Anda di halaman 1dari 366

ISSN : 9772302748003

PROSIDING
SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah”
Serang, 3 - 4 Oktober 2012

PEMBINA

Dr. Agus Sjafari, M.Si

(Dekan FISIP Untirta)

PENANGGUNG JAWAB

Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si

(Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta)

KETUA PENYUNTING

Idi Dimyati, S.Ikom, M.I.kom

ANGGOTA PENYUNTING

1. Husnan Nurjuman, M.Si

2. Puspita Asri Praceka, M.I.Kom


PROSIDING :
SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah”
Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Hak Cipta © Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta - Banten

Kata Pengantar : Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si

Diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta - Banten


Jl. Raya Jakarta Km. 4 Pakupatan, Kota Serang - Banten
Telp. 0254 - 280 330 ext 228

PEMBINA
Dr. Agus Sjafari, M.Si (Dekan FISIP Untirta)

PENANGGUNG JAWAB
Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si (Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta)

KETUA PENYUNTING
Idi Dimyati, S.Ikom, M.I.kom

ANGGOTA PENYUNTING
1. Husnan Nurjuman, M.Si
2. Puspita Asri Praceka, M.I.Kom

Tata Letak :
Ade Haer

Design Sampul :
Ade Haer

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau
seluruh isi buku dalam bentuk apapun tanpa ijin tertulis dari pemilik hak cipta

Cetakan Pertama, November 2012


xxii + 338 hlm.; 21cm x 29 cm

ISSN : 9772302748003
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

KATA PENGANTAR
Setiap buku lahir dengan sejarahnya sendiri, begitu juga prosiding yang diterbitkan oleh Program Studi Ilmu
Komunikasi Fisip Untirta. Bukan hanya perjalanan pembuatannya yang rumit, tetapi juga terkait berbagai
peristiwa dan berbagai pergumulan pemikiran yang melatarbelakanginya. Prosiding ini diterbitkan dari kum-
pulan makalah seminar yang dipresentasikan oleh peserta pemakalah. Harus diakui tidak sedikit peserta yang
secara langsung atau tidak langsung telah memperkaya kandungan prosisding ini. Untuk itu rasa terima kasih
sudah sepantasnya disampaikan kepada semua yang sudah berpartisipasi dalam prosiding ini.

Penerbitan prosiding ini dilatarbelakangi oleh semangat pengembangan dan semnagat pembaharuan keilmuan
komunikasi, serta semnagat untuk membawa kajian komunikasi dalam wahana yang lebih kontributif bagi
pengembangan daerah. Sejak izin berdirinya Program Studi Ilmu Komunikasi Fisip Untirta pada tahun 2003,
tentu kami disibukkan dengan berbagai aktivitas pembenahan dan penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dan pembinaan terhadap mahasiswa.

Karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki, tentu bagi prosiding kali ini bukan hanya sebagai buku
biasa, tetapi bagi kami prosiding kali merupakan pesta pergumulan pemikiran, ide, gagasan ilmu komunikasi
di Untirta, dimana semua makalah yang ada merepresentasikan kraeasi, inovasi. Dengan semangat dan wacana
pembaharuan, semua makalah didasari kajian ilmiah dan disandingkan dengan realitas factual dilapangan. Se-
hingga pertanyaan-pertanyaan tentang ilmu komunikasi seperti “akan dibawa kemanakah ilmu komunikasi”
dapat terjawab secara ilmiah dan konferehnsif dalam prosiding ini.

Begitupula prosiding kali ini dilatarbelakangi oleh keterpanggilan kami dalam melihat permasalahan pemban-
gunan yang makin jauh dari konsep pemberdayaan dan pengembangan masyarkat. sehingga penerbitan prosid-
ing ini memiliki tujuan: untuk mengkaji problematika dan solusi alternatif permasalahan pembangunan daerah
khususnya dalam proses komunikasi

Tema-tema dalam buku ini menjadi menarik untuk dibahas, karena selain dapat dijadikan rujukan ilmiah juga
tema-tema yang ada merepresentasikan semangat otokritik untuk membangun daerah. Tema-tema yang ada
diantaranya: Peran etika Komunikasi Politik dalam Membangun Kredibilitas Pemerintah, Refresentasi Gender
dalam Realitas Sosial Budaya Bangsa Indonesia, Peran dan Tantangan New Media bagi Pembangunan di Era
Globalisasi, Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pembangunan Daerah, Peran dan Pemanfaatan Media
Massa dalam Pembangunan Daerah, Pemanfaatan Riset Komunikasi bagi Pembangunan Daerah, Komunikasi
dan Pemberdayaan Masyarakat.

Dapat dilihat bahwa pemakalah prosiding ini terdiri dari: dosen dari berbagai disiplin ilmu dan dari bebagai
pergurun tinggi, praktisi di bidang komunikasi. Sampai buku ini diterbitkan, 85% pemakalah datang dari luar
Untirta dan dari berbagai perguruan tinggi ternama. Bagi kami ini adalah sebuah penghargaan yang patut kami
banggakan, artinya Program Studi Ilmu Komunikasi Untirta walaupun masih belia tetapi dapat diterima dan
dipercaya dalam kancah pergaulan di perguruan tinggi dan Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komunikasi.

Terakhir kami mohon maaf atas kekurangan dan kelemahan dalam penulisan serta penerbitan prosiding ini,
kami menyadari bahwa belajar dari kekurangan itu lebih baik daripada tidak mencoba samasekali, demikian
kata pengantar dari kami, selamat membaca semoga bermanfaat.

Serang, 1 November 2012


Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Fisip Untirta

Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si.

v
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

vi
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar iii


Daftar Isi v
Materi Pemakalah Seminar
• Etnografi Sebagai Upaya Menempatkan Kebijakan Pembangunan Berlandaskan pada vii
Masyarakat dan Kebudayaan - Ahmad Sihabudin
• Dinamika Teknologi Komunikasi dan Perubahan Sosial Masyarakat - Eddy Kurnia xii

Bagian I :
Peran Etika Komunikasi Politik dalam Membangun Kredibilitas Pemerintah
- Pentingnya Penciptaan dan Promosi Landmark Provinsi Banten – Ari Pandu Witantra 1
- Sinyo Harry Sarundajang: Mengatasi Konflik Maluku dan MalukuUtara dengan
Pendekatan Dialogis - H. H. Daniel Tamburian 5
- Konstruksi Pluralisme Agama pada Kampanye Politik: Studi Etika Komunikasi
- Husnan Nurjuman 11
- Politik dan Komunikasi Pesantren Salafiyah dalam Proses Demokratisasi di Banten
- Ikhsan Ahmad 19
- Komunikator Politik Ideal dan Dramaturgi dalam Strategi Kampanye Politik
- Novi Andayani Praptiningsih 25
- Stategi Pembangunan daerah Melalui Riset Komunikasi - Siti Komsiah 33

Bagian II :
Representasi Gender dalam Realitas Sosial Budaya Bangsa Indonesia
. - Representasi Gender pada Profesi Wartawan – Darwis Sagita 41
- Peran Perempuan dalam Membangun Kesejahteraan Keluarga - Helen Diana Vida 49
- Peran Customer Relations dan Diskriminasi Perempuan - Muhammad Najih Farihanto 55
- Pemberdayaan Perempuan sebagai Agent of Change dalam Pengelolaan
Lingkungan Bantaran Kali Ciliwung - Nurprati Wahyu Widyatuti 61
- Quo Vadis Pengarusutamaan Gender: Representasi Kebijakan Pemerintah dan
Realitas Sosial Masyarakat Banten - Neka Fitriyah 71
- Konstruksi Perempuan Pelaku Kejahatan Kasus Melinda Dee dan Afriani Susanti
- Suzy Azeharie 77
- Menggugat Kesetaraan Gender sebagai Sebuah Vision Bangsa – Yoyoh Hereyah 81

Bagian III:
Peran dan Tantangan New Media bagi Pembangunan di Era Globalisasi
- Twitter “Anak” New Media yang Revolusioner: Medium Pembangun Globalisasi
- Genep Sukendro dan Sisca Aulia 81
- Ponsel dan Budaya Komunikasi Masyarakat Indonesia – Idi Dimyati 97
- Kredibilitas Pemerintah Di Mata Media Online (Framing pemberitaan kredibilitas
Gubernur dan Wakil Gubernur Banten di media online) - Indiwan Seto Wahyu Wibowo 103
- Transformasi Sistem Media Baru Konteks Indonesia: Aktivisme Internet oleh LSM
dan Pembentukan Ruang Publik Alternatif - Lidwina Mutia Sadasri 111
- Peran Facebook dalam Menciptakan Interaksi antara Kanwil Kesehatan propinsi dengan Ibu
Hamil dalam Menurunkan Tingkat Kematian Ibu Saat Melahirkan – Muhammad Adi Pribadi 119
- SMS Broadcast untuk Pemberdayaan Masyarakat - Rendra Widyatama dan Tawar 125
- Analisis McQuail Set pada Website bagi Pembangunan Kearifan Lokal Masyarakat
Indonesia di Era Globalisasi - Rustono Farady Marta 131
- Media Baru dan Demokratisasi di Indonesia - Sugeng Wahjudi 137

vii
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Bagian IV:
Corporate Social Responsibility dan Pembangunan Daerah
- Sinergi antara Social Business Enterprise dengan Pemerintah Daerah - Euis Heryati 149
- Peran Komunikasi dalam Program Investasi Sosial Perusahaan (Sebuah Analisis Praktis
dari Sektor Hulu Migas) - Halida Hatta & Alfred Menayang 157
- Program Corporate Social Responsibility dalam Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat
Balongan (Kasus PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan) - Ilona V Oisina Situmeang 165
- Adopsi Inovasi Kelestarian Lingkungan ditinjau dari Perspektif Komunikasi
Pembangunan - Rahmi Winangsih 173
- Konsep Komunikasi Pemasaran Terintegrasi melalui Sister City Branding
di Kota Serang - Rd Nia Kania K 185
- Program CSR sebagai Salah Satu Peranserta Perusahaan dalam Memberdayakan
Masyarakat Majemuk - Riris Loisa &Yugih Setyanto 195
- Optimalisasi Program CSR dalam Pembangunan Daerah – Titi Setiawati 201

Bagian V:
Peran dan Pemanfaatan Media Massa dalam Pembangunan Daerah
- Media Televisi dalam Perspektif Komunikasi Pembangunan - Doddy Salman 209
- Media Massa sebagai Sumber Kekuatan Pembangunan Daerah - Eko Harry Susanto 215
- Peran Media Massa dalam Penanganan Pencemaran Air sebagai Bagian
Pembangunan Daerah Banten - Dianingtyas Murtanti Putri 223
- Pemanfaatan Media Radio sebagai Media Rakyat untuk Pembangunan Daerah - Farid Rusdi 231
- Media Massa Cetak Lokal sebagai Public Sphere Pembangunan Banten yang Bermartabat
- Iman Mukhroman 237
- Media dalam Politikdan Politik Dalam Media – Rangga Galura G 243
- Kontribusi Media dalam Pembangunan di bawah Kekuasaan Konglomerat
- Rangga Galura G dan Olivia Hutagaol 251
- Komodifikasi Mitologi Rakyat dalam Tayangan Mistik di Televisi - Naniek Afrilla Framanik 263

Bagian VI:
Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat
- Peran Komunikasi Dalam Penyuluhan Pertanian – Asih Mulyaningsih 271
- Komunikasi Kelompok dan Pengembangan Potensi Masyarakat Peternak Sapi Perah
di Lembang - Damayanti W 275
- Strategi Komunikasi dalam Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima - Ida Nur’aini Noviyanti 283
- Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri di Kota Serang - Ipah Ema Jumiati 289
- Publik dan Media, Kawan atau Lawan: Media Literasi sebagai Sarana Penguatan Peran
Publik di tengah Gempuran Ekonomi Politik Media – Mufti Nurlatifah 301
- Strategi Komunikasi: Aplikasi Metode Edukatif dalam Sosialisasi Keluarga Berencana
Masyarakat Pedesaan – Nina Yuliana 309
- Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat – Tia Muthiah Umar 319
- Hubungan Karakteristik Anggota dan Efektifitas Komunikasi Organisasi Anggota KUD
Mandiri Panca Usaha Palabuhanratu - Yudi L.A Salampessy 325

Lampiran 333

viii
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Etnografi Sebagai Upaya Menempatkan Kebijakan Pembangunan Berlandaskan


pada Masyarakat dan Kebudayaan1

Ahmad Sihabudin2

Pendahuluan

Tema yang diajukan panitia seminar dan konfrensi ilmu komunikasi adalah “Budaya dan kearifan lokal
sebagai khazanah dan kekuatan masyarakat dalam pembangunan”. Namun paper yang saya buat ini lebih
mengarah kepada bagaimana kita memahami budaya dan masyarakat. Cara dan pendekatan apa dalam
memahami budaya dan masyarakat, sehingga kebijakan pembangunan berorientasi pada masyarakat.
Judul makalah yang saya ajukan dalam seminar ini adalah “Etnografi Sebagai Upaya Menempatkan
Kebijakan Pembangunan Berlandaskan pada Masyarakat dan Kebudayaan”. Paper ini banyak terinspirasi
oleh Pidato Pengukuhan saya sebagai Guru Besar ilmu komunikasi FISIP Untirta setahun yang lalu.
Berikut paper yang dapat saya sampaikan.
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) merupakan pendekatan proses “socio-
ecological”, artinya suatu proses pembangunan yang bercirikan pemenuhan kebutuhan umat manusia seraya
memperhatikan dan memelihara kualitas lingkungan hidup. Paradigma pembangunan berkelanjutan muncul
pertama kali pada tahun 1980 ketika the Union for the Conservation of Nature, menerbitkan strategi pelestarian
dunia dengan judul ”The World Conservation Strategy”. Dalam laporan itulah untuk pertama kalinya tampil
istilah ”sustainable development”. Selanjutnya konsep tersebut menjadi istilah yang dipakai diseluruh dunia,
terutama setelah diterbitkannya laporan dari the World Commission on Environment and Development (UN,
1987) , yang dibentuk oleh PBB.
Pembangunan yang sesuai dengan kondisi sosial budaya dan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya
akan memberi manfaat yang maksimal bagi masyarakat, dan dengan demikian masyarakat akan mampu
memeliharanya. Pola pembangunan yang sesuai dengan kondisi ekologis akan mengikuti kecenderungan siklus
alamiah dan akan mendapat hambatan minimum secara alamiah, sehingga mudah dan murah memeliharanya
serta dapat me-ningkatkan kemampuan ekosistem untuk mengadopsinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan.
Pengalaman memberikan pelajaran bahwa sesungguhnya ekosistem itu mampu memelihara dirinya sendiri
asal tidak dirusak oleh manusia sendiri. Ada dua persyaratan yang secara umum harus diperhatikan, yaitu (1)
kesesuaian sosial budaya dan sosial ekonomi, dan (2) kesesuaian ekologi-alam. (Kartasasmita, 2007).

Memahami Masyarakat dan Budaya dengan Etnografi


Yudistira K Garna (2008) menuturkan, etnografi diarahkan pada pengertian yang kini disebut sebagai
etnosains (ethno-science), dan etnometodologi (ethno-methodology) atau sering disebut entografi baru (The
New Ethnography). Artinya dalam pendekatan ini kita mencoba memahami gejala sosial tidak dari sudut
dirinya sebagai peneliti, melainkan dari anggapan dan pandangan orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Dengan demikian, melalui pendekatan ini peneliti tidak bermaksud menilai apakah pandangan mereka itu salah
ataukah benar, baik atau buruk, tetapi mencoba memahami dan menjelaskan pandangan mereka, yang dapat
dilihat secara etik dan emik atau secara objektif dan subjektif. Dalam antropologi dan sosiologi, pendekatan ini
bukanlah hal yang baru, tetapi sudah lama dikenal sebagai metode verstehen, yang biasa juga disebut kualitatif.
Gerry Phillipsen dalam Littlejohn, dalam buku berjudul Theories of Human Communication. (2009 :
184), menyebutkan, Ada empat asumsi etnografi komunikasi,
“Pertama, para anggota budaya akan menciptakan makna yang digunakan bersama. Mereka
menggunakan kode-kode yang memiliki derajat pemahaman yang sama. Kedua, para komunikator
dalam sebuah komunitas budaya harus mengkordinasikan tindakan-tindakannya. Oleh karena itu di
dalam komunitas itu akan terdapat aturan atau sistem dalam komunikasi. Ketiga, makna dan tindakan
bersifat spesifik dalam sebuah komunitas, sehingga antara komunitas yang satu dan lainnya akan
memiliki perbedaan dalam hal makna dan tindakan tersebut. Keempat, selain memiliki kekhususan
dalam hal makna dan tindakan, setiap komunitas juga memiliki kekhususan dalam hal cara memahami
kode-kode makna dan tindakan.”
1 Tulisan ini disampaikan dalam Seminar Nasional dan Konferensi Ilmu Komunikasi di FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).
Rabu, 3 Oktober 2012.
2 Guru Besar Komunikasi Lintas Budaya FISIP Untirta.

ix
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Etnografi merupakan pengamatan tentang aktivitas suatu kelompok sosial tertentu, dan deskripsi serta
evaluasi aktivitas, kegiatan seperti itu juga disebut etnografi (Garna, 2009). Artinya kajian lapangan dengan
model pendektan etnografi relative lebih baik dilakukan sebelum pembangunan itu dilaksanakan, karena terjadi
komunikasi dan dialog yang intensif dengan masyarakat sehingga kita dapat memahami apa yang dibutuhkan
masyarakat.
Deskripsi dan uraian etnografi itu biasanya ditulis dalam bentuk esei, yang diterbitkan sebagai
artikel atau monografi, laporan ilmiah tentang kebudayaan suatu masyarakat ataupun aspek kebudayaan dari
masyarakat tertentu. Sederhananya kajian lapangan ini dapat dilakukan oleh siapapun

Kebijakan Pembangunan berlandaskan pada Masyarakat dan Kebudayaan.


Kebijakan kebudayaan bukan berarti tidak pernah ada di tatanan peta politik Nusantara, pemerintah
kolonial Belanda tatkala menguatkan kekuasaannya di Nusantara, menempatkan semua jabatan di wilayah
yang paling gawat dalam kacamata Belanda dipercayakan kepada ahli-ahli yang tahu tentang kebudayaan dan
masyarakat setempat untuk dengan bijak (lihay?) menangani masalah politik, dan sosial regional, ekonomi
dan kebudayaan lokal kaum terjajah tanpa menimbulkan pemberontakan bersenjata yang akan amat mahal
harganya untuk dibasmi (Garna, 2001:6), (Sihabudin, 2011).
Pendekatan etnologi ketika itu amat sangat diperhatikan untuk dapat lebih mengenal dan memahami
suku bangsa yang beragam di Indonesia. Pendekatan itu mendapat tempat yang utama dalam melahirkan
kebijakan untuk meneguhkan kewibawaan kolonial di Nusantara melalui penelusuran Nusantara sebagai
ethnologisch studiveld. Profesor De Josseline De Jong, mengungkapkan dua konsep untuk dapat memahami
masyarakat di Nusantara, yaitu: Pertama, menganggap seluruh kepulauan Indonesia itu sebagai suatu lapangan
penelitian etnologi, melalui konsep itu dimaksudkan satu daerah di mana tersebar banyak kebudayaan yang
beraneka warna bentuknya, tetapi yang semuanya mengundang perhatian akan betapa sifat dasar itu cukup
konsisten, sehingga dapat dilakukan suatu metode perbandingan antara masyarakat yang memiliki sifat dasar
yang sama. Kedua, konsep mengenai pendiriannya tentang sifat dasar yang secara konsisten melandasi semua
aneka warna masyarakat dan kebudayaan yang tersebar di seluruh Nusantara, dan sekaligus merupakan prinsip-
prinsip inti susunan dari bentuk masyarakat Indonesia, (Garna, 2001).
Karena itulah melalui pendekatan tersebut, diupayakan penguasaan wilayah atau perluasan territorial
dengan cara “aman”.
Bagaimana dengan pelaksanaan program pembangunan di indoenesia yang cenderung tidak
memperhatikan kebudayaan dan masyarakat, pembangunan yang dilaksanakan selama ini cenderung
mengabaikan kebijakan yang berlandaskan pada kebudayaan.
Bila kita lihat kebelakang beberapa tahun lalu, ada kelaparan penduduk di Papua. Padahal wilayah itu
secara kasat mata alamnya telah menyediakan melimpah keperluan mereka; dan bukan itu saja, adanya kematian
ratusan penduduk asli yang bukan sekedar berita, tetapi suatu kenyataan yang dijumpai di Mapanduma dan
Timika, penyelesaian Timor Timur yang kemudian menjadi Timor Leste, Peristiwa Sanggau Ledo di Kalimantan
Barat, dan kerusuhan antra-etnik di Sampit, kerusuhan di Poso, perseteruan yang tiada henti di Ambon dan
Maluku, atau kerusuhan lainnya di berbagai kota di Indonesia, dan keinginan beberapa daerah membentuk
provinsi atau melepaskan diri dari ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Garna, 2001:6), (Sihabudin,
2011).
Semuanya itu tidaklah dapat dilepaskan dari berbagai kebijakan pembangunan yang mengabaikan
kebudayaan, dan masyarakat. Dan dari pemahaman serta keinginan membentuk kebudayaan nasional sebagai
pengejawantahan peradaban Indonesia (Garna, 2001).
Kebijakan pembangunan memang untuk memperbaiki taraf hidup dan kesejahteraan manusia, hanya
sayang dalam hal ini sering lupa memperhatikan manusia manakah yang dimaksud. Dalam lingkup Indonesia
dengan berbagai kebudayaan dan etnik masalah ini menjadi penting diperhatikan. Apa yang dianggap sebagai
hidup yang baik oleh orang Sunda tidak selamanya cocok bagi orang Banten atau Bugis; apa yang dipandang
menguntungkan oleh orang Minangkabau tidak selamanya demikian bagi orang Batak atau orang Asmat; atau
apa yang bernilai bagi orang Bali belum tentu bernilai bagi orang Baduy di Banten Selatan atau orang Bima
di Pulau Sumbawa. Karena itu, persoalan pembangunan untuk siapa menjadi sangat penting diperhatikan,
artinya, kita tidak dapat menggunakan ukuran yang ada pada sistem nilai kita saja, yang biasa menjadi penentu
ukuran penentu kebijakan itu.
Dengan pemahaman ini kebijakan pembangunan dapat ditentukan dari pandangan atau pemikiran
yang ada pada masyarakatnya, sehingga langkah yang akan ditentukan itu mengikuti realitas budaya yang
dihadapi masyarakat.

x
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Salah satu pendekatan dan riset yang dapat menjawab permasalahan tersebut adalah etnografi
komunikasi, karena berupaya mengkonstruksi tradisi dan pola komunikasi dalam suatu etnik atau komunitas
tertentu.
Perhatian pemerintah tersebut hanya mungkin akan menjadi efektif bila paradigma pembangunan
secara keseluruhan telah digeser ke arah tercapainya pembangunan yang berpusat pada rakyat (people-centered
development). Konsep ini merupakan suatu pendekatan pembangunan yang memandang inisitaf kreatif
rakyat sebagai sumberdaya pembangunan utama dan memandang kesejahteraan material dan spiritual sebagai
tujuan proses pembangunan. Tumpuan utamanya adalah partisipasi masyarakat secara riil sejak proses inisiasi
(penggalian gagasan), implementasi (perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi) sampai dengan tahap
pasca proyek yang berupa kegiatan pemeliharaan dan pelestarian. Guna menciptakan hal tersebut, diperlukan
penyiapan dan pemberdayaan aparat dan masyarakat. Paradigma pembangunan berbasis rakyat ini sebenarnya
bermakna dua.
Pertama, sebuah paradigma yang dikembangkan bagi mereka yang kurang beruntung dalam proses
pembangunan kelompok miskin, catat, terbelakang dan sebagainya. Kedua, sebagai paradigma menyeluruh
yang melihat bahwa pembangunan sebagai sebuah gerak bersama yang saling terpadu dan terkait dari rakyat,
baik “rakyat besar, menengah, kecil” maupun “rakyat maju, sedang dan terbelakang.” Paradigma tersebut bisa
dipergunakan salah satu atau keduanya.
Kematian akibat kelaparan seperti terjadi di Papua tidak bakalan terjadi, manakala pengenalan beras
dan nasi sebagai makanan pokok mereka di introduksi melalui teknik bercocok tanam yang sesuai dengan
tuntutan lingkungan alam mereka sendiri. Bukan kebijakan yang dipaksakan untuk penyeragaman makanan
pokok Indonesia (Garna, 2001).
Padahal dahulu kita pernah mendengar bahwa makanan pokok orang Papua, Maluku dan sekitarnya
adalah sagu, masyarakat Madura makann pokoknya jagung. Kemudian dalam perkembangannya mulai
mengalami pergeseran. Namun demikian dalam dua tahun terakhir ini kampanye dan sosialisasi makanan
yang mengandung karbohidrat mulai marak di gerakkan melalaui media massa, intinya mengajak masyarakat
untuk tidak tergantung pada beras (nasi).
Demikian juga dengan intensifikasi pertanian di desa`Kanekes pada Orang Baduy seperti dikenalkan
pemerintah itu tidak berjalan, karena selain bertentangan dengan pikukuh (adat istiadat, dan kepercayaan serta
norma agama Sunda Wiwitan) yang merupakan keyakinan Orang Baduy yang mampu bertahan dari waktu ke
waktu. Program itu juga tidak sesuai dengan kondisi geografis yang berbukit serta sumber atau hulu bagi sungai-
sungai besar yang mengalir ke Banten Utara.(Kurnia dan Sihabudin, 2010).
Dalam lingkup tersebut, program pembangunan yang seharusnya memperhatikan kepentingan dan
tuntutan akan kebutuhan budaya dan masyarakat lokal dalam kerangka pengembangan kebudayaan nasional,
artinya dengan metode etnografi komunikasi salah satunya dapat membantu kebijakan pembangunan dengan
memperhatikan kebudayaan lokal, sekaligus untuk kepentingan nasional.
Dari sisi ini menunjukkan kepada kita bahwa politik penyeragaman kebudayaan yang dikemas dalam
selimut kebudayaan nasional itu kini banyak digugat banyak pihak. Sehingga wujud UU No. 22 Tahun 1999,
tentang Pemerintah daerah yang dikenal dengan otonomi daerah banyak disalah artikan yang cenderung hanya
berorientasi pada kekuasaan dan pemerintahan saja, hal-hal yang terkait dengan potensi dan keunggulan lokal,
budaya nyaris tidak banyak dibicarakan dan dibahas.
Semangat otonomi ini di apresiasi beragam dan berlebihan oleh setiap daerah, telah banyak melahirkan
sikap ingin melepaskan diri dari kekuatan-kekuatan pusat. Namum demikian, dari sudut pandang ilmu yang
saya tekuni, realitas sosial-budaya yang berkembang tidak dapat dibiarkan begitu saja. Sebab, kenyataan yang
berkembang itu dapat menimbulkan banyak persoalan yang terwujud sebagai akibat meningkatnya sentimen
kemasyarakatan yang didasarkan pada semakin menebalnya rasa kesuku-bangsaan di setiap daerah, terutama
pada tataran daerah kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Komunikasi Lokal: Komunikasi Partisipatoris, Kebersamaan, dan Musyawarah


Dari uraian tentang cara melihat kehidupan masyarakat Indonesia dan geraknya yang dinamik, yang
tersimpul melalui etnografi, hal itu memberikan kemungkinan tidak hanya bermanfaat bagi pemahaman
landasan ideal belaka tetapi juga bagi upaya pada tataran tertentu yang bersifat operasional
Partisipasi masyarakat secara sadar, kritis, sukarela, murni, dan bertanggung jawab adalah baik, karena
ada kemungkinan biaya pembangunan menjadi murah, baik karena memang sesuai dengan prinsip-prinsip
dasar membangun masyarakat bangsa dan negara. Tetapi kenyataannya sulit dilaksanakan. Sulitnya partisipasi

xi
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

masyarakat dilibatkan, lebih banyak bersumber dari kurangnya kemauan atau itikad baik, komitmen moralitas,
dan kejujuran dari sebagian para komunikator, pemimpin atau penguasa, baik kalangan pemerintahan, swasta,
dan masyarakat dari semua tingakatan. (Hamijoyo, 1993:11).
Ikut sertanya masyarakat secara aktif, belum tentu dapat didefinisikan sebagai partisipasi masyarakat
murni. Hal ini tergantung dari dari jenis dan kualitasnya peran dan aktivitas`masyarakat. Peran yang paling
berkualitas adalah partisipasi masyarakat sebagai perencana aktif, pemilik, dan pengelola program.
Pengamatan dan pengalaman di beberapa negara menunjukkan bahwa tumbuh dan berkembangnya
partisipasi murni masyarakat ada hubungannya dengan faktor-faktor kultural dan struktur sosial dalam
masyarakat. Indonesia di kenal dengan “gotong royong”, “mapalus” (Sulawesi Utara), “Subak” (suatu bentuk
gotong royong untuk mengatur pengairan sawah di Bali). Di Srilanka ada “Smaradana”, Philipina dikenal
“Bayanihan”. (Hamijoyo, 1993:13).
Partisipasi murni masyarakat kenyataannya berawal dengan adanya kebersamaan (togetherness,
commonality). Kebersamaan dalam mengartikan atau mempersepsikan sesuatu. Kebersamaan dalam cara
memecahkan masalah atau kesulitan, yang penting bagi masyarakat yang bersangkutan.
Kebersamaan dalam persepsi di kalangan suatu komunitas hanya mungkin dicapai manakala diprasyarati
oleh komunikasi arus dua arah atau sirkular yang teratur, intensif, dan ektensif. “Extensif ” disini maksudnya
upaya utunk memperteguh hubungan dengan lain-lain organisasi, lembaga, dan tokoh serta orang, selain
kelompoknya sendiri. Menurut Hamijoyo (1993) ini penting demi kerjasama persahabatan (partnership) antar
kelompok yang berbeda tujuan dan kegiatannya, yang akan memperlancar komunikasi. Sekaligus mengurangi
persaingan atau ancaman suatu program dari pihak yang kurang mengerti.
Konsepsi kebersamaan ini memang penting sekali, bahkan menentukan, dalam proses komunikasi.
Karena komunikasi dapat berarti proses atau usaha untuk “menciptakan kebersamaan dalam makna” (the
production of commonness in meaning). Yang terpenting dalam komunikasi adalah kebersamaan dalam makna
itu. Menurut Hamijoyo (1993), agar komunikasi dipahami dan diterima serta dilaksanakan bersama, harus
dimungkinkan adanya peran serta untuk “mempertukarkan” dan “merundingkan” makna diantara semua pihak
dan unsur dalam komunikasi (“exchange” and “negotiation” of meaning). Sebagai tujuan akhir berbagai kegiatan
dalam masyarakat yang kita kejar adalah harmoni dan compatability atau menurut istilah kita keselarasan dan
keserasian.
Pertukaran dan perundingan makna ini dalam masyarakat Indonesia ada “lembaga” yang sudah
membudaya dan khas untuk itu, yaitu lembaga musyawarah. Tekniknya adalah dialog yang dapat diartikan
sebagai proses untuk mengenal, membandingkan dan mempertemukan unsur-unsur yang sama dari logika yang
dimusyawarahkan.
Kebudayaan digunakan untuk membicarakan tentang pola tingkah laku dan perangkat kebiasaan tertentu
sebagai acuan sikap dan tindakan manusia. Semua orang sebagai warga dan pendukung budaya masyarakat itu
biasanya sepakat tentang nilai-nilai serta norma pokok bagi acuan berpikir dan tindakan.
Akhirnya, dari situasi sosial seperti itu melahirkan peradaban Indonesia yang mengarahkan pada
terciptanya sociatel state (masyarakat yang bebas dari bayang-bayang satu kekuasaan yang mengatasnamakan
organisasi pemerintahan), dan kemudian lahir sebuah civil society. Berkenaan dengan kenyataan yang dihadapi
ini, saya kembali menegaskan bahwa pendekatan etnografi dapat dijadikan pijakan ke arah penentuan kebijakan
pembangunan untuk mencapai peradaban Indonesia sehingga cita-cita civil society menjadi nyata yang
dikembangkan dari realitas kebudayaan yang memang tumbuh di bumi Nusantara ini.

Kesimpulan

Perkenankanlah saya menyimpulkan apa yang saya sampaikan sebagai berikut:


• Memahami masyarakat melalui pendekatan etnografi merupakan strategi dalam menentukan kebijakan
pembangunan dan penataan tradisi dalam sebuah komunitas masyarakat.
• Pendekatan etnografi dapat dihubungkan dalam upaya mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang kukuh dari Sabang sampai Merauke, kesatuan itu ialah melalui pemahaman tradisi dan
pola-pola komunikasi yang berkembang dalam kelompok etnik masyarakat indonesia, yang merupakan
institusi sosial yang dihasilkan oleh peradaban sebagai kebudayaan yang tersebar di Wilayah Republik
Indonesia.
• Pendekatan etnografi dapat meminimalkan resolusi konflik yang mengarah pada disintegrasi bangsa, perlu
mempertimbangkan kebijakan kebudayaan sebagai bagian dari pembangunan. Dan, Pendekatan etnografi
berkaitan dengan proses pemberdayaan kebudayaan lokal.
• Demikianlah uraian saya dalam kesempatan yang berbahagia ini. Mudah-mudahan ada guna dan
manfaatnya.

xii
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Daftar Pustaka

Garna, Judistira K. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Primako Akademika : The Judistira Garna
Foundation.
Garna, Judistira K. 2008. Studi Perbandingan Etnografi, Bandung.Primako Akademika : The Judistira Garna
Foundation.
Garna, Judistira K. 2007. Sistim Budaya Indonesia. Bandung. Primako Akademika : The Judistira Garna
Foundation.
Garna, Judistira K. 2001. Pendekatan Etnografi Ke Arah Kebijakan Kebudayaan Dalam Perkembangan Peradaban
Indonesia. Pidato Pengukuhan Jabatan Gurubesar Antropologi dan Sosiologi. Bandung. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Padjadjaran.
Hamijoyo, Santoso.S. 1993. Landasan Ilmiah Komunikasi. Pidato Ilmiah. Penerimaan Jabatan Gurubesar Tetap
Pada Fakultas Ilmu Komunikasi. Surabaya. Universitas DR. Soetomo.
Josseline De Jong, J.P.B. 1971. Kepulauan Indonesia sebagai Lapangan penelitian Etnologi. Jakarta. Seri
terejemahan karangan-karangan Belanda, kerjasama antara LIPI dan KITLV.
Kurnia, Asep., dan Sihabudin, Ahmad. 2010. Saatnya Baduy Bicara. Jakarta. PT. Bumi Aksara.
Kartasasmita, Ginandjar. 2007. Revitalisasi Administrasi Publik Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan.
Disampaikan pada acara Wisuda Ke 44 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi
Negara Jakarta, 3 November 2007.
Kuswarno, Engkus, 2008, Etnografi Komunikasi, Bandung. Widya Padjajaran.
Liitlehjohn, Stephen W. dan Foss Karen A.2009. Theories of Human Communication. Jakarta. Penerjemah.
Muhammad Yusuf Hamdan. Penerbit Salemba Humanika.
Sihabudin, Ahmad, 2011. Etnografi Komunikasi sebuah Pendekatan Kebijakan Pembangunan Berbasis Kebudayaan
dan Pola Komunikasi Komunitas. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Dalam Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Serang.
Yusanto, Yoki. 2011. Tradisi Komunikasi Anggota kelompok Rendangan Dengan Kepala Adat. Studi Etnografi
Komunikasi Dalam Ritual Adat Bulan Purnama Opat Belas di Komunitas Adat Kesepuhan Cisungsang.
Kabupaten Lebak. Banten. Thesis. Bandung. Fakultas Ilmu Komunikasi. Universitas Padjadjaran.

xiii
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Dinamika Teknologi Komunikasi


dan Perubahan Sosial Masyarakat

Oleh:
Eddy Kurnia
President Director PT Infomedia Nusantara

Seminar dan Konferensi Nasional Ilmu Komunikasi


UNTIRTA, 3 Oktober 2012

… New waves of pressures to government

NGO/
Pressure Group Masyarakat Legislatif

PEMERINTAH

Environmental
Media Community
Degradation

xiv
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Dunia Terus Berubah


Cara kita berinteraksi – cara kita memandang
dunia – cara kita berkomunikasi – cara kita
bekerja – cara kita mendapatkan informasi –
cara kita berpikir – cara kita berbelanja – cara
kita berbagi informasi

Communications as
we know it

Government Public

Government Media Public

Opinion
Government Media Leaders/ Public
Influencers

xv
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Posisi/Peran
Komunikasi Saat Ini
(dalam konteks media relations)

Mainstream Nonmainstream
media-based Posisi /Peran Komunikasi berada di media-based
Communication simpang jalan antara media Communication
mainstream yang kian menurun
namun masih referensial (credible),
dan trend lifestyle pemakaian
informasi lewat media non
mainstream yang semakin
meningkat. Peran Komunikasi
dituntut menyikapi fase transisional
ini secara tepat.
Konsumsinya terus Fakta menunjukkan
mengalami penurunan konsumsi Internet di dunia
seiring kian berkembangnya terus mengalami
alternatif media informasi peningkatan (great jump)
berbasis ICT
Peran
Komunikasi

xvi
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Customer Habit by Activities


Beberapa perilaku masyarakat yang dapat dilihat dari aktivitas nya, Menonton
Film, Mendengarkan musik dan belanja di Mall merupakan activity masyarakat
terbesar…………

1 % hobi berolahraga

29 % hobi menonton Film


4 % hobi surfing Internet

Activity

5 % hobi menonton 27 % hobi belanja di Mall


berkebun

9 % hobi menonton Film 25 % hobi mendengarkan


musik

Trend of Media Consumption Habit (1/2)


Tren konsumsi media yang meningkat adalah Internet, tren media yang
menurun adalah Radio dan semua media cetak. Untuk yang tertinggi masih
media TV.
100 98 99 99
99 99 99 99
90 Any Telev is ion (7d)

80
Any Radio (7d)

70
Any News paper (7d)
60 56
56. 00

50 Int ernet

42. 00 41. 00
40
32 32 Any Tabloid
3033. 00
30 28 28. 00
27. 00 26
22 25
24. 00 Any Magaz ine
20 19
14
13
14 12
10 6 11
4
10
9 8 Cinema (1m)
7 47
37 6 7
6 5
4 3 4 4 4
3
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Source: Asteroid, Roy Morgan (Target Audience: All People, age 14+)

xvii
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Trend of Media Consumption Habit (2/2)

Konsumsi media tertinggi adalah TV, Outdoor dan Public Transportation


,konsumsi media yang rendah Cinema dan Pay TV, konsumsi media yang
trend meningkat adalah Internet.
100 99
98 96 97 Terr TV (y s t )
96
90
81 81 80 Pay TV (y s t )
80 80
75 Radio (y s t )
76
75 73
70
NPP (daily )
60
50 MGZ (All)
49 49
46 48
50 46
43
41 TABL (All)
40 41

32 34 Cinema (p1m)
30
30 26
30
30 29
25 Int ernet (p1w)
20 21 20
13 13 16
10 Out door (p1w)
15
10 8
6 7 7
2. 72 3. 17 2. 74 Public Trans p (p1w)
2. 45 2. 23
0
2005 2006 2007 2008 2009

Source: Nielsen Media Research IMS 2009 Wave 3 (Target Audience: Female, age 25 – 49, segment AB)

Advertising Share by Medium


As seen in the graphic, TV and magazine spending is having a decreased trend,
while Newspaper is increasing a little.

2011 63 34

2010 63 34

2009 61 35

2008 63 33

2007 65 30

2006 69 27

2005 69 26

2004 69 26

2003 69 25

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Gross Adv. Expenditure (%)

TV NPP MGZ Radio

Source : Adquest Millennium. Excluding Non Commercial Ads

xviii
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Total Industry Advertising Expenditure


The growth based on gross advertising expenditure in 2010 to 2011 was
21 %, and the CAGR for 8 years was around 20%.
72,854

21%
60,001
23%

16% 48,730 34%

19% 41,976
34%
17% 35,237
30,053 35%
17%
33%
15% 25,629 30%
22,279 27%
32%
16,863 26%
25%
25%

69% 69% 69% 69% 65% 63% 61% 63% 63%

SOURCE: Adquest Millenium, Nielsen Media Research

12

xix
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Posisi Indonesia
(Industri Broadband)

13

Pada dasarnya, praktek Komunikasi di


berbagai Negara akan sangat dipengaruhi
oleh sistem pemerintahan yang dianut

xx
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Challenges of Communication (PR)


Practices among Countries
High
USA

Two way Symetric


model

Europe
Challenges/Pressures

Indonesia
Two way
India
Asymetric model
Spore

Malaysia
Public
Information
China model

North Korea
Press agentry
model

Authoritarian Liberal

Communication (PR) Models


Model

One-Way Two-Way

Press Agentry/ Public Information Two-Way Two-Way


Publicity Asymmetric Symmetric

Purpose Propaganda Dissemination of Scientific Mutual


information persuasion understanding
Organizational Advocacy Dissemination of Advocacy Mediation
Contribution information
Nature of One-way; One-way; truth Two-way; Two-way;
Communication complete truth Important imbalanced effects Balanced effects
not essential

Comm. Model Source -> Receiver Source -> Receiver Source -> Receiver Group -> Group
feedback

Nature of Research Little; “counting Little; readability, Formative; Formative;


house” readership evaluative of evaluative of
attitudes understanding

Sumber: Grunig and Hunt, Managing Public Relations (1984), sebagaimana diadaptasi oleh
Wilcox at al dalam Public Relations: Strategies and Tactics (2000).

xxi
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Tantangan Praktisi Komunikasi


Tinggi

Tuntutan terhadap kualifikasi


Praktisi Komunikasi semakin
tinggi seiring dengan
Tuntutan Kualifikasi

semakin tingginya tingkat


keterbukaan informasi publik
sebagai konsekuensi sistem
pemerintahan demokratis

Tinggi
Tingkat Keterbukaan

Approaches to

Change People

Process Technology

xxii
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

xxiii
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Terimakasih
xxiv
Bagian I :

Peran Etika Komunikasi Politik dalam


Membangun Kredibilitas Pemerintah
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Pentingnya Penciptaan dan Promosi Landmark


Provinsi Banten
Ari Pandu Witantra 1)

Abstract
Landmark takes as an identity of an area. Banten Province as one of the recently born still needs a landmark
that can be an important icon tourist destination. In the first year of study will examine the icons, objects,
symbols that exist in Banten to be developed into one of the candidate landmarks Banten. Quantitative
research uses non-experimental approach using a correlation surveys, case studies, trend studies to describe
the actual situation occurred in Banten. The findings will be obtained will be recommendations for decision-
makers to realize the creation of landmarks for the Province of Banten. This study will examine the option
most appropriate method of promotion to make the proposed object being landmarks Banten province in
order to be widely accepted for the Banten and tourists both local or international.

Keyword : landmark, tourism, IMC

1. Pendahuluan Pembenaman di benak wisatawan baik lokal maupun


Siapa yang tak ingin melewatkan berfoto di mancanegara bahwa objek tersebut adalah icon atau
dengan background menara Eiffel di Paris atau Monas landmark provinsi Banten adalah sebuah keharusan.
di Jakarta? Wisatawan dari luar Bandung mungkin tak Seringkali promosi ini ditinggalkan oleh masyarakat
akan merasa lengkap ketika ke Bandung jika belum setelah terpilihnya sebuah objek sebagai icon atau
berfoto di depan Gedung Sate. Jembatan Barelang di landmark suatu daerah.
Batam, Jembatan Ampera di Palembang, Tugu Yogya, Terciptanya landmark Provinsi Banten kelak
Borobudur di Magelang, dan banyak lagi. Tempat- akan menjadi daya tarik pariwisata agar wisatawan
tempat yang jadi destinasi wisata itu adalah icon atau datang kembali ke Banten dengan tidak meninggalkan
landmark yang ada di masing-masing daerah. landmark tersebut sebagai salah satu tujuannya ke
Bagaimana dengan Banten? Banten memiliki Banten. Pengelolaan pariwisata secara baik akan
banyak tujuan wisata, baik sektor bahari atau sektor mendatangkan wisatawan yang banyak jumlahnya
daratan lainnya. Banten memiliki potensi-potensi dan secara otomatis akan menarik investor untuk
tujuan pariwisata yang bisa dijadikan landmark atau mengembangkan usahanya di Provinsi Banten.
icon untuk daerahnya. Sayangnya belum ada pengelola Penelitian ini memiliki tujuan untuk
atau pemikiran yang lebih maju yang bermaksud membantu merekomendasikan kepada pemerintah
membuat terciptanya landmark Banten. daerah sebuah icon atau landmark pilihan masyarakat
Landmark atau icon dari suatu daerah tidak banten yang sesuai dengan kaidah estetika dan syarat
akan tercipta jika masyarakatnya tidak paham dan untuk menjadikan sebuah objek yang terdapat
tidak memikirkan hal tersebut. Landmark bisa di Provinsi Banten menjadi Icon atau Landmark
tercipta sebagai salah satu hasil pencitraan suatu provinsi ini. Dan tak berhenti disini, penelitian ini
daerah. banyak tempat dan bangunan di Banten yang juga akan mencoba membantu dengan mengkaji
sebenarnya dapat dikelola menjadi sebuah icon atau strategi promosi yang tepat bagi pengembangan dan
landmark Provinsi Banten. Jika masyarakat banten, pembenaman landmark atau icon Provinsi Banten di
pengelola pariwisata dan pemerintah daerah jeli dan benak wisatawan lokal dan mancanegara.
serius mengelolanya, bukan tidak mungkin dalam Sebagian orang menganggap icon atau
waktu dekat icon atau landmark Provinsi Banten akan landmark suatu daerah tidak begitu penting. Namun
tercipta. sebenarnya keberadaan suatu kota atau kawasan dapat
Terciptanya landmark atau icon Provinsi dipengaruhi oleh citra kawasan tersebut. Secara alami,
Banten tidak bisa berhenti begitu saja begitu salah manusia akan mudah kembali mengingat tempat yang
satu objek terpilih menjadi icon Provinsi Banten. ia anggap baik, indah dan nyaman. Pencitraan sebuah
Promosi perlu dilakukan secara baik, menyeluruh objek atau tempat wisata yang baik dan nyaman akan
dan terintegrasi. Strategi promosi yang baik harus membuat orang akan kembali mengunjunginya pada
ditentukan agar pencitraan objek yang terpilih benar- waktu yang berbeda.
benar menjadi icon atau Landmark Provinsi Banten.
1)
Dosen pada Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.

1
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

2. Pembahasan Penciptaan landmark ini bukanlah hal yang


Banten sebagai sebuah provinsi yang masih mudah dilakukan walaupun tampak sederhana untuk
bisa dibilang baru membutuhkan satu landmark atau menunjuk saja salah satu objek sebagai landmark atau
icon yang dapat membuat wisatawan kembali datang icon suatu daerah. penciptaan landmark memerlukan
untuk berkunjung. Banten sudah memiliki banyak syarat dan fungsi agar terciptanya landmark atau
objek wisata, objek sejarah, objek penelitian dan yang penanda itu benar-benar mewakilkan Banten dalam
lainnya. Namun hingga saat ini belum ada satu objek artian yang positif. Landmark juga bisa mewakilkan
yang benar-benar ditunjuk sebagai salah satu landmark karakter suatu daerah, oleh karena itu penentuan
atau icon provinsi banten. landmark tidak bisa asal tunjuk. Jika salah dalam
Marilah sejenak kita tilik apa yang terdapat di penentuan landmark, bukan tidak mungkin
logo provinsi Banten. Logo Banten memiliki beberapa pencitraan daerah tersebut dapat menimbulkan kesan
objek yang dianggap menjadi ciri khas banten. Di yang sebenarnya bukan karakter dari daerah yang
dalam logo Banten terdapat gambar padi dan kapas, dimaksud. Penciptaan landmark atau icon yang tepat
menara dan gapura masjid Banten, Gunung Krakatau, dapat mempertegas ciri, kesan dan karakter suatu
landasan pacu Soekarno Hatta, badak bercula satu, daerah.
perairan dan perindustrian. Proses penciptaan landmark ini tidak
berhenti pada saat penunjukkan resmi suatu objek
menjadi landmark Provinsi Banten. Dibutuhkan
promosi yang tepat agar pencitraan Banten melalui
Landmarknya berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Strategi promosi harus dikaji dengan baik, tepat
dan terintegrasi agar tidak terjadi kesalahan dalam
menginformasikannya kepada publik. Terintegrasi
adalah syarat mutlak untuk mengawasi jalannya
promosi agar tidak terjadi kerancuan informasi yang
didapat dari sumber yang berbeda. Selain itu strategi
promosi yang baik harus dikaji secara mendalam agar
tepat sasaran dan tujuannya. Penciptaan landmark
baru di suatu daerah memerlukan pembenaman
Gambar 1. Logo Provinsi Banten pemikiran di benak masyarakat luas.
Merujuk pada Hermawan Kartajaya,
Beberapa gambar yang ada dalam logo landmark itu sendiri adalah sebuah simbol visual yg
mengindentifikasikan suatu kota berdasarkan bentuk
Provinsi Banten adalah beberapa ciri khas yang ada
visual tertentu yang kuat karena memiliki suatu
di Banten yang beberapa diantaranya tidak terdapat yang khas dan tidak dimiliki daerah lain serta berada
di daerah lain. Jika dikelola dengan baik, bukan tidak pada tempat strategis sebuah kota, dimana arah atau
mungkin salah satunya dapat dijadikan icon atau aktivitas saling bertemu.
landmark dari Provinsi Banten. Urgensi penentuan Hal ini kemudian diperkuat oleh Thomas
landmark ini mungkin dapat menjadi acuan bagi Gordon Cullen yang menyatakan bahwa landmark
pengembangan pembangunan di Provinsi Banten. merupakan suatu simbol yang dibuat secara visual
menarik dan ditempatkan pada tempat yang menarik
2.1. Pembangunan Landmark Provinsi Banten perhatian, biasanya mempunyai bentuk unik atau
Terciptanya landmark Provinsi Banten pada monumental serta terdapat perbedaan skala dalam
akhirnya dapat menjadi salah satu acuan untuk lingkungannya. Lebih lanjut dikatakannya bahwa
pengembangan pembangunan di Provinsi Banten. beberapa landmark hanya mempunyai arti di daerah
Jika kita lihat saat ini daerah yang paling memiliki kecil dan hanya dapat dilihat di daerah itu atau titik
ciri khas dalam pembangunannya ada pulau Bali. yang menjadi ciri dari suatu kawasan.
Hampir dan mungkin bahkan seluruh bangunan Heru Puboyo Hidayat dalam diskusi ilmiahnya
di Banten pada 28 Maret tahun 2012 mengatakan
di Pulau Bali memiliki ciri khas Pura di salah satu
bahwa landmark adalah suatu benda atau bangunan
bagian bangunannya. Hingga Bandara Internasional yang unik atau berbeda yang biasanya menjadi ciri
Soekarno Hatta yang ada di Banten juga memiliki khas bagi suatu tempat. Masih menurutnya, landmark
bagian arsitektur dari pulau dewata ini. Mungkin dapat dibagi menjadi 2 kategori, Natural Landmark
suatu saat perlu di tambahkan icon atau landmark dan Artificial Landmark. Natural landmark dapat
Banten di kawasan Bandara Internasional yang lebih ditunjuk dari konfigurasi bentang alam seperti
sering dikatakan berada di kawasan Jakarta daripada gunung, lembah, sungai, dan lainnya. Dalam kategori
Banten. lain yaitu Artificial Landmark, Hidayat menyebutkan

2
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

landmark atau penanda dari kategori ini merupakan jalan menuju Kraton dan juga jalan antar kota seperti
obyek buatan untuk membantu menemu-kenali jalan menuju kota Solo, Magelang, dan Wates. Tugu
lokasi/petunjuk arah seperti rambu-rambu jalan, merupakan persimpangan ketiga arah jalan tersebut.
bangunan/ gedung, alun-alun, taman, patung, dan Menurut sejarah memang Tugu Yogya
lain-lain. digunakan pihak Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat
Menurut wikipedia Indonesia: “landmark  sebagai salah satu elemen dalam pembentukan garis
adalah sesuatu  objek geografis yang digunakan oleh imajiner (garis yang tidak terlihat secara nyata) yang
para pengelana sebagai penanda untuk bisa kembali ke menghubungkan antara gunung Merapi, Tugu, Kraton
suatu area. Dalam konteks modern hal tersebut bisa Yogya, Panggung Krapyak dan Laut Kidul sebagai
berwujud apa saja yang bisa dikenali seperti monumen, garis lurus. Hal ini menjadikan Tugu sebagai landmark
gedung ataupun sculpture lain.” kota Yogya mempunyai arti lebih daripada sekedar
Sedangkan dalam buku Perancangan Kota landmark kota sebagai bangunan cagar budaya. Di
Secara Terpadu (Markus Zahnd, 2006), landmark kawasan lain pun hal tersebut banyak dijumpai, baik
dimaknai sebagai “titik referensi seperti elemen node, dalam skala besar ataupun kecil.
tetapi orang tidak masuk ke dalamnya karena bisa
dilihat dari luar letaknya. Landmark adalah elemen 2.4. Penunjuk arah
eksternal dan merupakan bentuk visual yang menonjol Dalam suatu kawasan maju yang mempunyai
dari kota.” penduduk padat dan banyaknya bangunan baik hunian,
Keberadaan landmark suatu kawasan sangat komersial, pendidikan dan pemerintahan dibutuhkan
penting saat ini. Ditengah maraknya perkembangan sesuatu yang menjadi acuan untuk menemukan arah.
global lewat kebebasan informasi, gaya bangunan Adanya landmark yang lebih menonjol daripada
dan tata kota menjadi serupa satu sama lain. Gaya bangunan di sekitar akan membantu untuk dapat
bangunan secara arsitektural merupakan gaya yang menentukan arah tujuan. Acuan tersebut dapat
berlaku di seluruh dunia. Meskipun dalam aplikasinya berupa bangunan tinggi, jembatan layang (fly over),
saat ini mulai dikembalikan pada kearifan lokal, monumen tinggi, dan sebagainya. Aspek paling
namun kemiripan gaya tersebut sedikit mengaburkan penting adalah acuan tersebut dapat terlihat menonjol
ciri khas dari suatu kawasan. daripada bangunan lainnya.
Pengunjung kota Paris akan lebih cepat
2.2. Landmark Mempermudah Manusia dalam menemukan arah ke Menara Eiffel karena ketinggian
Mengenali Tempat Berpijak bangunan yang terlihat jelas. Begitu juga menara
Ketika kita mengunjungi suatu kawasan yang Petronas, World Trade Centre, dan bangunan tinggi
belum pernah kita kenal ataupun kita kunjungi, kita lain di dunia. Disamping bangunan tinggi, keberadaan
akan mencari sesuatu yang dapat kita jadikan sebagai bukit atau gunung dari suatu kawasan akan memberi
acuan awal yang menjadi patokan kita untuk kembali informasi arah yang jelas, seperti gunung Merapi yang
apabila akan berkeliling kawasan tersebut. Acuan awal berada di sebelah utara kota Yogyakarta.
yang kita pilih pasti sesuatu yang mudah diingat,
seperti tugu, taman kota, atau tempat kita pertama kali 2.5. Pembentuk Skyline
memasuki kawasan tersebut seperti gapura, bandara, Bangunan dalam suatu kawasan memang
terminal, dan sebagainya. memberikan warna pada wajah kota. Namun hal
Dalam perancangan suatu kawasan, tersebut hanya jika dilihat dari sudut pandang yang
keberadaan acuan tersebut sangat penting. Tidak memungkinkan. Begitu juga dengan ketinggian
adanya acuan yang dapat digunakan akan membawa bangunan beraneka ragam, akan membentuk skyline
citra kurang baik bagi kawasan tersebut. Terlebih dari kawasan tersebut. Ketinggian bangunan yang
bagi pengunjung dari luar kawasan atau lebih sering hanya dapat dilihat puncaknya saja akan memberi nilai
disebut turis karena akan membuat bingung ketika artistik luar biasa bagi kawasan tersebut. Keunikan
mereka berkeliling dalam kawasan tersebut. dari tata bangunan dapat menjadi landmark tersendiri
bagi kawasan tersebut.
2.3. Hierarki suatu Wilayah Selain menambah nilai artistik suatu kawasan,
Selain digunakan untuk penanda kawasan, ketinggian bangunan yang berbeda-beda dapat
keberadaan landmark juga sering digunakan sebagai memberikan informasi mengenai fungsi bangunan
hirarki suatu wilayah. Banyak contoh dimana suatu tersebut. Bentuk bangunan yang dapat terlihat jelas
landmark kawasan menjadi titik penting dalam dari jarak jauh dapat mengindikasikan apakah suatu
merencanakan tata kota, jalur transportasi, maupun bangunan sebagai bangunan hunian, komersial,
hirarki kebudayaan. Sebagai contoh, keberadaan Tugu pemerintahan maupun fungsi lainnya. Dengan
Yogyakarta yang saat ini menjadi ikonnya kota gudeg. demikian akan mudah bagi pengunjung untuk
Jalan-jalan utama yang dibangun di kota menentukan arah dan sebagai penanda kawasan.
Yogyakarta mempunyai pusat di Tugu Yogya. Seperti

3
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

2.6. Integrated marketing communications dan komunikasi ide.


Integrated Marketing Communication 2. Mendefinisikan Ruang Lingkup Marketing
atau biasa disebut dengan Komunikasi Pemasaran Komunikasi
Terpadu adalah sebuah proses perencanaan Meliputi perluasan elemen komunikasi,
marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep memberikan informasi kepada publik, dan
perencanaan komprehensif untuk mengevaluasi mengevaluasi feedback.
peranan strategis dari berbagai elemen komunikasi 3. Mengaplikasikan Teknologi Informasi
pemasaran, seperti public relation, advertising, direct Memanfaatkan teknologi informasi dengan
selling, sales promotion, dan interactive marketing, untuk membuat database manajemen untuk mengelola
memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh hubungan dengan konsumen. Di sini fokus utama
komunikasi yang maksimum (Duncan, 2004). dari penelitian ini lebih kepada pemanfaatan
Komunikasi Pemasaran Terpadu sering website dan pusat informasi secara online sebagai
disebut dengan IMC merupakan sebuah proses promosi potensial Landmark Provinsi Banten.
strategi bisnis dalam mengelola hubungan dengan
konsumen yang intinya untuk menggerakkan brand 3. Simpulan
value (Ruslan, 2008). Jika kita tilik kembali beberapa catatan diatas,
Memasuki awal tahun 1990an, kegiatan penulis merasa bahwa penciptaan landmark, khususnya
bisnis, khususnya pemasaran tidak lagi mengacu di Provinsi Banten dianggap perlu. Pemerintah Daerah
kepada strategi pemasaran tradisional, melainkan juga perlu memikirkan sebuah cara agar landmark
lebih mengacu pada strategi pemasaran modern Provinsi Banten ini cepat terwujud demi kemajuan
dengan konsep 4P (Product, Price, Place, Promotion) perkembangan pariwisata di Banten. Selanjutnya
(Duncan, 2004). Kemunculan strategi 4P inilah yang yang tidak kalah penting, promosi landmark tersebut
menandai hadirnya komunikasi pemasaran terpadu, harus dilaksanakan dengan baik. Tak ada penjualan
dengan tidak hanya menggunakan iklan melainkan citra yang cepat dan baik hasilnya tanpa melakukan
juga menggunakan public relations. promosi. Terakhir, ketersediaan sarana dan prasarana
Pada kasus ini, bagaimana peranan Integrated ke arah penciptaan landmark juga perlu dipikirkan
Marekting Communication digunakan sebagai agar wisatawan yang datang ke landmark Provinsi
kerangka teori dalam melihat bagaimana komunikasi Banten tidak akan jera untuk kembali datang dan
digunakan sebagai kampanye dalam mempromosikan mengabadikan momen terbaiknya di Provinsi Banten.
landmark Provinsi Banten. Titik tekan kegiatan IMC
di sini lebih kepada bagaimana strategi penggunaan Daftar Pustaka
media online dalam kegiatan promosi penanaman
landmark Provinsi Banten di benak masyarakat. Duncan, Tom. 2004. IMC: Using Advertising &
Tujuan yang ingin dicapai IMC adalah untuk Promotion to Build Brand. First Edition.
memengaruhi masyarakat dengan elemen promosinya McGraw-Hill, Inc.
sampai ke tingkat kognisi, affeksi, dan konasi. Elemen ___________ 2005. Principles of Advertising & IMC.
promosi yang digunakan terbagi atas soft sell dan Second Edition. Mc. Graw Hill.Inc.
hard sell. Jadi, tujuan dari penggunaan IMC di sini Kirk, J. & Miller, M. 1986. Reliability and validity in
bukan hanya sekedar menanamkan pemikiran dan qualitative research, Sage.
membangun minat terhadap wisata ke landmark Lexy J. Moleong, 2006, Metodologi Penelitian Kualitatif
Banten, akan tetapi juga sampai kepada bagaimana Edisi Revisi, Bandung:PT. Remaja Rosdakarya
jumlah wisatawan juga dapat meningkat secara Offset
signifikan. Pujani V, Besra E. 2009. Model Penggunaan Website
Soft sell berupa advertising, public relation, E-Commerce di Indonesia: Analisa Kualitatif
CSR, interactive marketing yang bertujuan untuk dan Kuantitatif. Jakarta.
memengaruhi konsumen ke tingkat kognisi dan Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations &
affeksi. Sedangkan, hardsell berupa personal selling, Media Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
direct marketing, sales promotion untuk memengaruhi Persada
konsumen ke tingkat konasi. Sugiarto. 2001. Teknik Sampling. Jakarta : PT.
Tahapan Integrated Marketing Gramedia Pustaka Utama.
Communication yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain sebagai berikut: Sumber Lain:
1. Koodinasi taktis http://bondanprihastomo.wordpress.
Meliputi pengkombinasian komunikasi com/2011/02/22/landmark-vista-dan-focal-
interpersonal dan cross-functional sebagai point/ pada Februari 2011.
elemen promosi. Mampu melihat tujuan secara http://www.skyscrapercity.com/showthread.
spesifik yang disesuaikan dengan tools promosi php?t=409547&page=6 pada Agustus 2011.

4
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Sinyo Harry Sarundajang: Mengatasi Konflik Maluku dan


Maluku Utara dengan Pendekatan Dialogis

H. H. Daniel Tamburian1)

I. Pendahuluan merupakan warga Ambon beragama Kristen dan


Sebuah sistem demokrasi memiliki paradoks pada seorang lagi warga Bugis yang beragama Islam.
dirinya sendiri. Di satu sisi, demokrasi memberikan Peristiwa ini sebenarnya adalah murni tindakan
kepada kita kehidupan yang bebas di mana kita bisa kriminal biasa, namun kemudian berkembang menjadi
mengembangkan dan memperkuat nilai-nilai universal sebuah kerusuhan dan konflik yang berlatarbelakang
seperti kemajemukan, toleransi, dan inklusivitas. Di agama, yaitu Kristen dan Islam. Pecahnya kerusuhan
sisi lainnya, demokrasi juga memberi kesempatan bagi atau konflik Ambon menunjukkan bahwa Indonesia
munculnya ikatan primordialisme dan sikap eksklusif sangat rentan dengan perpecahan. Negara Indonesia
masyarakat. Sebuah negara yang mengembangkan yang terdiri dari beribu-ribu pulau, budaya, dan
nilai-nilai demokrasi bila mampu mengelola segala bahasa dan beragam etnis dan agama terancam pecah
perbedaan yang ada akan mampu menjadi negara kuat dan menjadi negara gagal seperti Yugoslavia.
dan maju. Singapura, sebagai contoh, adalah sebuah Sementara itu di waktu yang hampir bersamaan
negara demokrasi yang terdiri dari berbagai etnik dan terjadi konflik di Maluku Utara. Konflik di Maluku
agama yang mampu mengelola semua perbedaan yang Utara ini seperti mengulang apa yang terjadi di
ada sehingga menjadikan Singapura sebagai salah satu Ambon dimana kelompok Kristen dan kelompok
negara kuat secara ekonomi dan maju di kawasan Asia Islam bertikai dan saling membunuh satu sama lain.
Tenggara. Sebaliknya, Yugoslavia menjadi salah satu Berbagai konflik yang terjadi di wilayah Indonesia
negara yang gagal dan akhirnya pecah dan hancur melahirkan kejahatan dan pelanggaran hukum dan
karena tidak mampu mengelola perbedaan yang ada di hak asasi manusia. Pembantaian manusia dan ancaman
dalam diri mereka setelah tumbangnya rejim otoriter. disintegrasi bangsa menanti di depan mata.
Kondisi yang mirip dengan apa yang terjadi di Di tengah-tengah ancaman perpecahan
Yugoslavia terjadi di Indonesia. Konflik agama, ras, bangsa karena munculnya berbagai macam konflik,
golongan, dan suku atau biasa disebut dengan istilah muncul figur-figur yang mempersatukan dan
SARA mencuat setelah tumbangnya Soeharto dengan memiliki komitmen kuat terhadap ke-Indonesiaan
rejim otoriternya Orde Baru (ORBA). Berbagai yang beragam. Salah seorang yang kemudian tampil
konflik terjadi di sejumlah daerah yang mengancam menjadi tokoh pemersatu dan pembawa damai dalam
keutuhan Indonesia sebagai sebuah bangsa. Pada 18 mengatasi konflik yang berbau SARA adalah Sinyo
Februari terjadi konflik antara etnis Madura dengan Harry Sarundajang. Putra Minahasa (Manado) ini
etnis Dayak di kota Sampit, Kalimantan Tengah. berhasil memadamkan konflik yang terjadi di propinsi
Konflik antara etnis Madura dan Dayak sebenarnya Maluku dan Maluku Utara. Di tanah kelahirannya
pernah terjadi dalam skala yang besar pada akhir era beliau juga adalah tokoh masyarakat dan pimpinan
Soeharto yaitu Desember tahun 1996 dan Januari yang disegani.
1997, namun konflik yang terjadi di kota Sampit jauh
lebih besar. 2. Pembahasan
Konflik lain dalam skala besar adalah konflik
yang terjadi di Poso. Sebenarnya konflik di Poso 2.1. Konflik dalam Perspektif Ilmu Komunikasi
terjadi dalam sebanyak tiga. Konflik pertama kali Usia konflik dalam masyarakat sama tuanya
muncul di akhir tahun 1998 kemudian berselang dengan peradaban manusia. Kitab suci menceritakan
tujuh belas bulan kemudian, tepatnya April 2000 pertama kali munculnya konflik adalah ketika
terjadi konflik kedua. Pada Sabtu, 29 Oktober 2005 Kain membunuh adiknya Habel. Kitab Kejadian
kota Poso digemparkan oleh penemuan tiga tubuh menggambarkan bagaimana Kain iri hati terhadap
siswi berseragam SMU bersimbah darah, tanpa adiknya Habel yang korban persembahannya diterima
kepala tergeletak mengenaskan di jalan setapak Bukit Tuhan, sementara korban persembahan dirinya
Bambu. Masyarakat Poso yang sebelumnya hidup ditolak. Kain tidak berbicara atau berkomunikasi
rukun, damai, dan berdampingan akhirnya menjadi dengan Tuhan mengapa persembahannya ditolak dan
bermusuhan dan terpecah kedalam dua kelompok, tidak juga berbicara dengan Habel, adiknya. Namun
yaitu kelompok Kristen dan kelompok Islam. panas hatinya telah membakar dia dan membawa
Pada Januari 1999 terjadi pertikaian antara dirinya kepada sebuah amarah yang berujung kepada
dua orang pemuda, yang seorang supir angkot yang pembunuhan adiknya.
1 Dosen di Universitas Tarumanegara, Jakarta.

5
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Ada banyak faktor yang bisa memicu timbulnya atau misinterpretation antara pengirim dan penerima
sebuah konflik, namun umumnya konflik yang terjadi pesan. Miscommunication dan misinterpretation
di masyarakat dapat timbul karena adanya perbedaan sering terjadi disebabkan tidak jelasnya sesuatu yang
nilai dan atau kepentingan yang mucul. Konflik dikatakan seseorang atau tidak jelasnya kepada siapa
Maluku tidak lepas dari adanya benturan kepentingan kata-kata tadi ditujukan.
elit-elit politik di dalam dan luar negeri. Sementara
konflik yang terjadi di Maluku Utara sebenarnya
dilatarbelakangi oleh persaingan antara dua kesultanan
Ternate dan Tidore dalam memperebutkan hegemoni
di wilayah Halmahera Utara dan Tengah. Kedua
konflik tersebut kemudian berkembang menjadi
konflik horizontal dengan latar belakang agama.
Daniel Webster mendefinisikan konflik
sebagai: persaingan atau pertentangan antara pihak- Model Komunikasi Shannon & Weaver
pihak yang tidak cocok satu sama lain; keadaan Sumber: Werner J. Severin & James W. Tankard
atau perilaku yang bertentangan; perselisihan akibat
kebutuhan, dorongan, keinginan, atau tuntutan Manusia tidak dapat tidak berkomunikasi
yang bertentangan. Pickering sendiri mendefinisikan karena sejatinya manusia diciptakan untuk
konflik sebagai adanya beberapa pilihan yang berkomunikasi dalam rangka membangun relasi
saling bersaing atau tidak selaras (Pickering, 2006: dengan sesama. Homo Homini Socius, manusia adalah
1). Sementara Wilmot & Hocker mendefinisikan makhluk yang bermasyarakat. Tidak ada satupun
konflik sebagai: “an expressed struggle between at least manusia di atas bumi ini yang dapat hidup sendiri dan
two interdependent parties who perceive incompatible tidak terkoneksi dengan anggota masyarakat lainnya.
goals, scarce resources, and interference from others in Namun, seringkali terjadi komunikasi yang dibangun
achieving their goals” (perjuangan yang diekspresikan tidaklah seperti yang diharapkan atau berjalan lancar.
antara sekurang-kurangnya dua pihak yang saling Kesalahan dalam membangun komunikasi bisa
bergantung yang mempersepsikan tujuan-tujuan yang berujung pada konflik. Hal ini dikarenakan adanya
tidak sepadan, sumberdaya yang langka, dan campur perbedaan latar belakang yang dimiliki oleh masing-
tangan dari pihak-pihak lain dalam mencapai tujuan masing partisipan. Perbedaan-perbedaan tersebut
mereka (Tubbs & Moss, 2006: 177) dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok besar,
Perjuangan yang dimaksud definisi di atas yaitu perbedaan karena “frame of reference” dan “field
menggambarkan perbedaan di antara pihak-pihak of experience”.
tersebut yang dinyatakan, dikenali, dan dialami. Wilbur Schramm mengembangkan model
Konsep perjuangan berkaitan dengan usaha yang komunikasi yang menggambarkan bahwa hanya
dirancang untuk mencapai tujuan, untuk memperoleh apa yang dialami bersama oleh komunikator dan
sumberdaya, dan untuk memperoleh imbalan yang komunikan yang benar-benar dikomunikasikan,
juga tengah dicari oleh pihak lain. karena hanya bagian dari sinyal itu yang dipahami,
Kasali (2008: 222) menjelaskan bahwa konflik baik oleh komunikator maupun oleh komunikan.
(krisis) dalam bahasa Cina merupakan kombinasi dari Komunikasi akan berjalan dengan baik manakala
dua kata Wei-Ji yang berarti “bahaya” dan “peluang”. masing-masing partisipan memiliki field of experience
Konflik, dalam pengertian krisis, adalah sebuah turning dan frame of reference yang sama. Sebaliknya, gangguan
point for better or worse. Dapat juga dikatakan bahwa akan terjadi bila masing-masing partisipan memiliki
krisis adalah suatu waktu yang krusial, atau momen field of experience dan frame of reference berbeda.
yang menentukan (decisive moment). Konflik Maluku
dan Maluku Utara adalah contoh bahwa sebuah
konflik atau krisis merupakan peluang dan turning
point for better bila ditangani dengan benar dan tepat.
Dari sudut ilmu komunikasi konflik dapat
terjadi karena adanya gangguan atau noise ketika
komunikator mengirim pesan kepada komunikan.
Menurut Weaver gangguan adalah informasi palsu dan
meningkatkan ketidakpastian (Severin & Tankard,
2011: 61). Proses komunikasi terjadi ketika seseorang Model Komunikasi Wilbur Schramm
mengirim pesan dan di tengah jalan pesan tersebut Sumber: Severin & James Tankard 2011
mendapat gangguan sehingga penerima pesan tidak
dapat menangkap isi pesan secara utuh. Distorsi pesan Model komunikasi yang dikembangkan oleh
dapat terjadi karena adanya gangguan yang diterima Wilbur Schramm di atas merupakan salah satu model
saat pesan dikirim sehingga tercipta miscommunication yang menekankan pada partisipasi aktif kedua belah

6
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

pihak partisipan. Pada banyak model komunikasi Berkomunikasi disaat krisis atau konflik tentu
proses menerima dan menafsirkan pesan disebut jauh lebih berat dan memiliki tingkat kesulitan yang
dengan decoding atau penyandian-balik. Proses ini tinggi. Tidak semua orang bisa melakukannya, apalagi
melibatkan persepsi atau meliputi rangsangan perasaan melakukannya dengan sukses karena pada saat krisis
dan proses informasi selanjutnya. atau konflik ada syarat-syarat yang harus dipenuhi
Lahlry mendefinisikan persepsi sebagai proses seseorang agar mampu memenangkan hati orang
yang kita gunakan untuk menginterpretasikan data- lain. Dalam mengatasi konflik sesorang komunikator
data sensoris (Severin & Tankard, 2011: 83). Persepsi harus bisa bersikap netral, tidak memihak salah satu
seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor psikologis, pihak sekalipun ia berasal dari salah satu pihak yang
pengalaman masa lalu, budaya, motivasi, suasana hati, bertikai atau berkonflik tersebut. Komunikator juga
dan sikap. Persepsi masing-masing orang terhadap harus sabar, mampu mengontrol emosinya agar tidak
sebuah fenomena atau peristiwa tidaklah sama. mudah terprovokasi oleh sikap atau tindakan dari
Persepsi seseorang bisa saja salah sehingga tindakan pihak-pihak yang bertikai. Ia juga harus memiliki
yang dia ambil pun akhirnya salah juga. Bentrokan, kemampuan mendengar dengan baik dan bersikap
krisis, atau konflik bisa muncul karena adanya adil. Komunikator harus mampu memisahkan
pertentangan atau persaingan dari beragam persepsi fakta dari rasa sehingga mampu bersikap tegas dan
yang berbeda tersebut. berpihak pada kebenaran. Seorang komunikator wajib
Pada konflik yang terjadi di Maluku terlihat memiliki kemampuan bernegosiasi dan bargaining
jelas bagaimana persepsi memainkan peran penting (tawar-menawar). Kemampuan ini diperlukan untuk
sehingga sebuah pertikaian dua pemuda yang murni mencari titik temu bagi pihak-pihak yang bertikai
adalah perbuatan kriminal berkembang menjadi yang nantinya akan menghasilkan kompromi. Semua
sebuah konflik sosial yang hebat dengan latarbelakang syarat di atas harus bisa dikomunikasikan.
agama dan suku. Seorang pemuda Kristen Maluku Tubbs & Moss (2006: 187) memaparkan
berinisial JL, yang adalah seorang sopir angkot tentang bagaimana menyelesaikan konflik. Ia
dimintai uang oleh seorang pemuda Muslim Bugis mengungkapkannya dalam guidelines in resolving
berinisial NS. Keduanya kemudian terlibat pertikaian conflict:
di mana NS kemudian lari ke desa Batu Merah. Warga - Pick your conflicts. Don’t argue over
Batu Merah menanyakan apa yang terjadi kepada NS everything.
yang dijawab oleh NS bahwa ia akan dibunuh oleh - Develop a reputation as someone who admits
orang Kristen. Kronologis peristiwa ini berdasarkan when you are wrong.
apa yang diceritakan oleh Yayasan Sala Waku Maluku, - Provide an alternative for ideas you oppose.
sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal. Don’t knock down the ideas of others without
Sentimen agama menjadi pemicu timbulnya konflik having something else to suggest.
besar-besaran tersebut. - Let the other person speak first. This will
encourage the other person to listen better.
2.2. Menyelesaikan Konflik melalui Komunikasi You will also gain insight into what it takes
Dialogis to satisfy them.
- Base your statements on facts. Avoid
2.2.1 Komunikasi Krisis atau Konflik exaggeration.
Berbeda dengan sistem otoriter yang lebih - Don’t lose your temper.
menekankan pada tindakan koersif dan komunikasi - Avoid sarcasm, disbelief, and caustic humor.
satu arah (monologis), sistem demokrasi sangat - Develop a win-win mentality.
mengedepankan sebuah komunikasi dialogis, - Aim to meet both your needs and the other
komunikasi dua arah. Dalam demokrasi tidak ada person’s.
tempat untuk pemaksaan, semua dilakukan dengan - Avoid simply trying to defend your position.
sukarela. Kebebasan berserikat dan berpendapat - Never try to win by destroying the other person.
dijamin dalam sebuah sistem demokrasi. Sikap, Manusia secara alamiah diciptakan untuk
pendirian, keyakinan dan pendapat seseorang tidak berkomunikasi. Sebuah komunikasi akan terjadi bila
bisa dipaksakan kepada orang lain. tercipta kesepahaman di antara partisipannya. Kata
Salah satu tantangan berkomunikasi dalam komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio
sebuah negara yang menerapkan sistem demokrasi yang berarti pengumuman. Akar kata communicatio
adalah bagaimana mengajak dan mengubah sikap adalah communis yang berarti sama, artinya sama
orang tanpa melalui pemaksaan apalagi kekerasan. makna atau sama arti. Hakikat sebuah komunikasi
Seorang komunikator harus mampu memenangkan adalah pengertian (understanding) sehingga setiap
hati orang lain dengan kemampuannya berbicara orang yang berkomunikasi harus bisa saling mengerti,
atau berkomunikasi. Hal ini tentu tidaklah mudah memahami satu sama lain. Tidak pernah akan
mengingat komunikan memiliki frame of reference dan tercipta komunikasi bila masing-masing partisipan
field of experience yang berbeda dengan komunikator. memaksakan kehendaknya tanpa terlebih dahulu

7
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

membangun kesamaan makna atau pengertian bersifat eksklusif dan bersaing dengan nilai-nilai yang
di antara mereka. Pemaksaan kehendak dengan dianggap bertentangan dengannya. Menurutnya lagi
sendirinya akan hilang bila masing-masing partisipan fenomena marak dan bangkitnya gerakan radikal atas
sepakat dengan apa yang mereka komunikasikan. nama agama, etnis, dan daerah, tak bisa dipisahkan
Sebuah kegiatan komunikasi selalu dari terbukanya peluang bagi kelompok yang semula
dimaksudkan untuk mengubah perilaku seseorang tidak mendapat tempat sebelum era reformasi.
sebagaimana yang diutarakan oleh Carl I. Hovland Kompleksitas yang dimiliki dan melekat dalam
bahwa komunikasi adalah “the process by which an diri bangsa Indonesia menuntut kita untuk saling
individual transmits stimuli (usually verbal symbols) to menghargai, menghormati, dan membuka diri serta
modify the behaviour of other individuals”. Sementara bersikap toleran terhadap perbedaan-perbedaan yang
efek yang diharapkan dari komunikasi mencakup ada. Disini dituntut kemampuan pemimpin dalam
aspek kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan), mengelola dan menyelesaikan konflik yang ada. Tubbs
dan aspek konatif (tindakan/perbuatan). Sedangkan dan Moss mengatakan bahwa ada lima basic styles of
R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas conflict resolution, yaitu: 1) avoidance; 2) competition;
Burnett menyebutkan tiga tujuan komunikasi, yaitu: 3) compromise; 4) accomodation; 5) collaboration
to secure understanding, to establish acceptance, dan to (Tubbs & Moss, 2006: 181). “Model kepemimpinan
motivate action. yang diperlukan bukan komando, tetapi melayani
dan mengayomi. Artinya, mendengar persoalan
2.2.2. Sarundajang: Membangun Kepercayaan masyarakat tanpa melalui prosedur birokrasi,” begitu
Melalui Dialog kata Sarundajang.
Pada hari Sabtu, 14 Juli 2012 Gubernur Tentu saja kelima gaya di atas harus didukung
Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang menerima dengan kemampuan komunikasi yang baik. Kemahiran
penganugerahan Doktor Honoris Causa bidang Ilmu dalam berkomunikasi merupakan kunci keberhasilan
Kepemimpinan Masyarakat Majemuk dari perguruan dalam menyelesaikan konflik. Sebagaimana dikatakan
tinggi Islam Universitas Islam Negeri Maulana Sarundajang bahwa bukan kepemimpinan komando
Malik Ibrahim (UIN), Malang. Pemberian gelar yang diperlukan, tapi melayani dan mengayomi.
dilakukan dalam upacara yang dipimpin Rektor UIN Pilihan model atau teknik komunikasi sangat
Prof Dr Imam Suprayogo, dan dihadiri komunitas menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin
pemimpin agama. Menurut Imam Suprayogo, menengahi kedua pihak yang bertikai. Teknik persuasi
pihaknya bersama komunitas ilmiah di dalam UIN merupakan teknik yang tepat untuk dipilih dalam
menelusuri nama-nama yang dianggap berjasa menangani konflik. Persuasi berasal dari kata Latin
dalam praktik kepemimpinan masyarakat majemuk.
“persuasio” yang berarti hal membujuk, mengajak, atau
Dalam sambutannya rektor UIN tersebut berkata:
meyakinkan.” Kegiatan persuasi hanya dapat efektif
”Kami mendapat rekomendasi antara lain justru oleh
bila dilakukan dengan cara tatap muka dan melalui
pemimpin Laskar Jihad Ja’far Umar Thalib, bahwa
Sinyo adalah orang yang tepat mendapat gelar doktor dialog diantara masing-masing pihak yang terlibat.
honoris causa.” Komunikasi antarpersona dianggap oleh para
Dipandang dari sudut komunikasi Sarundajang ahli sebagai komunikasi yang paling efektif dalam
telah berhasil membangun jembatan komunikasi yang upaya mengubah sikap, pandangan atau perilaku
mampu menghubungkan dua kutub yang berbeda dan seseorang. Hal ini karena: 1) Komunikasi berlangsung
bertolak belakang. Sebagaimana sudah disebutkan di dua arah secara timbal balik; 2) Arus balik berlangsung
atas bahwa hakikat dari komunikasi adalah pengertian seketika; 3) Kerangka acuan komunikan dapat
atau kesepahaman (understanding). Carl I. Hovland diketahui segera.
mengemukakan bahwa tujuan dari setiap kegiatan Dengan kata lain komunikasi antarpersona
komunikasi adalah untuk mengubah perilaku orang adalah sebuah komunikasi dialogis. Komunikasi
lain. Sarundajang melakukan tugasnya sebagai antartpersona adalah bentuk komunikasi tatap muka.
komunikator dengan baik sehingga Ja’far Umar Thalib Sejalan dengan pendekatan dialogis ini Sarundajang
pemimpin Laskar Jihad akhirnya membubarkan mengatakan: “Dengan  hati yang tulus,  serta  dengan
sendiri organisasi yang dia pimpin dan menjadi orang hati nurani yang bersih, tidak memihak dan hadir
yang mengusulkan Sarundajang untuk memperoleh untuk mendengarkan langsung pihak-pihak yang
gelar doktor honoris causa. bertikai termasuk berdialog9, saya lakukan itu semua
Dalam pidato ilmiahnya Sarundajang dengan tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh
mengatakan bahwa demokrasi memuat paradoks agama, dan dialog antar pemuda termasuk dengan
justru di dalam dirinya sendiri. Selain membuka cara mengadakan  outbond  dan kegiatan-kegiatan
peluang terbukanya nilai-nilai universal seperti lainnya  untuk pemuda semuanya didasari dengan
kemajemukan, toleransi, dan inklusivitas, demokrasi pendekatan hati nurani yang tulus.”
juga memberi kesempatan pada bangkit dan Ia juga menambahkan: Pengalaman saya
munculnya primordialisme, ikatan dan loyalitas yang di Maluku, misalnya, menunjukkan betapa besar

8
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

keinginan dan antusiasme masyarakat kita untuk tidaklah mudah bagi Sarundajang sebagaimana yang
turut mewujudkan kehidupan yang tenteram dan ia utarakan: “Perjalanan tugas saya di Maluku dan
damai, serta sebaliknya, begitu bencinya mereka Maluku Utara itu tidaklah mudah tetapi cukup berat
terhadap segala bentuk anarki dan tindak kekerasan. karena saya berada pada daerah yang asing dan juga saya
Hanya saja, masyarakat kita menunggu uluran tangan tidak mengenal siapa-siapa  disana dan saya juga tidak
para pemimpinnya. Mereka bukan hanya ingin disapa dikenal oleh mereka. Karena itu, saya pernah ditolak
dan didengar, melainkan juga ingin diajak bicara dan habis-habisan oleh berbagai kalangan masyarakat yang
berdialog mengenai berbagai persoalan yang mereka berkonflik, bahkan tekanan dan ancaman kepada saya
hadapi. Mereka, yakni masyarakat kita di daerah- cukup keras pada waktu itu.  Tapi hanya dengan satu
daerah, pada dasarnya memiliki sistem nilai dan cara tekad yaitu pergi dengan membawa hati yang bersih,
sendiri untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang bersikap netral dan terjun bersama masyarakat yang
bertikai dengan pendekatan hati nurani dan kasih
diwariskan secara turun-temurun oleh komunitas
sayang, dilakukan dengan kesungguhan hati dan
yang bersangkutan.”
mengajak orang untuk berdamai walaupun dengan
Dalam berkomunikasi setiap partisipan berbagai resiko yang akan menimpa diri saya.”
memiliki frame of reference yang dia bawa sejak masa
Ditinjau dari sudut teori pengelolaan identitas,
kecil. Frame of reference ini meliputi budaya, keyakinan
Sarundajang mencoba memahami dan mengerti
atau sistem kepercayaan, dan nilai-nilai yang dia
anut. Dan dalam Seven Pillars of Communication budaya dan karakter masyarakat setempat dengan
Strategy yang dikemukakan Lawrence D. Brennan, cara membaur dengan mereka. Dala teori pengelolan
salah satunya adalah itikad baik (goodwill). Beberapa identitas dikatakan bahwa sebuah hubungan dapat
sifat yang mendukung adanya goodwill, diantaranya memperoleh identitasnya melalui komunikasi.
adalah: kebijaksanaan, kejujuran, dan ketulusan. ”Pada Pertanyaan-pertanyaan tentang identitas sangat
dasarnya masyarakat bisa menyelesaikan persoalan penting dalam kehidupan sosial. Siapakah saya?
sendiri atas dasar nilai dan sistem kearifan lokal, Siapakah kita? Apa sifat hubungan kita? Hubungan
dan dibangun semangat saling percaya. Pengalaman bersifat dinamis dan komunikasi adalah hal yang
saya di beberapa daerah, termasuk wilayah konflik, mengatur persamaan dan perbedaan. Dua pandangan
memperlihatkan bahwa pada dasarnya setiap daerah Baxter tentang dialog: 1) hubungan dihasilkan melalui
dan wilayah kita di Tanah Air memiliki sistem nilai dialog; 2) dialog menghasilkan sebuah kesempatan
yang bersumber dari kearifan lokal yang unik dan telah untuk mencapai sebuah persatuan dalam perbedaan.
menjadi wadah kolektif bagi masyarakat setempat Sarundajang menambahkan: “Sejalan dengan
untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di antara hasil studi dari beberapa peneliti yang meyimpulkan
mereka. Selain itu, kearifan lokal yang bersifat turun- bahwa akar penyebab konflik di Maluku dan Maluku
temurun tersebut seringkali bersifat lintas agama, etnis, Utara, antara lain persoalan kesenjangan sosial,
dan daerah. Saya percaya bahwa sebelum berbagai perebutan sumberdaya alam serta pertikaian elit politik
lembaga modern seperti birokrasi, pemerintah, dan birokrasi merupakan faktor pembungkus “konflik
ataupun sistem demokrasi dikenal, masyarakat lokal agama”.  Ada dua hal yang saya lakukan di Maluku dan
di berbagai daerah telah memiliki sistem nilai dan Maluku Utara yaitu; menyelesaikan konflik dengan
kearifan lokal sendiri yang memungkinkan mereka pendekatan  hati nurani  dan memahami  kearifan
bertahan serta hidup secara rukun dan damai.” ungkap lokal  yang ada di masyarakat.  Bagi saya kedua hal
Sarundajang. 
ini merupakan hal yang hakiki, membutuhkan
Sarundajang sebagai seorang pemimpin dan
seorang komunikator telah menerapkan salah satu keberanian, kesungguhan dan ketekunan.  Saya wajib
unsur dari Seven Pillars of Communication Strategy, mempelajari kearifan lokal di tengah masyarakat yang
yaitu goodwill, yang menurut Brennan mengandung sedang bertikai; memahami karakter, adat dan budaya
unsur-unsur seperti: Attitude of helpful service, courtesy masyarakat lokal.”
(kesopansantunan), friendliness (keramahtamahan), Pernyataan Sarundajang sejalan dengan apa
dan humanity (perikemanusiaan). Hal ini diakui yang dikatakan Mikhail Bakhtin: “hidup berarti
oleh rektor UIN dalam sambutannya pada ikut serta dalam dialog: bertanya, memperhatikan
penganugerahan doktor honoris causa. Ia berkata: dengan seksama, merespons, setuju, dan seterusnya.
“Masyarakat majemuk, di tiga propinsi oleh Bapak SH Dalam dialog ini, seseorang ikut serta secara penuh
Sarundayang    pernah dipimpin dan    dikelola secara dan sepanjang hidupnya: dengan matanya, bibirnya,
tepat, sehingga semua merasa diajak serta, diperhatikan, tanganya, jiwanya, semangatnya, dengan seluruh
dipedulikan, dihargai, dicintai, dan tepat  kiranya, saya tubuh dan perbuatannya. Ia memberikan seluruh
sebut di-orangkan.  Itulah  selanjutnya  saya  pahami dirinya dalam wacana dan wacana ini masuk kedalam
sebagai    letak    kunci keberhasilan memimpin jalinan dialog dalam kehidupan manusia, kedalam
masyarakat majemuk.” simposium dunia.” (Littlejohn, 2009: 301)
Mendapatkan tugas mendamaikan pihak- Dalam pidatonya di rapat terbuka senat
pihak yang berkonflik di Maluku dan Maluku Utara
UIN Sarundajang mengungkapkan bahwa model

9
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kepemimpinan yang diperlukan oleh masyarakat menyelsaikan konflik di dua propinsi tersebut. Dialog
majemuk seperti bangsa Indonesia sebenarnya juga membentuk kebudayaan karena setiap interaksi
bukanlah semata-mata yang bersifat komando dan dialogis merupakan sebuah pandangan terhadap
instruktif, tetapi justru kepemimpinan yang bersifat setiap kebudayaan dari pendirian tertentu. Secara
melayani dan mengayomi, dalam arti mau mendengar umum, sebuah dialog adalah suara-suara berbeda yang
persoalan-persoalan masyarakat dari mereka secara menyatu dalam sebuah percakapan.
langsung tanpa harus melalui prosedur protokoler dan
birokratis. Dalam hubungan ia menegaskan 2 (dua)
hal.  Pertama, kita harus percaya bahwa masyarakat Daftar Pustaka
pada dasarnya bisa menyelesaikan persoalan mereka
sendiri atas dasar sistem nilai dan kearifan lokal yang Effendy, Onong U. (1992). Hubungan Masyarakat:
telah diwariskan secara turun temurun. Kedua, harus Suatu Studi Komunikologis. Bandung:
dibangun semangat saling percaya antara pemimpin Remaja Rosdakarya.
formal dan pemimpin informal –yakni para tokoh Littlejohn, Stephen W. (2009). Teori Komunikasi.
masyarakat—bukan  hanya sebagai fondasi bagi Jakarta: Salemba Humanika.
penyelesaian berbagai persoalan kemasyarakatan, Mulyana, Deddy. (2012). Cultures & Communication:
tetapi juga sebagai faktor penentu keberhasilan kita An Indonesian Scholar’s Perspective.
mewujudkan kehidupan kolektif yang adil, sejahtera, Bandung: Remaja Rosdakarya.
tenteram, dan damai. Severin, Werner J., Tankard, James W. (2011). Teori
Hubungan bersifat dinamis dan komunikasi Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan
adalah hal yang mengatur persamaan dan perbedaan. di dalam Media Massa. Jakarta: Kencana.
Dua pandangan Baxter tentang dialog: 1) hubungan Tubbs, Stewart L., Moss, Sylvia. (2006). Human
dihasilkan melalui dialog; 2) dialog menghasilkan Communication: Principles and Contexts.
sebuah kesempatan untuk mencapai sebuah persatuan New York: McGraw-Hill.
dalam perbedaan. Imahori & Cupach: 3 tahapan
hubungan. 1) percobaan, 2) kecocokan, 3) negosiasi
ulang.
Sarundajang berrpendapat bahwa jika
terbangun semangat saling percaya di antara para
pemimpin formal dan pemimpin informal maka
dengan sendirinya akan terjalin kerjasama yang
sinergis dalam merawat dan mengelola keberagaman.
Melalui semangat saling percaya dan kerjasama
demikian diharapkan berbagai fenomena konflik,
tindak kekerasan, dan anarkisme atas nama identitas
asal (agama, golongan, suku/etnik, ras, daerah) akan
berkurang dengan sendirinya. Sebab salah satu faktor
penting di balik maraknya konflik dan ketegangan
yang bersifat primordial berakar pada rendahnya
tingkat kepercayaan masyarakat kita terhadap lembaga-
lembaga negara, institusi pemerintah, termasuk para
pemimpin dan penegak hukum.
Pemimpin dapat mengambil peran dalam
menyelsaikan konflik maupun memperparah
pertikaian yang terjadi. Hal ini dijelaskan dalam Teori
Dialogis/Dialektis pada hubungan. Mikhail Bakhtin
menggambarkan tentang adanya 2 jenis kekuatan
umum yang memengaruhi kehidupan sehari-hari,
yaitu: 1) centripetal force = menjatuhkan perintah
pada kekacauan yang nyata dalam kehidupan; 2)
centrifugal force = mengganggu perintah tersebut.
3. Simpulan
Dalam perannya sebagai pendamai konflik di
Maluku dan Maluku Utara, Sarundajang telah menjadi
komunikator ulung yang mampu mengaplikasikan
teknik komunikasi persuasif dan dialogis dalam

10
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Konstruksi Pluralisme Agama pada Kampanye Politik:


Studi Etika Komunikasi
(Kajian Prasutudi Kasus Isu SARA pada PILKADA DKI Jakarta Tahun 2012)

Husnan Nurjuman1)

Abstract

Issues of ethnic, religion, race and groups later known with SARA in political campaigns is still used as a
weapon to tackle political opponents and become a tool of propaganda to influence voters. These issues are
controversial in a nation with diversity. This paper is an initial study that aims to describe pre-study ideas
for pluralism as a theoretical background in a study on the ethic to use racial issues in a political campaign,
as a form of social reality construction on pluralism. The study was conducted by reviewing various online
media coverage about attitude and comments of campaigners in the 2012 Jakarta Governor Election against
the case of tarawih sermon presented by H. Rhoma Irama at Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, West Jakarta,
on July 29, 2012. Analysis was done relying on various theories and concepts about the construction of
social reality, pluralism, and variants of Islamic thought in a frame of the study of political ethics. The study
led to three conclusions. First, the use of racial issues and the controversy is a result of the process of social
reality construction. Second, political communicators involved in the process of social reality construction
on religious pluralism has been pass through the process of interaction with the reality of pluralism,
interpretation of religious texts, the history of conflict between religions, false consciousness about interfaith
harmony, euphoria of the freedom of expression and pluralism thought in the process of externalizing then
later continues with objectification and internalization. Third, the ethical study regarding the use of racial
issues in political campaigns depends on point of view against ​​pluralism that underlies the value of ethical
reference. In Studies of institutive Religion group, the sermon is considered as ethical, but in the perspective
of substantive Religion group, it is considered as unethical.

Keywords: SARA Issues, Religious Pluralism, Construction of Social Reality

1. Pendahuluan di balik berbagai konflik yang muncul di tanah air.


Di tengah kehidupan masyarakat yang Namun konflik tersebut diletuskan melalui berbagai
majemuk, isu tentang suku, agama, ras dan rumor, gosip atau kabar burung yang terkait isu
antargolongan atau yang kemudian diistilahkan SARA. Ketika ada isu yang terkait dengan sentimen
dengan SARA, selalu menjadi suatu hal yang sensitif. negatif tentang golongan tertentu yang berbeda, maka
Isu SARA seringkali menjadi pemicu berbagai kecurigaan, stereotif dan prasangka begitu mudah
konflik horisontal yang terjadi di tengah masyarakat. terbakar. Begitupun untuk isu lain yang terkait dengan
Berbagai konflik tersebut tak jarang berujung pada sentimen etnis dan golongan.
tragedi kemanusiaan yang memilukan. Manjadi Dari gambaran tersebut, dapat ditarik suatu
suatu pertanyaan besar, bahwa Indonesia yang telah asumsi bahwa masyarakat Indoensia masih begitu
mendeklarasikan diri sebagai satu bangsa dengan mudah diombang – ambingkan atau dipecah belah
tanah air dan bahasa yang satu mengalami berbagai melalui isu yang terkait perbedaan etnis, golongan
konflik dan tragedi kemanusiaan yang dilatari dan agama. Pengalaman dan sejarah yang dilalui oleh
ketidakdewasaan dalam memberikan toleransi masyarakat terkait konflik masa lalau yang melibatkan
terhadap perbedaan etinis, gologan dan agama. golongan, etnis dan agama memperkuat berbagai
Dalam berbagai kasus, isu SARA hanya sentimen, kecurigaan, prasangka dan stereotif dari
berperan sebagai isu yang memicu konflik, bukan suatu kelomok terhadap kelompok lain.
sebagai akar konflik. Berbagai kepentingan tertentu Di sisi yang lain, dapat dinyatakan bahwa
baik politik maupun ekonomi seringkali ditemukan isu SARA seringkali digunakan oleh kelompok
1 Penulis adalah di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.

11
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

tertentu untuk membuat konflik di tengah masyarakat mendudukan permasalahan pluralisme dan SARA.
demi kepentingan kelompoknya. Fenomena tersebut Diperlukan suatu kajian atau penelitian
kemudian menjadi menarik ketika ada kelompok yang memadai untuk memahami kasus penggunaan
politik tertentu yang juga memanfaatkan isu SARA isu SARA dalam kampanye politik sebagai wujud
sebagai bagian dari upaya kelompok politiknya dalam dari pemahaman tentang pluralisme. Suatu penelitian
melakukan kampanye termasuk kampanye hitam yang yang mengambarkan posisi pemahaman para pelaku
menyudutkan lawan politiknya. kampanye politik baik dari kubu Foke maupun kubu
Salah satu peristiwa yang baru terjadi Jokowi tentang pluralisme yang menjadi latar bagi
terkait dengan hal tersebut adalah kasus yang terjadi penggunaan isu SARA dalam kampanye politik serta
pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta penyikaan dalam menghadapi isu tersebut. Lebih
tahun 2012. Setelah pemilihan putaran pertama yang dalam lagi, penelitian tersbut juga diharapakan dapat
dimenangkan oleh pasangan Joko widodo (Jokowi) memberikan kontribusi bagi kajian etika politik dalam
dan Basuki Tjahya Permana (Ahok) yang disusul hal kampanye di tengah realitas bangsa yang majemuk
oleh incumbent Fauzi Bowo (Foke) dan pasangannya dan sensitif dengan isu yang terkait agama.
Nachrowi Ramli, muncul pemberitaan di media massa Tulisan ini merupakan paparan suatu kajian
bahwa penyanyi dangdut Rhoma Irama menyisipkan awal terkait dengan penggunaan isu SARA dalam
pesan – pesan politik bermuatan SARA dalam salah kampanye poltik. Kajian prapenelitian ini adalah
satu materi ceramahnya pada sebuah pengajian. Pesan analisis terhadap konstruksi pemahaman para juru
Rhoma Irama dianggap menyudutkan pasangan kampanye politik pada pilkada DKI 2012 tentang
Jokowi – Ahok dan mencoba menggalang dukungan pluralisme yang menjadi latar pemikiran mereka dalam
bagi pasangan Foke - Nachrowi. menyikapi penggunaan isu SARA pada kampanye
Peristiwa tersebut memperkuat anggapan politik. Kajian awal ini dilakukan dengan menelusuri
bahwa masyarakat masih bisa diarahkan, dikendalikan kasus ceramah tarawih yang disampaikan H. Rhoma
dan digiring melalui berbagai isu yang menyentuh Irama di Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta
perbedaan agama dan etnis. Masyarakat yang telah Barat, pada tanggal 29 Juli 2012. Analisis dilakukan
lama dikenalkan dengan istilah Bhineka Tunggal Ika, berdasarkan kajian pustaka tentang Teori Konstruksi
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan berbagai Realitas Sosial (Peter Berger dan Thomas Luckmann),
istilah lain yang terkait dengan paham pluralisme etnis, kajian tentang pluralisme dan kajian tentang berbagai
golongan dan agama seolah dipaksa untuk melupakan varian pemikiran tentang pluralisme.
hal – hal tersebut dan tetap membuka pintu bagi
kecurigaan, sentimen, prasangka dan stereotif kepada 2. Kajian Pustaka
kelompok yang berbeda secara SARA.
Terkait dengan perbedaan agama, masyarakat 2.1. Konstruksi Realitas Sosial Tentang
telah pula berinteraksi dengan suatu paham yang Pluralisme
disebut pluralisme. Pluralisme agama adalah suatu Konstruksi realitas sosial merupakan preses
pemikiran yang menjelaskan bagaimana perbedaan terbentuknya suatu realitas pengetahuan melalui suatu
agama itu harus disikapi. Secara bahasa, pluralisme proses interaksi sosial. Realitas adalah sesuatu hal yang
berarti jamak atau lebih. Namun secara istilah, tentu sebenarnya diinternalisasikan oleh atau melalui suatu
banyak sudut pandang yang menyebabkan pluralisme proses sosial (Peter L. Berger, Thomas Luckmann,
dipahami beragam oleh para ilmuwan sosial dan 1966:196). Sebagaimana telah duraikan oleh Burhan
agama, termasuk para pemikir agama Islam.
Bungin dalam buku sosiologi komunikasi tentang tiga
Anis Malik Toha, memberikan pengertian
tahapan konstruksi realitas (eksternalisasi, objektifikasi
pluralisme dari sudut pandang filosofis dan sosiopolitik.
dan internalisasi), maka pembahasan tentang
Dari sudut filisofis, pluralisme dipahami sebagai
sistem pemikiran yang mengakui adanya landasan konstruksi realitas mengenai pluralisme pun dapat
pemikiran mendasar lebih dari satu. Sedangkan dari dikaji berdasarkan tiga tahapan tersebut. Eksternalisasi
sudut pandang sosiopolitik, pluralisme dilihat sebagai membahas bagaimana individu – individu dalam
suatu sistem yang mengakui koeksistensi keragaman masyarakat berinteraksi dengan realitas dan produk
kelompok dengan tetap menjunjung tinggi aspek- pemikiran yang ada mengenai agama. Objektifikasi
aspek perbedaan yang sangat karakteristik di antara membahas bagiamana interaksi antar individu
kelompok-kelompok tersebut (Malik Toha, 2005:12). dalam masyarakat terkait tentang pemikirannya
Isu SARA yang terkait perbedaan agama mengenai agama dan pluralisme membentuk suatu
pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2012, menimbulkan kelompok sosial atau terinstitusionalisasi dalam suatu
berbagai respon dari berbagai pihak. Sebagian madzhab atau aliran pemikiran tertentu. Sedangkan
pihak memberi kecaman, menyayangkan bahkan pada bagian internalisasi akan dipaparkan tentang
memabawanya pada ranah hukum. Sebagian lagi bagimana individu yang telah tergabung dengan
melihat persoalan tersebut sebagai suatu dinamika aliran pemikiran tertentu mengenai pluralisme agama
yang terjadi karena perbedaan cara pandang dalam mengidentifikasikan dirinya dalam proses sosial.

12
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Jauh sebelum bangsa Indonesia pandangan bahwa pluralsime merupakan suatu


mendeklarasikan dirinya sebagai suatu bangsa yang hal yang nyata ada dan tak dapat dielakan, bahkan
satu, masyarakat telah dihadapkan dengan realitas menjadi bagian dari ajaran itu sendiri.
kemajemukan suku, bahasa, adat istiadat, budaya Selanjutnya, sebagai wujud hasil pertemuan
dan agama. Keberagaman tersebut kemudian antara realitas pengetahuan dan pengalaman
meengkondisikan masyarakat untuk hidup individu–individu tersebut, terbentuklah paham
berdampingan dengan keterikatan kondisi dan tentang pluralisme dalam berbagai pemikiran yang
kebutuhan yang sama sebagai suatu bangsa. Namun, berbeda. Manusia dengan berbagai pemikiran tersebut
kendati hidup berdampingan dan berinterkasi, saling berinterksi satu sama lain. Kesamaan pemikiran
Agama merupakan suatu cara pandang utama dalam beberapa individu dengan sendirinya akan membuat
masyarakat yang menjadi sumber dari nilai – nilai mereka berkelompok dan kemudian melembagakan
yang dianut. Perbedaan agama cukup berperan dalam kelompoknya manjadi satu aliran atau madzhab
menimbulkan perbedaan nilai – nilai operasional tertentu tentang pluralisme. Proses pelembagaan
yang ada di masyarakat termasuk nilai dalam tersebut kemudian disebut dengan objektifikasi.
melihat perbedaan agama itu sendiri. Karena agama Pada fase objektifikasi, pemikiran yang
berkembang dengan sistem dan sejarahnya masing – terbentuk dari proses eksternalisasi tersebut dibakukan
masing yang pada perjalanannya memproklamirkan menjadi sesuatu realitas yang telah berada di luar diri
dirinya sebagai kebenaran mutlak. Kebenaran mutlak individu – individu yang terlibat sebelumnya. Realitas
berarti bahwa agama yang dianut adalah satu – pengetahuan tersebut menjadi realitas yang disepakati
satunya kebenaran dan meniadakan kebenaran pada dalam suatu isntitusi dan dijadikan sebagai dasar
agama yang lain. Pada sisi ini, pluralisme cenderung mengapa institusi itu ada, atau setidaknya menjadi
dipahami berbeda dengan pluralitas. Pluralitas adalah substansi atau identitas kelompok. Institusionalisasi
suatu realitas kemajemukan yang tidak bisa dibantah pemikiran tersebut telah mendorong suatu realitas
keberadannya, sedangkan pluralisme adalah paham yang seolah berada di atas diri individu, bahkan
yang meniadakan kebenaran mutlak agama sebagai sanggup menjadi kontrol bagi individu tersebut.
suatu pemkiran yang membahayakan agama. Terkait dengan pemikiran mengenai
Di sisi yang lain, ada juga sekelompok pluralisme, objektifikasi yang kemudian terjadi adalah
masyarakat yang terus mengkaji ilmu agama secara pemikiran pluraslisme telah berkembang menjadi
mendalam dan mencoba memahami substansi ajaran kelompok aliran tentang pluralisme, dan kelompok
agama, menemukan cara lebih terbuka, termasuk pemikiran Islam tentang pluralisme. Kelompok –
menelusuri sejarah dari tiap agama yang kemudian kelompok tersebut secara garis besar dibagi kepada
menemukan cara pandang lain dalam melihat dua bagian antara lain kelompok yang melihat
pluralisme. Mereka melihat pluralisme merupakan pluralisme sebagai pemikiran, sikap dan perilaku
bagian yang tak terpisahkan dari ajaran agama itu untuk hidup berdampingan antar pemeluk agama
sendiri. Pemahaman mereka terhadap perbedaan tanpa mennyentuh nilai kebenaran mutlak agama
agama tidak dari sisi ajaran agama secara nilai, tapi sebagai sistem yang absolut atau bahkan cenderung
perbedaan agama dilihat sebagai akibat dari satu proses menagaggap pluralisme secara ekstrim sebagai suatu
sejarah perkembangan agama. yang membahayakan agama, dan kelompok lainnya
Proses pertemuan antara individu dan adalah kelompok yang melihat bahwa pluralisme
masyarakat dengan kedua cara pandang tersebut adalah suatu hal yang tak terpisahkan dari agama itu
dalam kajian konstruksi realitas disebut dengan sendiri. Mengutip paparan Dr. Anis Malik Toha Toha
eksternalisasi. Suatu proses interaksi antara masyarakat (Toha, 2005, 49 – 121), kelompok yang kedua ini pun
dengan wacana pluralisme. Masyarakat atau individu terbagai dalam tiga varian yaitu teologi global (bahwa
dalam masyarakat memiliki pengalaman yang berbeda agama secara substansi adalah sama, namun secara
ketika mereka berinteraksi dengan wacana pluraslime. institusi berbeda), sinkretisme (terdapat kesamaan
Terkait dengan proses eksternalisasi, ada pada agama sehingga dapat dicampuradukandalam
individu – individu yang bertemu dan berinterkasi credo,ritus dan norma), humanisme sekuler (bahwa
dengan suatu realitas pengetahuan bahwa klaim perbedaan agama tidak menjadi persoalan selama
kebenaran agama merupakan suatu hal yang mutlak menjaga nilai–nilai kemanusiaan).
dan tak dapat diganggu gugat. Sehingga penerimaan Tahap terkahir dari proses konstruksi realitas
terhadap pluralisme merupakan suatu hal yang adalah internalisasi. Para penganut madzab dan
salah. Agama yang dianut merupakan satu – satunya aliran tentang pluralisme kemudian akan melakukan
kebenaran, sehingga menurut pemikiran ini, indetifikasi dirinya dengan menyesuaikan apa yang
kebenaran, kebahagiaan hakiki hanya dimiliki oleh dia kerjakan, dia sikapi dengan ajaran–ajaran yang
penganut agamanya saja, sedangkan yang lainnya telah baku dalam kelompok atau institusi tempat
adalah sesat. Proses eksternalisasi juga terjadi dengan dia menjadi anggotanya. Mereka akan melakukan
individu–individu yang lain yang berinterkasi dengan berbagai langkah berdasarkan posisinya masing–

13
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

masing untuk mengamalkan nilai–nilai yang dianut usai ibaah tarawih memunculkan kontroversi tentang
oleh kelompoknya. pernyataa Rhoma Irama yang dilandaskan pada
Internalisasi tiap penganut madzhab dan pemhaman terhadap Qur’an Surat An-Nisa ayat 144.
varian pemikiran tentang pluralisme akan memberikan Kajian terhadap varian pemikiran Islam diperlukan
dampak dalam kehidupan mereka berinterksi sosial untuk menggambarkan pemahaman pemikiran Islam
sehari-hari. Anggota kelompok pemikiran pertama tentang pluralisme yang djadikan sandaran dalam
akan cenderung bersikap eksklusif dalam hal-hal yang memunculkan dan menyikapi penggunaan isu SARA
bersifat keagamaan dan memiliki stigma tertentu dalam kampanye politik.
kepada kelompok agama lain. Sedangkan anggota Dr. Anis Malik Toha, memberikan pengertian
kelompok kedua akan lebih terbuka terhadap berbagai pluralisme dari sudut pandang filosofis dan sosiopolitik.
wacana yang terkait dengan isu lintas agama. Dari sudut filisofis, pluralisme dipahami sebagai
sistem pemikiran yang mengakui adanya landasan
2.2. Varian Pemikiran Tentang Pluralisme pemikiran mendasar lebih dari satu. Sedangkan dari
Secara bahasa, pluralisme berarti jamak sudut pandang sosiopolitik, pluralisme dilihat sebagai
atau lebih. Namun secara istilah, tentu banyak sudut suatu sistem yang mengakui koeksistensi keragaman
pandang yang menyebabkan pluralisme dipahami kelompok dengan tetap menjunjung tinggi aspek-
beragam oleh para ilmuwan sosial dan agama, aspek perbedaan yang sangat karakteristik di antara
termasuk para pemikir agama Islam. kelompok-kelompok tersebut Anis Malik Toha,
Anis Malik Toha menguraikan bahwa 2005:12). Maka pluralisme dapat dipahami sebagai
pemikiran tentang pluralisme agama dapat dibagi atas suatu kondisi yang mengakui perbedaan agama,
tiga vareasi pemikiran, yaitu teologi global, humanisme dengan tetap membangun suatu sistem komunitas
dan sinkretisme. Teologi global adalah sebuah paham masyarakat yang didasarkan pada sistem dasar
yang melihat bahwa setiap agama, khususnya agama pemikiran yang lebih dari satu agama. Intinya adalah
samawi (agama yang bersumber dari wahyu melalui hidup berdampingan antar pemeluk agama yang
perantara nabi, antara lain Yahudi, Kristen dan Islam) berbeda dan membangun suatu komitmen sosial
memiliki sejarah dan sumber wahyu yang sama, dan bersama yang berdasarkan pada ajaran-ajaran agama
kemudian memiliki nilai-nilai substansi yang sama. yang mereka anut dengan tetap tidak menghilangkan
Pemikiran ini menyatakan. bahwa ketika agama perbedaan tersebut.
berkembang menjadi suatu sistem keyakinan, sistem Nurcholis Madjid menyampaikan
ritual dan norma, maka agama-agama ini memiliki pandangannya bahwa pluralisme tidak lebih
sistem masing – masing yang berbeda dan tak bisa dari perbedaan jalan dalam mencari kebenaran
dicampuradukan. menuju Tuhan. Pandangan dasar bahwa Allah telah
Varian kedua dalam pemikiran tentang menetapkan idiom, metode dan jalan masing-masing
pluralisme adalah humanisme. Pemikiran ini lebih bahwa setiap agama dengan caranya sendiri mencoba
melihat manusia sebagai pusat dari berkembangnya menuju kebenaran (Nur Ahmad, 2001:4).
agama. Manusia dilihat sebagai sosok utama, dan Dengan demikian, Nurcholish Madjid
agama adalah suatu hal yang dikembangkan untuk menyampaikan suatu pandangan bahwa ada kebenaran
mengangkat nilai-nilai kemanusiaan. Maka kebenaran dalam agama lain. Selain Islam, khususnya agama yang
agama akan dilihat sejauh mana agama tersebut dibawa oleh para nabi yang diutus oleh Tuhan yang
memberikan kontribusi bagi pengembangan nilai- diyakini sebagai tuhan yang sama dengan Tuhan Islam.
nilai kemanuisiaan. Maka perbedaan agama menurut Agama-agama tersebut dinamai agama samawi. Meski
pemikiran ini tidak menjadi suatu persoalan pokok pada perjalanan sejarahnya, agama-agama tersebut
selama nilai-nilai kemanusiaan tetap menjadi tujuan telah mengalami berbagai penyimpangan. Pandangan
dan pusat perhatian ajaran agama tersebut. tersebut senada dengan pendapat kelompok pemikir
Sedangkan sinkretisme berpandangan lebih Islam yang melihat Islam secara substantif yaitu
ekstrim tentang pluralisme. Sinkretisme tidak hanya sebagai nilai.
mengakui bahwa ada nilai-nilai substansi yang sama Mencermati dua pemeikiran tesebut,
dalam setiap agama, tapi juga menyatakan bahwa sebagaimana yang elah dipaparkan pada penelitian
kesamaan itu dapat diwujudkan dengan kebersamaan sebelumnya (Nurjuman, 2006), dapat dilihat bahwa
dalam satu sistem keyakinan, sistem ritual dan sistem mengenai tema pluralisme, para pemikiran Islam
norma. Pemikiran ini menudukung berbagai bentuk terbagi kepada dua bagian. Kelompok pertama adalah
pelaksanaan yang mencampuradukan berbagai sistem kelompok yang melihat Islam sebagai institusi. Islam
agama di dalamnya. sebagai suatu sistem yang menjadi penentu kebenaran.
Kajian tentang varian pemikiran Islam yang Kelompok ini melihat bahwa Islam adalah satu-satunya
dikaitkan dengan pluralisme menjadi penting dan kebenaran. Mereka mengartikan pluralisme sebagai
relevan ketika kajian ini digunakan sebagai kacamata suatu sikap hidup bersama dan saling berdampingan
untuk melihat kasus penggunaan isu SARA ada pilkada antara pemeluk agama yang berbeda tanpa harus
DKI Jakarta. Kasus yang dipicu oleh ceramah agama merubah ciri masing-masing. Mereka menolak

14
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

pluralisme dalam bentuk menyamakan semua agama. betawi dan berbagai ormas lainnya. Tidak hanya itu,
Kelompok yang kedua, adalah kelompok tim sukses Foke – Nara juga didukung oleh kalangan
yang melihat Islam secara substantif. Sebagai nilai artis baik yang terikat dalam partai politik atau ormas
yang terkandung dalam semua ajaran agama lain. maupun yang memang tampil seagai komunikator
Bagi kelompok ini, agama merupakan hasil penafsiran politik profesional.
dari firman-firman Tuhan yang menurut versi mereka Seangakan tim sukses Joko Widodo dan
sebenarnya adalah sama di tiap agama. Basuki Tjahya Permana terdiri atas fungsionaris PDI
– P, Partai Gerindra, kemudian dikuatkan dengan
3. Pembahasan berbagai tokoh organisasi kemasyarakatan, diantarnya
berbgai forum masyarakat prantauan jawa dan
3.1. Komunikator Politik dan Isu SARA kelompok etnis tionghoa. Sedangan komunikator
sebagai Representasi Konstruksi politik profesional. Jokowi – Ahok menggaet berbagai
Pluralisme konsultan profesional baik dalam bidang survei
Bagian lain dalam pembahasan tentang maupun dalam bidang media.
konstruksi realitas sosial mengenai pluralisme dalam Latar belakang para komunikator politik
kegiatan kampanye politik adalah bagaiamana menjadi amat penting daam mengkaji konstruksi
kontribusi para pelaku politik dalam keseluruhan realitas seperti apa yang terbangun mengenai
proses kontruksi realitas sosial tentang pluralisme, pluralisme yang mewujud dalam sikap mereka tentang
baik pada tahap eksternalisasi, objektifikasi maupun isu SARA pada pilkada DKI 2012. Latar belakang
internalisasi. . Komunikator politik dapat diidentifikasi tesebut akan mereka sejarah pengalaman mereka
menjaditiga kelompok. Antara lain : 1) Politisi 2) berinterkasi dengan berbagai fenomna sosial dan
Profesional 3) Aktivis (Nimmo, 2005). Komunikator produk pengetahuan yang terkait dengan pluralisme.
politik meruupkan sosok strategis daalam proses Pengunaan isu SARA alam kampanye politik
interaksi daam masyarakat untuk membangun suatu berikut berbagai respon atau sikap yang mengikutinya
realitas pengetahuan sosial, khsusunya meluai proes merupakan wujud dari suatu prses konstruksi realitas
kegiatan kampanye politik. tentang pluralisme. Suatu representasi pemahaman
Pertama, komunikator politik atau dalam hal para komunikator politik tentang suatu realitas
ini lebih dikhususkan para juru kampanye berperan pengetahuan bernama pluralisme. Konstruksi realitas
sebagai bagian dalam masyarakat yang berinterkasi para komunkator politik yang terlibat dalan pilkada
dengan suatu produk pengetahuan (eskternalisasi). DKI 2012 tentang pluralisme adalah suatu proses
Kedua, para juru kampanye menjembatani interaksi yang melalui berbagai tahapan – tahapan, yaitu
antar individu dalam masyarakat dengan pengetahuan eksternalisasi, objektifikasi dan internalisasi.
sehingga akhirnya terbentuk suatu institusionalisasi Pada proses eksternalisasi, terjadi interaksi
(objektifikasi). Melalui Pesan politik yang diampaikan antara berbagai pengalaman individu para
dalam berbagai forum komunikasi, obrolan publik, komunikator politik dengan berbagai pemikiran
dan lain sebagainya masyarakat diarahkan untuk tentang pluralisme. Berdasarkan pengembangan hasil
membentuk suatu pemikiran atau konsepsi tertentu kajian penelitian terdahulu (Jaiz, 2012) berbagai
sebagai suatu realitas yang iyakini bersama. Ketiga, realitas pengalaman dan pengetahuan tersebut dapat
Para komunikator politik atau para juru kampanye diidentifikasi :
politik melakukan identifikasi diri terkait pemikiran 1. Realitas keberagaman agama di Indonesia.
atau pengetahuan yang telah ia pilih sebagai realitas Realitas ini adalah realitas yang hampir ditemui
objektif (internalisasi). Para juru kampanye dapat di berbagai penjuru Indonesia sejak bangsa
menyelaraskan pikiran, sikap dan perilakunya ini terbentuk. Tiap individu yang lahir dan
termasuk pesan – pesan politik yang ia sampaikan tumbuh di Indonesia akan senantiasa melihat
berdasarkan pemikiran yang telah terbentuk pada berbagai perbedaan di masyarakat dalam hal
proses sebelumnya. suku, bahasa, budaya termasuk agama. Mereka
Tim sukses Fauzi Bowo dan Nachrowi berinterkasi dengan realitas kemajemukan
Ramli merupakan gabungan dari para komunikator pada saat mereka bergaul di lingkungan yang
politik yang terdiri atas fungsionaris partai, tokoh heterogen, di lingkungan tempat tinggal,
masyarakat, tokoh organasisasi kemasyarakatan lingkungan pendidikan, lingkungan pekerjaan
berbasis kedaeraan, juga para komunikator politik dan sebagainya.
profesional yang terdiri atas pekerja media dan artis. 2. Klaim kebenaran agama dan praktik penafsiran
Koalisi partai besar pengusung dan pendukung agama yang eksklusif.
Foke - Nara antara lain dari Partai Demokrat, Partai Ketika individu berkenalan dengan pengajaran
Golkar, PPP, PAN, dan PKS. Sedangkan para tokoh agama baik di keluarga, di tempat pendidikan,
masyarakat yang bergabung dengan Foke – Nara di dari buku bacaan, dan dari media massa,
antaranya para pemimpin oganisasi kemasyrakatan seringkali indivdiu menerima informasi tentang
yang bersifat kedaerahan khususnya masyarakat ajaran agama versi agamannya masing – masing
dengan cara pandang yang menyatakan bahwa

15
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

agama yang dianutnya sebagai satu – satunya moderat dan liberal. Hal tersebut juga didukung
jalan kebenaran. Menurut Fiet Hizbullah dalam oleh membanjirnya berbagai buku referensi
buku nalar kemanusiaan nalar perubahan sosial tentang pluralisme serta maraknya para
( Khaidir, 2006, 89 - 91) Hal tersebut terjadi mahasiswa yang mengkaji perbandingan agama
disebabkan tafsir yang dikembangkan oleh pihak ke luar negeri.
otoritas kepemimpinan agama mengkondisikan Keenam faktor tersebut menjadi relitas
tafsir seperti itu karena dipengaruhi faktor yang ditemui oleh masyarakat Indonesia termasuk
pemahaman pemikiran, faktor sejarah konflik diantaranya para komunikator politik yang terlibat
agama dan kepentingan kekuasan otoritas agama. dalam Pilkada DKI 2012. Proses eksternalisasi
3. Sejarah konflik antar agama. tersebut menggiring mereka untuk memilih sikap
Sejarah konflik antar agama yang sebenaranya dan pemikirannya kepada satu madzhab tertentu
dilatarbelakangi faktor politik dan ekonomi sebagai suaturealitas yang dianggap realitas bersama
menimbulkan polarisasi yang mempengaruhi atau realitas objekif.
kehidupan beragama di seluruh dunia. Konflik Pertama, sebagian dari para komunikator
tersebut memberikan dampak saling curiga dan politik ada yang melihat bahwa pluralisme dibatasi
sentimen antar pemeluk agama yang bertikai suatu bentuk pemikiran, sikap dan perilaku tentang
yang agama – agama tersebut juga berkembang kehidupan bersama diantara perbedaan dengan
di Indonesia. menumbuhkan toleransi agar tiap pemeluk agama
4. Kesadaran semu tentang pluralisme di era orde yang berbeda melaksanakan ajaran agamanya secara
baru. utuh tanpa gaguan dari pihak lain. Pluralisme dalam
Di era pemerintahan Orde baru, melalui berbagai pandangan ini adalah pluralisme yang melihat
kampanye di lingkungan pendidikan kampanye bahwa tiap agama adalah berbeda secara substansi
kerukunan hidup antar pemeluk agama selalu dan institusi yang tidak mungkin dicampuradukan.
digembar – gemborkan. Namun kampanye Maka sikap dalam mewujudkan pluralisme
kerukunan bergama itu tidak pernah menyentuh adalah menghormati tiap penganut agama untuk
akar dari persoalan konflik antar pemeluk agama. melaksanakakan kayakinannya masing-masing.
Kerukunan hidup bergama hanya menjadi alat Dari prespketif kajian Islam, pemikiran pluralisme
kekuasaan untuk membangun stablitas nasional ini cenderung mempertahankan klaim kebenaran
yang dilakukan dengan pendekatan politik dan institusi agama, bahwa tidak ada agama lain yang
keamanan. Para pemuka dan pemeluk agakam benar kecuali agama yang dianutnya. Kelompok
dipaksa untuk menerima Pancasila sebagai ini pun akan melihat pelaksanaan pluralisme secara
asas tunggal dan melarang menjadikan agama penuh atau ekstrim bisa membahayakan ajaran
sebagai landasan formil kehidupan. Berbagai tentang klaim kebenaran mutlak agama
kegiatan keagamaan tidak lepas dari pengawasan Kedua, pilihan pemikiran pluralisme yang
yang mlekat dari pemerintah. Kondisi tersebut melihat agama sebagai suatu produk sejarah dari
membuat kehidupan yang rukun antar pemeluk perkmabangan ajaran-ajaran tuhan yang bertujuan
agama hanyalah sebagai kesadaran semu belaka untuk kemanusiaan. Maka para komunikator politik
di bawah pengawasan kekuatan politik orde baru. yang memahami pluralisme dengan cara pandang ini
5. Eufhoria kebebasan berpendapat pasca reformasi. memiliki anggapan bahwa pluralisme adalah bentuk
Setelah orde baru tumbangnya orde baru, para pengakuan terhada adanya kebenaran nilai yang sama
pemeluk agama menemukan kebebasannya dalam tiap agama yang bersumber dari wahyu tuhan.
untuk mengkespresikan sikap keberagamaannya Kedua pemikiran tersebut, belum menjadi
yang telah tertekan selama pemerintahan orde suau hal yang mewujud dalam isu SARA jika para
baru. Namun sikap yang diekpresikan teresebut komunikator politik tidak masuk pada fase ketiga dari
didasari oleh pemahaman yang bersandar pada konstruksi realitas sosial. Fase itu adalah internalisasi.
pandangan eksklusif klaim kebenaran agama Pada fase ini, para komunikator politik memainkan
sebagai dampak proses sejarah sebelumnya. peranan yang sesuai dengan identitas madzhab
Namun di sisi yang lain, pada era ini muncul pemikiran pluralismenya. Pemikiran pluralisme itu
juga pemikiran – pemikiran agama yang moderat diturunkan daam sikap dan pemikiran yang terkait
bahkan liberal. Masa reformasi adalah masa yang dengan kepemimpinan atau memilih pemimpin
strategis bagi kelompok intelektual agama untuk sebgai bagian dari pelaksanaan ajaran agama.
mengembangakan suatu pemkiran agama yang Kelompok pertama melihat bahwa masalah
lebih berorientasi kepada nilai yang sebenarnya, memilih pemimpin sebagai bagian dari ajaran agama
pangkalnya telah berkembang sejak masa orde adalah suatu hal yang tdak boleh diganggu gugat.
baru secara laten. Tiap pemeluk agama berhak untuk menjalankan
6. Berkembangnya berbagai pemikiran tentang kebebasannya mengamalkan dan mengajarkan
pluralsime. berbagai fatwa agama atau ajaran agama termasuk
Masa reformasi memberikan peluang meluasnya soal memilih pemimpin. Ketika dalam ayat qur’an
berbagai forum diskusi bagi para kelompok surat an-nisa ayat 114 menyebutkan bahwa tak

16
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

boleh mengangkat pemimpin dari orang kafir yang tindakan, sikap dan pemikiran yang terkait dengan
kemudian diterjemahkan bahwa yang dimaksud kafir kehidupan di tengah keberagaman tersebut dapat
itu adalah orang yang tidak beragama Islam, maka dikanakan benar, baik, salah atau buruk. Pemikiran
adalah hak bagi seorang muslim untuk menyebarkan pluralisme yang dianut oleh masyarakat menjadi dasar
dan mengamalkan ayat tersebut tanpa gangguan dari nilai yang menjadi ujukan etika apakah penggunaan
pihak lain. isu SARA dalam kampanye politik dapat dikatakan
Wujud internalisasi dari pluralisme dalam benar atau salah, baik atau buruk.
kasus ini menurut cara pandang kelompok pertama Kelompok pertama, kelompok yang melihat
adalah memberikan toleransi kepada pemeluk agama pluralisme sebagai suatu pemikiran, sikap dan tindakan
untuk memilih pemimipin sesuai dengan perintah yang mengakui dan menghormati perbedaan tiap
agama dan klaim kebenaran agama yang dianutnya. agama diiringi sikap menghormati atau toleransi agar
Hal tersebut akan muncul dalam sikap mereka tiap pemeluk agama dapat sebebsanya mengamalkan
melihat kasus ceramah tarawih Rhoma Irama yang ajaran agama. Kelompok ini meyakini tentang klaim
dikenal sebagai salah satu su SARA dalam pilkada kebenaran agama secara institusi. Artinya tidak
2012. ada kebenaran lain selain kebenaran agama yang
Berbeda dengan kelompok kedua, internalisasi dianutnya. Atau dapat diistilahkan dengan kelompok
dari pluralisme dalam bidang politik adalah dengan agama institutif.
mengangkat pemimpin dari kelompok agama yang Kelompok agama institutif melihat bahwa
berbeda, karena mereka mengakui adanya nilai agama yang dianutnya sebagai satu – satunya agama
kebenaran dalam tiap agama yang menjadikan yang diterima disisi tuhan yang sudah berbentuk
perbedaan agama menjadi ukan amsalah selama aga kesatuan sistem credo, ritus dan norma. Kelompok ini
tersebut berorentasi untuk mengangkat nilai – nilai memandang agama selain yang mereka anut sebagai
kemanusiaan dan perbaikan soisial. suatu hal yang sesat dan melihat para pemeluk agama
Terkait isu SARA pada ceramah Rhoma yang berbeda bukanlah orang – orang yang akan
Irama, kelompok ini akan menilai bahwa hal selamat di akhirat atau hari setelah kematian.
tersebut erupakan suatu wujud penolakan teradap Terkait dengan penggunaan isu SARA pada
nilai kebenaran agama - agama yang ada dan dapat pilkada DKI 2012, kelompok ini melihat hal tersebut
mengganggu kerukunan hidup beragama. Kelompok tidak melanggar etika yang berlandaskan pluralisme.
ini akan memposisikan pernyataan Rhoma Irama Karena ceramah yang dilakukan oleh Rhoma Irama
sebagai bentuk ancaman terhadap pemikiran merupakan ceramah penyebaran ajaran agama yang
pluralisme, atau yang disebut dengan masalah SARA. mereka anut. Maka semua pihak harus bertoleransi
dengan keyakinan umat atas ajaran Islam yang
3.2. Pluralisme sebagai Rujukan Nilai dan memerintahkan memilih pemimin dari kelompok
Etika Kampanye Politik Islam.
Nilai merupakan suatu ukuran atau rujukan Kelompok kedua, adalah kelompok yang
tentang kebenaran atau kebaikan. Nilai merupakan melihat pluralisme sebagai bentuk pengakuan kepada
“address of a yes” (Bertens, 2004, 139) yang menujukan nilai-nilai kebenaran pada agama yang berbeda –
bahwa suatu pemikiran, sikap atau tindaan dapat beda terutama agama samawi. Kelompok ini dinamai
dikatakan benar atau salah, baik atau buruk, indah kelompok agama substantif. Kelompok agama
atau jelek. Nilai menjadi penentu berbagai perangkat substantif melihat bahwa yang dimaksud agama
etika dan norma dalam berbagai aspek kehdupan, samawi adalah yang diajarkan kepada umat nabi
termasuk kehidupan berpolitik. Adam sampai nabi Muhammad. Walau dalam proses
Etika politik merupakan perangkat yang sejarah, ajaran para nabi tersebut berkembang menjadi
berperan seagai koridor atau rel yang mengawal agama dengan sistem keyakinan, sistem credo, ritus dan
kegiatan politik tetap sesuai dengan nilai – nilai yang norma yang berbeda. Bagi kelompok ini perbedaan
disepakati oleh masyarakat Etika politik merupakan agama hanya merupakan perbedaan jalan menuju satu
hasil kajian terhadap nilai – nilai yang diyakini seagai tuhan yang sama.
landasan kehidupan yang diterapkan kepada realitas Mengikuti asumsi tentang pandangan
kehidupan berpolitik. kelompok ini mengenai pluralisme, penggunaan isu
Sebagai rujukan etika, nilai terbentuk SARA pada pilkada DKI diasumsikan sebagai bentuk
dari suatu proses konstruksi realitas masyarakat. pengingkaran pada nilai – nilai kebanaran pada tiap
Masyarakat berinteraksi dengan berbagai pengalaman agama (khususnya agama samawi) yang membawa
dan berbagai produk pengetahuan yang kemudian manusia kepada Tuhan yang sama. Penggunaan Isu
membangun cara pandang tentang benar salah, baik SARA akan dilihat sebagai isu menyempitkan tujuan
dan buruk, keindahan dan hal laian yang terkait. agama tentang pemuliaan manusia secara sosial
Kemudian kesemua cara pandang tersebut dinamai menjadi penghambaan kepada sistem credo , ritus dan
nilai. norma agama.
Pluralisme merupakan suatu pemikiran Maka dalam kajian kelompok agama
yang menjadi landasan untuk merujuk apakah suatu substantif, penggunaan isu SARA untuk memunculkan

17
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

pemimpin dari satu kelompok agama tertentu dan Littlejohn, Stephen W. 1989 : Theories of Human
meminggirikan calon pemimpin dari kelompok Communication. California: Wadsworth Inc.
agam lain, merupakan suatu tindakan yang tidak etis. Littlejohn, Stephen W dan Karen A Foss, 2009.
Kampanye politik yang menggunakan isu solidaritas Teori Komunikasi, Theories of Human
kelompok agama terntentu daan sentimen kepada Communication, Esdisi ke-9. Jakarta : Salemba
kelompok agama yang lain merupakan tindakan yang Humanika .
melanggar etika yang didasari nilai – nilai pluralisme. Nasution, Harun. 1986. Teologi Islam : Aliran –
. Aliran Sejarah Analisa Perbandingan. Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
4. Simpulan Nashir, Haedar. 2007. Gerakan Islam Syariat,
Kajian awal terhadap fenomena penggunaan Reproduksi Salafiyah Ideologis di Indonesia.
isu SARA dalam kampanye politik pada pilkada DKI Jakarta : PSAP.
2012 telah mengantarkan pada kajian pustaka tentang Nimmo, Dan. 2005. Komunikasi Politik, Komunikator,
konsturksi pluralisme agama sebagai landasan nilai Pesan dan Media. Bandung : Rosdakarya
etika kampanye poltik. Dari kajian sederhana tersebut Rachman, Budhy Munawar. 2007. Islam dan
dapat diambil beberapa konklusi sementara. Pertama, Pluralisme Nurcholish Madjid. Jakarta : PSIK
penggunaan isu SARA serta sikap mendukung dan Universitas Paramadina.
menolaknya merupakan suatu hasil dari proses of Influences on Massa Media Content,New York :
kunstruksi relitas sosial. Kedua, Para komunikator Longmann Publishers.
plolitik terlibat dalam proses konstruksi realitas Syahrastani, Muhammad bin Abdul Karim. 1996.
sosial tentang pluralisme agama telah melalui proses Sekte –Sekte Islam. Bandung : Penerbit
interaksi dengan berbagai realitas kemajemukan, tafsir Pustaka.
teks agama, sejarah konflik antar agama, kesadaran Toha, Anis Malik. 2005. Tren Pluralisme Agama.
semu tentang kerukunan antar agama, eufhoria Jakarta : Gema Insani.
kebebasan pendapat dan pemikiran pluralisme dalam Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Komunikasi,
proses eksternalisasi yang kemudian berlanjut dengan Pendekatan Taksonomi. Bogor: Ghalia
objektifikasi dan internalisasi. Ketiga, Kajian etika Indonesia
mengenai penggunaan isu SARA dalam kampanye
politik sangat tergantung dengan sudut pandang Sumber lain :
pemikiran tentang pluralisme yang melandasi nilai Tesis : Nurjuman, Husnan. 2006. Universitas
rujukan etika. Dalam kajian agama institutif, ceramah Indonesia. “Konstruksi Media Islam Indonesia
tersebut dianggap etis, namun dalam prespektif agama Tentang Pluralisme Dalam Islam”.
substantif, dianggap tidak etis. Penelitian: Jaiz. Muhammad. Husnan Nurjuman,
Yoki Yusanto. 2012. Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa. “Konstruksi Pemikiran Islam tentang
Daftar Pustaka Pluralisme dalam Film Tanda Tanya (?)”

Ahmad Nur. 2001. Pluralitas Agama Kerukunan dalam


Keragaman. Jakarta : Kompas.
Berger, Peter L dan Thomas Luckmann, 1990, Tafsir
Sosial Atas kenyataan, Jakarta : LP3ES.
Bertens, 2004. Etika. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama
Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi : Teori,
paradigma dan Diskurus Teknologi Komunikasi
di Masyarakat. Jakarta : Kencana.
________________. 1996. The Social Construction of
Reality. New York : Penguin Book.
Efendy. Bachtiar. 2001. Masyarakat Agama dan
Pluralisme Keagamaan. Yogyakarta : Galang
Press.
Hitti, Philip K., 2010. History of Arabs. Jakarta :
Serambi Ilmu Semesta.
Hoynes, Davis Croteau dan William. 2000. Media/
Societiy Industries Images and Audiences,
London: Pine Forge Press.
Khaidir. Piet H. 2006. Nalar Kemanusiaan Nalar
Perubahan Sosial. Jakarta : Teraju

18
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Politik dan Komunikasi Pesantren Salafiyah dalam Proses


Demokratisasi di Banten
Ikhsan Ahmad *1)

Abstrak
Peran politik dan komunikasi politik segenap elemen masyarakat menjadi bagian terpenting dalam proses
demokrasi. Terutama pada tujuan menjunjung tinggi peningkatan martabat dan derajat kehidupan
seluruh masyarakat yang berada dalam sistem politik tersebut. Peran politik adalah bentuk kesadaran dan
tangungjawab terhadap kesertaan untuk turut memberikan kontribusi pemkiran dan partisipasi lainnya
dalam proses politik, terutama yang menyangkut pembuatan kebijakan publik. Sementara komunikasi
politik sarana mendasar untuk mempersamakan makna dalam proses politik tersebut.
Dalam proses politik dan komunikasi politik sangat ditentukan oleh stuktur kesadaran dan mentalitas
sistem dan perilaku kekuasaan didalamnya, bagaimanapun tingkat pendidikan dan derajat ekonomi
yan berlaku dalam strata didalamnya. Bangunan mentalitas inilah yang diharapkan menjadi panduan
nilai dalam praksis politik dan komunikasinya. Kebekuan dan kejumudan demokrasi secara nasional,
khususnya di Banten, ditandai dengan proses politik transaksional, pragmatisme, dan lemahnya leadership
kepemimpinan publik dalam politik menyebabkan luluh lantaknya budaya sebagai basis keberpijakan
politik. Konsekuensi logisnya terjadi kegamangan proses politik dan tersendatnya persamaan makna politik
dalam komunikasi yang terjalin.
Dari sekian fenomena kegamangan peran politik dan komunikasi elemen-elemen masyarakat yang ada,
salah satunya adalah realitas terdistorsinya peran politik dan komunikasi politik pesantren salafiyah
dalam system politik, khususnya di Banten akibat kegagalan sistem politik merespon dan menyandarkan
demokrasi pada suatu kebutuhan penempatan keluhuran nilai-nilai budaya lokal dan tidak terjebak pada
globalisme politik. Pesantren Salafiyah adalah komunitas kelembagaan pendidikan yang lahir sejak Islam
di Nusantara hadir, kini dianggap sebagai lembaga pendidikan tradisional dengan pandangan sebelah
mata terhadap keberbeparanannya.
Secara mendasar, pandangan para kyai yang tergabung dalam kategori pesantren salafiyah ini menganggap
ada diskriminasi struktural pada kebijkan politik, terutama dalam concern dunia pendidikan. Diyakini
bahwa bentuk concern pemerintah dan bantuan pemerintah kepada pesantren salafiyah menjadi bagian
dari intervensi dan kooptasi atas visi, misi yang ada. Dalam konteks ini Komunitas pesantren salafiyah
dan santrinya belum dianggap menjadi bagian dari warga Negara dan pelajar yang punya hak yang sama
dalam mendapatkan perhatian dari pemerintah, padahal mereka juga adalah pembayar pajak terhadap
negeri ini. Diskriminasi ini semakin terasakan dalam suatu atmosfer pemerintahan provinsi Banten yang
secara substansial tidak menyentuh dasar-dasar religiusitas pada derap pembangunannya dalam moto dan
slogan pembangunan yang mencantumkan iman dan taqwa.

Kata Kunci: Politik, Komunikasi Politik, Pesantren Salafiyah, Demokrasi, Banten.


1. Pendahuluan Dengan kata lain, sosialisasi pendidikan dan rujukan
Sebagai lembaga pendidikan yang telah pemerintah yang deras pada kelembagaan pendidikan
lahir sejak 300-400 tahun lalu12, tentu saja pesantren modern saat ini memberikan dampak serius terhadap
salafiyah merasa berkepentingan dan menjadi bagian keberadaan, citra dan substansi pesantren salafiyah.
dari pondasi religiusitas dan budaya di Banten. Hal ini juga menjadi bagian dari diskriminasi yang
secara Kultural mapun struktural, bagi kalangan mendasar. Hal ini mengakibatkan pesantren salafiyah
kyai pesantren Salafiyah, pemerintah seperti yang terkesan dilibatkan hanya pada eksploitasi dukung
tidak menganggap bahwa santri adalah pelajar mendukung untuk mendapatkan kekuatan kultural
dan pesantren adalah lembaga pendidikan. Hal ini pada politik.
menjadi bagian sangat mendasar mengapa masyarakat Secara substansial, sebenarnya pesantren
terkesan meninggalkan lembaga pendidikan pesantren salafiyah juga diperlukan dalam keterlibatan
salafiyah dan memilih lembaga pendidikan modern. pengembangan kualitas manusia pada suatu kemajuan
peradaban dalam politik. Namun komunitas
1*) Penulis adalah Dosen di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP “sarungan” pesantren salafiyah merasa justru
Untirta, Banten.
terjadi diskriminasi secara sistematis oleh kebijakan
21 Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, INIS, hal 3, 2004 pembangunan pemerintah terhadap keberadaan

19
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

pesantren salafiyah. Tentu saja hal ini tidak boleh 12. IKHSAN AHMAD
terjadi jika kita merujuk pada visi, misi dan tujuan 13. FIRMAN SYARIF
pendidikan nasional yang berdiri diatas kebhinekaan. 14. H. BUNTARA
Oleh karena itu modernisasi mesti dirujuk kembali 15. KH. JAMALUDIN
pada definisi yang sesungguhnya sehingga tidak 16. DRS.KH. MATIN SYARKOWI
menimbulkan kesan bahwa modernisasi meninggalkan 17. KH. WAWANG MUNAWAR HALILI
akar sejarah dan budaya bangsanya. Apalagi berbeda
dengan akar budayanya.
Permasalahan, kegelisahan dan pergolakan
pesantren salafiyah adalah sesuatu yang serius dan KETUA UMUM MPS SEKRETARIS MPS
mesti dicarikan jalan keluarnya. Setidaknya pada
target diakuinya santri pesantren salafiyah sebagai
pelajar dengan pemenuhan semua haknya sebagai DRS.KH. MATIN SYARKOWI KH. WAWANG MUNAWAR HALILI
warga Negara demikian pula dengan kelembagaan
pesantrennya. Hal inilah yang kemudian semua Secara aktif MPS mencoba memperjuangkan
kaum sarungan sepakat membentuk sebuah badan dan mengkomunikasikan aspirasinya ini sesuai dengan
perjuangan bersama yang bernama Majlis Pesantren prosedur dan system demokrasi yang ada dan tersedia.
Salafiyah. Dideklarasikan pada tanggal 18 Mei 2011 Beraudiens dengan semua fraksi dan pihak terkait
di Serang Banten dengan menggelar istighozah yang di Banten. sayangnya hal ini tidak mendapatkan
dihadiri lebih dari tiga ribu orang terdiri dari santri dan respon yang memadai. Dan langkah ini menjadi satu
kyai pengelola pesantren salafiyah. Dalam deklarasi perjuangan panjang – termasuk upaya perjuangan
tersebut dituangkan isi dan maksud perjuangan MPS, literasi melalui tulisan ini. Perjuangan lain yang
sebagai berikut: dilakukan MPS juga aktif memberikan pandangan,
masukan dan respon atas setiap permasalahan yang
timbul di masyarakat yang berkaitan dengan persoalan
DEKLARASI ahlak dan keagamaan dalam berpolitik.
MAJLIS PESANTREN SALAFIYAH MPS lahir sebagai organisasi dengan akar
sejarah yang mendalam dalam kehidupan dan
BISMILLAHIRROHMAANIRROHIM dinamika perjuangan pesantren – sebagai lembaga
pembelajaran – yang turut membidani kelahiran
ASYHADU ALLA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA
bangsa, Negara dan pendidikan di Indoensia.
Pesantren juga sebagai warisan Nusantara yang digagas
MUHAMMADARROSULULLAH
oleh Wali Songo; tonggak dimulainya kebesaran Islam
dan peradabannya di Nusantara.
DENGAN IZIN DAN PERTOLONGAN ALLAH SWT, HARI INI Di Banten, kehidupan sosio-kultural
TANGGAL 18 MEI 2011 ATAU 15 JUMADIL AKHIR 1431, KAMI masyarakatnya yang religius banyak diwarnai oleh
PIMPINAN DAN SANTRI PESANTREN SALAFIYAH DENGAN pesantren. Oleh karena itu MPS menjadi bagian
INI MENDEKLARASIKAN BERDIRINYA : yang yang tak terpisahkan dari nafas keislaman di
Banten. Seperti yang hendak ditunjukkan juga oleh
MAJLIS PESANTREN SALAFIYAH pemerintahan Provinsi Banten yang mengadopsi
SEBAGAI SARANA PERJUANGAN UNTUK MELESTARIKAN symbol-simbol kebesaran Islam dalam masa keemasan
DAN MENGEMBANGKAN PESANTREN SALAFIYAH DI pesantren, seperti Menara Masjid Banten dan Kraton
BANTEN. Kaibon.
MPS lahir dalam kerangka kebutuhan
membangun toleransi sebagai sendi dasar berbangsa
PARA DEKLARATOR
dan bernegara. Disamping berbgai tujuan lainnya
seperti memberikan kontribusi pewarnaan pendidikan
1.ABUYA KH.MUHTADI DIMYATI berkarakter yang dipercaya hanya bisa lahir dari
2.KH. OBING SUROCHMAN pembeljaran di pesantran salafiyah. Dengan kata lain,
3.KH.TB. WARDI salafiyah dengan segala macam bentuk, system dan
4.KH. UMAIDI metodenya merupakan cerminan budaya pendidikan
5.KH.ARIMAN ANWAR asli Indonesia (indigeneous) yang perlu dilestarikan
6.KH. HUDRI dan dikembangkan; Banten dengan sosio cultural
7. KH. KURTUBI ASNAWI religinya sudah barang tentu tidak dapat dipisahkan
8. KH. THOHIR THOHA dengan peranan pesantren salafiyah sebagai suatu
9.KH. MUHAMAD NASIR produk budaya sekaligus budaya itu sendiri.
10.KH.SHOBRI MAN’US
Keangotaan MPS terdiri dari pesantren-
pesantren salafiyah yang berdomisili di Banten. Saat
11. KH. AS’YARI AMRI
terdaftar ada sekitar 3.500 (tiga ribu lima ratus)

20
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

pesantren salafiyah sebagai anggota MPS yang tersebar masyarakat agar belajar di pesantren salafiyah.
di seantero Banten.
MPS berkepntingan untuk membentuk dan 2. Pembahasan
menjaga karakter Banten pada jati diri Banten yang
religious, dimana selama satu dasawarsa Banten berdiri 2.1. Wacana Pesantren.
belum menunjukkan wajahnya yang jelas sebagai
identitas berkarakter Banten. Hal ini diperburuk Pesantren adalah wacana yang hidup. Selagi
oleh derasnya arus globalisasi yang merusak aspek mau, memperbincangkan pesantren senantiasa
dan karakteristik budaya asli Banten. Oleh karena itu menarik, segar, aktual, dan perlu dicatat – tidak
MPS melalui pesantren salafiyah akan mendirikan mudah. Banyak aspek yang mesti dilalui ketika
berbagai upaya pemberdayaan dan penyadaran diskursus pesantren digelar. Dari sisi keberadaannya
berkarakter dalam berbudaya dan berpendidikan saja, pesantren memilki banyak dimensi terkait
ditengah pemaksaan penyeragaman system dan (multi dimensional). Dalam lilitan multidimensional
metode pendidikan oleh pemerintah. MPS juga itu, menariknya, pesantren sangat percaya diri
hendak memperjuangkan keberpihakan anggaran dan (self confident) dan penuh pertahanan diri (self
perhatian pemerintah terhadap penumbuhkembangan defensive) dalam menghadapi tantangan di luar
minat masyarakat terhadap pesantren salafiyah. Oleh dirinya. Karena itu hingga sekarang, orang kesulitan
karena itu, MPS berkepentingan mengembangkan mencari sebuah definisi yang tepat tentang pesantren.
Tahfidz (hafalan) Quran dan Kutub menjadi suatu Pesantren kelihatan berpola seragam, tetapi beragam;
keniscayaan diatur dalam peraturan daerah Banten. tampak konservatif, tetapi diam-diam atau terang-
Adapun tujuan MPS sendiri adalah : terangan mengubah diri dan mengimbangi denyut
Memperjuangkan pesantren salafiyah sebagai lembaga perkembangan zamannya. Ambisi merumuskan
pendidikan yang memiliki karakter dan hak-hak santri pesantren secara tunggal, apalagi coba-coba
sebagai peserta didik dan warga Negara Republik memaksakan suatu konsep tertentu untuk pesantren,
Indonesia tanpa diskriminasi sebagaimana diatur tampaknya tidak mungkin berhasil.23
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan Dalam konteks keberadaan pesantren pada
yang berlaku melalui pendekatan APBD yang bersifat masa sekarang, tak bisa dipungkiri, selain adanya
rutin; Memperjuangkan Tahfidzil Quran dan Kutub perkembangan pesantren modern – maksudnya diakui
serta nilai seni membaca Al-Quran sebagai bentuk setara dalam pendidikan nasional, yakni lembaga
ketermapilan unggulan pendidikan non formal pendidikan madrasah; Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah
di Provinsi Banten; Memperjuangkan pesantren Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah34 merupakan bentuk
salafiyah sebagai satuan pendidikan yang berbasis pesanten yang digolongkan sebagai pola ke tiga.
keunggulan lokal di masing-masing Kabupaten/ Adalah pesantren yang didalamnya program keilmuan
Kota se provinsi Banten sebagaimana diatur dalam telah diupayakan menyeimbangkan antara ilmu agama
pasal 50 ayat (5) UU nomor 20 Tahun 2003 tentang dan umum. Ditanamkannya sikap positif terhadap
Sisdiknas; Memperjuangkan terwujudnya ‘Wajah kedua jenis ilmu tersebut kepada santri. Selain itu
Banten’ sebagai daerah penghafal Kitab Suci (Tahfidz ditanamkan pola pendidikan seperti kemasyarakatan,
Quran dan Kutub) melalui pendekatan regulasi dalam keterampilan, kesenian, kejasmanian, kepramukaan.
bentuk Perda. Berangkat dari apa yang menjadi seting Adapun struktur kurikulum yang dipakai mendasarkan
kelahiran dan dasar-dasar perjuangan MPS, maka kepada struktur madrasah negeri (pemerintah) dengan
ditetapkan visi dan misi sebagai berikut : Mewujudkan memodifikasi mata pelajaran agama, dan ada pula
system pendidikan pesantren salafiyah di Provinsi yang memakai kurikulum yang dibuat sendiri oleh
Banten sebagai budaya unggulan yang berbasis pondok pesantren yang bersangkutan.
kearifan lokal berwawasan global. Melestarikan dan Ada tiga pola pembagian perkembangan
mengembangkan system pendidikan dan pengajaran pesantren.45 Sedangkan pola yang kedua adalah
serta pembelajaran pesantren salafiyah sesuai mendasarkan kurikulumnya pada pengkajian kitab-
karakter aslinya sehingga dapat ditingkatkan kualitas kitab klasik dengan menggunakan metode sorogan,
pembelajarannya dan pemenuhan hak-haknya wetonan dan hafalan. Disamping diajarkan pula
sebagaimana amanat konstitusi dasar dalam bidang ekstra kulikuler seperti keterampilan dan praktik
pendidikan, termasuk penyetaraan bagi kelulusan keorganisasian. Namun tak bisa dipungkiri adanya
santri salafiyah agar bisa mengabdikan ilmunya pada
32 Peran Ulama Pesantren Dalam menghadapi Teorisme Global, Disam-
jalur-jalur formal, terutama pengembangan ekonomi paikan pada Seminar Internasional, Peran Ulama Pesantren Dalam
syariah melalui pemberdayaan Baitul Mal. Dengan Mengatasi Terorisme Global oleh Drs. H. Ahmad Dahlan Jauhari,
strategi memperjuangkan terbentuknya regulasi M.Si, Direktur urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemen-
(aturan pemerintah) untuk mengokohkan peranan trian Agama RI, 17-03-2012 di Cirebon.
43 Pasal 17 dan Pasal 18 UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendi-
pesantren salafiyah sebagai budaya pendidikan dikan nasional.
unggulan; terbentuknya perda Tahfidz Quran dan 54 Pendidikan Islam Dalam Pendidikan Nasional, Prof. Dr. H. Haidar
Kutub sebagai icon budaya Banten; memotivasi Putra Daulay, MA, Prenada Media Grup, Edisi Pertama cetakan ke
dua, hal.27, 2004.

