Anda di halaman 1dari 13

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA

LANSIA
Anggota kelompok 7
Kelas : 2D KEPERAWATAN:

1. Oktavia Amanda Elisabeth


2. Pebby Kurniawan
3. Pipit Rahmadani
4. Priyo Utomo
5. Rifky Ananda Putra
6. Rigifta Pramesti Liandini
7. Riska Dewi Kurniawati
komunikasi
Komunikasi adalah proses interpersonal yang
melibatkan perubahan verbal dan nonverbal dari
informasi dan ide. Komunikasi mengacu tidak hanya pada isi
tetapi juga pada perasaan dan emosi dimana individu
menyampaikan hubungan (Potter-Perry, 301). Komunikasi pada
lansia membutuhkan perhatian khusus. Perawat harus
waspada terhadap perubahan fisik, psikologis, emosi, dan
sosial yang mempengaruhi pola komunikasi.
Pengertian Lanjut Usia (Lansia)
Kelompok lanjut usia dalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas
(Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999-8). Pada lanjut usia akan terjadi proses
menghilangnya kemampuan jaringan untu memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi
(Constantinides,1994). Karena itu didalam tubuh akan menumpuk makin banyak
distorsi metabolic dan structural diebut penyakit degenerative yang
menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan episode terminal (Darmojo
dan Martono, 1994;4)
komunikasi terapeutik pada lansia
Komunikasi dengan lansia adalah proses penyampaian pesan
atau gagasan dari petugas atau perawat kepada lanjut usia dan
diperoleh tanggapan dari lanjut usia sehingga diperoleh
kesepakatan tentang isi pesan komunikasi. Komunikasi yang baik
pesannya singkat, jelas, lengkap dan sederhana. Sarana
komunikasi meliputi panca indra manusia (mata, mulut, tangan
dan jari) dan buatan manusia (TV, Radio, surat kabar). Sikap
penyampaian pesan harus dalam jarak dekat, suara jelas, tidak
terlalu cepat, menggunakan kalimat pendek, wajah berseri-seri,
sambil menatap lansia, sabar, telaten, tidak terburu-buru, dada
sedikit membungkuk dan jempol tangan bersikap mempersilahkan
Penggolongan lansia menurut Depkes
dikutip dari Azis (1994) menjadi tiga
kelompok yakni : Kelompok lansia dini
(55-64 tahun) merupakan kelompok yang
baru memasuki lansia, kelompok lansia (65
tahun keatas), kelompok lansia resiko
tinggi yaitu lansia yang berusia lebih dari
70 tahun.
Batasan Lanjut Usia
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Lanjut
Usia meliputi:
1. Usia pertengahan (Middle Age) adalah kelompok
usia 45 sampai 59 tahun.
2. Lanjut usia (Elderly) adalah kelompok usia antara
60 dan 74 tahun.
3. Lanjut usia tua (Old) adalah kelompok usia antara
75 dan 90 tahun.
4. Usia sangat tua (Very Old) adalah kelompok di
atas usia 90 tahun.
Karakteristik komunikasi pada lansia

Ada 3 hal mendasar yang memberi ciri-ciri komunikasi terapeutik yaiu


sebagi berikut (Arwani, 2003 : 54) :

1. Ikhlas (genuiness)
Semua perasaan negatif yang dimiliki oleh pasien harus bisa diterima dan
pendekatan individu dengan verbal maupun non verbal akan memberikan
bantuan kepada pasien untuk mengkonsumsikan kondisi secara tepat.
2. Empati (Emphaty)
Merupakan sikap jujur dalam menerima kondisi klien. Objektif dalam
memberikan penilaian terhadap kondisi pasien dan tidak berlebihan.
3. Hangat (warmth)
Kehangatan dan sikap permisif yang diberikan diharapkan pasien dapat
memberikan dan mewujudkan ide-idenya tanpa rasa takut, sehingga
pasien bisa mengekspresikan persaannya lebih mendalam.
Pendekatan Perawatan Lansia Dalam Konteks
Komunikasi

Pendekatan fisik

Pendekatan psikologis

Pendekatan social

Pendekatan spiritual
Teknik Komunikasi Pada Lansia

Teknik Suppo
asertif rtif

Respo
Fokus
nsif

Sabar
Klarifi
dan
kasi
Ikhlas
• Hambatan Komunikasi Terapeutik pada Lansia
• Pasien dengan Defisit Sensorik

• Pasien dengan Demensia

• Pasien yang Ditemani oleh Caregiver


• Tipe Bijaksana

• Tipe Mandiri

• Tipe Tidak Puas

Tipe• Tipe
Lanjut
Pasrah
Usia
• Tipe Bingung
Perubahan yang Terjadi pada Lanjut Usia

1. Perubahan Sistem
Persyarafan.
2. Perubahan Penglihatan.
3. Perubahan
Pendengaran.

Anda mungkin juga menyukai