Anda di halaman 1dari 8

KOMUNIKASI

TERAPEUTIK PADA
LANSIA

NAMA KELOMPOK 5 :
1. ATIKA FADILLA
2. AZZAHRA TIARA PERMATASARI
3. NURUL SOFIYA
4. TAZKIA AULIA
Pengertian Lanjut Usia

 Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto
dan Setiabudhi, 1999;8).
 Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri
atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994).
 Karena itu di dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan struktural
disebut penyakit degeneratif yang menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan episode
terminal (Darmojo dan Martono, 1999;4).
WHO membagi lansia menjadi 3 kategori, yaitu :
1. Usia lanjut : 60 – 74 tahun
2. Usia tua : 75 -89 tahun
3. Usia sangat lanjut : lebih dari 90 tahun.
Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Pada
Lanjut Usia
 Orang ketiga
 Waktu
 Lebih sedikit bertanya dan menunggu untuk ditanya
 Masalah usia
Komponen Pada Proses Komunikasi

1. Pembicara : Orang yang menyampaikan pesan.


2. Pendengar : Orang yang menerima pesan.
3. Pesan verbal : Kata kata yang secara aktual diucapkan atau disampaikan.
4. Pesan non verbal: Kesan yang ditangkap saat kata kata tersebut diucapkan termasuk ekspresi wajah,
tekanan suara, postur dan sikap tubuh dan pilihan kosa kata yang digunakan.
5. Umpan Balik : Respon berupa tanggapan baik verbal maupun non verbal.
6. Konteks : Fisik dan lingkungan sosial atau pengaturan dalam pesan yang dikirim.
7. Persepsi : Kemampuan untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan informasi indrawi menjadi dimengerti
dan bermakna.
8. Evaluasi : Kemampuan untuk menganalisa informasi yang diterima, berdasarkan pengalaman dan
pengetahuan masa lalu.
9. Transmisi : Ekspresi yang sebenarnya dari informasi dari pengirim kepada penerima (pesan lisan dan pesan
nonverbal) (Smith & Buckwalter, 1993).
Teknik Umum Untuk Berkomunikasi Dengan
Lanjut Usia
 Menunjukan hormat dan kepribadian
 Memastikan bahwa pasien mendengar dan memahami
 Menghindari ageism
 Mengenal kultur dan budaya
 Pendekatan
Hambatan Komunikasi

1. Pasien dengan deficit sensorik


Beberapa pasien menunjukkan defisit pendengaran dan penglihatan yang terkait dengan usia, keduanya memerlukan adaptasi
dalam berkomunikasi. Penelitian mengindikasikan bahwa 16% – 24% individu berusia lebih dari 65 tahun mengalami
pengurangan pendengaran yang mempengaruhi komunikasi (Crews & Campbell, 2004 ; Mitchell, 2006). Bagi mereka yang
berusia diatas 80 tahun, jumlah gangguan sensorik meningkat menjadi lebih dari 60% (Chia et al., 2006). Aging/penuaan
mengakibatkan penurunan fungsi pendengaran yang dikenal sebagai presbyacussis, yang terutama berkenaan dengan suara
berfrekuensi tinggi. Suara berfrekuensi tinggi adalah suara konsonan yang berdampak pada pemahaman pasien diawal dan akhir
kata.
2. Pasien dengan demensia
Ada banyak tingkatan demensia, yang memiliki berbagai kesulitan komunikasi. Pasien pada stadium awal sering mengalami
masalah untuk menemukan kata yang ingin disampaikan, pasien banyak menggunakan kata-kata yang tidak memiliki makna,
seperti “hal ini”, “sesuatu”, dan “anda tahu”. Pada demensia parah, pasien dapat menggunakan jargon yang tidak dapat
dipahami atau bisa hanya berdiam diri (Orange & Ryan, 2000).
3. Pasien yang ditemani oleh caregiver
Karakteristik utama kunjungan poliklinik geriatri adalah adanya orang ketiga, dengan seorang anggota keluarga atau caregiver informal lainnya
yang hadir sedikitnya pada sepertiga kunjungan geriatrik (Roter, 2000).
Fase-Fase Komunikasi Terapeutik Pada Lansia

 Fase pra inetraksi


 Fase orientasi
 Fase kerja
 Fase terminasi
SELESAI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai