Anda di halaman 1dari 11

PERAN RS SEBAGAI SISTEM RUJUKAN GANGGUAN

GIZI DALAM PENANGGULANGAN STUNTING

Prof. dr. Abdul Kadir, PhD., SpTHT-KL(K)., MARS.


DIRJEN PELAYANAN KESEHATAN

dalam SEMINAR NASIONAL ONLINE Habibie Institute


Sabtu, 7 November 2020
STRATEGI PENURUNAN STUNTING, AKI, & AKB

INTERVENSI
SPESIFIK SENSITIF
ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS
PENINGKATAN AKSES & KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

Peningkatan Percepatan Pembudayaan Peningkatan


Peningkatan
kesehatan ibu, anak, perbaikan gizi Gerakan Masyarakat sistem kesehatan
pengendalian
KB, & kesehatan masyarakat Hidup Sehat dan pengawasan
penyakit
reproduksi (Germas) obat & makanan

S T R AT E G I R PJ M N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dengan
penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dan pelayanan
kesehatan rujukan (Referral Health Care ) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan
preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi
INTEGRASI SUMBER DAYA DAN PROGRAM PADA LOKUS PRIORITAS

AKI/AKB TARGET INDIKATOR RPJMN 2024


120 1. AKI : 305 → 183/100.000 Kelahiran
Kab/Kota hidup
17 53 2. AKB: 24 → 16/ 1.000 Kelahiran Hidup
TB 26
Stunting
3. Stunting: 27,7 →14%
158
Kab/Kota 57 260 Kab/Kota
4. TB: 319 → 190/100.000 penduduk
5. Imunisasi Dasar Lengkap: 57,9 → 90%
Penguatan Pelayanan Kesehatan
Dasar dan Rujukan

AKI/AKB+Stunting+TB
AKI/AKB+Stunting
TB
AKI/AKB+

Sunting+TB

Sumber: Narasi RPJMN Tahun 2020-2024


Upaya menurunkan angka kematian ibu-bayi
dan Stunting

Sepuluh langkah Menurunkan


REVITALISASI RUMAH perlindungan ibu dan
SAKIT SAYANG IBU DAN angka
BAYI bayi secara terpadu kematian
dan paripurna ibu dan bayi

termasuk 10 (Sepuluh)
Langkah Menuju Menurunkan
Keberhasilan Menyusui angka STUNTING
(LMKM)
BAB II pasal 2

Penanggulangan masalah gizi


diprioritaskan terhadap penyakit
yang memerlukan upaya khusus
untuk penyelamatan hidup dan
mempunyai dampak terbesar pada
angka kejadian STUNTING
Penyakit yang memerlukan upaya khusus untuk penyelamatan hidup

Berisiko gagal Gizi kurang atau gizi


tumbuh buruk

Rumah
Bayi berat lahir
Bayi sangat prematur
sangat rendah sakit

Kelainan
Allergi susu sapi
metabolisme bawaan
Sistem rujukan
Surveilans GIZI dan
penemuan dan penanganan SDM yang
kasus kompeten:
dr. spesialis anak/
SISTEM RUJUKAN BERBASIS subspesialis anak
KOMPETENSI ( gizi anak,
tumbuh
kembang)

sarana dan
prasarana:
klinik khusus
tumbuh kembang
Puskesmas: berisiko
gagal tumbuh, gizi
kurang dan gizi buruk
PELAYANAN
SEKUNDER ATAU
TERSIER
SISTEM RUJUKAN BERBASIS KOMPETENSI
RUMAH SAKIT • Sistem rujukan
UMUM / KHUSUS K sesuai dengan
KELAS A
O Sumber Daya kompetensi RS dan
RUMAH SAKIT M Manusia
UMUM / KHUSUS
kebutuhan medis
KELAS B P pasien
Sarana
E • semua kelas RS akan
RUMAH SAKIT Prasarana dan
UMUM / KHUSUS T Alat Kesehatan terbuka
KELAS C berdasarkan
E
Obat kompetensi yang
RUMAH SAKIT N dimiliki
UMUM KELAS D S • Kompetensi RS
I harus sesuai dengan
FKTP standar pelayanan
• Untuk mendapatkan SDM yang unggul
perlu strategi yang spesifik dan sensitive,
dimulai sejak awal kehidupan
• Masalah Gizi akibat Penyakit yang
memerlukan upaya khusus untuk
penyelamatan hidup harus ditangani
secara baik di rumah sakit
KESIMPULAN • Sistem rujukan pada kasus stunting harus
dapat dilaksanakan sampai ke rumah sakit
yang akan menyediakan SDM yang
kompeten untuk penanganan masalah
gizi yang diakibatkan oleh penyakit atau
kondisi tertentu pada bayi secara
komprehensif
• Dukungan fasyankes primer dalam surveil
ans gizi , deteksi dan penemuan kasus di
masyarakat sangat dibutuhkan
TERIMA KASIH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


2020

Anda mungkin juga menyukai