2551 6160 1 SM PDF
2551 6160 1 SM PDF
ISSN.1907-753X
ABSTRAK
Kali Surabaya merupakan anak sungai Kali Brantas yang berasal dari Kali Marmoyo. Pintu
Air Mlirip yang selanjutnya mengalir menuju menuju kota Surabaya melalui bendung
Gunungsari. Di Kota Surabaya, kali Surabaya bercabang menjadi 2 yaitu kali Wonokromo
dan Kalimas dengan bangunan pengatur Bendung Jagir, sedangkan di Kalimas terdapat
Dam Gubeng yang dulunya berfungsi untuk menaikkan muka air disaat musim kemarau.
Disisi lain Kota Surabaya yang selalu banjir disaat terjadi hujan menimbulkan suatu suatu
pendapat bahwa banjir banjir tersebut sebagian diakibatkan oleh Sistem Operasi
Bangunan pengendali yang ada di sungai sungai tersebut. Kajian ini dimaksudkan untuk
membuktikan pendapat tersebut dan bagaimana solusinya jika pendapat tersebut ternyata
benar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisa Model dan dengan
menggunakan bantuan program HEC-RAS. Dianalisa dengan berbagai kondisi kondisi debit
dan metode operasi bangunan bangunan pengendali yang ada di kali Surabaya, kali
Wonokromo, dan Kalimas.Hasil dari Penelitian ini menunjukkan bahwa metode operasi
Bangunan bangunan pengendali tidak banyak berpengaruh terhadap banjir kota Surabaya
selama debit yang melewati kali kali tersebut tidak lebih dari 60% dari dengan Debit
rencana 25 tahunan. Upaya yang harus dilakukan untuk menanggulangi banjir di Kota
Surabaya terutama untuk daerah pematusan Kalibokor dan medokan Semampir harus
dengan menormalisasi saluran sekunder. Kali Surabaya dan Wonokromo juga harus
dilakukan normalisasi untuk mengantisipati debit Q25 tahunan pada beberapa dibagian
hilir, sedangkan untuk Kalimas harus dilakukan pengerukan secara berkala untuk ruas
antara pintu Jagir hingga bendung karet Gubeng.
S al
. G un Min. +0,00
un gs Dam Gubeng (PJT1)
Kali Brantas
Ka li Po
Dam Lengkong ron g
Halaman 22 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini
Jurnal APLIKASI Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2007
ISSN.1907-753X
Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 23
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2007 Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753X
Dam Mernung
170
Dam Gubeng
200 Sal. Jeblokan
60
Dam Perning Dam Perning
Selat Madura
Sal Medokan
KALI SURABAYA
350
Krikilan
Jemb. merah
Dam Gubeng
37
370
Pegirian
Dam Jagir
Kali Mas Dam Jagir Kali Wonokromo
41370
Gambar 5. Skematisasi Permodelan system Drainase
9 Surabaya Timur
KALI WONOKROMO
S a l. D in o y o
Pintu Wnkromo + 3.10 + 3.45 + 3.45
Kali Sum o
PD A M
S a l. D a rm o
P in tu W o n o k ro m o
K a li K e d u ru s
D a m Ja g ir
K a li W o n o k ro m o
3.2. Set-up dan kalibrasi model
Sela t M a d ura
S a l. B e n d u l M e risi
B o e se m W iy u n g
Dam Bentuk geometri saluran atau sungai
didasarkan pada data hasil pengukuran
G u n u n g sa ri
Halaman 24 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini
Jurnal APLIKASI Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2007
ISSN.1907-753X
250
terukur di Dam Gunungsari. Perbandingan
kedua hidrograp debit aliran disajikan pada
200
gambar 10. Akurasi dari model dapat dilihat
dari besarnya perbedaan antara debit hasil
Debit (m3/dt)
150
100
permodelan dan debit hasil observasi yang
dalam hal ini dihitung Root Mean Square
50 Error sebesar 14.96 m3/dt.
0
300
Waktu (Jam)
250
Debit (m3/dt)
150
0.5
Elevasi Permukaan air (SHVP)
0 100
-0.5 50
-1
0
3/5/03 0:00 3/10/03 3/15/03 3/20/03 3/25/03 3/30/03 4/4/03 0:00 4/9/03 0:00 4/14/03 4/19/03
-1.5 0:00 0:00 0:00 0:00 0:00 0:00 0:00 Ka
Waktu
-2 Debit Observasi Debit Model
Gambar 7. Grafik pasang surut air laut di Selat madura 3.3. Simulasi Model
3.3.1. Simulasi Permodelan Sistem
8.000
8.010
8.022
Brantas Hilir.
8.034
Mas 8.062
i
8.082
8.102
Pemodelan hidrolik untuk melihat
aKl
8.116
8.130
10.006
9.066
9.090 terjadi. Ada 6 kondisi debit yang
diperhitungkan antara lain :
10.040
10.072
10.108
10.126
10.252
10.18210.150
Su r a b ay
10.220
Sby hulu
a
1. Simulasi dengan debit Q25 tahun
2. Simulasi Debit Wonokromo hasil revisi
10.270
10.292
12.0
10.307
Pint u 7.58
Mlirip
t a 7.41
Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 25
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2007 Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753X
WS PF 1
Simulasi 1.
Ground
LOB
4
ROB
Elevation (m)
Bukaan Pintu (m) 4.0 & 3.43 4.0 2.0 -2
-4
LOB
8
Simulasi 3.
ROB
4
Elv M.A dihulu Dam/pintu
Kondisi Gn.sari Jagir Gubeng
Elevation (m)
0
Elevasi Hulu +4.62 +3.39 +2.1
Elevasi Hilir +4.53 +2.87 +1.14
Bukaan Pintu (m) 2.7/2.05 3.65 0.97
-2
-4
-6
-8
Berdasarkan analisa diatas terlihat bahwa
tidak mungkin lagi kali Surabaya dan
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000
Main Channel Distance (m)
Brantas Hi lir Plan: Plan 08 11/ 23/2005
WS PF 1
Ground
20
yang ada saat ini walaupun dengan segala
LOB
Kali Surabaya
ROB
15
upaya pengoperasian pintu pengatur. Ada
dua langkah yang perlu dilakukan yaitu
Elevation (m)
10
memperbesar kapasitas kali atau
5 mengurangi dedebit yang masuk.
0 Simulasi 4,5,6 adalah upaya untuk
mengurangi debit masuk yaitu menahan air
kali Marmoyo dan Kedurus dengan membuat
-5
0 10000 20000 30000 40000 50000
Halaman 26 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini
Jurnal APLIKASI Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2007
ISSN.1907-753X
bukaan pintu diharapkan bahwa dengan muka air di masing masing dam masih dapat
menurunkan elevasi di hulu Dam maka dipertahankan ( Gambar 14 ).
elevasi permukaan air dipenampang yang 7
Elevasi (SHVP)
4
permukaan air di hulu Dam Gunungsari Batas elevasi MA Maks Dam Jagir
air.
5 2.67 1.75 2.23 1.72
6 2.68 0.79 1.57 1.72
Gambar 14. Elevasi muka air di hulu dan hilir bangunan
Pada simulasi dicoba pasang surut air laut serta bukaan pintunya.
turun pada elevasi -1.0 elevasi di hilir Dam
jagir turun menjadi +1.67 m, sehingga A. Normalisasi sungai
elevasi permukaan air di Kali Wonokromo
juga turun sehingga elavasi permukaan air Dari hasil simulasi untuk debit aliran periode
sudah berada dibawah elevasi tanggul di ulang 25 tahun diketahui bahwa penampang
semua penampang. Pada saat air surut pada Kali Surabaya, Kali Wonokromo dan Kali Mas
elevasi -2.0 m, elevasi permukaan air dihilir tidak mampu mengalirkan debit banjir
Dam Jagir menjadi 1.49 m. diatas tanpa menimbulkan luapan air diatas
tanggulnya. Oleh sebab itu dikaji upaya
Brantas Hilir Plan: steady f low plan 2 12/5/2005
normalisasi.
25
Legend
15
hulu Dam Jagir sampai dengan hilir Dam
10
Gunungsari yaitu mulai stasiun 9.00 s/d
stasiun 9.023 sepanjang 2453 m, mulai dari
Elevation (m)
0
Sta 9.23 s/d 9.090 sepanjang 17217 meter,
-5
dan mulai dari Stasiun 9.090 s/d stasiun
9.110 sepanjang 2000 meter.
-10
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000
Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 27
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2007 Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753X
7
Legend
WS PF 1 - runmod1
Ground - ex1
6
Bank St a - runmod1
WS PF 1 - ex1
WS PF 1 - runmod1
Ground - runmod1
0
-2
Kali Wonokromo
-6
0 20 40 60
St ation (m)
80 100
Mengempiskan dam Gubeng diuji dengan
120
3.5 Legend
3.0
modifikasi. Hasil simulasi menunjukkan
WS PF 1 - ex1
WS PF 1 - runmod1
Ground - ex1
2.0
tidak dapat dialirkan debit melebihi 43
m3/dt. Dengan penampang yang telah
Elevation (m)
1.5
1.0
dimodifikasi dan mengempis dam.
Hasil yang diperoleh pada simulasi ini
0.5
Kali Mas
menunjukkan bahwa debit yang dapat
0.0
Halaman 28 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini
Jurnal APLIKASI Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2007
ISSN.1907-753X
di laut. Ada 5 sub daerah pematusan yang Tabel 7. Perbandingan tinggi bukaan pintu
dialirkan melalui 5 saluran tersier yang antara penampang asli &
panjangnya antara 0.75 hingga 2,0 km modifikasi
(gambar 16). Simulai dilakukan dalam 8 Elev. Up Elev. up
Kondisi Operasi stream Pintu stream Dam
kondisi operasi pintu bangunan pengatur di Kalibokor Gubeng
Kalimas seperti terlihat pada gambar 15. Q = 20 m3/dtk, pintu gelontor Gubeng dibuka
Pintu Kalibokor Tutup, Dam Tutup 28.053 0.7183
Dari hasil simulasi yang hasilnya direkap Pintu Kalibokor Tutup, Dam Buka 28.053 0.702
kedalam tabel 7 menunjukkan bahwa Pintu Kalibokor Buka, Dam Tutup
Pintu Kalibokor Buka, Dam Buka
25.616
25.616
0.5868
0.5754
Operasi Dam Karet Gubeng tidak mempunyai
Q = 50 m3/dtk, pintu gelontor Gubeng dibuka
dampak yang signitifikan terhadap Daerah Pintu Kalibokor Tutup, Dam Tutup 32.793 1.531
Pematusan Kalibokor kecuali pintu gelontor Pintu Kalibokor Tutup, Dam Buka 32.773 14.811
ditutup dan Mercu Dam Gubeng Pintu Kalibokor Buka, Dam Tutup
Pintu Kalibokor Buka, Dam Buka
31.843
31.843
1.47
1.42
digembungkan. Hal ini terjadi karena
Q = 20 m3/dtk, pintu gelontor Gubeng ditutup
Penampang sungai Kalimas di hulu Dam Pintu Kalibokor Tutup, Dam Tutup 3.42 34.732
Gubeng sangat dangkal sehingga tidak Pintu Kalibokor Tutup, Dam Buka 28.053 0.7018
mampu lagi memberi efek tampungan. Pintu Kalibokor Buka, Dam Tutup
Pintu Kalibokor Buka, Dam Buka
33.945
25.546
34.448
0.5709
Dengan hasil analisa ini maka penyelesaian Q = 50 m3/dtk, pintu gelontor Gubeng ditutup
banjir Kalibokor tidak mungkin lagi Pintu Kalibokor Tutup, Dam Tutup 3.842 38.553
Pintu Kalibokor Tutup, Dam Buka 32.773 14.799
dilakukan dengan mengatur operasi pintu Pintu Kalibokor Buka, Dam Tutup 38.601 38.712
yang ada di Kalimas tetapi harus dilakukan Pintu Kalibokor Buka, Dam Buka 31.843 14.106
Keterangan
bahwa pada pengujian 1 dan 2, elevasi hulu
A
B
Pintu Intake Kalibokor
Mercu Dam Gubeng
saluran Medokan saat pompa dioperasikan
C Pintu gelontor Dam Gubeng dan saat pompa tidak dioperasikan adalah
Q Debit Kalimas ( m3/dt )
x Pintu ditutup u Mercu Dam digembungkan +1.06 dan +2.24, untuk hilir saat pompa
y Pintu dibuka w Mercu Dam dikempiskan
dioperasikan dan tidak dioperasikan adalah
Gambar 15. Simulasi operasi bangunan +0.65 dan +0.61. sehingga terjadi beda
tinggi sebesar 1.18 meter. Pada pengujian
Daerah pematusan Medokan dengan saluran ini pintu Medokan dioperasikan dengan
Medokan Semampir panjangnya sekitar dibuka sebesar 0.5 meter. Sedangkan pada
4980.25 m, mempunyai luas total pengujian 3 dan 4, pintu dibuka sebesar 3
keseluruhan ± 764.290 Ha dan terbagi meter dengan pompa dioperasikan dan tidak
menjadi 19 sub catchment. Dalam kajian ini dioperasikan, elevasi pada hulu pintu air
dilakukan 8 model simulasi operasi pintu +0.66 dan +0.63. Untuk elevasi di hilir yaitu
yang dimaksudkan untuk mengetahui +0.65 dan +0.61.
sebeberapa besar pengaruh fluktuasi muka
air Kali Wonokromo terhadap sistem Dalam keadaan laut surut, luapan air
drainase Medokan Semampir. tertinggi juga sama seperti pada saat laut
pasang yaitu pada seluruh ruas saluran
Simulasi dilakukan pada 2 bagian, bagian Medokan dengan elevasi permukaan air
hilir Kali Wonokromo yaitu saat air laut saluran +2.24, dengan pintu dibuka 0.5
pasang dan surut, dan pada bagian hulu dan meter dan tanpa pengoperasian pompa.
hilir pintu air saluran Medokan Semampir Pada saat pompa dioperasikan dengan
saat operasi pintu dan operasi pompa bukaan pintu tetap, elevasi muka air turun
dioperasikan maupun tidak dioperasikan.
Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 29
Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2007 Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753X
menjadi +0.79. Elevasi hilir pintu saat optimalisasi operasi dam Gubeng untuk
pompa dioperasikan dan saat pompa tidak mengurangi banjir kota Surabaya yang
dioperasikan yaitu +0.08 dan +0.22. berkembang saat ini tidak dapat
dibenarkan. Upaya untuk mengatasi
banjir di kawasan kalibokor ini tidak ada
4. KESIMPULAN
cara lain kecuali dengan normalisasi
Merujuk permasalahan yang ingin diangkat
saluran terutama bagian hilir dengan
pada penelitian ini, secara umum dapat
lebar 13 m.
kesimpulan bahwa pada saat terjadi debit
6. Optimalisasi operasi pintu dan pompa
maksimum Q25 maka bangunan bangunan
Medokan Semampir tidak mengurangi
pengatur di kali Surabaya, kali Wonokromo,
banjir yang terjadi saat ini, hanya
dan Kalimas sudah tidak efektif lagi
mengurangi tinggi muka air sebesar 20
diandalkan sebagai upaya untuk mengurangi
cm. Hal ini terjadi karena kejadian banjir
banjir di Kota Surabaya. Hal ini terjadi
justru di bagian hulu yang jauh dari pintu
karena kapasitas ketiga sungai tersebut
dan pompa. Upaya yang perlu dilakukan
sudah tidak memadai lagi untuk debit Q25
adalah melakukan normalisasi saluran
sehingga upaya normalisasi harus segera
pada bagian hulu atau melakukan
dipikirkan.
sudetan dibagian ruas tengah menuju
Berdasarkan analisa / simulasi model langsung ke kali Wonokromo dengan cara
diperoleh beberapa hasil sebagai berikut : dipompa.
1. Pada saat terjadi banjir Q25, Kali
Surabaya, Wonokromo, dan Kalimas 5. DAFTAR ACUAN
sudah sangat sulit dikendalikan. Elevasi Japan International Coorporation Agency,
muka air di hulu pintu Jagir dan 1995, Final Report for The Study of
Gunungsari sudah tidak mungkin lagi Flood Control and Drainage Project,
dijaga sesuai dengan yang diharapkan Tokyo
walaupun semua pintu telah dibuka.
Perum Jasa Tirta, 2003, Laporan Kajian
2. Kapasitas maksimum saat ini yang masih
Kapasitas Sungai Kali Surabaya, Malang
mampu dilewatkan kali Surabaya,
Wonokromo, dan Kalimas adalah kurang NMCP, 2004, NMCP Report for Surabaya
dari 60% debit Q25. Drainage 2004, Surabaya
3. Mengingat sulitnya pembebasan tanah
MacDonald Cambridge,UK and Tricon Jaya,
untuk kebutuhan normalisasi maka upaya
PT, 2000, Final Report for The Surabaya
upaya yang bisa dilakukan adalah
Drainage Master Plan 2018, Surabaya
menekan debit Cara ini dapat dilakukan
dengan menahan debit kali Marmoyo Resco.PT, 2003, Laporan Akhir SID Kali
sebesar 200m3/dt, kali Kedurus sebesar Marmoyo, Surabaya
40 m3/dt, dan Pintu Mlirip di hulu kali
US Army Corp Engineering, 2003, HEC-RAS
Surabaya harus ditutup total.
Hydraulic Reference, Davis
4. Jika Normalisasi sungai merupakan upaya
yang harus ditempuh maka dimensi Symphorian, G.R., 2002, Dam operation for
sungai dapat ditetapkan sebagai berikut, environmental flow releases; the case
Sungai Panjang Kemiringan Lebar of Osborne dam, Save
Surabaya 2,45 Km 0,00107 70 m Topping, C., 2000, Assessment of
Surabaya 17,2 Km 0,00014 70 m Environmental Reserve for Water
Surabaya 2,0 Km 0,00014 60 m Resource Planning, Hydrology Section
Wonokromo 4,0 Km 0,00014 45 m
Wallingford HR., 2000, Handbook for the
Wonokromo 10,2 Km 0,00014 50 m assessment of catchment water demand
5. Mengembang kempiskan Bendung Gubeng and use (Draft for discussion). Ministry
tidak mampu mengurangi banjir di Kota of Rural Resources and Water
Surabaya khususnya daerah pematusan Development, Harare
Kalibokor. Sehingga pendapat tentang
Halaman 30 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini