Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH STRATEGI PROMOSI TERHADAP MINAT BERKUNJUNG

WISATAWAN DI MICKEY HOLIDAY


Icha Tri Cahyani Damanik1, Mei Tambunan2, Naomy Oktavia Siahaan3,

Nur Halimah Batubara4, Windi Astika5

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang sangat indah dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai objek wisata yang dapat menarik kunjungan wisatawan baik wisatawan lokal maupun
mancanegara (Areks et al., 2015). Hal tersebut didasarkan pada perkembangan teknologi yang
pesat dan semakin tingginya tingkat kesejahteraan masyarakat telah mendorong pertumbuhan
pada tingkat kebutuhan akan waktu istirahat, rekreasi, hiburan dan traveling. Indonesia memiliki
banyak potensi dan sumber daya alam yang perlu dikembangkan secara maksimal, termasuk di
dalamnya sektor pariwisata. Menurut Pitana dalam (Areks et al., 2015) perkembangan pariwisata
yang begitu pesat tentunya tidak bisa dielakkan akan menimbulkan dampak pariwisata, mulai
dari dampak ekonomi, sosial budaya, sampai ke dampak terhadap lingkungan baik itu dampak
positif atau dampak negatif. Dampak yang dapat kita rasakan salah satunya dibidang ekonomi.
Sektor kepariwisataan terbukti mampu menopang perekonomian rakyat dan sekarang ini
keberadaannya sangat diperlukan dan merupakan salah satu sektor penting untuk memperoleh
devisa dan peningkatan penerimaan pemerintah di luar minyak dan gas bumi (Hakim, 2010).

Berbicara tentang pariwisata tentu saja akan melibatkan berbagai elemen yang terlibat
dalam berbagai kegiatan pariwisata, salah satunya adalah wisatawan. Peranan promosi pariwisata
dalam usaha untuk pengembangan suatu daerah tujuan wisata menjadi penting seiring dengan
meningkatnya kebutuhan informasi bagi calon wisatawan mengenai daya tarik daerah tujuan
wisata yang akan dikunjungi (Areks et al., 2015). Promosi merupakan salah satu kegiatan
pemasaran yang perlu diperhatikan oleh perusahaan untuk memasarkan barang atau jasa yang
dihasilkan. Menurut Tjiptono dalam (Adila & Aziz, 2019) promosi pada hakekatnya adalah suatu
komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan. Di dalam menjalankan kegiatan promosi tentunya diperlukan suatu strategi.
Strategi promosi merupakan kegiatan yang direncanakan dengan maksud membujuk,
merangsang konsumen agar mau membeli produk perusahaan sehingga tujuan untuk
meningkatkan penjualan diharapkan dapat tercapai (Yunita & Handayani, 2018). Sejalan dengan
ini, (Amanah, 2015) mengatakan bahwa dengan strategi memungkinkan perusahaan membuat
cara baru pada waktunya untuk mengambil keuntungan dari peluang baru dalam lingkungan dan
mengurangi resikonya dengan mengimplementasikan sistem dan kebijakan yang tepat sehingga
diharapkan pihak perusahan mampu menjadikan ketidakpastian sebagai teman bukannya lawan.
Tujuan wisata menjadi salah satu hal terpenting bagi wisatawan untuk bisa menjadi
referensi perjalanan selanjutnya (Prayogo & Febrianita, 2018). Menurut Suryabrata dalam
(Marpaung & Sahla, 2017) minat kecenderungan menarik individu pada sesuatu objek atau
menyenangi objek tersebut, dalam hal ini berarti minat berkunjung adalah kecenderungan dalam
individu untuk tertarik pada suatu objek sehingga terdorong untuk berkunjung atau mendatangi
objek tersebut.

Untuk menyukseskan sektor pariwisata, peranan promosi pariwisata adalah sesuatu yang
sangat krusial. Menurut Sunaryo dalam (Herat et al., 2015) aktivitas promosi kepariwisataan
secara prinsip merupakan kegiatan komunikasi, yang dilakukan oleh organisasi penyelenggara
pariwisata (destinasi) yang berusaha mempengaruhi khalayak atau pasar wisatawan yang
merupakan tumpuan atau sasaran dari penjualan produk wisatanya. Sementara menurut Charylia
dalam (Indriastuty, 2020) tingkat kunjungan wisata dapat dipengaruhi oleh kegiatan promosi
yang dilakukan oleh pengelola suatu kawasan obyek wisata. Dengan seringnya melakukan
promosi maka diharapkan akan merangsang kunjungan wisatawan, diawali dengan komunikasi
persuasi untuk membangkitkan perhatian dan pada akhirnya berlanjut menjadi minat untuk
berkunjung.

Funland Mikie Holiday merupakan salah satu wahana hiburan yang telah ada sejak 10
Oktober 2000, yang teletak di pinggir jalan raya Medan Berastagi dengan luas kurang lebih 13,5
hektar. Funland ini menjadi salah satu pilihan daya tarik wisata dalam negeri untuk kota
Berastagi yang berhawa sejuk diatas ketinggian 1.400 meter diatas permukaan laut. Fundland
Mikie Holiday juga merupakan tempat wisata keluarga dengan konsep outdoor yang pertama di
Sumatera Utara. Funland Mikie Holiday ini menawarkan lebih dari 30 macam wahana yang
dapat dimainkan, hanya dengan menggunakan 1 tiket masuk. Selain itu, fundland ini juga
menyediakan outlet penjualan berbagai hidangan yang lezat dan bercita rasa tinggi di Frisbee,
more than Fried Chicken, Snack Bar, Jungle Resto, Dome dan Bumper Bonanza. Dengan motto
“We Give You The Best in Family Entertainment”, yang artinya Mikie Holiday Funland akan
selalui memberikan yang terbaik untuk setiap pengunjungnya. (Siahaan, 2019)

Beberapa jenis kegiatan promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola Funland Mikie
Holiday dalam rangka mengembangkan dan mempromosikan wisata wahana ini adalah
diantaranya seperti melakukan periklanan (advertising), dimana pihak pengelola melakukan
kegiatan periklanan melalui media sosial seperti Instagram. Selain kegiatan periklanan, juga
dilakukan yang namanya pemasaran langsung (direct marketing), dimana dalam kegitan ini
pihak pengelola melakukan promosi dengan cara menyebar brosur/selebaran kepada orang-
orang, dan pastinya di dalam brosur tersebut telah berisi informasi mengenai seperti apa itu
Funland Mikie Holiday dan keuntungan apa saja yang akan didapatkan oleh pengunjung.
Kegiatan promosi yang berikutnya adalah dengan melakukan promosi penjualan.

Salah satu contoh produk yang dibuat promosi penjualannya adalah tiket untuk wahana
dan tiket berdasarkan usia. Contoh promosi penjualan untuk tiket wahana yaitu Tiket All You
Can Play Tunai, harga yang ditetapkan pada tiket ini adaah Rp 105.000 dengan ketentuan harga
ini hanya berlaku khusus untuk metode pembayaran tunai.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh (Aprilya, 2016) yang
berjudul “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Berkunjung ke Mikie
Holiday Funland Berastagi Medan”. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh dari
kegiatan promosi yang dilakukan terhadap minat berkunjung yaitu : a. 69% responden yang
setuju bahwa iklan Mikie Holiday mampu mempengaruhi konsumen dan sebanyak 80%
responden menyatakan sering melihat ikan Mikie Holiday pada media massa; b. 83% responden
yang menyetujui bahwa mereka mendapatkan brosur yang disebar oleh Mikie Holiday dan 76%
responden menyatakan setuju bahwa Mikie Holiday menyediakan fitur sharing pada situs web;
dan c. 81% responden yang setuju bahwa Mikie Holiday memberikan penawaran khusus dalam
jangka waktu tertentu kepada konsumen dan 80% responden yang setuju bahwa Mikie Holiday
bekerjasama dengan pihak lain dalam memberikan potongan harga untuk meningkatkan daya
tarik terhadap konsumen.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu tersebut, diketahui bahwa promosi memiliki


peranan yang sangat penting dalam menarik wisatawan untuk berkunjung ke Mikie Holiday.
Beberapa promosi yang dilakukan oleh Mikie Holiday seperti pengiklanan, pemasaran langsung,
hingga promosi tiket harga masuk mampu mempengaruhi dan merangsang wisatawan dengan
baik agar mau berkunjung. Maka tujuan pada penulisan ini yang pertama untuk mamaparkan
strategi-strategi promosi apa saja yang digunakan Mikie Holiday dalam menarik wisatawan.
Kedua, untuk mengetahui bagaimana strategi promosi Mikie Holiday dapat mempengaruhi
wisatawan sehingga menimbulkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Mikie Holiday.

KAJIAN PUSTAKA

Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah alat untuk mencapai tujuan pemasaran yang merupakan suatu
cara bagaimana sebuah perusahaan dapat merebut mind share pelanggan (Budiarto, 2013).
Sedangkan definisi pemasaran menurut (Hariyanti & Wirapraja, 2018) adalah kegiatan
memanfaatkan variabel-variabel penjualan untuk mendatangkan konsumen, meningkatkan
penjualan, dan menjaga hubungan baik dengan konsumen sehingga kegiatan transaksi yang
terjadi dapat dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. Pemasaran meliputi
aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan penjualan, pengiklanan, promosi serta penentuan harga
(Setiawati, 2017). Maka dari beberapa penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan strategi pemasaran dalam penelitian ini adalah upaya uang dilakukan oleh
pengelola pariwisata untuk mencapai target wisatawan yang berkunjung ke Mikie Holiday.
Promosi

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.
Bagaimanapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan
tidak yakin bahwa produk itu berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya
(Adiyanto & Supriatna, 2019). Promosi tempat wisata yang dirancang dengan baik akan
memberikan tambahan penerimaan asli daerah, dan mendorong proses multiplier perkembangan
ekonomi lokalitas di sekitar daerah tujuan wisata (Oroh et al., 2015).

Periklanan (Advertising)

Merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh
perusahaan baik barang / jasa. Tjiptono (2001) iklan merupakan salah satu bentuk bauran
promosi yang paling banyak digunakan oleh suatu perusahaan dalam mempromosikan
produknya. Paling tidak ini dapat dilihat dari besarnya anggaran belanja iklan yang dikeluarkan
setiap perusahaan untuk merek-merek yang dihasilkan. Swastha (2002) menyatakan bahwa iklan
adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau
keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa, sehingga menimbulkan rasa
menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, diketahui bahwa periklanan adalah seluruh proses yang
meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan (Setiawan & Bustan, 2017)

Penjualan Langsung (Direct Marketing)

Menurut Kotler & Armstrong dalam (Wolfe et al., 2017) Direct Marketing merupakan
hubungan secara langsung dan cermat yang ditargetkan kepada konsumen individu untuk
mendapatkan tanggapan langsung dari keduanya dan dapat menumbuhkan hubungan baik
dengan pelanggan. (Hermawan, 2012) dalam (M. R. Akbar, 2019) Direct Marketing yaitu
pendekatan pemasaran yang bersifat bebas dalam menggunakan saluran distribusi dan atau
komunikasi pemasaran yang memungkinkan perusahaan memiliki strategi tersendiri dalam
berhubungan dengan konsumen. Umumnya aktivitas pemasaran ini dilakukan dengan cara
mengirimkan direct mail, melakukan telemarketing dan direct selling kepada konsumen yang
dituju. Direct marketing ini juga memungkinkan konsumen memperoleh keuntungan dalam
menghemat waktu.

Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Menurut (M. R. Akbar, 2019) Sales Promotion merupakan sebuah aktivitas pemasaran
yang dilakukan dengan cara memberikan nilai incentive kepada tim penjualan, distributor, atau
konsumennya secara langsung untuk mendorong penjualan dengan cepat. Sales promotion atau
promosi penjualan juga berarti suatu bentuk persuasi langsung yang melalui penggunaan
berbagai insentif, pada umumnya berjangka pendek, yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli konsumen atau
pedagang (Sulaksana,2003). Sales promotion yang dilakukan perusahaan kepada konsumennya
biasanya dengan cara membagikan sample produk, kupon dan lain sebagainya untuk mendorong
konsumen agar langsung melakukan pembelian.

Minat Berkunjung

Minat merupakan momen dari kecenderungan-kecenderungan yang terarah secara


intensif kepada satu objek yang dianggap penting. Pada minat ini selalu terdapat elemen-elemen
afektif (perasaan, emosionil) yang kuat, minat juga berakitan erat sekali dengan kepribadian kita.
(Yohanes & Gani, 2013). Menurut International Union of Official Travel Organization (IOUTO)
pengunjung adalah orang atau sekelompok orang yang mendatangi suatu kawasan wisata dengan
maksud berwisata dan tidak menerima upah atau melakukan pekerjaan (Widyarini & Sunarta,
2019). Sehingga dapat disimpulkan bahwa minat berkunjung adalah pernyataan keinginan
seseorang untuk membeli suatu produk atau jasa. Dalam dunia wisata, kunjungan wisata adalah
istilah yang sering digunakan untuk orang yang berkunjung ke tempat wisata (Setyo Putra,
2015).

Philip Kotler dalam (Ramadhan, 2015) mengasumsikan bahwa minat pembelian pada
konsumen dapat disamakan dengan minat berkunjung pada wisatawan. Hal tersebut dapat dilihat
pada perilaku yang sama. Sesuai dengan teori Kotler, bahwa minat berkunjung disetarakan
dengan minat pembelian yang diukur oleh indikator yang sama. Konsumen atau wisatawan
dalam memutuskan untuk berkunjung memiliki berbagai pertimbangan seperti halnya sebelum
melakukan pembelian. Dalam proses untuk memilih, terdapat satu aspek dimana calon konsumen
atau wisatawan dapat menentukan seperti apa tujuan dari pilihan yang ada dibenak konsumen
atau wisatawan tersebut. Dorongan yang kuat dan memotivasi untuk memilih sebagai suatu
tindakan inilah yang kemudian disebut dengan minat. Menurut (Ramadhan, 2015) Indikator yang
digunakan wisatawan terkait minat berkunjung adalah: (1) Ketertarikan, (2) Prefensi, dan (3)
Pencarian Informasi.

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Periklanan dan Minat Berkunjung

Menurut (Manafe et al., 2016) periklanan (advertising) merupakan bentuk komunikasi


nonpersonal dan dibayar melalui media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, travel
guides, billboard dan sebagainya, periklanan dipakai untuk mencapai beragam tujuan, termasuk
mengubah perilaku konsumen, membangun image dan mencapai penjualan yang diinginkan.
Sehingga menjadi sangat penting ketika konsumen mengetahui suatu produk atau bahkan wisata
yang diperoleh dari iklan melalui media massa yang digunakan. Selain itu, iklan yang baik dan
menarik juga akan memberikan pandangan baik bagi wisata. (Loindong et al., 2015)
mengemukakan bahwa isi iklan yang menarik merupakan salah satu faktor yang harus dipikirkan
oleh produsen, semakin baik komunikasi iklan yang diberikan maka semakin mudah pula
konsumen mengerti isi iklan tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Lapian et al., 2015) yang menunjukkan hasil Advertising mempunyai pengaruh positif terhadap
variabel dependen keputusan wisatawan mempunyai arti bahwa jika variabel Advertising (X1)
bertambah 1 satuan, maka Keputusan Wisatawan (Y) juga akan mengalami kenaikan sebesar
0.253 satuan dengan asumsi variabel lain tetap atau konstan.

Pemasaran Langsung dan Minat Berkunjung

Menurut (Manafe et al., 2016) Pemasaran langsung merupakan pendekatan pemasaran


yang bersifat bebas dalam menggunakan saluran distribusi dan atau komunikasi pemasaran, yang
memungkinkan pemasar memiliki strategi tersendiri dalam hubungannya dengan konsumen.
Tjipto dalam (Setiawan & Bustan, 2017) mengatakan bahwa pemasaran langsung adalah suatu
unsur yang paling efektif di dalam melakukan suatu bauran promosi. Pemasaran langsung
merupakan bentuk tahapan-tahapan proses implementasi pemasaran yang dimulai dari
penyediaan produk berupa barang/jasa, kemudian dilanjutkan dengan implementasi transaksi
antara penjual dan pembeli, yang membentuk adanya perilaku berupa sikap dan tanggapan
terhadap pemasaran yang diberikan berdasarkan tingkat preferensi, keyakinan dan tindakan
pembelian. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (F. Akbar et al., 2017)
yang menunjukkan hasil bahwa direct marketing mempunyai pengaruh signifikan terhadap
motivasi berkunjung wisatawan.

Promosi Penjualan dan Minat Berkunjung

Promosi dalam pariwisata merupakan kegiatan komunikasi pemasaran yaitu penyampaian


pesan-pesan pemasaran dalam segala bentuk yang bertujuan memlihara dan menigkatkan serta
memantapkan citra pariwisata serta membantu upaya penjualan (Satria, 2018). Promosi
penjualan dalam pariwisata akan berjalan dengan baik jika informasi promosi yang diberikan
menarik menurut pengunjung, sehingga nantinya akan dapat meningkatkan keputusan untuk
berkunjung ke suatu objek wisata (Sukma Wahyuni, 2017). Dengan promosi yang dilakukan
secara terus menerus akan dapat menarik perhatian konsumen, promosi yang dilakukan dapat
membuka wawasan konsumen mengenai keunggulan produk atau jasa yang ditawarkan. Sebuah
promosi harus dapat dengan mudah dipahami konsumen, memberikan informasi terbaru tentang
tawaran menarik seperti adanya discount, variasi produk, atau peningkatan kualitas produk.
Dengan berbagai promosi yang dilakukan, konsumen akan semakin tertarik untuk melakukan
pembelian produk atau jasa dan jika konsumen merasa puas maka akan mempengaruhi niat
berkunjung kembali (Ni Kadek Ita Riyanti, I Gusti Agung Ngurah Eka Teja Kusuma, 2020). Hal
ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Hania et al., 2016) yang menunjukkan
hasil bahwa promosi penjualan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
berkunjung, dimana hal tersebut disebabkan oleh komponen dalam promosi penjualan yang
sangat mempengaruhi wisatawan dalam melakukan kunjungan ke suatu destinasi.

Berdasarkan telaah pustaka dan penelitian yang dilakukan sebelumnya, maka penelitin ini
mengajukan hipotesis sebagai berikut: Periklanan (Advertising) berpengaruh positif signifikan
terhadap minat berkunjung (H1), Pemasaran langsung (Direct Marketing) berpengaruh positif
signifikan terhadap minat berkunjung (H2), dan Promosi Penjualan (Sales Promotion)
berpengaruh positif signifikan terhadap minat berkunjung (H3).

Berdasarkan hipotesis diatas, maka model penelitian ini adalah:

Periklanan

Minat Berkunjung
Pemasaran Langsung

Promosi Penjualan

Gambar 1. Model Konseptual


DAFTAR PUSTAKA
Adila, S. N., & Aziz, N. (2019). Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Yang Dimediasi Oleh Minat Beli Pada Konsumen Restoran Kfc Cabang Khatib Sulaiman
Padang. 1–16. https://doi.org/10.31219/osf.io/dqb9m
Amanah, S. (2015). Peranan Strategi Promosi Pemasaran Terhadap Peningkatan Volume
Penjualan. Jurna Lentera Kajian Keagamaan, Keilmuan, Dan Teknologi, 13(1), 55–66.
Aprilya, F. (2016). PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN
BERKUNJUNG KE MIKIE HOLIDAY FUNLAND BERASTAGI MEDAN.
Areks, E. (Dinas K. dan P. K. P., Nadjib, M. (Universitas H., & Cangara, S. (Universitas H.
(2015). Pengaruh Penggunaan Bauran Promosi Terhadap Tingkat Kunjungan Wisatawan
pada Objek Wisata Alam di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Jurnal Komunikasi
KAREBA, 4(4), 360–373.
Hakim, L. (2010). Industri Pariwisata dan Pembangunan Nasional. Among Makarti, 3(5), 70–78.
Herat, R. A., Rembang, M. R., & Kalangi, J. (2015). Peran Bidang Promosi Dan Pemasaran
Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai Dalam Mempromosikan Potensi Pariwisata
Kabupaten Pulau Morotai. E-Jurnal Akta Diurna, IV(4).
Indriastuty, N. (2020). Pengaruh bauran promosi terhadap minat pengunjung Wisata budaya
pesta adat Erau. Jurnal Manajemen Komunikasi, 4(2), 61.
https://doi.org/10.24198/jmk.v4i2.23264
Marpaung, H., & Sahla, H. (2017). Pengaruh Daya Tarik Dan Aksesibilitas Terhadap Minat
Berkunjung Wisatawan Ke Air Terjun Ponot Di Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan
Kabupaten Asahan. 1151–1160. https://doi.org/10.31227/osf.io/mz5gy
Prayogo, R. R., & Febrianita, R. (2018). LITERATURE REVIEW : PENGEMBANGAN
STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN NIAT
BERKUNJUNG WISATAWAN DI INDONESIA. Admministrasi Bisnis (JABis), 16, 1–7.
Ramadhan, A. (2015). PENGARUH CITY BRANDING TERHADAP MINAT BERKUNJUNG
SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei pada Wisatawan
Kota Surabaya 2015). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 28(2), 86456.
Siahaan, S. (2019). Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Wisatawan
Berkunjung ke Funland Mikie Holiday Berastagi (Studi Kasus Pengunjung Funland Mikie
Holiday Berastgadi).
Yunita, L. D., & Handayani, T. (2018). Strategi Bauran Promosi Penyelenggaraan Event (Studi
Kasus Perencanaan dan Penyelenggaraan Event Pasar Murah). Jurnal Riset Bisnis Dan
Investasi, 4(1), 14–24. https://doi.org/10.35697/jrbi.v4i1.989
Adiyanto, Y., & Supriatna, Y. (2019). Analisis Strategi Promosi Dalam Pengembangan
Pariwisata Di Kabupaten Lebak Banten. Sains Manajemen, 4(2), 83–93.
https://doi.org/10.30656/sm.v4i2.979
Akbar, F., Abdillah, Y., Administrasi, F. I., & Brawijaya, U. (2017). BERKUNJUNG
WISATAWAN ( Studi Pada Kediri Water Park Kabupaten Kediri ). Administrasi Bisnis,
45(1), 133–141.
Akbar, M. R. (2019). Pengaruh Komuunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Tingkat Kunjungn
Wistawan pada Wisata Pantai Bintang Galesong. Eprints Universitas Negri Makasar.
http://eprints.unm.ac.id/14117/
Budiarto, S. (2013). Strategi Pemasaran dengan Menggunakan Pendekatan Mark Plus & Co di
Kandatel Jakarta. Jurnal Industri Elektro Dan Penerbangan, 3(1), 13–24.
Hania, A., Sunarti, S., & Pangestuti, E. (2016). PENGARUH BAURAN PROMOSI
TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DENGAN CITRA DESTINASI SEBAGAI
VARIABEL MEDIASI (Survei pada Wisatawan Jawa Timur Park 1 Kota Batu). Jurnal
Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 40(1), 186–193.
Hariyanti, N. T., & Wirapraja, A. (2018). Pengaruh Influencer Marketing Sebagai Strategi
Pemasaran Digital Era Moderen (Sebuah Studi Literatur). Jurnal Eksekutif, 15(1), 133–146.
Lapian, S. Q. ., Mandey, S., & Loindong, S. (2015). Dan daya tarik wisata terhadap keputusan
wisatawan mengunjungi obyek wisata pantai firdaus di kabupaten minahasa utara. 3(3),
1079–1088.
Loindong, S., Mandey, S., & Lapian, S. (2015). Pengaruh Advertising Dan Daya Tarik Wisata
Terhadap Keputusan Wisatawan Mengunjungi Obyek Wisata Pantai Firdaus Di Kabupaten
Minahasa Utara. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3(3), 1079–
1088.
Manafe, J. D., Setyorini, T., & Alang, Y. A. (2016). STRATEGI PROMOSI OBJEK WISATA
ALAM , ( Studi Kasus di Pulau Rote NTT ). BISNIS : Jurnal Bisnis Dan Manajemen Islam,
4(1), 102–113.
Ni Kadek Ita Riyanti, I Gusti Agung Ngurah Eka Teja Kusuma, I. G. R. (2020). PENGARUH
KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP NIAT
BERKUNJUNG KEMBALI DI VILLA RENDEZVOUS BALI. Jurnal Manajemen Fak.
Ekonomi, 7(1), 84–99.
Oroh, S., Mananeke, L., & Sangkaeng, S. (2015). Pengaruh Citra, Promosi Dan Kualitas
Pelayanan Objek Wisata Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Objek Wisata Taman Laut
Bunaken Sulawesi Utara. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3(3),
1089–1100. https://doi.org/10.35794/emba.v3i3.10113
Satria, E. (2018). Analisa Strategi Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam
Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Kerinci. Eksis: Jurnal Ilmiah
Ekonomi Dan Bisnis, 9(1), 53. https://doi.org/10.33087/eksis.v9i1.133
Setiawan, H., & Bustan, J. (2017). Pengaruh Periklanan, Promosi Penjualan dan Pemasaran
Langsung Terhadap Keputusan Kunjungan Wisatawan. Jurnal Riset Bisnis Dan Investasi,
3(1), 1. https://doi.org/10.35697/jrbi.v3i1.541
Setiawati, I. (2017). Pengaruh Strategi Pemasaran Online Terhadap Peningkatan Laba Umkm.
Strategi Komunikasi Pemasaran, 20, 1–5.
Setyo Putra, G. B. (2015). PENGARUH CITRA PERUSAHAAN TERHADAP MINAT
BERKUNJUNG DAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei pada Pengunjung Taman
Rekreasi PT.Selecta, Kota Batu, Jawa Timur). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas
Brawijaya, 26(2), 86304.
Sukma Wahyuni, N. L. (2017). PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN LOKASI
TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG THE LEGEND WATERPARK. Jurnal Ilmu
Dan Riset Manajemen, 6(8), 1–18.
Widyarini, I. G. A., & Sunarta, I. N. (2019). Dampak Pengembangan Sarana Pariwisata
Terhadap Peningkatan Jumlah Pengunjung Di Wisata Alam Air Panas Angseri, Tabanan.
Jurnal Destinasi Pariwisata, 6(2), 217. https://doi.org/10.24843/jdepar.2018.v06.i02.p03
Wolfe, D. T., Hermanson, D. R., Ii, B. A. B., Diri, A. K., Diri, P. K., Chotimah, C., Rohayati, S.,
Мурашко М.А., ‫ ث‬,‫ غالمحسین‬,‫ سادوک‬,‫کاپالن‬., Akademik, K., Reza Yuka Satria Pratama, 加藤
真也, 小林千秋中西優子, Rusno, Ips, B., Kelas, S., Sdn, I. V, Tahun, T., … Noviyani, D.
I. (2017). Pengaruh Direct Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Kamar di Hotel
Grand Rocky Bukittinggi. Educational Psychology Journal, 2(2), 65–72.
https://doi.org/DOI:
Yohanes, & Gani, A. (2013). Minat Pengunjung Taman Mini Indonesia Indah Untuk
Mengunjungi Museum Olahraga. Jurnal Olahraga Rekreasi, 145–149.

Anda mungkin juga menyukai