Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TERAPAN


Kombinasi Analisis Vektor dan Raster

Oleh : Akram Sripandam Prihanantya


17/415135/TK/46424

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK GEODESI


DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
Kombinasi analisis vektor dan raster
Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis Terapan

I. Judul Praktikum
Kombinasi analisis vektor dan raster
II. Tujuan Praktikum
- Agar mahasiswa mampu melakukan analisis vektor dan raster untuk menyelesaikan
permasalahan yang diberikan
- Agar mahasiswa memahami penggunaan toolbar Spatial Analysis
III. Alat dan bahan Praktikum
- Komputer/laptop
- Perangkat lunak ArcGIS
- Data citra SRTM NTB
- Data shapefile NTB
IV. Langkah Kerja (sekaligus hasil)
1. Penyesuaian spatial reference
a. Membuka ArcGIS dan mengimpor semua bahan praktikum
b. Melakukan penyesuaian sistem koordinat dan proyeksi untuk data vektor dengan
define projection > Memilih UTM 50S WGS 1984

c. Melakukan penyesuaian sistem koordinat untuk data raster dengan cara project raster
lalu memilih WGS 1984 sebagai XY coordinates dan EGM2008 sebagai Z coordinates
2. Menentukan populasi lebih dari 150 orang pada setiap 100 meter
a. Membuka raster calculator lalu menuliskan formula “populasi_ntb.tif” > 150,
“populasi_ntb.tif” tidak perlu ditulis manual karena dapat dipilih pada layer yang
tersedia. Lalu memilih folder untuk output data. Daerah berwarna hijau berikut ini
merupakan daerah yang memiliki populasi lebih dari 150 orang.

2
Kombinasi analisis vektor dan raster
Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis Terapan

b. Kemudian data SRTM di reclassify agar memiliki ketinggian setiap 100 meter dengan
cara klik kanan pada layer SRTM > properties > symbology > classified > Classify > pada
method pilih define interval > isikan 100 pada interval size

3
Kombinasi analisis vektor dan raster
Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis Terapan

3. Lima urutan nama desa di Nusa Tenggara Barat yang memiliki jumlah penduduk
paling banyak.
a. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan tools yaitu zonal statistic as table.
Memilih batas desa sebagai input vektor dan populasi diatas 150 sebagai input raster
dengan statistic type adalah SUM.

b. Hasilnya akan terlihat pada tabel yang di generate oleh software. Untuk mengetahui
urutan 5 besar, dapat di sortir pada kolom SUM.

4
Kombinasi analisis vektor dan raster
Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis Terapan

4. Jumlah orang yang terdampak peleberan jalan utama (primary) sejauh 20 meter di
Kabupaten Lombok Timur
a. Karena analisis hanya dilakukan pada Kabupaten Lombok Timur, maka akan lebih
baik apabila daerah yang dimaksud dipisahkan menjadi satu shapefile berbeda
terlebih dahulu dengan cara melakukan selection > select by attributes > memilih
shapefile batas desa > memilih field kabupaten > lalu menekan “get unique values” >
memilih Kabupaten Lombok Timur sehingga tampilan kolom formula sebagai berikut:

b. Lalu klik kanan pada layer disebelah kiri layar > Data > export data > memilih
beberapa opsi dan menempatkan pada folder sebagai berikut :

5
Kombinasi analisis vektor dan raster
Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis Terapan

c. Untuk mendapatkan batas kabupaten, seluruh desa harus dilebur menjadi satu
dengan tools yaitu dissolve.

d. Batas kabupaten tersebut di-overlay dengan data jalan utama dengan cara clip.

e. Melakukan buffer jalan (pelebaran jalan) 20 meter dengan tools buffer

6
Kombinasi analisis vektor dan raster
Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis Terapan

f. Menghitung jumlah penduduk terdampak menggunakan tools : zonal statistic as table


dengan data pelebaran jalan sebagai input vektor dan data populasi sebagai input
raster dengan SUM sebagai tipe statistiknya.

5. Luas daerah yang terdampak Tsunami setinggi 14 meter di Kabupaten Bima.


a. Desa-desa di dalam Kabupaten Bima perlu dipisah dari shapefile batas desa dengan
cara select by attributes lalu di ekspor menjadi shp baru.
b. Melakukan pemotongan citra SRTM dengan extract by mask dengan vektor kabupaten
bima sebagai input vektor nya.
c. Mengindentifikasi ketinggian yang kurang dari 14 meter (ketinggian rawan bencana
tsunami) dengan menggunakan raster calculator. Mengetikkan formula sebagai
berikut.

7
Kombinasi analisis vektor dan raster
Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis Terapan

Daerah berwarna ungu merupakan daerah rawan dibawah 14 meter, asumsinya


adalah wilayah tersebut terdampak bencana tsunami.
d. Luas terdampak dapat dihitung dengan beberapa cara salah satunya adalah
menggunakan zonal geometry as table

e. Perkiraan jumlah korban dapat dihitung dengan Zonal statistic as table. Citra SRTM <
14 menjadi input raster dan data populasi menjadi input vektor dengan tipe statistik
adalah SUM

f. Perkiraan jumlah korban dapat dihitung dengan Zonal statistic as table. Citra SRTM <
14 menjadi input raster dan data populasi menjadi input vektor dengan tipe
statistiknya adalah SUM.

8
Kombinasi analisis vektor dan raster
Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis Terapan

g. Sebeleum menghitung jumlah desa yang mengalami dampak paling parah, terlebih
dahulu mendefinisikan value area yang tidak terdampak tsunami menjadi 0 orang
dengan menggunakan raster calculator agar mempermudah perhitungan.
h. Lalu menghitung jumlah korban paling banyak dengan zonal statistics as table. Data
vektor diisikan dengan batas desa kabupaten bima dan jumlah desa terdampak parah
sebagai input raster.

6. Menentukan kecamatan di NTB yang memiliki kelerengan kelas I dengan area


paling luas
a. Membuat kelerengan/slope dari data SRTM

b. Mengubah pembagian kelas kelerengan dengan reclassify berdasarkan tabel yang


disediakan

9
Kombinasi analisis vektor dan raster
Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis Terapan

c. Mengindentifikasi kelerengan pada kelas I dengan raster calculator

d. Membuat batas kecamatan dengan melakukan dissolve batas desa

10
Kombinasi analisis vektor dan raster
Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis Terapan

e. Menentukan kecamatan paling luas pada kelerengan I menggunakan zonal statistics


as table. Batas kecamatan sebagai input vektor sementara kelerengan kelas I sebagai
input raster dan SUM sebagai tipe statistik. Kecamatan Keruak adalah yang paling
luas.

7. Menentukan kecamatan di seluruh wilayah Lombok yang memiliki skor tertinggi


untuk menunjukkan tingginya nilai kelerengan suatu daerah
a. Membagi kelas kelerengan berdasarkan nilai skornya dengan reclassify
b. Melakukan select by attributes untuk semua wilayah Lombok pada data batas
kecamatan NTB.

11
Kombinasi analisis vektor dan raster
Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis Terapan

c. Menghitung skor tertinggi menggunakan zonal statistics as table. Menggunakan kelas


kelerengan berdasarkan skor untuk input raster dan batas kecamatan untuk input
data vektor

8. Menentukan kecamatan di seluruh wilayah Lombok yang memiliki skor tertinggi


untuk menunjukkan tingginya nilai kelerengan suatu daerah
a. Menhitung dengan data slope terseleksi dengan data populasi menggunakan tools
Raster Calculator. Perhitungan formula sebagai berikut :

12
Kombinasi analisis vektor dan raster
Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis Terapan

b. Membuat shp baru khusus untuk kabupaten Lombok timut


c. Menghitung jumlah populasi yang tinggal didaerah landai dan datar dengan zonal
statistics as table

13

Anda mungkin juga menyukai