Anda di halaman 1dari 5

Bachillus thuringiensis

El Shafira Anggiet P
18308144029
BIOLOGI F
Bachillus thuringiensis
Bacillus thuringiensis adalah salah satu bakteri gram-positif,
berbentuk batang dan tersebar luas di berbagai daerah. Bakteri ini
termasuk pathogen fakultatif dan dapat hidup baik di daun tanaman
konifer maupun dalam tanah. Apabila kondisi lingkungan tidak
menguntungkan, maka bakteri ini akan membentuk fase sporulasi.
Saat terjadi fase sporulasi, tubuhnya akan terdiri dari protein Cry
yang termasuk dalam protein Kristal yang disebut δ-endotoksin.
Apabila serangga memakan toksin tersebut maka serangga tersebut
dapat mati. Oleh sebab itu, protein atau toksin Cry dapat
dimanfaatkan sebagai pestisida alami. Pada lingkungan dengan
kondisi yang baik dan nutrisi yang cukup, spora bakteri ini dapat
terus hidup dan melanjutkan pertumbuhan vegetatifnya.
Klasifikasi :
Kingdom : Prokariota
Filum : Bakteria
Kelas : Bacilli
Ordo : Bacillales
Famili : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Spesies : Bacillus thuringiensis
(Holt, et al., 1994).
Ciri-Ciri
 Ciri-ciri bakteri Bacillus thuringiensis yaitu merupakan bakteri gram-
positif yang mempunyai sel vegetative berbentuk batang berukuran
panjang 3-5 μm dan lebar 1.0 – 1.2 μm. Memiliki flagella, spora bakteri
ini berbetuk oval, letaknya subterminal, berwarna hijau kebiruan dan
berukuran 1.0 – 1.3 μm. Sporanya mengandung asam dipikolinik dan
terbentuk dengan cepat pada suhu 35 ° - 37°C. Suhu optimum untuk
pertumbuhan bakteri Bacillus thuringiensis adalah berkisar 10° - 50° C.
 Ciri khas yang terdapat pada bakteri ini adalah kemampuannya dalam
membentuk kristal (parasporal body) bersamaan dengan pembentukan
spora, yaitu pada waktu sel mengalami sporulasi. Kristal tersebut
merupakan komplek protein yang mengandung toksin (- endotoksin)
yang terbentuk di dalam sel 2-3 jam setelah akhir fase eksponensial
dan baru keluar dari sel pada waktu sel mengalami autolisis setelah
sporulasi sempurna.
Ditemukan terdapat 34 subspesies Bachillus thuringiensis yang
disebut serotype atau varietas yang telah diisolasi. Faktor yang
mempengaruhi sifat δ-endotoksin dari bakteri ini adalah
komposisi protoksin dan nilai nutritif media kultur yang
bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai