Anda di halaman 1dari 6

PEMBERIAN NUTRISI PADA BAYI BBLR DENGAN

DENGAN BERAT BADAN 1500 – 2500 GRAM

RSUD PROF. DR. W.Z


JOHANNES KUPANG
No Dokumen No. Revisi Halaman
1–6
Ditetapkan
Direktur RSUD Prof. Dr. WZ Johannes
STANDAR Tanggal Terbit Kupang
OPERASIONAL
PROSEDUR
( SOP ) DR.drg.Mindo E.Sinaga, M.Kes
Pembina Tk.I
NIP.19640329 199312 1003

1. Pengertian (Definisi) Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah neonatus dengan berat

badan lahir pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram, tanpa

memandang masa kehamilan.

Nutrisi adalah proses tubuh menyerap zat gizi dan makanan untuk

pertumbuhan dan perbaikan serta mempertahankan kesehatan tubuh.


2. Etiologi 1. Faktor ibu :

- Malnutrisi pada ibu : anemia, berat badan kurang, kelebihan

berat badan sebelum dan selama kehamilan.

- Masalah kesehatan ibu : hepertensi, diabetes, infeksi, dll

2. Faktor Janin : ganda, kelainan kromosom,cacat bawaan,

infeksi dalam kandungan.

3. Faktor uterus dan plasenta : kelainan pembuluh darah,

sebagian plasenta lepas, insersi tali pusat yang tidak

normal,transfusi dari kembar yang satu ke kembar yang lain.


3. Tujuan BBLR membutuhkan dukungan nutrisi khusus dan optimal untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi untuk meminimalkan terjadinya


keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan.
4. Prosedur Proses peningkatan berat badan bayi tidak terjadi segera dan

otomatis, melainkan terjadi secara bertahap sesuai dengan umur bayi.

Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang paling baik pada BBLR adalah

pemberian ASI.

Berat badan bayi baru lahir dapat turun 10% dibawah berat badan

lahir pada minggu pertama disebabkan oleh ekskresi cairan

ekstravaskular yang berlebihan dan kemungkinan asupan makanan

kurang. Berat bayi harus bertambah lagi atau melebihi berat badan

lagi pada saat berumur 2 minggu dan harus bertumbuh kira kira 30

g/hari selama satu bulan pertama. Peningkatan rata-rata berat badan

per minggu pada BBLR diharapkan minimal sebesar 200 gram

perminggu.

Pemantauan peningkatan berat bayi muda khususnya yang lahir

dengan BBLR dapat mengikuti grafik Fenton. Gafik peningkatan

berat badan dipantau per minggu selama 10 minggu. Gafik

monitoring pada bayi muda juga dibedakan berdasarkan jenis kelamin

seperti pada gafik pertumbuhan pada Kartu Menuju Sehat (KMS)

pada buku KIA.

Kebutuhan nutrisi pada BBLR meliputi kebutuuhan energi,

protein, lemak, karbohidrat.

1. Total energi yang diperlukan pada BBLR adalah 120-130

kkal/kgbb/hari.

2. Kebutuhan Masukan protein sebesar 2.25-4.0 g/kgbb/hari dinilai


adekuat dan tidak toksik.

3. Kebutuhan Lemak merupakan sumber energi terbesar (40-50%)

yang setara dengan masukan sebesar 5-7 g/kgbb/hari

4. Kebutuhan Karbohidrat memasok energi sebesar 40-50% dari

kebutuhan per hari atau setara dengan 10-14 g/kgbb/hari.

5. Tatalaksana Tatalaksana untuk bayi BBLR adalah pemberian nutrisi yang adekuat

sehingga terjadi peningkatan berat badan pada bayi BBLR.

1. Pemberian Nutrisi Enteral Pada BBLR

Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan melalui rute oral

untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Salah satu perawatan terhadap

bayi BBLR adalah pemberian nutrisi yang adekuat. ASI

dipertimbangan sebagai pilihan terbaik untuk nutrisi enteral dan

disarankan karena mempunyai susunan yang paling sesuai untuk

pencernaan dan pertumbuhan bayi. Selain ASI untuk megoptimalkan

tumbuh kembang pada bayi BBLR diperlukan pemberian Human

Milk Fortifier (HMF) dan jika tidak terpenuhi bisa ditambahkan susu

formula BBLR.

a. Pemberian ASI

• Air Susu Ibu secara universal direkomendasikan sebagai

asupan nutrisi enteral utama pada bayi karena bermanfaat

untuk kesehatan seluruh bayi.

• ASI BBLR mengandung kalori 747 kkal/L, zat besi 0,50

mg/L, protein 10,6 g/L, seng 1,18 mg/L, karbohidrat 71 g/L,

lemak 45,4 g/L, kolesterol 139 mg/L.

• Kolostrum atau ASI yang keluar pada beberapa hari pertama


kelahiran berwarna kuning kental, sangat kaya akan protein,

dan immunoglobulin (IgG, IgA, dan IgM)

• Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Inisiasi menyusui dini dengan memberikan ASI segera setelah

bayi dilahirkan, dengan meletakkan bayi baru lahir di atas perut ibu

atau dada ibu, dalam waktu hampir satu jam bayi akan merangkak

mencari puting susu ibunya dan mulai menyusui sendiri. Biasanya

dalam waktu 30 menit-1 jam pasca bayi dilahirkan. Tujuan IMD

adalah kontak kulit dengan kulit membuat ibu dan bayi lebih tenang,

saat IMD bayi menelan bakteri baik dari kulit ibu yang akan

membentuk koloni di kulit dan usus bayi sebagai perlindungan diri,

kontak kulit dengan kulit ibu dan bayi akan meningkatkan ikatan

kasih sayang ibu dan bayi, mengurangi perdarahan setelah

melahirkan serta mengurangi terjadinya anemia.

b. Human Milk Fortifier (HMF)

• HMF adalah suatu produk yang digunakan untuk

meningkatkan nilai gizi (kalori, protein, mineral) yang ada

pada ASI.

• HMF diberikan setelah dilakukan pemantau pada bayi BBLR

dan masih mengalami kekurangan nutrisi pada tumbuh

kembangnya

• Human Milk Fortifier (HMF) è diberikan setelah bayi dapat

nutrisi enteral 100cc/kg/hari

c. Susu Formula BBLR

• Pemberian Susu Formula dilakukan apabila bayi kurang


mendapatkan kecukupan ASI yang dilakukan dari pemantauan

berat badan bayi yang dilakukan tiap minggunya

• Susu formula BBLR mempunyai kandungan antara lain:

energi 81 kkal/oz; protein 2,3 g/100 mL; lemak 4,5 g/100 mL;

karbohidrat 8,5 g/100 mL; dan kalsium 730 mEq/L.

2. Pemberian Nutrisi Parenteral Pada BBLR

Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang

diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran

pencernaan. Pemberian nutrisi parenteral dilakukan ketika bayi masih

dilakukan perawatan pada NICU dan dalam pengawasan dokter.


6. SMF terkait Obgyn dan Anak

7. Penelaah Kritis dr. Woro Indri Padmosiwi, Sp.A

dr. Fransiskus Taolin, Sp.A


8. Daftar Pustaka 1. UNICEF-WHO. Low Birth Weight Estimates. 2019;
2. Septira S, Anggraini DI. Nutrisi bagi Bayi Berat Badan Lahir
Rendah ( BBLR ) untuk Mengoptimalkan Tumbuh Kembang.
2016;5(September):151–5.
3. Banait N, Basu S, Shah S, Sankar J. Clinical Practice Guidelines
- Feeding of Low Birth Weight Neonates Clinical Practice
Guidelines Feeding of Low Birth Weight Neonates. 2020;
(April).
4. Susanti R, Hasanah O, Utami GT. Perbandingan kenaikan Berat
Badan BBLR Yang Diberi Asi Dan Susu Formula Pada Dua
Minggu Pertama Perawatan. 2016;(36):1–8.
5. Nasar SS. Tata laksana Nutrisi pada Bayi Berat Lahir Rendah.
2016;5(4):165–70.
6. Septira S, Anggraini DI. Nutrisi bagi Bayi Berat Badan Lahir
Rendah ( BBLR ) untuk Mengoptimalkan Tumbuh Kembang.
2016;5(September):151–5.
Mengetahui

Pembimbing Klinik I Pembimbing Klinik II

dr. Woro Indri Padmosiwi, Sp.A dr. Fransiskus Taolin, Sp.A

Anda mungkin juga menyukai