Anda di halaman 1dari 50

Company

LOGO

Problem-Based Learning
(Teknik Seven Jumps)
Asiandi
Tujuan Seven Jumps
•  Sebagai sarana mahasiswa mencapai
tujuan pembelajaran (learning objectives)
Maastricht 7 Jumps Approach
1.  Klarifikasi konsep
2.  Mendefinisikan masalah
3.  Menganalisis masalah (Brainstorming)
4.  Pengkategorian
5.  Merumuskan masalah belajar atau tujuan
belajar (learning issue)
6.  Belajar mandiri (self-study)
7.  Diskusi pengetahuan yang baru diperoleh
1.  Klarifikasi istilah dan konsep
- Memulai dengan pemahaman yang
jelas dan umum tentang istilah dan
konsep dalam masalah.

2.  Mendefinisikan masalah


-  Merumuskan masalah
-  Menetapkan batas-batas masalah yang
sedang dibahas
3.  Brainstorming
–  Menganalisis masalah: Langkah ini
dimaksudkan untuk menyegarkan
pengetahuan yang ada dalam grup dan untuk
mengaktifkan pengetahuan sebelumnya.
–  Cantumkan sebanyak mungkin penjelasan
atau alternatif untuk masalah tersebut tanpa
mengecualikan penjelasan apa pun dianggap
penting.
4.  Pengkategorian
–  Pengkategorian penjelasan yang tercantum
dalam langkah brainstorming.
–  Ini membantu dalam mendefinisikan
keterkaitan antara penjelasan yang terdaftar
sebelumnya.
–  Kelompok membangun gambaran yang
koheren tentang penjelasan proses, pemikiran
kelompok, dan masalah yang mendasarinya.
•  Learning issues
–  Merumuskan masalah belajar: Bergantung
pada diskusi sebelumnya, apa pun yang
masih belum diketahui atau belum dapat
dirumuskan menjadi isu-isu pembelajaran
dengan jelas dan terdefinisi dengan baik
untuk pembelajaran yang diarahkan sendiri
(self directed learning).
6.  Fase belajar mandiri
–  Belajar mandiri: Langkah ini dimaksudkan
untuk membantu mahasiswa memilih sumber
literatur yang relevan.
–  Mahasiswa diberikan daftar materi yang
terkait dengan masalah.
–  Mungkin mahasiswa lebih suka membuat
pilihan bahan bacaannya sendiri.
•  Fase laporan
–  Diskusi pengetahuan yang baru didapat
–  Fase ini biasanya dijadwalkan setelah
beberapa hari untuk memberikan waktu untuk
belajar mandiri.
–  Sesi ini berlangsung 1-2 jam.
DESKRIPSI TUGAS
Petugas
•  Ketua
•  Scriber
•  Notulis (sekretaris)
•  Tutor
Ketua
•  Memastikan anggota duduk urut sesuai daftar
presensi
•  Menunjuk 1 scriber dan 1 sekretaris
•  Membuka diskusi tutorial
“Selamat pagi teman-teman, marilah kita mulai diskusi
pada hari ini. Sebelumnya kita awali dengan berdoa
terlebih dahulu. Berdoa dipersilakan ……. selesai”
•  Mempersilakan tutor memperkenalkan diri
•  Membaca skenario
•  Berpartisipasi aktif dalam diskusi
•  Memimpin jalannya diskusi
•  Sebagai timekeeper
•  Memastikan seluruh anggota
berpartisipasi aktif dalam diskusi
•  Menyimpulkan hasil diskusi
•  Memberi kesempatan tutor memberikan
umpan balik
Tugas Scriber
•  Turut berpartisipasi aktif dalam diskusi
•  Membuat catatan di papan tulis mengenai inti
sari pendapat setiap anggota kelompok (step by
step)
•  Mengkategorikan hasil curah pendapat sesuai
dengan topiknya
•  Dalam mencatat, cukup tulis inti pembicaraan,
gunakan simbol berupa panah, singkatan,
gambar bila perlu
•  Hindari menulis seluruh kata-kata yang
diucapkan/memperlambat proses diskusi.
•  Scriber harus dapat merangkum hasil
curah pendapat dengan benar.
•  Bila ragu atau bila pembicara terlalu cepat
sehingga sulit ditangkap maksudnya,
boleh meminta klarifikasi dari anggota
mengenai kebenaran maksud kata-kata
yang disampaikan.
Tugas Notulis
•  Berpartisipasi aktif dalam diskusi
•  Membuat catatan point-point penting hasil
diskusi berdasar catatan scriber
•  Berperan aktif dalam membantu kelompoknya
membuat daftar masalah yang sudah maupun
yang belum terjawab tuntas dalam problem tree.
•  Membagikan ‘tujuan pembelajaran’ pada sesi 1
kepada seluruh anggota untuk bahan belajar
mandiri segera setelah diskusi selesai.
Tugas Anggota
•  Berpartisipasi aktif dalam diskusi
•  Berpartisipasi aktif dalam menganalisis
permasalahan dalam skenario
•  Menghormati dan mendengarkan
pendapat temannya
•  Bertanya bila ada penjelasan temannya
yang kurang jelas
•  Mengoreksi tulisan scriber
Tutor
•  Tutor adalah seorang pendidik yang
memandu kelompok tutorial untuk berhasil
mencapai tujuan kurikulum. Dia dapat
mengajukan pertanyaan untuk:
–  Memberikan perhatian pada inkonsistensi
–  Mendorong diskusi.
–  Memeriksa akurasi.
–  Menstimulasi pengintegrasian pengetahuan.
BAGAIMANA APLIKASINYA?
Baca sekenario dan klarifikasi istilah

LANGKAH 1
Ada apa dengan Ani?
•  Ani, ABG yang baru saja lulus dari kelas XII
sedang kasmaran dengan teman sekolahnya.
Apalagi setelah selesai ujian nasional, hampir
setiap hari boyfriend-nya ngapel ke rumahnya.
•  Namun, akibat godaan syaitan dan lemahnya
iman, terjadilah coitus antara mereka berdua.
•  Singkat kata, Ani kebingungan karena sudah 2
bulan dia tidak menstruasi dan sering merasa
mual-mual di pagi hari. Ani berinisiatif mengetes
urin nya dengan alat tes kehamilan, dan ternyata
hasilnya = (strip dua).
•  Klarifikasi bukan mendefinisikan istilah.
•  Tak semua kata asing perlu diklarifikasi, hanya yang
tidak diketahui, misalnya untuk mahasiswa semester
lanjut yang sudah banyak mengenal istilah kedokteran,
tidak perlu mengulas istilah-istilah yang sudah dipahami.
Jika tidak ada kata yang belum dipahami bisa langsung
menuju langkah selanjutnya.
•  Jika terdapat kata sulit yang tidak dapat dijawab dengan
prior knowledge, maka mahasiswa dapat
mendiskusikannya pada langkah selanjutnya/dicatat
untuk menjadi (learning objective—LO).
Contoh istilah sulit
•  Kasmaran: jatuh cinta
•  Ngapel: berkunjung
•  Coitus: ...?? à LO
•  Urin: air kencing
•  = (strip dua): positif hamil
Merumuskan masalah

LANGKAH 2
•  Permasalahan dirumuskan dalam bentuk
kalimat tanya.
•  Permasalahan harus berkaitan dengan
skenario.
Contoh permasalahan pada langkah 2

•  Apa itu coitus?


•  Apa hubungan coitus dan 2 bulan tidak
menstruasi?
•  Kenapa sering mual-mual pagi hari?
Adakah hubungan dengan tidak
menstruasi?
•  Bagaimana proses terjadinya menstruasi?
•  Apa saja tanda-tanda kehamilan?
•  Dsb...
Brainstorming dan pernyataan
sementara

LANGKAH 3
•  Menjawab pertanyaan dan curah
pendapat atas pertanyaan di langkah
kedua.
•  Pada langkah ini kemungkinan ada
pertanyaan terhadap jawaban yang
disampaikan.
•  Jika hal ini terjadi, pertanyaan dapat
langsung didiskusikan.
Benar Salah
•  Mahasiswa menjawab seluruh •  Mahasiswa menjawab
pertanyaan pada langkah ke-2 pertanyaan dengan membuka
dengan prior knowledge yang buku/internet
dimiliki, tanpa membuka buku/
internet
•  Seluruh mahasiswa diharapkan •  Hanya beberapa mahasiswa
aktif berkontribusi dalam yang aktif atau mendominasi
berdiskusi dan menjawab dalam menjawab pertanyaan
pertanyaan
•  Tutor perlu mendorong seluruh •  Tutor hanya berhenti pada
mahasiswa untuk menjawab jawaban satu mahasiswa tanpa
permasalahan dan mengkonfirmasi pendapat
mengkonfirmasi kesepakatan mahasiswa lain.
mahasiswa lain akan pendapat
yang diutarakan, serta
mengeksplorasi alasannya.
Contoh langkah 3
•  Mahasiswa 1:
–  Menstruasi adalah keluarnya darah dari rahim akibat
ovum tidak dibuahi
•  Mahasiswa 2:
–  Umumnya menstruasi terjadi 1 bulan sekali
•  Mahasiswa 3:
–  Hormon yang mempengaruhi menstruasi adalah LH,
FSH, estrogen dan progesteron
•  Mahasiswa 4:
–  Bagaimana kerja dari hormon-hormon tersebut?
•  Dst ...
Pengkategorian dan membuat pohon
masalah (problem tree)

LANGKAH 4
•  Inventarisasi permasalahan secara sistematis
berarti mahasiswa membuat diagram ringkasan
pola pikir (problem tree) skenario.
•  Diagram problem tree tersebut bisa disusun
dengan merefleksikan pertanyaan pada langkah
ke-2 dan jawaban sementara pada langkah
ke-3.
•  Diagram TIDAK BERANGKAT DARI
DIAGNOSIS, namun BERANGKAT DARI
MASALAH yang diungkapkan dalam skenario.
Benar Salah
•  Mahasiswa membuat •  Mahasiswa hanya
resume dari seluruh menandai pertanyaan-
penjelasan pada langkah pertanyaan yang sudah
ke-3 dengan menyusun dan belum terjawab
problem tree
•  Problem tree berawal dari •  Problem tree berawal dari
masalah yang ada di diagnosis, misal: demam
skenario, misal: demam; karena dehidrasi; faringitis
nyeri menelan
•  Seluruh mahasiswa •  Hanya beberapa
diharapkan aktif mahasiswa yang aktif atau
berkontribusi dalam mendominasi dalam
berdiskusi saat menyusun menyusun problem tree
problem tree
Definisi

Coitus
Akibat

Definisi
Pubertas
Menstruasi Hormon
Fisiologi
Mekanisme
Siklus normal
Definisi
Tanda
Kehamilan Gejala
Fisiologi
Merumuskan learning objective

LANGKAH 5
•  Pada langkah ini, mahasiswa menetapkan
seluruh tujuan pembelajaran yang
tercermin dari problem tree, BUKAN
HANYA MELAKUKAN LISTING
PERTANYAAN YANG BELUM
TERJAWAB.
Benar Salah
•  Mahasiswa merumuskan •  Mahasiswa merumuskan
tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran
melihat dari problem tree dengan melihat
yang ada di langkah ke-4 pertanyaan di langkah
ke-2 yang belum terjawab
Tujuan Pembelajaran
1.  Mahasiswa dapat menjelaskan fisiologi menstruasi.
2.  Mahasiswa dapat menjelaskan proses reproduksi
manusia dari pembuahan sampai terjadi kehamilan.
3.  Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan menstruasi
dengan siklus reproduksi
4.  Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan fisiologis
pada tubuh yang terjadi dalam kehamilan
5.  Mahasiswa dapat menjelaskan cara pemeriksaan
kehamilan dan interpretasinya
6.  Mahasiswa dapat menjelaskan hormon yang terlibat
dalam siklus reproduksi
Belajar mandiri

LANGKAH 6
Benar Salah
•  Mahasiswa selain menjawab •  Mahasiswa mencari jawaban dari
pertanyaan, juga mempelajari tujuan pembelajaran di langkah 5
secara keseluruhan informasi yang (pertanyaan di langkah ke-2 yang
terkait dengan masalah di dalam belum terjawab)
problem tree

•  Disarankan agar masing-masing


mahasiswa mencari dari sumber yang
berbeda agar dapat saling melengkapi.
Melaporkan

LANGKAH 7
•  Mahasiswa mengawali langkah ini dengan
memberikan ringkasan tentang informasi
apa yang sudah dipelajari dan apa yang
belum berdasarkan problem tree yang
sudah dibuat (ditulis kembali di papan
tulis).
•  Diskusi tentang aspek pada problem tree
yang direncanakan dibahas pada langkah
ke-7 bisa dikaitkan kembali ke skenario.
•  Setiap mahasiswa harus melaporkan hasil
belajarnya, dengan menyebutkan sumber
yang valid.
•  Di akhir kegiatan, kelompok tutorial wajib
membuat laporan tutorial yang diserahkan
kepada tutor masing-masing.
Benar Salah
•  Pada awal langkah ke-7, •  Problem tree ditulis menunggu tutor
mahasiswa menuliskan kembali datang
problem tree di papan tulis
•  Pembahasan dimulai dengan •  Mahasiswa langsung menjawab
menjelaskan kembali dengan tujuan pembelajaran (yang belum
singkat materi yang sudah dibahas dibahas)
pada pertemuan I
CONTOH KASUS 2
SARAH
•  Beberapa tahun terakhir, Sarah telah
tumbuh tinggi dengan sangat cepat. Dia
selalu telah menjadi gadis jangkung, tetapi
pada usia 11 tahun dan tinggi 170
sentimeter, ketinggian kepala dan
bahunya di atas kelompok usianya.
Brainstorming
•  Apakah ini normal untuk usianya?
•  Apakah orang tuanya tinggi?
•  Apa itu pertumbuhan normal?
•  Aktivitas hormon meningkatkan pertumbuhan.
•  Obat mempengaruhi pertumbuhan.
•  Dia perlu melakukan analisis hormon.
•  Gaya makan itu penting.
•  Itu karena pubertas
•  Dia memiliki kekurangan vitamin.
Pengkategorian
Apakah ini normal untuk usianya? Pola
Apakah orang tuanya tinggi? pertumbu
Apa itu pertumbuhan normal? han

Aktivitas hormon meningkatkan


pertumbuhan. Faktor-
faktor
Obat mempengaruhi pertumbuhan. yang
Gaya makan itu penting. mempeng
aruhi
Itu karena pubertas pertumbu
han

Dia memiliki kekurangan vitamin.


Dia perlu melakukan analisis hormon. Tes
Tujuan Belajar
1.  Apa pola pertumbuhan normal?
2.  Faktor apa yang memengaruhi
pertumbuhan?
3.  Tes mana yang memprediksi
pertumbuhan?
Referensi
•  Hastami, Y., & Munawaroh, S. (2015).
Teknik seven jump. Surakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
•  Munshi, F. (n. d.). Problem based learning.

Anda mungkin juga menyukai