Anda di halaman 1dari 16

P6-PERANCANGAN FISIk SISTEM

Materi Kel. 1

2.4 Perancangan Fisik Sistem

Perancangan fisik menerjemahkan rancangan konsep yang bersifat umumdan


berorientasi kepada pemakai, ke dalam spesifikasi rinci, yang digunakan untuk membuat dan
menguji program computer. Sebagaimana terlihat pada Gambar 8 langkah-langkah yang
dilakukan pada tahap ini mencakup perencanaan output dan input, pembuatan file, dan database,
penulisan program computer, penyusunan prosedur, dan pembangunan elemen pengawasan
dalam SIA baru. Berikut ini akan diuraikan secara rinci masing-masing tahap berikut:

Gambar 8
Tahap-tahap Dalam Perancangan Fisik

Analisis Sistem

Perancangan
Konsep Sistem

Desain Desain Desain Desain Desain Desain


Output File dan Input Program Prosedur Pengend
Database alian

Impelemtasi dan
konversi

Operasi dan
Pemeliharaan 1
A. Perancangan Output

Tujuan dilakukannya perencangan output adalah untuk menentukan sifat,

bentuk, isi, dan waktu atau saat pencetakan laporan, dokumen, dan penayangan

dilayar monitor. Perancangan output dilakukan kerjasama antara pemakai dan

perancang. Pertimbangan-pertimbangan dalam merancang output antara lain adalah:

 Penggunaan. Aspek pneggunaan ini mencakup pertanyaan: siapa yang akan

menggunakan output? Mengapa mereka melakukan output tersebut? Keputusan apa

yang dibuat output tersebut?

 Medium. Aspek media ini mencakup pertanyaan: haruskah ouput dicetak dikertas

disajikan dilayar monitor, bentuk suara, dalam disket, berupa microfilm, atau

kombinasi?

o Format. Format laoran harus dibentuk secara jelas sehingga dapat memuat

sebagian besar informasi yang diinginkan. Jenis format laporan antara lain

table, narasi, dan grafik.

 Kertas. Apakalah output dicetak didalam formulir atau akan dicetak pada kertas

kosong?

 Lokasi. Kemana output atau laporan tersebut akan dikirim?

 Akses. Siapa yang berhak mengakses output baik berbentuk cetakan maupun tayangan?

 Detail(rincian). Output yang panjang harus didahului oleh ikhtisar dan daftar isi.

Penggunaan judul laporan harus jelas. Informasi yang rinci harus ditempatkan

dilampiran.

 Frekuensi output. Seberapa sering output SIA dihasilkan?

2
Output biasanya dikelompokan kedalam empat kelompok yaitu:

1. Laporan terjadwal (scheduled report): yaitu laporan yang dibuat secara teratur sesuai

dengn jadwal yang telah ditentukan sejak awal. Laporan ini memiliki standar format

dan isi. Contoh: laporan kinerja bulanan, analisis penjualan mingguan, dan laporan

keuangan.

2. Laporan khusus (special prpose report): yaitu laporan yang tidak memiliki standard an

isi dan tidak dibuat secara regular ( dibuat hanya kalau dibutuhkan saja). Laporan ini

dibuat untuk merespon permintaan manajemen dan mengevaluasi sebuah isu, misalnya

produk apa saja yang menghasilkan laba tersebesar.

3. Lapporan terkecualian ( Trigerred exception report): Yaitu laporan yang memiliki

standar format dan isi, namun hanya dibuat untuk merespon kondisi yang tidak normal.

Contoh: kelangkaan barang, biaya yang terlalu tinggi, penyimpangan siknifikan

terhadap anggaran. Contoh lain adalah laporan yang berisi informasi penjualan produk

tertentu yang kinerjanya menyimpang jauh dari ketentuan. Jika toleransi penyimpangan

yang di perkenan hanya 2%, maka selama penyimpangan penjualan masih dibawah 2%,

kinerja penjualan produk tersebut tidak akan dilaporkan dalam laporan ini. Namun,

apabila kinerja penjualan produk tersebut menyimpang melewati angka toleransi, maka

kinerja penjualan tersebut akan dilaporkan dalam laporan ini.

4. Laporan permintaan ( Demand Report): yaitu laporan yang memiliki standar format dan

isi namun hanya dibuat kalau ada permintaan. Laporan ini merupakan laporan yang bisa

dibuat secara regular, namun kadang-kadang dibuat untuk memenuhi kebutuhan khusus

misalnya rapat direksi.

B. Perancangan File Dan Database


Pertimbangan utama dalam merancang file dan database sebuah sistem informasi
secara rinci mencakup hal-hal berikut:
 Media. Haruskah data disimpan dalam disket optical disk atau pita?

3
 Organisasi Dan Akses. Haruskah digunakan metode akses urut-urut terindeks atau
akses random?
 Mode Pemrosesan Haruskah digunakan metode kelompok atau metode langsung
seketika?
 Pemeliharaan . Apa prosedur yang dapat digunakan untuk memelihara data secara
efektif.
 Ukuran. Berapa banyak record akan disimpan dalam database dan seberapa besar?
Seberapa cepat jumlah record tersebut diharapkan tumbuh?
 Tingkat kegiatan. Berapa persen record yang dihapus atau ditambah setiap tahun?
Berapa persen record yang perlu diperbaharui?

C. Perancangan Input
Ketika mengevaluasi perancangan input, tim perancang sistem harus
Mengidentifikasi jenis input data dan metode input yang optimal, pertimbangan
dalam merancang input mencakup hal-hal berikut :
 Media. Haruskah data sia dimasukkan dengan menggunakan metode key to disk,
sebuah keyboard; sebuah Terminal OCR, MICR atau POS; atau input suara?
 Sumber. Dari mana data berasal (dari komputer pelanggan lokasi jauh dan lain-
lain) dan bagaimana pengaruh sumber ini terhadap pemasukan data?
 Format. Apa format (dokumen sumber, dokumen turn around, tayangan) yang
secara efektif dapat menangkap data dengan upaya dan biaya paling murah?
 Jenis. Apa saja jenis data yang akan dimasukkan?
 Volume. Berapa banyak data yang dimasukkan ke dalam komputer?
 Personil. Apakah kualifikasi operator yang diperlukan? Perlukah operator
memperoleh pelatihan tambahan?
 Frekuensi. Seberapa sering data Esia perlu dimasukkan ke dalam komputer?
 Biaya. Bagaimana biaya dapat diminimumkan tanpa mempengaruhi efisiensi dan
akurasi?
 Koreksi dan deteksi kesalahan. Apa saja jenis kesalahan yang mungkin terjadi
dan bagaimana cara mendeteksi dan membetulkannya?

D. Perancangan Program

4
Pembuatan program komputer merupakan salah satu kegiatan yang paling banyak
menyita waktu titik cara-cara yang dapat digunakan untuk memperbaiki penyusunan
program adalah:
1. Modul. yaitu memecah program menjadi satuan lebih kecil untuk mengurangi
kompleksitas dan meningkatkan daya andal dan daya modifikasi titik pendekatan
ini disebut pemrograman terstruktur (structured programming) . Setiap modul
harus berinteraksi dengan modul induknya, bukan dengan sesama modul. Setiap
modul juga harus memiliki satu titik masuk dan satu titik keluar untuk
memudahkan pengujian dan modifikasi
2. Common routines. Yaitu menggunakan seperangkat struktur dasar penulisan
untuk program program sederhana, seperti input output, dan pemeliharaan file.
3. Standard. yaitu membuat standar pemrograman (aturan menulis program).
Aturan ini bermanfaat untuk menjamin konsistensi program, dan memudahkan
pembacaan dan pemeliharaan program.
4. Walk-through. Yaitu mencermati struktur program untuk menemukan kesalahan
logika, penulisan, dan masalah pemrograman lainnya
5. Pendekatan Tim. yaitu menggunakan tim yang terdiri atas seorang pemrogram
utama, sistem pemrograman dan seorang sekretaris pemrograman. Pemrogram
utama dan asisten pemrogram bertugas membuat atau bertugas membuat atau
menulis program komputer, sedangkan sekretaris bertugas melakukan pekerjaan-
pekerjaan clerical dan membuat dokumentasi program.

E. Perancangan Prosedur
Setiap orang yang berinteraksi dengan sistem informasi baru, harus mengikuti
prosedur yang menjawab pertanyaan-pertanyaan siapa, apa, di mana Oma
kapan Oma mengapa, dan bagaimana yang berkaitan dengan Seluruh aktivitas
sistem informasi. Prosedur harus mencakup penyiapan input, pemrosesan
Transaksi, pendeteksian dan pembetulan kesalahan, pengawasan atau
pengendalian, rekonsiliasi saldo, access database, penyiapan dan distribusi
output dan instruksi operasi komputer umumnya prosedur berbentuk buku
pedoman sistem, petunjuk pelaksanaan bagi pemakai, bahan pelatihan, atau
tayangan bantu di layar monitor. Prosedur ini ditulis oleh tim penyusun
sistem, pemakai, atau sebuah tim yang mewakili keduanya.

5
F. Perancangan Pengawasan
Dalam sistem komputer dikenal istilah"garbage in garbage out"(GIGO), yang
artinya adalah jika yang masuk sampah, maka yang keluar juga sampah.
Dalam pengolahan data, jika input yang masuk salah maka outputnya juga
akan salah. Istilah ini menekankan pentingnya perusahaan untuk melakukan
pengawasan input pemrosesan dan fungsi database secara tepat agar dapat
menghasilkan informasi yang bernilai dan bermanfaat bagi para pemakai.
Pengelasan harus di dekatkan ke dalam sebuah sistem informasi untuk
menjamin efektivitas, efisiensi, dan akurasi. Pengawasan tersebut harus
mencegah terjadinya kesalahan, deteksi dan membetulkannya ketika kesalahan
tersebut terjadi. Jenis-jenis wawasan yang dapat diterapkan antara lain:
 Validitas. Apakah seluruh interaksi sistem valid? Sebagai contoh:
Bagaimana sia menjamin bahwa pengeluaran kas ditujukan kepada
pemasok yang sah?
 Otoritas. Apakah aktivitas input, pemrosesan, output, dan
penyimpanan diotorisasi oleh manajer yang tepat? Sebagai contoh,
Bagaimana sia menjamin bahwa kenaikan gaji telah diotorisasi?
 Akurasi. Apakah input diverifikasi untuk menjamin akurasi dan tanya
apakah ada pengawasan? Untuk menjamin bahwa ada yang melewati
beberapa pemrosesan tidak hilang?
 Akses. Apakah akses ke data diawasi secara memadai?
 Pengawasan Penomoran. Apakah dokumen bernomor urut tercetak
untuk mencegah kecurangan(penggunaan secara tidak sah, bilang, atau
dicuri)?
 Jejak audit. Dapatkah transaksi ditelusuri dari dokumen sumber ke
akhir dan sebaliknya?
G. Pembuatan Laporan Hasil Perancangan Fisik
Pada akhir tahun perancangan fisik, tim penyusun laporan yang disebut
hasil laporan rancangan fisik. Laporan ini menjadi dasar atau acuan bagi
manajemen apakah akan melanjutkan ke tahap implementasi atau tidak.
Contoh isi laporan ini dapat dilihat dalam table berikut:
Laporan Perancangan Fisik
I. Ringkasan eksekutif perancangann fisik sistem
II. Tinjauan tentang tujuan proyek dan ikhtisar temuan-temuan persoalan
III. Perancangan fisik sistem bary yang direkomendasikan
6
A. Perancangann output
B. Perancangan input
C. Perancangan database
D. Perancangan software
2.5 Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan proses pemasangan atau instalasi perangkat keras dan

perangkat lunak dan mengujicobakan rancangan sia dalam kegiatan operasional perusahaan.
Proses ini mencakup penyusunan rencana, pembuatan dan pengujian perangkat lunak,
penyiapan lokasi pengolahan data pemilihan dan pelatihan karyawan, penyusunan
dokumentasi, dan pengujian sistem. Secara keseluruhan aktivitas yang tergabung dalam
tahap ini dapat dilihat pada gambar.

Tahap-Tahap Dalam Perancangan Fisik

ANALISIS SISTEM

Perancangan
Konsep Sistem

Perancangan
Fisik Sistem

Implementasi Sistem

Peyusunan dan
penyajian
program Penyelesaiian
Dokumentasi

Penyiapan
Perancangan Konversi
Lokasi dan Uji
Implementasi Coba Hardware
Pengujian
7 Sistem
Pemilihan dan
Pelatihan
Karyawan
A. Perencanaan Implementasi
Rencana implementasi mencakup tugas implementasi target tanggal penyelesaian,
estimasi biaya, dan personil yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan implementasi titik
rencana ini menetapkan Kapan implementasi harus selesai dan kapan sia tersebut dapat
dipakai titik implementasi harus mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang menurunkan
tingkat keberhasilan implementasi dan rencana tersebut harus pula berisi strategi untuk
mengatasi risiko tersebut.
Teknik perencanaan. Teknik yang umumnya digunakan untuk penjadwalan dan
pemantauan aktivitas implementasi adalah PERT dan GANTT Chart. PERT (program
evaluation and review technique) Adalah sebuah teknik yang menghendaki bahwa semua
hubungan antara aktivitas, aktivitas sebelumnya, dan aktivitas sesudahnya setelah
diidentifikasi titik Setelah diidentifikasi, aktivitas-aktivitas tersebut digambarkan dalam
sebuah diagram PERT , atau sebuah jaringan titik dalam diagram tersebut, aktivitas
digambarkan dengan anak panah, sedangkan urutan aktivitas digambarkan dengan lingkaran
kecil. Selain itu, dalam diagram juga ditunjukkan waktu dan biaya yang diperlukan untuk
menyelesaikan setiap aktivitas, sehingga secara keseluruhan dapat dihitung jangka waktu
penyelesaian sebuah pekerjaan( disebut jangka waktu) dan total biayanya biayanya.
Selain menggunakan diagram PERT perencanaan sebuah pekerjaan dapat pula
dilakukan dengan menggunakan bagan GANTT, yaitu sebuah bagan yang berisi matriks
hubungan antara skedul waktu dan daftar kegiatan yang terlibat dalam sebuah pekerjaan.
Rencana perubahan organisasi. Perubahan terhadap sebuah sia kadangkala berakibat
atau mensyaratkan perubahan terhadap struktur organisasi yang ada titik perubahan ini
mungkin berupa penambahan divisi baru atau pengurangan divisi yang sebelumnya ada. Hal
ini disebabkan dalam sistem baru tersebut ada pekerjaan baru atau ada kehilangan pekerjaan
yang sebelumnya ada.

Bagan Perencanaan Proyek

8
Nomor Proyek :0321
Nama Proyek : Implementasi Sistem Informasi
Pimpinan Proyek :M. Harris Kristanto

Aktivitas Minggu Ke-


No. Nama 17/11 24/11 1/12 8/12 15/12 22/12 29/12

1-1 Mengorganisasi Tim Implementasi


1-2 Menyiapkan Prosedur Pendukung Sistem

1-3 Menyusun rencana konversi

1-4 Menyusun rencana pengujian

2-1 Menyiapkan spesifikasi program

2-2 Merevisi dokumentasi sistem

2-3 Melaksanakan pembuatan program

3-1 Menguji sistem

4-1 Memasang prosedur pendukung sistem

5-1 Menguji penerimaan sistem

6-1 mengkonversikan

B. Penyusunan Dan Pengujian Program


Meskipun seorang akuntansi tidak akan menjadi seorang pemrogram namun akuntan
harus memahami Bagaimana perangkat lunak dibuat titik waktu yang diperlukan untuk
membuat program komputer bisa hamil berapa hari bisa pula beberapa bulan bahkan
beberapa tahun tergantung pada tingkat kompleksitas program. Tahap-tahap yang harus
diikuti dalam penyusunan perangkat lunak adalah:
1. Menentukan kebutuhan pemakai. Tim penyusun harus berkonsultasi dengan para
pemakai dan membuat kesepakatan tentang persyaratan program yang akan dibuat.
2. Menyusun rencana. Rencana penyusunan program harus dibuat secara seksama dan
didokumentasikan.
3. Menulis program komputer. Tahap pertama dalam membuat program adalah
mengidentifikasi pendekatan pemrograman dan jenis-jenis tugas yang harus
dilaksanakan. Tahap kedua adalah membuat rencana pemrograman secara lebih rinci.
Merancang program dari atas ke bawah agar lebih rinci disebut dengan perancangan
program secara hierarkihierarchical program design)
4. Menguji program. Debugging adalah proses pencarian kesalahan pemrograman yang
dilakukan secara sebuah program selesai ditulis, yaitu dengan mengecek cetakan draft
program. Sebuah program diuji untuk menemukan adanya kesalahan logika dengan

9
menggunakan data sesungguhnya, baik dengan menggunakan pendekatan langsung
seketika maupun menggunakan metode kelompok.
5. Dokumentasi program titik karena dokumentasi menjelaskan cara kerja sebuah
program, maka kegiatan pendokumentasian program dapat membantu dalam proses
koreksi dan memecahkan persoalan dalam sebuah program. Bagan alir, layout record
tabel keputusan dan lain-lain yang berkaitan harus didokumentasikan dan diorganisasi
ke dalam sebuah buku pedoman dokumentasi.
6. Melati pemakai program. Pelatihan dilakukan sebagai bagian dari tahap pengujian titik
dokumentasi program sering digunakan untuk melatih karyawan.
7. Memasang dan menggunakan program. Proses revisi program yang ada sekarang
disebut dengan pemeliharaan program (program maintenance) persyaratan yang
diperlukan untuk jenis perubahan ini adalah jenis perubahan apa saja yang harus
dimasukkan dalam laporan permintaan sistem baru atau revisi sistem; perubahan input;
titik, deteksi kesalahan; dan konversi ke perangkat keras yang baru.

C. Proses Penyiapan Lokasi Pemrosesan Data (Site Preparation)


Penyiapan lokasi atau ruang pengolahan data sangat tergantung pada konfigurasi
perangkat keras yang akan digunakan titik jika perusahaan menggunakan komputer mikro
atau komputer Mini, maka hal ini hanya memerlukan arah yang kecil untuk lokasi
pengolahan data. Namun jika perusahaan menggunakan komputer besar, tentunya
dibutuhkan ruang yang lebih luas untuk menempatkan outlet elektronik tambahan fasilitas
komunikasi, pengendalian kelembaban udara penyinaran atau lampu khusus, dan titik
Selain itu juga dibutuhkan tempat untuk memasang sistem pengamanan seperti pelindung
kebakaran dan power supply cadangan. Ruang tersebut terutama diperlukan untuk
menempatkan peralatan alat penyimpanan, dan untuk kantor. Tapi ini juga merupakan
proses yang lama maka panjang, dan makan waktu. Oleh karena itu, sejak dimulai, proses
ini harus dilakukan secara cermat agar proses dapat diselesaikan tepat waktu dan tidak
berlarut-larut.

D. Memilih Dan Melatih Karyawan


Karyawan dapat dari luar perusahaan atau ditransfer secara internal. Cara kedua
merupakan cara yang lebih murah dan lebih efektif, karena karyawan paling tidak sudah
lebih memahami kegiatan dan operasional perusahaan titip transfer karyawan internal ini
sekaligus juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan upaya promosi sehingga
dapat meningkatkan loyalitas dan moral karyawan.

10
E. Pembuatan dokumentasi
Jenis dokumentasi yang harus dibuat oleh perancang sistem untuk
mendokumentasikan sistem adalah:
1. Dokumentasi Penyusunan(Development Documentation): yaitu jenis
dokumentasi yang menguraikan sia yang baru. Ini mencakup deskripsi sistem,
contoh output input layout file dan database, bagan alir program Hasil pengujian,
dan formulir penerimaan pemakai.
2. Dokumentasi Operasi(Operation Documentation): yaitu dokumentasi yang
bersih jadwal pengoperasian file dan database yang dapat diakses, dan persyaratan
peralatan, keamanan dan pemeliharaan file.
3. Dokumentasi Pemakai(User Documentation): yaitu dokumentasi yang
digunakan sebagai pedoman bagi para pemakai untuk mengoperasikan sia antara
lain pedoman prosedur dan bahan pelatihan.

F. Pengujian Sistem
Tahap ini merupakan tahap yang penting, karena salah satu penyebab gagalnya sebuah sia
adalah tidak memadainya proses pengujian yang dilakukan oleh karena itu, untuk menjamin
bahwa tahap ini dilaksanakan secara efektif, dalam proses pengujian sistem harus digunakan
dokumen dan laporan input, prosedur operasi dan pengawasan, prosedur pengolahan, dan
program komputer baru. Selain itu batas kapasitas dan prosedur backup dan recovery juga harus
diuji titik bentuk-bentuk pengujian yang dapat dilakukan antara lain:
1. walk-through yaitu review prosedur atau logika program setahap demi setahap titik
pengujian awal dengan model ini harus dihadiri oleh tim penyusun dan pemakai titik
fokusnya adalah input output, dan organisasi aliran data titik pengujian berikutnya
harus dihadiri oleh penyusunan program, dan difokuskan ke aspek Logika dan struktur
program.
2. Processing of the transaction yaitu cara untuk menentukan apakah sebuah program
beroperasi sebagaimana direncanakan titik jika perlu data yang diuji tidak hanya data
yang valid namun juga ada data yang tidak valid agar dapat diketahui Apakah
transaksi dapat ditangani secara tepat, dan kesalahan dapat dideteksi dan ditangani
secara tepat. mengevaluasi hasil pengujian, sejak awal harus sudah disediakan
pembanding hasil pemrosesan yang benar.

11
3. Acceptance test yaitu Tes yang dilakukan dengan menggunakan Transaksi dan file
sebenarnya. Para pemakai menyusun kriteria diterima tidaknya rancangan sia dan
membuat keputusan akhir apakah akan menerima hasil rancangan sia ini atau tidak.

