Anda di halaman 1dari 21

Konsep dan Prinsip

Komunikasi dalam
Perawatan Paliatif
Ns. Ina Martiana, S.Kep., M.Kep.
Bahan Kajian
01 Komunikasi Terapeutik

02 Keperawatan Paliatif

03 Teknik Komunikasi pada


Pasien Paliatif

04 Komunikasi pada Pasien


Koma
DEFINISI
KOMUNIKASI
Komunikasi adalah pertukaran informasi, pikiran, ide, dan
perasaan diantara dua atau lebih individu. Komunikasi
Terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara
sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk
kesembuhan pasien (Purwanto, 1994).
1. Komunikasi Verbal
Menggunakan kata-kata yang diungkapkan atau ditulis
Hal yang harus diperhatikan:
- Kesederhanaan
- Kejelasan
- Tepat waktu dan relevan

2. Komunikasi Non Verbal


Komunikasi yang menyangkut ekspresi wajah, gerakan tubuh,
dan sikap tubuh
Hal yang harus diperhatikan:
- Sikap tubuh dan cara berjalan
- Ekspresi wajah
- Gerakan tangan

CARA KOMUNIKASI
PRINSIP
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Prinsip Komunikasi Terapeutik (Keliat, 1996):

 Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti menghayati, memahami


dirinya sendiri serta nilai yang dianut.
 Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya, dan
saling menghargai
 Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut pasien
 Perawat harus menyadari pentingnya kebutuha pasien baik fisik maupun mental
 Perawat menciptakan suasana memotivasi sikap dan tingkah laku sehingga dapat
memcahkan masalah
 Kejujuran dan komunikasi terbuka
 Mampu berperan sebagai role model agar meyakinkan orang lain ttg kesehatan
 Altruisme, mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain scr manusiawi
 Bertanggungjawab
 Memahami arti empati sebagai tindakan yang terapeutik
PRINSIP KEPERAWATAN PALIATIF
Prinsip Perawatan Paliatif, berpijak pada pola dasar berikut ini:

 Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian


sebagai proses yang normal
 Tidak mempercepat atau menunda kematian
 Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu
 Menjaga keseimbangan psikologis, sosial, dan spiritual
 Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
 Berusaha membantu mengatasi suasana sukacita pada
keluarga
 Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan
pasien dan keluarganya
 Menghindari tindakan yang sia-sia
FASE TERMINAL

Kondisi Terminal adalah suatu proses yang progresif menuju


kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik,
psikososial, dan spiritual bagi individu (Carpenito, 1995).

Kondisi terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal


sehat tidak ada harapan lagi untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat
disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan.

Kondisi Terminal adalah fase akhir kehidupan menjelang kematian


yang dapat berlangsung singkat atau panjang
KENAPA KOMUNIKASI ITU PENTING DALAM
PERAWATAN PALIATIF??

Good communication of a dying person’s prognosis improves their


end of life care and the bereavement experience of those important
of them. It can help to ensure that the dying person’s expressed
wishes are considered and to avoid misunderstandings and
unnecessary distress
TAHAP-TAHAP MENJELANG AJAL
Kubler – Rosa (1969), telah menggambarkan atau membagi tahap-tahap menjelang ajal (dying) dalam 5
tahap, yaitu:

1. Menolak/ Denial
Pada fase ini, pasien/klien tidak siap menerima keadaan yang sebenarnya terjadi, dan
menunjukkan reaksi menolak.
2. Marah/ Anger
Kemarahan terjadi karena kondisi klien mengancam kehidupannya dengan segala hal yang telah
diperbuatnya sehingga menggagalkan cita-citanya.
3. Menawar/ Bargaining
Pada tahap ini kemarahan biasanya mereda dan pasien malahan dapat menimbulkan kesan
sudah dapat menerima apa yang terjadi dengan dirinya.
4. Kemurungan/ Depresi
Selama tahap ini, pasien cenderung untuk tidak banyak bicara dan mungkin banyak menangis. Ini
saatnya perawat untuk duduk tenang disamping pasien yang sedang melalui masa sedihnya sebelum
meninggal.
5. Menerima/ Pasrah/ Acceptance
Pada fase ini terjadi proses penerimaan secara sadar oleh klien dan keluarga tentang kondisi yang
terjadi dan hal-hal yang akan terjadi yaitu kematian. Fase ini baik untuk merencanakan yang terbaik
untuk dirinya menjelang ajal, misalnya menulis surat wasiat
TEKNIK KOMUNIKASI pada PASIEN dengan PENYAKIT KRONIS

1. TEKNIK KOMUNIKASI FASE DENIAL


 Memberikan kesempatan untuk menggunakan koping yang
konstruktif dalam menhadapi kehilangan dan kematian
 Selalu berada didekat klien
 Pertahankan kontak mata

2. TEKNIK KOMUNIKASI FASE ANGER


 Memberikan kesempatan pada klien untuk mengekspresikan
perasaannya, hearing dan menggunakan teknik
respek/menghormati
3. TEKNIK KOMUNIKASI FASE BARGAINING
 Memberi kesempatan kepada pasien untuk menawar dan
menanyakan kepada pasien apa yang diinginkan

4. TEKNIK KOMUNIKASI FASE DEPRESI


 Jangan mencoba menenangkan klien dan biarkan klien dan
keluarga mengekspresikan kesedihannya

5. TEKNIK KOMUNIKASI FASE ACCEPTANCE


 Meluangkan waktu untuk klien dan sediakan waktu untuk
mendiskusikan perasaan keluarga terhadap kematian pasien
BAGAIMANA CARA BERKOMUNIKASI dengan
PASIEN MENJELANG AJAL?
6 areas were of central importance in communication with
dying patients:

1. Talking with patients in an honest and straighforward way


2. Being willing to talk about dying,
3. Giving bad news in a sensitive way,
4. Listening to Patients
5. Encourage questions from patients
6. Being sensitive to when patients are ready to talk about death
APAKAH BERBICARA PADA
PASIEN KOMA BISA MEMBANTU
PROSES PEMULIHANNYA??
KOMUNIKASI PADA PASIEN YANG TIDAK SADAR
atau KOMA
Saat pasien dalam keadaan koma, mereka tidak bisa berkomunikasi dengan sekitarnya. Mereka
menutup maa dan tidak bisa berkomunikasi. Aktivitas otaknya juga minimal. Namun, hal ini
masih memungkinkan untuk menstimulus pasien secara fisik ataupun stimulasi audio/ auditory
stimulation.

 Keluarga pasien bisa membantu perawat dengan menyeka pasien.


 Membuat kontak fisik seperti memegang tangan atau menyentuh
kulit pasien
 Keluarga bisa bercerita di samping pasien
 Stimulasi dengan musik
 Perawat juga harus berbicara pada pasien tentang tindakan yang
dilakukannya, untuk tetap menghargai pasien
BAGAIMANA
JIKA PASIEN
BERTANYA
“APAKAH AKU
AKAN
MENINGGAL?”
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai