berupaya membuat kebijakan-kebijakan sistem pengelolaan persampahan,
mengamankan terciptanya kehidupan mobilisasi dana dari berbagai sumber
yang sejahtera lahir dan batin dalam suatu untuk pengembangan pengelolaan
lingkungan hidup yang baik dan sehat. sampah dan menegakkan hukum dan
Kebersihan lingkungan mempunyai arti melengkapi peraturan perundangan untuk
sebuah keadaan bebas dari kotoran, meingkatkan sistem pengelolaan
termasuk diantaranya, debu, sampah, dan persampahan.
bau. Kebersihan merupakan upaya Iswandi (2012) sampah dapat
menusia untuk memelihara diri dan sumber dari beberapa kategori antara lain:
lingkungannya dari segala yang kotor dan sampah rumah tangga dan sampah
keji dalam rangka mewujudkan dan perdagangan. Sampah rumah tangga
melestarikan kehidupan yang sehat dan merupakan sampah yang dihasilkan pada
nyaman (Nazaruddin, 2014). Selanjutnya umumnya berupa sisa makanan, bahan
Sampah adalah sebagian dari sesuatu dan peralatan yang sudah tidak terpakai,
yang tidak dipakai, tidak disenangi, atau bahan pembungkus, kertas, plastik dan
sesuatu yang harus dibuang, yang sebagainya, sedangkan tempat
umumnya berasal dari kegiatan yang perdagangan dan sampah perdagangan
dilakukan oleh manusia. Kegiatan merupakan sampah yang dihasilkan
manusia yang mencemari lingkungan misalnya, bahan dagangan yang rusak,
dengan membuang sampah buah, sayur, kertas, karton dan
sembarangan dapat mengurangi sebagainya.
kebersihan lingkungan (Azwar (1979). Kecamatan Sasak Ranah Pasisie
Berdasarkan Permen Pekerjaan merupakan salah satu kecamatan dari
Umum Nomor 21 tahun 2006 tentang tujuh kecamatan yang ada di Kabupaten
kebijakan dan strategi nasional Pasaman Barat dan merupakan kecamatan
pengembangan sistem pengelolaan terkecil yang ada di Pasaman Barat
sampah memiliki visi yaitu pemukiman dengan luas wilayah 123,71 Km dan
sehat yang bersih dari sampah. Untuk jumlah penduduk 13.860 jiwa dengan

Jurnal Buana – Volume-2 No-2 2018 E-ISSN : 2615-2630


497

kepadatan penduduk 1,12 jiwa/km2 yang mengetahui bagaimana kepedulian


tersebar di 7 jorong (Sumber Kantor Wali masyarakat terhadap kebersihan
Nagari, 2016). Kecamatan Sasak Ranah lingkungan pantai. Sehingga peneliti
Pasisie merupakan daerah yang memiliki mengangkat penelitian mengenai
pantai. “Kepedulian Masyarakat Dalam
Keadaan Pantai Sasak berdasarkan Menjaga Kebersihan Lingkungan
observasi yang dilakukan Pantai Kecamatan Sasak Ranah Pasisie
memprihatinkan hal ini dilihat dari Kabupaten Pasaman Barat”.
sampah yang berserakan di lingkungan Perilaku timbul dari sebuah
pantai, sampah yang berada di pinggir persepsi dan sikap terhadap
pantai berasal dari sampah rumah tangga kecenderungan seseorang untuk bertindak
masyarakat yang bermukim di sepanjang pada sesuatu dengan cara tertentu, dalam
pinggir pantai dan juga sampah yang kamus besar Bahasa Indonesia perilaku
berasal dari laut. Kebersihan pantai tidak adalah tanggapan atau reaksi individu
terjaga dengan baik dengan ditemukannya terhadap rangsangan atau lingkungan.
sampah yang bertumpukan di pinggir Tanggapan atau reaksi tersebut
pantai, serta adanya pembuangan limbah dinyatakan dalam bentuk kegiatan,
berupa air garam hasil dari pengasinan perbuatan atau tindakan yang bertujuan
ikan asin yang dibuang di pinggir pantai sesuai dengan sifat rangsangan itu sendiri.
oleh masyarakat yang berprofesi sebagai Adanya perilaku sebagai suatu respon
pembuat ikan asin yang menimbulkan merupakan akibat dari adanya rangsangan
bau busuk di pinggir pantai. Tidak hanya sebagai penyebab.
sampah dan limbah air garam , kotoran Perilaku adalah sebagai suatu
sapi dan kotoran manusia juga ikut fungsi dari interaksi antara person atau
menjadi penyebab kotor nya lingkungan individu dengan lingkungannya. Setiap
pantai. Hal demikian terjadi di dua jorong manusia memiliki perilaku berbeda satu
di Kecamatan Sasak Ranah Pasisie yaitu dengan yang lain dan perilaku ini
Jorong Pondok dan Jorong Pasa Lamo. ditentukan oleh pengaruh lingkungan
Jenis sampah yang terdapat di lingkungan yang berbeda. Sifat-sifat manusia dapat
Pantai Sasak, berupa sampah plastik, dilihat dari perilakunya, untuk itu ada
kaleng bekas minuman, kertas, bangkai beberapa prinsip dasar manusia yang
hewan, kotoran sapi, kayu dan lain berhubungan dengan perilaku, seperti
sebagainya. dikemukakan oleh (Thoha, 2008).
Berdasarkan permasalahan di 1) Manusia berbeda perilakunya karena
lapangan yang ditemukan peneliti. kemampuannya tidak sama.
Kepedulian masyarakat yang kurang Prinsip dasar kemampuan amat
terhadap lingkungan yang bersih terutama penting diketahui karena dengan
dalam pengelolaan sampah dan terbatasnya kemampuan, maka
kebersihan Pantai Sasak. Peneliti tertarik seseorang akan bertingkah laku yang

Jurnal Buana – Volume-2 No-2 2018 E-ISSN : 2615-2630


498

berbeda. Hal ini dilakukan karena kerja pada suatu tingkat yang ia
keinginan manusia, dimana untuk inginkan tersebut memungkinkan, (2)
mewujudkan keinginan tersebut percaya bahwa perilakunya akan
muncullah berbagai perilaku. mendapatkan hasil dan (3) hasil yang
Perbedaan kemampuan ada yang dicapai yang mempunyai nilai.
dianggap disebabkan sejak lahir ada
ada pula yang dianggap disebabkan Menurut Azwar (2005), beberapa
oleh takdir. Kecerdasan merupakan metode pengukuran perilaku seseorang:
salah satu aspek yang berpengaruh a) Observasi perilaku, untuk
terhadap tingkah laku seseorang. mengetahui perilaku seseorang
2) Manusia mempunyai kebutuhan yang terhadap sesuatu dapat diperhatikan
berbeda. melalui perilakunya.
Perilaku muncul didorong oleh b) Pertanyaan langsung, ada dua
serangkaian kebutuhan. Dengan asumsi yang mendasari penggunaan
kebutuhan ini menyebabkan metode pertanyaan langsung guna
seseorang berbuat untuk mengungkapkan perilaku. Pertama,
mencapainya sebagai seuatu objek asumsi bahwa individu merupakan
atau hasil. Kebutuhan seseorang orang yang paling tahu mengenai
berbeda dengan kebutuhan orang dirinya sendiri. Kedua, asumsi
lain. Kadangkala seseorang yang keterus terangan bahwa manusia
telah berhasil memenuhi kebutuhan akan mengemukakan secara terbuka
yang satu, kebutuhannya akan apa yang dirasakannya. Oleh karena
berubah atau berkembang. itu dalam metode ini, jawaban
Pemahaman kebutuhan yang berbeda yang diberikan oleh mereka yang
dari seseorang ini akan bermanfaat ditanyai dijadikan indikator
untuk memahami konsep perilaku perilaku mereka. Akan tetapi,
seseorang. Metode ini akan menghasilkan
3) Cara berpikir. ukuran yang valid hanya apabila
Kebutuhan-kebutuhan manusia dapat situasi dan kondisinya
dipenuhi lewat perilakunya masing- memungkinkan kebebasan
masing. Dalam banyak hal, seseorang berpedanpat tanpa tekanan
dihadapkan dengan sejumlah Psikologis maupun fisik.
kebutuhan potensial yang harus c) Pengungkapkan Langsung,
dipenuhi lewat perilaku yang pengunkapkan langsung secara
dipilihnya. Kekuatan akan tertulis dapat dilakukan dengan
mendorong seseorang untuk menggunakan item tunggal maupun
berperilaku dalam suatu cara tertentu dengan menggunakan item ganda.
akan menjadi besar, apabila individu d) Sakala Sikap, berupa kumpulan
tersebut: (1) percaya pelaksanaan pernyataan-pernyataan mengenai

Jurnal Buana – Volume-2 No-2 2018 E-ISSN : 2615-2630


499

suatu objek perilaku. Salah satu mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat
skala perilaku adalah isi mempunyai nilai ekonomi yang negatif
pernyataannya yang dapat berupa karena dalam penggunaannya baik untuk
pernyataan langsung yang jelas membuang atau membersihkannya perlu
tujuan pengukurannya akan tetapi biaya yang cukup besar. Menurut Azwar
dapat pula berupa pernyataan tidak (1979) Sampah adalah sebagian dari
langsung yang tampak kurang jelas sesuatu yang tidak dipakai, tidak
tujuan pengukurannya bagi disenangi, atau sesuatu yang harus
responden. dibuang, yang umumnya berasal dari
e) Pengukuran terselubung, objek kegiatan yang dilakukan oleh manusia.
pengamatan bukan lagi perilaku
yang tampak didasari atau sengaja Sampah merupakan salah satu
dilakukan oleh seseorang melainkan masalah penyebab penyakit tidak
reaksi- reaksi fisiologis yang terjadi seimbangnya lingkungan hidup, yang
di luar kendali orang yang umumnya terdiri dari komposisi sisa
bersangkutan. makanan, daun-daun, plastik, kain bekas,
Perilaku masyarakat di Kecamatan karet, tanah dan lain-lain. Sedangkan
Sasak Ranah Pasisie mengenai kebersihan Nugroho (2007) berpendapat bahwa
lingkungan pasih tergolong tidak baik. sampah adalah bahan sisa atau produk
Terlihat dari lingkungan pantai khsusnya sampingan dari kegiatan manusia yang
di jorong pondok dan jorong pasa lamo sudah tidak berguna dan kemudian
yang disana banyak terdapat kotoran sapi, dibuang (waste), sehingga bias
limbah air garam dan sampah. menyebabkan gangguan estetika,
Permen Nomor 33 Tahun 2010 kerusakan dan pencemaran lingkungan,
Tentang Pedoman Pengelolaan Sampah, atau mengandung unsur berbahaya, serta
mendefenisikan sampah adalah sisa dapat mengganggu kelestarian dan
kegiatan sehari-hari manusia dan proses kesehatan kehidupan manusia dan
alam yang berbentuk padat yang terdiri lingkungan.
dari sampah rumah tangga maupun Sedangkan Neolaka (2008)
sampah sejenis sampah rumah tangga. menjelaskan Sampah adalah segala
Sampah rumah tangga yaitu sampah yang sesuatu yang tidak diperlukan lagi oleh
berasal dari kegiatan sehari-hari dalam pemiliknya. Sampah adalah salah satu
rumah tangga yang sebagian besar terdiri masalah penyebab lingkungan kotor,
dari sampah organik, tidak termasuk tinja umumnya sampah terdiri dari
dan sampah spesifik. komposisi sisa makanan, daun-daun,
Sampah pada dasarnya merupakan plastik, kain keras, karet, tanah dan lain-
suatu bahan yang terbuang atau dibuang lain. Pencemaran lingkungan akibat
dari sumber hasil aktivitas manusia sampah, seperti perilaku manusia yang
maupun proses-proses alam yang tidak membuang sampah sembarangan dan

Jurnal Buana – Volume-2 No-2 2018 E-ISSN : 2615-2630


500

menumpukkan sampah akan bahan pembungkus, kertas, plastik,


menimbulkan bau dan gas-gas berbahaya dan sebagainya.
sehingga berbahaya bagi kesehatan 2) Tempat Perdagangan
manusia. Sampah yang dihasilkan seperti bahan
dagangan yang rusak, buah, sayur,
Jenis-jenis sampah menurut kertas, plastic, karton dan sebagainya.
Iswandi (2012) terdiri dari: 3) Perkebunan
1) Sampah Organik Sampah yang dihasilkan dari kegiatan
Sampah organik berasal dari bahan- pertanian tergolong pada sampah
bahan penyusun tumbuhan dan hewan organik, seperti jerami dan sejenisnya.
yang diambil dari alam atau 4) Sisa Bangunan dan Kontruksi Gedung
dihasilkan dari kegiatan pertanian, Sampah yang berasal dari kegiatan
perikanan atau yang lain. Sampah pembangunan dan pemugaran gedung
rumah tangga sebagian besar bias berupa bahan organik maupun
merupakan bahan organik, misalnya anorganik, seperti kayu, bamboo,
sampah dari dapur, sisa tepung, triplek. Sampah anorganik, seperti
sayuran, kulit dan daun. semen, pasir, spesi batu bata, ubin,
2) Sampah Anorganik besi dan baja, kaca dan kaleng.
Sampah anorganik berasal dari Sampah adalah bahan yang tidak
sember daya alam tak terbaharui mempunyai nilai atau tidak berharga
seperti mineral dan minyak bumi, atau untuk maksud biasa atau utama dalam
dari proses industri. Seperti plastik, pembikinan atau pemakaian barang rusak
botol dan kaleng. atau cacat dalam pembuatan manufaktur
3) Sampah Khusus atau materi berlebihan atau ditolak atau
Sampah khusus adalah sampah yang buangan. Dalam undang-undang No. 18
memerlukan penanganan khusus tentang Pengelolaan Sampah dinyatakan
untuk menghindari bahaya yang akan definisi sampah sebagai sisa kegiatan
ditimbulkannya. Seperti bola lampu, sehari-hari manusia dan/atau dari proses
pelarut dan cat, zat-zat kimia alam yang berbentuk padat. Nugroho
pembasmi hama dan penyakit (2007) dalam Marita (2015) berpendapat
tanaman seperti pestisida. bahwa sampah adalah bahan sisa atau
produk sampingan dari kegiatan manusia
Sumber sampah menurut Iswandi yang sudah tidak berguna dan kemudian
(2012) terdiri dari: dibuang (waste), sehingga bisa
menyebabkan gangguan estetika,
1) Rumah Tangga
kerusakan dan pencemaran lingkungan,
Sampah yang dihasilkan umumnya
atau mengandung unsur berbahaya, serta
berupa sisa makanan, bahan dan
dapat mengganggu kelestarian dan
peralatan yang sudah tidak terpakai,

Jurnal Buana – Volume-2 No-2 2018 E-ISSN : 2615-2630


501

kesehatan kehidupan manusia dan Kebersihan lingkungan mempunyai


lingkungan. arti sebuah keadaan bebas dari kotoran,
Lingkungan adalah faktor-faktor termasuk di antaranya, debu, sampah, dan
yang membentuk lingkungan sekitar bau. Kebersihan merupakan upaya
organisme, terutama komponen- menusia umtuk memelihara diri dan
komponen yang mempengaruhi perilaku, lingkungannya dari segala yang kotor dan
reproduksi, dan kelestarian organisme. keji dalam rangka mewujudkan dan
Kebersihan merupakan suatu keadaan melestarikan kehidupan yang sehat dan
yang tampak bersih, sehat dan indah. nyaman. Kebersihan merupakan syarat
Lingkungan yang bersih merupakan hak bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat
dasar setiap manusia dalam memperoleh adalah salah satu faktor yang dapat
kesehatan dalam penghidupannya. Segala memberikan kebahagiaan. Sebaliknya
sesuatu yang terjadi di lingkungan akan kotor tidak saja merusak keindahan tetapi
berpengaruh terhadap kelangsungan juga dapat menyebabkan timbulnya
kehidupan dan kesejahteraan manusia dan berbagai penyakit, dan sakit merupakan
makhluk hidup lainnya. dalam menjaga salah satu faktor yang mengakibatkan
lingkungan yang bersih perlu kesadaran penderitaan.
diri manusia sebagai makhluk yang
memiliki pikiran (Arifin, 2012). METODE PENELITIAN
Lingkungan menurut Kamus Berdasarkan pertanyaan peneliti
Umum Bahasa Indonesia, dan tujuan penelitian, maka penelitian ini
Poerwadarminta (1976), adalah berasal digolongkan dalam jenis penelitian
dari kata lingkungan yaitu sekeliling, kualitatif. Penelitian kualitatif Menurut
sekitar. Lingkungan adalah bulatan yang Sugiyono (2014) adalah metode
mengelilingi atau melingkari, sekalian penelitian yang berlandaskan pada filsafat
yang terlingkung di suatu daerah postpositivisme, digunakan untuk
sekitarnya. Menurut Ensiklopedia meneliti pada kondisi obyek yang
Indonesia (1983) dalam Neolaka (2008) alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
Lingkungan adalah segala sesuatu yang instrumen kunci, teknik pengumpulan
ada di luar suatu organism, meliputi : (1) data dilakukan secara triangulasi
Lingkungan Mati (abiotik), yaitu (gabungan), analisis data berbasis
lingkungan di luar suatu organisme yang induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
terdiri atas benda atau foktor alam yang lebih menekankan makna dari pada
tidak hidup, seperti bahan kimia, suhu, generalisasi.
cahaya, gravitasi, atmosfer, dan lainnya,
(2) Lingkungan Hidup (biotik), yaitu Penelitian ini dilakukan di Dua
lingkungan di luar suatu organism yang Jorong yaitu, Jorong Pondok dan Jorong
terdiri atas organisme hidup, seperti Pasa Lamo Kecamatan Sasak Ranah
tumbuhan, hewan, dan manusia. Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

Jurnal Buana – Volume-2 No-2 2018 E-ISSN : 2615-2630


502

Penelitian ini dilakukan pada bulan


November sampai Desember 2017

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Informan pada penelitian ini lama menjadi besar. Hal ini dilakukan
adalah Masyarakat, sedangkan informan karena dari jumlah yang sedikit belum
kunci adalah Camat, Wali Nagari, dan mampu memberikan data yang
Jorong. Pemilihan informan ini tentukan memuaskan. Maka perlu mencari orang
atas dasar peneliti menganggap informan lain lagi yang dapat digunakan sebagai
tersebut bisa memberikan informasi sumber data. Dengan demikian jumlah
mengenai perilaku masyarakat terhadap sampel sumber data akan semakin besar.
kebersihan lingkungan pantai. Jumlah informan pada penelitian ini
Teknik pemilihan informan sebanyak 30 orang.
dilakukan secara Snowball Sampling. Untuk memperoleh data yang
Menurut Sugiyono (2014) teknik berkualitas di perlukan teknik
pemilihan Informan penelitian Snowball pengumpulan data yang sesuai dengan
Sampling yaitu adalah teknik jenis data yang di gunaka dalam
pengambilan sampel sumber data, yang penelitian ini. Teknik pengumpulan data
pada awalnya jumlahnya sedikit, lama- dilakukan dengan cara observasi,

Jurnal Buana – Volume-2 No-2 2018 E-ISSN : 2615-2630


503

wawancara dan dokumentasi, sedangkan kemudian kandang sapi ternak milik


untuk teknik analisis data dilakukan masyarakat berada di pinggir pantai.
dengan cara pengumpulan data, reduksi Masyarakat yang bermukim dipinggir
data, penyajian data dan penarikan pantai sebagian besar tidak memiliki
kesimpulan. Teknik keabsahan data wc, hal tersebut membuat masyarakat
dilakukan dengan cara perpanjangan yang tidak mempunyai wc buang air
keikutsertaan, ketentuan dalam besar ke pinggir pantai, bahkan ada
pengamatan, triangulasi. dari sebagaian yang buang air besar ke
semak-semak. Kurang nya
HASIL DAN PEMBAHASAN pengetahuan masyarakat tentang
1. Perilaku Masyarakat Dalam pentingnya hidup sehat dan bersih
Menjaga Kebersihan Lingkungan menjadi salah satu pemicu masyarakat
Pantai Kecamatan Sasak Ranah melakukan perilaku tidak baik
Pasisie. terhadap lingkungan khususnya dalam
Prilaku masyarakat kurang baik hal menjaga kebersihan lingkungan.
dalam menjaga kebersihan lingkungan Tidak adanya pengawasan yang
pantai, karena masyarakat yang tinggal khusus dari pemerintah terkait dan
di lingkungan pantai membuang tidakan lanjutan tentang adanya
sampah hasil dari rumah tangga larangan membuang sampah dan
kepinggir pantai, limbah air garam buang air besar sembarangan berupa
yang berasal dari masyarakat yang sangsi yang diberikan.
berprofesi sebagai pengrajin ikan asin
dibuang ke pinggir pantai karena tidak 2. Upaya Masyarakat Dalam Menjaga
ada tempat untuk membuang limbah Kebersihan Lingkungan Pantai
tersebut, dengan demikian hal itu lah Kecamatan Sasak Ranah Pasisie.
yang memicu bau busuk yang berasal Upaya masyarakat menjaga
dari limbah air garam tersebut dan kebersihan pantai dilakukan dengan
akibat dari itu mempengaruhi cara membersihkan lingkungan rumah
kebersihan pantai. masing-masing yang berada
Masyarakat yang berprofesi dilingkungan pantai, untuk masalah
sebagai pengrajin ikan asin juga sampah upaya yang dilakukan
membuang sisa kepala ikan, isi dalam masyarakat hanya membakar nya saja
perut ikan, sisik ikan, dan insang ikan tanpa adanya tindakan lanjutan seperti
ke pinggir pantai. Tidak hanya itu pengelolaan atau mendaur ulang
sebagaian masyarakat yang memiliki sampah tersebut. Kurangnya
ternak peliharaan seperti sapi dibiarkan pengetahuan dan kesadaran
kotoran nya di pinggir pantai tanpa masyarakat tentang kebersihan dan
dilakukan tindakan lanjutan seperti hidup sehat membuat lingkungan tidak
pengolahan kotoran sapi tersebut, bersih dan terjaga.

Jurnal Buana – Volume-2 No-2 2018 E-ISSN : 2615-2630


504

Upaya yang dilakukan berupa potongan drum dan tong


masyarakat dan jorong adalah gotong sampah plastik yang di sebar
rpypng bersama tetapi hal itu jarang dibeberapa titik seperti di tempat
dilakukan. Gotong royong bersama Objek Wisata yang ada di pantai sasak,
yang dilakukan tidak rutin setiap Sekolah, dan Tempat Pendidikan Al-
bulannya karena masyarakat sendiri quran. Kemudian dalam kegiatan
tidak antusias dalam kegiatan gotong MCK Pemda juga telah memberikan
royong tersebut, hal yang menjadi sarana kepada masyarakat berupa
alasan tidak dilakukannya kegiatan sumur yang bisa dimanfaatkan oleh
gotong royong secara rutin setiap masyarakat terutama bagi masyarakat
bulannya dalah karena profesi yang tidak memiliki sumur dan WC
pekerjaan masyarakat sekitar yang umum yang bisa dimanfaatkan oleh
mayoritas nelayan, yang diketahui masyarakat.
bahwa kegiatan penangkapan ikan
dilakukan tidak beratur diantaranya PENUTUP
dilakukan di pagi hari, siang, sore A. Kesimpulan
bahkan malam hari dan sebagian Berdasarkan hasil penelitian
nelayan ada yang bermalam dilakut dan pembahasan dalam penelitian
bahkan serhari-hari. Kesibukan dan mengenai Kepedulian Masyarakat
aktifitas masyarakat menjadi alasan Dalam Menjaga Kebersihan
juga kenapa tidak terjadinya gotong Lingkungan Pantai Kecamatan Sasak
royong karena untuk mencocokkan Ranah Pasisie dapat disimpulkan
dan menentukan kapan hari yang bisa bahwa, perilaku masyarakat dalam
dilakukan untuk gotong royong menjaga kebersihan lingkungan
bersama. Pantai Sasak kurang mencerminkan
3. Peran Pemerintah Daerah Dalam prilaku yang menjaga kebersihan
Menjaga Kebersihan Lingkungan lingkungan Pantai. Prilaku
Pantai Kecamatan Sasak Ranah masyarakat yaitu membuang sampah,
Pasisie. mengumpulkan lalu kemudian
Pemerintah sudah melakukan membakarnya dan masyarakat juga
cara untuk menjaga kebersihan membuang kotoran sapi di pinggir
lingkungan pantai dengan cara Pantai serta masih ada dari
dibentuk nya program Pokdarwis yaitu masyarakat yang buang air besar di
Kelompok Sadar Wisata. Pokdarwis pinggir Pantai.
juga melakukan kegiatan-kegiatan Upaya yang dilakukan
bersih-bersih pantai dengan masyarakat dalam menjaga
melibatkan masyarakat yang ada kebersihan lingkungan Pantai Sasak
dilingkungan pantai. Pemerintah juga hanya membersihkan lingkungan
telah memberikan tempat sampah pekarangan rumah sendiri, dan untuk

Jurnal Buana – Volume-2 No-2 2018 E-ISSN : 2615-2630


505

sampah masyarakat hanya melakukan kegiatan gotong royong


membakarnya saja, sedangkan untuk bersama secara rutin agar terciptanya
gotong royong bersama jarang lingkungan yang bersih.
dilakukan dan untuk membersihkan 4. kepada Pemerintah Daerah yang
lingkungan Pantai Sasak. terkait agar serta ikut berperan
Peran pemerintah dalam bersama-sama dalam meciptakan
menjaga kebersihan lingkungan lingkungan yang bersih, sehat dan
Pantai sudah dikatakan baik, nyaman, dengan melakukan
pemerintah sendiri telah ikut penyuluhan dan sosialisasi hidup
perperan dalam menjaga kebersihan sehat dan bersih kepada masyarakat
pantai dengan membentuk program agar terciptanya lingkungan yang
Pokdarwis dan menyediakan bersih dan sehat.
beberapa fasilitas atau sarana
penunjang seperti disediakannya DAFTAR PUSTAKA
tempat sampah, sumur, WC umum Arifin, S. 2012. Hukum Perlindungan dan
yang bisa dilakukan untuk kegiatan Pengelolaan Lingkungan Hidup
MCK oleh masyarakat sekitar. di Indonesia. Jakarta: PT
Sofmedia.
B. SARAN Azwar, A.1979. Pengantar Ilmu
Berdasarkan kesimpulan di atas, Kesehatan Lingkungan. Jakarta:
maka peneliti mengajukan saran PT Mutiara Sumber Daya.
beberapa hal berikut: Azwar, S. 2005. Perilaku Manusia Teori
1. Masyarakat diharapkan dapat dan Pengukurannya.
memiliki prilaku yang baik dalam Yogyakarta: Pustaka Belajar
menjaga kebersihan lingkungan
Iswandi.2012.Ekologi dan Ilmu
Pantai Sasak dengan cara tidak Lingkungan. Padang: UNP Press.
membuang dan mengumpulkan
sampah di pinggir pantai dan Nazaruddin. 2014. Analisis Perilaku
diharapkan masyarakat Masyarakat Dalam
Mnciptakan Kebersihan
menghilangan kebiasaan untuk buang
Lingkungan Di Kota
air besar disembarang tempat Pekanbaru. No 2. Vol 1: Hal
khususnya dipinggir pantai. 1.
2. Kepada masyarakat diharapkan agar
berupaya menciptakan lingkungan Noelaka, A. 2008. Kesadaran
Lingkungan. Jakarta: PT
pantai yang bersih dan nyaman
Rineka Cipta.
dengan cara melakukan tindakan
yang baik dalam mengelola sampah. Nugroho, K. 2007. Laporan Penelitian:
3. Kepada masyarakat beserta jorong Manajemen Pemilahan Sampah
dan wali nagari diharapkan di Stasiun Tugu Yogyakarta

Jurnal Buana – Volume-2 No-2 2018 E-ISSN : 2615-2630


506

Tahun 2007, dalam


http://uripsantoso.wordpress.com
/2008/12/22/pentingnya-
pemilahan-sampah/.
Poerwadarminta. 1983. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta :
Balai Pustaka

Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Thoha, M. 2008. Perilaku Organisasi


Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Jakarta: Pt Raya Grafindo.

Jurnal Buana – Volume-2 No-2 2018 E-ISSN : 2615-2630

Anda mungkin juga menyukai