Anda di halaman 1dari 6

NU, Lajnah Bahtsul

Masa’il, dan Metode


Istinbath

IRFA ZAHRA MALAKA


18020102058
▪ Kata ijtihad berasal dari kata kerja “ijtihada” artinya bersungguh-sungguh,
kata ini hanya terpakai untuk hal-hal yang berat. Sedangkan menurut ilmu
ushul fiqih, ijtihad adalah seorang ahli fiqih yang mencurahkan
kesanggupannya dan berusaha keras untuk mendapatkan satu ilmu tentang
hukum syariat.
▪ Istilah Istinbath berasal dari nabth yang berarti air yang pertama kali keluar
dari sumur yang di gali. Sedangkan secara terminologis, istinbath di maknai
sebagai kegiatan mengeluarkan atau mengambil makna dari nash yang sudah
ada. Adapun istinbath dan ijtihad pada dasarnya hampir mempunyai makna
yang sama, hanya saja, istinbath melingkupi makna yang lebih luas, ia bisa
jadi berlaku untuk dalil yang qath’i dan dzanni, sementara ijtihad khusus
untuk masalah-masalah yang zdanni.
Penemuan Hukum oleh Bahtsul Masail
Sejarah Lembaga
Secara harfiah isitlah lajnah bahsul masail baru muncul pada saat
muktamar Nahdatul Ulama XXVIII di Yogyakarta tahun 1989,
dimana komisi I bahstul masail merekomendasikan kepada PBNU
untuk membentuk “Lajnah Bahtsul Masail Diniyah” (lembaga
Pengkajian Masalah-masalah Agama) sebagai lembaga
permanen yang khusus menangani persoalan keagamaan.
Kalimat “bahtsul masail” artinya membahas masalah-masalah
waqi’ah yang terjadi melalui referensi yaitu kutub al fuqaha (kitab-
kitab para ahli fiqh).
Metode Istinbath Hukum Lajnah Bahtsul
Masa’il NU

Pada umumnya permasalahan-permasalahan yang


dibahas di bahtsul masail adalah permasalahan-
permasalahan yang aktual di masyarakat. Menurut M.
Imdadun Rahmat, bagi ulama NU istilah istinbath
hukum tidak banyak dikenal. Sebagai gantinya adalah
istilah ittifaq hukum. Sebagaimana dikutip oleh
Ahmad Zahro dalam Imam Yahya menjelaskan
bahwa Lajnah Bahstul Masail NU dalam proses
pengambilan hukum seringkali menggunakan metode
istinbath secara berjenjang.
Istinbath hukum merupakan alternative terakhir, yaitu ia dapat
dilakukan apabila suatu masalah atau pertanyaan tidak terdapat
jawabannya dalam kitab-kitab standard sehingga tidak ada peluang
untuk melakukan pilihan pendapat dan tidak memnugkinkan (ulama)
untuk melakukan ilhaq karena tidak ada mulhaq bih dan wajh al-ilhaq.
Tujuan hasil istinbath hukum yang dilakukan oleh Lajnah Bahtsul
Masail NU adalah untuk memenuhi permintaan pendapat hukum dari
masyarakat dan atau juga dari Pengurus Besar Nahdatul Ulama
(PBNU). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Isa,Ansori
menyatakan bahwa orientasi pengambilan hukum (ijtihad) yang di
lakukan oleh Bahstul Masail NU lebih menekankan pada pendekatan
cultural dengan memelihara nilai-nilai terdahulu yang sudah baik, dan
mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai