Disusun Oleh :
BIOLOGI F
1.Latar belakang
Sejak dahulu kala kehidupan manusia diatur hukum-hukum yang berlaku
pada tempat mereka masing-masing. Penetapan hukum tersebut
bermacam-macam sumbernya,seperti: agama dan adat istiadat.
Islam mempunyai sumber hukum yang di jadikan pedoman dalam hudup
manusia yaitu Al-Qur’an, Al-Qur’an merupakan sumber hukum utama
dalam pembinaan hukum islam
Setelah Al-Qur’an, islam masih memiliki sumber hukum yaitu As Sunnah
dan Istijhad.
2. Permasalahan
Misalnya hadis yang berbunyi : “barang siapa tertidur atau lupa sholat,maka
hendaklah ia shalat ketika ia teringat sholat lagi”.
Sunnah fi’liyah
Ialah ucapan atau perbuatan oleh para sahabat yang di ketahui nabi, dan nabi
membiarkan atau tidak mencelah. Misal,nabi membiarkan para wanita datang ke
lapangan untuk melaksanakan shalat Id.
Al Hadits
Hadis merupakan perkataan nabi yang dapat di percaya karena merujuk pada Al-
qu’an. Dengan demikian Al-Qur`an dan hadits menjadi satu kesatuan pedoman
bagi umat Islam.
Ijtihad
Ijtihad adalah sebuah usaha untuk menetapkan hukum Islam berdasarkan Al-
Qur’an dan Hadis. Ijtihad dilakukan setelah Nabi Muhammad telah wafat
sehingga tidak bisa langsung menanyakan pada beliau tentang suatu hukum
namun hal-hal ibadah tidak bisa diijtihadkan.
Beberapa upaya ijtihad antara lain :
Ijma, kesepakatan para ulama
Qiyas, diumpamakan dengan suatu hal yang mirip dan sudah jelas hukumnya
Maslaha Mursalah, untuk kemaslahatan umat
‘Urf, kebiasaan
PENERAPAN IJTIHAD DI INDONESIA
Undang-undang dan peraturan hukum Islam yang berlaku di Indonesia
merupakan bagian dari penerapan ijtihad yang dilakukan oleh para
mujtahid dan praktisi hukum. Munculnya berbagai undang-undang dan
peraturan hukum Islam tersebut tidak lepas dari aspek-aspek sosiologis
yang berada di tengah masyarakat Indonesia. Hukum selalu mengikuti
kebutuhan masyarakat dan mencerminkan nilai kemaslahatan dimana
masyarakat tersebut berada. Hukum tidak lagi dipandang sebagai norma
yang otonom, melainkan variable yang bergantung pada institusi sosial
yang berfungsi secara faktual dan aktual dalam kehidupan masyarakat
(Lukito, 2012: vii).
Salah satu bentuk nyata dari hasil ijtihad tersebut
adalah terwujudnya KHI (Kompilasi Hukum Islam).
Rumusan dalam KHI terdiri dari 3 buku yakni:
Buku I tentang Hukum Perkawinan
buku II tentang Hukum Kewarisan
buku III tentang Hukum Perwakafan
Selain peraturan hukum yang sudah termodifikasi, banyak juga hasil
ijtihad yang berupa fatwa fatwa ulama,
baik fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia),
fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyyah,
fatwa Bahsul Masail dari NU (Nahdhatul Ulama), dan fatwa-fatwa dari organisasi
keagamaan lain.
Fatwa-fatwa tersebut sifatnya tidak mengikat, tetapi merupakan
himbauan yang didasarkan pada proses ijtihad.
Fatwa tersebut juga dimaksudkan untuk memberi solusi hukum atas
permasalahan baru yang belum ada ketentuan hukumnya dalam Alquran
dan hadis.
PERLUNYA SUMBER HUKUM ISLAM
Hukum islamlah yang mengatur bagaimana kita bersikap dalam kehidupan sehari
hari. Manfaat yang akan didapat secara umum ialah kita akan memiliki
kehidupan yang teratur dan terarah. Dengan mengetahui hukum islam, kita akan
memahami apa saja yang bermanfaat atau yang disukai oleh Allah dan yang sia
sia atau dilarang oleh Allah.
Berikut manfaat hukum islam
dalam kehidupan sehari-hari
1. Lahan Ibadah
2. Sarana komunikasi kepada Allah
3. Mendatangkan manfaat
4. Menghindarkan dari kesia-siaan
5. Sanksi hukum
6. Mengatur dan memperlancar interaksi sosial
7. Sarana dakwah
8. Pendidikan akhlak
9. Menegakkan keadilan
10. Menjaga kehormatan
TERIMA KASIH