Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI

TERAPEUTIK ANAK
DAN REMAJA
Disusun oleh :
Kelompok 4
Ati Wahyuning Kekeh
Ayu Alfiah
Rapika Yanti
Selsa Ziera Syafara
TEKNIK KOMUNIKASI PADA ANAK
• Komunikasi adalah proses pertukaran informasi yang melibatkan lebih dari satu
orang dalam menyampaikan idea atau informasi yang ada.
• Dalam praktik keperawatan istilah komunikasi sering digunakan pada aspek
pemberian terapi pada klien, sehingga istilah komunikasi banyak dikaitkan
dengan istilah terapeutik atau dikenal dengan komunikasi terapeutik yang
menurut Stuart dan Sundeen tahun 1987 merupakan suatu cara untuk membina
hubungan terapeutik yang diperlukan untuk pertukaran informasi dan perasaan
yang dapat mempengaruhi perilaku orang lain, mengingat keberhasilan tindakan
proses keperawatan bergantung pada proses komunikasi.
• Secara umum komunikasi anak merupakan proses pertukaran informasi yang
disampaikan oleh anak kepada oran lain dengan harapan orang yang diajak
dalam pertukaran informasi tersebut mampu memenuhi kebutuhannya. Dalam
tinjauan ilmu keperawatan anak, anak merupakan seseorang yang
membutuhkan suatu perhatian dan kasih sayang, sebagai kebutuhan khusus
anak yang dapat dipenuhi dengan cara komunikasi baik secara verbal maupun
nonverbal yang data menumbuhkan kepercayaan pada anak sehingga tujuan
komunikasi dapat tercapai.
KOMPONEN DALAM KOMUNIKASI
• Pengirim pesan
• Penerima pesan
• Pesan
• Media
• Umpan balik
SIKAP DALAM KOMUNIKASI
• Sikap dalam komunikasi merupakan salah satu unsur
penting dalam membangun efektivitas proses komunikasi
sehingga dapat berjalan sesuai dengan sasaran dan tujuan
yang ada. Menurut Egan tahun 1995 dikutip Kozier dan Erb
tahun 1983 meyampaikan sikap komunikaasi merupakan
sesuatu apa yang harus dilakukan dalam proses komunikasi
baik secara verbal maupun nonverbal yang dapat meliputi:
• Sikap berhadapan
• Sikap mempertahankan kontak
• Sikap membungkuk kearah pasien
• Sikap terbuka
• Sikap tetap rileks
SIKAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK
• Sikap komunikasi terapiutik merupakan cara berperilaku
seseorang selama dalam komunikasi yang dapat
memberikan dampak terapi psikologis, sehingga
masalah– masalah psikologis anak dapat teratasi. Dalam
praktik keperawatan sikap komunikasi terapiutik itu terdiri
dari:
• Sikap kesejatian
• Sikap empati
• Sikap hormat
• Sikap konkret
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK DAN
REMAJA
• Anak merupakan individu yang unik, bukan miniature
orang dewasa. Mereka juga bukan salinan dari orang tua
mereka, tetapi merupakan pribadi dengan haknya sendiri
dengan kapasitas untuk menjadi orang dewasa yang unik.
Melalui komunikasi anak-anak membentuk hubungan,
tidak hanya dengan manusia lain tetapi juga dengan
dunia social di sekitarnya. Berkomunikasi pada anak
membutuhkan pendekatan yang khusus dan berbeda,
sehingga kemampuan dalam berkomunikasi pada anak
dipengaruhi oleh keluarga dan tingkat perkembangan
anak, yaitu perkembangan neurologi dan intelektual.
Komunikasi Terapeutik Berdasarkan Tingkat
Perkembangan Anak
• Saat perawat melakukan komunikasi terapeutik pada
pasien anak, perawat harus memperhatikan karakteristik
anak sesuai dengan tingkat perkembangan (Yupi
Supartini, 2004):
• Infancy/ Usia Bayi (1-0 tahun)
• Toddler (1-3 tahun) dan Early Childhood / Usia
Prasekolah (3-5 tahun)
• School Age Years/ Usia Sekolah (6 tahun)
• Adolescence/ Usia Remaja
Teknik Komunikasi Kreatif pada Anak
• Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang
penting dalam menjaga hubungan dengan anak, melalui
komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan
mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak
yang selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah
keperawatan atau tindakan keperawatan. Beberapa cara
yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan
anak. Menurut Whaley dan Wong’s (1995), teknik
komunikasi kreatif pada anak, yaitu:
• Teknik Verbal
• Teknik Non verbal
Teknik Verbal
• Teknik Orang-Ketiga
• Facilitative Responding (Respon Fasilitatif)
• Storytelling (bercerita)
• Saling Bercerita
• Biblioterapi
• Dreams (mimpi)
• “What if” Questions (Pertanyaan “Bagaimana jika”)
• Three Wishes (Tiga Harapan)
• Permainan Peringkat
• Permainan asosiasi Kata
• Melengkapi Kalimat
• Pros dan Cons (Pro dan Kontra/ Baik Buruknya
Teknik Non Verbal
• Writing (Menulis)
• Menggambar
• Magis
• Play (Bermain)
Komunikasi Efektif dengan Keluarga
Merupakan proses komunikasi tiga sudut yang terdiri dari orangtua, anak, dan
perawat karena perawat akan lebih mudah membina hubungan dengan anak
melalui orang tua terutama pada anak yang masih muda. Saat perawat
melakukan pengkajian pada anak, data selain didapatkan dari masukan anak itu
sendiri (baik verbal maupun non verbal), juga didapatkan dari informasi
orangtua, observasi perawat serta interpretasi dari hubungan antara anak dan
orangtua.
• Hal yang dilakukan dalam komunikasi dengan orangtua:
1. Beri kesempatan orang tua untuk berbicara
2. Mendengarkan dengan aktif apa yang disampaikan orangtua.
3. Diam
4. Empati
5. Meyakinkan Kembali
6. Merumuskan Kembali
7. Anticipary Guidance
8. Menghidari Hambatan dalam Komunikasi
TAHAPAN DALAM KOMUNIKASI DENGAN
ANAK
• Tahap Prainteraksi
• Tahap Perkenalan atau Orientasi
• Tahap Kerja
• Tahap Terminasi
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI DENGAN ANAK
• Pendidikan
• Pengetahuan
• Sikap
• Usia Tumbuh Kembang
• Status Kesehatan Anak
• Sistem Sosial
• Saluran
• Lingkungan
IMPLIKASI KOMUNIKASI DALAM
KEPERAWATAN
Implikasi komunikasi dalam keperawatan sangat penting bagi perawat
mengingat berbagai pengkajian atau pemerikasaan pada klien dapat
dilakukan melalui komunikasi, diantaranya implikasi yang dapat dilakukan
adalah :
• Ajak bicara lebih dahulu dengan orang tua sebelum berkomunikasi dengan
anak atau mengkaji anak dengan menjalani hubungan dalam tindakan
keperawatan.
• Lakukan kontak dengan anak dengan mengawali bercerita atau teknik lain
agar anak mau berkomunikasi.
• Berikan mainan sebelum masuk kedalam pembicaraan inti
• Berikan kesempatan pada anak untuk memilih tempat pemerikasaan yang
diinginkan sambil duduk, berdiri atau tidur.
• Lakukan pemerikasaan dari sederhana ke kompleks, pemeriksaan yang
berdampak trauma lakukan diakhir pemeriksaan.
• Hindari pemeriksaan yang menimbulkan ketakutan pada anak dan beri
kesempatan untuk memegang alat periksa.

Anda mungkin juga menyukai