Anda di halaman 1dari 8

1.

Seorang pasien berusia 23 tahun mengeluh nyeri telinga hebat, timbul spontan terutama
saat mengunyah atau menggerakkan mulut dengan pendengaran normal. Pada otoskopi,
membrane timpani intak, tidak ditemukan perforasi. Diagnosis kelainan ini adalah
a. Otitis eksterna sirkumskripta
b. Otitis eksterna difus
c. Perikondritis
d. Otitis media serosa akut
e. Otitis media supuratif kronik
2. Seorang pasien berusia 20 tahun yang berprofesi sebagai petinju mengeluh adanya
benjolan pada daun telinga kiri, tidak terasa nyeri, fluktuasi dan terdapat demam.
Kemungkinan diagnosisnya adalah
a. Atheroma
b. Abses
c. Perikondritis
d. Hematoma
e. Keloid
3. Seorang anak 5 tahun mengalami nyeri telinga, demam, lemah, tidak ada nafsu makan,
MT merah menonjol dan tidak ada perforasi. Diagnosis kelainan adalah
a. OMA
b. OMK
c. Furunkel
d. Miringitis
e. Otitis eksterna
4. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun dibawa ibunya ke klinik RSUD dengan keluhan
telinga kanan sakit sejak semalam, disertai demam batuk dan pilek sejak 5 hari tanglalu.
Keluhan tidak disertai keluar cairan dari telinga. Dari pemeriksaan fisik otoskopi
didapatkan MT kanan intak dan hiperemis disertai sektet kental berwarna putih.
Tatalaksana yang tepat pada kasus adalah
a. Cuci telinga dengan H202 3%, analgetik, antibiotic
b. Anbiotik, dekongestan, analgetik
c. Antibiotic tetes telinga, antibiotic sistemik, analgetik
d. Cuci telinga asam asetat 2%, analgetik, antiobiotik
e. Antibiotic tetes telinga, cuci telinga H202 3%, dekongestan
5. Yang merupakan osikula yang terdapat di kavum timpani
a. Maleus, inkus, stapes
b. Maleus, inkus, eustachius
c. Stapes, inkus, tensor timpani
d. Tensor timpani, stapedius, inkus
e. Tensor timpani, maleus, stapedius
6. Yang merupakan infeksi pada liang telinga adalah
a. OMA
b. Otitis eksterna difusa
c. OMK

d. OME
e. Keratosis obturan
7. Yang dapat mempengaruhi fungsi tuba eustachi adalah
a. Otitis eksterna
b. Furunkulosis
c. Palatoskizis
d. Serumen
e. Vestibuler
8. Infeksi yang mengenai telinga tengah adalah
a. Otomikosis
b. Otitis eksterna difusa
c. Otitis eksterna furunkulosa
d. OMA
e. Keratosis obturans
Seorang laku-laki 37 tahun datang dengan kwluhan hidung tersumbat sejak 3 bulan yang lalu
berpindah-pindah yang bertambah berat sejak 1 bulan disertai dengan ingus kental berwarna
hijau kekuningan dan berbau. Batuk (+) demam (-) riwayat merokok (+) Keluhan disertai
dengan pusing dan nyeri diantara kedua mata dan pipi.Dari pemeriksaan ditemukan pus pada
meatus medius kavum nasi kiri dan kanan.
9. Apa diagnosis yang sesuai dengan pasien ini
a. Rhinosinusitis kronis maksilaris et etmoidalis eksaserbasi akut
b. Rhinosinusitis kronis eksaserbasi akut
c. Sinusitis kronis maksilaris eksaserbasi akut
d. Rhinosinusitis maksilaris et etmoidalis eksaserbasi akut
e. Rhinitis dan sinusitis
10. Yang mempengaruhi kesehatan sinus adalah
a. Hygiene kavum nasi dan orofaring
b. Patensi ostium sinus dan mukosiliari klirens
c. Hygiene cavum nasi dan patensi sinus
d. Sumbatan ostium sinus dan sekresi cavum nasi
e. Deviasi septum dan mukosiliari klirens
11. Pemeriksaan penunjang yang disarankan
a. CT scan sinus paranasal
b. Transiluminasi
c. Rontgen sinus paranasal
d. Teleendoskopi nasofaring
e. CT scan nasofaring
12. Penatalaksanaan apa yang anda lakukan
a. Punksi sinus
b. Bedah sinus
c. Uncinektomi
d. Medikamentosa
e. Edukasi

13. Yang merupakan prinsip terapi rhinosinusitis


a. Mempercepat penyembuhan, mencegah komplikasi dan mencegah kronisitas
b. Membuka sumbatan di KOM dan memperbaiki drainase dan ventilasi sinus
c. Mencegah komplikasi dan membuka sumbatan di KOM
d. Mencegah kronisitas dengan memperbaiki ventilasi sinus
e. Mempercepat penyembuhan dengan mencegah komplikasi
14. Pada pasien ini dapat terjadi komplikasi ke intracranial berupa
a. Abses subperiosteal
b. Selulitis orbita
c. Abses ekstradural
d. Edema palpebral
e. tromboflebitis
15. Yang tidak termasuk dalam tes audiometri
a. Pure tone audiometri
b. Tympanometry
c. Bekesy self recording audiometry
d. Recruitment test
e. Peep show audiometri
16. Seorang dengan rata-rata ambang dengan 500, 1000, dan 2000 Hz adalah sebesar 50 dB,
maka derajat ketuliannya adalah
a. Total
b. Sangat berat
c. Berat
d. Sedang
e. Ringan
17. Sensorineural neural hearing loss memberi data sebagai berikut
a. Test Rinne negative
b. Test Weber lateralisasi ke telinga yang terganggu pendengarannya
c. Test Swabach memendek
d. Air Bone Gap pada audiometri lebih dari 20 dB
e. Bone Conduction menurun lebih dari 20 dB
18. Batas frekuensi yang terdengan oleh manusia adalah
a. 18-2.102 Hz
b. 18-6.000 Hz
c. 18-3.000 Hz
d. 250-8000 Hz
e. 250-2.000 Hz
19. Test Rinne negative berarti
a. Telinga normal
b. Gangguan dengar konduktif
c. Gangguan dengar sensorineural
d. Gangguan dengar retrokokhlear
e. Semuanya benar

20. Yang termasuk obat ototoksik


a. Streptomisin
b. Kinin
c. Furosemide
d. Gentamisin
e. Semua benar
21. Hal-hal dibawah ini bukan merupakan tanda presbikusis
a. Timbul pada usia 50-60 tahun
b. Bersifat sensorineural
c. Bersifat bilateral simetris
d. Gangguan pada umumnya pada frekuensi rendah
e. Terdiri dari tiga tipe yaitu sensoris, sentral dan metabolik
22. Yang bukan merupakan gambaran gangguan pendengaran tipe campuran adalah
a. Hantaran udara menurun
b. Terdapat gap antara hantaran tulang dan hantaram udara
c. Hantaran tulang menurun
d. Hantaran udara dan tulang berhimpitan
e. Air bone gap lebih dari 15 dB
23. Jalur mekanisme konduksi udara pada telinga
a. CAE – MT – tulang pendengaran – basis stapes
b. CAE – MT – tulang pendengaran – foramen ovale – koklea
c. CAE – MT – tulang pendengaran – koklea – nervus acusticus
d. CAE – MT – tulang pendengaran – koklea – nervus statoacusticus
e. CAE – MT – tulang pendengaran – koklea – nervus statoacusticus – otak
24. Bone conduction adalah hantaran melalui
a. Maleus – inkus – stapes – foramen ovale
b. Maleus – inkus – stapes – labirintus osseus
c. Os mastoid – menggetarkan MT – maleus – inkus – stapes
d. Os mastoid – menggetarkan MT – maleus – inkus – stapes – labirintus osseus
e. Os mastoid langsung labirintus
25. Tes Rinne positif, Swabach memendek berarti
a. Telinga normal
b. Tuli sensorineural
c. Tuli konduktif
d. Gangguan tuba eustachi
e. Semua salah
26. Gangguan dengar kongenital
a. Dapat dideteksi dini dengan pemeriksaan BERA
b. Perlu penanganan usia 3 tahun
c. Insidensi 1-3 dalam 1000 kelahiran
d. Bersifat genetic
e. Semua benar
27. Trias meniere’s disease

a. Vertigo – tinnitus – sensorineural hearing loss


b. Vertigo – mual muntah – sensorineural hearing loss
c. Tinnitus – vertigo – mual muntah
d. Vertigo – mual muntah – conductive hearing loss
e. Vertigo – nystagmus – tinnitus
28. Yang tidak termasuk pemeriksaan audiometric objective adalah
a. Test BERA
b. Audiometri nada murni
c. Speech reception test
d. Audiometric tutur
e. Timpanometri
29. Tuli konduksi terdapat pada penderita
a. Labirintis
b. Trauma akustik
c. OME
d. Intoksikasi streptomisin
e. Akustik neuroma
30. Jika saudara hanya mempunyai satu garpu tala untuk penala, yang paling tepat saudara
pilih adalah
a. Frekuensi 128 Hz
b. Frekuensi 256 Hz
c. Frekuensi 1024 Hz
d. Frekuensi 512 Hz
e. Frekuensi 2048 Hz
31. Gangguan pendengaran konduktif disebabkan oleh
a. Kelainan fungsi round window
b. Kelainan di promontorium
c. Kelainan tulang pendengaran
d. Kelainan biokimia nedolimfe
e. Kelainan membrane basalis
32. False Rinne negative ditemukan pada penderita
a. Otosklerosis
b. Atresia liang telinga
c. Tuli saraf berat satu telinga
d. Perforasi total membrane timpani
e. Dislokasi tulang pendengaran
33. Seorang wanita usia 47 tahun, datang ke klinik RSUD dengan keluhan pusing berputar
yang terjadi hilang timbul disertai dengan pendengaran menurun saat serangan terjadi dan
telinga berdenging. Keluhan dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Gejala tersebut berulang
tetapi makin lama makin reda. Dari pemeriksaan otoskopi tidak ditemukan kelainan.
Pasien ini kemungkinan menderita
a. BPPV
b. Sindroma Meniere

c. Labirinitis
d. Vertigo sentral
e. NIHL
34. Penyakit dibawah ini yang dapat menimbulkan gejala vertigo adalah
a. Neuritis vestibuler
b. NIHL
c. Tinnitus
d. SNHL
e. CHL
35. Seorang laki-laki usia 54 tahun, datang ke klinik THT dengan keluhan pusing berputar
yang terjadi hilang timbul. Pusing berputar yang terjadi saat psien berubah posisi, disertai
mual dan muntah. Dari pemeriksaan DIX-Hallpike didapatkan nistagmus horizontal (+).
Pasien ini menderita
a. BPPV
b. Sindroma Meniere
c. Labirinitis
d. Vertigo sentral
e. NIHL
36. Pada kasus diatas, apa penyebabnya yang terbanyak
a. Labirinitis virus
b. Neuritis vestibuler
c. Fistula perilimfe
d. Idiopati
e. Pasca stapedektomy
37. Perasat apa yang dapat dilakukan untuk tatalaksana kasus diatas
a. Perasat Dix-Hallpike
b. Perasat provokasi
c. Perasat side lying
d. Perasat BPPV
e. Perasat canalith repositioning treatment
38. Seorang laki-laki berusia 43 tahun datang ke IGD RSUD dengan keluhan utama nyeri
menelan. Keluhan dirasakan sudah 5 hari. Penderita hanya dapat makan bubur. Keluhan
disertai dengan demam, suara bergumam dan rasa banyak lendir di tenggorokan.
Didapatkan kebiasan merokok 2 bungkus setiap hari. Hasil pemeriksaan tenggorokan
didapatkan pasien hanya bisa membuka sebanyak 2 jari, arkus faring yang hiperemis,
tidak simetris uvula terdorong ke kanan dan tonsil T3-T3. Apa kemungkinan diagnosis
pada pasien diatas
a. Tonsillitis kronis
b. Laryngitis akut
c. Abses retrofiring
d. Abses peritonsil
e. Tonsillitis difteri
39. Bagaimana tatalaksana yang paling tepat untuk kasus diatas

a. Tonsilektomi, antibiotic, analgetik


b. Antibiotic, analgetik, antipiretik
c. Aspirasi, tonsilektomi, medikamentosa
d. Insisi, tonsilektomi, medikamentosa
e. Aspirasi, insisi, medikamentosa
40. Komplikasi apa saja yang dapat terjadi pada kasus tersebut diatas
a. Trismus
b. Tonsillitis kronis
c. Abses parafaring
d. Granula faring
e. Abses submandibular
41. Trias dari sindrom Meniere terdiri atas
a. SNHL, BPPV, tinnitus
b. Vertigo, tinnitus, SNHL
c. Vertigo, CHL, tinnitus
d. BPPV, vertigo, tinnitus
e. BPPV, vertigo, SNHL
42. Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas.
Didapatkan demam dan batuk menggonggong dalam 3 hari. Hasil pemeriksaan radiologi
terdapat penyempitan ditrakea (Stepple sign). Diagnose apa yang tepat pada kasus diatas
adalah
a. Epiglottitis
b. Laryngitis TB
c. Croup syndrome
d. Benda asing trakea
e. Faringitis akut dan alergi
43. Terapi yang paling tepat untuk kasus diatas adalah
a. Rujuk untuk bronkoskopi
b. Stabilisasi jalan nafas dan nebulisasi
c. Konsul ke bagian anak
d. Antibiotic dan kortikosteroid
e. Trakeostomi
44. Pada pemeriksaan keseimbangan dimana dilakukan merentangkan tangan diangkat
tinggi-tinggi kemudian telunjuk menyentuh telunjuk lain dengan mata tertutup adalah
a. Romberg test
b. Stepping test
c. Past pointing test
d. Tes jari hidung
45. Dalam keadaan normal, tuba eustachius dalam keadaan tertutup dan akan terbuka saat
a. Menelan dan bersin
b. Tertawa dan menangis
c. Batuk dan tertawa
d. Makan dan menangis

e. Menelan dan pilek


46. Jackson membagi sumbatan laring yang progresif dalam 4 stadium, tanda dan gejala pada
stadium 3 adalah
a. Cekungan tampak pada waktu inspirasi di suprasternal, stridor pada waktu
inspirasi dan pasien masih tenang
b. Cekungan didaerah suprasternal, epigastrium, infraklavikula, sela iga,
terdapat stridor inspirasi dan ekspirasi
c. Cekungan pada waktu inspirasi didaerah suprasternal makin dalam, ditambah lagi
dengan timbulnya cekungan didaerah epigastrium. Pasien sudah mulai gelisah.
Stridor terdengar pada waktu inspirasi
d. Cekungan suprasternal, epigastrium, infraklavikula, sela iga, makin jelas, pasien
gelisah, sianosis dan ketakutan. Dapat kehabisan tenaga, pusat pernapasan
paralitik, asfiksia
47. Sumber infeksi dari abses leher dalam diantaranya adalah
a. Dentogen, tonsil, benda asing
b. DM, imunokomrpmise, imunodefisiensi
c. Demam, nyeri tenggorok, halitosis
d. Sinusitis, otomikosis, etmoiditis
e. Otitis media, otitis eksterna, otomikosis
48. Komplikasi yang paling sering terjadi pada tindakan
a. Nyeri menelan
b. Sulit menelan
c. Demam
d. Halitosis
e. Perdarahan
49. Yang termasuk abses leher dalam adalah
a. Abses periorbita
b. Abses peritonsilar
c. Abses subdural
d. Abses orbita
e. Abses septum
50. Selulitis diruang submandibular dengan tanda pembengkakan diseluruh ruang
submandibular, tidak terbentuk abses dank eras pada perabaan merupakan kondisi dari
a. Angina ludovici
b. Abses submandibular
c. Infiltrate peritonsilar
d. Abses peritonsilar
e. Abses parafaring

Anda mungkin juga menyukai