Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP SEDIMENTASI

DI SUNGAI LEMATANG KABUPATEN LAHAT

R.A Sri Martini1) Zainul Bahri2) Ade Tricia Miranda3)


Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Palembang
(Jl. Jenderal Ahmad Yani 13 Ulu Seberang Ulu II, Kec. Plaju, Palembang, Sumatera Selatan)
adetricia.at@gmail.com

Abstract

Sedimentation that occurred in the Lematang River in Lahat Regency was caused by river bank
erosion, construction activities, and household waste brought by the flow discharge. The flow of the Lematang
river will certainly affect the amount of sedimentation that will occur in the Lematang river.
Based on the test results of the analysis of sediment sample filters, the results obtained d50 = 0.425
mm, and the results of research on the river cross-section with the aim to calculate the volume of base sediment
sediment / bed load that occurs by flowing Lematang river flow obtained H = 0.41 m, B = 0 , 41 m, V = 2,650
m / sec.
Based on the results of the analysis of the influence of flow discharge on sedimentation in the
Lematang River, Lahat Regency, it is known that the type of bed load sediment in the Lematang River is poorly
graded sand with large sediment transport carried by the flow discharge in the study segment of 0.022 (m3 /
sec) with the duboy's method and 0.0000004 (kg / sec / m) with the shield's method, so the sediment volume for
the next one year is 693,792 (m3 / sec) m for the duboy's method and 126,144 (kg / sec / m) for the shield's
method .
Key Words : Lematang River, Discharge Flow, Sediment

1. PENDAHULUAN pada bagian hilir dimanfaatkan untuk


transportasi, sumber mata air sungai
Sungai Lematang”adalah salah satu Lematang0berasal dari gunung Dempo
sungai terpanjang di Sumatera Selatan, Kota Pagar Alam. Sebagai sungai dengan
panjang sungai Lematang adalah 271 km Daerah Aliran Sungai yang cukup luas,
dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) sungai lematang memiliki debit aliran air
295,88 km2 , debit bulanan rata-rata 315,8 yang cukup tinggi, sehingga banyak terjadi
m3/detik, sebagai sungai alami yang berasal sedimentasi di beberapa titik yang
dari perairan di gunung Dempo, sungai menyebabkan terjadinya pendangkalan.
Lematang melewati empat kabupaten dan Dari latar belakang di atas maka dapat
dua kota di Sumatera Selatan yaitu disimpulkan permasalahan yang dianalaisis
Kabupaten”Lahat, Kabupaten Muara Enim, adalah pengaruh debit aliran terhadap sedimen
Kabupaten Pali, Kabupaten Musi di sungai Lematang.
Banyuasin, Kota Pagar Alam, Kota Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
Prabumulih dan bermuara di sungai Musi. adalah :
Sungai Lematang dimanfaatkan
untuk”pengairan irigasi dan air minum, a) mengetahui kandungan sedimen yang

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 188


ada pada sungai Lematang. kecepatan+tersebut akan menentukan keadaan
b) menghitung volume endapan sedimen dan sifat aliran.
dasar/ bed load yang terjadi oleh debit
Jenis-jenis aliran=antara lain :
aliran sungai Lematang.
1. Aliran laminar Aliran dengan
2. TINJAUAN PUSTAKA fluida=yang bergerak dalam lapisan –
lapisan, atau lamina – lamina dengan
Debit Aliran satu lapisan=meluncur secara lancer.
Dalam aliran laminar ini=viskositas
Debit aliran”adalah jumlah air yang_mengalir berfungsi untuk meredam
dalam satuan volume per waktu. Debit adalah kecendrungan terjadinya gerakan
satuan besaran air yang keluar dari relatif antara lapisan.
Daerah_Aliran Sungai (DAS). Satuan debit
yang”digunakan adalah meter kubik_per detik
(m3/s). Debit aliran adalah laju aliran air
(dalam bentuk volume air) yang”melewati Gambar 2.1 pola aliran laminar
suatu penampang melintang_sungai per satuan
waktu (Asdak,2002). Debit adalah”suatu 2. Aliran Turbulen
koefesien yang menyatakan_banyaknya air Aliran dimana pergerakan dari partikel
yang mengalir dari suatu sumber persatuan – partikel fluida sangat tidak menentu
waktu, biasanya diukur dalam satuan liter karena=mengalami percampuran serta
per/detik, untuk memenuhi keutuhan putaran partikel antar lapisan, yang
air_pengairan, debit air harus lebih cukup mengakibatkan saling tukar
untuk disalurkan ke saluran yang telah momentum dari satu bagian fluida
disiapkan. kebagian fluida yang lain dalam
Menghitung besar debit aliran, maka skala=yang besar. Dalam keadaan
digunakan_persamaan sebagai berikut : aliran turbulen maka turbulensi yang
terjadi membangkitkan=tegangan
Q=AxV geser yang merata diseluruh fluida
Keterangan : sehingga menghasilkan kerugian –
kerugian aliran. Persamaan yang
A = Luas penampang_saluran digunakan untuk=menurunkan
distribusi pada permukaan kasar yakni
V = Kecepatan aliran
:
𝑉 𝑦
Kecepatan Aliran
𝑉∗
= 5,75 𝐿𝑜𝑔 𝑘 + 8,5
Kecepatan aliran adalah perpindahan aliran
Dengan persamaan kecepatan rerata :
jarak per_satuan waktu. Aliran melalui saluran
terbuka adalah_saluran dimana air mengalir
dengan muka bebas serta tekanan di permukaan 𝑉 4𝐻
air adalah_sama (tekanan atmosfir). Kondisi = 5,75 𝐿𝑜𝑔 + 4,75
𝑉∗ 2𝑘
aliran dalam saluran terbuka yang rumit
berdasarkan kenyataan bahwa kedudukan
permukaan_yang bebas cenderung berubah
sesuai waktu dan ruang, dan juga bahwa
kedalaman aliran, debit dan permukaan
bebas_adalah tergantung sama lain. Kondisi Gambar 2.2 pola aliran turbulen
fisik saluran+terbuka jauh lebih bervariasi
dibandingkan dengan pipa. Kombinasi antara
perubahan setiap parameter saluran akan
mempengaruhi kecepatan yang dimana

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 189


0,173 𝑓𝑡 3
𝑞𝑏 = 𝜏 (𝜏 − 𝜏𝑐 ) = ( ) 𝑓𝑡
3. Aliran Transisi 𝑑0,75 𝑠
Keterangan:
Aliran transisi merupakan Cf =koefisien=pergeseran
aliran=peralihan dari aliran laminar ke m = jumlah=tingkatan
aliran turbulen. ϵ = ketebalan
𝜸s dan 𝜸 = berat spesifik=sedimen dan air

b.) Metode Shield’s


Kecepatan geser kritis untuk menggerakkan
butiran dinyatakan=dalam rumus berikut :

Gambar 2.3 pola aliran transisi 𝑈∗ = (𝑔. 𝑑. 𝑆)0,5

Sedimen Keterangan:
𝑈∗ = kecepatan=geser (m/s)
Sedimen adalah pecahan, mineral atau g = percepatan=gravitasi (m/s²)
material=organik yang ditransporkan dari d = kedalaman=aliran (m)
berbagai sumber dan=diendapkan oleh median S = kemiringan=dasar saluran
udara, angin, es atau oleh air dan juga termasuk Kecepatan geser tersebut digunakan=.untuk
di dalamnya material yang diendapkan dari menentukan bilangan Reynolds yang terjadi.
mineral yang melayang dalam air atau dalam
bentuk”larutan kimia. Pada umumnya 𝑅𝑒 = 𝑈 ∗ . 𝐷𝑠 / 𝜈
sedimentasi terjadi pada daerah perairan.
Sedimentasi terjadi akibat adanya sedimen Keterangan:
yang ditranspor oleh air. Dalam hal ini berarti Re = bilangan=Reynolds
besar debit aliran mempengaruh besarnya 𝐷𝑠 = diameter=sedimen (m)
jumlah sedimen yang dibawa oleh suatu aliran ν = viskositas=kinematik (m²/s)
sungai. Dari nilai dimensi tegangan=geser tersebut
Sedimen dasar/ bed load adalah material maka dapat digunakan untuk menentukan
dengan partikel yang bergerak pada dasar nilai tegangan geser kritis.
sungai dengan cara menggelincir atau
menggelinding. 𝜏𝑐 = 𝐹∗ (𝛾𝑠 − 𝛾𝑤)𝐷𝑠
Beberapa pendekatan untuk menghitung
volume sedimen bed load salah satunya adalah Keterangan:
dengan pendekatan shear stress : 𝐹∗ = dimensi=tegangan geser
𝜏𝑐 = tegangan=geser kritis (kg/m²)
a.) Metode Duboy’s
𝛾𝑠 = berat jenis=sedimen (kg/m³)
Mencari nilai tegangan=butir sedimen maka 𝛾𝑤 = berat jenis=air (kg/m³)
digunakan rumus :
τ= 𝜸w DS Nilai F* ditentukan dari grafik shield’s
keterangan : berdasarkan angka Reynolds yang diperoleh
𝜸w = berat jenis=air (kg/m3)
D = kedalaman=dasar sungai (m)
S = kemiringan=dasar sungai

Adapun pengukuran angkutan sedimen


dengan=metode Duboy’s adalah dengan
persamaan berikut :

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 190


3. METODOLOGI PENELITIAN

Sedangkan tegangan geser=.yang terjadi


dapat dicari dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:

𝜏0 = 𝛾𝑤. 𝑔. 𝑑. 𝑆

Keterangan: 𝜏0 = tegangan=geser (kg/m²)

Perhitungan angkutan sedimen dasar


(bedload) digunakan untuk menganalisa
degradasi dan=.agradasi pada dasar saluran.
Rumus yang digunakan adalah rumus Shield
(1936) yang menggunakan nilai=tegangan
geser didasar sungai.

𝑞𝑏 = 10 (𝜏 − 𝜏𝑐 / (𝛾𝑠 − 𝛾𝑤)) (𝑄 𝛾𝑤 𝑆 / 𝛾𝑠)


Data Penelitian
Keterangan: 1. Data primer : Untuk mendapatkan data primer
𝑞𝑏 = muatan=dasar (kg/s/m) dilakukan terjun langsung ke lapangan yang
𝜏0 = tegangan=geser (kg/m²) merupakan peninjauan langsung pada objek
𝜏𝑐 = tegangan=geser kritis (kg/m²) lokasi, dimana pada peninjauan objek”ini
𝛾𝑠 = berat jenis=sedimen (kg/m³) meliputi sampel air bersedimen, hasil
𝛾𝑤 = berat jenis=air (kg/m³) pengukuran kecepatan aliran, luas
𝑄 = debit (m³/s) penampang segmen penelitian, dan hasil
𝑆 = kemiringan dasar=saluran pengujian analisa saringan.
2. Data sekunder : Adapun data-data sekunder
Pengujian Analisa Saringan didapat dari instansi-instansi terkait seperti
a. Maksud Balai Besar Wilayah Sungai Sumatra Selatan
Pengujian analisa saringan dimaksudkan IV, pos Pinang Belarik, dan Dinas Pekerjaan
untuk mengetahui ukuran butiran dan gradasi Umum yang berkaitan dengan masalah yang
sampel uji. diteliti, adapun data yang akan didapat yakni
b. Peralatan Pengujian data lokasi, identitas sungai, morfometri
1. Mesin pengguncang sungai, dan debit aliran.
2. 1 set ayakan dengan ukuran No. 4, No.8,
No.16, No.30, No.50, No.100, No.200
dan PAN
3. Timbangan digital
4. Stopwatch
5. Oven dengan pengaturan suhu sampai
105°

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 191


Metodologi Penelitian Maka dari itu, sedimen yang terjadi dalam
kurun waktu 1 tahun kedepan sebesar :
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian Duboy’s = 0,022 (kg/m2)m x 365 x 24 x
pengaruh besar debit terhadap banyaknya 3600 = 693.792 (m3/dt)m
sedimen yang dihasilkan. Analisa ini Shield = 0,000004 (kg/dt/m) x 365 x 24 x
dilakukan dengan metode perhitungan 3600 = 126,144 (kg/dt/m)
duboy’s dan shield’s. berdasarkan metode
tersebut, maka diperlukan pengukuran debit 5. KESIMPULAN
aliran langsung pada segmen penelitian dan
pengambilan sampel air untuk diendapkan Dari analisa yang telah dilakukan dari
sampai terjadi sedimentasi, kemudian sampel pengaruh debit aliran terhadap sedimentasi di
endapan diuji dengan pengujian analisa sungai Lematang Kabupaten Lahat, maka
saringan. dapat disimpulkan :
Jenis sedimen bed load yang ada pada sungai
Analisis Data Lematang adalah pasir kasar. Hal ini juga
Setelah semua data yang diperlukan telah dapat diketahui dari hasil analisa saringan.
terkumpul, maka dilanjutkan dengan Dari hasil analisa data, diperoleh volume
menganalisis data untuk mengetahui besar sedimen yang dibawa oleh debit aliran pada
volume sedimen yang dibawa oleh debit segmen penelitian sebesar 0,022 (m3/dt)m
aliran dengan metode : dengan metode duboy’s dan 0,0000004
a.) Duboy’s (kg/dt/m) dengan metode shield’s, sehingga
b.) Shield’s volume sedimen untuk kurun satu tahun
kedepan adalah sebesar 693.792 (m3/dt)m
4. HASIL DAN PEMBAHASAN untuk metode duboy’s dan 126,144 (kg/dt/m)
untuk metode shield’s.
Berdasarkan hasil analisa perhitungan volume
sedimen dengan metode shield dan duboy’s,
didapatkan hasil sebagai berikut :

No Variabel hasil Duboy’s Shield

1. Kecepatan 2,650

aliran m/d

2. Luas 0,17

penampang m2

3. Debit air 0,45

m3/d

4. Angkutan sedimen 0,022 0,000004

(m3/dt)m (kg/dt/m)

Dari hasil analisa perhitungan Duboy’s


didapatkan sedimen yang terjadi pada segmen
penelitian sebesar 0,022 (m3/dt)m, dan
diperoleh 0,000004 kg/dt/m pada Shield.

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 192


REFERENSI
Besar, Selangis, Terhadap Debit, and Banjir
Puncak. 2018. “Analisis Karakteristik
Fisik Subdas Air Lematang Dan Subdas
Air Selangis Besar Terhadap Debit Banjir
Puncak.” (February):0–6.
Dwi, Puguh, and Saifudin. 2008.
“PENGUKURAN LAJU
PENGENDAPAN DALAM
PENENTUAN TOLERANSI
PENAMBANGAN PASIR DAN
BATU.” 22(1):61–72.
Masriatini, Rully, Novita Sari, and Zaidatul
Imtinan. 2019. “ANALISA KUALITAS
FISIK AIR SUNGAI LEMATANG DI
KABUPATEN LAHAT.” 3:27–35.
Rusdin, Andi, Asnah Abu, and Petra
Kalawawo. 2014. “Hubungan Antara
Debit Dan Besaran Angkutan Sedimen
Pada Sungai Palu.” Konferensi Nasional
Teknik Sipil 8 (KoNTekS8) (October
2014).

VOL 06, NO. 03, BULAN JUNI, TAHUN 2020 193

Anda mungkin juga menyukai