2.6 Konversi Sistem


Konversi adalah sebuah perubahan dari sistem lama ke sistem baru. Ada beberapa
elemen sistem yang harus dikonversi yaitu titik perangkat keras perangkat lunak, file-file data,
dan prosedur. Proses konversi dianggap selesai jika sistem baru telah berjalan sebagaimana
mestinya. Ada beberapa pendekatan dalam melakukan proses konversi sebagai berikut:
1. Konversi Langsung. Direct conversion. Dengan pendekatan ini, maka saat sistem baru
mulai dipakai, saat itu pula sistem lama dihentikan. Cara semacam ini murah namun
tidak menyediakan cadangan atau back up sia. Risiko gagal cukup tinggi, kecuali sistem
tersebut sebelumnya telah disusun dan diuji secara cermat dan hati-hati.
2. Konversi Paralel. Konversi paralel atau paralel conversion. Dengan pendekatan ini,
saat sistem baru mulai dipakai, sistem lama masih digunakan untuk beberapa waktu titik
didih pada saat itu sistem baru dan sistem lama digunakan secara simultan atau paralel.
Sistem lama akan dihentikan seketika jika sistem baru telah terbukti dapat dioperasikan
sesuai rencana. Cara ini melindungi perusahaan dari resiko terjadinya kesalahan.
Namun mahal dan membuat karyawan tambah sibuk karena memproses transaksi dua
kali. Namun karena menurut pengalaman perusahaan menghadapi berbagai persoalan
dalam proses konversi, maka cara ini semakin lama semakin populer.
3. Konversi Terhadap Bertahap (Phase in conversation). Dengan pendekatan ini,
sistem baru diterapkan secara bertahap Persib sistem, sementara sebagai sistem lama
masih dipakai. Jika sebuah subsistem sudah diterapkan secara sempurna maka
subsistem berikutnya mulai diterapkan demikian seterusnya sampai seluruh sistem lama
tergantikan oleh sistem baru. Kelemahan cara ini adalah perusahaan harus
mengeluarkan biaya ekstra untuk penyelenggaraan penghubung temporal antara sistem
lama dengan sistem baru, dan waktu yang diperlukan untuk melakukan perubahan
gradual cukup lama.
4. Convention Percontohan (Pilot conversion). Dengan pendekatan ini gomal sistem
baru secara utuh diterapkan pada setiap unit organisasi secara berjenjang and. Jika

12
sistem baru tersebut berhasil diterapkan pada sebuah unit organisasi secara efektif,
maka sistem tersebut akan diterapkan pada unit organisasi lainnya, demikian seterusnya
sampai seluruh unit dalam organisasi diterapkan dengan sistem baru titik dengan cara
ini, jika muncul sebuah persoalan, maka persoalan tersebut akan di lokalisasi, dan
dipecahkan saat itu juga, sehingga pada implementasi berikutnya pada unit lain,
diharapkan persoalan sejenis tidak lagi muncul. Kelemahan cara ini adalah waktu yang
diperlukan cukup lama dan diperlukan penghubung antara sistem lama dengan sistem
baru.
Dalam tahap ini juga dikeluarkan kegiatan konversi data Aktivitas ini merupakan
aktivitas yang makan waktu, membosankan, dan mahal. Kesulitan dan persoalan yang
muncul seringkali tidak dapat di estimasi sebelumnya. Cakupan konversi data adalah
1. Media. File data dapat dipindah dari satu media penyimpanan ke media
penyimpanan lainnya.
2. Isi. Isi data dapat diubah, misalnya dengan menambah file record.
3. Format. Format data dapat juga diubah sesuai dengan kebutuhan.
Tahap pertama yang dilakukan dalam proses konversi data adalah memutuskan
elemen data mana saja yang harus dikonversi Langkah kedua adalah memeriksa
kelengkapan, jika ada data yang tidak konsisten atau tidak lengkap, maka data tersebut
harus dihapus titik Langkah ketiga adalah mengkonversikan data titik selama tahap
konsepsi harus selalu dilakukan proses validasi untuk menjamin bahwa tidak ada data
yang hilang selama proses konversi. Jika file dan data telah dikonversi dan diuji
akurasinya, maka sistem baru siap untuk dioperasikan titik secara berkala, sistem baru
harus dipantau untuk menjamin bahwa sistem tersebut berjalan sebagaimana mestinya.
Langkah terakhir dalam konversi data adalah membuat dokumentasi aktivitas konversi.

2.7 Pengoperasian Dan Pemeliharaan

Tahap terakhir dari sebuah SDLC adalah mengoperasikan dan memelihara sistem
baru. Untuk menjamin bahwa sistem baru memenuhi tujuan yang direncanakan, maka harus
dilakukan pengajian pasca implementasi atau posting timestation review. Faktor penting yang
harus dipertimbangkan tersebut dan pertanyaan yang harus dijawab dalam pengkajian tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut hasil akhir dari tahap ini harus dilaporkan dalam sebuah
laporan yang disebut laporan pengkajian paska implementasi atau posting implementation
review repot.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Siklus penyusunan sebuah sistem informasi dilakukan melalui 5 tahap yaitu
Analisis sistem, perancangan konsep perancangan fisik, implementasi dan konversi, dan
operasi si dan pemeliharaan titik pengembangan sebuah sistem bisa berupa sistem baru
maupun revisi sistem lama. Jika penyusunan sebuah sistem merupakan revisi sistem
lama, maka biasanya dimulai dari sebuah laporan yang mengindikasikan bahwa sistem
yang sekarang dipakai sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan organisasi titik atas
dasar laporan ini lalu dilakukan Analisis sistem.
Tahap Analisis sistem mencakup investigasi awal guna mengumpulkan
informasi untuk menyusun proposal. Jika proposal disetujui, maka aktivitas dilanjutkan
dengan survei sistem guna memperoleh informasi mendalam tentang cara kerja sistem
yang digunakan sekarang. Hasil survei sistem dituangkan dalam sebuah laporan yang
disebut laporan survei sistem. Selanjutnya dilakukan studi kelayakan kelayakan dengan
penekanan pada kelayakan ekonomi. Setelah itu, aktivitas di lanjutkan dengan
mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai, dan sekaligus
dirumuskan tujuan atau output yang diharapkan dari sistem yang akan dikembangkan
titik aktivitas terakhir pada tahap ini adalah menyusun laporan hasil analisis sistem,
yang berisi temuan-temuan yang diperoleh pada tahap Analisis sistem. Atas dasar
laporan tersebut dilakukan perancangan konsep.
Tahap perancangan konsep mencakup identifikasi, penilaian, dan pemilihan
alternatif rancangan. Setelah alternatif rancangan dipilih, kemudian dilakukan
spesifikasi rancangan titik hasil akhir dari perancangan konsep adalah berupa cetak biru

14
rancangan konsep yang dituangkan dalam laporan perancangan konsep sistem. Atas
dasar laporan ini dilakukan perancangan fisik. Perancangan fisik merupakan proses
perancangan lengkap. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini mencakup perancangan
output, perancangan file dan database, perancangan input, perancangan program
komputer, perancangan prosedur, dan perancangan pengendalian sistem. Hasil akhir
dari tahap ini berupa rancangan sistem yang lengkap dan siap untuk diimplementasikan
titik rancangan ini dituangkan dalam sebuah laporan yaitu laporan hasil perancang fisik.
Atas dasar laporan ini, dilakukan implementasi dan konversi sistem.
Implementasi dan konversi mencakup aktivitas perancangan implementasi,
pembuatan dan pengujian program komputer, penyiapan lokasi pengolahan data,
pemasangan dan pengujian hardware.com seleksi dan pelatihan karyawan, pembuatan
dokumentasi, pengujian sistem dan konversi sistem lama ke sistem baru. Hasil akhir
dari tahap ini adalah laporan implementasi sistem, yang menjelaskan bahwa sistem
tersebut siap untuk digunakan titik atas dasar laporan ini dilakukan pengoperasian dan
pemeliharaan sistem. Tahap pengoperasian dan pemeliharaan sistem mencakup
penggunaan dan pengoperasian sistem dan pengajian paska implementasi. hasil akhir
dari tahap ini dituangkan dalam sebuah laporan yang disebut laporan pengkajian pasca
implementasi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Krismiaji.2015.”Sistem Informasi Akkuntansi”.Yogyakarta:STIM YKPN

16

Anda mungkin juga menyukai