Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anisah Raunatul Jannah

Kelas : Reguler C 2018

MK : UTS PKSM

1). Peran kurikulum menurut Dr. Oemar Hamalik dengan menganalisis sifat dari masyarakat 
dan kebudayaan dengan sekolah sebagai institusi sosial dalam melaksnakan opreasinya paling
tidak memliki tiga peranan penting dari kurikulum yaitu peranan konservatif, peranan kritis
dan peranan evaluative.

1. peranan konservatif yaitu kurikulum berperan sebagai transmisi dan menafsirkan warisan
sosial budaya kepada generasi muda dengan cara mentransfer lmu pengetahuan dan
kebudayaan kepada peserta didik . Maka sekolah berperan sebagai lembaga yang 
mempenagruhi dan membina tingkah laku peserta didik  sesuai dengan nilai-nilai sosial yang
ada dalam masyarakat sejalan  dengan peranan pendidikan sebagai suatu proses sosial. Hal ini
sejalan dengan pendapat Romine: “ In sense the conservative role provides what may be
called social cement. It contributes to like-mindedness and provides for behavior which is
consistent with values already accepted. It deals with what is sometimes known as the core of
relative universals”.

2. peranan kritis atau evaluatif yaitu kurikulum berperan sebagai proses menilai dan memilih
bebagai unsur kebudayaan yang akan diwariskan karena kebudayaan itu sendiri senantiasa
berubah, berkembang dan bertambah dari waktu ke waktu. Kebudyaan masa lalu belum tentu
cocok dengan perkembangan masa berikutnya, seperti yang dikatakan Imam Ali bin Abi
Thalib “Ajarkan anak-anak kalian sesuai dengan masanya….”Sehingga nilai-nilai sosial yang
sudah usang  dan tidak sesuai dengan keadaan masa sekarang atau yang akan datang
dievaluasi dan dimodifikasi serta diperbaiki  dengan pemilihan yang berkriteria paling tepat.

3. peranan kreatif dan kontruktif dalam menjawab tantangan kahidupan yaitu sebagai
kurikulum berperan sebagai menciptakan dan menyusun sesuatu hal baru sesuai kebutuhan
masyarakat di masa sekarang dan akan datang. Kurikulum dalam hal ini membantu peserta
didik sebagi individu dibentu mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam menciptakan,
proses pengalaman, proses berpikir, mengembangkan kemampuan dan keterampilan baru
yang akan memberikan menfaat bagi masyarakat di masa sekarang dan mendatang.

https://pendidikanislamyes.wordpress.com/2014/10/17/peran-kurikulum-dalam-pendidikan/
2). Komponen strategi pelaksanaan kurikulum memberi petunjuk bagaimana kurikulum
tersebut dilaksanakan di sekolah. Kurikulum dalam pengertian program pendidikan masih
dalam taraf niat/harapan/rencana yang harus diwujudkan secara nyata di sekolah sehingga
mempengaruhi dan mengantarkan anak didik kepada tujuan pendidikan. Oleh sebab itu
komponen strategi pelaksanaannyaa memegang peranan penting. Bagaimanapun baiknya
kurikulum sebagai rencana, tanpa dapat diwujudkan pelaksanaannya tidak akan membawa
hasil yang diharapkan.

Dalam proses belajar mengajar, seorang pendidik atau guru perlu memahami suatu strategi.
strategi menunjuk pada suatu pendekatan (apporoach), metode (method) dan peralatan
mengajar yang diperlukan dalam pengajaran. Strategi pengajaran lebih lanjut dapat dipahami
sebagai cara yang dimiliki oleh seorang pendidik atau guru dalam proses belajar mengajar.
Dengan demikian, strategi di sini mempunyai arti komprohensif yang mesti dipahami dan
diupayakan untuk pengaplikasiannya oleh seorang pendidik terhadap anak didiknya sejak dari
mempersiapkan pengajaran sampai proses evaluasi. Dengan menggunakan strategi yang
tepat, diharapkan hasil yang diperoleh dalam proses belajar mengajar dapat memuaskan bagi
pendidik maupun anak didik. Namun, penggunaan strategi yang tepat dan akurat sangat
ditentukan oleh tingkat kompetensi pendidik.

http://sumber-belajar-waeyda.blogspot.com/2015/06/anatomi-kurikulum.html?m=1

3). Dalam bahasa Indonesia, kata ilmu sering diidentikkan dengan sains (science) yang berarti
ilmu, bahkan sering disatukan dengan kata pengetahuan, menjadi ilmu pengetahuan.
Pengetahuan adalah seperangkat objek tertentu yang diketahui individu. Pengetahuan dan
pengalaman akan menjadi ilmu pengetahuan jika pengetahuan itu disusun secara sistematis,
menggunakan pola berpikir logis, berlandaskan prosedur kerja hukum kausalita pada masalah
yang dialami itu . Sedangkan Teknologi pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan
(technology is application of science). Teknologi memegang peranan penting dalam
kehidupan budaya manusia. Salah satu indicator kemajuan peradaban manusia dapat diukur
dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi banyak digunakan dalam berbagai
bidang kehidupan. Tujuannya adalah untuk menciptakan suatu kondisi yang efektif, efisien,
dan sinergis terhadap pola perilaku manusia.
Implikasi IPTEK dalam pengembangan kurikulum, antara lain :

1. Pengembangan kurikulum harus dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan


berpikir peserta didik untuk lebih banyak menghasilkan teknologi baru sesuai dengan
perkembangan zaman dan karakteristik masyarakat Indonesia.

2.      Pengembangan kurikulum harus difokuskan pada kemampuan peserta didik untuk
mengenali dan merevitalisasi produk teknologi yang telah lama dimanfaatkan oleh
masyarakat Indonesia sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu
sendiri.

3.      Perkembangan IPTEK berimplikasi terhadap pengembangan kurikulum yang di


dalamnya mencakup pengembangan isi atau materi pendidikan, penggunaan strategi dan
media pembelajaran, serta penggunaan sistem evaluasi. Ini secara tidak langsung menuntut
dunia pendidikan untuk dapat  membekali  peserta didik  agar memiliki  kemampuan
memecahkan masalah yang dihadapi sebagai pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan  dan
teknologi. Selain itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga dimanfaatkan untuk
memecahkan masalah pendidikan.

https://sarahadefz.wordpress.com/2013/10/13/landasan-perkembangan-kurikulum-
berdasarkan-iptek/#:~:text=Tujuannya%20adalah%20untuk%20menciptakan
%20suatu,sinergis%20terhadap%20pola%20perilaku%20manusia.&text=Implikasi
%20IPTEK%20dalam%20pengembangan%20kurikulum%2C%20antara
%20lain,1.&text=Selain%20itu%20perkembangan%20ilmu%20pengetahuan,dimanfaatkan
%20untuk%20memecahkan%20masalah%20pendidikan.

4). Belajar merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam proses pendidikan.

Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang pokok dalam keseluruhan proses pendidikan.

Dalam arti berhasil tidaknya pencapaian tujuan dalam pendidikan banyak bergantung

pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik, baik ketika ia berada di

lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga. Menurut Permendiknas


No.22 tahun 2006, Kimia merupakan bagian dari Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut
ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif
dan mandiri. Dengan memperhatikan keadaan tersebut, mata pelajaran Kimia seharusnya
dapat dikuasai oleh peserta didik. Akan tetapi kenyataannya, prestasi belajar peserta didik
pada mata pelajaran Kimia masih rendah. Masih rendahnya prestasi belajar kimia peserta
didik, dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam kegiatan pembelajaran baik faktor internal
maupun faktor eksternal.

Peserta didik pada tingkat awal Sekolah Menengah Atas sering dihinggapi oleh

kesan sulitnya pelajaran kimia, sehingga mempengaruhi prestasi belajar. Bagi sebagian

peserta didik ilmu kimia adalah pelajaran yang membosankan karena mempelajari materi

yang dianggap abstrak yaitu atom (partikel-partikel kecil) yang tidak dapat dilihat dan reaksi-
reaksi kimia yang hanya bisa dilihat gejalanya sehingga peserta didik tidak tertarik

untuk mempelajari kimia lebih lanjut. Penilaian ini akan berpengaruh pada perhatian dan
minat belajarnya.

NNOVRITA MULYA. PENGARUH SIKAP PADA MATA PELAJARAN KIMIA DAN

KONSEP DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA. Jurnal Formatif 2(3): 218-226

ISSN: 2088-351X

5). Prinsip fleksibilitas, sebagai salah satu prinsip pengembang kurikulum, madsudnya
adanya ruang gerak yang memberikan kelonggaran dalam melakukan atau mengambil
keputusan tentang suatu kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pelaksana kurikulum di
lapangan. Prinsip fleksibilitas juga terkait dengan adanya kebebasan dalam memilih program
studi yang dipilih. 

Prinsip integritas, yang dimadsud disini adalah keterpaduan, artinya, pengembangan


kurikulum harus dilakukan dengan menggunakan prinsip keterpaduan, prinsip integritas
berkenaan dengan kurikulum yang harus mampu untuk membentuk manusia yang utuh.
Untuk membentuk manusia yang utuh kurikulum diharapkan dapat mengembangkan
keterampilan hidup (Live Skils) yang meliputi sebagai berikut: 

Keterampilan mengenal hidup (Self ).


a. Keterampilan berpikiran rasional.

b. Keterampilan sosial dan

c. keterampilan akademik.

d. Keterampilan vokasional.

http://pendikaedu.blogspot.com/2018/01/prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai