Anda di halaman 1dari 25

Dokumen Perencanaan Proyek

Pembuatan Sistem Informasi Obyek Pariwisata Di Kabupaten


Sumedang Berbasis WebSIG

Risna Mukharom (A3.1800041)


Prian Daru (A3.1800034)
Fadli Rafidan (A3.1800018)
Elviana Dwi Lestari (A3.1800014)

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer


(STMIK)
1.Gambaran Umum Proyek
Tujuan dari proyek sistem informasi obyek pariwisata di kabupaten sumedang berbasis webSIG ini
adalah untuk mempermudah orang yang ingin mencari tempat pariwisata di kabupaten sumedang dengan
memanfatkan fitur-fitur yang terdapat pada webSIG.
Sistem informasi obyek pariwisata di kabupaten sumedang berbasis webSIG memberikan informasi
tentang destinasi tempat pariwisata di sumedang seperti contoh fitur yaitu : Maps menuju tempat
wisata,harga tiket,video dan gambar tempat lokasi ,rating tempat wisata dan lain lainya.
Sistem informasi ini dikembangkan dengan menggunakan teknologi rasional database sistem mysql
5,menggunakan php,javascript,sebagai bahasa pemograman dan kode igniter sebagai framework untuk
aplikasi ini.

1.1 Tujuan Ruang Lingkup dan Sasaran


Tujuan : Menginventarisasi dan mengelompokan objek-objek pariwisata berdasarkan kategori
jenis obyek wisata yang terdapat di kabupaten Sumedang.
: Menganalisa daya tarik obyek-obyek pariwisata yang ada di kabupaten sumedang
: Menyajikan webSIG yang menyajikan informasi mengenai obyek-obyek pariwisata di
kabupaten sumedang secara spasial maupun non spasial yang memiliki fitur-fitur yang dapat
digunakan sebagai petunjuk informasi perjalanan pariwisata baik bagi pemerintah
setempat,masyarakat umum maupun wisatawan mancanegara.
Ruang Lingkup : Sistem informasi ini dapat digunakan untuk menyajikan informasi mengenai objek-
objek pariwisata di kabupaten sumedang sehingga memudahkan orang yang mau mencari tempat
wisata di daerah kabupaten sumedang.
Sasaran : Tersedianya sistem informasi ini bagi setiap kalangan yang ingin mencari tempat pariwisata
di daerah kabupaten sumedang.

1.2 Asumsi,Batasan dan Resiko


Asumsi :
1. Kebutuhan infrastuktur usaha yang sebenarnya dan jadwal akan diselesaikan setelah dilakukan
identifikasi kebutuhan.
2. Ruang lingkup sistem informasi obyek pariwisata di kabupaten sumedang berbasis webSIG pada
proyek ini dikerjakan dengan mempertimbangkan kebutuhan fungsional secara umum.
3. Detail dokumen kebutuhan(SKPL) akan di siapkan setelah dilakukan studi dan akan
ditandatangani oleh klien pada periode tertrntu.
4. Perubahan pada persetujuan dokumen kebutuhan akan diberlakukan seperti perubahan
permintaan dan modifikasi yang akan dianggap sebagai tambahan tagihan pada pengguna.
5. Profosal kinerja ditunjukan untuk ketersediaan infrastuktur yang di inginkan oleh pengguna.
6. Komitmen dari seluruh jajaran manajemen dan pekerja proyek.
7. Kondisi pengembangan aplikasi aman dan kondusif.
Batasan :
1. Waktu pelaksanaan proyek 10 bulan mulai dari tanggal 1 November 2020 sampai 1 juli 2021.
2. Anggaran dana yang ditetapkan untuk pelaksanaan dan pengelolan proyek tidak melebihi total
kontrak proyek,yaitu RP 200.000.000
Resiko utama yang mungkin muncul :

No. Kategori Resiko Daftar Resiko


1. Teknis Analisa dan desain salah.
Requirment kurang.
Teknologi yang digunakan berubah.
2. Manajemen proyek Estimasi kurang akurat.
Pengawasan dan komunikasi kurang.
Sasaran proyek tidak konsisten.
3. Lingkungan Bencana alam.
Kondisi kesehatan pekerja.
4. Keorganisasian Staf dan pekerja kurang berpengalaman.
Beban kerja yang terlalu menumpuk.
5. External Perubahan keuangan akbitan kondisi yang tidak
kondusif.

1.3 Penyerahan Proyek


Dokumen dan produk yang diserahkan sebagai hasil dari proyek meliputi dua kategori berikut :
1. Project management-related deliverables : project plan,project scope
statement,WBS,schedule,project charter,cost baseline,status repost,project presentation,final
project report,dan dokumentasi lain yang berkaitan dengan project.
2. Produk related deliverables: Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak,deskripsi detail
desaind,source code aplikasi.
Media yang digunakan untuk penyerahan bervariasi tergantung penyerahannya.Untuk penyerahan
dokumentasi kebutuhan dan desain sistem menggunakan laporan yang berupa dokumen yang telah di
print.Sedangkan untuk produk atau aplikasi diserahkan dalam bentuk domain serta hosting yang telah
siap digunakan untuk sistem informasi obyek pariwisata kabupaten sumedang berbasis webSIG dan
backup data berupa flasdisk 500GB.Dokumen-dokumen tersebut harus terjaga kerahasiaannya ,semua
hasil penyerahan telah di backup oleh pihak pengembang sistem.

1.4 Ringkasan Jadwal dan anggaran dana


Secara umum jadwal dari proyek terdiri dari beberapa aktivitas utama beserta dengan anggaran dana yang
di alokasikan untuk tiap aktifitas ,berikut merupakan ringkasan jadwal beserta anggaran dana untuk
proyek pengembangan sistem informasi obyek wisata di kabupaten sumedang berbasis webSIG.
1.5 Evolusi perencanaan
Perencanaan proyek ini disusun berdasarkan standard IEEE 1058-1998 standard for software project
manajement plants.
Perencaan proyek yang dirilis pertama kali akan diberikan kepada sponsor dan di koordinasi dengan
anggota tim untuk di review.sedangkan perubahan terhadap perencaan proyek akan dilakukan jika
diperlukan selama proyek masih berlangsung.Setiap perubahan penting pada dokumen ini harus di sah
kan oleh pengguna dan disebarkan pada anggota Tim .
Penomoran versi pada dokumen perencaan proyek ini mengikuti format penanganan dokumen yang
ditentukan pada bab rencana tambahan sub bab rencana dokumentasi dalam dokumen ini.

1.6 Referensi
 ANSI,”PMBOK Guide”, edisi ke-3,American national standard,2004.
 IEEE Computer Society , “IEEE 1058-1998 standard for software project manajement
plans”,IEEE Computer Society,1998
 Huges,Bob,dan cotterel,mike”software project manajement’,edisi ke-2,The McGraw-Hill
Companies,1999.
 “Project Risk manajement handbook “ edisi ke-1,Office of project manajemen procces
infroment,www.dot.ca.gov/hq/frojmgmt,2003.
1.7 Definisi dan Akronim

WBS Work Breakdown Stucture


SKPL Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
PERT Program Evaluation And Review Technique
VORD Viewpoint Oriented Requiretment Definition
QA Quality Assurance
UML Unified Modeling Language
SDLC System Development Life Cycle

2.Organisasi Proyek
2.1 Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal ini membahas tentang bagaimana hubungan antar tim proyek dengan pihak
luar.Pihak luar yang berhubungan dan mendukung proyek adalah sbg berikut :

Organization Name of Liason/Interfafe


Dinas Pariwisata(custumer) Pihak pemesan aplikasi
Masyarakat(pemakai di lapangan) Pengguna
2.2 Struktur Internal
Struktur organisasi dalam tim proyek ini menggunakan tipe controlled decentralized dimana tim telah
menunjuk seorang leader(manajer proyek) sebagai pimpinan proyek . Untuk lebihh jelasnya tentang
komunikasi antar kelompok dan individu dilakukan secara horizontal.
Untuk lebih jelasnya tentang struktur organisasi dapat dilihat dibawah ini:

Pimpinan

Proyek

Support Database Network


Sistem analyst Web developer
specialist administrator administrator
Diagram struktur internal
Penjelasan dari diagram diatas secara umum bahwa tim proyek ini dipimpin oleh seorang pemimpin
proyek yang membawahi 5 bidang, yaitu: analyst, pemrograman programmer, trainers, database
administrator dan quality assurance. Antar bidang dapat saling memberikan saran. Masing-masing bidang
bertanggung jawab pada pimpinan proyek

2.3 peran dan tanggung jawab


Tiap-tiap anggota tim memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing yang harus dijalankan.
Tugas dan tanggung jawab tersebut dapat dilihat di table berikut.

Jabatan Pembagian tugas


Project manajer  Bertanggung jawab terhadap jalannya proyek
 Membuat perencanaan proyek serta terpengawasan seluruh
aktifitas eksekusi proyek
 Membuat/mengumpulkan dokumen dokumentasi proyek
setelah selesai dilakukannya tahapan tertentu
 Membuat laporan pertanggug jawaban setelah tahap
implementasi selesai
 Memberikan pengarahan, teguran dan peringatan kepada
anggota tim jika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan
proyek
Sistem analyst  Melakukan analisa kebutuhan customer hingga menghasilkan
spesifikasi, fungsional dari sistem informasi
 Mendesain database dan UML diagram dari sistem sesuai hasil
analisa
 Menetapkan kebutuhan dari sistem dan menggambarkan
fungionalitas dari sistem
 Membuat dokumentasi untuk aktifitas analisa dan desain yakni
berupa SKPL
Web developer  Membuat aplikasi berdasarkan detail desain yang diberikan
oleh pihak analis
 Membuat dokumentasi aplikasi baik itu database, maupun
aplikasi dalam bentuk CD
 Membuat dokumentasi bantuan aplikasi berupa panduan
insatlasi
 Turut serta dalam melakukan uji coba revew hasil uji cobe
aplikasi
Database administrator  Mendifinisikan pola stuktur database
 Mendefinisikan struktur penyimpanan dan metode akses
 Memberi kekuasaan pada user untuk mengelola seluruh
aplikasi
Network administrator  Menafsirkan dan menerapkan standar jaminan kualitas
keamanan dari sebuah jaringan
 Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas keamanan
jaringan
Support spesialis  Memberikan informasi dan cara penggunaan dari sebuah
sistem pada pengguna
3. Rencana proses managerial
3.1 rencana awal
estimasi
metode dan hasil estimasi proyek

 estimasi biaya untuk gaji pekerja enggunakan pendekan person/hour


 estimasi untuk durasi waktu pengerjaan tiap aktifitas mengunakan analisa PERT.
 Analisa ini digunakan untuk menghadapi ketidakpastian pada durasi aktifitas atau tugas.
 Penetapan nama perkiraan aktifitas (D) merupakan faktor dari optimistic duration (OD),
pessimistic duration (PD) dan dan expected duration (ED) pada analisa PERT

3.1.2 Pengaturan Kepegawaian


Staff pada proyek ini untuk keseluruhan berjumlah 4 orang dengan pembagian tugas pada tiap jobdesk
saling merangkap membantu satu sama lain, lebih jelasnya sebagai berikut:

Staff Asak Durasi Kerja Jumlah


Project Manager Internal Selama proyek 1 orang
Perusahaan berlangsung
System Analyst Internal Selama fase identifikas i 2 orang
Perusahaan kebutuhan
Programmer Internal Selama fase 2 orang
Perusahaan Pembangunan aplikasi
dan ujicoba
Database Internal Selama fase 2 Orang
Administrator Perusahaan Pembangunan aplikasi
dan ujicoba
Network Internal Selama fase 2 orang
Administrator Perusahaan Pembangunan aplikasi
dan ujicoba
Support Specialist Di Sewa Selama fase ujicoba dan 2 Orang
penggunaan aplikasi

3.1.3 Perolehan Sumberdaya


Perolehan dan perekrutan sumber daya proyek tidak perlu dilakukan dalam proyek, karena sumber daya
proyek telah didapat atau direkrut oleh perusahaan penanggung jawab proyek (dimana proyek berlangsung)
sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Oleh karena itu rencana perolehan sumber daya beserta proses dan
penanggung jawabnya tidak akan dijelaskan disini.

3.2 Rencana Kerja

3.2.1 Work Breakdown Structure


WBS merupakan pembagian sebuah proyek kedalam aktifitasaktifitas yang, lebih kecil. Aktifitas-aktifitas
tersebut diberi identitas untuk menentukan hubungan antar aktifitas. WBS berguna untuk perencanaan proyek,
terutama mengena i perkiraan waktu pengerjaan dan sumberdaya yang digunakan. WBS pada proyek ini
disusun berdasarkan metode pengembangan aplikasi waterfall serta aktifitas pengembangan aplikasi pada
umumnya. Level dekomposisi yang dilakukan pada WBS dibawah ini hingga pada level 5
Deliverable atau produk yang dihasilkan pada tiap aktifitas adalah sebagai
berikut:

No Aktifitas Produk
1 Indentifkasi Kebutuhan Form identifikasi kebutuhan yang telah berisi
jawaban.
2 Analisa Kebutuhan Dokumen SKPL dan DPPL
3 Desain Sistem Dokumen Deskripsi Detail Sistem
4 Pembuatan Aplikasi Aplikasi Sistem informasi obyek
pariwisata di kabupaten sumedang
5 Uji Coba Aplikasi Hasil testing dan performance aplikasi.

Alokasi Jadwal
Sebelum melakukan alokasi jadwal, terlebih dahulu harus disusun daftar aktfiitas yang akan dikerjakan dalam
proyek beserta sumber daya proyek yang dibutuhkan. Susunan aktifitas proyek Sistem infomasi obyek
pariwisata di kabupaten sumedang yang dibuat berupa WBS (selengkapnya dapat dilihat pada subbab 3.2.1).
Sedangkan mengenai sumber daya proye selengkapnya dijelaskan pada subbab. Tahap pertama dalam
melakukan alokasi jadwal yaitu mengatur dependensi (keterkaitan) antar aktifitas yang sudah tersusun.
Keterkaitan tiap aktifitas dicatat dalam kolom predecessor dengan menggunakan ID aktifitas dalam WBS.
3.2.3 Alokasi Sumberdaya
Sumberdaya yang diperlukan dan dilakukan pada proyek terbagi atas 2 kelompok utama, yaitu :

Work : Yakni berupa tenaga kerja yang terdiri atas pimpinan proyek, surveyor, analis, dan programmer. Pada
kategori work terdapat sumberdaya set komputer karena penggunaan komputer pada pelaksanaan aktifitas
dihitung sesuai dengan lama pemakaian komputer oleh tenaga kerja, sehingga dapat meminimalkan biaya sewa
komputer.
Material : Merupakan barang habis yang terdiri dari barang-barang keperluan kantor (kertas, alat tulis dan CD),
biaya utilitas (sewa kantor, listrik dan air) serta biaya akomodasi pelaksanaan rapat atau review hasil aktifitas
3.2.4 Alokasi Dana
Berikut merupakan tabel pemetaan dana pada setiap aktifitas yang terjadi dan telah diasumsikan total biaya berdasarkan lama
pengerjaan proyek dan sumber daya yang telah terhitung didalamnya:

Aktifitas Biaya Total


Planning
Pelaksanaan identifikasi kebutuhan Rp1.000.000,00
Pengolahan dan penyimpulan hasil Rp500.000,00
identifikasi
Total biaya penggalian kebutuhan Rp1.500.000,00
Identifikasi view point Rp1.500.000,00
Strukturisasi view point Rp1.500.000,00
Dokumentasikan kebutuhan view
Rp3.000.000,00
Point
Pembuatan SKPL Rp4.000.000,00
Review analisa kebutuhan Rp1.000.000,00
Total biaya analisa kebutuhan Rp11.000.000,00
Desain Rp5.500.000,00
Buat deskripsi detail desain Rp7.500.000,00
Review desain sistem Rp1.000.000,00
Total biaya desain Rp14.000.000,00
Implementasi Rp10.000.000,00
Pembuatan tabel dan relasi database Rp3.000.000,00
Pembuatan modul / method program Rp5.000.000,00
Review hasil aplikasi Rp1.000.000,00
Total biaya implementasi Rp19.000.000,00
Input master data Rp3.000.000,00
Uji coba keseluruhan sistem Rp1.500.000,00
Total biaya testing Rp4.500.000,00
Evaluasi per-subsistem Rp1.500.000,00
Evaluasi keseluruhan sistem Rp2.000.000,00
Reivew hasil evaluasi Rp2.000.000,00
Total biaya evaluasi Rp5.500.000,00
Deployment Rp5.000.000,00
Pembelian server Rp10.000.000,00
Request proxy squid Rp5.000.000,00
Deployment di server Rp5.000.000,00
Total biaya deployment Rp25.000.000,00
Trainning Rp500.000,00
Trainning perwakilan dari pengguna Rp3.500.000,00
Total biaya trainning Rp4.000.000,00
TOTAL Rp84.500.000,00
3.3 Rencana Penelusuran Proyek
3.3.1 Manajemen Kebutuhan
Proses pengukuran terhadap perubahan kebutuhan proyek didasarkan pada presentase perubahan yang diminta dibandingkan
dengan presentase pengerjaan proyek yang telah selesai dilakukan..Proses pelaporannya itu sendiri dilakukan dengan cara
meminta perubahan secara langsung kepada tim proyek. Tim proyek ini kemudian akan melakukan pengukuran apakah
perubahan kebutuhan dalam skala besar atau kecil. Skala ini akan digunakan untuk menginisialisasi perubahan terhadap
penjadwalan proyek, anggaran dana dan sumber daya manusia yang digunakan. Kontrol terhadap perubahan kebutuhan akan terus
dilakukan sepanjang pengerjaan proyek sehingga pengerjaan proyek mencapai hasil yang maksimal dan tidak sampai menyimpang
dari spesifikasi permintaan perubahan oleh kustomer ataupun dari stakeholder lain. Kontrol ini akan dilakukan secara bersama-
sama oleh tim sponsor sendiri dan juga oleh pimpinan proyek.

3.3.2 Pengawasan Jadwal


Mengelola dan mengatur jadwal secara aktif merupakan cara terbaik untuk memastikan bahwa proyek berjalan tepat waktu. Dan
untuk melakukan proses tersebut, ada beberapa masukan yang harus tersedia dan dapat dipahami. Input tersebut antara lain :

 Baseline jadwal : adalah versi baseline jadwal terkini yang disetujui dari jadwal proyek yang
menyediakan dasar sebagai pembanding dan pelaporan dari kinerja proyek. Jadwal proyek menjelaskan
dengan detil rencana tanggal permulaan dan akhir dari setiap aktifitas.
 Laporan kinerja : merupakan hal pertama yang kebanyakan digunakan sebagai mekanisme
komunikasi untuk mendaftar pekerjaan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakan.
Laporan kinerja yang baik seharusnya menunjukkan tanggal yang direncanakan, tanggal sebenarnya dan
durasi yang sebenarnya dari pekerjaan setiap aktifitas
Saat semua masukan telah dibuat, dibutuhkan alat bantu dan teknik yang digunakan untuk meninjau ulang jadwal. Jika sebuah
kondisi terjadi dimana pada kenyataan pelaksanaan proyek berbeda dengan jadwal sebenarnya, alat bantu dan teknik tesebut dapat
digunakan untuk memperbaiki situasi yang terjadi. Pimpina n proyek akan melakukan evaluasi seberapa banyak perkerjaan yang
berhasil diselesaikan dibandingkan dengan performa aktual dan perbedaan jadwal. Jika ditemukan kasus perbedaan jadwal
maka pimpinan proyek wajib mencari penyebabnya. Berikut adalah beberapa teknik dan metode yang digunakan untuk
melakukan pengawasan jadwal pada proyek ini:

 Laporan kemajuan proyek : adalah ketika sebuah laporan yang dibuat menjelaskan tentang tanggal mulai
dan selesai yang sebenarnya dari aktifitas. Dan durasi yang belum dikerjakan dari aktifitas yang belum
selesai dikerjakan.
 Analisa perbedaan : adalah analisa yang membandingkan antara
data perencanaan dengan kinerja yang sebenarnya untuk menemukan penundaan yang terjadi pada jadwal proyek.
 Pengukuran kinerja : adalah perkiraan tingkat kesulitan dari penundaan yang terjadi dengan mengukur
kinerja proyek dibandingkan terhadap rencana proyek. Alat ukur yang umum digunakan adalah diagram
perbandingan jadwal, yaitu merupakan cara untuk menunjukkan perbedaan antara kinerja sebenarnya
dengan yang direncanakan.
3.3.3 Pengawasan Anggaran Dana
Pemantauan dilakukan dengan melihat biaya aktual yang timbul dan membandingkanya dengan baseline cost
(anggaran).Pengawasan terhadap biaya dalam sebuah proyek merupakan satusatunya cara untuk memastikan bahwa
anggaran proyek merupakan bagian dari kesuksesan proyek. Pengawasan biaya meliputi penanganan perubahan. permintaan
melalui proses pengawasan perubahan yang terintegas i. Perubahan permintaan dapat berubah-ubah antara
kemungkinan overrun pada keuangan yang sah dan penggunaan sumber daya yang tidak sesuai.
Ada beberapa masukan, alat bantu dan teknik, serta keluaran untuk melakukan pengawasan terhadap biaya proyek.
Masukan yang digunakan pada proyek ini adalah :

 Laporan kinerja : merupakan hal pertama yang kebanyakan digunakan sebagai mekanisme komunikasi untuk
mendaftar pekerjaan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakan. Laporan kinerja yang baik seharusnya
menunjukkan tanggal yang direncanakan, tanggal sebenarnya dan durasi yang sebenarnya dari pekerjaan setiap aktifitas.
 Baseline biaya : merupakan anggaran dana pada sutau tahapan. Tujuan dari baseline baiya ini adalah untuk
menyediakan dsaar pengukuran, pengawasan dan pengendalian dari keseluruhan kinerja proyek.
 Rencana Manajemen Proyek : rencana manajemen proyek dan rencana manajemen anggaran dana menjelaskan
tentang kebijakan dan prosedur dari perusahaan yang harus dipatuhi.
 Untuk alat bantu dan teknik yang digunakan pada pengawasan biaya proyek ini, yaitu antara lain :
 Manajemen perbedaan : hal ini menggambarkan berbagai tingkat dari perbedaan (durasi dan biaya) yang harus dikelola.
 Review kinerja proyek : review kinerja proyek membandingka n biaya setiap aktifitas yang mengalami kelebihan
biaya, aktitas yang dijadwalkan, serta milestone yang telah dicapai.
 Sedangkan hasil dari proses pengawasan proyek antara lain:
 Usulan tindakan perbaikan : merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pimpinan proyek untuk memastikan
bahwa setiap pekerjaan yang akan datang akan mendukung rencana manajeme n proyek saat ini.
 Permintaan perubahan : permintaan perubahan biasanya dihasilka n dari usulan tindakan perbaikan.
 Pengukuran kinerja : adalah perkiraan tingkat kesulitan dari penundaan yang terjadi dengan mengukur kinerja
proyek dibandingkan terhadap rencana proyek.
 Pembaharuan baseline biaya : pembaharuan terhadap baseline biaya menyetujui perubahan pada baseline biaya saat ini.
Dengan memperbaharui baseline maka dapat digunakan sebagai ukuran yang realistik pada kinerja anggaran dana proyek.
3.3.4 Pengawasan Kualitas
Pengawasan terhadap kualitas merupakan proses perbandingan antara produk yang dihasilkan dengan standar kualitas
yang telah ditetapkan pada perencanaan kualitas sebelumnya.
Teknik yang dilakukan untuk melakukan pengawasan terhadap kualitas,
yaitu :
1. Pengukuran pengendalian kualitas : merupakan hasil dari aktifitas membandingkan produk dari proyek dengan standar
dan proses kualitas yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan pemeriksaaan yang sebenarnya untuk memastikan kualitas
dari produk dan jasa yang dibangun.
2. Pertemuan status review : adalah pertemuan yang diadakan secara
3. rutin dengan seluruh anggota tim proyek untuk mendapat perubahan informasi yang terjadi mengenai proyek.
4. Laporan kinerja : merupakan hal pertama yang kebanyakan digunakan sebagai mekanisme komunikasi untuk
mendaftar pekerjaan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakan. Laporan kinerja yang baik seharusnya
menunjukkan tanggal yang direncanakan, tanggal sebenarnya dan durasi yang sebenarnya dari pekerjaan setiap aktifitas.

3.3.5 Pelaporan
Pelaporan adalah proses pengumpulan keseluruhan data baseline dan mendistribusikan informasi tersebut kepada
sponsor ataupun anggota tim proyek. Kegunaan dari laporan adalah untuk menjelaskan bagaimana sumber daya
digunakan untuk memenuhi sasaran proyek. Pelaporan harus memuat informas i yang berkaitan dengan ruang
lingkup, jadwal, biaya, resiko dan kualitas. Yang menjadi masukan dalam proses pelaporan, yaitu:

 Deliverables : adalah segala produk, layanan, atau hasil yang berbeda yang harus dihasilkan untuk
menyelesaikan sebuah proses, tahapan dari proyek. Ketika seluruh produk yang dihasilkan telah disetujui,
maka tahap pelaksanaan proyek dinyatakan selesai dan penutupan proyek dapat dimulai.
 Pengukuran pengendalian kualitas : merupakan hasil dari aktifitas membandingkan produk dari proyek
dengan standar dan proses kualitas yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan pemeriksaaan yang sebenarnya
untuk memastikan kualitas dari produk dan jasa yang dibangun.
 Pengukuran kinerja : adalah perkiraan tingkat kesulitan dari penundaan yang terjadi dengan mengukur kinerja
proyek dibandingkan terhadap rencana proyek.
 Informasi kinerja aktifitas : adalah sumber data mengenai informas i status dan kualitas dari seluruh aktifitas
yang telah selesai dikerjakan Hal ini digunakan untuk memastikan apakah seluruh aktifitas yang dibutuhkan telah
benar-benar selesai dikerjakan dan kontrak proyek telah diakhiri.Permintaan perubahan yang telah disetujui.
Selesai proyek Dihitung pada akhir Project Manager
Bagian
Presentasi milsetone Beberapa persen Pimpinan proyek Dari beberapa
yang telah dicapai milestone yang tercapai masukan yang ada
dari satu per empat tersebut diolah
waktu pelaksaan proyek dengan beberapa
Kesuksesan Pada akhir bagian, Project Manager dan alat bantu dan
(penyelesaian persen) berapa persen pekerjaan pekerja yang teknik
yang berakhir secara bertangugng jawab pada berikut,antara lain
normal dibandingka n setiap tahapan 1. Pertemuan status
dengan pekerjaan yang
review : adalah
selesai tertunda atau
sengaja dihentikan. pertemuan yang
diadakan secara
rutin dengan seluruh anggota tim proyek untuk mendapat perubahan informasi yang terjadi mengenai proyek.
2. Sistem pelaporan waktu : adalah catatan yang mendukung informas i tentang waktu yang dihabiskan untuk setiap
aktifitas pada proyek.
3. Sistem pelaporan biaya : adalah catatan yang mendukung informas i
4. tentang biaya yang dihabiskan untuk setiap aktifitas pada proyek.
Dengan menggunakan alat bantu dan teknik tersebut diatas akan sangat membantu dalam proses pembuatan laporan performa
proyek yang efisien. Proses pelaporan berkaitan dengan dokumentasi performa proyek secara keseluruhan. Beberapa
keluaran dari proses pelaporan , yaitu :

1. Laporan kinerja
2. Permintaan perubahan
3. Usulan tindakan perbaikan

3.3.6 Matriks Proyek

Mengumpulkan matriks (ukuran) pada sebuah proyek merupakan salah satu proses manajemen proyek yang paling baik
Matriks Bagaimana mengukur Penanggung Jawab dilakukan tetapi sangat
matriks sulit untuk diterapkan.
Waktu penyelesaian Untuk setiap tahapan Project Manager dan Yang penting untuk
dalam proyek, catat pekerja yang dijadikan matrik pada
waktu atau tanggal mulai bertanggung jawab pada proyek adalah
tahapan sejak awal setiap tahapan informas i tentang
permulaan aktifit estimasi durasi, durasi
as dikerjakan aktual dan informasi
Mulai proyek Dihitung pada akhir Project Manager tentang estimasi biaya
Bagian serta biaya aktual.
Matriks proyek
merupakan alat bantu untuk pengendalian kualitas dan manajemen proyek. Matriks mengukur atribut yang berbeda dari
Yang menjadi matriks pada proyek ini akan digambarkan pada tabel
berikut:
3.4 Rencana Manajemen Proyek

Proses pengelolaan resiko membantu untuk menentukan resiko yang potensial dari sebuah proyek. Manajemen resiko terdiri atas
3 proses utama, yaitu :

1. Identifikasi resiko -> merupakan aktifitas yang digunakan untuk melakukan identifikasi resiko potensial
yang mungkin terjadi serta menjelaska n hubunganya. Setelah proses identifikasi resiko biasanya
diikuti dengan proses analisa resiko secara kualitatif. Output dari proses ini adalah daftar resiko yang
mungkin terjadi dan detail semua resiko yang telah terindetifikasi, termasuk kategori resiko, penyebab resiko,
kemungkinan terjadi, dampak dari resiko, serta penanggung jawab resiko.
2. Analisa hasil resiko -> membutuhkan hasil dari proses identifikasi resiko sebagai input pada proses ini. Proses
ini merubah dari daftar resiko yang ada dengan pemberian prioritas dan penggolongan resiko. Hasil
akhirnya untuk meminimalkan dampak dari resiko yang sudah teridentifik asi, kemudian merubah
kemungkinan terjadi dari daftar resiko, dan kecenderungan dari hasil identifikasi resiko sebagai output
dari proses ini.
3. Evaluasi jadwal terhadap resiko -> dengan mengidentifikasi dan menganalisa resiko akan terlihat pengaruh
resiko tersebut terhadap durasi aktifitas yang sudah direncanakan. Dengan demikian akan dapat dilakukan
evaluasi pengaruh resiko tersebut terhadap rencana aktifitas.
3.5 Rencana Penyelesaian Proyek
Penutupan proyek mengikuti pola yang sama dengan semua proses dalam manajemen proyek lainya, terdiri dari masukan dan keluaran
yang berhubungan dengan penutupan sebuah proyek, begitu juga alat bantu atau teknik yang digunakan untuk membantu proses
tersebut.
Masukan yang ada digunakan untuk memeriksa penyelesaian dan mengesahkan semua hal penting yang telah diputuskan ada
antara lain :
1. Rencana manajemen proyek
2. Informasi kinerja pekerjaan
3. Hasil yang dikirimkan
Untuk memastikan bahwa semua hal penting telah selesai dilakukan dan proyek telah memenuhi sasaran, pimpinan proyek akan
melanjutkan dengan menggunakan alat bantu dan teknik yang sama dengan proses sebelumnya. Ada tiga hal yang menajdi
output pada tahap penyelesaian proyek, yaitu :

1. Penerimaan dan pengiirman hasil akhir proyek


2. Laporan akhir penutupan proyek
Pada penyelesaian proyek juga harus dipastikan bahwa semua tahapan telah benar- benar selesai dilakukan. Dan semua produk dan
dokumentasi yang dihasilkan telah diserahkan kepada klien.
4 Rencana Proses Teknis
4.1 Model Proses
Gambar berikut menunjukkan keterkaitan antara aktifitas proyek yang utama dengan proses pendukung.Sedangkan gambar
berikut menjelaskan tentang alur informasi dan produk yang dihasilkan masing- masing aktifitas antar satu aktifitas dengan
yang lain.
Review yang direncanakan
No Tanggal Tahapan Review Terhadap
1 01/12/20 Identifikasi kebutuhan Dokumen hasil identifika s i
kebutuhan pada pengguna / klien.
Menyimpulkan sementara layanan
apa yang dibutuhkan oleh pengguna
dari sistem yang akan dibangun.
2 02/01/21 Analisa kebutuhan Dokumen SKPL yang dihasilka n
dari tahapan analisa. Menyetujui
spesifikasi kebutuhan sistem yang
dijelaskan pada dokumen tersebut.
3 03/02/21 Desain system Dokumen edskripsi detail desain
sistem. Dokumen ini menjelaska n
dengan rinci proses dari data dri
amsing- masing proses pada sistem.
Review dilakukan terhadap seluruh
isi dokumen ini.
4 05/05/21 Pembuatan aplikasi Aplikasi yang telah dibangun,
apakah telah sesuai dengan
perencanaan pada desain sistem
5 25/05/21 Uji coba aplikasi Hasil uji coba aplikasi apakah sudah
memuat semua skenario yang
mungkin diterapkan pada aplikasi.
6 31/05/21 Perilisan aplikasi Peluncuran aplikasi sehingga dapat
digunakan oleh publik
7 14/06/21 Training aplikasi Pelatihan penggunaan aplikasi
No Tanggal Tahapan Produk yang Hasil yang harus
dihasilkan Dicapai
1 05/11/20 Identifikasi Pertanyaan Pertanyaan identifikas i
kebutuhan identifikasi kebutuhan selesai
kebutuhan Dibuat
2 08/11/20 Identifikasi Form identifikas Persiapan identifikas
kebutuhan i kebutuhan dan i kebutuhan selesai
pertanyaan
identifikasi
kebutuhan
3 15/11/20 Identifikasi Form identifikas i Pelaksanaan
kebutuhan kebutuhan telah identifikasi kebutuhan
terisi dan dijawab selesai
oleh user
4 31/11/20 Identifikasi Hasil identifikas i Tahap identifikas
kebutuhan kebutuhan telah i kebutuhan selesai
dievaluasi dan di
Review
5 10/12/20 Analisa Dokumentasi Dokumentasi
kebutuhan kebutuhan viewpoint telah selesai
berdasarkan
viewpoint
6 21/12/20 Analisa SKPL Dokumen SKPL
kebutuhan selesai dibentuk
7 01/01/21 Analisa Hasil analisa yang Tahap analisa
kebutuhan telah dievaluasi kebutuhan selesai
8 15/01/21 Desain system Dokumen deskirpsi Dokumen deskripsi
detail desain detail desain selesai
9 02/02/21 Desain system Detail desain yang Tahap detail desain
telah direview
10 05/05/21 Pembuatan Aplikasi Sistem Tahap pembuatan
aplikasi Seleksi SNMPTN aplikasi selesai
dan SBMPTN 2017
11 25/05/21 Uji coba Aplikasi yang telah Tahap uji coba aplikasi
aplikasi diuji coba selesai
12 31/05/21 Perilisan Aplikasi yang sudah Aplikasi bisa diakses
Aplikasi Dirilis oleh publik
13 14/06/21 Training Aplikasi dapat Aplikasi dapat
aplikasi diguakan oleh digunakan oleh
publik pengguna jasa

Project Deliverable
Dokumen dan produk yang diserahkan sebagai hasil dari proyek meliputi dua kategori berikut :

 Project management-related deliverables: project Plan , project charter, scope statement, WBS,
schedule, cost baseline, status reports, final project presentation, final project report, dan dokumentasi
lain yang berkaitan dengan project
 Product-related deliverables: Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak, Deskripsi detail desain, source code aplikasi
4.2 Metode, Alat bantu dan Teknik
Merupakan metodologi, alat bantu serta teknik yang digunakan selama proyek berlangsung.
Metode
Metode pengembangan aplikasi pada proyek ini menggunakan Waterfall SDLC. Pendekatan pengembangan aplikasi
dimulai pada level sistemdan prosesnya melalui gambar berikut :

Metode ini digunakan karena tergolong mudah jika diterapkan pada proyek dengan kebutuhan user yang stabil (tidak
berubah-ubah). Pada akhir setiap tahapan dalam metode ini selalu dihasilkan sebuah dokumen yang akan
digunakan sebagai pedoman bagi tahapan selanjutnya.
Alat Bantu Dan Teknik
Untuk tahapan analisa kebutuhan dilakukan dengan menggunakan metode VORD dan software VORDTool sebagai
alat bantu untuk mengelo la requirement dari penggua, sedangkan spesifikasi kebutuhan yang dihasilka n dikumpulkan
dalam bentuk dokumen SKPL.Pada tahapan desain menggunakan UML diagram untuk memodelkanspesifikasi
kebutuhan aplikasi dengan alat bantu Power designer 12. Diagram UML yang akan dibuat meliputi : Use case
diagram, Class diagram, dan Sequence diagram. Dokumen hasil desain yaitu deskripsi detail desain yang
selanjutnya akan diserahkan pada programmer untuk membangun program aplikasi.

Program aplikasi dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan JavaScript dan dengan menggunakan framework
CodeIgniter. Sedangkan untuk database digunakan MySQL. Tahapan terakhir, yaitu uji coba menggunakan unit testing kemudian
dilanjutkan dengan integration testing.
Secara umum hasil dari seluruh tahapan terdiri dari 3 hal, yaitu:

 Dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL)


 Dokumen Deskripsi Detail Desain
 Aplikasi Sistem Informasi Obyek Wisata Di Kabupaten Sumedang berbasis webSIG
4.3 Infrastuktur
Bagian ini akan menjelaskan tentang rencana untuk membangun dan memelihara lingkungan pembangunan sistem, baik dari
segi perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, kebijakan, standard , prosedur serta fasillitas lain yang diperlukan utnuk
melaksanakan proyek Sistem Informasi Obyek Pariwisata Kabupaten Sumedang: Sumber daya yang terlibat meliputi komputer
yang digunakan, LAN (Local Area Network), aplikasi yang membantu dalam melakukan analisa dan pembuatan desain, aplikasi
untuk melakukan implementasi desain (bahasa pemograman), aplikasi untuk membantu aktifitas manajemen proyek, dan segala
sumber daya lain yang terlibat pada pengembangan proyek ini.
Dibutuhkan personal komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Hard disk drive minimal 50GB


2. Memori minimal 2048MB RAM DDR3
3. Processor Intel Core i3
4. Monitor min 14”, Lan Card, VGA Card minimal 1024Mb
5. CD-ROM/RW
Perangkat lunak yang diperlukan untuk membangun Sistem Informasi Obyek Pariwisata Di Kabupaten Sumedang:

 Sistem operasi : Windows 7


 Analisa : VordTool
 Desain : Power Designer 12
 Database : DBMS MySQL server
 Pemrograman : PHP, JavaScript
 Pendukung : Microsoft office 2016, Acrobat reader, Web browser.
Yang dijadikan sebagai standar dalam proyek pembangunan Sistem Informasi Obyek Wisata Di Kabupaten Sumedang:
1. IEEE 830 tentang Software Requirement spesification dan IEEE 1233 tentang
2. Sistem Requirement Spesification yang digunakan untuk membuat dokumen SKPL.
3. IEEE 1016 tentang Software design description sebagai panduan dalam membuat deskripsi detil desain perangkat lunak.

Personil yang terlibat dalam proyek, antara lain:

1. Seorang pemimpin proyek


2. Sistem analis sebanyak 2 orang
3. Web Developer sebanyak 2 orang
4. Support Specialist sebanyak 2 orang
5. Database administrator sebanyak 2 orang

4.4 Penerima Produk


Rencana penerimaan produk SIRST ini menjelaskan secara singkat mengena i tanggung jawab dari sumber daya yang terlibat dan
menggambarkan kriteria dari penerimaan masing- masing produk yang harus diselesaikan selama proyek berlangsung. Aktifitas
penerimaan produk disebarkan pada sepanjang siklus hidup proyek untuk menandai adanya kemajuan terhadap tujuan hasil
akhir produk. Oleh karena itu, rencana ini tidak hanya ditujukan pada penerimaan akhir produk saja, tetapi juga peneriman dari
seluruh aktifitas yang kritis sebagai bagian dari proses pembangunan produk
Peran Dan Tanggung Jawab Staff
5
Staff Tanggung Jawab
Pemimpin proyek  Membuat dan memeliharan pengendalian versi dari
rencana penerimaan produk dan memastikan bahwa
rencana penerimaan produk telah dijalankan
 Berpartisipasi da memimpin review pada akhir tiap
tahapan
Perwakilan  Bekerja sama dengan analis dan progammer untuk
Customer membuat, memelihara, dan menjalankan rencana
penerimaan produk proyek Sistem Informasi Obyek
Pariwisata Di Kabupaten Sumedang berbasis weSIG
Analis dan  Bekerja sama dengan perwakilan customer untuk
Programmer membuat, memelihara, dan menjalankan rencana
penerimaan produk proyek Sistem Informasi Obyek
Pariwisata Di Kabupaten Sumedang berbasis webSIG.
 Menetapkan produk yang dihasilkan pada tiap tahapan
serta mmebuat kriteria dan metode penerimaan hasil
akhir produk pada tiap tahapan.

5 Rencana Pendukung
5.1 Verifikasi dan Validasi
Rencana verifikasi dan validasi ini menjelaskan tentang aktifitas yang dilakukan untuk melakukan verifikasi dan validasi dari
proyek pembangunan Sistem Informasi Obyek Pariwisata Di Kabupaten Sumedang. Pelaksanaan proses verifikasi dan validasi dalam
proyek ini tidak dilakukan oleh tim SQA, melainkan menjadi salah satu tanggung jawab dari pimpina n proyek. Proyek
pembangunan Sistem Informasi Obyek Pariwisata Di Kabupaten Sumedangmelakukan beberapa aktifitas verifikasi dan validasi
berikut ini :
Review
Review merupakan proses atau pertemuan (rapat) yang dilakukan selama sebuah hasil produk telah selesai dan siap
ditampilkan kepada seluruh anggota tim proyek untuk persetujuan. Review memiliki aturan yang jelas dan prosedur
yang sudah pasti, yang dapat dilihat pada bagian Jaminan kualitas (sub bab 5.3). Tabel berikut menunjukkan jadwal
pelaksanaan review selama pelaksanaan proyek berlangsung:

No Tanggal Tahapan Review Terhadap


1 01/12/20 Identifikasi Dokumen hasil identifikas i
kebutuhan kebutuhan pada pengguna.
Menyimpulkan semetara layanan
apa yang dibutuhkan oleh
pengguna dari sistem yang akan
dibangun.
2 02/01/21 Analisa kebutuhan Dokumen SKPL yang dihasilk an
dari tahapan analisa. Menyetujui
spesifikasi kebutuhan sistem yang
telah dijelaskan pada dokumen
tersebut.
3 03/02/21 Desain sistem Dokumen deskripsi detail desain
sistem. Dokumen ini menjelask an
dengan rinci proses dan data dari
masing- masing proses pada
sistem. Review dilakuka n
terhadap seluruh isi dokumen ini.
4 25/05/21 Pembuatan aplikasi Aplikasi yang telah dibangun,
apakah telah sesuai dengan
perencanaan pada desain sistenm
5 28/05/21 Uji coba aplikasi Hasil uji coba aplikasi apakah
sudah memuat semua skenario
yang mungkin diterapkan pada
aplikasi.
Uji Coba
Uji coba aplikasi dilakukan menggunakan beberapa teknik pengujian aplikasi meliputi:

1. Black box testing


2. Unit testing
3. Integration testing
Hasil dari uji coba aplikasi akan dituliskan pada dokumen hasil uji coba aplikasi beserta skenario yang dilakukan pada saat
uji coba. Tabel dibawah ini menunjukkan jadwal pelaksanaan uji coba selama pelaksanaan proyek berlangsung:

No Tanggal Tahapan Review Terhadap


1 28/05/21 Uji coba aplikasi Keseluruhan aplikasi Sistem
Informasi Obyek Pariwisata Di
Kabupaten Sumedang tahap 1
2 29/05/21 Uji coba aplikasi Keseluruhan aplikasi Sistem
Informasi Obyek Pariwisata Di
Kabupaten Sumedang tahap kedua

Penjadwalan Proses verifikasi dan validasi


Proses verifikasi dan validasi dilakukan pada setiap tahpan dalam pelaksanaann aktifitas proyek. Merupakan tanggung jawab
pimpinan proyek untuk merencanakan review pada seluruh dokumen hasil aktifitas proyek. Setiap sebuah aktifitas
diselesaikan, hasil dari aktifitas tersebut di review sesuai denagn kriteria penerimaan masing- masing produk. Produk
yang dimaksud disini bisa berupa dokumen, form, laporan kinerja atau aplikasi. Tabel berikut menunjukkan jadwal
uji coba dan review yang akan dilakukan selama proyek pembangunan Sistem Informasi Obyek Pariwisata Di Kabupaten
Sumedang.Metode untuk melakukan verifikasi dan validasi kebutuhan adalah dengan melakukan review terhadap dafatr
kebutuhan.

5.2 Penanganan Dokumen Dan Form


Rencana dokumentasi ini menjelaskan tentang bentuk, format dan jenis dokumentasi hasil dari proyek SIRST ini. Dokumen dan
form yang dihasilkan proyek ditujukan pada dua kelompok pengguna, yaitu kepada pengembang dan kepada klien.
Penamaan Dokumen :Semua dokumen diberi nama yang unik menurut struktur berikut:
Sistem Informasi Obyek Pariwisata Di Kabupaten Sumedang nomor-judul-versi, dimana: Nomor : adalah nomor dokumen
Judul : adalah judul dokumen
Versi : adalah kode dua digit yang menunjukkan versi dokumen
Versi Dokumen
Struktur berikut digunakan untuk pemberian versi dokumen:
Vn.sv, dimana:
V menunjukkan bahwa ini adalah nomor versi
n adalah nomor versi utama; sebelum dikeluarkan secara formal, nomornya 0 dan kemudian bertambah 1 dimulai setelah
dikeluarkan secara formal.
sv adalah nomor subversi (nomor dari 0-9)

5.3Jaminan Kualitas
Bagian ini bertujuan untuk mnyediakan referensi tunggal mengenai kualitas dalam proyek pembangunan Sistem Informasi Obyek
Pariwisata Di Kabuaten Sumedang. Pada bagian ini tidak tercantum detail review, alat bantu dan teknik , serta berbagai kriteria
pengukuran kualitas. Bagian ini menjelaskan hal hal yang penting berkaitan dengan jaminan kualitas.

Sasaran kualitas : bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan kualitas kebutuhan dari produk yang akan
dibangun. Produk yang akan dibangun harus memenuhi seluruh kebutuhan yang dijelaskan pada SKPL. Kesesuaian
antara produk dengan SKPL akan diperiksa pada saat uji penerimaan produk (dapat dilihat pada subbab 4.4
Penerimaan produk). Berdasarkan verifikasi klien ditentukan bahwa seluruh uji coba terhadap produk telah dilewati
dengan hasil yang memuaskan, sehingga produk dianggap sebagai produk dengan kualitas yang juga memuaskan
Hal ini berarti bahwa produk sesuai dengan seluruh kebutuhan yang telah disampaikan oleh klien dan diterima oleh klien
Manajemen : menjelaskan tentang struktur organisasi dari tim atau pihak yang akan melakukan penjaminan kualitas
produk dari proyek, bertanggung jawab dan mengkomunikasikan antara anggota tim untuk membantu proses penjaminan
kualitas. (dapat dilihat pada subbab 2.3 peran dan tanggung jawab).
Dokumentasi : Memberikan daftar dokumen yang dirancang untuk memeriksa kesesuaian produk dengan standar kualitas
yang ditentukan. Daftar dokumen yang harus ada dan dibuat selama proyek berlangsung dapat dilihat lebih lengkap
pada subbab 5.2, Penanganan dokumen.
Matrik : Matrik menjelaskan mengenai matrik yang akan diukur pada titik pengendalian tertentu selama pembangunan produk
dan hal tersebut akan digunakan untuk mengendalikan proses pembangunan perangkat lunak.
Rencana Review : menjelaskan detail jadwal, sumber daya yang digunakan, metode dan proses yang akan digunakan
selama proses review. Proses review yang lebih lengkap dituliskan pada subbab 5.4.

Alat Bantu, Teknik dan Metodologi : menjelaskan alat bantu, teknik dan metodologi yang digunakan dalam
proyek. Dapat dilihat pada subbab 4.2
Manajemen Resiko : dokumen ini memberikan informasi bagaimana mengelo la resiko yang berkaitan dengan proyek.
Bagian ini menjelaskan tugas dari pengelolaan resiko yang harus dilakukan, menjelaskan tanggung jawab dan
seluruh sumber daya tambahan yang dibutuhkan untuk pengelolaan resiko yang efektif. Pada subbab 3.4 sudah
dijelaskan mengenai rencana pengelolaan resiko pada proyek ini.

Catatan Kualitas : menjelaskan tentang Proses dari penelusuran hal yang penting berkaitan dengan kualitas
5.4 Review
Review pada proyek terbagi atas tiga review utama, yaitu:

1. Review kebutuhan : fokus pada dokumen SKPL yang merupakan hasil dari tahapan analisa kebutuhan. Proses
ini dilakukan pada akhir tahap analisa.
2. Review arsitektur : fokus pada dokumen detil desain yang merupkan hasil dari tahap desain sistem.
Dilakukan pada akhir tahap desain.
3. Review kode program : fokus pada verifikasi kode-kode program.

Anda mungkin juga menyukai