21
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

fakta dan eksistensi pesantren dengan pola kesatu, Ma’had Ali bisa diakui. Tetapi karena alasan bahwa
yakni pesantren yang masih terikat kuat dengan system keberadaan Ma’had Ali tidak ada dalam nomenklatur
pendidikan islam, sejak pertamakali pendidikan islam UU PT, maka Dirjen Pendidikan tinggi berani
muncul di nusantara. Mendasarkan kurikulumnya mengeluarkan peraturan tentang ma’had ali. AMAI
kepada pengajian kitab-kitab klasik semata-mata. sesungguhnya mengetahui bahwa UU Sisdiknas
Memakai metode sorogan, wetonan dan hafalan. memang mengatur soal pendidikan diniyah dan
Tujuan pengajarannya adalah pendidikan untuk pesantren. Yang menjadi persoalan, ternyata Ma’had
meninggikan moral, melatih, dan mempertinggi Ali sebagai pendidikan tinggi di pesantren tidak diatur
semangat, menghargai nilai-nilai spiritual, dan didalamnya. “PP Nomor 55 Tahun 2007 tentang
kemanusiaan, mengajarkan sikap dan tingkah laku Pendidikan Agama dan Keagamaan dianggap cacat
yang jujur dan bermoral, serta menyiapkan santri karena alpa memasukkan ma’had ali sebagai salah
untuk hidup dengan bersih hati. satu institusi pendidikan tinggi Islam”. Di Bawah
Persoalannya kemudian muncul disini. Kemenag atau Kemendikbud. Dikatakan, selama ini
Pesantren dengan gambaran pola kesatu dikenal alasan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag tidak berani
dengan pesantren salafi. Pada kasus yang ingin diangkat mengeluarkan peraturan tentang Ma’had Ali karena
dalam tulisan ini, sekitar 70% pesantren salafiyah keberadaan Ma’had Ali tidak ada dalam nomenklatur
masih eksis keberadaannya di Banten, tergabung UU PT. Karena itu, ketika persoalan Ma’had Ali
dalam Majlis Pesantren Salafiyah. Perdebatan yang masuk dalam nomenklatur UU PT, hal tersebut akan
menarik untuk diajukan di awal adalah apakah memudahkan Ma’had Ali diakui sebagai lembaga
pesantren salafiyah mampu memainkan peran politik pendidikan tinggi Islam dan masuk dalam kebijakan
dan komunkasinya? Apakah para santrinya memiliki pendidikan secara nasional. Keberadaan UU secara
kemampuan mempengaruhi kebjakan publik?” lalu formal mengatur dipandang mampu memberi jawaban
apakah para kyianya memiliki pengaruh signifikan atas status Ma’had Ali dalam system pendidikan tinggi
terhadap politisasi? kalau tidak bisa, tentu ada alasan di Indonesia. Menurut Abdul Jalal (dosen Ma’had Aly
argumentasi logika yang mesti ditelusuri dalam proses Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo, Jawa Timur),
demokrasi dan komunikasi politiknya. Jika bisa tentu karena kesenjangan antara kebutuhan masyarakat dan
saja mengundang konsekuensi logis terhadap berbagai ahli agama ini, maka kemudian menginspirasi para
berbagai kebijakan politik formal. Pertanyaan – kiai di pesantren-pesantren untuk mendirikan ma’had
pertanyaan tersebut menjadi penting relevansinya ali di pesantren. Alasanya, lembaga pendidikan tinggi
pada tahap awal untuk menjawab apakah pesantren yang ada saat ini dinilai sulit untuk mencetak kader
salafih memiliki kompetensi baik secara keilmuan ahli agama. “Oleh karena ini, kami sowan ke sini
dan aplikasinya? karena kompetensi menjadi rujukan agar PKB membantu memperjuangkan ma’had ali
utama dalam output membangun kekuatan demokrasi diakomodir dalam RUU PT,”.56
saat ini. Tidak terjelaskan secara spesifik tentang
Persoalan yang sama, kini muncul dalam bagaimana posisi pesantren yang dimaksud dalam
bentuknya yang lain, Asosiasi Ma’had Ali se- system pendidikan nasional yang menggolongkan
Indonesia (AMAI) mengusulkan agar kelembagaan pesantren, pendidikan diniyah, pasmaran, pabhaya
ma’had ali bisa masuk ke dalam Rancangan Undang- samena dan bentuk lain yang sejenis masuk kedalam
Undang Perguruan Tinggi (RUU PT) yang saat pendidikan keagamaan diluar golongan lembaga
ini sedang dalam pembahasan di Komisi X DPR. pendidikan non formal dan formal.67 Ketidak jelasan
Alasannya, antara lain, karena di Indonesia saat ini positioning in imenyebabkan satu kendala diantara
ada kesenjangan antara kebutuhan masyarakat dengan banyak persoalan lainnya yang dihadapi pesantren salafi.
ahli agama. Ma’had aly adalah pendidikan tinggi karena secara sturktural lembaga-lembaga pendidikan
berada di lingkungan pesantren yang mengkhususkan Islam berada dibawah naungan departeman Agama.
pengembangan ilmu-ilmu agama Islam setingkat Maka dari segi pendanaan dan concern pada upaya
perguruan tinggi. “Keberadaan ma’had ali ini sangat pendorongan kualitasnya terdapat perbedaan antara
urgen untuk bisa masuk dalam RUU PT,” kata lembaga pendidikan yang dikelola oleh departemen
juru bicara AMAI Dr Abdul Jalal saat beraudiensi Agama dengan Departemen Pendidikan Nasional.
ke Fraksi PKB di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Sedangkan masalah yang bersifat kultural, lembaga-
Audiensi AMAI ditemui Sekretaris Fraksi PKB lembaga pendidikan Islam seperti Pesantren Salafi –
Hanif Dhakiri didampingi Anggota Komisi X Abdul kendati secara hostoris menjadi soko guru pendidikan
Hamid Wahid (Gus Hamid) dan Dedi Wahidi. berkarakter banyak ditinggalkan masyarakat karena
Ikut menemui mereka dua anggota DPR non- lemahnya partisipasi pemerintah dalam mensupport
PKB, yakni Nasruddin (Fraksi Golkar) dan Zaini dan mendesain keberadaan pesantren salafiyah sebagai
Rahman (Fraksi PPP). Ijazah Ma’had Ali Bisa Diakui  bagian dari budaya yang tidak bisa dipisahkan,
Dikatakan, Prof Dr Tolhah Hasan, mantan Menteri
Agama, sebenarnya pernah mengeluarkan surat 65 http://assalafiebabakan.or.id/pesantren-desak-mahad-ali-masuk-ruu-
kepada Dirjen Pendidikan Islam Kemenag agar ijazah perguruan-tinggi/, diposting tanggal 3-4-2012, pukul 08.35
76 Pasal 30, Pendidikan Keagamaan, UU No.20 tahun 2003.

22
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

terutama di Banten.78 pemerintah dan pesantren salafiyah di Banten tentang


tujuan dan keradaan masing-masing pihak dalam
2.2. Pesantren Salafiyah di Banten rangka mambangun negeri. Perspektif menjadi
penting dalam satu alur komunikasi sebagai suatu
Pesantren Salafi sesungguhnya tak bisa kebutuhan sudut pandang yang sama. Perspektif akan
dipisahkan dari pondasi mentalitas dasar di Indonesia, memandu Persepsi yang sama mencakup konteks
sebagai bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sosial, sehingga dikenallah persepsi
budaya demokrasi yang emestinya diusung. Secara sosial. Persepsi sosial merupakan suatu proses yang
kelembagaan pesantren salafi telah wujud sejak terjadi dalam diri seseorang yang bertujuan untuk
masuknya Islam ke Indonesia dan telah banyak mengetahui, menginterpretasi, dan mengevaluasi
memainkan peranannya dalam rangka mencerdaskan orang lain yang dipersepsi, baik mengenai sifatnya,
kehidupan bangsa. Tidak sedikit dari tokoh-tokoh kualitasnya, ataupun keadaan lain yang ada dalam diri
dan pemimpin nasional baik yang tergolong pendiri orang yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran
bangsa, maupun pemimpin bangsa yang berasal dari mengenai orang lain sebagai objek persepsi tersebut
pesantren salafi. di Indonesia sendiri keberadaan (Lindzey & Aronson).
pesantren salafi telah melewati tiga periode. Periode Kesamaan persepsi yang muncul diharapkan
pertama sejak masuknya Islam sampai masuknya ide- mampu menimbulkan kesamaan makna pesan
ide pembaruan politik Islam. atas kemampuan pesantren salafiyah sebagai
Pesantren Salafi di Banten bisa ditelusuri bagian dari elemen kritis masyarakat dan lembaga
dari penuturan Martin Van Bruinessen yang meneliti pendidikan dalam mengemban tugas membangun
tentang pesantren di Indonesia. Ditemukan pesantren kapabilitas, responsibilitas dan daya inovasi dari
paling tua, terletak di sekitar gunung Karang, sebelah kurikulum salaafiyah yang diyakini sebagai akar
Barat Pandeglang. Pesantren ini termaktub dalam dari pengembangan demokrasi modern yang lahir
serat Centhini. Jika ini benar, sekitar tahun 1527 dari Barat- saat ini di Indonesia, khususnya di
Pesantren Gunung karang sudah terkenal sebagai Banten. upaya membangun pengenalan keunggulan
pusat pendidikan Islam sampai ke Baghdad.89 Hal kompetensi salafiyah ini selakigus diarahkan sebagai
ini menjelaskan bahwa Banten merupakan salah upaya penelusurin kritis atas kebijakan yang telah
satu akar dari keberadaan pesantren salafiyah yang lahir dan dijalankan. Keberhasilan dalam melihat
sampai kini masih ada. Sejak masa paling awal Banten persoalan pada tulisan ini akan memberikan dampak
telah dikenal sebagai tempat menimba ilmu dan yang signifikan terhadap upaya perjuangan MPS
memberikan kontribusi bagi perkembangan keilmuan memandang persoalan, kekurangan dirinya serta
di Jawa. Diantaranya adalah Nawawi al-Bantani mengkritisi kebijakan politik yang terkait dengan
(1220H/1815M) sebagai ulama dan tokoh Banten eksistensi pesantren salafiyah.
yang karya-karyanya telah mendunia diseantero Oleh karena itu, capaian akhir dari tulisan
pendidikan dan peradaban Islam saat itu. ini adalah secara akademik diharapkan mampu
memberikan kontribusi kepada bidang keilmuan
2.3. Politik dan Komunikasi Politik komunikasi, khususnya pada terapan komunikasi
kebijakan pembangunan, khususnya di bidang
Tulisan ini tidak berangkat dari suatu ruang pendidkan. Sedangkan pada capaian yang lebih
kosong, idea tau gagasan semata-mata. Identifikasi khusus, tulisan ini diharapan mampu menjadi
diri yang merasa tidak merasa dipenuhi haknya landasan berpijak perjuangan MPS ke depan untuk
oleh pemerintah dalam pemenuhan haknya sebagai membangun segenap kemampuan kompetensinya
pelajar dan lembaga pendidikan, membuat pesantren pada aras kepentingan yang diharapkan oleh
salafiyah di Banten menjadi persoalan berakar perundang-undangan dan formal pada tingkat
pada sosial – budaya masyarakat di Banten dengan pemerintahan serta menjadi masukan bagi pemerintah
segala aspek politis dan ekonomi di dalamnya. dalam merumuskan kebijakan politik yang berkiatan
Oleh karena itu kemampuan dan keberhasilan dengan pesantren salafiyah.
mengidentifikasi diri kembali secara baik pesantren Sifat komunikasi adalah hadir dimana-mana
salafiyah dan mengkomunikasinya dengan logika serta (omnipresent). Termasuk dalam bahasan yang hendak
tujuan dalam kebijakan politik sangat diharapkan diajukan oleh penulis. Oleh karena itu komunikasi
mampu menempatkan setiap aspek sumber daya bukanlah bidang ilmu yang eksklusif. Karena ilmu
pembangunan nasional mampu menciptakan komunikasi merupaka perpaduan atau perlintasan
kemampuan kompetensi yang baik untuk mencapai berbagai cabang ilmu sosial lainnya. Oleh karena
derajat peradaban bangsa yang lebih berkualitas. itu, tulisan ini hendak menempatkan keberperanan
Setidaknya terdapat kesamaan persektif antara politik komunikasi sebagai suatu “sumber kehidupan”
87 Keterangan yang diberikan oleh Ketua Majlis Pesantren Salafiyah atau “mata rantai” utama untuk melihat, menjelaskan,
Banten, H. Matin Syarkowi menganalisa dan membangun suatu kepentingan
98 Ruby Ach Baedhawy, Profil Pesantren Salafiyah, Biro Humas Provinsi tujuan tulisan.
Banten, tahun …..ulang tahun Banten ke-4)

23
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Pemahaman ini memberi arti bahwa titik tolak penilaian untuk membentuk visi realiatas pesantren
permasalahan pada pesantren salafiyah didalam suatu salafiyah dan tujuan pembangunan pendidikan
lingkaran sistem politik dengan segenap persoalannya nasional dalam suatu batasan konstelasi komunikasi
tidak hendak dipandang sebatas asumsi yang seragam, etika dan organisasi secara historis maupun masa
statis, maupun deretan angka semata. Tulisan in hendak sekarang.
menganalisis terhadap proses sejarah dan konteks Paradigma ini pada akhirnya diharapkan
kekinian yang mampu mengungkapkan struktur dan menjadi pandangan bagi pemerintah terhadap realitas
konsepsi dasar kompetensi pesantren salafiyah dalam yang dipersepsikan dalam realitas, focus dan realitas
suatu kebutuhan kritis atas proses demokrasi yang objektif pesantren salafiyah pada aspek-aspek dan
masih terkesan hegemonik terhadap keberadaan akar- struktur yang mungkin dan dapat berfungsi dan nyata
akar budaya serta pondasi politik dasar di dalamnya. dalam struktur UU yang mengatur kebijakan politik
Pengamatan dan analisa kritis inilah yang kemudian kedepan.
diharapkan dapat mengubah perspektif, persepsi dan
intrepretasi UU No.20 Tahun 2003 terhadap upaya Daftar Pustaka
pengembangan pendidikan nasional yang visioner,
berkeberagaman dan berkeberadaban. Creswell, Jhon W. 1998. Qualitative Inquiry and
Secara ontologis, paradigma kritis yang Research Desaign: Chosing Among Five
hendak diterapkan dalam tulisan ini dapat Tradition. Thousand Oaks: Sage.
memberikan gambaran sejarah yang komprehensif Daulay, Haidar Putra. 2004. Pendidikan Islam dalam
terhadap : realitas kompetensi pesantren salafiyah Pendidikan Nasional. Jakarta: Prenada Media
yang telah terbentuk oleh proses sejarah dan kekuatan Grup.
sosial, budaya, politik, ekonomi di negeri ini kemudian Littlejohn, Stephen W 1996. Theories of Human
didapat juga gambaran bagaimana negara merespon Communication. Edisi ke 5 Belmont
dan mengakomodasi realitas tadi dalam suatu California : Wadsworth.
kepentingan berbangsa. Dengan demikian, paradigm Mastuhu.2004. Dinamika Sistem Pendidikan
kritis ini akan mengedepankan suatu karakteristik Pesantren.
metodelogis Participative yang akan mengutamakan Matthew B Miles dan A Micheal Huberman. 1992.
analisis komprehensif, konstekstual dan multilevel- Analisis Data Kualitatif, Penerbit Universitas
analysis yang dilakukan melalui penempatan diri Indonesia.
penelitia sebagai aktivis atau partisipan dalam Moleong, Lexy J.2000. Metodelogi Tulisan Kualitatif.
proses pemahaman masalah yang diangkat. Secara Bandung: Remaja Rosdakarya.
metodelogis ini pula diharapkan kualitas tulisan Mulyana, Deddy. 2007. Metodelogi Tulisan Kualitatif,
diharapkan mampu menjadi elemen penting dari Paradigma baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu
historical situatedness dengan memperhatikan konteks Social Lainnya. Bandung: Rosda Karya.
historis, sosial budaya, ekonomi dan politik pesantren Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi, Suatu
salafiyah. Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya

3. Simpulan Sumber lain:


Pada akhirnya, pesantren salafiyah sebenarnya
mampu ditempatkan sebagai transformative intelectual, Baedhawy, Ach Baedhawy, Profil Pesantren Salafiyah,
advokat dan aktivis yang mengedepankan nilai, etika, Biro Humas Provinsi Banten, tahun 2004
moral untuk mengkritisi sistem politik terhadap (ulang tahun Banten ke-4)
eksistensi dan tujuan pesantren salafiyah di Banten. Jauhari, Ahmad Dahlan Jauhari. Peran Ulama
Dengan demikian dapat juga berperan sebagai social Pesantren dalam Menghadapi Teorisme Global.
empowerment. Disampaikan pada Seminar Internasional,
Dengan demikian, paradigma politik kedepan Peran Ulama Pesantren Dalam Mengatasi
dapat menilai pola komunikasi pembelajaran pesnatren Terorisme Global. Pada 17 Maret 2012 di
salafiyah dan membuat suatu struktur kompetensi Cirebon.
pesantren salafiyah dalam suatu kelemahan tiadanya UU No.20 tahun 2003 tentang Pendidikan
satu definisi universal yang bisa digunakan didaamnya. Keagamaan.
Kemampuan struktur ini bisa menjelaskan fungsi- UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan
fungsi paradigma ilmiah terhadap proses pengelolaan nasional.
pesantren salafiyah, termasuk hukum, teori, aplikasi http://assalafiebabakan.or.id/pesantren-desak-mahad-
dan instrumentasi secara bersama-sama guna ali-masuk-ruu-perguruan-tinggi/
menyediakan model dan komitmen yang bisa diangkat Wawancara dengan Ketua Majlis Pesantren Salafiyah
guna menjadi rujukan perspektif mendasar UU Banten, Drs. H. Matin Syarkowi
No.20 Tahun 2003. Paradigm ini juga dimaksudkan
untuk mendefinisikan kembali cara berfikir, persepsi,

24
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Komunikator Politik Ideal dan Dramaturgi


dalam Strategi Kampanye Politik

Novi Andayani Praptiningsih1*)

Abstrak
Kampanye dapat diartikan sebagai upaya persuasif mengajak orang lain yang belum sepaham atau belum
yakin pada ide-ide yang ditawarkan, agar masyarakat bersedia bergabung dan mendukung secara sukarela.
Oleh karena itu, konsep yang dilontarkan dalam strategi komunikasi kampanye politik haruslah dirumuskan
dan disampaikan secara sederhana agar masyarakat mudah memahami dan menerimanya. Kejujuran
(tanpa melakukan kebohongan publik) merupakan salah satu keberhasilan kampanye demokratis yang
mampu merebut simpati masyarakat. Pemanfaatn media massa, baik media massa maupun media cetak
dalam proses kampanye politik juga turut berpengaruh, dengan segala kekuatan dan kelemahan masing-
masing media. Dramaturgi merupakan seni bagaimana orang menempatkan peran sesuai dengan situasi
dan kondisi dimana dia ditempatkan. Dramaturgi adalah bentuk reaksi alamiah dari manusia untuk
mempertahankan diri. Ketika seorang manusia berada di sebuah lingkungan yang menurut dia nyaman,
atau ketika dia ingin memasuki sebuah lingkungan baru, adalah sebuah proses yang wajar bila dalam
dirinya timbul proses tidak ingin ditolak atau tidak ingin kehilangan kenyamanan tersebut. Agar dirinya
tidak mengalami penolakan maka mau tidak mau dia harus melakukan dramaturgi dalam mempersuasi
dirinya agar bisa diterima oleh lingkungannya. Sehingga, wajar saja jika anda melakukan dramaturgi
dengan niatan untuk di terima di lingkungan. Yang jadi masalah adalah, apabila itu dilakukan secara
berlebihan maka seseorang akan kehilangan jati dirinya. Jadi tidak salah kalau seseorang bermain
peran menempatkan peran yang bukan dirinya, karena semata-mata bukan karena terpaksa namun itu
merupakan reaksi alamiah terhadap lingkungan sekitarnya. Dramaturgi dalam dunia Politik banyak
diterapkan dan diperankan para politisi di Indonesia. Saat front stage sangat berbeda di wilayah back
stage nya. Banyak politisi yang telah kehilangan idealismenya, dan hanya mementingkan diri sendiri
atau kepentingan golongan saja, bukan kepentingan rakyat. Berbeda saat kampanye caleg yang banyak
memaparkan program unggul serta menebar janji.

1. Pendahuluan demokratis, tanpa adanya kecurangan, misalnya


Kegiatan kampanye politik yang money politics.
demokratis mengharapkan terjadinya Kampanye sebenarnya dapat diartikan
perpindahan kekuasaan secara damai, antara lain sebagai upaya persuasif mengajak orang lain yang
dengan melaksanakan aktivitas kampanye dengan belum sepaham atau belum yakin pada ide-ide
tidak memunculkan nuansa permusuhan dan yang ditawarkan, agar mereka bersedia bergabung
persaingan tak sehat apalagi hingga mengakibatkan dan mendukung secara sukarela (Bruce, 1999).
konflik/pertikaian dengan kekerasan akibat Oleh karena itu, konsep yang dilontarkan
perbedaan politik. Perebutan posisi pada pelaku haruslah dirumuskan dan disampaikan secara
politik kadang menyebabkan saling curiga dan sederhana agar masyarakat mudah memahami
dapat menimbulkan fitnah. Yang pada akhirnya dan menerimanya. Kejujuran (tanpa melakukan
akan terjadi propaganda dan agitasi dalam kebohongan publik) merupakan salah satu
bentuk perang isu. Munculnya perang isu sebagai keberhasilan kampanye demokratis.
dampak perjuangan elit politik untuk mencari Ada dua hal mendasar yang harus
posisi terbaik dalam percaturan politik demikian dilakukan dalam konteks kampanye politik yang
intens (Combs & Nimmo, 1993). sehat. Pertama, menyadarkan masyarakat bahwa
Kampanye politik yang damai, tidak dalam aktivitas politik dan arena demokrasi, rakyat
memunculkan kerusuhan sosial dan korban jiwa dapat mengkoreksi kebijakan pemerintah secara
karena adanya perbedaan politik mencerminkan konstruktif termasuk solusi yang disampaikan
nuansa politis yang kondusif dan adil, yang secara serius dan damai. Hingga puncaknya
merupakan bearometer kehidupan politik yang terjadi pergantian pimpinan. Negara sebagai
salah satu bentuk perwujudan partisipasi rakyat
1 Penulis adalah Dosen Tetap di UHAMKA Jakarta.

25
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dalam sistem politik. Tujuan ini tercapai apabila maupun media elektronik (TV, radio, film). Di
rakyat berpikir rasional dan tidak defensif dan samping itu, mengkonsumsi banyak literatur atau
permisif dalam menyikapi masalah yang tengah referensi dapat memperkaya khasanah wawasan
dihadapi negara, tentunya dengan menyodorkan berfikir. Kecenderungan berwawasan luas dapat
alternatif terbaik untuk memecahkan masalah pula diperoleh melalui sosialisasi/interaksi dengan
tersebut. Kedua, menyadarkan masyarakat banyak orang dari berbagai lapisan dan tingkat
bahwa masyarakat tak sepenuhnya menyerahkan sosial, ekonomi, maupun budaya. Interaksi ini
kedaulatan politik kepada wakil-wakil rakyat dapat dilakukan dalam aktivitas kehidupan
yang hendak dipilih menjadi anggota DPR/MPR. sehari-hari sebagai aplikasi pendewasaan berfikir
Rakyat hanya mendelegasikan kewenangan dan bertindak; (b) Sinergi antara IQ (Intellegence
membuat keputusan. Namun rakyat masih Quotient/Kecerdasan Intelektual), EQ (Emotional
berhak mencermati dan mengawasi jalannya Quetient/Kecerdasan Emosional), SQ (Spiritual
pemerintahan, termasuk aktivitas mereka di Quotient/kecerdasan perpaduan antara ibadah,
DPR/MPR. Proses peyadaran tersebut tentunya moral, etika dan akhlak mulia). Saat ini justru
tak terlepas dari perann komunikator politik sinergi antara EQ dan SQ lah yang mempunyai
dalam mengelola data dan informasi sehingga peranan penting. Namun ternyata belum cukup,
masyarakat dapat mengerti dengan jelas pesan masih perlu adanya TQ (Transendental Quotient)
yang akan disampaikan. yang merupakan aplikasi aturan-aturan Tuhan
(God Rules), bukan aturan manusia (Human
2. Pembahasan Rules).
Komunikator Politik Ideal Kedua, Seorang komunikator politik
Dalam komunikasi politik kita kenal tiga selayaknya memiliki Power, terdiri dari : (1)
kelompok yang berpartisipasi dalam proses politik, Leadership (kepemimpinan) merupakan hal yang
yakni komunikator, politik partisipan politik, dan amat prinsipil dan fundamental yang dialiri nilai-
simpatisan politik (Nimmo, 1993). Komunikator nilai tertentu, terutama nilai moral yang melekat.
politik yang ideal layaknya memenuhi 3 (tiga) Integritas, kapabilitas, dan akseptabilitas seorang
unsur kualifikasi, yakni : Credibility, Power, dan pemimpin dapat diukur dari pengetahuan
Attractiveness. (knowledge), keadilan (justice), kekuasaan (power),
dan kesalehannya (piety). Keseluruhan nilai-
nilai tersebut secara komprehensif bersinergi
menjadi sebuah kekuatan dan ketrampilan Art
of Leadership (Majalah Suara Muhammadiyah,
2003). (2) Charismatic (kharisma), yang sulit
digeneralisasikan, karena terkadang dilandasi
penilaian subyektif dan individualistis. Kharisma
seseorang, terutama dalam wahana politik, bisa
hadir karena bawaan, tetapi juga seringkali melalui
proses sosialisasi dan pendewasaan diri, misalnya
aktif di organisasi sosial politik, atau melalui
interaksi dan sosialisasi dengan individu lain dari
Pertama, seorang komunikator politik berbagai usia, lapisan sosial, ekonomi, dan budaya.
harus memiliki Credibility (Kredibilitas), yang (3) Low Profile Oriented (kerendahan hati).
terdiri dari Safety Credibility dan Competence Komunikator politik yang tidak arogan, mampu
Credibility. Safety Credibility merupakan mengendalikan emosi pada kondisi apapun, jujur,
kepercayaan yang diberikan orang lain kepada sabar, tawadhu, bertutur kata lembut, santun, arif
kita sebagai komunikator karena kita mempunyai bijaksana dengan bahasa yang menyejukkan hati
kemampuan atau kompetensi (capability), keahlian akan mempunyai magnet yang mampu memikat
(skill), dan pengalaman (experience). Namun ada hati serta mempengaruhi masyarakat, yang
faktor-faktor yang cukup kuat mempengaruhi pada akhirnya akan menciptakan suasana yang
Competence Credibility seseorang, yakni : (a) kondusif dan menyenangkan (favourable).
Wawasan luas yang dapat diaplikasikan melalui Ketiga, seoarang komunikator politik
kebiasaan kita mengkonsumsi media massa, hendaknya memiliki Attractiveness (daya tarik),
baik media cetak (majalah, suratkabar, tabloid) terdiri dari : (1) Performance. Tampil sederhana

26
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

jauh dari kesan mewah, namun rapi-bersih-sopan- aktivitas manusia digunakan untuk presentasi
serasi dapat membuat lebih percaya diri sebagai diri ini, termasuk busana yang kita pakai, tempat
komunikator politik. (2) Attitude & Behavior. kita tinggal, rumah yang kita huni, furnitur
Ketaatan, ketaqwaan, iman yang kuat dan dan perabot rumahnya, cara kita berjalan dan
berakhlak mulia adalah indikasi sikap dan perilaku berbicara, pekerjaan yang kita lakukan dan cara
baik yang tampak dari kesalehan seseorang dalam kita menghabiskan waktu luang kita.
menjalankan aktivitas sehari-hari. (3) Speech atau Karya-karya Goffman melukiskan
Verbal Communication. Ucapan atau kata-kata manusia sebagai manipulator simbol yang hidup
lisan yang dikomunikasikan merepresentasikan di dunia simbol, mendemonstrasikan apa yang
jati diri, citra, dan kualitas diri seseorang. Bicara dikomunikasikan manusia kepada manusia
jujur namun diplomatis merupakan salah satu lainnya ketika mereka berinteraksi dalam
strategi memperlancar komunikasi politik demi kehidupan sehari-hari. Untuk memelihara citra
merebut simpati masyarakat. diri yang stabil, orang melakukan ‘pertunjukan’
(performance) di hadapan khalayak.
Komunikasi melalui Kampanye Politik Pendeknya kita ‘mengelola’ pesan/
Penggunaan komunikasi dalam aktivitas informasi yang kita berikan kepada orang lain. Kita
politik dapat diaplikasikan melalui aktivitas mengendalikan pengaruh yang akan ditimbulkan
kampanye politik secara komprehensif dan busana kita, penampilan kita dan kebiasaan kita
terintegrasi (Cavanagh, 1997). Alternatif teknik terhadap orang lain supaya orang lain memandang
dan bentuk kampanye politik antara lain melalui kita sebagai orang yang ingin kita tunjukkan.
: dialog (secara persuasif, argumentatif, bahkan Kita sadar orang lainpun bebuat hal yang sama
kadang negotiatif ), spanduk, brochures (leaflet, terhadap kita, dan kita memperlakukannya sesuai
pamphlet, booklet, stiker, poster), billboard dengan citra dirinya yang kita bayangkan dalam
(media luar ruang), serta bulletin. Televisi sebagai benak kita. Jadi kita bukan hanya sebagi pelaku
salah satu media massa elektronik merupakan tetapi juga sekaligus sebagi khalayak.
pilihan terbaik dan efektif dalam menyebarluaskan Istilah Dramaturgi kental dengan pengaruh
gagasan, ide, pandangan agar dapat memperoleh drama atau teater atau pertunjukan fiksi diatas
dukungan yang lebih luas. Radio juga dapat panggung dimana seorang aktor memainkan
digunakan sebagai alternatifpilihan media karakter manusia-manusia yang lain sehingga
elektronik, kaena masyarakat dapat mendengar penonton dapat memperoleh gambaran kehidupan
secara langsung argumentasi dan retorika yang dari tokoh tersebut dan mampu mengikuti alur
disampaikan. Namun sayangnya radio tak dapat cerita dari drama yang disajikan. Meski benar,
mengcover bahasa non verbal (facial expression, dramaturgi juga digunakan dalam istilah teater
posture, gesture) komunikator politik. Selain media namun term dan karakteristiknya berbeda dengan
massa elektronik, media lain yang dapat digunakan dramaturgi yang akan kita pelajari.
adalah media massa cetak, seperti suratkabar, Dramaturgi dari istilah teater
majalah, tabloid, dan bulletin. Kelemahannya dipopulerkan oleh  Aristoteles.   Sekitar tahun
adalah informasi bersifat satu arah dan tak ada 350 SM, Aristoteles, seorang filosof asal Yunani,
feedback (umpan balik) dari masyarakat secara menelurkan, Poetics, hasil pemikirannya yang
langsung dalam waktu yang bersamaan, karena sampai sekarang masih dianggap sebagai buku
tak mungkin dilakukan dialog interaktif dalam acuan bagi dunia teater. Dalam Poetics, Aristoteles
media cetak. menjabarkan penelitiannya tentang penampilan/
Hal yang tak kalah penting dalam drama-drama berakhir tragedi/tragis ataupun
penggunaan komunikasi dalam kampanye politik kisah-kisah komedi.
adalah menetapkan positioning untuk melihat Dramaturgi (Burke). Kenneth Duva
segmentasi pemilih dan memposisikan tokoh Burke (May 5, 1897– November 19, 1993)
politik di benak masyarakat, sehingga dukungan seorang teoritis literatur Amerika dan filosof
politik dapat tercapai secara maksimal. memperkenalkan konsep dramatisme sebagai
Dramaturgi dalam Politik metode untuk memahami fungsi sosial dari
Dramaturgi adalah pandangan atas bahasa dan drama sebagai pentas simbolik kata
kehidupan sosial sebagai serangkaian pertunjukan dan kehidupan sosial.
drama yang mirip dengan pertunjukan drama Tujuan Dramatisme adalah memberikan
di panggung. Kebanyakan atribut, milik atau penjelasan logis untuk memahami motif tindakan

27
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

manusia, atau kenapa manusia melakukan apa mengantarkan kepada tujuan akhir dari maksud
yang mereka lakukan (Fox, 2002). Dramatisme interaksi sosial tersebut.  
memperlihatkan bahasa sebagai model tindakan Teori dramaturgi menjelaskan bahwa
simbolik ketimbang model pengetahuan (Burke, identitas manusia adalah tidak stabil dan setiap
1978). Pandangan Burke adalah bahwa hidup identitas tersebut merupakan bagian kejiwaan
bukan seperti drama, tapi hidup itu sendiri adalah psikologi yang mandiri. Identitas manusia bisa
drama.   saja berubah-ubah tergantung dari interaksi
Teori Burke membandingkan kehidupan dengan orang lain. Disinilah dramaturgi masuk,
dengan sebuah pertunjukan dan menyatakan bagaimana kita menguasai interaksi tersebut.
bahwa, sebagaimana dalam sebuah karya teatrikal, Dalam dramaturgi, interaksi sosial dimaknai
kehidupan membutuhkan adanya aktor, adegan, sama dengan pertunjukan teater. Manusia adalah
beberapa alat untuk terjadinya adegan, dan aktor yang berusaha untuk menggabungkan
tujuan. Asumsinya adalah : 1) Manusia adalah karakteristik personal dan tujuan kepada orang
hewan yang menggunakan simbol; 2) Bahasa lain melalui “Pertunjukan dramanya sendiri”.
dan simbol membentuk sebuah sistem yang Melalui karyanya yang berjudul The
sangat penting bagi manusia; 3) Manusia adalah Presentation of Self in Everyday Life (1959),
pembuat pilihan. Goffman membagi kehidupan sosial ke dalam
Dramatologi (Goffman). Tertarik dengan dua wilayah yaitu :
teori dramatisme Burke, Erving Goffman (11 • Panggung depan (front stage), yaitu tempat
Juni 1922 – 19 November 1982), seorang sosiolog atau peristiwa sosial yang memungkinkan
interaksionis dan penulis, memperdalam kajian individu menampilkan peran formal atau
dramatisme tersebut dan menyempurnakannya bergaya layaknya aktor yang berperan.
dalam bukunya yang kemudian terkenal sebagai • Panggung belakang (back stage), yaitu tempat
salah satu sumbangan terbesar bagi teori ilmu untuk mempersiapkan perannya di panggung
sosial The Presentation of Self in Everyday Life. depan, atau kamar rias pemain sandiwara
Dalam buku ini Goffman yang mendalami bersantai untuk mempersiapkan diri atau
fenomena interaksi simbolik mengemukakan berlatih.
kajian mendalam mengenai konsep Dramaturgi. Rentangan Perspektif Interpretif –
Tujuan dari Presentasi dari Diri – Goffman ini Obyektif dalam Dramatugi. Dramaturgi
adalah penerimaan penonton akan manipulasi. termasuk teori interpretatif, meskipun kadang
Bila seorang aktor berhasil, maka penonton akan ada unsur obyektifnya, tetapi peranannya lebih
melihat aktor sesuai sudut yang memang ingin masuk ke pada rentangan atau tataran subyektif.
diperlihatkan oleh aktor tersebut. Aktor akan Dramaturgi dianggap masuk ke dalam perspektif
semakin mudah untuk membawa penonton obyektif karena teori ini cenderung melihat
untuk mencapai tujuan dari pertunjukan tersebut. manusia sebagai makhluk pasif (berserah).
Ini dapat dikatakan sebagai bentuk lain Misalnya : persepsi khalayak. Dramaturgi dapat
dari komunikasi. Karena komunikasi sebenarnya masuk ke perspektif subyektif apabila dilihat dari
adalah alat untuk mencapai tujuan. Bila dalam proses dramatisasi peran manusia itu sendiri.
komunikasi konvensional manusia berbicara Misalnya : analisis isi pesan, pengelolaan kesan,
tentang bagaimana memaksimalkan indera verbal analisis konstruksi diri.
dan non-verbal untuk mencapai tujuan akhir Kritik atas pendekatan Goffman, antara
komunikasi, agar orang lain mengikuti kemauan lain : 1) Metodologinya dianggap longgar karena
kita, biasanya diaplikasikan dengan teknik mengandalkan apapun yang tersedia, tidak
persuasif. memiliki metoda yang spesifik dan sistematik
Dramaturgi yang diperhitungkan adalah untuk menguji proposisi-proposisinya mengenai
konsep menyeluruh bagaimana kita menghayati perilaku manusia; 2) Pandangan dianggap
peran sehingga dapat memberikan feedback Goffman mereduksi kemanusiaan menjadi sekedar
sesuai yang kita mau.  Dramatugi mempelajari pertunjukkan, pandangan yang menganggap
konteks dari perilaku manusia dalam mencapai semua orang sebagai munafik dianggap terlalu
tujuannya dan bukan untuk mempelajari hasil berlebihan.
dari perilakunya tersebut. Dramaturgi memahami Sedangkan pembelaan pada Dramaturgis,
bahwa dalam interaksi antar manusia ada yakni ; 1) Tafsiran pengkritik bahwa frase “hidup
“kesepakatan” perilaku yang disetujui yang dapat sebagai teater” terlalu harfiah karena Goffman

28
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

tidak pernah bermaksud demikian; 2) Geertz terjadi “pungli” dengan cara “damai” di
mengatakan bahwa dramaturgis bukan suatu tempat. Saat itu Pak Polisi sedang menjalani
pandangan teoritis yang tertutup melainkan suatu arena front stage. Tetapi ketika tiba di rumah,
cara menguraikan perilaku manusia, dramaturgi yang bersangkutan adalah seorang suami
adalah suatu pemikiran yang informatif dan yang lembut bagi istrinya, sekaligus ayah yang
heuristik; 3) Dramaturgis selaras dengan hangat dari anak-anaknya (posisi back stage).
pengamatan hampir setiap pandangan psikologi,
sosiologi bahkan fungsionalisme struktural Kasus 2 :
terutama interaksionisme simbolik sebab Dramaturgi yang bertugas menyembuhkan
merupakan kajian tentang bagaimana segalal dan merawat orang sakit, diperankan oleh
sesuatu dilakukan bukan mengapa segala sesuatu seorang dokter terhadap pasien, keluarga
dilakukan. pasien, perawat, serta kolega sesama dokter
Dramaturgi merupakan seni bagaimana (front stage). Di back stage, dia adalah manusia
orang menempatkan peran sesuai dengan situasi biasa yang juga bisa mengalami sakit yang
dan kondisi dimana dia ditempatkan. Seseorang sama dengan para pasiennya, termasuk
memasang muka simpatik dan bersedih ketika merasakan emosi, uncovinience, chaos,
dalam pemakaman seseorang, padahal pada saat uncomfortable, dan berbagai gejolah menahan
yang sama anda sebenarnya sedang bergembira rasa sakit. Ada satu kasus di salah satu Rumah
karena sesuatu yang lain, tapi karena tekanan Sakit di Jakarta, seorang dokter senior ahli
lingkungan yang ada mengharuskan untuk spesialis ginjal di sebuah rumah sakit terkenal
ikut bersedih. Situasi seperti itu normal. Sebab di Jakarta meninggal dunia karena menderita
seorang psikolog bernama Kurt Lewin (1936) penyakit ginjal pula. Ironis.
berkata dalam penjelasan teori medannya bahwa
sesungguhnya perilaku manusia tergantung pada Kasus 3 :
lingkungannya. Jadi tidak salah kalau seseorang Di sebuah acara pengadilan, kita melihat ada
bermain peran menempatkan peran yang bukan Hakim, Jaksa, Pengacara/ Penasehat Hukum,
dirinya, karena semata-mata bukan karena Terdakwa, Panitera, Penggugat, Tergugat,
terpaksa namun itu merupakan reaksi alamiah Pemohon, Termohon, yang seluruhnya
terhadap lingkungan sekitarnya. menjalankan peran front stage. Sementara di
Kesimpulannya adalah bahwa : 1) Menurut back stage, mereka tak lagi berhadapan dengan
Burns, pendekatan dramaturgis menawarkan pasal dan delik hukum.
suatu cara berguna untuk mengamati perilaku
manusia yang melalui perilakunya itu individu Kasus 4 :
berusaha menjadi seseorang daripada berusaha Di arena front stage, ada seorang Pekerja Seks
melakukan sesuatu; 2) Proyeksi citra diri ini Komersial (PSK), menjalani hidupnya dengan
dipandang sebagai bagian dari proses sosialisasi cara mengais rezeki secara tidak halal, asusila
dan ini merupakan kemenangan kemampuan dan melanggar nilai-nilai serta norma, karena
kreatif manusia atas reaksi-reaksi orang lain. yang dilakukannya melanggar larangan
Aplikasi Teori Dramaturgi dalam Berbagai agama. Namun kenyataannya (back stage), dia
Profesi. Dramaturgi dapat direfleksikan dari harus menghidupi ibunya yang sudah renta
beberapa contoh kasus yang merepresentasikan dan janda, serta anaknya yang masih berumur
profesi yang berbeda, antara lain : 3 tahun, ditambah lagi harus membiayai
sekolah adik-adiknya.
Kasus 1 :
Polisi Lalu lintas dalam menjalankan tugasnya Kasus 5 :
(saat menilang pelanggar di jalan raya). Terdakwa kasus korupsi Arthalyta Suryani
Dalam menjalankan tugasnya harus tegas alias Ayin mencoba menarik simpati hakim
dan tanpa pandang bulu, jika melanggar akan dan pengunjung di persidangan. Dimulai
ditindak, untuk memberi efek jera. Tetapi bila dari bagi-bagi makanan, menjelaskan bahwa
mengikuti humanisme, mungkin karena kenal dirinya seorang janda, sambil menangis.
dengan pelanggar, akhirnya terjadi pembiaran Semua itu merupakan semata-mata proses
atas pelanggaran disiplin berlalu lintas. Atau dramaturgi yang harus dia lakukan agar
bisa saja jika iman Pak Polisi lemah, bisa dapat keringanan hukuman. Hal yang sama

29
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

juga dilakukan oleh Angelina Sondakh kesadaran, pengendalian diri, dan pengaturan
dengan cara menarik simpati masyarakat ekspresi wajah dan suara. Dayat juga
melalui kekerapan liputan media massa, baik melakukan tindakan yang dapat menciptakan
media cetak maupun elektronik. Termasuk loyalitas dramatuargis agar penonton/audiens/
melibatkan Kak Seto yang menyatakan teman-temannya tidak mengetahui pribadi
bahwa anak bungsu Anggie yang masih balita dia yang sesungguhnya.
(Keanu) membutuhkan ibundanya selalu
ada disisinya, sehingga mengajukan agar Kasus 7 :
diperbolehkan menjadi tahanan rumah. Kasus Institusi Total, yakni institusi yang
memiliki karakter dihambakan oleh
Kasus 6 : sebagian kehidupan atau keseluruhan
Kasus mengenai sikap sosial seseorang kehidupan dari individual yang terkait
dipandang dari teori dramaturgi. Seorang dengan institusi tersebut, dimana individu
anak remaja (sebut saja namanya Dayat), ini berlaku sebagai sub-ordinat yang mana
merupakan seorang anak dari keluarga broken sangat tergantung kepada organisasi dan
home, Ia berasal dari keluarga kaya sehingga ia orang yang berwenang atasnya. Ciri-ciri
terbiasa dengan gaya hidup mewah. Namun, institusi total antara lain dikendalikan oleh
semenjak ayah dan ibunya bercerai, Dayat kekuasan (hegemoni) dan memiliki hierarki
tidak mengetahui keberadaan kedua orang yang jelas. Contohnya, sekolah asrama yang
tuanya sehingga ia terpaksa bertahan hidup masih menganut paham pengajaran kuno
dari berjualan gorengan dan tinggal di rumah (disiplin tinggi), kamp konsentrasi (barak
neneknya. Meskipun dalam kondisi seperti militer), institusi pendidikan, penjara, pusat
itu, Dayat yang saat itu duduk di kelas rehabilitasi (termasuk didalamnya rumah
1 SMP tetap berusaha mempertahankan sakit jiwa, institusi pemerintah, dan lainnya).
image di depan teman-temannya. Ia selalu Dramaturgi dianggap dapat berperan baik
berusaha tampil cool seolah tidak memiliki pada instansi-instansi yang menuntut
masalah di rumah. Bahkan Dayat sering kali pengabdian tinggi dan tidak menghendaki
mengarang cerita bahwa kedua orang tuanya adanya “pemberontakan”. Karena di dalam
sedang mengerjakan tugas bisnis di luar kota institusi-institusi ini peran-peran sosial akan
dan jarang pulang ke rumah. Dayat merasa lebih mudah untuk diidentifikasi. Orang
perlu menyembunyikan masalah yang sedang akan lebih memahami skenario semacam
dialaminya, bahkan ia sering kali mengatakan apa yang ingin dimainkan. Bahkan beberapa
bahwa ia berjualan gorengan di sekolah ahli percaya bahwa teori ini harus dibuktikan
hanya untuk latihan kemandirian saja dan ia dahulu sebelum diaplikasikan. Salah satu
tinggal di rumah nenek karena orang tuanya kasusnya adalah : Seorang anggota Paskibraka
sibuk bisnis, padahal kenyataannya orang tingkat DKI Jakarta dilaporkan mendapatkan
tuanya sudah bercerai dan tidak diketahui pelecehan seksual dari seniornya. Siswi
keberadaanya. tersebut diminta lari telanjang dari kamar
Jika dilihat dari teori dramaturgi, di mandi ke kamar berkali-kali. Laporan
panggung belakang (back stage) terdapat “tim” tersebut dilayangkan orangtua siswi tersebut.
yang sengaja membuat skenario agar Dayat Menurut sumber yang terpercaya, bahwa
beracting demikian. Secara teori bisa saja dayat kasus seperti di atas ternyata telah terjadi
tetap menampilkan sikap dan penampilan sejak bertahun-tahun lalu dan selalu dialami
seperti bagaimana adanya, namun ternyata oleh para peserta paskibraka junior. Ini adalah
ada tim di dalam lingkungan Dayat yang salah satu contoh bentuk institusi total yang
memaksa Dayat untuk beracting seperti di dapat mempengaruhi sikap dan kepribadian
atas. seseorang.
Dalam teori dramaturgi juga terdapat
seni pengelolaan kesan. Dalam kasus ini, Kasus 8 :
Dayat tampak melakukan pengelolaan kesan Pada kasus korupsi, koruptor menjalankan
agar image dia di hadapan teman-teman perannya di lingkungan mereka yang sarat
sekolahnya tetap baik. Dayat telah melakukan manipulatif. Mereka berusaha mengontrol diri
disiplin dramaturgis yang meliputi : menjaga seperti penampilan, keadaan fisik, dan perilaku

30
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

aktual dan gerak agar perilaku menyimpang Kasus 1 :


yang mereka jalani tidak dapat diketahui oleh Para anggota DPR memerankan dramaturgi.
lingkungan mereka. Karena mereka mengerti Saat front stage sangat berbeda di wilayah
kedudukan yang melekat pada dirinya back stage nya. Banyak anggota yang
semata-mata demi melayani kepentingan telah kehilangan idealismenya, dan hanya
publik menjadi domain kepentingan pribadi. mementingkan diri sendiri atau kepentingan
Dengan begitu sang koruptor tak jarang golongan saja, bukan kepentingan rakyat.
dapat berperan ganda, bisa berwatak baik Berbeda saat kampanye caleg yang banyak
dan buruk. Berperilaku “baik” merupakan memaparkan program unggul serta menebar
prasyarat mutlak untuk mendapatkan janji.
jabatan publik yang dikehendakinya. Baik itu
melalui legitimasi politik, pendidikan, sosial, Kasus 2:
ekonomi yang dikemas sedemikian rupa, agar Penerapan dramaturgi dalam praktik
tampil sebagai sosok yang berhati peduli atau komunikasi massa atau strategi kampanye
memiliki integritas pengabdian jujur, bersih pada pemilihan presiden yang lalu. SBY dan
dan berani. Ternyata itu hanya tipu muslihat Megawati merupakan salah satu contoh bentuk
tuntutan peran agar dapat melanggengkan kampanye dramaturgi yang berhasil. Sosok
tujuan awal menduduki posisi jabatan publik. Megawati dalam membawa partainya PDI-P
Rakyat masih punya keyakinan bahwa bangsa menuju tangga puncak pemenang pemilu
ini dapat dikelola dengan baik melalui 1999 tidak lepas dari isu yang dihembuskan
kebijakan yang anti korupsi. Seperti kesamaan bahwa dirinya adalah pihak yang ”dizhalimi”
persepsi pada kekuasaan eksekutif, legislatif oleh rezim Orba. Simpati pun di dapat karena
dan yudikatif untuk memberi hukuman memang masyarakat pada waktu itu memang
seberat-beratnya pada koruptor. Hukuman sedang eufhoria ”kebencian” terhadap rezim
bagi para koruptor sebenarnya harus lebih Orba. Begitu juga SBY dimana dia dulu
berat dan tanpa toleransi dengan mengadopsi menempatkan posisinya sebagai orang yang
aturan dan contoh yang diterapkan di negara- terdzhalimi oleh rezim Megawati. Sehingga
negara yang sudah berhasil memberantas masyarakat pun merasa simpati dan terbukti
korupsi. Barangkali China dapat menjadi dukungan yang mengalir tidak kalah banyak,
negara rujukan untuk belajar menghentikan serta mengantarkannya pada posisi RI-1.
sepakterjang koruptor. Penyediaan peti mati Satu pertanyaan mengapa manusia
bagi koruptor merupakan simbol perlawanan harus bermain dramaturgi? Satu jawaban
terhadap korupsi, apalagi China kerapkali yang pasti adalah dramaturgi merupakan
menjatuhkan vonis mati kepada pelaku suatu bentuk rekasi alamiah dari manusia
korupsi. Adapun wacana untuk memiskinkan untuk mempertahankan diri. Ketika seorang
koruptor perlu dipertimbangkan agar dapat manusia berada di sebuah lingkungan yang
menjadi bagian politik hukum bangsa ini. menurut dia nyaman, atau ketika dia ingin
Kemudian, para koruptor seharusnya tidak saja memasuki sebuah lingkungan baru, adalah
dijatuhi hukuman berat melalui pengadilan, sebuah proses yang wajar bila dalam dirinya
tetapi juga perlu diberi sanksi social dengan timbul proses tidak ingin ditolak atau tidak
mengasingkan mereka dari interaksi fisik. ingin kehilangan kenyamanan tersebut. Agar
Sanksi social semacam itu akan lebih baik dirinya tidak mengalami penolakan maka mau
jika dimulai dari pejabat atau pemimpin di tidak mau dia harus melakukan dramaturgi
berbagai aras, apalagi masyarakat kita masih dalam mempersuasi dirinya agar bisa diterima
berwatak paternalistic: meniru apa yang oleh lingkungannya. Sehingga, wajar saja jika
dilakukan petinggi. Barangkali sanksi yang anda melakukan dramaturgi dengan niatan
sangat berat akan menghentikan dramaturgi untuk di terima di lingkungan. Yang jadi
sang koruptor seperti apa yang sering menjadi masalah adalah, apabila itu dilakukan secara
tontonan publik akhir-akhir ini. berlebihan maka seseorang akan kehilangan
Aplikasi Teori Dramaturgi dalam jati dirinya.
Politik. Dramaturgi dalam dunia politik dapat
direfleksikan dari 2 (dua) contoh kasus berikut 3. Simpulan
ini : Pemanfaatan strategi kampanye politik
tak dapat dipungkiri harus didukung oleh

31
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

peran komunikator politik yang ideal yang


mampu memiliki kecakapan komunikasi
secara persuasive demi menperoleh dukungan
politik masyarakat sesuai criteria yang telah
dijabarkan di atas. Pemilihan media massa,
baik media massa maupun media cetak
dalam proses kampanye politik juga turut
berpengaruh, dengan segala kekuatan dan
kelemahan masing-masing media. Banyak
politisi memerankan dramaturgi dalam
menjalankan aktivitas keseharinnya sebagai
politisi. Namun masyarakat cerdas, tanggap,
dan mampu menilai tokoh politik yang
diharapkan dapat diberikan kepercayaan
dan wewenang dalam menjalankan roda
pemerintahan secara jujur, adil, dan bijaksana.

Daftar Pustaka
Cavanagh, David. 1997. Election Campaigning, The
New marketing of Politics. Massachusetts :
Blackwell Publishers Inc.
Dan. 1993. Komunikasi Politik : Komunikator,
Pesan, dan Media. Bandung : PT Remaja
Rosda Karya.
-------- dan Combs, James E. 1993. The New
Propaganda : The Dictatorship of palaver
in Contemporary Politics. New York :
Longman Publishing.
Newman, Bruce I. 1999. The Mass Marketing
of Politics, Democracy in an Age of
Manufactured Images. London : sage
Publications Inc.
Suara Muhammadiyah, Majalah Tengah Bulanan
No. 23 Tahun 88, 1 – 15 Desember
2003. Jakarta : Penerbit Pers Suara
Muhammadiyah.

32
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Stategi Pembangunan daerah Melalui Riset Komunikasi

Siti Komsiah 1*)

Abstrak
Di Dalam proses perencanaan pembangunan nasional dan dalam mewujudkan otonomi daerah, Maka
diperlukan kerlibatan oleh beberapa pihak baik itu oleh aparat pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat
itu sendiri. Keterlibatan semua elemen masyarakat itu bisa dilihat dalam bentuk pertisipasi masyarakat.
Rogers (1976) mengatakan komunikasi tetap dianggap sebagai perpanjangan tangan para perencana pemerintah,
dan fungsi utamanya adalah untuk mendapatkan dukungan masyarakat dan partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan rencana-rencana pembangunan. Dari pendapat Rogers ini jelas bahwa setiap pembangunan dalam
suatu bangsa yang memegang peranan penting adalah masyarakat, dan karenanya pemerintah dalam melancarkan
komunikasinya perlu memperhatikan strategi apa yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan sehingga efek
yang diharapkan itu sesuai dengan harapan.
Untuk melihat keberhasilan stategi pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, bisa dilakukan
dengan melakukan riset komunikasi. Riset komunikasi ini bisa dilakukan untuk melihat partisipasi ataupun proses
komunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah apakah sesuai dengan harapan. Strategi pembangunan dalam
bentuk riset komunikasi yang menggunakan teknik visualisasi, wawancara, dan kelompok kerja yang berbasis
lapangan untuk menghasilkan/mendapatkan informasi yang digunakan untuk merancang program, materi, media
dan metode komunikasi yang efektif bagi tujuan pembangunan untuk menjamin kesesuaian dan kepemilikan oleh
masyarakat.

Tulisan ini bermaksud untuk melihat Strategi Pembangunan Daerah melalui Riset Komunikasi.

Kata kunci : Strategi, Riset, Pembangunan, komunikasi

1. Pendahuluan about something). Bisa juga diartikan sebagai sebuah


Penelitian diterjemahkan dari kata “Research” usaha untuk menemukan sesuatu (an attempt to
(Inggris) yaitu re (kembali) dan  search (mencari) discover something). (Kriyantono, 2006:1).
atau mencari kembali yang kemudian para ahli Berdasarkan pengertian diatas, maka riset
menerjemahkannya   sebagai riset. Hillway (1956) (penelitian) adalah suatu kegiatan yang dilakukan
mengatakan bahwa penelitian tidak lain dari sesuatu untuk mencari informasi yang dilakukan melalui
metode studi yang dilakukan seseorang melalui suatu prosedur/aturan-aturan yang diberlakukan.
penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap Riset dalam kehidupan sangat diperlukan
suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan sebagai upaya pengembangan dan memecahkan suatu
yang tepat terhadap masalah tersebut. Sementara persoalan kehidupan. Pemanfaatan riset ini banyak
itu Whitney (1960) mengemukakan pengertian dalam berbagai kepentingan, salah satunya adalah
penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) pemanfaatan bagi pembangunan.
secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian Pemanfaatan riset bagi pembangunan dan
ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat perkembangan suatu bangsa/daerah sangatlah penting.
dipecahkan. Dengan demikian selain merupakan suatu Berdasarkan tulisan Rahardjo dikatakan bahwa, dari
proses dan metode, penelitian diharapkan mampu berbagai literatur dan media massa, dapat diketahui
mencari pemecahan masalah yang diteliti (problem bahwa ternyata tidak ada satu negara maju di dunia yang
solving). mudjiarahardjo.com/.../140-penelitian-dan- berhasil dalam pembangunan tanpa didukung oleh
pengembangan-ilmu-pen. kegiatan penelitian. Ada anggapan (jika dilihat secara
Hal serupa juga diungkapkan oleh sepintas) bahwa penelitian hanya dapat dilakukan
Kriyantono bahwa, Riset (penelitian) berarti “to oleh negara-negara maju. Anggapan ini karena mereka
search for, to find”. Dalam bahasa latin riset berasal mempunyai dana dan tenaga peneliti yang memadai;
dari kata “re” yang artinya lagi dan “cercier” yang tetapi ternyata sebanyak 98% dari biaya penelitian di
artinya mencari. Secara umm riset berarti “mencari dunia ini dikeluarkan untuk penelitiaan-penelitian di
informasi tentang sesuatu”(looking informations negara berkembang. Besarnya biaya yang dikeluarkan

1 *)
Dosen di Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta.

33
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

untuk penelitian tidak hanya dapat dilihat dari jumlah Berdasarkan hal tersebut diatas, Riset
uang dan tenaga yang dipergunakan tetapi yang paling dalam Pemerintah Daerah seharusnya dilakukan
penting adalah manfaat dari penelitian tersebut bagi berkesinambungan dan tak berkesudahan, agar
pembangunan negara-negara berkembang. pembangunan yang dilaksanakan tepat sasaran dan
Khususnya bagi negara-negara berkembang sesuai dengan yang direncanakan.
seperti Indonesia, peranan penelitian dalam sejarah Salah satu penelitian yang bias dilakukan untuk
pembangunan bangsa sudah tidak perlu diragukan lagi. kepentingan pembangunan adalah penelitian
Melalui penelitian-penelitian yang pernah dilakukan komunikasi. Penelitian (riset) komunikasi menyangkut
maka segala masalah atau potensi yang ada selama berbagai hal mulai dari riset komunikator, pesan,
proses pembangunan berlangsung dapat diketahui. media, komunikan dan efek dalam proses komunikasi
Hanya sengan penelitian sehingga informasi/ data tersebut.
yang relatif lengkap dapat diperoleh.
Perencanaan pembangunan harus selalu 2. Pembahasan
didasarkan kepada data/ informasi yang diperoleh 2.1. Riset Komunikasi dan Pembangunan
melalui penelitian. Adalah sangat tidak mungkin untuk Seperti telah dibahas diatas, bahwa pentingnya
merencanakan pembangunan tanpa penggunaan data riset dalam pembangunan mulai dari perencanaan
yang terpercaya. Hasil pengujian-pengujian, evaluasi sampai dengan tahap evaluasi pembangunan. Hal
dan tinjauan kembali terhadap kegiatan pembangunan tersebut menunjukan bahwa, Pemerintah Daerah
hanya dapat diketahui apabila penelitian dilaksanakan. perlu melakukan suatu penelitian yang berkelanjutan,
Demikian penelitian memegang peran penting dalam dan salah satu riset yang bisa dilakukan adalah dengan
setiap pengambilan keputusan atau langkah-langkah riset komunikasi.
dalam segala aspek pembangunan. (mudjiarahardjo. Komunikasi merupakan proses pertukaran
com/.../140-penelitian-dan-pengembangan-ilmu-pen) tanda dan lambing dalam kehidupan manusia.
Proses pertukaran tanda dan lambang ini disebut
pula sebagai proses pertukaran pesan, karena pesan
Penelitian dan Pembangunan Daerah merupakan seperangkat tanda dan lambang yang
Penelitian dan pembangunan pada tingkat disusun sedemikian rupa sehingga mengandung
lokal adalah dua hal yang sama pentingnya. Kedua hal makna (informasi) bagi orang lain. Jadi ruang
tersebut saling dibutuhkan dan membutuhkan dan lingkup riset komunikasi berkaitan dengan produksi
berkaitan. Dimana Secara ideal, penelitian diinspirasi serta pertukaran pesan dan pengaruhnya terhadap
dan dilakukan untuk kepentingan pembangunan, kehidupan manusia (Kriyantono, 2006:12).
sebaliknya pembangunan yang berhasil tentunya Proses penyampaian pesan itu terjadi
didasarkan pada rekomendasi-rekomendasi hasil melalui komponen-komponen komunikasi. Pesan
penelitian. www.batukar.info/komunitas/.../penelitian- berpindah dari komunikator (pemberi informasi)
dan-pembangunan-daerah kepada komunikan (penerima pesan) melalui media
Pentingnya Penelitian (riset) dalam dan akibatnya akan memunculkan efek. Berdasarkan
pembangunan ini adalah dimaksudkan untuk komponen-komponen komunikasi tersebut maka
mengembangkan daerah. penelitian merupakan dasar ruang lingkup dari riset komunikasi mencakup :
(basic) bagi pengambilan keputusan setiap langkah- 1. Studi Komunikator (who), yaitu studi mengenai
langkah pelaksanaan dan perencanaan pembangunan. penyampai pesan, dalam hal ini bisa individu
Melalui penelitian maka diharapkan akan diketahui ataupun institusi. Sebagai contoh dalam
kondisi suatu daerah sebelum meluncurkan keputusan pembangunan riset komunikasi ini adalah riset
atau melakukan pembangunan suatu daerah. Dengan mengenai kredibilitas seorang pemimpin, evaluasi
kata lain pembangunan bisa dilakukan atau lebih pemimpin (Kepala Daerah), Opinion Leader,
tepatnya akan efektif dilakukan setelah melakukan ataupun riset mengenai lembaga yang ada dalam
riset. pemerintah Daerah dalam menyampaikan pesan
Jadi, melalui riset akan terkumpul fakta- pada masyarakat itu dinilai seperti apa. Kajian ini
fakta. Fakta-fakta ini akan dijadikan landasan dalam pemimpin/Kepala Daerah ataupun institusi yang
merencanakan program pembangunan. Kemudian menyampaikan pesan tersebut.
Pemerintah Daerah harus memonitor perkembangan 2. Studi Pesan (Says What), Yaitu studi mengenai isi
apakah yang sudah direncanakan sedang berjalan pesan, verbal maupun non verbal. Studi ini meneliti
baik atau apakah perubahan perlu dibuat. Akhirnya tentang efektifitas pesan, pemahaman pesan, dan
Pemerintah Daerah dituntut mengevaluasi apa opini terhadap pesan yang disampaikan. Sebagai
yang telah dicapai agar dapat menentukan rencana contoh misalnya efektifitas pesan komunikasi
untuk masa depan. Sehingga dapat dikatakan yang disampaikan oleh Kepala Daerah yang
bahwa, penelitian ini bisa dilakukan mulai dari awal dikaji dari isi pesan, gambar maupun warna yang
perencanaan pembangunan samapi dengan tahap digunakan dalam menyampaikan pesan tersebut.
evaluasi pembangunan. 3. Studi Media (in which Channel), yaitu studi
mengenai medianya (salurannya). Kajian ini

34
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

menyangkut penelitian terhadap media yang 2. Program Komunikasi Pemerintah dalam


digunakan dalam penyampaian pesan, media apa Mengkomunikasikan Wilayah Industri
yang digunakan, efektifitas media, jenis media 3. Partisipasi Masyarakat dalam Paembangunan
yang digunakan. Sebagai contoh penelitian media Daerah
bila dikaitkan dengan pembangunan adalah 4. Pemanfaatan Media Massa dalam Mempromosikan
penelitian efektifitas media yang digunakan oleh Kawasan Wisata
Pemerintah Daerah dalam menyampaikan pesan 5. Strategi komunikasi Pembangunan dalam
mengenai partisipasi dalam Pilkada melalui Pembangunan Daerah
media pamflet, apakah isi media dalam bentuk 6. Komunikasi Pembangunan Pemerintah Daerah
verbal ataupun non verbal tersebut dimengeri dan dalam Menanggani Pemulihan lokasi Bencana
dipahami oleh masyarakat.
7. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Program
4. Studi Khalayak (to Whom), yaitu studi mengenai
khalayak atau komunikan. Kajian ini menyangkut Pembangunan
penelitian tentang khalayak sebagai penerima 8. Kegiatan Pemerintah Daerah dalam Periklanan
pesan, bagaimana pesan tersebut di terima oleh Usaha Kecil dan Menengah
khalayak, opini khalayak, persepsi khalayak, minat Berikut adalah hasil penelitian komunikasi yang
khalayak ataupun partisipasi khalayak. Sebagai pernah dilakukan berkaitan dengan pembangunan
contoh adalah penelitian mengenai partisipasi daerah.
khalayak pada pembangunan Daerah.
5. Studi efek (with what effect), yaitu studi mengenai 1. Penelitian dengan judul Komunikasi Pemerintah
terpaan pesan. Efek adalaah dampak dari terpaan daerah dalam Program Pembangunan kembali
pesan. Sebagai contoh adalah penelitian mengenai daerah wisata Pantai Pasca bencana (Studi
efek yang dimunculkan dari terpaan komunikasi Komparatif Komunikasi Pembangunan Pemda
mengenai isi pesan pembangunan atau efek Kabupaten Ciamis Jawa Barat, Pemda Kabupaten
dilihat dari media yang digunakan ataupun efek Cilacap Jawa Tengah dan Pemda Kabupaten
karena kredibilitas komunikatornya, bahkan efek Bantul DIY). Berdasarkan hasil penelitian
yang dilihat dari sisi penerima pesannnya. tersebut didapatkan bahwa; (1) Terdapat
Ke lima studi tersebut bisa dilakukan perbedaan-perbedaan yang cukup mendasar
penelitian secara keseluruhan ataupun hanya pada salah atas sikap pemerintah daerah khususnya dalam
satu studi saja. Studi-studi tersebut bisa diterapkan pelibatan masyarakat dalam proses komunikasi
pada semua tingkatan ataupun pada berbagai kegiatan pembangunan terkait dengan penyikapan
mulai dari penelitian dalam organisasi/perusahaan menangani bencana yang melanda kawasan wisata
maupun penelitian dalam pemerintahan. pantai di daerahnya. Komunikasi Pembangunan
Berbagai penelitian komunikasi dilakukan Pemda Ciamis dalam menangani pemulihan
dalam kajian ini adalah penelitian di pemerintahan lokasi wisata Pantai Pangandaran Ciamis telah
adalah bertujuan untuk memberika masukan berhasil menyusun program pemulihan ekonomi
pada pemerintah daerah dalam meningkatkan masyarakat dan melibatkan mereka dalam
pelayanan pada masyarakat dan menjalankan tujuan
tahapperencanaan meskipun tidak terlibat lagi
pembangunan yang telah direncanakan. Berbagai
dalam tahap pelaksanaan dan eveluasinya, sangat
penelitian komunikasi yang dilakukan juga diharapkan
memberikan masukan bagi Pemerintah Daerah dalam berbeda dengan yang terjadi di lokasi wisata
merumuskan kebijakan daerah untuk mewujudkan Pantai Widarapayung Cilacap dan Pantai Parang
kualitas layanan civil. Dan juga memberikan gambaran Tritis Bantul. Di Pantai Widarapayung sama sekali
untuk pengambilan keputusan dan mementukan tidak terdapat program terpadu yang membuat
kebijakan program apa yang tepat bagi pelayanan lokasi wisata dan kehidupan perekonomian
masayrakat. masyarakat menjadi lebih baik dibandingkan
sebelumnya. Bahkan karena tiadanya komunikasi
2.2. Pemanfaatan Penelitian Komunikasi bagi yang terjadi antara pemda setempat atas program
Pembangunan Daerah pembangunan yang jelas menjadikan kegiatan
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa kepariwisitaan di lokasi ini berjalan di tempat.
penelitian dalam hal ini adalah penelitian komunikasi, Sementara program yang dilaksanakan pemda
merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Untuk Bantul di Pantai Parang Tritis merupakan ide
itu perlu kita bahas berbagai penelitian komunikasi lama yang telah ada sebelum terjadi bencana.
yang bisa dilakukan untuk memberikan dan Namun kemudiandengan terjadinya bencana
menunjang pembangunan daerah. Berbagai penelitian gempa pembangunan relokasi kegiatan usaha
komunikasi yang bisa dilakukan antara lain : bagimasyarakat seolah-olah mendapatkan pemicu
1. Perancangan Komunikasi Visual dalam dan momentum untuk melaksanakannya.
mendukung Promosi Kawasan Wisata Keberhasilan relokasi kegiatan usaha ini didukung

35
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

adanyakomunikasi pembangunan yang memadai dalam pemasaran suatu produk termasuk


dari pemda kepada masyarakat sekitarlokasi produk UKM maka di era otonomi daerah ini
wisata. (2). Tingkat partisipasi masyarakat pemerintah daerah harus menjadi fasilitator di
dalam program komunikasi pembangunan bidang periklanan UKM agar produk-produk
yangterjadi sangat berbeda di tiga lokasi yang yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk
diteliti. Kesemuanya sangat tergantungdari yang sejenis, laku terjual di masyarakat, dan
inisiatif masing-masing pemerintah daerah dalam selalu tercipta permintaan-permintaan baru.
melakukan komunikasipembangunan terhadap Keberhasilan dari kegiatan periklanan ini akan
masyarakatnya. Bila di Pantai Pangandaran, mampu meningkatkan taraf hidup, kesejahteraan
masyarakatdilibatkan di awal perencanaan program serta harga diri pelaku UKM maupun Pemerintah
dan program yang disusun dilaksanakanoleh Daerah. Dari sini muncul pertanyaan tentang
pemerintah. Maka sangat berbeda dengan yang sejauh mana Pemerintah Daerah telah memahami
terjadi di lokasi wisata PantaiWidarapayung. hal tersebut dan bagaimana perhatian dan sikap
Karena tidak ada program pemulihan atau yang tertuang dalam bentuk kebijakan dalam
penataan ekonomimasyarakat kawasan pantai hal tersebut. Berangkat dari adanya beberapa
dari pemerintah daerah maka pelibatan fenomena di atas perlu dilakukan penelitian
partisipasimasayarakat menjadi mandiri dan tidak lebih jauh tentang kegiatan periklanan yang
bergantung dengan bantuan pemerintah.Muncul dilakukan Pemerintah Daerah khususnya di
kelompok mandiri masyarakat yaitu SIBAT yang Kabupaten X dalam upaya pemberdayaan dan
peduli adanya bencana dikawasan wisata tempat pengembangan UKM. Kajian ini penting karena
mereka tinggal dan hidup serta berjalan tanpa hasilnya diharapkan dapat memberi gambaran
proseskomunikasi yang intens dengan pemerintah bagi pihak-pihak yang berkepentingan mengenai
daerahnya. Sementara untukmasyarakat Pantai kegiatan periklanan dan menjadi salah satu dasar
Parang Tritis sudah dalam tahap menerima karena pertimbangan dalam pengambilan kebijakan
program initelah direncanakan pemda Bantul dua dalam hal pemberdayaan UKM. Selain itu
tahun sebelum dilaksanakan dan menjadipemicu sepanjang penelusuran peneliti belum terdapat
dengan terjadinya bencana gempa yang melanda penelitian yang mengkaji masalah tersebut
Kabupaten Bantul dan sekitarnya. (Bekti dan khususnya di Kabupaten X. (gudangmakalah.
Runtiko, Agus. 2007). blogspot.com/2010/01/kegiatan-pemerintah-
2. Kegiatan Pemerintah daerah dalam Periklanan daerah).
UKM (Studi Kasus Mengenai Pemerintah Berdasarkan kedua contoh hasil penelitian
Daerah dalam Periklanan Usaha Kecil dan tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa
Menengah di Kabupaten. Penelitian ini didasari penelitian dapat dilakuan dalam beberapa kajian
oleh pentingnya Pemerintah dan dunia usaha komunikasi, mulai dari permasalahan pariwisata
mengembangkan langkah-langkah strategis sampi dengan permasalahan ekonomi. Berbagai
yang bersifat inovatif dalam memberdayakan kajian dalam penelitian komunikasi tersebut dapat
UKM dengan menumbuhkan lingkungan usaha dilakukan yang kemudaian hasilnya bisa dimanfaatkan
yang kondusif dan memberikan dukungan oleh Pemerintah Daerah sebagai masukan dalam
penguatan agar UKM mampu bersaing secara melaksanakan pembangunan daerah.
global.(Departemen Koperasi dan UKM,
XXXX : 4). Pernyataan tersebut menunjukkan 2.3. Strategi pembangunan Melalui Riset
bahwa pemerintah harus berupaya untuk Komunikasi
menginformasikan atau mengkomunikasikan
potensi yang ada di daerahnya terutama produk- Strategi adalah suatu taktik atau cara yang
produk UKM agar dikenal, diminati dan dibeli digunakan untuk mencapai tujuan. Strategi itu
oleh konsumen lokal, nasional, regional maupun ada dalam suatu perencanaan. Begitu pula dalam
internasional. Komunikasi pemasaran merupakan perencanaan pembangunan diperlukan suatu strategi.
usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik Dalam perencanaan pembangunan yang merupakan
terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu fungsi utama Manajemen Pembangunan
produk. Komunikasi pemasaran memegang yang selalu diperlukan karena kebutuhan akan
peranan yang sangat penting bagi pemasar pembangunan lebih besar dari sumber daya (resources)
karena tanpa komunikasi pemasaran, konsumen yang tersedia. Melalui perencanaan yang baik dapat
maupun masyarakat secara keseluruhan tidak dirumuskan kegiatan pembangunan yang secara
akan mengetahui keberadaan produk di pasar. efisien dan efektif dapat memperoleh hasil yang
Salah satu bentuk komunikasi pemasaran adalah optimal dalam pemanfaatan sumberdaya yang tersedia
iklan. Mengingat pentingnya kegiatan periklanan dan potensi yang ada.

36
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Siagian (1994) memberikan pengertian tentang melalui berbagai riset, dan salah satunya adalah riset
pembangunan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian komunikasi.
usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana
dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara 3. Simpulan
dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka Penelitian merupakan dasar (basic) bagi
pembinaan bangsa (nation building)”. pengambilan keputusan setiap langkah-langkah
Beberapa ahli menganjurkan bahwa pelaksanaan dan perencanaan pembangunan. Untuk
pembangunan suatu daerah seyogyanya mencakup itu diperlukan suatu penelitian yang bisa menunjang
tiga inti nilai (Kuncoro, 2000; Todaro, 2000): pelaksanaan pembangunan daerah tersebut. Salah
1. Ketahanan (Sustenance): kemampuan satu bentuk penelitian yang dilakukan adalah dengan
untuk memenuhi kebutuhan pokok melakukan penelitian komunikasi. Dengan demikian
(pangan, papan, kesehatan, dan bisa dikatakan bahwa Pemerintah dapat membuat
proteksi) untuk mempertahankan hidup. suatu strategi pembangunan daerah melalui riset
2.  Harga diri (Self Esteem): pembangunan haruslah komunikasi terlebih dahulu, agar apa yang menjadi
memanusiakan orang. Dalam arti luas pembangunan tujuan pembangunan tersebut dapat dilaksanakan.
suatu daerah haruslah meningkatkan kebanggaan
sebagai manusia yang berada di daerah itu. Daftar Pustaka
3.  Freedom from servitude: kebebasan bagi setiap individu
untuk berpikir, berkembang, berperilaku, dan Istiyanto, Bekti dan Runtiko, Agus Ganjar. 2007.
berusaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Economic Recovery Masyarakat Kawasan
Terkait dengan  perencanaan  pembangunan,  Objek Wisata Pangandaran Pasca Gempa dan
menurut  Bintoro  (1980),  unsur- unsur pokok Tsunami 17 Juli 2006.
yang harus tercakup dalam perencanaan adalah: (1) Kriyantono, Rachmat, 2008. Teknis Praktis Riset
adanya kebijaksanaan atau strategi dasar rencana Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada
pembangunan atau sering disebut dengan tujuan, Media Group.
arah, prioritas dan sasaran pembangunan; (2) adanya
kerangka rencana atau kerangka makro rencana;  (3) Siagian, Sondang P. 1985. Proses Pengelolaan
perkiraan sumber-sumber pembangunan, khususnya Pembangunan Nasional. Jakarta: Gunung
yang digunakan untuk pembiayaan pembangunan; Agung.
dan (4) kerangka kebijakan yang konsisten.
Berbagai kebijakan perlu dirumuskan dan kemudian Tjokroamidjojo, Bintoro, 1980.  Perencanaan
dilaksanakan. Dalam konteks Indonesia, perencanaan Pembangunan. Jakarta: PT Gunung Agung.
pembangunan menjadi penting  mengingat sumber-
sumber ekonomi yang semakin terbatas dan akan Sumber Lain:
menjadi habis, jumlah  penduduk yang sangat besar
dan beragam, tingkat pendidikan dan kemampuan http://munawar-sijaya.blogspot.com/2012/02/
manajerial yang masih rendah. perencanaan-pembangunan-daerah.html
Dalam menjalankan pembangunan daerah, www.batukar.info/komunitas/.../penelitian-dan-
maka diperlukan strategi salah satu cara yang pembangunan-daerah
dilakukan adalah melalui penelitian komunikasi. mudjiarahardjo.com/.../140-penelitian-dan-
Apabila kita kaitkan dengan kedua penelitian yang pengembangan-ilmu-pen...
pernah dilakukan seperti yang telah dijelaskan
tersebut diatas, menunjukan pentingnya penelitian
komunikasi dalam pembangunan pemerintah Daerah.
Dimana hasil penelitian yang dilakukan dapat
digunakan bagi pengembangan daerah itu sendiri.
Melalui penelitian komunikasi akan dapat diketahui
permasalahan-permasalahan apa yang muncul dalam
pembangunan. Dengan mengetahui permasalahan-
permasalahan tersebut, maka akan dapat diketahui
strategi apa yang bisa dilakukan oleh Pemerintah
daerah dalam merencanakan pembanguanan Daerah.
Dengan demikian penelitian yang
dilakukan akan memberikan kontribusi dalam
strategi pembangunan berikutnya. Maka dengan
kata lain strategi pembangunan dapat dilakukan

37
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

38
Bagian II :

Representasi Gender dalam Realitas Sosial


Budaya Bangsa Indonesia
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Dinamika Kerja Wartawan Perempuan


(Studi Deskriptif Mengenai Wartawan Perempuan dalam Menjalankan Profesinya)

Darwis Sagita1*)

Abstrak

Tugas wartawan tidak mengenal waktu kerja layaknya pekerja di profesi lain, ia harus siap terjun ke lapangan
di segala waktu karena terjadinya sebuah peristiwa yang tidak bisa dibatasi waktu. Waktu kerja dan ketahanan
fisik dalam peliputan membuat profesi wartawan lebih identik dengan laki-laki daripada perempuan. Perempuan
seringkali dianggap dengan stereotype lemah, gambaran ini muncul tidak hanya dari masyarakat atau kaum pria,
tetapi juga dari para perempuan yang tidak yakin dengan kemampuannya. Penelitian ini berusaha untuk melihat
dinamika kerja wartawan perempuan, apa yang menjadi motivasi ia bekerja, pandangan wartawan perempuan
terhadap kerja wartawan profesional, serta perilaku wartawan perempuan. Metode yang digunakan adalah studi
deskriptif dengan menggunakan Teori Tindakan Sosial dari Weber. Temuannya adalah wartawan perempuan lebih
mudah untuk mendekati narasumber dalam mencari data, namun ia juga seringkali mendapatkan perilaku negatif
dari narsumber. Maskipun harus profesional, ketiganya sepakat bahwa keterbatasan fisik sebagai perempuan membuat
mereka harus diberi keistimewaan, diantaranya pulang lebih awal atau jam kantor yang berbeda. Pertama adalah
pekerjaan sebagai wartawan dianggap sebagai ranah laki-laki. Ini terlihat dari jumlah wartawan perempuan di
Provinsi Banten jauh lebih sedikit dibanding perempuan. Jam kerja yang tidak menentu dan sampai larut malam
membuat munculnya pandangan negatif dari masyarakat, dimana masih ada penilaian bahwa perempan yang
keluar malam bukanlah perempuan baik-baik.

Kata Kunci: Wartawan profesional, wartawan perempuan, motivasi, prilaku.

1. Pendahuluan tahu (people right to know).


Wartawan bertugas untuk mengabarkan Sebuah pekerjaan dapat dinyatakan sebagi
sebuah peristiwa atau kejadian untuk disampaikan profesi jika memiliki empat hal, yaitu (1) harus
kepada khalayak melalui media massa. Tugas wartawan terdapat kebebasan dalam pekerjaan tersebut; (2)
tidak mengenal waktu kerja layaknya pekerja pada harus ada panggilan dan keterikatan dengan pekerjaan
jenis profesi lain. Ia harus siap terjun ke lapangan di itu; (3) harus ada keahlian (expertise); (4) harus ada
segala waktu karena terjadinya sebuah peristiwa yang tanggung jawab yang terikat pada kode etik pekerjaan
tidak bisa dibatasi waktu. Waktu kerja dan ketahanan (Assegaf,1987). Kode etik yang kini dipakai oleh
fisik dalam peliputan membuat profesi wartawan lebih wartawan Indonesia adalah KEWI yang disepakati
identik dengan laki-laki daripada perempuan. pada tahun 2005.
Perempuan seringkali dianggap dengan Tuntutan bekerja secara profesional juga
stereotype lemah, gambaran ini muncul tidak hanya ditekankan kepada wartawan perempuan, namun
dari masyarakat atau kaum pria, tetapi juga dari para pada kenyataan di lapangan masih ada perilaku bias
perempuan yang tidak yakin dengan kemampuannya. gender pada wartawan perempuan. Tahun 2009
Wartawan perempuan dianggap kaum dengan AJI melakukan penelitian yang hasilnya beberapa
mobilitas rendah, tidak tahan terhadap deadline yang wartawan perempuan kerap mengalami pelecehan
tinggi, serta sulitnya meninggalkan rumah terutama seksual dari narasumber, entah itu berupa tindakan
jika sudah menikah dan memiliki anak. Kinerja meraba atau rayuan, bahkan ada juga yang mendapat
wartawan ini penting dimiliki, karena wartawan adalah ajakan kencan. Penelitian ini juga mengungkap
koki dalam perusahaan pers. Ia bertugas mengelola kenyataan bahwa perekrutan terhadap jurnalis
fakta, opini, atau peristiwa yang terjadi agar dapat perempuan oleh media semata sebagai siasat untuk
diketahui dan dinikmati masyarakat luas. Dalam mendekati narasumber laki-laki. Disamping harus
posisinya sebagai penyebar informasi, wartawan memiliki persyaratan fisik menarik- baik wajah
harus bertindak profesional karena ia membawa suara maupun tubuh- sesuai standar industri (terutama di
masyarakat dan memegang hak masyarakat untuk
1*)
Penulis adalah Dosen di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.

41
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

industri televisi).12 tugas analisis sosiologi terdiri dari “penafsiran tindakan


Bias gender juga sering ditemukan pada menurut makna subjektifnya” (Weber, 1968: 8).
pemberitaan di media massa tentang perempuan, Dalam Teori Tindakan Sosialnya ini Weber
dimana perempuan hanya dijadikan sebagai memfokuskan perhatian pada individu, pola dan
reuglaritas tindakan, bukan pada kolektivitas. Weber
objek terutama jika ada berita soal pemerkosaan.
menggunakan metodologi tipe idealnya untuk
Terkait dengan wartawan perempuan, AJI pada menjelaskan makna tindakan, dan mengklasifikasinya
2011 merekomendasikan kepada perusahaan agar menjadi empat tipe tindakan dasar, yang dibedakan
memberikan hak-hak kesehatan reproduksi seperti dalam konteks motif para pelakunya:
cuti haid, cuti melahirkan serta menyusui di samping Tipe pertama adalah Tindakan Rasionalitas
menyediakan ruangan bagi jurnalis yang menyusui. Sarana-Tujuan yang berorientasi kepada tujuan atau
Perempuan yang melakukan peliputan malam hari, penggunaan.
diberikan fasilitas antar jemput. AJI menilai hal ini Tindakan “yang ditentukan oleh harapan
terhadap perilaku objek dalam lingkungan dan
belum diberikan oleh perusahaan, padahal perempuan
perilaku manusia lain; harapan-harapan ini digunakan
secara kodrati diberikan anugrah untuk mengandung sebagai ‘syarat’ atau ‘sarana’ untuk mencapai tujuan-
dan menyusui anak, hal ini tidak bisa digantikan oleh tujuan aktor lewat upaya dan perhitungan yang
peran laki-laki. rasional” (Weber, 1921/1968: 24).
Hal inilah yang mendasari peneliti untuk Sebagai contoh pemikiran yang menyatakan
melihat bagaimana dinamika kerja wartawan bahwa tindakan pencarian berita seperti ini paling
perempuan terkait dengan profesionalisme mereka. efisien untuk mencapai tujuan penulisan berita, dan
Berfikir mengenai dirinya sendiri adalah aktivitas inilah cara yang terbaik untuk mencapainya.
manusia yang tidak terhindarkan. Identitas diri Tipe kedua adalah Tindakan Rasionalitas
seseorang terdiri dari sekumpulan keyakinan dan sikap Nilai. Tindakan ini merupakan tindakan yang
terhadap diri yang terorganisasi. ditentukan oleh keyakinan penuh kesadaran akan
Identitas sosial seorang wartawan akan terkait nilai perilaku-perilaku etis, estetis, religius atau
dengan perilaku wartawan tersebut. Oleh karena itu bentuk perilaku lain, yang terlepas dari prospek
penelitian ini akan berfokus kepada dinamika kerja keberhasilannya” (Weber, 1921/1968;24-25). Contoh
wartawan terkait profesionalismenya. perilaku ini adalah pemikiran yang menyatakan
bahwa seorang wartawan hanya tahu satu satu cara
2. Kajian Teori dan Konsep melakukan pencarian berita.
Penelitian ini menggunakan paradigma Tipe ketiga adalah Tindakan Afektif.
kualitatif. Dalam paradigma kualitatif teori digunakan Tindakan ini ditentukan oleh kondisi emosi aktor.
sebagai guidance atau peta penunjuk arah penelitian. Misalnya “Apa boleh buat, maka saya lakukan”.
Guidance ini akan digunakan pada saat penelitian dan Sedangkan tipe keempat adalah Tindakan Tradisional
pembahasannya. Adapun teori yang menjadi guidance dimana merupakan tindakan yang ditentukan oleh
dalam penelitian ini adalah Teori Tindakan Sosial cara bertindak aktor yang sudah terbiasa dan lazim
Dalam Teori Tindakan Sosial ini Weber dilakukan. Misalnya wartawan melakukan sebua
menyatakan bahwa manusia melakukan sesuatu tindakan karena ia selalu melakukannya.
karena mereka memutuskan untuk melakukannya. Tindakan Tradisional biasa kita lihat karena
Hal ini ditujukan untuk mencapai apa yang mereka kebiasaan hidup masyarakat, misalnya upacara adat
inginkan atau kehendaki. Setelah memilih sasaran, pernikahan, perayaan maulid nabi dan lain-lain yang
manusia memperhitungkan keadaan lalu memilih memang sudah biasa dilakukan oleh masyarakat.
tindakan. Sedangkan jika tindakan afektif seolah-olah pelaku
Menurut Weber, manusia bisa terpaksa melakukan sebuah kegiatan. Hal ini akibat
membandingkan struktur beberapa masyarakat tidak adanya pilihan lain yang harus dilakukan atau
dengan memahami alasan-alasan mengapa mereka adanya unsur tekanan dari pihak tertentu sehingga
bertindak, kejadian historis yang mempengaruhi muncul keterpaksaan.
karakter mereka dan memahami tindakan para Sedangkan tipe rasionalitas nilai dan
pelakunya yang hidup di masa kini. Namun hal ini rasionalitas sarana-tujuan lebih menekankan kepada
tidak mungkin mengeneralisasi semua masyarakat orientasi yang ada didalam masyarakat, mulai dari
atau semua struktur sosial. nilai hingga tujuan masyarakat dalam kehidupan
Weber memusatkan perhatiannya pada sehari-hari.
tindakan yang jelas-jelas melibatkan campur tangan Bagi Weber (dalam Mulyana, 2004:61), jelas
proses pemikiran (dan tindakan bermakna yang bahwa tindakan manusia pada dasarnya bermakna,
ditimbulkan olehnya) antara terjadinya stimulus melibatkan penafsiran, berpikir, dan kesengajaan.
(pemacu, penggerak) dengan respon (reaksi). Baginya Tindakan sosial baginya adalah tindakan yang
21 http://tere616-blissfull.blogspot.com/2010/08/perempuan-oh-nasib- disengaja, disengaja bagi orang lain dan bagi sang
mu.html diakses pada 12 Maret 2012 pukul 10.52

42
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

aktor sendiri, yang pikiran-pikirannya aktif saling sangat menentukan orang tersebut dalam perilaku.
menafsirkan perilaku orang lainnya, berkomunikasi Perilaku secara sederhana dapat diartikan
satu sama lain, dan mengendalikan perilaku dirinya suatu perbuatan yang dilakukan individu. Salahsatu
masing-masing sesuai dengan maksud komunikasinya. yang mendasari suatu perilaku, menurut Newcomb,
Bagi Weber, masyarakat adalah suatu entitas aktif Turner dan Carter adalah sikap.
yang terdiri dari orang-orang berpikir dan melakukan Sikap-sikap membantu menetapkan tingkah
tindakan-tindakan sosial yang bermakna. laku dalam situasi. Sikap merupakan keadaan –
keadaan yang mengantarai, sedangkan keadaan sendiri
Wartawan Profesional ditentukan oleh keseluruhan situasi masa lampau yang
Wartawan adalah orang yang secara teratur pernah dijalanai individu (Newcomb, 1985:112).
melaksanakan kegiatan jurnalistik. Ia bebas memilih Meskipun sikap sangat berpengaruh terhadap
organisasi wartawan bagi dirinya. Bersamaan dengan pembentukan perilaku individu namun masih ada
itu, Wartawan juga bebas memilih untuk tidak menjadi faktor lain yaitu peran situasi lingkungan.
anggota organisasi wartawan. Untuk menjamin Komponen perilaku terdiri dari motivasi, cara
pelaksanaan profesinya sebagai wartawan tetap berfikir dan bertindak serta cara berinteraksi. Teori
menjunjung tinggi moral, etika dan hukum. Wartawan Motivasi dari Abraham Maslow menunjukkan bahwa
memiliki dan menaati Kode Etik Jurnalistik, yaitu kebutuhan manusia yang paling dasar adalah kebutuhan
berupa himpunan etika profesi kewartawanan yang fisiologis. Jika kebutuhan dasar telah dipenuhi maka
disepakati oleh organisasi wartawan dan ditetapkan manusia cenderung akan beranjak ke tingkatan
oleh Dewan Pers. kebutuhan diatasnya. Maslow mengemukakan Teori
Hanya profesi wartawanlah yang kode etiknya Motivasi “Hirarkhi Kebutuhan”\
secara tegas dimasukkan ke dalam undang-undang Bagaimana dinamika wartawan perempuan
(UU Pers). Itu artinya, memahami UU Pers tidak dalam emnjalankan profesinya? Penelitian ini akan
bisa dipisahkan dari kode etik wartawan. Kode etik membahas dengan melihat motivasi apa yang
menjadi satu kesatuan dengan UU Pers. Selain itu, dimiliki wartawan perempuan dalam menjalankan
kerja profesi jurnalistik diamanahkan secara tegas oleh profesinya, pandangan wartawan perempuan terhadap
UU Pers, dengan sebutan PERS Nasional. Artinya, konsep wartawan profesional dan perilaku wartawan
asas, fungsi, hak, kewajiban dan peranan Pers Nasional perempuan dalam menjalankan profesinya
yang diperankan oleh wartawan ditegaskan dalam UU
Pers. 3. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan studi deskriptif,
Konsep Perilaku Wartawan Sebuah penelitian memerlukan sebuah metode yang
Bandura (dalam Rahmat, 205:240), kita dapat menuntun secara sistematis ke arah penelitian
belajar bukan saja dari pengalaman langsung, itu sendiri. Penelitian pada umumnya bertujuan untuk
tetapi dari peniruan dan peneladanan. Bandura menemukan kebenaran atau kejelasan dari objek
mendefinisikan perilaku sebagai hasil faktor-faktor yang diteliti. Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk
kognitif dan lingkungan. artinya kita mampu memiliki menguji sebuah hipotesis maupun teori tertentu,
keterampilan tertentu, jika ada jalinan positif antara namun merupakan sebuah upaya untuk menampilkan
stimuli yang kita amati dengan karateristik diri kita. dinamika wartawan perempuan dalam profesinya.
Perilaku akan terbentuk jika seseorang Unit analisis dalam penelitian ini adalah
mempunyai sikap terhadap objek. Sikap dapat wartawan perempuan yang bekerja di Provinsi
terbentuk karena adanya reaksi akibat perilaku tersebut, Banten. Wartawan yang dipilih diutamakan lulusan
juga karena adanya pengetahuan tehadap manfaat baru atau bahkan belum menyelesaikan studinya agar
objek tersebut. Sumber pengetahuan bermacam- dapat membandingkan konsep perilaku wartawan
macam, misalnya sekolah, kursus, pelatihan dan lain- profesional di bangku kuliah dengan kenyataan di
lain, yang merupakan hasil interaksi sosial diantara lapangan.
manusia. Sebagaimana diketahui bahwa sikap bukan
merupakan hasil keturunan, tetapi diperoleh melalui 4. Pembahasan
pendidikan dan pengalaman. 2.1. Motivasi Wartawan Perempuan Dalam
Perilaku biasanya juga dipengaruhi oleh Menjalankan Profesinya
nilai-nilai budaya dan kadang-kadang bersumber Motivasi menjadi wartawan dari ketiga
kepada sisitem budaya yang ada di masyarakat. informan yang ditemui dalam penelitian ini relatif
perilaku seseorang juga ditentukan oleh faktor sama, yaitu mengaplikasikan ilmu yang didapat di
sosial ekonominya karena apa yang didengar dan kampus. Informan 1 menyatakan bahwa menjadi
dilakukan seseorang tidak jauh berbeda dengan wartawan adalah idamannya sejak dulu walaupun
apa yang dilakukan orang-orang di lingkungannya. kini ia masih berstatus mahasiswa di Jurusan Ilmu
Dengan demikian, faktor sosial ekonomi yaitu tingkat Komunikasi. Latar belakang sebagai mahasiswa
pendidikan, pendapatan dan pengetahuan seseoranf konsentrasi Jurnalistik membuat Informan 1 tidak

43
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

mengalami kesulitan dalam bekerja. Walaupun hobi untuk menulis, yang dikuatkan dari latar
penghasilan yang didapat jika dibandingkan dengan belakang keilmuan yang diperoleh dari perkuliahan.
pegawai di televisi nasional jauh lebih kecil, namun Bagi mereka menjadi wartawan perempuan adalah
dengan statusnya sebagai seorang lajang dan dibiayai sebuah pekerjaan yang sangat bernilai. Dimana dalam
orang tua sehingga ia merasa tidak memiliki beban menjalankannya mereka menghadapi hambatan,
dalam bekerja. Selain itu Informan 1 juga memiliki gangguan atau bahkan pelecehan.
motivasi untuk mengembangkan daerahnya, ia Hal ini senada dengan Teori Motivasi dari
melihat potensi daerah tempat tinggalnya begitu besar Maslow yang dikemukakan oleh Goble (1987, 77-92),
namun tidak dapat berkembang. Dengan menjadi yaitu poin keenam: kebutuhan/hasrat untuk tahu dan
jurnalis, Informan 1 berharap dapat memperbaiki hal memahami; kebutuhan ini ditandai dengan dorongan
tersebut. untuk berburu pengetahuan walaupun menantang
Informan kedua pun tidak jauh berbeda. bahaya besar, tertarik pada hal-hal yang penuh rahasia,
Informan 2 menjadi wartawan sejak duduk di bangku yang tak kenal, dan tak dapat dijelaskan, menyibukkan
semester tiga. Latar belakangnya yang senang menulis diri dalam suatu kegiatan yang mereka anggap bernilai.
cerita fiksi sejak SMA membuat dunia kewartawanan Ternyata dari belajar dan menemukan sesuatu itu
menjadi sesuatu yang menyenangkan untuknya. menimbulkan rasa puas dan bahagia.
Apalagi ia ditempatkan dalam rubrik dengan Sedangkan motivasi ekonomi yang muncul
segmentasi remaja. pada satu informan, tidak dianggap dominan karena
Informan ketiga yang ditemui menyatakan informan tersebut memiliki latar belakang kehiduan
bahwa menjadi seorang jurnalis merupakan hal berbeda dengan dua informan lainnya. Pada informan
yang sudah ia perkirakan sebelumnya. Informan ketiga, kebutuhan fisiologis yaitu untuk membiayai
3 merupakan mahasiswa konsentrasi jurnalistik, anaknya menjadi dasar utama mengapa ia tetap
ia menjadi jurnalis di tempat ia melakukan job bertahan menjadi wartawan.
training. Menjadi seorang jurnalis adalah ajang ia Dalam Teori Tindakan Sosial Weber
mengaplikasikan ilmu yang selama ini ia dapat di menyatakan bahwa manusia melakukan sesuatu
bangku kuliah. Informan 3 menganggap gaji yang ia karena mereka memutuskan untuk melakukannya.
dapat saat ini sangat tidak mencukupi, namun motivasi Menjadi seorang wartawan sudah diputuskan oleh
bekerjanya sangat besar karena ia harus menghidupi ketiganya. Hal ini ditujukan untuk mencapai apa yang
seorang anak berumur 2,5 tahun sendirian. mereka inginkan atau kehendaki.
Menurut hasil penelitian, motivasi wartawan Tujuan akan sangat terkait dengan motivasi.
perempuan dalam menjalankan profesinya antara Motivasi ketiganya akan menpengaruhi alasan-alasan
lain keinginan mengaplikasikan ilmu yang didapat mengapa mereka bertindak, kejadian historis yang
di bangku kampus, meneruskan hobi menulis, mempengaruhi karakter mereka dan memahami
berontribusi untuk pembangunan serta ekonomi. tindakan para pelakunya yang hidup di masa kini
Dari semua faktor yang muncul, faktor keinginan
mengaplikasikan ilmulah yang dinilai paling 2.2. Pandangan Wartawan Perempuan terhadap
berpengaruh. Konsep Wartawan Profesional
Wartawan profesional adalah wartawan
yang mengerjakan pekerjaannya sesuai kode etik
yang berlaku. Setidanya itulah jawaban senada yang
didapatkan dari tiga informan yang diwawancarai.
Sebagai wartawan yang bekerja di media
lokal yang belum besar, informan pertama menyadari
bahwa konsep wartawan profesional sulit dijalankan.
Salahsatu pasal dalam kode etik wartawan menyatakan
bahwa wartawan dilarang menerima imbalan apapun
dari narasumber. Namun dengan gaji yang kecil
dan belum membawa mereka pada kesejahteraan
maka istilah wartawan amplop masih ditemui.
Bahkan Beberapa waratawan justru berharap untuk
mendapatkan peluang mendapatkan amplop tersebut.
Bagi mereka sebagai wartawan perempuan Wartawan perempuan menurut Informan
terkait motivasi jawaban yang diberikan cenderung 1 dengan keterbatasannya tetap harus professional.
bervariasi, namun bukan jawaban khusus terkait Harus tetap membela kepentingan masyarakat dan
diri mereka sebagai wartawan perempuan. Motivasi sensitive terhadap permasalahan di masyarakat.
tersebut adalah keinginan untuk membangun daerah Walaupun ia mengakui kondisi di lapangan belum
atau tempat tinggal, dikarenakan bekerja sebagai seideal yang diharapkan. Informan 1 satu-satunya
wartawan seperti Yusi Ainforman 1a. Atau didasari wartawan perempuan bersama tiga rekan wartawan

44
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

lainnya yang merupakan laki-laki. Bagi Informan 1 neatif seperti diajak makan berdua atau dibelikan
menjadi satu-satunya wartawan perempuan bukanlah berbagai macam barang.
suatu hambatan yang berarti. Sebaliknya, dia merasa Menurut hasil penelitian, pandangan
lebih mudah dalam mendapatkan informasi dari mengenai wartawan profesional dimata wartawan
narasumber. Dengan alasan, wartawan perempuan, perempuan adalah yang mengerjakan tugasnya dengan
lebih mudah berinteraksi dengan narasumber baik dan sesuai kode etik. Namun saat berbenturan
dibandingkan wartwan laki-laki. Namun dikarenakan dengan jenis kelamin mereka sebagai perempuan,
laki-laki lebih punya stamina yang lebih dibandingkan ketiga wartawan ini sepakat bahwa sebagai perempuan
perempuan, maka wartawan laki-lakilebih diandalkan mereka lebih mudah mendekati narasumber. Namun
dibandingkan perempuan di tempat dia bekerja. tidak jarang mereka juga mendapatkan perlakuan
Wartawan profesional menurut Informan negatif. Maskipun harus profesional, ketiganya sepakat
2 adalah wartawan yang mengerjakan pekerjaannya bahwa keterbatasan fisik sebagai perempuan membuat
dengan baik. Aturan yang diterapkan mengenai mereka harus diberi keistimewaan, diantaranya pulang
penerimaan amplop sudah cukup ketat. Namun lebih awal atau jam kantor yang berbeda.
senada dengan Informan 1, kesejahtaraan wartawan
lokal yang kurang diperhatikan menjadi hal utama
terjadinya tindakan pelanggaran. Informan 2
menceritakan bahwa sudah menjadi rahasia umum
wartawan daerah belum mendapatkan gaji yang sesuai
dengan jerih payahnya. Informan 2 menambahkan,
ketika bertemu dengan wartawan dari Jakarta dia
sempat mendapat informasi bahwa wartawan dari
daerah pada umumnya lebih mudah untuk “kong
kalikong” dengan pihak yang punya kepentingan
tertentu.
Informan 2 berpendapat menjadi wartawan
perempuan memang ada perbedaannya dengan
wartawan laki-laki. Wartawan perempuan biasanya
akan terbentur dengan kondisi biologis, seperti Sebuah pekerjaan dapat dinyatakan sebagi
cuti melahirkan atau kondisi fisik yang tidak sekuat profesi jika memiliki empat hal, yaitu (1) harus
wartawan laki-laki. Namun disisi lain, menjadi terdapat kebebasan dalam pekerjaan tersebut; (2)
wartawan perempuan juga dirasakan memiliki harus ada panggilan dan keterikatan dengan pekerjaan
kelebihan. Kelebihan tersebut dirasakan ketika itu; (3) harus ada keahlian (expertise); (4) harus ada
mencari berita atau ketika mewawancarai narasumber tanggung jawab yang terikat pada kode etik pekerjaan.
laki- laki. Ketika narasumbernya laki-laki, wartawan (Assegaf,1987). Wartawan adalah sebuah pekerjaan
perempuan lebih mudah dekat dan diterima. yang menuntut profesionalisme yang tinggi terkait
Informan 3 juga memiliki pandangan serupa kemudahannya dalam mempengaruhi orang banyak.
dengan dua informan sebelumnya mengenai tugas Ketiga informan sama-sma memiliki panggilan dan
wartawan. Ia juga mengakui bahwa gaji yang diberikan keterikatan dengan pekerjaan sebagai wartawan.
kantornya bekerja tiak bisa mencukupi kebutuhannya. Mereka juga memiliki keahlian yang diadapat selama
Oleh karena itu ia memilih mencari tambahan dengan bangku kuliah. Hal ini membuat pandangan mereka
mencari iklan dan menerima honor penulisan (yang terhadap konsep wartawan profesional cenderung
ia istilahkan gaji) dari pemerintah Kota Cilegon. sama.
Besarnya dana yang ia dapatkan ini, jauh lebih besar Menurut kode etik, UU Pers dan UU
dibandingkan gajinya per bulan. Ia menyadari bahwa Penyaran, wartawan yang profesional diharapkan
ini bukan tindakan yang profesional, karena dari ilmu independen, memberitakan peristiwa atau fakta
yang selama ini ia adapatkan di kampus wartawan tidak sesuai dengan suara hati nurani. Menyajikan berita
bertugas mencari iklan. Kondisi ini juga membuat yang akurat, menghormati hak narasumber tidak
dirinya bingung saat menulis berita karena tidak boleh menjiplak, tidak menerima suap, berimbang, tidak
menyinggung klien. membuat berita bohong, tidak menyalahgunakan
Sebagai seorang perempuan, Informan 3 profesi, memiliki tanggungjawab pada masyarakat
merasa dirinya memiliki keterbatasan. Olehkarena serta fokus pada tugasnya yaitu pencarian berita.
itu ia meminta keistimewaan dari kantor tempat ia
bekerja untuk hanya masuk pada Senin, Rabu dan 2.3. Perilaku Wartawan Perempuan Dalam
Jum’at. Sisa hari lainnya ia akan mengirimkan berita Menjalankan Profesinya
via email. Informan 3 juga mengakui sebagai wartawan Sebagai seorang wartawan, baik di media
perempuan ia lebih mudah mendekati narasumber. elektronik ataupun cetak, memiliki tugas mencari
Namun tidak jarang juga mendapatkan perlakuan meliput, mengolah dan mneyebarkan sebuah pesan

45
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kepada masyaraat melalui media massa. Hal ini pergunjingan masyarakat.


disadari betul oleh ketiga informan yang ditemui dalam Wartawan perempuan melihat dirinya
penelitian ini. Informan 3 yang bekerja di Banten Pos seseorang yang berbeda dibandingakan dengan
(saat laporan ini dibuat, ia sudah memutuskan untuk wartawan laki-laki. Oleh karena itu mereka meminta
keluar) harus mencari isu dan kemudian daingkat beberapa keistimewaan
menjadi berita dengan daerah liputan Cilegon. Ia yang
tingal di Anyer, harus menempuh perjalanan cukup
jauh untuk meliiput di Cilegon, dan datang ke kantor
di Serang. Seringkali Informan 3 harus pulang larut
malam terkait dengan pekerjaannya ini. Menyadari
kondisinya sebagai perempuan dan ibu satu anak,
Informan 3 kemudian meminta keringanan hanya
datang ke kantor pada Senin, Rabu dan Jum’at saja.
Kode etik wartawan melarang seorang
wartawan menerima imbalan, namun hal ini terpaksa
tidak diindahkan Informan 3. Dengan penghasilannya
yang kecil, Informan 3 harus mencari tambahan
dari berbagai sumber diantaranya iklan dan honor
penulisan dari narasumber. Sedangkan Informan 2 Wartawan adalah makhluk sosial, bagian dari
saat meliput harus membawa bukti berlangganan masyarakat yang menciptakan sebuah kenyataan atau
dari tempat ia melakukan wawancara. Informan 1 realitas Perilaku wartawan dapat dipengaruhi oleh
tidak mengalami hal yang serupa karena dirinya lebih berbagai macam faktor. Menurut hasil penelitian,
banyak berada di dalam studio. perilaku wartawan Radar Banten dipengaruhi oleh
Stereotype perempuan sebagai kaum lemah faktor budaya masyarakat, bias gender, ekonomi serta
seringkali datang dari masyarakat, atau kaum pria. tuntutan dari perusahaan pers itu sendiri Dari semua
Hal ini dialami oleh informan ketiga yang merasa faktor yang muncul, ekonomilah yang dinilai paling
dianggap sebagai wartawan kelas dua dengan berpengaruh.
pengetahuan dibawah wartawan pria. Namun saat Bandura (dalam Rahmat, 205:240)
ia melontarkan penyataan kritis, hal ini dianggap menyatakan bahwa, kita belajar bukan saja dari
sebagai sebuah hal yang jarang terjadi. Sesuai dengan pengalaman langsung, tetapi dari peniruan dan
catatan AJI perbandingan antara wartawan laki- peneladanan. Bandura mendefinisikan perilaku
laki dan perempuan berkisar 3:1, hal tersebut dapat sebagai hasil faktor-faktor kognitif dan lingkungan.
tercermin dari tiga narasumber dalam penelitian artinya kita mampu memiliki keterampilan tertentu,
ini. Informan 1 dan Informan 3 adalah satu-satunya jika ada jalinan positif antara stimuli yang kita amati
wartawan perempuan yang bekerja di kantor mereka. dengan karateristik diri kita.
Sedangkan Informan 2 meskipun bukan satu-satunya Ketiga informan berperilaku sebagai wartawan
wartawan perempuan di Radar Banten namun jumlah karena meniru kondisi di sekkitarnya. Meskipun
wartawan perempuan jauh lebih sedikit dibandingkan mendapatkan pengetahuan tentang wartawan ideal
laki-laki. Jam kerja yang tidak menentu dan deadline dan profesional dari kampus, namun saat terjun ke
yang menuntut wartawan bekerja hingga larut malam dunia kerja banyak wartawan yang melakukan praktek
juga tidak jarang memberikan pandangan negatif dari tidak profesional, seperti menerima imbalan, mencari
masyarakat yang menilai bahwa perempuan yang iklan dan lain sebagainya.
pulang malam hari bukan perempuan baik-baik. Permasalahan di lapangan, bukan menjadi
Bias gender juga terjadi dari narasumber yang rahasia umum bahwa gaji wartawan daerah masih kecil.
memberikan ajakan kencan terlebih dahulu sebelum Hasil penelitian Wina Armada Sukardi dari Dewan
memberikan informasi. Namun ketiganya setuju Pers yang dilakukan pada April sampai Oktober 2008
bahwa menjadi wartawan perempuan memberikan di 21 provinsi dan 21 kota di Indonesia. Hasilnya
mereka kemudahan untuk mendekati sumber berita. dari 584 responden yang berpartisipasi, golongan gaji
Bias gender juga bisa datang dari masyarakat yang wartawan besar yaitu 39,21% berpenghasilan dibawah
menilai bahwa perempuan yang pulang malam bukan 1 juta rupiah per bulan. Sementara itu tidak ada satu
perempuan baik-baik. Padahal sistem kerja wartawan pun wartawan yang gaji resminya di atas 5 juta.
harian menuntut mereka untuk pulang larut malam.
Hal yang sama tidak berlaku untuk wartawan pria,
yang meskipun pulang malam tidak menjadi bahan

46
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kejadian historis yang mempengaruhi karakter mereka


dan memahami tindakan para pelakunya yang hidup
di masa kini.
Komponen perilaku terdiri dari motivasi,
cara berfikir dan bertindak serta cara berinteraksi.
Teori Motivasi dari Abraham Maslow menunjukkan
bahwa kebutuhan manusia yang paling dasar adalah
kebutuhan fisiologis. Jika kebutuhan dasar telah
dipenuhi maka manusia cenderung akan beranjak ke
tingkatan kebutuhan diatasnya.
Berdasarkan teori Maslow tersebut terdapat
implikasi yang dapat diterapkan dalam mengamati
perilaku wartawan dalam menjalankan profesinya,
antara lain:
1) Wartawan merupakan individu yang memiliki
berbagai kebutuhan. Tiga informan yang
dijadikan bahan penelitian memiliki berbagai
kebutuhan, diantaranya kebutuhan ekonomi,
Hal ini mendorong perilaku wartawan kebutuhan eksistensi diri, kebutuhan
menjadi permisif terhadap amplop, imbalan atau pengembangan pengetahuan.
pencarian iklan. perilaku wartawan inilah yang 2) Wartawan akan termotivasi apabila level
emudian diserap oleh watawan perempuan muda yang kebutuhannya belum terpenuhi, sebaliknya
baru saja terjun ke lapangan. , apabila level kebutuhannya telah terpenuhi
Tugas jurnalis di media lokal jauh lebih berat maka level kebutuhan itu tidak akan
dibanding jurnanis media nasional. Hal ini dikatakan memotivasi wartawan yang bersangkutan.
peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi,
(LIPI) Prof Ikrar Nusa Bakti. Alasannya, gaji jurnalis sebelum kebutuhan yang tinggi diaktivasi
media lokal lebih rendah, sedang tantangan dan untuk dimunculkan sebagai suatu perilaku
ancamannya jauh lebih besar dibanding jurnalis media untuk memotivasi.
nasional. 3) Perilaku wartawan dalam menjalankan
Sebagai perbandingan TransTV memberikan profesinya akan dipengaruhi oleh motivasi
jurnalis muda posisi gaji sekitar Rp 1.500.000. Ini yang ada dalam dirinya. Perilaku imdividu
adalah gaji awal seorang karyawan di bidang media. akan berbeda-beda satu sama lainnya ketika
Bila sudah bekerja lebih dari lima tahun kemungkinan berhadapan dengan objek atau peristiwa
skala gajinya bergerak antara Rp 3.000.000 sampai Rp tertentu, karena motif penggerak perilaku
5.000.000. Gaji itu belum tunjangan lainnya apakah juga berbeda-beda.
kesehatan, pendidikan, transportasi. Sementara itu Ada empat tipe tindakan menurut Weber, Tipe
Gatra memberikan gaji pada wartawannya sebesar pertama adalah Tindakan Rasionalitas Sarana-Tujuan
Rp.2.100.000 per bulan belum termasuk biaya yang berorientasi kepada tujuan atau penggunaan.
transport liputan. Tipe kedua adalah Tindakan Rasionalitas Nilai.
Menurut kode etik, UU Pers dan UU Tindakan ini merupakan tindakan yang ditentukan
Penyaran, wartawan yang profesional diharapkan oleh keyakinan penuh kesadaran akan nilai perilaku-
independen, memberitakan peristiwa atau fakta perilaku etis, estetis, religius atau bentuk perilaku lain,
sesuai dengan suara hati nurani. Menyajikan berita yang terlepas dari prospek keberhasilannya” (Weber,
yang akurat, menghormati hak narasumber tidak 1921/1968;24-25). Tipe ketiga adalah Tindakan
menjiplak, tidak menerima suap, berimbang, tidak Afektif. Tindakan ini ditentukan oleh kondisi emosi
membuat berita bohong, tidak menyalahgunakan aktor. Misalnya “Apa boleh buat, maka saya lakukan”.
profesi, memiliki tanggungjawab pada masyarakat Sedangkan tipe keempat adalah Tindakan Tradisional
serta fokus pada tugasnya yaitu pencarian berita. dimana merupakan tindakan yang ditentukan oleh
Dalam Teori Tindakan Sosial, Weber cara bertindak aktor yang sudah terbiasa dan lazim
menyatakan bahwa manusia melakukan sesuatu karena dilakukan.
mereka memutuskan untuk melakukannya. Menjadi Tindakan yang dilakuan oleh wartawan
seorang wartawan sudah diputuskan oleh ketiganya. perempuan dalam penelitian ini termasuk tindakan
Hal ini ditujukan untuk mencapai apa yang mereka afektif, yang ditentukan oleh kondisi emosi aktor.
inginkan atau kehendaki. Tujuan akan sangat terkait Mereka mengetahui bahwa perilaku wartawan di
dengan motivasi. Motivasi ketiganya hampir sama lapangan tidak sesuai dengan kode etik yang berlaku,
yaitu mengaplikasikan ilmu yang didapat di kampus, namun karena mereka tidak bisa melakukan hal lain
mengembangkan kemampuan menulis, serta faktor maka mereka terpaksa melakukan hal ini.
ekonomi. Alasan-alasan mengapa mereka bertindak, Ada beberapa temuan dalam penelitian

47
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

ini. Pertama adalah pekerjaan sebagai wartawan lebih sedikit dibanding perempuan. Jam kerja yang
dianggap sebagai ranah laki-laki. Ini terlihat dari tidak menentu dan sampai larut malam membuat
jumlah wartawan perempuan di Provinsi Banten jauh munculnya pandangan negatif dari masyarakat,
lebih sedikit dibanding perempuan. Jam kerja yang dimana masih ada penilaian bahwa perempan yang
tidak menentu dan sampai larut malam membuat keluar malam bukanlah perempuan baik-baik.
munculnya pandangan negatif dari masyarakat, Beberapa saran yang diberikan antara lain,
dimana masih ada penilaian bahwa perempan yang perlunya diberikan pembekalan kode etik dan
keluar malam bukanlah perempuan baik-baik. pola kerja wartawan yang baik kepada wartawan-
wartwan di Provinsi Banten.Perlunya diberikan
5. Simpulan dan Saran pemahaman kepada wratawan perempuan tentang
Motivasi wartawan perempuan dalam hak dan kewajiban kerja mereka terkait bias gender
menjalankan profesinya antara lain keinginan di masyarakat. Penelitian ini hanya dilakukan sebatas
mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku pada wartawan perempuan yang baru saja lulus kuliah,
kampus, meneruskan hobi menulis, berontribusi sehingga belum bisa mncerminkan seluruh populasi
untuk pembangunan serta ekonomi. Dari semua wartawan perempuan di Provinsi Banten. Sebaiknya
faktor yang muncul, faktor keinginan mengaplikasikan dilakukan penelitian dengan skala yang lebih luas.
ilmulah yang dinilai paling berpengaruh. Dalam Teori
Tindakan Sosial Weber menyatakan bahwa manusia Daftar Pustaka
melakukan sesuatu karena mereka memutuskan untuk
melakukannya. Menjadi seorang wartawan sudah Cresswell, W, John. 1998. Qualitative Inquiry
diputuskan oleh ketiganya. Hal ini ditujukan untuk and Research Design Choosing Among Five
mencapai apa yang mereka inginkan atau kehendaki. Traditions, California: Sage Publications, Inc.
Tujuan akan sangat terkait dengan motivasi. Kovach, Bill dan Tom Rosenstiel. 2003. Sembilan
Motivasi ketiganya akan menpengaruhi alasan-alasan Elemen Jurnalisme. Jakarta: Pantau
mengapa mereka bertindak, kejadian historis yang Kreitner, Robert & Angelo Kinicki, 2003. Perilaku
mempengaruhi karakter mereka dan memahami Organisasi, Jakarta: Salemba Empat
tindakan para pelakunya yang hidup di masa kini Masduki, 2004. Kebebasan Pers dan Kode Etik
Pandangan mengenai wartawan profesional Jurnalistik. Yogyakarta: UII Press
dimata wartawan perempuan adalah yang mengerjakan Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian
tugasnya dengan baik dan sesuai kode etik. Namun Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
saat berbenturan dengan jenis kelamin mereka Mulyana, Deddy. 2005. Nuansa-Nuansa
sebagai perempuan, ketiga wartawan ini sepakat Komunikasi Bandung: Rosda.
bahwa sebagai perempuan mereka lebih mudah Pers, Dewan. 2009. Etika, Berita Dewan Pers No.76
mendekati narasumber. Namun tidak jarang mereka Edisi Agustus 2009, Jakarta: Dewan Pers
juga mendapatkan perlakuan negatif. Maskipun harus
profesional, ketiganya sepakat bahwa keterbatasan Sumber Lain:
fisik sebagai perempuan membuat mereka harus diberi
keistimewaan, diantaranya pulang lebih awal atau jam h t t p : / / m e d i a . k o m p a s i a n a . c o m / m a i n s t re a m -
kantor yang berbeda. media/2012/02/05/jumlah-jurnalis-
Perilaku wartawan perempuan cenderung sama perempuan-masih-minim/ diakses
dengan wartawan laki-laki, namun mereka meraskaan pada 11 Maret 2012 pukul 15.52
beberaa kelebihan diantaraya mudah mendekati http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.
narasumber. Tidak jarang wartawan perempuan x=17&submit.y=24&submit=next&qual=hi
dipandang sebelah mata dan diperlakuakn negatif oleh gh&submitval=next&fname=%2Fjiunkpe%
narasumber. Wartawan adalah makhluk sosial, bagian 2Fs1%2Feman%2F2008%2Fjiunkpe-ns-s1-
dari masyarakat yang menciptakan sebuah kenyataan 2008-31404230-11736-jawa_pos-chapter1.
atau realitas Perilaku wartawan dapat dipengaruhi pdf diakses pada 11 Maret 2012 pukul 16.23
oleh berbagai macam faktor. Menurut hasil penelitian, http://tere616-blissfull.blogspot.com/2010/08/
perilaku wartawan Radar Banten dipengaruhi oleh perempuan-oh-nasibmu.html diakses
faktor budaya masyarakat, bias gender, ekonomi serta pada 12 Maret 2012 pukul 10.52
tuntutan dari perusahaan pers itu sendiri Dari semua http://filsafat.kompasiana.com/2010/07/19/sedikit-
faktor yang muncul, ekonomilah yang dinilai paling tentang-max-weber/ akses pada 10 Januari 2012
berpengaruh. Tindakan yang dilakuan oleh wartawan http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.
perempuan dalam penelitian ini termasuk tindakan detail&id=58002> [10/04/11]
afektif, yang ditentukan oleh kondisi emosi aktor. h t t p : / / w w w. j o u r n a l i s t - a d v e n t u r e .
Ada beberapa temuan dalam penelitian com/?p=43&cpage=4#comments
ini. Pertama adalah pekerjaan sebagai wartawan akses pada 10 Oktober 2010
dianggap sebagai ranah laki-laki. Ini terlihat dari
jumlah wartawan perempuan di Provinsi Banten jauh

48
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

PERAN PEREMPUAN DALAM MEMBANGUN


KESEJAHTERAAN KELUARGA
Helen Diana Vida 1*)


Abstract

Nation development based on the family welfare. Family is the smallest social environment in society. Women in her
role as a wife and mother is not only take care her husband and their children. She should also help her husband to
reach their family welfare, especially in financial matters. To help the family finances, women do not have to work at
office, but they could join in business done from their house. In family the most important thing is good communication
between husband and wife.

Keywords: Role of Women, Family Welfare, Communications Family

1. Pendahuluan keagungan, keanggunan, kelembutan, kebijaksanaan,


Sebagai mahluk hidup yang mengakui tetapi hatinya keras seperti baja. Perempuan sebagai
keberadaan Tuhan sebagai pencipta langit dan bumi, mitra laki-laki harus mampu mewujudkan tiga
manusia mempercayai bahwa Tuhan menciptakan laki- peran sekaligus. Yakni sebagai Ibu, sahabat dan
laki dan perempuan untuk saling melengkapi satu sama kekasih bagi pria, baik dalam lingkungan keluarga
lain. Dilihat dari konsep gender, perempuan sering maupun profesi dan sosial kemasyarakatan. Peran
digambarkan lemah-lembut, emosional atau keibuan. demikian merupakan citra perempuan Indonesia
Sedangkan laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan secara tradisional. Perempuan tidak mungkin lagi
dan perkasa (Fakih, 2006: 8). Gender mengisyaratkan hanya mendasarkan diri pada paham-paham klasik,
bahwa kategori laki-laki dan perempuan merupakan yang memungkinkan masyarakat menerima begitu
konstruksi sosial yang membentuk identitas laki-laki saja kegiatan perempuan karena kewanitaannya.
dan perempuan (Ibrahim, 1998: xxvi). Masyarakat kini berkembang lebih rasional, sehingga
Kasiyan (2008: 34) mengatakan bahwa ide memilih mana yang berguna dan mana yang tidak.
tentang perempuan yang menyatakan secara kodrat Penguasaan profesi juga akan mengubah pandangan
lebih lemah jika dibandingkan dengan laki-laki, sejak masyarakat terhadap perempuan. Jika kaum
awal memang sudah dikonsepsikan, disosialisasikan perempuan mampu menunjukkan profesionalisme,
dan terus-menerus dipertahankan, tidak saja oleh anggapan masyarakat mengenai lemahnya perempuan
masyarakat awam, tetapi juga oleh sebagian besar akan terhapus secara bertahap.
ahli filsafat, seperti Aristoteles yang menulis bahwa Berdasarkan sifatnya yang kemudian
perempuan adalah laki-laki yang tidak lengkap, dikonstruksi secara sosial, perempuan seringkali
sedangkan Schopenhauer menggambarkan perempuan tidak menyadari potensi apa saja dalam dirinya yang
sebagai ras rendah, berbahu sempit, pinggul lebar, kaki dapat dikembangkan. Dalam masyarakat tradisional
pendek, kekanak-kanakan, sembrono dan berpikiran agraris di pedesaan, misalnya kesadaran perempuan
pendek. terpusat pada “Pengabdian diri pada keluarga” (family
Ollenburger & Helen (2002: 1) mengutip devotion). Sebaliknya dalam masyarakat modern –
pernyataan Ehrlich yang mengatakan bahwa dalam industrial perkotaan, fokus kesadaran perempuan
sosiologi, perempuan banyak diabaikan sebagai terletak pada “Perwujudan cita-cita” (self actualization)
suatu objek studi. Hanya di bidang perkawinan dan sesuai dengan martabatnya. Maka nilai yang mendasari
keluarga ia dilihat keberadaannya. Kedudukannya kerja kerasnya adalah demi pengembangan martabat /
dalam sosiologi, dengan kata lain bersifat tradisional personal growth (Hardjana et al, 1998: 91).
sebagaimana ditugaskan kepadanya oleh masyarakat Menurut Djarkasi (Sastriyani, 2008: 119)
yang lebih besar, bahwa tempat kaum perempuan dalam perkembangannya, kehidupan kaum
adalah di rumah. perempuan mulai mengalami perubahan. Pada Abad
Menurut Suhardiman (Verdiansyah, 2007: 4), ke – 18, di Prancis muncul gerakan perempuan yang
ada beberapa sifat kodrati laki-laki dan perempuan didorong oleh ideologi pencerahan (Aufklarung),
yang berbeda. Kaum laki-laki lebih menitikberatkan yang menyatakan manusia diberi kesempatan mencari
pada keperkasaan, kewibawaan, kewenangan dan kebenaran dengan menggunakan akal, oleh sebab
kekuasaan, namun hati laki-laki bersifat lentur. itu laki–laki dan yang merupakan mahluk rasional
Sedangkan kaum perempuan mengutamakan sama-sama berhak untuk mencari kebenaran melalui

1 *) Penulis adalah Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Indonesia.

49
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

pendidikan. Di dunia Barat, terutama Amerika, tinggi dan standart kesejahteraan keluarga pun
gerakan perempuan muncul pada tahun 1848 dalam semakin tinggi. Perempuan yang berperan sebagai
konvensi di Seneca dan dianggap sebagai awal gerakan istri turut mengambil peran untuk membangun dan
perempuan secara terorganisir Djajanegara (2003: meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan berbagai
1). Gerakan perempuan di Jepang dimulai abad ke cara, diantaranya dengan bekerja dan ber-bisnis.
– 19 yang menuntut persamaan hak dalam keluarga Pemerintah menyadari peran penting
dan masyarakat (Djarkasi, 2008: 119). Di Indonesia perempuan dalam pembangunan sehingga menerbitkan
gerakan perempuan terjadi sekitar abad ke – 20 Inpres No. 9/2000 tentang Pengarusutamaan
pada era R.A. Kartini. Pada masa tersebut, sebagian Gender dalam Pembangunan Nasional, sebagai
besar kehidupan perempuan berputar di kehidupan acuan memaksimalkan potensi perempuan dalam
rumah tangga. Tujuan perempuan, seakan-akan hanya pembangunan (radarlampung.co.id). Hal ini
menikah dan membentuk keluarga. Sesudah menikah, semakin menguatkan bahwa peran perempuan dalam
hampir seluruh kehidupan perempuan di dalam pembangunan tidak bisa dipandang sebelah mata
rumah tangga. Dalam keadaan seperti ini, perempuan dan perempuan tidak dinilai memiliki kedudukan
jadi tergantung pada laki-laki secara ekonomi, karena dibawah laki-laki melainkan sejajar dan merupakan
pekerjaan yang dilakukan di rumah tangga tidak partner dalam pembangunan. Berkaitan dengan
menghasilkan gaji (Kasiyan, 2008: 58). pembangunan nasional yang didasari pembangunan
Menurut Heryanto (Ibrahim, 1998: 39) kesejahteraan dalam keluarga, penelitian ini
seiring perkembangan jaman, perempuan mulai bisa bertujuan untuk mengetahui peran perempuan dalam
memasuki dunia pendidikan dan bekerja layaknya pembangunan kesejahteraan keluarga.
laki-laki. Namun demikian tetap terjadi diskriminasi
pada pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan.
Hanya dalam masyarakat industrial yang berkembang, 2. Tinjauan Pustaka
pria dan wanita bersaing memperebutkan lowongan
kerja yang sama, bangku sekolah, kekuasaan yang 2.1. Peran Perempuan
sama dan upah yang sama. Peran perempuan dalam pembangunan di
Perempuan dalam sistem pembagian kerja Indonesia dibawa pada nilai-nilai modernisasi yang
secara seksual, cenderung selalu di tempatkan berorientasi pada produktivitas, efisien dan rasional
dalam wilayah domestik atau rumah tangga, dengan seperti di negara-negara industri (Astuti, 2008: 109).
serangkaian kerja yang sifatnya reproduktif seperti Dalam pembangunan saat ini, perempuan
melahirkan, mengurus anak serta mengurus rumah memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam
tangga. Pada sisi lain, karena laki-laki menyandang segala hal, namun demikian keberadaan perempuan
serangkaian stereotip maskulinitasnya, yang seringkali masih menyimpan dilema. Di satu sisi perempuan
selalu berkonotasi positif, maka laki-laki menempati dituntut bersikap elegan dan memiliki penguasaan diri
posisi di wilayah publik yang sifatnya produktif seperti yang tinggi saat berhadapan dengan publik, sedangkan
bekerja dan menghasilkan uang (Kasiyan, 2008: 55). di sisi lain dalam ruang domestik perempuan dituntut
Hal ini juga diakui oleh Lie (2005:21), yang menulis menjadi ibu rumah tangga yang penuh cinta kasih,
bahwa pembagian pekerjaan pun dilakukan bukan pengabdian dan setia, bahkan harus rela hanya
karena alasan efektivitas dan efesiensi demi tercapainya menjadi orang kedua setelah suami yang merupakan
tujuan bersama antara laki-laki dan perempuan, kepala rumah tangga (Pembayun, 2009: 91).
melainkan karena perempuan dianggap tidak mampu, Peran perempuan tidak hanya dilihat dari
bodoh, dan tidak cakap untuk memikirkan hal lain perannya mengurus rumah dan anak, namun juga
diluar pekerjaan rumah tangga. kegiatan dan usaha yang dilakukan untuk membangun
Pada kondisi pembangunan Indonesia yang kesejahteraan keluarga terutama dalam bidang
terus berkembang dan tuntutan kebutuhan hidup keuangan. Dalam rangka membangun kesejahteraan
yang semakin tinggi serta beragam, perempuan keluarga, perempuan bisa menggunakan berbagai cara
dan laki – laki terutama yang telah terikat dalam seperti bekerja kantoran atau pun masuk ke dunia
pernikahan, harus saling bahu membahu untuk bisa bisnis. Mengikuti perkembangan jaman, saat ini
bertahan hidup. Pembangunan nasional dimulai dari aktifitas kerja ataupun bisnis tidak lagi di batasi oleh
lingkungan terkecil dalam kehidupan sosial, yaitu ruang dan waktu. Mukadis (Verdiansyah, 2007: 121)
keluarga. Masyarakat selama ini mengkonstruksikan berpendapat bahwa teknologi yang saat ini tersedia di
perempuan sebagai pihak yang bertanggung jawab Indonesia memungkinkan orang untuk bekerja dan
dalam mengelola keluarga, dalam hal ini perempuan beraktifitas bahkan berbisnis dari rumah, atau yang
memiliki tanggung jawab mengurus suami dan anak. dikenal dengan small office-home office (SOHO).
Sedangkan laki-laki memiliki tanggung jawab sebagai Licuanan, seperti dikutip oleh Pembayun
kepala keluarga yang harus bekerja keras dalam (2009: 92) berpendapat bahwa terjadinya dan
memenuhi kebutuhan keluarga. Namun berkaitan terbukanya kesempatan-kesempatan yang besar
dengan perkembangan jaman dan pembangunan yang dalam mengembangkan kreatifitas perempuan
semakin pesat, tingkat kebutuhan hidup semakin berimplikasi pada dunia kepemimpinan yang semula

50
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

menganut model command-control menjadi model keluarga.


inspire-communication. Model kepemimpinan inspire- Komunikasi dalam hubungan keluarga
communication ini membuat banyak perempuan lebih (suami dan istri) bukan hanya sekedar pertukaran
memilih berwirausaha daripada berkutat di ruang informasi. Melalui pembicaraan suami dan istri bisa
publik atau perusahaan. menyatakan perasaan hati, memperjelas pikiran dan
Wiraswasta adalah jalan terbaik bagi para menyampaikan ide. Hal ini merupakan cara yang
perempuan untuk bisa menunjukkan kemampuan menyenangkan untuk belajar mengenal satu sama
terbaiknya pada dunia. Semakin kompleksnya lain, melepaskan ketegangan serta menyamaikan
kehidupan perempuan yang berkarier di luar rumah, pendapat. Dengan demikian, tujuan dari komunikasi
semakin menyadarkan mereka bahwa ruang publik keluarga bukanlah sekedar menyampaikan informasi
sangat mempengaruhi dunia privatnya. Betapa tidak, melainkan membentuk hubungan dengan orang lain.
seorang perempuan yang bekerja dikantor tentunya Sebab itu kualitas dari hubungan tersebut tergantung
lebih rumit membagi waktu dan perhatian dengan kepada kesanggupan seseorang untuk menyatakan
anggota keluarga di rumah, terutama untuk anak- diri kepada orang lain. Mereka yang tidak dapat
anaknya (Pembayun, 2009: 93). berkomunikasi secara konstruktif, jujur dan terbuka,
akan menemui kesulitan hidup dalam suatu keluarga
2.2. Kesejahteraan Keluarga (Kuntaraf & Kuntaraf, 1999: 2).
Pemerintah Indonesia menyadari kesejahteraan
merupakan hal yang penting dalam pembangunan. 3. Metodologi
Hal ini tertuang dalam Undang-undang Republik
Indonesia No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Metodologi penelitian dapat disimpulkan
Sosial. Dalam pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa sebagai suatu usaha atau proses untuk mencari jawaban
kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya atas suatu pertanyaan atau masalah dengan cara yang
kebutuhan material, spiritual dan sosial warga negara terencana, sistematis dan dengan cara ilmiah, dengan
agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan tujuan untuk menemukan fakta-fakta atau prinsip-
diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya ( prinsip, serta mengembangkan dan menguji kebenaran
www.menkokesra.go.id ). ilmiah suatu pengetahuan (Soewadji, 2003: 11).
Secara umum, kriteria keluarga sejahtera tidak Penelitian ini menggunakan metode penelitian
berbeda dengan pengertian kesejahteraan sosial, deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut
dimana keluarga sejahtera adalah keluarga yang Kountur (2007: 191), data kualitatif adalah data yang
kebutuhan material, spiritual dan sosial tercukupi. tidak dapat dianalisis dengan teknik statistik. Data
Kesejateraan keluarga dapat tercipta apabila kondisi kualitatif pada umumnya berbentuk pernyataan kata-
keluarga harmonis, keuangan keluarga tercukupi dan kata atau gambaran tentang sesuatu yang dinyatakan
komunikasi dalam keluarga dapat terjalin dengan baik. dalam bentuk penjelasan dengan kata-kata atau tulisan.
Data penelitian kualitatif pada umumnya berupa
2.3. Komunikasi Keluarga informasi kategori substansif yang sulit dinumerasikan.
Keluarga merupakan bagian terkecil dalam Secara garis besar data dalam penelitian kualitatif
lingkungan sosial. Keluarga terbentuk dari penyatuan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu: data
dua individu (laki-laki dan perempuan) yang mengikat yang diperoleh dari interview, data yang diperoleh dari
diri dalam satu lingkungan sosial yang memiliki observasi, dan data yang berupa dokumen, teks, atau
kekuatan hukum dan disahkan secara agama. Keluarga karya seni yang kemudian dinarasikan (Pawito, 2008:
dalam konstruksi sosial di mayoritas masyarakat 96). Analisis data kualitatif menyangkut identifikasi
Indonesia yang menganu budaya patriarkhi memiliki apa yang menjadi perhatian dan apa yang merupakan
hirarki tersendiri, dimana suami di tempatkan sebagai persoalan (Kountur, 2007: 192). Metode deskriptif
kepala keluarga dan istri sebagai orang kedua setelah adalah metode yang melukiskan secara sistematis
kepala rumah tangga. fakta-fakta atau karakteristik populasi tertentu atau
Dalam keluarga komunikasi merupakan hal bidang tertentu, baik berupa keadaan, permasalahan,
yang sangat penting, tanpa komunikasi hubungan yang sikap, pendapat, kondisi, prosedur atau sistem secara
ada dalam keluarga tidak dapat terjalin dengan baik, faktual dan cermat (Soewadji, 2003: 11).
sebab banyak masalah dalam keluarga yang timbul Teknik pengumpulan data yang digunakan
dari masalah komunikasi dalam keluarga itu sendiri. dalam penelitian ini adalah wawancara secara
Kuntaraf dan Kuntaraf (1999: 1) menunjukkan mendalam dengan menggunakan pedoman
bahwa berdasarkan hasil penelitian, 70% dari waktu wawancara. Wawancara mendalam dilakukan untuk
bangun digunakan untuk berkomunikasi, apakah itu mendapatkan informasi yang lebih akurat. Hasil
dalam bentuk berbicara atau mendengar, membaca wawancara yang didapat menjadi data primer dalam
atau menulis. Sedangkan 33% dari waktu tersebut penelitian ini. Selain melalui wawancara, sumber data
digunakan untuk berbicara, ini merupakan elemen (data sekunder) dalam penelitian ini menggunakan
waktu yang sangat penting sebab pembicaraan referensi dan bahan-bahan publikasi, seperti: buku
merupakan sarana yang mempererat hubungan dan internet.

51
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

4. Temuan dan Analisis pokok dapat di penuhi dari hasil bisnis online dan
Penelitian ini memfokuskan peranan jasa terjemahan. AP merasa senang karena dia dapat
perempuan sebagai istri atau ibu rumah tangga yang membantu BD dalam hal keuangan keluarga dan BD
ikut berperan dalam mendukung perekonomian sangat mendukung kegiatan bisnis yang dijalankan AP.
keluarga melalui kegiatan wiraswasta (bisnis) yang
dikerjakan dari rumah. Responden 2:
MH (35 tahun) yang memiliki suami HR (34
4.1. Temuan tahun) menikah pada tahun 2007. Saat ini mereka
Sesuai permintaan responden, serta untuk memiliki dua anak perempuan yang berusia 4 tahun
menghormati dan menjaga kerahasiaan identitas dan 2,5 tahun. Latarbelakang pendidikan MH adalah
responde, maka penulis tidak menggunakan nama sarjana hukum, sedangkan HR sarjana pertanian. Saat
asli responden dan hanya mencantumkan inisial nama ini HR bekerja di sebuah bank pemerintah dengan
saja. penghasilan 6 juta perbulan. Mulai pertengahan tahun
Responden 1: ini, anak pertama mereka sudah masuk taman kanak-
AP adalah perempuan berusia 31 tahun yang kanak.
menikah dengan BD (35 tahun), usia pernikahan Penghasilan HR setiap bulannya habis untuk
mereka saat ini 2 tahun 2 bulan. Pasangan ini memiliki memenuhi kebutuhan pokok, sehingga mereka
anak laki-laki berusia 1 tahun 5 bulan dan saat ini AP tidak memiliki tabungan. Oleh sebab itu MH
sedang mengandung 5 bulan anak kedua. AP memiliki memutuskan untuk membuka bisnis online (tas dan
latarbelakang pendidikan Sarjana Ilmu Komunikasi, pembalut perempuan) dengan menggunakan fasilitas
sedangkan BD adalah lulusan Magister Manajeman. handphone BlackBerry. Alasan MH masuk ke dunia
BD sebagai kepala keluarga memiliki penghasilan bisnis adalah untuk membantu keuangan keluarga,
antara 5-7 juta perbulan, dengan pengeluaran untuk karena penghasilan HR setiap bulan tidak cukup
kebutuhan pokok kelaurga BD dan AP rata-rata untuk memenuhi kebutuhan pribadi MH dan untuk
perbulan sebesar 4 juta. Pendapatan perbulan tidak tabungan keluarga. Sejak menikah, MH memutuskan
hanya dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan untuk tidak bekerja, karena dia ingin fokus mengurus
pokok rumah tangga BD dan AP, tabungan dan keluarga. Oleh sebab itu untuk membantu HR dalam
rekreasi minimal satu kali dalam satu bulan, namun hal keuangan , MH memutuskan untuk berbisnis.
juga untuk membantu keuangan keluarga orangtua Menurut MH, bisnis yang dia jalani saat ini sangat
BD. membantu keuangan keluarga, sehingga apabila tiba-
Dari awal menikah sampai awal tahun 2012, AP tiba anak-anak mereka sakit atau ada kebutuhan
bekerja disebuah perusahaan swasta. AP memutuskan mendadak, pendapatan MH dari berbisnis bisa
untuk keluar dari pekerjaan karena tdak ada yang membantu. Keputusan untuk membuka bisnis online
bisa menjaga anaknya selama dia dan suami bekerja. sudah terlebih dahulu didiskusikan antara MH dan
AP mengakui ada perubahan dalam keuangan sejak HR. HR setuju dan mendukung keputusan MH
dia tidak lagi bekerja. Saat ini AP harus memikirkan dengan alasan kegiatan tersebut tidak mengganggu
kebutuhan-kebutuhan yang utama sebelum dia tugas utama MH mengurus anak-anak mereka,
berbelanja untuk kebutuhan pribadinya. Setelah selain itu HR berpendapat bahwa MH yang sebelum
berdiskusi dengan BD, AP akhirnya memutuskan menikah sangat aktif bekerja tentunya akan merasa
untuk membuka bisnis online (baju dan kosmetik) jenuh apabila hanya mengurus anak.
dengan menggunakan fasilitas handphone BlackBerry Bagi MH dan HR, keluarga mereka sudah
dan menerima jasa terjemahan bahasa Inggris. Hal ini cukup sejahtera karena penghasilan HR dan
dilakukan dengan pertimbangan bahwa BD bekerja pendapatan dari bisnis MH bisa memenuhi kebutuhan
untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya bersama pokok keluarga mereka dan kebutuhan-kebutuhan
AP dan anaknya, serta kebutuhan keluarga orang lain diluar kebutuhan pokok. MH merasa senang dan
tua BD, namun untuk kebutuhan pribadi AP harus bangga karena dapat membantu keuangan keluarga
mencari uang sendiri. AP memutuskan membuka melalui bisnis yang dia jalani, sehingga dia tidak
bisnis online dan jasa terjemahan dengan tujuan agar dipandang sebelah mata. Meskipun hanya sebagai ibu
kebutuhan pribadi AP dapat dia penuhi sendiri tanpa rumah tangga, namun dia bisa menghasilkan uang
mengganggu penghasilan BD dan ia bisa memiliki dan membantu keuangan keluarga.
tabungan pribadi yang merupakan hasil dari usaha AP
untuk kebutuhan mendadak dan diluar kebutuhan Responden 3:
pokok. Selain itu, AP juga merasa membutuhkan DW (36 tahun) menikah dengan IB (36 tahun)
aktifitas lain selain mengurus anak dirumah. pada tahun 2003. Saat ini mereka memiliki dua
Bagi AP dan BD, mereka merasa keluarga anak perempuan yang berusia 7 tahun dan 2 tahun.
mereka sudah cukup sejahtera karena penghasilan Latarbelakang pendidikan DW dan IB adalah sarjana
BD bisa memenuhi kebutuhan pokok keluarga ekonomi. Saat ini IB bekerja di sebuah perusahaan
mereka, sedangkan untuk kebutuhan pribadi AP swasta dengan penghasilan 5 juta perbulan. Anak
dan kebutuhan-kebutuhan lain diluar kebutuhan pertama mereka sudah bersekolah di sekolah dasar
swasta.

52
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Penghasilan IB setiap bulannya dialokasinya kebutuhan pribadi sang istri ataupun kebutuhan
untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga, sehingga rekreasi keluarga.
tidak ada uang yang dialokasikan untuk tabungan Para istri dengan pendidikan yang baik (sarjana)
ataupun kebutuhan lain diluar kebutuhan sehari- tidak membuat mereka lupa dengan tanggung jawab
hari. Melihat kebutuhan keluarga yang semakin tinggi dan panggilan sebagai ibu. Sebagai perempuan dan
terutama sejak anak pertama mereka masuk sekolah, seorang istri serta ibu dari anak-anak mereka, para
DW memutuskan untuk membuka toko pakaian istri berusaha untuk mencari solusi dari tuntutan
anak-anak digarasi rumahnya. Hal ini merupakan kesejahteraan yang semakin meningkat. Mereka
hasil diskusi DW dan IB dengan pertimbangan DW melihat peluang berbisnis atau wiraswasta merupakan
bisa berbisnis untuk menambah keuangan keluarga cara yang paling tepat untuk membantu membangun
tanpa harus meninggalkan rumah. kesejahteraan keluarga. Hal ini sesuai dengan pendapat
Kondisi keuangan DW dan IB saat ini cukup Pembayun (2009: 93) yang mengatakan bahwa
baik dan DW merasa keluarga mereka cukup sejahtera wiraswasta adalah jalan terbaik bagi para perempuan
sejak dirinya memutuskan membuka toko pakaian. untuk bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya
DW pun merasa senang karena dengan membuka kepada lingkungan sosialnya. Semakin kompleksnya
toko pakaian dirumah, dia tetap bisa mengurus rumah kehidupan perempuan yang berkarier di luar rumah,
dan anak-anak, serta teman-teman dan para tetangga semakin menyadarkan mereka bahwa ruang publik
sering datang kerumahnya sehingga dia tidak merasa sangat mempengaruhi dunia privatnya. Betapa tidak,
kesepian. seorang perempuan yang bekerja dikantor tentunya
lebih rumit membagi waktu dan perhatian dengan
4.2. Analisis anggota keluarga di rumah, terutama untuk anak-
Pembanguan secara merata di Indonesia anaknya.
merupakan program pemerintah yang selalu Melihat peluang wiraswasta yang ada, para istri
dicanangkan setiap tahunnya. Dalam rangka memutuskan untuk menjadi kreatif dan berusaha
menciptakan pembangunan secara nasional, maka memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan pribadi
pembangunan haruslah dimulai dari lingkup dengan berbisnis dari rumah. Dengan kemajuan
sosial terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga. teknologi saat ini, sangat membantu para istri untuk
Pembangunan bisa berjalan dengan baik apabila mengelola bisnisnya tanpa harus meninggalkan rumah
kesejahteraan sosial bisa tercipta dan kesejahteraan ataupun harus meenghabiskan modal banyak untuk
sosial dalam lingkup paling dasar adalah kesejahteraan membuka toko. Blackberry Massanger (BBM) ataupun
keluarga. Tingkat kesejahteraan setiap keluarga online shop yang lain saat ini cukup digemari oleh
memang berbeda-beda. Saat ini secara umum keluarga kaum perempuan, karena tidak membutuhkan modal
sejahtera tidak hanya yang mampu memenuhi besar dan interaksi serta transaksi bisa dilakukan kapan
kebutuhan sandang, pangan dan papan, namun saja dan dimanasaja.
juga harus memenuhi kebutuhan tersier dan juga Keputusan untuk berwiraswasta bukanlah
kebutuhan pendukung seperti hiburan dan rekreasi. keputusan sepihak dari para istri, namun mereka sudah
Melalui penelitian ini, penulis melakukan mendiskusikan terlebih dahulu kepada suami mereka.
wawancara kepada tiga pasang responden. Masing- Dengan dukungan para suami dan komunikasi yang
masing responden memiliki kesamaan, para istri terjalin dengan baik, para istri dapat menikmati
yang memiliki tingkat pendidikan sarjana memilih kesibukan mereka untuk berwiraswasta selain dari
untuk menjadi Ibu rumah tangga dan meninggalkan kesibukan sehari-hari mengurus anak-anak dan suami.
pekerjaan yang selama ini dijalani dengan alasan Komunikasi yang terjadi dalam keluarga mereka tidak
ingin fokus mengurus keluarga. Seorang perempuan hanya sebatas masalah sehari-hari keluarga, namun
yang sudah menikah dan memiliki anak, cenderung juga seingkali terjadi diskusi berkaitan dengan bisnis
memilih untuk tidak bekerja dan berkomitmen untuk sang istri. Tidak jarang para suami ikut memberikan
fokus mengurus keluarga. Namun demikian dalam saran dan masukan bagi kemajuan bisnis sang istri.
era pembangunan saat ini, perempuan tidak hanya Selain membantu pembangunan kesejahteraan
bergantung pada suami untuk memenuhi kebutuhan keluarga melalui wiraswasta, para istri juga mampu
hidup keluarga. Perempuan memiliki kesadaran untuk membangun interaksi sosial yang luas. Hal ini
ikut membantuan mensejahterakan keluarga secara disebabkan adanya kesempatan bagi mereka untuk
finansial. mengenal banyak teman-teman baru melalui aktifitas
Seiring perkembangan jaman dan pembangunan bisnis mereka, baik melalui media online ataupun
disegala bidang secara tidak langsung mempengaruhi interaksi dengan bertatap muka secara langsung.
kesejahteraan keluarga. Tuntutan hidup yang semakin
tinggi dan standart kesejahteraan yang juga semakin 5. Kesimpulan
meningkat mengakibatkan kehidupan perekonomian
dalam keluarga seringkali mengalami kesulitan dalam Dalam program pembangunan pemerintah
memenuhi tuntutan hidup tersebut. Pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan Indonesia secara
suami seringkali tidak lagi bisa menutupi kebutuhan- keseluruhan, tidak lepas dari peran pembangunan

53
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kesejahteraan dalam keluarga. Membangun keluarga Daftar Pustaka


sejahtera tidak bisa hanya dilakukan oleh suami atau
istri saja, melainkan kerjasama antara keduanya. Astuti, Tri Marhaeni Pudji (2008). Konstruksi Gender
Saat ini para suami diberi tugas untuk memenuhi Dalam Realitas Sosial. Semarang: UNNES
kebutuhan pokok keluarga dengan bekerja di luar Press
rumah, sedangkan para istri berkontribusi untuk Djajanegara, Soenarjati (2003). Kritik Sastra Feminis:
mencari tambahan uang untuk pemenuhan kebutuhan Sebuah Pengantar. Jakarta: PT. Gramedia
pendukung dalam keluarga. Ustaka Utama
Peran perempuan dalam pembanguan Fakir, Mansour (2008). Analisis Gender dan
memegang peranan yang tidak kalah pentingnya Transformasi Sosial. Yogyakarta: INSIST
dengan laki-laki. Terutama dalam pembangunan Press
keluarga sejahtera yang merupakan lingkungan Ibrahim, Idi Subandy, Hanif Suranto, Ade Armando,
terkecil dalam kehidupan sosial. Tuntutan hidup Akhmad Zaini Abar, eds (1998). Wanita dan
yang semakin tinggi dan standart kesejahteraan yang Media: Konstruksi Ideologi Gender Dalam
juga semakin meningkat mengakibatkan kehidupan Ruang Publik Orde Baru. Bandung: PT.
perekonomian dalam keluarga seringkali mengalami Remaja Rosdakarya
kesulitan dalam memenuhi tuntutan hidup tersebut. Kasiyan (2008). Manipulasi dan Dehumanisasi
Perempuan sebagai istri dalam perannya sebagai Perempuan dalam Iklan. Yogyakarta: Ombak
pendamping suami, harus mampu mendukung Kountur, Ronny (2007). Metode Penelitian untuk
dan mengatur perekonomian keluarga dengan
Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta : Lembaga
baik. Seorang istri harus bisa mengelola keuangan
Manajemen PPM
keluarga dengan sebaik-baiknya dan harus bisa
membuat skala prioritas dalam pengaturan keuangan. Kuntaraf, Kathleen Liwidjajaj & Jonathan Kuntaraf
Tidak jarang seorang istri harus mengalah dalam (1999). Komunikasi Keluarga: Kunci
pemenuhan kebutuhan pribadinya dikarenakan Kebahagiaan Anda. Bandung: Indonesia
harus memprioritaskan pemenuhan kebutuhan anak- Publishing House
anaknya. Namun demikian, seorang istri meskipun Lie, Shirley (2005). Pembebasan Tubuh Perempuan.
dia tidak berkarier dan tidak memiliki pekerjaan tetap, Jakarta: PT. Grasindo
namun dia tetap memiliki tanggungjawab untuk bisa Ollenburger, Jane C & Helen A. Moore (2002).
mensejahterakan keluarganya. Sebagai kontribusi Sosiologi Wanita. Jakarta: PT. Rineka Cipta
dalam mensejahterakan keluarga, saat ini para Pawito (2008). Penelitian Komunikasi Kualitatif.
istri memiliki kreatifitas dalam mencari tambahan Yogyakarta : LKIS
pendapatan bagi keluarga. Berbisnis atau wirausaha Pembayun, Ellys Lestari (2009). Perempuan vs
merupakan pilihan yang paling banyak di ambil oleh Perempuan. Bandung: Nuansa
kaum perempuan untuk menambah pendapatan Sastriyani, Siti Hariti (2008). Woman in Public
keluarga. Mereka mengunakan berbagai cara dan Sector. Yogyakarta: Tiara Wacana (Kerjasama
fasilitas teknologi yang ada untuk mengembangkan Pusa Kajian Wanita UGM)
bisnis mereka tanpa harus meninggalkan rumah dan Soewadji, Yusuf (2003). Metode Penelitian Sosial.
menelantarkan perannya sebagai istri maupun seorang Jakarta: FISIP-Universitas Nasional
ibu. Verdiansyah, Chris (2007). Sukses dalam Karier dan
Dengan berbisnis dari rumah, para istri tetap Rumah Tangga. Jakarta: PT. Kompas Media
bisa memenuhi tanggungjawabnya sebagai istri dan ibu Nusantara
dari anak-anaknya. Mereka tetap bisa merawat anak http://radarlampung.co.id/read/opini/48939-peran-
dan mengurus rumah dengan baik. Namun untuk perempuan-dalam-pembangunan
memutuskan berbisnis atau berwirausaha para istri http://www.menkokesra.go.id/sites/default/files/
harus menjalin komunikasi yang baik dengan suami, file_perundangan/UU%20Nomor%2011%20
sebab dalam keluarga segala sesuatu keputusan yang Tahun%202009.pdf
dibuat haruslah atas dasar persetujuan dari suami dan
istri. Para suami mendukung keputusan istri mereka
untuk berbisnis karena mereka menyadari tuntutan
kenutuhan hidup semakin tinggi dan seringkali ada
beberapa kebutuhan yang tidak bisa secara keseluruhan
ditanggung suami disinilah peran istri sangat penting
untuk bisa menjaga keseimbangan perekonomian
keluarga dan tetap menjamin kesejahteraan keluarga.
Segala sesuatu dalam kehidupan berkeluarga
terutama antara suami dan istri harus dikomunikasikan
dengan baik, sehingga masing-masing bisa berperan
dengan baik untuk menciptakan pembangunan
keluarga yang sejahtera.

54
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Peran Customer Relations dan Diskriminasi Karir Perempuan


Pada Perusahaan Dealer Resmi Mobil di Yogyakarta

Muhammad Najih Farihanto1*)

1. Latar Belakang mencoba mengeksplorasi peran pekerja perempuan


Di era yang semakin terbuka ini, banyak dalam CR dan juga dalam manajemen organisasi
organisasi yang membutuhkan jasa seorang Public beserta diskriminasi karir yang dialaminya. Kajian ini
Relations (PR) atau Humas untuk berkomunikasi terinspirasi oleh peran para praktisi PR perempuan
dengan publiknya. Di tengah arus informasi yang memegang peranan penting dalam organiasasi
yang semakin deras, didukung dengan kemajuan hingga dapat masuk pada level managerial. Oleh
teknologi informasi yang semakin canggih, mau sebeb itu kajian ini penulis awali dengan sedikit kajian
tidak mau menuntut organisasi untuk dapat menjaga pustaka mengenai diskriminasi perempuan dan peran
kepercayaan publik. Salah satunya pada perusahaan PR dalam organisasi.
otomotif PT. Mercedez Benz Indonesia (MBI),
agen tunggal pemegang merk (ATPM) Mercedez 2. Kajian Pustaka
Benz Indonesia memiliki Vera Makki sebagai Deputy 2.1 Gender dan Diskriminasi Perempuan
Director Corporate Communications and Public Kita hidup dalam dunia yang bergender atau
Affair. MBI mengandalkan kemampuan Vera dalam gendered world (Puspa, 2005:1), dimana hampir
berkomunikasi dengan publiknya dan para stake holder semua aspek dalam kehidupan manusia dibagi-
yang lain. Perempuan yang mengawali karirnya sebagai bagi atau dikotak-kotakkan berdasar pada asumsi-
penyiar di Radio Ardan Bandung ini, sebelumnya juga asumsi tentang apa yang disebut sebagai feminin
pernah berkarir di Hotel Mulia Senayan sebagai staf atau maskulin. Gender biasa dipahami sebagai segala
Humas, dan berkarir di dua konsultan PR yaitu Ogilvy atribut yang melekat atau diharapkan untuk melekat
dan Indo Pasific PR. Perempuan yang juga menjadi pada jenis kelamin tertentu dan menjadi semacam
dosen tamu di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas panduan bagi manusia tentang bagaimana seharusnya
Indonesia ini, pernah menempuh pendidikan di kita berperilaku di masyarakat.
Universitas Parahyangan, University of Houston, Wood (2005) bahkan meyakini bahwa manusia
University of Southern Queensland dan juga mendapat menjalani hidup yang berjender (gendered lives),
gelar sebagai Accredited Business Communicator (ABC) dimana hampir semua tahapan dalam kehidupannya
yang dikeluarkan oleh International Association of tidak bisa dilepaskan dari dikotomi feminin dan
Business Communicators (IABC) yang berpusat di San maskulin yang telah mengakar kuat. Maka dari itu
Francisco, California, Amerika Serikat. Wood (2005) mencontohkan aspek-aspek kehidupan
Tidak hanya di perusahaan ATPM saja, tetapi berjender yang harus dijalani oleh perempuan dan
juga perusahaan otomotif yang berada di daerah juga laki-laki mencakup dunia pendidikan yang berjender
membutuhkan seorang Humas dalam berkomunikasi ( gendered education). Contoh kongkrit dimana
dengan publiknya. Di Yogyakarta saja, terdapat kurang ada jurusan-jurusan tertentu yang dipandang lebih
lebih sepuluh perusahaan penjualan (dealer) resmi cocok untuk laki -laki (pada sekolah menengah
mobil. Setiap perusahaan rata-rata memiliki sub divisi misalnya SMK jurusan otomotif dan di perguruan
kehumasan yang diberi nama Costumer relations (CR) tinggi misalnya jurusan teknik mesin, teknik elektro
yang semua pekerjaanya adalah perempuan. Berbeda atau teknik perminyakan), dan jurusan -jurusan
dengan yang ada di divisi sales, yang sebagian besar lain dipandang lebih sesuai untuk perempuan (pada
pekerjanya adalah laki-laki dan akan dipromosikan sekolah misalnya SMK jurusan perhotelan, dan
sampai kepada posisi kepala cabang. tata boga, pada perguruan tinggi misalnya jurusan
Dari fenomena yang telah disampaikan, penulis keperawatan dan kehumasan); bahasa yang berjender
bermaksud untuk mengkaji dan memberikan gambaran ( gendered language) dimana terdapat masculine speech
mengenai peran CR sebagai fungsi kehumasan dan dan femininine speech; media yang berjender (gendered
diskriminasi karir perempuan di perusahaan dealer media); dan profesi yang berjender (gendered profession)
resmi mobil di Yogyakarta. Kajian dalam makalah ini dimana ada profesi-profesi tertentu yang dipandang
sebagai ‘area’ laki –laki dan karenanya didominasi laki-
1 *) Penulis adalah Pengajar pada Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan , Yogyakarta

55
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

laki dan profesi-profesi lain yang dipandang sebagai dengan kehidupan yang dipenuhi kegemerlapan sorot
‘area’ perempuan yang karenanya didominasi oleh lampu kamera, kegiatan yang terkesan eksklusif, hal
perempuan (Wood, 2005). tersebut membuat profesi PR menjadi salah satu profesi
Ada beberapa masalah yang kita hadapi. yang diminati oleh masyarakat bangsa Indonesia, yang
Pelanggaran terhadap hak perempuan baik tidak bisa menahan kemilau dari dari kegerlapan gaya
diskriminatif maupun kekerasan belum dipahami hidup konsumerisme.
sebagai pelanggaran HAM, baik oleh anggota Dengan berkembangnya profesi PR, membuat
masyarakat maupun ditingkat penegakan hukum. Juga banyak organisasi berpikir lebih oportunis dengan
juga belum ada pengertian yang diterima secara luas memanfaatkan perempuan sebagai citra dari
bahwa diskriminasi dan kekerasan bersumber pada oragnisasinya. Citra organisasi akan jauh lebih baik dan
adanya kekuasaan antara perempuan dan laki-laki menarik apabila seorang perempuan yang atraktif dan
yang berakar pada nilai budaya, agama dan diperkuat menarik menjadi merepresentasikan organisasinya.
oleh sikap dan prilaku pejabat, orang tua, tokoh Rea (2002) menyatakan bahwa dengan
agama, guru dan orang lain yang signifikasi (penting)
semakin besarnya jumlah perempuan yang memasuki
terhadap masyarakat (Sadli 2010:343). Ada banyak
profesi PR, tak bisa dipungkiri lagi bahwa, “ The face
isu yang dihadapi perempuan di dunia kerja. Selain
of PR is female.” (2002; 1). Tingginya permintaan
harus menghadapi tantangan dalam hal diskriminasi
upah, hak untuk mendapatkan kesempatan yang sama akan praktisi PR perempuan dengan sendirinya diikuti
dalam memperoleh pekerjaan, pelecehan seksual di oleh semakin besarnya jumlah mahasiswa perempuan
tempat kerja, serta tantangan untuk mengembangkan yang memilih memasuki jurusan PR di universitas-
karier dan menduduki posisi-posisi penting atau universitas. Beberapa penelitian yang telah dilakukan
meraih jenjang tertinggi dalam corporate ladder. (Smith, 2005; Andsager & Hust, 2005) menyatakan
bahwa di Amerika Serikat saja diperoleh data bahwa
2.2. Humas dan Perempuan hampir 80% mahasiswa jurusan PR adalah perempuan
PR Deaprtement atau di Indonesia biasa dan para staf pengajar menyatakan bahwa “...teaching
disebut dengan Divisi Hubungan Masyarakat yang PR is almost like teaching in a women’s college. ..” (Smith,
kemudian disingkat menjadi Humas, adalah sebuah 2005; 2).
profesi yang relatif baru. Di Indonesia profesi ini Hal ini juga yang dialami oleh penulis selama
mulai berkembang semenjak lengsernya rezim orde manjadi mahasiswa PR. Di konsentrasi PR Jurusan
baru, karena semenjak lengsernya Presiden Suharto Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya angkatan
dari tahta kepemimpinannya, kebebasan dalam 2006 terdapat kurang lebih enam puluh mahasiswa
berpendapat dan keterbukaan informasi kepada publik yang memilih minat PR. Dari enam puluh mahasiswa
menjadi topik yang selalu hangat diperbincangkan. tersebut, hanya sekitar lima belas orang laki-laki
Organisasi baik profit atau non profit, instansi dan selebihnya adalah perempuan. Pengalaman lain
pemerintah, perusahaan swasta dan perusahaan milik juga pernah dalaimi oleh penulis ketika menjadi
Negara yang membutuhkan jasa seorang Humas asisten prekatikum dan staf pengajar konsentrasi
untuk berkomunikasi dengan publiknya. PR pendidikan vokasional di dua Perguruan Tinggi
Semakin populernya profesi Humas juga di Malang, sebagaian besar mahasiwanya adalah
didukung dengan berkembang pesatnya industri perempuan. Ketika mereka ditanya mengapa memeilih
komunikasi seperti perfilman, pertelevisian, dan
jurusan ilmu komunikasi, rata-rata mereka menjawab
periklanan. Media massa baik cetak maupun
ingin menjadi PR officers.
elektronik atau bahkan internet telah tumbuh menjadi
Hal ini tampaknya dipicu oleh semacam
alat yang efektif untuk mempublikasikan informasi
baik untuk memperoleh popularitas, memenangkan persepsi yang menganggap bahwa keahlian yang
pengaruh, dan meningkatkan citra. Organisasi atau dibutuhkan dalam profesi PR adalah keahlian yang
bahkan perseorangnya saling berkompetisi dengan dianggap ‘khas perempuan’. Grunig et,al (dalam
memanfaatkan jasa PR atau Humas untuk membuat Mackey, 2003:5) menyatakan, “... feminist values
mereka menjadi lebih dikenal oleh publiknya, untuk such as caring, cooperation, intuition, commitment,
mencitrakan diri dan untuk meraih sebuah keprcayaan sensitivity, respect,...are the norms of PR .” Mereka
yang dinamakan reputasi. Para artis, politisi, partai seolah ingin menegaskan bahwa dengan nilai -nilai
politik, organisasi masyarakat pun menjadi pelanggan yang melekat seperti itulah yang membuat profesi
dari jasa PR untuk meningkatkan kepercayaan public PR dipersepsi ‘lebih sesuai’ untuk perempuan. PR
baik floating mass dan solid mass. memang membutuhkan keterampilan berkomunikasi
Dengan semakin berkembangnya media massa, (communication competence) yang baik, kemampuan
dan juga akses komunikasi publik yang semakin terbuka dan kemauan untuk lebih banyak mendengarkan,
membuat profesi Humas adalah profesi yang identik berempati, berkomitmen untuk membangun

56
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

hubungan dengan publik yang saling menguntungkan, Sangat disayangkan ketika melihat CR yang
hal -hal mana yang menurut Wood (2005) memang menjadi garda terdepan dalam mengevaluasi sikap dan
telah menjadi sifat natural perempuan (berempati, opini publik tidak termasuk dalam management inti
berkomunikasi, berkomitmen dalam membangun organiasai dan hanya menguasi hal-hal teknis semata.
hubungan). Dengan karakteristik seperti inilah bidang Penempatan tugas ini berkaitan dengan stuktur
PR menjadi lebih diminati oleh perempuan. puncak yang ada di organisasi tersebut. Penempatan
CR dalam organisasi dipengaruhi oleh banyak
faktor. Faktor yang dominan adalah word views para
3. Observasi di Yogyakarta pemimpin puncak organisasi terhadap CR itu sendiri.
3.1. Peran Costumer Relations Dalam Organiasi Grunig dan White (1992) membaginya menjadi
Costume relations officers (CRO) perusahaan enam cara pendang pemimpin organisasi terhadap
dealer resmi penjualan mobil di Yogyakarta mempunyai PR. Pertaama, pandangan pragmatis yaitu melihat
tugas untuk berkomunikasi dengan pelanggan setelah PR sebagai kegiatan yang mempunyai sumbangan
melakukan pembelian, dari memberitahukan bahwa penting terhadap pencapaian keuntungan organisasi.
pesanan mobil sudah siap dikirim, mengingatkan Kedua, pandangan konservatif yang memancang PR
untuk service berkala apabila kilometer atau jangka sebagai alat mempertahankan dan memelihara status
servicenya sudah masuk pada waktunya, dan juga quo. Ketiga, pandangan idealis, PR dianggap sebagai
bertugas untuk menerima keluhan pelanggan yang melayani kepentingan publik, mengembangkan, saling
berkaitan dengan after sales selain itu juga CRO pengertian organisasi dan publiknya, menyumbang
debat berkualitas dalam masyarakat dan memfasilitasi
bertugas menjaga loyalitas pelanggan contoh salah
dialog perusahaan kepada publiknya. Keempat,
satunya adalah memberikan ucapan selamat ulang pandangan netral melihat PR sebagai suatu hal yang
tahun kepada pelanggan setianya. Sementara letak netral. Kelima, pandangan radikal, memandang
CRO dalam struktur organiasi ada yang berada PR sebagai kegiatan yang dapat menyumbang
dibawah divisi after sales atau pasca penjualan dan perubahan yang radikal. Keenam, pandangan kritis,
juga berada dibawah divisi marketing. Divisi after sales dimana melihat PR sebagai alat yang mendominasi
juga membawahi beberapa sub divisi lain diantaranya bagi kekuatan dominan dalam masyarakat untuk
adalah, service, spare part,dan body repair. Di setiap memelihara unsure yang menguntungkannya.
divisi CR rata-rata memiliki tiga atau empat pekerja Di Indonesia (Putra dan Kurnia 2004:397)
yang semuanya perempuan yang salah satunya menjadi pendangan yang banyak berkembang adalah
kordinator.12 pandangan yang pertama, dimana masih banyak
Fungsi dan peran dari CR termasuk dalam organisasi yang melihat PR sebagai alat praktis
untuk mencapai tujuan organsiasi. Di berbagai
fungsi PR. Jika melihat definisi dari fungsi PR
organisasi, salah satunya dealer resmi penjualan mobil
menurut Cutlip et.al (2006:5) dimana PR sebagai di Yogyakarta PR masih dikatakkan sebagai bagian
fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, dari pemasaran pasca penjualan dan berubah nama
mengidentifikasi kebijakan prosedur dari individu atau menjadi costumer relations (CR) yang betugas untuk
organisasi demi kepentingan umum, merencanakan menjaga komunikasi antara organisasi dengan para
dan melaksanakan program aksi untuk memperoleh pelanggannya. Walaupun demikian, fungsi utama yang
pengertian dan penerimaan publik. Sementara dijalankan tetaplah mengabdi kepada kepentingan
Grunig (1984) mengatakan bahwa PR merupakan organsasi, bukan kepentingan umum sepeti pada
bagian dari dominant coalision dalam perusahaan dan pandangan idealistik. Posisi CR dalam struktur
karenanya memiliki kewenangan cukup besar untuk orgnisasi pun berada pada level menengah kebawah.
melakukan pengambilan keputusan. Sama halnya Kedudukan ini sangat dimaklumi melihat posisi
dengan PR, CR yang juga mengevaluasi sikap publik CR belum dipahami organiasi menjadi fungsi yang
sangat strategis, CR masih dianggap sebagai pemanis
dengan menangani komplain dari pelanggan yang
dari sebuah pelayanan penjualan dan organiasi lebih
kemudian menjadi bahan evaluasi untuk mengambil mengutamakan tingginya target penjualan daripada
kebijakan oleh pihak managerial. Selain itu CR juga sebuah hubungan komunikasi yang harmonis antara
melaksanakan aksi komunikasi yang bertujuan untuk organiasi dengan pelanggan.
menjaga keharmonisan garis komunikasi dengan
stakeholdernya walaupun posisi CR tidak berada 3.2. Diskriminasi Karir Perempuan
pada level management inti atau koalisi dominan Semakin meningkatnya konsumen peminat
yang memiliki wewenang besar dalam mengambil mobil diikuti juga dengan meningkatnya pelayanan
keputusan seperti yang dikatakan oleh Grunig. yang disediakan oleh dealer mobil dalam rangka
2 Komunikasi personal dengan Amingingrum. Costumer Relations mewujudkan kepuasan konsumen. Oleh karenanya
Officers PT. Wahana Sumber Baru Nissan, 20 Mei 2012 dan Aruna salah satu solusi untuk merekatkan hubungan antara
Costumer Care Officers PT. Anugrah Kasih Putra (Honda), 22 Mei organisasi dan konsumen adalah dengan menjalin
2012.

57
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

komunikasi yang efektif diantara keduanya. Maka organiasi. Menurut penulis, fakta-fakta yang seperti
dari itu organisasi membutuhkan sumber daya ini disebabkan karena masih melekatnya konstruk
manusia yang memiliki keterampilan berkomunikasi budaya yang ada di Indonesia dan juga belum
(communication competence) yang baik, kemampuan adanya kesadaran mengenai diskriminasi yang terima
dan kemauan untuk lebih banyak mendengarkan, oleh perempuan. Seperti yang dikatakan oleh Sadli
berempati, berkomitmen untuk membangun (2010:343) pelanggaran terhadap hak perempuan
hubungan dengan publik yang saling menguntungkan, baik diskriminatif maupun kekerasan belum dipahami
hal -hal tersebut yang menurut Wood (2005) memang sebagai pelanggaran HAM, baik oleh anggota
telah menjadi sifat natural perempuan. Terbukti pada masyarakat maupun ditingkat penegakan hukum.
divisi CR dealer mobil yang bertugas untuk menjalin Juga juga belum ada pengertian yang diterima secara
komunikasi antara organisasi dan konsumen semua luas bahwa diskriminasi dan kekerasan bersumber
pekerjanya adalah perempuan. Ini sudah menjadi pada adanya kekuasaan antara perempuan dan laki-
kebijakan dari organisasi untuk mempekerjakan laki yang berakar pada nilai budaya, agama dan
perempuan dalam divisi CR. Organisasi menganggap diperkuat oleh sikap dan prilaku pejabat, orang tua,
pekerja perempuan lebih sabar dalam menghadapi tokoh agama, guru dan orang lain yang signifikasi
keluhan konsumen, selain itu perempuan dianggap (penting) terhadap masyarakat.
lebih ramah dan luwes dalam berkomunikasi dengan
konsumen.2 4. Kesimpulan
Tetapi yang disayangkan adalah kesabaran, Dari ekplorasi mengenai peran Costumer
keramahan dan keluawesan perempuan yang bekerja Relations (CR) dan diskriminasi karir perempuan pada
pada divisi CR tidak diimbangi dengan keluwesan perusahaan otomotif di Yogyakarta, terdapat beberapa
dalam berkarir di organisasi. CR tidak bisa menduduki hal yang dapat disimpulkan, diantaranya adalah:
jabatan karir yang lebih tinggi dalam organisasi. Costume relations officers (CRO) perusahaan
Paling tinggi karir dari seorang CR adalah kordinator dealer resmi penjualan mobil di Yogyakarta
CR itu sendiri dan jika apabila ingin berkakrir lebih mempunyai tugas untuk berkomunikasi dengan
tinggi misalkan sampai pada level manajer dan kepala pelanggan setelah melakukan pembelian. Salah satun
cabang, CR harus pindah ke divisi lain seperti ke divisi kegiatannya adalah menerima keluhan pelanggan.
penjualan (sales) yang didominasi oleh pekerja laki- Fungsi dan peran dari CR termasuk dalam fungsi
laki, dan diperburuk dengan kebijakan organiasi lebih PR. Sama halnya dengan PR, CR juga mengevaluasi
mengutamakan laki-laki yang akan dipromosikan sikap publik dengan menangani komplain dari
untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.3 pelanggan yang kemudian menjadi bahan evaluasi
Kendala yang dihadapi CR bersumber dari untuk mengambil kebijakan oleh pihak managerial.
kebijakan organisasi yang diskriminatif, yang lebih Selain itu CR juga melaksanakan aksi komunikasi
mengutamakan laki-laki sebagai pemimpin organisasi. yang bertujuan untuk menjaga keharmonisan garis
Perusahaan memandang bahwa perempuan kurang komunikasi dengan stakeholdernya, walaupun posisi
fleksibel dalam hal waktu dan tenaga dari pada laki- CR tidak berada pada level management inti atau
laki. Itu lah sebabnya organisasi lebih memilih laki- koalisi dominan yang memiliki wewenang besar dalam
laki untuk menjadi sales kanvasing dan memposisikan mengambil keputusan.
perempuan menjadi pekerja dibelakang meja. Hal ini Dalam struktur organisasi, CR yang menjadi
didukung dengan kondisi budaya Jawa pada umumnya garda terdepan dalam mengevaluasi sikap dan opini
dan Yogyakarta pada khususnya yang menjadikan publik tidak termasuk dalam management inti
wanita adalah manusia nomer dua setelah laki- organiasai dan hanya menguasi hal-hal teknis semata.
laki, bahkan ada ungkapan Jawa yang menyebutkan Penempatan CR dalam organisasi dipengaruhi oleh
perempuan adalah wanito yang merupakan singkatan banyak faktor. Faktor yang dominan adalah word
dari wani ditoto dengan kata lain perempuan adalah views para pemimpin puncak organisasi terhadap
orang yang harus bisa ditata (diatur), dan menjadi hal CR itu sendiri. CR masih dianggap sebagai pemanis
yang tabu apabila perempuan kurang pantas apabila dari sebuah pelayanan penjualan dan organiasi lebih
bekerja dan pulang malam sendirian, berada pada mengutamakan tingginya target penjualan daripada
posisi intim dengan laki-laki yang bukan pasangannya, sebuah hubungan komunikasi yang harmonis antara
padahal bisa jadi itu adalah calon konsumen seperti organiasi dengan pelanggan.
yang dapat dilakukan oleh para pekerja laki-laki. Pada divisi CR kesemua pekerjanya adalah
Imbas dari kebijakan ini adalah stagnasi dari perempuan, kebijakan ini muncul karena adanya
posisi CR itu sendiri. Pekerja perempuan di posisi CR anggapan dari organisasi tentang pekerja perempuan
tidak bisa berkemban dalam karir karena kebijakan yang lebih komunikatif, sabar dalam menghadapi
2 Komunikasi personal dengan Aditya Marwiyadi Raharjo, manajer keluhan, dan juga lebih ramah dan luwes dalam
marketing PT. Wahana Sumber Baru Nissan, 20 Mei 2012. berkomunikasi dengan konsumen dari pada pekerja
3 Komunikasi personal dengan Yudho Birowo. Senior Sales Represen-
laki-laki.
tative PT. Astra Daihatsu Yogyakarta. 22 Mei 2012 dan Ajdie Nugraha
Sales Manager PT. Anugrah KAsih Putra (Honda). 22 Mei 2012. Paling tinggi karir dari seorang CR adalah

58
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kordinator CR itu sendiri, jadi apabila ingin berkakrir Relations. Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas
lebih tinggi misalkan sampai pada level manajer dan Airlannga.2005.
kepala cabang, CRO harus pindah ke divisi lain Sadli, Saparinah. 2010. Berbeda Tapi Setara: Pemikiran
seperti ke divisi penjualan (sales) yang didominasi oleh
pekerja laki-laki. Kajian Tentang Perempuan. Jakarta : Kompas
Kebijakan organiasi lebih mengutamakan Media Nusantara.
pekerja laki-laki yang akan dipromosikan untuk Smith, G., 2005. A Few Good Men: Gender Balance
menduduki jabatan yang lebih tinggi, dan ini dirasa in the Western Australia Public Relations
sangat merugikan bagi para pekerja perempuan. Industry,” dalam Dalam Ratih Puspa. Feminisasi dan
Organisasi memandang bahwa perempuan kurang
fleksibel dalam hal waktu dan tenaga dari pada laki- Pelecehan Profesi Berjender Feminin dalam
laki. Hal tersebut diperburuk dengan kondisi budaya Public Relations. Jurnal Ilmu Komunikasi
Jawa pada umumnya dan Yogyakarta pada khususnya Universitas Airlannga.
yang menjadikan wanita adalah manusia nomer dua Wood, J.T. 2005. Gendered Lives: Communication,
setelah laki-laki.
Gender, & Culture , (Belmont, CA:
ThomsonWadsworth, 2005). Dalam Ratih
Daftar Pustaka
Puspa. Feminisasi dan Pelecehan Profesi
Berjender Feminin dalam Public Relations.
Cutlip, S.M., Center, A.H., & G.M. Broom. 2006.
Subabaya: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas
Effective Public Relations 7th ed. Englewood
Airlannga..
Cliffs, NJ: Prentice Hall.
Grunig, J. & T.Hunt, 1984. Managing Public Relations.
Dalam Ratih Puspa. Feminisasi dan Pelecehan
Profesi Berjender Feminin dalam Public Relations.
Surabaya: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas
Airlannga.
Grunig J.E dan White J. 1992. The effect of worldview on
PR Theory and Practice’ dalam J.E Grunig (ed).
Excelence in Public relations and Communications
Management. Hillsdale: Lawrence Erlbaum.
Kurnia, Novi dan Putra, I Gusti Ngurah. 2004.
Perempuan dalam Public Relations. Yogyakarta:
Jurnal Fisipol UGM.
Mackey, S. 2003. Changing Vistas in Public Relations
Theory,” dalam Prism (1) 1, 2003, http://praxis.
massey.ac.nz/fileadmin/Praxis/Files/Journal_Files/
issue1/refereed_articles_paper 3.pdf. Dalam
Ratih Puspa. Feminisasi dan Pelecehan Profesi
Berjender Feminin dalam Public Relations.
Surabaya: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas
Airlannga.
Ratih Puspa. 2005. Feminisasi dan Pelecehan Profesi
Berjender Feminin dalam Public Relations.
Surabaya: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas
Airlannga.
Rea, J., “The Feminisation of Public Relations: What’s
in it for the Girls?,” dalam Australian andNew
Zealand Communication Association Conference
(Bond University Australia. Juli 2002).
Dalam Ratih Puspa. Feminisasi dan Pelecehan
Profesi Berjender Feminin dalam Public

59
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

60
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Peran Perempuan dalam Penanggulangan Pencemaran Sungai Ciliwung

Nurprapti Wahyu Widyastuti 1*)

ABSTRAK
Kualitas kehidupan masyarakat sangat dipengaruhi oleh latar belakang berbagai aspek yang dimiliki oleh masyarakat
yang bersangkutan, antara lain aspek kognitif, dan afekti. efektif Tujuan penelitian ini untuk mengeklporasi potensi
dibentuknya kelompok warga perempuan yang tinggal di ketiga lokasi bantar sungai sebagai kelompok terdepan
yang dapat membangun kesadaran tentang adanya persoalan pemcemaran sungai di lingkunan mereka yang harus
mereka pecahkan bersama. Kompleksnya masalah di bantaran sungai mengisyaratkan masyarakat luas bahwa
dengan memberdayakan kelompok perempuan yang hidup di bantaran sungai, merupakan cara yang efektif dalam
menanggulangi masalah kerusakan lingkungan berupa pencemaran sungai. Peneltian ini bersifat deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehidupan di bantaran sungai memperlihatkan
fenomena yang banyak mengandung resiko karena warga masyatakat bantaran hidup dalam kondisi serba
keterbatasan hidup dibantaran ini, terdapat potensi kekuatan yang dimiliki oleh para perempuan bantaran dalam
mempertahankan keberlangsungan kehidupan dibantaran sungai.

Kata Kunci; Gender, pelestarian bantaran sungai, komunikasi pembangunan.

1. Pendahuluan sungai ciliwung dapat dilihat dari berbagai aktivitas


Pertambahan penduduk kota yang cepat yaitu yang dilakukan masyarakat bantaran terhadap sungai
untuk DKI Jakarta sekitar 1,4% per tahun1 telah seperti mandi, mencuci dengan detergen, menggosok
menyita areal yang sebetulnya bukan sebagai tempat gigi, melakukan MCK, dan juga membuang sampah
pemukiman tempat tinggal, misalnya bantaran sungai/ di sungai. Demikian pula dengan masyarakat yang
kali menjadi tempat pemukiman penduduk.bantaran tinggal di ketiga lokasi bantaran sungai yang menjadi
kali yang seharusnya menjadi tempat penyangga dan lokasi sasaran penelitian program. Mereka memiliki
penahan luapan air,sudah berubah fungsi sebagai kualitas kehidupan yang rendah. Kondisi sosial
tempat pemukiman penduduk yang padat. Pola ekonomi mereka yang rendah, mempengaruhi pola
interaksi masyarakat yang tinggal di areal bantaran interaksi yang dibangun/dibentuk oleh masyarakat
sungai dengan sungai itu sendiri, sangat dipengaruhi terhadap sungai yang dijadikan oleh mereka sebagai
oleh kualitas kehidupan masyarakat tersebut. pilihan sumber kehidupan.
Kualitas kehidupan masyarakat sangat Penelitian dan pelaksanaan program ini
dipengaruhi oleh latar belakang berbagai aspek berusaha menggali akar permasalahan dari persoalan
yang dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan, pencemaran sungai yang dihubungkan dengan pola
aspek-aspek tersebut antara lain aspek kognitif yaitu interaksi masyarakat yang hidup dibantaran sungai,
menyangkut tingkat pengetahuan masyarakat yang dan menggali bernagai faktor yang merupakan
dapat dilihat dari cara pandang masyarakat terhadap penyebab langsung dari pencemaran tersebut, serta
keberadaan dan fungsi sungai. Selain itu tingkat mengkaji sumber pencemaran lainnya yang mungkin
pendidikan formal dan kemampuan ekonomi juga bukan merupakan penyebab langsung tetapi memberi
mempengaruhi aspek ini. Aspek berikutnya yaitu pengaruh yang besar terhadap timbulnya pencemaran
aspek efektif yaitu perasaan atau emosi yang dirasakan dan kerusakan lingkungan dan sungai.
masyarakat sepanjang berinteraksi dengan lingkungan Perspektif gender digunakan dengan pemikiran
sungai, seperti perasaan nyaman, praktis, atau pun bahwa selama ini persoalan lingkungan terutama
perasaan takut atau cemas terhadap bahaya yang pencemaran sungai semakin parah. Dalam perspektif
mungkin akan timbul dari hasil berinteraksi dengan peneliti, salah satu sumber penyebabnya adalah telah
sungai. terjadinya ketidakadilan gender dalam masyarakat
Kualitas dari aspek efektif ini sangat dipengaruhi termasuk masyarakat bantaran sungai. Perempuan
sekali oleh kualitas aspek yang pertama. Terakhir yang sebetulnya memiliki potensi positif terhadap
yaitu aspek perilaku, tentunya aspek ini merupakan pemeliharaan lingkungan dan sungai, justru kualitas
wujud kongkrit atas pengaruh dari kedua aspek kehidupannya dinomorduakan oleh masyarakat.
sebelumnya. Perilaku mereka yang tinggal dibantaran Kondisi ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa pada

1 *)
Dosen di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.

61
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

lokasi marginal yang merupakan kantung-kantung dibentuknya kelompok warga perempuan yang
kemiskinan lebih banyak perempuan yang hidup di tinggal di ketiga lokasi bantar sungai sebagai
dalamnya., termasuk di ketiga lokasi bantaran sungai kelompok terdepan yang dapat membangun
yang menjadi sasaran program ini, jumlah penduduk kesadaran tentang adangya persoalan
perempuan jauh lebih banyak dari penduduk laki-laki pemcemaran sungai di lingkunan mereka yang
dan mereka hidup dalam keterbatasan pengetahuan, harus mereka pecahkan bersama.
pendidikan formal yang rendah, serta keterbatasan 2. Melakukan ekplorasi atas potensi perempuan
ekonomi dan keterbatasan berbagai aspek lainnya, yang hidup di ketiga lokasi sungai, dan
dengan kata lain merka hidup dalam kemiskinan. membangun program berdasarkan strategi
Peran kelompok perempuan yang secara umum pemberdayaan perempuan yang akan dibangun
sering kali di abaikan oleh masyarakat menyebabkan bersama warga dalam program ini.
kualitas perempuan sebagai sumber daya manusia 3. Mendapatkan data dan melakukan analisis
yang sebetulnya sangat efektif bagi pengembangan sebagai salah satu referensi yang dapat
kehidupan masyarakat dan lingkungan juga terabaikan. menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa
Kelompok perempuan yang hidup diareal bantaran dengan memberdayakan kelompok perempuan
merupakan kelompok masyarakat yang paling yang hidup di bantaran sungai, merupakan
dekat dengan sungai, karena rutinitasnya didalam cara yang efektif dalam menanggulangi masalah
menjalankan dan mempertahankan kehidupan rumah kerusakan lingkungan berupa pencemaran
tangga. Sehingga mereka memiliki kejelian tersendiri sungai
didalam mengidentfikasi masalah pencemaran sungai Dengan tujuan tersebut diatas, diharapkan hasil
di lingkungan mereka. Selain itu potensi mereka yang penelitian dan program pembangunan berperspektif
lebih berorientasi pada keberlangsungan (survival) gender ini mempunyai manfaat jangka panjang yang
kehidupan anggota rumah tangga,membuat kelompok diharapkan akan (1) memberi jalan keluar yang efektif
perempuan di ketiga lokasi sasaran program ini bagi permasalahan lingkungan yang berperspektif
memiliki cara berpikir yang lebih optimis, konstruktif gender, sehingga dapat diterapkan di lokasi lain
dan berjangka panjang terhadap keberlangsungan dengan permasalahan sejenis. (2) memberi masukan
lingkungan dan masyarakat. bagi penyusun kebijakan pengembangan masyarakat
Melalui program ini peneliti dan pelaksana dan perbaikan lingkungan yang responsive terhadap
program ingin memperlihatkan bahwa dengan permasalahan masyarakat marginal di areal bantaran
mengangkat dan meningkatkan potensi, seta sungai. (3) memberi masukan bagi penyusunan
memberdayakan perempuan warga bantaran sungai kebijakan lingkungan yang sensitive terhadap gender
secara optimal dan berkelanjutan, maka masalah dan permasalahannya senagai salah satu penyebab
pencemaran sungai dan lingkungan sekitarnya akan terjadinya kerusakan pada lingkungan. (4) memberi
mendapatkan titik terang, karena peneliti berkeyakinan masukan bagi penyusunan kebijakan pembangunan
bahwa dengan meningkatkan kualitas sumber daya yang efektif dengan mengedepankan pemberdayaan
perempuan, dalam hal ini kaum perempuan berarti perempuan sebagai subjek yang memiliki potensi
meningkatkan kualitas hubungan interaksi perempuan dalam memperbaiki kualitas lingkungan.
dengan sungai sebagai kelompok masyarakat yang
palin dekat dengan lingkungan dan sungai itu sendiri. 2. Kerangka Pemikiran
Selain itu strategi ini juga dapat berpengaruh terhadap
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat bantaran 2.1. Komunikasi dan Perubahan Sosial
sungai secara keseluruhan melalui sosialisai yang akan
dikembangkan oleh kelompok perempuan karena Studi tentang peranan komunikasi dalam
tentunya perempuan terbiasa melakukan kegiatan proses soaial banyak dikaitkan dengan asumsi-
sosialisasi dalam keluarga dan masyarakat sesusi asumsi bahwa perubahan sosial (social Change) dapat
kapasitasnya. Dengan demikian program perbaikan disebabkan karena komunikasi. Para ahli umumnya
lingkungan ini juga turut memperjuangkan terciptanya menitik beratkan perhatiannya pada studi tentang efek
keadilan sosial yang berkeadilan gender. Berdasarkan komunikasi. Para pakar dari berbagai disiplin sangat
uraian di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai percaya bahwa komunikasi dapat merupakan suatu
berikut : “bagaimana peranan perempuan dalam kekuatan yang dapat digunakan secara sadar untuk
menjaga Kebersihan Sungai Ciliwung?” mempengruhi dan merubah perilaku masyarakat,
Penelitian dan Program lingkungan yang terutama dalam menerima gagasan-gagasan dan
berperspektif gender ini bertujuan untuk : teknologi baru.
1. Menggali informasi mendalam mengenai Pada masa yang akan datang masalah difusi
kehidupan perempuan di bantaran sungai dan inovasi terasa masih sangat urgent. Bukan
ciliwung dan melakukan eksplorasi kemungkinan saja diharapkan masyarakat dapat menerima dan

62
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

menyebarkan inovasi pembangunan, tetapi juga masyarakat, oleh karenanya gender bersifat relative.12
mampu berpartisipasi secara aktif dalam proses Dari definisi di atas dapat terlihat bahwa nilai
perubahan sosial yang direncanakan. Partisipasi merupakan (1) suatu keyakinan, (2) berkaitan dengan
masyarakat secara sadar, kritis, sukarela murni dan cara bertingkah laku atau tujuan akhir tertentu, (3)
bertnggung jawab memang sangat baik. “Baik” melampaui situasi spesifik, (4) mengarahkan seleksi
bukan sekedar karena bahwa dengan demikian ada atau evaluasi terhadap tingkah laku, individu, dan
kemungkinan biaya pembangunan menjadi murah, kejadian-kejadian, serta (5) tersusun berdasarkan
“baik” karena memang sesuai dengan prinsip-prinsip derajat kepentingannya. Sehingga bisa disimpulkan
bangsa dan negara. Dengan demikian masalah bahwa nilai ialah suatu keyakinan mengenai cara
komunikasi pembangunan bukan hanya menyangkut bertingkah laku dan tujuan akhir yang diinginkan
bagaimana melakukan transformasi ide dan pesan individu, serta digunakan sebagai prinsip atau standar
melalui penyebarluasan informasi. Difusi dan inovasi dalam hidupnya. Pemahaman tentang nilai tidak
merupakan problem struktural. Artinya, penerimaan terlepas dari pemahaman tentang bagaimana nilai itu
dan penyebarluasan ide tersebut sangat tergantung terbentuk, nilai disini merupakan representasi kognitif
pada sifat atau karakteristik lapisan masyarakat dari tiga tipe persyaratan hidup manusia yang universal,
Beberapa asumsi yang mendasari kajian yaitu :
perubahan sosial dimana komunikasi terlibat di 1. Kebutuhan individu sebagai organisme biologis.
dalamnya antara lain karena : 2. Persyaratan interaksi sosial yang membutuhkan
1. Proses komunikasi menghasilkan perubahan koordinasi interpersonal.
– perubahan pengertian. Hal itu bukan saja 3. Tuntutan institusi sosial untuk mencapai
terjadi secara indovodual, bahkan bisa bersifat kesejahteraan kelompok dan kelangsungan
sistematik. Dalam hal ini komunikasi sebagai hidup kelompok.
proses pertukaran informasi diantara dua sistem Nilai berasal dari tuntutan manusia yang
yang mengatur dirinya sendiri. universal sifatnya yang direfleksikan juga dalam
2. Pertukaran informmasi mempunyai tujuan kebutuhan organisme, motif sosial ( interaksi ),
endidikan hiburan, persuasi dan sebagainya. dan tuntutan institusi sosial. Ketiga hal tersebut
melalui proses inilah teori belajar sosial melihat membawa implikasi terhadap nilai sebagai sesuatu
bahwa setiap manusia memiliki suatu sikap atau yang diinginkan, dan sesuatu yang diinginkan itu
nilai pandangan tertantu terhadap duanianya. dapat timbul dari minat kolektif atau berdasarkan
Sebaliknya dunia sekitarnyua mempengaruhi prioritas pribadi atau individual bahkan mungkin
persepsi kita. kedua-duanya. Nilai individu biasanya mengacu
3. Bahwa dalam proses komunikasi terjadi sosialisasi pada kelompok sosial tertentu atau disosialisasikan
nilai. Kegiatan komunikasi bisa dilihat dari oleh suatu kelompok dominan yang memiliki nilai
kedudukan fenomena dalam kehidupan sosial. tertentu atau melalui pengalaman pribadi yang unik.
Komunikasi pada dasarnya membuat individu Nilai juga mempunyai karakteristik tertentu untuk
menjadi bagian dari lingkungan sosial. Hubungan berubah, hal itu disebabkan karena nilai diperoleh
yang terbentuk akibat informasi, jika mempunyai dengan cara terpisah yaitu dihasilkan oleh pengalaman
pola akan disebut sebagai intruksi perantara budaya, masyarakat dan pribadi yang tertuang dalam
komunikasi. struktur psikologis individu.
Dalam kehidupan manusia, nilai berperan
2.2. Konsep Gender sebagai standar yang mengarahkan tingkah laku.
Nilai membimbing individu untuk memasuki
Gender dalam stereotype yang muncul pada suatu situasi dan bagaimana individu bertingkah
umumnya merupakan sekumpulan nilai atau laku dalam situasi tersebut. Nilai menjadi kriteria
ketentuan yang membedakan identitas sosial laki- yang dipegang oleh individu dalam memilih dan
laki dan perempuan, serta apa yang harus dilakukan memutuskan sesuatu. Nilai memberi arah pada sikap,
oleh perempuan dan apa yang harus dilakukan oleh keyakinan dan tingkah laku seseorang serta memberi
laki-laki baik dalam hal ekonomi, politik, sosial, dan pedoman untuk memilih tingkah laku yang
budaya dalam lingkup kehidupan keluarga, masyarakat, diinginkan pada setiap individu. Oleh karenanya
dan bangsa. Gender merupakan suatu cirri yang nilai sangat berpengaruh pada tingkah laku sebagai
melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dampak dari pembentukan sikap dan keyakinan,
dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. Nilai- sehingga dapat dikatakan bahwa nilai merupakan
nilai atau ketentuan gender tersebut dapat berbeda- faktor penentu dalam berbagai tingkah laku
beda pada konteks tertentu. Selain itu, ketentuan sosial dan telah terbukti secara signifikan bahwa
gender juga bisa berubah dari waktu ke waktu, perubahan nilai menyebabkan perubahan pula pada
tergantung pada perubahan sosial yang terjadi dalam 21 Faqih, M., 1996, Menggeser Konsepsi Gender dan Transformasi Sosial,
Pustaka Peljar, Yogyakarta.

63
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

sikap dan tingkah laku individu dalam memilih serta 3. Metodologi


memutuskan suatu hal. Penelitian ini merupakan penelitian
Masalah laki-laki dan perempuan menjadi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Yaitu suatu
penting disini karena berdasarkan penelitian dari para bentuk penelitian untuk mendeskripsikan fenomena-
ahli, dapat dikatakan bahwa dimensi budaya diantara fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun
keduanya akan mempengaruhi proses komunikasi fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa
dan kehidupan bermasyarakat. Namun tetap saja bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan,
struktur budaya, kondisi psikologi perempuan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu
dan interpretasi keagamaan masih merupakan dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).
faktor-faktor penentu yang secara dialektik saling Penelitian ini dilaksanakan di 3 wilayah kritis
tarik-menarik dalam membentuk pandangan, di Jakarta. Ketiga wilayah tersebut adalah, wilayah
keyakinan, dan kebiasaan dalam memposisikan pintu air bendungan hilir dan sekitarnya, kampong
laki-laki dan perempuan baik didalam organisasi koja kemayoran dan kampong pulo – jatinegara. Ketiga
maupun masyarakat. Kondisi tersebut menyebabkan wilayah ini merupakan langganan banjir tiap tahun.
timbulnya berbagai bentuk manifestasi dalam Walaupun demikian, warga masih mersikukuh tinggal
stereotype nilai genderisasi perempuan itu sendiri, di sepanjang bantaran sungai Ciliwung tersebut.
antara lain; marjinalisasi, Subordinasi, Kekerasan ( Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Violence ), dan Beban Kerja ( Double Burden ) adalah studi kasus. Sasaran Penelitian studi kasus yaitu
Berikut ini akan dipaparkan bagan alur manusia/peristiwa/latar dll, sasaran-sasaran tersebut
pemikiran yang disajikan dalam rangka memahami ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai
permasalahan perempuan di bantaran sungai Ciliwung. dengan latar atau konteksnya masing-masing.
Penelitian ini berusaha memberikan mengekslorasi Membangun kesadaran dan meningkatkan
permasalahan mendasar dan gambaran kehidupan kemampuan kelompok perempuan sebagai subjek
yang terjadi di bantaran sungai Ciliwung. Dengan yang menjalankan program perbaikan lingkungan
bagan di bawah ini diharapkan akan terlihat dengan sendiri merupakan upaya pemberdayaan warga
jelas dasar pemikiran dan langkah-langah rencana masyarakatagar dapat berfikir dan bertindak secara
tindakan dalam action research ini. Dasar pemikiran objektif dan konstrutif terhadap lingkungan
bahwa perempuan sebagai subyek riset adalah karena mereka. Di dalam prosesnya upaya itu dilakukan
perempuan seringkali sebagai ujung tombak dalam dengan menerapkan metodologi PRA (Partisipatory
lingkup masyarakat yang paling kecil yaitu keluarga Rural Apraisial) yang memiliki kekuatan didalam
dan lingkungan rumah tangga. Pemberdayaan menerapkan proses kaji tindak secara partisipatoris.
perempuan sebagai bagian yang strategis dalam Pada intinya program kaji tindak dengan metode PRA
menagani kebersihan lingkungan rumah tangga ini berusaha memecahkan persoalan di masyarakat
antara lain dapat dilakukan dengan mengoptimalkan sesuai focus program dengan cara memberdayakan
kemampuan kaum perempuan. Peningkatan masyarakat yang menjadi sasaran program. Dengn
pengetahuan pada akhirnya akan berdampak pada asumsi apabila hal tersebut tercapai, tentunya
aspek afektif dan perubahan perilaku. masyarakat akan menjadikan program dengan motivasi
dan kesadaran penuh. Selain itu proses program pun
akan tampak sangat bottom up dan aspiratif, serta
adatif di masyarakat. Hal ini dimasudkan untuk
menghindari tindakan program yang bersifat top down
yang justru tidak memberdayakan masyarakat dan
tidak menyelesaikan masalah.
Metode PRA ini terdiri dari beberapa
tehnik pelaksanaan, dan beberapa tehnik yang sudah
dijalankan program ini yaitu:
1. Teknik diskusi terbuka dan terarah yaitu peserta
diberi rangsangan permasalahan dan terbuka di
dalam mengomentarinya serta diarahkan untuk
lebih positif dan terfokus.
2. Teknik meta plan yaitu peserta menuliskan
pendapat, pandangan, atau ide-ide yang
berhubungan dengan program pada kertas-kertas
karton yang dipotong-potong kemudian hasiknya
di kelompok-kelompokan
3. Teknik pembahasan gambar yaitu peserta diberi

64
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

beberapa gambar lingkungan dan sungai yang sungai tidak dianggap sebagai sebuah kekuatan oleh
berperspektif gender, kemudian mendiskusikan masyarakat, bahkan hanya dianggap sebagai kodrat
dan menuliskan semua komentarnya tentang perempuan atau kodrat ibu rumah tangga.
gambar tersebut. Masyarakat bantaran sungai di tiga lokasi
4. Teknik membuat peta lingkungan yaitu peserta program ini telah diperlihatkan pada kenyataan bahwa
diberi peralatan untuk membuat gambar lokasi keberlangsungan kehidupan rumah tangga mereka
tempat tinggal dan lingkungannya sendiri. Dari berada pada kemampuan para perempuannya, antara
penerapan tehnik ini kelompok perempuan dapat lain :
menuangkan semua pemikirannya mengenai • Mampu bertindak strategis secara ekonomis
sumber-sumber pencemaran sungai di lingkungan meskipun harus membanting tulang mengais
mereka. rejeki untuk mempertahankan dapur rumah
5. Teknik menganalisa masalah dengan menggunakan tangga mereka
pohon masalah, kemudian memasukannya ke • Mampu menjalankan peran yang bertumpuk baik
dalam diagram pohon masalah. Sehingga dapat domestik/reproduktif, produktif, maupun sosial
terlihat perbedaan akar masalah, penyebab meskipun sangat beresiko bagi kesehatan mereka.
langsung, dan penyebab tidak langsung, serta • Memiliki kepedulian tinggi dan lebih
kemungkinan dampak yang di timbulkan. mengutamakan keberlangsungan kehidupan
anggota rumah tangga.
4. Hasil Penelitian dan Pelaksanaan Per-Tahapan • Mampu menghadapi dan memecahkan kesulitan
Program sosial ekonomis mereka secara realistis meskipun
hanya pada skala subsisten
4.1. Perempuan di Bantran Sungai Ciliwung • Memiliki kemampuan dalam mensosialisasikan
Kehidupan di bantaran sungai mem- berbagai wawasan terhadap kehidupan keluarga.
perlihatkan fenomena yang banyak mengandung Kehidupan di bantaran sungai adalah bukan
resiko karena warga masyarakat bantaran hidup dalam merupakan pilihan yang menyenangkan bagi mereka.
kondisi serba keterbatasan dan kemiskinan. Namun Berbagai kondisi keterbatasan melatarbelakangi
dalam kondisi kesulitan dan serba keterbatasan kepurusan bagi mereka untuk tinggal di bantaran
hidup dibantaran ini, terdapat potensi kekuatan sungai. Berbagai hambatan yang dihadapi kelompok
yang dimiliki oleh para perempuan bantaran dalam perempuan bantaran sungai yaitu :
mempertahankan keberlangsungan kehidupan di • Tingkat pendidikan rendah
bantaran sungai. • Pengetahuan dan wawasan tentang lingkungan
Ketimpangan dalam relasi sosial dan sungai rendah
telah menempatkan perempuan secara mayoritas pada • Fasilitas perbaikan kesehatan perempuan bantaran
kehidupan marginal, termasuk pada area bantaran belum memadai
sungai di tiga lokasi program ini. Sehingga dari hasil • Akses terhadap peningkatan berbagai informasi
tahap awal pelaksanan program ini memperlihatkan rendah
bahwa masalah ketidakadilan gender tidak hanya • Lingkungan sosial belum mengakui kemampuan
mengancam keselamatan kelompok perempuan yang perempuan bantaran
hidup di bantaran sungai sebagai kelompok yang • Keikutsertaan perempuan bantaran dalam
telah dikesampingkan oleh masyarakat, tetapi juga aktivitas sosial masih rendah
mengancam keselamatan lingkungan dan sungai. Hal yang bisa dilakukan pada kelompok
Padahal para perempuan yang hidup di bantaran perempuan di bantaran sungai Ciliwung dapat dimulai
sungai memiliki kemampuan mengembangkan dengan pemberikan pengetahuan akan kehidupan
budaya konstruktif terhadap lingkungan dan sungai dengan standar minimun, menumbuhkan kesadaran
disebabkan cara berpikir mereka yang lebih berorientasi akan pentingnya standar hidup minimum. Dengan
pada keberlangsungan kehidupan. Hal ini terlihat langkah awal tersebut lambat laun akan terbentuk
dari bagaimana mereka berjuang mempertahankan budaya hidup sehat. Disinilah peran advokasi dan
keberlangsungan kehidupan rumah tangga, yang pendampingan kelompok perempuan di bantaran
berarti juga harus mempertahankan keberlangsungan sungai Ciliwung menjadi sangat penting.
lingkungan yang mendukung kehidupan mereka.
Beban kehidupan yang begitu berat baik secara sosial
ekonomis maupun psikologis, justru membangkitkan
kekuatan para perempuan bantaran sungai ini di
dalam menghadapi persoalan mereka secara realistis.
Namun kemampuan para perempuan ini di dalam
mempertahankan dan memelihara kehidupan bantaran

65
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Tahap Indentifikasi Masalah Bersama Kelompok Perempaun Bantaran Sungai


HASIL PERTEMUAN TAHAP IDENTIFIKASI MASALAH
BERSAMA KELOMPOK PEREMPUAN

Hasil identifikasi terhadap sumber pencemaran sungai


NO di wilayah Benhil berdasarkan skala prioritas sumber MASALAH
pencemaran :
1  Alasan warga tinggal menetap di bantaran sungai ⇒ Warga Bantaran Tanggul : menyatakan bahwa bangunan gubuk mereka sudah lama berdiri
Benhil: yaitu sudah lebih dari 15 tahun. Berawal dari ajakan teman yang sudah lebih dulu tinggal di
Data pada kategori ini menunjukkan bahwa memang areal bantaran ini, maka lama kelamaan warga yang membangun gubuk di areal tanggul ini
sejak dulu belum ada pengaturan wilayah bagi semakin banyak. Tinggal di areal ini terpaksa karena tidak sanggup membayar kontrakan
pemukiman yang layak dan aman bagi keselamatan dan menjalani hidup secara layak, selain itu dirasakan lebih aman dan nyaman. Meskipun
masyarakat dan lingkungan di Jakarta. ancaman untuk di gusur oleh pemda selalu datang. Disamping itu warga yang mayoritas
bekerja sebagai pemulung, mudah mencari tempat-tempat penumpukkan sampah plastik,
termasuk sampah yang menumpuk di mulut pintu air Benhil. Jumlah warga perempuan jauh
lebih banyak daripada laki-laki. Perbandingan jumlah tersebut mencapai 5:1. Dari hasil bekerja
sebagai pemulung, pengamen, dan pengemis, penghasilan yang diperoleh hanya cukup untuk
menutupi kebutuhan sehari-hari. Sehingga masalah peningkatan kualitas diri dan lingkungan
tempat tinggal tidak menjadi prioritas warga bantaran Tanggul. Daerah asal dari warga
yang tinggal di areal ini yaitu hampir 80% berasal dari daerah pantura seperti Tegal, Brebes,
Indramayu, dan sebagainya, dan 20% berasal dari Madura.
⇒ Warga Bantaran Kebon Melati : menyatakan bahwa mereka tinggal di areal bantaran ini rata-
rata sudah di atas 25 tahun. Dulunya areal bantaran Kebon Melati masih bersih dan nyaman,
penduduk belum terlalu padat. Sungai Benhil 20 tahun yang lalu masih bening, warga banyak
memancing ikan. 10 tahun berikutnya masih lumayan bening tetapi sudah mulai tercemar oleh
sampah kiriman dan sampah dari warga setempat. Tetapi sekarang lingkungan di Kebon Melati
semakin rusak, sungai semakin kotor, pencemaran semakin tinggi. Meskipun begitu warga
tetap bertahan, karena areal ini sangat strategis, kemana-mana dekat sangat mengirit ongkos.
Mencari alternatif penghasilan juga mudah, misalnya dengan berjualan kue di pasar tanah
abang, menjadi buruh2 kasar di pasar Tanah Abang, terima orderan konveksi, dsb. Apabila
warga pindah ke tempat lain belum tentu bisa bertahan hidup karena sulitnya memperoleh
penghasilan. Daerah asal dari warga yang tinggal di daerah ini adalah 70% dari Jawa Barat
seperti Serang, Pandeglang, Cianjur, Bogor, dan sisanya 30% dari daerah-daerah yang ada di
Jawa Tengah. Perbandingan jumlah penduduk perempuan dan laki-laki tidak terlalu mencolok
yaitu sekitar 3:1.

Warga Bantaran Pasar Pintu Air :
⇒ Menyatakan bahwa mereka tinggal dan berjualan di bantaran pasar Pintu Air rata-rata sudah
lebih dari 15 tahun. Warga betah tinggal di areal tersebut karena merasa praktis dan bisa lebih
mengirit biaya hidup yaitu rumah bisa sekaligus dijadikan tempat berjualan. Usaha berjualan
mereka hanya dalam skala kecil. Sulit bagi mereka untuk mengembangkan usaha lebih baik dan
teratur. Keterbatasan modal usaha, ketrampilan menjalankan usaha, serta pengetahuan yang
dimiliki menjadi kendala utama. Sebagian besar dari mereka banyak terikat oleh rentenir dan
 Pandangan warga terhadap keberadaan sungai: permainan judi. Sehingga hasil penjualan tidak bisa digunakan untuk pengembangan usaha
Data pada kategori ini menunjukkan bahwa lebih lanjut. Warga bantaran pasar Pintu Air ini sebagian besar berasal dari Jawa Barat, Jawa
pengetahuan warga akan fungsi sungai yang Tengah, dan Jawa Timur. Perbandingan jumlah warga perempuan dan laki-laki sekitar 3:1.
sebenarnya sangat rendah. ⇒ Sungai Benhil adalah tempat melakukan berbagai aktivitas rumah tangga warga bantaran
secara keseluruhan, karena menurut mereka memang fungsi sungai adalah untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Sayangnya sungai Benhil sekarang sudah sangat tercemar,
sehingga kebutuhan tersebut tidak dapat terpenuhi.
⇒ Sungai Benhil adalah tempat mencari sampah plastik yang dapat dikumpulkan untuk kemudian
dijual
 Perilaku warga terhadap sungai : ⇒ Sungai Benhil merupakan saluran limbah rumah tangga
Data pada kategori ini menunjukkan bahwa kesadaran ⇒ Sungai Benhil tempat bersantai warga dan bermain anak-anak
warga untuk mencegah pencemaran sungai sangat ⇒ Warga membuang air besar dan kecil di sungai karena dirasakan lebih praktis, gratis, dan tidak
rendah. perlu mengantri.
⇒ Kalau tidak ketahuan petugas pintu air, warga membuang sampah ke sungai, namun menurut
warga dibanding sampah rumah tangga, sampah pasar dan sampah kiriman jauh lebih banyak.
 Masalah sampah dari pasar Pintu Air: ⇒ Kalau air sungai agak bersih (musim hujan), warga mandi dan mencuci di sungai.
⇒ Sungai Benhil juga merupakan tempat berenang anak-anak, tidak peduli saat air sedang hitam,
kotor, dan bau.
⇒ Warga bantaran pasar Pintu Air tidak memiliki tempat penampungan sampah yang memadai
dan alat pengangkutan sampah yang datang secara rutin, sehingga sampah pasar yang sudah
menggunung ditumpahkannya pula ke sungai Benhil.
⇒ Di lingkungan pemukiman warga tidak terdapat tempat penampungan sampah, baik di depan-
depan rumah maupun di tempat-tempat umum.
 Fasilitas penampungan sampah : ⇒ Alat pengangkutnya seperti gerobak, kurang memadai.
⇒ Warga tidak mampu memusyawarahkan masalah pengadaan tempat penampungan sampah ini
untuk mendapatkan jalan keluarnya.
⇒ Jumlah penduduk yang begitu padat dan tinggal berdempetan di areal bantaran ini
menyebabkan tidak adanya lahan bagi warga untuk membangun septic tank pribadi. Sedangkan
septic tank masal hanya ada untuk warga Kebon Melati yang disebut dengan kopro, tetapi
limbahnya dialirkan ke sungai juga. Limbah dari MCK umum dialiirkan juga ke sungai. Pada
malam hari warga lebih suka membuang air besar dan kecil secara langsung di sungai karena
lebih praktis, gratis dan tidak perlu antri.
 Masalah Limbah MCK : ⇒ Sampah kiriman yang berasal dari kereta yang lewat, seringkali dibuang berkarung-karung.
⇒ Sampah dari pasar Manggarai
⇒ Sampah dari bangunan gubuk yang ada dikolong jembatan lampu merah Karet-Benhil.
⇒ Sampah dari pasar Kali Mati dekat Rusun Karet.
 Masalah sampah kiriman yang menumpuk dan ⇒ Selama ini tidak ada peraturan baik di tingkat RT, RW, dan kelurahan yang mengatur tata tertib
menyebar seperti lautan sampah di mulut pintu air tentang pemeliharaan lingkungan dan sungai, termasuk larangan mencemari sungai secara
Benhil karena datang dari beberapa sumber yaitu : tegas, justru larangan datangnya dari petugas pintu air itu pun tidak terlalu tegas. Sehingga
warga menganggap tidak ada masalah dengan bertindak apa pun terhadap sungai.
⇒ Sosialisasi peraturan pemerintah tentang lingkungan dan permasalahannya, tidak pernah
sampai di masyarakat bantaran, bahkan warga tidak pernah mendengar adanya UU yang
mengatur masalah lingkungan.
 Peraturan mengenai lingkungan : ⇒ Warga juga mengeluhkan bahwa mereka melihat antar instansi pemerintah seolah tidak
ada kerjasama yang saling terkait, misal antar pemda dengan KLH. Perda-perda yang ada
 Fasilitas pelayanan sosial : sebagian hanya mengatur masalah ketertiban PSK (pekerja seks komersial) saja, perda tentang
pemeliharaan lingkungan dan sungai tidak terdengar oleh warga.
⇒ Tidak ada fasilitas pelayanan sosial yang berfungsi memberi masukan dan membantu
masyarakat memecahkan persoalan pencemaran lingkungan termasuk masalah pencemaran
sungai.
⇒ Pelayanan kesehatan masyarakat kurang memadai dan tidak menyentuh masyarakat sampai ke
lapisan bawah, serta kurang berfungsi meningkatkan pengetahuan masyarakat soal kesehatan,
dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan, dan masalah sanitasi lingkungan.
⇒ Warga mengeluhkan bahwa beberapa universitas telah melakukan penelitian tentang
 Hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan : kondisi lingkungan di areal bantaran Benhil dan sekitarnya, termasuk masalah dampak dari
pencemaran lingkungan. Namun prosesnya tidak pernah melibatkan masyarakat dan hasilnya
tidak pernah disampaikan apalagi diaplikasikan untuk perbaikan masalah lingkungan dan
masayarakat bantaran Benhil.

66
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

67
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Tahap Penyusunan Rencana Kerja Besama Kelompok Perempuan Bantaran Sungai

OUT PUT TAHAP PENYUSUNAN RENCANA KERJA BERSAMA KELOMPOK PEREMPUAN DI LOKASI PROGRAM
DENGAN SKALA PRIORITAS MASALAH

PRIORITAS
NO MASALAH UMUM DI TIGA LANGKAH KEGIATAN PEMECAHAN YANG DIHARAPKAN
LOKASI PROGRAM
Masalah limbah MCK yang langsung Penyampaian usulan untuk membahas masalah limbah  Diterimanya usulan dari kelompok perempuan
1 dialirkan ke sungai MCK dan kemungkinan pembangunan septic tank. untuk membahas masalah limbah MCK di
Usulan ini disampaikan kepada tingkat RT dan RW tingkat RT dan RW
secara bertahap  Diperolehnya hasil kesepakatan tentang cara
mengatasi limbah MCK secara bertahap
 Terwujudnya model pembangunan septitenk
bagi warga bantaran
Sampah dari pasar yang ditumpuk sampai  Memberi penyadaran kepada pihak pasar untuk  Diterimanya masukan tersebut dan pihak pasar
2 menggunung, kemudian ditumpahkan tidak membuang sampah ke sungai, menyediakan bersedia membahasnya
ke sungai benhil karena tidak ada mobil penampungan dan pengangkutan sampai yang  Meningkatnya kesadaran pihak pasar pintu
pengangkut sampah yang datang memadai air untuk tidak membuang sampah ke sungai
 Mengadakan pelatihan untuk mengatasi limbah dan menyediakan penampungan sampah dan
pasar pengangkutnya secara memadai
Limbah kopro (septic tank masal) Menyampaikan usulan pembahasan tentang limbah  Diterimanya dan dibahasnya usulan tersebut
3 yang langsung disalurkan ke sungai kopro kepada RT dan RW di tingkat RT dan RW
 Terwujudnya pemecahan masalah limbah
kopro
Masalah sampah kiriman yang sulit  Menyusun masukan secara tertulis untuk diberikan  Tersusunnya berbagai masukan secara tertulis
4 dicegah kepada setiap pihak yang bersangkutan berupa untuk disampaikan kepada pihak-pihak yang
yaitu dari sumber terdekat : penyadaran untuk tidak mencemari sungai dengan telah memberi sumbangan sampah, untuk
 Sampah dari kereta yang limbahnya tidak mencemari sungai dengan membuang
lewat,seringkali berkarung-karung  Menyusun jadwal untuk mendatangi masing- sampah ke sungai
 Sampah dari gubuk2 yang ada masing pihak yang bersangkutan, untuk  Tersusunnya jadwal dan terlaksananya
di kolong jembatan lampu merah membahas secara langsung masalah sampah pertemuan dengan pihak-pihak yang
Karet. yang mereka buang ke sungai bersangkutan untuk membahas masalah
 Sampah dari pasar Kali Mati dekat  Mengajukan usulan kepada pemerintah agar sampah kiriman ke sungai
rusun Karet sepanjang pinggiran sungai diberi pagar dan  Diperoleh jalan keluar oleh berbagai pihak
 Sampah dari pasar Manggarai. turab yang kuat, di pasang pengumuman untuk tersebut untuk tidak membuang/mengirim
tidak mencemari sungai, areal bantaran ditanami sampah ke sungai
tubuhan yang bermanfaat, dan menetapkan  Terwujudnya berbagai usulan dari kelompok
petugas penjaga kebersihan sungai, serta perempuan kepada pemerintah yaitu :
memberi sangsi yang tegas bagi pelaku memagari dan membangun turab sepanjang
pelanggaran pinggir sungai,menanami areal bantaran
dengan tanaman bermanfaat, menetapkan
petugas penjaga kebersihan, dan tegas
terhadap pelaku pencemaran
Limbah oli dan bensin dari bengkel-  Memberi penyadaran kepada para pemilik bengkel  Diterimanya masukan dan pihak pemilik
5 bengkel angkot untuk tidak membuang limbahnya ke sungai bengkel dapat mengurangi tindakan untuk tidak
mencemari sungai dengan limbah bengkel
Warga berharap antar instansi pemerintah  Penyampaian usulan untuk penyusunan  Tersusunnya beberapa usulan warga untuk
6 yang terkait saling bekerjasama tidak perda tentang pemeliharaan lingkungan dan perda tentang pemeliharaan lingkungan,
berjalan sendiri2 mis ; antar KLH dengan pencegahan, serta penanggulangan pencemaran dan pencegahan, serta penanggulangan
Pemda. Perda-perda mengapa tidak sungai pencemaran sungai
menekankan masalah pemeliharaan  Usulan diproses oleh Pemda
lingkungan dan pencemaran sungai  Usulan diterima oleh Pemda, dan perda
tersebut disusun secara aspiratif
 Sampah warga yang telah diangkut  Memberi penyadaran kepada para tukang sampah  Menguatnya kesadaran para tukang
7 dengan gerobak, akhirnya dibuang untuk tidak membuang sampah dari gerobaknya sampah untuk tidak membuang sampah dari
juga ke sungai Ciliwung oleh tukang ke sungai gerobaknya ke sungai
sampah  Membantu para tukang sampah agar mendapat  Diperoleh jalan keluar bagi para tukang
kemudahan untuk membuang sampah ke sampah untuk dapat membuang sampahnya
 Gaji dan kesejahteraan tukang penampungan di depan Santa Maria, karena jalan ke penampungan di depan Santa Maria
sampah yang belum layak sangat menanjak  Terwujudnya peningkatan gaji para tukang
 Membahas masalah peningkatan gaji para tukang sampah
sampah, usulan sementara yaitu Rp 1000,-/
minggu per rumah tangga
8 Limbah dua buah pabrik tahu yang ada di  Memberi masukan kepada pihak pabrik tahu  Diterimanya masukan dan meningkatnya
dalam kampung untuk membuat sistem pengolahan limbah tahu kesadaran pihak pabrik tahu untuk tidak
 Mengadakan pelatihan untuk menggunakan air membuang limbah ke sungai
yang bersih dan sehat bagi pembuatan tahu, dan  Meningkatnya kemampuan pihak pabrik tahu
cara mengatasi limbah tahu dalam mengatasi masalah limbah pembuatan
tahu
9 Limbah Rumah Sakit Hermina dan usaha  Memberi masukan kepada RS Hermina dan usaha  Diterimanya masukan dan meningkatnya
kerajinan batik, serta beberapa usaha kerajinan batik untuk membuat sistem pengolahan kesadaran RS Hermina dan usaha kerajinan
bengkel limbah sendiri batik untuk tidak membuang limbah ke sungai
 Mengadakan pelatihan pengolahan limbah bagi  Meningkatnya kemampuan pihak usaha
para pengrajin batik kerajinan batik dalam mengatasi masalah
limbahnya

68
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

5. Simpulan dan Saran rezeki untuk mempertahankan dapur rumah


tangga mereka
2. Mampu menjalankan peran yang bertumpuk baik
5.1 Kesimpulan domesrik/reproduktif, produktif, maupun sosial
Kehidupan di bantaran sungai memperlihatkan meskipun sangat beresiko bagi kesehatan mereka
fenomena yang banyak mengandung resiko karen 3. Memiliki kepedulian tinggi dan lebih
warga masyatakat bantaran hidup dalam kondisi serba mengutamakan keberlangsungan kehidupan
keterbatasan hidup dibantaran ini, terdapat potensi anggota rumah tangga
kekutan yang dimiliki oleh para perempuan bantaran 4. Mampu menghadapi dan memecahkan kesulitan
dalam mempertahankan keberlangsungan kehidupan sosial ekonomis merekka secara realistis meskipun
dibantaran sungai. hanya pada skala subsisten
Masalah ketidakadilan gender telah 5. Memiliki orientasi berfikir yang berjangka panjang
menempatkan perempuan secara mayoritas pada terhadap masalah yang berhubungan dengan
kehidupan marginal, termasuk pada area bantara perbaikan kualitas kehidupan rumah tangga
sungai di tiga lokasi program ini. Sehingga dari 6. Memiliki kemampuan dalam mensosialisasikan
tahap awal pelaksanan program ini memperlihatkan berbagai wawasan terhadap kehidupan keluarga
bahwa masalah ketidakadilan gender tindak hanya
mengncam keselamatan kelompok perempuan yang Kelompok perempuan bantaran dan masalah
hidup di bantaran sungai sebagai kelompok yang pemecahan sungai
telah dikesampingkan oleh masyarakat, tetapi juga Pada pelaksanaan program tahap awal ini,
mengancam keselamatan lingkungan dan sungai. kelompok perempuan bantaran sungai yang terbentuk
Padahal para perempuan yang hidup telah membuktikan bahwa:
di bantaran sungai memiliki kemampuan 1. Mereka mampu bersikap terbuka untuk
mengembangkan budaya konstruktif terhadap bekerjasama dalam memecahkan persoalan
lingkungan dan sungai disebabkan cara berpikir pencemaran sungai di lingkungan.
mereka yang lebih berorienrasi pada keberlangsingan 2. Mampu bersikap optimis di dalam mengahdapi
kehidupan. Hal ini terlihat dari bagaimana mereka persoalan pencemaran sungai karena terbiasa
berjuang mempertahankan keberlangsungan memecahkan persoalan rumah tangga dalam
kehidupan rumah tangga, yang berarti juga harus kesehariannya. Sementara sikap ini tidak terlihat
mempertahankan keberlangsungan lingkungan yang pada kelompok laki-laki bantaran, bahkan
mendukung kehidupan mereka. Beban kehidupan kecenderungan yang muncul adalah sikap pesimis.
yang begitu berat baik secara sosial ekonomis maupun 3. Mampu melakukan pemetaan/indentifikasi
psikologis, justru membangkitkan para perempuan masalah terhadap sumber-sumber masalah
bantaran sungai ini dalam menghadapi persoalan pencemaran sungai di lingkungan mereka sendiri
mereka secara realistis. Namun kemampuan para secara menyeluruh, meskipun harus melalui
perempuan ini alam mempertahankan dan memelihara proses yang cukup panjang.
kehidupan bantaran sungai tidak dianggap sebgai 4. Mampu menyusun rencana kerja bersama yang
sebuah kekuatan oleh masyarakat bantaran, bahkan akan dilaksanakan secara byata dalam usaha
hanya dianggap sebagai kodrat perempuan atau kodrat memecahkan persoalan pencemaran sungai di
ibu ruimah tangga. lingkungan mereka.
Cara pandang yang meremehkan potensi 5. Mampu berkomitmen meningkatkan klekuatan
perempuan seperti itu sekaligus memberi dampak kelompok mereka meskipun harus menghadapi
yang destruktif terhadap keberlangsungan lingkungan. kendala lingkungan social yang masiih meragukan
Implementasi program ini secara berkelanjutan akan kemampuan mereka.
memperlihatkan bahwa dengan memberdayakan
kelompok perempuan bantaran sungai secara optimal 5.2 Saran
merupakan cara yang efektif didalam memecahkan Hasil penelitian dan pelaksanaa program
persoalan pencemaran sungai, karena berarti lingkungan berperspektif gender pada tahap awal ini
telah memberdayakan kelompok yang memiliki dapat memberikan rekomendasi sebagai berikut:
kemampuan mempertahankan kehidupan rumah 1. Pelaksanaan program lingkungan yang
tangga, masyarakat, lingkungan dan sungai. berperspektif gender telah member masukan
Masyarakat bantaran sungai di tiga lokasi bagi jalan keluar yang efektif dalam menghadapi
program ini telah diperlihatkan pada kenyataan bahwa pemasalahan lingkungan berupa pencemaran
keberlangsungan kehidupan rumah tangga mereka sungai dengan memberdayakan kelompok
berada pada kemapuan para perempuannya, antara perempuan bantaran sungai secara optimal sebagai
lain: kelompok terdekat dengan sungai, sehingga dapat
1. Mampu bertindak strategis secara ekonomis menjadi alternative untuk diterapkan di lokasi
meskipun harus membanting tulang mengais lain dengan permasalahan tidak jauh beda.

69
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

2. Penyusunan kebijakan perbaikan lingkungan dan Dengan Perspektif Gender. Yogyakarta :


pencemaran sungai harus merespon permasalahan Solidaritas Bcrsama Percmpuan, p:13.
masyarakat marginal di areal bantaran sungai. Miller, Catherine, Organizational Communication :
Permasalahan utama mereka yaitu rendahnya Approach and Processes Third Edition. p:121.
pengetahuan dan wawasan terhadap masalah N.T. Feather, ( 1994 ), Values and Culture. Dalam
lingkungan dan sungai sreta adanya ketidakadilan Lonner, Walter J; Malpass, Roy S. ( ed ),
gender, yang membuat jalannyaproses kehidupan Psychology and Culture. Massachusetts : Allyn
di bantaran sungai menjadi tidak efektif dan & Bacon.
konstruktif. S.H. Schwartz, ( 1994 ), Are There Universal Aspects
3. Penyusunan kebijakan lingkugan harus sensitive in The Structure and Content of Human
terhadap ketimp[angan relasi gender dan Values ?, Journal of Social Issues.
permasalahannya sebagai salah satu factor yang Sendjaja, Sasa dkk, 2001, Pengantar Komunikasi.
memperparah kerusakan pada lingkungan. Jakarta : Universitas Terbuka.
Penuyusunan kebijakan pembangunan Smith, Greg, (2005) p:5, Comentary : A Few
lingkungan yang efektif harus mengedepankan Good Men : Gender Balance in The Western
pemberdayaan perempuan sebagai subjek yang Australian Public Relations Industry.
memiliki kedekatan dengan lingkungan sekaligus Prism 3, at http://praxis.massey.ac.n7..
memiliki potensi dan orientasi terhadi. Sukmadinata, (2006:72), Metode Penelitian dalam
Pendidikan. Bandung : Rosdakarya.
Daftar Pustaka Syamsuddin, Metode Penelitian Pendidikan
A. Furchan, (2004:447), Penganlar Pcnelitian dalam Bahasa. Bandung. : Remaja Rosdakarya.
Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Wallace, Tina, 1991, Changing Perceptions : Writing
Beard. Mike, 2001. on Gender and Development.
Bungin. Burhan, 1997, Analisis Data Penclitian Wayne Pace, R and Don F, Faules, Editor :Deddy
Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan Mulyana, Komunikasi Organisasi: Strategi
Metodologis ke Arab Penguasaan Model Aplikasi. Meningkatkan Kinerja Perusahaan.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar 1997. Weiman, J.M. Scale, ( 1977 & 1989 ), Communication
Bungin. Burhan. 2001. Metodologi Penclitian Sosial, Competence. Spitzberg and Cupach’s, Relational
Format-format Kualitatif dan Kuantitalif Model.
Surabaya : Universitas Airlangga Press. Winston, Tellis, 1997, Introduction to Case Study, the
C.K Eichhorn, 2007, Cognitive Communication Qualitative Report. Volume 3, Number 2, July.
Competence Within Public Relations Yin, Robert K, 1984, Case Study Research :
Practitioners : Examining Gender Design and Methode. ( Beverly Hills : Sage
Differences Between Technicians and Publication ).
Managers, Public Relations Review 33. Yudhistyra Garna.K, (1999), Sosiologi, Teori &
Djuarsa Sendjaja, Sasa dkk. Pengantar Komunikasi. Konsep. PPS UNPAD : Bandung.
Jakarta : Univcrsitas Terbuka, 2001. Yuwono, Sri Lcstari, 2001, ”Konsep Gender”,
Effendy, Onong Lchjana. limit Komunikasi Teori Sosialisasi Gender Bagi Praktisi Muda Film
dan Praktek. ( Bandung: Remaja Rosdakarya, dan TV, Hotel Menara Peninsula, 17 Oktober
1992). 2001.
Heylin, Angela, Klat Sukses Komunikasi: Langkah-
langkah Praklis Untuk Berhasil Dalam Sumber Lain:
Mclakukan Presenlasi Persuasi. Alih Bahasa Kagavva, Andreas Ananto, 2006, Bentuk Karakteristik
: Sanudi Hendra, Pencrbit : Mitra Utama dalam Pekerjaan Wanita dan Laki-laki. SWA
Jakarta. Magazine. 2 Nov 2006
Janusik, Ann Laura, 2004, The Relationship Lestari Yuvvono, Sri, Konsep Gender Dalam
Between Conversational Listening Span Sosialisasi Gender Bagi Praktisi Muda Film
and Perceive Communicative Competence. dan TV. Downloaded at http://www,
Dissertation Faculty of the Graduate School of gooale/’gender, com.
the University of Maryland, College Park. Sukanta, Putu Oka, 2001, Dehumanisasi Sistematik
Leong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif. dalam Struktur Budaya. Kompas, 16 April
Bandung : Remaja Rosdakarya. 2001
M, Rokeach, ( 1973 ), The Nature of Human Values. T. Ihromi, (1997). Wanita dan Perubahan
New York: The Free Press. Kebudayaan, Isu-isu Wanita dalam Pengkajian
Mansour, Fakih, 1996, Menggeser Konsepsi Gender Antropologi Budaya. (Makalah dalam
dan Transformasi Sosial. Pustaka Peljar: Widyakarya Nasional Antropologi dan
Yogyakarta. Pembangunan), Jakarta.
Mansour, Fakih, 1997, Merekonstruksi Realitas

70
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Quo Vadis Pengarusutamaan Gender:


Representasi Kebijakan Pemerintah dan Realitas Sosial Masyarakat Banten

Neka Fitriyah1*)

Abstrak

Pengarusutamaan gender ditujukan agar semua program pembangunan dapat dilaksanakan dengan
mempertimbangkan kesempatan dan akses perempuan terhadap program pembangunan, dengan adanya kendali
dan manfaat untuk perempuan. Hal ini menjadi lebih penting karena dilaksanakannya otonomi daerah, maka
tantangan dan peluangnya juga makin besar Makalah ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan implementasi
pengarusutamaan gender dalam kebijakan pemerintah (2) mengungkap berbagai kendala dalam implementasi
pengarusutamaan gender dalam kebijakan yang sudah ada. Hasil analisis makalah ini menggambarkan bahwa
pengarus utamaan gender merupakan program yang dibuat oleh pemerintah dalam upaya penghapusan diskriminasi
dan kesetaraaan gender. Masih banyak dijumpai faktor sosial budaya yang membatasi kebijakan pengarusutamaan
gender di dalam pembangunan, baik yang berasal dari norma-norma yang terdapat di dalam masyarakat, maupun
di dalam kondisi keluarga/rumah tangga. Oleh karena itu kebijaksanaan penyeragaman pembangunan merupakan
suatu tindakan yang tidak efektif dan efisien dalam upaya penyetaraan gender. Persoalan gender persoalan yang
spesifik dan membutuhkan penanganan yang bervariatif. Pengarus utamaan gender salah satu upaya pemerintah
Provinsi Banten dalam penghapusan diskriminasi terhadap perempuan.

Kata kunci: Pengarus Utamaan Gender, Realitas Sosial Budaya.

1. Pendahuluan sendiri lagi dalam merumuskan, merencanakan,


Mempersoalkan perempuan dan persoalan dan merancang program-program keperempuan.
perempuan, serta pengarus utamaan gender Realitasnya, pemerintah mulai menggandeng kaum
merupakan pembicaraan yang menarik, terus dibahas, akademis untuk membicarakan dan mendiskusikan
terus disikapi dan terus diperbincangkan. Bukan hanya secara ilmiah agar bagaimana program yang dibuat
bagi kaum perempuan, tetapi perbincangan ini dalam berbasiskan scientific research, sehingga kemudian
perkembangannya diikuti juga oleh kaum laki-laki. dapat dirumuskan program strategis yang tepat
Kaum perempuan memang harus terus berjuang keras sasaran. Idealnya tentu, ada sinkronisasi dan hubungan
dalam menghapus ketimpangan yang dialaminya, harmonis antara pemerintah, kaum akademisi dan
dengan harapan diskriminasi yang menimpa masyarakat. Setidaknya, fenomena ini harus disambut
perempuan perlahan akan terkikis. Harapannya, gembira, karena akan ada banyak manfaat yang bisa
jangan sampai pula keterlibatan kaum laki-laki dalam diambil baik oleh pemerintah, akademisi maupun
persoalan perempuan yang disambut antusias, justru masyarakat lebih khusus kaum perempuan.
diam-diam hanya untuk melanggengkan otoritasnya Terlepas dari dugaan diatas, salah satu persoalan
terhadap perempuan. yang didiskusikan dan menjadi keprihatinan dalam
Menyikapi realitas perempuan yang makin makalah ini adalah perlakuan yang tidak proporsional
mengemuka, bahwa persoalan perempuan dinilai yang dialami kaum perempuan. Kaum perempuan
makin kompleks, makin rumit dan merugikan laju selalu menjadi korban yang mengalami nasib paling
pertumbuhan pembangunan. Maka dewasa ini, parah. Selain karena keberadaan kaum perempuan
workshop, pelatihan, seminar dan diskusi tentang tidak diperhitungkan ketika kebijakan pembangunan
keperempuan pun makin semarak diselenggarakan. dirancang, juga akibat telah mengakarnya stereotip
Harapannya memang, bagaimana wacana dan yang memojokkan kaum perempuan.
persoalan ketimpangan perempuan dikaji dalam Stereotip ini disadari atau tidak, telah
ruang-ruang research sehingga ditemukan strategi terinternalisasi ke dalam cara berfikir masyarakat,
pemberdayaan perempuan yang dapat mengikis yang diakibatkan oleh sosialisasi sejak dini, dan terus
ketimpangan dan dapat dijadikan rekomdasi pada dipertahankan secara sengaja serta dimanfaatkan
pihak terkait. Salah satu strategi dalam menghapus oleh pihak yang menduduki posisi hegemonik
diskriminasi terhadap perempuan adalah dengan untuk mempertahankan kedudukan maupun
program pengarus utamaan gender. struktur kehidupan sosial itu sendiri. Hal itulah yang
Fenomena lain yang dapat ditarik dari menjelaskan mengapa kaum perempuan tetap dan
workshop atau seminar tentang keperempuanan begitu mudah mengalami ketidakadilan, subordinasi,
adalah; bahwa pemerintah sudah tidak sanggup marginalisasi, kekerasan, pelecehan atau perlakuan
negatif lainnya (Ashadi, 1999).
1 *) Dosen di Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta, Banten.

71
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Kondisi buruk yang dihadapi kaum perempuan Hal ini misalnya tercermin dalam program PKK yang
inilah kemudian menggugah kesadaran banyak pihak hanya memperkuat posisi domestik perempuan.
bahwa memperhitungkan keberadaan perempuan di Sedangkan masuknya perempuan ke sektor industri
dalam setiap aspek kebijakan, merupakan kewajiban atau manufaktur dengan kewajiban sama dengan
bagi siapapun dan kewajiban ini tidak mungkin kaum laki-laki di dunia kerja, justru menambah beban
dihindarkan. Kaum perempuan mempunyai hak kerja perempuan. Mengingat kerja produktif di rumah
yang harus dipenuhi dan dihormati, serta berada tangga menjadi tanggung jawab perempuan, yang
dalam posisi setara sebagai mitra kerja kaum laki-laki konsekuensinya perempuan memiliki beban ganda.
di setiap aspek kehidupan dalam upaya membangun Berangkat dari kelemahan dan keterbatasan
kehidupan yang lebih baik bagi semua pihak. pendekatan WID, Pada tahun 1990an lahirlah
Dengan kata lain ada upaya untuk mendesak pendekatan Gender and Development atau yang
berbagai komponen dalam masyarakat untuk disingkat GAD yakni pendekatan yang berupaya
menggunakan perspektif gender dalam melihat mengatasi ketimpangan gender, yang justru
masalah sosial. Perspektif gender dipandang sebagai diperlebar oleh pendekatan WID. Pendekatan
suatu perangkat teoritis dalam mensikapi persoalan- GAD berangkat dari anggapan bahwa perlunya
persoalan yang muncul ditengah perkembangan perencanaan pembangunan yang tanggap terhadap
kehidupan sosial. Langkah ini sekaligus dapat adanya perbedaan kebutuhan perempuan dan laki-
diposisikan sebagai bagaian dari upaya demokratisasi laki. Faktanya laki-laki dan perempuan memainkan
kehidupan masyarakat menuju kehidupan yang lebih peran yang berbeda dalam masyarakat, sehingga
baik dan terbebas dari struktur yang hegemonik. membutuhkan instrument atau kebijakan yang
responsive terhadap realitas keperempuanan.
2. Pembahasan GAD tidak hanya mengintegrasikan
perempuan dalam pembangunan, tetapi juga mencoba
2.1. Program Penghapusan Diskriminasi mengembangkan insiatif-inisiaif untuk menyetarakan
Perempuan posisi laki-laki dan perempuan dalam relasi sosialnya.
Dalam realitasnya, banyak program-program Tujuan jangka panjang GAD adalah membangun
pembangunan yang memberi perhatian terhadap kemitraan antara perempuan dan laki-laki dalam
persoalan perempuan. Pembangunan yang selama menentukan tujuan dan arah masa depan. Dalam
ini berjalan telah memberikan perhatian pada perencanaan dan penyusunan programnya GAD
perempuan, meski dioerientasikan pada program didasari oleh analisis kebutuhan gender praktis dan
peningkatan peranan keluarga. Sejak Garis-garis besar analisis kebuhan gender strategis.
Haluan Negara (GBHN) tahun 1978, pemerintah Dalam perjalannnya program GAD yang
Indonesia sudah menegaskan pentingnya peningkatan dirancang untuk menyetarakan partisipasi perempuan
kedudukan peranan perempuan dalam pembangunan dalam pembangunan, ternyata tidak berbanding lurus
nasional. dengan realitas dilapangan. Ada kecendrungan bahwa
Sejak itu pemerintah mulai mengembangkan tingginya Human Development Index (HDI) belum
program-program untuk peningkatan peranan wanita tentu diikuti oleh tingginya Gender Development Index
(P2W). Program ini didasarkan pada kebijakan (GDI) dan Gender Empowerment Measure (GEM).
atau pendekatan pengintegrasian perempuan dalam Terlebih Indonesia menurut UNDP Report tahun
pembangunan atau yang dikenal dengan Women 2008 menunjukkan bahwa HDI Indonesia pada tahun
in Developmen yang disingkat WID. Asumsi dasar 2006 berada pada urutan ke 109 dari 179 negara. Bisa
pendekatan ini adalah dengan melibatkan perempuan dibayangkan GDI Indonesia ada di posisi yang mana.
dalam kegiatan ekonomis yang menguntungkan, Setelah WID dan GAD mendapat kritikan
harapannya kedudukan perempuan secara otomatis tajam dari beberapa kalangan karena dinilai gagal
akan meningkat pula. mengintegrasikan perempuan dalam pembangunan,
Program atau proyek WID secara umum munculah strategi Pengarus Utamaan Gender (PUG).
memang cukup berhasil. Setidaknya tampak dari PUG merupakan strategi untuk menjamin bahwa
menurunnya Total Fertility Rate dari 5,2 di tahun seluruh proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring,
1970 menjadi 2,8 di tahun 1997 (BPS, 1998). dan evaluasi seluruh kebijakan dan proyek di seluruh
Bentuk keberhasilan lainnya, membaiknya ekonomi sektor pembangunan telah memperhitungkan
keluarga bagi perempuan yang berhasil ikut serta dimensi gender-yaitu melihat laki-laki dan perempuan
dalam program peningkatan penghasilan keluarga; sebagai subjek dan objek yang setara dalam akses,
perempuan desa dan kota memiliki keterampilan yang partisipasi dan kontrol atas pembangunan serta dalam
bisa dikembangkan untuk menunjuang pendapatan memanfaatkan hasil pembangunan.
keluarga (Sri Mastuti, 2003). Pada prinsipnya PUG merupakan strategi
Namun, dibalik keberhasilan program untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender
tersebut, jika dikaji lebih mendalam justru melalui kebijakan dan program yang memperhatikan
memperkuat marginalisasi dan eksploitasi perempuan. pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan

72
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

perempuan dan laki-laki dalam perencanaan, secara mudah menjadi pertanyaan tentang power
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh relations. Ketika relasi kekuasaan dimana laki-laki
kebijakan dan program di berbagai kehidupan dan menindas perempuan menguap, dan ketika kesetaraan
pembangunan (Panduan Pelaksanaan Inpres Nomor 9 gender atau kesetaraan dua jenis kelamin ini dicoba
tahun 2000). dioperasionalkan dan dilembagakan dalam praktik
Beberapa Negara dengan istilah masing-masing, dan kebijakan pembangunan, maka tulisan ini
sebenarnya memiliki pula program pemberdayaan dibuat atas fenomena mengenai PUG. Tulisan ini
perempuan. Australia misalnya, merupakan Negara menekankan tentang pentingnya PUG sebagai strategi
pertama yang memeperkenalkan dan menerapkan untuk mengubah kebijakan, aturan main, praktek dan
program yang sensitif dan responsif gender melalui perilaku instituri di Negara-negara selatan khususnya
anggaran yang responsif gender pada tahun 1989. Dan Indonesia dengan catataan seluruh tujuan prosses
pada tahun 1995 Afrika Selatan mulai memperhatikan dan cara melakukannya benar. Menjalankan PUG
persoalan perempuan melalui Women’s Budget nya, berarti memahami politik institusi untuk mengatur
dimana kebutuhan dan kepentingan perempuan diberi masyarakat, menerjemahkan kebutuhan masyarakat
porsi khusus Philipina mengembangkan program dan mengalokasikan sumber dayanya. Perubahan
GAD Budget Policy pada tahun 1994 (Rinusu, 2003). institusi tersebut hanya bias dilakukan jika agen-agen
feminis-pejuang hak perempuan-masuk dan berjuang
2.2. Problematika Implementasi PUG dan untuk mengubah aturan-aturan mainnya.
Realitas sosial masyarakat di Banten Sebagai contoh program kegiatan gender
di Provinsi Banten 2010, dari 20 SKPD yang
Provinsi Banten memiliki Gubernur yang dilibatkan, pendekatan yang digunakan lebih pada
memiliki keberanian dalam menerapkan isu pendekatan struktural dan top down. Seperti program
PUG dalam pembangunan. Faktanya Provinsi pemberdayaan melalui Pelayanan dan Rehabilitasi
Banten memang harus terus berjuang keras dalam Kesejahteraan Sosial, Peningkatan Kapasitas Lembaga
mengimplementasikan PUG, dengan harapan semua Pemerintah Daerah, Pengembangan Kemitraan dan
pihak terkait dapat dengan perlahan menjadikan Kewirausahaan, program pendidikan formal dan
isu perempuan sebagai isu utama dalam pemetaan seterusnya. Dari program-program yang ada, terlihat
program pembangunan. Upaya-upaya pem­ber­daya­ lebih mengedepankan strategi struktural dibandingkan
an perempuan semakin tam­pak setelah Gubernur dengan sosial kultural. Pendekatan sosial kultural,
bersama-sa­ma dengan DPRD Ban­ten membentuk biasanya akan melibatkan aktor-aktor sosial dalam
Perda No­mor 10 Tahun 2005 ten­tang Pengarusutamaan PUG. Seperti keterlibatan tokoh masyarakat, tokoh
Gen­­­­­­der. Kebijakan itu di­­su­­sul kemudian oleh Ins­truk­ agama, karang tarun, majlis taklim dll. Sehingga dalam
si Gubernur Nomor 2 Tahun 2005 tentang Peng­arus­ penerapan PUG, masyarakat dilibatkan secara optimal,
utamaan Gender Pem­bangunan Daerah. dalam pengertian bekerja dalam mensosialisasikan
Pem­ber­­daya­an perempuan dan pe­ pemahaman dan ketimpangan gender. Harapannya
ngarusutamaan gender men­jadi salah satu poin da­ adalah semua unsur baik pemerintah, masyarakat,
lam RPJMD Banten periode 2007-2012. Data-data tokoh masyarakat bersinergi untuk optimalisasi PUG.
menunjukkan bahwa setelah pelaksanaan PUG pada Hambatan lain dalam PUG di Banten
tahun 2008, angka buta hurup pada tahun 2009 adalah aspek sosio kultural yakni budaya dan
masih dominan dialami oleh perempuan yakni ideologi Realitas sosial masyarakat Banten yang
64,85%. Sedangkan angka kematian ibu berada pada mengakar pada masyarakat. Ideologi dan kultur
titik 203.2 di tahun 2009. adapun target PUG untuk Realitas sosial masyarakat Banten yang cenderung
tahun 2011 adalah terintegrasinya isu gender ke dalam mendominasi dikhawatirkan membuat perempuan
Rencana Kerja (RENJA) SKPD pada program PUG lebih termarginalkan. Sampai saat ini banyak
penting untuk memastikan apakah perempuan dan masyarakat Banten khususnya perempuan yang masih
laki-laki mempunyai akses yang sama terhadap sumber menjunjung nilai sosial masyarakat Banten, dan disisi
daya, dan apakah laki-laki dan perempuan dapat lain perempuan makin terabaikan karena kurangnya
berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan informasi dan kurangnya menyadari hak-hak mereka
dll. Tujuan akhir dari pengarusutamaan gender adalah sebagai warga negara. Secara umum perempuan di
mempersempit dan bahkan meniadakan kesenjangan Banten masih sedikit yang menyadari, dan memahami
gender yang mengantarkan pada pencapaian bahwa perempuan menghadapi persoalan yang gender
kesetaraan dan keadilan gender. spesifik, artinya persoalan yang hanya muncul karena
Perdebatan tentang apakah PUG, masih seseorang atau satu kelompok orang menyandang
relevan sebagai strategi para feminis untuk gender perempuan. Masih banyak diantara perempuan
mempengaruhi kebijakan dan praktek institusi terus dan masyarakat di Banten, yang tidak bisa mengerti
bergulir. PUG dianggap sebagai depolitisasi gender. mengapa persoalan perempuan harus dibahas dan
Pasalnya. Konsep gender yang menjadi terminologi diperhatikan secara khusus.
kunci dalam PUG, seringkali menjadi deskripsi dan Hal ini terjadi karena kentalnya nilai-nilai

73
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

partiarki yang terinternalisasi dalam ideologi Realitas posisi perempuan. Lemahnya posisi perempuan tidak
sosial masyarakat Banten. Nilai-nilai dan norma hanya mengakibatkan ketidakadilan, namun juga
Realitas sosial masyarakat Banten dalam masyarakat marginalisasi atau proses pemiskinan perempuan
telah menetapkan bahwa sudah kodratnya perempuan dalam ekonomi, subordinasi dalam keputusan
merupakan “ratu dan pengurus rumah tangga”, politik, dan ketimpangan dalam bidang pendidikan.
sehingga pikiran-pikiran untuk memberi kesepatan Kesempatan perempuan untuk berprestasi aktif
kepada perempuan untuk beraktifitas di luar rumah didalam proses pembangunan masih minim. Masih
tangga dianggap sebagai sesuatu yang menyalahi ada hukum dan peraturan yang diskriminatif gender
kodrat dan mengada-ada (Tjandraningsih, 1996). serta kebijakan dan program yang bias gender.
Mereka juga belum menyadari adanya kepentingan Hal ini tercermin dalam dominasi sistem
kesetaraan berpartisipasi dalam kekuasaan dan tradisional yang diwakili oleh institusi dominan
pengambilan keputusan, yang disebabkan oleh seperti Realitas sosial masyarakat Banten, mulai
perpanjangan keisolasian (Vitalaya, 1995). Hal ini dari pendidikan, keluarga dan masyarakat secara
antara lain disebabkan karena lingkungan sosial keseluruhan yang sangat patriarki sehingga membatasi
budaya yang tidak mendukung, untuk membiarkan dan mengeluarkan perempuan dari segala aspek
perempuan terlibat dalam persoalan non domestik. kegiatan publik. Michel Faocault salah satu pemikir
Pengadopsian PUG di Banten merupakan yang berpendapat bahwa dominasi hanya akan
langkah politis baru dalam advokasi isu gender. mengahdirkan fakta dan kebenaran tunggal. Lebih
Strategi ini bertumpu pada dua pendekatan. jauh Michel Foucault berpendapat bahwa ada
Strategi ini bertumpu pada dua pendekata. Pertama, sejumlah dominasi utama yang kerap menjadi akar
meletakkan pemerintah sebagai agent of change bagi diskriminasi dan kekerasan dalam masyrakat. Yakni
pembangunan yang berkeadilan gender. Kedua, dominasi agama, wacana dan dominasi kekuasaan.
melakukan intervensi atau keterilbatan terhadap Bahwa dominasi ideologi Realitas sosial masyarakat
semua tahap proses atau siklus pembangunan, mulai Banten dalam berbagai hal disinyalir menimbulkan
dari perencanaan hingga monitoring dan evaluasi. permasalahan dan diskriminasi terhadap perempuan,
Advokasi gender yang sudah dilakukan selama ini merupakan representasi kekuasaan dan wacana Realitas
lebih banyak bertumpu pada pendekatan struktural. sosial masyarakat Banten yang makin mengental di
Namum begitu, dalam prakteknya banyak sekali Banten.
pihak terutama kalangan pemerintah sendiri yang Nuansa Realitas sosial masyarakat Banten (laki-
merasa kesulitan menerjemahkan strategi PUG dalam laki) ini memang kental dalam kehidupan masyarakat
program pemerintah. Peluang besar yang ditawarkan Banten pada umumnya. Realitas sosial masyarakat
oleh strategi PUG masih tetap dilakukan dengan Banten saat ini memiliki citra yang negatif, berbeda
gaya lama, baik dari strategi substansi maupun dengan dulu. Saat ini Realitas sosial masyarakat Banten
metode penyampaian. PUG yang berpeluang adalah sekelompok orang yang berperilaku sombong,
besarmengintervensi proses dan agenda pembangunan yang seringkali melakukan tindakan kekerasan
nasional ternyata masih berputar-putar di pinggiran untuk kepentingan dirinya maupun kelompoknya.
(Hartian Silawati, 2006). Kerealitas sosial masyarakat Bantenan di tengah-
PUG adalah rimba raya baru, teori tentangnya tengah usaha percepatan pembangunan ini perlu
dan dokumentasi keberhasilan empirisnya atau sekali dipertimbangkan akibatnya (Kartika, 2006).
pengalaman prakteknya sangat terbatas, karena Nuansa Realitas sosial masyarakat Banten
itu tulisan ini dibuat berdasarkan refleksi, teori serta simbolisme religiusitas di masyarakat Banten
dan pembelajaran dari berbagai sumber. Tulisan mengembangkan pemikiran-pemikiran dan tafsir
ini menekankan pentingnya merambah ranah non mereka sendiri tentang gender. Kekhawatiran
structural sebagi pusat dan medan perubahan. perempuan yang maju akan tercabut dari akar
Ilustrasinya tantangan pelembagaan system PUG kodratnya memicu debat kusir tak kunjung henti.
di organisasi dan sistem pemerintahan itu seperti Perspektif gender tidak bisa dijabarkan hanya dari sisi
perjuangan membalik, memecah, dan mencairkan kultur. Karena kultur patriarki yang masih dominan
sebuah gunung es. Banyak persoalan yang telah di Banten ini, ada beberapa pengambil kebijakan yang
membantu dan tidak semua tampak, bahkan menyepakati PUG sebagai strategi. Namun kadang
bersembunyi di bawah permukaan tenangnya birokrasi ujung-ujungnya akan berkata “boleh PUG tapi jangan
(Leya Catteleya,2006). menyalahi kodrat” tarik menarik kemudian terjadi
Pembenahan aspek sosio kultural menjadi antara pemahaman (yang belum utuh) mengenai
penting dalam PUG, karena sebenarnya permasalahan strategi PUG, usaha melanggengkan kultur sosial
dasar yang dihadapi perempuan adalah faktor dan usaha melaksanakan tata pemerintahan dengan
budaya. Budaya Realitas sosial masyarakat Banten perencanaan yang response (Kartika, 2006).
yang identik dengan budaya patriarki, budaya laki- PUG berusaha menghapus ketidakadilan
laki yang menempatkan perempuan berada dalam gender menggunakan “karangka analisis gender” yaitu
posisi sub-ordinat, yang kemudian memperlemah kerangka konseptual yang menyadari kemungkinan

74
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

adanya perbedaan kapasitas, potensi, aspirasi, keperempuan, artinya belum maksimalnya upaya
kepentingan dan kebutuhan antara perempuan perombakan budaya secara informal, maka program-
dan laki-laki. PUG adalah strategi yang dirancang program yang dibuat tidak akan memiliki progress
untuk menjamin bahwa seluruh proses perencanaan, yang menggembirakan.
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi semua Kedua, pemerintah terlalu elitis dan masih
kebijakan dan program PUG telah memperhitungkan memiliki ego sentris. Memecahkan masalah
dimensi gender. perempuan bukan hanya semata menyiapkan
Aspek-aspek tersebut dalam prakteknya saling perangkat struktural yang kuat melalui program-
bersinggungan, berbenturan sehingga program PUG program yang dibuat. Tetapi bagaimana pemerintah
sejak tahun 2007 belum berdampak signifikan bagi juga dengan senantiasa turut melibatkan para tokoh
keberdayaan perempuan dan masyarakat di Banten. masyarakat, karang taruna, opinion leader dalam
Sebagai contoh dan yang menjadi fokus pembicaraan melakukan pemndampingan dan pemberdayaan.
dalam tulisan ini adalah, tidak seiringnya aspek sosio Dari sinilah sebenarnya perombakan kultural secara
kultural dan aspek structural dalagm pelkasanaan perlahan dapat dilakukan.
PUG. Panah dua titik yang menunjukkan arah yang Ketiga, belum adanya kesamaan visi visi tentang
berbeda, mengesankan bahwa dua aspek ini berjalan pelaksanaan PUG dalam pembangunan, menjadi
masing-masing dalam koridor dan ranah yang berbeda faktor pengahambat PUG. Adanya pemahaman
pula. Bersebrangannya dua aspek dalam program yang keliru di sebagian pemerintah dan masyarakat,
PUG terlihat dari kurangnya keterlibatan aspek sosio misalnya gender masih dikonotasikan dengan
kultural dalam perencanaan program dan kebijakan perempuan, sehingga berdampak terhadap resistensi
daerah dalam pemberdayaan perempuan dan ketika eksekutif mengajukan alokasi anggaran untuk
perlindungan anak di Provinsi Banten oleh BAPPEDA program-program yang bernuansa gender.
2008. Aspek-aspek yang lebih dikedepankan adalah Melihat realitas keperempuanan masa kini
aspek struktural pemerintah, sehingga penekanannya dan tiga indikator di atas, maka banyak pihak yang
hanya pada optimalisasi peran dan kinerja pemerintah meragukan eksistenasi PUG kini dan masa depan.
dalam PUG. Kecemasan dan kegelisahan ini terkait melemahnya
Realitas sosial masyarakat Banten yang kiprah dan kontribusi perempuan dalam pembangunan
cenderung patriarkis, serta keterbelakangan dan tidak adanya pendekatan secara sosio kultural.
perempuan dan masayrakat di Banten merupakan Artinya masyarakat Banten dicekoki dengan program
dua elemen dasar, yang mencerminkan realitas pemberdayaan secara struktural tetapi tidak dibarengi
faktual kondisi sosio kultural yang ada di Banten. pendekatan sosio kultural. Padahal beberapa referensi
Keterbelakangan perempuan Banten baik dalam akademik dan realitas dilapangan menggambarkan
hal pendidikan, partisipasi politik, pendidikan dan perlu adanya penanganan dan perombakan budaya
kesehatan diperkeruh dengan kuatnya ideologi Realitas patriarkhis dalam masyarakat. Selama kondisi sosio
sosial masyarakat Banten yang cenderung patriarkis. kultural tidak dibenahi maka gerak laju program PUG
Probelmatika PUG di Banten sperti lingkaran tak akan sangat lambat dan sia-sia. Pertanyaannya adalah
berujung, dimana disetiap aspeknya memiliki banyak akan dibawa kemanakan program Pengarusutamaan
tekanan dan persoalan yang didasari pada lemahnya Gender?
pemahaman tentang gender dan PUG itu sendiri.
Setidaknya tekanan dan problematika yang ada bisa Daftar Pustaka
diperkecil dengan adanya pencerahan pemikiran
dikalngan perempuan dan masyarakat. Pemikiran Data Statistik BPS 2003,http.www.bps.go.id/sector/
yang tidak timpang terhadap perempuan, artinya population.www.datastatistik-
perempuan diposisikan sejajar dengan laki-laki. Baik Indonesia.com. diakses tanggal 05
dalam wilayah publik maupun domestik. Februari 2010.
Faqih, Mansour. 2003. Analisis gender dan Transformasi
3. Simpulan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
Ada tiga aspek mengapa perempuan tetap Kartodirdjo Sartono, 1984. Pemberontakan Petani
termarjinalkan dan berada pada posisi mengkhawatirkan Banten 1988. Jakarta Pustka Jaya.
walaupun banyak sentuhan program pemberdayaan Leya Cattleya. Pelembagaan Akuntabilitas
termasuk PUG. Pertama, adanya pengabaian terhadap Pengarusutamaan Gender, Bukan Suatu yang
faktor sosial kultural masyarakat. Padahal kondisi Mustahil. Jakarta. Jurnal Perempuan edisi 50.
sosial kultural masyarakatlah, yang secara keseluruhan Masaaki Okamto & Rozaki Abdur 2006. Kelompok
melanggengkan doktrin yang bias gender terhadap Kekerasan dan Bos Lokal di Era Reformasi.
perempuan dan laki-laki. Realitas ini jika tidak Jogjakarta, IRE PRESS.
tertangani membuat perempuan tetap terabaikan dan Mentri Negara Pemberdayaan Peremuan. 2000.
diposisi marjinal. Jika pemerintah tidak melibatkan Panduan Pelaksanaan Impres Nomor 9 tahun
unsur sosial dan kultural dalam penanganan masalah 2000. Meneg PP, Jakarta.

75
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Hartian Silawati. 2006. Pengarusutmaan Gender Mulai


dari Mana?. Jakarta. Jurnal Perempuan edisi 50.
Sofia Kartika. 2006. Pengarusutamaan Gender versus
Realitas sosial masyarakat Banten Lebak.
Jakarta. Jurnal Perempuan edisi 50.
Suhaedi dkk. 2002. Studi tentang Kharisma Kyai &
Realitas sosial masyarakat Banten di Banten.
STAIN Serang-Banten.
Tihami, M.A. 1992. Kiai dan Realitas sosial masyarakat
Banten di Banten: Studi tentang Agama, Magi,
dan Kepemimpinan di Desa Pasanggrahan Serang,
Banten, Tesis Jakarta: Universitas Indonesia.
Tjandraningsih Indrasari. 1996. Mengidentifikasi
Persoalan Perempuan. Jurnal Analisis Sosial.
Edisi 4 November. AKATIGA
Vitayala, A., S. H.1995. Posisi dan Peran Wanita
Dalam Era Globalisasi. Makalah disampaikan
pada seminar ilmiah Puslit Sosial Ekonomi
Pertanian. Badan Litbang Pertanian.
Departemen Pertanian.
Zulkieflimansyah 2001. Ideologi Intelektual: Upaya
meleburkan Identitas Realitas sosial masyarakat
Banten dan Kiyai dalam Buku Banten Bangkit
3. Gola Gong, Rumah Dunia, Serang-Banten.

76
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Kontruksi Perempuan Pelaku Kejahatan


Kasus Melinda Dee dan Afriani Susanti
Suzy Azeharie 1*)

1. Pendahuluan
Tahun 2011, berita dalam negeri dihebohkan
dengan terungkapnya kasus penipuan yang dilakukan
oleh Inong Melinda Dee, atau yang dikenal dengan
Melinda Dee, seorang Senior Relations Manager pada
bank swasta milik Amerika, Citibank. Kejahatan yang
dituduhkan kepada perempuan berusia 48 tahun
ini adalah menggelapkan uang nasabah yang telah
dipercayakan untuk disimpan pada bank tersebut
dan lalu menggunakan dana gelap tersebut untuk
kepentingan pribadi serta keluarganya.
Diperkirakan hampir 40 milyar rupiah
dana yang digelapkan oleh Melinda Dee yang lalu
digunakan untuk membeli beberapa mobil super
mewah, apartemen premium di Jakarta maupun di
Melboune, tempat salah seorang putranya sekolah dan Di media sosial seperti Facebook paling tidak
membiayai kehidupannya yang bergaya sosialita kelas 25 akun atas nama Melinda Dee. Kehidupan sosial
atas di Jakarta. Melinda Dee juga disorot tajam, mulai dari perkawinan
Modus penggelapan tersebut adalah Melinda keduanya dengan seorang pekerja seni, rumah
Dee bekerja sama dengan salah seorang teller miliknya di RT 08 daerah Tebet Barat, kehidupannya
Citibank Jakarta berinisial D, yang membantu untuk dengan para kelompok sosialita di Jakarta, show room
memanipulasi transaksi dan data sejumlah slip transfer mobil tempat suami pertamanya bekerja, kehidupan
penarikan data milik nasabah. Dana yang ditarik putra putrinya, sampai masa masa ketika tersangka
tersebut lalu dipindahkankan kebeberapa rekening bersekolah di SMA Negeri 6 Bulungan Jakarta.
milik Melinda. Kasus ini terangkat ketika tiga orang Bahkan bagaimana bentuk payudaranya dan nomor
nasabah yang merasa dirugikan sampai tiga milyar bra yang digunakan oleh Melinda pun dikupas tanpa
melapor kepiohak kepolisian. Melinda Dee dijerat ampun.
dengan Undang Undang 8/2010 tentang Tindak Pada tempat dan waktu yang berlainan di
Pidana Pencucian uang (tanggal 7 Maret 2012, bulan Januari 2012, masyarakat dikejutkan dengan
Pengadilan Negeri Jakarta memutuskan hukuman 8 tabrakan tunggal yang menewaskan sembilan orang
tahun penjara dengan denda 10 miyar rupiah) pejalan kaki dan lima orang lainnya luka luka di dekat
Tugu Tani Jakarta. Pengemudi mobil tersebut adalah
2. Pembahasan Afriani Susanti, 29 tahun, yang mengemudikan mobil
Kehebohan dari kejahatan yang terungkap ini tersebut tanpa SIM dan setelah berpesta narkotika
ironinya kemudian menemukan sasaran tembak yang bersama beberapa temannya dimalam sebelumnya.
terus menerus dibidik baik oleh media massa, media Sontak dunia media sosial diriuhkan dengan
jejaring sosial maupun antar pengguna smartphones, munculnya berbagai akun yang menghujat Afriani
yaitu bentuk tubuh Melinda Dee. Hal yang dijadikan Susanti (AS). Tercatat tidak kurang dari 22 akun yang
guyonan dan ejekan itu terutama adalah bentuk mengatasnamakan pelaku, misalnya Mendukung
payudara tersangka. Tak kurang dari Kepala Badan Hukuman Mati AS, yang disukai 27,130 orang,
Reserse Kriminal POLRI Komjen Ito Sumardi, Mendukung Hukuman Mati Afriani Susanti dengan
di hadapan insan media dengan ringan berucap 5,593 orang yang suka, Mendukung Hukuman Mati
bahwa satu satunya alasan mengapa Melinda Dee Afriani Susanti Tersangka Tragedi Gambir dengan
belum menggunakan baju khusus tahanan POLRI 5,593 orang yang suka, Rakyat Indonesia Mendukung
dikarenakan “tidak ada baju tahanan yang muat di Hukuman Mati AS dengan 1.853 yang suka, Gerakan
dada tersangka”, sambil menggerak gerakan kedua Pendukung Hukuman Mati untuk AS dengan 1,145
tangannya di depan dadanya12. yang suka, Anti Afriani Susanti dengan 300 yang suka
dan 250.000.000 rakyat Indonesia Mendukung AS

1 *Penulis adalah Dosen di Universitas Tarumanegara, Jakarta.


211Komjen Ito Sumardi menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal POLRI sejak tanggal 30 November 2009 sampai 6 Juli 2011 dan kemudian
memasuki masa pensiun.

77
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dihukum Mati dengan 1.226 yang suka (Azeharie, di atas. Tidak pula ditemui informasi siapa mereka,
2012:2). Sementara di YouTube dapat dilihat Gerakan berapa usia mereka, dimanakah mereka bertempat
Hukum Berat AS atau video yang berjudul “Si Gendut tinggal mereka, bagaimanakah kondisi fisik maupun
Muka Jamban”. kejiwaan mereka ketika peristiwa kecelakaan tersebut
berlangsung, apakah mereka dalam keadaan mabuk
atau habis menggunakan narkotika, atau yang
paling sederhana : siapa nama sopir sopir ini? Tak
ada seorangpun yang peduli bagaimana rupa para
pengemudi tersebut. Tak ada media massa yang
mengungkapkannya. Bahkan sidang pengadian
perkara mereka pun (kalaupun itu ada) tidak
diketahui perkembangan dari sisi hukumnya. Lalu
mengapa terhadap Melinda Dee dan Afriani Susanti,
begitu besar hujatan dan caci maki masyarakat yang
ditujukan kepada keduanya?
Sederhana saja, karena keduanya perempuan,
mandiri, berpendidikan cukup tinggi dan datang dari
kalangan menengah keatas. Oleh karena itu mereka
berdua mendapat hujatan dan caci maki yang luar
Nyaris semua akun tersebut menyetujui
biasa ditujukan kepada perempuan pelaku kejahatan,
hukuman mati untuk Afriani Susanti dan yang menarik
yang dalam istilah Ann Llyod dalam bukunya “Doubly
adalah hampir semua komentar yang masuk mengolok
Deviant, Doubly Damned tahun 1995, disebut sebagai
olok dan mencaci maki bentuk tubuh Afriani Susanti.
kutukan dobel (doubly damned).
Pada saat yang sama, rumah kediaman keluarga besar
Fenomena bagaimana kerasnya perlakuan
AS di daerah Tanjung Priok didatangi orang orang
masyarakat terhadap Melinda Dee dan Afriani
sehingga keluarga AS terpaksa harus mengungsi
Susanti menegaskan bahwa pada laki laki tidak
ketempat yang lebih aman, keluarganya sampai harus
dilekatkan dualisme buruk dan baik (a good and bad
mengadakan press conference dan pada kesempatan itu
dualism). Hal tersebut menurut Llyod disebabkan
membacakan Surat Permohonan Maaf yang ditulis
berkembangnya semacam mitos bahwa kejahatan
tangan oleh AS. Tidak cukup dengan hal tersebut,
yang dilakukan perempuan lebih mematikan daripada
keluarga AS juga bahkan mengadakan tahlilan untuk
yang dilakukan laki laki. Hal ini diperkuat pula oleh
mendoakan korban yang tewas yang diliput secara luas
pernyataan Gillian Mezey yang mengatakan bahwa “if
oleh media massa.
a woman commits an offense she has transgressed against
Sementara penulis mengumpulkan fakta
the code of what it is to be feminine and she transgressed
bahwa ada beberapa kasus kecelakaan lain yang
against the criminal law”
memakan korban cukup besar sejak bulan September
Melinda Dee dan Afriani Susanti hidup
2011 sampai Februari 2012. Misalnya pada tanggal
dalam masyarakat yang sangat patriarkhis, sebuah
12 September 2011 di Mojokerto Jawa Timur
konsep yang mengacu pada masyarakat yang
terjadi tabrakan antara dua bus yang melaju sangat
didominasi oleh laki laki. Dalam masyarakat dengan
kencang sehingga 20 orang tewas seketika. Tanggal
budaya patriarkhis yang kental seperti di negeri ini,
17 Desember 2011 terjadi tabrakan bis dengan mini
perempuan dikondisikan dalam posisi marjinal dan
bus karena sopir bis mengantuk yang mengakibatkan
tidak boleh “menyamai” kedudukan laki laki.
delapan orang tewas. Tanggal 1 Februari 2012 di
Melinda Dee, dianggap menantang budaya
Sumedang Jawa Barat, sebuah bis terguling dan
patriarkhis karena setelah bercerai dari suami
masuk jurang sedalam 10 meter akibat rem blong yang
pertamanya, Melinda mengawini seorang pekerja
membuat 11 orang harus kehilangan nyawanya secara
seni berusia 20 tahunan, sebuah hal yang mendobrak
sia sia. Lalu pada tanggal 7 Februari 2012 di Jalan
kelaziman bahwa perempuan umumnya “harus”
Raya Pantura Indramayu, sebuah tabrakan antara
berusia lebih muda daripada laki laki. Melinda juga
bis dan kontainer terjadi karena sopir bis sedang
yang menjadi pencari nafkah utama,”the bread winner”
menggunakan telepon genggam, akibatnya tiga nyawa
dalam rumah tangga barunya, sebuah hal (lagi)
melayang. Dan yang lebih memprihatinkan lagi
diluar kelaziman. Terlepas darimana Melinda Dee
adalah peristiwa terjungkalnya sebuah bis pada tanggal
mendapatkan uangnya, ia mampu membeli beberapa
12 Februari 2012 setelah menabrak lima mobil dan
mobil super mewah yang hanya bisa jadi impian buat
sebuah warung di Cisarua sehingga 14 orang tewas
mayoritas masyarakat kita. Sebab umumnya yang
seketika dan 47 lainnya luka luka (Azeharie,2012:3).
disorot media adalah para laki laki sukses dengan
Penulis tidak menemui satu pun akun media
mobil mewahnya, tapi ini seorang perempuan dengan
sosial yang mengatas namakan para pengemudi naas
wajah menarik.

78
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

umum, maka perempuan tersebut dianggap aneh dan


keluar dari jalur. Hal ini dapat menjelaskan mengapa
Melinda dihujat. Ia menikahi laki laki muda, memiliki
penghasilan yang sangat besar,memiliki mobil sport
mewah dan gaya hidup kelas atas. Beberapa hal yang
secara budaya masih dianggap “domain” laki laki.
Afriani Susanti pun dihujat karena sebagai
perempuan ia terbiasa menyetir kendaraan sendiri,
bekerja di luar rumah dan menyukai kehidupan
malam. Garis tegas antara “perempuan tidak baik” dan
“perempuan baik” inilah yang pada akhirnya dipakai
masyarakat untuk mengontrol batas batas prilaku
yang dianggap baik atau tidak baik untuk seorang
perempuan. Ann Llyod mengatakan bias perlakuan
terhadap perempuan pelaku kejahatan umumnya
lebih berupa hukuman respons yang keras dibanding
laki laki pelaku kejahatan dan hal tersebut terjadi
karena perempuan pelaku kejahatan seperti Melinda
dan Afriani dianggap gagal mematuhi sterotype gender
yang dilekatkan kepadanya.
Pada tanggal 29 Agustus 2012, Pengadilan
Negeri Jakarta telah memvonis Afriani Susanti
dengan hukuman penjara selama 15 tahun.

Dipihak lain Afriani Susanti pun dianggap


telah menentang budaya patriarkhis karena ia tampil
“tidak lazimnya sebagai perempuan baik baik”. Dalam
usia 29 tahun dia masih single, melakukan pekerjaan
di luar rumah, mandiri, menyetir kendaraan, suka
dengan kehidupan malam dan berani mencari jodoh
secara terang terangan melalui media online dan
datang dari kalangan ekonomi menengah.
Para ahli mengatakan bahwa skala penilaian
antara laki laki dan perempuan tidak sama. Hal menarik lainnya adalah melihat Melinda
Maskulinitas dan feminitas merupakan dua hal yang Dee dan Afriani Susanti menutupi rambut mereka
sangat berbeda (Cohen dan Young). Karena seperti dengan penutup kepala ketika menghadiri persidangan
yang dikatakan oleh Cavadino dan Dignan dalam kasus mereka masing masing.
Shelley Dove perempuan tidak hanya dinilai dari
tindakannya akan tetapi juga berdasarkan pada gender
mereka (2011:5).
Dikotomi antara “Good Enough Mother”
dan “Bad Mother” juga dilekatkan pada ibu penderita
HIV-AIDS, seperti yang ditulis oleh Tracy Morrison:
“Doubly Damned: The Experience of HIV-positive
Maternity” dalam jurnal Psychology in Society no. 41,
2011
Akibatnya, ketika perempuan berusaha
melakukan peran yang dilakukan laki laki secara

79
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

pengguna di Facebook yang menggalang hukuman


mati bagi AS. Beberapa diantaranya menggunakan
julukan yang mengacu pada bentuk tubuh Afriani
Susanti, seperti “Badak Bermuka Lima”, “Si Tampang
Babi”. Sementara di YouTube ada yang menjuluki
Afriani sebagai “Si Gendut Bermuka Jamban”.
Afriani sudah ditekan dan dipojokan jauh sebelum
persidangan dirinya dimulai. Sementara hampir semua
pengemudi lain yang juga mencelakakan orang, tidak
mendapat reaksi sekeras seperti yang dialami oleh
Afriani Susanti. Dalam hal ini media sosial dan media
massa telah berperan sebagai hakim.
Dalam masyarakat patriarkhis seperti
masyarakat kita maka terdapat dikotomi dalam
masyarakat bila menyangkut tindakan perempuan
dan laki laki. Pada perempuan dilekatkan sejumlah
“tindakan yang sesuai dengan kodrat perempuan””
begitupun untuk laki laki. Oleh karena itu apabila
perempuan melakukan kejahatan maka hujatan dan
Mengapa fenomena ini terjadi kiranya dapat kutukan yang akan menimpanya akan berlipat kali
dijelaskan dengan menggunakan teori Kekerasan bila dibandingkan kejahatan tersebut dilakukan laki
Simbolik yang diperkenalkan oleh Pierre Bourdieu. laki. Karena dianggap pelaku kejahatan perempuan
Menurut Bourdieu, asumsi dasar dari teori ini mengingkari kodratnya sebagai perempuan. Tentu
adalah pada setiap masyarakat akan ada kelompok saja kriteria “kodrat perempuan baik baik” tergantung
yang dominan dan kelompok lain yaitu kelompok pada konteks budaya masing masing tempat.
yang didominasi. Tapi ironinya, menurut Bourdieu Teori kekerasan simbolik yang diperkenalkan
dominasi ini tidak selalu memunculkan penolakan dari oleh Pierre Bourdieu juga dipakai dalam paper ini.
pihak yang didominasi, malah sebaliknya dominasi Teori tersebut menyatakan bahwa kekerasan simbolik
acapkali disetujui oleh korbannya. Sehingga kekerasan dilakukan oleh suatu kelompok yang lebih dominan
yang dilakukan tidaklah dirasakan sebagai kekerasan dengan melalui pemaksaan pemikiran dan persepsi
oleh sang korban. terhadap kelompok lain yang tersubordinat dalam
Dengan memakai penutup rambut, baik masyarakat sehingga lama kelamaan masyarakat
Melinda Dee maupun Afriani Susanti menyetujui menganggap pemaksaan tersebut sebagai sesuatu hal
untuk “didominasi”, karena dengan cara demikian yang sah dan adil. Melinda Dee dan Afriani Susanti
keduanya menunjukan bahwa mereka berdua telah ketika menghadiri persidangan kasus mereka masing
berubah, telah bertransformasi menjadi sosok masing menutupi kepala mereka untuk memberikan
perempuan yang baik, submisif dan “sesuai dengan kesan bahwa mereka sekarang “sudah berubah menjadi
kodrat perempuan”. perempuan baik baik”.
Dengan melakukan pengkotakan antara
3. Kesimpulan. pelaku kejahatan perempuan dan pelaku kejahatan laki
Selaku Senior Relations Manager di Citibank laki maka kita semua, termasuk media massa, sedikit
Jakarta di awakl tahun 2011, Melinda Dee, 48 tahun, banyak bertanggung jawab dalam mengentalkan dunia
dianggap telah bersalah menurut Undang Undang maskulin.
Tindak Pidana Pencucian uang pada tanggal 7 Maret
2012. Akan tetapi jauh sebelum vonis jatuh kepadanya,
Melinda Dee telah dihujat dan dijadikan bahan olok Daftar Pustaka
olok, terutama bentuk payudara dan operasi implant
yang dilakukannya. Kehidupan pribadinya pun Azeharie,Suzy : Afriani Susanti, paper untuk Seminar
dijadikan obyek tertawaan dan cacian masyarakat di Nasional Inovasi dan Teknologi Pemanfaatan
media sosial termasuk media massa. Tidak kurang dari ICT dan Pembentukan Karakter Bangsa Dalam
25 akun Facebook yang mengatas namakan Melinda Mendukung Industri Kratif untuk Keunggulan
Dee, salah satu diantaranya memplesetkan namanya Daya Saing Indonesia, Bandung, Juni, 2012.
menjadi “Maling Dia” atau mengisi statusnya sebagai
“maling atau pencuri”. Cohen, Stanley dan Young, Jock : The Manufacture of
Sementara Afriani Susanti, 29 tahun, pada News, Social Problems, Deviance and
tanggal 22 Januari 2012 menabrak sekumpulan orang Mass Media, UIniversity of Michigan.
di dekat Patung Pak Tani. Sosok Afriani Susanti
dijadikan sebagai bulan bulanan. Tercatat ada 22

80
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Menggugat Kesetaraan Gender sebagai Vision Bangsa

Yoyoh Hereyah 1*)

1. Pendahuluan tersebut. Ada beberapa contoh regulasi ‘tak ramah’


perempuan yang dilakukan di berbagai wilayah di
Menarik untuk mengetahui kiprah perempuan Indonesia.
dalam ranah public dan domestic. Sosok yang selalu Regulasi ‘Tak Ramah’ Perempuan tersebut
di anggap misterius oleh sebagian kaum lelaki. sebagai berikut :
Dicintai sekaligus dibenci, dijunjung tinggi sekaligus - Perda Provinsi Aceh No. 14/2003 tentang Khalwat
direndahkan, diminati sekaligus dinikmati. Betapa - Perda Kota Tangerang No. 8/2005 tentang
kompleks dan getas dunia yang melingkupi kaum Pelarangan Pelacuran
perempuan. - Perda Kota Bengkulu No. 24/2000 tentang
Di belahan dunia manapun, mulai dengan Larangan Pelacuran dalam Kota Bengkulu
karakter budaya yang mengusung kebebasan hingga - Perda Provinsi Gorontalo No. 10/2003 tentang
yang tradisional dalam memandang perempuan, tetap Pencegahan Maksiat
saja menempatkan perempuan sebagai warga kelas - Perda Kabupaten Tasikmalaya No. 28/2000
dua dunia. Suaranya tidak terlalu digubris. Sekalipun tentang Pemberantasan Pelacuran
sesekali muncul di permukaan,perempuan lebih di - Perda Kabupaten Majalengka 14 Maret 2009
tempatkan sebagai pemanis dan artificial, tak lebih tentang Prostitusi
dari itu. - Perda Kabupaten Indramayu No. 4/2001 tentang
Memang ada beberapa perempuan yang Prostitusi
menonjol dan berkiprah hebat di ranah public namun - Perda Kabupaten Garut No. 6/2000 tentang
secara keseluruhan tetap perempuan di pandang lebih Kesusilaan
rendah dari teman jenisnya, lelaki. - Perda Kabupaten Cilacap No. 21/2003 tentang
Perjalanan panjang sosok perempuan untuk Pemberantasan Pelacuran
mengurangi ketidak seimbangan kedudukannya - Perda Kabupaten Bekasi No. 10/2002 tentang
berlangsung terus tiada henti hingga saat kini. Di Larangan Perbuatan Tuna Susila
Indonesia sendiri, perjuangan perempuan di mulai - Perda Kabupaten Sumenep No. 3/2002 tentang
oleh sosok Ibu Kartini . Puncaknya saat terjadi krisis Larangan Tempat Maksiat
berdarah pada tahun 1998 hingga menghasilkan - Perda Provinsi Aceh No. 5/2000 tentang
sebentuk reformasi pemerintahan yang terus bergulir Pelaksanaan Syariah Islam
hingga saat ini. - Perda Bupati Cianjur No. 15/2006 tentang Pakaian
Namun lagi-lagi peristiwa berdarah tersebut Dinas Harian Pegawai di Lingkungan Kabupaten
banyak menyisakan kisah kelam terhadap sosok Cianjur
perempuan yang dijadikan korban kebiadaban - Perda Kabupaten Enrekang No. 16/2005 tentang
peristiwa tersebut. Busana Muslim
Kaum perempuan minoritas cina menjadi - Perda Kabupaten Maros No. 16/2005 tentang
korban kebiadaban peristiwa itu. Namun berangkat Berpakaian Muslim
dari peristiwa tersebut akhirnya melahirkan sebuah - Perda Kabupaten Pesisir Selatan No. 4/2005
lembaga independent yang berjuang untuk kaum tentang Berpakaian Muslim dan Muslimah
perempuan. Komnas Perempuan adalah sebuah - Surat Keputusan Bupati Pandeglang No. 9/2004
lembaga perjuangan perempuan yang terus menerus tentang Seragam Sekolah SD, SMP, SLTA
memberikan advokasi dan melakukan pemberdayaan - Surat Edaran Bupati Indramayu 2001 tentang
terhadap perempuan dan hak-hak. Wajib Berbusana Muslim dan Pandai Baca Al-
Meski secara lembaga sudah ada yang Quran untuk Siswa Sekolah
memperjuangkan hak-hak perempuan, namun tetap Memang bukan jalan yang tiada berujung
saja di sana-sini ada upaya untuk mengkebiri hak-hak untuk memperjuangkan kesetaraan antara lelaki

1 *) Penulis dalah pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana, Jakarta.

81
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dan perempuan. Selalu ada titik temu yang dapat selalu menjadi pihak yang teraniaya dan kalah.
diupayakan, dalam menggugat kesetaraan tersebut. Perlunya meluruskan persepsi seks (jenis kelamin),
kodrat dan gender di antaranya, akan membuat kedua
2. Pembahasan belah pihak untuk memahami keberadaan mereka
Menelisik Kedudukan Perempuan dalam Agama dalam pentas kehidupan ini.

Al-Quran, surat al-Hujurat ayat 14 berbunyi: Seks , Gender dan Kodrat Perempuan
‘Sesungguhnya telah Aku ciptakan kalian laki-laki
dan perempuan dan Aku jadikan kalian berbangsa Seks atau jenis kelamin adalah hal paling
dan bersuku-suku agar kalian lebih saling mengenal; sering dikaitkan dengan Gender dan kodrat. Laki-laki
sesungguhnya yang mulia di antara kalian adalah yang memiliki penis dan buah zakar, mengalami mimpi
paling takwa.’ basah, memproduksi sperma dan mengeluarkannya,
Hadist Nabi yang berbunyi :’Sesungguhnya sedangkan perempuan memiliki vagina, dapat
Allah tidak melihat fisik dan rupa kamu, tetapi mengandung, melahirkan dan menyusui, suatu
melihat hati dan amal perbuatan kamu’ ( H R keadaan biologis yang dimiliki oleh masing-masing
Muslim ).Alangkah indah dan harmonisnya hidup ini jenis kelamin dan secara kodrat mereka berbeda
andai saja nukilan salah satu teks-teks agama di atas satu sama lain. Secara alamiah, perbedaan-perbedaan
dilaksanakan secara konsisten dan ‘kaffaah’ oleh semua tersebut bersifat tetap, tidak berubah dari waktu ke
manusia di dunia tanpa melihat SARA. waktu dan tidak dapat dipertukarkan fungsinya satu
Khususnya lelaki dan perempuan, terjadinya sama lain. Hal-hal seperti ini yang kemudian kita sebut
sinergi yang luarbiasa di antara mereka untuk dengan kodrat.
membangun peradaban dunia yang ‘seindah surga’. Gender sama sekali berbeda dengan pengertian
Sebuah harapan yang sedang diperjuangkan hingga jenis kelamin. Gender bukan jenis kelamin. Gender
saat ini. bukanlah perempuan ataupun laki-laki. Gender hanya
Sekarang ini, kita semua melihat bahwa memuat perbedaan fungsi dan peran sosial laki-laki
kehidupan masyarakat manusia sedang menuju dan perempuan, yang terbentuk oleh lingkungan tempat
tuntutan-tuntutan demokrasi, keadilan penegakan kita berada. Gender tercipta melalui proses sosial
hak-hak asasi manusia. Semua tema ini meniscayakan budaya yang panjang dalam suatu lingkup masyarakat
adanya kesetaraan manusia. tertentu, sehingga dapat berbeda dari satu tempat ke
Dan semua ini merupakan nilai-nilai yang tetap tempat lainnya
diinginkan oleh kebudayaan manusia disegala tempat Dengan kata lain Gender adalah fungsi dan
dan zaman. Tuhan juga tentu menghendaki semua peran sosial laki-laki dan perempuan dalam lingkungan
nilai ini terwujud dalam kebudayaan manusia. masyarakat. Selalu ada perbedaan Peran dan fungsi
Membangun peradaban yang berkeadilan social laki-laki dan perempuan yang terbentuk oleh
adalah tugas semua umat manusia tanpa terkecuali lingkungan di antara keduanya. Sepanjang yang kita
baik lelaki maupun perempuan. Meski kenyataan yang ketahui sebenarnya fungsi dan peran gender dapat
sekarang masih jauh dari harapan namun berbagai dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan karena
upaya terus dilakukan untuk mewujudkan tatatan tidak menyalahi kodrat keduanya.
dunia yang lebih baik. Gender juga berubah dari waktu ke waktu
Sebuah dunia bisa lebih baik dan maju bila sehingga bisa berlainan dari satu generasi ke generasi
kedudukan para penghuninya sama dan sederajat berikutnya.
tanpa ada yang merasa lebih tinggi. Implikasi dari
hal ini melahirkan sebuah pola hubungan yang saling Gender Tidak Melawan Kodrat
menghargai dan menghormati satu dengan yang lain.
Sebagaimana yang Tuhan indikasikan dalam Mengapa selama ini orang sering
teks-teks agama, seperti yang tertera di atas. Namun mencampuradukkan pengertian Gender dan kodrat?
kenyataan yang ada sekarang memang berbicara lain. Dikarenakan perbedaan kodrat yang dimiliki
Banyaknya ketimpangan hubungan antara lelaki dan perempuan dan laki-laki tersebut, masyarakat
perempuan di belahan dunia manapun, memaksa mulai memilah-milah peran sosial seperti apa yang
kedua belah pihak untuk introspeksi dan mereorientasi (dianggap) pantas untuk laki-laki dan bagian mana
pola hubungan yang terjalin selama ini. yang (dianggap) sesuai untuk perempuan.
Dalam banyak kasus yang terjadi perempuan Misalnya, hanya karena kodratnya perempuan

82
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

mempunyai rahim dan bisa melahirkan anak, sifat-sifat Gender tersebut. Contoh, Seorang suami
maka kemudian berkembang anggapan umum di malu untuk bekerja di sektor domestik karena takut
masyarakat bahwa perempuanlah yang bertanggung Dianggap bukan laki-laki sejati. Padahal, suami yang
jawab mengurus anak. Selanjutnya, anggapan tersebut memasak dan mengasuh anak tidak akan berubah
semakin berkembang jauh di mana perempuan fungsi biologisnya menjadi perempuan, demikian pula
dipandang tidak pantas sibuk di luar rumah karena sebaliknya, perempuan yang mencari nafkah menjadi
tugas perempuan mengurus anak akan terbengkalai. supir tidak akan berubah menjadi seorang laki-laki
Kebiasaan ini lama kelamaan berkembang di di keesokan harinya. Jadi jelas bahwa, bertukar peran
masyarakat menjadi suatu tradisi dimana perempuan social ( wilayah domestic dan wilayah public ) antar
dianalogikan dengan pekerjaan-pekerjaan domestik laki-laki dan perempuan sama sekali tidak menyalahi
dan ‘feminin’ sementara laki-laki dengan pekerjaan- atau melawan kodrat.
pekerjaan publik dan ‘maskulin’. Peran Gender adalah Berbagi dan bertukar peran Gender dalam
peran yang diciptakan masyarakat bagi lelaki dan kehidupan sehari-hari secara harmonis dapat
perempuan. Peran Gender terbentuk melalui berbagai membangun masyarakat yang lebih terbuka dan maju,
sistem nilai termasuk nilai-nilai adat, pendidikan, karena semua orang mempunyai kesempatan, peluang
agama, politik, ekonomi, dan lain sebagainya. dan penghargaan yang sama saat mereka memilih
Sebagai hasil bentukan sosial, tentunya peran pekerjaan yang diinginkannya.
Gender bisa berubah-ubah dalam waktu, kondisi Laki-laki maupun perempuan tidak dibatasi
dan tempat yang berbeda sehingga sangat mungkin ruang geraknya untuk memanfaatkan kemampuannya
dipertukarkan diantara laki-laki dan perempuan. semaksimal mungkin di bidang pekerjaan yang sesuai
Mengurus anak, mencari nafkah, mengerjakan pekerjaan dengan minat dan keahliannya Dengan demikian,
rumah tangga (memasak, mencuci, dll) adalah peran peran Gender yang seimbang memicu semakin
yang bisa dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan, banyak sumberdaya manusia produktif di masyarakat,
sehingga bisa bertukar tempat tanpa menyalahi kodrat. yang dapat menyumbangkan kemampuannya untuk
Dengan demikian, pekerjaan-pekerjaan kemajuan bersama.
tersebut bisa kita istilahkan sebagai peran Gender.
Jika peran Gender dianggap sebagai sesuatu yang Kesetaraan Gender
dinamis dan bisa disesuaikan dengan kondisi yang
dialami seseorang, maka tidak ada alasan lagi bagi Tidak sedikit orang yang masih berpikir bahwa
kita untuk menganggap aneh seorang suami yang membicarakan kesetaraan Gender adalah sesuatu
pekerjaan Sehari-harinya memasak dan mengasuh yang mengada-ada. Hal yang terlalu dibesar-besarkan.
anak-anaknya, sementara istrinya bekerja di luar Kelompok orang yang berpikir konservatif seperti ini
rumah. Karena di lain waktu dan kondisi, ketika sang menganggap bahwa kedudukan perempuan dan laki-
suami memilih bekerja di luar rumah dan istrinya laki dalam keluarga maupun dalam masyarakat memang
memilih untuk melakukan tugas-tugas rumah tangga, harus berbeda.
juga bukan hal yang dianggap aneh. ‘Perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi,
Dalam masyarakat tradisional-patriarkhi (yaitu percuma menghabiskan biaya saja, toh nantinya
masyarakat yang selalu memposisikan laki-laki lebih akan kembali juga masuk dapur juga’, atau saat
tinggi kedudukan dan perannya dari perempuan) kita dipertanyakan ‘apakah anak perempuan atau laki-laki
dapat melihat dengan jelas adanya pemisahan yang yang akan diberikan kesempatan untuk meneruskan
tajam bukan hanya pada peran Gender tetapi juga sekolah’.
pada sifat Gender. Misalnya, laki-laki dituntut untuk Dari ungkapan tersebut mencerminkan tidak
bersifat pemberani dan gagah perkasa sedangkan adanya kesetaraan Gender yaitu:
perempuan harus bersifat lemah lembut dan penurut.
Padahal, laki-laki maupun perempuan adalah manusia • Perempuan tidak diberikan kesempatan yang
biasa, yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama dengan laki-laki untuk mendapatkan ilmu
dibawanya sejak lahir. pengetahuan yang berguna bagi dirinya dan
Sifat lemah lembut, perasa, pemberani, lingkungannya
penakut, tegas, pemalu dan lain sebagainya, bisa • Laki-laki tidak diberikan penghargaan yang sama
ada pada diri siapapun, tidak peduli apakah dia dengan perempuan jika mereka memilih ‘masuk
perempuan atau laki-laki. Sayangnya, konstruksi dapur’.
sosial di masyarakat merubah pandangan ‘netral’ pada

83
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Pemikiran seperti ini umumnya muncul kesetaraan Gender dengan jenis pekerjaan yang dilakukan
terutama pada kelompok masyarakat tradisional- oleh perempuan. Namun, melihat contoh kedua
patriarkhi yang masih menganggap bahwa sudah keluarga di atas, jelas bagi kita bahwa jenis pekerjaan
kodratnya perempuan untuk melakukan pekerjaan di seseorang ataupun tempat bekerja yang dipilih oleh
dapur. seseorang bukanlah ukuran yang dapat menunjukkan
Bahwa peran Gender tidak sama dengan kodrat. adanya kesetaraan Gender. Kesetaraan Gender
Bukan kodratnya perempuan untuk masuk dapur, ditunjukkan dengan adanya kedudukan yang setara
karena kegiatan memasak di dapur tidak ada kaitannya antara laki-laki dan perempuan di dalam pengambilan
dengan ciri-ciri biologis yang ada pada perempuan. keputusan dan di dalam memperoleh manfaat dari
Kegiatan memasak di dapur (atau kegiatan domestik peluang-peluang yang ada di sekitarnya. Kesetaraan
lainnya) adalah suatu bentuk pilihan pekerjaan dari Gender memberikan penghargaan dan kesempatan yang
sekian banyak jenis pekerjaan yang tersedia (misalnya sama pada perempuan dan laki-laki dalam menentukan
guru, dokter, pilot, supir, montir, pedagang, dll), yang keinginannya dan menggunakan kemampuannya secara
tentu saja boleh dipilih oleh perempuan ataupun laki- maksimal di berbagai bidang. Tidak peduli apakah dia
laki. seorang ibu rumah tangga, presiden, buruh pabrik,
Kesetaraan Gender memberikan pilihan, peluang supir, pengacara, guru ataupun profesi lainnya, jika
dan kesempatan tersebut sama besarnya pada perempuan kondisi-kondisi tersebut tidak terjadi pada dirinya
dan laki-laki. maka dia tidak dapat dikatakan telah menikmati
adanya kesetaraan Gender.
Bagaimana Peran Gender Berlaku di Masyarakat Di lain pihak, berkembangnya isu Gender
di masyarakat dan maraknya inisiatif-inisiatif
Supaya lebih jelas bagaimana kita bisa melihat yang memperjuangkan kesetaraan Gender juga
kesetaraan Gender terjadi dalam lingkup kegiatan memicu sebagian orang menjadi berpikir dikotomis.
sehari-hari, berikut ilustrasi sederhana yang terjadi Terminologi ‘kesetaraan Gender’ seringkali
pada dua keluarga: disalahartikan dengan mengambil alih pekerjaan
Yang pertama adalah seorang istri yang memilih dan tanggung jawab laki-laki. Kondisi seperti
bekerja di rumah Dan suaminya memilih bekerja ini menyiratkan adanya kesimpangsiuran dalam
buruh di pabrik. Pada saat mengambil keputusan di memaknai kesetaraan Gender.
keluarga, istri bebas menentukan apakah dia ingin Kesetaraan Gender bukan berarti memindahkan
bekerja di luar atau di dalam rumah. Demikian juga semua pekerjaan laki-laki ke pundak perempuan, bukan
sang suami tidak keberatan untuk bertukar peran pula mengambil alih tugas dan kewajiban seorang
suatu saat istrinya mempunyai kesempatan bekerja suami oleh istrinya. Jika hal ini yang terjadi, bukan
di pabrik. Dalam hal ini kita bisa mengatakan bahwa ‘kesetaraan’ yang tercipta melainkan penambahan
telah tercipta kesetaraan Gender di dalam keluarga beban dan penderitaan pada perempuan.
tersebut. Istri tidak dipaksa suami untuk tinggal Inti dari kesetaraan Gender adalah menganggap
di rumah dan suami tidak diharuskan bekerja di semua orang pada kedudukan yang sama dan sejajar
pabrik. Mereka memilih peran tersebut atas dasar (equality), baik itu laki-laki maupun perempuan.
kemampuan dan keinginan masing-masing pihak, Dengan mempunyai kedudukan yang sama, maka setiap
tidak ada paksaan ataupun tekanan dari istri maupun individu mempunyai hak-hak yang sama, menghargai
suami. Kesetaraan Gender tercipta manakala istri dan fungsi dan tugas masing-masing, sehingga tidak ada
suami mempunyai peluang yang sama untuk memilih salah satu pihak yang mereka berkuasa, merasa lebih
jenis pekerjaan yang disukainya dan mempunyai posisi baik atau lebih tinggi kedudukannya dari pihak lainnya.
yang sama saat mengambil keputusan Dalam keluarga. Singkatnya, inti dari kesetaraan Gender adalah
Yang kedua, adalah seorang perempuan yang kebebasan memilih peluang-peluang yang diinginkan
bekerja sebagai pengacara atas desakan sang suami. tanpa ada tekanan dari pihak lain, kedudukan dan
Sang istri selalu bekerja dibawah tekanan suami, tidak kesempatan yang sama di dalam pengambilan keputusan
mempunyai kebebasan mengeluarkan pendapatnya dan di dalam memperoleh manfaat dari lingkungan.
dan tidak mempunyai kesempatan untuk memilih
pekerjaan lain yang diinginkannya. Kita seringkali Ketidakadilan Gender
membuat dan menilai sesuatu hanya dari penampakan
luarnya saja. Demikian pula halnya dengan kesetaraan Ketidakadilan Gender terjadi manakala
Gender. Orang sering menghubung-hubungkan seseorang diperlakukan berbeda (tidak adil) berdasarkan

84
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

alasan Gender ( peran dan fungsi sosial di lingkungan laki-laki yang hanya mencapai 41%nya.
masyarakatnya ) . Misalnya, seorang perempuan yang
ditolak kerja sebagai supir bis karena supir dianggap b. Pelabelan Negatif pada Perempuan (Stereotype)
bukan pekerjaan untuk perempuan, atau seorang laki-
laki yang tidak bisa menjadi guru TK karena dianggap “isi kepala perempuan itu: satu pikiran dan sembilan
tidak bisa berlemah lembut dan tidak bisa mengurus sisanya hanya emosi saja”
anak-anak kecil. Label negatif senada banyak kita temukan di
Ketidakadilan Gender bisa terjadi pada masyarakat. Contohnya, jika perempuan pulang larut
perempuan maupun laki-laki. Namun pada kebanyakan malam dari tempatnya bekerja dipandang sebagai
kasus, ketidakadilan Gender Lebih banyak terjadi pada perempuan tidak benar, sedangkan jika laki-laki
perempuan. Itulah juga sebabnya masalah-masalah dianggap pekerja keras. Padahal mungkin mereka
yang berkaitan dengan Gender sering diidentikkan mempunyai jenis pekerjaan dan kesibukan yang sama.
dengan masalah kaum perempuan. Citra buruk perempuan yang emosional, tidak rasional,
Bentuk-bentuk ketidakadilan gender sebagai lemah, cerewet, pendendam, penggoda dan lain
berikut : Penomorduaan (subordinasi), pelabelan sebagainya, secara tidak langsung telah menghakimi
(stereotype), marjinalisasi, beban kerja berlebih (multi dan menempatkan perempuan pada posisi yang tidak
burned), kekerasan. berdaya di masyarakat.
Dalam pepatah Jawa bahkan disebutkan bahwa
a. Penomorduaan (Subordinasi) perempuan itu kanca wingking (berperan di belakang)
yang swarga nunut neraka katut (ke surga ikut ke
Penomorduaan atau subordinasi pada dasarnya neraka juga menurut saja). Dengan label-label negatif
adalah pembedaan perlakuan terhadap salah satu seperti itu, mustahil bagi perempuan untuk dapat
identitas sosial, dalam hal ini adalah terhadap memperoleh kedudukan yang sejajar dengan laki-laki
perempuan. Dalam kultur budaya kita di Indonesia, dalam pandangan masyarakat. Perempuan selalu akan
perempuan masih dinomorduakan dalam banyak tertinggal di belakang karena dianggap memang posisi
hal, terutama dalam pengambilan keputusan. Suara terbaiknya ada di belakang laki-laki.
perempuan dianggap kurang penting dalam proses
pengambilan keputusan, terutama yang menyangkut c. Marjinalisasi
kepentingan umum. Contah lain dalam bidang
pendidikan. Perempuan masih sering dinomorduakan, Sebagai akibat langsung dari penomorduaan
terutama pada lingkup keluarga di pedesaan atau (subordinasi) posisi perempuan serta melekatnya
di kalangan masyarakat yang lemah dalam status label-label buruk pada diri perempuan (stereotype),
ekonominya. perempuan tidak memiliki peluang, akses dan
Hasil survei BPS tahun 2000 diketahui bahwa kontrol -seperti laki-laki- dalam penguasaan sumber-
jumlah perempuan di Indonesia hampir setengahnya sumber ekonomi. Dalam banyak hal, lemahnya
(49,9%) dari jumlah penduduk lakilaki (50,1%). posisi seseorang dalam bidang ekonomi mendorong
Dari jumlah tersebut, pada tahun 20011 terdapat pada lemahnya posisi mereka dalam pengambilan
14,54% perempuan yang buta huruf (dibandingkan keputusan. Lebih jauh hal ini akan berakibat pada
laki-laki 6,87%) dan sebesar 12,28% pada tahun terpinggirkan atau termarginalkannya kebutuhan dan
2003 (dibandingkan dengan laki-laki 5,48%). Padahal kepentingan pihak-pihak yang lemah tersebut, dalam
pada saat yang sama, di negara-negara maju, jumlah hal ini adalah perempuan.
perempuan yang mengenyam pendidikan tinggi Di kantor-kantor, staf perempuan sulit
(setingkat universitas) lebih tinggi dibandingkan mendapatkan posisi pengambil keputusan. Perempuan
dengan laki-laki. Sebagai contoh, di New Zealand dianggap masih tidak mampu untuk melakukan
tercatat 89% pelajar perempuan melanjutkan tugas-tugas penting dan serius seperti menangani
pendidikan ke tingkat universitas dibandingkan proyek-proyek pembangunan. Fenomena seperti ini
pelajar laki-laki yang hanya mencapai 62%; di Iceland umum terjadi dalam tubuh instansi pemerintahan,
terdapat 80% pelajar perempuan yang memutuskan baik skala nasional maupun daerah. Staf perempuan
ingin masuk ke tingkat lebih tinggi dibandingkan yang terlibat dalam struktur kepengurusan atau
pelajar laki-laki yang hanya mencapai 42%; dan pengelolaan sebuah proyek, mereka cenderung sulit
di Inggris dilaporkan bahwa 49% perempuan mendapatkan posisi pengambil keputusan proyek.
mengenyam pendidikan universitas dibandingkan Kebanyakan, staf perempuan lebih berfungsi sebagai

85
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

‘peran pembantu’, misalnya untuk mencatat hasil akan berbalik menjadi senjata makan tuan. Beban
rapat, mengetik laporan, dan peran lainnya yang tidak kerja perempuan menjadi semakin bertambah banyak
memungkinkan mereka untuk mempunyai akses dan dengan tambahan kegiatan-kegiatan yang ingin dia
kontrol langsung ikuti di luar rumah. Hal ini disebabkan karena pada
Pembedaan posisi dan kedudukan perempuan saat yang bersamaan perempuan masih terbebani
di tempat bekerja berakibat bukan hanya pada dengan setumpuk tugas dan pekerjaan di dalam rumah
terbatasnya manfaat finansial yang diterima (gaji), tangganya (domestik).
namun juga perempuan tidak mempunyai akses ‘Jangan sampai ketika perempuan sadar Gender
dan kontrol terhadap program-program kerja yang kemudian menjadi tidak mau membuatkan kopi untuk
direncanakan, apakah akan berimplikasi positif atau suaminya dan membuat situasi rumah tangga menjadi
negatif terhadap perempuan, atau malah sama sekali berantakan’. Celotehan seperti itu diungkapkan kaum
mengesampingkan kepentingan dan kebutuhan laki-laki. Pertanyaannya: Apakah hanya perempuan
perempuan (buta Gender). yang bisa membuat kopi? Apakah hanya perempuan
Dalam lingkup masyarakat tradisional seperti yang harus menjaga situasi rumah tangga tetap
yang ada di banyak tempat di Indonesia, kondisi harmonis? Apakah hanya tugas perempuan untuk
perempuan yang terpinggirkan dianggap lumrah dan membuat rumah tangga bahagia? Jika jawabannya
biasa. Seperti sudah ada aturan tidak tertulis bahwa tidak, maka tidak perlu takut bahwa perempuan yang
perempuan tidak aktif diikutkan dalam pertemuan- sadar Gender akan membuat situasi di rumah tangga
pertemuan penting di masyarakat (misalnya dalam menjadi runyam.
kepengurusan lembaga adat atau musbang) karena Terlebih lagi, bukan hanya perempuan yang
laki-laki yang ditempatkan pada posisi pemegang harus sadar Gender, tetapi juga laki-laki sebagai bagian
kontrol dan pembuat keputusan. Lebih jauh lagi, dari keluarga yang mempunyai hak dan kewajiban
perempuan yang berasal dari etnis minoritas (misalnya yang setara dalam keluarga.
imigran pendatang) biasanya memiliki peluang Keluarga yang sudah sadar Gender akan lebih
partisipasi yang lebih sempit lagi karena mereka tidak menyadari bahwa kebahagiaan rumah tangga adalah
diperhitungkan sebagai bagian dari adat asli yang tanggung jawab bersama dan Gender tidak dijadikan
menetapkan norma-norma yang berlaku di tempat alasan bagi perempuan untuk berbuat semena-mena
mereka tinggal. Aturan-aturan tradisional seperti ini terhadap laki-laki ataupun sebaliknya.
diperparah dengan perangkat hukum dan birokrasi Jadi jelas bahwa kekhawatiran-kekhawatiran
negara kita yang tidak sensitif Gender. tersebut sebenarnya tidak beralasan. Jika seluruh
Dengan berlanjutnya ketidakadilan Gender anggota keluarga, laki-laki maupun perempuan sudah
seperti ini, posisi perempuan semakin lemah sadar Gender maka beban tanggung jawab yang ada
dari sisi ekonomi dan selanjutnya berakibat pada dalam keluarga tersebut akan terbagi rata dan tidak
lemahnya posisi perempuan dalam pengambilan bertumpuk pada satu orang. Tidak pada istri, ibu,
keputusan di dalam keluarga. Dalam kondisi yang suami, anak dan anggota keluarga lainnya.
demikian menjadi mustahil bagi perempuan untuk Inti dari kesetaraan Gender seperti yang telah
memperjuangkan kebutuhan dan kepentingannya dibahas di muka, adalah saling menghargai hak-hak
serta untuk mendapatkan akses dan kontrol terhadap dan kewajiban masing-masing, saling membantu dan
sumberdaya, seperti kepemilikan dan penggunaan berbagi peran untuk meringankan beban pekerjaan satu
lahan. sama lain, karena semua jenis pekerjaan yang dilakukan
adalah sama pentingnya. Pekerjaan domestik tidak
d. Beban Kerja Berlebih (Multi-burdened) lebih rendah posisinya dari peran publik.
Jika seluruh anggota keluarga aktif dalam
Ketidakadilan Gender yang terjadi pada kegiatan publik, maka mereka dapat mencari alternatif
perempuan bisa berbentuk muatan pekerjaan yang waktu dan cara bagaimana kedua peran tersebut bisa
berlebihan. Hal inilah yang juga sering menjadi dilakukan bersama-sama, misalnya dengan mengatur
bahan diskusi dalam forum-forum yang membahas waktu secara bergiliran. Dengan demikian, masing-
tentang Gender. Sebagian orang khawatir bahwa masing mempunyai kesempatan yang sama untuk
jika perempuan semakin pintar, semakin maju, ikut mencurahkan waktu, tenaga dan kemampuan yang
aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial, meningkat dimilikinya secara maksimal ketika melakukan peran
kemampuan dan keahliannya di berbagai bidang, publik (mencari nafkah, berinteraksi sosial, dll)
maka pada akhirnya ‘kebebasan berekspresi’ tersebut maupun peran domestik (rumah tangga), karena tidak

86
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

terbebani dengan ‘antrian’ tugas-tugas lain yang harus ayat tersebut dengan perspektif gender, penelitian
dikerjakannya. terhadap autensitas hadis tersebut, untuk menemukan
Komunikasi dan keterbukaan tentunya menjadi hadis yang lebih sahih. Ini berarti memerlukan usaha
kunci untuk terciptanya kesetaraan Gender dalam, yang melibatkan antara ulama dengan berbagai orang
sehingga tidak ada salah satu pihak yang ‘terpaksa’ harus dan dengan bermacam-macam disiplin ilmu yang
mengalah untuk pihak lainnya. mempunyai perspektif gender .

e. Kekerasan f. Bias Gender dalam Pemberitaan

Kekerasan terhadap perempuan adalah salah Sepuluh Koran Ibukota yang beredar Jumat 29
satu bentuk ketidakadilan Gender yang mulai Januari 1993 yaitu : Berita Buana, Bisnis Indonesia,
ramai dibicarakan akhir-akhir ini dalam media. Kompas, Neraca, Pos Kota, Republika, Sinar
Bentuk kekerasan yang terjadi sangat beragam, mulai Pagi, dan Suara Karya. Berita yang menyangkut
dari kekerasan fisik (seperti pemukulan), kekerasan perempuan mengetengahkan perempuan yang mereka
psikis (misalnya, kata-kata yang merendahkan atau ketengahkan dalam pemberitaannya adalah sebagai
melecehkan), kekerasan seksual (contohnya perkosaan), berikut:
dll. Bentuk-bentuk kekerasan ini bisa terjadi pada siapa 1. Korban tindak kejahatan, terutama kekerasan
saja, dan dimana saja, bisa di wilayah pribadi (rumah (seksual dan penganiayaan)
tangga) atau di wilayah publik (lingkungan). 2. Korban suatu kekuatan diluar kekuasaan
Pada kebanyakan kasus, korban KDRT adalah dirinya (alam, penguasa)
perempuan. Tentu saja laki-laki pun bisa jadi korban 3. Objek seks, dan pendamping kisah yang
kekerasan dalam rumah tangga meskipun jumlahnya “dibintangi” laki-laki
jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah korban 4. Sebagai istri orang (subandy : 98: 142)
kekerasan terhadap perempuan. Dari sekitar 10 sampai
69 persen dari pasangan hidup di dunia, perempuan
menjadi korban kekerasan fisik dari pasangannya. 3. Simpulan
Prosentase ini belum termasuk pada kekerasan psikis
(mental) dan seksual, yang tentunya menimbulkan Berbagai persoalan yang menghadang
dampak lebih panjang dan kompleks bukan hanya perempuan di berbagai bidang kehidupan sepanjang
bagi korban kekerasan tersebut (perempuan) tapi juga masa membuat penulis tersadarkan, ada persoalan
bagi yang menyaksikan kekerasan tersebut terjadi di krusial yang sesungguhnya terjadi selama ini yang
dalam keluarga, yaitu anak-anak. sering kali menjadi silent killer bagi relasi perempuan
Setelah melihat penjelasan seks, kodrat dan dan laki-laki yait: kesetaraan gender.
Penulis menganggap menggugat kesetaraan
gender makin terkuak apa yang sesungguhnya terjadi
gender antara laki-laki dan perempuan adalah sebuah
dalam kehidupan social masyarakat kita dalam
keharusan bila menginginkan harmonisasi kehidupan
memaknai kehadiran manusia di dunia. Peran legitimasi
dan kemajuan dunia. Khususnya di Negara kita,
agama, sosial, budaya, ekonomi dan politik membuat
Indonesia.
jurang antara lelaki dan perempuan menganga lebar. Media adalah sebuah lembaga yang memberi
Sebagaimana yang dipaparkan di atas. tafsiran dorongan penuh bagi terciptanya kesetaraan gender
agama mempunyai kedudukan yang sangat strategis antara laki-laki dan perempuan. Kekerasan terhadap
dalam melanggengkan ketidakadilan gender maupun perempuan melalui pemberitaan, penyajian, potret
sebaliknya, yaitu dalam usaha menegakkan keadilan perempuan menurut kehendak media adalah salah
gender. Untuk itu diperlukan suatu pengkajian ulang satu bentuk ketidakadilan gender yang terjadi terhadap
terhadap keseluruhan tafsir agama dan implikasinya perempuan yang dilakukan oleh media.
terhadap ajaran dan prilaku keagamaan. Kajian Menelisik atas contoh-contoh pemberitaan yang
tersebut menyangkut identitas akar permasalahan ada tentang penyajian perempuan di media, menjadi
dan strategi pemecahannya.Suatu strategi advokasi keprihatinan bersama. Upaya-upaya positif dapat
bisa dipinjam untuk melakukan proses penyadaran dilakukan oleh media untuk memberikan penyajian
dan penafsiran ulang dengan pendekatan-pendekatan yang berimbang dan positif antara perempuan dan
sebagai berikut: apabila persoalannya terletak dalam laki-laki.
pengertian ayat al-Quran atau bunyi hadis, maka yang Media sebagai “alat” pencitraan bagi berbagai
perlu dilakukan adalah penafsiran ulang terhadap kepentingan mestinya memiliki peran yang cukup

87
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

signifikan untuk mendorong terciptanya kesetaraan


dan keadilan gender.
Apa yang menjadi harapan kita semua dapat
tercipta bila media memberlakukan kesetaraan gender
dalam melakukan penyajian informasi, berita terhadap
gender yang ada.

Daftar Pustaka

Ceramah oleh Menteri Negara Pemberdayaan


Perempuan RI, pada tanggal 21 Juni 2001 pada
acara Sarasehan Representasi Perempuan dan
Pemilihan Umum. Sumber: Data dirumuskan
oleh Divisi Perempuan dan Pemilihan Umum
CETRO. 2001
St. Sundari Maharto, “Perempuan dalam Budaya
Jawa”, dalam Hj. Bainar, Wacana Perempuan Ke-
Indonesiaan da Kemodernan, (Jakarta: CIDES)
Baroroh Baried, “Konsep Wanita dalam Islam”, dalam
Wanita Islam Indonesia Kjian Tekstual dan
Kontekstual (Jakarta: INIS, 1993),.
Mansour Fakih, Analisis Gender dan Transformasi
Sosial (Yogyakrta: Pustaka Pelajar, 1999).
KH.Husein Muhammad, ‘Fiqh Perempuan: Refleksi
Kiai Atas Wacana Agama dan Gender’. (Jogja :
LKIS,2001)
Idi Subandy , Wanita dan Media:’ Konstruksi Ideologi
Gender Dalam Ruang Publik Orde Baru’.
(Bandung: Rosdakarya, 1998)
Wikipedia Bahasa Indonesia

88
Bagian III :

Peran dan Tantangan New Media bagi


Pembangunan di Era Globalisasi
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Twitter “Anak” New Media yang Revolusioner


(Medium Pembangun Globalisasi)
G. Genep Sukendro
dan
Sisca Aulia 1*)

Abstrak
Media mulai berubah wujud untuk tetap selalu menjadi senjata ampuh yang mengarahkan dan menyampaikan
kabar. Dan begitu juga dengan publik sekarang lebih powerful di era media sosial. Berkembangnya teknologi
komunikasi dan informasi (information and communication technology/ICT) selama dekade terakhir membawa
tren baru di dunia industri komunikasi, yakni hadirnya beragam media yang menggabungkan teknologi komunikasi
baru dan teknologi komunikasi massa tradisional. Pada dataran praktis maupun teoritis, fenomena yang sering
disebut sebagai konvergensi media ini memunculkan beberapa konsekuensi penting. Konvergensi media memberikan
kesempatan baru yang radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk informasi
baik yang bersifat visual, audio, data, dan sebagainya
Dalam dunia maya, begitu banyak jejaring sosial yang mengalami pertumbuhan begitu pesat diantaranya twitter.
Di Indonesia, memang twitter kalah populer dibandingkan dengan facebook yang saat ini sudah mencapai lebih dari
200 juta pengguna di seluruh dunia. Namun keampuhan media ini sudah sangat diuji sebagai pengawal atau pun
penyampai pembangunan di belahan bumi era globalisasi ini, salah satunya di Indonesia.
Strategi pembangunan menentukan strategi komunikasi, maka makna komunikasi pembangunan pun bergantung
pada modal atau paradigma pembangunan yang dipilih oleh suatu negara. Peranan komunikasi pembangunan
berguna menuju suatu sistem sosial dan ekonomi yang diputuskan sebagai kehendak dari suatu bangsa. Komunikasi
merupakan dasar dari perubahan sosial, artinya kegiatan komunikasi harus mampu mengantisipasi gerak
pembangunan. Proses pembangunan ke depan cenderung akan semakin mengurangi peran pemerintah, seiring
semakin besarnya peran masyarakat dan New Media. Karena teknologi komunikasi juga sangat mendukung
terciptanya pembangunan suatu bangsa.

Kata Kunci: Media, Twitter, Pembangunan, Globalisasi

1. Pendahuluan jaringan.  Pada saat perkembangan teknologi


Dewasa ini relita sudah berlari kencang, berkembang dengan cepatnya, pastinya banyak sekali
mendauhului teori, ini karena peranan komunikasi dan produk-produk multimedia yang semakin banyak
pembangunan. Dalam era globalisasi penyelenggaraan juga. Seiring dengan berkembang pesatnya media saat
program pembangunan, diperlukan suatu sistem ini, tentang beberapa aplikasi new media yang sudah
komunikasi agar terjalin komunikasi efektif dan awam digunakan sehari hari sebagai sarana untuk
memiliki makna yang mampu mengarahkan membantu dalam belbagai bidang, seperti; Facebook,
pencapaian tujuan pembangunan. Hal itu perlu YouTube, Twitter, Myspace, dan sebagainya. Dalam
dilakukan karena proses pembangunan melibatkan konteks ini lebih spesifik membahas pada medium
belbagai elemen masyarakat. Dimana komunikasi Twitter.
pembangunan selayaknya mengedepankan sikap Sejarahnya, Twitter berawal dari sebuah
aspiratif, konsultatif, dan relationship. Karena diskusi yang diselenggarakan oleh anggota dewan
pembangunan tidak akan berjalan dengan optimal dari Podcasting perusahaan Odeo. Jack Dorsey
tanpa adanya hubungan sinergis antara pelaku dan memperkenalkan ide Twitter dimana individu bisa
obyek pembangunan. Apalagi proses pembangunan menggunakan short message service (SMS) layanan
ke depan cenderung akan semakin mengurangi peran untuk berkomunikasi dengan sebuah kelompok kecil.
dominan pemerintah—seiring semakin besarnya Proyek ini dimulai pada tanggal 21 secara terbuka
peran masyarakat dan tentunya media (new media). pada tanggal 15 Juli 2006. Twitter menjadi perusahaan
Konteks dalam media baru adalah istilah sendiri pada bulan April 2007. Popularitas Twitter
yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan mulai meningkat pada tahun 2007 ketika terdapat
digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi Festival South by Southwest (SXSW). Selama acara
dan komunikasi di akhir abad ke-20. Media baru tersebut berlangsung, penggunaan Twitter meningkat
merupakan sebuah terminologi untuk menjelaskan dari 20.000 kicauan per hari menjadi 60.000. Reaksi
konvergensi antara teknologi komunikasi digital di festival itu sangat positif. Pada tanggal 14 September
yang terkomputerisasi serta terhubung kedalam 2010, Twitter mengganti logo dan meluncurkan

1 *) Kedua Penulis adalah Dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara, Jakarta.

91
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

desain baru dan logo berubah lagi menjadi “Larry the sosial. Informasi yang salah dari media massa akan
“Bird” pada tanggal 5 Juni 2012. Sudah lebih dari memunculkan gambaran yang salah pula terhadap
400.000 kicauan dikirim-tampil (post) per kuartal objek sosial itu. Karenanya media massa dituntut
pada tahun 2007. Kemudian berkembang menjad 100 menyampaikan informasi secara akurat dan
juta kicauan dikirim-tampil per kuartal pada 2008. berkualitas. Kualitas informasi inilah yang merupakan
Pada akhir tahun 2009, 2 miliar per kuartal tuntutan etis dan moral penyajian media massa.
kicauan sudah dikirim-tampil. Pada kuartal pertama Menilik dari besarnya peran new media dalam
tahun 2010, 4 miliar kicauan yang dikirim-tampil. mempengaruhi pemikiran khalayaknya, tentulah
Pada bulan Februari 2010 pengguna Twitter perkembangan media massa di Indonesia pada masa
mengirimkan 50 juta per hari. Pada Juni 2010, akan datang harus dipikirkan lagi. Apalagi menghadapi
sekitar 65 juta kicauan yang dikirim-tampil setiap globalisasi media massa yang tak terelakan lagi.
hari, setara dengan sekitar 750 kicauan dikirim setiap Globalisasi media massa merupakan proses yang
detik, menurut Twitter. Di Indonesia, Twitter sangat secara nature terjadi, sebagaimana jatuhnya sinar
popular, terlebih lagi, kemudahan yang disediakan matahari, sebagaimana jatuhnya hujan atau meteor.
oleh telepon seluler yang ada serta aplikasi yang Globalisasi membuat perbedaan yang ada antarnegara
mendukung. hal ini membuat Indonesia menduduki dalam dimensi ruang, waktu dan kebudayaan semakin
peringkat ke enam sebagai negara dengan pengguna berkurang. Jika, pada era 1970-an sampai akhir abad
Twitter terbanyak, meski Amerika masih menjadi ke-20 kita lekat dengan istilah amerikanisasi maka
negara nomor satu untuk urusan Twitter. memasuki abad ke-21 sampai sekarang istilah tersebut
Media baru juga sebagai alat untuk perubahan digantikan dengan globalisasi.
sosial gerakan sosial media memiliki andil sejarah, Sebagaimana lontaran Gramsci yang terkenal
dalam menciptakan perubah dengan kecepatan tinggi. dengan teori hegemoninya mengatakan bahwa untuk
Sejak itu, New Media telah digunakan secara luas melepaskan diri dari cengkeraman budaya asing,
oleh gerakan sosial untuk belbagai hal; mendidik, diperlukan partisipasi keikutsertaan para intelektual
mengatur, berkomunikasi, membangun koalisi, dan organik kaum inteletual yang harus menyadarkan
banyak lagi. Satu sisi publik memanfaatkan internet masyarakat, terutama generasi muda, bukan kaum
untuk menghasilkan globalisasi akar rumput, yang inteletual tradisional yang justru lebih melegitimasikan
bersifat anti-kemapanan daripada arus modal. budaya-budaya asing tersebut (Gramsci dalam Bocock,
Sesuatu hal tentu saja, beberapa juga skeptis 2007).
terhadap peran, karakter media baru dalam gerakan
sosial. Menggunakan situs web, blog, dan video online 2. Kerangka Teori
untuk menunjukkan efektivitas gerakan itu sendiri. 2.1. Teori Modernisasi
Seiring dengan contoh penggunaan blog volume Teori Modernisasi muncul pada pasca perang
tinggi telah memungkinkan belbagai pandangan dunia kedua, yaitu pada saat Amerika terancam
dan praktek menjadi lebih luas dan mendapatkan kehilangan lawan dagang sehingga terjadi kejenuhan
lebih banyak perhatian publik. Eksesnya new Media pasar dalam negeri; dari keterlibatan Amerika inilah
baru-baru ini banyak diminati global spionase negara-negara Eropa yang porak poranda seusai perang
masyarakat karena mudah diakses secara elektronik mulai bangkit dari keterpurukannya, keterlibatan
dalam database format dan karena itu dapat dengan ini bukan saja banyak ‘menolong’ negara-negara
cepat diambil dan sebaliknya direkayasa oleh nasional Eropa, tetapi di balik itu justru banyak memberikan
pemerintah. Terutama menarik bagi spionase keuntungan yang lebih bagi Amerika itu sendiri.
komunitas Facebook dan Twitter, dua situs di mana Pada perkembangannya kemudian, keberhasila
orang bebas mengungkapkan informasi pribadi yang pembangunan yang diterapkan pada negara-negara
kemudian dapat disaring melalui dan diarsipkan di Eropa ini memberikan pemikiran lanjut untuk
untuk penciptaan otomatis dari dokumen pada kedua melakukan ekspansi pasar ke negara-negara dunia
orang kepentingan dan warga rata-rata.  Ketiga, dan banyak memberikan bantuan untuk
Kembali pada peran media dalam kehidupan pembangunannya; dalam kenyataannya, keberhasilan
sosial bukan sekedar sarana diversion, pelepas yang pernah diterapkan di Eropa, ternyata banyak
ketegangan atau hiburan, tetapi isi dan informasi yang mengalami kegagalan di negara-negara dunia
disajikan, mempunyai peran yang signifikan dalam Ketiga. Penjelasan tentang kegagalan ini memberikan
proses sosial. Isi media massa merupakan konsumsi inspirasi terhadap sarjana-sarjana sosial Amerika, yang
otak bagi khalayaknya, sehingga apa yang ada di kemudian dikelompokkan dalam satu teori besar, dan
media massa akan mempengaruhi realitas subjektif dikenal sebagai teori Modernisasi (Budiman, dalam:
pelaku interaksi sosial (DeFleur dan Ball-Rokeach, Frank, 1984).
1989; Curran et. al, 1979). Asumsi dasar dari teori modernisasi mencakup:
Gambaran tentang realitas yang dibentuk (1) Bertolak dari dua kutub dikotomis yaitu antara
oleh isi media massa inilah yang nantinya mendasari masyarakat modern (masyarakat negara-negara maju)
respon dan sikap khalayak terhadap belbagai objek dan masyarakat tradisional (masyarakat negara-

92
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

negara berkembang); (2) Peranan negara-negara interaktif dan berdasarkan pada masyarakat.
maju sangat dominan dan dianggap positif, yaitu Dunia maya memberikan tempat pertemuan
dengan menularkan nilai-nilai modern disamping semu yang memperluas dunia sosial, menciptakan
memberikan bantuan modal dan teknologi. Tekanan peluang pengetahuan baru, dan menyediakan tempat
kegagalan pembangunan bukan disebabkan oleh untuk berbagai pandangan secara luas. Media baru
faktor-faktor eksternal melainkan internal; (3) Resep tidak seperti interaksi tatap muka, tetapi memberikan
pembangunan yang ditawarkan bisa berlaku untuk bentuk interaksi baru yang membawa kita kembali
siapa, kapan dan dimana saja (Budiman, dalam: pada hubungan pribadi dalam cara yang tidak bisa
Frank, 1984). dilakukan oleh media sebelumnya. Salah satu nilai
Satu hal yang menonjol dari teori modernisasi besar dalam media baru, tetapi perbedaan juga dapat
ini adalah, modernisasi seolah-olah tidak memberikan menyebabkan adanya perpecahan dan pemisahan.
celah terhadap unsur luar yang dianggap modern sebagai Pendekatan integrasi sosial menggambarkan
sumber kegagalan, namun lebih menekankan sebagai media bukan dalam bentuk informasi, interaksi,
akibat dari dalam masyarakat itu sendiri. Asumsi ini atau penyebarannya, tetapi dalam bentuk ritual, atau
ternyata banyak menimbulkan komentar dari berbagai bagaimana manusia menggunakan media sebagai cara
fihak, terytama dari kelompok pendukung teori menciptakan masyarakat.
dependensi, sehingga timbul paradigma baru yang Menurut Praktikto (1979: 36) dewasa
dikenal sebagai teori Modernisasi Baru (Suwarsono- ini kemajuan teknologi informasi yang menuju
So, 1991). kearah globalisasi komunikasi dirasakan cenderung
berpengaruh langsung terhadap tingkat peradaban
2.2. Teori Media Baru masyarakat dan bangsa. Semua menyadari bahwa
Pada tahun 1990, Mark Poster meluncurkan perkembangan teknologi informasi akhir-akhir
buku besar, The Second Media Age, yang menandai ini bergerak sangat pesat dan telah menimbulkan
periode baru dimana teknologi interaktif dan dampak positif maupun negatif terhadap tata
komunikasi jaringan, khususnya dunia maya akan kehidupan masyarakat di berbagai negara. Kemajuan
mengubah masyarakat. Gagasan tentang era media bidang informasi membawa kita memasuki abad
kedua yang sebenarnya telah dikembangkan sejak revolusi komunikasi. Bahkan ada yang menyebutnya
tahun 1980-an hingga saat ini menandai perubahan sebagai “Ledakan Komunikasi” (Subrata, 1992).
yang penting dalam teori media. Apabila globalisasi diartikan sebagai perkembangan
Kekuatan media dalam dan dari media itu kebudayaan manusia, maka globalisasi informasi
sendiri kembali menjadi fokus, termasuk sebuah minat dan komunikasi yang mucul karena perkembangan
baru dalam karakteristik penyebaran dan penyiaran teknologi komunikasi, diartikan sebagai teknologi
media. Era media yang pertama digambarkan oleh elektronika yang mampu mendukung percepatan dan
sentralisasi produksi; komunikasi satu arah; kendali meningkatkan kualitas informasi ini tidak mungkin
situasi untuk sebagian besar; reproduksi stratifikasi lagi di dibatasi oleh ruang dan waktu (Wahyudi,
sosial dan perbedaan melalui media; audiens massa 1990).
yang terpecah; dan pembentukan kesadaran sosial. Era Media massa merupakan salah satu bentuk
media kedua dapat digambarkan sebagai desentralisasi; kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
dua arah; di luar kendali situasi; demokratisasi; Melalui media massa yang semakin banyak
mengangkat kesadaran individu; dan orientasi berkembang memungkinkan informasi menyebar
individu. dengan mudah di masyarakat. Informasi dalam
Pendekatan interaksi sosial membedakan bentuk apapun dapat disebarluaskan dengan mudah
media menurut seberapa dekat media dengan model dan cepat sehingga mempengaruhi cara pandang,
interaksi tatap muka. Bentuk media penyiaran yang gaya hidup, serta budaya suatu bangsa. Arus informasi
lama, dikatakan lebih menekankan pada penyebaran yang cepat menyebabkan kita tidak mampu untuk
informasi yang mengurangi peluang adanya interaksi. menyaring pesan yang datang. Akibatnya tanpa
Media dianggap sebagai media informasional dan sadar informasi tersebut sedikit demi sedikit telah
karenanya menjadi mediasi realitas bagi konsumen. mempengaruhi pola tingkah laku dan budaya dalam
Media baru lebih interaktif dan menciptakan sebuah masyarakat. Kebudayaan yang sudah lama ada dan
pemahaman baru tentang komunikasi pribadi. menjadi tolak ukur masyarakat dalam berperilaku kini
Pendukung pandangan yang paling terkemuka hampir hilang dan lepas dari perhatian masyarakat.
adalah Pierre Levy yang menulis buku berjudul Akibatnya, semakin lama perubahan-perubahan sosial
Cyberculture. Levy memandang World Wide Web di masyarakat mulai terangkat ke permukaan.
sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka, Pengaruh media terhadap masyarakat telah
fleksibel dan dinamis, yang memungkinkan, manusia menumbuhkan pembaharuan-pembaharuan yang
mengembangkan orientasi pengetahuan yang baru cepat dalam masyarakat. Pembaharuan yang berwujud
dan juga terlibat dalam dunia demokratis tentang perubahan ada yang ke arah negatif dan ada yang
pembagian mutual dan pemberian kuasa yang lebih ke arah positif.  Pengaruh media tersebut berkaitan

93
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dengan aspek-aspek lain seperti sifat komunikator, norma-norma budaya yang telah ada dan berlaku
isi/informasi dari media itu sendiri, serta tanggapan sejak lama serta mengubah perilaku masyarakat
dari masyarakat. Sadar atau tidak sadar masyarakat itu sendiri.
sering dipengaruhi oleh media massa, misalnya Perubahan sosial merupakan gejala
media membujuk untuk menggunakan suatu produk berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu
tertentu ataupun secara tidak langsung membujuk masyarakat dan merupakan gejala umum yang terjadi
untuk mendukung ideologi politik tertentu maupun sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan
partai tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut, ada sosial di masyarakat meliputi beberapa orientasi,
beberapa teori kontemporer yang berkaitan dengan antara lain; (1) perubahan dengan orientasi pada
pengaruh komunikasi massa yang digolongkan dalam upaya meninggalkan faktor-faktor atau unsur-unsur
empat bagian, yaitu: kehidupan sosial yang mesti ditinggalkan atau diubah,
1. Teori perbedaan Individu. Menurut teori ini (2) perubahan dengan orientasi pada suatu bentuk
terdapat kecendrungan baru dalam pembentukan atau unsur yang memang bentuk atau unsur baru,
watak sesorang melalui proses belajar. Adanya (3) suatu perubahan yang berorientasi pada bentuk,
perbedaan pola pikir dan motivasi didasarkan unsur, atau nilai yang telah eksis atau ada pada masa
pada pengalaman belajar. Perbedaan individu lampau. Dalam memantapkan orientasi suatu proses
disebabkan karena perbedaan lingkungan perubahan, ada beberapa faktor yang memberikan
yang menghasilakan perbedaan pandangan kekuatan pada orientasi perubahan tersebut, antara
dalam menghadapi sesuatu. Lingkungan akan lain adalah sebagai berikut: (1) sikap, dalam hal ini
mempengaruhi sikap, nilai-nilai serta kepercayaan baik skala individu maupun skala kelompok yang
yang mendasari kepribadian mereka dalam mampu menghargai karya pihak lain, tanpa dilihat
menaggapi informasi yang datang. Dengan dari skala besar atau kecilnya produktivitas kerja itu
demikian pengaruh media terhadap individu akan sendiri, (2) adanya kemampuan untuk mentolerir
berbeda-beda satu sama lain. sejumlah penyimpangan dari bentuk-bentuk atau
2. Teori Penggolongan Sosial. Penggolongan sosial unsur-unsur rutinitas, sebab pada hakekatnya salah
lebih didasarkan pada tingkat penghasilan, seks, satu pendorong perubahan adanya individu-individu
pendidikan, tempat tinggal maupun agama. yang menyimpang dari hal-hal yang rutin, makhluk
Dalam teori ini dikatakan bahwa masyarakat yang yang suka menyimpang dari unsur-unsur rutinitas, (3)
memiliki sifat-sifat tertentu yang cenderung sama mengokohkan suatu kebiasaan atau sikap mental yang
akan membentuk sikap-sikap yang sama dalam mampu memberikan penghargaan (reward) kepada
menghadapi stimuli tertentu. Persamaan ini pihak lain (individual, kelompok) yang berprestasi
berpengaruh terhadap tanggapan mereka dalam dalam berinovasi, baik dalam bidang sosial, ekonomi,
menerima pesan yang disampaikan media massa. dan iptek, (4) tersedianya fasilitas dan pelayanan
3. Teori Hubungan Sosial. Menurut teori ini pendidikan dan pelatihan yang memiliki spesifikasi
kebanyakan masyarakat menerima pesan yang dan kualifikasi progresif, demokratis, dan terbuka bagi
disampaikan media banyak di peroleh melalui semua fihak yang membutuhkannya.
hubungan atau kontak dengan orang lain dari pada Suatu proses perubahan sosial tidak selalu
menerima langsung dari media massa. Dalam hal berorientasi pada kemajuan semata. Tidak menutup
ini hubungan antar pribadi mempunyai pengaruh kemungkinan bahwa proses perubahan sosial juga
yang kuat terhadap penyampaian informasi oleh mengarah pada kemunduran atau mungkin mengarah
media. pada suatu degradasi pada sejumlah aspek atau nilai
4. Teori Norma-Norma Budaya. Teori ini kehidupan dalam masyarakat yang bersangkutan.
menganggap bahwa pesan/informasi yang Suatu kemunduran dan degradasi (luntur atau
disampaikan oleh media massa dengan cara- berkurangnya suatu derajat atau kualifikasi bentuk-
cara tertentu dapat menimbulkan tafsiran yang bentuk atau nial-nilai dalam masyarakat), tidak hanya
berbeda-beda oleh masyarakat sesuai dengan satu arah atau orientasi perubahan secara linier, tetapi
budayanya. Hal ini secara tidak langsung juga memiliki dampak sampingan dari keberhasilan
menunjukkan bahwa media mempengaruhi suatu proses perubahan.
sikap individu tersebut. Ada beberapa cara yang
ditempuh oleh media massa dalam mempengaruhi 3. Pembahasan
norma-norma budaya. Pertama, informasi yang 3.1. Twitter: Membangun Media Pembangun
disampaikan dapat memperkuat pola-pola budaya Revolusioner
yang berlaku serta meyakinkan masyarakat bahwa Konsep pembangunan biasanya melekat dalam
budaya tersebut masih berlaku dan harus di konteks kajian suatu perubahan, pembangunan disini
patuhi. Kedua, media massa dapat menciptakan diartikan sebagai bentuk perubahan yang sifatnya
budaya-budaya baru yang dapat melengkapi direncanakan; setiap orang atau kelompok orang tentu
atau menyempurnakan budaya lama yang tidak akan mengharapkan perubahan yang mempunyai
bertentangan. Ketiga, media massa dapat merubah bentuk lebih baik bahkan sempurna dari keadaan yang

94
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

sebelumnya; untuk mewujudkan harapan ini tentu masyarakat (Djojonegoro, 1996).


harus memerlukan suatu perencanaan. Perubahan Komunikasi pembanguan dan media bias
yang dikehendaki atau direncanakan merupakan dilihat dari salah satu kunci keberhasilan dari sebuah
perubahan yang diperkirakan atau yang telah lembaga, organisasi atau perusahaan adalah bagaimana
direncanakan terlebih dahulu oleh fihak-fihak yang mengetahui apa yang menjadi keinginan dari publik.
hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat Dengan mengetahui keinginan dari luar/publik,
(Soemardjan-Soemardi, 1974). maka sebuah lembaga dapat memuaskan masyarakat
Masyarakat Indonesia, tidak terlepas dari sehingga akan terciptalah kepercayaan dan loyalitas.
fenomena pembangunan, keaneka-ragaman, etnik, Kini hidup di dunia globalisasi dan dunia tanpa
ras, kelompok, dan agama dengan bentuk tingkat batas. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah
kehidupan yang belbeda dalam masyarakat ini secara pengguna Internet, baik di Indonesia maupun di
langsung maupun tidak langsung, akan mendorong dunia. Meningkatnya pengguna internet, juga sejalan
timbulnya perubahan dalam masyarakat sendiri atau dengan meningkatnya jumlah pengguna media sosial
menurut orientasinya ke luar masyarakat. Kurangnya yang ada. Saat ini, Indonesia termasuk ke dalam tiga
komunikasi yang terjadi antara para penentu besar dunia pengguna facebook (di bawah Amerika
kebijakan dengan rakyak kebanyakan, menyebabkan dan India) serta termasuk ke dalam sepuluh besar
model atau bentuk pembangunan yang diterapkan pengguna twitter, sekitar 15 % pengguna twitter
lebih memperlihatkan suatu model top-down planning berasal dari Indonesia. Tidak heran, jika hot issue yang
yang menurut satu kondisi dianggap lebih baik, terjadi di Indonesia saat ini menjadi trending topics di
namun dari sisi yang lain memberikan dampak yang twitter.
kurang diharapkan; sejauh perkembangan masyarakat Bagaimana peranan media sosial sendiri dalam
yang ada, ternyata sisi ke dua inilah yang dirasakan perkembangan? Peranannya jelas sangat besar. Jika kita
lebih memperlihatkan substansinya dalam masyarakat menilik pengguna internet dan media sosial yang ada,
Indonesia ini. tentunya peranan media sosial sendiri tidaklah kecil.
Secara umum, pembangunan diartikan Salah satu peranannya adalah mampu mendongkrak
sebagai usaha untuk memajukan kehidupan bisnis yang ada melalui peningkatan citra di media
masyarakat dan warganya; sering kali, kemajuan sosial. Dimana citra itu sendiri adalah merupakan salah
yang dimaksudkan terutama adalah kemajuan satu hal yang harus dilakukan. Maka peranan media
material. Maka, pembangunan seringkali diartikan sosial cukuplah tinggi, hal ini karena media sosial
sebagai kemajuan yang dicapai oleh satu masyarakat mampu membangun komunitas dan loyalitas publik,
di bidang ekonomi; bahkan dalam beberapa situasi dapat memonitor pembicaraan tetang citra ataupun
yang sangat umum pembangunan diartikan sebagai nama lembaga, mengidentifikasi pelanggan sosial dan
suatu bentuk kehidupan yang kurang diharpakan yang pasti adalah mampu mendekatkan komunikasi
bagi ‘sebagian orang tersingkir’ dan sebagai ideologi dan hubungan antara lembaga dan publik. Publik akan
politik yang memberikan keabsahan bagi pemerintah sangat mudah memperoleh informasi yang didapatkan
yang berkuasa untuk membatasi orang-orang yang dari lembaga, begitu pula sebaliknya. Lembaga dapat
mengkritiknya (Budiman, 1995). menerima kritik maupun saran dari para konsumen
Pembangunan sebenarnya meliputi dua secara interaktif dengan menggunakan media sosial.
unsur pokok; pertama, masalah materi yang mau
dihasilkan dan dibagi. Kedua, masalah manusia yang 4. Simpulan
menjadi pengambil inisiatif, yang menjadi manusia Perubahan sosial budaya dalam bidang
pembangun. Bagaimanapun juga, pembangunan komunikasi di era globalisasi memberikan dampak
pada akhirnya harus ditujukan pada pembangunan yang tak sedikit di masyarakat, baik itu dampak positif
manusia; manusia yang dibangun adalah manusia maupun negatif. Tetapi tentunya dampak negatif
yang kreatif, dan untuk bisa kreatif ini manusia harus tersebut dapat ditanggulangi dan bahkan dicegah agar
merasa bahagia, aman, dan bebas dari rasa takut. tidak terjadi. Banyak solusi atau jalan keluar untuk
Pembangunan tidak hanya berurusan dengan menanganinya tanpa merugikan manusia ataupun
produksi dan distribusi barang-barang material; masyarakat.
pembangunan harus menciptakan kondisi-kondisi Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
manusia bisa mengembangkan kreatifitasnya dalam memanfaatkan media sosial, komunikasi media
(Budiman, 1995). Pembangunan pada hakekatnya sosial adalah komunikasi yang bersifat liar, artinya
adalah suatu proses transformasi masyarakat dari komunikasi dari publik tidak selalu bersifat positif,
suatu keadaan pada keadaan yang lain yang makin terkadang bisa negatif, jadi perusahaan harus mampu
mendekati tata masyarakat yang dicitacitakan; menangani hal ini dengan baik. Media sosial diunakan
dalam proses transformasi itu ada dua hal yang untuk konsep jangka panjang, bukan sekali aksi selesai,
perlu diperhatikan, yaitu keberlanjutan (continuity) jadi bersifat berkesinambungan. Pemanfaatan media
dan perubahan (change), tarikan antara keduanya sosial harus terintegrasi  dengan media konvensional
menimbulkan dinamika dalam perkembangan lainnya, karena biar bagaimanapun baiknya media

95
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

sosial, namun belum bisa menggantikan secara Straubhaar, Joseph D; Robert LaRose and Lucinda
keseluruhan media konvensional. Davenport. 2009. Media Now: Understanting
Media sosial bukan hanya sekedar teknologi, Media, Culture and Technology. Belmont:
tapi lebih kepada strategi. Bagaimana pemerintah/ Wadsworth.
organisasi mampu meningkatkan hubungannya Tomlinson, John. 2002. The Discourse of Cultural
dengan publik itu akan menjadi tujuan utama dari Imperialism dalam Denis
pemanfaatan media sosial. Peran media sosial semakin Salim, Agus. 2002. Perubahan Sosial: Sketsa Teori
diakui dalam mendongkrak hubungan publik dan Metodologi Kasus Indonesia. PT. Tiara
maupun mendongkrak kinerja organisi. Namun Wacana: Yogyakarta
efektivitas pemanfaatan tergantung pada bagaimana Susanto Sunario, Astrid. S. 1993. Globalisasi dan
ornisasi menggunakannya. Dan Twitter sebagai anak Komunikasi. Cetakan Pertama. Sinar Harapan:
new media memfasilitasi, tinggal bagaimana kita Jakarta.
menggunakannya, sebagaimana ditangan Anda.

Daftar Pustaka

Bocock, Robert. 2007. Hegemoni. Terj. Ikramullah


Mahyuddin. Yogyakarta dan Bandung:
Jalasutra.
Briggs, Asa dan Peter Burke. 2006. A Social History of
the Media. Terj. A. Rahman Zainuddin. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Budiman, Arif (terj.) Frank, Andre Gunder. (1984).
Sosiologi Pembangunan Dan Keterbelakangan
Sosiologi, Jakarta: Pustaka Pulsar.
DeFleur, Melvin L. and Sandra J. Ball-Rokeach. 1989.
Theories of Mass Communication, Fifth Edition.
New York: Longman.
Djojonegoro, W. 1996. Lima Puluh Tahun
Perkembangan Pendidikan Indonesia,
Depdikbud.
Fakih, Mansour. 2006. Runtuhnya Teori Pembangunan
dan Globalisasi. Cet. 4. Yogyakarta: Insist Press
dan Pustaka Pelajar.
Ferguson, Marjorie. 2002. The Mythology About
Globalization dalam Denis
Garna, Yudistira K. 1999. Teori Sosial Dan
Pembangunan Indonesia : Suatu Kajian Melalui
Diskusi. Bandung: Primaco Academika.
Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan, Mentalitet dan
Pembangunan, Jakarta: Penerbit PT Gramedia.
McQuail, Denis. 2000. Mass Communication Theories,
Fourth Edition. London: Sage Publication.
McLuhan, Marshall. 1994. Understanding Media: The
Extension of Man. London: The MIT Press.
Morley, David. 2006. Globalisation and Cultural
Imperialism Reconsidered: Old Question in New
Guide dalam James Curran and David Morley
(ed.). Media and Cultural Theory. New York:
Routledge.
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Potter, James W. 2001. Media Literacy. New Delhi:
Sage Publication.
So, Alvin Y-Suwarsono. 1991. Perubahan Sosial
Dan Pembangunan Di Indonesia, TeoriTeori
Modernisasi, Dependensi, Dan Sistem Dunia;
Jakarta: LP3ES.

96
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Ponsel dan Budaya Komunikasi Masyarakat Indonesia

Idi Dimyati 1*)

Abstrak

Perkembangan teknologi komunikasi sejatinya mempunyai dampak sangat besar dalam kehidupan
masyarakat. Produk teknologi komunikasi yang pada mulanya diniatkan untuk membantu manusia agar
dapat berkomunikasi satu sama lain secara lebih mudah, cepat dan luas ternyata pada realitasnya tidak
melulu menghasilkan dampak positif sesuai dengan maksud dan tujuan mula teknologi itu diciptakan.
Hal ini bisa kita telusuri melalui serangkaian realitas penggunaan telepon seluler (ponsel) di Indonesia.
Sebagai salah satu produk teknologi komunikasi yang paling fenomenal abad ini, ponsel bukan hanya
mengubah cara manusia Indonesia berkomunikasi satu sama lain, tapi juga mengubah budaya komunikasi
masyarakat Indonesia yang ada sebelumnya. Pun sebaliknya, budaya masyarakat Indonesia pada dasarnya
ikut serta menentukan bentuk dan karakteristik komunikasi melalui ponsel.
Budaya komunikasi masyarakat Indonesia yang dikenal ramah dan hangat seiring penggunaan ponsel
mulai bergeser menjadi lebih singkat dan langsung (to the point). Budaya masyarakat Indonesia yang
tak memisahkan urusan pekerjaan dan pribadi atau urusan publik dan domestik juga terjadi dalam
komunikasi ponsel. Orang Indonesia gampang saja membagi nomor ponselnya, bahkan nomor ponsel orang
lain yang ada di phone book ponselnya kepada orang lain yang baru dikenalnya sebagai bentuk keakraban.
Kata kunci: Ponsel, Budaya Komunikasi, Masyarakat Indonesia.

1. Pendahuluan secara mobile dan real time. Sebuah realitas komunikasi


yang mungkin belum terbayangkan sebelumnya pada
Telepon seluler (ponsel) atau biasa disebut awal abad ke-20. Bukan itu saja, telah banyak ponsel
dengan handphone saat ini telah menjadi bagian diposisikan oleh masyarakat bukan sekedar alat bantu
yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat komunikasi, tapi lebih dari itu menjadi kawan setia,
dunia. Pada tahun 2010, sebuah studi yang dilakukan media hiburan, dan gaya hidup yang selalu menyertai
oleh raksasa telekomunikasi asal Swedia, Ericsson, kemanapun mereka pergi.
mengungkapkan jumlah ponsel yang digunakan
di seluruh dunia mencapai 5,0 miliar unit. Padahal 2. Kajian Pustaka
jumlah penduduk bumi menurut PBB sebesar 6,8 2.1 Telepon Seluler sebagai Alat Komunikasi
miliar. Artinya, jika data ponsel yang beredar tesebut
kita baca bahwa 1 unit ponsel mewakili 1 orang Telepon seluler  (ponsel) atau biasa
penduduk, maka hampir 75% penduduk dunia dikenal dengan istilah handphone  (HP) adalah
menggunakan ponsel. Bahkan, masih menurut survei perangkat  telekomunikasi elektronik yang
Ericsson, setiap hari pertambahan pelanggan mobile mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan
ini mencapai dua juta pelanggan di dunia (www. telepon konvensional saluran tetap. Perbedaannya
antaranews.com. Kamis, 15/7/2010). Sementara itu, dengan telepon konvensional saluran tetap, ponsel
untuk kasus di Indonesia saat ini (2012) tercatat sekitar dapat digunakan atau dibawa ke mana-mana oleh
250 juta pengguna ponsel. Jumlah pengguna telepon penggunanya (portabel,  mobile) karena tidak perlu
genggam di Indonesia ini menempati peringkat ketiga disambungkan dengan jaringan telepon konvensional
pengguna terbanyak se-Asia Pasifik (www.mizan.com). yang menggunakan saluran kabel atau bersifat nirkabel
Demikian besarnya jumlah ponsel yang beredar / wireless.
di tengah masyarakat ini menunjukan betapa ponsel Saat ini di Indonesia ada dua jaringan telepon
telah menjadi produk teknologi komunikasi yang nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile
keberadaannya sangat massif. Kehadiran ponsel Telecommunications) dan sistem  CDMA (Code
yang kini seperti tak bisa dipisahkan dari kehdupan Division Multiple Access). 
masyarakat pada akhirnya ikut mengubah tatanan Martin Cooper, seorang karyawan Motorola
kehidupan masyarakat secara signifikan dan cukup dianggap sebagai orang yang menemukan sistem seluler
mendasar. Melalui ponsel saat ini, orang-orang yang (1973). Meskipun ada juga yang mengatakan penemu
berjarak ribuan kilometer dapat melakukan komunikasi telepon genggam sesungguhnya adalah sebuah tim
1 *)
Dosen di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.

97
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga
bekerja) dengan model pertama adalah DynaTAC. mengurangi efek  radiasi yang membayakan
Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat pengguna.
komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian c). Ponsel generasi ketiga (3-G). Pada generasi ini
secara fleksibel sebagaimana ponsel seperti yang kita memungkinkan operator jaringan untuk memberi
kenal sekarang. pengguna mereka jangkauan yang lebih luas,
Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam termasuk  internet  sebaik  video callberteknologi
dunia komunikasi selular adalah  Amos Joel Jr  yang tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk
lahir di Philadelphia (1918). Ia memang diakui dunia dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates
sebagai pakar dalam bidang switching. Amos E Joel Jr, for GSM Evolution (EDGE), Wideband-
membuat sistem penyambung (switching) ponsel dari CDMA, dan  CDMA 2000. Kelemahan dari
satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih
ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena
atau berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga masih barunya teknologi ini. Tapi yang menarik
pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos pada generasi ini adalah mulai dimasukkannya
Joel inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman. sistem operasi pada ponsel sehingga membuat
Menurut perkembangan teknologinya, fitur ponsel semakin lengkap bahkan mendekati
keberadaan ponsel bisa dibagi menjadi empat generasi. fungsi PC. Sistem operasi yang digunakan antara
a). Ponsel generasi pertama (1-G). Tahun 1973, Martin lain Symbian,Android dan Windows Mobile
Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon d). Ponsel generasi keempat (4-G). Ponsel 4G
seluler pertama dan diperkenalkan kepada public merupakan sistem ponsel yang menawarkan
pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang
oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah
800 gram. Penemuan inilah yang telah mengubah ada termasuk  wireless broadband (WiBro),
dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G 802.16e,  CDMA,  wireless LAN,  Bluetooth, dan
masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah lain-lain. Sistem  4G  berdasarkan heterogenitas
AMPS. AMPS menggunakan frekuensi  antara jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk
825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band menggunakan beragam sistem kapan saja dan di
800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem mana saja. 4G juga memberikan penggunanya
yang digunakan masih bersifat regional. Salah satu kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas
kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk
yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir,
Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan 4G memberikan pelayanan pengiriman data
tenaga dan performa baterai yang kurang baik. cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi
Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah multimedia seperti,  video conferencing,online
dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan game, dan lain-lain.
panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada
jangkauan area telpon genggam. 2.2. Ponsel dan Kehidupan Masyarakat
b). Ponsel generasi kedua (2-G). Ponsel generasi ini Modern
muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di
Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, Keberadaan ponsel yang telah demikian massif
sedangkan di Eropa menggunakan teknologi dalam masyarakat modern dewasa ini. Untuk itu
GSM. GSM menggunakan frekuensi standar beragam dampak sosial dan budaya hadir seiring
900 Mhz dan  frekuensi 1800 Mhz. Dengan keakraban masyarakat bersama ponsel. Secara sekilas
frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas kita bisa lihat orang-orang (terutama pada masyarakat
pelanggan yang lebih besar. Pada generasi  2G perkotaan), di segala usia hampir tak bisa dipisahkan
sinyalanalog sudah diganti dengan sinyal digital. dari ponsel di tangannya. Secara psikologis banyak
Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon orang yang merasa ada yang hilang dari dirinya ketika
genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, ponsel tak berada di dekatnya. Bahkan, keakraban dan
dan  SMS. Telepon seluler pada generasi ini juga kedekatan masyarakat dengan ponsel telah banyak
memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan melahirkan ‘penyakit’ ketergantungan atau kecanduan
karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran (addict) terhadap benda ini.
yang lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan
tenaga  bateraiyang lebih kecil. Keunggulan dari Sejak ponsel generasi pertama ditemukan 1973
generasi  2G  adalah ukuran dan berat yang lebih di Amerika Serikat oleh Martin Cooper dari Motorola

98
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Corp, produk teknologi komunikasi ini menjadi kesehatan yang ditimbulkan ponsel, keamanan dan
produk massal yang menjadi trend baru dalam cara keselamatan masyarakat, dan keterasingan sosial yang
manusia berkomunikasi satu sama lain di duna. bisa menyelimuti para penggunanya (http://www.itu.
Perkembangan produk dan teknologi ponsel int/telecom-wt99).
terus disempurnakan dari tehun ke tahun kian Sementara itu, Simanjuntak (2004),
membuatnya semakin murah, mudah dan akrab dalam tulisannya sebagaimana dikutip Ina Astari
bagi masyarakat dunia modern. Bobotnya kini kian Utaminingsih mengungkapkan mengenai aspek sosial
ringan, kecil dan teknologi GSM dan CDMA yang telepon selular. Menurutnya, paling tidak ada lima
canggih. Bahkan layanan teknologi jaringan sekarang implikasi dari penggunaan ponsel. Pertama, terhadap
terus berkembang sampai ke generasi 4 (4G) saat ini. setiap individu yang menggunakan ponsel tersebut.
Mobilitas pengguna pun nyaris tak terbatas dengan Kedua, terhadap interaksi-interaksi antar individu
jaringan yang terus meluas ke seluruh pelosok dunia. para penggunanya. Ketiga, terhadap intensitas dan
Menurut Christianti (2006) sebagaimana subtansi pertemuan tatap muka. Keempat, terhadap
dikutip oleh Dinna Amalia Rahmah (2012), mobilitas suatu kelompok-kelompok atau organisasi. Terakhir
merupakan keunggulan utama dari teknologi adalah terhadap sistem hubungan di tengah organisasi
seluler bila dibandingkan dengan telepon tetap. dan kelembagaan masyarakat.
Setiap pelanggan dapat mengakses jaringan untuk Meski pun cukup banyak dampak ponsel
melakukan komunikasi dari mana saja dan kapan dalam kehidupan masyarakat yang bisa kita kaji. Akan
saja. Telepon seluler mempunyai berbagai macam tetapi, dalam tulisan ini sengaja penulis membatasi
fitur yang berfungsi dengan baik, diantaranya adalah diri untuk tidak membahas dampak atau pengaruh
fitur telepon,  SMS, MMS,  kamera, radio, kalender, telepon terhadap semua aspek yang ternyata sangat
pemutar musik, games, dan yang paling populer saat luas sebagaimana diulas di atas. Tulisan ini berusaha
ini adalah fitur internet. membatasi diri untuk hanya mengulas bagaimana
Mobilitas ponsel inilah yang sangat mendukung sesungguhnya ponsel yang disebut-sebut sebagai
masyaraat modern dalam menjalankan aktifitas produk teknologi telekomunikasi yang paling
mereka. Apalagi masyarakat modern dicirikan dengan eksplosif dalam pemanfaatannya oleh masyarakat
mobilitas yang cukup tinggi pula. Sehingga antara sangat terkait erat dengan budaya yang berkembang
karakteristk yang dimiliki teknologi ponsel dan dalam masyarakat tersebut. Artinya, meskipun produk
masyarakat modern sebagai penggunanya memiliki teknologi komunikasi dalam bentuk ponsel mungkin
banyak kesesuaian. Oleh sebab itu, faktor mobilitas sama persis antara yang ada di Indonesia maupun
menjadi salah satu hal yang membuat perkembangan di Amerika Serikat, tapi cara pemanfaatannya akan
pengguna ponsel terus meningkat secara cepat setiap sangat berbeda.
saat.
3.2. Ponsel dalam Komunikasi Masyarakat
3. Pembahasan
3.1. Dampak Ponsel Terhadap Budaya Hassan (1999) menjelaskan bahwa teknologi
Komunikasi Masyarakat Indonesia komunikasi cenderung memungkinkan terjadinya
transformasi berskala luas dalam kehidupan manusia.
Ponsel telah melahirkan beragam dampak yang Transformasi tersebut telah memunculkan perubahan
cukup besar di berbagai aspek kehidupan masyarakat. dalam berbagai pola hubungan antar manusia (patterns
Menurut Badwilan (2004), dampak-dampak tersebut of human communication), yang pada hakikatnya
dapat dikelompokan menurut aspek psikologis, adalah interaksi antar pribadi (interpersonal relations).
sosial, keuangan dan kesehatan atau keselamatan jiwa Pertemuan tatap muka (face to face) secara berhadapan
seseorang. dapat dilaksanakan dalam jarak yang sangat jauh
Lembaga the International Telecommunication melalui tahap citra (image to image).
Union (ITU) mencatat kehadiran ponsel yang Apalagi penggunaan ponsel saat ini menurut
pertumbuhannya berkembang demikian cepat Brotosiswoyo (2002) memang mendorong
menghadirkan dampak sosial yang luar biasa besar. terbentuknya interaksi yang sama sekali berbeda
Banyak hal dari kehidupan masyarakat terancam dengan interaksi tatap muka. Di sini interaksi yang
lantaran ponsel, misalnya tata kota dan lingkungan terbentuk “dipercepat” prosesnya melalui suara, teks/
yang kian semerawut karena munculnya banyak tulisan, dan bahkan gambar lewat perantara (media)
tiang dan menara BTS memenuhi setiap wilayah ponsel. Ada konteks dan situasi yang terpangkas
tanpa kendali, belum lagi persoalan krisis etika para dalam komunikasi melalui ponsel bila dibandingkan
pengguna ponsel yang seolah tak kenal waktu dan dengan komunikasi antar pribadi yang berlangsung
tempat dalam menggunakan ponselnya, persoalan secara tatap muka.

99
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Apa yang dikatakan oleh Marshal McLuhan ponsel adalah menjauhkan relasi orang-orang yang
dalam bukunya Understanding Media: The Extensions dekat (secara fisik) dan mendekatkan relasi orang-
of Man (1964) bahwa medium is the messege dapat orang yang jauh, benar-benar hadir dalam kehidupan
menjadi pintu masuk untuk menjelaskan dampak nyata.
atau pengaruh dari ponsel yang saat ini digunakan Ponsel kerap mereduksi komunikasi antar
masyarakat dalam berkomunikasi secara massif. manusia dalam kehidupan nyata. Di sebuah restoran
McLuhan menilai media mempengaruhi masyarakat misalnya, kerap ditemui kekecewaan pelayan yang
di mana ia memainkan peran tidak hanya oleh isi merasa tidak dihargai kehadirannya oleh pengunjung
yang disampaikan melalui media, tetapi juga oleh restoran. Masalahnya, ketika pengunjung datang dan
karakteristik dari media itu sendiri. Sehingga untuk duduk, pelayan segera menghampiri pengunjung
mengetahui dampak dari penggunaan ponsel terhadap tersebut dengan membawa daftar menu dan catatan
pola komunikasi masyarakat dapat dapat dilakukan kecil. Dengan ramah si pelayan menyodorkan daftar
dengan memahami karakteristik ponsel sebagai media menu, sambil bertanya dengan ramah kira-kira
komunikasi. menu apa yang akan pengunjung itu pesan. Tapi,
Saat ini, seiring perkembangan teknologi kehadiran pelayan yang tepat berada di hadapannya
dan persaingan bisnis antar produsen ponsel, itu seolah dianggap tidak ada karena si pengunjung
harga ponsel semakin hari kian terjangkau oleh sibuk memainkan ponsel di tangannya. Terlepas
masyarajat. Setidaknya, keragaman model ponsel apakah penting atau tidak obrolan dan aktifitas
saat ini memungkinkan semua tingkatatan ekonomi lain pengunjung bersama ponselnya itu, yang pasti
masyarakat untuk memilikinya. Karenanya, sekarang pelayan sudah terluka karena merasa diabaikan dan
hampir semua kalangan umur (murid SD hingga diremehkan keberadaannya.
manula) dan status sosial (pengangguran hingga CEO), Penggunaan ponsel secara dominan dalam
menjadikan ponsel sebagai teman setia. Kemanapun proses komunikasi bear-benar dapat menghilangkan
mereka pergi mereka akan membawa ponsel. human communication. Hal ini lantaran tak semua
Bahkan, banyak orang yang merasa hampa, gelisah unsur-unsur komunikasi dalam komunikasi antar
dan merasa kehilangan sesuatu yang berarti dalam pribadi yang dilakukan secara tatap muka misalnya,
dirinya manakala mereka tiba-tiba harus hidup tanpa dapat digantikan dengan komunikas melalui ponsel.
ponsel. Meski hanya dalam waktu yang sementara. Komunikasi dengan media ponsel tak cukup mampu
Ponsel bagi banyak orang saat ini benar-benar menjadi menangkap emosi, bahasa tubuh, raut muka, dan
bagian yang tak bisa dipisahkan dalam hidupnya. suasana lingkungan masing-masing pihak yang terlibat
Alih-alih mereka para pengguna/pemilik ponsel yang dalam komunikasi. Padahal, semua itu penting bagi
mengendalikan produk teknologi komunikasi mobile terciptanya saling pengertian antara pihak-pihak yang
ini, justru mereka yang secara langsung atau tidak terlibat dalam komunikasi.
telah dikendalikan oleh ponsel. Wajar jika banyak orang yang makin rusak
Sebuah pemandangan yang sangat biasa saat hubungannya gara-gara komunikasi yang mereka jalin
ini melihat orang sibuk lebih dengan ponselnya melalui ponsel justru menimbulkan salah pengertian.
dibandingkan dengan orang yang di sekitarnya. Penggunaan suara dan teks jarak jauh melalui ponsel
Dengan gampang, kita kita bisa saksikan realitas tidak bisa dengan baik menghadirkan konteks
demikian itu di angkutan umum, restoran, acara sebagaimana komunikasi yang dilakukan secara tatap
pesta, ruang kuliah, rapat wali murid di sekolah, dan muka. Salah pengertian kerap terjadi karena pesan yang
lainnya. Bahkan, dalam aktifitas yang membutuhkan disampaikan tidak bisa sepenuhnya mengikutsertakan
konsentrasi penuh seperti berkendara kita sering suasana emosi atau situasi psikologis masing-masing
saksikan orang-orang masih disibukkan dengan pihak. Meski misalnya, saat ini telah tersedia fasilitas
ponselnya. gambar dan simbol yang dianggap mewakili situsi
Sepanjang jalan, dalam sebuah bus antar kota emosi pengirim pesan melalui teks (SMS), tapi itu
orang bisa demikian asik dan tenggelam dengan belum mampu menggantikan konteks dan situasi
ponselnya. Lebih-lebih jika ponselnya jenis smartphone emosi yang sesungguhnya. Selain itu, tentu persoalan
yang terkoneksi internet dan memiliki beragam fitur pemahaman atas makna dari simbol-simbol yang
musik, kamera, games, dan lainnya. Sementara, ia digunakan pun berbeda-beda pada setiap orang.
sama sekali tidak tergerak untuk membangun relasi
dengan sesama penumpang yang duduk di sampingnya
selama perjalanan ke luar kota yang menghabiskan
waktu mulai dari beberapa jam hingga satu hari satu
malam atau lebih. Dalam kasus demikian, tesis bahwa
salah satu peran teknologi komunikasi dalam bentuk

100
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Simbol-simbol Emosi dalam SMS/Chatting tempat kerja sering dilihat secara analog dengan
lingkungan keluarga, dengan penekanan yang kuat
JENIS SIMBOL MAKNA untuk menjaga hubungan kerja yang harmonis. Selain
:-) Senang itu, orang cenderung untuk mengambil pendekatan
:-)8 Sangat senang yang lebih personal dan manusiawi untuk bisnis dan
:-} Tersenyum lebar hubungan kerja karena hubungan yang dibangun atas
:) Tersenyum dasar dasar kontrak yang tegas bertentangan dengan
prinsip-prinsip konfusian (Yum, 1988; Zhu, Nel, &
:( Cemberut
Bhat, 2006).
:-D Tertawa terbahak-bahak
Hal ini sangat berbeda dengan cara komunikasi
:-o Terpesona orang-orang dalam masyarakat Barat yang pada
:-* Cium umumnya berusaha untuk memisahkan kehidupan
;-) Main mata pribadi mereka dari domain institusi publik. Caranya
:P Menganggap sebagai teman dengan memisahkan hubungan pribadi dari hubungan
>:- Baik hati bisnis atau pekerjaan (Fairfield, 2005; Garcelon, 1997;
() Peluk Weintraub, 1997).
=:o Terkejut Oleh sebab itu, menjadi hal yang sangat biasa
bagi masyarakat di asia, untuk membagi nomor ponsel
:-| Hmmmm
pribadi mereka ke semua pihak. Mulai kalangan yang
:-P Mengejek, menjulurkan lidah
terdekat seperti keluarga, teman-teman dekat, hingga
:-( Sedih yang berkaitan dengan hubungan pekerjaan. Misalnya
:’-( Menangis seorang dokter ke pada pasiennya atau seorang guru
:-|‫׀‬ Marah memberikan nomor ponsel pribadinya kepada para
>-< Naik darah murid atau orang tua murid. Bahkan, memberikan
:‫ا‬ Bosan dan sedih nomor ponsel kepada orang yang baru dikenal bukan
:() Mulut Lebar, berteriak saja dianggap biasa tapi juga simbol bahwa ia benar-
:@ Apa benar tulus untuk membangun hubungan lebih lanjut.
%-( Bingung
Di Indonesia, yang masyarakatnya dikenal
penuh rasa kekeluargaan, sangat memperhatikan
%-) Bego
perayaan hari-hari besar (agama maupun negara),
%-< Mati kutu menyampaikan ucapan perayaan melalui SMS
%*@:-( Komputer Hang demikian populer kepada hampir semua nomor
:- Coowok kontak dalam ponselnya. Sehingga, pada hari-hari
>- Cewek besar itu, seperti bulan ramadhan, hari raya, dan tahun
Sumber: http://ozzy-warnaku.blogspot.com baru lalu litas pesan melalui SMS demikian melonjak
demikian besarnya. Hal yang sama terjadi di China.
3.3. Cermin Budaya dalam Komunikasi Short Message Service (SMS) atau pesan teks, sangat
via Ponsel populer di sana. Lebih dari 784 miliar pesan yang
dikirim pada tahun 2009, dengan pengiriman rata-
Menurut Elaine J. Yuan (2012) ada keterkaitan rata pengguna sekitar 90 pesan per bulan (Departemen
antara nilai dan norma sosial dalam masyarakat Industri Informasi China, 2010). Volume pesan sangat
dengan praktek komunikasi yang berlangsung. Hal tinggi selama waktu liburan: Selama liburan Tahun
ini dapat dipahami karena komunikasi pada dasarnya Baru China di 2010, misalnya, lebih dari 18 miliar
merupakan suatu proses sosial. Dengan demikian, ia pesan dikirim, 24 pesan per pengguna (Wang, 2010).
tunduk pada pengaruh tradisi, budaya dan konteks Perkembangan terkini yang melanda masyarakat
sosial yang ada dalam sebuah masyarakat di mana pengguna ponsel saat ini adalah bergesernya ponsel
komunikasi itu berlangsung. Pada masyarakat China yang sebelumnya sebagai alat komunikasi ke trend
misalnya, menurut Yuan, sangat dipengaruhi oleh gaya hidup. Banyak orang berlomba membeli atau
filsafat Konfusianisme, yang menganggap hubungan memakai ponsel canggih (smarthphone) dengan
harmonis manusia bukan sekedar menjadi prasyarat beragam fungsi dan fasilitas di dalamnya, padahal
integrasi sosial dan stabilitas, tetapi juga penting bagi kebutuhan pengguna sebenarnya sebatas SMS dan
pembentukan identitas individu. kontak telepon. Sehingga fasilitas dan teknologi
Norma budaya ini dalam komunikasi melalui dalam ponsel canggih mereka tidak berfungsi optimal.
ponsel pun cukup berpengaruh. Goodwin (1999) Dalam kasus ini, ponsel lebih diposiskan sebagai alat
menunjukkan bahwa dalam masyarakat Asia Timur, pendukung pencitraan dan legitimasi bahwa mereka

101
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

berada dalam kelas sosial tertentu di tengah pergaulan 8 No 1, 2005.


masyarakat. Elaine J. Yuan , From “Perpetual Contact” to
Contextualized Mobility: Mobile Phones
4. Simpulan for Social Relations in Chinese Society.
Journal of International and Intercultural
Berdasarkan pembahasan di atas, ada beberapa Communication. Vol. 5, No. 3, August 2012,
simpulan yang bisa kita tarik tentang bagaimana pp. 208-225
peran ponsel dalam budaya komunikasi masyarakat di Hassan, Fuad. Teknologi Dan Dampak Kebudayaannya:
Indonesia saat ini. Tantangan Dalam Laju Teknologi. Orasi Ilmiah
a). Ponsel merupakan teknologi komunikasi yang Dies Natalis Institut Teknologi Sepuluh
telah mengubah perilaku komunikasi masyarakat Novemberke-39. Surabaya, 11 November
Indonesia. Mobilitas yang dimiliki ponsel, 1999.
kemajuan teknologi, luasnya jaringan layanan Rahmah, Dinna Amalia. Pengaruh Telepon Seluler
dan persaingan dagang antara produsen ponsel terhadap Tingkat Motivasi Belajar Remaja dalam
dan provider sehingga membuat harga ponsel Kehidupan Sehari-hari. Makalah Perkuliahan
kian terjangkau merupakan faktor-faktor yang IPB. Tidak Diterbitkan. 2012.
membuat perkembangan ponsel kian massif dan Simanjuntak, Fritz E. Aspek Sosial Telepon Selular.
akrab dalam kehidupan masyarakat Indonesia. www.kompas.com. 13 Mei 2004.
b). Penggunaan ponsel dalam realitasnya Yuan, J Elaine. From “Perpetual Contact” to
menghasilkan budaya komunikasi baru di Contextualized Mobility: Mobile Phones
tengah masyarakat Indonesia. Kemudahan for Social Relations in Chinese Society.
berkomunikasi melalui ponsel menggerus budaya Journal of International and Intercultural
komunikasi tatap muka yang selama ini menjadi Communication. Vol. 5, No. 3, August 2012,
basis komunikasi masyarakat. Ponsel mereduksi pp. 208-225
nilai-nilai komunikasi masyarakat Indonesia yang Wang, H., & Wellman, B. (2010). Social connectivity
dikenal hangat dan ramah menjadi lebih langsung in America: Changes in adult friendship
(to the point) dan singkat. network size from 2002 to 2007. American
c). Budaya komunikasi masyarakat pun ikut serta Behavioral Scientist , 53 (8), 1148 _ 1169.
mempengaruhi cara komunikasi melalui ponsel. Wang, J. (2010, March 9). Chinese New Year breaks
Kebiasaan orang Indonesia menyampaikan ucapan SMS records. Retrieved from http://www.
selamat dalam peringatan hari besar keagamaan mis-asia.com/opinion__and__blogs/bloggers/
atau nasional menjadikan durasi dan intensitas chinese-new-year-breaks-sms-records.
arus komunikasi dan pesan singkat (SMS) pada
hari-hari dimaksud naik secara tajam. Pun budaya Internet:
komunikasi yang menyatukan kepentingan publik
dan domestik, urusan pekerjaan dan pribadi terjadi http://antaranews.com [diakses pada Kamis, 15 Juli
dalam komunikasi melalui ponsel. Semua urusan 2010
dan kepentingan dalam masyarakat Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_genggam
bisa dilakukan melalui ponsel. Bahkan, kerap tak [diambil pada 16 Juli 2012]
melihat konteks ruang dan waktu saat komunikasi http://www.itu.int/telecom-wt99 [diambil pada
dilakukan. Misalnya seorang atasan gampang saja Jumat, 28/09/2012]
mengontak bawahannya dalam urusan pekerjaan http://mizan.com/news_det/indonesia-surga-
pada waktu ia mengambil cuti libur melalui ponsel industri-seluler.html [diambil pada Senin,
tengah malam. 1/10/2012]
http://ozzy-warnaku.blogspot.com
Daftar Pustaka

Badwilan, Rayyan Ahmad. Rahasia Dibalik


Handphone. Jakarta : Darul Falah, 2004.
Brotosiswoyo, B. Suprapto. ‘Dampak Sistem
Jaringan Global Pada Pendidikan Tinggi :
Peta Permasalahan’. Komunika. No 28/IX.
Tangerang : Universitas Terbuka, 2002.
Budyatna, M. ’Pengembangan Sistem Informasi :
Permasalahan Dan Prospeknya’. Komunika. Vol

102
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

KREDIBILITAS PEMERINTAH DI MATA MEDIA ONLINE


Framing pemberitaan kredibilitas Gubernur dan Wakil Gubernur Banten di media online

Indiwan Seto Wahyu Wibowo1*)

Abstrak

Kredibilitas adalah sesuatu yang penting dalam membangun citra positif sebuah pemerintahan daerah. Tanpa
adanya kredibilitas maka dukungan dan partisipasi masyarakat terhadap roda pembangunan akan terganggu.
Peran media sebagai salah satu pengusung dan pendukung kredibilitas amatlah penting mengingat media bisa
mengarahkan perhatian dan liputannya untuk membangun atau merusak hal tersebut.
Paper ini mencoba mengangkat bagaimana peran media, khususnya media online dalam membangun kredibilitas atau
citra pemerintah daerah Banten. Peneliti akan mengungkap bagaimana sejumlah media online menggambarkan
kredibilitas pemerintah, lewat pemberitaannya. Media online sangat penting dalam pembentukan citra dan
kredibilitas mengingat peran dan pengaruhnya pada pembentukan opini masyarakat.Kedudukan media online
sendiri dipayungi dan dilindungi oleh UU Pokok Pers no.40. Juga bagaimana Konstruksi realitas dicoba dibangun
oleh media online sebagai salah satu pilar kekuatan demokrasi, Konstruksi adalah upaya media massa menyusun
ulang realitas dalam hal ini kinerja Gubernur dan wakil gubernur dalam pemberitaan di media. Ujung-ujungnya,
ideology dan kebijakan media itu sendiri serta kecenderungan pemihakan media akan mewarnai bagaimana
konstruksi terhadap realitas itu dimunculkan.
Ada banyak keunggulan dan kekuatan media online dibandingkan media cetak tradisional, yakni unsur kecepatan
dan akurasi berita yang bisa mendapatkan tanggapan segera. Media online yang dipakai adalah Mediabanten.
com dan media online Banten Post http://bantenpost.com. Yang ingin dicari adalah bagaimana penggambaran
kedua media online tersebut mengenai kredibilitas kinerja Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten dan
menggunakan teknik analisis teks Framing Pan Kosciki. Analisis framing adalah salah satu bagian dari analisis isi
kualitatif yang mencoba melihat bagaimana wartawan melakukan pembingkaian (frame) terhadap peristiwa yang
ada.

1. Pendahuluan Banten khususnya Gubernur dan Wagub Banten.


Kredibilitas adalah sesuatu yang penting dalam Media sesungguhnya berada di tengah realitas
membangun citra positif sebuah pemerintahan sosial yang sarat kepentingan, konflik, dan fakta yang
daerah. Tanpa adanya kredibilitas maka dukungan dan kompleks dan beragam. Sesungguhnya, realitas adalah
partisipasi masyarakat terhadap roda pembangunan hasil dari ciptaan manusia kreatif melalui kekuatan
akan terganggu. konstruksi sosial terhadap dunia sekelilingnya.
Media online sangat penting dalam Menurut Burhan Bungin, dunia sosial itu dimaksud
pembentukan citra dan kredibilitas mengingat sebagaimana yang disebut oleh George Simmel, bahwa
peran dan pengaruhnya pada pembentukan opini realitas dunia sosial Dalam penelitian ini, yang hendak
masyarakat. Kedudukan media online sendiri diangkat adalah bagaimana citra Pemerintah Daerah
dipayungi dan dilindungi oleh UU Pokok Pers khususnya Gubernur dan Wagub Banten dikonstruksi
no.40. Juga bagaimana Konstruksi realitas dicoba oleh media. Realitas media yang ditampilkan sangat
dibangun oleh media online sebagai salah satu pilar menarik untuk dikupas, khususnya menggunakan
kekuatan demokrasi, Konstruksi adalah upaya media analisis framing.
massa menyusun ulang realitas dalam hal ini kinerja Rumusan masalah yang diangkat adalah
Gubernur dan wakil gubernur dalam pemberitaan bagaimana peran media, khususnya media online
di media. Ujung-ujungnya, ideology dan kebijakan dalam membangun kredibilitas atau citra pemerintah
media itu sendiri serta kecenderungan pemihakan daerah Banten. Peneliti akan mengungkap bagaimana
media akan mewarnai bagaimana konstruksi terhadap sejumlah media online menggambarkan kredibilitas
realitas itu dimunculkan. pemerintah, lewat pemberitaannya.
Peran media sebagai salah satu pengusung dan
pendukung kredibilitas amatlah penting mengingat 2. Kerangka Pemikiran
media bisa mengarahkan perhatian dan liputannya 2.1 Konstruksi Realitas
untuk membangun atau merusak hal tersebut. Dan
dalam makalah ini lebih melihat bagaimana media Setiap media massa termasuk juga media
Online melihat kredibilitas Pemerintah Provinsi online, tentunya memiliki karakter dan latar belakang

1 *) Dosen Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang – Banten.

103
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

tersendiri, baik dalam isi ,penampilan,dasar tujuan (Hard,2007:211-212).


dan pengemasan beritanya. Terkadang perbedaan Berita dipandang bukanlah sesuatu yang
ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kepentingan netral dan menjadi ruang publik dari berbagai
yang berbeda dari masing-masing media massa baik pandangan yang berseberangan dalam masyarakat.
ekonomi, politik dan sebagainya. Sebaliknya media adalah ruang dimana kelompok
Menurut Bungin, pekerjaan media pada dominan menyebarkan pengaruhnya dengan
hakikatnya adalah mengkonstruksikan realitas. meminggirkan kelompok lain yang tidak dominan.
Realitas dalam berita dibangun oleh adanya sejumlah (Eriyanto,2002:23).
fakta. Fakta dari suatu realitas itupun tidak selalu statis, Menurut Eriyanto ada penilaian bagaimana
melainkan memiliki dinamika yang mungkin berubah media, wartawan dan berita dilihat dalam paradigma
seiring dengan perubahan peristiwa itu sendiri. Dalam kontruksionis dalam bukunya yang berjudul Analisis
penjelasan ontologi paradigma konstruktivis, realitas Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media yakni
merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh : 1) Fakta atau Peristiwa adalah hasil konstruksi. Fakta
individu. Namun kebenaran suatu realitas bersifat merupakan konstruksi atas realitas. Dalam kata-
nisbi, yang berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai kata terkenal dari Carey, realitas bukanlah sesuatu
relevan oleh pelaku sosial.(Bungin,2008:11) yang terberi, seakan-akan ada, realitas sebaliknya
Konstruksi sosial dalam masyarakat tak bisa diproduksi. Fakta ada dalam konsepsi pikiran
terlepas dari kekuatan ekonomi dan perubahan sosial seseorang. 2) Media adalah agen konstruksi. Media
yang terjadi pada masyarakat tersebut. Kekuatan bukanlah sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek
yang dimaksud adalah kekuatan media terhadap yang mengkonstruksi realitas, lengkap dengan
pemirsa atau hegemoni massa. Kekuatan hegemoni pandangan, bias dan pemihakannya. media adalah
adalah kekuatan kapitalis yang menguasai individu agen yang secara aktif menafsirkan realitas untuk
melalui penguasaan intelektual dan massal. Media disajikan kepada khalayak.
dimanfaatkan kelompok elit dominan, sehingga Ketiga, Berita bukan refleksi dari realitas. Ia
penyajian berita tidak lagi mencerminkan refleksi dari hanyalah konstruksi realitas. Berita adalah hasil dari
realitas sosial. konstruksi sosial dimana selalu melibatkan pandangan,
Menurut Alex Sobur, dengan masuknya ideologi, dan nilai-nilai dari wartawan atau media.
unsur kapital, media massa mau tidak mau harus Berita pada dasarnya adalah hasil dari konstruksi kerja
memikirkan pasar demi memperoleh keuntungan jurnalistik, bukan kaidah buku jurnalistik. Semua
(revenue) baik dari penjualan maupun iklan. Pekerjaan proses konstruksi (mulai dari memilih fakta, sumber,
media massa adalah menceritakan peristiwa-peristiwa, pemakaian kata, gambar sampai penyuntingan)
maka seluruh isi media adalah realitas yang telah memberi andil bagaimana realitas tersebut hadir di
dikonstruksikan (constructed reality). Isi media pada hadapan khalayak.
hakikatnya adalah hasil konstruksi realitas dengan Keempat, Berita bersifat subjektif / konstruksi
bahasa sebagai perangkat dasarnya. (Sobur,2006:88) atas realitas. Berita adalah produk dari konstruksi
Berger dan Luckmann memulai penjelasan dan pemaknaan ata realitas. Pemaknaan atas realitas
realitas sosial dengan memisahkan pemahaman bisa jadi berbeda dengan orang lain, yang tentunya
“kenyataan” dan “pengetahuan”. Mengartikan realitas menghasilkan “realitas” yang berbeda pula. Kelima
sebagai kualitas yang terdapat di dalam realitas-realitas, Wartawan bukan pelapor. Ia agen konstruksi realitas.
yang diakui memiliki keberadaan (being) yang tidak Wartawan bukan hanya melaporkan fakta, melainkan
bergantung kepada kehendak kita sendiri. Sementara, juga turut mendefinisikan peristiwa. Sebagai seorang
pengetahuan didefinisikan sebagai kepastian agen, wartawan menjalin transaksi dan hubungan
bahwa realitas-realitas itu nyata (real) dan memiliki dengan objek yang diliput. Keenam. Etika, pilihan
kharakteristik secara spesifik.(Sobur, 2006:91). moral, dan keberpihakan wartawan adalah bagian yang
integral dalam produksi berita. Etika dan moral yang
2.2 Media dan Berita dilihat dari Paradigma dalam banyak hal berarti keberpihakan pada suatu
Konstruktivis kelompok atau nilai tertentu umumnya dilandasi oleh
Mills mengajukan pandangan yang pesimistik keyakinan tertentu adalah bagian integral dan tidak
tentang media dalam bukunya The Power Elite dan terpisahkan dalam membentuk dan mengkonstruksi
memandang media sebagai pemimpin “dunia palsu” realitas. Ketujuh, Nilai, etika dan pilihan moral peneliti
(pseudo world), yang menyajikan realitas eksternal menjadi bagian yang integral dalam penelitian. Peneliti
dan pengalaman internal serta penghancuran bukanlah robot yang netral dan menilai realitas
privasi dengan cara menghancurkan “peluang untuk tersebut apa adanya. Sebaliknya, peneliti adalah
pertukaran opini yang masuk akal dan tidak terburu- entitas dengan berbagai nilai dan keberpihakan yang
buru serta manusiawi. Karena media memainkan berbeda-beda. Karenanya, bisa jadi objek penelitian
peran penting dalam menjalankan kekuasaan, yang sama akan menghasilkan temuan yang berbeda
media membantu menciptakan salah satu problem ditangan peneliti yang berbeda. Kedelapan, Khalayak
besar dalam masyarakat kontemporer, yakni mempunyai penafsiran tersendiri terhadap berita.
pembangkangan atas kekuasaan oleh masyarakat. Khalayak menjadi subjek yang aktif dalam menafsirkan

104
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

apa yang dibaca. Dalam bahasa Stuart Hall, makna 3. Metodologi


dari suatu teks bukan terdapat dalam pesan atau berita Metode penelitian yang digunakan pada
yang dibaca oleh pembaca. Karenanya, setiap orang makalah ini adalah metode penelitian kualitatif.
bisa mempunyai pemaknaan yang berbeda atas teks Menurut Sugiyono (2005 : 1) metode kualitatif
yang sama.(Eriyanto,2002:19-36). adalah metode penelitian yang digunakan untuk
Disini penulis akan meneliti media dan berita meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai
dari paradigma konstruktivis dimana posisi Media lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
dimiliki oleh kelompok yang dominan dan dapat sebagai instrument kunci, tehnik pengumpulan data
memajukan kelompok lain. Posisi nilai dan ideologi dilakukan secara tringgulasi (gabungan), analisis
wartawan media yang tidak terpisahkan dari mulai bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih
proses peliputan hingga pelaporan. Lalu hasilnya itu menekankan makna daripada generalisasi. Paradigma
mencerminkan ideologi wartawan dan kepentingan yang dipakai adalah paradigm konstruktivis. Makna
sosial, ekonomi, dan politik tertentu. terpenting dari paradigma adalah sebuah pola pikir
atau cara pandang ,aliran atau mazhab mengenai
2.3 Hakikat Teori Framing keseluruhan proses format dan hasil penelitia
Menurut Eriyanto, framing dipandang sebagai Dalam Mengkaji tentang kecenderungan media
sebuah strategi penyusunan realitas sedemikian rupa dalam memberitakan satu isu, ada tiga pendekatan
sehingga dihasilkan sebuah wacana. Pada mulanya yang relevan untuk itu. Metode Analisis Isi (Content
analisis framing dipakai untuk memahami bagaimana Analysis), Analisis Wacana (Discourse Analysis),
anggota-anggota masyarakat mengorganisasikan dan Analisis Bingkai (Framing Analysis). Namun
pengalamannya sewaktu melakukan interaksi penelitian ini menggunakan teknik framing Pan
sosial. Dalam sebuah wacana selalu ada fakta yang Kosjiki.. Dalam pendekatan ini perangkat framing
ditonjolkan, disembunyikan, bahkan dihilangkan (Eriyanto,2002,176) dibagi menjadi empat struktur
sampai terbentuk satu urutan cerita yang mempunyai besar. Pertama, struktur sintaksis, Kedua, struktur
makana sesuai frame yang dipilih. Dalam konteks skrip, Ketiga, struktur tematik; dan Keempat, struktur
ini relevan dibicarakan proses-proses framing media retoris.
massa. Dimana dalam penyajian suatu berita atau Dalam pengertian umum; sintaksis adalah
realitas dimana kebenaran tentang suatu realitas tidak susunan kata atau frase dalam kalimat. Dalam wacana
diingkari secara total, melainkan dibelokkan secara berita, sintaksis menunjuk pada pengertian susunan
halus, dengan memberikan sorotan terhdap aspek- dari bagian berita – headline, lead, latar informasi,
aspek tertentu saja, dengan mengunakan istilah-istilah sumber, penutup dalam satu kesatuan teks berita secara
yang punya konotasi tertentu, dan dengan bantuan keseluruhan. Bagian itu tersusun dalam bentuk yang
foto, karikatur dan ilustrasi lainya. tetap dan teratur sehingga membentuk skema yang
Framing merupakan strategi pembentukan menjadi pedoman bagaimana fakta hendak disusun.
dan operasionalisasi wacana media, karena media Bentuk sintaksis yang paling popular adalah struktur
massa pada dasarnya adalah wahana diskusi atau piramida terbalik yang dimulai dengan judul headline,
koservasi tentang suatu masalah yang melibatkan lead, episode, latar, dan penutup. Dalam bentuk
dan mempertemukan tiga pihak, yakni wartawan, piramida terbalik ini, bagian yang atas ditampilkan
sumber berita dan khalayak. Konsep framing dalam lebih penting dibandingkan dengan bagian bawahnya.
studi media banyak mendapat pengaruh dari lapangan Eelemen sintaksis memberi petunjuk yang berguna
psikologi dan sosiologi.(Eriyanto, 2001:71) tentang bagaimana wartawan memaknai peristiwa dan
Eriyanto selanjutnya menyatakan bahwa analisis hendak kemana berita tersebut akan dibawa.
framing adalah salah satu metode analisis teks yang Headline merupakan aspek sintaksis dari
berada dalam katagori penelitian konstruksionis. wacana berita dengan tingkat kemenonjolan yang
Pendekatan konstruksionis melihat proses framing tinggi yang menunjukkan kecenderungan berita.
sebagai proses konstruksi sosial untuk memaknai Headline mempunyai fungsi framing yang kuat.
realitas. Headline mempengaruhi bagaimana kisah dimengerti
Penelitian ini menggunakan teknik penelitian untuk kemudian digunakan dalam membuat
analisis framing dengan meminjam model kerangka pengertian isu dan peristiwa sebagaimana mereka
framing Pan dan Kosicki. Model ini berasumsi bahwa beberkan. Headline digunakan untuk menunjukkan
setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai bagaimana wartawan mengkonstruksi suatu isu,
pusat organisasi ide. Frame merupakan suatu ide yang seringkali dengan menekankan makna tertentu lewat
dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks pemakaian tanda Tanya untuk menunjukan sebuah
berita, kutipan sumber, latar informasi, pemakaian perubahan dan tanda Kutip untuk menunjukkan
kata atau kalimat tertentu ke dalam teks secara adanya jarak perbedaan. Selain Headline/judul, lead
keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna. adalah perangkat sintaksis lain yang sering digunakan.
Bagaimana seseorang memaknai suatu peristiwa, Lead yang baik umumnya memberikan sudut
dapat dilihat dari perangkat tanda yang dimunculkan pandang dari berita, menunjukkan perspektif tertentu
dalam teks. dari peristiwa yang diberitakan.

105
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Latar merupakan bagian berita yang dapat memandang objek sebagai sesuatu yang tunggal
mempengaruhi makna yang ingin ditampilkan (berdiri sendiri) ataukah sebagai suatu kelompok
wartawan. Latar yang dipilih menentukan kea rah (komunitas). Nominalisasi dapat memberi kepada
mana pandangan khalayak hendak dibawa. Latar khalayak adanya generalisasi.
membantu menyelidiki bagaimana seseorang memberi Koherensi: pertalian atau jalinan antar kata,
pemaknaan atas suatu peristiwa. preposisi atau kalimat. Dua buah kalimat atau
Bagian berita lain yang penting adalah preposisi yang menggambarkan fakta yang berbeda
pengutipan sumber berita. Pengutipan sumber ini dapat dihubungkan dengan menggunakan koherensi,
menjadi perangkat framing atas tiga hal. Pertama, sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun
mengklaim validitas atau kebenaran dari pernyataan dapat menjadi berhubungan ketika seseorang
yang dibuat dengan mendasarkan diri pada klaim menghubungkannya. Koherensi merupakan elemen
otoritas akademik. Wartawan bisa jadi mempunyai untuk melihat bagaimana seseorang secara strategis
pendapat tersendiri atas suatu peristiwa, pengutipan itu menggunakan perangkat bahasa untuk menjelaskan
digunakan hanya untuk memberi bobot atas pendapat fakta atau peristiwa. Apakah peristiwa itu dipandang
yang dibuat bahwa pendapat itu tidak omong kosong, saling terpisah, berhubungan, atau malah sebab-
tetapi didukung oleh ahli yang berkompeten. Kedua, akibat. Pilihan-pilihan mana yang diambil ditentukan
menghubungkan point tertentu dari pandangannya oleh sejauh mana kepentingan komunikator terhadap
kepada pejabat yang berwenang. Ketiga, mengecilkan peristiwa tersebut.
pendapat atau pandangan tertentu yang dihubungkan Bentuk Kalimat. Bentuk kalimat menentukan
dengan kutipan atau pandangan mayoritas sehingga makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam
pandangan tersebut tampak sebagai menyimpang. kalimat yang berstruktur aktif, seseorang menjadi
Skrip. Bentuk umum dari struktur skrip ini subjek dari pernyataannya, sedangkan dalam kalimat
adalah pola 5 W+1 H (who, what, when, where, dan pasif seseorang menjadi objek dari pernyataannya.
how). Meskipun pola ini tidak selalu dapat dijumpai Kata ganti. Elemen kata ganti merupakan elemen
dalam setiap berita yang ditampilkan, kategori untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan
informasi ini yang diharapkan diambil oleh wartawan suatu imajinasi. Kata ganti merupakan alat yang
untuk dilaporkan. Unsur kelengkapan berita ini dapat dipakai oleh komunikator untuk menunjukkan
menjadi penanda framing yang penting. Skrip adalah dimana posisi seseorang dalam wacana.
salah satu dari strategi wartawan dalam mengkonstruksi Retoris. Struktur retoris dari wacana berita
berita: bagaimana suatu peristiwa dipahami melalui menggambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih
cara tertentu dengan menyusun bagian-bagian dengan oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin
urutan tertentu. Skrip memberikan tekanan mana yang ditonjolkan oleh wartawan. Wartawan menggunakan
didahulukan, dan bagian mana yang bisa kemudian perangkat retoris untuk membuat citra, meningkatkan
sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi kemenonjolan pada sisi tertentu dan meningkatkan
penting. Upaya penyembunyian itu dilakukan dengan gambaran yang diinginkan dari suatu berita. Struktur
menempatkan di bagian akhir agar terkesan kurang retoris dari wacana berita juga menunjukkan
menonjol. kecenderungan bahwa apa yang disampaikan tersebut
Tematik. Struktur tematik dapat diamati dari adalah suatu kebenaran.
bagaimana peristiwa itu diungkapkan atau dibuat
oleh wartawan. Di sini, berarti struktur tematik 4. Hasil dan Pembahasan
berhubungan dengan bagaimana fakta itu ditulis oleh Dalam makalah ini akan dianalisis sejumlah
seorang wartawan. Ada beberapa elemen yang dapat berita online terkait dengan kredibilitas Pemprov
diamati dari perangkat tematik, antara lain : Banten khususnya di Banten Pos Online dan di Media
Detail. Elemen wacana detail berhubungan Banten.com
dengan control informasi yang ditampilkan
seseorang (komunikator). Hal yang menguntungkan
komunikator/pembuat teks akan diuraikan secara
detail dan terperinci, sebaliknya fakta yang tidak
menguntungkan detail informasinya akan dikurangi.
Maksud. Elemen maksud melihat informasi
yang menguntungkan komunikator akan diuraikan
secara eksplisit dan jelas, yakni menyajikan informasi
dengan kata-kata yang tegas dan menunjuk
langsung kepada fakta. Sebaliknya informasi yang
merugikan akan diuraikan secara tersamar, implisit
dan tersembunyi dengan menyajikan informasi yang
memakai kata tersamar, eufemistik dan berbelit-belit.
Nominalisasi. Elemen nominalisasi
berhubungan dengan pertanyaan apakah komunikator

106
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

107
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

4.1. Hasil Penelitian ataukah


kelompok
sebagai suatu
(komunitas).
Ada dua berita yang hendak dikaji dalam makalah Nominalisasi dapat memberi
kepada khalayak adanya
singkat ini yang menunjukkan bagaimana generalisasi.

kredibilitas pemprov khususnya Gubernur dan 6.Koherensi:


Ironisnya, sehari sebelum...(
Wakil Gubernur Banten. pertalian atau jalinan antar
paragraf 3 dari atas)

kata, preposisi atau kalimat. Ditempat terpisah... (paragraf 4 dari


Dua buah kalimat atau atas)

1.Judul: RANO MERASA TIDAK DILIBATKAN preposisi


menggambarkan fakta yang
yang Tak hanya itu ......(paragraf6 )

Framing : Banten Pos membingkai adanya masalah di berbeda dapat dihubungkan


dengan menggunakan
Sementara itu...(paragraf 7 ) dsb.

awal jabatan yang amat menggangu keutuhan Ratu koherensi, sehingga fakta
yang tidak berhubungan

Atut dan Rano Karno, karena Rano Karno merasa sekalipun dapat menjadi
berhubungan ketika seseorang
menghubungkannya
tidak dilibatkan dalam proses mutasi pejabat eselon
II,III dan IV di lingkungan Pemrov Banten 7. Bentuk kalimat
Kalimat aktif:
Bentuk kalimat menentukan
STRUKTUR PERANGKAT FRAMING UNIT YANG BUKTI DALAM TEKS makna yang dibentuk oleh ...berjanji...(paragraf 1)
DIAMATI susunan kalimat. Dalam
kalimat yang berstruktur aktif, ...menyampaikan kekecewaan
Sintaksis 1. Skema berita Headline RANO MERASA TAK seseorang menjadi subjek dari (paragraf 2)
DILIBATKAN pernyataannya, sedangkan
(Susunan (struktur paradigma ...tidak menanggapi (paragraf 4)
dalam kalimat pasif seseorang
bagian-bagian terbalik )
menjadi objek dari
berita dalam pernyataannya. Termasuk ke Dll
satu kesatuan Pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano
Lead dalam bagian bentuk kalimat
teks berita Karno berjanji akan menjaga
komitmen bersama dalam ini adalah apakah berita itu
secara memakai bentuk deduktif atau
keseluruhan ) memimpin provinsi Banten selama
2012-2017 ke depan.Mereka induktif. Dalam bentuk
bertekad tetap menjaga komitmen kalimat deduktif, aspek
untuk tetap bersama dan kemenonjolan lebih kentara,
menghindari pecah kongsi hingga sementara dalam bentuk
masa akhir jabatan induktif inti dari kalimat
ditempatkan tersamar atau
Rano menyampaikan kekecewaan tersembunyi.
soal mutasi eselon II,III dan IV
Latar informasi

(bagian berita 8.Kata ganti


yang dapat
mempengaruhi Elemen kata ganti merupakan
makna yang ingin elemen untuk memanipulasi
disampaikan bahasa dengan menciptakan
wartawan) suatu imajinasi. Kata ganti
Media ini mengutip Rano Karno merupakan alat yang dipakai Pasangan Gubernur-wagub banten
sebagai narasumber, dan Gubernur oleh komunikator untuk
Banten Ratu Atut Chosiyah sebagai menunjukkan dimana posisi Rival politiknya...
Pengutipan
sumber berita narasumber, HM Masduki dan seseorang dalam wacana. Politisi partai Golkar
dosen Fisip Untirta, Abdul Hamid
serta Aktivis perempuan Lies Wagub Banten HM Masduki
Marones Natsir
Dosen Fisip Untirta

Aktivis Perempuan
”Ke depan dibutuhkan penguatan
kapasitas elemen masyarakat dan
peningkatan daya kritis warga Retoris 9.Leksikon Kata, idiom; --ironisnya (paragraf 2 )

(pilihan gaya pemilihan dan pemakaian ...rival politik (paragraf 6)


Penutup
atau kata yang kata yang dipakai . Kata tidak
dipilih oleh dipakai semata-mata hanya ..orang hebat (paragraf 6)
wartawan untuk karena kebetulan, tetapi juga
menekankan secara ideologis ...koalisi (paragraf 7)
arti yang ingin menunjukkan bagaimana .ego..(paragraf 8)
Skrip 2. Kelengkapan berita Who Rano Karno ditonjolkan) pemaknaan seseorang
terhadap realitas/fakta -dikawal ketat (paragraf 7 dari
(teknik What Menyatakan kekecewaan terhadap bawah)
penceritaan) Ratu Atut yang dipicu mutasi
eselon II,III,dan IV
10.Grafis
Diperkuat dengan foto RatuAtut,
Selain lewat kata, penekanan Gambar/foto, Rano karno dan HM Masduki
Where Di Serang Banten pesan dalam berita juga dapat grafik disamping infografis Janji Politik
When dilakukan dengan ATUT RANO
Selasa,10/1
menggunakan unsur grafis.
Why Seharusnya ada sinkronisasi tugas
antara Gubernur dan Wagub
11. Metafor
termasuk soal mutasi kiasan, ungkapan dan
pejabat.Karena, Gubernur-wagub
metafora yang dimaksudkan
itu satu paket
sebagai ornament atau bumbu
Atut melakukan mutasi pejabat dari suatu berita. Pemakaian
Kata-kata
How eselon beberapa hari menjelang metafora tertentu juga bisa
ungkapan
pelantikan Ratu ATut dan Rano menjadi petunjuk utama untuk
Karno sebagai Gubernur dan mengerti makna suatu teks.
Wagub Banten
12. Pengandaian

Banten Post hendak menunjukkan


Tematik 3. Detail
betapa pasangan Gubernur-Wagub
Elemen wacana detail Banten sudah sejak awal tidak klop
berhubungan dengan control dalam mengambil keputusan
informasi yang ditampilkan bersama, dan seakan-akan Rano Kata-kata
seseorang (komunikator ) Karno tidak dilibatkan dalam pengandaian
proses penting tersebut

Maksud dari kalimat itu adalah ada


ironis mengingat mutasi pejabat
Berita II.
4. Maksud kalimat
eselon itu seharusnya dilakukan
setelah mereka dilantik. Mengingat 1.Judul: Gubernur Siapkan Pakar Redam
Gubernur dan Wagub terpilih
adalah satu paket” Provokator
Framing : Banten Pos membingkai Gubernur Banten
5.Nominalisasi
Wagub Banten terpilih
mengangkat dewan pakar untuk meredam adanya
Elemen nominalisasi provokator sehinga bisa menghindari terjadinya kasus
berhubungan
pertanyaan
dengan
apakah serupa kasus Cikeusik di wilayah Banten. Di antara
komunikator memandang
objek sebagai sesuatu yang
tunggal (berdiri sendiri)
Dewan pakar terdapat nama orag-orang berpengaruh

108
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

yang diharapkan bisa membantu Atut dalam berhubungan dengan Mantan Wagub...
pertanyaan apakah
menjalankan tugasnya sehari-hari dalam menjalankan komunikator Sekda Banten
roda pemerintahan memandang objek
sebagai sesuatu yang
tunggal (berdiri
sendiri) ataukah
STRUKTUR PERANGKAT UNIT YANG BUKTI DALAM TEKS
sebagai suatu
FRAMING DIAMATI
kelompok
(komunitas).
Sintaksis 1. Skema berita Headline Gubernur Siapkan Pakar Redam
Nominalisasi dapat
(struktur Provokator
(Susunan memberi kepada
paradigma khalayak adanya
bagian-bagian Gubernur Banten Ratu Atut
terbalik ) Lead generalisasi.
berita dalam Chosiyah mengangkat sebanyak
satu kesatuan 12 Dewan pakar yang akan
teks berita membantu tugas gubernur untuk
secara menjalankan roda pemerintahan 6.Koherensi: Dari informasi yang
keseluruhan ) lima tahun ke depan,khususnya dihimpun....(paragraf 2)
dalam melaksanakan pertalian atau jalinan
antar kata, preposisi Selain itu..(paragraf 3)
pembangunan provinsi Banten
atau kalimat. Dua
buah kalimat atau Sebelumnya (paragraf 5)
Latar informasi
preposisi yang Seperti diberitakan (paragraf7)
(bagian berita yang Pakar tersebut diisukan untuk menggambarkan fakta
dapat mempengaruhi meredam maraknya suara-suara yang berbeda dapat
makna yang ingin provokasi yang merusak Banten dihubungkan dengan
disampaikan menggunakan
wartawan) koherensi, sehingga
Media ini mengutip Ratu Atut fakta yang tidak
Pengutipan sumber
Gubernur Banten, dan mantan berhubungan
berita
Wagub Banten HM Masduki sekalipun dapat
Penutup menjadi berhubungan
Seperti dibrtitakan Media ketika seseorang
Banten.com, Pemprov Banten menghubungkannya
telah mengangarkan Dewan
Pakar pada RAPBD Banten
Kalimat aktif:
2012 Rp 1.35 milyar.Anggaran
7. Bentuk kalimat
dewan pakar itu dititipkan di ...mengangkat...(paragraf 1)
Balitbang Banten. Bentuk kalimat
menentukan makna ...mengatakan (paragraf 2)
Skrip 2. Kelengkapan Who Ratu Atut
yang dibentuk oleh ...enggan berkomentar (paragraf
berita
(teknik What Mengangkat 12 orang Dewan susunan kalimat. 2 dari bawah)
penceritaan) Pakar Banten Dalam kalimat yang
berstruktur aktif, Kalimat pasif:
seseorang menjadi Dari informasi yang dihimpun
subjek dari (paragraf 2)
Serang Banten
Where pernyataannya,
Senin, 10/9/2012 sedangkan dalam Dll
When kalimat pasif
membantu tugas gubernur untuk seseorang menjadi
Why menjalankan roda pemerintahan objek dari
lima tahun ke depan,khususnya pernyataannya.
dalam melaksanakan Gubernur Banten
pembangunan provinsi Banten 8.Kata ganti
Mantan wagub
dianggarkan dananya dan Elemen kata ganti
merupakan elemen Anggota DPR
dititipkan lewat angaran
How untuk memanipulasi
Balitbang Banten Pengurus DPD Golkar banten
bahasa dengan
menciptakan suatu Mantan Menteri
imajinasi. Kata ganti
merupakan alat yang Dewan pakar
Banten Post hendak dipakai oleh
Tematik Detail Sekda Banten
menunjukkan adanya dugaan komunikator untuk
Elemen wacana detail bahwa pembentukan dan menunjukkan dimana Pemprov Banten
berhubungan dengan penunjukkan dewan pakar posisi seseorang
control informasi
Banten untuk meredan adanya dalam wacana.
yang ditampilkan provokator
seseorang
Retoris 9.Leksikon Kata, idiom; --menjalankan roda
(komunikator )
pemerintahan (paragraf 1 )
(pilihan gaya pemilihan dan
atau kata yang pemakaian kata yang ...putra Banten (paragraf 6)
4. Maksud kalimat Media ini ingin menunjukkan dipilih oleh dipakai . Kata tidak
wartawan dipakai semata-mata Stabilitas ( paragraf 4 dari
bahwa Atut menganggarkan
untuk hanya karena bawah)
dana cukup besar untuk
mendukung roda menekankan kebetulan, tetapi juga Meredam (paragraf 4 dari
pemerintahannya arti yang ingin secara ideologis bawah)
ditonjolkan) menunjukkan
bagaimana Dewan pakar (paragraf 1)
5.Nominalisasi pemaknaan seseorang
Putra Banten....
terhadap
Elemen nominalisasi

109
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

realitas/fakta Eriyanto, 2002, Analisis Wacana: Pengantar Analisis


Teks Media, LKiS, Jakarta
Hamad, Ibnu 2004,Konstruksi Realitas Politik dalam
10.Grafis Gambar/foto, grafik
Media Massa : Sebuah studi
Selain lewat kata, Berita juga ditambah foto resmi Critical Discourse Analysis Terhadap Berita-
penekanan pesan Gubernur Atut yang sedang
dalam berita juga tersenyum penuh percaya diri
berita Politik, Jakarta:Granit
dapat dilakukan Hardt, Hanno, 2007, Myths for the Masses: An Essay
dengan menggunakan on Mass Communication,
unsur grafis.
Wiley-Blackwell
11. Metafor Kata-kata ungkapan Meredam..... Sobur, Alex, 2003, Semiotika Komunikasi, Rosdakarya:
kiasan, ungkapan dan Provokator....
Bandung
metafora yang Sugiyono. 2005, Memahami Penelitian Kualitatif.
dimaksudkan sebagai Bandung ; CV Alfabeta
ornament atau bumbu
dari suatu berita.
Pemakaian metafora
tertentu juga bisa
Kata-kata
menjadi petunjuk
pengandaian
utama untuk mengerti
makna suatu teks.

12. Pengandaian

5. Kesimpulan

Dari contoh dua berita di media Online


tersebut, media seakan menggiring opini berbeda
dengan apa yang sebenarnya terjadi. Terutama dalam
berita berjudul Gubernur Siapkan Pakar redam
provokator, ternyata dalam isi beritanya tidak ada
sama sekali kata provokator, ini merupakan opini
berlebihan dari media massa yang mengusungnya,Dari
sisi pemilihan narasumber sudah terlihat bahwa
media ini menyandarkan seluruh informasinya
dari narasumber resmi , meski di paragraph kedua
ditambahkan dari data yang dihimpun. Dilihat dari
konstruksi yang hendak dibangun, terasa sekali media
ini hendak mempertanyakan kebijakan Gubernur
yang mengangkat begitu banyak dewan pakar dengan
anggaran yang tidak sedikit untuk meredam adanya
provokasi. Berita sebelumnya, justru menonjolkan
adanya konflik yang terjadi diantara Gubernur dan
Wagub terpilih, karena Rano Karno meresa tidak
dilibatkan dalam proses mutasi di kalangan pejabat
eselon II,III dan IV.

Daftar Pustaka
Berger, Peter & Thomas,1967 The Social Construction
of Reality: A Treatise in the
Sociological of Knowledge.NY, A Double Day
Anchor Book
Bungin, Burhan,2008 Konstruksi Sosial Media Massa 
Realitas Sosial Media, Iklan
Televisi & Keputusan Konsumen Serta Kritik
Terhadap Peter L. Berger &
Thomas Luckman , Prenada Media
Denzin, Norman K. and Yvonna S. Lincoln, eds.,
1994, Handbook of Qualitative Research,
Thousand Oaks, CA: Sage

110
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Transformasi Sistem Media Baru Konteks Indonesia: Aktivisme Internet oleh


LSM dalam Pembentukan Ruang Publik Alternatif

Lidwina Mutia Sadasri

Abstrak
Teknologi mampu memberikan aura perubahan pada suatu sistem, baik ekonomi, politik, maupun sosial dan
budaya. Teknologi yang dipilih untuk diadopsi suatu negara terkait dengan sistem media juga menimbulkan bentuk
kultur masyarakat yang baru, dalam relasinya media memproduksi budaya dan sebaliknya, seperti yang terjadi
saat ini di era media baru. Sisi kebaruan inipun membawa implikasi pada transformasi sistem media dengan
relasi yang dimunculkan dari teknologi dan ruang publik. Pesatnya perkembangan teknologi, membawa catatan
tersendiri dalam proses adaptasi serta dampak aplikasi teknologi tersebut. Masyarakat Indonesia, sebagai pengguna
teknologi, mengalami lompatan teknologi yang cukup besar, dimulai dari alat komunikasi dari telepon sampai tablet;
pemanfaatan dari e-mail sampai jejaring sosial dalam komunitas virtual. Dalam lingkup yang lebih luas, kehadiran
teknologi perlu diwaspadai sebagai bentuk fisik maupun nonfisik yang diboncengi oleh bias nilai penciptanya dalam
kerangka globalisasi.
Loncatan inovasi yang dibawa oleh negara Barat dan ‘dipaksa’ masuk ke dalam negara berkembang akan
menimbulkan transformasi dalam suatu sistem, dalam hal ini sistem komunikasi di Indonesia. Dalam konteks
komunikasi pembangunan, perubahan sistem media baru memberi aura baru bagi perkembangan kualitas ruang
publik yang mengarah pada demokratisasi. Kondisi ini terdukung karakteristik media baru yang interaktif dengan
sifat masyarakat berjaringan.
Salah satu elemen masyarakat yang memiliki kontribusi dalam aktivisme internet adalah lembaga swadaya masyarakat
(LSM). LSM melakukan gerakan sosial melalui beragam bentuk konten media dalam situs web, jejaring sosial
seperti Facebook serta microblog Twitter, dan dengan kesemuanya itu, interaktivitas yang terbangun di dalamnya
menunjukkan kemampuan diskusi ruang publik alternatif.

Kata kunci : media baru, aktivisme internet, ruang publik alternatif

1. Pendahuluan di awal tahun 1990an dan mengalami peningkatan


Kondisi telekomunikasi Indonesia hingga pengguna yang cukup besar (Purbo dalam Nugroho,
kini sangat terkait dengan kemajuan teknologi yang 2011:31). Menurut APJII (Asosiasi Penyelenggara
diadopsi oleh negara secara umum. Indonesia sebagai Jasa Internet Indonesia), jumlah pengguna meningkat
negara berkembang, mendapat terpaan kecanggihan lebih dari 770% selama 1998-2002 dari setengah juta
teknologi komunikasi yang mewujud dalam media orang pada tahun 1998 menjadi 4,5 juta orang pada
baru, dalam hal ini internet. Internet memungkinkan tahun 2002, kemudian nyaris berlipat ganda dari 16
komunikasi termediasi dengan membawa sifat juta orang pada tahun 2005 menjadi 31 juta orang
kebebasan berjejaring, tidak hanya satu pihak, pada tahun 2010 (APJII dalam Nugroho, 2011:32).
tetapi banyak pihak. Bentuk komunikasi termediasi Hasil Penelitian dari Markplus Insight tahun
ini menjadi sarana komunikasi yang signifikan 2011 bahkan menyatakan bahwa angka penetrasi
dalam dunia yang semakin sarat dengan nilai global internet di Indonesia berada di kisaran 40-45%
dan globalisasi sebagai kesadaran hubungan yang dengan angka mencapai 55 juta pengguna, meningkat
terbangun dalam proses global ekonomi, politik dan dari tahun sebelumnya di angka 42 juta (Wahyudi,
budaya (Grossberg, 2006:423) yang menempatkan 2011). Akses internet pun kini tak lagi hanya melalui
teknologi internet sebagai sarana penguat relasi antar personal computer, tetapi menggunakan perangkat
manusia melalui jaringan komputer. Bahkan, dalam bergerak seperti telepon seluler. Selain itu, riuhnya
globalisasi, teknologi informasi menjadi basis penting telekomunikasi Indonesia dengan penyedia konten,
pada perkembangan infrastruktur highway dengan variasi system software, third party dan beragam elemen
membuka jalan aliran informasi (Calhoun, 2002:2). bisnis makin meramaikan hiruk pikuk industri
Sejumlah catatan data penetrasi internet di Indonesia telekomunikasi Indonesia.
menunjukkan respon masyarakat yang cukup baik Biaya akses dan infrastruktur yang semakin
dalam menyambut nilai dan teknologi internet. terjangkau menjadikan kecenderungan penggunaan
Perkembangan internet di Indonesia dimulai internet semakin meningkat. Depkominfo

111
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

memperkirakan bahwa terdapat 45 juta pengguna manusia yang instrumentalitas sementara mengalienasi
internet di pertengahan 2011 yang setara dengan kita dari lingkungan, orang lain, dan kemungkinan
18% populasi Indonesia, sedangkan Business Monitor pengembangan diri dan menjadi diri sendiri. Teknologi
International memperkirakan kombinasi penetrasi informasi dan komunikasi kemudian dibawa dalam
internet narrowband dan broadband lebih dari 26% di dua kutub sebagai sarana hegemoni kapital atau
tahun 2010 (BMI 2011) (Deloitte, 2011:4). Dengan mendorong demokratisasi.
tingkat penetrasi yang cukup tinggi, sekitar 22% Pandangan technophilia lekat dengan aura utopia
konsumen kelas menengah memiliki akses internet teknologi yang penuh bunga-bunga atas harapan
dengan durasi 1.5 jam per hari untuk akses (Eddy teknologi komunikasi yang mampu menyelesaikan
et.al, 2012). Di Indonesia, warnet atau kafe internet masalah dengan kekuatan menghubungkan setiap
secara tradisional menjadi saluran utama untuk orang tanpa terbatas jarak dan waktu. Internet
mengakses internet bagi kebanyakan masyarakat sebagai bentuk teknologi dalam pandangan
Indonesia. Tujuan penggunaan internet di Indonesia technophilia dapat dijelaskan melalui fungsi positif
mayoritas untuk tujuan jejaring sosial, terbukti yang membangun kekuatan argumentasi preferensi
dengan label Indonesia yang memiliki jumlah akun utama internet dalam membentuk masyarakat yang
Facebook terbanyak di dunia (40 juta di pertengahan demokratis. Dalam praktiknya, demokratisasi yang
2011) dan ketiga tertinggi untuk jumlah akun Twitter terbangun menggunakan media online mampu
di dunia. Akses jejaring sosial ini memungkinkan dilihat menggunakan karakteristiknya yang mampu
pertukaran konten dan pembuatan konten, baik pesan memberikan anonimitas relatif bagi ekspresi personal
teks, visual, video maupun audio. Fakta masivikasi menuju opini publik yang memberdayakan dan tidak
internet ini memberi kemungkinan adanya perubahan dirintangi batasan geografis (Papacharissi, 2008:10).
pada perilaku pengguna dalam berkomunikasi dan Lebih lanjut, dalam peta interaksi yang terjadi antara
berinteraksi. teknologi dan masyarakat, internet telah mengantar
Media baru memungkinkan hadirnya kultur komunikasi manusia pada era baru yang dinyatakan
komunikasi gaya baru melalui karakteristik media yang McLuhan sebagai global village menjadi nyata
distingtif. Terutama teknologi yang datang dari luar ini dalam cyberspace yang dikonstruksikan oleh jaringan
tidak bebas nilai, dalam artian membawa bias tertentu komputer dunia (Li, 2004:2). Batasan nasional tidak
bagi penguasa teknologi sendiri. Dalam menghadapi lagi merintangi transmisi informasi dan kultur dengan
teknologi, terdapat dua pandangan yang dapat perubahan komunitas geografis menjadi komunitas
digunakan untuk merespon hadirnya teknologi dalam virtual dan berimplikasi pada demokrasi deliberatif.
masyarakat yang dapat membantu pengguna maupun Dalam internet, model deliberatif hadir baik secara
calon pengguna untuk bersikap kritis dan semakin global maupun lokal berdasar motivasi aktor politik
memahami karakteristik teknologi itu sendiri, yakni dalam penggunaannya membagi informasi secara
technophilia dan technophobia (Langman, 2006:48). online menuju arah demokratisasi dengan komunikasi
Wacana technophilia menunjukkan teknologi baru dua arah dan topik kepentingan bersama serta
sebagai penyelamat yang akan menyelesaikan didorong oleh komitmen mutual.
problem sedangkan technophobia melihat teknologi Sebagai medium global yang kuat, internet
sebagai kutukan, sebagai masalah utama di era masa menginspirasi harapan untuk merevitalisasi ruang
kini. Harapan dan ketakutan ekstrim juga terjadi publik yang vital terhadap demokrasi. Hadirnya
pada internet. Pendukung technophilia memandang internet menginspirasi pandangan optimis
teknologi internet sebagai pengalaman manusia dengan kepentingan revitalisasi ruang publik yang akan
dimensi yang tinggi. Sedangkan aktor technophobic menguatkan demokrasi secara substansial (Li, 2004:
mengasosiasikan teknologi dengan dehumanisasi dan 82). Karakteristik unik teknologi internet seperti
alienasi dari orang lain, lingkungan dan “dunia nyata”. sifat terbuka dan desentralisasi, aksesibel pada tiap
Teknologi komunikasi dan informasi membawa masyarakat, keras terhadap sensor, dan advokasi ini
masyarakat dalam ruang hiperrealitas, istilah yang diharapkan mampu memfasilitasi masyarakat yang
dipinjam dari Baudrillard bahwa manusia kehilangan well-informed dan meningkatkan partisipasi publik
kontak dengan tubuh secara alami dengan orang lain dalam proses politik. Selain itu juga didukung dengan
dan dengan hal dan tindakan yang penting (Langman, sifat interaktivitas atau umpan balik yang diposisikan
2006:49). Teknologi modern secara utama dianggap sebagai inti potensi demokratis yang terkandung
sebagai instrumen dominasi dan sebagai ancaman dalam semangat internet sebagai media alternatif.
kebebasan individu, otonomi dan kreativitas. Dalam Beragam sifat internet ini seakan makin mencerahkan
pandangan ini, teknologi baru memenjarakan diri kondisi masyarakat terkini, karena sebelumnya tidak
dalam kandang teknologi dan mengurangi kehidupan ada media dengan lingkup besar seperti internet yang

112
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

mampu menggalang respon langsung (Li, 2004:3). bebas, mencirikan tradisi demokratis. Ruang publik
Struktur komunikasi digital ini membongkar batasan merupakan metafora yang memediasi masyarakat dan
antara produsen dan konsumen, penyiar dan audiens. negara, dimana publik mengelola dirinya sebagai yang
Pada kenyataannya, masyarakat menggunakan internet membawa opini publik sejalan dengan prinsip ruang
untuk mendapat informasi dan menginformasikan publik, prinsip informasi publik yang diperjuangkan
pihak lain, memungkinkan resiprositas tingkat tinggi dalam monarki politik yang memungkinkan kontrol
atau umpan balik dilakukan dalam proses yang relatif demokratis kegiatan negara (Habermas dalam
lebih cepat. Papacharissi, 2008:5-7). Habermas menyatakan
konten media massa arus utama (televisi) menjajah
2. Pembahasan ruang publik dan wacana demokratis. Beragam ruang
2.1. Internet: Media Baru dan Alternatif publik, meski tidak memiliki kesamaan kekuatan,
Harapan Ruang Publik hadir untuk memberikan suara pada identitas dan
Melalui sejumlah karakteristik dan pandangan kepentingan kolektif. Media online, termasuk internet,
utopia atas media baru dalam membangun atmosfer dapat menjadi ruang virtual atau merevitalisasi ruang
demokratisasi, terkhusus di Indonesia, internet publik.
patut dipertimbangkan sebagai alternatif media Ruang publik digagas sebagai bentuk
bagi masyarakat secara umum dengan beragam latar ruang partisipasi politik dan kritalisasi gagasan
belakang. Internet menjadi pilihan baru masyarakat kewarganegaraan sebagai upaya terhadap absolutisme
yang memunculkan transformasi sosial dengan yang bertujuan mengubah otoritas yang berdasar
hadirnya paradigma teknologi baru. Teknologi pada kenyataan dalam subjek otoritas rasional pada
informasi dan komunikasi yang hadir di tahun pemeriksaan yang dikelola oleh badan publik di
1970an dan menyebar ke seluruh dunia ini dibentuk bawah hukum. Internet muncul sebagai alternatif
oleh masyarakat bergantung pada kebutuhan, nilai, pada media tradisional yang dikontrol oleh elit politik
dan kepentingan orang yang menggunakan teknologi yang mencari kontrol dan memanipulasi produksi dan
(Castell, 2005:3-6). Salah satu transformasi yang hadir diseminasi informasi, desentralisasi, fleksibel dan user
karena media baru ini memunculkan bentuk baru controlled (McQuail dalam Nyabuga, 2006). Dahlberg
organisasi sosial berbasis jejaring, sebagai difusi jejaring menyatakan enam kriteria dasar yang harus dipenuhi
dalam ranah aktivitas sebagai basis jejaring komunikasi internet untuk dinyatakan sebagai ruang publik,
digital. Masyarakat jejaring merupakan hasil interaksi yakni otonomi dari negara dan kekuatan ekonomi,
antara paradigma teknologi baru dan organisasi pertukaran dan kritik atas pernyataan validitas moral-
sosial. Karakteristik network society ini oleh van Dijk paktik yang dapat dikritisi, refleksivitas, pengambilan
dinyatakan bersifat interdependen dan interconnected; peran ideal, ketulusan, dan wacana inklusi dan
individual dihubungkan dengan jaringan, semakin keadilan (Ubayasiri, 2006:7-9). Melalui pandangan
heterogen dan terfragmentasi serta meningkatnya postmodern ini muncul masa depan yang optimis bagi
komunikasi termediasi sebagai hasil dari menurunnya internet sebagai ruang publik. Benkler menyatakan
interaksi komunikasi tatap muka (Dijk, 2006:35-36). bahwa saat ini kita sedang menuju networked public
Masyarakat jejaring ini merupakan tipe struktur sosial sphere yang menjanjikan platform untuk mengikat
baru berdasar transformasi kapasitas komunikasi. masyarakat untuk bekerjasama menjadi watchdog
Sebagai bentukan transformasi komunikasi, dalam model peer-production (Coleman et al,
masyarakat jejaring memiliki relasi yang kuat dengan 2009:171). Cyberspace menjadi dunia virtual dan lokasi
media baru. Masyarakat jejaring cenderung melakukan spesifik dan luas; mengubah ruang fisikal debat publik
ekspansi atas internet sebagai arena otonom dan yang awalnya terjadi di café. Ruang publik internet –
terbuka dengan membawa opini publik yang disebut meski menyediakan forum bagi mereka yang tertarik
Habermas sebagai ruang publik (McQuail dalam dengan debat kritis, tetapi tidak dapat mengantisipasi
Nyabuga, 2006:157). Secara konseptual, ruang publik semua pengguna untuk terikat dalam dialog bermakna,
menunjukkan domein kehidupan sosial dimana opini sehingga ruang publik harus diikat oleh ‘intelektual
publik diekspresikan melalui wacana dan debat publik publik’ untuk menciptakan lingkungan yang kondusif
rasional (Papacharissi, 2008:5-7). Tujuan utama ruang untuk berbagi gagasan demi keberlangsungan ruang
publik merupakan persetujuan publik dan pembuatan publik itu sendiri.
keputusan, walaupun tujuan ini tidak secara rutin Dalam kaitannya dengan ruang publik,
dicapai. Persetujuan dan deliberasi nasional merupakan internet dipandang sebagai media yang efektif untuk
hasil yang ingin diraih, bagaimanapun, nilai ruang pengembangan demokrasi, secara khusus karena
publik ada dalam kemampuannya memfasilitasi mampu mempromosikan kebebasan berekspresi, akses
diskusi permasalahan publik yang beragam dan pada informasi publik dan sebagai arena publik untuk
wacana politik. Bahkan kini, teknologi komunikasi

113
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

informasi menarik perhatian aktor politik yang mencari lebih lemah. Aktor dengan sumber minimal seperti
cara mengembangkan debat publik dan partisipasi. kelompok kecil masyarakat maupun individu mampu
Kontras dengan media arus utama yang melakukan memunculkan informasi online yang signifikan dan
komodifikasi atas opini publik yang dipublikasikan efektif daripada masuk ke media arus utama. Modal
dalam media dalam ruang kolom yang meningkatkan yang dibutuhkan untuk akses internet pun makin
sirkulasi, internet secara fundamental dimaknai sebagai terjangkau dengan komputer dan koneksi internet
medium akses bebas, yang dikenalkan sebagai ruang serta kemampuan teknis. Internet menyediakan
publik. Habermas menyatakan penggunaan internet aksesibilitas bagi aktor yang tidak mendapat perhatian
memperluas dan memfragmentasi konteks komunikasi di media lain.
(Ubayasiri, 2006:9). Dalam wacana Habermas, ruang Internet agaknya mengubah cara komunikasi
publik merupakan diskusi rasional tak terbatas untuk dan secara mendasar melonggarkan genggaman
isu publik yang membentuk opini publik dalam elit politik di masyarakat. Internet menyediakan
indera yang kuat terkait konsensus demi kebaikan kesempatan untuk menghadapi kontrol monopolistik
umum untuk mempengaruhi pembuatan keputusan elit oleh komunikasi massa serta dekolonisasi
(Li, 2004:82). Lebih lanjut teori liberal klasik, ruang demokratisasi informasi dan diseminasi. Keterbukaan
publik merupakan jarak antara pemerintah dan dan aksesibilitas ruang publik, dalam hal ini internet,
masyarakat dimana individual privat melatih kontrol dan partisipasi publik dalam diskusi politik merupakan
formal (pemilu) dan informal (tekanan opini publik) kondisi yang sangat dibutuhkan bagi pembentukan
negara . opini dalam ruang publik untuk mempengaruhi
Ruang publik menjadi krusial bagi kapasitas pengambilan keputusan (Li, 2004:83). Selain itu,
masyarakat sipil untuk mempengaruhi negara, Internet mengeliminasi hambatan ekonomi yang
terutama indikasi keterbukaan yang dimilikinya dibuat oleh media konvensional dan meningkatkan
(Calhoun, 2002:15-17). Ruang publik sangat penting skala dan kecepatan informasi, mempersenjatai dengan
bagi masyarakat modern dengan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam
forum dimana komunikasi terjadi secara kolektif kegiatan politik. Internet memungkinkan komunikasi
terkait isu yang relevan dan memungkinkan warga banyak arah, bagi siapapun yang memiliki hambatan
untuk mengakses informasi secara mandiri terntang (disabled) dengan memberikan media untuk bersuara
perkembangan sosial dan mengamati kontrol dan kesempatan demokratis (McQuails, 57). Internet
politik, ekonomi, dan elit lain yang mengarah pada sebagai bentuk baru ruang publik, memiliki posisi vital
pemberdayaan publik. Terdapat tiga jenis ruang publik dalam memelihara kepentingan ruang publik ‘mini’.
(Gerhards et al, 2009:2), yakni elaborasi struktur Internet diterima sebagai kesempatan untuk
organisasional keterbukaan, dan dampak sosial. memperbaharui demokrasi secara umum dan secara
Yang pertama menyatakan ruang publik yang terdiri khusus memungkinkan partisipasi masyarakat dalam
dari kegiatan keseharian warga dengan komunikasi politik. Website dan email memungkinkan mekanisme
tatap muka yang terjadi di mana saja tanpa struktur relasi baru antara institusi publik dan masyarakat,
organisasional dengan dampak kecil dan jumlah orang memfasilitasi komentar dan keluhan terkait layanan,
yang sedikit. Forum yang kedua adalah event publik, memungkinkan organisasi bentuk baru sebagai
pertemuan kota, kuliah umum atau kampanye protes layanan publik dan menyediakan informasi bagi
yang punya struktur minimal terdapat pemimpin publik umum. Teknologi komunikasi baru menjamin
pendapat. Dalam bentuk ketiga, infrastruktur terdiri bentuk baru partisipasi masyarakat horizontal, yang
dari spesialis, seperti jurnalis, ahli dan aktor kolektif tidak bergantung pada sarana komunikasi massa
dimana masyarakat hanya berperan pasif dalam tradisional organisasi politik utama. Bahkan tiap
penerimaan. Terkait dengan klasifikasi tersebut, individu dapat berpartisipasi aktif dalam konstruksi
internet menjadi medium baru yang signifikan karena ruang opini publik demokratis (Castells dalam Sorj,
aksesibel dan dinyatakan sebagai sumber informasi, 2006:2). Fungsi internet relevan dalam perkembangan
berpotensi mengubah komunikasi sosial dengan masyarakat sipil, karena memberi ruang bagi
melibatkan banyak aktor khususnya dari masyarakat fleksibilitas jaringan, mobilisasi cepat bagi diseminasi
sipil yang sebelumnya tidak memiliki akses ke bentuk informasi alternatif, dan memfasilitasi pembentukan
media tradisional. jaringan aktivis nasional maupun internasional yang
Dalam perjalanannya, internet tidak tergabung dalam struktur politik tradisional
mendemokratisasi ruang publik dan menguatkan (Warkentin dalam Sorj, 2006:2). Peran internet dilihat
kepentingan politik dan partisipasi di masyarakat sebagai alternatif dominan di antara riuhnya struktur
(Gerhards, 2009:3). Harapan ini berdasar pada jaringan komunikasi.
struktur komunikasi internet yang secara fundamental
berbeda dari media lama dimana peran gatekeepingnya

114
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

2.2. Aktivisme Internet dan Masyarakat ruang publik mikro dan mengembangkan gerakan
Ruang publik yang ada dalam media baru tidak di luar ruang publik arus utama. Dalam gerakan
hanya terbatas pada sistem online yang dibangun sosial, internet mampu menghubungkan aktor lokal
oleh pemerintah dalam bentuk e-government, dengan global maupun transnasional. Media alternatif
tetapi juga segala macam bentuk cyberactivism dapat digunakan untuk membangun jaringan sosial
seluruh elemen masyarakat yang dipublikasikan dan penting sebagai dasar gerakan sosial (Donnel,
melalui internet semisal dalam cyber community 2001:43). Kegiatan semacam ini juga dilakukan oleh
yang memungkinkan diskusi kritis antar pengguna beragam bentuk kerjasama lembaga masyarakat lokal
internet dan menghasilkan konsensus tanpa adanya dengan internasional. Ruang publik yang terbangun
pengaruh tekanan kepentingan. Kekuatan intelektual dalam internet dapat digunakan untuk memelihara
publik dalam internet melalui produksi konten gerakan dengan menyediakan bentuk alternatif
dalam media baru diharapkan menjadi embrio ruang pemahaman, jaringan pertemanan, dan komunitas.
publik alternatif. Internet sebagai alternatif ruang
publik menawarkan kesempatan untuk eksplorasi 2.3. Gerakan Lembaga Swadaya Masyarakat di
aspek komunitas virtual sebagai ruang keterikatan Internet
lokal (OECD, 2003:65). Terdapat kebutuhan dalam Merunut catatan sejarahnya, antara tahun
tingkat lokal untuk memelihara jaringan komunitas 1970an dan 1990an, masyarakat sipil Indonesia
dan mendorong masyarakat yang aktif. Media berada dalam kondisi yang lemah, dipolitisasi
baru menunjukkan kesempatan baru bagi jaringan dan terfragmentasi (Hill dalam Nugroho, 2009).
masyarakat. Internet mampu menyediakan beragam Di pertengahan tahun 1990an, LSM mulai
informasi, termasuk isu kebijakan dan pengalaman mengekspresikan diskonten dan terjadi pembentukan
publik yang berguna bagi pembentukan kebijakan, generasi baru kelompok advokasi, utamanya pro
perkembangan dan evaluasi untuk pengelolaan kultur demokrasi dan kelompok hak asasi dan meningkat
politik yang kritis dan deliberatif. secara aktif menentang protes anti pemerintah.
Internet juga menyediakan kapabilitas dalam Kelompok ini dikarakterisasikan dengan upayanya
membangun e-democracy dalam kerangka ruang bersatu dalam segala bentuk gerakan pro demokrasi dan
publik. Internet menjadi agora dengan fantasi retorika meningkatkan tekanan terhadap pemerintah. Setelah
demokrasi melalui interaktivitas politisi dan masyarakat terjadinya periode transisi tahun 1998, organisasi
(OECD, 2003:148). Sinergi antara perkembangan bawah tanah muncul ke permukaan dan bergabung
demokratis dan digital merupakan fenomena yang dengan LSM yang baru terbentuk di Indonesia (Hadiz
menarik. Potensi penggunaannya memberi umpan dalam Nugroho, 2009). LSM memiliki aktor penting
balik bagi teknologi digital untuk memfasilitasi dan lekat dengan inovasi dalam perkembangannya
deliberasi kebijakan publik dan pemerintahan dua
sebagai lembaga independen, dengan adopsi atas
arah yang penting bagi aktor. Demokrasi sejauh ini
teknologinya berdasar alasan pemahaman atas
dikenal sebagai produk abad dimana representasi
efektif dibatasi oleh ketakterhubungan waktu dan eksistensinya di masyarakat.
jarak. Melalui cyberspace yang disediakan internet, Dalam sudut pandang strukturasi, bentuk
institusi demokratis dapat berkembang selama mudah gerakan sosial oleh organisasi kemasyarakatan atau
diakses, akuntabel dalam media baru. lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang identik
Secara empirik, sinergi digital dan demokrasi dengan posisi yang idealis, memunculkan posisi
juga ditunjukkan dalam beragam bentuk gerakan perlawanan atas kondisi buruk sosial dan politik
sosial yang menggunakan akses media baru sebagai di suatu negara. Giddens menyatakan kelompok
sarana kegiatan, baik melalui email, situs web, mailing membuat struktur yang mempengaruhi tindakan
list internet dan kelompok diskusi yang ditempatkan untuk meraih tujuannya dan melibatkan proses
sebagai media alternatif ruang publik. Scott dan produksi dan reproduksi beragam sistem sosial
Street memahami internet sebagai alat yang kuat (Nugroho, 2007b). Dalam hal ini LSM beroperasi
dalam pengelolaan gerakan sosial dan menunjukkan
membentuk opini publik melalui media dan
sejumlah faktor kekuatannya, yakni memfasilitasi
menyatakan posisi kekuatannya berhadapan dengan
mobilisasi – koordinasi tingkat tinggi antara jaringan
gerakan lintas jangkauan geografis tanpa membuat hegemoni negara atau pemerintah.
bentuk organiasional hirarki, pembuatan dampak LSM selalu kritis terhadap beragam kebijakan
yang tinggi dengan sumber minimal, kemampuan yang dibuat oleh pemerintah dan dinyatakan
pemberitaan, dan memotong arus birokrasi (Ha, dengan beragam cara dan bentuk. LSM lokal
2006:19). Media alternatif mampu mempertahankan menggunakan internet untuk membantu mereka

115
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dalam pengembangan aktivisme, dalam kerangka komunikasi utama. LSM Combine melalui Twitter @
adopsi inovasi dan teknologi dan berbasis dampak JalinMerapi menjadi akun yang cukup banyak diakses
penggunaan teknologi dalam performa LSM hingga sekarang terkait peristiwa bencana, berikut juga
dalam manajemen internal, memperluas perspektif LSM Airputih, Satu Dunia, ICT Watch, Walhi dan
organisasional, ekspansi jaringan organisasional dan lain sebagainya. Salah satu LSM yang akan dianalisis
meningkatkan pengaruh organisasional ke masyarakat penggunaan internet adalah KontraS yang merupakan
(Nugroho, 2009:24). Sejumlah studi menunjukkan gabungan civil society dan tokoh masyarakat yang
bahwa sejumlah LSM memiliki akses pada internet, bekerja memantau persoalan HAM, KIP-HAM
terutama promosi demokrasi sebagai agenda dan menangani pengaduan masyarakat tentang
utama dengan peran watchdog (Nugroho, 2007:2). permasalahan HAM (KontraS, 2012). Gerakan sosial
Masyarakat yang berada dalam tahap masyarakat yang dilakukan KontraS termanifestasi melalui laman
infromasi menjadi penting sebagai pendukung gerakan situs yang sangat informatif, mulai dari artikel berita,
sosial dan penghubung beragam aktor yang berguna buku, kampanye, buletin, yang menyediakan fasilitas
untuk memfasilitasi demokrasi. Penggunaan teknologi unduh, bagi, dan komentar sebagai sarana respon
ini juga dapat dilihat sebagai bagian dari strategi LSM langsung dari pengelola. Interaktivitas yang dibangun
lokal Indonesia untuk membangun pandangan kritis di dalamnya menunjukkan kemampuan diskusi
terhadap kebijakan melalui keterikatannya dengan ruang publik alternatif. KontraS juga memiliki akun
kelompok sipil. Hal ini mengindikasikan internet media sosial yang secara interaktif berinteraksi dengan
menjadi sarana bagi LSM untuk partisipasi dalam follower dan audiensnya berikut komentras terkait isu
transformasi sosial, keterikatan langsung dan interaksi yang sedang diangkat oleh KontraS sehingga terbentuk
dalam pembentukan perubahan sosial. diskusi dalam ruang virtual.
LSM telah menjadi pengguna aktif internet Transformasi dalam sistem media di Indonesia
sejak awal pengenalannya di Indonesia (Hill dan Sen dapat dilihat dari dinamika sosial politik Indonesia
dalam Nugroho, 2009:24). Dari penelitian Yanuar sendiri dengan relasi pada peran dan posisi LSM
Nugroho, 94.03% LSM menggunakan PC dalam untuk mengubah jaringan berbasis media baru. Selain
organisasinya tetapi yang memiliki akses internet itu perubahan juga terjadi dengan hadirnya internet
sebanyak 86.94%. LSM Indonesia mengadopsi yang mengubah masyarakat dengan karakteristik
internet dengan kebutuhan untuk mencari infromasi yang berjaringan. Pemanfaatan media baru oleh
dan mengembangkan efentivitas dan efisiensi LSM juga memampukan perubahan dalam konten
organisasional serta mengembangkan kerjasama dan struktur komunikasi Indonesia dalam kerangka
antar LSM. Menurut survey Yayasan Satudunia pada pembuatan ruang publik alternatif. Meski dalam
bulan Maret 2011 terkait gerakan sosial di internet, pemanfaatannya bagi mayoritas Indonesia masih
responden menyatakan bahwa internet digunakan mengarah pada pemanfaatan leisure, tapi tak menutup
dalam aktivitas melalui email,chatting, terutama untuk kemungkinan keran-keran suara masyarakat terutama
membagi informasi sedangkan penggunaan untuk kaum minoritas dalam menyuarakan pendapatnya
kampanye ada di bagian terakhir (Cahyadi, 2011:2-4). semakin terbuka dengan interaktivitas dan publisitas
Aktivitas organisasi melalui internet seputar mengirim di dunia virtual. Tinggal tantangannya sekarang
press release, penggalangan dukungan dan undangan adalah menghadapi tekanan ekonomi dan globalisasi
aksi. Mailing list dan website, blog dan forum diskusi baik dalam komersialisasi segala lini media dan invasi
digunakan untuk melakukan kampanye. Adopsi nilai dan konten global yang merajai media. Dengan
internet oleh LSM memberikan motivasi bagi LSM gerakan LSM lokal indonesia diharapkan mampu
dalam menjembatani politik nasional dan global. memandingi konten global sehingga membentuk
Dengan internet, lebih banyak LSM global menaruh parameter agenda setting lokal sendiri, bukan malahan
perhatian pada situasi Indonesia dan berkolaborasi memampukan agenda asing sehingga terbentuk ruang
dengan LSM Indonesia, salah satunya dalam kegiatan publik yang ideal.
sosial dan humanitarian. Internet juga membangun
kapasitas LSM Indonesia dalam jejaring dan saluran
informasi.
Di Indonesia, sudah banyak LSM lokal yang
menggunakan media baru atau internet untuk media

116
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Daftar Pustaka in The Third Sector : Study on the Adoption of


Internet CMC by Indonesian CSOs for Social
Calhoun, Craig. 2002. Information Technology and Reform and Social Development Programmes.
The International Public Sphere. International PREST, Institute of Innovation Research, The
Sociological Association, Brisbane, Australia. University of Manchester
Castell, Manuel dan Gustavo Cardoso. 2005. The Nugroho, Yanuar. 2011. Aksi Warga : Kolaborasi ,
Network Society : From Knowledge to Policy. Demokrasi Partisipatoris, dan Kebebasan Informasi
DC : Johns Hopkins Center For Transatlantic : Memetakan aktivisme Sipil Kontemporer dan
Relations. Penggunaan Media Sosial di Indonesia. Kolaborasi
Coleman, Stephen dan Jay Blumer. 2009. The Internet penelitian antara Manchester Institute of
and Democratic Citizenship : Theory, Practice, and Innovation Research, University of Manchester
Policy. USA : Cambridge University Press. dan HIVOS Regional Office Southeast Asia.
Deloitte. 2011. The Connected Archipelago : The Role of Manchester dan Jakarta: MIOIR dan HIVOS.
The Internet in Indonesia’s Economic Development. OECD. 2003. Promise and Problems of E-Democracy
Dijk, Jan van. 2006. The Network Society 2nd ed. : Challenges of Online Citizen Management.
London:Sage. Perancis : OECD.
Donnel, Susan O.. 2001. Analysing The Internet and Papacharissi, Zizi. 2008. The Virtual Sphere 2.0 : The
The public Sphere : The Case of Womenslink 39 Internet, The Public Sphere and Beyond. Temple
Vol.8 (2001),1, 39 – 58. The Public. University. Handbook of Internet Politics.
Gerhards, Jurgen dan Mike S. Schafer. 2009. Is The Andrew Chadwick, Philip Howards (Eds.).
Internet a Better Public Sphere? Comparing Taylor & Francis.
Old And New Media in The US and Germany. Sorj, Bernardo. 2006. Internet, Public Sphere, and
Article new media & society XX(X) 1–18 DOI: Political Marketing : Between The Promotion of
10.1177/1461444809341444. Sage. Communication and Moralist Solipsism. Rio
Grossberg, . Lawrence 2006. Media Making : Mass De Jainero : The Edelstein Center For Social
Media In a Popular Culture. London: Sage. Research.
Ha, Chow Pui. 2006. Internet Activism and Trans- Ubayasiri, Kasun. 2006. Internet and The Public Sphere
national Public Sphere : Internet as State Activation : A Glimpse of YouTube. Central Queensland
Apparatus in the Anti-Japanese Protests. Paper University.
Presented to the 47th Annual ICA Convention,
San Diego, USA, March 22-25 2006. Sumber online:
Hill, David T. dan Krisna Sen. 2005. The Internet in Cahyadi, Firdaus. 2011. Online Activism : Perlu
Indonesia’s New Democracy. London: Routledge. Terobosan Baru! Yayasan Satudunia
Langman, Lauren & Devorah Kalekin-Fishman. Eddy, Catherine et. al. 2012. Reaching Indonesia’s Middle
2006. Trauma, Promise, and The Millenium : Class. Diakses tanggal 18 Juni 2012. Diakses dari
The Evolution of Alienation. USA : Rowman & http://blog.nielsen.com/nielsenwire/consumer/
Littlefield. reaching-indonesias-middle-class/
Li, Zhan. 2004. Will the Internet Form the Public Sphere Kellner, Douglas. Tanpa Tahun. New Technologies and
in China? Journal of Systemic, Cybernetics, Alienation: Some Critical Reflections. Diakses
Informatics. Volume 2 Number 2. tanggal 26 Juni 2012. Diakses dari http://
Nugroho, Yanuar. 2009. NGO, the Internet pages.gseis.ucla.edu/faculty/kellner/essays/
and Sustainable Rural Development : The technologyalienation.pdf
Case of Indonesia. Journal Information, KontraS. 2012. Profil Kontras. Diakses tanggal 1 Juli
Communication, and Society. Scholar One 2012. Diakses dari http://www.kontras.org/
Nugroho, Yanuar. 2007. Anonymity in Computer- index.php?hal=profile
Mediated Communication : A Case Study of Nyabuga, George. 2006. Knowledge is Power The
Groupware Communication Among Indonesian Internet and Kenyan Public Sphere. Diakses
NGO Activists. Universitas Sahid Surakarta. tanggal 26 Juni 2012. Diakses dari http://
Nugroho, Yanuar. 2007. Internet and Civil Society eprints.worc.ac.uk/310/1/Web_Knowledge_is_
Organisations in Indonesia – Exploring Innovation power_-_George_Nyabuga.pdf

117
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Wahyudi, Reza. 2011. Naik 13 Juta, Pengguna Internet


Indonesia 55 Juta Orang. Diakses tanggal 1 Juli
2012. Diakses dari http://tekno.kompas.com/
read/2011/10/28/16534635/Naik.13.Juta..
Pengguna.Internet.Indonesia.55.Juta.Orang

118
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Peran Facebook dalam Menciptakan Interaksi antara Kanwil Kesehatan Provinsi


dengan Ibu Hamil untuk Menurunkan Tingkat Kematian Ibu Saat Melahirkan
Muhammad Adi Pribadi1*)

Abstrak

Indonesia memiliki target untuk bisa mencapai target Milenium Development Gold ditahun 2015 dalam
menurunkan tingkat kematian ibu melahirkan hingga mencapai 102/100.000.usaha pemerintah dalam
menurunkan tingkat kematian, masih belum mencapai target. Di tahun 1994, tingkat kematian ibu melahirkan
mencapai 390/100.00,tetapi ditahun 2007 tingkat kematian ibu mengalami penurunan hingga 228/100.000
(Barrarah, 2012). Beberapa faktor penyebab kematian pada ibu, faktor pertama adalah ibu memilih menggunakan
dukun beranak (Barrarah,2012). Faktor kedua adalah pengetahuan keluarga; seperti aborsi, keracunan kehamilan,
dan infeksi. Faktor ketiga adalah usia ibu saat melahirkan terlalu muda dan terlalu tua (Harnowo, 2012). Faktor
keempat adalah kurang perhatian suami.Agar tingkat kematian saat melahirkan secara nasional dapat dikurangi
maka pemerintah pusat dan daerah perlu bekerja terpadu dalam meningkatkan komunikasi dengan para anggota
keluarga (istri dan suami) agar mereka memiliki pengetahuan yang cukup tentang kehamilan dan melahirkan
sehingga tingkat kematian ibu dapat diperkecil.
Komunikasi yang dapat dilakukan oleh pihak PEMDA, kepada angota keluarga adalah melalui iklan layanan
masyarakat dengan menggunakan media tradisional seperti TV, radio, koran, majalah dan billboard. Media
ini mampu menyebarkan informasi secara luas dan cepat.Walaupun media tradisional mampu menyebarkan
informasi secara luas dan cepat tetapi perlu kesinambungan informasi agar informasi tersebut dapat terbaca untuk
mempengaruhi pembaca.Dengan biaya tinggi, penggunaan media tradisional yang berkesinambungan akan menjadi
beban bagi APBD. Maka dari itu, PEMDA perlu memilih FACEBOOK(FB) sebagai media alternatif karena biaya
yang dikeluarkan jauh lebih murah.
Media FB terbukti tidak hanya digunakan oleh kalangan perusahaan multinasional, seperti starbucks dll, untuk
menjalin hubungan dengan konsumennya, media ini juga digunakan pemerintah Amerika, seperti NASA dan
pemerintah di negara bagian, untuk memberikan informasi atau pengetahuan kepada masyarakatnya (Treadaway
and Smith, 2012).

Kata kunci: Komunikasi, facebook, kanwil

1. Pendahuluan oleh provinsi Banten belum dicapai oleh provinsi lain


di Indonesia.
Meningkatnya tingkat kematian ibu di Beberapa faktor yang menyebabkan tingkat
Indonesia membuat pemerintah pusat dan daerah kematian ibu saat melahirkan yaitu menggunakan
berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan dukun beranak, usia ibu saat melahirkan terlalu tua
bayi.Pemerintah menggunakan standar Millenium dan terlalu muda, aborsi, keracunan dan kurangnya
Development Program Golds (MDGs) dan standar peran suami (Barrarah dan Harnowo, 2012). Dilihat
nasional sebagai alat ukur tingkat keberhasilan dari semua faktor diatas dapat terlihat jika kematian
pemerintah dalam upaya menurunkan angka saat melahirkan bisa terjadi karena kurangnya
kematian ibu dan anak. Menurut MDGs, standar informasi untuk masyarakat
angka kematian ibu adalah sebanyak 25 per 1000 Seharusnya tingkat kematian ibu akibat
orang. Sedangkan standar pemerintah adalah 35 menggunakan dukun beranak dapat dicegah karena
per 1000 orang(humasprotokolbantenprov.gov.id). pemerintah telah menyediakan JAMPERSAL (Jaminan
Suatu hasil yang membanggakan ketika saya melihat Persalinan) dimana semua keluarga Indonesia dalam
berita dari HUMAS pemerintahan BANTEN, bahwa semua level ekonomi bisa mendapatkan pelayanan
tingkat kematian ibu melahirkan di provinsi Banten persalinan gratis atau tanpa dipungut bayaran.
adalah sebesar 22,8/1000 orang, yang dapat diartikan Walaupun pemerintah telah menyediakan program
sebagai besarnya tingkat keberhasilan ibu melahirkan gratis untuk proses melahirkan, masih banyak orang
di Banten karena angka kematian ibu berada dibawah memilih menggunakan dukun beranak karena tingkat
standar nasional dan MDGs. Hal ini adalah suatu penyebaran informasi tentang JAMPERSAL masih
pencapaian yang luar biasa yang telah dilakukan oleh kurang. Informasi Jampersal hanya ada di media
pihak pemerintahan BANTEN. Namun pencapaian tertentu dan terbatas. Misalnya dikereta api eksekutif

1 *)
Dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara, Jakarta.

119
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

CIREBON EXPRESS terdapat iklan JAMPERSAL gambaran besar dari alur informasi karena dari gambar
ditiap gerbong eksekutif. tersebut KANWIL Kesehatan bisa mengetahui
Biaya untuk melakukan kegiatan komunikasi bagaimana proses komunikasi berlangsung dan
adalah mahal, sehingga pemerintah tidak bisa melihat kemungkinan gangguan informasi yang
menggunakan media tradisional (Televisi, Radio mungkin terjadi saat penyampaian pesan.
dan BILLBOARD) terlalu sering.Sedangkan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif diperlukan Gambar 1: Macro Komunikasi FACEBOOK
penyampaian informasi yang berkelanjutan. Oleh
karenanya, KANWIL Kesehatan daerah sebagai wakil
dari pemerintah daerah perlu menggunakan facebook
untuk menyebarkan informasi kepada target pembaca
agar dapat menekan biaya komunikasi dan tetap
terciptanya komunikasi yang efektif antara pemerintah
daerah dan rakyatnya dalam kesehatan.
Walaupun Facebook adalah media yang
murah untuk menyampaikan informasi kepada
target audiencenya, pemerintah tetap perlu membuat
perencanaan arus informasi masuk dan keluar agar
terjalinnya komunikasi yang efektif antara pemerintah
dan rakyatnya

2. Facebook dan Pemerintah Daerah Sumber: Kotler. Et al (2012)

Saat ini, pengguna aktif facebook didunia Dari gambar diatas, Sender adalah KANWIL
adalah sejumlah 955 juta orang perbulannya dan Kesehatan yang menyapikan pesan pada pasangan
pada bulan juni 2012, dan pengguna aktif facebook suami dan istri (Receiver). Encoding adalah bahasa
yang menggunakan mobile phone mencapai 543 yang akan digunakan oleh pihak KANWIL
juta orang (newsroom.fb.com, 20 juli 2012). Dilihat Kesehatan untuk berkomunikasi dengan pasangan
dari jumlah pengguna aktif facebook yang banyak, suami istri. Tentu bahasa yang digunakan adalah
Beberapa pemerintah daerah di Amerika Serikat bahasa Indonesia agar target pembaca dapat mengerti
menggunakan facebook untuk menciptakan interaksi isi pesan (decoding). Disaat target pembaca tidak
antara pemerintah daerah dengan rakyatnya.Misalnya mengerti dengan isi pesan yang disampaikan maka
pemerintah negara bagian Tennesse (TN.GOV) yang mereka akan bertanya dengan pihak KANWIL
banyak memiliki program pemerintahan daerah Kesehatan (RESPONSE). Saat pesan dari target
yang disampaikan melalui facebook.misalnya untuk pembaca dimengerti oleh KANWIL Kesehatan maka
menjalin komunikasi dengan gubernur bisa dilakukan pesan dapat dianggap sebagai feedback.
melalui facebook (gov.Haslam). jika masyarakat ingin Media adalah alat komunikasi massa yang
mengetahui informasi kesehatan di Tennesse, mereka digunakan oleh pihak KANWIL Kesehatan dengan
bisa menjadi bagian facebook Tennesse Departement target pembacanya. Dalam hal ini, media yang
of Health. digunakan adalah facebook.
Jika pemerintah di daerah ingin meningkatkan Noise adalah penentuan gangguan proses
kesehatan dan menurunkan tingkat kematian ibu informasi yang mungkin terjadi. Gangguan penyebaran
dan anak maka pemerintah daerah harus membuka informasi bisa timbul dari segi tanggapan pembaca
informasi dengan masyarkatnya melalui facebook yang negatif dan ganguan teknis.Tanggapan negatif
dari pembaca adalah informasi yang cenderung tidak
3. Perencanaan Makro Interaksi Melalui mendukung program pemerintah dan penggunaan
Facebook kalimat yang kasar dalam interaksi. Misalnya, salah
Pemerintah perlu membuat perencanaan dalam satu pembaca menulis di akun FB milik KANWIL
membangun facebook yang dikhususkan untuk Kesehatan adalah sebagai berikut, “alat kontrasepsi
membantu ibu-ibu hamil agar saat persalinan dapat dilarang oleh agama”. Jika pemilik akun sudah
berjalan lancer. Perencanaan dimulai dari gambaran menentukan standar informasi yang tepat maka
makro komunikasi, tujuan komunikasi, perencanaan akan memudahkan pemilik akun dalam menentukan
isi pesan, pesan aktual, track metrics, analisis dan informasi yang perlu di tanggapi dan tidak
revisi (Kotler, et al dan Treadaway, 2012) Teridentifikasinya gangguan teknis, seperti
sinyal dalam penyampaian pesan, adalah kendala
3.1. Komunikasi Makro dalam penyampaian pesan. Contoh: ganguan sinyal
Awal perencanaan penyebaran pesan melalui yang mengakibatkan target pembaca tidak dapat
media FACEBOOK perlu diawali dengan melihat menerima informasi melalui media computer dan

120
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

telepon genggam umum untuk melihat proses interaksi dengan target


pembaca maka langkah berikutnya adalah untuk
3.2. Tujuan Komunikasi merencanakan detail informasi dalam membangun
Sejak awal perencanaan harus ditentukan interaksi antara Kanwil Kesehatan dengan pembacanya
tujuan komunikasi antara pihak KANWIL Kesehatan melalui Facebook. Perencanaan mikro interaksi melalui
dengan pasangan suami istri. Apakah dalam facebook Facebook terdiri dari Perencanaan dasar interaksi dan
ini hanya akan memberikan informasi tentang perencanaan design interaksi (Treadaway 2012)
persiapan melahirkan atau menyediakan informasi
lain seperti informasi gizi untuk tumbuh kembang 4.1. Perencanaan Dasar Interaksi
anak dan program keluarga berencana. Perencanaan dasar interaksi adalah penentuan
alur komunikasi yang diharapkan oleh pemilik akun
3.3. Perencanaan isi pesan facebook,dalam perencanaan ini akan ditentukan
Setiap informasi yang masuk dalam ruang tujuan komunikasi dan pengukurannnya, penentuan
publik perlu memperhatikan etika berkomunikasi target pembaca, penentuan peran kerja, dan penentuan
agar tidak menyinggun pihak tertentu. kebijakan interaksi melalui FACEBOOK.

3.4. Pesan aktual 4.1.1. Menetapkan Tujuan


Pesan aktual adalah seberapa cepat kemampuan KANWIL Kesehatan sebagai pemiliki akun
pemilik akun dalam memberikan tanggapan informasi FACEBOOK perlu menetapkan tujuan yang ingin
dari target pembaca. Jika target pembaca dapat dicapai dari interaksi dengan target pembaca.Jika
menerima tanggapan dari pemilik akun dalam waktu KANWIL Kesehatan berusaha mendukung program
yang cepat, maka target pembaca akan senang. Seperti nasional dan internasional dalam meningkatkan
facebook milik Club Nutricia, admin facebooknya keberhasilan ibu saat melahirkan maka penetapan
selalu siap untuk memberikan informasi kepada tujuan pembuatan akun facebook adalahpenyebaran
target pembacannya sehingga mereka suka untuk informasi kesehatan ibu hamil sebagai langkah awal
berkomunikasi dengan admin melalui facebook. keberhasilan ibu dalam melahirkan. Pengukuran
penyebaran informasi perlu ditetapkan dalam
3.5. Trek metrik (Track Metrick) menentukan pencapaian tujuan.Misalnya, jumlah
Trek metrik adalah menejemen data yang anggota akun facebook dan jumlah posting bertambah
dilakukan oleh pihak ketiga untuk memperlihatkan setiap hari.
seberapa besar kemampuan media komunikasi
dalam memberikan informasi yang dibutuh oleh Figure 1: Penentuan Tujuan dan Pengukurannya
target pembaca. Dengan trek metrik maka KANWIL
Kesehatan dapat mengukur tingkat keberhasilan yang Tujuan Metrik contoh
telah dicapai dalam menyebarkan informasi kesehatan Penyebaran 1. Jumlah 1. teman
kepada masyarakat. informasi teman dalam akun
Pihak ketiga yang digunakan untuk kesehatan dalam memberikan
membantu untuk mengukur informasi adalah dengan akun terus pertanyaan,
menggunakan jasa-jasa perusahaan berikut, seperti tambah aktif dalam
Omniture (www.omniture.com), coremetrics (www. diskusi dan
coremetric.com), dan webtrends (webtrends.com) 2. Jumlah memberikan
artikel tanggapan
3.6. Analisis dan revisi dari pihak terhadap
Media facebook yang digunakan untuk pemilik aritikel yang
memberikan informasi kepada target pembaca akun dikeluarkan
perlu di pantau perkembangannya. Apakah media tambah oleh pemilik
facebook yang diciptakan dapat membantu keluarga akun facebook
dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan?. 3. Intensitas (KANWIL
jika mereka puas, maka facebook tersebut tidak perlu interaksi Kesehatan) atau
mengalami perubahan besar. Namun disaat facebook antara sebaliknya
tidak dapat memberikan kepuasan informasi pada pemilik
target pembacanya, maka penting bagi kanwil untuk akun
menilai bagian yang produktif dan tidak dalam dengan
penyampaian informasi pembaca
4. Perencanaan Mikro Interaksi Melalui
Facebook
Awal perencanaan dimulai dengan gambaran Sumber: Treadaway (2012)

121
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Agar informasi yang tepat bisa diterima


4.1.2. Target pembaca oleh target pembacanya maka perlu dibuat aturan
Target pembaca dari akun KANWIL Kesehatan dalam kegiatan interaksi antara petugas dengan pihak
perlu dibuat agar informasi yang disampaikan sesuai keluarga.Untuk mempermudah dalam pembuatan
dengan kebutuhan mereka. Jika akun ini dikhususkan aturan interaksi, beberapa pertanyaan berikut dapat
untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan digunakan untuk membantu pembuatan landasan
ibu hamil maka target pembacanya adalah ibu dan aturan (Treadaway, 2012); apa tujuan pembuatan
suaminya. Informasi berkaitan dengan kesehatan ibu FACEBOOK?, Siapa yang akan mengatur (menejer)
hamil akan dapat perhatian khusus bagi para Ibu dan kegiatan interaksi melalui FB?, seberapa sering anda
suaminya karena mereka mengharapkan kelancaran menyampaikan informasi (posting) kepada publik?,
kegiatan persalinan. Bapak atau pihak suami perlu apakah petugas FB akan melakukan kegiatan interaksi
mendapatkan informasi yang cukup tentang aktivitas dengan target pembaca?
istri yang sedang hamil karena salah satu penyebab
kegagalan proses melahirkan diakibatkan oleh kurang 4.2. Perencanaan Design Interaksi
pengetahuan suami dalam menghadapi proses hamil Agar akun FB dapat bekerja maksimal,
dan melahirkan sang istri. Oleh karenanya diperlukan pemilik akun harus melakukan riset sebelum akun FB
materi untuk Bapak agar mereka dapat mempersiapkan terbentuk dan menentukan standar pelaporan yang
diri untuk menghadapi proses kehamilan dan baik pada atasan
melahirkan istri.
4.2.1. Lakukan Riset
4.1.3. Peran pekerja Pencarian data dan informasi perlu dilakukan
Mereka yang bertugas dalam ruang lingkup oleh pemilik akun agar FB yang dibuat tercapai
facebook perlu diberikan gambaran penugasan yang keefektifannya. Cara yang bisa dilakukan adalah
jelas agar pekerjaan yang dilakukan dapat tercapai dengan berkonsultasi dengan para professional yang
dengan baik sehingga tujuan dari KANWIL kesehatan mengerti menejemen data dari social media atau
dapat tercapai. mencari data dari internet seperti GOVERNMENT
Peran pekerja yang bertugas dalam hal 2.0: www.govloop.com.
penyampaian pesan kepada target pembaca harus jelas
gambaran kerjanya agar mereka dapat memberikan 4.2.2. Tentukan Standar Laporan
informasi yang akurat. Karena FACEBOOK ini Standar laporan yang baik perlu dibuat agar
ditujukan untuk ruang interaksi antara keluarga (ibu mereka (para pengambil keputusan/pimpinan) dapat
hamil dan suami) dengan KANWIL Kesehatan maka mengerti isi laporan tersebut.Standar laporan yang
petugas yang berinteraksi dengan keluarga adalah baik adalah yang mampu memberikan penjelasan
orang yang mengerti mengenai kesehatan ibu hamil. yang cukup tanpa menimbulkan ambiguitas. Sebagai
Perlunya tenaga kesehatan berinteraksi dengan mereka contoh kita menyediakan data pengukuran dalam
adalah agar informasi yang diterima oleh keluarga bisa bentuk angka maka angka tersebut harus dijelaskan
menjadi referensi yang tepat untuk menjaga proses dengan baik agar para pengambil keputusan mengerti
kehamilan dan melahirkan. data yang dilaporkan
Petugas bagian web design dan hardware perlu
disiapkan untuk mengatasi permasalahan dibidang 5. Simpulan
alat komunikasi.Kondisi dari alat komunikasi harus Arus informasi perlu dibuka dalam usaha
dijaga agar aliran informasi tidak terganggu karena untuk menyelamatkan ibu dan anak selama proses
masalah teknis. hamil dan melahirkan karena dengan pengetahuan
yang cukup diharapkan tingkat keberhasilan ibu
4.1.4. Kebijakan interaksi melahirkan dapat meningkat.
Informasi yang tepat adalah salah satu produk Penyampaian informasi tidak perlu
terbaik yang dihasilkan oleh KANWIL Kesehatan menggunakan media yang mahal karena kemajuan
untuk ibu hamil khususnya karena dengan informasi teknologi yang ada memudahkan penyampai pesan
yang tepat, keluarga memiliki pengetahuan cukup dengan menggunakan media yang murah seperti
untuk menjaga kehamilan ibu. facebook.

122
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Banyak pihak pemerintahan diluar negeri


yang membuka informasi kepada rakyatnya melalui
facebook karena dipercaya mampu menciptakan
efektifitas penyampaian pesan.karenanya, KANWIL
Kesehatan perlu melakukan langkah yang sama untuk
menyebarkan informasi melalui media facebook
dalam memberikan pengetahuan kepada pasangan
suami istri mengenai persiapan melahirkan agar ibu
dan anak dapat terselamatkan.

Daftar Pustaka

Bararah, Vera Farah. (2012). “Harusnya Tak Ada Lagi


Ibu Melahirkan Mati di Indonesia”.Available
From www.detik.com. Cited 2 Juli 2012
Harnowo, Putro Agus.(2012). “ Angka Kematian
Ibu Gagal Turun Dalam 5 Tahun Terakhir”.
Available from www.detik.com. Cited 18 June
2012
Kotler, Philip., at al. (2012). “Marketing Management”.
Pearson. USA
Newsroom.fb.com. cited 20 Juli 2012
Treadaway, Chris.,& Smith, Mari. (2012). “Facebook
Marketing”. Jhon Wiley and Sons. Sybex.
Indianapolis. Indiana.

123
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

124
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

“SMS Broadcast” untuk Pemberdayaan Masyarakat

Rendra Widyatama
dan
Tawar 1*)

Abstrak

Telpon seluler adalah alat komunikasi yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Hampir semua lapisan sosial,
termasuk kelas menengah dan bawah banyak yang sudah memilikinya. Keberadaan media ini tidak lagi menjadi
barang mewah, melainkan manjadi kebutuhan penting untuk mempermudah dan mempercepat aktivitas komunikasi
sehari-hari. Umumnya media ini digunakan sebagai alat komunikasi sosial disamping tujuan-tujuan lain, termasuk
ekonomi, kesehatan dan sebagainya. Melihat jumlah pengguna dan luasnya penggunaan, maka bila diorganisasikan
dengan baik dan terpadu dalam sistem “SMS Broadcast (SMS Gateway)”, telepon seluler memiliki potensi yang lebih
luas lagi dan dapat digunakan bagi pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang serta berimbas pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat. SMS Broadcast menjadi sistem pengiriman pesan secara massal ke sejumlah unit, group
atau kombinasi group dan unit sekaligus dimana pesan dapat dipastikan sampai pada sasaran kontak. Pengelolaan
SMS Broadcast dilakukan dengan sistem pendaftaran aktif dari para sasaran kontak. Universitas Ahmad Dahlan
(UAD) telah mengembangkan sistem SMS Broadcast berbasis Gammu. Tujuan pengembangan sistem ini bertujuan
untuk mewujudkan paperless office dan mempercepat proses pendistribusian informasi dikalangan sivitas akademika.
Sistem SMS broadcast memungkinkan diterapkan pada berbagai kelompok masyarakat seperti petani, nelayan,
pengrajin dan pengusaha kecil maupun pihak-pihak yang selama ini sulit mendapatkan akses pasar dapat terhubung
dengan pembeli, pedagang, bahkan eksportir besar secara langsung. Melalui sistem tersebut, rantai ekonomi akan lebih
pendek dan pada gilirannya membuat produk lebih murah namun dengan keuntungan dapat langsung dinikmati
oleh pihak-pihak yang selama ini tidak mendapatkan akses pasar.

Kata kunci: Telpon selular, sms broadcast, pemberdayaan masyarakat, gammu

1. Pendahuluan Di tengah masyarakat dewasa ini, umumnya


media ini digunakan sebagai alat komunikasi, baik
Telpon seluler sudah dikenal luas oleh dalam bentuk verbal suara, pesan verbal tulis, bahkan
masyarakat sebagai alat komunikasi. Hampir memadukan antara citra gambar, suara dan gerak
semua lapisan sosial, termasuk kelas menengah dan (audio visual). Melalui alat ini, relasi antar manusia
bawah banyak yang sudah memilikinya. Mengingat dapat terus dijalin, meski tidak saling bertemu secara
fungsinya yang sangat luas, keberadaan media ini fisik, bahkan terpisah dalam jarak yang sangat jauh.
tidak lagi menjadi barang mewah, melainkan manjadi Manusia yang terpisah secara fisik, dapat tetap terus
kebutuhan penting untuk mempermudah dan berhubungan tanpa kendala yang berarti. Dimanapun
mempercepat aktivitas komunikasi sehari-hari. manusia berada, baik di perkotaan, pedesaan, di tengah
Dewasa ini perangkat telpon seluler telah hutan dan lautan, atau dimanapun mereka berada, asal
mengalami perkembangan teknologi yang semakin terjangkau sinyal telpon selular, manusia dapat terus
canggih dan kompleks, tidak seperti saat awal ia berkomunikasi. Komunikasi tersebut bersifat seketika,
diciptakan. Dahulu, perangkat ini memiliki dimensi karena pertukaran pesan dapat terjadi dengan segera,
fisik yang besar dan berat, namun saat ini semakin seperti tidak ada kendala waktu dan jarak fisik yang
kecil, ringan, namun memiliki banyak kemampuan. sangat jauh. Pendek kata, melalui jasa perangkat ini,
Ia tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi manusia dapat memperpendek ruang dan waktu,
audio dan mengirim sms, tetapi juga dilengkapi namun dengan biaya yang relative murah.
dengan kemampuan lainnya. Misalnya mampu Salah satu fungsi telepon selular yang
digunakan sebagai alat perekam gambar foto dan sangat popular dewasa ini adalah kemampuannya
video, komputasi matematika, koneksi internet, mengirimkan pesan tertulis, yaitu melalui layanan sms
dan sebainya. Pendek kata, perangkat telpon seluler (short message service). Layanan ini memungkinkan
merupakan computer mini (http://id.wikipedia.org/ manusia dapat mengirim pesan tulis layaknya mengirim
wiki/Telepon_genggam, diunduh tanggal 13 Sept. telegram pada jaman dahulu. Bedanya, manusia tidak
2012, pukul 05.34 WIB). lagi membutuhkan kertas untuk mencetak pesan yang

1*) Kedua penulis adalah Dosen pada Program Studi Sistem Informasi Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

125
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dikirim, karena pesan dapat ditayangkan langsung sebagai media pemberdayaan masyarakat dan berimbas
diketahui melalui layar kecil pada perangkat telpon pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
selular. Komunikan dapat langsung membalas pesan,
mengedit, ataupun meneruskan pesan tersebut ke 2. Pembahasan
pihak lain. Bila penerima berkehendak, pesan tersebut 2.1. Telpon Seluler (Ponsel)
juga dapat disimpan dalam waktu yang sangat lama. Masyarakat Indonesia sering menyebut
Berkait dengan layanan short message service (sms) telepon seluler (ponsel) dengan istilah telepon
tersebut, sebenarnya bila diorganisasikan dengan baik genggam atau handphone (HP). Sebenarnya, alat ini
yang terpadu dalam sistem “SMS Broadcast”, telepon adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang
seluler memiliki potensi yang lebih luas lagi. Dalam mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan
beberapa situs internet, SMS Broadcast lebih dikenal telpon konvensional saluran tetap (Edi S Mulyanta,
dengan nama SMS Gateway, yaitu suatu platform 2004). Hanya saja yang membedakan adalah bahwa
yang menyediakan mekanisme untuk menghantar perangkat telpon seluler dapat dibawa ke mana-mana
dan menerima SMS dari peralatan mobile (HP, (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan
PDA phone, dll) melalui SMS (http://id.wikipedia. dengan jaringan telepon kabel (http://id.wikipedia.
org/wiki/SMS_Gateway, diunduh pada tanggal 15 org/wiki/Telepon_genggam, diunduh pada tanggal 13
September 2012, pukul 21.00 WIB). Melalui sistem September 2012, pukul 05.34 WIB).
ini, komunikator dapat melakukan pengiriman Di dalam perangkat ponsel saat ini,
pesan ke sejumlah besar komunikan pada saat yang umumnya terdapat rangkaian elektronik berupa
bersamaan. Karena pesan dapat langsung diterima pengeras suara, mikrofon, papan tombol, tampilan
oleh komunikan secara individual, maka pesan akan layar, resistor, kondensator, transistor, IC (Intergrated
berkesan memiliki nuansa personal. Citcuit), dioda, dan sebagainya. Bahkan saat ini
Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman dalam printed circuit board (PCB) telpon seluler juga
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam membangun dilengkapi dengan mikroprosesor yang membuat
komunikasi di kalangan civitas akademiknya setiap telepon dapat berfungsi layaknya computer
untuk mengganti sebagai undangan/brosur. Dalam mini (http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_genggam,
sistem SMS Broadcast ini, UAD melakukan sistem diunduh tanggal 13 Sept. 2012, pukul 05.34
pendaftaran aktif dan pasif dari para sasaran kontak WIB). Dengan kemampuan yang canggih tersebut,
(komunikan). Pendaftaran aktif yaitu, komunikan pada saat berhubungan dengan jaringan nirkabel,
mendaftarkan nomor telpon selularnya kepada memungkinkan penggunanya untuk melakukan
administrator SMS Broadcast. Sementara dalam panggilan atau bertukar data dengan telepon lain atau
pendaftaran pasif, administrator mencatat nomor- dengan komputer.
nomor telpon pihak-pihak tertentu yang seding Selain berfungsi melakukan dan menerima
berkomunikasi dengan UAD dan dipandang penting panggilan telepon dalam bentuk suara (audio),
namun dengan tidak menanyakan kesediaan terlebih umumnya ponsel juga dapat berfungsi mengirim
dahulu dari pemilik nomor untuk tercatat sebagai dan menerima pesan singkat (short message service).
“SMS Broadcast community”. Dalam pendaftaran pasif, Di beberapa negara, layanan yang disediakan bahkan
nomor diambil dari petugas operator telpon UAD. sudah pada teknologi generasi ketiga (3G) dengan
Sistem SMS Broadcast yang dikembangkan menambahkan jasa videophone maupun untuk televisi
oleh UAD tersebut, dapat dikembangkan lebih online melalui telepon genggam.
lanjut untuk fungsi yang lebih luas, di antaranya bagi Sekarang, telepon genggam menjadi gadget
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sistem SMS yang multifungsi, dengan ditambahnya berbagai fitur
Broadcast dapat digunakan untuk menghubungkan aplikasi, seperti dapat menangkap siaran radio dan
antara petani, nelayan, nelayan, peternak kecil, televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan
pengrajin dan pengusaha kecil maupun pihak-pihak video, kamera digital, game, dan layanan internet (WAP,
yang selama ini sulit mendapatkan akses pasar untuk GPRS, 3G), bahkan ditanamkan fitur komputer.
langsung dapat terhubung dengan pembeli, pedagang, Layanan yang dapat digunakan melalui telpon seluler
toko baik grosis dan eceran, pedagang swalayan juga bertambah, tidak hanya untuk keperluan telpon
dan pasar, bahkan eksportir besar secara langsung, dalam bentuk audio, namun juga dalam bentuk
menawarkan hasil produknya tanpa melalui pedagang video call, layanan mengirim dan menerima pesan
perantara, sehingga dapat menikmati margin singkat (short message service), pembayaran perbankan,
keuntungan yang selama ini dinikmati oleh pedagang. trading saham, dan sebagainya. Jadi melalui telpon
Melalui sistem tersebut, rantai ekonomi akan lebih seluler, kita dapat mengubah fungsi ponsel menjadi
pendek dan pada gilirannya membuat produk lebih computer mini. Telpon selular yang memiliki berbagai
murah namun dengan keuntungan dapat langsung kemampuan canggih ini tergolong ke dalam ponsel
dinikmati oleh pihak-pihak yang selama ini tidak pintar (smartphone).
mendapatkan akses pasar. Dengan demikian, sistem Pada ponsel berjenis multimedia, semua
SMS broadcast dapat telpon seluler dapat digunakan aktivitas yang berhubungan dengan musik, seni,

126
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

foto, video, dan lainnya juga dapat dilakukan dengan mikro dimana pengiriman sinyal dibagi berdasar
mudah. Apalagi kemampuannya untuk terhubung waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan
dengan jaringan internet membuat masyarakat mudah sampai pada tujuan.
terhubung dalam jejaring social semacam facebook di Pada awalnya, sistem GSM beroperasi pada
dunia maya. frekuensi 900 Mhz, dimana frekuensi uplinks-nya
Di tengah masyarakat, khususnya di dunia menggunakan frekuensi 890–915 MHz dan downlinks
bisnis, berbagai fitur yang ditambahkan dalam telpon pada frekuensi 935–960 MHz. Dengan frekuensi
seluler tersebut sangat membantu seseorang melakukan tersebut, sistem GSM memiliki 125 kanal, yaitu
semua pekerjaan di satu tempat dengan cara yang 124 kanal untuk suara dan satu kanal untuk sinyal.
mudah dan dalam waktu yang singkat. Pekerjaan di Jumlah kanal tersebut pada perkembangannya tidak
kantor dapat dilihat dan dikerjakan dalam sebuah mencukupi kebutuhan jumlah pengguna, sehingga di
ponsel, kapan saja dan dimana saja kita berada. Eropa regulator GSM menambah frekuensi di kisaran
1800 Mhz (uplinks pada frekuensi 1710-1785 Mhz
2.2. Sistem Kerja Teknologi Telpon Seluler dan downlinks pada frekuensi 1805-1880 Mhz).
Sistem telpon selular bekerja dalam jaringan Penambahan frekuensi ini membuat GSM disebut
nirkabel yang beroperasi dalam sebuah jaringan yang dengan sebutan GSM 1800, yang menyediakan
membagi wilayah ke dalam sel-sel yang lebih kecil. bandwidth 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75
Satu sel mencakup sekitar 250 mil persegi. Setiap Mhz), namun dengan lebar kanal sama yaitu 200 Khz
sel menggunakan sekumpulan frekuensi radio yang seperti pada saat GSM berada dalam frekuensi 900
dikontrol sedemikian rupa sehingga dapat digunakan Mhz. Dengan penambahan tersebut, sistem GSM
untuk melayani banyak orang dalam melakukan 1800 tersedia sebanyak 375 kanal.
percakapan secara simultan di wilayah yang berbeda Sementara itu, Code division multiple access
(http://id.wikipedia.org/wiki/Layanan_pesan_ (CDMA) adalah bentuk pemultipleksan (bukan
singkat,diunduh pada tanggal 13 September 2012, skema pemodulasian) dan metode akses secara
pukul 06.00 WIB). bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan
Pada tiap sel terdapat didirikan stasiun antena waktu melainkan berdasar pengkodean data dengan
nirkabel yang akan membantu menghubungkan kode khusus. Pertama kali CDMA digunakan oleh
penelepon ke jaringan telepon lokal, internet, ataupun militer pada Perang Dunia II oleh sekutu Inggris
jaringan nirkabel lainnya. Pada saat ponsel dinyalakan, untuk menggagalkan usaha Jerman yang mengganggu
telepon akan mencari sinyal yang dipancarkan antenna transmisi mereka. Melalui sistem CDMA, saat itu
nirkabel. Selanjutnya telepon akan mentransmisikan Sekutu mentransmisikan data tidak hanya pada satu
nomor identifikasi tertentu, sehingga jaringan dapat frekuensi, namun pada beberapa frekuensi sehingga
melakukan verifikasi informasi konsumen dan menyulitkan Jerman menangkap sinyal secara lengkap.
membantunya untuk melakukan komunikasi. Saat ini, sistem CDMA mengacu pada sistem telepon
Pada saat terdapat penggilan dari ponsel seluler digital dan mengalami banyak perkembangan
ke telepon rumah biasa, sinyal dari telpon seluler terutama berkait dengan komunikasi generasi ketiga
akan berjalan melalui antena nirkabel terdekat dan (3G) yang menjadi teknologi pilihan masa depan.
dihantarkan ke sistem telepon landline tradisional Pada ponsel generasi ketiga (3G),
sehingga memungkinkan terkoneksi dengan pesawat memungkinkan jangkauan layanan lebih luas, termasuk
telpon konvensional di rumah. Sementara pada saat koneksi internet sebaik video call berteknologi tinggi
terdapat panggilan dari telpon seluler ke telpon seluler karena menggunakan bandwith sampai 384 kilobit
lainnya, panggilan akan dirutekan melalui jaringan per detik baik saat kondisi diam mapun bergerak
landline kepada pengantar nirkabel penerima atau secepat pejalan kaki. Ponsel 3G (dari bahasa Inggris
akan dirutekan dalam jaringan nirkabel’ ke tempat sel yang berarti third-generation technology) merupakan
terdekat dengan orang yang menjadi tujuan panggilan. standar dari International Telecommunication Union
Untuk panggilan telpon dari tempat yang sangat jauh, (ITU). Istilah ini digunakan untuk mengacu kepada
misalnya antar negara, maka panggilan akan dirutekan perkembangan teknologi perangkat telepon nirkabel
pada pusat pertukaran jarak jauh melaui kabel fiber versi ketiga.
optic. Meski memiliki kelemahan karena berbiaya
Di Indonesia, saat ini ada dua teknologi relatif lebih tinggi dan kurangnya jaringan, namun
telpon seluler, yaitu sistem GSM (Global System generasi makin diminati karena pada ponsel mulai
for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA diintegrasikan sistem operasi yang makin lengkap
(Code Division Multiple Access). Global System for bahkan mendekati fungsi PC. Sistem operasi yang
Mobile Communication (GSM) merupakan teknologi digunakan antara lain Symbian, Android, dan
komunikasi selular digital yang banyak diterapkan pada Windows Mobile.
komunikasi bergerak, khususnya telpon genggam dan Pada saat 3G belum meluas, perkembagan
menjadi standar global yang paling banyak digunakan teknologi telpon seluler sudah disusul generasi baru,
di dunia. Teknologi ini memanfaatkan gelombang yaitu generasi keempat (Fourth Generation) yang

127
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur masyarakat, khususnya dari pihak yang selama ini
yang lebih terintegrasi. Sistem 4G memungkinkan memiliki kesulitan akses pada pasar, misalnya kalangan
pengguna dapat menggunakan beragam sistem kapan petani, nelayan, dan pengusaha kecil. Caranya adalah
saja dan di mana saja dangan kecepatan tinggi, volume dengan menghubungkan antara pihak-pihak tersebut
tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas dengan konsumen, pedagang, dan pabrik pengolahan
untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. hasil pertanian dan periklanan untuk menawarkan
Terakhir, 4G memberikan pelayanan hasil produknya secara langsung tanpa melalui
pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai pedagang perantara, sehingga dapat menikmati margin
aplikasi multimedia seperti, video conferencing, online keuntungan yang selama ini dinikmati oleh pedagang.
game, dan lain-lain. Dengan demikian, sistem SMS broadcast ini dapat
berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2.3. SMS Broadcast Kemampuan menyampaikan pesan secara langsung
Gagasan menambahkan fungsi pertukaran pada komunikan semakin menguntungkan karena
pesan teks untuk telepon selular dimulai pada bulan dalam satu kali pengiriman SMS yang sama, dewasa
Desember 1982, dari pengembangan yang dilakukan ini juga mampu diatur agar dapat menjangkau banyak
oleh CEPT Group GSM (Global System for Mobile target sasaran secara bersamaan.
Communications). Pada awal-awal kemunclan telpon
selular, fungsi utamanya adalah membuat dan 2.4. Teknologi SMS Broadcast
menerima panggilan suara. Layanan pengiriman Dalam beberapa situs internet, istilah SMS
dan penerimaan pesan ini sering disebut dengan sort Broadcast lebih sering ditulis dengan istilah SMS
message service (SMS) yang umumnya dalam bentuk Gateway. Dalam situs Wikipedia, SMS Broadcast
pesan tulis. Selain tulisan, dewasa ini dikembangkan atau SMS Gateway merupakan pintu gerbang bagi
pengolahan dalam bentuk pesan gambar, suara, penyebaran Informasi dengan menggunakan SMS ke
animasi, dan film, dimana bentuk pesan seperti ratusan nomor secara otomatis dan cepat yang secara
ini disebut dengan Multimedia Messaging Service langsung dapat terhubung dengan database nomor-
(MMS). nomor ponsel tanpa harus mengetik ratusan nomor
Di Eropa, Asia dan Australia, SMS sangat dan pesan berkali-kali karena semua nomor akan
populer, namun di Amerika Serikat layanan ini jarang diambil secara otomatis dari database tersebut (http://
digunakan. Umumnya SMS populer karena relatif id.wikipedia.org/wiki/SMS_Gateway, diunduh pada
murah. Di Indonesia, biaya layanan SMS tergantung tanggal 15 September pukul 21.00 WIB).
dari pengelola operator telpon seluler. Sistem dalam SMS Broadcast (SMS Gateway)
Pesan SMS yang berbentuk tulisan, maksimal dapat dimodivikasi sedemikian rupa terhadap pesan
terdiri dari 160 karakter. Keterbatan jumlah karakter yang ingin dikirim dengan menggunakan program
dalam SMS yang mampu dikirimkan dalam sekali tambahan sehingga pengirim pesan dapat lebih
pengiriman memunculkan konsep baru yaitu fleksibel dalam mengirim berita. Dalam aplikasi di
Long SMS (SMS yang lebih panjang) dengan tetap lapangan, selain berupa teks, SMS yang dikelola juga
menggunakan mengacu standard 7 bits, 8 bits, atau 16 dapat berupa unicode character, dan smart messaging
bits pada tiap satuan SMS yang dikirimkan. Prosesnya (ringtone, picture message, logo operator,dll.
adalah dengan memecah pesan ke dalam beberapa Untuk membangun SMS Broadcast,
satuan SMS. Pesan-pesan yang dikirimkan dari perangkat keras yang dibutuhkan sangat sederhana,
telepon genggam akan diteruskan ke ponsel pengguna yaitu computer dan modem. Selain perangkat keras,
lainnya dengan terlebih dahulu dikirim ke pusat juga dibutuhkan perangkat lunak (softwere). Ada
pesan (SMSC). Di pusat pengelola pesan, pesan akan banyak perangkat lunak yang dapat digunakan, antara
disimpan dan dikirim selama beberapa kali. Setelah lain program Linux sebagai Operating System dan
berhasil terkirim, biasanya setelah 1 atau 2 hari pesan MySQL Ver. 3.23.52 Max sebagai Database Server.
akan dihapus dari SMSC. Sementara itu sebagai SMS Gateway dapat digunakan
Dalam penulisan pesan SMS, biasanya banyak program, misalnya , GNOKII, Nokbe SMS
masyarakat menyingkat pesan. Penyingkatan pesan Gateway (berbasis Java), GAMMU, dan sebagainya.
tersebut sering disebabkan karena kesulitan mengetik Berbagai program tersebut dapat diunduh secara gratis
maupun untuk tujuan menghemat tempat sehingga di internet. Dalam pengembangan SMS Broadcast di
dalam 140 byte mampu menampung banyak pesan. AUD, sistem yang digunakan dirancang berdasarkan
Sepanjang komunikan memahami pesan yang program GAMMU yang diunduh dari internet.
disampaikan oleh komunikator, penyingkatan pesan
seperti ini tidak menimbulkan masalah yang berarti. 2.5. SMS Broadcast di UAD
Berbagai isi pesan yang disampaikan melalui pesan SMS Universitas Ahmad Dahlan (UAD)
tidak terbatas sesuai dengan keinginan komunikator. mengembangkan SMS Broadcast dimaksudkan untuk
Sehubungan dengan hal itu, maka sebenarnya SMS mewujudkan konsep ‘paperles’, yaitu meniadakan
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan kertas sehingga diperoleh penghematan yang cukup

128
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

besar. Layanan  ini membuat komunikasi menjadi respon melalui SMS Broadcast yang sama. Operator
efektif dan efisien, karena pesan dapat langsung akan mengecek respon tersebut bilamana ada dan
sampai pada sasaran yang dimaksud (yaitu pihak menyampaikannya kepada administrator sebagai
komunikan) dengan segera, dimanapun sasaran pengirim pesan.
berada. Berbeda dengan pengiriman pesan melalui Dalam sistem SMS Broadcast di UAD,
sistem konvensional, yaitu menggunakan surat yang pesan dapat dikirim langsung melalui telpon seluler
tergantung pada distribusi yang dilakukan oleh kurir administrator. Namun demikian, pesan harus dikirim
dan terkendala keterlambatan sasaran menerima pesan terlebih dahulu ke SMS Broadcast untuk proses
oleh berbagai sebab, misalnya komunikan sedang di penyebarluasan. Adapun proses SMS Broadcast di
luar kota, surat terselip/hilang, dan sebagainya. UAD dapat digambarkan sebagai berikut:
Semua biaya pengiriman dalam sistem SMS
Broadcasat ditanggung oleh UAD, adapun penerima
sms broadcast tidak dikenakan biaya. Biaya dibayarkan
kepada pihak operator telpon seluler dalam bentuk
pembelian pulsa. Oleh karena itu, jenis sms ini tidak
membebani penerima pesan.
Dalam SMS Broadcast ini, pimpinan
universitas dapat mengirim pesan ke group atau
kombinasi group dan unit sekaligus seperti yang
dikehendaki. Pesan ini dipastikan akan sampai
langsung pada sasaran kontak, sehingga pesan dapat
sampai pada alamat secara efektif.
Sistem SMS Broadcast cukup sederhana, Untuk tampilan screenshot aplikasi SMSBC-
karena hanya memerlukan seperangkat computer UAD, diatur sedemikian rupa sehingga cukup
yang terkoneksi dengan internet dan diinstal dengan sederhana sehingga dapat dioperasikan oleh operator
software SMS Broadcast terlebih dahulu (Daud (lihat contoh dalam gambar 2 dan 3):
Edison Tarigan, 2012). Software SMS Broadcast yang
digunakan oleh UAD adalah pengembangan dari
program GAMMU (http://sourceforge.net/projects/
gammu/). Program Gammu banyak digunakan oleh
institusi di tengah masyarakat sebagai pengguna SMS
Broadcast. Selain progam Gammu, juga terdapat
beberapa program lain yang dapat digunakan sebagai
software SMS Broadcast. Berbagai program tersebut
banyak tersedia di pasaran, bahkan bisa diunduh
secara gratis melalui internet, meski ada pula pihak
yang menyediakannya secara komersial. Gambar 2.Tampilan Menu Pengiriman SMS ke
Pada sistem yang dikembangkan ini, UAD Group
menghimpun seluruh nomor telpon selular milik
dosen, karyawan, maupun mahasiswa, maupun
shareholeder lainnya dalam sebuah database. Seluruh
nomor telpon dikelompokkan ke dalam kategori-
kategori tertentu sesuai tempat individu tersebut
bekerja. Dalam mem-broadcast pesan, UAD mengatur
pihak mana saja yang berhak memiliki akses dan mana
pula yang tidak. Pihak yang diberi kewenangan adalah
mereka yang diberi otoritas untuk menundang rapat,
misalnya Rektor, para Wakil Rektor, Kepala Biro,
dan Dekan. Pihak ini disebut dengan administrator.
Merekalah yang menentukan isi pesan dan kepada
siapa saja pesan yang akan disebarkan.
Dalam kegiatan penulisan pesan, Gambar 3. Tampilan Menu Pengiriman SMS
administrator dibantu oleh operator, yaitu pihak ke Nomor Tertentu
yang secara teknis akan menuliskan pesan dan
mengirimkannya melalui perangkat SMS Broadcast. 2.6. Penerapan SMS Broadcast di masyarakat
Pesan akan langsung tersebar ke telpon seluler milik Apabila penggunaan di UAD lebih banyak
penerima pesan. Komunikan sebagai sasaran pesan digunakan untuk keperluan menyampaikan undangan
dapat membalas pesan (replay) dengan mengirimkan dan informasi berkait dengan keperluan kampus,

129
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

maka SMS Broadcast dapat pula dikelola bagi tujuan gateway-dengan-gammu-dan-kalkun/ diunduh
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pihak yang pada tanggal 15 September 2012, pukul 21.00
sebaiknya mengelola dan memiliki SMS Broadcast WIB.
ini adalah pemerintah daerah atau lembaga swadaya http://id.wikipedia.org/wiki/Layanan_pesan_singkat,
masyarkat yang memiliki perhatian dan tujuan pada diunduh pada tanggal 13 September 2012,
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pihak pemilik pukul 06.00 WIB.
sekaligus pengelola SMS Broadcast ini selanjutnya http://id.wikipedia.org/wiki/SMS, diunduh pada
disebut dengan pihak manajemen. tanggal 13 September 2012, pukul 05.40 WIB.
Pihak management harus memiliki hubungan http://id.wikipedia.org/wiki/SMS_Gateway, diunduh
dengan berbagai kelompok usaha dalam masyarakat. pada tanggal 15 September 2012, pukul 21.00
Selanjutnya, pihak ini disebut dengan user atau pihak WIB.
pengguna. Merekalah yang akan memanfaatkan http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_genggam,
SMS Broadcast baik sebagai pengirim pesan maupun diunduh pada tanggal 13 September 2012,
penerima pesan. Mereka perlu didata sedemikian pukul 05.34 WIB.
rupa sehingga teridentifikasi dengan baik. Identifikasi http://www.smsmanager.co.id/sms-broadcast,15
tersebut setidaknya meliputi nomor telpon, nama September 2012, pukul 21.00 WIB.
pemilik usaha, alamat, jenis usaha, produk-produk Tim Kajian Darut Tharieq Riyadi, 2004, Handphone,
yang dihasilkan, lingkup usaha, dan relasi usaha yang Antara Manfaat dan Bahayanya, Pustaka
biasanya dijalin. Anisah, Yogyakarta
Keanggotaan SMS Broadcast perlu diatur
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu user yang
akan menerima pesan, sehingga sistem pendaftaran
aktif perlu diberlakukan. Sistem pendaftaran ini
dimaksudkan agar terdapat kesadaran dari para user
untuk terbiasa menerima pesan, sehingga kehadiran
pesan tidak dikeluhkan. Dalam pendaftaran aktif,
user perlu mengisi form pendaftaran dan persetujuan
peraturan yang ditetapkan dalam SMS Broadcast.
Peraturan tersebut digunakan setidak-tidaknya berisi
kewajiban untuk menyampaikan infomasi secara jujur
dan bertanggungjawab atas SMS yang dikirimkan.
Pesan dapat bervariasi sesuai dengan
bidang para anggota user. Namun pesan tidak harus
dikirimkan kepada seluruh user, melainkan pada
pihak-pihak yang relevan atau sesuai kebutuhan.

3. Simpulan
Dari pengalaman UAD dalam mengelola
SMS Broadcast, maka dapat disimpulkan bahwa
dengan pengembangan pesan dan sasaran yang luas,
sistem ini dapat digunakan sebagai sarana untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan cara
membantu menyampaikan berbagai informasi secara
langsung dari pihak-pihak yang selama ini memiliki
keterbatasan akses ke pasar, sehingga mereka dapat
memperoleh keuntungan lebih besar. Sistem ini dapat
dikembangkan dan dikelola oleh pemerintah daerah
maupun lembaga-lembaga tertentu yang memiliki
perhatian pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

Daftar Pustaka

Edi S Mulyanta, 2004, Kupas Tuntas Telepon Seluler


Anda, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Daud Edison Tarigan, 2012, Membangun SMS
Gateway Berbasis Web dengan Codelgnitor,
Lokomedia, Yogyakarta
http://hari.staff.uns.ac.id/2012/07/13/bikin-sms-

130
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Deskripsi Peran Konvergensi Media dalam Mempublikasikan dan Membangun


Kearifan Lokal Masyarakat Indonesia di Era Globalisasi
Rustono Farady Marta 1*)

Abstrak

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology (ICT)
telah membawa sejumlah perubahan dalam kehidupan masyarakat dunia. Sekarang ini masyarakat dapat
memperoleh informasi secara cepat dan lengkap dengan adanya jaringan komputer yang saling terhubung dari
seluruh penjuru dunia (internet)
Teknologi informasi mutakhir telah berhasil menggabungkan sifat-sifat teknologi telekomunikasi konvensional
yang bersifat massif dengan teknologi komputer yang bersifat interaktif. Fenomena ini lazim disebut sebagai
konvergensi, yakni bergabungnya media telekomunikasi tradisional dengan internet sekaligus. Konvergensi
menyebabkan  perubahan radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan
seluruh bentuk informasi baik visual, audio, data dan sebagainya (Preston, 2001).
Kebutuhan akan website yang representatif merupakan suatu keharusan bagi setiap individu untuk menjawab
tantangan era globalisasi yang kompetitif dengan kompleksitas tinggi. Oleh karena itu, kesenjangan ini
mengundang peneliti untuk mengangkat tema peran dan tantangan new media bagi pembangunan di era
globalisasi.
“Website is a collection of webpages that are linked to each other and focused on a single subject. A sebsite consists of a
home page and other webpages containing resources. The term more generally refers to any world wide web resource.”
(Communication Research Strategies and Sources)
Berdasarkan definisi di atas dapat diartikan bahwa situs adalah kumpulan halaman web yang terhubung satu
sama lain dan fokus pada subjek tunggal. Sebuah situs terdiri dari halaman utama dan halaman web lain yang
mengandung sumber daya. Istilah ini umumnya mengacu pada sumber daya world wide web.
Makalah ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur sebagai teknik pengumpulan informasi.
Keberagaman masyarakat Indonesia dengan berbagai latar belakang budayanya menjadi salah satu perhatian
utama, dimana kekayaan tersebut dirasakan perlu diangkat sebagai bentuk kearifan lokal untuk dikembangkan
pada era globalisasi.

Kata kunci: Konvergensi Media, Kearifan Lokal, Globalisasi

I. Pendahuluan multimedia. Dimana teks, suara gambar atau grafis


dapat diakses sekaligus ke dalam seperangkat media,
Pola komunikasi tradisional menggunakan telah mendorong perubahan di berbagai aktivitas
cara menulis surat dengan media pos sebagai industri komunikasi. Saluran-saluran atau perantara-
sarana untuk berkomunikasi satu sama lainnya, perantara baru dalam penyampaian informasi yang
sehingga  membutuhkan waktu beberapa hari untuk ada sekarang ini, yakni di abad 20-an. New media yang
sampai ke tujuan si penerima surat. Hal tersebut kini ada saat ini sangat erat kaitannya dengan kemajuan
tidak terjadi lagi, dimana kita dapat menggunakan teknologi. jarak, dan waktu sudah tidak lagi menjadi
surat elektronik atau yang dikenal dengan sebutan masalah dalam dunia informasi, transportasi maupun
email (electronic mail) yang lebih efisien dan cepat komunikasi.
sampai ke penerima email tersebut, bahkan hanya Terminologi tersebut merujuk pada istilah new
dalam itungan detik. Pada era tahun 1970an media media yang dihadirkan untuk menjelaskan konvergensi
yang digunakan masih menggunakan media cetak antara teknologi digital yang terkomputerisasi
dan analog seperti koran, radio, dan televisi dan serta terhubung ke dalam jaringan. Konvergensi
komputer, sedangkan pada saat itu komputer belum menyebabkan perubahan radikal dalam penanganan,
begitu dimengerti oleh banyak orang sehingga hanya penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh
kalangan tertentu saja yang menggunakannya. bentuk informasi baik visual, audio, data
Mekanisme baru dalam berkomunikasi tersebut, dan sebagainya (Preston, 2001). Kunci dari
dilanjutkan dengan penggunaan berbagai perangkat konvergensi adalah digitalisasi, kerena seluruh bentuk
1 *) Dosen pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Bunda Mulia, Jakarta.

131
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

informasi maupun data diubah dari format analog ke Munculnya Global Village
format digital, sheingga dikirim ke dalam satuan bit New Media adalah teknologi yang kita hadapi
( binary digit). dan kita jalani sekarang ini. Seringkali teknologi ini
Informasi yang dikirim merupakan format menimbulkan berbagai polemik disamping tentunya
digital, konvergensi mengarah pada penciptaan mempermudah berbagai kegiatan yang tidak pernah
produk-produk yang aplikatif sehingga mampu terpikir sebelumnya. Seperti biasanya, berbagai
melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi. macam pendapat pun muncul seiring dengan
Oleh karena itu, jangan heran jika sekarang ini keberadaan teknologi baru ini. Tak bisa disangkal
komputer dapat difungsikan sebagai pesawat televisi, bahwa kemudian teori tersebut akan membuka jalan
atau telepon genggam dapat menerima suara, tulisan, pikiran kita dan seperti apa kita harus menyikapi
data maupun gambar tiga dimensi (3G). kemjuan jaman ini. Tentunya seringkali pula kita
Thomas L. Friedman 21 telah memprediksi perlu berpikir berulang kali untuk menganalisa mana
hal ini di dalam bukunya The World is Flat: a Brief yang benar dan salah mengenai teori tersebut. Namun
History of The Twenty First (2005). Bahwa dunia sebetulnya kita tidak perlu bingung mengenainya,
akan didatarkan oleh konvergensi peristiwa yang karena apapun teori yang dikemukakan, pastilah
berhubungan dengan politik, inovasi, dan perusahaan. mengandung keunggulan dan kelemahannya sendiri,
yang berarti tidak ada teori yang sepenuhnya salah.
Menurut McLuhan, kehadiran New Media dapat
membuat sebuah proses komunikasi menjadi global,
sehingga menyebabkan mengapa dunia saat ini
disebut dengan Global Village. Media elektronik yang
ada sekarang ini telah membawa ke peradaban dimana
setiap orang bisa saling berhubungan dimanapun ia
berada. Informasi pun dapat diakses dari berbagai
Perkembangan cepat membuat manusia belahan bumi. Hal inilah yang menyebabkan
semakin sibuk, manusia saling terkoneksi satu sama McLuhan mengatakan bahwa dunia akan menjadi
lain menembus batas ruang dan waktu. Tembok- satu desa global (global village) dimana produk produk
tembok runtuh dan jendela mulai dibangun. yang ada akan menjadi cita rasa semua orang. Global
Globalisasi menjadi kunci wajah baru dunia di abad village menjelaskan bahwa tidak ada lagi batas waktu
21 tersebut. dan tempat yang jelas. Informasi dapat berpindah
Pada level teoritik, dengan munculnya media dari satu tempat ke belahan dunia lain dalam waktu
konvergen maka sejumlah pengertian mendasar yang sangat singkat dengan menggunakan teknologi
tentang komunikasi massa tradisional terasa perlu internet.
diperdebatkan kembali. Konvergensi menimbulkan Global village adalah konsep mengenai
perubahan signifikan dalam ciri-ciri komunikasi perkembangan teknologi komunikasi di mana dunia
massa tradisional atau konvensional. Media dianalogikan menjadi sebuah desa yang sangat
konvergen memadukan ciri-ciri komunikasi massa besar. McLuhan memperkenalkan konsep ini pada
dan komunikasi antarpribadi dalam satu media awal tahun 60-an dalam bukunya yang berjudul
sekaligus. Hal ini memicu timbulnya demassification, Understanding Media: Extension of A Man. Konsep
yakni kondisi dimana ciri utama media massa yang ini berangkat dari pemikiran McLuhan bahwa suatu
menyebarkan informasi secara masif menjadi lenyap. saat nanti informasi akan sangat terbuka dan dapat
Arus informasi yang berlangsung menjadi makin diakses oleh semua orang. Pada masa ini, mungkin
personal, karena tiap orang mempunyai kebebasan pemikiran ini tidak terlalu aneh atau luar biasa, tapi
untuk memilih informasi yang mereka butuhkan. pada tahun 60-an ketika saluran TV masih terbatas
21Thomas L. Friedman adalah salah satu jurnalis yang paling dihormati jangkauannya, internet belum ada, dan radio masih
dan paling berpengaruh di dunia. Terkenal dengan keahliannya dalam
hubungan internasional dan isu-isu ekonomi. Belajar di Boston, Jeru-
terbatas antar daerah, pemikiran McLuhan dianggap
salem, Cairo dan Oxford, dia bergabung dengan The New York Times aneh dan radikal.
sebagai reporter tahun 1981. Thomas L. Friedman telah memenangkan
3 Pulitzer Prize untuk hasil karyanya. Buku-buku karangan Thomas L.
McLuhan memperkirakan pada masa digital
Friedman seperti “From Beirut to Jerusalem” (Pemenang US National dan serba komputer tersebut, persepsi masyarakat
Book Award), “The Lexus and the Olive Tree”, dan “Longitutes and At- akan mengarah kepada perubahan cara serta pola
titutes”.

132
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

komunikasi. Dimana pada saat itu, masyarakat tidak locaal (Belanda), dalam bahasa Indonesia diserap
akan menyadari bahwa mereka sedang mengalami dengan kata lokal, diterjemahkan sebagai setempat
sebuah revolusi komunikasi, yang berefek pada atau tempat. Sedangkan wisdom diartikan sebagai
komunikasi antarpribadi. Pada era global village kearifan, yang memiliki kata dasar arif. Kata arif yang
akan terjadi dimana trend komunikasi akan ke arah kemungkinan diserap dari bahasa Arab memiliki
komunikasi massa, yakni bersifat massal dan luas. pengertian paham, mengerti, tahu, mengetahui dan
Pembicaraan akan suatu topik dapat menjadi konsumsi bisa juga diartikan dengan makna yang lebih luas,
dan masukan bagi masyarakat luas, kecuali, tentu bijaksana, berilmu, cerdik dan pandai.
saja, hal-hal yang bersifat amat rahasia seperti rahasia Dari kata arif didapat turunannya mengarifi,
perusahaan, rahasia negara, keamanan-ketahanan. mengarifkan, dan kearifan. Ketiganya bisa
Semua orang berhak untuk ikut dalam pembicaraan disepadankan dengan mengetahui, memahami,
umum, dan juga berhak untuk mengkonsumsinya, mengerti, kecendekiaan, atau kebijaksanaan. Dengan
tanpa terkecuali. demikian, kearifan lokal (local wisdom) bisa diartikan
Selanjutnya ada pendapat lain dari Manuel sebagai pengetahuan setempat, pemahaman setempat,
Castells, ia mengemukakan bahwa bukanlah sebuah kecendekiaan setempat, atau kebijaksaan setempat.
‘desa’ yang dikatakan seragam , melainkan masyarakat Berkenaan dengan kebijaksanaan, bijaksana
dalam jaringan global yang saling terhubung lewat mengandung arti dapat menyelesaikan persoalan tanpa
new media, network society. Menurutnya, media tidak menyakiti baik fisik ataupun perasaan orang lain, jika
lagi merupakan media massa melainkan menjadi dihubungan dengan kesulitan yang berhubungan
media jaringan, atau jaringan interaktif multimedia, dengan lingkungan fisik, bijaksana mengandung
yang akan menjadikan komunikasi dunia suatu jaring- pengertian dapat menyelesaikan persoalan tanpa
jaring raksasa, suatu dunia yang saling terhubung. menimbulkan kerusakan fisik, atau dikenal dengan
Teori Castells tentang network society adalah istilah penyelesaian yang bijaksana atau penyelesaian
sebuah bentuk jaringan yang mewakili morfologi secara baik dan benar.
sosial baru sebuah masyarakat dan penyebaran logika Bijaksana dalam bahasa Indonesia berarti
networking secara substansial memodifikasi operasi selalu menggunakan akal budinya (dalam hal ini yang
dan hasil di dalam proses produksi, pengalaman, berhubungan dengan pengalaman dan pengetahuan)
kekuasaan, dan budaya. Teori Catells memang atau pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dan
beranjak dari konsep ekonomi baru yang bersifat sebagainya) dalam menghadapi kesulitan.
global, informasional dan berbentuk jaringan. Seiring dengan bekembang pesatnya teknologi,
Kemunculan network society oleh Castells didasari informasi dan ilmu pengetahuan yang disebabkan
oleh 5 elemen yang dinamainya sebagai paradigma karena kemampuan yang dianugerahi kepada manusia
teknologi informasi yaitu: dalam melakukan sebuah inovasi, sehingga dengan
1. Informasi menjadi bahan mentah aktivitas ekonomi, perkembangan tersebut membuat gaya hidup orang
berperan dalam input dan output dari teknologi berubah, termasuk bangsa Indonesia.
baru. Indonesia telah mengalami globalisasi dalam
2. ICTs (Information and Communication Tecnologies) bidang informasi sejak kemunculan internet pada
memiliki efek pervasif melalui ranah aktivitas sosial pertengahan 90-an. Melalui internet dan televisi
manusia. masyarakat Medan mengetahui apa yang sedang terjadi
3. Logika networking secara tidak langsung di Jakarta, begitu juga penduduk Jakarta yang dapat
diterapkan pada seluruh bentuk proses sosial dan melihat apa yang sedang terjadi di Merauke. Melalui
organisasional. internet, masyarakat antar satu kelompok dapat
4. Bentuk-bentuk struktur organisasional dan bentuk berhubungan dengan kelompok lain di dunia maya.
institusional haruslah fleksibel. Lewat blog atau milis, mahasiswa dapat bertukar data
5. Konvergensi yang sedang tumbuh pada teknologi kuliah, informasi mengenai suatu peristiwa, bertukar
tertentu menuju sistem yang terintegrasi pengalaman, maupun hal ringan untuk hiburan.
Dampak global village sendiri adalah bahwa
Kearifan Lokal Indonesia masyarakat akan cenderung mempunyai persepsi
Kearifan lokal merupakan padanan kata dari yang sama karena memperoleh kesamaan kesempatan
bahasa Inggris local wisdom. Kata local (Inggris), atau untuk mengakses informasi.

133
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Hal ini tentunya membawa dampak positif menjadi bangsa yang maju. Nilai kearifan lokal yang
bagi masyarakat, yakni membantu mempercepat menjadi warisan leluhur bangsa Indonesia adalah
masyarakat untuk mendapat informasi terbaru Gotong Royong. Dengan gotong royong akan
mengenai suatu peristiwa. membuat masyarakat semakin peka terhadap berbagai
Berkembang pesatnya suatu ilmu pengetahuan, permasalahan bersama, munculnya rasa tanggung
maupun teknologi dan informasi, menjadikan batas jawab bersama, dan timbulnya rasa empati baik
antar Negara di seluruh dunia tidaklah lagi menjadi antara masyarakat dengan pemerintah maupun antar-
suatu hambatan ataupun kendala untuk suatu Negara masyarakat itu sendiri.
melakukan suatu hubungan, dan hubungan antar Budaya gotong royong ini telah menunjukkan
negarapun semakin mudah dilakukan seiring dengan eksistensinya sebagai pemersatu bangsa. Hal ini
berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi dan dapat kita lihat pada sejarah bangsa Indonesia,
informasi, dan kondisi yang seperti inilah biasa kita yaitu ketika para terdahulu kita bahu-membahu
kenal dengan istilah Globalisasi. melawan diktatornya penjajah demi diproklamirnya
Seiring dengan derasnya arus globalisasi, kemerdekaan. Pada saat itu gotong royong dilakukan
menyebabkan banyak sekali hal-hal yang mencoba sacara serempak oleh seluruh elemen masyarakat
masuk ke dalam suatu Negara termasuk ke dalam seperti kalangan akademisi, militer, jurnalis dan
Negara Indonesia, baik hal-hal yang bersifat positif masyarakat biasa. Tanpa gotong royong, tentunya
maupun hal negative, tergantung bagaimana cara Kemerdekaan ini tak akan pernah bisa diraih.
Negara tersebut menyaring hal-hal yang masuk
tersebut. Agar hal-hal yang masuk ke dalam Negara Peran Media di Indonesia
Indonesia tersbut bisa dapat disaring tentunya bangsa Pada masa reformasi ini, perkembangan
Indonesia sendiri mempunyai penjelasan mengenai teknologi informasi di Indonesia berkembang pesat.
peran budaya loal di dalam masyarakat itu sendiri agar Kendati hal ini telah membawa manfaat yang besar
budaya local yang dimiliki bangsa Indonesia tidak dalam mempermudah penyelesaian pekerjaan
tercampur dan hilang karena budaya luar. manusia, tetapi juga mengundang dampak negatif
Kemudian budaya lokal itu sendiri juga haruslah yaitu timbulnya degradasi moral yang meluas secara
dapat menyaring, menutup dan menanggulangi cepat. Hal ini terjadi karena adanya penggunaan
suatu moral bangsa Indonesia yang perlahan mulai fasilitas-fasilitas teknologi informasi yang terlalu bebas
mengalami degradasi, dan nilai-nilai luhur yang dan tidak bertanggung jawab.
dimiliki bangsa ini haruslah tetap dipertahankan. Mengingat kerusakan moral ini akan
Banyak sekali nilai-nilai luhur yang dimiliki bangsa berdampak pada lunturnya prinsip budaya gotong
yang biasa dilakukan oleh masyarakat dalam royong, maka perlu adanya kesadaran bersama untuk
kesehariannya dan ada pula yang dapat dijadikan memperbaiki hal itu. Dalam penyelesaian masalah
suatu kebanggan bagi bangsa Indonesia di dunia ini semua komponen masyarakat dan pemerintah
Internasional, karena masing-masing Negara memiliki dituntut mempunyai peran. Terutama sekelompok
suatu kerelatifan dari keunikan masing-masing Negara, orang yang terjun dalam dunia teknologi informasi
tak terkecuali bangsa Indonesia sendiri seperti berupa dan komunikasi, seperti : Stasiun TV, Radio, Koran,
tarian, kesenian, adat-istiadat, bahasa, lagu, naskah, New Media, dll.
dan tradisi atau kebiasaan. Semua itu merupakan Konvergensi media yang dilakukan beberapa
suatu hal yang bisa ditonjolkan oleh bangsa Indonesia perusahaan media secara positif berperan aktif
kepada dunia Internasional. dalam menonjolkan kearifan lokal Indonesia. Sebut
Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Kemendagri saja Suara Surabaya Media Group, MNC Media
Ir. H. Tarmizi A Karim, MSi mengungkapkan bahwa Network, OKEZONE.COM, KOMPAS Media
“Indonesia adalah negara yang kaya akan kearifan Group, TRANSCorp., TEMPO Group, dst. Sebagian
lokal, bayangkan di dunia ini hanya negara kita yang besar diantaranya memberi kontribusi aktif dalam
suku dan ragam bahasa yang paling banyak serta mempublikasikan dan membangun kearifan lokal di
sumberdaya Alamnya melimpah dan indah”. Indonesia.
Negara kita juga memiliki nilai-nilai kearifan Pada harian KOMPAS, Penerbit KOMPAS
lokal yang apabila kita aplikasikan dalam kehidupan GRAMEDIA KOMPAS Televisi, dan KOMPAS.
sehari-hari berpotensi membuat bangsa Indonesia COM membahas ekspedisi Cincin Api sebagai

134
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

petualangan menjelajahi kekayaan alam Indonesia, konvergensi media sanggup mengalami masa adaptasi
sekaligus mempublikasikannya. media untuk dapat diterima dengan baik oleh sejumlah
TRANSCorp. dengan konvergensi media yang audien.
mencakup media konvensional (Trans tv dan Trans7)
hingga online (detik.com) memiliki beragam fitur
acara yang mengungkap Indonesia, seperti : “ethnic Daftar Pustaka
runaway”.
SINDO Group tak kalah melalui Mulyana, Deddy, 2007, Ilmu Komunikasi Suatu
SINDONEWS.COM, Harian SINDO, dan SINDO Pengantar, Bandung : Rosda
Radio, dimana berita daerah menjadi salah satu Preston, Paschal, 2001, Reshaping Communications,
perhatian utama. Selain itu, terdapat kolom budaya Thousand Oaks, Calif. Sage
yang selalu mengangkat liputan pagelaran budaya Covell, A., 2000, Digital Convergence: How the
lokal, maupun peristiwa budaya lokal lainnya yang Merging of Computers, Communications,
patut disimak khalayak nasional. and  Multimedia is Transforming Our Lives,
Rhode Island: Aegis Publishing Group Ltd.
Kesimpulan Dominick, Joseph R., (2008). The Dynamics of Mass
New media adalah sebuah media baru sebagai Communication : Media in the Digital Age.
salah satu produk teknologi komunikasi di zaman New York, McGraw-Hill
sekarang dan new media akan terus berkembang Dwyer, T. (2010). Media Convergence: Issues
seiring dengan perkembangan dunia teknologi. Dalam in Cultural and Media Studies. London:
fungsinya New media sangat bermanfaat bagi setiap McGrawHill & Open University Press
orang dikarenakan new media adalah sarana dimana Flew, Terry. (2008). New Media : an introduction.
orang dapat mendapatkan hiburan, informasi dan Australia: Oxford University Press
ilmu pengetahuan yang cepat dan praktis dan new Grant, A.E. & Wilkinson, J.S. (2009).
media juga dapat memudahkan seseorang dalam Understanding Media Convergence: The State
membantu pekerjaan sehari-harinya. of the Field. New York: Oxford University
Ditinjau dari segi promosional, konvergensi Press
juga memiliki implikasi positif bagi pendapatan Priyambodo RH., 2009, Tatkala Multimedia Massa
iklan dengan menawarkan kepada para pengiklan Kian dekat dengan Publiknya, artikel ini diunduh
untuk menayangkan iklan di sejumlah platform dari http://cyberjournalism.fileswordpress.
media yang berlainan (Quinn, 2004). Efisiensi bagi com/2008/08/wajah_cybermedia.pdf
perusahaan secara langsung dapat diperoleh pula
melalui konvergensi media, dimana iklan yang sama
konteksnya dapat dipublikasikan pada media yang
berbeda dalam waktu yang sama.
Di samping berbagai keunggulan tersebut, para
pengguna juga harus berhati-hati dalam menggunakan
new media di dalam kehidupan sehari-hari karena kita
bisa saja menjadi manusia yang terus bergantung pada
kepraktisan penyajian new media, sehingga dampak
dari ketergantungan itu kita menjadi manusia yang
mengabaikan media-media lain yang ada disekitar
kita.
Di ranah global terdapat beberapa kegagalan
media-media raksasa dalam melakukan konvergensi, sejarah
media di Indonesia cenderung memperlihatkan dampak
positif konvergensi kepemilikan bagi para konglomerat
media (Priyambodo, 2009). Begitu majemuknya
ragam populasi penduduk yang mendiami negeri
zamrud khatulistiwa ini, sehingga memungkinkan

135
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

136
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Media Baru dan Demokratisasi di Indonesia

Sugeng Wahjudi 1*)

Abstract

Conception of society and network society bring not only a consequence of changes in speed of information, but
more than that. The conventional mass media has an opportunity to play the new media space to infiltrate into
social networking sites. The dominance of the mass media certainly remains indisputable in terms actualize “or the
consciousness movement” network society becomes more massive movements, and vice versa network society have the
ability to “self empowerment”-as a form of public agenda-which can not be viewed lightly by the media.
In addition to creating a network society and information society development, new media creates digital democracy.
The wave of democratization based new media continues to evolve along with the use of social networking sites,
which starts from the public sphere into political action. This is a form of political freedom and communication that
is crystallized in a tangible political action. With that power, seem to be in the future, Indonesia wishes to be entered
into the embankment of democracy can be realized immediately. Internet comes with a mission to improve literacy
or political education is able to form well-informed citizen, so that citizens can engage more actively in the political
public sphere.

Keywords : New Media, Internet, Network Society, Social Networking Sites, Politic, Democratization.

1. Pendahuluan dilakukan. Misalnya walaupun rakyat Cina hidup


Media baru merupakan produk konvergensi dalam pemerintahan otoriter, tetapi dengan internet
berbagai teknologi media yang telah ada. Internet mereka tetap saja dengan mudah mengakses informasi,
sebagai media baru menggabungkan radio, film, ide, dan gagasan demokrasi, hak asasi manusia, dan
koran, dan televisi dan mendistribusikannya melalui kebebasan. Hal ini ditegaskan oleh Schudson (2004).
‘push’ technology. M. Poster (1999) menyatakan Internet, sebagai media komunikasi dan pertukaran
bahwa internet melampaui batas-batas model informasi, berpeluang merevolusi sistem, struktur, dan
media cetak dan siaran yang memungkinkan many- proses demokrasi yang selama ini kita kenal (dalam
to-many conversation; resepsi, alterasi (alteration), Firmanzah, 2008). Jadi internet memiliki kemampuan
dan redistribusi objek kultural secara simultan; yang luar biasa dalam membawa perubahan politik di
mendislokasi tindak komunikatif dari batas-batas suatu negara –mampu merevolusi sistem politik, dari
bangsa; memberikan kontak global yang seketika itu otoriter menjadi demokratis.
juga (instantaneous global contact) (dalam Nimmo,
2005, p.138). 2. Pembahasan
Di tahun 2011, internet kini memasuki usianya Masyarakat Massa Vs. Masyarakat Jaringan
yang ke-42 tahun. Kehadiran media baru atau internet Sifat media baru yang berjaring (networked)
tersebut telah merevolusi komunikasi manusia di dunia ternyata menciptakan khalayak yang berbeda dengan
ini. Dengan kehadiran internet tersebut, apa yang telah media lama (old media). Media lama melahirkan
dikatakan oleh Marshall Mcluhan (1964) menjadi masyarakat massa (mass society), sedangkan internet
kenyataan, yaitu dunia menjadi global village. Arus sebagai media baru melahirkan masyarakat jaringan
informasi berjalan tanpa bisa dikontrol atau disensor (network society). Dengan kehadiran media baru,
oleh pemerintah manapun –termasuk pemerintah media massa atau komunikasi massa mendapat kritik
komunis China yang memiliki teknologi canggih keras dari Steve Chaffee & Miriam Metzger (2001)
untuk meblokir atau mengontrol arus informasi. yang mengatakan the end of mass communication,
Internet membawa gelombang demokratisasi, yang yang dikarenakan media baru membawa perubahan
tidak bisa dihindari. mendasar dalam bagaimana media distrukturkan,
Melalui internet, tukar menukar ide dan gagasan digunakan, dan dikonseptualisasikan (dalam Baran &
tentang kehidupan politik dapat dengan mudah Davis, 2003, p. 361).
1 *) Penulis adalah Dosen pada Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bunda Mulia, Jakarta.

137
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Konsepsi masyarakat dan masyarakat jaringan Menurut penulis, konsep masyarakat jaringan
membawa tidak hanya konsekuensi perubahan yaitu lebih ditekankan pada interaktivitas dalam
dalam hal kecepatan informasi, namun lebih dari pemrosesan informasi dan penting untuk dipahami
itu media massa konvensional berpeluang untuk dalam masyarakat jaringan adalah relationship, saling
memainkan ruang media baru untuk desiminasinya terhubung satu sama lainnya. Jadi masyarakat jaringan
dengan menyelusup kedalam situs-situs jejaring itu memiliki sosiabilitas (sociability) yang tinggi.
sosial. Dominasi media massa tentu tetap belum Pertumbuhan bentuk masyarakat berjaringan
terbantahkan dalam hal mengaktualisasikan “gerakan di tanah air memberikan gambarakan yang cukup
atau kesadaran” masyarakat jaringan menjadi gerakan mencengangkan. Ledakan pengguna internet sebagai
yang lebih masif, demikian juga sebaliknya masyarakat “ruang” untuk menmbangun relationship dapat
jaringan mempunyai kemampuan untuk “self ditelusur berdasarkan pengguna internet Indonesia
empowering” –sebagai bentuk agenda publik- yang Pada tahun 2009 Indonesia tercatat memiliki
tidak dapat dipandang secara remeh oleh media peringkat ke empat di negara-negara Asia, di bawah
Dalam mass society theory, Denis McQuail Chima, Jepang, India dan Korea Selatan. Jumlah
(2005, p. 94-95) menyatakan bahwa media massa pengakses internet di Indonesia mencapai angka 30
sangat dominan, dimana media sebagai faktor juta orang, yang menempatkan ke dalam peringkat 5
penyebab (a causal factor). Sifat arus informasi besar di Asia.
dalam masyarakat massa bersifat satu arah (one-way
transmision). Media digunakan untuk manipulasi dan
kontrol. Sedangkan masyarakat jaringan, menurut Jan
van Dijk (2006, p.20) menekankan pada bentuk dan
organisasi pemrosesan dan pertukaran informasi.
Selanjutnya Dijk menyatakan masyarakat
jaringan dapat didefinisikan sebagai a social formation
with an infrastructure of social dan media networks
enabling its prime mode of organization at all levels
(individual, group/organizational and societal). Dijk
juga mendeskripsikan tipologi masyarakat massa dan
masyarakat jaringan dalam tabel berikut:

Tabel: Tipologi Masyarakat Massa dan


Masyarakat Jaringan

Characteristics Mass Society Network Society


Main components Collectivies (groups, organiztions, Individuals (linked by networks)
communities)
Penggunaan internet di Indonesia semakin
Nature of components Homogeneous Heterogeneous
massif, di tahun 2002 baru tercatat 6,2 juta pengguna
Scale Extended Extended and reduced
Scope Local ‘Global’ (global & local)
internet dan terus bertambah secara massif dari tahun
Connectivity and Connectedness High within components High between components ke tahun , dan diperkiran pada tahun 2011 pengguna
Density High Lower internet mencapai 40 juta orang .
Centralization High (few centres) Lower (polycentric)
Inclusiveness High Lower
Type of community Physical and unitary Virtual and diverse
Type of organization ureaucracy Infocracy
Vertically integrated Horizontally differentiated
Type of household Large with extended family mall with diversity of family
relations
Main type of communication Face-to-face Increasingly mediated
Kind of media Broadcast mass media Narrowcast interactive media
Number of media Low High

138
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Peningkatan yang mencengangkan dari meningkat. Internet pun meningkatkan kualitas


pengguna media internet di Indonesia ditandai dengan literasi politik warga negara, yang berdampak pada
meningkatnya jumlah pengakses situs jejaring sosial kualitas partisipasi politik. Misalnya melalui internet
baik facebook ataupun twitter. Berikut data pengguna warga negara dapat menyampaikan aspirasi politiknya
situs jeraring sosial tersebut dapat ditampilkan dalam kepada pemerintah, anggota dewan, dan partai politik
tabel berikut Selain menciptakan masyarakat jaringan dan
Peringkat Pengguna Twitter Asia pengembangan masyarakat informasi, media baru
menciptakan demokrasi digital (digital democracy).
Demokrasi berbasiskan internet. K. Hacker & Jan van
Dijk (2000) mendefinisikan demokrasi sebagai “an
attempt to practice democracy without the limits of time,
space, other physical conditions, using digital means, as
an addition, not a replacement for traditional ‘analogue’
political practices” (p.104). Dalam demokrasi digital,
ada electronic polls, electronic referenda, dan electronic
voting yang menghadirkan era demokrasi langsung
(direct democracy) seperti partisipasi warga negara di
Based on Sysomos.com 2010 ruang terbuka Athena (Athenian agora) dengan piranti
modern (dalam Dijk, 2006, p.107).
Indonesia menempati peringkat utama Komunikasi berbasiskan media baru
pengguna Twitter di Asia dengan jumlah pemakai memiliki dampak yang cukup menjanjikan dalam
sebesar 5,6 juta pengguna. Selanjutnya untuk mengembangkan partisipasi politik. Dengan
pengguna facebook indonesia juga menempatkan karakteristik media baru yang bersifat langsung dan
penduduknya dalam peringkat yang tak kalah interaktif, kualitas partisipasi politik dengan media
mencengangkan. Indonesia menempati urutan kedua baru jauh lebih berkualitas. Penulis mengungkapkan
setelah Amerika serikat dengan jumlah pengguna hal tersebut, berdasarkan hasil komparasi komunikasi
sebesar 3,5 juta seperti tabel di bawah ini politik yang menggunakan media lama dengan media
baru yang digambarkan dalam bagan berikut:
Tabel Peringkat Pengguna Facebook di Dunia
Bagan:Perbandingan Pola Komunikasi Politik
dalam Media Lama dan Media Baru

“One- to- many”


model Ordinary

Old Media

Quality of
Media Use

New Media

“Many-to-many”
model
Based on Sysomos.com 2010
Habermars dan Ruang Publik
Ledakan penggunaan internet tersebut Salah satu pemikiran yang dapat dibahas yang
setidaknya merupakan modal politik (the political menyangkut peran demokratis media adalah yang
capital) yang luar biasa bagi masa depan demokratisasi telah diungkapkan oleh Jurgen Habermars. Secara
di Indonesia. Melalui akses informasi tanpa batas, singkat Habermars menyatakan bahwa perkembangan
maka partisipasi politik warga negara akan semakin awal kapitalisme modern telah menghadirkan arena

139
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

otonomi untuk debat publik. Habermas berpendapat menyangkut kehidupan bersama, dan untuk itu warga
perkembangan kapitalisme modern awal menjadi negara membutuhkan informasi yang memadai. Jadi
arena otonom debat publik. Ruang publik didominasi public sphere merupakan representasi dari partisipasi
oleh negara dan begitu pula dengan bidang ekonomi. politik rakyat (the people’s political partisipation)
Pada saat ini, media tidak lagi menjadi sesuatu yang dalam rangka mekanisme check and balances.
netral. Media malah memanipulasi opini massa. Untuk mendukung kosep public sphere
Publik bersifat pasif, politik menjadi sebuh tontonan, tersebut mesti adanya kebebasan media atau pers
dan publik hanya bisa melihat saja (pasif ). (media freedom). Kebebasan media menjadi indikator
Interdependensi ekonomi yang disebabkan yang paling lazim untuk mengukur berlangsung-
oleh kepemilikan pribadi, dan ditumbuhkembangkan tidaknya perlindungan hak-hak asasi manusia atau
dengan sejumlah novel dan dokumen lainnya, beserta demokratik-tidaknya sistem politik di sebuah negara.
diskusi di ruang publik dan kemunculan pers berbasis Tidak ada negara demokratis, tanpa kebebasan media.
pasar yang independen, telah menciptakan suatu
komunitas publik baru yang antusias terlibat dalam Media Baru dan Ruang Publik Sebagai Kanal
diskusi politis kritis. Demokratisasi
Habermars berpendapat bahwa ruang Internet menghadirkan ruang publik bebas
publik ini merupakan ruang di antara ekonomi dan (free public sphere) kepada warga negara (publik).
negara dimana opini publik dan supervisi terhadap Dalam The Structural Transformation of the Public
pemerintah terbentuk. Satu hal yang bisa didapat Sphere: An Inquiry into a Category of Bourgeois Society,
dari penjelasan diatas adalah model ruang publik Jurgen Habermas (1962/1989) dalam mengemukakan
Habermars diposisikan sebagai area netral dimana konsep publik sphere (Öffentlichkeit). Ruang publik
informasi yang diperlukan masyarakat dapat mudah merupakan tempat tersedianya informasi ada dan
diakses. Selain itu, ruang publik tersebut juga komunikasi terjadi serta tempat diskusi dan deliberasi
merupakan tempat untuk mengadakan diskusi yang publik yang didalamnya dibahas persoalan-persoalan
terbebas dari dominasi negara. Peran media dalam hal publik. Akses ke ruang publik ini bersifat bebas, karena
ini adalah untuk memfasilitasi proses tersebut dengan ini merupakan tempat kebebasan untuk berkumpul
cara mengkondisikan warga negara sebagai pembentuk (the freedoms of assembly), sehingga asosiasi dan
opini publik. ekspresi dijamin. Ini merupakan tempat komunikasi
Menurut Edward S. Herman dan Robert W. ideal (an idealized communication venue). Keputusan-
McChensey (1997), public sphere ialah segenap keputusan kewarganegaraan diputuskan melalui proses
tempat dan forum dimana segala isu yang memiliki diskusi, inilah yang menjadikan ruang publik menjadi
makna penting bagi komunitas politik didiskusikan aspek fundamental dalam sistem demokrasi (Schuler
dan diperdebatkan, dan dimana arus informasi yang & Peter, 2004, p.3-4; McQuail, 2005, p.181). Jadi
esensial bagi partisipasi warga dalam kehidupan ruang publik itu tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
kemasyarakatan disajikan ( dalam Armando, 2002, demokrasi. Tidak ada demokrasi tanpa ruang publik.
p 215). Dalam sistem politik demokrasi, media Denis McQuail menyatakan bahwa ruang
massa memainkan peran yang sangat penting sebagai publik merupakan tempat dimana civil society
instrumen public sphere. Denis McQuail (2005) berkembang. Ruang publik berada diantara negara
menegaskan “....The media are now probably the key dan privat untuk pembentukan sosial (social
institution of the public sphere, and its ‘quality’ will formation) dan aksi voluntir (voluntary action). Di
depend on the quality of media” (p.502). Jadi kualitas ruang tersebut, civil society memiliki kebebasan tanpa
public sphere kembali pada media itu sendiri, ancaman serta mereka dapat menentang masyarakat
sedangkan tidak lepas dari media owner’s interest. otoriter (authoritarian society), --menurut penulis, ini
Inilah tantangan media di tengah arus demokratisasi, maksudnya negara (McQuail, 2005, p.182).
mampukah media menampilkan jati dirinya sebagai Dalam demokratisasi, ruang publik dapat
watchdog role and voice of the people. berfungsi sebagai stimulator perwujudan demokrasi
Ade Armando (2002) menyatakan bahwa deliberatif . Demokrasi deliberatif adalah
public sphere merupakan wilayah vital bagi demokrasi demokrasi yang dibangun berdasarkan pada penilaian
yang mengasumsikan bahwa setiap warga negara politik yang ‘rasional’. Menurut Claus Offe dan
terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan Ulrich Preuss, ada tiga kriteria bagi keputusan politik

140
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

yang rasional yaitu mengedepankan fakta, berorientasi Berawal dari Facebook, dukungan buat Prita semakin
pada`masa depan, dan mempertimbangkan meluas, terlebih-lebih sejak tanggal 9 Desember 2009
kepentingan banyak orang (dalam Held, 2006, p.273). Pengadilan Negeri Tangerang menjatuhkan hukuman
Jadi demokrasi deliberatif mensyaratkan partisipasi denda Rp 204 juta dan pidana penjara 6 bulan pada
yang berkualitas, bukan yang emosional. Demokrasi Prita. Publik menggalang “Koin Keadilan untuk
deliberatif mendorong keterbukaan dan kritisisme Prita”. Program koin tersebut mendapat dukungan
dalam proses politik. yang luar biasa, sampai bisa terkumpul uang koin
Dalam situs portal berita, seperti kompas. sejumlah lebih dari Rp 825 juta.
com, tempointeraktif.com, media-indonesia.com, Kedua, facebooker memberikan aksi dukungan
republika.co.id, dan lain sebagianya, bukan hanya terhadap dua pimpinan KPK (nonaktif ), Bibit Samad
dapat mengakses infromasi politik terkini, tetapi Rianto dan Chandra Hamzah yang ditahan polisi.
juga masyarakat diberikan kesempatan untuk Di facebook, setidaknya ada enam grup. Grup paling
mengomentari materi pemberitaan dan sekaligus besar adalah grup yang dibuat oleh dosen Universitas
menjadi anggota forum diskusi. Pemberian komentar Bengkulu, Usman Yasin. Grup yang diberi nama
atau keterlibatan dalam forum diskusi tersebut Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra
memiliki dampak pada kristalisasi sikap dan perilaku Hamzah & Bibit Samad Rianto, dengan jumlah
politik masyarakat (warga negara). anggota sebanyak lebih dari 1,2 juta anggota. Gerakan
Melalui internet, masyarakat dapat facebooker selanjutnya tidak hanya sebatas di dunia
mengorganisir diri dalam formasi atau pembentukan maya, tetapi dalam bentuk aksi politik. Pada hari
dalam atau menjadi anggota cyber interest groups Minggu, 8 Nopember 2009, ribuan facebookers
(kelompok kepentingan maya) dalam suatu jenis melakukan mimbar bebas di Bundaran HI. Mereka
mailing list (milis), web site, blog page, ataupun situs menyatakan dukungannya terhadap KPK dan
jejaring sosial. Di dalam situs cyber interest groups menolak jika dilakukan kriminalisasi terhadap KPK
tersebut, masyarakat dapat saling berinteraksi dan sebagai institusi penegak hukum.
berkomunikasi membahas pertanyaan atau materi Dan ketiga, setelah kasus peledakan bom
diskusi yang menjadi fokus pembicaraan, biasanya bunuh diri di hotel JW Marriot dan Ritz Carlton,
tema diskusi berkaitan dengan perkembangan semua Iqbal Prakasa, seorang IT developer, membuat
aspek atau isu-isu kehidupan keseharian, terutama “#indonesiaunite” untuk menggalang dukungan
biasanya perkembangan politik terkini. Atau di dalam “Gerakan Indonesia Melawan Teror”. Di Twitter
situs tersebut anggota situs dapat mempsoting opini mendapat dukungan lebih dari 3000 orang dan di
individual, video, foto dan file yang diajadikan bahas Facebook lebih dari 66 ribu orang. Selain di dunia
diskusi. Untuk kategori blog bersama Kopasiana.com maya #indonesiaunite juga melakukan kampanye
adalah salah satu contoh yang baik. Internet mampu langsung dengan cara penyebarluasan T-shirt bertema
membentuk demokrasi dialogis dengan landasan “Indonesia Unite”.
kebebasan berpendapat dan berekspresi. Internet Masih banyak contoh-contoh kasus lainnya,
juga meningkatkan kesetaraan komunikan politik dimana facebook dijadikan sarana diskusi publik dan
(komunikator dan komunikate). konsolidadi kekuatan gerakan politik. Fenomena ini
Di Indonesia, pengguna internet, khususnya mungkin yang pertama di dunia. Jejaring sosial telah
jejaring sosial, begitu powerful dalam memberdayakan mentransformasi bentuk konsolidasi gerakan politik.
ruang publik, sehingga berwujud menjadi gerakan
politik (political movement). Dalam makalah ini penulis Ruang Kebebasan Pers di Indonesia
ingin mendeskripsikan contoh kasus dari ruang publik Kebebasan media di negara demokrasi, seperti
maya (cyber public sphere) menjadi aksi politik. Indonesia, sangat membantu proses perkembangan
Pertama, sejak Prita Mulysari ditahan di LP konsolidasi demokrasi menuju proses demokratisasi.
Wanita Tanggerang akibat menulis surat keluhan di Dengan adanya kebebasan media telah mendatangkan
internet atas layanan RS Omni Internasional Alam manfaat publik yang besar seperti yang diungkapkan
Sutra, sebuah group yang dibuat oleh Ika Ardina oleh Denis McQuail (2005) yaitu:
yang bernama “Dukungan Bagi Ibu Prita Mulyasari, “Main public benefits of media freedom are systematic
Penulis Keluhan Melalui Internet Yang Ditahan” and independent public scrutiny of those in power and
mendapat sambutan yang luar biasa 385, 945 anggota. an adequate supply of reliable information about their

141
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

activities (this refer to the ‘watchdog’ or critical role of the kepada esensi tujuan reformasi di Indonesia, yaitu
press); stimulation of an active and informed democratic memberikan kebasan politik bagi rakyat dan media
system and social life; the change to express ideas, beliefs massa.
and views about the world; continued renewal and
change of culture and society; and increase in the amount Media Publik di Indonesia
and variety of freedom available” (p.168). Jurnalisme bukan persoalan praksis
Kebebasan media (pers) bisa terwujud setidak- pemberitaan saja, tetapi juga merupakan manifestasi
tidaknya dengan tidak adanya pensensoran berita dan komunikasi politik. Kovach & Rosentiel (2001)
opini media massa yang dilakukan oleh pemerintah menyatakan bahwa salah satu prinsip jurnalisme yaitu
dan adanya kebebasan bagi warga negara dalam jurnalisme harus menghadirkan sebuah forum untuk
mengakses berita media massa. Negara Indonesia kritik dan komentar publik. Selanjutnya juga mereka
termasuk negara yang menganut a social-responsibility menegaskan bahwa jurnalisme ada untuk membangun
paradigm dimana kebebasan yang dimiliki pers tetap kewargaan (citizenship) dimana hak-hak warga negara
saja mengedepankan pertanggungjawaban sosial atas terpenuhi. Jadi, jurnalisme ada untuk demokrasi.
isi pemberitaannya. Selanjutnya, hal yang terpenting Dewasa ini kajian jurnalisme sudah
dalam prinsip kebebasan pers adalah dimana negara berkembang menjadi jurnalisme publik. Dengan
menjamin secara hukum kebebasan pers tersebut. adanya penambahan kata publik pada jurnalisme
Di Indonesia, praktek kebebasan media (pers) diharapkan dapat lebih memfokuskan konsep bahwa
di awal reformasi dijamin oleh UU No.40 tahun aktivitas jurnalisme adalah milik publik, bukan hanya
1999 tentang Pers, yang tidak lagi menganut politik milik industri media (jurnalisme berbasis pasar),
hukum kriminalisasi pers. UU tersebut menyatakan pemerintah, bahkan bukan milik profesi jurnalis itu
bahwa pertama, “kemerdekaan pers dijamin sebagai sendiri.
hak asasi warga negara” (Pasal 4 ayat 1); kedua, Arthur Charity (1995) membedakan antara
“untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional jurnalisme konvensional dengan jurnalisme publik
mempunyai hak untuk mencari, memperoleh, dan sebagai berikut:
menyampaikan gagasan dan informasi” (Pasal 4 ayat
2); ketiga, “untuk menjamin kemerdekaan pers, pers Perbedaan antara Jurnalisme Publik dengan
nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan Jurnalisme Konvensional
menyebarluaskan gagasan serta informasi (Pasal 4 ayat Public journalists believe Conventional jounalists believe

3); dan keempat, “dalam melaksanakan profesinya, Something basic has to change, because The traditions of journalism are fine; if
jounalism isn’t working now. anything needs to improve. It’s the practice.
wartawan mendapat perlindungan hukum” (Pasal 8). In such a climate, exprementation and Exprementation threatens to cross the line

Tetapi pada perkembangan selanjutnya, mulai creativity are imperative: old habits, however into
“sacred” may have to go...though change carelessness
unethical
about
behavior, bias,
standards.
and
Besides,
tahun 2002, kebebasan pers di Indonesia mulai must always be guided by ethical core values exprementation is usually a synonym for fad.
and an understanding of how democracy
terancam,dengan UU Penyiaran No. 32 tahun 2002, works.
dimana dalam beberapa pasal mengakomodasi politik Citizens may well want to participate more The media and political life provide ample
intelligently in public life, but they find too opportunity to participate; if people stay out
hukum yang lebih kejam. Isi siaran televisi –termasuk many hurdles in their way. or merely complain, it’s their own choice.
karya jurnalistik– bermuatan fitnah, hasutan, Citizens deserve a bigger place in the News is a profession; journalists write
newspaper itself. Papers should never “dumb newspapers, readers don’t. Inviting citizens
menyesatkan, dan bohong diancam dengan pidana down”, but must reorient themselves around to judge what’s news, making them the
penjara bukan hanya sampai lima tahun, juga dapat citizens’ concerns. subject of coverage and the like are
inherently dumbing down –a form of
ditambah dengan denda paling banyak 10 milyar pandering.
rupiah. Public life should work, and journalism has a It would be nice if public life worked, but it’s
role in making it work. beyond our role to make it work and it’s
Di Indonesia sejak pasca reformasi hingga dangerous to think we can.

kini telah terjadi banyak kasus kriminalisasi terhadap


media atau pers di Indonesia, Kasus majalah Tempo
dengan pengusaha Kondang Tommy Winata misalnya. Sumber: Arthur Charity (1995). Doing Public
Kebijakan pemerintah yang semakin kurang berpihak Journalism. New York: Guilford Press, p.10. dalam
pada kebebasan pers tersebut akan membahayakan Wisnu Martha Adiputra (2006).
proses demokratisasi dan dikhawatirkan akan
mengarah pada pemerintahan yang tak demokratis. Gelombang demokratisasi berbasiskan media
Kini sudah saat ini Pemerintah coba melihat kembali baru terus berkembang seiring dengan penggunaan

142
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

media massa baik media tradisional ataupun mati). Dan dalam UU No.11 Tahun 2008 yaitu Pasal
modern(on line) dan perkembangan media media 27 ayat 3, “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
berjejaring social. Perkembangan teknlogi media mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau
dan komunikasi mampu mendorong ruang publik membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/
menjadi aksi politik. Ini merupakan wujud dari atau dokumen elektronik yang bermuatan penghinaan
kebebasan politik dan komunikasi yang terkristalisasi dan/atau pencemaran nama baik”.
dalam wujud nyata yaitu aksi politik. Dengan pasal 27 ayat 3 UU ITE, RS Omni
Modal politik (the political capital) yang besar Internasional menuntut dan mempidanakan Prita
ini, sebaiknya terus dijaga oleh pemerintah dengan Mulyasari atas kasus pencemaran nama baik melalui
cara menghapus semua peraturan yang sekiranya dapat e-mail di mailing list-nya. Pada tanggal 9 Desember
membatasi kebebasan politik dan di masa mendatang 2009, Pengadilan Negeri Tanggerang menjatuhkan
pemerintah dapat merumuskan regulasi media baru hukuman ganti rugi sebesar Rp 204 juta dan pidana
yang lebih baik seiring dengan semangat demokratisasi hukuman penjara enam bulan pada Prita. Realitas
(the spirit of democratization) tersebut merupakan paradoks demokrasi, yang
Journalisme publik bersumber dari publik jika dibiarkan akan mengacam keberlangsungan
untuk publik. Ini memiliki peran yang sangat signifikan demokratisasi di Indonesia, bisa jadi kedepan lebih
dalam politik. Peran tersebut yaitu journalisme publik banyak korban akibat UU tersebut, termasuk sekarang
mampu meningkatkan proses demokratisasi seperti kasus Luna Maya yang disomasi oleh Persatuan
yang diungkapkan oleh Charity (1995.p.6-7) sebagai Wartawan Indonesia (PWI) Jaya (Jakarta). Dengan
berikut “reducing issues to choices, plumbing to core menggunakan pasal yang sama dengan tuntutan Prita
values, spelling out the costs and consequences of each Mulyasari, Luna dituntut akibat menulis isi hatinya
choice, bridging the expert-public gap, facilitating (curhat) di Twitter tentang perilaku wartawan yang
deliberation, and promoting civility” (dalam Adiputra lebih hina dari pelacur.
2006.p.99). Dalam kasus ini, Pemerintah, terutama
John Dewey Jurnalisme menyatakan tujuan Departemen Komunikasi dan Informasi, bersama
sejati demokrasi yaitu kebebasan manusia dimana DPR dituntut memiliki political will untuk segera
memungkinkan orang mengembangkan potensi merevisi pasal-pasal tersebut dan semua peraturan yang
mereka sepenuhnya (Kovach & Rosentiel, 2001.p.24). sekiranya akan mengancam kebebasan berpendapat
Ini sangat compatible dengan konsep jurnalisme publik di internet. Jika tidak ini menjadi presenden buruk
Dengan dukungan kemajuan ICT atau kamera demokratisasi di Indonesia
digital yang canggih dan massif, dewasa ini konsep Selanjutnya tentang masa depan peran internet
journalisme publik semakin diberikan ruang luas dalam memantapkan proses demokratisasi di Indonesia
oleh industri media di Indonesia, baik media siaran semakin strategis. Sejak kini internet sudah menjadi life
ataupun cetak. style bagi sebagian besar warga negara Indonesia. Selain
proliferasi penggunaan internet yang diakibatkan
Masa Depan Demokratisasi Berbasiskan Media pengembangan ekspansif infrastruktur jaringan dan
Baru gadget dan tarif yang murah yang disediakan oleh ISP
Perkembangan demokratisasi dan penggunaan (Internet Service Provider), Pemerintah menyatakan
internet di Indonesia, ternyata tidak sepenuhnya bahwa pada tahun 2010 program internet masuk desa
didukung oleh regulasi atau aturan hukum yang sudah dapat direalisasikan, dengan 32 ribu jaringan
mendukung kebebasan berpendapat. Regulasi tersebut dari 72 ribu desa. Pemerintah ingin mewujudkan desa
yaitu Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) pintar.
dan UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi & Dengan infrastruktur jaringan internet
Transaksi Elektronik. Kedua aturan tersebut memuat yang semakin tersebar merata di seluruh wilayah
pasal-pasal karet yang sangat mengancam kebebasan Indonesia, pemerintah diharapkan di pemilu-pemilu
berpendapat. Dalam KUHP, ada 7 pasal karet atau mendatang dapat menerapkan electroning voting,
multitafsir yaitu Pasal 310 (pencemaran nama baik), seperti di Amerika. Gagasan ini menurut pandangan
Pasal 311 (fitnah), Pasal 315 (penghinaan ringan), penulis tidak utopis, dikarenakan literasi penggunaan
Pasal 317 (pengaduan fitnah), Pasal 318 (persangkaan internet warga negera terus semakin membaik. Ini
palsu), dan Pasal 320 (pencemaran nama baik orang artinya tinggal political will pemerintah, apakah mau

143
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

memodernisasi sistem pemilu atau tidak. James Curren (2002), dalam buku Media and
Dengan kekuatan yang ada, sepertinya di masa Power, menyatakan ada tiga peran media dalam sistem
akan mendatang, keinginan Indonesia untuk dapat politik demokratis yaitu, pertama, watchdog role;
memasuki tahap pematang demokrasi dapat segera media harus memonitor semua aktivitas negara, dan
terwujud. Internet hadir dengan membawa misi berani mengungkap penyalahgunaan kekuasaan. Agar
peningkatan literasi atau pendidikan politik yang peran ini optimal, maka dibutuhkan adannya free market
mampu membentuk well-informed citizen, sehingga dan deregulation untuk media. Kedua, information
warga negara dapat terlibat lebih aktif dalam ruang & debate; media mesti mampu memberikan saluran
publik politik. komunikasi antara pemerintah dan rakyat. Untuk
Hutchins Commission dan Royal Commission hal itu, media harus membuat forum dialog (a forum
dalam Curran James, Gurevitch Michael (1991) of debate) dimana rakyat dapat mengidentifikasi
menyatakan bahwa cara terbaik untuk mengatasi masalah, mengajukan solusi, membuat kesepakatan
permasalahan tersebut adalah dengan mengedepankan dan memandu arah masyarakat (to guide the public
profesionalisme media. Yang dimaksud profesionalisme direction of society). Dan ketiga, voice of the people;
media adalah: media mengantarkan kepentingan rakyat kepada
• Komitmen jurnalis untuk mencapai tujuan pemerintah, ini adalah kulminasi dari misi media.
yang lebih tinggi; netralitas, independensi, dan Media berbicara untuk rakyat, dan merepresentasikan
komitmen pada kebenaran. pandangan dan kepentingan mereka dalam wilayah
• Pengadopsian prosedur untuk memverifikasi publik (the public domain)
fakta, menggunakan banyak sumber, dan Media merupakan sarana masyarakat,
menampilkan suara pihak yang kontra. pemerintah, partai politik, lembaga non-pemerintah,
pressure group, dan lain sebagainya untuk saling
Ide profesionalisme ini didukung oleh banyak berhubungan (atau berkomunikasi) satu sama lain,
pihak dengan berbagai alasan, namun pada intinya yang akhirnya mampu menciptakan kondisi demokrasi
ada sebuah ide yang pasti: Tugas utama jurnalis adalah yang lebih baik. Selanjutnya di negara demokratis,
untuk melayani public. Namun proefionalisme media media massa harus mampu memfasilitasi jurnalisme
ini tidak akan bisa terwujud apabila medianya tidak publik, dimana publik memungkinkan membuat
memiliki tujuan untuk merealisasikan profesionalisme. news story untuk ditayangkan di media. Sekarang di
Profesionalisme juga rawan karena tidak memiliki Indonesia, jurnalisme publik sudah mulai menjadi
dasar. Sebagi contoh, untuk menjadi jurnalis, tidak trend pemberitaan di media massa.
dibutuhkan kredibilitas tertentu dan tidak memerlukan Untuk melihat posisi media dalam proses
syarat apapun. Lebih lanjut, profesionalisme itu sendiri komunikasi politik, penulis menggunakan bagan
juga ambigu karena memiliki makna yang berbeda hubungan elemen-elemen komunikasi politik
bagi tiap individu dengan budaya yang berbeda. menurut pemikiran Brian McNair (1995) sebagai
Sebagai kesimpulan, ideologi profesionalisme berikut:
tidak menyediakan cara yang cukup baik untuk Hubungan Tiga Elemen Komunikasi Politik
merealisasikan peran demokratis media. - Govenment
Political - Political party
Reportage - Public organization
Organization
Editorials
Menata Struktur dan Peran New Media Commentary
- Pressure group
- Terrorist group
Komunikasi politik di dalam negara yang Anlaysis
Appeal
menganut sistem politik demokratis lebih menekankan Programmes
Advertising
pada peran media dalam setiap aktivitas politik. Media Public Relations

Bahkan para ahli komunikasi menyatakan bahwa Opinon Polls


media massa merupakan sebagai fourth estate, setelah Reportage
Letters

eksekutif, legislatif, dan yudikatif –dalam pemikiran Editorials


Commentary Audience/Citizen
politik Trias Politika. Hal ini juga ditegaskan oleh Analysis

Thomas Carlyle (1907) yaitu “The press is a power, a


branch of government with an inalienable weight in law- Sumber : Harsono Suwardi (2003), Modul Mata
making, derived from the will of the people”. (dalam Kuliah Komunikasi Politik, Jakarta: FISIP Program S-2
Idham Holik 2010) Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia

144
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Selain peran penting media seperti yang telah digunakan sebagai saluran komunikasi politik para
dideskripsikan tersebut di atas, menurut Donald aktivis gerakan reformasi, yang mengkristal pada
Shaw & Maxwell McComb bahwa media memiliki gerakan penjatuhan rezim Orde Baru.
kemampuan mengarahkan agenda kebijakan suatu Sejak tahun 1997, internet sudah digunakan
pemerintahan. Hal ini tergambar dalam fungsi sebagai saluran online campaign dan terus berkembang,
agenda-setting media. Fungsi tersebut merupakan seiring terjadinya amerikanisasi komunikasi politik.
sebuah proses linear dari tiga bagian (a three-part Dengan internet komunikasi politik menjadi lebih
linear process) yaitu pertama, media agenda merupakan interaktif dan tidak dibatasi lagi oleh hambatan
prioritas isu-isu yang ditampilkan media mesti di-set; seperti waktu dan tempat. Hal ini semakin terasa
kedua, media agenda berpengaruh atau berinteraksi di tahun 2008 atau pada saat Pemilu 2009, banyak
dengan apa yang publik pikirkan, atau ini disebut komunikator politik yang menggunakan situs jejaring
public agenda; dan ketiga, public agenda berpengaruh sosial sebagai saluran komunikasi politiknya.
atau berinteraksi dengan apa yang dianggap penting Gelombang demokratisasi berbasiskan media
oleh pembuatan kebijakan atau ini disebut policy baru terus berkembang seiring dengan penggunaan
agenda (Littlejohn, 2002.p.319-320). situs jejaring sosial, dimana dimulai dari ruang publik
Di Indonesia dengan jelas bisa kita lihat aplikasi menjadi aksi politik. Ini merupakan wujud dari
fungsi agenda setting tersebut dimana milsanya media kebebasan politik dan komunikasi yang terkristalisasi
massa Indonesia senantiasa mengawal pelaksanaan dalam wujud nyata yaitu aksi politik.
kebijakan pemerintah tentang pemberantasan korupsi Modal politik (the political capital) yang besar
dan melakukan investigative report. ini, sebaiknya terus dijaga oleh pemerintah dengan
Yang tak kalah pentingnya dalam membahas cara menghapus semua peraturan yang sekiranya
media dalam demokratisasi adalah terbukanya ruang dapat membatasi kebebasan politik dan di masa
bagi aktualisasi suara public yang dijamin negara mendatang pemerintah dapat merumuskan regulasi
dan media massa. Denis McQuail menyatakan media baru yang lebih baik seiring dengan semangat
bahwa ruang publik merupakan tempat dimana civil demokratisasi (the spirit of democratization). Dengan
society berkembang. Ruang publik berada diantara hal itu semua, keyakinan penulis, di masa mendatang
negara dan privat untuk pembentukan sosial (social Indonesia akan jadi negara demokrasi yang lebih besar
formation) dan aksi voluntir (voluntary action). Di lagi, kalau perlu setara dengan negara-negara maju
ruang tersebut, civil society memiliki kebebasan tanpa seperti Amerika. Wallahu Alam bi Sawab
ancaman serta mereka dapat menentang masyarakat
otoriter (authoritarian society), --menurut penulis, ini
maksudnya negara (McQuail, 2005, p.182). Daftar Pustaka
Dalam demokratisasi, ruang publik dapat
berfungsi sebagai stimulator perwujudan demokrasi Adiputra, Wisnu Martha (2006). Menyoal Komunikasi
deliberatif . Demokrasi deliberatif adalah Memberdayakan Masyarakat. Yogyakarta:
demokrasi yang dibangun berdasarkan pada penilaian Penerbit Fisipol UGM, Cetakan Pertama
politik yang ‘rasional’. Menurut Claus Offe dan Armando, Ade (2002). Independensi Media, Public
Ulrich Preuss, ada tiga kriteria bagi keputusan politik Sphere, dan Demokrasi di Indonesia. Dalam
yang rasional yaitu mengedepankan fakta, berorientasi Maruto MD & Anwari WMK (Edt.).
pada`masa depan, dan mempertimbangkan Reformasi Politik dan Kekuatan Masyarakat,
kepentingan banyak orang (dalam Held, 2006, p.273). Kendala dan Peluang Menuju Demokrasi.
Jadi demokrasi deliberatif mensyaratkan partisipasi Jakarta: Penerbit LP3ES
yang berkualitas, bukan yang emosional. Demokrasi Baran, Stanley J & Dennis K. Davis (2010).
deliberatif mendorong keterbukaan dan kritisisme Terjemahan Mass Communication Theory,
dalam proses politik. Foundation, Ferment, and Future. Jakarta
Salemba Humanika
3. Kesimpulan Curran, James (2002). Media Power. London:
Di Indonesia, media baru atau internet telah Routledge.
menghadirkan gelombang demokratisasi, yang tidak Curran James, Gurevitch Michael, ( 1991), Mass
bisa dikendalikan oleh rezim Orde Baru. Internet Media And Society, Chapman and Hall, Inc,

145
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

New York brk,20090726-189130,id.html


Dijk, Jan van (2006). The Network Society. Second Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang
Edition. London: SAGE Publication, Ltd Informasi dan Transaksi Elektronik
Firmanzah, Ph.D (2008). Marketing Politik – Antara UU No 40 Tahun 1999
Pemahaman dan Realitas. Edisi Revisi, Jakarta: UU No 32 Tahun 2002
Yayasan Obor Indonesia.
Held, David (2006). Models of Democracy. Edisi
Ketiga. Jakarta: The Akbar Tanjung Institute.
Holik Idham, (2010), Komunikasi Politik dan
Demokratisasi di Indonesia, Artikel Jurnal Ilmiah
Semiotika, Vol. 4 No 1, Prodi Komunikasi
UBM, Jakarta
Kovach, Bill &Tom Rosenstiel (2001).The Elements of
Journalism, What Newspeople Should Know and
the Public Should Expect. terjemahan Yusi A.
Pareanom (2003).
McQuail, Denis (2005). McQuail’s Mass
Communication Theory. Fifth Edition. London:
SAGE Publications.
Nimmo, Dan. (2005) Komunikasi Politik.
Komunikator, Pesan, dan Media, Bandung:
Remaja Rosda Karya., Bandung.
Schuler, Douglas & Peter Day (2004). Shaping the
Network Society: Opportunity and Challenges. In
Douglas Schuler & Peter Day (Edts.). Shaping
the Network Society, The New Role of Civil Society
in Cyberspace. USA: The MIT Press.

Referensi Tambahan (Regulasi, Berita, dan Data):

http://blog.sysomos.com/2010/01/22/the-top-
twitter-countries-and-cities-part-2/ (diunduh
31 Juli 2011, pukul 10.15
http://www.internetworldstats.com/stats3.htm/
Internet Users & Population Statistics for 35
countries and regions in Asia , diunduh, 31
Juli 2011, 10.00
Kompas.com. 3 Juni 2009. Dukungan terhadap Prita
Mengalir di Facebook http://www.kompas.com/
read/xml/2009/06/03/09241833/dukungan.
terhadap.prita.mengalir.di.facebook
Kompas. com. 8 Nopember 2009. Dukung KPK,
Ribuan Facebookers Serbu Bundaran HI,
http://nasional.kompas.com/read/
xml/2009/11/08/09072833/Dukung.KPK..
Ribuan.Facebookers.Serbu.Bundaran.HI
Tempointeraktif.com. 26 Juli 2009. Gerakan
Indonesia Melawan Teror Mendunia http://
www.tempointeraktif.com/hg/it/2009/07/26/

146
Bagian IV :

Corporate Social Responsibility dan


Pembangunan Daerah
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Sinergi antara CSR (Social Business Enterprise) dengan Pemerintah Daerah


Euis Heryati1*)

Abstrak

Pengertian CSR yang paling sederhana adalah kegiatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan philantropis
sederhana misalnya: sumbangan untuk panti jompo, mudik lebaran bersama, pengobatan masal donor darah dan
sebagainya. Meningkat kearah kegiatan yang lebih rumit, misalnya dengan melakukan program beasiswa, pencegahan
demam berdarah, pencegahan HIV/AID, pendidikan anak putus sekolah, bantuan bibit penanaman sejuta pohon
dan sejenisnya . Semua kegiatan ini masih keluarganya philantropis, namun inilah yang kerap dilakukan oleh
mayoritas perusahan-perusahaan di Indonesia dan dipublikasikan sebagai CSR.
Berdasarkan UU no. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, pasal 1, butir 3 menyatakan bahwa yan dimaksud
dengan”Tanggung jawab Sosial Lingkungan adalah Komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan
ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bemanfaat, baik bagi Perseroan
sendiri , Komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya.
Dari uraian Undang-undang tersebut jelaslah kegiatan CSR bukan kegiatan Philantropi semata dan kegiatan CSR
lebih sebagai pelaksanaan konsep Sustainable Development(Pembangunn berkelanjutan) oleh dunia usaha. Artinya
perusahaan sebagai pelaku bisnis, disamping memburu keuntungan, dituntut untuk tidak merusak lingkungan dan
memperhatikan isu-isu sosial.
Dilihat dari sudut pandang perusahaan CSR yang berganti terminology menjadi Corporate Sustainability ini
diyakini sebagai fungsi strategi utama dalam menjaga keberlangsungan sebuah perusahaan itu sendiri.
Accountability dan transparency merupakan prinsip penting yang melekat pada suatu Responsibility Company.
Prinsip ini dilaksanakan dengan menyampaikan kepada public kinerja sustainability melalui sustaninability report
atau CSR Report.
Sehingga melalui laporan ini public akan dapat menilai sampai sejauh mana perusahaan telah mengatasi dampak
lingkungan dan isu sosil akibat kegiatan operasinya sebagai alat untuk pembuatan keputusan investasi dan
sebagainya.
Pada sisi lain Pemda sebagai pelaksana penyelenggaraan pemerintahan merupakan aktor utama dalam memantau
seberapa efektif pelaksanaan CSR di wilayahnya masing-masing. Akan tetapi pemahaman yang sporadis dan
perbedaan dalam memandang konsep CSR itu masih menjadi kendala yang cukup besar, sehingga pemda juga
patut membantu mengawal bagaimana memberdayakan industri dan corporate diwilayahnya mampu berkontribusi
memajukan serta mengedukasi masyarakat.Sehingga CSR sebagai Social business enterprise memiliki manfaat yang
berkelanjutan bagi masyarakat bukan sekedar kegiatan philantropi sesaat.

Kata Kunci: CSR,Philantropi,Sustainable Corporate,Sinergi


1. Pendahuluan menjadi lebih paham akan pentingnya CSR
CSR Pada awalnya sering kita temui dilakukan
Konsep CSR pertama kali dikemukakan oleh oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat
Howard R. Bowen pada tahun 1953 dalam karyanya resiko yang tinggi khususnya berhubungan dengan
Social Responsibilities of the Businessman.Hingga lingkungan seperti perusahaan minyak, perkebunan
saat ini , menurut Caroll(1979) konsep CSR memuat dan sejenisnya.dan merupakan era pertama
komponen-komponen sebagai berikut: pelaksanaan CSR di Indonesia.
1. Economic Responsibilities Kondisi yang terjadi dalam industry bisnis
2. Legal Responsibilities mestinya mampu disambut dengan baik oleh
3. Ethical responsibilities Pemerintah daerah , wujud gayung bersambut ini
4. Discretionary Responsibilities masih memiliki kendala dan kurang optimal untuk
Banyak sekali konsep-konsep CSR disebutkan itu sebagai pelaksana pelyanan public pemerintah
, sehingga semua orang merasa cepat mengerti dan harus mampu menjembatani dan mengoptimalkan
merasa tahu dari namanya, acapkali penerapan dan potensi ini melalui kmitraan yang mutualisme
pemahamannyapun berbeda-beda. Perubahan yang dengan industry.Setidaknya pemerintah diharapkan
terjadi di Masyaraktpun turut mengilhami bagaimana mampu menyediakan iklim yang kondusif, mampu
Pelaksanaan dan jenis CSR berubah, kebutuhan yang memberikan jaminan keamanan, bahkan memberikan
meningkat, pola iklim yang berubah turut memicu apresiasi kepada pelaku.
beberapa dampak yang baru dari setiap industry. Provinsi banten yang sebelumnya memiliki peta
mengingat logika dampak dari sebuah industry maka industri ekstraktif meliputi industry produk alam dan
seiring perubahan itu seyogyanya masyaraktpun industry Pariwisata maka potensi CSR yang dimiliki
1 *)
Penulis adalah Dosen di Universitas Esa Unggul, Jakarta. oleh provinsipun kurang lebih meliputi keduanya.

149
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Perkembangan terkini adalah berbagai industry 2. Permasalahan


mulai bermunculan di provinsi ini dari mulai indutri Bagaimanakah Wujud dan Sinergi antara
ekstraktif hingga jasa. Industri dan Pemerintah dalam mengelola CSR demi
kesejahteraan dan pembangunan provinsi banten?
a. Industri Pariwisata
Menarik untuk dicermati wilayah Selatan 3. Pembahasan.
Provinsi Banten dengan Pariwisata Pantai Anyer
, Carita dan Binuangeun serta kiranya mampu 1. Konsep CSR
memberdayakan daerah pesisir baik dari target Europe Comission menyebutkan bahwa
pengunjung maupun pemberdayaan ekonomi serta substansi CSR bukan pada penghimpunan dana dan
peningkatan edukasi masyarakt bagaimana mereka pembangunan infrastruktur semata, tetapi bagaimana
menyediaakan dan berperilaku responsive dan perusahaan mampu mengintegrasikan perhatian
menyambut pengunjung. pada aspek sosial dan lingkungan dalam operasi
Selain itu beberapa wilayah di provinsi Banten bisnis mereka dan dalam interaksiny dengan para
menjadi tujuan wisata yang cukup potensial bagi pemangku kepentingan(stake holder) berdasarkan
pengunjung khususnya wilayah provinsi terdekat prisip kesukarelaan.
yaitu Jakarta bandung dan Lampung.Serta akses ke Definisi yang beragam pendapat tentang CSR
wilayah Bogor Melalui Rangkasbitung. dapat dikelompokkan kedalam beberapa Mazhab
Yang diharapkan wujud CSR dari Insdutri yang banyak dianut. Yang unik, mayoritas dari
Pariwisata ini adalah melakukan binaan dan mereka merujuk pada konsep triple bottom line yang
mewariskan budaya dan karakter penyediaaan sarana merupakan buah pemikiran Elkington sebagai dasar
yang ramah dan aman bagi penduduk sekitarnya saat pelaksanaannya. Sehingga, kendati skemanya agak
menerima para wisatawan baik asing maupun local berbeda, namun lingkupnya tidak jauh dari lingkup
tentunya dengan tetap mengusung keelokan dan ekonomi, lingkup sosial dan lingkup lingkungan.
warisan budaya banten. Misalnya , lingkup gagasan penerapan CSR
Penyediaan sarana Fisik seperti jalan yang Prince of Wales International Busines Forum
teratur dan alur yang terkoordinir dengan Pemerintah yang mengusung lima pilar:
Kabupaten turut mendukung kunjungan pariwisata Pertama, upaya perusahaaan untuk menggalang
banten “Visit Banten”akan lebih terintegrasi. dukungan SDM, baik internal(karyawan)
maupun eksternal(masyarakat sekitar). Caranya
b. Industri ekstraktif dengan melakukan pengembangan dan
Akan Halnya industry ekstraktif di wilayah memberikan kesejahteraan kepada mereka atau
cilegon dan sekitarnya tingkat kepedulian ataupun dengan istilah lain , Building human Capital.
CSR yang dibangun hampir tidak menyentuh Kedua, Memberdayakan ekonomi komunitas,
kepentingan public, kiranya pemerintah mampu dengan istilah lain Strengthening economies
berkoordinasi dengan pihak ketiga dan bekerjsama Ketiga, Menjaga harmonisasi dengan masyarakat
denga LSM tentang kebijakan go green untuk provinsi sekitar agar tidak terjadi konflik(assessing Social
banten. Sebagai provinsi dengan posisi yang sangat Cohession).
strategis dan penyambung antara pulau Sumatera Keempat, mengimplementasikan tata
dan Jawa maka Banten kiranya bukan hanya menjadi kelola yang baik(encouraging good corporate
wilayah yang terkoyak dengan industry kimia yang governance.)
cukup banyak diwilayah ini. Kelima, memperhatikan kelestarian
lingkungan(Protecting the environtment)
c. Industri Jasa Lainnya Pandangan lain yang sejalan dengan pemikiran
Saat ini dalam sebuah industry Bisnis diatas adalah yang dikemukakan oleh Gurvy Kavei,
perkembangan CSR tidak hanya bentuk donasi tetapi Pakar manajemen dari Universitas Manchester ia
lebih menjadi Cause Relatid Marketing khususnya menyatakan CSR dipraktekkan ditiga Area:
dalam isndustri yang bergerak dalam bidang Pertama, ditempat kerja,implementasinya
Consumers Good ini pun merupakan potensi yang mencakup aspek: kesehatan dan keselamatan
patut diccermati dn dikelola oleh pemerintah daerah kerja, pengembangan knowledge dan skill
yang kembali untuk mewujudkan kesejahteraan dan karyawan, peningkatan kesejahteraan dan
Pemberdyaan Masyrakat Provinsi Banten. Berdirinya bahkan mungkin kepemilikan saham.
Hypermarket (Carrefour, Ginat dan Hypermart serta Kedua, dikomunitas, implementasinya
)minimarket yang menjamur harus diiringi dengan bisa berupa kontribusi dalam bentuk
tingkat kepedual yang akan diusung melalui Brnaded charity, philanthropy maupun Community
CSR dan memberikan benefit bagi lingkungan Development.
masyarakat. Ketiga , terhadap lingkungan, praktiknya bia
berupa proses produksi dan produk yang ramah

150
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

lingkungan, ikut serta dalam upaya pelestarian dampak dalam proses bisnisnya. Dampak Ekonomi ,
lingkungan hidup dan sebagainya. Sosial dan Lingkungan yang ditimbulkan oleh operasi
Sementara itu Green Paper dari komisi perusahaan menurut Global Reporting Initiative
eropa(2001) memberikan perspektif lain, bahwa adalah sebagai berikut:
tanggung jawab sosial korporat itu memiliki dua a. Dampak Ekonomi
dimensi, yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal . Dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh
Dimensi Internal mencakup:Manajemen operasi perusahaan akan memengaruhi para
Sumber Daya Manusia, Kesehatan KEselamatan pemangku kepentingan dan system ekonomi
Kerja, beradaptasi dengan perubahan dan baik local, maupun nasional maupun pada
manajemen dampak lingkungan dan sumber ligkup global. GRI (Global Reporting Initiative
daya alam. )mengelompokkan dampak ekonomi kedalam
Dimensi eksternal mencakup komunitas- dua jenis yaitu dampak ekonomi langsung dan
kominitas local, mitra usaha, pemasok dan dampak ekonomi tidak langsung.
konsumen, hak-hak azasi manusia dan Dampak Ekonomi langsung , yaitu suatu
kepedulian pada lingkungan hidup. perubahan potensi produktif kegiatan ekonomi
Sedangkan Eleanor Chambers berdasarkan yang adapt memengaruhi kesejahteraan
risetnya ditujuh Negara Asia pada tahun 2003 komunitas atau para pemangku kepentingan dan
menunjukkan ada tiga aspek yaitu,1. keterlibatan prospek pembangunan dalam jangka panjang.
dalam komunitas , diantaranya pengembangan Sedangkan yang dimaksud dengan dampak
masyarakat(community Development),pendidikan ekonomi tidak langsung adalah konsekuensi
dan pelatihan keagamaan dan olahraga, 2.pembuaatan tambahan yang muncul sebagai akibat pengaruh
produk yang bisa dipertanggungjawabkan secara langsung transaksi keuangan dan aliran uang antar
sosial meliputi kesehatana dan keselamatan kerja organisasi dan para peangku kepentingannya.
dan proses produk yang ramah lingkungan termasuk Pengaruh tidak langsung(indirect Economic
kepedulaian terhadap konservasi lingkungan hidup. Impact) , Indikator-indikator yang tercakup
dan employee relations meliputi kesejahteraan pekerja dalam kategori ini mengukur dampak ekonomi
dan keterlibatan pekerja.(Wibisono Yusuf,119) yang dihasilkan dari aktivitas ekonomi dan
Berdasarkan pernyataan di atas semangatnya transaksi. Indikator – indicator tersebut
CSR merupakan sebuah potensi yang secara langsung adalah:Investasi perusahaan dalam bentuk
maupun tidak berkontribusi pada pembangunan dan pembangunan infrastruktur dan penyediaan
program pemerintah baik pusat maupun daerah. layanan untuk public baik yang dilakukan
Meskipun munculnya perda CSR akan menimbulkan secara komerial maupun Cuma-Cuma. Investasi
salah satu dari empat kemungkinan yaitu, kesan dalam infra struktur dapat dilakukan melebihi
pemda yang berupaya membagi beban dengan untuk kepentingan investai infrastruktur untuk
tanggung jawab kepada perusahaan.Kedua adanya mendukung operasi perusahaan semata. Melalui
upaya meraup dana untuk pembangunan daerah yang pembangunan infrastruktur yang dilakukan
bersumber dari pihak ketiga,ketiga pemda berupaya perusahaan misalnya jalan, sarana olah raga
mengelola program CSR satu atap di koordinir dan utilitas umum laiinnya, perusahaan dapat
oleh Pemda, walaupun belum jelas pola dan tata meningkatkan kegiatan ekonomi local yang
pelaksanannya.Keempat pihak perusahaan tidak serius akan berpengaruh terhadap kesejahteraan
dalam mendesain dan melaksanakan program CSR masyarakat.Indikator kedua yaitu Memahami
(Rahmatullah Sidik,2010). dan menjelaskan signifikansi dampak ekonomi
Mestinya semangat CSR yang tertuang dalam tak langsung berikut sampai sejauh mana dampak
perda disikapi tidak hanya sebatas mengarahkan dan terebut memengaruhi masyarakat. Dampak
mengefesiensikan program CSR dari para pengusaha ekonomi tidak langsung merupakan indikasi
yang ada,tetapi lebih memberikan kesadaran bagi penting bagi manajemen perusahaan untuk
masyarakat serta mengedukasinya tentang konsep mengantisipasi bagaimana reputasi perusahaan
CSR itu sendiri, sehingga masyarakat sekitar akan di mata komunitas local, dengan melihat sikap
merasakan manfaat keberadaan sebuah industry komunitas local terhadap berbagai infrastruktur
dilingkungannya. dan kiranya pemerintah belum dan layanan yang diberikan perushaan selama ini.
tepat jika turut mengelola karena bentuk kerjasamanya
adalah bentuk kemitraan. b. Dampak Sosial
Dampak sosial terbagi kedalam empat kategori,
2. Dampak Ekonomi sosial dan lingkungan dari yakni :
sebuah industry
Berbagai perusaahaan baik yang bergerak 1. Hak Azasi Manusia (Human Rights)
di sektor ekstraktif, sektor generative dan sector Indikator untuk mengukur dampak oerasi
manufaktur jasa dalam arti luas telah menimbulkan terhadap HAM meliputi

151
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Persentase dan jumlah Investasi yang signifikan yang dihasilkan perusahaan, sebagai akibat
yang membuat klausul tentang Hak Azasi ketidakpatuhan perusahaan terhadap aturan
Manusia, Jumlah jam Pelatihan yang diberikan kesehatan dan keselamatan kerja, Jenis informasi
karyawan untuk memahami kebijakan dan yang dibutuhkan oleh konsumen dari suatu
prosedur yang berkaitan dengan HAM, Jumlah produk dan jasa sesuai dengan prosedur yang
insiden diskriminasi ditempat kerja, Ada tidaknya berlaku serta persentase produk dan jasa yang
kebebaan untuk membentuk serikat pekerja memuat informasi esuai prosedur, jumlah
kejadian yang berkaitan dengan ketidakpatuhan
2. Tenaga Kerja(labour) perusahaan terhadap peraturan yang berlaku
Indikator yang digunakan untuk mengukur dalam hal penyajian informasi produk dan jasa,
dampak operasi perusahaan terhadap tenaga kerja Berbagai praktik yang dilakukan perusahaan untuk
meliputi: Jumlah keseluruhan tenaga kerja yang meningkatkan kepuaan konsumen,Berbagaai
dipekerjakan di perusahaan berdasarkan kategori program komunikai pemasaran sesuai standar dan
pekerja, kontrak dan wilayah dimana karyawan hokum yang berlaku,Jumlah keluhan konsumen
bekerja, Benefit yang ditawarkan perusahaan akibt pelanggaran privasi konsumen, julah niali
kepada karyawan penuh yang tidak diberikan uang denda karena perusahaan tidak patuh
kepada karyawan kontrak ataupun paruh waktu. terhadap undang-undang dan peraturan tentang
Persentase jumlah karyawan yang dilindungi ketentuan kesehatan dan keselamatan produk dan
oleh kesepakatan kerja bersama, Tingkat cedera jasa.
karena pekerjaan,penyakit akibat kerja, hari-
hari yang hilang karena sakit, rata-rata jam c. Dampak Lingkunngan
pelatihan, berbagai program untuk meningkatkan Dampak yang dapat ditimbulkan oleh
kemampuan manajemen agar memungkinkan oeprasi perusahaan terhadap lingkungan yang
karyawan bisa tetap bekerja di perusahaan serta dinyatakan dalam tiga struktur (dampak input
komposisi badan pengelola perusahaan yang produksi,output produksi dan modus terhadap
menunjukkan adanya peluang yang sama antara lingkungan oleh perusahaan) .Aspek Bahan Baku
pria dan wanita serta antara golongan mayoritas meliputi jumlah bahan baku yang digunakan
dan minoritas. berdasarkan berat dan volumenya,persentase
bahan baku yang adapt di daur ulang. Aspek
3. Masyarakat (society) Energi meliputi, konsumsi energy langsung
Indikator yang digunakan untuk mengukur dan tidak langsung berdasarkan energi sumber
dampak operasi perusahaan terhadap masyarakat utama, Penghematan energy dan efesiensi
adalah sebagai berikut:Sifat,Cakupan, efektivitas energy,menyediakan produk hemat energy,Jumlah
dari berbagai program dan praktik yang dapat penghematan energy dari inisiatif tersebut.Aspek
mengukur dan mengelola dampak dari opersi Air meliputi Jumlah air yang ditarik menurut
perusahaan terhadap masyarakat, Persentase dan sumber airnya, sumber air yang secara signifikan
jumlah unit bisnis yang memiliki resiko korupsi, terpengaruh oleh aktivitas penarikan air serta
persentase jumlah karyawan yang dilatih dalam hal persentase dan total volume air yang adapt
kebijakan dan prosedur menanggulangi korupsi didaur ulang erta digunakan kembali. Aspek
di dalam organisasi, Partisipasi dalam lobi dan Keanekaragaman Hayati cakupannya adalah,
perumusan kebijakan public, jumlah nilai uang Lokasi dan ukuran lahan yang dimiliki, disewa atau
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan karena dikelola perusahaan yang berdekatan dengan area
membayar denda atau sangsi non moneter akibat yang kaya akan keanekaragaman hayati baik yang
ketidak patuhaan perusahaan terhadap undang- diproteksi maupun yang tidak diproteksi, uraian
undang yang berlaku di suatu Negara, dampak signifikan dari aktivitas perusahaan,
produk dan jasa yang dihasilkan terhadap nilai
4. Tanggung Jawab Produk (Product keanekaragamn hayati, habitat yang dilindungi
Responsibility) atau direstorasi, Strategi, tindakan saat ini dan
Indikator yang digunakan meliputi: rencana di masa mendatang untuk mengelola
Dampak kesehatan dan keselamatan dari dampak perusahaan terhadap keanekaragaman
pemakaian produk dan jasa yang diperhitungkan hayati.Aspek Emisi, Effluents dan limbah,
perusahaan sejak produk tersebut masih berada cakupannya adalah: Jumlah emisi greenhouse
dalam tahap R&D samapi produk terebut gas baik langsung maupun tidak berdasarkan
dibuang oleh konsumen setelah dikonsumsi, berat emisi yang meliputi 6 gas utama ;Carbon
Jumlah kejadian yang berkaitan dengan tuntutan dioksida(CO2), Gas MEtan(CH4)4,Nitrous
konsumen terhadap dampak kesehatan dan Oxide (N2O), Hydrofluorocarbons(HFCs),
keselamatan atas konsumsi produk dan jasa Perfluorocarbons(PFCs) dan Sufur

152
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

hexafluoride(SF6), Berbagai inisiatif yang diambil 3. Organisasi CSR Cuma Tempelan


perusahaan untuk mengatasi emisi green house Membuat ORganisasi yang bolt on(tempelan),
serta pengurangan emisi gas yang telah dicapai bukan yang built in atau integrative, merupakan
oleh perusahaan,emisi gas yang adapt menipiskan kesalahan besar mengingat seluruh bagian
ozon, jumlah air yang dibuang didasarkan pada perusahaan sesungguhnya jug terlibat dalam
kualitas air dan aliran air, jumlah berat limbah manajem CSR. Tentu saja ada hal-hal yang harus
berdasarkan tipe dan metode pembuangan dilakukan para spesialis. Namun CSR benar-
limbah.Aspek Produk (barang dan jasa) benar tidak mungkin dilakukan oleh satu bagian
cakupannya inisiatif untuk mengurangi dampak saja dari perusahaan. Seluruh bagian harus melek
buruk produk dan jasa terhadap lingkungan CSR dan bertindak bersama .
serta mengukur sejauh mana inisiatif tersebut 4. CSR Dianggap Hanya untuk Perusahaan Besar
berpengaruh terhadap pengurangan dampak Saja
buruk, Persentase produk terjual beserta jenis Jika kita kembali kepada ide dasarnya CSR
material kemasan yang digunakan, dimana, bahwa CSR itu berlaku untuk seluruh Perusahaan
penggunaan material bahan kemasan tersebut disinyalir karena adanya kata-kata Corporate
adapt didaur ulang kembali.Aspek Kepatuhan yang sering diasosiasikan dengan Corporation
terhadap Ketentuan Hukum yang Berlaku di (perusahaan besar) sehingga Edwars Freeman
Bidang Lingkungan hidup , menyangkut jumlah dan Ramakhrisna Velamuri mengusulkan agar
nilai uang yang harus dikeluarkan oleh perusahaan CSR diartikan sebagai Company Stakeholder
Responsibility. Dan CSR harusnya memang
karena membayar denda atau sanksi non moneter.
sebanding dengan ukuran bisnis perusahaan ,
Transportasi, dampak signifikan terhadap
bukan dengan ukuran keuntungan, sehingga jika
lingkungan lingkungan sebagai aktivitas
perusahaan merugi besarnya keuntungan bisa
transportasi produk dan bahan baku dari digunakan untuk investasi selain itu logika CSR
suatu lokasi ke lokasi lain.Aspek Lingkungan ini logikanya dampak. Merka yang berukuran
Menyeluruh, Indikator besaran pengeluaran yang kecil dan berdampak kecil memang harus dibebani
dilakuukan perusahaan untuk menjaga kelestarian tanggung jawab yang kecil pula. Sementara
lingkungan hidup. tanggung jawab besar harus dibebankan kepada
mereka yang berukuran dan berdampak besar,
3. Masyararakat dan CSR pastinya semua perusahaan harus ber CSR sesuai
Seperti diungkapkan pada awal tulisan ini dengan ukuran dan dampaknya.
Ketika Korporasi terutama di Indonesia mendengan 5. CSR dipisahkan dari Bisnis Inti Perusahaan
konsep CSR, timbul banyak berbagai persepsi Apakah CSR tidak boleh dilakukan diluar
menyangkut hal tersebut banyak perepsi yang tidak intibisnisnya? Tentu saja boleh. Namun dampak
utuh tentang pelaksanaan dan konsep CSR itu negative dari operasi perusahaan harus benar-
sendiri Butir-butir berikut merupakan hal yang harus benar telah minimum dan damak residunya telah
dipahami untuk meminimalisir persepsi yang terlalu dikompensasi. Kalau perusahaan melakukan CSR
awam(Dwi Kartini,37): diluar inti bisnisnya dan mengabaikan dampak
1. Community Development Sama dengan CSR negative yang mereka buat dan hanya sibuk
Community Development merupakan dengan kegiatan sosial di luar inti bisnisnya maka
bagian kecil dari CSR, Pemahaman tentang tuduhan greenwash atau pengelabuan citra belaka
Community Development sebetulnya adalah adapt dialamatkan kemereka. Mereka dianggap
upaya sistematis untuk meningkatkan kekuatan bukan melaksanakan CSR , melainkan sekedar
kelompok-kelompok masyarakat yang kurang menunggangi CSR.
beruntung(disadvantaged groups) agar menjadi 6. CSR Bukan untuk Rantai Pemasok
lebih dekat kepada kemandirian. Jelas perusahaan Perusahaan yang beroperasi dalam sebuah rantai
memiliki kepentingan besar untuk melakukan produksi yang sangat panjang melakukan kgiatan
CD ini jika tidak, maka ketimpangan akan CSR hanya terbatas pada lingkup perusahaannya
semakin terjadi dan disharmoni hubungan pasti saja sduah banyak dilakukan oleh perusahaan ,
akan terjadi suatu saat. Akan tetapi ada berbagai tentunya hal ini menunjukkan produknya tidaklah
stakeholder diluar mereka yang rentan, belum bisa dibuktikan berasl dari seluruh operasi CSR
lagi organisasi masyarakat sipil, kelompok bisnis yang berkinerja baik.Perusahaan yang telah sadar
maupun lembaga-lembaga pemerintah. CSR harus dengan sungguh-sungguh membujuk
2. CSR Hanya Menonjolkan Aspek Sosial Semata dan mendampingi perusahaan lain dalam rantai
Sebagian besar literature mengenai CSR sekarang produksinya untuk menegakkan standar yang
sudah sepakat bahwa CSR mencakup aspek sama misalnya dalam indutri hasil kehutanan
Ekonomi, Sosial dan Lingkungan dan proses dikenal sebagai lacak balak untuk memastikan
pelaporannya dikenal dengan istilah triple bottom bahwa standar CSR sepanjang rantai pasokan
line reporting atau sustainability reporting.

153
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

memang konsisten. hanya bekerja pada level terbawah misalnya di level


7. CSR Dianggap Tidak Berkaitan dengan Pelanggan security , Office Boy danpekerja kasar lainnya.
Perusahaan yang bersunggugh-sungguh ingin Kiranya perlu adanya bargaining position yang baik
memberikan kepuasan kepada konsumennya dari masyarakat dengan terlebih dahulu mengedukasi
dengan menambahkan after sales service/garansi. dan memberikan pola pendidikan keterampilan
8. CSR Menyebabkan Penambahan Biaya sesuai industry tersebut. Sehingga peningkatan
Banyak pihak yang menyatakan tambahan sumber daya akan seiring dengan keberlangsungan
pengeluaran itu sia-sia belaka, dan boleh jadi perusahaan. Misalnya untuk Industri Pariwisata
jug bahwa anggapan tersebut memiliki dukngan diharapkan memberikan pelatihan untuk pengelolaan
empiris, akan tetapi ini biasanya terjadi karena pengunjung dan manjemen yang berkaitan dengan
kekeliruan dalam penerapannya.Secara sedrhana industry pariwisata , untuk industry pendidikan
sebetulnya invetasi untuk memperoleh kondisi memberikan beasiswa bagi penduduk sekitar , bagi
yang harmonis dengan pemangku kepentingan industry ekstraktif laiinya/kimia mengirimkan warga
apabila ada konsekuensinya cenderung kearah sekitar untuk melanjutkan pendidikan dengan pilihan
menguntungkan. Bayangkan saja kalau sejenis dengan ketreampilan yang dibutuhkan oleh
sebuah perusahaan beroperasi dengan tidak perusahaan terebut. Dengan hal ini kita optmis selain
memperdulikan masyarakat sekitar , pasti akan masyarakat tidak perlu berimigrasi atau berpindah ke
mendapatkan masalah. kota dan tempat lain dan mampu menekan biaya hidu
9. CSR Hanya Besifat Kosmetik bagi Citra yang harus dikeluarkan oleh anggota msyarakat.
Perusahaan Sementara itu program yang sifatnya Cause
Saat inisiatif CSR digulirkan, banyak organisasi Related Marketing lebih mengarah pada kegiatan
skeptis, Perusahaan yang mengiklankan yang sifatnya incidental dan berhubungan dengan
kepeduliannya juga bisa dicurigai menhabiskan kejadian yang tidak terduga dan berhubungan dengan
sumber daya yang lebih besar untuk pemolesan kondisi alam misalnya bencana banjir, gempa Bumi
citra. dan lain sebagainya, inipun perlu dicermati bentuk-
10. CSR Sepenuhnya Voluntary atau Sukarela bentuk bencana diwilayah banten pun perlu di
Harus diakui bahwa diantara kubu pendirian petakan sehingga jikapun terjadi bencana sumber
kubu voluntary lebih diterima, yang dimaksud dan jenis bantuan yang sesuai akan lebih tercapai.
dengan voluntary adalah perusahaan menjalankan dilihaat dari Aspek Geografis sebagai contoh wilayah
tanggung jawab yang diatur oleh regulasi aatau karangantu di Provinsi Banten sering terjadi banir,
beyond regulation. Jadi jelaslah bahwa apa yang kemudian longsor jug terjadi di wilayah dengan
sudah diatur oleh Pemerintah haruslah dipatuhi hunian penduduk di sekitar lereng bukit atau daerah
dahulu spenuhnya, kemudian perusahaan penambangan.
menambahkan lagi hal-hal positif yang belum
diatur. 4. Perangkat Desa &CSR
11. CSR Dianggap Hanya /ditujukan Kepada Pihak Menjadi perdebatan yang dilematis saat
Eksternal Saja perda tentang CSR juga turut dikeluarkan oleh
Kalau berbagai standar CSR diperhatiakan, Pemda setempat.disatu sisi CSR adalah kepedulian
sangatlah jelas CSR tidak pernah mengabaikan perusahaan terhadap masyarakt atau konsumennya
pemangku kepentingan internal. Butir ini dan lingkungan sementara perda terkesan ingin
penting guna membentuk pola piker yang benar memanfaatkan atau berbagi beban dengan pengusaha
menyangkut keberadaan ide dasar CSR. yang sebetulnya ini adalah tugas pemda sebagai
Terlepas dari 11 jenis pemahaman yang keliru pelayan public.Terlepas dari perdebatan ini seperti
tentang CSR ,Community Development merupakan sudah disampaikan pada tulisan ini sebelumnya
istilah CSR yang cukup popular dimasyarakat , bahwa pihak yang dekat dekan rakyat adalah di
seringnya konflik yang timbul antara industry dengan level RT atau RW untuk itu pemunculan kesadaran
masyarakat sekitarnya menjadikan community dan edukasi warga yang akan ditumbuhkan dari sisi
development merupakan CSR yang utama dan konsumen atau masyarakat sekitar adalah RT dan RW
pertama dilakukan oleh sebuah perusahaan dan setempat.Kelmahan lainnya adalah terkadang tidak
industry. Pemberdayaan masyarakat sekitar pun harus adanya informasi tentang program CSR yang tersedia
diiringi dengan pola edukasi yang tepat sehingga di pihak perusahaan .
tujuan yang sifatnya mutualisme bagi masyarakt dan Bentuk kemitraan artinya memang harus
pemilik industry tercapai. Sering ditemukan sebuah dibangun dari pengurus RT sebagai pengurus wilayah
industry yang berdiri diwilayah tertentu menjadikan di level terdekat dengan pengguna , sehingga pengurus
penduduk sekitarnya turut bekerja diperusahaan setempat akan memapping potensi apa yang harus
sebagai bentuk community developmentnya, akan diberikan.
tetapi karena Sumber Daya Manusianya tidak Bagaimana posisi Pemda ? ia hanya sebagai
memadai yang terjadi adalah masyarakat sekitar regulator pada level Makro yaitu pada aturan yang

154
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

juga bentuk aturan itu sendiri harus di rincikan pada level terndah yaitu level RT/ RW , dengan
sehingga menjadi lebih operasional dan mampu pola edukasi sehingga masyarakat paham apa fungsi
diterjemahkan kedalam sikap kesadaran masyarakat. dari CSR itu sendiri. Diharapkan dengan kesadaran
Wujud Operasionalisasi Perda itu sendiri adalah , ini masyarakatpun akan semakin berkembang
penjelasan tentang criteria perusahaan yang harus pemahamannya tentang CSR dan mampu juga
melakukan dan layak melakukan kegiatan CSR ,karena secara langsung dan tidak langsung mengawasi
jika perusahaan yang skalanya masih kecil program ini pelaksanannya.
mungkin akan memberatkan.
Secara umum Pola kemitraan antara Daftar Pustaka
pemerintah dalam mengelola potensi CSR didaerah
dapat digambarkan dalam Bagan berikut: Aswadi Ishak dkk,Public Relations& Corporate Social
Responsibility, ASPIKOM(Asosiasi Pendidikan
Gambar 1. Tinggi Ilmu Komunikasi,Jakarta. 2011.
Pemodelan Pola Kemitraan antaara Perusahaan, Dwi Kartini,Corporate Social Responsibility
Pemerintah, dan Lembaga Pendidikan bagi (Transformasi Konep Suistainability
Pengembangan dan Keberlanjutan Bisnis Management dan Implementasi di
Indonesia),Refika Aditama, Bandung.2009.
Lembaga Pendidikan pemerintah Ismail Solihin, Corporate Responsibility From Charity
MISI
Pemangku to Sustainability, Salemba Empat,Jakarta. 2009.
VISI
Amin Widjaja Tunggal , Corporate Social
terorganisasi terorganisasi
Responsibility(CSR), Harvarindo, Jakarta.
2008.
PERUSAHAAN
Yusuf Wibisosno, Membedah Konsep dan Aplikasi
CSR, Fascho Publishing, gresik. 2007.
C.S.R Tracey , Denis. Collaboration Between Government
Terorganisasi
Badan Badan terorganisasi
and Business: An Australian Model.
Perencana Pelaksana
C.S.R
Badan
C.S.R Melbourne.2005.
NILAI
Pengendali Chambers, Eleanor et.al. CR in Asia: A seven Country
INTI C.S.R
of CSR website reporting.Nottingham.ICCSR.
STRATEGI

Lembaga Pendidikan
2003.
pemerintah

Sumber: Corporate Social Responsibility,Dwi Kartini,


hal 107,2009

Akan tetapi perlu ditekankan dalam tulisan


ini bahwa keterlibatan yang paling penting dari
pelaksanaan CSR adalah ada pada level RT/ RW dengan
pola edukasi sehingga kesadaran yang sustainable dari
masyarakat akan terbentuk, kedepannya masyaraktlah
yang akan mengontrol dan mengevaluasi apakah
kinerja CSR suatu perusahaan sudah berjalan dengan
baik atau tidak.

3. Simpulan
Dalam suatu tatanan masyarakat hubungan
ideal antara bisnis dan masyarakat menjadi suatu
masalah perdebatan( a matter o debate), Konsep
Sosial Responsibility member argumentasi bahwa
suatu perusahaan mempunyai kewajiban terhadap
masyarakat selain mencari keuntungan.
Penafsiran yang berbeda tentang konsep CSR
sering menimbulkan pelaksanaan yang berbeda pula,
bentuk CSR yang Sustainability yanga diharapkan
menjadi pendorong kemajuan masyarakat.
Pemerintah Daerah perlu mengawal kegiatan
ini dengan pola kemitraan dan menurunkannya

155
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

156
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Komunikasi Terpadu: Penentu Keberhasilan Investasi Sosial


pada Sektor Hulu Migas

Alfred Menayang dan Halida Hatta 1*)

1. Pendahuluan Perusahaan, penentuan program pemberdayaan


masyarakat, kerjasama dengan para mitra strategis
Keberadaan industri ekstraktif, seperti sektor dalam pelaksanaan program, penggalangan partisipasi
migas dan sektor tambang, sering dilematis karena masyarakat, sampai pada pengembangan kapasitas
di satu pihak daerah memerlukan investasi untuk dan pendirian institisi agar program-program investasi
menunjang percepatan pembangunan daerah, sosial ini dapat berkelanjutan dan berhasil membangun
sementara di lain pihak pemerintah dan masyarakat masyarakat yang mandiri.
di daerah operasi perusahaan kuatir akan dampak Fokus pembahasan paper ini adalah peran
lingkungan dan dampak sosial dari industri. komunikasi terpadu dalam investasi sosial pada sektor
Sektor hulu migas mempunyai peran yang hulu migas di Indonesia. Sebelumnya dibahas tentang
sangat strategis, baik dari sisi pengelolaan aset negara, industri hulu migas di Indonesia, tanggung jawab
maupun dari sisi penerimaan negara dan penerimaan sosial korporasi, pengembangan dan pemberdayaan
daerah. Dalam pelaksanaan kegiatan eksplorasi dan masyarakat. Dari rasionalisasi investasi sosial serta
produksi migas di Indonesia, ditunjuk BPMIGAS berbagai pengalaman penulis, dapat diidentifikasi
(Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas) untuk berbagai peran akademisi komunikasi dalam sektor
berkordinasi dengan perusahan-perusahaan migas, hulu migas.
mulai dari tahap eksplorasi sampai ke tahap produksi.
Agar Perusahaan yang mengoperasikan blok- 2. Pembahasan
blok migas dapat tumbuh secara berkelanjutan, maka
perlu dijaga keseimbangan antara kinerja ekonomi, Industri Hulu Migas di Indonesia
kinerja lingkungan dan kinerja sosial. Sebelum
menjalankan operasinya, bahakan mulai dari awal Sampai saat ini, minyak dan gas bumi masih
tahap eksplorasi, Perusahaan perlu mengusahakan merupakan sumber energi utama dan kontributor
social license to operate, yaitu ijin sosial yang melengkapi penting untuk ekonomi Indonesia, walaupun
ijin-ijin formal yang menjadi kewajiban Perusahaan. kontribusi minyak dan gas bumi turun dari 21.65%
Usaha tersebut dikenal dengan kegiatan investasi pendapatan negara pada tahun 2008 menjadi hanya
sosial, yang pada akhirnya diharapkan menghasilkan 13.4% pada tahun 2011, menurut data Kementerian
modal sosial, yaitu berupa kepercayaan, penerimaan Keuangan. Indonesia masih sangat tergantung dari
dan dukungan dari masyarakat di sekitar daerah hidrokarbon untuk memenuhi kebutuhan energi
operasi Perusahaan. primernya, yaitu sebesar 95.6% dari total pada tahun
Salah satu aspek penting dalam kegiatan 2010, menurut statistik dari Kementerian Energi
investasi sosial tersebut adalah upaya pemberdayaan dan Sumber Daya Mineral. Dari prosentase tersebut,
masyarakat, yang perlu sejak awal dilakukan oleh minyak bumi yang paling atas sebesar 43.9%, diikuti
Perusahaan secara terencana baik, sehingga masyarakat oleh batubara 30.7%, kemudian gas sebesar 21%.
di daerah operasi dapat tumbuh dan berkembang Sisanya berasal dari sumber-sumber daya energi dan
sejalan dengan kemajuan Perusahaan di daerah energi terbarukan baru sebesar 4.4% (Oxford, 2012:
mereka. Keberadaan Perusahaan dalam pemberdayaan 113).
masyarakat ini bukan untuk menggantikan peran Sejarah pengeboran minyak di dunia dimulai
Pemerintah, tetapi untuk melengkapi dan mendukung oleh Kolonel Edwin L Drake dan William Smith di
program-program pemberdayaan masyarakat yang Pennsylvania, Amerika Serika, pada tahun 1859. Hanya
dicanangkan oleh Pemerintah. 12 tahun berselang, yaitu pada tahun 1871, dilakukan
Peran komunikasi yang dilakukan oleh pengeboran minyak pertama di Indonesia oleh J.
Perusahaan dalam melakukan kegiatan-kegiatan Reerink, orang kebangsaan Belanda yang menemukan
investasi sosial sangat krusial. Komunikasi memegang kandungan minyak di daerah Majalengka, di lereng
peranan penting dalam setiap tahapan, mulai dari Gunung Ciremai. Jadi pengusahaan minyak dan gas
pemetaaan sosial, pembinaan relasi dengan para bumi di Indonesia tergolong cukup tua di dunia.
stakeholders, sosialisasi keberadaaan dan kegiatan Di Indonesia, perusahaan yang memegang
1 *)
Penulis adalah Praktisi Kehumasan/CSR Sektor Migas
izin untuk mengelola suatu blok minyak dan gas

157
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

bumi dikenal sebagai Kontraktor Kontrak Kerja kualitas kehidupan. (Zainal, 2006: 27).
Sama (KKKS), sedangkan badan pemerintah yang Marsden (2001) mendefinisikan CSR sebagai
ditugaskan untuk berkordinasi dengan KKKS dalam suatu perilaku inti dari perusahaan dan tanggung
mengelola kegiatan hulu migas adalah BPMIGAS jawab atas dampak menyeluruh terhadap masyarakat
(Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan di daerah operasi mereka. CSR bukan suatu opsi atau
Gas). tambahan, dan bukan juga aksi filantropis. Perusahaan
KKKS mempunyai misi utama untuk mencari yang bertanggung jawab secara sosial menjalankan
sumber-sumber migas dan memproduksi minyak bisnis mereka yang menguntungkan dengan
dan gas bumi. Dalam menjalankan misinya tersebut, mempertimbangkan semua dampak lingkungan,
KKKS harus menjalankan rangkaian kegiatan, yaitu: sosial dan ekonomi yang positif dan negatif terhadap
(1) mendapat izin pemerintah untuk mengelola blok masyarakat.
migas – disebut juga kegiatan akuisisi; (2) mencari Tanggung jawab sosial korporasi (Corporate
kandungan migas – disebut juga kegiatan eksplorasi; social responsiblity/CSR) ssemakin sering dijadikan
(3) mengevaluasi data cadangan migas dan menghitung sebagai salah satu acuan untuk menentukan kinerja
nilai keekonomiannya; (4) mempersiapkan fasilitas Perusahaan. Perusahaan tidak lagi hanya semata-
untuk pengembangan proyek migas; dan akhirnya (5) mata dinilai dari kinerja ekonominya, tetapi juga
memproduksi dan memasarkan produk migas. dari kinerja lingkungan dan kinerja sosialnya. Pihak
Dalam industri migas, kegiatan pengusahaan manajemen perusahaan sering menghadapi kesulitan
minyak dan gas bumi dibagi dalam dua kategori, yaitu dalam mengembangkan program-program sosialnya
kegiatan hulu migas (upstream) dan kegiatan hilir karena adanya berbagai kepentingan dan prioritas yang
migas (downstream). Kegiatan hulu migas mencakup bertentangan, sehingga timbul berbagai keterbatasan
kegiatan eksplorasi dan produksi migas, sedangkan maupun tekanan dalam melaksanakan program sosial
kegiatan hilir migas mencakup kegiatan pengilangan, tersebut, baik dari yang eksternal maupun internal.
distribusi dan pemasaran produk-produk migas. Seiring dengan kemajuan dan pertumbuhan
Dari rangkaian kegiatan KKKS, ada beberapa sebuah perusahaan, timbul harapan dari pemerintah
yang bersinggungan dengan pemerintah daerah dan dan masyarakat setempat yang semakin besar, bahkan
masyarakat di daerah operasi, antara lain: kegiatan terjadi tuntutan yang semakin tinggi dari pihak luar
eksplorasi – yang mencakup kegiatan seismik agar Perusahaan jangan sampai mengabaikan kinerja
dan pemboran sumur-sumur ekspoloasi; kegiatan sosialnya. Dengan meningkatnya kinerja ekonomi
pembangunan berbagai fasilitas produksi – mulai perusahaan, semakin banyak sorotan melalui media
dari kepala sumur, jaringan pipa produksi, stasiun massa, para pengamat, lembaga swadaya masyarakat,
penugumpul sampai ke tangki pengapalan; kegiatan maupun wakil-wakil rakyat mengenai kinerja sosial
pemboran produksi; dan kegiatan operasional. dalam bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan
Secara umum, KKKS mendapatkan masa oleh Perusahaan. Setelah melakukan investasi yang
kontrak kerja sama selama 30 tahun, yang terdiri besar, tujuan Perusahaan tidak hanya keuntungan
dari 10 tahun untuk eksplorasi dan 20 tahun untuk (profitability) dan pertumbuhan (growth), tetapi juga
eksploitasi atau produksi. Masa kontrak ini dapat keberlangsungan usaha (sustainability). Sorotan negatif
diperpanjang pemerintah dengan mempertimbangkan pada kinerja sosial perusahaan akan berdampak besar
kinerja dari KKKS dalam menjalankan misinya sesuai terhadap keberlangsungan usaha Perusahaan.
dengan target-target yang diberikan Pemerintah. Para investor, lending institution, mapun host
Karakteristik industri hulu migas adalah high government semakin mempertimbangkan kinerja sosial
risk, high technology tetapi juga high risk. Perusahaan, bukan hanya kinerja ekonominya, dalam
pengambilan keputusan mereka yang mempengaruhi
Tanggung Jawab Sosial Korporasi keberlangsungan usaha dan eksistensi Perusahaan.
Banyak definisi dan konsep yang mencoba Terdapat banyak alasan mengapa para investor, lending
menjelaskan apakah Tanggung jawab sosial korporasi institution, dan host government perlu mengetahui
(Corporate social responsiblity/CSR) itu. The World sejauh mana sebuah Perusahaan bertanggung jawab
Business Council fo Sustainable Development secara sosial (socially responsible) dan berposisi politik
(WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai komitmen yang tepat (politically correct).
bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan Tanggung jawab sosial mencakup banyak sekali aspek
ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para yang erat hubungannya dengan etika manajemen
karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, Perusahaan, antara lain berupa: pengembangan
komunitas-komunitas setempat serta masyarakat dan pemberdayaan masyarakat, pelestarian alam,
secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan pendidikan, kesehatan masyarakat, perlakuan terhadap

158
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

para pegawainya serta kesehatan dan keselamatan para partisipasi dengan konsultasi- masyarakat diberikan
pekerja. konsultasi dan didampingi sehingga pandangan-
pandangan mereka diperhitungkan namun tetap
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan; (d)
partisipasi dengan materi atau insentif, masyarakat
Secara umum pengembangan masyarakat
terlibat dalam suatu kegiatan karena insentif yang
(community development) adalah kegiatan
diberikan atau manipulasi, dalam hal ini tokoh
pengembangan masyarakat yang dilakukan secara
masyarakat yang dipakai mewakili telah dimanfaatkan
sistematis, terencana dan diarahkan untuk memperbesar
oleh perusahaan, padahal masyarakat belum terlibat,
akses dan kapasitas masyarakat guna mencapai kondisi
hanya ada pengumpulan tanda tangan seolah sudah
sosial, ekonomi dan kualitas kehidupan yang lebih baik
dilibatkan semua; (e) partisipasi fungsional, partisipasi
apabila dibandingkan dengan kegiatan pembangunan
yang tertampilkan dalam kelompok dengan tujuan
sebelumnya (Budimanta, Prasetijo, & Rudito, 2008:
yang sama sehingga keputusan bersama dapat diambil;
125).
(f ) partispasi yang interaktif, partisipasi aktif anggota
Inisiatif dari suatu program pengembangan
masyarakat lokal dalam memberikan informasi,
masyarakat biasanya merupakan konvergensi dari dua
perencanaan, implementasi dan monitoring; dan (g)
inisiatif, yaitu: (1) dari pihak luar misalnya pemerintah,
mobilisasi diri, sebuah benuk partisipasi diri yang
tim ahli, atau pihak swasta; dan (2) dari masyarakat
berlaku secara independen dan mandiri sehingga
sendiri yang diwakili oleh pemuka masyarakat, atau
semuanya dapat dikontrol bersama dan persoalan-
kelompok masyarakat. Selain itu selalu ada sistem dan
persoalan dapat dipecahkan secara bersama di antara
administratif yang berlaku yang akan mempengaruihi
anggota masyarakat sendiri.
proyek pengembangan masyarakat ini.
Program-program yang dirancang ini biasanya
Investasi Sosial Perusahaan
berkenaan dengan suatu komunitas lokal, karena
Investasi sosial (social investment) adalah
masyarakat yang hidup bersama dalam suatu komunitas
perspektif berbeda dari CSR (corporate social
cenderung mempunyai minat dan keinginan yang
responsibility) yang terjemahannya adalah “tanggung
sama. Beberapa dari keinginan ini dinyatakan melalui
jawab sosial perusahaan”. Seperti halnya investasi
suatu kelompok fungsional, yang kadang-kadang
modal yang mengharapkan return on investment berupa
mempunyai keinginan yang belum tentu sama dengan
profit, investasi sosial juga mengharapkan return on
apa yang ditentukan oleh komunitas lokal.
investment berupa penerimaan dan kepercayaan (trust
Proses pengembangan masyarakat yang
& acceptance) dari masyarakat dimana Perusahaan
seringkali kompleks ini dimungkinkan oleh dua buah
beroperasi, yang pada prinsipnya sama dengan
unsur yang mendasar, yaitu:(1) partisipasi masyarakat
ijin sosial (social license) untuk operasi Perusahaan,
itu sendiri dalam upaya meningkatkan taraf hidup
melengkapi semua perijinan formal yang dikeluarkan
mereka, dengan prinsip kemandirian dan atas dasar
oleh instansi pemerintah yang berwenang. Program-
inisiatif masyrakata sendiri, dan(2) bantuan teknis
program investasi sosial yang paling efektif adalah
dan jasa-jasa lainnya yang mendorong inisiatif,
yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat
kemandirian dan gotong-royong, serta mendorong
(community empowerment), peningkatan pendapatan
agar hal-hal ini berjalan lebih efektif. Hal ini
(income generation), pembangunan kapasitas (capacity
direalisasikan dalam berbagai program pemberdayaan
building) dan pembangunan institusi (institutional
masyarakat (community empowerment program) yang
building). Perusahaan yang melakukan investasi sosial
dirancang untuk mencapai perbaikan yang spesifik
dan bisnis intinya di sektor lain, misalnya sektor hulu
dalam ruang lingkup yang luas.
migas, biasanya menggandeng mitra-mitra strategis
Arif Budimanta dan kawan-kawan (Budimanta,
untuk melakukan program investasi sosial, termasuk
Prasetijo, & Rudito, 2008) mengembangkan suatu
wirausahawan sosial.
teori untuk mengukur tingkat partisipasi masyarakat
dalam suatu proses pemberdayaan (empowerment) yaitu
dari tingkat paling rendah sampai tingkat paling tinggi Keterlibatan Masyarakat dan Pemberdayaan
sebagai berikut: (a) partisipasi pasif – tingkat partisipasi Masyarakat
yang tidak menuntut repons partisipan untuk terlibat Investasi sosial yang dibahas sebelumnya
banyak; (b) partisipasi dalam memberikan respons, lebih dikenal dengan sebutan tanggung jawab sosial
masyarakat memberikan jawaban atas pertanyaan yang (corporate social responsibility). Pengembangan
diberikan, tetapi mereka tidak mempunyai pengaruh masyarakat (community development) adalah bentuk
atau kesempatan untuk mempengaruhi keadaan; (c) nyata dari tanggung jawab sosial perusahaan, dimana

159
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

salah satu bentuk pengembangan masyarakat adalah the needs of the present without compromising the
melalui program-program pemberdayaan masyarakat ability of future generations to meet their own needs’.
(community empowerment). Keberadaan dan Pertanian yang berkelanjutan, misalnya, adalah sistem
kegiatan operasi perusahaan di suatu daerah harus budi daya pertanian yang dapat dilanjutkan terus
memperhatikan keadaan sosial budaya di sekitarnya. tanpa terjadinya kerusakan sistem untuk memenuhi
Kondisi globalisasi, euforia otonomi daerah serta kebutuhan sandang pangan saat ini dan untuk generasi
kemajuan teknologi informasi telekomunikasi saat mendatang (Sptiz, Bastaman, & Trudinger, 2010:12)
ini telah mendorong dinamika dan pergerakan sosial
budaya masyarakat yang sangat cepat dan bervariasi Ijin Sosial diperlukan pada Sektor Hulu Migas
antar waktu dan ruang, karena anggota masyarakat
semakin terbuka askes untuk memperoleh informasi Seperti halnya industri lain, maka tujuan utama
dari berbagai media massa, terutama media elektronik dari usaha hulu migas adalah pertumbuhan dan operasi
dan internet. Berbagai isu dapat dengan cepat dan berkelanjutan serta mendatangkan keuntungan bagi
dengan mudah menyebar di kalangan masyarakat, para pemegang saham Perusahaan. Hal ini dapat
karena semakin banyak yang mempunyai handphone tercapai apabila berbagai proyek Perusahaan dapat
untuk berkomunikasi. Hal ini dapat mempengaruhi diselesaikan tepat waktu sesuai dengananggaran yang
bahkan menghambat jalannya operasi perusahaan, direncanakan. Selain memerlukan berbagai perijinan
seperti munculnya kesenjangan sosial akibat pola formal dari berbagai instansi yang berwenang, proyek-
hidup dan pendapatan yang sangat jauh berbeda proyek pada sektor hulu migas juga memerlukan ijin
antara berbagai komunitas: korporat, pendatang dan sosial dari masyarakat agar kegiatan pembangunan
lokal. dan operasi proyek dapat berjalan dengan lancar sesuai
Masyarakat sekitar daerah operasi merupakan rencana.
salah satu pemangku kepentingan (stakeholder) Ijin sosial (social license to build and operate)
perusahaan yang penting, apabila mereka merasa adalah berupa kepercayaan, penerimaan dan dukungan
dilibatkan dalam pembangunan dan kegiatan yang dari masyarakat terhadap proyek Perusahaan, yang
dilakukan perusahaan, maka terjadilah kemitraan merupakan pengembalian dari investasi sosial yang
antara perusahaan dengan masyarakat yang akan dilakukan oleh Perusahaan. Hal mendasar ini identik
berpengaruh positif pada operasi perusahaan yang dengan investasi keuangan yang dilakukan dengan
berkelanjutan dan tumbuh bersama masyarakat sekitar mengharapkan tingkat pengembalian investasi
(Budimanta, Prasetijo, & Rudito, 2008: 118-119). sebagaimana telah dibahas pada bagian terdahulu
Perlu dikembangkan suatu program yang berbasis dari Paper ini. Juga telah dibahas tentang perlunya
pada masyarakat untuk menciptakan kemandirian Perusahaan mempertahankan keseimbangan antara
komunitas lokal untuk menata sosial ekonomi mereka kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja
sendiri, dalam konteks perusahaan berpartisipasi maka sosialnya.
kegiatan ini dikenal dengan program pemberdayaan Terdapat empat elemen penunjang yang harus
masyarakat. dilakukan oleh Perusahaan secara terpadu dalam
Karlheinz Spitz dan kawan-kawan (Sptiz, rangka memperoleh ijin sosial terserbut dimana
Bastaman, & Trudinger, 2010:13) memperkenalkan semuanya memerlukan kompetensi komunikasi yang
konsep pembangunan yang berkelanjutan (sustainable handal serta harus dilakukan secara terpadu, yaitu:
development) yang harus didukung oleh tiga sistem • Pembinaan hubungan baik dengan masyarakat
yang saling mendukung yaitu: sistem sosial, sistem • Penanganan dan penyelesaian isu-isu sosial dalam
ekonomi dan sistem lingkungan hidup. Menggunakan masyarakat
konsep ini tidak ada satu sistem yang difokuskan • Pelaksanaan program investasi sosial
dalam pembangunan yang berkelanjutan, tetapi harus • Pengembangan citra korporasi dan
ketiganya berkelanjutan. Hanya berusaha mencapai menjagareputasi proyek
satu sistem saja untuk berkelanjutan, misalnya
sistem ekonomi, tetapi mengabaikan keberlanjutan
sistem sosial dan sistem lingkungan hidup, tidak Pembinaan hubungan baik dengan masyarakat
akan cukup. Walaupun ketiga sistem ini harus
diperhatikan dengan seksama secara terpisah tapi Keberadaan perusahaan migas dengan proyek-
satu sama lain saling berkaitan. Gagasan sustainable proyek yang akan dilakukan pada suatu daerah akan
development diperkenalkan oleh World Commission mendapat dukungan dari masyarakat apabila terjalin
on Environment and Development (WCED) pada hubungan yang baik antara Perusahaan dengan
tahun 1987 dengan definisi sebagai berikut: ‘meeting masyarakat sekitar.

160
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Penulis mempunyai pengalaman di tiga Penanganan dan penyelesaian isu-isu sosial dalam
perusahaan migas yang beroperasi di tiga daerah yang masyarakat
berbeda dan dengan tahapan operasi yang berbeda
pula. Pertama, pengalaman pada perusahaan migas Hasil pemetaan dan analisa pemangku
yang sudah lama beroperasi dan memproduksi minyak kepentingan merupakan referensi yang sangat berguna
bumi di propinsi Riau. Kedua, pengalaman pada untuk dipakai Perusahaan apabila berhadapan dengan
perusahaan migas yang melakukan usaha eksplorasi isu-isu bahkan konflik-konflik yang berhubungan
dan persiapan produksi di propinsi Sumatera Utara dengan aspirasi masyarakat terhadap keberadaaan
dan di propinsi Nangroe Aceh Darusalam (NAD). Perusahaan di daerah mereka. Selain itu, Perusahaan
Ketiga, pengalaman pada perusahaan migas yang melalui para pegawainya yang ditugaskan di lini
sudah melakukan eksplorasi dengan sukses tapi masih depan dan berhadapan dengan masyarakat, harus
dalam tahap pengembangan lapangan gas lepas pantai mengembangkan pengetahuan mereka akan
di Propinsi Maluku. aspek-aspek sosial budaya dari masyarakat sekitar
Walaupun berbeda tahapan operasi, berbeda daerah operasi. Dari berbagai pengalaman penulis
daerah operasi, bahkan berbeda asal Perusahaan menyimpulkan bahwa Perusahaan sebaiknya tidak
induk, namun dalam membina relasi dengan bergantung sepenuhnya kepada penelitian sosial
masyarakat dilakukan langkah-langkah yang relatif yang dilakukan oleh pihak ketiga, tetapi selalu
sama. Pertama, dilakukan pemetaan dan analisa para berupaya mendapatkan informasi dari tangan
pemangku kepentingan di daerah operasi (stakeholders pertama, bahkan dari pengamatan Perusahaan sendiri.
mapping and analysis), yang biasanya bersamaan Apabila penelitian sosial dilakukan oleh pihak ketiga
dengan kegiatan perjumpaan dengan pada pemangku - dimana biasanya dilakukan secara incognito - maka
kepentingan (stakeholders engagement). Dalam hal ini dikuatirkan akan banyak hal yang terlewatkan padahal
peribahasa “tak kenal maka tak sayang” sangat berlaku, penting bagi keamanan dan keberlangsungan operasi
karena tanpa perjumpaan langsung dengan para Perusahaan. Penelitian sosial yang dilakukan oleh
pemangku kepentingan (stakeholder), tanpa diskusi berbagai konsultan kesimpulannya hanya valid pada
mendalam tentang berbagai isu, dan tanpa keterbukaan periode penelitian yang sangat terbatas, biasanya para
serta pengenalan yang mendalam, akan banyak peneliti hanya 2-4 minggu di lapangan, kemudian
terjadi ketidakpahaman bahkan kesalahpahaman melanjutkan dengan analisis dan pembuatan laporan.
antara Perusahaan dengan para stakeholder yang Oleh sebab itu untuk dapat mengantisipasi serta
dapat menghambat usaha memperoleh ijin sosial dari tanggap dalam menangani dan menyelasaikan berbagai
masyarakat. isu sosial dalam masyarakat, maka Perusahaan juga
Penulis baru saja kembali dari Ambon perlu melakukan kajian peringatan atau pendeteksian
pada minggu ketiga bulan September 2012 dalam dini (early warning/detection system) terhadap isu-
rangka membangun dan membina hubungan baik isu sosial yang berpotensi untuk membesar menjadi
antara Perusahaan dengan berbagai stakeholder di konflik antara Perusahaan dengan masyarakat.
Ambon, yang merupakan ibukota Propinsi Maluku, Penulis dalam melakukan tugas sebagai humas
dimana terdapat wilayah kerja dimana Perusahaan Perusahaan yang beroperasi di NAD, tepatnya di
beroperasi. Salah satu yang secara proaktif Penulis daerah Peureulak, pernah menghadapi konflik yang
temui di Ambon adalah seorang pengacara yang juga serius, yaitu ancaman terhadap keamanan para
merupakan pemimpin redaksi sebuah media lokal di personil dan fasilitas Perusahaan di lapangan, dari
Maluku, dimana selama ini sudah terjalin komunikasi para anggota KPA (mantan GAM) yang merasa
melalui sms dan telefon tapi belum pernah bertatap tidak puas atas keputusan tender yang diambil
muka dan berdiskusi mendalam. Ternyata setelah oleh Perusahaan. Suasana di lapangan sudah tidak
bertemu langsung dan berbincang tentang berbagai kondusif untuk melanjutkan operasi Perusaaan,
isu, banyak hal positif yang penulis dapatkan dari sehingga manajemen Perusahaan memutuskan untuk
stakeholder yang ditemui langsung, dan sebaliknya menarik semua personil dari lapangan dan menutup
dia juga banyak mendapat klarifikasi atas berbagai untuk sementara kegiatan operasional di Peureulak.
isu yang berhubungan dengan Perusahaan. Selain itu, Syukurlah, kondisi yang tidak menguntungkan semua
dari perjumpaan tersebut, penulis dapat memperkaya pihak tidak berlanjut, dengan melakukan pendekatan
dan meng-update pemetaan stakeholderyang sudah dan komunikasi untuk resolusi konflik, akhirnya
ada, untuk selanjutnya membuat program-program sekitar sebulan setelah insiden tersebut Perusahaan
untuk meningkatkan hubungan dengan masyarakat mengadakan acara “tepung tawar” yang merupakan
(Community relations programs). suatu simbol masyarakat Aceh bahwa telah terjadi
perdamaian dan pengertian antara pihak-pihak yang

161
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

bertikai atau berselisih paham. Selain penanganan serta mengikuti pedoman tata kerja dari BPMIGAS
konflik, komunikasi yang dilakukan Perusahaan dapat dan dari Perusahaan.
berguna untuk penanganan isu-isu yang berkembang Sebelum suatu program investasi sosial
di masyarakat. dilakukan, Perusahaan melakukan survey pendahuluan
Pengalaman penulis membuktikan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan tentang kebutuhan
apabila Perusahaan secara intens melakukan komunikasi dan potensi masyarakat. Selanjutnya, Perusahaan
dengan masyarakat, terutama dalam format townhall juga perlu berkordinasi dengan pemerintah setempat
meeting (rapat terbuka di balai desa misalnya), maka sehingga dapat melakukan sinkronisasi program
akan banyak meredam isu-isu negatif yang dapat Perusahaan dengan program Pemerintah untuk
merugikan keberadaan dan operasi Perusahaan. pengembangan masyarakat.
Namun, apabila Perusahaan memilih untuk bersikap Beberapa pengalaman penulis dalam hal ini,
tertutup dan menjaga jarak dengan masyarakat, maka antara lain: bersama Universitas setempat melakukan
semakin besar peluang untuk berkembangnya isu-isu survey identifikasi usaha budidaya rumput laut,
negatif tentang keberadaan Perusahaan di masyarakat. yang dipertajam dengan Focus Group Discussion
Akhirnya karena tidak pernah di-monitor, diketahui dan Lokakarya untuk merumuskan pelatihan-
apalagi dibantah Perusahaan, maka isu-isu tersebut pelatihan yang diperlukan untuk pemberdayaan para
diterima sebagai sebuah kebenaran oleh masyarakat. petani rumput laut di suatu daerah pantai pesisir
Apa yang ditulis oleh seorang penulis politik di Kepulauan Tanimbar. Contoh lain, sebelum
Amerika, J.B. Williams tepat sekali menggambarkan melakukan penyuluhan pertanian organik, Perusahaan
kondisi tadi, yaitu “When opinion is accepted as melalui konsultan yang ahli dalam pertanian organik
fact, perception soon becomes reality, at least for those terlebih dahulu mengadakan survey pendahuluan serta
who share these opinions and cling to the resulting mendapatkan fakta-fakta dan referensi dari para petani.
perceptions”. Jadi adalah suatu keharusan bagi Tanpa melakukan penelitian awal tentang kebutuhan
Perusahaan untuk terus melakukan komunikasi masyarakat, maka program sosial yang dilakukan oleh
menjelaskan dan mengklarifikasikan berbagai isu- Perusahaan akan tidak optimal bahkan bisa salah
isu sosial yang berkembang di masyarakat, jangan alamat. Contohnya, tanpa survey pendahuluan sebuah
sampai opini negatif tentang Perusahaan diterima oleh Perusahaan sempat membangun fasilitas MCK di
masyarakat sebagai fakta, dan persepsi masyarakat daerah pedalaman, tapi setelah bangunan MCK jadi
jangan dibiarkan menjadi realitas. malah oleh masyarakat dimodifikasi menjadi semacam
kandang bagi ternak perliharaan mereka. Biaya sudah
Pelaksanaan Program Investasi Sosial keluar tetapi ternyata penggunaan tidak sesuai dengan
Komunikasi dan relasi yang dilakukan antara maksud fasilitas itu dibangun, karena tidak meneliti
Perusahaan dengan masyarakat sebaik apapun tetap terlebih dahulu apa sebenarnya kebutuhan masyarakat
akan menyisakan harapan dari masyarakat terhadap di daerah operasi Perusahaan.
keberadaan Perusahaan di daerah mereka, yaitu
bahwa Perusahaan diharapkan melakukan sesuatu Pengembangan Citra Korporasi dan
untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat. Program- MenjagaReputasi Proyek
program investasi sosial merupakan tindakan proaktif
dari perusahaan dalam rangka memperoleh ijin sosial, Agar masyarakat dapat mengenal Perusahaan
yaitu berupa kepercayaan, penerimaan dan dukungan dan rencana-rencana kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
masyarakat sekitar. Program investasi sosial berorientasi sumber daya migas di daerah mereka, maka peran
pada pembangunan kapasitas (capacity building), komunikasi sangat penting dalam pengembangan citra
peningkatan pendapatan (income generation), dan positif Perusahaan maupun untuk menjaga reputasi
pemberdayaan masyarakat (community empowerment). Proyek yang dilaksanakan oleh Perusahaan.
Perusahaan-perusahaan yang bergerak di Pengalaman penulis, sebelum melakukan
sektor hulu migas biasanya mempunyai prinsip- kampanye citra korporasi (corporate image campaign),
prinsip utama (core principles) yang hampir sama Perusahaan terlebih dahulu melakukan survey atau
dalam melakukan program sosial mereka, antara audit persepsi, antara lain tentang: sejauh mana
lain: program yang dilakukan Perusahaan bukan masyarakat mengenal keberadaan Perusahaan; apa
untuk menggantikan tetapi untuk melengkapi dan persepsi mereka tentang Perusahaan dan tentang
mendukung program Pemerintah; pemilihan dan Proyek yang akan atau sedang dilakukan di daerah
pelaksanaan program bersifat apolitis, netral serta tidak mereka; apa saja harapan-harapan masyarakat serta apa
berpihak pada parpol atau ormas manapun; bukan saja kekuatiran-kekuatiran mereka dengan hadirnya
berupa bantuan dana tunai, tetapi berupa bantuan in- Perusahaan di daerah mereka. Survey ini dilakukan
kind, fasilitasi, penyuluhan, pendampingan, edukasi;

162
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Perusahaan melalui jasa para konsultan komunikasi. • stakeholders mapping and analysis
Dari hasil survey tersebut, selain melakukan • perception audit
usaha publikasi melalui media massa, Perusahaan • corporate image campaign
juga melakukan usaha pendekatan dengan berbagai • internal communication audit
stakeholder khusus, seperti media massa, perguruan • sosialisasi proyek
tinggi, lembaga penelitian, lembaga swadaya • komunikasi resolusi konflik
masyarakat (NGO dan NPO), tokoh-tokoh • komunikasi sosial dan pembangunan
masyarakat. Komunikasi dan relasi dengan kelompok • media monitoring and analysis
stakeholder ini merupakan hal strategis yang perlu • media placement: publication & publicity
dilakukan oleh Perusahaan guna membangun modal • media relations
sosialnya. • media skill training
Pada kunjungan ke Ambon di minggu • in-house magazine
ketiga bulan September 2012 yang lalu, penulis • promotion and publication materials
berkesempatan untuk mengunjungi dua harian lokal • logo / identity manual
yang terkemuka di Maluku, yaitu Ambon Ekspres dan • standar, prosedur, dan petunjuk
Siwalima. Melalui perjumpaan dan diskusi dengan • partisipasi masyarakat dalam program sosial
pemimpin redaksi, redaksi pelaksana, kordinator • hubungan kelembagaan
liputan serta para redaksi lainnya, penulis melihat • program-program spesialuntukmasyarakat
masih banyak hal yang perlu dikomunikasikan secara • exhibitions and seminars
teratur dan dua arah, sehingga Perusahaan dapat lebih
mengenal lingkungan usahanya, serta sebaliknya Daftar di atas dapat bertambah panjang
para redaksi dan wartawan dapat lebih mengenal tergantung dari kebutuhan Perusahaan serta kreatifitas
Perusahaan dan rencana-rencana kegiatannya sehingga para akademisi komunikasi untuk menyadarkan dan
dapat meliput secara lebih objektif dan uptodate. mengoptimalkan peran komunikasi terpadu dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-
Kontribusi Ilmu dan Akademisi Komunikasi program investasi sosial Perusahaan yang bergerak di
sektor hulu migas.
Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa Lebih banyak proyek-proyek di sektor hulu
diperlukan komunikasi yang intens dan terpadu migas di Indonesia yang terkendala karena aspek
agar Perusahaan dapat membangun modal sosialnya, non teknis ketimbang karena faktor teknis. Berbagai
yaitu kepercayaan, penerimaan dan dukungan dari masalah harus dihadapi oleh Perusahaan-Perusahaan
masyarakat sekitar. Walaupun komunikasi terpadu migas di daerah operasi mereka, terutama yang
merupakan faktor penentu keberhasilan investasi berhubungan dengan aspirasi dan harapan masyarakat
sosial pada sektor hulu migas, namun sampai saat dan pemerintah daerah akan keterlibatan mereka
ini penelitian-penelitian komunikasi belum banyak dalam proyek Perusahaan, baik itu kesempatan
dilakukan untuk meningkatkan efektifitas kegiatan kerja maupun peluang bisnis. Kehadiran Perusahaan
investasi sosial Perusahaan. diharapkan memberi nilai tambah bagi kesejahteraan
Ilmu komunikasi yang diterapkan oleh para mereka.
akademisi komunikasi dapat memberikan kontribusi
bagi kegiatan investasi sosial yang dilakukan oleh 3. Kesimpulan
Perusahaan-Perusahaan di sektor hulu migas, yang
pada akhirnya juga mendukung pembangunan • Tingkat keberhasilan program investasi sosial
daerah. Secara khusus, pedoman tata kerja yang yang dilakukan oleh Perusahaan di sektor
diterapkan pada sektor hulu migas untuk pengadaan hulu migas sangat dipengaruhi oleh efektifitas
konsultan memberikan keleluasaan lebih besar pada komunikasi terpadu, dalam menjalankan:
perguruan tinggi melalui mekanisme swakelola. Hal Pembinaan hubungan baik dengan masyarakat;
ini memungkinkan lembaga-lembaga perguruan Penanganan dan penyelesaian isu-isu sosial dalam
tinggi memberikan kontribusi nyata melalui kemitraan masyarakat; Pelaksanaan program investasi sosial;
mereka dengan Perusahaan-Perusahaan di sektor hulu dan Pengembangan citra korporasi dan menjaga
migas, yang diawasi dan dikendalikan oleh BPMIGAS. reputasi proyek.
Beberapa peluang yang dapat dilakukan oleh
institusi dan akademisi komunikasi dalam menerapkan • Peluang akademisi komunikasi, lembaga-lembaga
komunikasi terpadu pada investasi sosial sektor hulu penelitian komunikasi serta para alumni bidang
migas, antara lain: studi ilmu komunikasi terbuka lebar dalam

163
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

berbagai peran untuk memberikan kontribusi


bagi keberlangsungan operasi Perusahaan-
Perusahaan migas, yang memerlukan kepercayaan,
penerimaan dan dukungan masyarakat (trust,
acceptance, support = social capital) terhadap
proyek-proyek mereka.

• Industri hulu migas mempunyai karakteristik


padat modal, padat teknologi dan juga beresiko
tinggi, sehingga Perusahaan-Perusahaan yang
ingin dan sedang melakukan investasi di sektor
hulu migas, perlu untuk melakukan perjumpaan
dan komunikasi dengan para pemangku
kepentingan (stakeholders engagement) dan
melakukan program-program investasi sosial
(social investment programs).

Daftar Pustaka

Budimanta, A., Prasetijo, A., & Rudito, B. (2008).


Corporate Social Responsibility – Jawaban Bagi
Model Pembangunan Indonesia Masa Kini.
Jakarta: Indonesia Center for Sustainable
Development (ICSD).
Zainal, Rabin Ibnu (2006). Best Practices: Corporate
Social Responsibility. Sebuah pengalaman
membangun multistakeholder engagement bagi
penerapan CSR di Kabupaten MUBA, Sumatera
Selatan. Palembang: Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi Unsri.
Spitz, K., Bastaman, S., & Trudinger, J. (2010).
Investment, Communities, and Development
- Doing Business in Asia, Volume 03 December
2010. Jakarta: ENV.
Oxford Business Group (2012). The Report: Indonesia
2012. www.oxfordbusinessgroup.com/country/
Indonesia Buku Edukasi Kegiatan Hulu Migas,
INPEX Corporation (2012).

164
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Program Corporate Social Responsibility dalam Meningkatkan


Kebudayaan Balongan (Kasus PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan)
Ilona V. Oisina Situmeang1*)

Abstrak

Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu kegiatan eksternal Hubungan Pemerintah
dan Masyarakat (Hupmas) PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan untuk masyarakat. Melalui program CSR
ini diharapkan dapat menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat. Program CSR merupakan
konsep yang terus berkembang, memberikan panduan sebuah organisasi berinteraksi dengan masyarakat dan
lingkungan sosialnya. Tujuan penelitian adalah: “Mendeskripsikan program CSR dalam meningkatkan keberdayaan
masyarakat” Penelitian ini mengkombinasikan penelitian menerangkan (explanatory research) dengan penelitian
deskriptif (descriptive research). Teknik pengumpulan data primer dengan wawancara, observasi, dokumentasi.
Data sekunder diperoleh dari company profile, buku literatur. Obyek penelitian ini adalah pelaksanaan program
CSR dalam meningkatkan keberdayaan masyarakat, penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi di Balongan,
Kabupaten Indramayu mengingat di wilayah tersebut PT Pertamina Refinery Unit VI beroperasi.
Program CSR yang dilakukan merupakan wujud dari kepedulian Pertamina kepada masyarakat dalam menciptakan
pemberdayaan masyarakat. Pedoman pelaksanaan program CSR Pertamina adalah: komitmen yang tinggi dari
manajemen Pertamina, didasarkan pada prioritas kebutuhan nyata masyarakat setempat melalui proses dari bawah
keatas, dapat memberikan manfaat untuk perusahaan maupun masyarakat setempat, menciptakan perubahan
ekonomi, sosial dan pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik bagi masyarakat dan tidak berorientasi pada
politik. Oleh karena inisiatif melalui program pemberdayaan masyarakat dirancang untuk memenuhi kebutuhan
peningkatan citra perusahaaan, maka divisi Hupmas ditugaskan sebagai institusi yang bertindak sebagai pelaksanaan
dan implementor dari kegiatanTSP.

1. Pendahuluan CSR merupakan konsep yang terus berkembang,


1.1. Latar Belakang memberikan panduan bagaimana sebuah organisasi
Kehadiran perusahaan dalam suatu wilayah berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan
merupakan salah satu bukti bahwa wilayah tersebut sosialnya. Secara umum, menurut Carr et al., (2004)
memiliki potensi yang baik secara ekonomi, sosial tanggungjawab sosial dipahami sebagai cara organisasi
budaya, sumberdaya alam dan sumberdaya lainnya, dalam mengintegrasikan kepentingan sosial,
sehingga diharapkan dapat menimbulkan efek positif lingkungan hidup dan ekonomi dalam nilai-nilai
bagi masyarakat sekitar. Disayangkan, jika kehadiran budaya, pengambilan keputusan, strategi dan operasi
sebuah perusahaan justru menghilangkan potensi organisasi dengan cara yang transparan dan dapat
sesungguhnya dan membangun jurang pemisah dipertanggungjawabkan. Implementasi berbagai aspek
antara masyarakat dengan perusahaan. Untuk tersebut akan dapat meningkatkan kehidupan sosial
menghilangkan jurang pemisah antara perusahaan masyarakat. Contoh dari program CSR yang dapat
dengan masyarakat perlu dilakukan komunikasi yang dilakukan organisasi di antaranya derma (charity),
efektif, sehingga terjalin komunikasi dan interaksi filantropi (philanthropy), kerja sukarela (volunteer
langsung antara perusahaan dengan masyarakat, work), dan pengurangan dampak lingkungan (the
sehingga dapat hidup secara berdampingan dan reduction of environmental impact).
saling menguntungkan. Berangkat dari pemikiran Menurut penelitian yang dilakukan oleh
tersebut, perusahaan berlomba-lomba untuk hadir di Thamrin,. et al (2010), mengatakan bahwa praktik
tengah-tengah masyarakat melalui berbagai kegiatan CSR yang selama ini dilakukan oleh beberapa
sosial: mulai dari pemberian beasiswa pendidikan, perusahaan di Indonesia belum menunjukkan hasil
ketertiban umum, peningkatan ekonomi, pelayanan yang signifikan khususnya bila dikaitkan dengan
kesehatan kepada ibu dan anak, pendampingan pemberdayaan ekonomi masyarakat Pola Community
untuk menyelesaikan masalah lingkungan hidup serta Development (CD) merupakan bentuk tanggungjawab
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. sosial yang saat ini banyak dipraktikkan oleh
Untuk menghindari kesenjangan sosial antara perusahaan besar. Masalahnya, apakah makna yang
perusahaan dan masyarakat dapat dilakukan dengan terkandung dalam CD sudah diimplementasikan
suatu kepedulian perusahaan dalam bentuk program secara benar. Dalam Implementasi CD benar-benar
Corporate Social Responsibility (CSR). Melalui program dapat terlaksana diasumsikan bila tanggungjawab
CSR ini diharapkan dapat mempererat hubungan sosial perusahaan diimplementasikan melalui model
antara perusahaan dengan masyarakat. Program alternatif implementasi CSR yang berbasis pada
pemanfaatan modal sosial, maka CSR akan lebih
1 *)
Dosen di Pascasarjana UPI-YAI, Jakarta. bermakna bagi pemberdayaan masyarakat, baik

165
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

ekonomi, sosial dan budaya secara berkelanjutan. sehingga mencapai tujuan yang berlandaskan pada
Menurut Widiyanarti (2005), pendekatan saling pengertian dan pemahaman.
CSR hendaknya dilakukan secara holistic, artinya, Penerapan program CSR PT Pertamina
pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan tidak merupakan refleksi nilai dan budaya perusahaan yang
dalam kegiatan bisnis semata, melainkan juga bergerak terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan masa
dari yang sifatnya derma (charity) menuju ke arah kini dan mendatang, yang memberikan manfaat bagi
tanggungjawab sosial yang lebih menekankan pada PT Pertamina, shareholder dan stakeholder. Mengingat
keberlanjutan pengembangan masyarakat (community kondisi nyata masyarakat, maka PT Pertamina dalam
development). Intinya, bagaimana melalui program penerapan program CSR saat ini lebih diprioritaskan
CSR, masyarakat menjadi berdaya, baik secara untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam
ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup secara memecahkan permasalahan sosial di sekitar wilayah
berkelanjutan (sustainability) sehingga perusahaan kegiatan operasional perusahaan. Namun pelaksanaan
juga dapat terus berkembang dengan dukungan program CSR dikendalikan sepenuhnya oleh
masyarakat sekitar. Dalam konteks ini, tanggungjawab perusahaan melalui divisi PR. Indikator keberhasilan
sosial lebih dimaknai sebagai investasi jangka panjang dari program CSR yang dilakukan dapat dilihat dari
bagi perusahaan yang melakukannya. dua sisi yaitu perusahaan dan masyarakat. Dari sisi
Penerapan program CSR di Indonesia perusahaan, citra perusahaan harus semakin baik di
pada umumnya berbeda-beda, tergantung kepada mata masyarakat. Sementara itu, dari sisi masyarakat,
kebijakan, visi dan misi serta budaya di masing- harus ada peningkatan kualitas hidup melalui
masing perusahaan bersangkutan. Guna berhasilnya pemberdayaan masyarakat.
pelaksanaan kegiatan tersebut perlu suatu kesinergian Fenomena diatas yang mendorong penelitian
antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat, ini dilaksanakan di PT Pertamina Refinery Unit VI
sehingga kehadiran sebuah perusahaan menjadi Balongan, untuk melihat bagaimana program CSR
perekat dan memiliki nilai positif untuk menciptakan yang dilakukan PT Pertamina untuk masyarakat
keberdayaan masyarakat. Program CSR merupakan Balongan dalam meningkatkan keberdayaan
salah satu kegiatan Hubungan pemerintah dan masyarakat. Di mana melalui penelitian ini
masyarakat (Hupmas) Pertamina yang wajib diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran
dilakukan secara rutin dan berkesinambungan untuk untuk melaksanakan program CSR yang efektif untuk
kepentingan publik eksternal perusahaan, Selain itu mendukung keberdayaan masyarakat yang merupakan
program CSR mampu untuk mendukung perusahaan tujuan akhir dari program CSR.
meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan
akibat kegiatan operasinya serta memaksimalkan 1.2. Perumusan Masalah
dampak positifnya kepada masyarakat. Permasalahan dalam penelitian ini adalah:
PT Pertamina sebagai entitas bisnis di bidang Apa saja program CSR yang dilakukan PT Pertamina
energi dan sumberdaya mineral merupakan salah satu Balongan dalam meningkatkan keberdayaan
perusahaan terkemuka di Indonesia yang senantiasa masyarakat Balongan.
memperhatikan nilai-nilai Good Corporate Governance
(GCG) termasuk tanggungjawab terhadap lingkungan, 1.3. Tujuan Penelitian
baik fisik maupun sosial dalam setiap pengembangan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
usahanya. PT Pertamina mempunyai kewajiban program CSR yang dilakukan PT Pertamina Balongan
untuk melakukan program CSR terhadap masyarakat, dalam meningkatkan keberdayakan masyarakat
sehingga keberadaan perusahaan di tengah masyarakat Balongan.
diharapkan mempunyai nilai tambah bagi kehidupan
masyarakat sehingga masyarakat dapat merasakan 1.4. Kegunaan Penelitian
manfaat dari kehadiran perusahaan di lingkungan Penelitian ini diharapkan dapat menjawab
mereka. mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
Namun pada praktiknya keberadaan sebuah implementasi program CSR dalam meningkatkan
perusahaan  tidak  selalu memberikan dampak keberdayaan masyarakat. Adapun secara spesifik
positif  bagi publik sekitarnya. Di sini  keberadaan penelitian ini berguna untuk:
Public Relations (PR) perusahaan diperlukan, selain 1. Secara Teoritis
menjalankan kegiatan yang berhubungan dengan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
publik internal, PR juga menjalankan kegiatan yang kontribusi pada pengembangan ilmu
berhubungan dengan publik ekternal salah satu caranya komunikasi mengenai program CSR yang
melalui program CSR. Program CSR diharapkan dilakukan perusahaan untuk masyarakat lokal.
memberikan  manfaat positif  bagi masyarakat di Mengembangkan dan menyempurnakan
sekitarnya. PR dituntut menjadi agen komunikasi secara empiris teori komunikasi pembangunan
yang mampu menghubungkan setiap publik yang yang dikaitkan dengan konsep pemberdayaan
berkepentingan dengan organisasi perusahaan masyarakat, mengkaji tentang program CSR

166
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dalam mendukung program pemberdayaan lingkungan oleh perusahaan akan mendatangkan


masyarakat. sejumlah keuntungan, diantaranya adalah
2. Secara Praktis ketertarikan pemegang saham dan stakeholders
Diharapkan melalui penelitian ini dapat terhadap keuntungan perusahaan akibat pengelolaan
memberikan kontribusi kepada PT Pertamina lingkungan yang bertanggungjawab. Hasil lain
Balongan untuk meningkatkan kemampuan mengindikasikan bahwa pengelolaan lingkungan
perusahaan dalam memahami pentingnya yang baik dapat menghindari klaim masyarakat dan
program CSR yang dilakukan perusahaan secara pemerintah serta meningkatkan kualitas produk yang
berkesinambungan dan tepat sasaran dalam pada akhirnya akan dapat meningkatkan keuntungan
memberdayakan masyarakat. ekonomi. Sebagian perusahaan dalam industri modern
menyadari sepenuhnya bahwa isu lingkungan dan
2. Tinjauan Pustaka sosial juga merupakan bagian penting dari perusahaan.
2.1. Corporate Social Responsibility Ferreira dalam Machiavelli (2011), menyatakan bahwa
Dalam pengertian luas, CSR dipahami persoalan konservasi lingkungan merupakan tugas
sebagai konsep yang lebih “manusiawi” dimana setiap individu, pemerintah dan perusahaan. Sebagai
suatu organisasi dipandang sebagai agen moral. Oleh bagian dari tatanan sosial, perusahaan seharusnya
karena itu dengan atau tanpa aturan hukum, sebuah melaporkan pengelolaan lingkungan perusahannya
organisasi bisnis, harus menjunjung tinggi moralitas dalam annual report, Hal ini karena terkait dengan
(Nursahid, 2006). tiga aspek persoalan kepentingan: keberlanjutan aspek
Petkoski dan Twose (2003) mendefinisikan ekonomi, lingkungan dan kinerja sosial.
CSR sebagai komitmen bisnis berperan untuk
mendukung pembangunan ekonomi, bekerjasama 2.2. Pemberdayaan Masyarakat
dengan karyawan dan keluarganya, masyarakat lokal Istilah pemberdayaan (empowerment) berasal
dan masyarakat luas, untuk meningkatkan mutu hidup dari kata “power” yang berarti kemampuan, tenaga,
mereka dengan berbagai cara yang menguntungkan atau kekuasaan. Dengan demikian, secara harfiah
bagi bisnis dan pembangunan. pemberdayaan dapat diartikan sebagai peningkatan
Elkington dalam Wibisono (2007), kemampuan, tenaga, kekuatan, atau kekuasaan.
mengembangkan konsep Triple bottom lines dalam Ife (1995) mengemukakan bahwa:
istilah economic properity, environmental quality, “Pemberdayaan mengacu pada kata “empowerment”,
social justice. Perusahaan yang ingin berkelanjutan yang berarti membantu komunitas dengan
harus memikirkan 3P (Profit, People, Planet), yaitu sumberdaya, kesempatan, pengetahuan, dan keahlian
selain mengejar keuntungan (profit), perusahaan untuk meningkatkan kapasitas komunitas sehingga
juga harus memperhatikan dan terlibat pada dapat berpartisipasi untuk menentukan masa depan
pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan warga komunitas.”
turut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian Menurut Prijiono dan Pranarka (1996),
lingkungan(planet). konsep pemberdayaan perlu disesuaikan dengan alam
Penelitian Iryani (2008) mengatakan bahwa pikiran dan budaya Indonesia. Perkembangan alam
triple bottom lines merupakan suatu konsekunsi dari pikiran masyarakat dan kebudayaan Barat diawali
definisi sustainable development yang mana mempunyai dengan proses penghilangan harkat dan martabat
tiga elemen penting yaitu pertumbuhan ekonomi, manusia (dehumanisasi). Proses penghilangan
perlindungan lingkungan dan kesejahteraan sosial. harkat dan martabat manusia ini salah satunya
banyak dipengaruhi oleh kemajuan ekonomi dan
teknologi yang nantinya dipakai sebagai basis dasar
SOCIAL dari kekuasaan (power). Empowerment hanya akan
mempunyai arti kalau proses pemberdayaan menjadi
(PEOPLE) bagian dari fungsi kebudayaan, yaitu aktualisasi dan
koaktualisasi eksistensi manusia dan bukan sebaliknya
LINGKUNGAN ECONOMIC menjadi hal yang destruktif bagi proses aktualisasi dan
koaktualisasi eksistensi manusia.
(PLANET) (PROFIT) Tujuan dari pemberdayaan untuk
meningkatkan kekuatan orang-orang yang lemah (Ife,
1995), Pada dasarnya pemberdayaan dapat dimaknai
sebagai segala usaha untuk membebaskan masyarakat
Gambar 1. Triple Bottom Lines dalam miskin dari belenggu kemiskinan yang menghasilkan
kegiatan tanggungjawab social Perusahaan. suatu situasi di mana kesempatan-kesempatan
ekonomis tertutup bagi mereka, karena kemiskinan
Penelitian Pfleiger dalam Machiavelli yang terjadi tidak bersifat alamiah semata, melainkan
(2011), menunjukkan bahwa usaha-usaha pelestarian hasil berbagai macam faktor yang menyangkut

167
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kekuasaan dan kebijakan, maka upaya pemberdayaan menguntungkan.


juga harus melibatkan kedua faktor kekuasaan dan
kebijakan dari perusahaan. 3. Metode Penelitian
Payne (1997) mengemukakan bahwa Penelitian ini mengkombinasikan penelitian
suatu proses pemberdayaan pada intinya bertujuan menerangkan (explanatory research) dengan
membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan penelitian deskriptif (descriptive research). Teknik
kemampuan untuk mengambil keputusan dan pengumpulan data primer dengan wawancara,
tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan observasi, dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari
dengan diri klien tersebut, termasuk mengurangi company profile,profile CSR Pertamina Balongan dan
kendala pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. buku literatur. Obyek penelitian ini adalah program
Pemberdayaan masyarakat menurut Prijono CSR dalam meningkatkan keberdayaan masyarakat,
dan Pranarka (1996) adalah: “Bagaimana rakyat penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi di
dibantu agar lebih berdaya sehingga tidak hanya Balongan, Kabupaten Indramayu mengingat di
dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuannya wilayah tersebut PT Pertamina Refinery Unit VI
dengan memanfaatkan potensi yang dimilikinya, beroperasi. Sebagai sumber penelitian adalah PT
tetapi sekaligus meningkatkan kemampuan ekonomi Pertamina Refinery Unit VI, Jalan Raya Balongan
nasional”. Km.9 Kabupaten Indramayu-Jawa Barat.
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu
proses di mana masyarakat khususnya mereka 4. Hasil dan Pembahasan
yang kurang memiliki akses kepada sumberdaya Corporate Social Responsibility merupakan
pembangunan didorong untuk makin mandiri salah satu kegiatan eksternal Public Relations
dalam mengembangkan kehidupan mereka.  Dalam Pertamina yang ditujukan kepada masyarakat yang
proses ini, masyarakat dibantu untuk mengkaji bertempat tinggal di sekitar PT Pertamina Balongan.
kebutuhan, masalah dan peluang pembangunan dan Program CSR Pertamina Balongan dibedakan
perikehidupan mereka sendiri.  Selain itu mereka atas tiga ring, diantaranya: Ring I meliputi: Desa
juga menemukenali solusi yang tepat dan mengakses Balongan, Indramayu, Sukaurip. Ring II meliputi:
sumberdaya yang diperlukan, baik sumberdaya Desa Tegalurung, Limbangan, Rawadalem, Sukareja,
eksternal maupun sumberdaya  milik masyarakat itu Tinumpuk, Singaraja. Ring III meliputi desa: Desa
sendiri. Pemberdayaan masyarakat juga merupakan Lombang, Sudimampir, Tegalsembadra, Sudimampir
suatu proses mengajak atau membawa masyarakat Kidul, Gelar Mandala, Pondoh dan Sambimaya
agar mampu melakukan sesuatu (enabling people to do (Hikmana, 2010). Program CSR dilakukan karena
something).  Pertamina merasa bahwa dalam beroperasinya kilang
Menurut Ndara (1990), bahwa pemberdayaan Balongan sering memberikan dampak negatif bagi
masyarakat terbagi atas empat macam: masyarakat yang tinggal di sekitar kilang Balongan
a. Pemberdayaan politik, bertujuan terutama di bidang lingkungan hidup.
meningkatkan bargaining position yang Didasari hal tersebut Pertamina berinisiatif
diperintah terhadap pemerintah, sehingga untuk melaksanakan program CSR secara rutin
yang diperintah mendapatkan apa yang dan berkesinambungan yang ditujukan kepada
merupakan haknya dalam bentuk barang, jasa masyarakat. Melaksanakan kegiatan CSR juga
layanan, dan kepedulian tanpa merugikan merupakan keharusan bagi perusahaan yang
orang lain. beroperasi di Indonesia terutama yang bergerak di
b. Pemberdayaan ekonomi, dimaksud sebagai bidang minyak dan gas bumi, dimana konsep pertama
upaya untuk meningkatkan kemampuan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat secara
yang diperintah sebagai consumer untuk berkesinambungan; yang kedua relation development
berfungsi sebagai penanggung dampak merupakan kegiatan yang lebih bersifat karitas dan
negatif pertumbuhan, pembayar resiko salah donasi publik. Termasuk dalam kategori ini adalah
urus, pemikul beban pembangunan, kambing pembinaan hubungan segitiga yang baik dan harmonis
hitam kegagalan program dan penderita antara perusahaan, pendamping program kegiatan
kerusakan lingkungan. (pemerintahan daerah dan LSM) dan masyarakat
c. Pemberdayaan sosial budaya, bertujuan lokal.
meningkatkan kemampuan sumberdaya Melalui program CSR diharapkan dapat
manusia melalui human investment, guna menciptakan pemberdayaan masyarakat, dan dalam
meningkatkan nilai manusia, penggunaan memberikan pelayanan kepada masyarakat sekitar.
dan perlakuan seadilnya terhadap manusia. Pedoman pelaksanaan program CSR adalah: komitmen
d. Pemberdayaan lingkungan, dimaksudkan yang tinggi dari manajemen Pertamina, didasarkan
sebagai program perawatan dan pelestarian pada prioritas kebutuhan nyata masyarakat setempat
lingkungan, supaya yang diperintah dengan melalui proses dari bawah keatas, dapat memberikan
lingkungannya terdapat hubungan saling manfaat untuk perusahaan maupun masyarakat

168
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

setempat, menciptakan perubahan ekonomi, sosial akan dapat menciptakan sebuah kondisi lingkungan
dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik bagi yang kondusif bagi perusahaan, sehingga perusahaan
masyarakat dan tidak berorientasi pada politik. Oleh akan dapat menjalankan aktivitas bisnisnya dengan
karena inisiatif melalui program pemberdayaan baik tanpa adanya hambatan-hambatan yang dapat
masyarakat dirancang untuk memenuhi kebutuhan muncul dari lingkungan sekitar (Thamrin., et al.,
peningkatan citra perusahaaan. 2010).
Kontribusi program CSR adalah Visi dari program CSR Pertamina Balongan
berkesinambungan terhadap pembangunan adalah menciptakan dan memelihara hubungan
ekonomi, sosial masyarakat dan lingkungan hidup. harmonis dengan lingkungan sekitar serta bekerja
Pembangunan yang berkelanjutan yaitu bekerjasama sama dengan pemerintah untuk memberikan manfaat
dengan karyawan, masyarakat dan stakeholders untuk yang besar bagi masyarakat.
memperbaiki kualitas hidup dengan cara yang dapat Misi dari program CSR Pertamina Balongan:
diterima oleh bisnis dan juga pembangunan itu sendiri (1) Mengimplementasikan komitmen perusahaan
adalah nilai dasar dari program CSR. Kemiskinan terhadap kegiatan TSP untuk memberikan nilai
yang sudah mengglobal saat ini adalah masalah tambah bagi stakeholders dalam upaya mendukung
sosial yang menjadi target seluruh negara-negara kemajuan perusahaan, (2) Mewujudkan kepedulian
didunia untuk ditekan, bahkan dihapuskan dan sosial Pertamina balongan dan kontribusi perusahaan
tentunya dalam implementasi CSR kontemporer yang terhadap pengembangan masyarakat yang
dilakukan dunia usaha dan sudah seharusnya dunia berkelanjutan.
usaha menyadari posisi mereka sebagai bagian dari Tujuan dari program CSR Pertamina
masyarakat. Keunikan program CSR adalah kegiatan Balongan: (1) Membangun hubungan yang
yang bersifat lokal karena pelaksanaannya melibatkan harmonis dan menciptakan kondisi yang kondusif
partisipasi masyarakat di sekitar perusahaan. Inilah untuk mendukung pertumbuhan perusahaan,
sejujurnya yang membuat program CSR memiliki (2) Memberikan kontribusi dalam memecahkan
peluang untuk masuknya pertisipasi masyarakat secara permasalahan sosial, (3) Meningkatkan nilai
utuh dalam pencapaian tujuannya (Untung, 2008). dan budaya perusahaan yang terintegrasi dengan
Penerapan program CSR oleh Pertamina strategi bisnis perusahaan dan (4) Bagian dari upaya
merupakan refleksi nilai dan budaya perusahaan yang membangun citra dan reputasi perusahaan.
terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan masa Program CSR yang dilaksanakan oleh
kini dan mendatang, yang memberikan manfaat Hupmas Pertamina didasarkan pada Kepmen No Kep-
bagi Pertamina, shareholder dan stakeholder. Oleh 236/MBU/2003 membawa babak baru bagi visi, misi
karena itu kesuksesan sebuah perusahaan tidak hanya dan kebijakan sosial Pertamina. Melalui keputusan
ditentukan dari keberhasilan menjalankan bisnis tersebut, Pertamina yang telah menyalurkan dana
sematanya, tetapi juga didukung kemampuan dalam Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK)
menyukseskan program pemberdayaan masyarakat sejak tahun 1990, membentuk unit PKBL untuk
dan lingkungan hidup melalui program-program CSR menggantikan peran PUKK. Dengan menggunakan
yang dilaksanakan perusahaan dan bermanfaat bagi dana bagian pemerintah atas penyisihan laba bersih
masyarakat. Pertamina dalam penerapan program CSR Pertamina untuk Program Kemitraan dan Bina
saat ini diprioritaskan untuk membantu masyarakat Lingkungan (PKBL). Dengan demikan fungsi sosial
dan pemerintah dalam memecahkan permasalahan dari Pertamina bertambah lagi dengan pembentukkan
sosial di sekitar Perusahaan. Pelaksanaan program unit khusus ini, baik ditingkat korporat maupun
CSR dikendalikan sepenuhnya oleh perusahaan, daerah operasi/unit.
dan bekerjasama dengan pemerintaah dan lembaga- Program CSR merupakan kegiatan yang
lembaga lainnya, dikembangkan dan diprioritaskan wajib dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan
di bidang ekonomi, sosial dan pelestarian lingkungan Undang-undang perseroan Terbatas Pasal 74. Esensi
hidup. Melalui program-program CSR yang UU-PT ini menegaskan bahwa dunia usaha tidak
dilakukan ini akan memberikan nilai tambah bagi lagi hanya memperhatikan aspek finacial usaha
Pertamina untuk semakin mendekatkan produk dan semata (single bottom line), melainkan juga harus
brand kepada masyarakat. Pertamina mengganggap menggunakan baik aspek keuangan, sosial dan
program CSR sebagai wujud good corporate governance lingkungan hidup (triple bottom line). Sinergi antara
(GCG) yaitu sistem pemerintahan yang baik dan ketiga elemen tersebut merupakan kunci keberhasilan
peduli terhadap lingkungan. dari konsep pembangunan berkelanjutan. Program
Perkembangan program CSR yang dilakukan CSR merupakan bagian yang tidak terpisahkan
berupaya untuk membantu pemerintah daerah dari kegiatan community development. Namun pada
dalam meningkatkan keberdayakan masyarakat. prakteknya sebahagian dari program CSR dilakukan
Praktik program CSR sebagai wujud implementasi sekedar pada perbuatan amal (charity) perusahaan saja
program dari community relations, jika ditujukan pada tidak menyentuh pada pemberdayaan.
stakeholder yang tepat dan dilakukan secara tepat pula Program CSR yang dilakukan oleh

169
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Pertamina merupakan investasi bagi pertumbuhan Kegiatan TSP lainnya adalah memberikan
dan keberlanjutan perusahaan dan bukan lagi makanan dan suplemen untuk peningkatan gizi
dilihat sebagai sarana biaya melainkan sarana untuk balita, bantuan paket makanan bergizi kepada
meraih keuntungan dan menciptakan persepsi dan masyarakat yang kurang mampu yang tinggal di
citra positif masyarakat. Program CSR merupakan wilayah ring satu kilang Balongan.
komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya 4. Di bidang keagamaan: Pertamina terlibat dalam
pembangunan berkelanjutan. Disisi lain juga melakukan renovasi beberapa masjid yang terdapat
masyarakat membutuhkan kepedulian perusahaan di lingkungan kilang Balongan, membagi-bagikan
untuk melaksanakan kegiatan sosial untuk masyarakat. Al-quran, buku keagamaan di masjid-masjid yang
Dalam melaksanakan program CSR, berada di sekitar kilang Balongan, memberikan
perusahaan memang tidak mendapatkan profit, bantuan hewan qurban kepada Mustahik dalam
namun yang diharapkan dari program ini adalah rangka peringatan hari raya Idul Adha, mengadakan
benefit berupa persepsi dan citra perusahaan dari acara untuk memperingati Isra Mi’raj.
masyarakat. Menyadari akan pentingnya program 5. Di bidang olah raga: Pertamina terlibat dalam
CSR ini perusahaan diharapkan fokus pada membina membangun sarana olah raga untuk masyarakat
hubungan baik dengan masyarakat dan menciptakan seperti lapangan volli, lapangan sepak bola dan
masyarakat yang berdaya. Program CSR yang lapangan bulu tangkis, pembuatan fieldroom di
dilakukan selama ini disesuaikan dengan keinginan stadion Dharma Ayu Indramayu.
dan kebutuhan dari masyarakat Balongan yang 6. Di bidang ekonomi: Pertamina memberikan kepada
dilakukan oleh pendamping-pendamping program masyarakat dalam pengelolaan tanah penyangga
CSR seperti penyuluh, mahasiswa dan pemerintah yang dapat dinikmati oleh masyarakat seluas 250
daerah. Pendamping program ini mendatangi hektar persawahan yang dapat dipergunakan
masyarakat untuk melakukan survei terhadap oleh masyarakat secara bergantian, memberikan
kebutuhan masyarakat (need assessment), yang pemodalan untuk modal kerja masyarakat,
bertujuan untuk membentuk suatu persepsi maupun melaksanakan pembinaan dan pelatihan untuk
citra yang diharapkan. para petani, peternak dan nelayan.
Program CSR yang telah dilakukan oleh 7. Di bidang pengelolaan lingkungan hidup:
Pertamina untuk membantu pemerintah daerah dalam Pertamina terlibat aktif dalam melaksanakan
meningkatkan keberdayaan masyarakat Balongan, penanaman pohon dan kegiatan memelihara
antara lain dilakukan berbagai kegiatan dalam berbagai pohon yang sudah ada, pembangunan sarana dan
bidang kehidupan masyarakat, di antaranya: sarana, membangun irigasi, membangun drainase,
1. Di bidang pendidikan: Pertamina memberikan membangun tempat pembuangan sampah,
beasiswa kepada masyarakat yang berprestasi, membangun got, membangun taman kota,
merenovasi bangunan sekolah, membangun ruang membantu pelaksanaan pembangunan WC umum
perpustakaan, merenovasi lapangan upacara untuk (MCK) di Desa Majakerta dan melaksanakan
sekolah dasar negeri dan swasta, membagi-bagikan kegiatan pelatihan dan pembinaan di bidang
komputer untuk beberapa sekolah yang terdapat lingkungan hidup.
di sekitar wilayah kilang Balongan dan membagi- Pertamina juga memfokuskan pada program
bagikan alat tulis kepada masyarakat. CSR di bidang pengelolaan lingkungan hidup untuk
2. Di bidang sosial: Pertamina rutin melakukan menjaga dan melestarikan lingkungan dan ikut
pembagian sembako, susu cair, sunatan massal, menyukseskan gerakan penanaman sejuta pohon
melaksanakan donor darah secara rutin, tahun 2009. Pertamina melaksanakan program one
memberikan santunan kepada orangtua jompo man one tree dengan menanam 2.010 bibit pohon.
dan anak yatim, membangun bak penampungan Adapun jenis bibit pohon yang disediakan antara lain:
air bersih di lokasi tanah penyangga, memasang sebanyak 715 bibit pohon mahoni, sebanyak 356 bibit
instalasi listrik untuk masyarakat Majakerta, dan pohon palem, sebanyak 104 bibit pohon trembesi,
memberikan bantuan kepada masyarakat yang sebanyak 835 bibit pohon glodokan tiang. Semua
terkena bencana alam. bibit pohon ini ditanam di area kilang, laydown area,
3. Di bidang kesehatan: Pertamina memberikan dan area pertanaman Pertamina Balongan. Sebagai
bantuan alat kesehatan di puskesmas Kecamatan wujud kepedulian Pertamina terhadap lingkungan,
Balongan, Kecamatan Indramayu, Kecamatan Pertamina secara simbolis juga menyerahkan bantuan
Juntinyuat dan Kecamatan Compreng, sebanyak 50.000 bibit tanaman penghijauan berupa
memberikan bantuan pengobatan massal secara mangrove untuk ditanam di wilayah Kabupaten
rutin yakni sekali dalam sebulan dan pemberian Indramayu.
air bersih untuk wilayah blok Kesambi Balongan Program CSR yang telah dilakukan oleh
diprioritaskan kegiatan TSP di bidang kesehatan di Pertamina yang bersifat community development,
wilayah ini, karena wilayah ini merupakan wilayah di antaranya melakukan kegiatan pelatihan untuk
yang paling dekat dengan kilang Balongan. para nelayan di Kabupaten Indramayu bekerjasama

170
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dengan Dinas Kelautan dan Perikanan dengan dengan berbagai pihak dapat membantu mencari
Dinas Lingkungan Hidup. Hal ini dikarenakan solusi yang tepat bagi permasalahan yang dihadapi.
sebahagian besar mata pencaharian masyarakat adalah Pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi
nelayan. Kegiatan ini berupa pelatihan pembuatan terlihat dari kemampuan masyarakat Balongan
serta bantuan alat tangkap ikan, materi terkait untuk menanam dan merawat pohon yang sudah
dengan Program Peningkatan Kualitas Lingkungan ada, membuang sampah pada tempat yang tersedia
(PPKL), kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan sehingga tidak mengakibatkan banjir, menggunakan
dari program yang telah digulirkan sebelumnya MCK yang telah dibangun oleh Pertamina sehingga
yang sejalan dan mendukung Keppres Peningkatan dengan berbagai pelatihan di bidang pengelolaan
Kehidupan Nelayan (PKN). Terkait dengan strategi lingkungan hidup yang dilakukan oleh Pertamina
“revolusi biru” dari Menteri Kelautan dan Perikanan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
dalam peningkatan produksi hasil laut bagi nelayan,
baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk 5. Simpulan dan Saran
diekspor. Pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan
membantu masyarakat untuk menjadi lebih mandiri 5.1. Simpulan
dan berdaya di bidang ekonomi. Berdasarkan tujuan penelitian dan analisis
Program CSR yang dilakukan sangat hasil pembahasan, dapat disimpulkan: program
beragam, kegiatan di bidang ekonomi bertujuan CSR yang dilakukan oleh Pertamina Refinery Unit
untuk memberikan nilai tambah dan memberdayakan VI Balongan merupakan kegiatan yang rutin dan
masyarakat sekitar Pertamina, memberikan peluang berkesinambungan dilakukan oleh Pertamina untuk
kepada masyarakat untuk menambah perekonomian masyarakat Balongan. Pertamina merasa memiliki
keluarga dan mendukung pertumbuhan perekonomian tanggungjawab dalam membantu pemerintah daerah
masyarakat dan usaha kecil serta menengah di dalam meningkatkan keberdayaan masyarakat melalui
Kabupaten Indramayu. Kegiatan di bidang sosial, program CSR yang dilaksanakan. Program CSR yang
didasari oleh pemikiran bahwa sebagai perusahaan dilakukan oleh Pertamina telah menjangkau dalam
yang berada di tengah masyarakat, Pertamina Balongan berbagai bidang kehidupan masyarakat, diantaranya
mempunyai tanggungjawab dalam menciptakan di bidang ekonomi, sosial dan pengelolaan lingkungan
masyarakat yang lebih baik serta membantu hidup. Pertamina dalam melaksanakan program CSR
meringankan beban masyarakat. Kegiatan di bidang dibantu oleh pendamping program CSR yang berasal
pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh dari pemerintah daerah, mahasiswa, peneliti dan
Pertamina didasari oleh pemikiran bahwa operasional penyuluh, yang bertugas untuk melakukan survei
kilang Balongan memberikan dampak negatif bagi kepada masyarakat yang bertujuan untuk mengetahui
masyarakat sekitar. Diharapkan dengan kegiatan TSP kebutuhan dari masyarakat.
yang dilaksanakan dapat mengurangi resiko atau
dampak negatif dari operasional kilang Balongan. 5.2. Saran
Keberhasilan program keberdayaan Program CSR Pertamina dilaksanakan
masyarakat melalui program CSR Pertamina bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di
Refinery Unit VI Balongan di bidang ekonomi, bidang ekonomi, sosial dan pengelolaan lingkungan
ditandai dengan adanya pembangunan prasarana hidup perlu dilakukan evaluasi kegiatan sehingga
umum masyarakat di wilayah kerja Pertamina dalam setiap pelaksanaan program CSR selanjutnya
seperti pembangunan jalan raya yang sudah di aspal, menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat bagi yang
pembangunan sekolah untuk pendidikan formal, menerima.
pembangunan jembatan, pembangunan pelabuhan,
pembangunan tempat ibadah, pembangunan balai Daftar Pustaka
desa dan balai pertemuan, pembangunan poliklinik
kesehatan, pembangunan sarana olah raga dan taman Hikmana DE. 2010. Evaluasi Implementasi CSR
kota. Untuk mengembangkan kualitas sumberdaya PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan.
manusia dilaksanakan program beasiswa untuk siswa Indramayu: LPPM Universitas Wiralodra
yang berprestasi dan staf pengajar yang berkualitas Indramayu.
untuk belajar ke luar negeri. Pemberdayaan Ife J. 1995. Community development: creating
masyarakat di bidang sosial terlihat dari kemampuan community alternatives – vision, analysis and
masyarakat untuk berinteraksi dan bekerjasama practice. Australia: Longman Australia Pty.LTD.
dengan masyarakat lainnya. Melalui interaksi Iryani E. 2009. Komitmen stakeholders perusahaan
dan kerjasama yang dilakukan oleh masyarakat terhadap kinerja sosial dan kinerja keuangan,
diharapkan menumbuhkan aspirasi, kreativitas dan [tesis]. Semarang : Universitas Diponegoro.
keberanian dalam mengutarakan pendapat pribadi Machiavelli DG. 2011. Pengaruh kinerja lingkungan
dan menentukan pilihan. Masyarakat yang sering dan pengungkapan informasi lingkungan
berinteraksi dengan secara formal dan non formal terhadap kinerja ekonomi perusahaan

171
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

manufaktur yang terdaftar di bursa efek


Indonesia. http://garryaditya.blogspot.
com/2011/01/jurnal-csr.html/ [diakses 23 Juni
2011].
Ndara T. 1990. Pembangunan masyarakat
mempersiapkan masyarakat tinggal landas.
Jakarta: Rineke Cipta.
Payne M. 1997. Modern social work theory. Second
Ed. London: MacMillan Press Ltd.
Petkoski D, Twose N. 2003. Public policy for corporate
social responsibility. Jointly sponsored by
the World bank Institute, the private sector
development vice presidency of the world bank,
and the international finance corporation.
http://info.worldbank.org/ July [diakses 10
Desember 2010].
Prijono OS, Pranarka AMW. 1996. Pemberdayaan:
konsep, kebijakan dan implementasi. Jakarta:
Centre for Strategic and International Studies.
Thamrin H, Syafganti I, Rangkuti B. 2010.
Implementasi Corporate Social Responsibility
Berbasis Modal Sosial di Sumatra Utara. Journal
of Strategic Communication Vol 1 No 1: 76-89.
Wibisono Y. 2007. Membedah konsep dan aplikasi
CSR (Corporate Social Responsibility). Gresik:
Fascho Publishing.
Widiyanarti T. 2005. Corporate sosial responsibility
: Model comunity development. Jurnal
Antropologi Sosial Budaya. Vol 1 dan 2. USU:
LPM ANTROP-FISIP.

172
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Adopsi Inovasi Kelestarian Lingkungan dari Perspektif Komunikasi


Pembangunan
Rahmi Winangsih1*)

Abstrak
Kebijakan pemerintah terkait program dan kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP),
diharapkan dapat memberikan pengaruh kesehatan, meningkatkan produktivitas, dan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, program PHBS diawali dengan kesediaan air bersih dan lingkungan sehat sebagai penyediaan sarana
prasarana menjadi permasalahan utama yang penyelesaiannya harus diprioritaskan, mengingat persoalan kesehatan
masyarakat kota Serang dianggap memprihatinkan. Bagaimana proses komunikasi dilakukan dalam perubahan
sosial budaya sangat mendasar, mengingat pola pikir masyarakat masih ditemui sulit berubah, karena mendobrak
kebiasaan sebagai pola dasar budaya masyarakat memang sesuatu yang tidak mudah. Paradigma pembangunan,
tampaknya perlu diimbangi dengan pembangunan berpusat pada masyarakat (people centered development), dan
harus diintegrasikan dengan aspek sosial budaya masyarakat sebagai keseluruhan proses pembangunan. Fenomena dan
pengamatan penelitian, masih terdapat masyarakat sulit menerima inovasi; masih kurangnya perhatian komponen
masyarakat (pemerintah, masyarakat, dan organisasi masyarakat) terhadap inovasi pola hidup bersih dan sehat;
masih kurangnya kesadaran masyarakat mengubah perilaku hidup bersih dan sehat sebagai dasar budaya, sehingga
tidak ada keinginan dari masyarakat melakukan swadaya dalam membangun fasilitas sanitasi lingkungan seperti
MCK umum; masih kurangnya tenaga fasilitator membantu pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sehat, bebas
BABs 2014 dan program MDGs 2015; masih minimnya media informasi dimanfaatkan masyarakat, seperti film,
poster, dan spanduk disertai program penyebaran PHBS sebagai gagasan baru, sehingga diperlukan model penyebaran
inovasi, strategi komunikasi dan pemilihan saluran komunikasi yang tepat agar mudah mengubah perilaku
masyarakat tidak membuang kotoran sembarangan, karena menimbulkan pencemaran dan sanitasi lingkungan.

Kata Kunci: Pengadopsian, komunikasi pembangunan kesehatan & kelestarian lingkungan

1. Pendahuluan wabah tersebut, maka penyebab utama dari


Pemerintah saat ini sedang mempopulerkan percepatan penyebaran wabah penyakit disebabkan
program Millenium Development Goals (MDGs), buruknya  kualitas sanitasi lingkungan hidup.  Tidak
dengan beberapa program yang berkenaan langsung perlu jauh sampai harus mencermati pola hidup
dengan program pembangunan kesehatan antara masyarakat tradisional (pedesaan), pada masyarakat
lain: meningkatkan kesehatan dan kelestarian perkotaan pun masih banyak membuang kotoran
lingkungan, kesehatan ibu & anak, serta memerangi manusia di sembarang tempat, atau dalam istilah
penyakit malaria, serta penyakit lainnya. Salah satu masyarakat Banten pada umumnya disebut dolbon
upaya untuk merealisasikan program MDGs adalah (modol di kebon). Keadaan ini didukung dengan
dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat perolehan data dari Buku Putih Sanitasi Kota Serang
(PHBS) sebagai bagian dari program air minum 2011 bidang kesehatan masyarakat, menunjukkan
penyehatan lingkungan (AMPL). Program tersebut bahwa:
merupakan program unggulan pemerintah Kota Kondisi lingkungan terus mengalami degradasi
Serang dalam mempersiapkan wilayah sehat, indah secara kualitas maupun kuantitas, diperburuk
dan nyaman sebagai pusat kota. Gagasan ini dilandasi oleh pola perilaku hidup bersih dari masyarakat
oleh UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan rendah terutama lingkungan sekitar rumah
yang mengamanatkan bahwa pembangunan harus permukiman. Kondisi kesehatan dan pola
ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, hidup masyarakat Kota Serang dapat dilihat
dan kemampuan hidup sehat masyarakat setinggi- berdasarkan timbulnya penyakit akibat kondisi
tingginya, sebagai investasi pembangunan sumber sanitasi buruk, antara lain penyakit diare dan
daya manusia produktif secara sosial ekonomi. ISPA. Berdasarkan Laporan Tahunan Seksi
Data di wilayah Kota Serang, menunjukkan Kesehatan Lingkungan 2010: Penyakit ISPA,
bahwa wabah penyakit polio, campak, diare, batuk, demam akut, gangguan kulit dan
DBD  hingga kekurangan gizi berakibat pada jaringan subkutan lainnya, serta diare termasuk
busung lapar. Bila sedikit cermat memperhatikan lima (5) penyakit besar yang ada di Kota Serang.
Kasus penyakit diare paling banyak terjadi di
1 *) Dosen Tetap Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta, Banten.

173
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kecamatan Serang sebanyak 7.269 kasus, dan hidup dan berkembang, mengartikan bahwa proses
kasus penyakit ISPA juga cukup banyak terjadi pembangunan kesehatan ini tidak saja menumbuhkan
di kecamatan Serang mencapai 34.026 kasus. dan mengembangkan nilai tambah ekonomis,
Pada tahun 2011 hasil survey Environment tetapi juga nilai tambah sosial secara adil (equity)
Health Risk Area (EHRA) menyebutkan dan setara (equality), serta partisipasi sebagai upaya
bahwa 49,4% responden tidak memiliki sarana pengembangan kapasitas manusia dan masyarakat
pengolahan air limbah (SPAL), masyarakat berdasarkan spektrum helping people to help themselves,
lebih memilih membuang sampah di sembarang baik individu, kelompok, maupun orang sebagai
tempat, antara lain ke saluran terbuka, sungai, kekuatan civil society.
dan jalan. Kebiasaan ini mempengaruhi kualitas Rogers mengatakan bahwa sebuah inovasi tentu
udara, tanah, dan air serta lingkungan menjadi tidak selalu baru, tetapi sesuatu dianggap baru oleh
tidak sehat, sehingga menimbulkan berbagai seseorang sampai melaksanakan anjuran program
penyakit yang diakibatkan sanitasi buruk. cukup lama sudah dikenalkan kepada seluruh anggota
Kebijakan pemerintah terkait program masyarakat, tetapi belum tentu seluruh masyarakat
dan kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi menerima dan melaksanakannya, seperti dapat
Permukiman (PPSP), diharapkan dapat memberikan diuraikan berikut ini bahwa:
pengaruh kesehatan, meningkatkan produktivitas, Inovasi merupakan gagasan, tindakan atau
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh barang yang dianggap baru oleh seseorang.
karena itu, program PHBS diawali dengan kesediaan Tidak menjadi soal, sejauh dihubungkan
air bersih dan lingkungan sehat sebagai penyediaan dengan tingkah laku manusia, apakah ide
sarana prasarana menjadi permasalahan utama yang itu betul-betul baru atau tidak jika diukur
penyelesaiannya harus diprioritaskan, mengingat dengan selang waktu sejak digunakannya
persoalan kesehatan masyarakat kota Serang dianggap atau diketemukannya pertama kali. Kebaruan
memprihatinkan. inovasi itu diukur secara subjektif, menurut
Padahal model penerapan kebijakan pemerintah pandangan individu yang menangkapnya.
untuk mengubah perilaku masyarakat berpola hidup Jika sesuatu ide dianggap baru oleh seseorang,
bersih dan sehat kerap dilakukan, Seperti yang maka disebut inovasi (bagi orang tersebut).
dilaksanakan petugas Puskesmas, antara lain membuat Baru dalam ide inovatif mungkin telah lama
arisan MCK yang bertujuan agar setiap kepala diketahui oleh seseorang beberapa waktu yang
keluarga mempunyai sarana MCK, sehingga tidak lagi lalu (yaitu ketika kenal dengan ide itu) tetapi ia
membuang kotoran sembarangan. Namun program belum mengembangkan sikap suka atau tidak
ini tidak berhasil secara optimal, karena masyarakat suka terhadap inovasi, apakah ia menerima atau
tidak mau berubah secara optimal untuk berperilaku menolak inovasi.(Rogers, 2003)
hidup bersih dan sehat. Sebenarnya perubahan sosial budaya
Bagaimana proses komunikasi dilakukan merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa
dalam perubahan sosial budaya sangat mendasar, dalam setiap masyarakat, dan terjadi sesuai hakikat
mengingat pola pikir masyarakat masih ditemui serta sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan
sulit berubah, karena mendobrak kebiasaan sebagai perubahan. Seperti Hirschman mengatakan bahwa
pola dasar budaya masyarakat memang sesuatu yang kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab
tidak mudah. Paradigma pembangunan ekonomi dari perubahan. Ada tiga (3) faktor yang dapat
telah lama mendominasi model pembangunan di mempengaruhi perubahan sosial: 1) tekanan kerja
berbagai Negara termasuk Indonesia, tampaknya dalam masyarakat; 2) keefektifan komunikasi, dan 3)
perlu diimbangi dengan pembangunan berpusat pada perubahan lingkungan alam. Perubahan sosial budaya
masyarakat (people centered development), dan harus juga dapat timbul akibat perubahan lingkungan
diintegrasikan dengan aspek sosial budaya masyarakat masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan
sebagai keseluruhan proses pembangunan (Dilla, kebudayaan lain. Sebagai contoh, target berakhirnya
2007). Begitu pula dengan proses pengadopsian kebiasaan BAB sembarangan 2014 berujung pada
program pembangunan kesehatan PHBS sebagai ditemukannya pola hidup bersih dan sehat, dengan
inovasi. Strategi pemberdayaan masyarakat melalui menyediakan sarana MCK yang pantas dan memadai,
PHBS berorientasi pada nilai-nilai sosial budaya yang kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya

174
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dalam aspek kebudayaan. Kebudayaan adalah sesuatu 2. Kajian Pustaka


yang akan mengubah tingkat pengetahuan anggota
masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat, 2.1. Konsep Penyebaran Inovasi Kelestaraian
meliputi sistem ide atau gagasan pikiran manusia Lingkungan
dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah Secara konseptual, komunikasi pembangunan
benda-benda ciptaan manusia sebagai makhluk bersumber dari teori komunikasi dan teori
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda bersifat pembangunan yang saling menopang. Teori
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan komunikasi digunakan untuk menjembatani arus
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, informasi (ide, gagasan) baru, dari pemerintah
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia kepada masyarakat atau sebaliknya. Dengan kata
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat, lain, melalui komunikasi pesan-pesan pembangunan
salah satu diantaranya adalah menerapkan pola hidup dapat diteruskan dan diterima khalayak untuk
bersih dan sehat melalui penggunaan sarana dan tujuan perubahan. Sementara teori pembangunan
prasarana sesuai standard program pembangunan digunakan sebagai karakteristik bentuk perubahan
kesehatan lingkungan masyarakat. yang diinginkan secara terarah, dan progresif, dari satu
Berdasarkan fenomena dan pengamatan kondisi ke kondisi lain, atau dari satu keadaan menuju
penelitian, masih terdapat masyarakat sulit menerima keadaan lebih baik.
inovasi; masih kurangnya perhatian komponen Ketika perilaku dan kebiasaan (termasuk cara
masyarakat (pemerintah, masyarakat, dan organisasi pikir dan bahasa tubuh) dari fasilitator telah berubah,
masyarakat) terhadap inovasi pola hidup bersih maka sharing akan segera dimulai. Masyarakat akan
dan sehat; masih kurangnya kesadaran masyarakat merasa bebas untuk mengatakan tentang apa yang
mengubah perilaku hidup bersih dan sehat sebagai terjadi di komunitasnya dan mulai merencanakan
dasar budaya, sehingga tidak ada keinginan dari melakukan sesuatu. Setelah masyarakat dapat berbagi,
masyarakat melakukan swadaya dalam membangun metode mulai dapat diterapkan. Masyarakat secara
fasilitas sanitasi lingkungan seperti MCK umum; masih bersama-sama melakukan analisis terhadap kondisi
kurangnya tenaga fasilitator membantu pemerintah dan masalah masyarakat tersebut.
dalam mewujudkan Indonesia sehat, bebas BABs Dalam konsep komunikasi pembangunan
2014 dan program MDGs 2015; masih minimnya sebagai usaha pemilihan strategi, dan model
media informasi dimanfaatkan masyarakat, seperti komunikasi yang memungkinkan terjadinya
film, poster, dan spanduk disertai program penyebaran perubahan dalam rangka pembangunan. Tujuannya
PHBS sebagai gagasan baru, sehingga diperlukan berusaha menyampaikan, mengkaji, dan menjelaskan
model penyebaran inovasi, strategi komunikasi dan isu, ide, atau gagasan aktual yang berkaitan dengan
pemilihan saluran komunikasi yang tepat agar mudah perubahan menuju pembangunan masyarakat.
mengubah perilaku masyarakat tidak membuang Memberi inspirasi baru dalam penggalian aspirasi,
kotoran sembarangan, karena menimbulkan kreativitas, kepentingan, dan kebutuhan individu,
pencemaran dan sanitasi lingkungan semakin buruk. kelompok dan masyarakat, sehingga membuka jalan
Upaya Perubahan Perilaku Masyarakat Melalui MCK bagi munculnya ide, gagasan, dan inovasi dari tingkat
(Mandi Cuci Kakus) Sebagai Cermin Hidup Bersih akar rumput. Komunikasi pembangunan dipandang
dan Sehat Serta Kondisi Sosial Budaya, di lingkungan sebagai instrumen kunci dalam menggambarkan,
wilayah Kota Serang sebagai Ibukota Propinsi Banten mendorong, dan mengarahkan mempercepat, dan
menjadi prioritas dalam proses penyebaran inovasi mengendalikan setiap perubahan pembangunan,
pola hidup bersih dan sehat sebagai salah satu sasaran sebagai usaha pembebasan dan pencerahan
pembangunan dalam mewujudkan Millineum pembangunan dalam rangka meningkatkan harkat,
Development Goals Health (MDGs). martabat dan menanamkan jiwa kemandirian
masyarakat, sehingga apa pun bentuk dan jenisnya,
aktivitas pembangunan senantiasa mengarah pada
pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh.
Dalam melaksanakan kegiatan komunikasi
pemasaran sosial selalu dimulai dengan promosi

175
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

mengenai sikap atau kepercayaan yang dikaitkan mengadopsi perilaku yang direkomendasikan.
dengan bidang kesehatan. Kajian komunikasi Penyebaran informasi dapat dilakukan melalui tatap
kesehatan masyarakat mengalami banyak perubahan muka maupun bermedia. Aktivitas komunikasi
sangat pesat dan mendasar dari strategi bersifat partial manusia, termasuk komunikasi kesehatan pada semua
menuju strategi komprehensif. Tujuan pokok dari level komunikasi, yakni komunikasi antarpersona,
program komunikasi kesehatan adalah perubahan kelompok, organisasi, publik maupun massa,
perilaku kesehatan masyarakat dalam meningkatkan mempunyai tujuan relatif sama, yaitu: mempengaruhi
derajat kesehatan. Tumbuhnya motivasi di kalangan sikap penerima, misalnya pihak sasaran mengubah
masyarakat, diharapkan upaya-upaya pergerakan persepsi dan sikap sesuai dengan kehendak pengirim
masyarakat menjadi lebih dinamis. informasi.
Secara historis, studi ilmu komunikasi kesehatan Oleh karena itu, diperlukan seorang
terinspirasi oleh gerakan karantina, gerakan kesehatan komunikator sebagai penyampai informasi yang
individu, gerakan meningkatkan ilmu pengetahuan berperan ganda serentak untuk beberapa program,
tentang kebersihan, dan gerakan mengenalkan konsep bukan hanya berperan menyampaikan informasi,
baru kesehatan masyarakat yang mendorong perubahan tetapi juga berperan melakukan isi informasi tersebut.
kesadaran atas masalah kesehatan masyarakat. (Liliweri, Dengan demikian, diperlukan seorang komunikator
2011) Studi komunikasi kesehatan pada dasarnya profesional, seorang fasilitator yang mengerjakan
menghubungkan studi komunikasi dengan kesehatan. semua tugas dan fungsi penyuluh kesehatan, sehingga
Perhatian dunia terhadap tanggung jawab semua dapat mencapai kesuksesan proyek atau program,
untuk kesehatan masyarakat telah digariskan dalam adapun kriterianya sebagai berikut:
pelbagai perjanjian, kesepakatan oleh masyarakat a. Mampu dan terampil sebagai leader dalam
dunia yang sadar bahwa semua bertanggung jawab kebijakan komunikasi kesehatan;
atas kesehatan masyarakat. Sebagai contoh pada tahun b. Mampu merancang strategi dan implementasi
1978 di Alma Alta, seluruh Negara anggota WHO komunikasi;
membuat kesepakatan mengenai pelayanan kesehatan c. Mampu dan terampil memobilisasi dan melatih
primer (primary health care) yang mencakup 8 (delapan) individu atau komunitas dalam masyarakat
unsur pokok bidang kesehatan, yaitu: Penyuluhan berpartisipasi dalam pembuatan keputusan;
kesehatan; Gizi; Sanitasi dasar dan air bersih; KIA, d. Terampil berkomunikasi;
kesehatan Ibu dan anak; Imunisasi terhadap 6 (enam) e. Mampu mengenalkan peluang koordinasi,
penyakit utama: BCG, Difteria, Pertusis, Tetanus, Polio, kerjasama, pembentukan jaringan kerjasama;
dan Campak; Pencegahan dan pengelolaan penyakit f. Memproduksi multimedia atau perlengkapan
endemic; Pengobatan penyakit yang umum dijumpai; audio visual lainnya.
Tersedianya obat esensial. (Sumber: Liliweri, 2011: 64) (Liliweri, 2011)
Sedangkan dalam Buku Pedoman Umum Penyebaran inovasi mengenai pemenuhan
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif kebutuhan masyarakat memerlukan komunikasi yang
Menkes RI, 2011 untuk mengukur keberhasilan dapat mendukung secara optimal, terutama saat ini
pembinaan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam pemerintah sedang berusaha mencapai Millenium
rumah tangga digunakan 10 (sepuluh) indikator, Development Goals (MDGs), sebagai program skala
yaitu: Pertolongan ditolong oleh tenaga kesehatan; prioritas sampai tahun 2015. Kegiatan ini dilakukan
Memberi ASI ekslusif bayi; Menimbang berat badan untuk mendukung tujuan pembangunan kesehatan
balita; Menggunakan air bersih; Mencuci tangan dengan nasional, yakni dengan meningkatkan kesadaran,
air bersih dan sabun; Menggunakan jamban sehat; kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
Memberantas jentik nyamuk; Mengkonsumsi sayur dan orang, agar terwujud derajat kesehatan setinggi-
buah setiap hari; Melakukan aktivitas fisik setiap hari; tingginya dalam mencapai visi Indonesia Sehat.
Tidak merokok di dalam rumah. Bagi Dinas Kesehatan Kota Serang,
Dalam menyebarkan informasi kesehatan mengkomunikasikan pesan kepada khalayak, selain
kepada masyarakat melalui sosialisasi dan kampanye untuk menumbuhkan daya tarik terhadap informasi
kesehatan, agar berupaya berperilaku hidup sehat, tentang pembangunan kesehatan, bagaimana agar
menciptakan kesadaran, mengubah sikap, dan masyarakat memiliki kemauan dan kesadaran berpola
memberikan motivasi kepada individu untuk hidup bersih dan sehat, sehingga mereka mampu

176
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

meningkatkan derajat kesehatannya, juga berusaha pengetahuan, dan perubahan kepercayaan, aspek afektif
mengembangkan citra positif sebagai usaha untuk seperti perasaan atau kesukaan, dan aspek konatif seperti
menciptakan opini favourable ditengah-tengah perilaku dan kecenderungan berperilaku.” Dengan
masyarakat, menguntungkan kedua belah pihak. demikian, khalayak sasaran dalam menerima pesan
Selain itu ada beberapa bentuk komunikasi yang dapat dari komunikator, dapat menentukan sikap untuk
dilakukan di samping komunikasi massa, seperti dapat bertindak, apakah menerima atau menolak pesan-
diuraikan sebagai berikut: pesan mengenai ide-ide atau produk baru yang
Komunikasi antarpersona, yaitu pernyataan disebarluaskan oleh institusi.
manusia yang ditujukan kepada sasaran
tunggal atau dapat disebut juga dengan 3. Pembahasan
kontak antar individu. Komunikasi kelompok
yaitu pernyataan manusia ditujukan kepada 3.1. Adopsi Inovasi Kesehatan dan Kelestarian
kelompok tertentu memperlihatkan struktur Lingkungan
nyata. Sedangkan komunikasi massa yang
telah diuraikan sebelumnya adalah pernyataan Penelitian ini menggunakan pendekatan
manusia yang ditujukan kepada massa melalui model difusi inovasi, yang disampaikan oleh Rogers
media massa. (Rogers, 2003) and Shoemaker, 1987 dalam buku difusi inovasi.
Saluran komunikasi melalui media massa juga tidak
Penyebaran informasi melalui media massa kalah pentingnya yang diasumsikan memiliki efek
dapat dikelompokkan ke dalam media cetak dan berbeda-beda pada titik waktu berlainan, mulai dari
elektronik, bentuk media cetak adalah surat kabar, menimbulkan pengetahuan sampai mempengaruhi
leaflet, spanduk, majalah, pamflet, dan sebagainya, adopsi (penerimaan) atau terjadi penolakan (rejection)
sedangkan bentuk media elektronik adalah televisi, suatu inovasi.
radio, dan sebagainya. Pengertian komunikasi massa Tiga (3) perbedaan utama dalam suatu
secara terperinci diuraikan oleh Devito, 1997 bahwa: proses adopsi melalui sumber media komunikasi,
Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yaitu berhubungan dengan antecedent, process, and
yang ditujukan kepada massa atau khalayak luar consequences. Pertama, variabel antara (antecedent)
biasa luasnya. Ini tidak berarti bahwa khalayak terdiri dari a) Ciri-ciri kepribadian seseorang, seperti
sikapnya terhadap inovasi. b) Ciri-ciri sosialnya,
meliputi seluruh penduduk atau semua orang
seperti luas hubungan seseorang, dan c) kuatnya
membaca atau semua orang menonton televisi,
kebutuhan nyata terhadap inovasi. Semua variabel
agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar ini mempengaruhi proses keputusan inovasi terjadi
dan pada lainnya agar sukar didefinisikan; pada setiap orang. Selain itu, variabel sistem seperti
Kedua, komunikasi massa yang disalurkan oleh norma sistem (tradisional atau modern), toleransi
pemancar audio dan/atau visual. Komunikasi terhadap penyimpangan dan kepaduan komunikasi
massa barangkali akan lebih mudah dan lebih juga mempengaruhi sifat proses keputusan inovasi
logis bila didefinisikan menurut bentuknya, para anggota sistem sosial.
televisi, surat kabar, majalah, film, buku, dan Pada umumnya seseorang cenderung membuka
pita rekaman. diri terhadap ide-ide yang sesuai dengan minat dan
kebutuhan. Sikap kebutuhan ini mungkin timbul
Pengertian di atas menerangkan beberapa ciri ketika mengetahui ada cara-cara baru yang lebih
komunikasi massa yaitu proses komunikasi berlangsung sempurna, yaitu menyadari akan adanya inovasi.
Karena itu, pengetahuan akan adanya inovasi
secara satu arah, artinya umpan balik dari sasaran atau
dapat menimbulkan atau menyebabkan timbulnya
komunikasi bersifat tertunda, antara komunikator
kebutuhan, begitu pula sebaliknya. Beberapa agen
dan komunikan atau antar komunikan tidak saling pembaharu menggunakan pendekatan ini untuk
mengenal, komunikator bersifat melembaga, isi pesan mengadakan pembaharuan dengan cara menimbulkan
disampaikan bersifat umum, media komunikasi kebutuhan kliennya dengan menunjukkan hasil-hasil
digunakan menimbulkan keserempakan. Sedangkan yang diharapkan dari penggunaan inovasi. Dengan
efek pesan diuraikan oleh Rakhmat, 2006 bahwa: adanya pengetahuan tentang inovasi, diharapkan dapat
“Akan menimbulkan perubahan komunikan pada menumbuhkan motivasi untuk mengadopsi, apalagi
aspek kognitif seperti perubahan pendapat, penambahan jika kebutuhan terhadap inovasi tertentu, berkenaan

177
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dengan kebutuhan nyata yang dapat dilihat atau dengan respon atau sikap menyenangkan atau tidak
dirasakan, sehingga dapat merasakan bahwa inovasi menyenangkan, tetapi hasil keputusannya (decision
itu betul-betul dapat membantu memenuhinya. process) apakah konsumen ingin mencoba atau
Adapula kebutuhan bersifat umum, tidak menolak sama sekali penawaran produk inovasi
tertuju pada inovasi tertentu. Kebutuhan ini timbul itu. Oleh karena itu, sangat diperlukan komunikasi
mungkin akibat adanya keinginan untuk taraf terus menerus untuk membantu percepatan proses
hidup lebih tinggi, misalnya sikap positif terhadap adopsi menciptakan keputusan mendukung. Tahap
pembaharuan, dan sebagainya. Tipe kebutuhan umum keputusan ditandai dengan minat untuk mencari
ini biasanya juga membawa pada keselarasan inovasi informasi lebih lanjut tentang inovasi kelestarian
dan melancarkan jalannya tahap-tahap dalam proses lingkungan dan berminat untuk mencoba
keputusan inovasi. Tetapi kebutuhan umum ini tidak melakukan pola hidup bersih dan sehat dengan
otomatis menyebabkan seseorang mencari informasi berperilaku hidup sehat.
tentang suatu inovasi tertentu. 4) Implementation (Pelaksanaan)
Kemudian menurut pengembangan proses Keberhasilan proses adopsi ini dalam kelangkaan
adopsi dari Christ Fill (2002: 44), tahapan-tahapan informasi bidang sales promotion (promosi
proses adopsi (process of adoption) inovasi kesehatan penjualan), maka penerima inovasi harus
dan kelestarian lingkungan dijelaskan sebagai berikut: dapat mengetahui dimana dan bagaimana
1) Knowledge (pengetahuan) cara menggunakan produk/gagasan baru yang
Proses inovasi kelestarian lingkungan terkait ditawarkan secara terbatas. Dalam hal ini diperlukan
dengan pola hidup bersih dan sehat yang diketahui komunikasi untuk menginformasikan secara tepat
oleh khalayak, tetapi mereka memiliki pengetahuan dimana dan kapan mengenai keinginan atau
rendah dan perilaku kurang mendukung tentang pengalaman pihak individu untuk mencoba (demo
inovasi (gagasan atau ide-ide baru). Dalam hal ini, peragaan) tentang produk/gagasan baru yang
diperlukan penyebaran informasi melalui media ditawarkan tersebut. Tahap implementasi ditandai
massa dari lembaga-lembaga (narasumber) tertentu dengan mendapatkan informasi tambahan tentang
dan mendorong publik secara aktif berupaya inovasi, menggunakan inovasi, dan penggunaan
mencari informasi seperti melalui kontak-kontak inovasi berlanjut.
personal. Sedangkan penyebaran informasi bagi 5) Confirmation (konfirmasi)
pihak (public) yang pasif tersebut dapat dilakukan Dalam tahapan ini, suatu inovasi (produk dengan
melalui media massa, dan kelompok tersebut gagasan baru) dapat diterima atau ditolak (accepted
memiliki kebiasaan akan berupaya mencari or rejected) berdasarkan hasil pengalaman pada
informasi pengetahuan melalui saluran-saluran masa percobaan (grace periode). Model perencanaan
komunikasi bentuk lain. Dalam tahap pengetahuan komunikasi menjadi sangat penting dalam perannya
ditandai dengan perolehan informasi tentang menjaga perilaku penerima inovasi dari tanggapan
inovasi; pemahaman pesan-pesan informasi negatif, dan mampu menciptakan dukungan
dan pengetahuan atau keterampilan untuk adopsi publik positif dari keputusan koreksi individu
inovasi secara orisinal, dan artinya menurut McGuire
2) Persuasi (Bujukan) (1992), berkaitan dengan masa pasca konsolidasi
Pihak konsumen menjadi sadar tentang informasi (post-behavioral consolidation). Tahap konfirmasi
inovasi mengenai pola hidup bersih dan sehat ditandai dengan pengakuan tentang keuntungan
untuk suatu pengetahuan terhadap pemecahan mengimplementasikan inovasi, mengintegrasikan
atau dapat mengatasi persoalan tertentu dan inovasi secara berkelanjutan dalam kehidupan
permasalahan potensial. Apalagi ditambah dengan sehari-hari, dan mempromosikan inovasi pada
pengalaman (rekomendasi) pihak lain menjadi orang lain.
sangat penting membujuk individu menerapkan
inovasi (gagasan atau ide-ide baru) yang ditawarkan
melalui informasi iklan tersebut, pada tahap
persuasi/membujuk ditandai dengan rasa suka
terhadap inovasi, mendiskusikan dengan orang lain
tentang inovasi, menerima pesan-pesan inovasi,
membentuk gambaran positif tentang inovasi dan
mendukung perilaku inovatif dari sistem.
3) Decision (Keputusan)
Perilaku khalayak mungkin dapat dikembangkan

178
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

psikologis lainnya yang dapat mengakibatkan


penolakan terhadap inovasi adalah: rasa enggan
karena merasa sudah cukup dengan keadaan
yang sedang berlangsung, tidak mau repot, atau
ketidaktahuan tentang masalah. Pada saat perilaku
sehat dalam menjaga kelestarian dan kesehatan
lingkungan, bagi individu yang memiliki cukup
lama dan diupayakan melakukan perubahan dari
kebiasaan yang sudah mendarah daging, tentu
memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri
dengan informasi baru yang ditawarkan.

b) Hambatan praktis
Hambatan praktis adalah faktor-faktor penolakan
yang lebih bersifat fisik. Untuk memberikan
Sumber: Rogers & Shoemaker, 2003 contoh tentang hambatan praktis, faktor-faktor
berikut ini akan dibahas: 1) waktu, 2) sumber daya,
Setelah pihak yang berupaya mengadakan dan 3) sistem. Ketiga faktor ini sering ditunjukkan
sebuah perubahan, penolakan atau hambatan akan untuk mencegah atau memperlambat perubahan
sering ditemui. Orang-orang tertentu dari dalam dalam organisasi dan sistem sosial. Ini mungkin
ataupun dari luar sistem akan tidak menyukai, mengindikasikan adanya perhatian khusus pada
melakukan sesuatu berlawanan, sabotase atau keahlian praktis dan metode-metode kegunaan
mencoba mencegah upaya untuk mengubah praktek praktis langsung. Semakin praktis sifat inovasi, akan
yang berlaku. Penolakan ini mungkin ditunjukkan semakin mudah orang meminta penjelasan tentang
secara terbuka dan aktif atau secara tersembunyi dan penolakan praktis. Selain itu, tidak cukupnya
pasif. Alasan mengapa menolak perubahan walaupun sumber daya ekonomi, teknis dan material
kenyataannya kurang relevan, membosankan, sehingga sering disebutkan. Dalam mengimplementasikan
dibutuhkan sebuah inovasi. perubahan, faktor waktu sering kurang
Fenomena ini sering disebut penolakan diperhitungkan. Segala sesuatu memerlukan
terhadap perubahan. Banyak upaya telah dilakukan waktu. Oleh karena itu, sangat penting untuk
untuk menggambarkan, mengkategorisasikan dan mengalokasikan banyak waktu bila membuat
menjelaskan fenomena penolakan ini. Ada empat (4) perencanaan inovasi. Pengalaman menunjukkan
macam kategori hambatan dalam konteks inovasi. bahwa masalah yang tidak diharapkan, mungkin
Keempat (4) kategori tersebut adalah: a) hambatan tidak dapat diperkirakan pada tahap perencanaan,
psikologis; b) hambatan praktis; c) hambatan nilai- kemungkinan akan terjadi. Kedua, masalah
nilai, dan d) hambatan kekuasaan, seperti dapat pada bidang keahlian dan sumber daya ekonomi
diuraikan masing-masing esensi hambatan tersebut, sebagai contoh tentang hambatan praktis. Dalam
yaitu: perencanaan dan implementasi inovasi, tingkat
pengetahuan dan jumlah dana yang tersedia harus
a) Hambatan psikologis dipertimbangkan. Ini berlaku terutama jika sesuatu
Hambatan-hambatan ini ditemukan bila kondisi yang sangat berbeda dari praktek di masa lalu akan
psikologis individu menjadi faktor penolakan. dilaksanakan. Kenyataan menunjukkan bahwa
Hambatan psikologis telah dan masih merupakan dana sangat dibutuhkan, khususnya pada awal
kerangka kunci untuk memahami apa yang terjadi dan selama masa penyebarluasan gagasan inovasi.
bila orang dan sistem melakukan penolakan Media informasi dan tindak lanjutnya sering
terhadap upaya perubahan. Gambaran jenis dibutuhkan selama fase penyebarluasan gagasan
hambatan ini dengan memilih satu faktor sebagai inovasi.
contoh dimensi kepercayaan/ keamanan versus Dalam kaitan ini penting untuk dikemukakan
ketidakpercayaan/ketidakamanan karena faktor ini bahwa dana saja tidak cukup untuk melakukan
sebagai unsur inovasi sangat penting. Faktor-faktor perubahan. Sumber daya keahlian seperti

179
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

pengetahuan dan keterampilan orang-orang dan pelaksanaan secara kolektif adalah kunci
dilibatkan dalam upaya inovasi merupakan faktor utama;
yang tidak kalah pentingnya. Jelaslah bahwa 3) Solidaritas masyarakat (laki-laki-perempuan,
kurangnya sumber tertentu dapat dengan mudah kaya-miskin) sangat terlihat dalam pendekatan
menjadi hambatan. ini;
4) Semua dibuat oleh masyarakat, tidak ada ikut
c) Hambatan kekuasaan dan nilai campur pihak luar, biasanya akan muncul
Hambatan nilai melibatkan kenyataan bahwa suatu natural ledder.
inovasi mungkin selaras dengan nilai-nilai, norma-
norma dan tradisi-tradisi yang dianut orang-orang Dalam melakukan berbagai upaya perubahan
tertentu, tetapi mungkin bertentangan dengan perilaku masyarakat menuju kehidupan yang lebih
nilai-nilai dianut sejumlah orang lain. Jika inovasi sehat, berbagai perbaikan sistem pendekatan terus
berlawanan dengan nilai-nilai sebagian masyarakat, dilakukan, seperti Sistem Drive menjadi Community
maka bentrokan nilai akan terjadi dan penolakan Led Process Approach dengan mengurai beberapa
terhadap inovasi pun muncul. Apakah berbicara keuntungan dan kelemahan pola lama dan baru,
tentang penolakan terhadap perubahan atau nilai- antara lain:
nilai dan pendapat berbeda, dalam banyak kasus Kriteria input luar Sistem Target Drive CLTS Pemberdayaan masyarakat,
masyarakat Subsidi benda untuk jamban muncul inovasi lain dari masyarakat
tergantung pada definisi yang digunakan. Banyak (model ditentukan)
Cakupan Sebagian Menyeluruh
inovator telah mengalami konflik jelas dengan Indikator keberhasilan Menghitung jamban Tidak ada lagi kebiasaan BAB di
sembarang tempat
orang lain, tetapi setelah dieksplorasi lebih jauh, Bahan yang digunakan Semen, porslein, batu, dll Bambu, kayu, dll
Biaya Rp 500.000,- s.d. Rp 1.000.000,- Relatif lebih murah
terdapat kesepahaman yang dapat dibentuk antara per model
Pemanfaatan Yang punya uang Masyarakat sangat miskin
innovator dan adopter. Waktu yang dibutuhkan Sesuai target proyek Ditentukan masyarakat
Motivasi utama Subsidi/bantuan Harga diri
Model penyebaran Oleh organisasi luar/formal Oleh masyarakat melalui hubungan
persaudaraan, perkawanan, dan lain-lain
3.2. Metode yang Digunakan Keberlanjutan Sulit untuk dipastikan Dipastikan masyarakat
Dalam menerapkan pembangunan kesehatan Sanksi bila melakukan
BAB sembarangan
Tidak ada Disepakati masyarakat, contoh: India 20
rupee (10 rupee untuk pengelolaan dan
lingkungan masyarakat, komunikasi partisipatoris 10 rupee untuk menentukan pelaku open
defection)
(Hamijoyo, 2005) menjadi pendekatan yang efektif Tipe monitoring Oleh proyek Oleh masyarakat (bias harian, bulanan,
mingguan)
dilakukan, mengingat dalam konteks ini proses
humanis dengan menempatkan individu sebagai aktor Dalam CLTS sebagai pendekatan untuk
aktif merespon setiap stimulus yang muncul dalam melakukan perubahan perilaku masyarakat, terdapat 3
lingkungan yang menjadi medan kehidupannya, (tiga) pilar PRA (Participatory Rural Appraisal), seperti
agar lebih berdaya, lebih produktif, dan dapat dapat digambarkan sebagai berikut:
meningkatkan kesejahteraan hidupnya salah satu
model yang efektif diterapkan diantaranya CLTS
(Community Led Total Sanitation), dengan beberapa Personal

prinsip-prinsip CLTS, adalah:


1) Program dilaksanakan tanpa memberikan subsidi Perubahan perilaku
Dan kebiasaan
kepada masyarakat;
2) Tidak menggurui, tidak memaksa, dan tidak
mempromosikan jamban;
Metode Berbagi
3) Masyarakat sebagai pemimpin;
4) Totalitas, seluruh komponen masyarakat terlibat
dalam analisis permasalahan pelaksanaan, serta Profesional Institusional
pemanfaatan dan pemeliharaan.
Community Led tidak hanya berkaitan dengan
sanitasi, tetapi juga dapat meliputi hal lain, yaitu 3 (tiga) pilar utama dalam PRA sebagai basis
pertanian dan pendidikan, dan lain-lain, yang penting CLTS, yaitu: Attitude and behaviour change (perubahan
adalah: perilaku dan kebiasaan), sharing (berbagi), dan method
1) Inisiatif masyarakat; (metode). Ketiganya merupakan pilar utama yang
2) Total atau keseluruhan, keputusan masyarakat harus diperhatikan dalam pendekatan CLTS, namun

180
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dari ketiganya yang paling penting adalah perubahan tertinggi adalah sebagai berikut:
perilaku dan kebiasaan, jika perilaku dan kebiasaan 1) Masyarakat hanya menerima informasi,
tidak berubah, maka tidak akan pernah mencapai keterlibatan masyarakat hanya sampai diberi
tahap sharing dan sangat sulit menerapkan metode. informasi (misalnya melalui pengumuman) dan
Perilaku dan kebiasaan dimaksud dan harus bagaimana informasi itu diberikan ditentukan
berubah adalah fasilitator, perilaku dan kebiasaan yang oleh pemberi informasi (pihak tertentu);
2) Masyarakat mulai diajak berunding, pada level
harus diubah, diantaranya:
ini sudah ada komunikasi dua arah, dimana
1) Pandangan bahwa ada kelompok yang berada di
masyarakat mulai diajak untuk diskusi atau
tingkat atas (upper) dan kelompok yang berada di berunding. Dalam tahap ini meskipun sudah
tingkat bawah (lower). Cara pandang upper lower dilibatkan dalam perundingan, pembuat
harus diubah menjadi pembelajaran bersama, keputusan adalah orang luar atau orang-orang
bahkan menempatkan masyarakat sebagai guru, tertentu;
karena masyarakat sendiri paling tahu apa yang 3) Membuat keputusan secara bersama-sama antara
terjadi dalam masyarakat; masyarakat dan pihak luar;
2) Cara pikir bahwa datang bukan untuk memberi 4) Masyarakat mulai mendapatkan wewenang atas
sesuatu, tetapi menolong masyarakat menemukan control sumber daya dan keputusan.
sesuatu;
3) Bahasa tubuh atau gesture, sangat berkaitan Dari keempat tingkat partisipasi tersebut, yang
dengan pandangan upper lower, bahasa tubuh diperlukan dalam CLTS adalah tingkat partisipasi
tertinggi dimana masyarakat tidak hanya diberi
yang menunjukkan bahwa seorang fasilitator
informasi, tidak hanya diajak berunding, tetapi sudah
mempunyai pengetahuan atau keterampilan yang
terlibat dalam proses pembuatan keputusan, bahkan
lebih dibandingkan masyarakat harus dihindari. sudah mendapatkan wewenang atas control sumber
daya masyarakat itu sendiri terhadap keputusan dibuat.
Perubahan perilaku dan kebiasaan yang Dalam prinsip community led telah disebutkan bahwa
dilakukan terhadap masyarakat harus total, ‘keputusan dan tindakan bersama dari masyarakat
didalamnya meliputi: Perilaku personal atau individu, sendiri merupakan kunci utama.
Perilaku institusional atau kelembagaan, dan Perilaku Masyarakat setempat, terutama yang berada
profesional atau yang berkaitan dengan profesi. Ketika di daerah kumuh dijadikan sebagai sumber informasi
perilaku dan kebiasaan (termasuk cara pikir dan untuk memperoleh data yang diperlukan, meliputi
bahasa tubuh) dari fasilitator telah berubah, maka kebiasaan memenuhi kebutuhan MCK, khususnya
sharing akan segera dimulai. Masyarakat akan merasa BAB, dengan membangkitkan rasa jijik, rasa jera, dan
bebas untuk mengatakan tentang apa yang terjadi di berusaha selalu menjaga agar udara dan lingkungan
komunitasnya dan mulai merencanakan melakukan selalu bersih dan sehat. Selain itu melibatkan tokoh-
sesuatu. Setelah masyarakat dapat berbagi, metode tokoh masyarakat dan beberapa para ahli yang
mulai dapat diterapkan. Masyarakat secara bersama- berkecimpung dan ikut memperhatikan kelestarian
sama melakukan analisis terhadap kondisi dan masalah lingkungan sebagai dampak ulah manusia, melalui
masyarakat tersebut. kegiatan Focus Group Discussion (FGD) agar
Dalam CLTS, fasilitator tidak melakukan diperoleh data akurat terkait penyelesaian persoalan
solusi. Namun ketika metode telah diterapkan (proses yang sangat mendasar ini.
pemicu telah dilakukan), masyarakat terpicu, sehingga Perlu adanya perubahan pendekatan dari
diantaranya memiliki keinginan untuk berubah program terdahulu menjadi kecenderungan saat ini,
tetapi masih ada kendala, misalnya kendala teknis, termasuk yang digunakan dalam CLTS, yaitu:
ekonomi, budaya, dan lain-lain, maka fasilitator
Program terdahulu (Biasa Target Oriented) Kecenderungan saat ini
mulai memotivasi untuk mencapai perubahan lebih Perkembangan jumlah sarana Perubahan perilaku dan kesehatan
baik, misalnya dengan cara memberikan alternatif Subsidi Solidaritas social
pemecahan masalah tersebut, mengenai usaha Model-model sarana disarankan pihak luar Model-model sarana digagas dan
dikembangkan masyarakat
atau alternatif yang digunakan, semuanya harus Sasaran utama adalah kepala keluarga Sasaran utama adalah masyarakat secara
dikembalikan kepada masyarakat. utuh
Dalam pendekatan CLTS dan pendekatan Top down Bottom up
Fokus pada jumlah jamban Fokus pada berhentinya BAB di
lainnya, partisipasi atau keterlibatan masyarakat sembarang tempat
merupakan hal yang mutlak diperlukan. Tingkatan Pendekatannya bersifat blue print Pendekatan lebih fleksibel
pastisipasi masyarakat, mulai terendah sampai

181
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Pendekatan CLTS muncul berawal dari sebuah untuk membuatnya. Pemikiran ini sedikit banyak
participatory impact assessment yang dilakukan pada menghambat animo masyarakat untuk membangun
tahun 1999 terhadap program air bersih dan sanitasi jamban, karena alasan ekonomi dan lainnya, sehingga
yang telah dijalankan selama 10 tahun disponsori kebiasaan masyarakat membuang air sembarangan
oleh Water Aid, sebuah lembaga swadaya masyarakat masih tetap berlanjut. Pada prinsipnya sebuah sarana
Internasional, menghasilkan dua rekomendasi utama. sanitasi terbagi menjadi tiga (3) kelompok berdasarkan
Salah satu rekomendasi tersebut mengembangkan letak konstruksi dan kegunaannya, yaitu:
sebuah strategi secara perlahan-lahan mencabut subsidi Pertama, bangunan tanah berfungsi sebagai
untuk pembangunan toilet. Ciri utama pendekatan tempat pembuangan tinja. Fungsi bangunan
ini adalah tidak adanya subsidi infrastruktur (jamban bawah tanah adalah melokalisasi tinja dan
keluarga), dan masyarakat tidak menetapkan blue mengubahnya menjadi lumpur stabil. Kedua,
print jamban yang dibangun masyarakat. Pada bangunan permukaan tanah (landasan),
dasarnya CLTS adalah pemerdayaan dan tidak bangunan di permukaan ini erat kaitannya
membicarakan masalah subsidi, artinya masyarakat dengan keamanan saat orang tersebut
yang dijadikan guru tidak memberikan subsidi sama membuang hajat. Aman dalam arti aman
sekali. Implementasinya lebih kepada pemicuan dari terperosok ke lubang kotoran, aman saat
setelah sebelumnya dilakukan analisis partisipatif oleh membuang hajat (malam hari/saat hujan/aman
masyarakat, diantaranya: Perasaan jijik, perasaan malu digunakan orang jompo). Ketiga, bangunan
dan kaitannya dengan privacy seseorang, perasaan dinding. Bangunan dinding penghalang
takut sakit, perasaan takut berdosa, perasaan tidak erat kaitannya dengan faktor kenyamanan,
mampu dan kaitannya dengan kemiskinan. Berikut psikologis, dan estetika.
ini adalah elemen-elemen yang harus dipicu, dan Jamban adalah bagian bangunan landasan yang
alat-alat PRA yang digunakan untuk pemicuan factor- dipasang di muka tanah untuk buang air besar manusia.
faktor tersebut: Dalam program CLTS juga disampaikan beberapa
Hal-hal yang Alat yang digunakan alternatif jenis jamban yang dapat disesuaikan dengan
harus dipicu
Rasa jijik Transect walk situasi dan kondisi masyarakat. Beberapa jenis jamban
Demo air yang mengandung tinja, untuk digunakan cuci muka, kumur-kumur,
sakit gigi, cuci piring, cuci pakaian, cuci makanan/beras, dan lain-lain.
yang dapat diuraikan sebagai berikut:
Rasa malu Transect walk Uraian Cemplung Plengsengan Leher Angsa
FGD (terutama untuk perempuan) Bentuk bangunan sangat Tidak terdapat air dalam Terdapat air di dalam
Rasa sakit FGD sederhana, hanya berupa kloset, tetapi permukaan kloset
lubang yang menyalurkan kloset dengan kemiringan
Perhitungan jumlah tinja, pemetaan rumah warga terkena diare dengan tinja ke dalam tanah tertentu dengan permukaan
dukungan data puskesmas, alur kontaminasi. halus
Aspek agama Mengutip hadist atau pendapat-pendapat para ahli agama yang relevan dengan
perilaku manusia dilarang karena merugikan manusia itu sendiri Dapat menggunakan Dapat dibuat dengan satuan Hanya dapat dibeli di toko
Konstruksi
material setempat yang ada tanpa membutuhkan cetakan
Privacy FGD (terutama dengan perempuan) seperti batu, kayu, dan lain- atau dibuat dalam jumlah
Kemiskinan Membandingkan kondisi di desa/dusun yang bersangkuta dengan masyarakat lain. banyak
termiskin, seperti di Bangladesh atau India. Tidak permanen, umur
bangunan lebih pendek
dibandingkan jenis
bangunan lain
Hanya menyalurkan tinja ke Kemiringan tersebut
Air berfungsi untuk
Sedangkan untuk menentukan keberhasilan dalam tanah berguna, jatuhan tinja tidak
langsung jatuh ke bawah
menahan gas dari bawah,
sehingga bau yang
melalui kloset ditimbulkan tinja
pendekatan ini (dapat diterapkan atau tidak), sangat berkurang dan terhindar
Fungsi dari lalat
tergantung pada masyarakat. Adapun Sanitation Ladder Lubang tinja terlihat dari Bau yang ditimbulkan tidak Media air dapat dilihat
atas langsung ke atas, karena sebagai ciri kebersihan atau
atau tangga sanitasi merupakan tahap perkembangan terhalang media miring berfungsi tidaknya kloset
Lubang tinja tidak serta
sarana sanitasi yang digunakan masyarakat, dari merta terlihat dari atas
Bisa digunakan di daerah Terkadang diperlukan air Membutuhkan cukup
sangat sederhana sampai sanitasi yang sangat dilihat Kondisi
yang kurang air, karena pembilasan untuk media banyak air untuk
kloset jenis ini tidak butuh miring pembilasan
dari aspek kesehatan, keamanan, dan kenyamanan air pembilasan
Syarat Sebaiknya pada lubang Sebaiknya pada lubang Penutup hanya digunakan
bagi penggunanya. Dalam CLTS, masyarakat tidak disediakan penutup yang
mudah untuk diangkat/
disediakan penutup yang
mudah untuk diangkat/
untuk menjaga kebersihan,
misalnya kloset berada di
diminta atau disuruh untuk membuat sarana sanitasi, dipindahkan
bergagang)
(utup dipindahkan
berpegang)
(tutup bawah pohon, hingga daun
berguguran atau hewan
tetapi hanya mengubah perilaku sanitasi masyarakat. seperti ayam, itik, dsb.

Namun, tahap selanjutnya, ketika masyarakat


mengubah perilaku BAB-nya, sarana sanitasi menjadi 4. Simpulan
tidak terpisahkan. Seringkali pemikiran masyarakat Bila sedikit cermat memperhatikan wabah
akan sarana sanitasi adalah sebuah bangunan penyakit di wilayah Kota Serang, maka penyebab
kokoh, permanen, dan membutuhkan biaya besar utama dari percepatan penyebaran wabah penyakit

182
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

disebabkan buruknya kualitas sanitasi lingkungan Daftar Pustaka


hidup. Tidak perlu jauh sampai harus mencermati
pola hidup masyarakat tradisional (pedesaan), Anwar, Arifin. 1986. Strategi Komunikasi. Armico,
pada masyarakat perkotaan pun masih banyak Bandung.
membuang kotoran manusia di sembarang Ajzen, I. 1988. Attitudes, Personality, and Behavior,
tempat, atau dalam istilah masyarakat Banten pada Milton Keynes: Open University Press.
umumnya disebut dolbon (modol di kebon). Bird. M.J. 1996. Entrepreneurial Behavior. Singapore:
Proses pengadopsian program Irwin Mc Graw Hill
pembangunan kesehatan PHBS sebagai salah Brent D. Ruben and Lea P. Stewart. 2006.
satu inovasi, diperlukan strategi pemberdayaan Communication and Human Behavior. Boston:
masyarakat melalui PHBS berorientasi pada nilai- Pearson.
nilai sosial budaya yang hidup dan berkembang, Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia
dengan mengartikan bahwa proses pembangunan (Kuliah Dasar, Edisi Kelima), Alih Bahasa oleh:
kesehatan ini tidak saja menumbuhkan dan Agus Maulana, Penerbit Profesional Book,
mengembangkan nilai tambah ekonomis, tetapi Jakarta.
juga nilai tambah sosial secara adil (equity) dan Everett M. Rogers & F. Floyd Shoemaker 1987.
setara (equality), serta partisipasi sebagai upaya Communication of Innovation. The Free Press.
pengembangan kapasitas manusia dan masyarakat The USA.
berdasarkan spektrum helping people to help Foy, Nancy. 1994. Empowering People at Work; Grower
themselves, baik individu, kelompok, maupun Publishing Company, London
orang sebagai kekuatan civil society. Hanafi, Abdillah, 1987. Memasyarakatkan Ide-ide
Untuk melaksanakan kegiatan komunikasi Baru. Usaha Nasional Surabaya, Indonesia.
pemasaran sosial melalui komunikasi pembangunan Kriyantono, Rahmat. 2006. Riset Komunikasi.
kesehatan masyarakat menuju lingkungan lestari, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
selalu dimulai dengan promosi mengenai sikap Lowe, Philip. 1995. Empowering Individuals. McGraw-
atau kepercayaan yang dikaitkan dengan bidang Hill Inc, London
kesehatan berpola hidup bersih dan sehat. Tujuan Nasikun, 1984. Sistem Sosial Budaya. PT Raja
pokok dari program komunikasi kesehatan adalah Grafindo Persada, Jakarta
perubahan perilaku kesehatan masyarakat dalam Pace, R. Wayne, et.al. 2002. Komunikasi Organisasi,
meningkatkan derajat kesehatan. Tumbuhnya Strategi meningkatkan kinerja perusahaan. PT
motivasi di kalangan masyarakat, diharapkan Rosda Karya, Bandung.
upaya-upaya pergerakan masyarakat menjadi lebih Rogers, Everett M. dan Kincaid D.L, Communication
dinamis. Networts Toward a New Paradigm For Research,
Dalam menerapkan pembangunan New York: The Free Press, 1981, hal. 134
kesehatan lingkungan masyarakat, komunikasi Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya
partisipatoris (Hamijoyo, 2005) menjadi Indonesia Suatu Pengantar. Ghalia Indonesia,
pendekatan yang efektif dilakukan, mengingat Bogor.
dalam konteks ini proses humanis dengan Wursanto, Ig. 2003. Dasar-Dasar Ilmu
menempatkan individu sebagai aktor aktif Komunikasi. Andi Offset, Jogjakarta.
merespon setiap stimulus yang muncul dalam
lingkungan yang menjadi medan kehidupannya, Sumber Lain:
agar lebih berdaya, lebih produktif, dan dapat Buku Putih Serang (BPS) Bapeda, Kota Serang 2011.
meningkatkan kesejahteraan hidupnya, salah Daoed Joesoef, Alumnus Universite Pluradisciplinaires
satu model yang efektif diterapkan diantaranya Pantheon-Sorbonne, Kompas, 30 April 2012.
CLTS (Community Led Total Sanitation), dengan Pembangunan Pendekatan Budaya (Artikel).
berbagai prinsip dan beberapa langkah efektif Jurnal Penelitian LPPM Untirta, Serang, 2011.
mencapai tujuan pelaksanaan program, dengan Jurnal Tridarma Kopertis Wilayah IV, Bandung, 2011
analisis pendekatan teori difusi inovasi. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1114/
MENKES/SK/VIII/2005 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah,

183
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Departemen Kesehatan RI-Pusat Promosi


Kesehatan, 2005.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1193/
MENKES/SK/X/2004 tentang Kebijakan
Nasional Promosi Kesehatan, Departemen
Kesehatan RI-Pusat Promosi Kesehatan, 2005.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 585/MENKES/
SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan
Promosi Kesehatan di Puskesmas, Departemen
Kesehatan RI-Pusat Promosi Kesehatan, 2008.
Mediator Jurnal Komunikasi Vol 9 No. 1 Juni 2008
status terakreditasi
Pedoman CLTS Kementerian Kesehatan RI

184
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

City Branding Kota Serang melalui Konsep Sister City, Mungkinkah?


Rd. Nia Kania Kurniawati11*)

Abstrak

Di sektor publik, diakui atau tidak, dengan penerapan otonomi daerah serta meluasnya trend globalisasi saat ini,
peluang daya tarik daerah pun harus saling berebut satu sama lain. Antara lain dalam hal atensi, keterbukaan pasar,
peningkatan mobilitas investasi dan bisnis, turis, tempat tinggal, tenaga kerja terampil, dan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan lainnya. Dampak persaingan tersebut meyakinkan pembuat kebijakan dan ahli komunikasi untuk segera
menciptakan tantangan yang cukup besar serta peluang baru untuk menarik hal-hal tersebut ke daerah mereka.
Branding adalah sebuah alat yang dapat meningkatkan kemampuan penciptaan nilai dalam menjawab tantangan
dan membantu untuk mencapai tujuan strategis tersebut. Sebuah merek kota adalah janji tentang nilai dan sebuah
janji yang harus ditepati. Oleh karena itu sebuah daerah pun membutuhkan merk yang kuat. Secara definisi, City
Brand adalah indentitas, simbol, logo, atau merk yang melekat pada suatu daerah. Pemda beserta ahli komunikasi
sedianya berkerjasama membangun merk untuk daerahnya, tentu yang sesuai dengan potensi maupun positioning
yang menjadi target daerah tersebut. Banyak keuntungan yang akan diperoleh jika suatu daerah melakukan City
Branding. Adapun Serang merupakan kota yang baru menggeliat dan tiba-tiba harus berkutat dalam persaingan
di era ini. Dengan menggunakan komunikasi internasional, Kota Serang diharapkan melakukan haluan aktivtas
brandingnya melalui konsep sister city. Dengan penambahan konsep sister city, untuk ke depan Serang akan dikenal
luas disertai dengan persepsi yang baik; dianggap sesuai untuk tujuan-tujuan khusus; dianggap tepat untuk tempat
investasi, tujuan wisata, tujuan tempat tinggal, dan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dan terakhir dipersepsikan
sebagai tempat dengan kemakmuran dan keamanan yang terukur tinggi.

Kata Kunci: Komunikasi Internasional, City Brand, Sister City.

I. Pendahuluan Branding adalah sebuah alat yang dapat meningkatkan


Kota dan daerah perkotaan bersaing dengan kemampuan penciptaan nilai dari tempat itu, dan
tempat lain untuk perhatian, investasi, pengunjung, membantu untuk mencapai tujuan strategis itu.
pembeli, kompetensi, kegiatan, dan sejenisnya.
Globalisasi yang dipercepat dan diintensifkan telah 2. Kajian Pustaka
menyebabkan situasi di mana kompetisi utama tidak 2.1. Komunikasi Internasional
lagi dengan kota di kawasan yang sama, tetapi di mana Komunikasi internasional adalah bidang
pesaing adalah tempat di belahan dunia lain. Dan kajian dalam wilayah ilmu komunikasi yang semakin
persaingan global ini tidak lagi terbatas pada ibukota menarik banyak perhatian. Salah satu faktor utama
dan kota-kota besar lainnya; tapi sekarang langsung yang mempengaruhi rangkaian bidang kajian ini
mempengaruhi semua kota dan lokus konsentrasi adalah gejala globalisasi. Dimana sebuah sistem
permukiman perkotaan. Di sektor publik, diakui yang masing-masing bagiannya kini mempunyai
atau tidak, dengan penerapan otonomi daerah serta keterkaitan satu sama lain, antara lain begitu pesatnya
meluasnya trend globalisasi saat ini, peluang daya tarik pertumbuhan teknologi komunikasi modern. Bicara
daerah pun harus saling berebut satu sama lain. Antara mengenai komunikasi internasional bukanlah semata-
lain dalam hal atensi, keterbukaan pasar, peningkatan mata bayangan tentang hubungan antarsatu negara
mobilitas investasi dan bisnis, turis, tempat tinggal, dengan satu negara lainnya, tapi yang justru lebih
tenaga kerja terampil, dan pelaksanaan kegiatan- dominan adalah hubungan antarbanyak faktor dari
kegiatan lainnya. banyak negara.
Negara, kota dan tujuan wisata semakin Untuk lebih mengefektifkan komunikasi maka
bersaing dalam upaya untuk menarik wisatawan, diperlukan suatu strategi, dimana untuk mencapai
penduduk baru, bisnis dan investasi ke daerah tujuan tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan yang
mereka. Globalisasi persaingan, peningkatan mobilitas hanya menunjukkan arah tetapi harus menunjukkan
investasi dan tenaga kerja terampil, keterbukaan pasar, bagaimana taktik operasionalnya. Oleh karena itu
dampak perubahan teknologi serta pasar pariwisata strategi komunikasi baik secara makro (planned
mengubah konsumen untuk menciptakan tantangan multimedia strategy) maupun secara mikro (single
yang cukup besar serta peluang menarik untuk tempat. communication medium strategy) mempunyai fungsi
ganda :
1 *) Dosen di Program Studi Ilmu Komunikasi UNTIRTA, Banten.

185
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

1. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat pencapaian tujuan Hubungan internasional


informatif, persuasif, dan instruktif secara dengan meningkatkan kerja sama internasional
sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil serta menghindari terjadinya konflik atau
yang optimal. kesalahpahaman baik antara pemerintah dengan
2. Menjembatani ”kesenjangan budaya” (cultural gap) pemerintah (G to G) ataupun antara penduduk
akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan dengan penduduk (P to P).
dioperasionalkannya media yang begitu ampuh, 3. Merupakan teknik untuk mendukung pelaksanaan
yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai politik luar negeri bagi masing-masing negara atau
budaya. untuk memperjuangkan pencapaian kepentingan-
Dengan demikian diperlukan suatu strategi kepentingannya di negara-negara lain.
pula dalam komunikasi internasional dimana ketika Komunikasi internasional dapat dipelajari dari empat
kelompok-kelompok masyarakat dunia bergerak perspektif: diplomatik, jurnalistik, propagandistik dan
keluar dari lingkungan asalnya untuk menjelajahi bisnis.
wilayah lain yang sebelumnya tak pernah dikenalnya.
Komunikasi Internasional merupakan proses 1. Perspektif Diplomatik
komunikasi yang berlangsung atau dilakukan Lazim dilakukan secara interpersonal atau
komunikator yang mewakili suatu negara atau kelompok kecil (small group) lewat jalur diplomatik;
bangsa untuk menyampaikan pesan-pesan yang komunikasi langsung antara pejabat tinggi negara
berkaitan dengan berbagai kepentingan negara atau untuk bekerjasama atau menyelesaikan konflik,
masyarakat di negaranya kepada komunikan yang memelihara hubungan bilateral atau multilateral,
mewakili negara lain dengan tujuan untuk memberi memperkuat posisi tawar, ataupun meningkatkan
tahu atau sebaliknya untuk mengetahui sesuatu reputasi. Dilakukan pada konferensi pers, pertemuan
untuk mempengaruhi orang lain untuk bertindak. politik, atau jamuan makan malam.
Kegiatan atau ruang lingkupnya meliputi kegiatan
menumbuhkan, memelihara, atau meningkatkan citra 2. Perspektif Jurnalistik
serta memperoleh dukungan yang lebih luas terhadap Dilakukan melalui saluran media massa.
program, kondisi atau kegiatan tertentu. Singkatnya, Karena arus informasi didominasi negara maju, ada
komunikasi internasional adalah komunikasi dimana penilaian komunikasi internasional dalam perspektif
interaksi dan ruang lingkupnya bersifat lintas negara ini didominasi negara maju, juga dijadikan negara
serta berlangsung di antara orang-orang yang berbeda maju sebagai alat kontrol terhadap kekuatan sosial
kebangsaan. yang dikendalikan kekuatan politik dalam percaturan
Berbagai kunjungan kenegaraan, wisata, politik internasional. Penguasa arus informasi menjadi
keikutsertaan dalam konferensi, events dan kesenian gatekeeper yang mengontrol arus komunikasi. Jalur
merupakan kegiatan komunikasi internasional. Jadi, jurnalistik ini jug sering digunakan untuk tujuan
berbagai kegiatan untuk saling mengenal lebih dekat propaganda dengan tujuan mengubah kebijakan dan
atau memperkenal diri (negara, bangsa, kelompok, kepentingan suatu negara atau memperlemah posisi
organisasi, perusahaan) merupakan bagian dari negara lawan.
komunikasi internasional.
Adapun tiga kriteria yang membedakan komunikasi 3. Perspektif Propaganda.
internasional dengan bentuk komunikasi lainnya: Umumnya dilakukan melalui media massa,
1. Jenis isu, pesannya bersifat global. ditujukan untuk menanamkan gagasan ke dalam
2. Komunikator dan komunikannya berbeda benak masyarakat negara lain dan dipacu sedemikian
kebangsaan. kuat agar mempengaruhi pemikiran, perasaan, serta
3. Saluran media yang digunakan bersifat tindakan; perolehan atau perluasan dukungan,
internasional. pertajam atau pengubahan sikap dan cara pandang
Fungsi Komunikasi Internasional: terhadap suatu gagasan atau peristiwa atau kebijakan
1. Mendinamisasikan hubungan internasional luar negeri tertentu. Propaganda merupakan instrumen
yang terjalin antara dua negara atau lebih serta terampuh untuk memberikan pengaruh.
hubungan diberbagai bidang antara kelompok-
kelompok masyarakat yang berbeda negara atau 4. Perspektif Bisnis
berbeda kebangsaan (kewarganegaraan). Komunikasi internasional berlangsung untuk
2. Membantu atau menunjang upaya-upaya kepentingan bisnis, termasuk juga untuk kepentingan

186
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

memajukan pariwisata. Jadi kegiatan komunikasi taktikdimana para diplomat sangat sadar akan ruang
internasional menyangkut promosi bisnis serta lingkup dan guna diplomasi. Mereka tahu bahwa
produk yang berupaya merangkul baik pemerintah diplomasi harus menentukan tujuannya, dengan
maupun pihak swasta negara lain untuk melakukan memperhitungkan power yang benar-benar ada dan
transaksi-transaksi bisnis (perdagangan, investasi, potensial bagi pencapaian tujuan-tujuan itu.
travel, turisme, dsb) Untuk memperoleh tujuan-tujuan yang lebih
besar, negara-negara itu kadang-kadang menggunakan
2.2. Pendekatan Komunikasi Internasional ancaman atau bahkan penggunaan kekuatan yang
Dalam perkembangannya, komunikasi sesungguhnya. Akan tetapi hal ini jarang menjadi
internasional dilandasi oleh empat pendekatan ancaman nyata bagi substansi nasional suatu negara.
(Mowlana, 1986) antara lain : Biasanya mereka bisa mencapai kompromi persetujuan
1. Pendekatan Idealistic – Humanistic yang pada hal-hal yang sangat menonjol,
menggolongkan komunikasi internasional sebagai Diplomasi tradisional atau Diplomasi Lama
cara atau alat untuk menyatukan bangsa-bangsa dengan demikian mencirikan semangat kompromi.
di dunia, dan sebagai kekuatan untuk membantu J.G Stoessinger menyatakan ciri khas diplomasi lama
organisasi internasional dalam melaksanakan adalah aturan quid pro qu.
pelayanan mereka terhadap komunitas dunia. Setelah Perang Dunia I beberapa perubahan
Dalam pendekatan ini komunikasi internasional besar terjadi pada cara-cara dan sarana diplomasi.
dilihat sebagai sarana bagi upaya peningkatan Woodrow Wilson, sebagaimana disebutkan oleh
saling pengertian di antara bangsa-bangsa dan Nicholson, sebagai Bapak Diplomasi Baru. Sebagai
rakyatnya untuk menuju perdamaian dunia. Presiden AS pada masa Konferensi Perdamaian Paris,
2. Pendekatan Political Proselytization, cenderung Wilson memperkenalkan teknik-teknik diplomasi
memfokuskan diri pada berbagai peristiwa yang sangat berbeda dengan diplomasi lama. Ia
komunikasi internasional dimana proses memformulasikan tujuan diplomasi terbuka yang
penyebaran pasar difungsikan sebagai sarana dicapai secara terbuka tak boleh diikuti dengan
propaganda, konfrontasi ideologis, serta pengertian internasional secara tersendiri dalam
penciptaan mitos politik. bentuk apa pun, tetapi diplomasi harus berlangsung
3. Pendekatan ekonomi, memandang informasi secara terbuka dan diketahui umum.
dalam konteks internasional sebagai kekuatan Diplomasi Terbuka mengandung 3 gagasan:
ekonomi.. 1. harus tidak ada perjanjian rahasia
4. Pendekatan politis, dimana informasi dalam 2. Negosiasi harus dilakukan secara terbuka
beragam bentuknya diperlakukan sebagai 3.Apabila suatu perjanjian sudah dicapai, tak boleh ada
komoditas yang tidak netral dan bebas nilai, usaha di belakang layar untuk mengubah ketetapannya
melainkan mengandung arti politik. secara rahasia.
Masing-masing pendekatan memiliki kekuatan Teknik-teknik diplomasi yang dipergunakan adalah
dan kelebihannya sendiri-sendiri. First Track Diplomacy, Second Track Diplomacy and
Dilihat dari pelakunya, komunikasi Multitrack Diplomacy.
internasional dapat dipandang sebagai terbagi antara First Track Diplomacy adalah diplomasi klasik
official transaction, yakni kegiatan komunikasi yang dan dilakukan secara formal. Pada diplomasi jenis ini,
dijalankan pemerintah, dan unofficial transaction, wakil-wakil resmi pemerintahan bertemu dalam meja
yakni kegiatan yang melibatkan pihak non perundingan, dengan jadwal dan protokoler yang
pemerintah. Untuk jangka waktu yang lama, transaksi kaku dan bertujuan untuk menghasilkan kesepakatan
formal antarpemerintah dianggap paling menentukan. yang bersifat tertulis.
Namun semakin banyak ditunjukkan bahwa tidak Second Track Diplomacy merupakan kebalikan
saja transaksional lebih intensif dilakukan, namun dari diplomasi klasik. Disini para wakil pemerintahan
dampaknya pun bisa lebih menentukan. melakukan pertemuan dalam suasana yang informal,
Munculnya sistem negara bangsa mengantar tanpa aturan protokoler yang ketat dan tidak diarahkan
suatu zaman kegiatan diplomatic. Periode yang untuk mencapai kesepakatan yang mengikat. Second
berkisar antara munculnya sistem negara bangsa Track Diplomacy bisa sangat membantu First Track
sampai pada perang Dunia I umumnya digambarkan Diplomacy, terlebih untuk mencairkan suasana yang
sebagai era “Diplomasi Lama”. Selama masa ini dingin dan saling mengerti posisi masing-masing
diplomasi didominasi oleh sarana-sarana yang ataupun pihak.

187
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Multitrack Diplomacy merupakan gabungan Lebih lanjut James E. Dougherty (Gavin Boyd
dari kedua teknik diplomasi yang ada. Teknik ini dan Charles Pentland, 1981:5-6) mengemukakan
biasanya dilakukan untuk masalah yang sangat alot bahwa karakteristik isu-isu global yang membedakan
dan susah dicari solusinya. Pertemuan ini diadakan dengan isu domestik internasional adalah :
dalam rangkaian pertemuan yang bukan hanya 1. Isu tersebut memicu perdebatan atau menarik
melibatkan wakil dari pemerintahan, tetapi juga para perhatian bagi para elit atau pembuat keputusan
ahli hukum, para profesional, analis politik, lembaga dari berbagai negara atau negara yang memang
swadaya masyarakat, pers dan juga generasi muda. terlibat isu yang diperdebatkan itu.
Kombinasi dari teknik diplomasi tersebut secara 2. isu yang diliput secara berkelanjutan oleh media
simultan akan memberikan kontribusi yang positif massa seluruh dunia
terhadap penyelesaian konflik. 3. isu yang berlanjut menjadi objek kajian, penelitian
Adapun fokus dari komunikasi internasional dan debat bagi ilmuwan profesional dan pakar
adalah untuk mencapai positif peace. Positif peace dalam komunikats masyarakat internasional.
ditandai dengan adanya/kehadiran sesuatu. Ini bisa Secara lebih spesifik Richard Sterling
dicapai dengan cara diplomasi, yaitu mekanisme mengungkapkan isu global adalah nuclear escalation,
komunikasi dalam penyelesaian konflik. Mekanisme the population explosion, the pollution of environment, the
penyelesaian konflik tersebut bisa berbentuk hukum, communication revolutions, the world wide concentration
nilai-nilai, diplomasi, mediasi, organisasi internasional of wealth and world wide expansion of poverty are all
dan lain-lain. essentially global and not local phenomena. They gave
Selain itu positif peace pun bisa dicapai melalui given rise, in turn, to earth spannin and revolutionary
perdamaian melalui power/aliansi/keamanan bersama; demands for mass education, mass health, mass welfare,
pelucutan senjata dan pengawasan senjata; organisasi and mass participation in the decision’s affecting man’s
internasional; hukum internasional; pemerintahan fate. (Sterling, 1974:322)
dunia; pembangungan dan kesejahteraan; keadilan
dan hak asasi manusia (HAM); demokrasi dan 2.3. Interaksi dan Interdependensi
demokratisasi; masalah lingkungan hidup; masalah Interaksi internasional merupakan proses
moral dan agama dan tidak lupa perspektif feminis. interaksi dan pertukaran antara aktor-aktor dalam
Dalam komunikasi internasional, isu-isu yang sistem internasional yang relevan secara politis.
disusun menjadi pesan merupakan isu-isu global Oleh karena itu interaksi internasional ini akan
atau isu-isu internasional, yang menyangkut urusan mencerminkan tujuan-tujuan, sumber-sumber daya,
serta kepentingan dua negara atau lebih. Dengan serta tindakan-tindakan dari aktor tersebut, dan
demikian apabila pesan yang disampaikan atau isu akan dipengaruhi oleh konteks dan tindakan dimana
yang menjadi bahan pembicaraan baik lisan mapun interaksi international itu terjadi.
tulisan merupakan isu internasional. Karl W. Deutsch Dalam politik dunia kontemporer seperti
di dalam bukunya Analysis of International Relations yang digambarkan oleh perspektif pluralis, aktor
mengemukakan 12 (duabelas) masalah/isu dalam internasional terdiri dari aktor negeara dan aktor non
hubungan internasional, antara lain : negara. Keduanya memiliki peran penting dalam
1. Nation and World interaksi dari internasional. Salah satu dari konsep
2. Transnational Processes and International utama yang dipakai untuk menggambarkan sifat sistem
Interdependence internasional kontemporer adalah interdependensi.
3. War and Peace Konsep itu menyatakan bahwa negara bukan aktor
4. Power and Weaknesses independen secara keseluruhan, negara bergantung
5. International Politics and International Society satu sama lainnya. Tidak ada satu negara pun
6. World Population versus Food, Resources and seluruhnya bisa memenuhi sendiri kebutuhannya,
Environment masing-masing bergantung pada sumber daya dan
7. Prosperity and Poverty produk dari lainnya.
8. Freedom and Oppresion Sebagian besar cara pengklasifikasian aktor
9. Perception and Illusion dalam hubungan internasional modern menekankan
10. Activity and Apathy pentingnya faktor-faktor struktural. Yakni untuk
11. Revolution and Stability mengetahui bagaimana sebuah kelompok masyarakat
12. Identity and Transformation mengorganisir diri untuk membuat keputusan yang
otoritatif, yang mengikat semua anggota kelompok

188
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

itu dan untuk mengenali pola perilaku manakah yang Demikian juga agar mempunyai Brand yang
menjadi standar kelompok masyarakat tertentu. kuat, sebuah daerah harus memiliki karakteristik
Faktor-faktor struktural paling penting antara khusus yang bisa dijelaskan dan diidentifikasikan.
lain adalah kedudukan resmi aktor (pemerintah atau Misalnya tampak fisik kota, pengalaman orang
non pemerintah) dan di tingkat mana aktor tersebut terhadap daerah tersebut, dan penduduk seperti apa
terlibat (subnasional, nasional atau transnasional). yang tinggal di daerah tersebut.
Berdasarkan faktor-faktor ini bisa digolongkan aktor- Keberhasilan kota mengembangkan potensi
aktor yang relevan dengan studi tentang isu global yang dimiliki sangat tergantung pada aktivitas
menurut klasifikasi berikut : pemasaran terpadu yang dilakukannya.
1. Negara-negara “Banyak yang akhirnya menghindar dari topik -
2. Organisasi internasional antar pemerintah alasan bahwa tempat tersebut terlalu kompleks untuk
3. Organisasi internasional non pemerintah memasukkan merek dalam diskusi karena mereka
4. Kelompok-kelompok kepentingan di tingkat memiliki terlalu banyak pemangku kepentingan
nasional dan kontrol manajemen terlalu sedikit ... namun,
5. Individu dan kelompok kepentingan di tingkat destination branding adalah salah satu topik ‘terpanas’
subnasional. todays antara pemasar tempat”. (Morgan et al, 2002,4)
Enam perspektif komunikasi internasional
adalah untuk menciptakan : 3.2. City Branding
1. Perdamaian internasional Secara definisi, City Brand adalah indentitas,
Adalah nilai paling mencolok dalam hubungan simbol, logo, atau merk yang melekat pada suatu
antarbangsa. Umumnya diartikan sebagai situasi daerah. Pemerintah daerah pun harus membangun
dunia yang tidak diwarnai oleh perang. merek (brand building) untuk daerahnya, tentu
2. Kemandirian dan otonomi nasional yang sesuai dengan potensi maupun positioning yang
Menjaga integritas suatu negara yaitu mengambil menjadi target daerah tersebut. Banyak keuntungan
kebijakan tanpa harus berkonsultasi atau yang akan diperoleh jika suatu daerah melakukan City
bergantung pada negara lain. Branding, antara lain: Langkah-langkah utama dalam
3. Pemerataan ekonomi internasional membangun City Branding yang kuat adalah sebagai
Nilai keadilan ekonomi internasional yang berikut:
diterjemahkan di dalam sasaran untuk 1. Daerah tersebut dikenal luas (high awareness),
menciptakan distribusi keuntungan dan kerugian disertai dengan persepsi yang baik
dalam berbagai bidang secara lebih adil dan 2. Dianggap sesuai untuk tujuan-tujuan khusus
seimbang. (specific purposes)
4. Keseimbangan ekologis 3. Dianggap tepat untuk tempat investasi, tujuan
Adalah nilai yang sering menjadi berita utama di wisata, tujuan tempat tinggal, dan penyelenggaraan
berbagai media internasional berkenaan dengan kegiatan-kegiatan (events)
permasalahan-permasalahan global. 4. Dipersepsikan sebagai tempat dengan kemakmuran
5. Kebutuhan Dasar Manusia dan keamanan yang tinggi
Adalah istilah yang mengacu pada nilai asasi Langkah-langkah utama dalam membangun City
manusia untuk mendapatkan standar hidup Branding yang kuat adalah sebagai berikut:
minimal. 1. Mapping Survey; meliputi survey persepsi
6. Partisipasi dan ekspektasi tentang suatu daerah baik dari
Keikutsertaan individu dalam suatu aktivitas- masyarakat daerah itu sendiri maupun pihak-
aktivitas bersama. pihak luar yang mempunyai keterkaitan
dengan daerah itu.
3. Pembahasan 2. Competitive Analysis; melakukan analisis daya
saing baik di level makro maupun mikro
3.1. Branding dalam Komunikasi Internasional daerah itu sendiri.
Brand atau merk yang legendaris dan mampu 3. Blueprint; penyusunan cetak biru atau grand
bertahun puluhan bahkan ratusan tahun, tidak design daerah yang diinginkan, baik logo,
muncul begitu saja. Tetapi mereka melakukan semboyan, ”nick names”, ”tag line”, da lain
langkah-langkah yang terencana, jelas, dan berbeda sebagainya beserta strategi branding dan
dengan para pesaingnya.

189
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

strategi komunikasinya. antara kota Paderborn di Jerman dan Le Mans pada


4. Implementation; pelaksanaan grand design tahun 836. Keighley, West Yorkshire, Inggris menjalin
dalam berbagai bentuk media, seperti hubungan “kota kembar” dengan Suresnes dan
pembuatan media center, pembuatan events, Puteaux di Perancis sejak 1905. Perjanjian kota kembar
iklan, dan lain sebagainya. pada zaman modern yang pertama kali dicatat adalah
Beberapa contoh kota di dunia yang dianggap antara Keighley dan Poix-du-Nord, Nord, Perancis
memiliki City Brand yang kuat adalah New York, pada tahun 1920 setelah berakhirnya Perang Dunia
Paris, dan San Francisco. Mengapa kota-kota tersebut I. Menurut perjanjian tersebut, kota Poix-du-Nord
dianggap memiliki City Brand yang kuat ? Karena dijadikan “kota angkat” oleh Keighley, sementara
kota-kota itu memiliki kualifikasi yang harus dimiliki pertukaran akta secara formal baru dilakukan pada
oleh suatu brand yang kuat, yaitu mempunyai sejarah, tahun 1986.
kualitas tempat, gaya hidup, budaya, dan keragaman Gagasan kota kembar (sister city) atau sister
yang menarik dan bisa dipasarkan. state berawal dari pencanangan program “People-to-
Pemerintah-pemerintah daerah di Indonesia, People” oleh Presiden Dwight Eisenhower pada 1956.
baik level provinsi, kabupaten, atau kota perlu Setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Geneva
melakukan City Branding, agar daerahnya bisa makin tahun 1955 yang juga dihadiri Uni Soviet, Eisenhower
dikenal, sehingga diharapkan pertumbuhan ekonomi berkeinginan meningkatkan kunjungan warga sipil
dan kesejahteraan masyarakatnya makin meningkat. untuk mempelajari negara-negara asing. Sebuah
program kemudian diusulkan kepada Eisenhower oleh
3.3. Sister City Theodore Steinbert yang waktu itu menjabat Direktur
Sister city atau dikenal juga sebagai twin town, Dinas Penerangan Amerika Serikat. Program yang
friendship town, partner town, atau brother city, diajukan Steinbert menyediakan berbagai macam cara
adalah sebuah konsep dimana suatu kota yang secara untuk meningkatkan arus manusia dan arus gagasan
geografis dan politis berbeda dipasangkan untuk dengan menggunakan terbitan, siaran radio, pameran,
tujuan menumbuhkan kerjasama dan komunikasi. presentasi budaya, pameran dagang, pertukaran tim
Konsepnya bisa diibaratkan dengan “sahabat pena” olahraga, delegasi warga sipil.
dalam skema yang berskala lebih luas. “Sahabat” dalam Sebagai hasil dari rapat di Gedung Putih, para
arti ini diartikan sebagai keseluruhan kota. Praktiknya, peserta membentuk 42 komite “People-to-People”.
adanya “twinning” mengarah pada program pertukaran Pada tahun 1960 tercatat 36 komite yang masih
pelajar, kolaborasi atau pertukaran ekonomi maupun bertahan, termasuk People to People International.
kultural. Program kota kembar yang menurut visi Eisenhower
Kota kembar (bahasa Inggris:sister city, twin merupakan “roda penggerak” diplomasi warga negara,
cities, sister cities) atau kota bersaudara adalah berkembang sepanjang dekade 1950-an dan 1960-an.
konsep penggandengan dua kota yang berbeda lokasi Pada tahun 1967, organisasi bernama Town Affiliation
dan administrasi politik dengan tujuan menjalin Association of the U.S. (waktu itu sudah populer
hubungan budaya dan kontak sosial antarpenduduk. dengan nama Sister Cities International) didirikan
Kota kembar umumnya memiliki persamaan keadaan untuk mengoordinasikan hubungan antara kota-
demografi dan masalah-masalah yang dihadapi. kota kembar. Pada awal berdirinya Town Affiliation
Konsep kota kembar bisa diumpamakan sebagai Association, National League of Cities menyediakan
sahabat pena antara dua kota. Hubungan kota kembar ruang kantor berikut perabot dan fasilitas-fasilitas
sangat bermanfaat bagi program pertukaran pelajar lainnya.
dan kerjasama di bidang budaya dan perdagangan. Praktek kota kembar berlanjut sesudah Perang
Di Eropa, kota kembar dikenal sebagai twin Dunia II dengan maksud menciptakan saling pengertian
towns atau friendship towns, sedangkan di Jerman antara penduduk kota di Eropa dan mempromosikan
dikenal dengan istilah partner towns (Partnerstädte). proyek lintasbatas untuk kemakmuran bersama.
Istilah sister cities lebih dikenal di Asia, Australia Kota Coventry menjalin hubungan kota kembar
dan Amerika Utara, sedangkan di negara-negara CIS dengan Stalingrad (sekarang bernama Volgograd)
dikenal dengan sebutan “kota bersaudara” (brother dan kemudian dengan Dresden sebagai usaha damai
cities). dan rekonsiliasi, dengan alasan ketiga kota tersebut
Bentuk tertua dari kota kembar di Eropa adalah menderita kerusakan berat akibat pengeboman selama

190
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

perang. Kegiatan menjalin hubungan kota kembar di Beberapa kota di Indonesia yang menjalin Sister
Eropa kembali giat setelah berakhirnya Perang Dunia City dengan kota-kota dari negara lain sebagaimana
II. Pada tahun 1947, Dewan Kota Bristol di Inggris dimuat dalam http://en.wikipedia.org adalah sebagai
mengirimkan lima warga kota terpilihnya dalam misi berikut:,
itikad baik ke kota Hanover di Jerman. Sementara itu,
Edinburgh menjalin hubungan kota kembar dengan No. Kota Sister city
Nice di Perancis.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan ketika Sana’a, Yemen
memilih ataupun melakukan Sister City antara lain Martapura, Indonesia
1. Banda Aceh
Samarkand, Uzbekistan
adalah sebagai berikut Apeldoorn, Belanda
A. Umum:
1. Populasi dan Demografi
Bari, Italia
2. Lokasi geografi dan aset-asetnya Braunschweig, Jerman
3. Kemudahan akses Cebu, Filipina
4. Perbandingan terhadap industri-industri kunci Fort Worth, Texas, Amerika
5. Hubungan yang ada (misal pertukaran pelajar) Serikat
6. Relevansi terhadap komunitas lokal Hamamatsu, Jepang
Suwon, Korea
7. Sejarah bersama dalam hubungan politik dan
Liuzhou, China
atau kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, Yingkau, China
komersial dan budaya Miami, Florida, United States
Nelspruit, South Africa
B. Ekonomi Tshwane, South Africa
2. Bandung
1. Memiliki kondisi ekonomi yang sama Kuantan, Malaysia
Seremban, Malaysia
2. Iklim dan peluang perdagangan dan investasi
Petaling Jaya, Malaysia
3. Potensi pariwisata Klagenfurt, Austria
Udon Thani, Thailand
C. Sosial: Bangalore, India
1. Memiliki persamaan infrastruktur dan isu-isu Maribor, Slovenia
sosial Topolcianky, Republik
Slovakia
2. Peluang untuk aktivitas yang lebih luas
Almaty, Kazakhstan
3. Keinginan, kemauan dan komitmen dari Mandalay, Burma
warganya Darwin, Australia

D. Bidang Pendidikan Gothenburg, Swedia


1. Lintas isu ekonomi, sosial dan lingkungan Stockholm, Swedia
2. Program pertukaran guru dan murid Chongqing, Cina
Banjarmasin Manaus, Brazil
3. Hubungan antar universitas 3.
Ratchaburi, Thailand
Makassar, Indonesia
Dengan demikian, melihat berbagai faktor Guadalajara, Mexico
diatas, sangatlah perlu untuk membandingkan bukan Inverness, Scotland
saja kesamaannya tetapi juga potensi dari berbagai
kesamaan ini untuk menciptakan keuntungan Åland Islands, Åland Islands
Bangka-
bersama antar kota yang saling terlibat sebagai kota 4. Florida Keys, Amerika
Belitung
Serikat
kembar tersebut.
Hubungan yang telah ada itu kemudian Boise, Idaho, Amerika
harus dibina dan dikembangkan melalui berbagai level Serikat
komunikasi, menjaga sejarah bersama, outcome nya, Bengkulu
5. Zamboanga City, Filipina
keuntungan yang bisa dilihat dan proyek-proyek yang Gorontalo City, Indonesia
bisa dikerjakan bersama di masa sekarang dan yang Bali
akan datang.

191
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Kosovska Mitrovica, Kosovo


- St.Louis, Missouri, United
12. Kendari Bau-Bau
States
Seoul, South Korea
6. Bogor Lloró, Colombia
Gödöllõ, Hungary Lismore, Australia
Salak Tinggi, Malaysia Tawau, Malaysia
Mobile, Alabama, United
- Tallahassee, Florida, United States
States 14. Makasar Peshawar, Pakistan
Putra jaya, Malaysia Constanța, Romania
Bogor, Indonesia Banjarmasin, Indonesia
7. Bumiayu Bandung, Indonesia Samarinda, Indonesia
Purwokerto, Indonesia Tawau, Malaysia
Solo George Town, Malaysia
Montana, Bulgaria Ichikawa, Japan
Bilbao, Spain Jakarta
Kuala Lumpur, Malaysia
Mamuju, Indonesia Putrajaya, Malaysia
15. Medan
8. Gorontalo Ponce, Puerto Rico Petaling Jaya, Malaysia
Bengkulu City, Indonesia Selangor, Malaysia
Penang Island, Malaysia
Genting Highlands,
Beijing, China Malaysia
Berlin, Germany
Istanbul, Turkey Davao City, Philippines
California, United States Zamboanga City, Philippines
New South Wales, Australia Tegucigalpa, Honduras
16. Manado
9. Jakarta Paris, France Darwin, Australia
Pyongyang, North Korea Koror, Palau
Jeddah, Saudi Arabia Kota Kinabalu, Malaysia
Rotterdam, Netherlands Soweto, Gauteng, South
Seoul, South Korea Mamuju
17. Africa
Tokyo, Japan Gorontalo City, Indonesia
18. Padang Chonburi, Thailand
Kupang, Indonesia
Nakhon Ratchasima, Yangon, Myanmar
19. Palangkaraya
10. Jambi Thailand Semarang, Indonesia
Ermera, East Timor Melaka, Malaysia
Ainaro, East Timor Denpasar, Bali
San Francisco, United States
California, United States Melbourne, Australia
Kyoto Prefecture, Japan Rotterdam, Netherlands
Ipoh, Malaysia Milan, Italy
Chiang Mai Province, Frankfurt, Germany
Thailand Sapporo, Japan
20. Palembang
Cambridge, Massachusetts, Vancouver, Canada
United States Busan, South Korea
Gangbuk-gu, South Korea Marseille, France
11. Jogjakarta
Kazan, Russia Kaohsiung, Republic of
Manchester, England China
Bonn, Germany Saint Petersburg, Russia
Baalbek, Lebanon Barcelona, Spain
Huế, Vietnam Zürich, Switzerland
Hefei, China 21. Palu Semarang, Indonesia
Kyoto, Japan
Paramaribo, Suriname Pangkal Key West, Florida, United
22
Pinang States

192
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Sao Tome or Principe Serang


23. Pontianak Serang merupakan salah satu kota sekaligus
Kuching, Malaysia
-Mobile, Alabama, United kabupaten di Provinsi Banten. Kota Serang terdiri dari
States 4 kecamatan (Kecamatan Serang, Kecamatan Cipocok
Kota Kinabalu, Malaysia Jaya, Kecamatan Taktakan dan Kecamatan Kasemen).
Semarang, Indonesia Wilayah Kota Serang memiliki luas 188,70 km²
24. Samarinda
Makassar, Indonesia
dengan jumlah penduduk 347.042 jiwa (21,27% dari
Balikpapan
Bandar Abbas, Iran jumlah penduduk Kabupaten Serang). Perkembangan
Trieste, Italy Kota Serang sebagai Ibu Kota Provinsi Banten
Cheyenne, Wyoming semakin pesat. Ini bisa dilihat dari pembangunan dan
25. Serang
Barrow, Alaska pertumbuhan ekonomi nya yang sekarang meningkat.
Seattle, Washington, United Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten
States mencatat pada triwulan III 2011 ekonomi Banten
New Orleans, Louisiana, tahun ini menjadi capaian 6,41 persen, sedangkan
United States secara kumulatif dari triwulan I hingga triwulan III
Portland, Oregon, United
pertumbuhan ekonomi Banten mencapai angka 6,60
States
Fuzhou, China persen atau tertinggi selama empat tahun terakhir
Kunming, China yakni sejak 2008. Pada 2008 lalu, laju pertumbuhan
Xiamen, China ekonomi Banten hanya mencapai 5,77 persen
Guangzhou, China sedangkan pada 2009 mencapai 4,69 Meningkatnya
Johor Bahru, Malaysia pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten ini tentunya
26. Surabaya
Kuching, Malaysia
didukung oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi
Kochi, Japan
Kitakyushu, Japan dari masing-masing kota yang menjadi bagian dari
Perth, Western Australia, wilayah Provinsi Banten, salah satu nya adalah Kota
Australia Serang.
Busan, South Korea Salah satu indikator meningkatnya
Izmir, Turkey pertumbuhan ekonomi di Kota Serang adalah
Varna, Bulgaria
munculnya berbagai sektor usaha yang menjadi
The Hague, Netherlands
Alexandria, Egypt lahan pekerjaan guna meningkatkan penghasilan
Mashhad, Iran atau pendapatan rumah tangga. Sektor usaha
Gatineau, Canada tersebut adalah sektor industri, perhotelan dan sektor
Mississauga, Canada perdagangan. Tetapi dari sisi kecepatan pertumbuhan,
27. Tangerang Arlington, Virginia sektor pengangkutan dan komunikasi yang tercatat
Shah Alam, Malaysia paling dinamis dengan angka mencapai 11,62 persen
Kuching, Malaysia
menurut analisis Statistik Lintas Sektor BPS Provinsi
28. Lampung Split, Croatia Banten.
Batam Melihat data dari wikipedia tersebut bisa dilihat
29. Riau Johor Bahru-Malaysia bahwa Kota Serang pun sekarang sudah memiliki sister
Singapore city, yaitu dengan Cheyenne, Wyoming dan Barrow,
Seattle, Washington, United Alaska. Akan tetapi penulis sampai sejauh ini tidak
Surabaya States menemukan data maupun fakta yang membenarkan
30.
Kochi, Japan
Busan, South Korea
hal tersebut. Jadi ini merupakan tanda tanya apakah
Brisbane, Australia benar Serang telah melakukan City Branding melalui
- Tallahassee, Florida, United Sister City, atau hanya sekedar ikut trend?
States Ternyata fakta di lapangan yang penulis
Malacca Town, Malaysia dapatkan bahwa belum ada LoI atau bahkan MoU
31. Semarang
Tegucigalpa, Honduras mengenai Sister City Kota Serang. Yang ada baru awal
Samarinda, Indonesia
perjanjian dengan kota di Korea Selatan dan Australia
Palangkaraya, Indonesia
Palu, Indonesia dan itu pun dibidangi oleh Dinas Pendidikan Kota
Serang. Ini yang harus benar-benar diperhatikan oleh

193
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

pemerintah daerah, bahwa walaupun ternyata tidak Rosdakarya.


mudah untuk menjalin dan memantau keterlibatan LaFeber, Walter. 2002. Michael Jordan dan Neo-
kota dalam perjanjian sister city tapi bisa merupakan Kapitalisme Global. Yogyakarta. Penerbit
awal dari suatu Branding City yang hebat bagi Kota Jendela.
Serang. Akan sangat disayangkan apabila dimasa Lewis, Richard D., 2005. Komunikasi Bisnis Lintas
mendatang Kota Serang belum mau ataupun mampu Budaya. Bandung. PT.Remaja Rosdakarya.
menjalin kerjasama sister city. Leiper, Neil 2001. Jakarta’s Performance as an
International Tourist Destination: A Strategic
4. Penutup Review Using a Pathological Approach. Australia:
Kesimpulannya, pemda-pemda di Indonesia, Southern Cross University
baik level provinsi, kabupaten, atau kota perlu May Rudy, Teuku. 2005. Komunikasi & Hubungan
melakukan City Branding, agar daerahnya bisa Masyarakat Internasional. Bandung. Refika
makin dikenal, sehingga diharapkan pertumbuhan Aditama
ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya makin Mulyana, Deddy. 2005. Komunikasi Antarbudaya.
meningkat. Kesadaran akan pentingnya city branding Bandung. PT.Remaja Rosdakarya.
sebenarnya sudah muncul di hampir setiap kota di Nigel, Morgan dkk. 2004. Destination branding-
Indonesia. Hanya saja, aktivitas yang dilakukan masih creating the unique destination proposition.
sangat terbatas, dan tidak sedikit yang salah kaprah. London:Elsevier nutterworth Heinemann.
Kebanyakan kota-kota itu dalam melakukan branding Rivers et.al, William. 2003. Media Massa dan
belum memikirkan visi dan misinya dengan jelas. Masyarakat Modern. Jakarta. Prenada Media
Secara umum dapat dikatakan sebagian besar daerah Soemirat dan Ardianto. 2004. Dasar-dasar Public
di Indonesia belum melakukan kegiatan branding Relations. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
secara proaktif dan terintegrasi. Kebanyakan daerah Terrence, A. 1997. Advertising, promotion and
masih terjebak pada promosi-promosi parsial dengan supplemental aspect of IMC. NY: Dryden Press
sekadar mengikuti kegiatan yang telah dijadwalkan Vivian, John. 1999. The Media of Mass Communication.
secara reguler, misalnya tourism exhibition atau USA. Allyn & Bacon.
investment exhibition di beberapa negara.
Selain itu, kelemahannya bukan hanya dalam hal Sumber Internet:
external branding activities, tetapi juga secara internal http://eng.suwon.ne.kr/sub/happy_suwon/happy_
tidak cukup solid. Apa yang dijual ke luar sering tidak suwon_08.asp?menuCode=0108
mencerminkan apa yang menjadi keunikan di daerah http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_twin_towns_
tersebut. and_sister_cities_in_Indonesia
City branding haruslah externally different http://www.scribd.com/doc/79279582/profil-serang
dan internally inspiring, secara eksternal memang http://www.radarbanten.com/newversion/
berbeda dari daerah atau negara lainnya dan secara utama/5838-ekonomi-tumbuh-lebih-cepat-.
internal menginspirasi masyarakat untuk berbuat html
banyak bagi keberhasilan daerah tersebut. http://bantenpos-online.com/2012/02/15/perda-
mandul-budaya-religius-makin-tergerus
Daftar Pustaka http://www.radarbanten.com/newversion/
utama/5838-ekonomi-tumbuh-lebih-cepat-.
Armando, Ade. 2002. Komunikasi Internasional. html
Jakarta. Universitas Terbuka. www.placebrands.net/reading/citybranding.html
Deddy Djamaluddin Malik dkk. [ed). 1993. http://taufiek.wordpress.com/2008/09/24/ayo-city-
Komunikasi Internasional. Bandung: Remaja branding/
Rosdakarya. http://citybranding.typepad.com/
Gudykunst, W.B. 1984. International and Cross http://www.gerardotandco.com/case-studies/city-
Cultural Communication. Random House. New branding/
York. http://www.imagian.com/index.
Jurnal ISKI Indonesia. 2000. Industri Pers dan php?pageid=2&lang=en
Prospek Kebebasannya. Bandung. PT Remaja

194
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Program CSR sebagai salah satu Peran serta Perusahaan


dalam memberdayakan Masyarakat Majemuk
(Studi terhadap kegiatan CSR di PT Pupuk Kaltim, Bontang Kalimantan Timur)
Yugih Setyanto
dan
Riris Loisa1*)

Abstrak
Lokasi tempat perusahaan beroperasi menjadi dasar dalam memahamai karakter khalayak. Pemahaman karakter
ini akan mempengaruhi perusahaan dalam membangun hubungan yang baik. Perusahaan harus dapat memahami
setiap karakter masyarakat guna mendapatkan dukungan sebagai sebuah hasil yang ingin dicapai setiap perusahaan
dari khalayaknya. Salah satu cara dalam membangun hubungan positif tersebut melalui pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan- diantaranya- melalui program CSR. PT. Pupuk Kaltim (Pupuk
Kaltim) merupakan sebuah BUMN yang melaksanakan program CSR sebagai tanggung jawab perusahaan kepada
masyarakat.
Kata Kunci: CSR, PR, Khalayak

I. Pendahuluan dalam dua sisi yang berbeda. Sisi baiknya, hal ini
Keberadaan suatu perusahaan dapat memberi menjadi keberhasilan PR perusahaan dalam membina
dampak positif bagi masyarakat. Salah satu dampak masyarakat sehingga menumbuhkan rasa memiliki
positif suatu perusahaan ditinjau dari sisi ekonomi dan serta ikut menjaga dan merasakan manfaat kehadiran
sosial adalah perusahaan tersebut dapat memberikan perusahaan. Sayangnya sikap ini juga dapat berakibat
kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar perusahaan munculnya pendapat bahwa perusahaan milik negara
atau dimana perusahaan tersebut beroperasi. Tentu hal berarti masyarakat berhak menuntut apapun dari
ini dapat dilihat dari perekrutan pegawai yang diambil perusahaan. Tidak jarang sikap ini dinyatakan dalam
dari warga lokal. Selain itu juga pemanfaatan sumber- hal misalnya penyerobotan lahan perusahaan karena
sumber daya sekitar untuk memenuhi kebutuhan dianggap milik masyarakat juga.
perusahaan.
Hubungan perusahaan dan masyarakat ini 2. Pembahasan
menjadi sebuah interaksi sosial yang membawa pada 2.1. Memahami Kondisi Masyarakat tempat
hubungan saling membutuhkan. Bagi perusahaan Perusahaan Berada
sendiri, ada keuntungan non materi yang bisa didapat. Perusahaan financial multinasional HSBC
Perusahaan sadar bahwa hidup dan keberlanjutannya mempunyai motto yang mudah diingat “world’s local
sangat lah bergantung pada dukungan masyarakat. bank”. Motto ini kemudian diterjemahkan ke dalam
oleh sebab itu, hubungan yang terjalin dengan baik Bahasa Indonesia menjadi “Bank Dunia Bertradisi
antara perusahaan dan masyarakat menjadi modal Anda”. Sebagai sebuah perusahaan multinasional
dasar kelangsungan perusahaan. dengan perusahaan yang berada di seluruh dunia
Pupuk Kaltim adalah salah satu BUMN terbesar memahami budaya setempat menjadi sebuah
di Indonesia yang belokasi di Bontang Kalimantan keharusan.
Timur. BUMN ini menjadi salah satu perusahaan Demi menjaga kelangsungan perusahaan
yang memberikan deviden besar bagi negara. Saat ini perlu dilakukan strategi yang membuat dekat dengan
total pendapatan BUMN Rp1.129 triliun, dengan masyarakat. Apalagi perusahaan tersebut hakikatnya
laba bersih Rp 98,676 triliun. Asetnya Rp 2.975 harus bersaing dengan perusahaan nasional yang
triliun dan ekuitasnya Rp 607,774 triliun. Selain lebih memahami konsumennya. Contoh HSBC bisa
dituntut memberi keuntungan sebagai sebuah entitas dijadikan sebagai sebuah bukti pentingnya memahami
bisnis, Pupuk Kaltim- dan juga BUMN lainnya- khalayak tempat dimana perusahaan beroperasi. Ini
juga mempunyai tanggung jawab sosial yaitu dapat merupakan salah satu strategi memenangkan hati
memberi peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. khalayak untuk kepentingan perusahaan.
Tuntutan seperti ini tentu bukanlah perkara mudah Contoh di atas sebagai perbandingan dengan
Terkait dengan BUMN, sebagian masyarakat kajian mengenai Pupuk Kaltim. HSBC sebagai
masih ada yang mempunyai anggapan bahwa BUMN perusahaan multinasional sangat memperhatikan
adalah perusahaan negara sehingga masyarakat juga budaya lokal tempat perusahaan berada begitu pula
memilikinya. Sikap ikut memiliki dapat dilihat yang dilakukan Pupuk Kaltim.
1 *) Kedua Penulis adalah Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

195
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Hal menarik terkait Pupuk Kaltim adalah Berdasarkan komposisi penduduk Kota Bontang dapat
letaknya di wilayah Bontang yang masyarakatnya dilihat bagaimana kemajemukan masyarakatnya. Ciri
heterogen. Sebelum lebih jauh membahas mengenai utama masyarakat majemuk (plural society) menurut
topik, perlu kita mengenal terlebih dahulu mengenai Furnivall (1940) adalah kehidupan masyarakat
Kota Bontang tempat Pupuk Kaltim berada. berkelompok-kelompok yang berdampingan
Berdasarkan Buku Kota Bontang sejarah sosial ekonomi secara fisik, tetapi mereka terpisah-pisah karena
(Nina Lubis dkk, 2003), keberadaan dua perusahaan perbedaan sosial dan tidak tergabung dalam sebuah
besar, diawalai PT Badak LNG lalu kemudian disusul unit politik. (http://lib.atmajaya.ac.id/default.
PT Pupuk Kaltim membawa perubahan yang sangat aspx?tabID=61&src=a&id=10461). Perkembangan
mendasar dalam masyarakat Bontang. Salah satu masyarakat selanjutnya membentuk paguyuban-
yang berubah adalah komposisi kependudukan paguyuban yang didasari etnis yang ada.
dan kehidupan sosial ekonomi. Untuk memenuhi Kondisi masyarakat yang majemuk, terdiri dari
kebutuhan karyawan beserta keluarga yang tinggal di banyak suku, menjadikan kondisi masyarakat menjadi
Bontang mulai dibangun perumahan, sekolah, dan unik. Pupuk Kaltim sebagai bagian dari Kota Bontang
juga prasarana kesehatan, ibadah, olah raga, rekreasi pun harus memahami kondisi masyarakat tersebut
dll. Pertumbuhan ini menarik orang-orang untuk dan menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi.
datang sehingga lokasi tempat tinggal para karyawan Pemahaman karakter stakeholders menjadi modal
perusahaan-perusahaan tersebut menjadi berkembang. utama dalam mengembangkan komunikasi perusahaan
Kemudian, seperti ditulis Nina Lubis dkk kepada masyarakat. komunikasi yang dijalin dengan
adanya dua perusahaan besar PT Badak LNG dan konstruktif dapat menumbuhkan stakeholders yang bisa
Pupuk Kaltim berpengaruh pada kehidupan sosial membantu perusahaan saat perusahaan dihadapkan
ekonomi masyarakat Bontang. Sebelumnya kehidupan pada permasalahan konflik yang dapat menimbulkan
ekonomi masyarakat agraris berubah menjadi krisis. Menciptakan hubungan yang kuat dengan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat industri. stakeholders dapat membantu perusahaan saat dilanda
Bontang dihuni oleh masyarakat yang konflik yang mengarah pada krisis. Menurut Heath
mejemuk. Awalnya Bontang masih dihuni orang ada dua manfaat bagi organisasi saat dilanda krisis
Bajau dan Kutai. Berdirinya dua perusahaan besar di apabila telah memiliki hubungan yang kuat dengan
Bontang yaitu PT LNG Badak yang memproduksi para stakeholders (Handoko-Widodo, 2007). Pertama,
gas alam serta PT Pupuk Kaltim- sebagai perusahaan stakeholders yang memiliki kepentingan pribadi
penghasil petrokimia mengubah wajah dan komposisi tertentu (vested interest) dalam keberhasilan suatu
masyarakatnya. organisasi, dapat memberi dukungan (network of
Kota ini dibangun oleh masyarakat dari berbagai support) bagi organisasi tersebut. Kedua, krisis yang
suku bangsa seperti Bugis, Banjar, Jawa, dan lain-lain. menimpa organisasi memang memberikan dampak
Dalam buku Kota Bontang Sejarah sosial Ekonomi negatif bagi para stakeholders, namun apabila organisasi
disampaikan bahwa orang-orang Dayak, Kutai, Bugis, tidak memiliki hubungan yang baik sebelum krisis
Banjar, dan Jawa karena sudah lama tinggal di Kota terjadi, stakeholderss tersebut dapat menarik dukungan
Bontang merasa dirinya sebagai pribumi. Menurut mereka kepada organisasi.
penelitian Ju Lan dalam Nina Lubis (2003:87), bagi Menguatnya identitas etnis yang berada
mereka penduduk yang datang sejak tahun 1980-an di Bontang membuat masyarakat membentuk
adalah “pendatang”. Oleh sebab itu bisa dikatakan kelompok-kelompok berbasis etnis. Karena ada
Kota Bontang adalah daerah yang baru, yang anggapan bahwa dalam kehidupan masyarakat kota
kelahirannya masih banyak diingat masyarakat. justru ciri paguyuban dalam lingkungan etnisnya bisa
Komposisi etnis di Bontang berdasarkan sensus muncul sehubungan dengan dorongan untuk bersatu
penduduk Kalimantan Timur dapat dilihat di bawah menghadapi persaingan dalam perebutan ekonomi dan
ini. kekuasaan. Identitas kedaerah termasuk solidaritas
biasanya akan menguat bila suatu masyarakat berada
di tempat yang jauh dari asal mereka.
Hubungan perusahaan dan masyarakat ini
menjadi sebuah interaksi sosial yang membawa pada
hubungan saling membutuhkan. Bagi perusahaan
sendiri, ada keuntungan non materi yang bisa didapat.
Perusahaan sadar bahwa hidup dan keberlanjutannya
sangat lah bergantung pada dukungan masyarakat.
oleh sebab itu, hubungan yang terjalin dengan baik
antara perusahaan dan masyarakat menjadi modal
dasar kelangsungan perusahaan. Dalam konteks public
relations, hubungan ini harus saling menguntungkan
bagi kedua belah pihak. Untuk menciptakan win-win

196
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

situation seperti itu, diperlukan proses memberi dan keluarnya dan perusahaan berusaha agar tetap terjadi
menerima yang banyak didasari oleh saling memahami proses dialog. Mengapa dialog lebih dikedepankan
terhadap kepentingan masing-masing (Lattimore, daripada proses hukum, hal ini menyangkut kondisi
Baskin, Heiman, Toth; 2010) psikologis masyarakat Bontang yang kuat ikatan
Saat awal berdiri keadaan Kota Bontang masih etnisnya. Bila ada kasus yang melibatkan seseorang dari
hutan perawan. Infrastruktur tidak mendukung, suatu etnis maka isu segera menyebar ke masyarakat
jalan-jalan terbatas, Bontang masih dihuni beberapa yang etnis sama dan menimbulkan solidaritas tanpa
keluarga Suku Kutai sebagai suku asli setempat. Oleh melihat duduk perkara yang sebenarnya. Tentu
sebab itu- disampaikan Nina Lubis dkk bahwa yang perusahaan tidak ingin masalah yang menjadi besar
menjadi perhatian pertama perusahaan-perusahaan dan berakibat menjadi konflik horisontal berbasis
tersebut lebih kepada tantangan alam. Seiring SARA. Oleh sebab itu di sinilah pentingnya
waktu,industry tumbuh dan berkembang menarik memahami karakter masyarakat sekaligus pendekatan
perhatian orang-orang untuk datang ke Bontang. terhadap tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh.
Tidak saja untuk mencari perkerjaan namun juga Pembentukan paguyuban yang mewadahi etnis
untuk menopang kebutuhan industri yang ada. tertentu membawa dampak lain. Kelompok-kelompok
Di Bontang terdapat Forum Pembauran ini kemudian berkembang dan membentuk lembaga
Kebangsaan (FPK) yang beranggotakan 29 swadaya masyarakat yang ditujukan untuk menekan
paguyuban se Kota Bontang (http://www.tribunnews. perusahaan (wawancara Juli 2012). LSM ini menjadi
com/2011/05/15/abdul-waris-karim-pimpin-fpk- alat penekan (pressure group) agar perusahaan
bontang). FPK merupakan forum komunikasi mau mengikuti kemauan salah satu etnis (oknum
antara seluruh etnis dan budaya sekaligus menjadi etnis) padahal apa yang dituntut tidak murni demi
wadah pemersatu dalam berekpresi anggotanya terdiri melestarikan budaya mereka, menurut Tedy biasanya
dari paguyuban-paguyuban etnis yang ada antara bermotif ekonomi.
lain Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS),
Ikatan Paguyuban Keluarga Jawa Timur (Ikapakarti), 1.2. Peran perusahaan untuk memberdayakan
Banjar Kutai Dayak (Bakuda), Kerukunan Bubuhan masyarakat
Banjar, Himpunan Keluarga Mandar Morowali dll. Pemahaman CSR yang dijadikan dasar dalam
Pembentukan wadah yang dapat menyatukan berbagai ISO 26000 adalah tanggung jawab sebuah organisasi
etnis adalah bentuk kesadaran masyarakat untuk terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan
berintegrasi dan menjadi bagian dari Kota Bontang dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan
yang lebih akrab dan membaur. lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku
Menurut Dadang Supardan suatu bentuk transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan
integrasi bangsa yang optimal, maka faktor “interaksi berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat;
budaya maupun antar etnis” merupakan prasyarat mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan,
dalam membentuk integrasi tersebut. Adanya aktivitas sejalan dengan hukum yang ditetapkan da norma-
interaksi yang bermakna dan efektif dapat mendorong norma perilaku internasional; serta terintegrasi
antar anggota masyarakat untuk bekerjasama lebih dengan organisasi secara menyeluruh. Dalam World
akrab.. Dinyatakannya bahwa elemen-elemen Business Council for Suistainable Development, CSR
multikulturalisme, tersebut mencakup tiga sub-nilai adalah komitmen berkesinambungan dari kalangan
sebagai berikut; (1) menegaskan identitas kultural bisnis untuk berperilaku etis dan memberi kontribusi
seseorang, dengan mempelajari warisan budaya bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan
seseorang, (2) menghormati dan berkeinginan untuk kualitas karyawan dan keluarganya, serta komunitas
memahami dan belajar tentang etnis dan kebudayaan- lokal dan masyarakat luas pada umumnya.
kebudayaannya; (3) menilai dan merasa senang dengan Bagi masyarakat Bontang ada persepsi yang
perbedaan kebudayaan itu sendiri; yaitu memandang berbeda mengenai kerja sama antara perusahaan
keberadaan perbedaan itu sebagai suatu kebanggaan dan masyarakat. pertama, perusahaan harus ikut
ataupun kebaikan positif yg mesti dipelihara. (http:// serta dalam semua masalah-masalah yang dihadapi
berita.upi.edu/2012/07/17/pidato-prof-dr-dadang- masyarakat. keikutsertaan perusahaan tidak saja pada
supardan-pada-pengukuhan-sebagai-guru-besar-upi- materil tapi pada nonmaterial. Kedua, pendapat lain
selasa-1772012). bahwa kedua industri memang mempunyai kewajiban
Menurut Kepala Departemen Humas Pupuk membayar pajak melalui pemerintah pusat dan
Kaltim Tedy Nawardin, Pembentukan kelompok ini pemerintah daerah. Sehingga kontribusi perusahaan
di satu sisi menjadi mitra dialog perusahaan. Sebagai bukan sekedar bantuan tapi kewajiban. Dan ketiga,
contoh ketika terjadi permasalahan hukum antara perusahaan-perusahaan tersebut wajib membayar
perusahaan dengan melibatkan orang dari etnis pajak serta kontribusinya pada masyarakat bersifat
tertentu, perusahaan berusaha melakukan pendekatan sukarela.
terhadap tokoh etnis tersebut sebelum diteruskan ke Tedy Nawardin dalam makalahnya
proses hukum. Melalui tokoh etnis diupayakan jalan berjudul “Etika Bisnis: Menjadikan korporasi

197
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Lebih Bertanggungjawab” disampaikan bahwa dari ketergantungan dengan perusahaan. Seperti


CSR menyangkut tujuh komponen utama yaitu disampaikan Broom dan Smith (1979) yang membagi
the environment, social development, human right, peran public relations menjadi empat dan salahsatunya
organizational governance, labour practices, fair adalah communication facilitator. Public relations
operating practices dan consumer issues. Bila diamati, sebagai wakil perusahaan berperan sebagai jembatan
terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan Pupuk komunkasi antara perusahaan dan khalayaknya. Bisa
Kaltim menitikbertakan pada the environment dan saja dalam pelaksanaan bridging menimbulkan hasil
social development. yang tidak memuaskan sekelompok orang, bila hal
Khusus mengenai kegiatan yang berfokus ini terjadi dilakukan strategi buffering seperti telah
pada social development, Pupuk Kaltim menyadari dijelaskan di atas.
kondisi masyarakat Bontang yang majemuk. Dalam Keberadaan perusahaan pada hakekatnya
usaha memberi kontribusi pada pemberdayaan harus memberi kebaikan bagi masyarakat, tidak
masyarakatnya- tanpa melihat latar belakang etnik- sekedar menjadi “pemberi hadiah” yang dampaknya
dilakukan kajian mengenai permasalahan apa yang sesaat namun juga harus berkelanjutan. Masalah
paling mendasar di Bontang. utama masyarakat adalah pada taraf hidup yang
Masalah utama adalah masih banyak masyarakat masih di bawah rata-rata. Masih banyak masyarakat
Bontang yang taraf ekonominya masih di bawah rata- yang hidupnya dalam ikatan kemiskinan. Dampak
rata. Salah satu indikator kondisi ekonomi yang kemiskinan ini berpengaruh pada perusahaan. Salah
belum baik adalah banyaknya tuntutan warga kepada satunya adalah seperti diungkapkan di atas adalah
perusahaan yang berlatarbelakang ekonomi (wawancara kecemburuan sosial yang berakibat banyak tuntutan
Tedy Mawardin, Kepala Dept. Humas). Perusahaan terkait masalah bantuan ekonomi kepada perusahaan.
dianggap telah mengambil kekayaan alam sehingga Selain itu, faktor kemiskinan juga berpengaruh pada
meminta kompensasi materi untuk masyarakat. kualitas penduduk yang rendah akibat tidak mampu
Selain itu ada juga yang meminta untuk menambah bersekolah. Padahal perusahaan sangat membutuhkan
prosentase karyawan dari masyarakat Bontang sendiri. sumber daya manusia handal yang berasal dari sekitar
Kesulitan perusahaan untuk merekrut masyarakat asli perusahaan berada. Akibatnya masyarakat selalu
Bontang karena keterbatasan sumber daya manusia terjebak dalam lingkaran kemiskinan .
yang sesuai dengan standar perusahaan. Dan sudah Penelitian dari United Nations research
tentu tidak mungkin perusahaan menjadi satu-satunya Institute for Social Development (UNRISD)
pihak yang bertanggungjawab menyediakan lapangan “Corporate Partnership and Community in The
pekerjaan untuk masyarakat. Nigerian Oil Industry: Strenghts and Limitations”
Dalam tingkat implelentasi kebijakan dari Uwaful Idemudia mengenai kegiatan CSR pada
perusahaan di Pupuk Kaltim mengenal istilah industry minyak di Nigeria. Dalam laporan tersebut,
buffering dan bridging (wawancara Kadep Humas disampaikan bagaimana mengatasi rendahnya taraf
Tedy Nawardin). Keduanya adalah strategi dalam pendidikan dan kesehatan masyarakat adalah dengan
membangun masyarakat atas dasar kepentingan meningkatkan sosial ekonomi dan kondisi budaya
kedua belah pihak. Buffering, adalah membayangkan serta capacity building and community self-help.
sebuah pagar yang mengelilingi perusahaan. Pagar Melalui kedua program ini menjadi jawaban dalam
ini bukanlah untuk menjauhkan perusahaan, bila menempatkan perusahaan dalam memberdayakan
diibaratkan mobil, pagar ini menjadi bumper manakala masyarakat sekaligus berperan mengatasi masalah
terjadi tabrakan. Dan begitulah fungsi buffering yang yang ada di sekitar perusahaan. Berdasarkan laporan
diterapkan Pupuk Kaltim. Mekanisme buffering ini dapat dijadikan sebuah perbandingan bagaimana
adalah membina masyarakat melalui kegiatan sosial memberdayakan masyarakat yang dilakukan Pupuk
dan ekonomi guna menumbuhkan dukungan pada Kaltim.
perusahaan. Kelak bila ada bibit konflik yang muncul, Apa yang dilakukan perusahaan untuk dapat
maka masyarakat yang telah dibina menjadi “pagar” memutus mata rantai kemiskinan adalah dengan
yang akan membentengi perusahaan dari sekelompok memberi beasiswa kepada anak-anak asli Bontang
anggota masyarakat yang ingin mengganggu jalannya yang pintar namun tidak mampu. Pemberian beasiswa
perusahaan. ini dilaksanakan secara terprogram dari pemantauan
Sedangkan bridging adalah upaya perusahaan serta pendampingan hingga anak-anak ini diterima
membuka saluran komunikasi untuk mengakomodir di perguruan tinggi negeri terkemuka di Pulau Jawa.
aspirasi masyarakat terhadap perusahaan. Apa yang Melalui pendidikan yang diterimanya kelak mereka
diharapkan masyarakat terhadap perusahaan kemudian akan mendapat pekerjaan yang layak dan bila sudah
disesuaikan dengan kepentingan bersama. Masyarakat bekerja yang layak mereka akan mendapat penghasilan
juga harus diberi pemahaman bahwa perusahaan yang layak pula. Diharapkan kelak akan lahir sebuah
juga mempunyai tujuan bisnis guna menjamin generasi baru di Bontang yang mampu – setidaknya –
kelangsungan hidupnya. Sedangkan masyarakat tetap membantu keluarganya terlepas dari kemiskinan.
harus mempunyai kemampuan sendiri agar lepas

198
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

2. Kesimpulan (http://jembatanguntung.blogspot.com/2010/02/
Tujuan perusahaan yang profit-oriented harus erau-pelas-benua.html).
sinergi dengan kepentingan masyarakat. Menurut (http://berita.upi.edu/2012/07/17/pidato-prof-dr-
Freeman (1984) managers should tailor their policies to dadang-supardan-pada-pengukuhan-sebagai
satisfy numerous constituents, not just shareholders. These guru-besar-upi-selasa-1772012).
stakeholders include workers, customers, suppliers and (http://berita.upi.edu/2012/07/17/pidato-prof-dr-
community organizations. Berdasarkan pemahaman dadang-supardan-pada-pengukuhan-sebagai
ini peran pimpinan perusahaan dalam menerapkan guru-besar-upi-selasa-1772012).
kebijakan yang bertumpu pada kepentingan
masyarakat menjadi penting. Pimpinan yang
peduli akan berbuah pada kebijakan yang tidak saja
mementingkan keuntungan secara sempit namun juga
keuntungan perusahaan yang lebih luas. Keuntungan
perusahaan dalam arti luas dapat berupa dukungan
dan keberpihakan masyarakat terhadap tujuan-tujuan
perusahaan tidak saja keuntungan materi semata.
Sebesar apapun perhatian perusahaan terhadap
masyarakat tanpa ditunjang adanya pembangunan
yang menyeluruh dari pemerintah tetap tidak akan
memberi kesejahteraan pada masyarakat. Inti dari
sebuah hubungan yang baik adalah adanya kesadaran
akan saling membutuhkan dari kedua pihak. Tentu
strategi komunikasi yang dijalin antara kelompok-
kelompok etnis adalah pekerjaan yang tidak ada
akhir. Upaya pembinaan masyarakat melalui –
diantaranya - kegiatan CSR menjadi sebuah strategi
besar perusahaan berkembang bersama masyarakat.
Perlu biaya, ketulusan, itikad, dan komitmen segenap
jajaran manajemen dan karyawan yang sudah dimulai
semenjak perusahaan itu berdiri, secara terus menerus
dan berkelanjutan.

Daftar Pustaka

Handoko-Widodo, Creszentia. N (2007), Komunikasi


Korporat dalam Krisis, (disertasi), Universitas
Indonesia,
Lattimore, Dan, Otis Baskin, Suzette T. Heiman,
Elizabeth L. Toth & James Van Leuven (2004).
Public Relations The Profession and The Practice.
New York: McGraw Hill.
Lubis, Nina H. dkk, (2003), Kota Bontang
Sejarah Sosial Ekonomi, Pusat Penelitian
Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga
Penelitian Unpad
Nawardin, Tedy, Etika Bisnis: menjadikan Korporasi
Lebih Bertanggungjawab, Makalah 2010
Uwafiokun Idemudia (2007), Corporate Partnerships
and Community Development in the Nigerian
Oil Industry Strengths and Limitations Markets,
Business and Regulation, Programme Paper
Number 2, United Nations Research Institute
for Social Development
Wawancara GM PT Pupuk Kaltim Tedy Nawardin
dan staf
(http://www.tribunnews.com/2011/05/15/abdul-
waris-karim-pimpin-fpk-bontang).

199
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

200
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Optimalisasi Program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam


Pembangunan Daerah
Titi Stiawati1*)

Abstrak
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah program yang mengimplementasikan tanggung jawab sosial
sebuah perusahaan kepada masyarakat luas Adapun kontribusinya dalam pembangunan khususnya pembangunan
daerah yang dapat mensejahterakan masyarakat, seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup
dan sebagainya. Oleh karena itu, saat ini banyak perusahaan yang melakukan CSR dengan melakukan pemberian
beasiswa, pelayanan kesehatan kepada ibu dan anak, serta program penyelesaian masalah-masalah lingkungan
hidup. Walaupun memang dijalankan atas pilihan dan inisiatif perusahaan sendiri, namun yang harus ditekankan
dalam CSR ini adalah tanggung jawab sosial atas dampak, keputusan, atau aktivitas perusahaan di masyarakat dan
lingkungan. Segala bentuk tanggung jawab perusahaan tersebut seharusnya berhubungan dengan segala dampak
dari apa yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dalam menjalankan usahanya baik dampak di masyarakat
maupun lingkungan. Optimalisasi pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka
mendukung program pembangunan daerah diperlukan kerjasama antara pemerintahan dan perusahaan, peran aktif
pengusaha dan manajemen perusahaan serta mengoptimalkan dana CSR, dalam mensejahterakan dan membangun 
pemerintah daerah.

Kata Kunci: Optimalisasi, CSR, Pembangunan, Pemerintah Daerah

1. Pendahuluan merupakan kepedulian dari perusahaan kepada


Pembangunan secara umum diartikan adalah masyarakat untuk membantu dengan tujuan
suatu perubahan menuju kearah yang lebih baik selain berpartisipasi dalam pembangunan adalah
maksud dari perubahan tersebut adalah perubahan juga membantu masyarakat meningkatkan
baik dari segi fisik maupun fungsinya contoh kesejahteraannnya.
pembangunan infrastruktur. Pembangunan tersebut   Corporate Social Responsibility  (CSR),
bisa meliputi pembangunan fisik, ekonomi, sosial, merupakan komitmen perusahaan untuk membangun
politik, hukum, dan lain sebagainya. Pembangunan kualitas kehidupan yang lebih baik bersama dengan
tidak terlepas dari perencanaan yang telah disusun para pihak yang terkait, utamanya masyarakat di
sebelumnya. Kadang perencanaan itu sendiri sekelilingnya dan lingkungan sosial dimana perusahaan
dalam pelaksanaannya mendapat kesulitan untuk tersebut berada, yang dilakukan terpadu dengan
mewujudkannya karena berbagai faktor . Dan faktor kegiatan usahanya secara berkelanjutan. Namun dalam
tersebut antara lain adalah Sumberdaya baik manusia pelaksanaannya, masih ada perusahaan yang memiliki
maupun alam, Keterbatasan Dana serta Koordinasi, persepsi bahwa CSR sebagai bagian dari biaya atau
Sinkronisasi antar Lembaga dan faktor lainnya. tindakan reaktif untuk mengantisipasi penolakan
Suatu perencanaan pembangunan, baik dalam masyarakat dan lingkungan. Beberapa perusahaan
bentuk program, kebijakan, maupun strategi , dapat memang mampu mengangkat status CSR ke tingkat
dijalankan dengan adanya pendanaan. Perencanaan yang lebih tinggi dengan menjadikannya sebagai
dengan pendanaan harus berjalan bersama sebab bagian dari upaya brand building dan peningkatan
tidak dapat dipisahkan. Hal ini dikarenakan untuk corporate imagenya .
melakukan program-program pembangunan Menurut Busyra Azheri, secara teoritis CSR
dibutuhkan biaya yang sangat besar sementara di lain merupakan inti dari etika bisnis dimana perusahaan
pihak, anggaran pemerintah terbatas. Oleh karena tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban
itu, dalam perencanaan pembiayaan pembangunan ekonomis dan legal kepada pemegang saham
selain perlu merencanakan anggaran biaya juga perlu (Shareholders) tetapi perusahaan juga mempunyai
merencanakan alternatif sumber pembiayaan agar kewajiban-kewajiban terhadap pihak lain yang
program-program pembangunan dapat terlaksana berkepentingan (Stakeholders). Semua itu tidak
dengan baik. terlepas dari kenyataan bahwa suatu perusahaan tidak
Sumber pembiayaan alternatif dapat diperoleh bias hidup, beroperasi dan bertahan serta memperoleh
dari berbagai cara seperti dari masyarakat sendiri, keuntungan tanpa bantuan dari berbagai pihak, jadi
lembaga maupun swasta. Dari swasta atau perusahaan CSR lebih menunjukkan kepedulian perusahaan
perusahaan sesuai Undang-Undang diwajibkan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih
mempunyai atau untuk konkritnya adalah perusahaan luas dari pada hanya sekedar kepentingan perusahaan
yang mempunyai program CSR (Corporate Social itu sendiri. CSR merujuk pada semua hubungan yang
Responsibility). Yaitu program perusahaan yang terjadi antara perusahaan dengan pelanggan (Customer)
1 *) Dosen di Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untirta, Serang – Banten.

201
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

karyawan (Employers) komunitas, masyarakat, investor, lampau yang mengungkapkan fenomenarealitas sosial
pemerintah dan pemasok (Supliers) serta competitor itu yang bisa menjadi kajian menarik dan bermanfaat
sendiri. di masa kini dan mendatang. Dengan memahami
Kepedulian perusahaan ini sendiri sejarah tentang obyek kajian akan bermakna bagi
terlihat dari komitemen perusahaan untuk pengungkapan realitas sosial yang lebih obyektif.
mempertanggungjawabkan segala dampak dari Perkembangan CSR di Indonesia yaitu bahwa
aktivitas usahanya dalam dimensi ekonomi, sosial, pengembangan masyarakat dalam usaha memeratakan
dan lingkungan. Bagi perusahaan yang konsisten pembangunan telah lama digulirkan oleh pemerintah.
menerapkan CSR dalam aktivitasnya dalam jangka Dimulai dari zaman kolonial sampai zaman reformasi,
panjang akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk bahkan sampai sekarang telah dilakukan berbagai cara
kepercayaan dari stakeholdersnya (Corporate Image) dan pendekatan pembangunan melalui pendekatan
terhadap perusahaan yang bersangkutan. Sehingga pengembangan masyarakat. Salah satu istilah
kondisi ini telah menjadi perhatian yang serius yang sangat populer dalam dunia pengembangan
dari kalangan dunia usaha baik domestic maupun masyarakat dewasa ini adalah CSR ( Corporate Social
internasional. Fakta menunjukkan adanya korelasi Responsibility).
positif antara perusahaan yang menerapkan CSR Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
dalam aktivitas usahanya dengan apresiasi masyarakat. sebuah paradigma baru yang usia perkembangannya
Oleh karena itu penerapan CSR tidak lagi dianggap tidak kurang dari satu abad ini telah menjadi fokus
sebagai “cost” semata-mata melainkan sebagai investasi tersendiri dalam upaya pembangunan di Indonesia.
jangka panjang bagi perusahaan yang bersangkutan. Secara khusus pemerintah menaruh perhatian lebih
Namun upaya-upaya CSR tersebut masih terhadap kegiatan CSR di Indonesia.
jarang yang dijadikan sebagai bagian dari perencanaan CSR Sebagai Bagian Dari
strategis perusahaan. Masyarakat kini telah semakin Usaha Pengembangan Masyarakat
kritis dan mampu melakukan filterisasi terhadap dunia Pemberdayaan masyarakat menjadikan masyarakat
usaha yangg tengah berkembang. Hal ini menuntut sekitar perusahaan dapat mengaktualisasikan dirinya
para pengusaha untuk menjalankan usahanya dengan dan memahami keberadaannya sebagai elemen
semakin bertanggung-jawab. Pengusaha tidak hanya penting dari perusahaan. Interaksi masyarakat dengan
dituntut untuk memperoleh   profit dari kegiatan perusahaan akan harmonis, apabila perusahaan
usahanya, melainkan mereka juga diminta untuk mampu memberikan manfaat bagi masyarakat di
memberikan kontribusi baik materiil maupun spirituil sekitar perusahaan dan sebaliknya, sehingga tercipta
kepada masyarakat dan pemerintah sejalan dengan modal sosial (social capital) di lingkungan perusahaan
aturan yang berlaku. (Wahyuni 2007).
Selanjutnya pembangunan yang merata Jika merujuk pada konsep Community
dan berkelanjutan dapat terlaksana dengan baik Development yang di kemukakan oleh Ir. Fredian Tony
dibutuhkan sinergi dari banyak pihak. Pemerintah, M.S (2005) yakni suatu metode atau pendekatan
SDM, BUMN/BUMD, dan perusahaan swasta pembangunan yang menekankan adanya partisipasi
harus bersatu untuk memberikan kontribusinya bagi dan keterlibatan langsung penduduk dalam proses
pemerataan kesejahteraan seluruh masyarakat. Salah pembangunan, dimana semua usaha swadaya
satu usaha dalam mengembangkan masyarakat adalah masyarakat disinergikan dengan usaha-usaha
dengan memberdayakan masyarakat. Tanggung jawab pemerintah setempat dan stakeholder lainnya untuk
tersebut, sejatinya menjadi kewajiban bersama dan meningkatkan taraf hidup, dengan sebesar mungkin
bukan sekadar tanggung jawab pemerintah saja. ketergantungan pada inisiatif penduduk sendiri,
Perusahaan atau korporat sebagai salah serta pelayanan teknis sehingga proses pembangunan
satu stakeholdernya mempunyai kemampuan berjalan efektif , dan hal ini dapat disimpulkan bahwa
strategis untuk melakukan hal tersebut. Akan tetapi program CSR yang diimplementasikan dengan baik
kenyataannya, tidak dipungkiri banyak perusahaan adalah bagian dari konsep pengembangan masyarakat
yang belum memahami kemampuan strategis yang berhasil.
tersebut, sehingga belum mengimplementasikan Corporate Social Responsibility  (CSR) telah
konsep Corporate Social Responsibility (CSR) di dalam ada sejak Abad 17 dan mengalami perkembangan
lingkungan tempatnya berdiri. Untuk itu, diperlukan kajian yang mencerminkan dinamika implementatif
pemahaman bersama kalangan pengusaha mengenai yang terus mengalami perubahan. Adapun penetrasi
arti dan pentingnya CSR dalam proses pemberdayaan aktivitas CSR di Indonesia masih tergolong rendah.
masyarakat. Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen
Akuntan Manajemen sejak tahun 2005 mengadakan
2. Kajian Pustaka Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA).
2.1. Sejarah Corporate Social Responsibility Secara umum ISRA bertujuan untuk mempromosikan
(CSR) voluntary reporting CSR kepada perusahaan
Sejarah merupakan torehan kejadian masa diIndonesia dengan memberikan penghargaan kepada

202
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

perusahaan yang membuat laporan terbaik mengenai suatu perusahaan mengejar keuntungan, bukan berati
aktivitas CSR. perusahaan dibenarkan mencapai keuntungan tersebut
Kategori penghargaan yang diberikan adalah dengan mengorbankan kepentingan-kepentingan
Best Social and Environmental Report Award, Best pihak lain yang terkait.
Social Reporting Award, Best Environmental Reporting Oleh karena itu, setiap perusahaan harus
Award  , dan Best Website. Pada Tahun 2006 kategori bertanggung jawab atas tindakan dan kegiatan dari
penghargaan ditambah menjadi Best Sustainability usahanya yang mempunyai dampak baik langsung
Reports  Award, Best Social and Environmental Report maupun tidak langsung terhadap stakeholdersnya dan
Award, Best Social Reporting Award,Best Website, lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas
Impressive Sustainability Report Award, Progressive usahanya. Sehingga secara positif, hal ini bermakna
Social Responsibility Award  , dan Impressive Website bahwa setiap perusahaan dalam menjalankan
Award  . Pada Tahun 2007 kategori diubah dengan aktivitasnya sedemikian rupa, pada akhirnya mampu
menghilangkan kategori impressive dan progressive meningkatkan kesejahteraan para stakeholdernya
dan menambah penghargaan khusus berupa dengan memperhatikan kualitas lingkungan kearah
Commendation for Sustainability Reporting: First yang lebih baik.
Time Sutainability Report. Sampai dengan ISRA Berkaitan dengan hal tersebut, John Elkingston’s
2007 perusahaan tambang, otomotif dan BUMN berdasarkan pengertian CSR sebagaimana telah
mendominasi keikutsertaan dalam ISRA. dijelaskan sebelumnya, mengelompokkan CSR atas 3
aspek yang lebih dikenal dengan istilah “ Triple Bottom
3. Pembahasan  Line (3BL) “ . Ketiga aspek itu meliputi kesejahteraan
3.1. Manfaat Corporate Social Responsibility  atau kemakmuran ekonomi, peningkatan kualitas
(CSR) lingkungan dan keadilan sosial. Ia juga menegaskan
Keberadaan perusahaan idealnya bermanfaat bahwa suatu perusahaan yang ingin menerapkan
untuk masyarakat sekitar. Bahwa prinsip dasar CSR konsep pembangunan berkelanjutan harus
adalah pemberdayaan masyarakat setempat yang memperhatiakan “Triple P” yaitu Profit, Planet, and
notabene miskin agar terbebas dari kemiskinan. people. Bila dikaitkan antar 3BL dengan Triple P dapat
Adapun harapan dari pelaksanaan CSR disimpulkan bahwa “Profit” sebagai wujud aspek
ini adalah memberdayakan masyarakat dari sisi ekonomi, “Planet” sebagai wujud aspek lingkungan
perusahaan, agar operasionalnya dapat berjalan lancar dan “people” sebagai aspek sosial.
tanpa gangguan. Jika hubungan antara perusahaan dan
masyarakat tidak mesra, bisa dipastikan ada masalah. 3.3 Faktor yang Mempengaruhi Imlementasi
Pelaksanaan program CSR belum sepenuhnya diterima Corporate Social Responsibility  (CSR)
oleh masyarakat. Itu disebabkan minimnya perhatian Tujuan CSR adalah untuk pemberdayaan
perusahaan terhadap pelaksanaan CSR. masyarakat, bukan memperdayai masyarakat.
Dari uraian tersebut, tampak bahwa manfaat Pemberdayaan bertujuan mengkreasikan masyarakat
CSR bagi perusahaan antara lain : mandiri, kalau berbicara tentang CSR terdapat banyak
a. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi definisi. Kata social sering diinterpretasikan dengan
serta citra merek perusahaan. kedermawanan.
b. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara Menurut Prices of Wales Foundation ada lima
sosial. hal penting yang dapat mempengaruhi implementasi
c. Mereduksi resiko bisnis perusahaan. CSR, pertama, menyangkut human capital atau
d. Melebarkan Akses Sumber daya bagi pemberdayaan manusia. Kedua, environments yang
operasional usaha. berbicara tentang lingkungan. Ketiga adalah Good
e. Membuka peluang pasar yang lebih luas. Corporate Governance. Keempat, Social Cohesion
f. Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak artinya dalam pelaksanaan CSR jangan sampai
pembuangan limbah. menimbulkan kecemburuan social. Kelima, adalah
g. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders. economic streng atau memberdayakan lingkungan
h. Memperbaiki hubungan dengan regulator. menuju kemandirian di bidang ekonomi.
i. Meningkatkan semangat dan produktivitas
karyawan. 3.4. Optimalisasi program CSR dalam
j. Peluang mendapatkan penghargaan. Pembangunan Daerah
Keberadaan industri diharapkan dapat
3.2. Ruang Lingkup Corporate Social membawa berkah dan manfaat bagi masyarakat salah
Responsibility  satunya dengan program Corporate Social Responsibility
Pada prinsipnya CSR merupakan komitmen (CSR). CSR saat ini sudah menjadi tanggung jawab
perusahaan terhadap kepentingan para stakeholders dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pelaku
dalam arti luas daripada sekedar kepentingan Usaha. CSR tidak lagi dihadapkan pada tanggung
perusahaan belaka. Meskipun secara moral adalah baik jawab yang berpihak pada Single Bottom Line, yaitu

203
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

pada nilai perusahaan yang direfleksikan pada kondisi yang melakukan CSR dengan melakukan pemberian
finansial saja akan tetapi pada tanggung jawab beasiswa, pelayanan kesehatan kepada ibu dan
perusahaan harus berpijak pada Triple Bottom Lines, anak, serta program penyelesaian masalah-masalah
yaitu selain finansial juga ada sosial dan lingkungan. lingkungan hidup.
Karena kondisi finansial saja tidak cukup menjamin Walaupun memang dijalankan atas pilihan
nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan. dan inisiatif perusahaan sendiri, namun yang harus
Adapun Agenda penting pembangunan yang ditekankan dalam CSR ini adalah tanggung jawab sosial
beberapa diantaranya tidak dapat ditangani seluruhnya atas dampak, keputusan, atau aktivitas perusahaan
oleh Pemerintah karena keterbatasan pembiayaan di masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu,
dalam anggaran, diantara target kinerja pembangunan segala bentuk tanggung jawab perusahaan tersebut
antara lain: Pengentasan Kemiskinan, Peningkatan seharusnya berhubungan dengan segala dampak dari
Indeks pembangunan manusia yang meliputi apa yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dalam
kesehatan, pendidikan dan daya beli masyarakat, menjalankan usahanya baik dampak di masyarakat
pencapaian lapangan kerja baru, peningkatan maupun lingkungan. Misalnya, perusahaan yang
pembangunan infrastruktur, peningkatan prestasi bergerak di bidang otomotif seharusnya melakukan
olahraga daerah, peningkatan penyelenggaraan tata CSR dalam bidang penanggulangan dampak dari
pemerintahan yang baik, peningkatan nilai religius polusi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor,
masyarakat, pelestarian lingkungan hidup dan seperti mengadakan kompetisi terkait penciptaan
pertumbuhan ekonomi yang merata serta mendorong teknologi yang bisa mereduksi polutan. Atau
tumbuh kembangnya ekonomi kerakyatan berbasis dalam kaitannya dengan pembangunan fisik, bisa
sumberdaya yang ada. Target-terget tersebut jadi perusahaan tersebut berkontribusi dalam
merupakan kewajiban pemerintah yang harus pembangunan infrastruktur jalan dan perbaikan
diselesaikan. sistem transportasi. Begitu juga dengan perusahaan-
Akan tetapi kadang target-target yang telah perusahaan lainnya.
dicanangkan oleh pemerintah mendapatkan kesulitan Pembiayaan pembangunan semakin lama
atau hambatan untuk mencapainya misalnya di daerah semakin menjadi kebutuhan yang mendesak dan sekali
tertentu menentukan target pembangunan dengan lagi, kemampuan keuangan pemerintah cenderung
menyusun perencanaan yang dituangkan dalam masih terbatas terutama pemerintah daerah sehingga
RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka menengah seringkali masih bergantung pada dana dari pemerintah
Daerah yang berisi program-program pembangunan pusat. Padahal program-program pembangunan yang
yang tujuannya adalah untuk kesejahteraan masyarakat. direncanakan pemerintah sangat banyak mengingat
Program program tersebut dalam perjalannannya Indonesia masih merupakan negara yang berkembang
kadang menemui hambatan salah satunya hambatan dan banyak daerah-daerah di Indonesia yang masih
tersebut adalah keterbatasan dana pembangunan, tertinggal dari daerah-daerah lain yang lebih maju
akibatnya program pemerintah daerah tersebut tidak sehingga perlu dilakukan percepatan pembangunan
tercapai dan berpengaruh langsung dalam peningkatan agar tidak terjadi disparitas wilayah dan sosial.
kesejahteraan masyarakat. Dan pemerintah harus Oleh karena itu, CSR ini bisa jadi merupakan
mempunyai strategi untuk menggali sumber dana yang salah satu solusi yang menguntungkan dan tidak terlalu
ada. Dan potensi keuangan itu adalah salah satunya berisiko sebagai suatu alternatif sumber pembiayaan
ada pada CSR yang diwajibkan oleh Undang-Undang dibandingkan alternatif sumber pembiayaan lain.
maka Pemerintah harus kreatif adalah pemerintah Selain itu, hal ini juga akan meningkatkan peran
bagaimana mngelola dan mengoptimalisasi dana CSR serta sektor swasta dalam pembangunan, khususnya
tersebut. pembangunan wilayah.
Optimalisasi pelaksanaan program Corporate Namun, kerjasama pemerintah dan swasta dalam
Social Responsibility (CSR) dalam rangka mendukung pembiayaan pembangunan dengan menggunakan
program pembangunan adalah diperlukan kerjasama dana CSR ini tidak serta merta dilakukan secara
antara pemerintahan dan perusahaan, peran aktif sembarangan, tetapi harus direncanakan dengan tepat
pengusaha dan manajemen perusahaan serta serta dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan
mengoptimalkan dana CSR, dalam mensejahterakan agar pembangunan-pembangunan yang diprogramkan
masyarakat. dapat diimplementasikan secara optimal.
Selanjutnya partisipasi yang dimaksud adalah Optimalisasi dana CSR untuk pembiayaan
melalui mekanisme penyaluran dana CSR untuk pembangunan secara tepat, terpadu, dan berkelanjutan
kemaslahatan masyarakat diberbagai bidang. Karena ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
untuk mempercepat keberhasilan suatu pembangunan 1. Perusahaan-perusahaan dan Dana CSR
diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, hal ini untuk Perusahaan di koordinir oleh Pemerintah
kepentingan masyarakat, serta bentuk kepedulian Perusahaan dan dana CSR nya merupakan
perusahaan untuk turut serta merealisasikan CSR ini. potensi yang harus digarap secara professional,
Oleh karena itu, saat ini banyak perusahaan program CSR perusahaan diarahkan

204
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

agar membantu program pembangunan dapat dilakukan merata. Akan tetapi, data dan
pemerintah. Dan Pemerintah, sebagai informasi terkait perencanaan dan pembiayaan
fasilitator dan pemegang kebijakan dalam pembangunan yang akan dilaksanakan serta
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah-daerah tujuan aliran dana CSR harus
(masyarakat luas merupakan subjek/pelaku sudah di-list terlebih dahulu dengan jelas agar
dalam pembangunan berdasarkan bottom- dapat berjalan sukses.
up planning), maka pemerintah-lah yang Alternatif sumber pembiayaan pembangunan
mengetahui rencana-rencana program dengan menggunakan dana CSR ini mungkin
pembangunan sehingga pemerintah perlu merupakan suatu bentuk kerjasama baru antara
mengkoordinasikan perusahaan-perusahaan pemerintah dengan swasta. Namun, dalam proses
pemberi CSR secara terpadu agar terkoordinir kerjasama ini harus dilakukan atas dasar saling
dalam satu atap sehingga pemanfaatan dana percaya dan tetap menerapkan asas transparency
CSR tersebut nantinya bisa maksimal dan tepat dan akuntabilitas agar proses kerjasama ini dapat
sasaran. berlangsung kontinu dan segala program pembangunan
2. Pengelompokan Perusahaan dan dana CSR dapat berlanjut (sustainable cooperation).
perusahaan
Tujuan Pemerintah tidak lain adalah untuk Daftar Pustaka
Mensejahterakan Masyarakat kemudian
pelaksanaan dari tujuan tersebut adalah Azheri, Busyra. 2011. Corporate Social Responsibility
membuat program program pembangunan dari Voluntary Menjadi Mandatory. Jakarta. PT.
dan Program-program pembangunan yang Raja Grafindo Persada.
direncanakan oleh pemerintah sangat banyak Budiman, Arief dkk. 2004. Corporate Social
dan meliputi berbagai aspek, yakni aspek Responsibility : Jawaban Bagi Pembangunan
fisik, ekonomi, sosial, politik, maupun hukum Indonesia Masa Kini. Jakarta. ICSD.
sehingga dana yang dibutuhkan juga sangat Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan
besar, apalagi mengingat jumlah penduduk Aplikasi CSR. Gresik. Fascho Publishing.
Indonesia juga banyak dan luas wilayah Untung, Hendrik. 2008. Corporate Social Responsibility.
Indonesia yang sangat luas, maka untuk Jakarta. Sinar Grafika.
melakukan pemerataan pembangunan dana
yang dibutuhkan juga akan semakin besar dan Sumber Lain:
tidak sedikit jumlahnya. Oleh karena itu perlu www. scribd.com/doc/sejarah csr
dilakukan pemetaan terhadap perusahaan- Cinta motivasi perjuangan.wordpres.com
perusahaan pemberi CSR berdasarkan jenis Ekonomi .kom.pesianna. com/manajemen/2011
usaha yang dijalankan kemudian diklusterkan
berdasarkan dampak-dampak yang dihasilkan
dari proses usaha tersebut. Dengan demikian
maka bentuk tanggung jawab sosial perusahaan
kepada masyarakat dan lingkungan akibat
dampak, keputusan, dan aktivitasnya bisa
lebih terarah dan benar-benar betujuan untuk
menciptakan kesejahteraan masyarakat.
3. Penggunaan Dana CSR oleh Perusahaan
diarahkan berdasarkan pengelompokan
Pengelompokan perusahaan-perusahaan
berdasarkan dampak yang dihasilkan dari usaha
yang dijalankan oleh perusahaan tersebut telah
di-list, maka selanjutnya pemerintah perlu
merencanakan arahan kepada perusahaan-
perusahaan terkait pemerataan pembiayaan
pembangunan dengan menggunakan dana
CSR sehingga nantinya perusahaan-perusahaan
tersebut dapat diarahkan untuk memberikan
dana CSR-nya pada aspek, program, dan
kegiatan pembangunan yang akan dilakukan
di suatu daerah. Dengan demikian, maka
diharapkan pembangunan di daerah-daerah
khususnya di daerah-daerah tertinggal
terutama terkait pembangunan infrastruktur

205
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

206
Bagian V :

Peran dan Pemanfaatan Media Massa


dalam Pembangunan Daerah
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Media Televisi dalam Perspektif Komunikasi Pembangunan


Doddy Salman1*)

1. Pendahuluan waktu (20 persen waktu dihabiskan di depan


Sejak pemerintah Orde Baru memberlakukan televisi) pasti mempunyai dampak pada kehidupan
kebijakan Open Sky (langit terbuka) tahun 1990 masyarakat(Perse,2008:4).
maka layar televisi masyarakat Indonesia tak hanya Agar masyarakat mendapat dampak yang positif dari
menampilkan Televisi Republik Indonesia (TVRI). media dalam kehidupan maka media sejak awal harus
Munculnya TV swasta Rajawali Citra Televisi dirancang sebagai alat perubahan sosial yang positif.
Indonesia (RCTI) dan disusul Surya Citra Televisi Salah satu studi yang mempelajari bagaimana media
(SCTV) memberikan pilihan masyarakat menerima mampu melakuan proses intervensi secara sistematis
informasi dan hiburan. Dalam perspektif komunikasi dengan tujuan perubahan sosial secara positif adalah
pembangunan media televisi adalah salah satu media studi mengenai komunikasi pembangunan. Menurut
yang mampu memberikan perubahan pada masyarakat Thomas McPhail “Development communication is
menuju ke arah yang lebih baik (McPhail ,2009:3). the process of intervening in a systematic or strategic
Masyarakat tak hanya mendapat informasi (berita) manner with either media (print, radio, telephony,
namun juga diharapkan mendapatkan pendidikan video, and the Internet), or education (training,
dan hiburan. literacy,schooling) for the purpose of positive social
Televisi adalah salah satu media penyiaran (selain change. The change could be economic,personal, as
radio).Pasal 3 Undang-undang nomer 32 tahun 2002 in spiritual, social, cultural, or political” (Komunikasi
tentang penyiaran mendefinisikan bahwa :Penyiaran pembangunan adalah proses intervensi secara
diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh sistematis atau tindakan strategis baik melalui media
integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa (cetak, radio, telepon, video dan internet) atau
yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan pendidikan (training, melek media, sekolah) untuk
bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka tujuan perubahan sosial positif.Perubahan bisa berupa
membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil ekonomi, pribadi sebagai pengalaman spiritual, sosial,
dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran budaya atau politik (McPhail,2009:3).
Indonesia. Artinya televisi sebagai media penyiaran Makalah ini mencoba melihat televisi dari
memiliki tujuan mulia dan berat.Kehadiran televisi perspektif studi komunikasi pembangunan. Bahwa
seharusnya memberikan nilai positif untuk masyarakat seharusnya televisi memiliki kekuatan untuk
Indonesia. melakukan intervensi demi perubahan sosial yang
John Fiske menjelaskan bahwa kini televisi positif. Televisi dengan kekuatan audio visual
memasuki era post broadcasting, pasca penyiaran. (seharusnya) mampu membawa audiennya menuju
Suatu era yang ditandai dengan model satu ke banyak masyarakat dengan kehidupan yang lebih baik.
cara penyampaian, terorganisasi sebagai industri
skala besar, interaktif,banyak platform dan hiburan 2. Rumusan Permasalahan
video,kabel streaming tanpa melalui penyiaran atau Masalah yang coba dibahas pada makalah ini
sistem kearsipan seperti TiVo (Fiske,2003:16-17). adalah “Bagaimana televisi dapat menjadi media
Kondisi pasca penyiaran ini sudah mulai terjadi di komunikasi pembangunan ideal saat ini?
Indonesia. Televisi tak hanya dinikmati melalui layar
kaca namun juga layar telepon genggam dan layar 3. Metodologi
monitor komputer. Makalah ini dibuat dengan melakukan studi
Jauh sebelum televisi tampil di layar telepon pustaka. Berbagai hasil penelitian yangmemaparkan
genggam, Jerry Mander menulis buku berjudul efek televisi terhadapmasyarakat di beberapa negara
Four Arguments to Elimination of Television. Jerry (,Jepang,Indiadan Hongkong) diharapkan dapat
mengingatkan bahwa televisi memiliki dampak menjelaskan bahwa media televisi memiliki peran
yang negatif bagi manusia yang menyaksikannnya penting dalam mengubah masyarakat menjadi lebih
seperti munculnya bias pribadi,tergantikannya baik sebagaimana tujuan komunikasi pembangunan.
khayalan manusia oleh televisi dan terjadinya kontrol
kehidupan manusia oleh televisi (Mander,1978:263). 4. Pembahasan
Para ahli komunikasi sendiri mengakui efek televisi We cannot escape being once again driven away
masih diperdebatkan apakah lebih banyak positif atau from the media of communication (Bel,2010:xiii).Kita
negatif. Meskipun menurut Elizabeth M.Perse setiap tidak bisa lari dari media komunikasi.Pernyataan ini
yang memakai uang (tahun 1992 menghabiskan tidaklah salah. Manusia modern tidak bisa lari dari
iklan 206 milyar dolar Amerika) dan menggunakan media komunikasi.Buku, Surat Kabar, Radio dan
1 *)
Dosen di Universitas Tarumanegara, Jakarta.

209
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Televisi. Televisi, menurut Jerry Mander, menghasilkan Pendidikan yang menghibur didefinisikan
bermacam-macam bahaya terhadap mental, sebagai sebuah proses yang bertujuan merancang dan
lingkungan, ekonomi, politik baik terhadap individu menerapkan pesan media secara mendidik sekaligus
maupun masyarakat dan planet ini (Mander,1978:348). menghibur. Tujuannya adalah agar meningkatkan
Tulisan Mander berjudul 4 Argumen untuk pengetahuan audien berkaitan dengan pengetahuan
menghapus televisi memang provokatif. Jerry mander tentang isu pendidikan, mendorong sikap positif,
adalah seorang praktisi periklanan dan public relation dan mengubah perilaku. Pendidikan yang menghibur
di Amerika Serikat dengan masa kerja lima belas berupaya mengumpulkan ketertarikan media populer
tahun.Pemilik kantor iklan Freeman, Mander and untuk menunjukkan individu bahwa mereka dapat
Gossage berargumen bahwa televisi menjadi medium hidup lebih sehat, aman, dan bahagia (Singhal &
pengalaman.Manusia tak lagi bersentuhan dengan Rogers sebagaimana dikutip McPhail,2009:33).
pengalaman nyata. Realitas sesungguhnya dan realitas Menurut Thomas McPhail komunikasi
buatan sulit dibedakan. Mander mengistilahkanya pembangunan sendiri memiliki tiga paradigma:
sebagai “menghalangi kesadaran” (walling the imperaliasme budaya, komunikasi partisipasi dan
awareness).Lulusan Pascasarjana Universitas Columbia pendidikan yang menghibur (2009:46-47). Paradigma
ini juga menyatakan manusia juga mengalami imperialisme budaya merupakan bagian dari tulisan
“pengambilalihan pengetahuan” (expropriation Herbert Schiller. Teori ini berpijak pada pertanyaan
knowledge). Manusia tak lagi mendapatkan :apa motif dan tujuan bantuan yang diberikan negara-
pengetahuan berdasarkan pengalamannya sendiri negara barat? Bantuan tersebut dilihat sebagai alat
namun berdasarkan konstruksi media bernama membantu masyarakat dengan pendekatan atas-bawah
televisi. Alasan kedua untuk menghapus televisi adalah (top down) yang tidak mempedulikan manusia dan
“penjajahan pengalaman” (colonization of experience). budaya pada saat penerapannya. Sedangkan paradigma
Pemirsa televisi sesungguhnya mengalami penjajahan. komunikasi partisipasi menolak pendekatan top down
Situasi otoriter. Siapa yang melakukan otoriter? dan birokrasi. Fokus pendekatan adalah partisipasi akar
Pemilik media yang mengontrol isi media rumput. Budaya adalah hal yang harus diutamakan
Mander menambahkan televisi juga mendorong dalam melaksanakan komunikasi pembangunan
kecanduan. Karena sinyal yang dipancarkan diproses dalam paradigma komunikasi partisipasi.Paradigma
dalam pikiran. Secara kualitas televisi adalah instrumen terakhir adalah teori pendidikan yang menghibur.
cuci otak. Brainwashing. Televisi membentuk Paradigma ini berupaya mengawinkan kemampuan
disorientasi dan kegalauan.Televisi menggeser dan media seperti radio dan televisi dengan program yang
menekan kreatifitas khayal manusia, mendorong mendorong perubahan sosial yang positif.
kepasifan, dan melatih orang untuk menerima otoritas. Dalam praktek tak selamanya televisi dirancang
Televisi juga membatasi pengetahuan. Mengubah cara untuk melakukan perubahan sosial yang positif. Sebuah
manusia memperoleh informasi dari dunia. Karena penelitian sosial sejarah televisi di Jepang 1953-1973
televisi kita merasa tahu banyak, namun sesungguhnya membuktikannya. Penelitian yang dilakukan Jayson
kita kurang tahu. Televisi mengasingkan manusia Makoto Chun itu membuktikan televisi tak hanya
dari alam dan karenanya menyesuaikan dengan melukiskan realitas (depict reality) namun bahkan
penghancuran alam. Teknologi televisi sesunguhnya mampu membuat realitas sendiri (create own reality).
anti demokrasi. Karena biayanya mahal,sedikit Hal ini terjadi di tahun 1973 pada peristiwa yang
informasi yang bisa disebarkan. Hanya sedikit yang diberi nama krisis kertas toilet (the great toilet paper
bisa bicara melalui televisi, sedangkan jutaan lainnya crisis).Saat itu dunia sedang mengalami guncangan
hanya menyerapnya (Manner,1978:349). kenaikan harga minyak empat kali lipat menyusul
Sejak Mander menuliskan tesisnya 34 tahun lalu perang Arab Israel.Menteri Perdagangan dan Industri
hingga kini televisi tetap hadir di tengah masyarakat. Internasional Yasuhiro Nakasone pada 31 Oktober
Berbagai program televisi hadir untuk memberi tampil di televisi dan meminta masyarakat menghemat
pendidikan pada masyarakat. Di Meksiko penulis penggunaan kertas. Keseokan paginya ratusan ibu
naskah dan sutradara Miguel Sabido membuat rumah tangga di Osaka menyerbu supermarket dan
program televisi yang berisikan pendidikan agar orang dalam hitungan jam memborong habis persediaan
miskin bangkit dari kemiskinannya. Karya Sabido ini kertas toilet. Televisi tidak menyiarkan peristiwa
menjadi model pelaksanaan perubahan sosial melalui ini menghindari kepanikan menjalar ke kota-kota
konsep pendidikan yang menghibur. Drama sinetron lainnya. Dua hari berselang kepanikan pembelian
karya Sabido ini ditiru pemerintah India dan menjadi kertas toilet terjadi lagi. 2 November televisi
inspirasi Universitas John Hopkins mengkampanyekan pemerintah menyiarkan himbauan agar masyarakat
program hubungan yang bertanggungjawab di antara tidak panik dan menyatakan bahwa kertas toilet masih
para remaja di Amerika Latin, Philipina dan Nigeria banyak tersedia. Pengumuman resmi pemerintah
dengan melakukan strategi kampanye melalui musik ini justru membuat seluruh Jepang berburu kertas
cadas (Singhal & Rogers sebagaimana dikutip toilet. Televisi NHK menyebut peristiwa itu dengan
McPhail,2009:36). menyatakan bahwa dengan menyederhanakan fakta,

210
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

media pemberitaan justru menghembuskan bara tanda bicara cerdik dan menjadi salesman ke dalam rumah
bahaya (Chun, 2007:291). Televisi menyebabkan (Chun,2009:165).
lingkaran setan (vicious circle) dengan menciptakan Salah satu fakta bahwa televisi berpengaruh pada
krisis kertas toilet nasional. Media melaporkan masyarakat India terjadi tahun 2007. Saat itu acara
sejumlah ibu rumah tangga memborong kertas toilet Indian Idol sedang memasuki musim ketiga. Dua
yang terpicu pengumuman pemerintah, yang justru peserta kontes nyanyiAmit Paul dan Prashant Tamang,
memicu media pemberitaan melaporkan peristiwa itu berasal timur laut India, wilayah yang kerap mengalami
yang mengakibatkan lebih banyak warga yang panik penderitaan fisik dan budaya yang terpinggirkan dari
dan bingung. pusat pemerintahan. Mulai dari pejabat pemerintah
Persoalan televisi di Jepang juga memunculkan lokal hingga Menteri ikut mengajak masyarakat
pro kontra antara masyarakat yang mendukung memilih Amit Paul atau Prashant Tamang sebagai idola
hadirnya televisi dan yang menentangnya. Hatano baru India. Ajakan disampaikan saat pertandingan
Kanji adalah salah satu intelektual yang percaya sepak bola, pesta perkawinan dan pesta ulang tahun.
bahwa kaum cerdik pandai harus memberikan Beberapa menteri bahkan mendesak masyarakat
televisi kesempatan. Dalam salah satu artikelnya untuk mengirimkan SMS dukungan (Mehta,2008:1).
Hatano menyatakan kekuatan televisi yang tidak bisa Kondisi ini mungkin tidak akan pernah terjadi jika
ditandingi media lain adalah kemampuan menyiarkan tidak ada televisi swasta via satelit yang mengubah
suatu peristiwa secara langsung. Hatano percaya makna sosial kehidupan masyarakat.Adalah satelit
televisi memiliki potensi merugikan yang lebih kecil televisi swasta yang membuat negara dengan identitas
dalam menyebarkan informasi dengan sifatnya yang sosial politik berdasarkan kasta, etnis, agama, bahasa
segera dapat dipancarkan (Chun,2009:159). dan jurang perbedaan pendapatan yang tajam
Namun di kutub berlawanan ada penulis terkenal menunjukkan mobilisasi politik. Satelit televisi swasta
Oya Soichi yang dengan pedas menyebut televisi melahirkan apa yang disebut Nalin Mehta sebagai
menyebabkan orang Jepang menjadi bangsa dengan transformasi politik dan budaya publik (2008:2).
100 juta idiot. Oya Soichi sendiri sangat dihormati Sebelumnya selama lebih dari lima puluh tahun
masyarakat Jepang karena kritik sosialnya yang dunia penyiaran televisi dimonopoli oleh televisi
tajam serta karya-karya sastranya yang menghibur. pemerintah.Meskipun harus diakui pula bahwa televisi
Reputasinya sebagai kritikus sosial menyebabkan adalah arena budaya tempat ide-ide muncul dengan
Oya dijuluki Kaisar Media Massa.Kekhawatiran akan konsekuensi yang tak diinginkan (Mehta,2008:2).
dominasi televisi terhadap masyarakat Jepang sudah Posisi televisi swasta dengan satelitnya adalah
ia rasakan sebelum menjadi medium televisi menjadi tujuan ideal yang ingin dicapai (dan gagal) berpuluh
popular di masyarakat Jepang (Chun,2009:161). tahun oleh televisi pemerintah. Pemerintah menjadikan
Namun kalimat televisi akan mengubah bangsa televisi sebagai alat berkekuatan besar mengontrol
Jepang menjadi bangsa dengan 100 juta idiot muncul politik dan budaya. Melalui Program Nasional justru
setelah kehebohan acara Nandemo Yarima-show, menimbulkan pertentangan di banyak wilayah.
sebuah acara yang diindonesiakan adalah Ayo Lakukan Diluncurkan pertama kali 1982 Program Nasional
Apapun Show (Nandemo Yarima-show).Pada sebuah diluncurkan bersamaan dengan acara Asian Games
episode produser membayar seseorang mengibarkan 1982. Dengan menggunakan bahasa pengantar bahasa
bendera Universitas Keio di saat giliran tim cheerleader Hindi (sama dengan program Indian Idol). Seluruh
Waseda sedang beraksi di sebuah pertandingan televisi lokal diwajibkan menyiarkan program ini yang
baseball antar kampus.Menanggapi acara tersebut berujung pada masalah. Penggunaan bahasa Hindi
Oya Soichi lalu menulis sebuah artikel di harian pada program tersebut dikritik sebagai cara memecah
Tokyo Shimbun. Dalam tulisannya Oya menyebut belah negara tersebut. Nasionalisme kedaerahan masih
bahwa program hiburan di televisi entah drama atau tetap muncul dan hidup dengan baik.Menariknya
program musik dibuat dengan selera rendah, murah program Indian Idol melalui satelit tv swasta diterima
dan vulgar. Hal ini disebabkan televisi harus melayani dengan suka rela (walau menggunakan bahasa Hindi).
logika komersialisme lewat iklan. Oya Soichi yakin Kondisi ini menyebabkan satelit televisi swasta secara
bahwa masyarakat tidak akan menjadi cerdas dengan maju menciptakan kekuatan budaya baru yang
menyaksikan program seperti itu (Nandemo Yarima- memaknai ulang identitas lokal namun memiliki
show) setiap hari (Chun,2009:161). ikatan luas India sebagai suatu bangsa. Pertanyaan
Kekhawatiran Oya Soichi terhadap televisi yang muncul adalah :mengapa pemerintah India gagal
seperti tidak pernah berhenti.Ia menyatakan dalam menggunakan televisi dan radio sebagai alat perubahan
tulisannya bahwa Jepang saat itu (tahun 1957) ekonomi sosial yang positif?
sedang berada dalam era ledakan televisi (television Menurut Robin Jeffrey ada tiga sumber kegagalan
boom). Ia juga menegaskan bahwa televisi adalah pemerintah India menjadikan televisi dan radio sebagai
penyebar komersialisasi ke dalam rumah.Televisi agen perubahan ekonomi sosial: i) kebijakan warisan
sebagai medium periklanan mampu menjangkau masa penjajahan yang sangat ketat, ii)gerakan nasional
hingga ke dalam rumah, memiliki kekuatan untuk Gandhi yang sangat kolot (puritan),iii)kekhawatiran,

211
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

akan terjadi terjadi konflik sosial setelah India merdeka saluran televisi. Namun antara 1995 hingga 2007
tahun 1947 (Mehta,2008:13). muncul tak kurang dari 300 televisi swasta dengan
Inggris sebagai penguasa India memang jaringan satelitnya. Lebih dari 50 di antaranya adalah
menerapkan aturan ketat dalam hal penyiaran dan televisi berita 24 jam dengan menyiarkan berita dalam
film. Medium ini dikhawatirkan menjadi sarana 11 bahasa. Kondisi ini tentunya membuat kontrol
penyampaian pernyataan politik para pejuang nasional. pemerintah pusat pun perlahan hilang. Hingga 2006
Sensor yang berlaku pada film pun diterapkan di jumah perangkat televisi yang beredar diIndia sekitar
radio. Di sisi lain Pemerintah India tidak mendukung 112 juta buah dan 60 % televisi terkoneksi dengan
pengembangan radio sampai akhirnya BBC Inggris jaringan televisi satelit. Kondisi ini menjadikan India
ikut campur. Kebijakan sensor makin menjadi selama sebagai negara ketiga terbesar di dunia (Setelah Amerika
perang dunia pecah. Para pimpinan India seperti dan Cina) dalam hal pasar televisi (Mehta,2008:6).
Nehru dan Gandhi dituduh pemerintah kolonial Situasi televisi dan masyarakatnya berbeda di
sebagai pendukung Jepang.Sementara itu masyarakat Hongkong. Menurut Eric Kit-wai Ma pertelevisian
India sebagian besar masih dalam kemiskinan dengan di Hongkong tidak bisa dilepas dari sosio historisnya
kehidupan sebagian besar tanpa listrik. Menggunakan sebagai koloni Inggris yang akhirnya kembali Ke Cina.
radio tanpa listrik artinya harus membeli baterei Televisi di Hongkong menjadi pembentuk identitas
dan itu satu persoalan ekonomi karena harga baterei masyarakat Hongkong (2005:29). Sejak pertama kali
sangat mahal dan sulit didapatkan (Jeffrey dalam berdiri tahun 1967 TVB saluran bahasa Kanton, akrab
Mehta,2008:17). disebut TVJade, mendominasi televisi di Hongkong.
Sumber kegagalan kedua pemerintah India Selama lebih dari dua puluh tahun TVJade menguasai
mengelola radio dan televisi sebagai agen perubahan 70%,terkadang 90%, rating dan share acara prime
sosial ekonomi adalah besarnya pengaruh pandangan time.Televisi pun mendominasi sebagai penyedia
tokoh nasional India Mahatma Gandhi. Gandhi dalam hiburan masyarakat. Begitu hebatnya dominasi televisi
beberapa wawancaranya mengkhawatirkan dampak hingga Industri Film Kanton harus gulung tikar.
dari iklan dan film yang hanya menimbulkan depresi Banyak bioskop tutup atau beralih memutar film barat
dan membuang waktu. Menurut Gandhi (Jeffrey atau Mandarin.Organisasi pengawas tv Hongkong
dalam Mehta,2008:20):film, radio and recording (Hongkong Television Advisory Board) tahun 1974
ranked as distractions and temptations, capable of melaporkan bahwa televisi telah menggeser bioskop
diverting people from the national quest for freedom and dan menjadi aktivitas waktu luang utama di Hongkong
reformation (film, radio dan rekaman musik dinilai (Ma,2005:29).
sebagai selingan dan godaan, mampu membuat orang Program berita sendiri baru muncul di televisi
asyik sendiri dan mengecualikan perjuangan nasional Hongkong sekitar tahun 1970. Sejak tv berita muncul
untuk merdeka dan reformasi). Pemahaman Gandhi maka untuk pertama kalilah masyarakat Hongkong
ini diikuti oleh para menteri Informasi dan Penyiaran dapat menyaksikan dan mengetahui kondisi kota
dalam pemerintah. Setidaknya 3 menteri adalah Hongkong melalui layar kaca. Televisi menyediakan
pengikut setia Gandhi dan menerapkan kebijakan rasa kolektivitas masyarakat Hongkong.
atas media penyiaran sesuai , bahkan ada yang lebih, Selain berita yang selalu menjadi 10 program
pandangan dan pemahaman Gandhi terhadap media dengan rating tertinggi program yang sangat disukai
penyiaran. masyarakat Hongkong adalah serial melodrama.
Alasan ketiga adalah kekhawatiran terjadinya Begitu hebatnya serial melodrama di Hongkong dapat
perpecahan setelah India merdeka tahun 1947. diukur dengan sepinya jalan dan restoran setiap serial
Kekhawatiran tersebut diterapkan dengan berbagai drama tersebut tayang.Isi drama televisi berkaitan
bentuk sensor, kontrol dan peringatan khususnya dengan situasi sosial saat itu yang menjadi aspirasi
pada film dan radio.Di negara dengan penduduk sekaligus inspirasi gaya hidup masyarakat.Nilai-nilai
80% buta huruf 7 surat kabar nasional yang beredar normatif kabur dan lebih menekankan kemampuan
memang dianggap sebelah mata dapat mengakibatkan berjuang pribadi daripada kebaikan secara
perpecahan nasional, suatu hal yang berbeda untuk berkelompok. Kondisi melodrama Hongkong dapat
radio dan film. Di tahun 1980 kemunculan televisi disamakan dengan munculnya telenovela di Amerika
di Urdu (dengan dominasi muslim) menimbulkan Latin,khususnya pada kemampuan mempengaruhi
protes yang berakhir dengan tewasnya 30 orang budaya lokal(Ma,2005:30).
(Mehta,2008:22). Bahkan di awal tahun 1990 Perdana Popularitas melodrama Hongkong juga dapat
menteri India Narashima Rao membatalkan rencana diukur dari nama-nama tokoh melodrama tv tersebut
siaran langsung televisi pemerintah menyiarkan acara yang marak menjadi nama-nama rumah tangga.
bahasan sosial aktual dengan alasan sangat berbahaya. Televisi Hongkong juga mengkategorisasi orang
Dominasi televisi pemerintah berhenti dengan tanah daratan Cina sebagai berbeda dengan orang
munculnya televisi swasta.Kehadiran televisi swasta Hongkong (Hongkonger). Hal ini dapat dikaitkan
di India sendiri dapat dinilai signifikan. Hingga 1995 dengan melodrama televisi berjudul The Good, The
Masyarakat India hanya dapat menyaksikan satu Bad and The Ugly.Tokoh dalam melodrama tv tersebut

212
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Ah Chian adalah pendatang dari Cina daratan. Ah Denxioping yang terbuka dengan arus modal dari luar
Chian dilukiskan sebagai orang yang bodoh, lambat, memungkinkan perubahan pandangan masyarakat
terbelakang dan miskin. Ah Chian berbeda dengan Hongkong, khususnya kelas ekonomi atas, untuk ikut
orang Hongkong yang dilukiskan melodrama tersebut berinvestasi di Cina daratan Tahun 1992 dua pertiga
pintar, tangkas, modern dan kaya. Tokoh Ah Chian investasi asing di Cina daratan berasal dari Hongkong.
pun populer dilabelkan masyarakat Hongkong kepada Para pemilik media Hongkong berbondong-bondong
para pendatang asal Cina daratan (Ma,2005:31). Bagi membuka jalur ke Cina dan mengajak kerjasama
para pendatang stereoptyping dan stigma ini menjadi dengan media pemerintah. Di antara pimpinan media
dominan dan bagi masyarakat Hongkong citra Hongkong yang gencar berkunjung ke Cina daratan
negatif orang Cina daratan menjadi sumber budaya adalah pimpinan TVB Hongkong R.R.Shaw. Ia
memperoleh identitas budaya. datang menemui kolega bisnis dan para pejabat Cina
Dari sudut pandang ekonomi televisi di daratan (Ma,2005:46).
Hongkong mengalami kesuksesan. Dominasi Ketika pesta penyerahterimaan Hongkong
melodrama di televisi dengan rating dan share yang kembali ke pangkuan Cina tahun 1997 peristiwa itu
besar menghasilkan keuntungan bersih hingga 60% diisi dengan pesta kembang api. Acara serahterima
pertahun. Kondisi ini mendorong televisi Hongkong Hongkong juga digabung dengan pesta kemerdekaan
giat memproduksi program televisi hingga 6000 Cina. Selain kembang api, acara juga dimeriahkan
jam pertahun di tahun 1970an.Kesuksesan produksi penyanyi pop, presenter tv dan para selebritis. Mereka
program televisi (khususnya melodrama) meluap dengan khidmad menyanyikan lagu kebangsaan
hingga mendorong munculnya produksi film. Industri Cina yang mengiringi berkibarnya bendera Cina.
film Hongkong yang mati di tahun 1960-an pun Eric Kit-wai Ma menyebutnya dengan Nasionalisme
“bangkit dari kubur”. Televisi pun menjadi “shaolin diartikulasikan melalui wacana media dengan
temple” perfilman Hongkong yang baru. Majunya menggunakan icon populer. Para pendukung ideologi
industri program televisi dan bangkitnya industri fim Cina lebih mudah memperoleh akses media dan
mendorong industri musik. Soundtrack melodrama memenangkan izin memimpin perubahan budaya
dan film pun mendorong masyarakat mencari lagu (2005:48)
yang populer seiring kepopuleran melodrama atau
film. Selain itu di tahun 1980an TVB Hongkong 5. Simpulan
mampu mengekspor 2000-3000 jam serial melodrama
tv pertahun ke 25 negara.Erc Kit-wai Ma menilai 1. Televisi dapat bertindak sebagai agen perubahan
kondisi ini sebagai suatu hal yang tidak biasa dari pada masyarakat menuju ke arah yang lebih baik
sebuah wilayah dengan pupulasi kecil dengan produk 2. Kondisi sosial budaya masyarakat mempengaruhi
budaya lokal dan tanpa identitas nasional yang kuat, penilaian masyarakat terhadap media,khususnya
memperoleh popularitas di hampir semua negara Asia televisi
(Ma,2005:36-37). 3. Kritik dan penelitian terhadap televisi, khususnya
Kondisi menarik terjadi jelang kembalinya riset pengaruh media,khususnya televisi, kepada
Hongkong ke pangkuan Cina tahun 1997 dari tangan masyarakat dapat menjadi bahan pemikiran
koloni Inggris. Acara pengumpulan dana untuk orang pemerintah sebelum mengeluarkan keijakan
miskin, pendidikan untuk orang tak mampu, banjir dan 4. Masyarakat modern sedikit atau banyak
kelaparan marak di televisi Hongkong. Pertengahan teroengaruh media,khususnya televisi
Agustus 1993 TVB Hongkong dan CCTV milik 5. Pendekatan hiburan pendidikan (edutainment)
pemerintah Cina menyelenggarakan acara besar dan dapat menjadi dasar pembuatan konsep/program
mewah untuk memberantas kemiskinan di pedesaan mengubah masyarakat menjadi lebih baik.
Cina. Acara berlangsung di Chinese People’s Hall
Convention Hall, tempat yang biasa menyelenggarakan Akhirnya, mungkin benar apa yang dikatakan
pertemuan politik Partai Komunis Cina.Untuk pertaa Walter Cummins dan George Gordon (2006)For those
kali politik dan budaya menyatu (Ma,2005:48). of us who were present for the first half-century of TV,
Kondisi ini menarik karena televisi Hongkong what exists today has far transcended our most futuristic
awalnya melukiskan pandangan negatif pada fantasies. Our wildest guesses for what the next half-
pemerintah Cina daratan, melalui serial century will bring no doubt will be just as inadequate.
melodramanya, misalnya. Masyarakat Hongkong juga But one thing is sure: For the indefinite future, our lives
mengidentifikasi dirinya bukan bagian dari orang will continue to be filled with and changed by what we
Cina daratan. Ketika peristiwa Tianamen,disebut now call television.
juga pembantaian 4 Juni 1989, sebagian masyarakat
Hongkong berdemonstrasi ke jalan dan sebagian lain
setia mengikuti perkembangan politik di Cina melalui
berita di televisi (Ma,2005:45).
Perubahan kebijakan ekonomi di bawah

213
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Daftar Pustaka

Bel, Bernard (et all) (ed).(2010).Communication,


Culture and Confrontation.New Delhi. Sage
Publications.
Cummins,Walter and George Gordon. (2006).
Programming Our Lives:Television and American
Identity.London, Praeger Publishers.
Di Luzio, Aldo (et all) (ed).(2001).Culture in
Communication:Analyses of Intercultural Situations.
Philadelphia.John Benjamins Publishing
Company.
Emm, Adele. (2002).Researching for Television and
Radio. London, Routledge.
Howard, Douglas L.(ed).(2010). Dexter:Investigating
Cutting Edge Television.London. I.B.Tauris.
Ma,Eric Kit-wai .(2005)Culture, Politics, and Television
in Hongkong.New York.Taylor & Francis e-library.
Mander, Jerry.(1978). Four Elements to Elimination of
Television.New York. Quill.
McPhail, Thomas L. (Ed).(2009). Development
Communication:Reframing The Role of Media.
West Sussex UK, Blackwell Publishing.
Mehta, Nalin (ed) ( 2008).Television in India: Satellites,
Politics and Cultural Change.Oxon.Routledge.
Pecora,Nourma (et all) (ed).(2009).Children and
Television:Fifty Years of Research.New York.Taylor
& Francis e-library
Perse, Elizabeth M.(2008). Media Effects and Society.
Mahwah NJ.Taylor & Francis e-library.
The International Bank for Reconstruction and
Development/The World Bank (2007).
World Congress on Communication for
Development:Lessons, Challenges, and The Way
Forward.Washington. The World Bank.

214
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Media Massa Sebagai Sumber Kekuatan Pembangunan Daerah


Eko Harry Susanto 1

Abstrak

Sejalan dengan reformasi politik yang menuntut transparansi informasi, berdampak terhadap posisi media
massa, yang semula dipakai sebagai salah satu instrument politik pemerintah beserta sayap – sayap politiknya,
secara faktual mengalami perubahan peran. Media massa menjadi entitas independen yang memiliki kekuatan
dalam penyebaran informasi. Dalam posisinya yang tidak memihak dan transparan dalam pemberitaan maupun
penyiaran, media dapat meningkatkan wawasan masyarakat dalam menyikapi pembangunan di daerah yang
sesuai dengan tujuan otonomi daerah. Dengan dukungan media massa yang peduli terhadap program- program
pembangunan di daerah, pemerintah dapat memanfaatkan media untuk menyosalisasikan program pembangunan
sampai ke pelosok pedesaan. Di sisi lain, masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam pembangunan daerah, bukan
sebatas melibatkan diri dalam program pembangunan yang berpihak kepada rakyat, tetapi melalui informasi dari
media massa, juga ikut mengawasi jalannya pembangunan daerah, agar sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Hakikatnya, media massa sebagai salah satu pilar demokrasi dalam kehidupan bernegara, memiliki kekuatan
dalam proses pembangunan daerah yang berpihak kepada pelayanan kepada public yang lebih baik.

Namun persoalannya, ketika media massa tumbuh dengan pesat, dan didukung oleh regulasi di bidang pers
dan penyiaran, yang berorientasi kepada demokratisasi dan terbentuknya masyarakat informasi, ternyata tidak
semua media, mampu menjalankan profesionalisme pemberitaan dan penyiaran dengan baik. Ada kendala yang
menghambat tugas maupun tanggungjawab media, yang tidak sejalan dengan etika jurnalistik, transparansi
informasi dan sikap independen, yang dipicu oleh ketidakprofesionalan pekerja media, kecenderungan bisnis yang
lebih kuat dan ideologi pemilik media. Bahkan yang lebih mengkhawatirkan, dalam belenggu hambatan keuangan,
media massa melakukan transaksi dalam pemberitaan dan penyiaran dengan pemerintah daerah. Akibatnya, media
massa lebih banyak mendukung program pembangunan daerah, dibandingkan bersikap kritis dan transparan
dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Kata Kunci : media massa, transparansi, pembangunan daerah

I.Pendahuluan peraturan yang mengisaratkan bahwa kegiatan


tertentu tidak bisa didifusikan kepada publik karena
Salah satu tuntutan reformasi politik tahun pertimbangan keamanan bangsa dan negara
1998 adalah demokratisasi komunikasi dalam koridor Dalam ranah pembicaraan kebebasan
kebebasan pers, yang secara substantif menyangkut berkomunikasi di masyarakat, peran media massa
pemberitaan dan penyiaran. Faktor yang melekat sebagai institusi yang memiliki fungsi menyebarkan
didalamnya adalah transparansi informasi dari semua informasi pembangunan kepada masyarakat,
entitas pendukung kekuasaan negara. Pada konteks dituntut untuk selalu berpijak kepada kepentingan
ini, tidak terkecuali masyarakat yang harus mendukung “terbentuknya masyarakat informasi” yang dinamis,
keterbukaan informasi pemberitaan. Sebab, tidak sehingga mengetahui perencanaan, proses, hasil dan
bisa diabaikan bahwa kebebasan komunikasi, akan manfaat pembangunan yang telah dilaksanakan oleh
berhadapan pula dengan aspek kultural masyarakat, pemerintah.
yang sangat terbiasa dengan ketertutupan dan rahasia Menyangkut informasi pembangunan yang
dalam ikatan “menjaga nilai” sosial budaya yang ditujukan kepada masyarakat, media massa wajib
bersifat paternalistic memposisikan sebagai entitas pemberitaan dan
Ketertutupan informasi seringkali dipakai penyiaran yang tidak memihak kepada para elite
sebagai salah satu dalih dari elite politik dan elite ekonomi, politik maupun elite di tubuh pemerintahan.
dalam kekuasaan negara, untuk tidak transparan Dalam koridor kebebasan pers yang menjadi
dalam menyampaikan informasi seputar jalannya pedoman, media harus mengedepankan independensi
pemerintahan dan pembangunan yang dilaksanakan. dalam menyebarkan informasi yang bermanfaat bagi
Padahal, dalam rangka membangun masyarakat khalayak.
informasi yang beradab, pemerintah harus secara Kalaupun media, dalan menjalankan fungsinya
terbuka menginformasikan semua kegiatan kepada juga dituntut untuk melakukan kegiatan yang
rakyat. Bisa saja merahasiakan, jika didukung oleh komersial, demi untuk mempertahankan institusi dan

1 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Jakarta

215
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kesejahteraan para jurnalis dan pekerja lainnya, tetapi massa, harus berjalan sehaluan dalam memberikan
bukan berarti, mengabaikan prinsip independensi informasi pembangunan yang dibutuhkan masyarakat.
pemberitaan dan penyiaran. Prinsipnya, media Merujuk kepada pendapat klasik Schramm (dalam
massa harus tetap menjalankan profesionalisme Susanto,2010: 46) bahwa “media massa khususnya radio
demi untuk mencerdaskan ataupun meningkatkan , televisi dan surat kabar berperan dalam memberikan
wawasan masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan informasi kepada masyarakat”. Tetapi memang tidak
bernegara. mudah untuk mengedepankan profesionalisme dalam
Sebab, jika media hanya berfokus kepada pemberitaan, yang mampu memberikan manfaat
orientasi bisnis untuk memperoleh keuntungan, kepada khalalayak. Sebab, dengan berlindung dibalik
tanpa ideologi pemberitaan yang menjunjung kebebasan berekspresi, maka media massa juga
tinggi idealisme dan profesionalisme, maka sulit terperangkap pada kubu politik dan ekonomi, yang
untuk menempatkan diri sebagai sumber informasi menafikan keberpihakan kepada masyaraka. Media
yang dipercaya oleh khalayak. Kondisi tersebut, massa cenderung dipakai oleh kelompok – kelompok
senada dengan pendapat Baran (2012:24), yang memiliki kepentingan politik dengan segala
yang mengemukakan, uang memang mengubah implikasi faktual dalam pembangunan.
komunikasi menuju kearah kepentingan tertentu. Menarik untuk dicermati adalah pendapat
Uang menggeser juga keseimbangan kekuasaan, McQuail (1991:109), penyebaran informasi melalui
dan cenderung membuat khalayak menjadi produk media massa adalah dominasi “kekuasaan politik”
daripada menjadi konsumen yang berhak memperoleh sehingga jauh dari hak atau kebebasan masyarakat,
faedah informasi. untuk mendapatkan informasi yang realistis,
Padahal kekuatan utama media adalah, jika akurat dan dari sumber yang kredibilitasnya diakui.
media tersebut dipakai sebagai sumber informasi Berpijak kepada pendapat itu, maka media massa
ataupun rujukan masyarakat dalam mencari berita harus menjalankan fungsi penyebaran informasi
yang dipercaya kebenarannya. Dengan menempatkan pembangunan yang transparan dan bermanfaat
transparansi sebagai ideologi media, maka masyarakat bagi masyarakat. Bagaimanapun besarnya hambatan
sebagai khalayak media, bias lebih leluasa untuk dalam penyebaran berita yang transparan, tetapi tidak
menerima informasi tentang berbagai kegiatan dapat disangkal idealisme media, merupakan salah
pembangunan yang ada di daerahnya, maupun satu kunci yang menempatkan media massa sebagai
diberbagai wilayah lain, yang dapat dipakai sebagai sumber kekuatan dalam menukung pelaksanaan
pembanding pelaksanaan pembangunan yang pembangunan daerah.
dilaksanakan. Intisarinya, media massa diharapkan
menumbuhkan wawasan dan pengetahuan II. Media Massa Pasca Reformasi Politik
masyarakat yang lebih luas tentang segala sesuatu
yang berkaitan dengan pembangunan daerah. Dengan Sejalan dengan tuntutan demokrasi dalam
demikian, masyarakat juga memahami gambaran kehidupan berbangsa dan bernegara, media massa
ideal tentang pembngunan daerah yang seharusnya yang sebelmnya cenderung dipakai sebagai alat
dilaksnakan oleh pemerintah pusat maupun daerah. untuk mempengaruhi massa dan digunakan sebagai
Terlebih lagi dalam bingkai otonomi daerah, instrument politik pemerintah, berubah menjadi
yang mengamanatkan agar pemerintahan di daerah media massa yang memiliki kebebasan pemberitaan
melaksanakan pembangunan yang berorientasi kepada dan penyiaran. Dalam bingkai pers sebagai sub-
pelayanan kepada masyarakat setempat, maka media ordinat kekuasaan negara yang dimanfaatkan untuk
massa harus mengedepankan nilai informasi yang mendukung program dan kebijakan pemerintah,
transparan dan meberikan manfaat factual kepada media massa cenderung sejalan dengan model pers
rakyat, sehingga tidak ada tuduhan bahwa media pembangunan.
massa, dipakai sebagai intrumen politik pemerintah Menurut McQuail (1991: 120) pendekatan
daerah dalam rangka mendukung kebijakan yang teori itu pada prinsipnya meliputi (1) media seyoganya
dikeluarkan walaupun kurang berpihak kepada menerima dan melaksanakan tugas pembangunan
masyarakat setempat. positif sejalan dengn kebijaksanaan yang ditetapkan
Padahal penyelenggaraan pemerintahan secara nasional. (2) Kebebasan media dibatasi sesuai
di daerah dengan prinsip otonomi adalah untuk dengan prioritas ekonomi dan pembangunan
mempercepat terwujudnya pembangunan, demi masyarakat, (3). Media perlu memprioritaskan isi
untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui pada kebudayan dan bahasa nasional, (4). Media
peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran hendaknya memprioritaskan berita dan informasinya
serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah pada negara sedang berkembang lainnya, yang erat
yang memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, kaitannya secara geografis, kebudayan atau politik,
keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah (5). Para wartawan dan karyawan media lainnya,
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. memiliki tanggungjawab serta kebebasan dalm tugas
Prinsip otonomi daerah dan eksistensi media mengumpulkan informasi dan penyebarluasannya,

216
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

(6) Bagi kepentingan tujuan pembangunan, negara politik dan para pemilik modal. Akibatnya, media
memiliki hak untuk campur tangan, atau membatasi, massa lebih berpihak kepada mereka yang memiliki
pengoperasian media, sarana penyensoran, subsidi, modal dibandingkan membela kepentingan rakyat.
dan pengendalian langsung terhadap media. Padahal kekuatan media massa adalah
Melalui model media pembangunan, berbagai kemandiriannya dalam mendifusikan berita yang
informasi yang didifusikan harus melewati independen dan berpihak kepada kepentingan publik.
rangkaian kontrol berlapis dari para pemegang Tetapi ternyata, dengan regulasi yang memberikan
otoritas pemberitaan dan penyiaran yang dibentuk kebebasan, justru fungsi – fungsi ideal media massa,
oleh pemerintah dalam upaya melindungi kekuasaan tidak bisa sepenuhnya dapat dijalankan dengan baik
negara. Akibatnya, pemberitaan media massa sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No.
identik dengan kemauan politik pemerintah, yang 40/1999. Dalam tataran regulasi, para praktisi ataupun
terbelenggu oleh jargon stabilitas dan harmonisasi pekerja media selayaknya jika mengacu kepada Kode
kehidupan masyarakat dalam perspektif sepihak Etik Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Kode
sesuai penafsiran kepentingan pemegang kekuasaan. Etik Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) dan norma
Namun kondisi yang memposisikan media lain dari berbagai kelompok jurnalis. Namun faktanya,
sebagai instrumen pemerintah, lambat laun dalam upaya menyebarkan informasi pembangunan
menghilang, karena secara legal formal memang daerah, masih ditemukan ketidaktransparanan media
tidak ada lagi campur tangan pemerintah terhadap massa dalam pemberitaan, karena berkaitan dengan
peran media massa . Walaupun dalam aspek faktual, kepentingan politik maupun ekonomi dari kelompok
masih saja pemerintah berupaya untuk mengontrol yang berkuasa ataupun memiliki pengaruh kuat di
pemberitaan media. Undang – Undang Nomor 40 pemerintahan. Sudah barang tentu, gambaran ini
tahun 1999, tentang Pers, yang memiliki semangat bertentangan dengan tuntutan masyarakat terhadap
kebebebasan dalam menyampaikan pendapat eksistensi pers yang bebas dari kepentingan dan
maupun informasi, mengamanatkan tentang perlunya tekanan dari pihak manapun.
kemerdekaan pers, sebagai wujud dari kedaulatan Memang media massa tidak bisa dilepaskan
rakyat yang harus ditegakkan. Oleh sebab itu, tidak dalam situasi politik. Karena itu, ketika politik
ada lagi lagi intervensi dari pihak manapun untuk memegang peran dominan dalam pemerintahan yang
mengontrol ataupun menyensor pemberitaan. berupaya menerapkan pembangunan sejalan dengan
Walaupun begitu, tidak berarti media otonomi daerah, maka media massa khususnya di
dapat menikmati kebebasan tanpa batas dalam daerah bisa saja justru mengikuti atau terlibat dalam
menyampaikan pesan kepada publik, sebab ada dinamika politik yang penuh dengan persaingan
pihak – pihak yang berkepentingan di tubuh dalam menanamkan pengaruh kekuasaan.
institusi pemerintahan dan masyarakat, yang Dilihat dari fungsinya , media massa mampu
tidak menghendaki demokrasi informasi. Dalam menggambarkan realitas politik , namun harus
jerat nilai paternalistik dan komunalisme, yang diingat pula bahwa kehidupan pers di suatu negara
mengedepankan nilai – nilai sosial kultural dan akan mengikuti sistem yang hidup dalam negara
ekonomi kelompok, maka transparansi media massa yang bersangkutan . Dengan demikian setiap negara
dianggap sebagai ancaman terhadap kemapanan elite mempunyai sistem pers sendiri. Denis McQuail
di tubuh pemerintah maupun entitas yang menikmati (1991) menegaskan, “pada dasarnya sistem pers adalah
pembangunan serta memiliki pengaruh kuat di sub sistem dari sistem politik yang ada”. Namun satu
masyarakat. hal yang tidak bisa dibantah adalah media massa
Karena itu, dalam upaya mencegah intervensi memegang peranan penting di dalam kehidupan
terselubung dari berbagai pihak yang tidak politik.
menyukai kebebasan pers, maka para pekerja media Pendapat tersebut, seiring dengan pernyataan
harus konsisten menjunjung tinggi independensi DeFleur (1970 : 11), yang menyebutkan, “bahwa
pemberitaan maupun penyiaran demi meningkatkan kekuasaan politik dan media massa mempunyai
wawasan yang lebih luas kepada khalayak. Namun hubungan yang saling kuat”. Keterkaitan dua hal
justru yang menjadi persoalan adalah hambatan tersebut selalu menjadi persoalan yang menarik
internal pada aspek kelembagaan media. Pimpinan dalam menelaah pembangunan dan kekuasaan
organisasi media massa, sebagai payung organisasi politik pemerintah. Walaupun sesungguhnya media
para jurnalis dan pekerja media, belum bisa massa harus independen dalam menjalankan peran
melepaskan diri dari kekuasaan politik dan ekonomi ideal untuk memperluas wawasan masyarakat dalam
yang selalu berupaya untuk mengendalikan media kehidupan bermasyarakat.
dalam menjalankan fungsi pemberitaan dan penyiaran. Berpijak pada upaya tersebut, maka media
Bahkan lebih celaka lagi, dalam menyosialisasikan harus mampu membangun masyarakat informasi yang
kebijakan pembangunan di daerah, justru para memahami peran dan isi media dalam menjalankan
pimpinan organisasi media masih saja, memposisikan fungsi informasi. Menurut Art Silverblatt (dalam
sebagai sub ordinat dari para pemegang kekuasaan Baran, 2012:34), membuat masyarakat melek media

217
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dapat dilihat dari karakteristik sebagai berikut : penerbitan dan pendistribusian sebaiknya terbuka
(1) Keterampilan berpikir kritis, memungkinkan bagi setiap orang atau kelompok, tanpa memerlukan
anggota khalayak untuk mengembangkan penilaian ijin atau lisensi, kecaman terhadap pemerintah,
yang independen terhadap isi media. (2) Pemahaman pejabat atau partai politik (yang berbeda dari
terhadap proses komunikasi massa, mendorong kecaman terhadap orang-orang secara pribadi, atau
ekspektasi agar media memberikan pelayanan kepada pengkhianatan dan gangguan keamanan), seyogianya
khalayak dalam membatasi, mengembangkan pesan tidak dapat dipidanakan, bahkan setelah terjadinya
dan memperoleh umpan balik yang efektif. (3) peristiwa itu.
Kesadaran akan dampak media terhadap individu Disamping itu, selayaknya media tidak
dan masyarakat. 4) Strategi untuk menganalisis dan mempunyai kewajiban mempublikasikan segala hal
mendiskusikan pesan- pesan media, memberikan yang terkait dengan kepentingan pemerintah dan
pemahaman bahwa, interpretasi isi media bukan berbagai pihak yang memiliki kemauan memanfaatkan
terletak pada para pencipta isi media tetapi khalayak. media. Dalam hal publikasi, kesalahan dilindungi
(5) Sebuah kesadaran aka nisi medsia sebagai suatu sama halnya dengan publikasi kebenaran, dalam hal
teks yang menyediakan wawasan bagi budaya daan yang berkaitan dengan opini atau keyakinan. Pers
kehidupan kita. (6) Kemampuan untuk menikmati, bebas juga menganut tidak diperlukannya batasan
memahami dan mengharagai isi media. Bukan berarti hukum dalam pengumpulan informasi untuk
tidak menyukai apapun yang ada dalam media dan kepentingan publikasi, tidak ada batasan hukum yang
selalu curiga, tetapi bisa menghargai dan memahami. diberlakukan dalam impor, ekspor atau pengiriman
(7) Pengembangan keterampilan produksi yang dan penerimaan pesan, diseluruh pelosok negeri.
efektif dan bertanggungjawab. , (8) Pemahaman akan Sedangkan faktor yang berkaitan dengan kerja jurnalis
kewajiban etis dan moral para praktisi media. adalah, wartawan harus mampu menuntut otonomi
Sementara itu dalam aspek legal formal, profesional yang sangat tinggi di dalam organisasi
menurut Undang – Undang No 40/1999, Pers nasional mereka
mempunyai peran penting dalam memenuhi hak Memang kemerdekaan pers di Indonesia
masyarakat untuk mengetahui dan mengembangkan tidak sepenuhnya merujuk kepada Teori Pers Bebas.
pendapat umum, dengan menyampaikan berita dan Namun semangat dalam memberikan informasi yang
informasi yang akurat dan transparan. Dengan peran independen dan transparan, serta bebas dari campur
ini, media massa dapat menjadi salah satu penunjang tangan pemerintah sudah menunjukkan bahwa
demokrasi pemerintahan, yang berimplikasi terhadap dinamika pers Indonesia sehaluan dengan sebagaian
pembangunan yang berpihak kepada kepentingan prinsip pers bebas.
rakyat.
Masih dalam konteks regulasi, Undang – III. Pembangunan Daerah : Fokus Otonomi
Undang Penyiaran No.32 Tahun 2002 tentang
Penyiaran, juga berupaya mewujudkan kemerdekaan Pembangunan merupakan upaya melakukan
dalam menyampaikan pendapat dan memperoleh perubahan fisik maupun non fisik kearah yang lebih
informasi melalui penyiaran sebagai upaya menuju baik dari sebelumnya. Karena itu, pembangunan
demokrasi dalam komunikasi yang bermanfaat dalam seringkali dikaitkan pula dengan tujuan politik para
mendukung jalnnnya pemerintahan. Penyiaran radio pemegang kekuasaan. Jika pembangunan ditafsirkan
dan televisi merupakan kegiatan komunikiasi massa dengan merujuk kepada kepentngan rakyat , bukan
yang berfungsi sebagai media informasi, pendidikan, suatu masalah. Namun yang menjadi persoalan
hiburan yang sehat, sebagai alat kontrol dan perekat adalah, ketika pembangunan dihubungkan dengan
sosila – kultural masyarakat. keberhasilan pemerintah dan dimanfaatkan sebagai
Hakikatnya, regulasi di bidang pemberitaan dan alat politik para pemegang kekuasaan dalam rangka
penyiaran sudah mengatur berbagai hal yang terekait melanggengkan posisi di pemerintahan.
dengan fungsi media massa dalam menjalankan Dengan demikian sangat beralasan jika masalah
peran ideal tanpa terdeferensiasi sosial, politik dan pembangunan seringkali masuk dalam nuansa politik
ekonomi. Karena itu, seluruh lapisan masyarakat kekuasaan, dibandingkan upaya untuk menciptakan
berhak memperoleh informasi dari berbagai sumber perubahan yang membawa faedah faktual bagi rakyat.
yang dipercaya, termasuk dari pemerintah yang Dalam terminologi Peter L. Berger (1974:31),
berkuasa di tingkat pusat maupun daerah. pembangunan dibedakan dengan modernisasi.
Jika dikaitkan dengan teori pers, maka Pembangunan menunjuk pada proses yang
eksistensi UU N0.40/1999 dan UU No. 32/ 2002 menyebabkan negara-negara miskin menjadi kaya atau
mengarah kepada kebebasan pers yang diunggulkan berusaha menjadi lebih kaya, dan juga proses yang
sebagai pilar demokrasi dalam kehidupan bernegara. menyebabkan negara kaya bertambah kaya atau secara
Dalam tinjauan teoritis, Pers Bebas menurut sederhana didefinisikan sebagai perbaikan menyeluruh
McQuail, mencakup : Publikasi seyogianya bebas dari dalam kesejahterahan penduduk yang dicapai melalui
penyensoran pendahuluan oleh pihak ketiga, tindakan pertumbuhan yang baik dan modernisasi yang

218
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dikehendaki, sedangkan istilah modernisasi itu sendiri yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
adalah perubahan kelembagaan dan kebudayaan yang pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat,
menyertai pertumbuhan. Modernisasi adalah sesuatu menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
yang bebas nilai sedangkan pembangunan akan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan
diartikan sebagai kategori politis dan tidak bebas nilai. Republik Indonesia.
Di era otonomi daaerah, pembangunan daerah Pada intinya, terdapat berbagai macam
menjadi salah satu titik krusial yang menimbulkan urusan yang berhubungan dengan pembangunan
persaingan antara birokrat pemerintah dengan khususnya di kabupaten maupun kota, sebagaimana
politisi. Antara birokrat dengan birokrat lain, yang tercantum dalam pasal 14 Undang – Undang Nomor
didukung oleh partai politik dan politisi, serta 32 Tahun 2004, yang mencakup (1) Perencanaan
antara politisi dengan politisi, yang semuanya dan Pengendalian pembangunan, (2) Perencanaan,
berdalih memperjuangkan rakyat. Padahal disinyalir, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang (3)
persaingan itu semata – mata karena memperebutkan Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
tetesan dana dalam proses pembangunan di dearah masyarakat, (4) Penyediaan sarana dan prasarana
demi untuk kepentingan kelompok. umum, (5) Penanganan bidang kesehatan, (6)
Memang menelaah pembangunan, akan Penyelenggaraan pendidikan, (7) Penanggulangan
menghadapi berbagai persoalan beragam, dari masalah sosial, (8) Pelayanan bidang ketenagakerjaan,
persoalan sosial, ekonomi, politik dan sejumlah alasan (9) Fasilitas pengembangan koperasi, usaha keciol dan
lain yang terkait dengan perubahan dan dinamika menengah, (10) Pengendalian lingkungan hidup, (11)
tuntutan masyarakat yang demikian pesat karena peran Pelayanan pertanahan, (12) Pelayanan kependudukan
media massa. Secara konsepsional, pembangunan dan catatan sipil, (13) Pelayanan adaministrasi
menurut Rostow (dalam Sukirno, 1985:57), adalah umum pemerintahan, (14) Pelayanan administrasi
sesuatu yang terus maju, dari suatu tahap yang primitif penanaman modal, (15) Penyelenggaraan pelayanan
ketahap yang lebih maju. dasar lainnya, dan (16) Urusan wajib lainnya yang
Sementara itu Tehranian (dalam Nasution, diamantakan oleh peraturan perundang – undangan.
2003:85) menetapkan tiga faktor teoritis yang Dalam aplikasi faktual pembangunan daerah,
berhubungan dengan pembangunan yaitu : (1). menarik untuk dicermati adalah pola pembangunan
Pembangunan semata-mata sebagai proses pluralisasi yang berfokus kepada pertanian. Menurut Fadel
masyarakat, politik dan ekonomi dari suatu bangsa Muhammad (2008:297), pembangunan bidang
yang melakukan pembangunan; (2). Rasionalisasi pertanian berbasis “jagung” dikembangkan dalam
sebagai unsur kunci dalam proses pembangunan; (3). sembilan pilar, yaitu : (1) pengembangan dan
Pemikiran yang lahir dari kesadaran diri masyarakat penyediaan alat dan mesin pertanian, dilakukan dengan
di dunia ketiga. Berpijak pada pendapat itu, membangun pusat pelatihan dan pendampingan, (2)
pembangunan daerah merupakan kemajemukan, Penyediaan dana penjaminan bagi petani, pemerintah
rasionalitas dan kesadaran untuk mengubah kondisi daerah menyediakan dana yang cukup besatr dan
daerah menjadi lebih baik secara fisik maupun non nekerjasama dengan beberapa bank, (3) Penyediaan
fisik. benih, pupuk dan pengendalian hama penyakit
Sedangkan unsur-unsur pembangunan dalam dengan memamksimalkan kerjasama dengan Badan
kaitannya dengan komunikasi menurut Rogers Usaha Milik Negara, (4) Memperlancar pemasaran,
(1985 :14), adalah : (1) Pemerataan penyebaran sebagai komponen penting dalam sistem pertanian
informasi keuntungan sosial ekonomi dan sebagainya; modern yang menentukan kesuksesan industri
(2).Partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pertanian modern, (5) pembangunan jalan pedesaan
pelaksanaan pembangunan yang dicerminkan oleh dan jaringan irigasi, secara bertahap dibangun
disentralisasi kegiatan-kegiatan tertentu di daerah sistyem irigasi sederhana, sedangkan pembangunan
pedesaan ; (3).Bersifat mandiri dalam pembangunan jalan dilakukan terutama di derah yang terisolasi, (6)
dengan mengandalkan potensi sumberdaya setempat Posko agropolitan sebagai pusat percontihan yang
; dan (4).Memadukan sistem tradisional dan modern selaigus berperan sebagai pusat layanan penyuluahan
untuk menimbulkan sinkretisasi pemikiran lama dan dan diseminasi teknologi, (7) Peningkatan Sumber
baru,dengan pertimbangan yang berbeda disetiap Daya Manusia Pertanian, pada akhirnya petani yang
daerah. menjadi subyek pembangunan. Kesejahteraan petani
Dalam perspektif pemerintahan di derah, merupakan tujuan akhir pembangunan agropilitan
pembangunan harus sejalan dengan Undang – Undang berbasis jagung, (8) Peningkatan peran Maize Centre,
Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian
Daerah, yang mewajibkan daerah mengatur urusan teknologi, serta sebagai pusat pelatihan maupun
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat percontohan paket – paket teknologi, (9) Perencanaan
sesuai dengan kondisi yang ada. Sedangkan daerah dan koordinasi, untuk mencapai efektivitas dan
otonomi, atau daerah, adalah kesatuan masyarakat efisiensi dalam pembangunan.
hukum yang mempunyai batas – batas wilayah Semua urusan tersebut, secara esensial harus

219
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, (1972 : 78), menyebutkan, yang lebih penting bagi
sehingga pembangunan yang terkait dengan sektor penguasa adalah kontinuitas jalannya pemerintahan
– sektor itu, harus diketahui secara transparan oleh dan bisnis yang dilakukan oleh sekelompok elite yang
masyarakat, sebagai pihak yang harus dilayani dan berkuasa secara ekonomis, politis maupun sosial.
bukan sebagai obyek pembangunan daerah semata – Prasangka terhadap media massa yang
mata. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan mengakibatkan tindakan masyarakat yang
daerah, pembangunan daerah sebagai satu kesatuan “kebabalasan” dalam menafsirkan kebenasan, sama
dalam sistem perencanaan pembangunan nasional dengan model media pembangunan dari McQuail
harus berorientasi untuk kepentingan pelayanan (1987: 119), yang memmperbolehkan pemerintah
publik. ikut campur tangan dalam membatasi pengoperasian
Semua program pembangunan daerah yang media dan penyensoran. Memang saat ini tidak
bersifat fisik maupun non fisik, dalam jangka pendek, ada lagi sensor yang faktual, tetapi pengendalian
menegah maupun jangka panjang, juga harus terselubung dengan cara yang halus maupun kasar
mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat, masih ditemukan di berbagai pemberitaan yang
sehingga masyarakt merasa memiliki dan dapat memicu konflik antara pemereintah dengan media
menikmati manfaat dari program pembangunan massa.
yang dilaksanakan. Dalam konsep ideal, peranan utama media massa
Mencermati urusan daerah yang beragam, adalah menyalurkan informasi. Dengan informasi,
maka terlalu sulit jika menjalankan tugas tersebut, masyarakat dapat melakukan reaksi terhadap apa yang
tanpa dukungan media massa yang dapat menjalankan sedang terjadi atau melakukan antisipasi terhadap
fungsi pemberitaan maupun penyiaran secara segala sesuatu yang mungkin terjadi. Tanpa informasi ,
konsisten, dengan mengedepankan kemerdekaan masyarakat tidak sempat melakukan reaksi atrau tidak
pers, yang berusaha untuk menjunjung tinggi bisa melakukan rekasi atau antisipasi secra tepat yang
independensi, transparansi dan sikap profesionalisme mebahayakan keselamatan hidupnya. (Eisy, 2007:3).
lainnya yang memberikan manfaat bagi masyarakat Namun sebagai entitas penmberitaan dan penyiaran
dalam memahami program pembangunan di daerah. yang memperkuat pelaksanaan pembangunan di
daerah, media massa tetap menghadapi berbagai
IV. Media Massa dalam Kompleksitas tantangan dalam menjalankan fungsi pemberitaan
Pembangunan Daerah yang independen.
Bahkan ideologi media, seringkali dainggap
Keberadaan media massa pasca reformasi politik sebagai hambatan dalam menjalankan independensi
yang mengedepankan kemerdekaan pers, ternyata pemberitaan. Menurut Lull (1998 :1), ideologi
penuh dengan berbagai persoalan sosial, ekonomi media adalah pikiran yang terorganisir, yakni nilai,
dan politik di masyarakat. Karena itu, meskipun orientasi dan kecenderungan yang saling melengkapi
regulasi media memberikan penguatan kepada pers hingga membentuk perspektif – perspektif ide
untuk bertindak lebih berani mengungkap berbagai yang diungkapkan melalui komunikasi, dengan
persolan pembangunan daerah, tetapi masih saja media teknologi dan komunikasi antar pribadi.
muncul hambatan dari berbagai elite khususnya Ideologi sendiri dipengaruhi asal – usulnya,
para penguasa politik dan ekonomi yang merasa asosiasi kelembagaan dan tujuan, meskipun sejarah
tidak nyaman dengan peran pers yang diasumsikan dan hubungan – hubungannya tidak pernah jelas
terlampau bebas. seluruhnya. Hakikatnya, ideologi media adalah
Sedemikian besar keterkaitan antara kekuasaan idealisme maupun prinsip – prinsip ideal yang
politik dan media, mengingat para politisi lebih dijalankan oleh media massa dalam menjalankan
menyukai jika media dapat membangun situasi yang perannya di masyarakat.
dikehendaki. Kondisi ini memiliki kemiripan dengan Faktor hambatan dalam menjalankan fungsi
pendapat Olien (1983 : 458) yang pada intinya, media media, setidak – tidaknya berasal dari aspek eksternal
massa memiliki relasi kuat dengan sistem politik dan internal. Hambatan eksternal, menyangkut
yang ada di berbagai – lembaga pemerintah maupun perilaku elite politik, ekonomi dan elite dalam
kelompok – kelompok masyarakat pada umumnya kekeuasaan negara, yang belum bisa menerima
dalam suatu negara. transparansi dan independensi pemberitaan.
Dalih tentang perlunya harmonisasi dalam Komunitas ini tidak segan menggunakan kekuasaannya
masyarakat, adalah pernyataan yang sering untuk mengontrol media jika ada pemberitaan yang
dikemukakan oleh pemerintah dan politisi untuk tidak dikehendaki.
mengendalikan media massa. Melalui kekuatan Sedangkan hambatan internal adalah, fondasi
politik maupun kekuasaan pendanaan. Para pemilik pendanaan media yang lemah. Ini mengakibatkan
kekuasaan tidak menghiraukan kalau tindakannya media tidak bisa transparan dalam pemberitaan
menghambat demokrasi yang justru jauh dari prinsip pembangunan daerah, sebab memiliki ketergantungan
ideal kebebasan pers. Melihat gambaran itu, Menta terhadap para penguasa politik dan ekonomi, yang

220
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dapat mendikte pemberitaan ataupun penyiaran dan menjaga kesinambungan pembangunan. Menarik
melalui kekuatan dana. Namun tidak bisa diabaikan, masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan
bahwa profesionalisme kerja jurnalis, yang tidak daerah secara substantive dapat berhasil, jika
sesuai dengan kode etik jurnalistik wartawan Indonesia pemerintah mampu memberikan informasi yang
maupun Kode Etik Asosiasi Jurnalis Independen transparan dan memberikan kesempatan kebebasan
Indonesia (AJI) seringkali memicu berbagai persoalan kepada masyarakat untuk mencari sumber informasi
dalam pemberitaan tentang pembangunan daerah. tentang program pembangunan yang dilaksanakan.
Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia Demi untuk menyosialisasikan program
antara lain mencakup : Wartawan Indonesia bersikap pembangunan yang memiliki jangkauan luas, maka
independen, menghasilkan berita yang akurat, media massa adalah entitas yang paling memadai
berimbang, dan tidak beritikad buruk, menempuh untuk memberikan informasi pembangunan kepada
cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas khalayak. Oleh sebab itu, pemerintah daerah beserta
jurnalistik, tidak membuat berita bohong, fitnah, entitas pendukung kekuasaannya dalam melaksanakan
sadis, dan cabul, tidak menyalahgunakan profesi program. pembangunan harus menghargai
dan tidak menerima suap. Sementara itu Kode profesionalisme jurnalis dan kemerdekaan pers.
Etik AJI, antara lain meliputi, jurnalis menghormati Dengan demikian, jika tidak setuju terhadap
hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang pemberitaan maupun penyiaran yang mengulas
benar, mempertahankan prinsip kebebasan dan tentang sisi negative pembangunan daerah, maka
keberimbangan dalam peliputan dan pemberitaan harus diselesaikan dengan merujuk kepada ketentruan
serta kritik dan komentar, memberi tempat bagi pihak yang berlaku. Bukan sebaliknya, melakukan tindakan
yang kurang memiliki daya dan kesempatan untuk yang bersifat pemaksaan kehendak dan penggunaan
menyuarakan pendapatnya. kekuatan massa serta sejumlah tindakan lain yang
Jika media massa mampu menjalankan regulasi menciderai kebebasan pers di Indonesia.
dengan baik dan para juranlis menjunjung tinggi Di pihak lain, media juga harus mampu
kode etik, maka media memiliki kekuatan ideal dalam memberikan informasi yang bersifat mudah dipahami
mendukung program pembangunan yang berpihak dan membumi. Tujuannya agar berita tentang
kepada rakyat. Dalam pandangan Hennesy (1990 : pembangunan daerah tidak asing dan berjarak dengan
24), media massa mempunyai pengaruh yang sangat masyarakat pada umumnya. Dalam pendekatan
kuat, karena mampu mempengaruhi keputusan yang universal, menyerap isi media dibutuhkan
politik dengan memberikan atau tidak memberikan keterampilan. Menurut Baran (2012:39), kemampuan
publikasi terhadap suatu isu. Media massa memiliki untuk memahami media meliputi (1) Kemampuan
tanggungjawab untuk selalu memberikan informasi, dan kemauan suatu usaha untuk memahami isi
tayangan dan siaran yang benar, akurat dan jelas. media, memberi perhatian dan menyaring berbagai
Fungsi ideal media massa, harus mampu gangguan. (2) Pemahaman dan penghargaan pada
memberikan dukungan terhadap pembangunan kekuatan pesan media massa. (3) Kemampuan untuk
daerah yang memiliki permasalahan yang kompleks. membedakan reaksi emosiuonal dan rasional ketika
Daerah memiliki berbagai kegiatan yang harus merespon isi media dan bertindak sesuai isi media. (4)
berorientasi kepada kepentingan rakyat. masyarakat. Pengembangan ekspektasi yang lebih tinggi terhadap
Berdasarkan pasal 21 Undang – Undang No. 32 isi media. (5) Pengetahuan terhadap kesepakatan
Tahun 2004, dearah mempunyai hak : (1) Mengatur akan aliran (genre) dan kemampuan untuk mengenali
dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya, ketika genre dan kemampuan digabungkan dengan
(2) Memilih pimpinan daerah, (3) Mengelola yang lain. (6) Kemampuan untuk berpikir kritis
aparatur daerah, (4) Mengelola kekayaan daerah, (4) tentang isi media, tidak peduli seberapa kredibel
Memungut pajak daerah dan retribusi daerah, (5) sumbernya.
Mendapatkan bagi hasil dari pengelolalan sumberv Mencermati uraian tersebut diatas, pada
daya alam. Sumber daya lainnya yang berada di hakikatnya media massa memiliki peran yang cukup
daerah, (6) Mendapatkan sumber – sumber pendapata penting dalam menyosilaisasikan program – program
lain yang sah dan (7) Mendapatkan hak lainnya yang pembangunan daerah. Dengan catatan, jika elite dalam
diatur dalam peraturan perundang – undangan. tubuh pemerintahan di daerah, tokoh masyarakat dan
Menangani urusan yang kompleks itu, elite para pemilik modal serta masyarakat sebagai khalaayak
di daerah sudah selayaknya mampu membangun media massa, juga mampu memahami fungsi ideal
media relations yang baik, demi mendiseminasikan media massa dalam menjalankan kemerdekaan pers.
program – program pembangunan dan menarik
partisipasi masyarakat. Dukungan dari rakyat V. Penutup
sebagai subyek pembangunan sangat diperlukan agar
program pembangunan berjalan dengan lancar dan Pada hakikatnya, dalam bingkai kebebasan
tanpa hambatan berarti. Sebab ketika warga setempat media yang didukung oleh berbagai regulasi tentang
terlibat didalamnya, maka mereka merasa memiliki pemberitaan dan penyiaran dapat meningkatkan

221
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

wawasan masyarakat dalam memahami program Masyarakat, Jakarta : Penerbit Dewan Pers
pembagunan daerah yang berpihak kepada rakyat. Henessy, Bernard. 1990.Pendapat Umum, Terjemahan
Kemerdekaan pers merupakan representasi kedaulatan Airuddin Nasution, Jakarta : Penerbit Erlangga.
rakyat dan menjadi unsur yang sangat penting untuk Lull, James.1999. Media : Komunikasi dan
menciptakan pembagunan yang berpihak kepada Kebudayan, Jakarta : Penerbit Buku Yayasan
rakyat. Obor.
Media massa merupakan entitas kehidupan McQuail, Denis. 1991. Mass Communication Theory
bermasyarakat di daerah yang harus demokratis, : An Introduction, second edition, London :
menjaga kemerdekaan menyatakan pikiran dan Sage Publication
pendapat sesuai dengan hati nuran, berupaya McQuail, Denis.2010. Mass Communication Theory
memenuhi hak memperoleh informasi sebagai hak : An Introduction, sixth edition, London : Sage
asasi manusia, yang diperlukan untuk menegakkan Publication.
keadilan dan kesejateraan umum sebagai salah satu Menta, SR. 1972. Emerging Pattern of Rural
tujuan pembangunan daerah yang bersifat fisik Leadership, New Delhi : Willy Eastern.
maupun non fisik. Muhammad, Fadel. 2008. Reinventing Local
Sebaliknya, jika program pembangunan di Government : Pengalaman Dari Daerah, Jakarta
daerah yang lebih banyak menguntungkan kelompok : Elex Media Komputindo – Kompas Gramedia
– kelompok elite di masyarakat dan sejumlah pemilik Nasution, Zulkarimein.2003.Komunikasi
modal yang memiliki kekuatan lobi kepada pejabat Pembangunan : Pengenalan Teori dan
daerah, maka media massa juga bisa mendorong Penerapannya, Jakarta : Penerbit Rajawali
munculnya fungsi pengawasan dari rakyat. Ollien, Clarice N , George A. Donohue and Phillip J.
Namun yang menjadi persoalan adalah, ternyata Tichenor ( 1983 ), “Stucture, Communication
di era kemerdekaan pers, tidak semua media mampu and Social Power : Evolution of the Knowledge
mkenjalankan fungsi pemberitaan dan penyiaran Gap Hypothesis”,Mass Communication
yang ideal sesuai dengan regulasi maupun harapan Review Yearbook, eds. Ellen Wartella and D.
masyarakat. Sebab, muncul pula kecenderungan media Charles Whitney (ed), Volume 4, Baverly Hill,
massa yang tidak independen dan tidak tranasparan London : Sage Publications
dalam memberikan informasi. Perilaku media Rogers, Everett M. 1985. Komunikasi Pembangunan
semacam itu karena memiliki ketergantungan dana : Perspektif Kritis, terjemahan Nurdin, Dasmar,
dari pemerintah, pemilik modal maupun kelompok Jakarta : Penerbit LP3ES
– kelompok di masyarakat yang memiliki kekuatan Sukirno, Sadono.1985. Ekonomi Pembangunan :
paksa terhadap media massa. Proses, Masalah dan Dasar Kebijaksanaan,
Selain itu, tidak bisa diabaikan bahwa , media Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
massa belum sepenuhnya lepas dari pengaruh Universitas Indonesia.
kelompok dominan dalam industri pemberitaan. Susanto, Eko Harry.2010. Komunikasi Manusia:
Masih ada tekanan tersembunyi dan sistematis Esensi dan Aplikasi dalam Dinamika Sosial,
terhadap organisasi media. Padahal di pihak lain, Ekonomi, Politik, Jakarta : Penerbit Mitra
masyarakat maupun khalayak justru sudah masuk Wacana Media.
dalam situasi pers bebas yang menghendaki jurnalis Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 40
bisa menuntut otonomi profesionalisme dalam tahun 1999 tentang Pers
organisasi media, demi menghasilkan pemberitaan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 32
yang bebas dari unsur tekanan dari pihak manapun. tahun 2002 tentang Penyiaran
Dengan menjalankan kemerdekaan pers, maka media Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 tentang
massa menjadi sumber kekuatan dalam pembangunan Pemerintahan di Daerah
daerah.

Daftar Pustaka

Baran, Stanley J.2012. Pengantar Komunikasi Massa


: Melek Media dan Budaya, Jakarta : Penerbit
Erlangga
Berger, Peter, L. 1982. Piramida Kurban Manusia :
Etika Politik dan Perubahan Sosial, terjemahan
Rachman Tolleng, Jakarta : Penerbit LP3ES
DeFleur, Melvin L.1970.Theories of Mass
Communication, Second Edition, New York :
David McKay Inc
Eisy, M. Ridlo.2007. Peranan Mediua Dalam

222
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Peran Media Massa dalam Penanganan Pencemaran Air sebagai Bagian


Pembangunan Daerah Banten
Dianingtyas Murtanti Putri 1)

1. Pendahuluan air, banjir, polusi, tanah longsor, dan sebagainya.


Sejumlah aktivis lingkungan yang tergabung dalam
Air merupakan zat yang paling penting dalam Wahana Hijau Fortuna (WHF) melakukan demo
kehidupan setelah udara. Air berguna memenuhi yang berisikan bahwa Gubernur Banten telah
kebutuhan hidup sehari-hari dan juga diperlukan dalam gagal menjaga dan melindungi lingkungan hidup
cakupan yang lebih besar yaitu dipergunakan untuk dalam menanggulangi pencemaran air sungai yang
keperluan industri, pertanian, dan lain-lain. Seiring telah tercemar limbah industri di sungai Cibanten,
berjalannya waktu didasari kepentingan pribadi yang Cisadane, Ciarab, dan Ciujung (republika.co.id).
bersifat egois, manusia tidak dapat menjaga sumber Tentunya kita masih mengingat dengan jelas
daya air yang ada. Akibatnya, terjadi pencemaran bagaimana kasus Teluk Buyat, Sulawesi Utara. Kasus
sumber daya air bersih yang mengakibatkan kerugian Buyat mendapatkan rating tertinggi tahun 2004
besar bagi pihak lain untuk mengkonsumsi air bersih sebagai kasus pencemaran lingkungan hidup di
dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. dunia. Pencemaran perairan yang diakibatkan dari
Musim kemarau yang sedang melanda sekarang limbah cair industri dari kegiatan pertambangan skala
ini menjadikan beberapa provinsi sedang mengalami besar oleh PT. Newmont Minahasa Raya (NMR),
krisis air. Bukan saja diakibatkan musim kemarau, bukan saja ekosistem perairan laut Teluk Buyat yang
pencemaran air yang disebabkan limbah industri rusak parah tetapi kondisi masyarakat yang tinggal
juga melanda beberapa tempat. Salah satunya adalah dan menggantungkan hidup mereka dari hasil laut
Provinsi Banten, dimana Banten yang terletak menambah mirisnya potret kesejahteraan makhluk
diujung paling Barat Pulau Jawa, berbatasan dengan hidup yang berada di Teluk Buyat tersebut. Hingga
pulau Sumatera yang hanya dipisahkan dengan Selat pada akhirnya PT. Newmon Minahasa Raya harus
Sunda, berbatasan langsung dengan wilayah DKI mengganti kerugian yang tidak sedikit jumlahnya dan
Jakarta dan Provinsi Jawa Barat, serta Provinsi Banten terpaksa harus ditutup karena dampak yang dirasakan
juga berbatasan langsung dengan wilayah laut, sebelah sangat parah. Sekilas gambaran tersebut, seharusnya
barat berbatasan dengan Selat Sunda, sebelah Utara mengingatkan pada industri-industri untuk lebih
berbatasan dengan Laut Jawa, sedangkan bagian meminimalkan limbah yang dihasilkan harus dapat
Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sehingga ramah lingkungan sehingga tidak menyengsarakan
wilayah ini memiliki sumber daya laut yang sangat pihak lain.
potensial.
Potret umum secara geografis Provinsi Banten 2. Kerangka Literatur
yang mendasari provinsi ini memiliki potensi air yang
sangat menguntungkan, karena mayoritas Sumber Media massa dalam komunikasi massa
Daya Air (SDA) terletak di Kabupaten Lebak, dan
dialirkan melalui Daerah Aliran Sungai (DAS) ke Media massa merupakan alat yang digunakan
seluruh penjuru Banten. Dalam sejarah provinsi dalam menyampaikan pesan dari sender kepada
ini terkenal sebagai sebuah kota pelabuhan yang receiver dengan menggunakan alat-alat komunikasi
sangat ramai dengan masyarakatnya yang terbuka mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi
dan makmur, juga dalam sejarah Banten dahulu (Cangara, 2002). Seiring berjalannya era sekarang ini
merupakan kota maritim yang kuat menandingi yang dikenal sebagai era media baru (new media era),
Kerajaan Mataram hingga kini daerah ini merupakan menambah alat komunikasi dalam menyampaikan
desa nelayan yang mana kita masih akan mendapatkan pesan yang bersifat dua arah yakni internet.
cerminan masa lalunya (www.indotravelers.com). Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi
Selain itu Provinsi Banten memiliki Taman Nasional sekarang ini memberikan tren baru dalam dunia
Ujung Kulon yang merupakan salah satu taman industri komunikasi. Hadirnya teknologi digital dan
nasional dan lokasi konservasi alam di Indonesia. Di internet merupakan salah satu determinan penting
lokasi ini, kita dapat melihat keindahan hutan tropis dalam memunculkan perangkat multimedia, seperti
dan badak bercula satu yang merupakan primadona media cetak yang sekarang ini juga memiliki versi
daya tarik wisata. digital atau online (Aulia Dwi Natiti, 2012:2). Effendy
Sedangkan, potret sisi lain Banten yang diangkat (2000) menyebutkan media massa digunakan dalam
oleh media bahwa pada dekade terakhir ini, wilayah komunikasi apabila komunikan berjumlah banyak
Banten mengalami krisis lingkungan diantaranya dan bertempat tinggal jauh. Kelebihan lainnya dari
adalah persoalan pencemaran lingkungan sampah, media massa adalah dalam menyampaikan pesan,
media massa menimbulkan keserempakan. Dengan
1 ∗) Dosen pada Universitas Bakrie, Jakarta.

223
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kata lain pesan dapat diterima oleh komunikan yang serta menggunakan berbagai fasilitas layanan
jumlah relatif banyak. yang disediakan. Salah satunya adalah tersedianya
Media massa adalah alat-alat yang digunakan mengakses berbagai macam berita yang bersifat online,
dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan seperti kompas.com, republika.co.id, dan sebagainya.
secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan Adanya fasilitas tersebut merupakan jawaban untuk
heterogen. Bahkan media massa mampu menyebarkan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mengakses
pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas berita dengan cepat, akurat, up to date dan terpercaya.
(Nurudin, 2007). Menurut McLuhan, media massa
merupakan perpanjangan alat indera kita. Melalui Perkembangan media massa
media massa kita memperoleh informasi tentang
benda, orang, atau tempat yang tidak kita alami secara Setelah era Orde Baru perkembangan media
langsung. Oleh sebab itu, fungsi media massa secara massa terutama media cetak mengalami perubahan
umum dibagi empat, yakni: yang membawa masyarakat lebih maju dan bersifat
1. Fungsi menyiarkan informasi (to inform), transparan terhadap informasi yang ada dalam
Menyiarkan informasi merupakan fungsi media berbagai aspek. Campur tangan pemerintah masih
yang pertama dan utama. Sebab, media massa ikut berperan namun peranannya tidak terlalu
memiliki fungsi pengantar (pembawa), pengantar besar atau turut andil ketika era sebelumnya, misal:
berbagai pengetahuan dalam segala aspek bagi dalam mengemas berita serta bahasa yang digunakan
para pembaca atau receiver. bersifat bebas. “bebas” yang dimaksud adalah bebas
2. Fungsi mendidik (to educate), berekspresi dalam menulis, dan tidak ada tekanan dari
Fungsi kedua ini sebagai sarana pendidikan pemerintah.
massa (mass education). Bukan hanya menyiarkan Perkembangan teknologi yang semakin canggih
informasi saja, namun pesan yang disampaikan dan cepat, memberi peluang bagi media massa -dalam
kepada receiver juga harus mendidik. Fungsi hal ini media cetak- untuk sebisa mungkin selalu
mendidik ini bisa secara implisit dalam bentuk menjadi yang tercepat dalam menyajikan berbagai
artikel atau tajuk rencana. informasi bagi masyarakat, dan dapat mengakses
3. Fungsi menghibur (to entertain), informasi secara online dimanapun. Lahirnya surat
Yang dimaksud sebagai fungsi menghibur adalah kabar Kompas, Republika, Warta kota, dan sebagainya
untuk mengimbangi hard news dan artikel yang yang bersifat online di internet, menjadi salah satu
berbobot. Sehingga pembaca berita tidaklah alasan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang
semata-mata hanya membaca berita atau artikel “haus” akan berita atau informasi terkini (up to date).
yang disajikan berat namun ada artikel yang Melalui media online berita dikemas lebih menarik
bersifat menghibur, guna memberikan releksasi dengan berbagai fitur-fitur dalam web tersebut
pada pembaca berita yang sifatnya menghibur. yang bertujuan untuk memudahkan pembaca atau
4. Fungsi kontrol sosial (social control), pengakses berita tersebut pindah ke menu utama atau
Mengetahui penting dan vital peran dan fungsi ingin mengakses halaman selanjutnya. Media online
media dalam membangun opini publik, maka didefinisikan sebagai jaringan luas komputer, yang
media harus menjalani fungsinya sebagai kontrol dengan perizinan, dapat saling berkoneksi antara satu
sosial dalam masyarakat. Dimana media massa dengan yang lainnya untuk menyebarluaskan dan
memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membagikan digital files, serta memperpendek jarak
kehidupan sosial, karena fungsi tersebut adalah antar negara (digilib.petra.ac.id).
sebagai wadah berdialog antar lapisan masyarakat Kemampuan media online dalam mengakses
serta wadah dalam menyampaikan pesan dari informasi di berbagai tempat, menjadikan kelebihan
masyarakat kepada pemerintah. utama dari media online, disamping kelebihan lainnya
Seiring berjalannya waktu, juga dibarengi yang terletak pada kecepatannya dan kebebasan
dengan perkembangan teknologi yang berkembang orang dalam menggunakan internet untuk mengakses
pesat sekarang ini memberikan pengaruh bagi beragam informasi yang diperlukan. Dalam hal ini
perkembangan media massa. Hal ini dikarenakan surat kabar online, berita pada media online lebih up to
kebutuhan manusia untuk mendapatkan informasi date informasi, sebab media online selalu memperbarui
yang bersifat cepat, terkini, akurat dan terpercaya serta beritanya setiap waktu dengan menyajikan informasi
interaktif. Pengaruh dari kemajuan teknologi terhadap yang sedang terjadi, berbeda dengan media cetak.
media massa adalah internet. Internet adalah suatu Perbedaan antara media cetak dengan online tidak
interkoneksi sebuah jaringan komputer yang dapat terlalu signifikan, yang membedakan keduanya adalah
memberikan layanan informasi secara lengkap (Lani secara teknisnya saja.
Sidharta, 1998). Dari fungsinya internet mencakup Dibawah ini merupakan tabel perbedaan
empat fungsi media massa, melalui internet kita secara teknis antara media cetak dengan media online:
dapat menjangkau hingga ke penjuru dunia, dan
kita dapat mengakses berbagai macam informasi

224
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Tabel 1. Perbedaan Media Cetak dan berkomunikasi dan berhubungan. Apabila mengingat
Media online secara teknis kembali peranan media massa sebagai komunikasi
Unsur Media Cetak Media Online massa dalam menyampaikan pesan kepada khalayak,
Tidak ada pembatasan berarti media online juga memiliki peranan yang sama.
panjang naskah, karena John December (1997) memberikan definisi CMC
halaman web bisa yaitu proses komunikasi manusia melalui komputer,
Biasanya panjang
menampung naskah yang melibatkan orang-orang, dalam konteks terbatas,
naskah telah
Pembatasan sepanjang apapun. Namun
panjang
dibatasi, misalnya
demi alasan kecepatan
dan saling berkaitan dalam proses membentuk media
5 – 7 halaman dengan tujuan yang beraneka ragam. Sedangkan
naskah akses, keindahan desain
kuarto diketik 2 Susan Herring (1996) mendefinisikan CMC sebagai
dan alasan-alasan teknis
spasi. komunikasi yang mengambil tempat antara manusia
lainnya, perlu dihindarkan
penulisan naskah yang melalui alat komputer (Thurlow, Lengel & Tomic,
terlalu panjang. 2004). Konsep CMC ini memberitahukan perbedaan
Sama saja. Namun klasik internet dengan media klasik dalam sistem
ada sejumlah media operasional sebagai alat maupun medium komunikasi,
Naskah biasanya yang memperbolehkan sebagai berikut (John December, 1997):
Prosedur harus di-ACC oleh wartawan di lapangan
naskah redaksi sebelum yang telah dipercaya
1. Perbedaan utama diantara keduanya adalah media
dimuat. untuk meng-upload berbasis komputer yang berawal dari media “tools”
sendiri tulisan-tulisan untuk menyimpan serta mengolah informasi data,
mereka. setelah mengalami modifikasi yang digunakan
Walaupun sudah online, sebagai media (elektronik) komunikasi dalam
Kalau sudah naik masih bisa diedit dengan bentuk jaringan (network) yang luas.
cetak (atau sudah leluasa. Tapi biasanya, 2. Internet sebagai media komunikasi yang memiliki
Editing di-film-kan pada editing hanya mencakup penawaran interaktif dan bersifat dinamis
proses percetakan), masalah-masalah teknis, terhadap pengguna (user), apabila dibandingkan
tak bisa diedit lagi. seperti merevisi salah
ketik, dan seterusnya.
dengan media televisi dan radio, yang terbatas
Desainer dan programmer pada satu program dan isi materi acara. Dalam
cukup bekerja sekali saja, pencarian informasi melalui fasilitas query dan
yakni di awal pembuatan hanya menuliskan kata kunci (keywords) saja dapat
situs web. Selanjutnya, mempermudah pengakses atau pengguna untuk
Tiap edisi, desainer tugas mereka hanya mencari informasi yang dibutuhkan secara cepat.
Tugas atau layouter harus pada masalah-masalah 3. Media internet mampu menjadi pusat informasi
desainer tetap bekerja untuk maintenance atau ketika dan sumber informasi yang tidak terbatas, bukan
atau menyelesaikan perusahaan memutuskan saja pada suatu insititusi namun memberikan
layouter desain pada edisi untuk mengubah desain
tersebut. dan sebagainya. Setiap
kesempatan pada setiap pengguna untuk menjadi
kali redaksi meng-upload sumber atau komunikator (sender source).
naskah, naskah itu akan Perbedaan yang telah dituliskan diatas, semakin jelas
langsung “masuk” ke bahwa media internet merupakan media yang efektif
desain secara otomatis. sebagai bagian dari komunikasi dalam menyampaikan
Berkala (harian, Kapan saja bisa, tidak ada pesan maupun memberikan pesan kepada receiver.
Jadwal mingguan, bulanan, jadwal khusus, kecuali Interaksi komunikasi melalui konsep CMC ini
terbit dua mingguan, dan untuk jenis-jenis tulisan/ merupakan interaksi komunikasi secara online
sebagainya). rubrik tertentu. melalui komputer. Joseph Walter dan Malcolm Parks
menjelaskan bahwa beberapa fasilitas yang menarik
Walau sudah selesai pengguna (user) dalam menggunakan media interent
Setelah berita di-upload, sebagai wadah untuk berdialog, sebagai berikut:
dicetak, media
setiap berita dapat e-mail, litserve dan mailing list; newsgroup, bulletin
tersebut belum bisa
langsung dibaca oleh
Distribusi langsung dibaca
semua orang di seluruh
board dan blog; internet relay chat dan instant messaging;
oleh khalayak ramai metaworld dan visual chat; personal homepage dan
dunia yang memiliki
sebelum melalui webcame (Thurlow, Lengel & Tomic, 2004). Dengan
akses internet.
proses distribusi. demikian, konsep CMC ini memudahkan user untuk
Sumber: Hadiatul Munawaroh, skripsi “Media Online Sebagai
menyampaikan pesannya kepada penerima pesan baik
Sumber Belajar di Kalangan Mahasiswa”
melalui verbal maupun non-verbal.

Computer Mediated Communication (CMC) 3. Metode

Internet merupakan bagian dari media massa, Dalam tulisan ini menggunakan metode
yang telah menjadi mediator manusia untuk saling analisis wacana. Metode ini menitikberatkan pada

225
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

proses berpikir seseorang yang sangat erat kaitannya kata atau proposisi dalam teks, tetapi menurut Foucault
dengan ada tidaknya kesatuan dan koherensi dalam wacana merupakan sesuatu yang memproduksi yang
tulisan yang disajikannya. Semakin baik cara atau pola lain (sebuah gagasan, konsep atau efek). Wacana dapat
berpikir seseorang, pada umumnya maka semakin dideteksi karena secara sistematis suatu ide, opini,
terlihat jelas adanya kesatuan dan koherensi itu konsep, serta pandangan hidup dibentuk dalam suatu
(Pratikto, 1984:89). Sebuah tulisan adalah wacana. konteks tertentu sehingga memengaruhi cara berpikir
Wacana dibagi menjadi dua yakni wacana secara tertulis dan bertindak (Eriyanto, 2011:65).
dan wacana secara lisan. Samsuri (dalam Sudjiman, Dalam penulisan ini, wacana yang akan
1993:6) mengatakan bahwa wacana adalah rekaman diangkat adalah media online dalam membentuk
kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi, tema mengenai pencemaran air sungai di Banten yang
yang biasanya tediri atas seperangkat kalimat yang diakibatkan oleh limbah industri cair. Dari media
memiliki hubungan pengertian satu dengan lainnya. online surat kabar nasional, penulis memilih dua media
Komunikasi dapat menggunakan bahasa lisan online surat kabar untuk dianalisis menggunakan
(verbal) maupun bahas tulisan (non-verbal). Dalam metode analisis wacana dari perspektif Foucault. Dua
pengertian yang lebih sederhana, wacana berarti cara media online surat kabar yang dipilih adalah Republika
objek atau ide yang diperbincangkan secara terbuka Online (ROL), dan Suara Pembaruan online.
kepada publik sehingga menimbulkan pemahaman Banten merupakan salah satu provinsi
terterntu dan tersebar luas (Lull, 2000:225). Jadi, secara geografis memiliki potensi air yang sangat
apabila disimpulkan dari definisi-definisi yang ada menguntungkan, karena mayoritas Sumber Daya Air
maka wacana adalah rangkaian ujar atau rangkaian (SDA) nya terletak di Kabupaten Lebak dan dialirkan
tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) melalui Daerah Aliran Sungai (DAS) ke seluruh penjuru
yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam satu Banten. Provinsi ini juga memiliki nilai sejarah yang
kesatuan yang koheren, dan dibentuk oleh segmental terkenal dulunya, yaitu sebuah kota pelabuhan yang
maupun nonsegmental bahasa (Alex Sobur, 2006:11). sangat ramai dengan masyarakatnya yang terbuka dan
Dalam analisis wacana dibatasi dari dua sudut makmur. Namun seiring berjalannya waktu, Provinsi
yang berlainan yakni pertama, dari sudut bentuk Banten dikenal sebagai kawasan industri. Cilegon
bahasa, dan kedua dari sudut tujuan umum sebuah dan Tangerang adalah lokasi kawasan industri yang
karangan yang utuh atau sebagai bentuk sebuah sekarang ini dikenal oleh masyarakat, kini kawasan
komposisi (Keraf, 1995:4-7). Pertama, dari sudut tersebut sudah merambah hingga ke wilayah Serang
bentuk bahasa, yang dimaksud dengan wacana adalah Utara. Akibat adanya indutri tersebut memberikan
bentuk bahasa diatas kalimat yang mengandung dampak yang kurang bersahabat, terutama dalam
sebuah tema. Sedangkan, yang kedua dari sudut aspek sosial. Provinsi Banten memiliki empat sungai
tujuan umum. Tujuan umum yang dimaksud adalah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
apa yang ingin dicapai dalam sebuah karangan. Tujuan manusia yakni sungai Cibanten, Cisadane, Ciarab,
ini adalah keinginan untuk memberi informasi kepada dan Ciujung. Belakangan ini, isu pencemaran air
orang lain dan memperoleh informasi dari orang lain sungai Cibanten akibat limbah industri penambangan
mengenai suatu hal; keinginan untuk menggambarkan pasir menjadi isu terkini yang diangkat oleh media
atau menceritakan bagaimana bentuk atau wujud online surat kabar nasional, yakni media ROL dan
suatu batrang atau objek, atau mendeskripsikan cita media Suara Pembaruan. Dua media ini melihat dari
rasa suatu benda, hal, atau bunyi; keinginan untuk sektoe pertanian yang mengalami kerugian besar
menceritakan pada orang lain, kejadian-kejadian atau akibat adanya limbah indutri penambangan pasir
peristiwa-peristiwa yang terjadi, baik yang dialami tersebut, karena dinilai sudah melakukan pencemaran
sendiri maupun yang didengarkan dari orang lain air sungai Cibanten. Selain sudah merugikan dalam
(Keraf, 1995:6). sektor pertanian, akibat pencemaran limbah tersebut
Metode analisis wacana ini menjelaskan sebuah juga menyulitkan warga untuk mendapatkan air
peristiwa yang terjadi, seperti terbentuknya sebuah bersih dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
kalimat atau pernyataan (Heryanto, 2000:334). ROL menggambarkan kondisi sungai Cibanten
Sebuah kalimat dapat terungkap bukan hanya dari sudut pandang petani di Kecamatan Pabuaran
disebabkan orang yang membentuknya dengan Kabupaten Serang Provinsi Banten yang tidak
motivasi atau kepentingan subjektif. Namun, terlepas bisa memanfaatkan air untuk pertanian mereka
dari alasan apapun kalimat yang dituturkan dalam akibat limbah industri. Berikut kutipan artikel
tulisan tidak dapat dimanipulasi (Sunarto, 2002:119- yang dituliskan: “Pencemaran limbah industri di
120). Sungai Cibanten berdampak kepada ribuan petani
di Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang Provinsi
4. Hasil dan Pembahasan Banten. Mereka tidak bisa memanfaatkan air”.
Pernyataan ini dikuatkan lagi dari pernyataan Direktur
Michael Foucault menjelaskan bahwa wacana eksekutif Wahana Hijau Fortuna Romly Revolvere di
disini pemahamannya bukanlah sebagai serangkaian Tangerang yang mengatakan “air di Sungai Cibanten

226
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

sudah tidak digunakan lagi oleh petani karena sudah cukup serius, seperti kerusakan laut di perairan Teluk
tercemar limbah industri”. Dari wacana tersebut Banten di kawasan Desa Pulo Panjang Kecamatan
pembaca dapat memahami makna yang tertulis dari Pulo Ampel, Kabupaten Serang, kawasan Desa
artikel tersebut, bahwa pencemaran air sungai yang Lontar Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang dan
diakibatkan limbah industri telah merambah hingga di perairan Selat Sunda di kawasan Desa Cikoneng
pertanian. Disini dijelaskan juga bahwa Lembaga Kecamatan Anyar Kabupaten Serang…”. Struktur
Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak dalam diskurtif yang ada dalam kalimat tersebut adalah agar
bidang lingkungan yaitu Wahana Hijau Fortuna Gubernur Banten menindak tegas terhadap pelaku
sudah memberitahukan kepada pihak pemerintah yang tidak bertanggung jawab, yang telah membuat
untuk segera ditindaklanjutkan, sebab pencemaran air pencemaran air sungai akibat limbah industri. Secara
tersebut sudah mencapai ke pertanian. Dengan kata keseluruhan konstruk yang terbentuk adalah ingin
lain, konsep makna yang dibentuk oleh media online memberitahukan kepada pembaca berita bahwa
surat kabar ROL membentuk suatu persepsi untuk kinerja pemerintah Provinsi Banten dinilai kurang
disampaikan kepada pembaca berita bahwa kondisi baik dalam menangani kasus pencemaran air sungai.
air sungai di Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang Terkait dengan isu yang diangkat oleh media
Provinsi Banten dalam kondisi parah akibat tercemar ROL, isu yang sama juga diangkat sebagai wacana
limbah industri. Alasan media ROL mengangkat dari oleh media online surat kabar Suara Pembaruan. Isu
kondisi pertanian, karena sebanyak 77 % dari jumlah tersebut mengenai “Puluhan Petani Protes Ratu Atut”,
penduduk Provinsi Banten bermatapencaharian mengingat bahwa sebagian besar dari masyarakat
petani, berdasarkan topografi wilayah Provinsi Banten Banten bermatapencaharian petani maka persoalan
masih didominasi oleh sawah serta perkebunan pencemaran air sungai Cibanten adalah persoalan
dan hutan rakyat (Profil Penataan Ruang Propinsi utama bagi masyarakat Kecamatan Serang, sebab air
Banten, 2003:2). Dengan demikian, wacana tersebut sungai Cibanten merupakan sumber untuk memenuhi
membentuk suatu realitas yang dipahami sebagai kebutuhan hidup mereka sehari-hari selain bertani.
seperangkat konstruk. Ketika kita memberikan “Sebanyak 20 petani mendatangi Kantor Gubernur
persepsi dan bagaimana kita menafsirkan objek dan Banten guna meminta Gubernur Banten Hj Ratu Atut
peristiwa tersebut, dalam sistem makna tergantung Chosiyah menutup usaha penambangan pasir yang
pada struktur diskurtif. Struktur diskurtif menurut ada di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang karena
Foucault, membuat objek atau peristiwa terlihat nyata dinilai telah mencemari Sungai Cibanten. Para petani
oleh kita (Eriyanto, 2011:73). berpendapat pencemaran Sungai Cibanten akibat
Struktur diskurtif lainnya dari media ROL limbah dari penambangan pasir itu sangat merugikan
mengenai wacana pencemaran air sungai tersebut para petani karena air sungai tersebut digunakan
adalah “seharusnya Gubernur Banten mengambil warga untuk mengairi sawah. Dikatakan, sejak adanya
posisinya sebagai kepanjangan tangan pemerintah aktivitas penambangan pasir Februari 2011 lalu, para
pusat dengan membuat tim kajian penyelesaian petani di Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Serang,
kasus lingkungan ini pada BPLHD Provinsi Banten dan Kecamatan Kasemen, Kota Serang, mengalami
dan meneruskannya pada Kementerian Lingkungan kesulitan untuk mengairi sawah karena air Sungai
Hidup”. Dari wacana ini, realitas yang dimaksudkan Cibanten sebagai sumber air irigasi satu-satunya sudah
adalah Gubernur Banten belum memberikan tercemar oleh limbah.” Menurut Foucault pandangan
tindakan apapun dalam memberikan solusi mengenai kita tentang suatu objek dibentuk dalam batas-batas
pencemaran lingkungan. Apabila dilihat dari teks yang telah ditentukan oleh struktur diskurtif tersebut:
yang dituliskan tersebut juga mengandung makna wacana dicirikan oleh batasan bidang dari objek,
konotatif. Makna konotatif adalah suatu jenis makna definisi dari perspektif yang paling dipercaya dan
dimana stimulus dan respons mengandung nilai-nilai dipandang benar (Eriyanto, 2011:73). Dari konteks
emosional, makna ini juga sebagian terjadi karena yang dituliskan tersebut adalah membentuk struktur
pembicara ingin menimbulkan perasaan bipolar pada diskurtif untuk menjadi realitas.
pihak pendengar (Alex Sobur, 2006:27). Makna “Kami ini masyarakat kecil dan bodoh. Kami
konotatif ini juga ditunjukkan pada kalimat “Gubernur tidak paham apakah air sungai itu tercemar akibat
juga seharusnya bisa memberikan rekomendasi untuk tidak adanya sistem pengelolaan limbah secara baik
penyelesaian masalah kepada kedua pemerintah dan benar oleh para penambang pasir. Kami hanya
daerah dengan memperhatikan aspek-aspek sosial meminta agar air Sungai Cibanten kembali normal
dan ekologis”. Konteks dari kalimat ini bisa menjadi seperti semula dan masyarakat bisa menggunakan lagi
suatu propaganda politik untuk menjatuhkan citra air itu untuk kebutuhan sehari-hari dan pengairan
dari Gubernur Banten yang dinilai kurang bersikap sawah,” kalimat yang diungkapkan oleh Misna sebagai
mengenai permasalahan pencemaran lingkungan. perwakilan petani dan warga pengguna air sungai
Realitas yang ingin diangkat ke permukaan oleh Cibanten merupakan pesan yang ingin disampaikan
media adalah “beberapa wilayah di Provinsi Banten oleh warga kepada pihak pemerintah mengenai
dalam ancaman kerusakan lingkungan hidup yang pencemaran yang terjadi. Namun, konteks dari

227
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kalimat ini mengandung makna denotatif. Makna pengeluaran daerah. Semakin tinggi prosentase PAD
denotatif merujuk pada kata “kecil” dan “bodoh” dibanding pengeluaran daerah ini berarti kemampuan
dua kata tersebut adalah makna denotatif yang daerah untuk mencukupi kebutuhannya semakin
berkonotasi negatif. Konstruk yang dibentuk oleh besar atau dapat dikatakan daerah yang bersangkutan
media Suara Pembaruan adalah realitas itu sendiri, semakin mandiri, Sebaliknya jika PAD yang digunakan
bahwa warga di Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan untuk pembiayaan pengeluaran daerah prosentasenya
Serang, dan Kecamatan Kasemen, Kota Serang kecil dibandingkan total pengeluaran daerah, maka
adalah korban akibat dampak pencemaran air sungai dapat dikatakan bahwa daerah yang bersangkutan
yang diakibatkan oleh industri penambangan pasir. kemampuan untuk membiayaai pengeluarannya dari
Bagaimana upaya pihak pemerintah menanggapi isu PADnya masih kecil atau dengan kata lain daerah
ini?. Upaya yang dilakukannya adalah “Sementara itu yang bersangkutan masih sangat tergantung pada
Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Lapangan Pemerintahan Pusat dalam membiayai pengeluaran
Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Serang daerahnya (Undang-Undang nomor 25 tahun 1999).
Freddy S Sagala mengatakan, berdasarkan pertemuan
sebelumnya antara petani dengan pihak Pemerintah 5. Simpulan
Kabupaten Serang, disepakati solusi untuk dilakukan
pembenahan terkait aktivitas penambangan tersebut Kemajuan dalam membangun daerah
agar tidak berdampak tercemarnya air Sungai suatu provinsi terletak pada bagaimana kondisi
Cibanten.” Kalimat ini adalah wacana tidak dominan, kesejahteraan masyarakat yang tinggal. Kesejahteraan
Foucault menjelaskan dalam suatu masyarakat disini bukan hanya cukup sandang dan pangan nya
biasanya terdapat berbagai macam wacana yang saja namun kesejahteraan masyarakat untuk dapat
berbeda satu sama lain, namun kekuasaan memilih memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Salah
dan mendukung wacana tertentu sehingga wacana satunya adalah Provinsi Banten, provinsi ini memiliki
tersebut menjadi dominan, sedangkan wacana lainnya topografi serta geografi yang sangat menguntungkan.
akan “terpinggirkan” (marginalized) atau “terpendam” Sebagian besar masyarakat yang tingal di provinsi
(submerged). Hal ini menyebabkan dua konsekuensi ini bermatapencaharian petani, secara geografis
yakni: pertama, wacana dominan memberikan saja provinsi ini memiliki potensi air yang sangat
arahan bagaimana suatu objek harus dibaca dan menguntungkan. Provinsi Banten memiliki empat
dipahami. Pandangan dibatasi hanya dalam batas- sungai besar yakni sungai Cibanten, sungai Ciujung,
batas struktur diskursif tersebut, tidak dengan yang sungai Cisadane, dan sungai Ciarab. Keempat sungai
lain. Kedua, struktur diskursif yang tercipta atas suatu tersebut adalah sumber memenuhi kebutuhan hidup
objek tidaklah berarti kebenaran. Batas-batas yang masyarakat Provinsi Banten. Namun, akhir-akhir
tercipta tersebut bukan hanya membatasi pandangan ini masyarakat provinsi ini mengeluhkan untuk
kita, tetapi juga menyebabkan wacana lain yang mendapatkan sumber air bersih sangat sulit selain
tidak dominan menjadi terpinggirkan (Eriyanto, akibat dari kemarau yang berkepanjangan, faktor
2011:77). Dari teks berita tersebut mengembangkan lainnya ditimbulkan dari limbah industri. Saat ini
wacana tidak dominan yaitu dari pihak Kepala Seksi yang menjadi wacana adalah pencemaran air sungai
Pengawasan dan Pengendalian Lapangan Dinas Cibanten akibat limbah industri penambangan pasir.
Pertambangan dan Energi Kabupaten Serang telah Isu ini diangkat oleh media online surat kabar yaitu
melakukan pertemuan sebelumnya antara petani ROL dan Suara Pembaruan. Dua media ini merupakan
dengan pihak pemerintah Kabupaten Serang, isi media nasional.
dari pertemuan tersebut adalah disepakatinya solusi Peranan media massa sangat penting dalam
untuk dilakukan pembenahan yang terkait dengan komunikasi massa. Terdapat empat fungsi media massa
aktivitas penambangan tersebut agar tidak berdampak dalam komunikasi massa, yaitu: fungsi menyiarkan
pencemaran air sungai Cibanten. Wacana tidak informasi (to inform), fungsi mendidik (to educate),
dominan lainnya yang terdapat pada teks berita ini fungsi menghibur (to entertain), dan fungsi sosial
adalah di sisi lain industri tersebut telah memberikan kontrol (control social). Manusia pasti membutuhkan
PAD (Pendapatan Asli Daerah) bagi Pemkab Serang. informasi sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan,
Berikut kutipannya: “…Sebab, pada satu sisi dengan dan dengan perkembangan teknologi yang
adanya penambangan tersebut memberikan dampak berkembang pesat menjadikan peluang bagi media
peningkatan PAD bagi Pemkab Serang, namun massa untuk menyajikan informasi kepada khalayak
pada sisi lain petani dan warga merasa dirugikan secara up to date, akurat dan terpercaya, serta dapat
dengan adanya pencemaran akibat penambangan memudahkan pembaca berita untuk dapat mengakses
pasir tersebut”. Disadari bahwa apabila industri berita dimana saja. Melalui media online memudahkan
penambangan pasir ditutup maka PAD Kabupaten penikmat pembaca berita mengetahui peristiwa apa
Serang akan berkurang. Kemampuan setiap daerah saja yang sedang terjadi saat ini. Setiap peristiwa yang
untuk dapat mencukupi semua pengeluarannya dapat diangkat oleh media massa menjadikan pembaca
dilihat dari besarnya peranan PAD (PAD) terhadap mengetahui kondisi provinsi, wilayah maupun

228
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

tempat tersebut tanpa si pembaca harus berada di untuk menemukan solusi dari isu ini. Sedangkan,
lokasi tersebut. Dengan media online, pembaca dapat wacana yang terpinggirkan atau terpendam adalah
mengakses bukan hanya satu berita saja namun dapat “…Pemkab Serang akan mencari solusi terbaik guna
mengakses berita lainnya yang terkait dengan berita menyelesaikan masalah tersebut agar tidak ada pihak-
utama. Mengetahui bahwa saat ini Provinsi Banten pihak yang merasa dirugikan…memberikan dampak
sedang diterpa isu mengenai pencemaran air sungai peningkatan PAD bagi Pemkab Serang…”. Wacana
akibat limbah industri maka menarik penulis untuk ini diletakkan pada bagian bawah teks berita yang
mengangkat wacana tersebut, dengan menggunakan dituliskan, sebab hal yang ingin ditonjolkan adalah
metode analisis wacana. si korbannya yakni para petani. Seperti yang telah
Pada simpulan ini, setelah dilakukan metode dijelaskan pada pragraf diatas bahwa PAD suatu daerah
analisis wacana terhadap dua media online surat sangat penting, apabila menurun pendapatannya maka
kabar nasional melalui perspektif Michael Foucalt. daerah tersebut belum mandiri masih tergantung oleh
Wacana dominan yang diangkat oleh media ROL Pusat, dan apabila hal ini terjadi maka kemajuan
adalah pencemaran sungai Cibanten berdampak pada pembangunan daerah tersebut akan tersendat.
ribuan petani di Kecamatan Pabuaran Kabupaten Dari kedua media online surat kabar tersebut
Serang, Banten. Wacana yang bersifat dominan ini strukutr diskursif yang dilakukan dengan mengangkat
membentuk struktur diskursif, struktur ini membatasi realitas yang ada dan diambil dari sudut pandang
pembaca untuk melihat aspek lainnya. Dalam hal ini, yang berbeda menjadikan pembaca berita membentuk
aspek yang dimaksudkan adalah penyebab pencemaran suatu konstruk dalam kognitif yang negatif terhadap
tersebut selain dari limbah industri, sampah juga kinerja Gubernur Provinsi Banten. Apabila hal
bisa menjadi faktor sungai Cibanten menjadi keruh ini terus-menerus dilakukan maka tidak menutup
dan kotor sehingga warga kesulitan mendapatkan kemungkinan kepercayaan masyarakat Banten
air bersih. Serta, dari sampah yang diakibatkan oleh terhadap pemimpin menjadi menurun, masyarakat
ulah manusia itu sendiri menambah kondisi sungai luar yang tidak bertempat tinggal di Banten memiliki
Cibanten menjadi parah. Selanjutnya, Wahana penilaian negatif terhadap infrastrukturnya, serta dapat
Hijau Fortuna yang merupakan LSM lingkungan menyebar ke sektor lainnya seperti pariwisata, investasi
hidup mengatakan bahwa kinerja Gubernur Provinsi atau penanaman modal yang bertujuan pembangunan
Banten dinilai kurang dalam memberikan solusi dari daerah, dan sebagainya. Kekuatan (power) media
pencemaran air akibat limbah industri. Dari wacana massa dalam merangkai berita memiliki pengaruh
tersebut mengandung makna konotatif negatif yakni sangat besar. Provinsi Banten sedang membangun
suatu jenis makna dimana stimulus dan respons daerah kearah yang lebih maju, apabila hal ini belum
mengandung nilai-nilai emosional. Dengan teks ada solusinya maka akan memberikan dampak negatif
berita ini, dapat mengundang respon dari pembaca bagi pembangunan daerah kedepannya. Dari wacana
berita bahwa Gubernur Provinsi Banten tidak tersebut merepresentasikan kondisi keadaan daerah
peduli lingkungan hidup dan tidak memperdulikan tersebut tanpa pembaca berita harus berada di lokasi
kesejahteraan masyarakat petani. Di sisi lain juga atau berada di provinsi tersebut.
pembaca dapat membentuk persespsi yang negatif
dalam kognitifnya dan memberikan kesimpulan
bahwa Gubernur tidak dapat melakukan apa-apa, atau Daftar Pustaka
dinilai kurang tegas, bahkan dapat membentuk opini
publik negatif terhadap kinerja Gubernur tersebut. Eriyanto. 2011. Analisis Wacana. LKIS. Yogyakarta
Pada media online surat kabar Suara Pembaruan Foucalt, Michael. 2000. Seks dan Kerusakan.
mengangkat isu puluhan petani dari Kecamatan Penerjemah Rahayu S. Hidayat. Gramedia
Cipocok Jaya, Kecamatan Serang, dan Kecamatan Pustaka Utama. Jakarta
Kasemen, Kota Serang Provinsi Banten melakukan aksi Fatimah Djajasudarma. 2002. Wacana: Pemahaman
protes terhadap Gubernur Provinsi Banten. Struktur dan Hubungan Antar Unsur. Eresco. Bandung
diskursif yang dibentuk adalah aksi protes yang Keraf, Gorys. 1995. Eksposisi. Grasindo. Jakarta
dilakukan oleh para petani. Media ini mengangkat dari Littlejohn, Stephen W. 2011. Theories of Human
sisi korbannya yakni para petani. Salah satu perwakilan Communication. Sixth Edition. Belmot,
Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A) California: Wadsworth Publishing Company
Cibanten Jaya mengatakan bahwa para petani Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu
telah dirugikan, banyak tanaman padi yang mereka Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung
tanamkan mati akibat pencemaran air dari limbah Munawaroh, Hadiatul. 2009. Media Online Sebagai
industri. Diperkuat kembali dengan pernyataannya Sumber Belajar di Kalangan Mahasiswa.
dengan menyebut “kami ini masyarakat kecil dan Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga.
bodoh…” menjadikan wacana ini bersifat dominan. McQuail, Denis. 2000. Mass Communication
Realitas ini semakin nyata dan menggambarkan Theory: An Introduction, Fourth Edition. Sage
dengan jelas bahwa pihak pemerintah tidak ada upaya Publication. London

229
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. PT.


Rajagrafindo Persada. Jakarta
Nastiti, Aulia Dwi. 2012. Membangun Pasar Media
Lokal Melalui Konvergensi Media. Universitas
Indonesia. Jakarta
Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media. PT Remaja
Rosdakarya. Bandung
______. 27 September 2011. Puluhan Petani Protes
Ratu Atut. www.suarapembaruan.com,
diakses 27 September 2012
Pitakasari, Ajeng Ritzki. 29 April 2012. Limbah
Industri Cemari Parah Sungai Cibanten, Petani
Jadi Korban. www.republika.co.id, diakses 27
Sep 2012.
Sosiawan, Edwi Arief. 2012. Kajian Teoritis
Komunikasi Virtual. Yogyakarta : Universitas
Pembangunan Nasional.
___________. 2001. Discourse. Routledge. London
and New York.
Smith, David G. 2005. “Modernism, Hyperliteracy,
and Colonixation of the Word”. Alternatives, no.
17
____________.2004. Critical Discourse Anaysis.
Longman. London

230
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Pemanfaatan Media Radio untuk Pembangunan Daerah


Farid Rusdi1*)

 
Abstrak
Pembangunan daerah saat ini mengalami ketertinggalan dari perkotaan. Konsentrasi pembangunan saat ini lebih
kepada perkotaan sementara perdesaan terabaikan. Sementara media massa yang diterima oleh masyarakat lebih
banyak menyebarluaskan apa yang ada di perkotaan sehingga masyarakat di daerah lebih banyak beorientasi pada
perkotaan. Akibatnya informasi yang diterima oleh masyarakat daerah adalah informasi yang bukan diperlukan
untuk pembangunan daerah.
Media radio adalah media yang memiliki keunggulan dalam mengedepankan konten lokal, karena adanya
karakter kedekatan personal dengan pendengarnya. Selain itu radio adalah media elektronik yang relatif murah
dapat dijangkau oleh masyarakat daerah. Tapi sayangnya saat ini lebih banyak radio di daerah yang justru lebih
mengedepankan konten yang tidak merepresentasikan masyarakat di daerah, dan lebih banyak menyiarkan konten
yang berorientasi pada gaya hidup perkotaan. Akibatnya partisipasi publik masyarakat di daerah menjadi kurang
terhadap pembangunan di daerahnya.
Penelitian ini ingin menjelaskan bagaimana peran media radio yang memiliki keunggulan pada konten siaran lokal
dapat dimanfaatkan pada pembangunan daerah. Dengan mengedepankan konten siaran lokal dan daya jangkau yang
luas pada daerah tertentu bisa mendorong partisipasi publik yang ada di daerah itu untuk membangun daerahnya.

Kata Kunci : Media, Radio, Pembangunan Daerah

1. Pendahuluan kebudayaan khusus (subculture) serta


Perkembangan media massa yang semakin perkembangan budaya baru, dan
pesat saat ini memberi andil bagi perkembangan meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.
budaya di masyarakat. Perkembangan media massa 4. Hiburan, yakni menyediakan hiburan,
bagi manusia sempat menumbuhkan perdebatan pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi,
panjang tentang makna dan dampak media massa pada dan meredakan ketegangan sosial.
perkembangan masyarakat. Dalam perkembangan 5. Mobilisasi, yakni mengkampanyekan tujuan
teori komunikasi massa, konsep masyarakat massa masyarakat dalam bidang politik, perang,
mendapat relasi kuat dengan produk budaya massa pembangunan ekonomi, pekerjaan dan
yang pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana kadang kala juga dalam bidang agama.
proses komunikasi dalam konteks masyarakat massa Dengan demikian media memiliki peran
membentuk dan dibentuk oleh budaya massa yang yang signifikan dalam mendorong pembangunan
ada. masyarakat untuk lebih baik. Selain menyebarluaskan
Denis McQuail dalam bukunya Teori informasi penting, masyarakat pun bisa memaknai
Komunikasi Massa menjelaskan bahwa media massa informasi itu melalui media massa itu juga sehingga
memiliki tujuan dalam masyarakat yakni: terjadi ruang publik di dalam media massa.
1. Informasi, yakni menyediakan informasi Sementara itu perkembangan teknologi juga
tentang peristiwa dan kondisi dalam memacu pesatnya informasi. Dengan berbagai jenis
masyarakat, menunjukkan hubungan media massa berlomba-lomba untuk masuk ke ruang
kekuasaan dan memudahkan inovasi, adaptasi publik di masyarakat. Tapi pada akhirnya tidak semua
dan kemajuan. media bisa efektif menyampaikan pesannya sesuai
2. Korelasi, yakni menjelaskan, menafsirkan, dengan keinginan pemilik pesan.
mengomentari makna peristiwa dan Banyak pihak memiliki kepentingan dalam
informasi, menunjang otoritas dan norma- memanfaatkan media. Selain pemilik media, dan
norma yang mapan, melakukan sosialisasi, pengiklan, pemerintah sangat berkepentingan
mengkoordinasi beberapa kegiatan dalam memanfaatkan media. Berbeda dengan masa
membentuk kesepakatan, dan menentukan pemerintahan orde baru, setelah reformasi ini kendali
urutan prioritas dan memberikan status pemerintah sangat longgar. Pemerintah tidak boleh
relatif. lagi melakukan intervensi atas kerja media. Inilah
3. Kesinambungan, yakni mengekspresikan yang menjadi kendala baru bagi pemerintah saat ini
budaya dominan dan mengakui keberadaan yang ingin menyosialisasikan program pemerintah.
Pada era otonomi daerah sekarang ini,
1 *)
Dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Tarumanagara, Jakarta

231
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

pembangunan daerah dan kepentingan masyarakat radionya.


menjadi tanggung jawab dari pemerintah di mana Isu-isu lokal yang terkait dengan
daerah itu berada. Pemerintah daerah, baik itu kepentingan masyarakat bisa sangat mengemuka
pemerintah provinsi maupun daerah kabupaten dalam perbincangan sebuah program radio lokal.
memiliki otonom untuk mengurus pembangunan Karena setiap pendengar memiliki merasa peduli
di daerah sesuai ketentuan perundang-undangan dengan isu itu. Apakah itu terkait dengan masalah
yang berlaku. Oleh karena itu pemerintah daerah infrastruktur, pelayanan publik hingga masalah
berkepentingan untuk menyosialisasikan programnya program pembangunan daerah lainnya akan menjadi
agar mendorong adanya partisipasi masyarakat dalam topik yang menarik dalam pembahasan talkshow
pembangunan. Proses sosialisasi ini sudah dilakukan, di radio. Dengan adanya perhatian masyarakat
tapi belum efektif. Akibatnya partisipasi masyarakat melalui informasi yang mereka terima melalui radio
atas isu-isu yang ada di daerah masih kurang dan ini, tentunya akan mendorong adanya partisipasi
proses pembangunan tidak berjalan optimal. masyarakat dalam pembangunan daerah itu sendiri
Salah satu penyebabnya adalah karena untuk yang lebih baik.
masyarakat lebih terpapar oleh media massa nasional
yang menyiarkan isu nasional, bukan isu lokal. Seperti 2.2. Kecenderungan Penggunaan Bahasa Radio
media televisi yang hadir di setiap ruang keluarga di di Daerah
setiap rumah. Mereka tentu tidak menyiarkan konten
penyiaran lokal. Ini akibat sistem penyiaran yang Radio adalah media yang tidak mempunyai
sentralistik yang mengacu pada apa yang terjadi di gambar dan tidak memiliki tulisan. Ia hanya
Jakarta. mengandalkan suara atau auditory. Selain musik, maka
perbincangan atau talk show adalah materi utama siaran
2. Pembahasan radio. Bahasa lisan menjadi alat penyampai pesan dari
2.1. Radio dan Karakteristiknya stasiun radio kepada pendengarnya. Selain itu karakter
radio yang memiliki kedekatan emosional dengan
Jika dibandingkan dengan media jenis pendengar. Ekspresi suara penyiar bisa membuat
lainnya, media radio sangatlah terbatas, karena pesan lebih mudah dimengerti oleh pendengar, dan
hanya memanfaatkan suara untuk sarana penyampai tidak terjadi ambiguitas (Crissel, 1994: 120).
pesan. Radio adalah media suara yang menggunakan Oleh karena itu radio sangat terkait
gelombang elektromagnetik untuk sampai kepada penggunaan bahasa. Bagaimana bahasa yang digunakan
pendengarnya. Meski demikian radio memiliki oleh penyiar bisa menjadi acuan oleh pendengarnya.
karakteristik yang bisa menjadi keunggulan yang tidak Jika bahasa Jakarta lebih sering diperdengarkan,
dimiliki media lainnya. maka pendengar akan lebih mengenal bahasa Jakarta
Berbeda dengan televisi, pendengar radio daripada bahasa daerah di mana ia berada.
itu tidak perlu menilai sesuatu yang tampil dari layar Masing-masing daerah mempunyai gaya
kaca. Karena radio memiliki karakter personal, yang dalam bahasa daerah mereka. Gaya bahasa atau aturan
membuat pendengar merasa dekat (McLeish, 2005). cara berbahasa ini bisa terlihat dari percakapan atau
Apa yang disampaikan oleh penyiar masuk ke benak bahasa lisan, bukan dari tulisan. Radio memiliki peran
pendengar sehingga langsung diterima. Oleh karena untuk mesosialisasikan bagaimana pengucapan dari
itu seorang penyiar yang baik dalam melakukan bahasa.
siaran harus berbicara seperti kepada satu orang atau Bahasa adalah bagian penting dari budaya.
individu, bukan kepada banyak orang. Sebagai alat komunikasi dalam masyarakat ia memiliki
Kedekatan pendengar dengan stasiun radio peran penting dalam mempertahankan budaya suatu
ini menjadi nilai lebih dari media radio yang hanya masyarakat. Karena bahasa memanfaatkan tanda-
mengandalkan suara. Keterbatasan hanya pada suara tanda yang ada di lingkungan suatu masyarakat.
bukan berarti radio menjadi tersisih dari media-media Kearifan lokal suatu daerah bisa tercermin dari
lain. Hanya dengan suara, pendengar menjadi bisa bahasa yang digunakan. Oleh karena itu setiap bahasa
berimajinasi hanya mengacu pada suara. Menurut daerah memiliki nilai luhur untuk menciptakan
Stanley Alten dalam bukunya Audio in Media, suara masyarakatnya berkehidupan lebih baik menurut
mempunyai komponen visual yang meciptakan mereka.
gambar di benak pendengar atau theatre of mind. Negara Indonesia yang saat ini memiliki
Kedekatan emosional pendengar dengan lebih dari 240 juta jiwa penduduk, mempunyai
radio yang ia dengar terbentuk karena pendekatan ratusan bahasa daerah yang tersebar dari ujung pulau
siaran radio yang akrab dan personal. Akibatnya radio Sumatara hingga Papua. Dalam Ethnologue: Languages
sangat berperan dalam mengangkat isu-isu yang dekat of the World, tercatat Indonesia memiliki 726 bahasa.
dengan pendengarnya. Itulah mengapa konten radio Dari jumlah itu 719 bahasa masih digunakan oleh
cenderungp pada isu lokal. Ini untuk membentuk penuturnya, dua bahasa menjadi bahasa kedua tanpa
kedekatan emosional antara pendengar dengan penutur bahasa ibu (mother tongue) dan lima bahasa

232
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

sisanya diklaim punah karena tidak ada lagi penuturnya diikuti oleh kontak antar etnik dapat menimbulkan
(Lewis, 2009: http://www.ethnologue.com/show_ adanya fenomena kebahasaan seperti bilingualisme
country.asp?name=ID). Jumlah ini diperkirakan terus bahkan multilingalisme. Kontak bahasa menjadi
berkurang, bahkan sebagian besar dari jumlah bahasa prasyarat dari pergeseran bahasa hingga perubahan
daerah yang ada di ambang kepunahan. Kementerian bahasa (Brezinger, 2007: 191). Kelompok minoritas
Pendidikan Nasional pada tahun 2011 melalui bidang akan mengalami pergeseran bahasa sehingga
Peningkatan dan Pengendalian Bahasa memperkirakan bilingualitasnya rapuh sehingga bahasanya berganti
di akhir abad 21 ini akan hanya ada 10 persen saja sesuai dengan bahasa kelompok mayoritas. Akibatnya
dari bahasa daerah yang ada di negara ini yang bahasa lama ditinggalkan yang akhirnya bermuara
masih bisa bertahan (http://www.voaindonesia.com/ pada kepunahan satu bahasa.
content/jarang-digunakan-ratusan-bahasa-daerah-di- Inilah yang menjadi kekhawatiran berbagai
indonesia-terancam-punah-130434473/98538.html). ahli linguistik. Bukan hanya dari sisi bahasa saja tapi
Semakin berkurangnya orang yang juga dampaknya terhadap budaya yang melekat pada
menggunakan bahasa daerah, karena beberapa sebab, bahasa tersebut. Karena bahasa merupakan kata-
di antaranya kondisi masyarakat yang multietnik kata yang disusun oleh simbol yang dibentuk oleh
sehingga terjadi kontak antar bahasa sehingga bahasa kebudayaan. Selain itu dalam bahasa juga terlihat
yang satu lebih sering digunakan daripada bahasa yang bagaimana cara berpikir (Liliweri, 2002: 152-153).
lain. (Tondo, 2009: 278). Tapi selain itu perkembangan Salah satu gejala akan punahnya suatu
media massa yang begitu pesat saat ini di masyarakat bahasa menurut Hill (Craig, 1998: 177) bahwa
juga turut mempengaruhi berkurangnya penutur salah satu gejala awal kematian suatu bahasa adalah
bahasa daerah. dengan hilangnya register atau gaya bahasa, variasi
Penetrasi media massa yang begitu luar biasa bahasa tersebut yang pernah hidup di masyarakat.
ke pelosok daerah membuat mereka mengenal bahasa Gaya bahasa, variasi bahasa, ini bisa menjadi peran
Indonesia sebagai bahasa nasional. Tapi selain itu dari media massa terutama media radio yang bisa
mereka juga mengenal istilah-istilah bahasa yang sering memberikan cara pengucapan, dan tekanan suara.
digunakan oleh warga di Ibukota Jakarta, bahkan Adanya dialek dan aksen gaya bahasa daerah
bahasa Jakarta atau lebih dikenal bahasa Betawi. tertentu dalam media massa bisa menjadi kreatifitas
Seperti yang terjadi di Nusa Tenggara dalam program siaran yang dilakukan oleh pengelola
Timur, yang letaknya sangat jauh dari Jakarta, tapi stasiun radio. Bukan menjadi suatu yang dihindari,
sebagian besar stasiun radio yang memiliki segmen ataupun dilakukan penyeragaman gaya siaran. Justru
pendengar usia remaja, cenderung menggunakan adanya gaya bahasa siaran lokal daerah tertentu bisa
istilah bahasa Betawi dalam siarannya. Hal ini banyak menjadi identitas dari satu daerah hingga menjadi daya
dikeluhkan oleh masyarakat kepada Komisi Penyiaran tarik (Duran, 2009: 112). Sementara bahasa daerah
Indonesia (http://www.kpi.go.id/component/content/ masih terpelihara di ruang dengar dari khalayak yang
article/14-dalam-negeri-umum/2849-radio-lokal- ada di daerah tersebut.
sebaiknya-gunakan-bahasa-daerah). Masyarakat
merasa lembaga penyiaran dalam hal ini stasiun radio 2.3. Pendengar Usia Muda
yang ada di NTT tidak mendorong pelestarian budaya
NTT. Akibatnya generasi muda di NTT melupakan Pada Juni 2011 lalu Penulis sempat melakukan
bahasa NTT dan lebih menyukai bahasa Betawi. perjalanan ke kota Tenggarong, Ibukota Kabupaten
Kejadian seperti ini juga dialami oleh Kutai Kartanegara. Penulis sempat mendengarkan
beberapa daerah di Indonesia. Stasiun radio yang salah satu stasiun radio yakni Radio Swaramaha
bersegmen pendengar usia remaja memperdengarkan 93.1 FM. Radio yang memiliki segmen usia remaja
bahasa Jakarta dari pada bahasa daerah di mana radio ini banyak mempergunakan istilah bahasa di Jakarta.
itu berada. Hal ini sangat disayangkan mengingat Seperti ‘gue, elo, dong, norak’ serta istilah lain yang
generasi muda adalah generasi masa depan, yang juga biasa terdengar di radio-radio di Jakarta.
berperan melestarikan budaya daerahnya. Di Tenggarong sendiri memiliki bahasa daerah
Penetrasi media massa di daerah memang sendiri yakni bahasa Melayu Kutai. Pada catatan www.
selain radio juga media lain seperti televisi, media ethnologue.com, Melayu Kutai ini memiliki penutur
cetak dan elektronik. Televisi memiliki khalayak lebih 210 ribu orang (Lewis, 2009: http://www.ethnologue.
besar di Indonesia dari pada jenis media lain. Jika com/show_language.asp?code=vkt). Kabupaten Kutai
dikaitkan peran untuk melestarikan bahasa daerah, memiliki penduduk sekitar 620 ribu lebih (Koran
media radio mempunyai peran lebih efektif. Karena Kaltim, 2011). Kurang dari separuh penduduknya,
radio adalah media yang menggunakan bahasa tutur warga Kutai Kartanegara yang bisa berbahasa Melayu
dalam siarannya, sehingga penggunaan bahasa daerah Kutai. Hal ini memunculkan kekhawatiran, penutur
yang baik dan benar juga bisa berdampak pada bahasa Melayu Kutai akan semakin berkurang di masa
pendengarnya. depan. Apalagi penduduk usia muda lebih terpapar
Kondisi masyarakat yang multientik dan oleh media massa seperti radio yang cenderung

233
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

memperdengarkan siaran berbahasa Jakarta. sebagian besar di beberapa kota di Jawa, Sumatra, dan
Sulawesi. Stasiun radio daerah
Pendengar dengan usia muda yakni antara 15- Siaran radio berjaringan ini menjadi strategi
35 tahun adalah segmen yang menjadi target stasiun pemilik grup radio di Jakarta untuk menjangkau
radio. Karena usia muda lebih haus akan hiburan dan pendengar lebih luas lagi. Beberapa alasan obyektif
terbuka dengan hal baru. Ini yang dimanfaatkan oleh terbentuknya stasiun radio berjaringan di antaranya
para pengelola stasiun radio. Dari data statistik BPS karena selain untuk ekspansi bisnis ke daerah, juga
Kabupaten Kutai Kartanegara Penduduk usia muda di karena radio-radio di daerah yang mengalami krisis
Kabupaten ini lebih besar dari pada penduduk di usia keuangan sehingga mudah diakuisisi menjadi jaringan
lain (Tabel 1). Ini bisa jadi salah satu daya tarik bagi radio Jakarta (Masduki, 2004: 32).
stasiun radio di daerah ini dalam menjadikan segmen Salah satu kelebihan siaran radio berjaringan
usia muda yakni 15-35 menjadi target pendengar ini adalah kualitas program siaran di daerah menjadi
mereka. lebih baik dan sama dengan radio di Jakarta. Selain
itu iklan yang disiarkan secara berjaringan akan
menjangkau pendengar lebih banyak karena disiarkan
Tabel.1 Penduduk Kutai Kartanegara di banyak kota. Stasiun radio di daerah yang menjadi
berdasarkan umur dan jenis kelamin jaringan turut merasakan keuntungan dari pemasangan
iklan. Apalagi stasiun radio di daerah hanya cukup
Sumber: Data BPS Kabupaten Kutai Kartanegara 2010 memberikan ruang kepada siaran dari Jakarta, dan
tidak perlu persiapan lebih jauh (Morissan, 2008:
Hampir di semua kota di Indonesia memiliki 112-113)
stasiun radio yang bersegmen pendengar usia muda. Dari berbagai keuntungan itu, siaran radio
Tapi pendekatan mereka terhadap usia muda ini berjaringan ini juga memiliki kelemahan. Pertama
hampir sama yakni dengan menggunakan istilah adalah ketergantungan yang sangat besar dari stasiun
bahasa yang ada di Jakarta dalam siaran mereka, yang radio daerah terhadap stasiun radio di Jakarta.
dianggap dapat menjadi daya tarik pendengar muda. Kontrak kerjasama yang telah dilakukan antara radio
Di lain pihak pendengar usia muda adalah mereka pusat di Jakarta dengan radio jaringan di daerah bisa
yang perlu mengenal lebih banyak tentang bahasa membatasi kreatifitas siaran radio daerah. Mereka
daerah. Selama di Sekolah mereka menggunakan bisa siaran program lokal dengan ijin radio pusat.
bahasa Indonesia dengan guru mereka. Di rumah Akibatnya kejeniusan lokal dan kreatifitas lokal dalam
mereka ada yang masih menggunakan bahasa daerah program siaran sulit berkembang (Morissan, 2008:
dan bahasa Indonesia. 115-116).
Padahal bahasa daerah perlu dilestarikan Sebagian besar radio berjaringan ini bersegmen
karena bahasa terkait dengan budaya suatu daerah. pendengar usia muda. Seperti I-radio Network
Simbol dan nilai dari suatu budaya. Bahasa merupakan yang berpusat di Jakarta, yang memiliki beberapa
komponen budaya yang sangat penting yang dapat radio jaringan di Bandung, Yogyakarta, Medan dan
mempengaruhi penerimaan, perilaku, perasaan dan Makasar. Dalam program siaran mereka, jaringan
kecenderungan untuk menanggapi dunia sekeliling I-radio Makasar mecoba untuk menggunakan bahasa
(Liliweri, 2002: 151). Para generasi muda perlu untuk daerah, meski tidak seluruh siarannya. Ini setidaknya
mengenal dengan baik bahasa daerah mereka agar bisa masih mengurangi dampak penetrasi bahasa Jakarta.
mengenal budaya mereka sendiri. Apalagi sebagian Pada I-radio Makasar, program siarannya masih
besar bahasa daerah di Indonesia tidak terdokumentasi menggunakan nama-nama yang diambil dari bahasa
karena lebih banyak budaya lisan. Makasar, seperti I-nakke, I-katte, I-radio” merupakan
sapaan santun dalam bahasa Makassar, yang kalo
2.4. Industri Radio dan Siaran Jaringan diterjemahkan bisa berarti “Saya, Anda adalah I-radio”
Gencarnya penetrasi masuknya bahasa Jakarta . Sementara pada I-radio Medan ada program acara
ke daerah melalui siaran radio, tidak bisa lepas dari bernama ‘Komed’ atau singkatan dari ‘Kombur
sistem penyiaran di Indonesia yang membolehkan Medan’. Dalam bahasa Medan ‘Kombur’ adalah
adanya sistem berjaringan atau networking. Stasiun banyak ngomong atau tukang ngomong, atau tukang
radio di Jakarta memiliki jaringan radio daerah dengan gosip. Sesuai nama itu program itu berisi tentang
cara bekerja sama, sehingga siaran dari Jakarta juga gosip artis.
bisa didengar di daerah melalui stasiun radio yang di Program-program acara yang mengedepankan
daerah jaringannya. budaya lokal meski sudah diupayakan seperti I-radio
Beberapa grup radio besar di Jakarta seperti di daerah, tapi relay siaran program dari Jakarta
MNCN (Sindo Radio, Global Radio, Radio Dangdut yang mereka siarkan di radio mereka lebih menjual
Indonesia, V Radio), MRA (Hard Rock FM, I-Radio, dan menarik bagi para pendengar usia muda yang
TraxFM), dan Mahaka (Gen FM, Jak FM, Prambors, mengedepankan gaya hidup di Jakarta.
Female, Delta), memiliki jaringan radio di daerah,

234
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

3. Simpulan ethnologue.com/. Diakses 28-31 Juli 2012.


Liliweri, Alo. 2002. Makna Budaya dalam Komunikasi
Proses pembangunan daerah memerlukan Antarbudaya. LKis. Yogyakarta.
adanya media yang efektif sehingga informasi dapat Masduki, 2004. Menjadi Broadcaster Profesional.
disebarluaskan dengan baik kepada pihak-pihak yang LKis. Yogyakarta
berkepentingan. Masyarakat di daerah tentu tidak akan Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran:
mengaksesnya melalui media baru seperti internet Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Kencana.
karena masih terbatasnya jaringan yang ada. Selain Jakarta.
itu televisi masih belum efisien mengkomunikasikan McLeish, R. 2005. Radio Production. Focal Press. MA.
soal pembangunan daerah karena masyarakat yang McQuail, Denis. 1987. Teori Komunikasi Massa.
melihat televisi sebagai sarana hiburan. Bahkan Penerbit Erlangga. Jakarta
mereka cenderung mengakses televisi pada acara yang Sukoyo, Joko. 2010. Alih Kode Dan Campur Kode
bukan pada isu lokal, karena televisi lebih menyiarkan Pada Tuturan Penyiar Acara radio Campursari
konten acara yang menyangkut isu nasional. Radio Pesona FM. Jurnal Bahasa dan Sastra.
Radio bisa menjadi jawaban untuk Lingua. Vol 6, No 1. Fakultas Bahasa dan Seni.
menyampaikan soal isu pembangunan daerah pada Universitas Negeri Semarang. Semarang.
masyarakat, karena karakter radio yang memiliki Tondo, Fanny Henry. 2009. Kepunahan Bahasa-
pendekatan yang akrab dan personal. Isu lokal bisa Bahasa Daerah: Faktor Penyebab dan Implikasi
menjadi daya tarik untuk membangun kedekatan Etnolinguistis. Jurnal Masyarakat dan Budaya.
pendengar dengan radio. Tapi sayangnya masih ada Volume No. 2. LIPI. Jakarta
beberapa radio daerah yang masih menggunakan
bahasa yang bukan bahasa asli dari di mana radio itu
berada.
Bahasa bagian dari kebudayaan. Apa yang
ada dalam bahasa, yakni simbol berupa kata-kata,
merupakan hasil dari interaksi masyarakat dengan
lingkungannya. Jika bahasa hilang dari masyarakat
maka punah pula kearifan lokal budaya suatu daerah.
Masuknya budaya dari luar, yang diikuti dengan
bahasa selalu menimbulkan kontak bahasa sehingga
terjadinya pergeseran hingga pergantian bahasa,
hingga hilangnya bahasa itu. Dan tentunya generasi
muda di masa mendatang tidak lagi mengenal potensi
lokal daerah mereka karena hilangnya bahasa asli
mereka.

Daftar Pustaka

Brenzinger, Matthias. 1998. “Language Contact


and Language Displacement.” The Handbook
of Sociolinguistics. Coulmas, Florian (ed).
Blackwell Publishing, Oxford.
Craig, Colette Grinevald. 1998. “Language Contact
and Language Degeneration.” The Handbook
of Sociolinguistics. Coulmas, Florian (ed).
Blackwell Publishing, Oxford.
Crisell, Andrew. 1994. Understanding Radio. Second
edition published. Routledge,London
Durant, Alan. Lambrou, Marina. 2009. Language
and Media. Routledge. Newyork.
Koran Kaltim, 2011. Pertumbuhan Penduduk
Kaltim 3,81 Persen. http://www.korankaltim.
co.id/read/news/2011/10576/pertumbuhan-
penduduk-kaltim-3-81-persen.html/. Diakses
28-31 Juli 2012
Lewis, M. Paul (ed.), 2009. Ethnologue: Languages of
the World, Sixteenth edition. Dallas, Tex.: SIL
International. Online version:  http://www.

235
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

236
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Media Massa Cetak Lokal sebagai Public Sphere


Pembangunan Banten yang Bermartabat
Iman Mukhroman 1*)

Abstrak

Tujuan terbentuknya Provinsi Banten bermuara dari keinginan dan aspirasi sebagian besar masyarakat Banten untuk
mengaktualisasikan cita-cita kehidupan masa depan yang lebih baik, dalam suatu Provinsi tersendiri yang mandiri,
tentunya melalui mekanisme yang demokratis dan konstitusional, dengan kata lain mengarah pada pembangunan
masyarakat Banten yang bermartabat, yang konon sebelum menjadi provinsi tersendiri cenderung dianaktirikan oleh
provinsi induknya, Jawa Barat.
Proses Banten menjadi provinsi otonom sampai dengan saat ini tidak lepas dari keberadaan elit lokal dan media
massa, khususnya surat kabar dalam merepresentasikan dinamika aspirasi maupun pendapat masyarakat Banten.
Media massa cetak lokal dengan kompetensi yang dimilikinya bisa menjadi public sphere (ruang publik) bagi
pembangunan masyarakat Banten yang lebih baik dan bermartabat.
Dalam ruang publik (public space/sphere) senantiasa terjadi tarik-menarik kepentingan ekonomi-politik, berupa
perebutan posisi dominan. Di antara kepentingan ekonomi dan politik media, seharusnya surat kabar lokal Banten
mampu menjadi agen perubahan (agent of changes), pada perubahan yang positif, terutama dalam hal pencitraan
masyarakatnya. Hal ini berarti peran dan fungsi sosial dari media massa yang lebih luas adalah sebagai agen
perubahan sosial dalam ruang publik (public sphere) yang dapat mengakumulasi secara proporsional realitas sosial
menjadi berita dan mengolah data menjadi informasi yang kiranya dapat memberikan pencerahan bagi masyarakat
Banten berkenaan dengan hal ihwal pembangunan daerah yang telah, sedang dan akan berlangsung.

Kata Kunci : Media Massa Cetak, Surat Kabar Lokal, Public Sphere, Pembangunan, Banten, Bermartabat.

1. Pendahuluan serta menjadi agen perubahan dalam sosio politik


dan kultural masyarakat. Bebas berekspresi dalam
Perjalanan Banten sebagai sebuah provinsi, mengangkat realitas sosial dan politik yang berkembang
dari mulai proses perjuangan pembentukkan sampai di Indonesia, tak terkecuali yang berkembang di
dengan disahkan menjadi provinsi otonom baru wilayah Banten.
oleh DPR RI pada 04 Oktober tahun 2000 hingga Licthenberg dalam Cangara (2009;117)
kini (2012) tentu tidak bisa lepas dari peran media menyatakan keberadaan media massa telah
massa lokal. Utamanya dalam upaya mengekspos dan menjadi aktor utama dalam bidang politik, karena
mengelola dinamika informasi, aspirasi masyarakat kemampuannya untuk membuat seseorang cemerlang
yang berkembang ketika itu juga saat ini, dan saat dalam karir politiknya. Inilah yang kiranya menjadikan
yang akan datang. media massa sebagai salah satu alat atau instrument
Keberadaan media massa lokal pada fase yang paling efektif untuk menyampaikan pesan
perjalanan tersebut di atas, mengalami dinamika atau membentuk opini public sampai membangun
pergeseran paradigm komunikasi sebagai ekses branding image, juga media massa paling efektif
dari terjadinya gerakan reformasi nasional, yang untuk mengawasi jalannya pemerintahan. Salah satu
menyebabkan Soeharto yang telah berkuasa hampir 36 media yang secara gamblang dan lebih rinci dalam
tahun lengser keprabon, yang berarti pula berakhirnya pemberitaannya adalah surat kabar. Dalam hal ini,
rezim orde baru, yang sarat dengan pola komunikasi kontrol sosial oleh media massa begitu ekstensif dan
yang sentralistik, mengedepankan pola komunikasi efektif, sehingga sebagian pengamat menganggap
top-down yang dominan, yang tidak memberi ruang kekuatan utama media memang di situ (Rivers–
yang besar bagi masyarakat yang sesungguhnya untuk Patterson, 2003:38).
berpartisipasi dalam proses pembangunan, yang Diberlakukannya otonomi daerah (Otda)
mengindikasikan juga bahwa media massa waktu itu melalui Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang
berperan sebagai hegemoni negara. pemerintahan daerah dan Undang-undang No.25
Momentum peralihan kekuasaan dari Soeharto Tahun 1999 mengenai Perimbangan Keuangan antara
ke BJ. Habibie berubah kemudian menjadi euphoria Pusat dan Daerah, kemudian diamandemen dalam UU
reformasi di segala bidang, tak terkecuali media massa. No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
Peran media massa kemudian diakui kebebasannya pada awalnya diyakini akan mampu mendorong
dan perananya sebagai agent of change dalam turut percepatan terwujudnya tata pemerintahan yang

1 *)
Penulis adalah dosen di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.

237
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

baik, akan tetapi di lapangan banyak temuan immeasurably (Croteau and Hoynes,2006)”.
yang menunjukkan bahwa otonomi daerah yang Dari kutipan di atas, intinya Habermas
tidak dimbangi oleh perbaikan tata pemerintahan, mengingatkan lagi bahwa dalam ruang publik
justru merugikan kepentingan publik. Karenanya, informasi harus beredar secara bebas, tanpa campur
keberadaan media massa cetak lokal dianggap penting tangan pemerintah. Kepemilikan dan control media
sebagai public sphere bagi penguatan peran dan harus luas dan beragam, jangan terpusat pada
kapasitas elit lokal dan lembaga nonpemerintah untuk seorang atau sekelompok orang yang memiliki modal
menjalankan fungsi kontrol terhadap jalannya sistem besar saja. Idealnya dalam masyarakat demokrasi,
pemerintahan daerah yang berpihak pada kepentingan saluran media harus dapat diakses oleh publik untuk
rakyat banyak. berkomunikasi satu sama lain. Demokrasi yang kuat
memerlukan partisipasi masyarakat yang aktif dan
2. Pembahasan bermakna bagi membangun wacana publik yang
2.1. Sekilas tentang Public Sphere (Ruang dinamis, yang mana setiap warga negara bisa saling
Publik) bertukar pendapat menyangkut pelbagai persoalan
yang menjadi kepentingan bersama, sehingga bisa
Konsep ruang public (public sphere), sering membentuk opini publik yang diharapkan, Hal ini
diidentikan dengan Jurgen Habermas, sosiolog tentunya selaras dengan :
Jerman yang terkenal dengan studi klasik tentang “ In democratic societies, the best response
The Structural Transformation of The Public Sphere. is suggested by the public forum doctrine,
Beliau mendefinisikan Public Sphere atau ruang Publik whose most fundamental goal is to increase
sebagai : the likelihood that at certain points, there is
“ an arena, independent of government (even an exchange of views between enclave members
if in receipt of state funds) and also enjoying and those who disagree with them. It is total
autonomy from partisan economic forces, which or near-total self-insulation, rather than group
is dedicated to rational debate (i.e. to debate and deliberation as such, that carries with it the
discussion which is not ‘interests’, ‘disguised’, or most serious dangers, often in highly unfortunate
‘manipulated’) and which is both accessible to (and sometimes literally deadly) combination of
entry and open to inspection by the citizenry. It extremism with marginality ( Cass R. Sunstein
is here, in the public sphere, that public opinion dalam Bucy,2005) ”.
is formed (quoted in Holub, 1991:2-8, dalam Dengan kata lain bahwa masyarakat demokratis
Thussu,K, Daya,2000 )”. harus mengakui akses yang terbuka, sikap voluntir,
Definisi tersebut menyiratkan bahwa ruang partisipasi di luar peran kelembagaan, penciptaan
publik atau public sphere sebagai suatu arena yang opini publik yang melibatkan masyarakat luas di
independen dari pemerintah, yang bisa otonom dalam perdebatan rasional, kebebasan mengemukakan
dari kekuatan ekonomi partisan, yang menekankan pendapat dan kebebasan mendiskusikan negara, dan
pentingnya kehidupan sosial yang memberikan akses mengkritik bagaimana kekuasaan negara dijalankan
pada ruang publik terbuka bagi seluruh warga negara. (Piliang, 2004).
Satu bagian dari ruang publik terbentuk dalam setiap
perbincangan dalam apa orang-orang pribadi datang 2.2. Media Massa Cetak Lokal sebagai Public
bersama untuk membentuk sebuah publik, kemudian Sphere (Ruang Publik)
terjadi diskusi atau debat publik yang rasional, tanpa
ada kepentingan tertentu dan dimanipulasi, sehingga Merujuk pada apa yang saya tulis di awal;
opini publik yang terbentuk pun bersifat terbuka dan bahwasanya rezim orde baru sarat dengan pola
rasional, dalam suatu masyarakat yang demokratis. komunikasi yang sentralistik, mengedepankan pola
Karenanya, Habermas juga menggambarkan komunikasi top-down yang dominan, yang tidak
pentingnya ruang public (public sphere) hidup, tumbuh memberi ruang yang besar bagi masyarakat yang
dan berkembang pada masyarakat demokratis. sesungguhnya untuk berpartisipasi dalam proses
“It argues that information should circulate pembangunan, hal ini juga mengindikasikan bahwa
freely, without government intervention to ketika itu, media massa tidak bisa menghadirkan
restrict the flow of ideas. Ownership and control ruang publik (public sphere) secara sempurna. Media
of media outlets should be broad and diversified, massa ketika itu tak lebih dari sekedar memberikan
with many owners instead of a few large ones. keuntungan yang besar bagi konglomerasi yang
Ideally some media channels would be publicly berkembang pada masa itu. Hal ini sejalan dengan
accessible for citizens to use to communicate apa yang dikatakan oleh David Croteau and William
with each other. If a strong democracy requires Hoynes (2006), “ according to the public sphere, media
citizen participation, that participation is are more than just profit making components of large
made meaningful by continuing, wide-ranging conglomerates ”. Karenanya, seiring jatuhnya rezim
public discourse, to which media can contribute soeharto tahun 1998 tersebutlah, membuat media

238
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

massa (surat kabar lokal salah satunya) diberikan yang matang berdasarkan kajian penelitian, apakah
kesempatan untuk terbukanya ruang publik, memungkinkan masa depannya terjamin, kelak kalau
suatu ruang yang memiliki semangat kebebasan benar-benar sang anak mau mandiri atau sebaliknya.
mengeksperikan pendapat, opini juga sikap yang Tak heran aspirasi masyarakat Banten oleh media
nyaris cair menembus batas kasta dan strata. Hal massa tersebut digambarkan dan dimaknai sebagai
inilah yang membuat terciptanya ruang publik yang keinginan yang emosional dari sang anak yang kesal
yang lebih bebas, dimana pertukaran ide dan gagasan atas ketidakadilan orangtua dalam membangun
dapat terjadi dengan bebas tanpa batasan, baik antar moril maupun material sang anak. Hal ini semakin
individu maupun kelompok dalam suatu publik. mengukuhkan realitas yang diangkat dan dimuat oleh
Manakala publiknya besar, bentuk media regional ataupun lokal Jawa Barat waktu itu,
komunikasinya pun mengindikasikan cara tertentu yang mencerminkan karakteristik masyarakat Banten
untuk penyebarluasan dan mempengaruhi publik. yang mayoritas muslim, sebagai masyarakat yang
Pasca lengsernya Soeharto tahun 1998, surat kabar kasar, egois, sok jagoan ataupun masyarakat yang
atau koran-koran dan terbitan berkala, radio dan masih diliputi kebodohan dan fanatisme kedaerahan
televisi adalah media dari ruang publik. Kini, dan agama yang sempit, yang susah untuk diatur.
dalam situasi perubahan sistem media, media massa Begitupun dalam konteks lokal Banten, dalam
mempunyai kekuatan untuk membangun suatu kurun waktu tahun 1999 sampai dengan tahun 2000
pandangan dunia (weltanschaung ), suatu bingkai seiring dengan kebebasan press pasca reformasi, makin
dunia yang memberikan makna terhadap berbagai mendorong menjamurnya koran-koran lokal Banten
peristiwa yang terjadi. Kekuatan untuk membangun yang memang hanya mengandalkan modal semangat
suatu pandangan dunia dalam pemberian makna dalam membantu propaganda terbentuknya Provinsi
tersebut didukung oleh peran media massa sebagai Banten, semisal Banten Bangkit, Banten Ekspress,
desiminator informasi. Hal ini sejalan dengan apa yang atau yang sejenisnya yang notabene memang dikelola
dikatakan Habermas : oleh elit-elit lokal Banten yang memiliki kepentingan
“in the changes within the mass media systems, dalam pembentukan Provinsi Banten juga kepentingan
which have become monopoly capitalist PEMILU 1999, dengan kata lain memang baru sebatas
organizations, promoting capitalist interests, koran partisan. Inilah yang kemudian menjadikan
and thus affecting their role disseminators of koran-koran tersebut tidak dapat bertahan lama.
information for the public sphere. In a market– Inilah yang kemudian ditangkap oleh grup-grup
driven environment, the overriding concern for media besar nasional untuk terjun menerbitkan surat
media corporations is to produce an artefact kabar lokal di Banten. Diawali dengan terbitanya
which will appeal to the widest possible variety Harian Banten yang kemudian menjadi HU. Radar
of audiences and thus generate maximum Banten pada awal Juni 2000, yang merupakan bagian
advertising revenue. It is essential, therefore, that dari Jawa Pos Grup, Kemudian diikuti pada awal
the product is diluted in content to meet the lowest Oktober 2000, terbit pula HU. Fajar Banten (sekarang
common denominator – sex, scandal, celebrity Kabar Banten), yang merupakan bagian dari Pikiran
lifestyles, action adventure and sensationalism. Rakyat Grup Bandung, sebagai surat kabar regional
Despite their negligible informational quality Jawa Barat juga Banten, yang justru ketika proses
such media products reinforce the audience’s pembentukan Provinsi Banten lebih sering menjadi
acceptance of ‘the soft compulsion of constant Koran plat merahnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat
consumption training (Habermas,1989:12, ketika itu.
dalam dalam Thussu,K, Daya,2000 )”. Keberlangsungan media massa sangat
Proses pembentukkan Provinsi Banten sampai tergantung pada pemodal. Karenanya, kekuatan
dengan disyahkannya menjadi suatu Provinsi tersendiri pemodal lah yang kemudian menentukan apakah
pada 04 Oktober tahun 2000 oleh DPR RI, juga tidak sebuah penerbitan bisa bertahan atau tidak. Di Banten,
lepas dari peran media massa sebagai desiminator sampai saat ini yang tetap bertahan adalah media-
informasi. Proses pembentukan Provinsi Banten media yang merupakan bagian dari group media
tersebut tentunya menjadi salah satu berita besar yang memiliki modal besar dan telah berpengalaman
media massa regional Jawa Barat dalam kurun waktu dalam bidang penerbitan media massa cetak. Dari
pertengahan tahun 1999 sampai dengan pertengahan Tahun 2007 sampai dengan sekarang, media harian
tahun 2000. Sikap Pemda Tk.I Jawa Barat dan DPRD yang mampu betahan merupakan bagian dari media
Tk.I Jawa Barat, misalnya salah satu media lokal besar tersebut. Sebut saja Fajar Banten (sekarang
atau regional Jawa Barat waktu itu digambarkan dan Kabar Banten) merupakan bagian dari Pikiran Rakyat
dimaknai sebagai sosok orang tua yang tidak ingin Group, surat kabar yang berpusat di Bandung, Jawa
begitu saja melepaskan anaknya untuk belajar mandiri Barat. Sedangkan Jawa Pos Group yang berpusat di
menentukan nasibnya sendiri bagi masa depan yang Surabaya, Jawa Timur, mengembangkan Radar Banten
lebih baik, lepas dari ketergantungan sang orang (semula namanya Harian Banten), Satelit News dan
tua. Sang orang tua menganggap perlu pertimbangan Banten Raya Pos.

239
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Meski demikian, hal tersebut di atas tentunya products reinforce the audience’s acceptance of
menjadi momentum yang tepat sebagai public sphere ‘the soft compulsion of constant consumption
(ruang publik) bagi media pencitraan masyarakat training (Habermas,1989:12, dalam dalam
Banten menuju masyarakat Banten baru yang religius Thussu,K, Daya,2000 )”.
dan bermartabat sesuai dengan nilai-nilai ataupun Dalam konteks media massa lokal sebagai public
norma budaya masyarakat Banten, yang dahulu sphere (ruang publik), tentunya juga akan mengalami
senantiasa dipegang teguh oleh para pejuang Banten hal tersebut di atas. Dalam konteks ekonomi-politik
tatkala mencapai kejayaannya pada abad 16 dan 17 lokal, diberlakukanya Undang-Undang tentang
di masa kekuasaan Sultan Maulana Hasanudin dan Pemerintahan Daerah masih membuat banyak
Sultan Ageung Tirtayasa. Kini, tentunya media massa kalangan yang khawatir akan munculnya “raja-
lokal dalam hal ini surat kabar-surat kabar lokal di raja kecil’ di daerah. Di  Banten, kekhawatiran akan
Banten melalui ruang publik di meida harus bisa dugaan tersebut menjadinyata manakala (Alm)
kontrol pada kekuasaan pemerintah, mengingat dalam TB. Haji Chasan Sochib dan keluarganya yang
sejarah media, surat kabar-surat kabar pada permulaan membangun sebuah kelompok yang dikenal dengan
abad 17 memang pertama-tama diterbitkan sebagai nama Kelompok RAWU — karena kantornya
sebuah organ yang benar-benar kritis dari masyarakat berpusat di daerah Rawu — telah menggurita dan
yang sedang terlibat dalam perdebatan kritis tentang menjadi kekuatan besar di Banten.
isu-isu politik. Dalam konteks inilah, Habermas Kelompok tersebut di atas lah yang kemudian
menyebut pers atau media massa bisa menjadi pilar menjadi kumpulan elit lokal Banten yang tentunya
keempat dalam masyarakat demokrasi. mempunyai kekuatan politik yang cukup besar bagi
Informasi yang dulu dianggap remeh dan tidak masyarakat Banten. Inilah yang mungkin membuat
akan pernah dimuat di koran-koran nasional, kini dinasti TB. Chasan Sohib begitu kuat secara ekonomi
bisa diungkapkan di koran lokal karena sifat beritanya dan politik, inilah yang kemudian membuat putrinya,
yang disajikan untuk warga lokal. Ketertinggalan Rt. Atut Chosiyah, terpilih menjadi Gubernur
masyarakat Banten yang dulu tidak pernah dimuat Banten 2007-2012, setelah sebelumnya menjadi Plt.
oleh media nasional, kini bisa diungkapkan di media Gubernur; diikuti kemudian oleh putranya yang lain
massa lokal (surat kabar lokal), misalnya infrastruktur Tb. Khaerul Zaman sebagai Wakil Walikota Serang
jalan di Banten Selatan yang rusak parah, atau 2009-2014, belum lagi ketika PEMILU Legislatif
Kondisi jalan menuju terminal di pusat Kota Serang, 2009 kemarin, yang mana istri, putra-putri, mantu,
yang menimbulkan masyarakat pengguna kendaraan cucu, cucu-menantu terpilih menjadi anggota legislatif
umum yang setiap hari wara-wiri melewati terminal. mulai dari DPRD kabupaten/kota, DPRD Provinsi,
DPR dan DPD RI, terakhir di PEMILUKADA
2.3. Refeodalisasi Ruang Publik (public sphere) kabupaten Serang Mei 2010 yang lalu, Putrinya yang
lain Rt. Tatu Chasanah yang tadinya wakil ketua
Pada era pasar bebas seperti sekarang ini, proses DPRD Provinsi Banten terpilih menjadi Wakil Bupati
komersialisasi media massa dan perluasan intervensi Serang. Kemudian pada PEMILUKADA kabupaten
negara telah membawa kita pada apa yang oleh Pandeglang 2010 Ibu tirinya Gubernur Banten
Habermas disebut sebagai satu bentuk “refeodalisasi” juga terpilih menjadi Wakil Bupati Pandeglang,
ruang publik. Dalam hal ini, ruang publik seakan meski sempat diulang proses Pemilukadanya oleh
runtuh menjadi sekedar sebuah dunia khayalan, Mahkamah Kostitusi (MK), dan terakhir adik iparnya
tempat citra dan opini dikelola dan mengalami Gubernur, Airin Rachmi Diani akhirnya terpilih
komodifikasi untuk tujuan-tujuan komersial belaka. menjadi Walikota Tangerang Selatan, meskipun
Lebih lanjut Habermas mengatakan : PEMILUKADAnya diulang kembali sesuai putusan
“ Habermas also detects refeudalizations in the MK.
changes within the mass media systems, which Terkait dengan hal di atas, keberadaan media
have become monopoly capitalist organizations, massa selalu beriringan dengan aspirasi demokrasi dan
promoting capitalist interests, and thus affecting perjuangan untuk meraih kekuasaan politik. Disinilah
their role disseminators of information for the media massa telah menjadi fokus dari kompleksitas
public sphere. In a market–driven environment, aktivitas politik yang terbaru, yang mana demokrasi
the overriding concern for media corporations tradisional yang sebelumnya terfokus pada masifikasi,
is to produce an artefact which will appeal to berganti pada fragmentasi. Dalam situasi seperti ini,
the widest possible variety of audiences and thus media dan politik akan terus tumbuh dan berkembang
generate maximum advertising revenue. It is menuju situasi yang saling sinergis diantara keduanya.
essential, therefore, that the product is diluted in Hal ini menurut Paul Lazarsfeld dan Robert K. Merton
content to meet the lowest common denominator dikarenakan kalangan bisnis yang menjadi sandaran
– sex, scandal, celebrity lifestyles, action finansial media lebih suka mempertahankan sistem
adventure and sensationalism. Despite their ekonomi dan sosial yang ada (Livers and Peterson,
negligible informational quality such media terj.munandar dan Priatna,2003), dengan kata lain

240
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

isi media massa lokal (surat kabar) hanya merupakan media massa termasuk surat kabar lokal menjadi
konfirmasi terhadap struktur masyarakat yang ada. cenderung menawarkan berbagai versi dari realitas
sosial yang seragam dan relatif disepakati bersama
2.4. Kompetensi Media Massa Cetak Lokal dan audiensnya dikulturasikan dengan versi itu. Hal
inilah yang menjadikan media massa bukan saja
Di era otonomi daerah, terlebih Banten telah memberikan penonjolan (blow-up) terhadap realitas
menjadi Provinsi tersendiri; peranan media massa lokal sosial melalui kemampuan “exposure”-nya, tetapi juga
sangat penting. Dalam hal ini peran surat kabar lokal boleh jadi akan dijadikan acuan, dalam mengilhami
Banten, seperti HU. Kabar Banten, HU. Radar Banten dan menyemangati perasaan, pemikiran maupun
serta yang lainnya dalam melaporkan, memberitakan tindakan masyarakat.
aktifitas pembangunan di Banten akan menyebabkan Untuk itu, media massa di Indonesia, khususnya
perluasan berbagai pendapat yang ada dimasyarakat surat kabar lokal senantiasa mampu menjadi agen
atau mendapat sorotan masyarakat melalui halaman perubahan (agent of changes), pada perubahan yang
opini. positif, terutama dalam hal pencitraan masyarakatnya.
Dewasa ini, media massa memiliki Hal ini berarti peran dan fungsi sosial dari media
kekuatan untuk dapat menenggelamkan realitas, massa yang lebih luas adalah sebagai agen perubahan
menyederhanakan isyu, dan memkorelasii berbagai sosial dalam ruang publik (public sphere) yang
peristiwa. Tak heran, apabila Noelle-Noeman menyebut dapat mengakumulasi realitas sosial menjadi berita
media masa bagaikan udara, ada dimana-mana dan dan mengolah data menjadi informasi, sekaligus
berkuasa. Dengan kekuatannya ini, media massa mendistribusikannya kepada khalayak. Selanjutnya,
membangun dan membentuk karikatur tentang citra; media massa (surat kabar lokal) dalam bentuk dan
yakni gambaran manusia tentang dunia dan realitas, isinya harus senantiasa mencerminkan kehidupan
yang tidak harus sesuai dengan realitas itu sendiri. ataupun tatanan budaya masyarakat setempat, yang
Citra adalah dunia menurut persepsi kita; atau berarti bahwa media massa memiliki hubungan dua
Walter Lyppman menyebutnya ‘picture in our head’. arah dengan realitas sosial, ataupun proses perubahan
Kini, citra bergeser menjadi obsesi media. Dengan sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat. Dengan
sentuhan hitungan detik dan menit, media bisa kata lain media massa (surat kabar lokal) harus
membentuk citra. Citra ini membentuk pandangan juga bisa berperan sebagai media ruang publik bagi
dunia di mana berbagai peristiwa diberi makna. Ini pencitraan masyarakatnya, yang mau berubah menuju
berarti, secara umum citra yang terbentuk didasari masyarakat yang demokratis dan beradab.
oleh informasi yang kita terima. Dalam konteks
ini, kita ingat apa yang disampaikan seorang tokoh 3. Simpulan
postmordenis, J. Baudrillard :
“ Pencitraan mendiskualifikasi kategori Tarik-menarik kepentingan ekonomi-politik
kebenaran sehingga tidak bisa lagi dibedakan pada dasarnya berlangsung di ruang publik (public
antara realitas, representasi, simulasi, space/sphere), berupa perebutan posisi dominan. Pada
kepalsuan, dan hiperrealitas . Pencitraan terdiri sisi lain, keberadaan media pers atau biasa disebut
dari 4 (empat) fase : pertama, representasi di media jurnalisme, dalam fungsinya berkonteks ke
mana citra merupakan cermin suatu realitas; dalam ruang publik untuk menyampaikan informasi
kedua, ideology di mana citra menyembunyikan jurnalisme. Dengan kata lain, informasi jurnalisme
dan memberi gambar yang salah akan realitas; menyangkut fakta-fakta yang berkonteks pada ruang
ketiga, citra menyembunyikan bahwa tidak publik. Proses memperoleh dan menyampaikan
ada realitas, lalu citra bermain menjadi informasi urnalisme yang terkandung dalam norma
penampakkannya; dan keempat, citra tidak ada kebebasan pers, merupakan basis dalam kehidupan
hubungan sama sekali dengan realitas apapun publik agar warga masyarakat dapat ikut ambil bagian
(J. Baudrillard, dalam Haryatmoko,2007)” (sharing) dalam proses demokrasi kehidupan negara.
Keempat fase tersebut di atas pada dasarnya Keberadaan media massa cetak, khususnya surat
akan bersumber pada organisasi kognitif-informasi kabar lokal di Banten di tengah kepentingan ekonomi
dan pengetahuan yang kita miliki. Karenanya, dan politik media, seharusnya mampu menjadi agen
kehadiran media massa (surat kabar) dalam ruang perubahan (agent of changes), pada perubahan yang
lingkup kehidupan sosial merupakan fungsi sosial positif, terutama dalam hal pencitraan masyarakatnya.
sebagai kontrol dan sekaligus sebagai mediator dalam Hal ini berarti peran dan fungsi sosial dari media massa
interaksi sosial, serta sebagai pemberi informasi cetak yang lebih luas adalah sebagai agen perubahan
ataupun pengetahuan bagi masyarakat. Terkait sosial dalam ruang publik (public sphere) yang dapat
dengan hal ini, berkembanglah pendekatan media mengakumulasi realitas sosial menjadi berita dan
massa sebagai “Pengembang Pola Citra Dominan”, mengolah data menjadi informasi, yang mana dalam
yang dikemukakan oleh G.Gerbner (Panuju,1997), bentuk dan isinya harus senantiasa mencerminkan
yang mana inti dari pendekatan tersebut, bahwa kehidupan ataupun tatanan budaya masyarakat

241
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

setempat, yang berarti bahwa media massa memiliki


hubungan dua arah dengan realitas sosial, ataupun
proses perubahan sosial yang terjadi dalam suatu
masyarakat.

Daftar Pustaka

Bucy, P. Erick. 2005. Living in the Information Age;


a new media reader, second edition. USA:
Wadsworth.
Cangara, Hafied.  2009. Komunikasi Politik: Konsep,
Teori, dan Strategi. Edisi Pertama. Jakarta:
PT. RajaGrafindo 
Croteau, D., and Hoynes, W. 2006. Business of Media;
Corporate Media and Public Interest. USA: Pine
Forge Press.
Haryatmoko, Bambang. 2008. Etika Komunikasi:
Manipulasi Media, Kekerasan, dan Pornografi.
Yogyakarta: Kanisius
Panuju, Redi. 1997. Sistem Komunikasi Indonesia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Piliang, Yasraf Amir. 2004. Dunia yang Berlari, Mencari
Tuhan-tuhan Digital. Jakarta: Grasindo.
Rivers, William L dan Peterson, Theodore.2003.
Media Massa & Masyarakat Modern.
Terjemahan Munandar dan Priatna. Jakarta :
Kencana Prenada Media.
Thussu, K. Daya. 2000. International Communication;
Continuity and change, USA: Oxford University
Press.

242
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Media dalam Politik dan Politik dalam Media


Rangga Galura Gumelar1*)

Abstrak
Berbicara tentang media maka tidak dapat dilepaskan dari peran politik. Sejarah mencatat bahwasannya media
digunakan sebagai alat propaganda untuk kepentingan penguasa ataupun kekuatan kelompok tertentu. Dengan
kebebasan media maka peran pemerintah tergantikan oleh kekuatan pemilik modal, sehingga dapat digambarkan
bahwa tekanan pada media saat ini lebih cenderung kepada kebutuhan dari pemilik modal. Ketika media berhadapan
dengan media dan ketika media bersinggungan dengan politik, maka media akan selalu dihadapkan pada pilihan
yang sulit sebagai pembela kepentingan pemilik modal ataukah sebagai sebuah netralitas dalam objektivitas. Dalam
setiap acara ataupun program yang diluncurkan oleh media teori agenda setting masih layak untuk dijadikan analisis
bagaimana sesungguhnya media berada. Oleh sebab itu pemerintah dalam hal ini harus menjadi sebuah regulator
yang melindungi kepentingan rakyatnya bukan kemudian sebagai pendukung kepada keberpihakan media.

Kata Kunci: Media dan Politik, Teori Agenda Setting, Media dan Politik
1. Pendahuluan tayangan-tayangan televisi. Jarang sekali orang yang
Peran media bagi masyarakat saat ini sangatlah menghabiskan waktunya dengan hal-hal atau kegiatan
penting. Terlebih saat ini salah satu pilar demokrasi dengan berkumpul atau bertemu individu lainnya.
adalah kebebasan pers. Berbicara tentang pers tidak Selain dari itu, kenyataan yang sangat menyedihkan
akan terlepas dari media, yaitu media cetak dan adalah bahwa generasi intelektual kita lebih banyak
media elektronik. Media baik di daerah perkotaan menggunakan media sebagai tempat untuk mencari
ataupun pedesaan ternyata merupakan sebagai suatu hiburan semata bukan menjadikan media sebagai
yang penting dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. tempat untuk mencari ilmu. Begitu sedikit para
Dalam sebuah survai yang dilakukan oleh Bureau, pada mahasiswa menghabiskan waktunya untuk membaca
tahun 1998 diketahui di Amerika memperlihatkan di perpustakaan, yang mereka kerjakan hanyalah
radio masih menduduki ranking no 1, sebanyak menonton tayangan-tayangan, iklan atau apapun yang
99% dari mayoritas sampel mengatakan bahwa radio ada di media dan menjadikannya sebagai gaya hidup
adalah media yang sangat penting. Diikuti oleh dan kebenaran yang sejati.
Televisi (98%), VCR (82%), Cable TV (65%), Home Tidaklah heran jika Adorno maupun Hokheimer
Computer (45%) dan Internet Akses (30%). Disini menyatakan bahwa audien adalah orang-orang yang
kita lihat bagaimana media radio dan televisi bagi passif dan bodoh, karena mereka percaya atas realitas-
masyarakat Amerika memiliki peranan penting. realitas yang diciptakan oleh media. Walaupun pada
Seperti juga penelitian yang dilakukan oleh dasarnya menurut Peter L. Berger, realitas yang dibuat
Jim Spring (1993) “Seven Days of Plays” disebutkan atau disajikan oleh media terkadang merupakan hasil
bahwa penduduk Amerika banyak menghabiskan konstruksi yang kemungkinan bersifat subjektif.
waktu luangnya dengan melakukan atau berhubungan Merujuk apa yang tercantum dalam Australian
dengan media sebanyak 38%, melakukan aktivitas Press Council (1983) “the freedom of the press to
sesukannya (4%), Olahraga (7%), Sosialisasi (7%) publish is the freedom of the people to be informed”.
dan sisanya yang beraneka ragam adalah 41%. Jelas Dengan demikian maka informasi yang disajikan
sekali bahwa dengan kegiatan dan rutinitas yang kepada masyarakat akan sangat beragam. Inilah yang
dialami dan dilakukan oleh masyarakat Amerika, menggugah banyak negara ataupun yang menjadi
mereka banyak meluangkan waktunya dengan cara kampanye Amerika dalam hal Demokrasi dengan
menghabiskan dengan media. Apakah itu menonton, cara kebebasan Pers. Dalam teori pers kita mengenal
atau menggunakan internet. adanya 4 sistem pers, yaitu pers yang Otoliter,
Survai-survai ini tentunya tidak jauh dengan Libertarian, Sosialis dan Tanggung Jawab. Dalam
kondisi di negara kita, dimana orang masih sangat prakteknya ternyata pers tidaklah menjadi tempat
tergantung terhadap media. Adanya tayangan yang objektif. Didalamnya mengandung nilai-
televisi yang berisikan program-program atau acara nilai kepentingan dan ideologinya yang kemudian
yang mungkin kita katakan sebagai mimpi belaka, mencoba untuk ditanamkan kepada masyarakat.
ternyata menjadi suguhan yang dinikmati oleh para Apa yang dikatakan oleh Habermas mungkin benar
pemirsanya. Pemahaman global dan mimpi-mimpi adanya, bahwa media telah kalah dalam memainkan
yang terkadang sebuah fatamorgana dapat dijadikan perannya sebagai tempat informasi, ruang publik dan
sebagai acuan bagi sebagian orang dalam hidupnya. edukasi kepada masyarakat, karena mereka telah kalah
Kalau kita lihat seseorang yang pulang dari bekerja, dan dikuasai oleh para kaum kapitalis. Teknologi yang
dia akan menghabiskan malamnya dengan menonton begitu canggih tentunya memiliki biaya yang sangat
1 *)
Dosen di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta, Serang - Banten.

243
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

besar, terlebih pemilik modal media tersebut adalah dalam kasus ini. Maka tidak lama kemudian Susno
kaum kapitalis sehingga ini tentunya akan berdampak mencoba merehabilitasi namanya dengan mencoba
kepada pemberitaan mereka yang cenderung akan membongkar kasus-kasus yang ada di kepolisian.
selalu membela kaum borjuis atau kaum kapitalis. Sadar bahwa ini sesuatu yang menarik dan memiliki
Berkembangnya media tentunya akan nilai jual tinggi, maka media pun menangkapnya dan
memiliki efek yang sangat luar biasa bagi masyarakat, menyebarluaskannya. Disini media seakan berperan
terutama dalam hal suatu perubahan politik. Masih ganda, pada saat media memberitakan Susno sebagai
ingat dalam ingatan kita bahwa jatuhnya Soeharto seorang yang kejam tetapi disaat kemudian Susno
ataupun Pemimpin dunia lainnya disebabkan oleh dianggap sebagai seorang pahlawan. Disini media
pemberitaan-pemberitaan media yang sangat masiv, mencoba memberikan empati pada Susno, yang
sehingga masyarakat percaya atas berita-berita yang kemudian berlanjut seperti biasanya adalah sikap
dikembangkan oleh media sehingga menjadi suatu para anggota Dewan yang kemudian mendukung
keyakinan dan akhirnya melakukan sesuatu yang Susno walaupun sebelumnya mereka mencerca Susno.
serempak sesuai dengan keyakinannya. Suguhan yang sangat ironis dan menarik untuk kita
Melihat gejala yang kita alami bahwasannya baik bahas, karena pada akhirnya kasus keduanya menguap
di Amerika ataupun di Indonesia, ternyata dalam dunia dan habis di tengah jalan, tetapi yang menjadi
politik peran media sangat besar. Dalam pemilihan pemenang dari kasus ini adalah media, yang telah
presiden ataupun pemilihan anggota dewan, saluran berhasil meyakinkan audien.
yang mereka gunakan dalam “menjual” para kandidat Lebih menyedihkan adalah ketika kasus Lapindo
tersebut melalui media. Dengan demikian dimanakah yang dianggap sebagai bencana alam dan pemerintah
letak objektivitas media itu sendiri? Terlebih dengan harus membayarnya walaupun ganti ruginya hingga
adanya undang-undang Pers sekarang saat ini bahwa saat ini tidak jelas dan terkatung-katung, ternyataan
tidak ada kata pembredelan ataupun penutupan pada tidak diberitakan secara objektif dan merata.
media. Artinya kekuatan media akan sangat besar, Bahkan ada media yang terang-terangan mencoba
pemerintah pun tidak akan mencampuri urusan atau mempengaruhi audiens dengan tayangan-tayangan
bahkan mengedit ataupun melarang atas program- tentang keberhasilan penanganan yang dilakukan oleh
program yang mereka tayangkan. Satu contoh kecil, perusahaan tersebut dibandingkan dengan kerugian
ketika acara empat mata Tukul di larang tampil karena dan kesengsaraan masyarakat disana. Ternyata media
ada yang tidak sesuai, maka tidak lama kemudian tersebut tidak berani untuk memberitakan keadaan
muncul acara dengan format yang sama dan pembawa yang sesungguhnya karena pemegang saham dari
acara yang sama dengan nama “bukan empat mata” media tersebut adalah keluarga dari perusahaan yang
artinya disini sebetulnya pemerintah yang diwakili mengakibatkan bencana tersebut. Bagaimana dengan
KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) telah kalah dalam politik? Karena beliau juga merupakan seorang kader
membela masyarakatnya terhadap kekuatan media. politik yang militan dan sekarang sebagai seorang
Selain dari itu bagaimana tayangan-tayangan ketua umum partai politik Golongan Karya, maka
politik, ataupun ulasan-ulasan politik terhadap seorang Aburizal Bakrie akan sangat mudah untuk
masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat mengarahkan kemana arah politik terhadap kasus ini.
dicoba dihembuskan oleh media dan seolah-olah Sungguh sangat miris melihat keadaan seperti ini.
apa yang media ungkapkan adalah benar, maka akan
ada suatu pemahaman nilai bahwa itu adalah benar. 2. Permasalahan
Kasus Bibit dan Chandra ketika itu adalah dinamakan Dengan demikian dapat kita rumuskan
Cicak melawan Buaya, media menyuguhkan permasalahan yang kita hadapi saat ini adalah:
bagaimana seolah-olah polisi berbuat sesukanya dan Bagaimana pengaruh media terhadap masyarakat,
mengobrak-abrik KPK. Penonton disuguhkan pada politik dan sebaliknya?
tayangan seakan-akan apa yang dilakukan itu salah.
Tayangan ataupun berita-berita yang disajikan oleh 3. Tinjauan Pustaka
media ternyata direspon oleh masyarakat. Dan ketika 3.1. Media dan Masyarakat
masyarakat mulai berteriak dan ketika itu dianggap
momen yang tepat bagi para politikus, maka mereka Media dan masyarakat sosial ternyata memiliki
pun turut serta bersama masyarakat mendesak peran yang saling mempengaruhi. Dalam diagram ini
pemerintah dan kepolisian, sehingga perkara tersebut jelas terlihat bagaimana semua saling mempengaruhi.
tidak dilanjutkan. Akibatnya adalah hingga kini kita Media industrilah yang sering kali diamini dan
tidak tahu apakah itu memang benar atau tidak, diyakini bahwa mereka adalah dalang dari semua
sedangkan keputusan itu hanya dapat diambil melalui perubahan yang ada. Merekalah yang mendesain dan
pengadilan. mengeluarkan acara-acara ataupun program yang
Ketika kasus ini menguap dan seorang diterjunkan dalam pesan media melalui perangkat
Jendral Polisi bernama Susno Duadji tersudut dan teknologi yang direspon oleh media kemudian
dipersalahkan oleh banyak orang karena kebijakannya audiens dan mengakibatkan sebuah hasil dalam dunia

244
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

sosial. Sehingga kita lihat bahwa sekarang banyak anak media baik cetak maupun elektronik yang sangat pesat
remaja kita yang bergaya hidup seperti orang Amerika. ini memperlihatkan bagaimana peran media sangatlah
Atau apapun yang berikatan dengan Amerika akan berpengaruh. Dahulu kita mengetahui bagaimana
menjadi trend kita. Begitu halnya dengan politik. Jika politik mempengaruhi media atau mengintervensi
kita gambarkan diagram tersebut maka akan terlihat: media sangatlah besar, sekarang ini malah terbalik
media mempengaruhi politik. Hubungan simbiosis
Simplified Model of Media and the Social World mutualisme sangatlah dijalin antara media dan politik.
Perkembangan selanjutnya ternyata ketika
Audiens media dan politik saling mempengaruhi terdapat
peran yang ketiga yang sangat menentukan arah dan
ideologi media tersebut, yaitu pemilik media atau
perusahaan media tersebut. Sehingga apabila saya
Social World
Produk Media
(Dunia Sosial)
Teknologi gambarkan maka akan terlihat bagaimana ini saling
(Pesan)
mempengaruhi:
Industri Media


Diagram 1. Model of Media and Social World
(Croteau: 2000:26)

Ada tiga fase jika kita simpulkan bagaimana


efek dari media massa tersebut, yaitu pada akhir
tahun 1930-an yang terjadi di Eropa dan di Amerika
bahwa media memiliki kekuatan dalam membuat
opini dan keyakinan seseorang, merubah keyakinan
kebiasaan-kebiasaan dalam hidupnya dan membentuk
kepribadian serta keyakinan akan sistem politik yang
ada walaupun mungkin memiliki resistensi tinggi.
Hal ini ditandakan oleh propaganda-propaganda
yang dilakukan pemerintah pada waktu itu, seperti
propaganda yang digunakan Hitler, Stalin dsb. Mereka Media Pemilik Media
menggunakan media secara apik dan baik untuk
tujuan dan kepentingan mereka. Media cetak menjadi Diagram 2. Pengaruh antara Politik, Media dan
media paling berpengaruh pada saat itu. Pemilik Media
Fase yang kedua adalah sekitar tahun 1940
hingga tahun 1960. Tenggang waktu tersebut Pada saat politik mempengaruhi media maka
perkembangan media massa sangatlah pesat dengan dapat dikatakan bahwa saat itu kekuataan politik
banyaknya penelitian alat komunikasi massa pada saat sangatlah besar. Sistem pemerintahan memiliki
itu. Banyak studi yang dilakukan terhadap efek media pengaruh yang sangat luas dan kuat dalam hal
yang ditimbulkan khususnya pada pemilihan presiden menentukan arah dari pemberitaan media itu kemana.
ataupun anggota legislatif. Media saat itu berpengaruh Kontrol pemerintah melalui regulasinya mengarahkan
terhadap opini yang dibangun oleh masing-masing media dan membatasi media terhadap isi dari media
kandidat agar mereka terpilih untuk memenangkan tersebut yang tidak berbenturan dengan pemerintahan
pemilihan. Disini peran dari radio dan televisi menjadi saat itu. Salah satu contohnya adalah bagaimana peran
sangat vital dalam mempengaruhi keyakinan dari para pemerintah pada masa orde baru sangatlah membatasi
pemilihi. media. Sehingga apa yang kita dengar dan kita lihat baik
Fase yang ketiga yaitu masa dimana orang di koran maupun di televisi tidak akan membawakan
masih tetap melihat bahwa efek yang ditimbulkan berita yang sifatnya menjelekan pemerintahan. Dalam
oleh televisi dan media masih sangat besar. Disini hal maka wajarlah jika proganda yang dilakukan oleh
peneliti banyak mengkritik bahwa apa yang dikatakan pemerintah berhasil, karena memang pemerintah
sebelumnya bahwa pengaruh media itu tidak memiliki pengaruh yang sangat luar biasa.
besar, ternyata dirasakan berlainan, walaupun pada Sedangkan pengaruh media pada perpolitikan
kenyataannya pada fase ini orang tidak lagi dianggap yaitu ditandai dengan dahsyatnya penemuan baru
sebagai pasiv audiens tetapi juga sebagai aktiv audiens. tentang alat komunikasi. Salah satu contohnya
adalah bagaimana berita media dapat menjatuhkan
3.2. Media dan Politik kredibilitas seorang pemimpin. Kita tidak akan lupa
bagaimana kasusr watergate yang mengharuskan
Maka jika kita lihat bahwa perkembangan Nixon sebagai seorang presiden Amerika lengser dari

245
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kursinya. Contoh lain adalah bagaimana seorang 4. Landasan Teori


menteri Jepang, ketika dia salah ucap tentang 4.1. Agenda Setting
tragedi Tsunami yang terjadi di Jepang pada tahun
2011 adalah sesuatu hal yang biasa. Ketika media Teori agenda setting yang dikenalkan oleh
begitu gencar memberitakan dan mengupas apa Bernard Cohen (1963) menyatakan bahwa berita itu
yang ia katakan maka menteri tersebut mundur dari mungkin tidak sukses untuk membuat orang berpikir,
jabatannya. Kekuatan media yang sangat besar inilah tetapi berita itu setidaknya sukses untuk memberitahu
yang kemudian memberikan mereka posisi atau daya pembaca apa yang harus mereka pikirkan.
tawar tinggi terhadap sistem politik yang ada. Kemampuan dalam membawa orang atensi terhadap
Media industri memiliki kekuatan lobi yang isu-isu yang dikembangkan kemudian dinamakan
kuat terutama pada kepentingannya. Maka tidaklah dengan agenda setting. Funkhouser (1973) kemudian
heran jika memang mereka memiliki kekuatan daya melihat isu yang dikembangkan dari 3 sumber, yaitu
tawar yang tinggi terutama bila berhadapan dengan opini publik, ulasan media dan indikator statistik.
para politkus, seperti Motion Picture Producers and Contohnya adalah ketika pemilihan presiden tahun
Distributor Association of America, The Magazine Indonesia tahun 2010 dimana masih terdapat pemilih
Publisher Association etc. Mereka akan mengganggu yang belum menentukan pilihannya, maka munculah
ataupun menyerang para politikus jika para politikus itu pendapat atau hasil survai yang menyatakan SBY-
mencoba membuat regulasi yang membuat usahanya Budiono memiliki kepercayaan masyarakat 50%.
tidak nyaman. Hal ini pun terjadi di Indonesia, Hal ini sangat ampuh, karena mereka percaya
bagaimana pemerintah tidak tegas terhadap regulasi dengan data yang dikeluarkan oleh media, akhirnya
yang digulirkan, salah satunya adalah cross ownership. mereka memilih SBY. Rogers dan Dearing kemudian
Dimana pemilik media tidak diperbolehkan memiliki membuat suatu model, komponen-komponen yang
media yang berlainan jenis. Tetapi rupanya regulasi ada pada proses agenda setting:
ini tidak berjalan malah dianggap tidak ada oleh para
pemilik media. Gatekee Personal experience and interpersonal
pers,
Ketika pemilik modal memiliki media maka Influenti
communication among elites and other indv.

secara tidak langsung ia pun memiliki daya tawar al media


yang tinggi. Mereka secara tidak langsung akan and
spectacu
menjadi orang-orang yang sangat diperhitungkan lar news Media Public Policy
dalam perpolitikan. Contohnya adalah ketika seorang events Agenda Agenda
pengusaha televisi MMC Haritanu Sudibyo yang
masuk kedalam partai Nasdem yang kemudian
dijadikan salah satu ketua di partai tersebut, hal ini Real World indicators of the importance of an
agenda issue or event
menunjukan bahwa memang pemilik modal media
tersebut penting, selain dari itu pemilik modal
pun akan sangat mahfum jika mereka sangat butuh Sumber: E.M. Rogers and J,W Dearing (1988) ‘Agenda-
perlindungan dari kekuatan politik agar bisnisnya setting Research: Where has it been? Where is it going, in
tetap berjalan dan tetap bekerja. Maka dengan masuk J. Anderson (ed), Communication Yearbook II. Newbury
kedalam dunia perpolitikan diharapkan perlindungan Park: Sage.
itu terlaksana.
Dengan situasi seperti ini, apakah kita dapat Hal yang harus diperhatikan saat ini adalah
berharap kepada media? Sebagai masyarakat yang agenda setting yang terjadi saat ini ternyata merupakan
menyerap banyak berita dan membutuhkan banyak kombinasi antara pemerintah dan perusahaan swasta.
informasi tentunya kita akan bertanya-tanya, apakah Berita yang disiarkan sangat dipengaruhi oleh
betul bahwa media tidak akan menjadi alat propaganda keduanya, dikarenakan korporasi media memiliki
lagi baik dari pihak media tersebut ataupun dari orientasi akan profit dan akan berorientasi kepada si
aktor-aktor lainnya yang memiliki kekuatan dalam pemegang saham, kemudian media sangat tergantung
mengkontrol media. Tentunya media yang diharapkan akan iklan, media juga sangat jarang memiliki orang-
bersikap objektiv dan memberikan pembelajaran bagi orang yang memiliki kemampuan yang mumpuni
masyrakat dalam hal ini menjadi pertanyaan besar. dan ahli dibidangnya dan kekuatan para “pemain”
Media demokrasi pada dasarnya akan tercapai dapat merubah isi media atas apa yang mungkin
apabila dilakukan oleh para jurnalis yang profesional mereka tidak kehendaki. Inilah yang penulis maksud
yang memegang teguh kode etik yang berlaku dalam
bagaimana akhirnya politik, pemerintah dan media
mengemukakan fakta yang ditemukan. Hal ini
“berselingkuh” satu sama lainnya. Dan yang menjadi
menggambarakan bahwa: “the press and broadcasting
korban adalah masyarakat.
have become the principial means od mediating, that it
standing between people and the world and reporting to
them what they could not see or experience themsleves”
(Nimmo and Combs, 1983, P.12).

246
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

5. Metode Penelitian 6. Hasil dan Pembahasan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis Telah kita lihat bagaimana tokoh-tokoh dunia
penelitian kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif berhasil dalam melaksanakan programnya bahkan
menurut Bagdon dan Taylor dalam Moleong (2002:3) memenangkan pemilihan melalui media. Sejarah
adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data mencatat bagaimana Hebert Hoover sangat sukses
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dalam kampanye presiden melalui radio, Franklin
dan perilaku yang diamati. Hal ini senada dengan yang Roosevelt menggunakan radio untuk berkomunikasi
dinyantakan Kiryantono (2006) bahwa pendekatan dengan publik selama masa “depresi” (masa-masa
kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena perang), Dwight Eisenhower menggunakan televisi
dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data dalam kampanyenya melalui iklan-iklan yang
sedalam-dalamnya dengan lebih ditekankan pada ditampilkan di televisi termasuk juga Kennedy.
persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya Lain halnya Barrack Obama menggunakan
(kuantitas) data. Jenis penelitian ini adalah penelitian fasilitas BBM (Blacbarry Message) untuk mencoba
deskriptif, yakni penelitian yang menggambarkan, lebih dekat dengan konstituennya. Apa yang mereka
meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau lakukan ternyata berhasil dan diikuti oleh banyak
variabel yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek politikus. Audiens merasa lebih dekat dengan
penelitian. Kemudian menarik kepermukaan sebagai pemimpin mereka dan dapat mengetahui apa saja
suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi yang telah dilakukan oleh Obama. Lain halnya dengan
ataupun variabel tertentu (Bungin, 2001). SBY (Soesilo Bambang Yudhoyono), yang mencoba
mendekatkan dirinya dengan masyarakat melalui
5.1. Teknik Pengumpulan Data SMS langsung kepada Handphone nya. Cukup
efektif, walau harus diakui cara seperti ini hanya
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai pembodohan rakyat saja, karena pada dasarnya
adalah studi literatur, dimana dalam tehnik ini penulis tidak mungkin seorang presiden dapat merespon sms
menggunakan penelaahan terhadap buku ilmiah, yang masuk apalagi dari penduduk Indonesia yang
hasil-hasil penelitian yang dianggap layak ataupun jumlahnya ratusan juta.
jurnal-jurnal yang dapat dijadikan sebagai rujukan Media memiliki peran yang sangat besar
ataupun perbandingan teoritis akademis yang terkait didasarkan bahwasannya khususnya rakyat Indonesia,
dengan tema penelitian ini. setelah mereka terpasung dengan berita dan program
yang diatur oleh pemerintah, seakan-akan setelah
5.2. Analisis Data reformasi ini mereka sangat haus akan semua informasi
yang ada. Sehingga tidak jarang banyak orang
Analisa data juga dilakukan untuk menemukan menghabiskan waktunya mendapatkan informasi-
makna dari data yang ditemukan untuk memberikan informasi melalui media. Para politikus yang berasal
penafsiran yang dapat diterima oleh akal sehat. Adapun dari aktor atau aktris yang telah banyak berkecimpung
langkah-langkah yang di ambil dalam menganalisa dengan dunia hiburan tidak akan sulit beradaptasi
data adalah: dengan media, sehingga mereka akan tahu betul
1. Inventarisasi data: dengan cara bagaimana berhadapan dan memanfaatkan media
mengumpulkan data sebanyak-banyaknya. seperti layaknya Reagen. Bahkan seorang staff Reagen
2. Kategorisasi data: dalam tahap ini data mengatakan, Reagen akan selalu berhati-hati dalam
disusun berdasarkan rumusan masalah berbicara dan berprilaku. Apapun yang ia lakukan
dan tujuan yang disusun sebelumnya. telah ia konsep dan semuanya haruslah berjalan
kategorisasi juga dilakukan untuk dengan konsep yang telah dibuatnya.
mengetahui kecenderungan negatif, positif Berbeda dengan halnya di Indonesia, para
atau netral. artis yang menjadi politikus memang benar ketika
3. Penafsiran data: pada tahap ini data yang melenggang ke senayan mereka menggunakan media
sudah ada kemudian di intepretasi melalui sebagai alat kampanyenya, tetapi ketika mereka
analisis logis dengan cara deduktif-induktif duduk di senayan beberapa dari mereka ternyata
yang berdasarkan pada teori kehumasan. “bersembunyi” dari media. Ada kemungkinan mereka
4. Penarikan kesimpulan: tahap akhir dalam sekarang ini anti terhadap media karena memang
penentuan penilaian terhadap data yang mereka tidak mampu dan tidak mengerti terhadap
telah di temukan, dibahas, dan dianalisis tugas mereka, atau bisa juga media melihat dan
selama penelitiannya. Analisis data mengetahui bagaimana keterbatasan mereka jika
kemudian di paparkan. (Moleong, 2005 : mereka diangkat sebagai narasumber. Ini yang sering
189) tidak kita sadari, ternyata mereka tidak dapat menjadi
aktor ketika mereka telah duduk di anggota Dewan.
Mungkin kita akan ingat sebuah syair lagu

247
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

“politik hanyalah panggung hiburan” artinya dalam hedoinisme yang ada pada anggota dewan sekarang
perpolitikan yang kita amati melalui media mungkin dengan mobil yang sangat mentereng dan mahal,
telah dibungkus oleh kepentingan-kepentingan mereka rapat di gedung dewan, gedung wakil rakyat.
mereka. Marx mengatakan bahwasannya apa yang telah Logikannya jika mereka adalah utusan rakyat, maka
kita sampaikan memiliki kepentingan subjektivitas. kekuasaan tertinggi ada di rakyat. Jika mereka telah
Seorang politikus harus dapat memainkan perannya dapat membeli mobil mewah, seyogyanya rakyatnya
sehingga masyarakat terhibur dan terpuaskan dengan pun jauh memiliki mobil mewah dari yang mereka
peran yang ia lakukan. Dalam hal ini prespektif punya. Kita tidak pernah menemukan dalam sejarah
dramatugis dari Erving Goffman sangat sesuai sebagai manapun atau bahkan zaman kerjaan pun, jika seorang
model pendekatan interaksi simbolik. Menurut utusan itu lebih kaya dari majikanannya. Masalahnya
Goffman: “Biasanya terdapat suatu arena kegiatan yang adalah “rakyat” mana yang mereka bela sebenarnya.
terdiri dari serangkaian kegiatan individu-individu
yang saling mempengaruhi tindakan mereka satu sama 6.1. Image
lain ketika masing-masing berhadapan dengan fisik”.
Goffman (1959) membagi dua wilayah, yaitu front Citra atau image sangat disadari dengan baik
region (wilayah depan) yaitu tempat atau peristiwa oleh para politikus dalam hal mempopulerkan kepada
sosial yang memungkinkan individu menampilkan masyarakat apa saja yang telah mereka lakukan.
peran formal atau bergaya lalaknya aktor yang Dalam teori Postmodern seperti yang dikatakan oleh
berperan yang ditonton khalayak. Peran yang kedua Baudrillard berpendapat bahwa pentingnya dari image
adalah back region (wilayah belakang) yaitu tempat yang ada adalah melahirkan sebuah realita yang baru.
untuk mempersiapkan perannya di wilayah depan, Dalam postmodern masyarakat, mereka berpendapat
disebut panggung belakang atau kamar rias tempat bahwa image yang ada terkadang menggantikan realita
pemain sandiwara bersantai mempersiapkan diri atas yang ada, sehingga terkadang publik merasa bingung
berlatih dan memainkan perannya di panggung depan, membedakan antara image dan realitas. Sehingga
(Mulyana dan Solatun: 2008: 38). Bagi para politisi banyak orang akan berusaha merangkul media hingga
sadar ataupun tidak sadar mereka akan berperan harus mengeluarkan uang yang begitu banyak hanya
berbeda ketika mereka berada dalam wilayah tersebut. untuk membuat image yang baik kepada kandidatnya.
Ketika mereka sedang menjadi aktor dan Membangun citra bagi para politikus sesuatu yang
sedang menjadi tontonan banyak orang, mereka akan sangat wajib walaupun dalam membangun citra ini
membawakan dirinya seperti seseorang yang sangat memerlukan dan mengeluarkan biaya yang sangat
mencolok dan menjadi orang yang sesuai dengan besar. Tidaklah heran jika saat ini kita melihat begitu
harapan orang banyak. Menurut Mead: “Cara manusia banyaknya para politisi “menjual” dirinya melalui
mengartikan dunia dan dirinya sendiri berkaitan kampanye komersial. Karena menuru McClure dan
erat dengan masyarakatnya. Mead melihay pikiran Patterson (1976) mengatakan bahwa masyarakan akan
(mind) dan dirinya (self ) menjadi bagian dari perliku lebih mudah menerima informasi dari para kandidat
manusia yaitu bagian interaksinya dengan orang lain” yang melakukan kampanye komersial dibandingkan
(Mulyana dan Solatun: 2008: 38). Maksud dari Mead ulasan-ulasan media.
adalah bagaimana seseorang yang akan melakukan Kita akan jauh melihat bukan saja para politikus
sebuah tindakan akan mencoba berpikir seolah-olah tetapi pejabat dari tinggkat Menteri hingga kepala
dirinya menjadi orang lain dengan posisi yang berbeda Desa akan bersikap “Narsis” dengan menampilkan
yang maksudnya adalah ia akan mencoba memahami gambar dirinya yang besar disertai dengan tulisan-
apa yang ada dalam pemikiran orang tersebut dengan tulisan program yang kecil dan tidak terbaca. Dalam
demikian apa yang ia katakan tentunya diterima oleh hal ini kita melihat tanda atau yang kita kenal
orang lain. dengan semiotika. Menurut Pierce penalaran yang
Apa yang dilakukan oleh Wiranto ketika makan dilakukan oleh manusia senantiasa dilakukan lewat
nasi aking dengan orang-orang tak mampu, seakan tanda, artinya bahwa manusia hanya dapat bernalar
ingin memberikan penilaian kepadan masyarakat dengan tanda (Berger,2000:11-22). Selain itu Pierce
bahwa apa yang dirasakan oleh masyarakat orang mengatakan bahwa tanda merupakan sesuatu yang
banyak ia rasakan juga. Hal ini kemudian di ekspos dapat mewakili sesuatu yang lain dalam batas-batas
dan diberitakan oleh banyak media. Wiranto mencoba terntentu (Eco, 1979:15). Disinilah akan muncul
menghilangkan image dirinya sebagai tentara yang intrepretasi dari masing-masing individu terhadap
masih tersangkut atas masalah HAM. Lain lagi dengan tanda yang ada, seperti halnya tentang banyaknya
gaya Megawati yang mendeklarasikan pasangannya di poster atau kampanye-kampanye dari para politikus
pembuangan sampah Bantar Gebang. Itu semuanya tentang dirinya.
hanya simbolis belaka. Bagaimana para politikus itu Fenomena lain adalah ketika para polikus
merasakan apa yang dirasakan oleh rakyat kecil, ketika melihat tentang suatu isu yang mereka anggap sebagai
mereka datang dan pulang menggunakan kendaran sebuah keanehan maka tanpa pikir panjang mereka
yang haraganya milyaran. Sama halnya dengan gaya akan menjadi pahlawan yang berada di garis depan.

248
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Contoh kasus adalah bagaimana para politisi berteriak terlihat bagaimana para remaja dalam menentukan
tentang buruknya kinerja pemerintah dalam kasus pilihannya bukan dikarenakan mereka meyakini atas
TKW (Tenaga Kerja Wanita) yang akan dipancung dasar ideologi partai yang sejalan tetapi atas dasar figur
oleh pemerintah Arab misalnya. Mereka akan segera tertentu yang mereka temukan dalam partai tersebut
membahasnya dan “memaki-maki’ pemerintah.
Tetapi ketika mereka disodorkan terhadap perilaku 7. Simpulan dan Saran
mereka dan keterlibatan mereka dalam kasus-kasus 7.1. Simpulan
tertentu mereka mencoba bersepakat untuk diam dan
menolak untuk bekerjasama dengan KPK (Komisi Tidak akan ada perdebatan sekarang ini dengan
Pemberantasan Korupsi). Hal ini tentunya sangat teknologi yang sangat berkembang dengan pesat.
bertolak belakang. Oleh sebab itu para politikus ini Bahwa pengaruh media terhadap masyarakat tentunya
benar-benar menggunakan media dengan sebaik sangat besar. Penulis tidak tersandera dari teori yang
mungkin, bahkan terkesan lebih galak dibandingkan banyak diperdebatkan bahwa efek yang ditimbulkan
Jaksa ketika sedang berdiskusi dengan mitranya. media itu memiliki efek yang sangat besar atau tidak.
Tetapi mereka akan terlelap tidur dan terlihat bangku Tetapi pada kenyataannya sekarang ini bahwa media
yang kosong ketika sidang paripurna. telah memberikan ruang yang sangat tidak terbatas
Keadaan ini sangatlah kontras, tetapi dan sulit sekali untuk dikontrol atas informasi
mengapa masyarakat seakan tidak peduli. Masyarakat yang masyarakat butuhkan. Adanya new media
telah sangat peduli, tetapi masyarakat seakan tidak seperti Internet melalui WWW ternyata sangatlah
memiliki akses bagaimana masyarakat dapat masuk mempengaruhi cara pikir dan pandang masyarakat.
kedalam media, karena yang dapat mengontrol media Tidak heran isu-isu politik akan cepat menyebar dalam
pada dasaranya saat ini hanyalah “kepentingan” baik hitungan detik. Tidak aneh ketika seorang anggota
dari internal maupun pemilik modal. dewan yang tidak sengaja sedang membuka gambar
porno di DPR dan tertangkap media akhirnya harus
6.2. Peran Partai berhenti karena desakan dari masyarakat.
Media berhasil menggiring opini ataupun
Kedudukan partai politik saat ini hanya pendapat dari masyarakat tentang tokoh atau calon
dapat dikatakan sebagai sebuah rumah tanpa ada pemimpin yang akan dipilih, walaupun para pemilih
fungsinya. Para politikus tidak memiliki komitmen tidak memiliki kepentingan dengan partai politik
jelas dalam dirinya pada partai yang menaunginya. tertentu, tetapi pada akhirnya media dapat meyakinkan
Partai dibutuhkan hanya sebagai perahu bagi beberapa pilihannya kepada salah satu kandidat yang telah media
individu yang ingin berada di lingkaran kekuasaan. setting sebelumnya. Pada akhirnya kita melihat bahwa
Kemampuan partai dalam mengelola anggotanya media tidak mungkin tidak memiliki kepentingan.
atau bahkan mengajak kepada simpatisan baru pada Apakah kepentingan itu bersifat negatif atau positif
saat ini hanyalah sulit. Jika seseorang memilih partai tergantung dari cara mana kita melihat.
tersebut belum tentu mereka memilih karena ideologi
dan visinya yang sama, tetapi memang dikarenakan 7.2. Saran
adalah kecocokan image atau citra yang dilihatnya
dengan dirinya. 1. Walaupun tulisan ini hanya bersifat studi literatur
Dalam kasus pemilihan presiden SBY pada semata diharapkan kedepannya dilakukan
tahun 2004, siapa yang mengenal partai Demokrat penelitian yang sifatnya lebih baik dan mendalam
pada waktu itu. Maka dengan tehnik dan kalkulasi sehingga penulis dapat lebih memahami dan
yang baik pada waktu itu jika memang dihitung dari mengetahui bagaimana pengaruh media terhadap
suara Partai maka partai Golkarlah yang seharusnya politik itu sesungguhnya khususnya di kalangan
menang. Tetapi dengan pemilihan langsung demokrat lokal, pada hakekatnya keadaan di luar akan
berspekulasi untuk mengusung SBY melalui politik sangat tidak sama dengan keadaan di kalangan
pencitraannya melalui media. Media dijadikan sebagai lokal.
alat propaganda bagi kubu SBY dalam membangun 2. Banyak orang mengatakan media yang tidak
citranya. Bagaimana media mengulas hubungan dibatasi dan bergerak kesegala arah tanpa
ketidakharmonisan SBY dan Mega, bagaimana media mengindahkan norma yang berlaku akan timbul
selalu menayangkan sisi santun dan sosok SBY yang culture war. Ini kemungkinan besar dapat terjadi,
gagah, sehingga masyarakat memilih SBY menjadi disinilah peran pemerintah haruslah sigap.
presiden. Janganlah kita lupa bahwa sistem pers yang kita
Celakanya adalah bagaimana akhirnya peran anut adalah sistem pers Pancasila. Artinya kita
partai pun dalam mendidik kadernya dan dalam telah dibentengi dengan nilai-nilai pancasila.
mengusung calonnya bukan dikarenakan pemahaman 3. Harus ada lembaga atau badan yang kritis dan
ideologisnya, tetapi adalah bagaimana memanfaatkan selalu mencari solusi bagaimana lingkaran
media dengan baik. Kenyataan ini semakin jelas antar media, politik dan pemegang modal

249
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

berkolaborasi. Jangan sampai kepentingan mereka


mengakibatkan kesengsaraan dalam pemikiran-
pemikiran masyarakat Indonesia. Karena hal ini
bagaikan bom waktu.

Daftar Pustaka

Baran, S., & Davis, D. (2010). Mass Communication


Theory: Foundations, Frement and Future.
(Terj. Alfrianto Daud dan Putri). Jakarta:
Salemba Humanika.
Bungin, Burhan. (2008). Konstruksi Sosial Media
Massa. Jakarta: Prenada Media Group.
Berger, L., & Luckman, T. (1996). The Social
Construction of Reality. USA, The Penguin
Press.
Biagi, Shirley (2010). Media/Impact: An Introduction
to Mass Media. (Ter, Irfan dan Wulung).
Jakarta: Salemba Humanika.
Croteau, D., & Hoynes, W. (2000). Media/Society
(Industrie, Images and Audiens). Ed-2. United
State: Pine Forge Press.
Effendy, U., Onong. (1993). Ilmu, Teori dan Filsafat
Komunikasi.Bandung: Citra Aditya Bhakti.
Graber, Doris. (1984). Media Power in Politics. USA:
Congresional Quarterli Inc.
Littlejohn, S. & Foss, K. (2009). Theories of Human
Communication (Terj. Hamdan, Yusuf ).
Jakarta: Salemba Humanika.
McNair, Brian. (2003). An Introduction To Political
Communication. New York: Routledge.
McQuail, Denis (2005). Mass Communication
Theory. Ed-5. London: Sage Publications.
Mulyana, D., & Solatun (2008). Metode Penelitian
Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.
Nimmo, Dan. (1978). Political Communication
and Public Opinion in America. California:
Goodyer Publishing Company.
Schwittay, Anke (2011). New Media Practices in
India: Bridging Past and Future, Markets and
Development.
Tester, Keith (2009). Immortalitas Media. (Terj.
Abdullah Sumrahadi). Yogyakarta: Juxtapose.
UU Republik Indonesia No.40 Tahun 1999 Tentang
Pers.
Vivian, John. (2008). The Media of Mass
Communication. USA: Pearson Education Inc.
Ward, Ian (1995). Politics of The Media. Melbourne:
Macmillan Education Australia.
Wallis, Cara (2011). New Media Practices in
China: Youth Patterns, Processes and Politics.
(International Journal of Communication 5.
http://ijoc.org)

250
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Kontribusi Media dalam Pembangunan


Di Bawah Kekuasaan Konglomerat
Rangga Galura Gumelar 1)*
dan
Olivia Deliani Hutagaol 2)**

Abstrak
Media diibaratkan sebagai sebuah tempat dimana selalu berada dalam objektivitas dan selalu hadir dengan fakta
yang ada tanpa ada kepentingan didalamnya. Sehingga tidaklah heran jika dibanyak negara maju kemudian
memberikan ruang gerak kepada media seluas-luasnya atas nama keadilan. Karl Marx menyatakan jauh sebelumnya
bahwa sesungguhnya media telah gagal menjalankan perannya, karena media telah tergantung kepada pemilik
modal, sehingga akan ada suatu tekanan ataupun intervensi dari pemliki modal terhadap apa yang disajikan oleh
media tersebut. Kepemilikan media massa di Indonesia saat ini berpusat pada 4 perusahaan besar yaitu PT. MNC,
PT. Bakrie Brothers, PT. Trans Corpora dan PT. Media Indonesia. Dengan menggunakan teori Agenda Setting dan
Propaganda melalui pendekatan kualitatif dengan tehnik studi literatur maka disimpulkan bahwa sesungguhnya
media di Indonesia tidak memberikan kontribusi besar dalam pembangunan masyarakat, tetapi mereka memiliki
agenda dan kepentingan pemilik modalnya terutama dalam kaitannya pada bidang politik sebagai pencitraan dari
si pemilik modal. Oleh sebab itu, harapan bahwa media akan objektif dan memenuhi kepentingan khalayak tidak
akan pernah terlaksana, sehingga pemerintah sebagai regulator dituntut mampu memberikan regulasi yang kuat dan
jelas. Melalui cara ini diharapkan hadir ketaatan media terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Kata Kunci: Konglomerasi Media, Teori Agenda Setting, Teori Propaganda

1. Pendahuluan atas: keberagaman informasi, opini dan budaya,


mendukung tatanan publik dan hukum, informasi dan
Peran serta kontribusi media dalam budaya yang berkualitas tinggi, mendukung sistem
pembangunan sangatlah besar. Media diibaratkan politik demokratis (ranah publik), menghormati
sebagai sebuah tempat dimana selalu berada dalam kewajiban internasinal dan HAM, dan menghindari
objektivitas dan selalu hadir dengan fakta yang hal-hal yang berbahaya bagi masyarakat dan individu.
ada tanpa ada kepentingan didalamnya. Sehingga 3). Kemudian ada isu larangan dimana media
tidaklah heran jika dibanyak negara maju kemudian diharuskan menghindari berbagai jenis bahaya seperti:
memberikan ruang gerak kepada media seluas- menghormati hak-hak individu, kerugian terhadap
luasnya atas nama keadilan. Prinsip kebebasan pers masyarakat dan kerugian terhadap individu.
dan media seyogyanya memang keharusan walaupun Konten media yang dihadirkan kepada
tetap mengacu kepada kepentingan khalayak atau khlayak yang sifatnya membangun kemudian hilang
masyarakat. Tidak dielakkan bahwa media memiliki dan tergantikan dengan konten acara yang lebih
kewajiban dalam hal menjaga kepentingan publik kepada yang bersifat komodifikasi dengan selalu
dalam hal ini adalah media memiliki tanggung memperhatikan nilai untung semata. Media daerah
jawab sosial. Tetapi dalam prakteknya sangatlah tidak mampu membendung media nasional yang
sulit dikarenakan memang media pada dasarnya terlanjur masuk kedalam sendi masyarakat, sehingga
adalah profit oriented. Setidaknya Blumer (1998:54- ada suatu pandangan bahwasannya apa yang disajikan
5) memberikan tiga poin kunci yaitu: Pertama oleh media kemudian dianggap benar oleh masyarakat.
kekuasaan dan kekuatan, artinya media seharunya Sehingga ada pergeseran baru saat ini bahwa seorang
dalam menjalankan usahanya memiliki kebebasan public leader bukanlah seorang tokoh yang disegani
dan aturan yang tentunya arahnya pada tanggung ataupun yang dihormati, tetapi adalah isi yang
jawab sosial. Kedua harus memiliki gagasan hebat disampaikan oleh media.
untuk kepentingan publik dan ketiga adalah harus ada Suatu kenyataan bahwasannya media
kerjasama baik media dan lembaga yang menaunginya dimanapun ternyata hanya dikuasai oleh para
agar gagasan untuk kepentingan publik tercapai. konglomerat. Artinya disini ada satu kekuatan modal
Adapun jika kita urutkan maka kriteria besar dalam menggerakan media itu sendiri. Ini
utama kepentinga publik bagi media adalah: 1). sangatlah wajar ketikan kita berbicara alat-alat dalam
Struktur dalam hal: kebebasan publikasi, Pluralitas media baik itu cetak maupun elektronik bahkan
kepemilikan, Jangkauan yang luas (hampir universal) untuk new media pun alat yang digunakan tidaklah
serta keberagaman saluran dan bentuk. 2). Sedangkan sedikit dan murah. Artinya ketika kita membicarakan
pada segi Konten kepentingan publik terbagi tentang modal maka kita akan membicarakan tentang
1 )* Rangga Galura Gumelar adalah Dosen di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta, Banten.
2 )** Olivia Deliani Hutagaol adalah Dosen di London School of Public Relations (LSPR), Jakarta.

251
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kapitalis. Berbicara tentang kapitalis maka akan kelompok Star TV Hongkong mereka memiliki 20%
timbul suatu pertanyaan besar apakah kemudian saham. Sokongan dana dari konglomerat global ini
dapat memberikan kontribusinya kepada masyarakat mampu membuat ANTV menyajikan program yang
ataukah memang kemudian media memiliki agenda menghamburkan banyak hadiah. Televisi yang dikelola
terselubung didalamnya. Karl Marx menyatakan Anindya Bakrie itu fokus pada program reality show,
jauh sebelumnya bahwa sesungguhnya media telah seperti Super Milyarder, Super Milyarder 3 Milyar,
gagal menjalankan perannya, karena media telah Super Deal 2 Milyar dengan hadiah-hadiah fantastis.
tergantung kepada pemilik modal, sehingga akan ada Belakangan ANTV diberitakan ”bekerjasama” juga
suatu tekanan ataupun intervensi dari pemliki modal dengan Lativi.
terhadap apa yang disajikan oleh media tersebut. Sementara itu program acara ”The Rising
Kepemilikan media massa di Indonesia saat Star” Trans TV menggandeng TV 7 milik kelompok
ini berpusat pada segelintir orang. Contohnya Trans7 Kompas Gramedia Group. Ini merupakan kekuatan
dan Trans TV berada pada payung bisnis yang sama baru yang potensial, mengingat perusahaan milik
yakni Trans Corp yang dikuasai oleh Chairul Tanjung, Chaerul Tanjung tersebut dinilai ”cukup berhasil” di
Global TV, RCTI dan TPI bergabung dalam Group dalam bisnis TV dan perbankan (Bank Mega). Melalui
MNC dan bertindak selaku pemilik di Indonesia kerjasama dengan kelompok Kompas Gramedia
adalah Hary Tanoesoedibyo, TV One dan ANTV Group yang sejak lama terkenal dengan kekuatan
bernaung di bawah bendera Bakrie Group dengan jaringan medianya, baik cetak maupun radio, juga
Boss utama Abu Rizal bakrie, SCTV yang sebahagian hotel dan perbankan, maka terciptalah kekuatan baru
besar sahamnya dimiliki oleh Eddy Sariatmadja, dan dalam dunia pertelevisian. Dengan kerjasama itu  TV
yang terakhir Metro TV dengan Surya Paloh. 7 kemudian berubah menjadi Trans 7.  Kelompok ini
Tentu saja Konglomerasi media ini sangat mencoba menerapkan segmentasi di antara mereka.
tidak sehat dalam iklim berdemokrasi dan perpolitikan Trans TV fokus pada life style dan trends setter.
bangsa ini mengingat pengaruh media yang begitu Sedangkan Trans 7 konsisten ke TV sport dan News.
kuat terhadap kognitif khalayak. Jika mengacu pada Kini, dari 10 stasiun televisi yang siaran nasional,
Jurgen Habermas yang menyatakan bahwa media tinggal 3 stasiun yang belum bergabung dengan
massa sesungguhnya adalah sebuah Public Sphere kelompok lain.
yang semestinya dijaga dari berbagai pengaruh dan Merger oleh perusahaan-perusahaan media,
kepentingan (2). Dalam artian media selayaknya dinilai menjadi pilihan yang tepat untuk melakukan
menjadi the market places of ideas tempat penawaran efisiensi dan konvergensi. Merger dan akuisisi juga
berbagai gagasan sebagaimana setiap konsep pasar, dianggap sebagai strategi terbaik untuk menyehatkan
yang mana hanya ide terbaik sajalah yang pantas dijual kondisi keuangan televisi yang berat karena menghadapi
dan ditawarkan. Fenomena-fenomena itu berimplikasi persaingan yang ketat.   Pada saat ini, Merger memang
terhadap obyektivitas media dalam menyampaikan menjadi fenomena umum. Karena karakeristik para
berita ataupun muatannya. Konglomerasi media pengusaha di manapun, ada kecenderungan sama,
menjadikan orientasi media cenderung ke arah yaitu selain menerapkan efisiensi dan konvergensi,
industri, bukan pada fungsi jurnalismenya. Akibatnya, mereka juga   berupaya dalam kaitan memperbesar
media lebih mengutamakan tayangan informasi- jaringan usahanya, kemudian mengakumulasikan
informasi yang menarik saja daripada informasi yang keuntungan dan modal untuk kepentingan mereka.
lebih penting. David Croteau dan Wiliam Hoynes (2001)
Pada tahun 2004 kelompok Media Nusantara menjelaskan kecenderungan  struktur industri media
Citra (MNC) sukses melakukan merger antara RCTI, kapitalis dalam konteks sekarang ini. Menurut Croteau 
TPI dan Global TV. Setahun kemudian kelompok ada empat macam perkembangan yang terjadi dalam
media milik Hary Tanoesoedibjo ini berhasil mengatrol bisnis media, yaitu:
TPI hingga sempat melejit dalam perolehan iklan 1. Growth (pertumbuhan) yang pesat,
dengan program andalannya yaitu Kontes Dangdut digambarkan dengan fenomena mergers
Indonesia (KDI), dan Rahasia Ilahi. Kelompok ini antara perusahaan-perusahan atau joint,
juga melebarkan sayap di bisnis media cetak, yaitu sehingga menjadi makin besar dan merambah
harian Seputar Indonesia (Sindo), dan puluhan stasiun ke seluruh sektor lainnya.
radio yang masuk dalam jaringan Trijaya Network. 2. Integration (integrasi),  media-media besar
Kelompok perusahaan yang berada di bawah payung yang terintergrasi secara horisontal bergerak
Group Bhakti Investama ini juga memiliki saham ke berbagai bentuk media lainnya seperti film,
signifikan di perusahaan selulair, Mobile 8 dengan penerbitan, radio dan sebagainya. Namun
produk CDMA di pasaran bernama Fren. dalam hal yang bersamaan, juga terjadi
Di pihak lain TV Swasta  ANTV telah integrasi secara vertikal, dengan pemilikan
”mengundang” masuknya mogul, atau media baron, perusahaan di berbagai tahapan produksi dan
Rupert Murdoch, pemilik News Corporation yang distribusi, dari hulu sampai hilir. Misalnya
jaringannya tersebar di seluruh dunia. Melalui memiliki perusahaan produksi film, sekaligus

252
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

perusahaan bioskop, perusahaan DVD, dan state aparatus, dalam konteks ini media massa
jaringan stasiun televisi. penyiaran justru dijadikan sebagai alat kapitalisme
3. Globalization, konglomerat media telah untuk mempertahankan kepentingannya. Peter
menjadi entitas global, dengan jaringan Golding dan Graham Murdoch melihat media massa
pemasaran yang menembus yuridiksi negara. bukan sebuah entitas yang monolitik, dalam praktik
4. Concentration of ownership, kepemilikan pemilik bisa memiliki nilai yang berbeda dengan para
holdings media mainstream semakin pekerja profesional. Hanya saja dalam kenyataannya
terkonsentrasi kepemilikannya. kepentingan kapitalisme dan kekuatannya  bisa
Dewasa ini, yang menjadi hal yang besar mereduksi perbedaan tersebut. Disadari atau tidak,
lainnya menurut Croteau dan Hoynes (2001) kalangan profesionalisme media yang pada dasarnya
bersamaan dengan konsentrasi media tersebut, media merupakan bagian dari civil society telah dimanfaatkan
massa sekarang juga telah mengalami komersialisasi oleh kaum kapitalis. Media digunakan sebagai
yang luar biasa. Media menempatkan audience semata- jembatan untuk meluaskan budaya konsumsi,
mata hanya dilihat sebagai consumer bukan warga tujuannya supaya kaum proletar tetap tunduk, dan
negara (citizens). Tujuan utamanya generate profits kapitalisme tetap berjalan.
for owners and stockholders.  Kemudian mendorong Timbul suatu permasalahan ketika para
khalayak untuk enjoy themselves view ads, and buy konglomerat tersebut kemudian secara terang
product. Karena itu apa yang dianggap menarik bagi benderang menggunakan media yang dimilikinya
publik oleh media, adalah apapun yang populer di untuk kepentingan politik dirinya ataupun
masyarakat.    Dengan demikian tujuan ideal media golongannya. Ketika pimpinan group MNC dan
untuk promote active citizenship via information, Metro Hary Tanoesudibyo dan Surya Paloh kemudian
education and social integration, sudah dilupakan dan bergabung dalam partai politik Nasional Demokrat,
tenggelam dengan gelombang hiper komersialisasi. kemudian pemilik ANTV dan TV One Aburizal
Curran, dalam  Rethingking Media and Bakrie yang bersaing untuk mendapatkan tempat di
Democracy (2000), mengatakan bahwa liberalisme hati masyarakat terutama dalam pemilihan umum
mendorong media melakukan korupsi dan bias presiden 2014 yang akan datang.
mekanisme pasar. Dengan liberalisme peran Berdasarkan latar belakang di atas, maka
media sebagai watchdog terhadap kekuasaan, tidak perumusan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
memunculkan sikap independensi untuk melayani Kontribusi Media dalam Pembangunan di Bawah
kepentingan publik, melainkan lebih untuk keuntungan Kekuasaan Konglomerat?”
atau profit perusahaan saja.  Liberalisme menghambat
freedom to publish. Menciptakan kondisi media sebagai  2. Tinjauan Pustaka
big business yang membutuhkan pemodal kuat,  2.1. Konglomerasi Media Indonesia
sehingga yang mampu mengelola dan memilikinya
hanyalah para baron yang elitis.  Liberalisme dan PT Media Nusantara Cipta (PT MNC Terbuka)
pasar bebas juga mereduksi perputaran informasi PT Media Nusantara Cipta (PT MNC
publik, dan meningkatkan jumlah masyarakat yang Terbuka) merupakan salah satu konglomerasi media
tidak  well informed.  Karena semakin besarnya porsi terbesar di Indonesia. Perusahaan media ini memiliki
penempatan isi hiburan atau human interest dan bisnis di bidang produksi program, distribusi program,
meminggirkan liputan public affairs, atau program saluran televisi terrestrial, saluran program televisi,
yang mencerdaskan. Ini mengurangi bobot demokrasi, surat kabar, tabloid dan jaringan radio. Perusahaan
sebab kontrol terhadap public affair menjadi semakin ini boleh dikatakan sebagai perusahaan media yang
elitis, keterlibatbatan masyarakat menjadi semakin terintegrasi secara raksasa. Jaringan televisi MNC
kecil, padahal salah satu prasarat demokrasi adalah merupakan yang terbesar di Indonesia dengan nama
partisipasi publik.  Strategi merger bukanlah upaya perusahaan/stasiun: RCTI, TPI dan Global TV.  RCTI
untuk meningkatkan pelayanan kepada kepentingan dengan cepat menjadi televisi swasta terbesar karena
publik, melainkan lebih merupakan strategi bisnis fasilitasi bisnis dari keluarga Cendana (Soeharto) di
semata. Sejalan dengan komersialisasi media yang masa Orde Baru. Stasiun ini, bukan kebetulan, dimiliki
makin dominan. Produk media yang dihasilkan dan dipimpin oleh Bambang Trihatmojo, anak ketiga
cenderung diarahkan ke dunia hiburan atau entertaint Presiden berkuasa saat itu. Hingga saat ini, RCTI
(bukan lagi sesuai dengan fungsi komunikasi massa masih merupakan televisi nomor satu di Indonesia
yang salah satunya adalah memberikan informasi) dan dalam hal perolehan iklan dan jumlah audiens. AGB
seringkali tidak mendidik. Nielsen mengemukakan bahwa audience share RCTI
Media massa khususnya penyiaran sebagai sebesar 20%. Data menunjukkan bahwa kepemilikan
industri informasi, hiburan dan budaya, seringkali televisi di Indonesia sekarang ini mencapai 59 rumah
dimanfaatkan untuk menginklusi kepentingan- tangga yang berarti sekitar 231 juta penonton. Ini
kepentingan kaum kapitalisme. Althusser merupakan kue ekonomi yang sangat besar (Bill
menganggap media massa berperan sebagai ideological Guerin, 2005).   Selain dari itu dalam meramabah

253
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

bisnisnya RCTI memiliki media cetak sendiri yang kita perhitungan iklan-iklan yang diterbitkan oleh AGB
kenal sebagai Koran SINDO dan website OK ZONE Nielsen untuk televisi Indonesia dari tahun ke tahun
yang merupakan representatif dari RCTI. Dengan semakin meningkat. Menandakan bahwa Media
dalih konvergensi media mereka menggunakan alasan televisi masih sangatlah potensial. Memang tidak
ini sebagai dasar untuk menciptakan kesamaan. semua media yang ada akan tumbuh dan berkembang
Televisi kedua adalah Global TV (70% dengan pesat, salah satu korbannya adalah Lativi yang
saham). Televisi ini didirikan pada tahun 1999 tetapi dahulu kepemilikannya adalah Abdul Latif. Lativi
baru mengudara pada Oktober 2001. Dengan target tidak dapat bersaing dengan tv swasta lainnya, sehingga
audiens kaum muda, Global TV merupakan televisi dengan terpaksa harus diakusisi dan berubah namanya
lokal dengan isi program-program musik dari MTV menjati TV One, dan hal itu dilakukan oleh PT Bakrie
Asia (Music Television), sebuah perusahaan televisi bergabung dengan Star TV yang disokong oleh Rupert
kabel dari Viacom. Program ini mulai disiarkan Murdoch. Menjadi sebuah ironi adalah ketika ternyata
tahun 2006. Selain dengan MTV, Global TV juga media pada akhirnya akan membela kepentingan si
menjalin kerjasama dengan Nickelodeon. Global TV pemegang saham. Terlihat bagaimana ketika kasus
mendapatkan lisensi ekslusif untuk program-program Lumpur Lapindo, seakan ANTV memberika potret
dari MTV, VH1 dan Nickelodeon. yang berbeda dan memberikan perspektif yang berbeda
Televisi ketiga adalah TPI (PT Cipta Televisi tentang Aburizal Bakrie. Selain dari itu bagaimana
Pendidikan Indonesia), yang didirikan pada tahun ANTV memberikan pencitraan-pencitraan keluarga
1991 oleh anak tertua Soeharto, Siti Hardiyanti Bakrie, tatkala pada saat itu Bakrie terancam oleh
Rukmana. Televisi ini diakuisisi oleh MNC pada hutang-hutangnya yang begitu besar dan terhadap
tahun 2006 dengan kepemilikan saham mencapai pencalonan Aburizal (Ical) untuk memperebutkan
75%. Pendapatan bersih selama 9 bulan pertama di kursi ketua umum partai Golkar. Inilah yang memang
tahun 2007 meningkat 51% dari nilai tahun lalu, menjadi kekhawartiran bagaimana akhirnya elite-elite
mencapai 326 miliar rupiah atau sekira $51 juta. ini menggunakan saluran media sebagai kepentingan
Total pendapatan kotor naik 51% menjadi 2,2 triliun pribadinya.
rupiah atau sekira $350 juta. Hary Tanoesoedibjo
adalah presiden direktur dan CEO MNC. Hary PT Trans Corpora (Grup Para)
telah berkiprah di industri televisi sejak 2003 ketika Hadirnya PT Trans sahamnya dimiliki
ia menjadi presiden grup dan CEO RCTI yang pengusaha yang bernama Chairul Tanjung cukup
merupakan anak perusahaan grup Bimantara, sebuah memberikan warna baru bagi dunia industri media
grup perusahaan yang dimiliki putra mantan penguasa kita. Trans datang dengan membawa semangat
Orde Baru, Bambang Trihatmojo. Selain di industri perubahan-perubahan dan lain dari tv swasta lainnya.
televisi, Hary meniti karirnya dari perusahaan- Mengapa demikian? Jika kita lihat hampir 80% film-
perusahaan investasi milik grup Bimantara. Selama film yang ditayangkan merupakan produksi lokal.
tahun 2000-2007, RCTI dan TPI merupakan televisi Ada pembagian segment khususnya antara trans tv
yang merajai rating acara, baik yang ditujukan untuk dan trans 7, dimana trans tv sifatnya pada hiburan,
kelas menengah maupun kelas bawah. Program sedangkan tayangan trans 7 sifatnya cenderung kepada
unggulan televisi-televisi ini adalah sinetron dan program anak-anak. Sehingga jelas disini adanya
reality show yang bagi banyak orang memiliki pembagian kue yang dilakuakan oleh perusahaan
kontribusi besar pada ‚proses pembodohan’ massa. Trans dalam memperebutkan pemirsa ataupun audiens
Acara-acara drama, sinetron, reality show dan gossip yang menonton. Sedikit kisah tentang Trans 7, pada
merupakan jualan utama stasiun seperti RCTI, awalnya nama stasiun ini adalah TV 7, kemudian
Global TV dan TPI. Hal ini bukanlah hal yang terjadi dilakukan akusisi yang dilakukan oleh Group Para
begitu saja. Bagi David Barsamian, seorang jurnalis, dengan membeli saham kelompok Kompas Gramedia
acara-acara ini bukan semata-mata bertujuan bisnis, sebesar 49% sehingga kemudian berubah namanya
yakni mengumpulkan pendapatan iklan sebanyak- menjadi trans 7. Keunikan dan perbedaan lainnya
banyaknya (total pendapatan iklan televisi lokal jika kita lihat hampir seluruh pegawai dan pelaksana
mencapai US$1,4 miliar), tetapi acara ini dibuat agar ataupun team yang dipekerjakan merupakan orang-
penonton merasa tidak berdaya dan lumpuh. Acara- orang muda, sehingga kita melihat dalam program
acara ini bermaksud menjadikan penonton sebagai trans selalu dinamis dan berubah-rubah. Inilah yang
konsumen yang baik, untuk membuat orang merasa menjadikan mengapa trans hingga saat ini grafiknya
terisolasi dan merasa bahwa tidak ada kemungkinan selalu naik.
untuk sebuah perubahan sosial.
PT Media Televisi Indonesia
PT Bakrie Brothers (Group Bakrie) PT Media Televisi Indonesia merupakan
Masuknya Bakrie dalam konglomerasi media anak perusahaan dari Media Group yaitu suatu
tidaklah heran, dikarenakan kue dalam bidang ini kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya
masih terbuka dengan jelas. Terlihat bagaimana Paloh, yang juga merupakan pemilik Surat Kabar

254
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Media Indonesia. Metro TV memang lebih banyak Consent: The Political Economy of the Mass Media
cenderung mengambil segmen pasar yang berbeda (1988), bahwasannya teori ini menjelaskan bagaimana
dengan stasiun-stasiun tv lainnya. Metro TV lebih media kemudian memaksakan kepentingannya dalam
cenderung konsen terhadap program-program berita, hal ini kepentingan pemilik modal agar kepentingannya
yang dikemas dalam 3 bahasa yaitu bahasa Indonesia, diterima oleh khalayak. Media kemudian berperan
Inggris dan Mandarin. Tetapi seperti pada umumnya dengan memprogandakan nilai-nilai tertentu untuk
Metro pun selalu berdalih dengan alasan konvergensi kemudian didesakan kepada publik. Oleh sebab itu
media melakukan apa yang disebut dengan plurarisme para konglomerasi akan selalu menjaga posisi dengan
berita baik dalam media cetak, elektronik dan internet. penggunaan fasilita perusahaan media yang mereka
Dan lagi dalam beberapa tayangan khususnya ketika miliki.
ada persaingan untuk memperebutkan kursi panas
ketua partai umum Golkar, terlihat bagaimana secara 3. Metode Penelitian
tidak langsung banyak berita-berita yang menohok Dalam penelitian ini penulis menggunakan
Ical dan banyak berita-berita yang memperbaiki citra jenis penelitian kualitatif deskriptif. Pendekatan
Surya Paloh. Begitun sebaliknya, di pihak TV One kualitatif menurut Bagdon dan Taylor dalam
dan ANTV melakukan hal serupa dengan pencitraan Moleong (2002:3) adalah prosedur penelitian yang
Ical dan pemberitaan yang kurang sedap terhadap menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
Surya Paloh. Pada akhirnya telihat bagaimana Media atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati. Dalam
ini tidak berjalan secara independen. pendekatan kualitatif data yang dihasilkan berbentuk
kata, kalimat dan gambar untuk mengeksplorasi
bagaimana kenyataan sosial yang terjadi dengan
2.2. Tinjauan Teori mendeskripsikan variabel yang sesuai dengan masalah
2.2.1. Teori Agenda Setting dan unit yang diteliti, dalam hal ini adalah bagaimana
Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengkaji studi kasus yang diteliti.
adalah teori Agenda Setting. Teori ini pertama kali
dikenalkan oleh Mc Combs dan DL Shaw dalam 3.1. Teknik Pengumpulan Data
Public Opinion Quarteleytahun 1972, berjudul Tehnik pengumpulan data dalam penelitian
The Agenda Setting Function of Mass Media. Pada ini adalah studi literatur, dimana dalam tehnik ini
teori ini terdapat asumsi dasar bahwasannya media penulis menggunakan penelaahan terhadap buku
kemudian memberikan tekanan penting pada suatu ilmiah, hasil-hasil penelitian yang dianggap layak
peritiwa dimana media itu kemudian memengaruhi ataupun jurnal-jurnal yang dapat dijadikan sebagai
khalayak agar mereka memberikan antusiasme rujukan ataupun perbandingan teoritis akademis yang
ataupun memberikan perhatiannya kepada kasus atau terkait dengan tema penelitian ini.
materi yang disajikan oleh media yang secara tidak
sadar khalayak tersebut terjebak didalamnya dan 3.2. Analisis Data
menganggapnya penting. Analisa data juga dilakukan untuk
Media kemudian akan terus menerus menemukan makna dari data yang ditemukan untuk
menayangkan suatu isu secara masiv dan terus memberikan penafsiran yang dapat diterima oleh akal
menerus sehingga kemudian dianggap penting oleh sehat. Adapun langkah-langkah yang di ambil dalam
khalayak. Isu tersebut kemudian karena ditayangkan menganalisa data adalah:
terus menerus, maka baik secara sadar ataupun tidak 1. Inventarisasi data: dengan cara mengumpulkan
khalayak kemudian menganggapnya sesuatu yang data sebanyak-banyaknya.
penting. Dalam hal ini adalah bagaimana Metro 2. Kategorisasi data: dalam tahap ini data disusun
TV kemudian selalu mengulas dan membahas kasus berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang
Bank Century ataupun lumpur Lapindo secara terus disusun sebelumnya. kategorisasi juga dilakukan
menerus. Sehingga masyarakat pun diharapkan tahu untuk mengetahui kecenderungan negatif, positif
dan ingat bahwa siapa yang berada di belakang tersebut. atau netral.
Sedangkan dari stasiun televisi TV One ataupun 3. Penafsiran data: pada tahap ini data yang sudah
ANTV mereka akan memperlihatkan bagaimana ada kemudian di intepretasi melalui analisis logis
sesungguhnya kasus tersebut telah diselesaikan dan dengan cara deduktif-induktif yang berdasarkan
mencoba mengalihkan masyarakat kepada isu-isu pada teori kehumasan.
yang lebih panas seperti kasus teroris ataupun kasus 4. Penarikan kesimpulan: tahap akhir dalam
tentang sosial lainnya, sehingga masyarakat kemudian penentuan penilaian terhadap data yang telah
lupa akan peristiwa atau kasus tersebut. di temukan, dibahas, dan dianalisis selama
penelitiannya. Analisis data kemudian dipaparkan
2.2.2. Teori Propaganda (Moleong, 2005 : 189)
Seperti yang diutarakan oleh Herman dan
Chomsky pada bukunya yang berjudul Manufacturing

255
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

4. Hasil dan Pembahasan Dalam hal ini, tekanan ekonomi merupakan


Dari data yang dipaparkan bahwasannya salah satu faktor utama penyebab terbesar yang
memang terdapat 4 konglomerat yang menguasai mengakibatkan terjadinya conflict of interest. Dalam
media di Indonesia yaitu PT. MNC, PT. Bakrie sebuah organisasi media setidak-tidaknya terdapat
Brothers, PT. Trans Corpora dan PT. Media Indonesia. tiga pihak yang bisa mendatangkan tekanan ekonomi,
Dalam analisis pada teori Agenda Setting dan teori pihak-pihak itu antara lain adalah pemangku
propaganda sangat jelas bahwa keempat perusahaan modal yang menjadi sumber utama aliran bagi
ini memiliki agenda yang berbeda-beda, yaitu: kehidupan dan perkembangan organisasi media,
yaitu pemodal, pengiklan dan investor. Tentu saja
Agenda Setting hal ini berdampak besar pada konten yang disajikan.
Dalam teori Framing dan teori Setting Agenda Konten yang ditampilkan oleh media adalah konten
terdapat dua teori komunikasi massa masih sangat yang secara nilai ekonomi dapat mendatangkan
relevan untuk menjelaskan bagaimana suatu konten rating tinggi untuk dampak menarik pengiklan
berita sangat dipengaruhi oleh awak redaksi dan sebanyak-banyaknya. Faktor konflik kepentingan
pemilik modal. Fishman menyatakan dalam bukunya, juga bisa muncul akibat persaingan yang ketat dengan
Manufacturing News (1980), terdapat empat jenis kompetitornya. Akhirnya, media itu terjebak dalam
hubungan kekuatan media dengan sumber-sumber suatu keadaan yang sulit, antara harus menghadirkan
kekuatan termasuk di dalamnya yaitu pengusaha atau tayangan yang melayani kepentingan publik tapi
partai politik tertentu. Pertama, adalah hubungan kemungkinan besar rugi atau menayangkan tayangan
antara sumber dari luar media yang berkekuatan besar yang popular demi meraih kapital yang besar untuk
dengan media yang berkekuatan besar. Dalam konteks mampu bertahan hidup. Konflik kepentingan
ini, jika keduanya bertemu akan mengarahkan tersebut dapat menimbulkan pertanyaan mendasar
kekuatan yang besar terhadap agenda publik. Hal ini berkaitan dengan fairness dan justice (keseimbangan
dapat terjadi misalnya dengan seorang pejabat publik dan keadilan). Menurut Sasa Djuarsa Sendjaja, media
yang berkekuatan besar ataupun berpengaruh, yang dalam pelaksanaan/operasionalisasinya akan selalu
memiliki hubungan baik dengan media atau pengusaha menghadapi tekanan-tekanan internal (pemilik) dan
besar dengan media seperti telah disebutkan di atas. eksternal (baik kepentingan politik, ekonomi, dan
Yang kedua adalah, sumber luar yang berkekuatan sosial). Menurutnya, dalam hal ini media tidak saja
besar dengan media yang berkekuatan kecil. Di sini, powerful namun juga powerless. Tekanan-tekanan
sumber luar tersebut akan bekerjasama dengan media inilah yang mengakibatkan pemberitaan tidak
dan menggunakan media untuk meraih tujuannya dapat menjadi obyektif. Dampak negatifnya adalah,
sendiri. Hal ini terjadi, misalnya seorang politisi dapat masyarakat selalu disajikan dengan berita-berita yang
membeli waktu/ jam tayang. Yang ketiga, sumber bersifat rekayasa ataupun yang telah dikonstruksi,
luar yang berkekuatan rendah dengan media yang seperti contohnya adalah hal yang terjadi ketika
berkekuatan besar. Organisasi media tersebut akan pemilihan ketua umum Partai Golkar dengan berita
sangat bertanggung jawab terhadap agendanya sendiri. yang disajikan di Metro TV dan Surat Kabar Media
Hal ini terjadi, misalnya ketika media membatasi Indonesia.
sumber-sumber tertentu. Dan yang keempat adalah Pada stasiun Metro TV dan Media Indonesia,
sebuah situasi dimana baik kekuatan luar maupun agenda Setting yang dilakukan adalah mencoba
media berkekuatan yang memiliki kekuatan rendah, menggambarkan ataupun memperlihatkan seorang
maka agenda publik mungkin akan ditentukan oleh sosok Surya Paloh sebagai calon pemimpin yang besar
kejadian-kejadian tersebut, bukan oleh media atau dan memperhatikan kepentingan rakyat, dikarenakan
kekuatan tertentu. Ia merupakan seorang pemilik dalam media massa
tersebut. Sesuai yang dikatakan Reese dan Shoemaker
Dapat digambarkan sebagai berikut : bahwa pemilik media dapat mempengaruhi tayangan
karena mempengaruhi perubahan kebijakan
perusahaan menyangkut nilai-nilai, tujuan, dan budaya
kerja. Disini terlihat dengan jelas, bahwa sebuah
kepemilikan media maka akan berakibat dengan
penentuan kebijakan dan tujuan media itu sendiri.
Adanya suatu konsentrasi media massa juga dapat
mengakibatkan terjadinya homogenitas pemberitaan
dan informasi akibat dari diversifikasi media, yaitu
proses dimana penganekaragaman usaha ekonomi
sosial yang dilakukan oleh suatu industri atau pelaku
Sumber : http://www.cw.utwente.nl/ produksi media . Homogenisasi yang dapat diartikan
theorieenoverzicht/Theory%20clusters/Mass sebagai: “Financial pressures ands other forces lead all
%20Media/Agenda-Setting _Theory.doc/ media products to becom similar, standard and uniform”

256
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

atau penyeragaman bentuk tayangan atau program. Arief Suditomo mengatakan, “sebenarnya, penonton
Akibat terjadinya homogenitas tersebut tidak tertarik pada isu ini, namun saya tertantang untuk
dengan kepemilikan yang berpusat, maka masyarakat menampilkan acara ini. Banyak sekali produser yang
akan sulit untuk mencari alternative lain dan sulit tidak mau menampilkan karena rating-nya turun“.
untuk melihat sisi lain dari suatu kasus yang diangkat Berdasarkan dari penyataan tersebut dapat
oleh pemberitaan media massa. Sebagai contoh, adalah kita cermati bahwa para pelaku media (pekerja), redaksi
berita yang disajikan di stasiun televise RCTI, Global melakukan pilihan yang cukup berat. Bukan masalah
TV, TPI,  Okezone.com, Harian Seputar Indonesia terhadap rating atau tantangan untuk menampilkan
dan Radio Trijaya akan memiliki sudut pandang yang acara ini, tetapi lebih kepada bagaimana redaksi
sama terhadap tinjauan suatu kasus. Masyarakat hanya RCTI bekerja di bawah kekuasaan pemilik media
akan disuguhi berita dan informasi yang serupa dan yang mau tidak mau harus dapat mengakomodasikan
selalu sama, dikarenakan faktor kepemilikan yang keinginan atau permintaan ataupun kepentingan dari
sama. sang pemilik.Dalam pemberitaan kasus tersebut di
Contoh hal konkrit dalam hal isi penyiaran, berita radio Trijaya FM, sebagai salah satu usaha dilakukan
merupakan hal yang paling dapat dikontrol. Krishna untuk ‘membela’ pemiliknya ini tersaji dalam acara
Sen dan David T. Hill membandingkan pemberitaan rutin diaolg interaktif Trijaya FM dalam acara Jakarta
media-media ini terhadap kasus 27 Juli 1996 (terjadi First Channel. Media Trust yang merupakan salah
penyerangan kantor PDI Perjuangan di Jl. Diponegoro, satu media dibawah MNC, juga mengeluarkan dua
Jakarta) dan dengan jelas terbukti bahwa media-media buah artikel. Judulnya “Ini Tinggal Urusan Bayar atau
seperti RCTI yang mengalami kedekatan dengan Tidak Bayar” dan “Ada Apa dengan BI ?.” Sebuah
penguasa, lebih banyak menampilkan narasumber sampul majalah berita ekonomi dan bisnis edisi 19
pemerintah dan militer dalam menanggapi kejadian Tahun IV, 20-26 Februari 2006 memiliki headline
tersebut. Pemilik Group besar tersebut merupakan “Kisah di Balik NCD Unibank”. Sementara dalam
seseorang yang dekat dengan kekuasaaan. Hal itu artikel online, Trust versi online mengeluarkan
memberikan peluang luas bagi mereka untuk dapat artikel berjudul “Mengikuti Jejak Lama Sukanto
membangun perusahaan media yang ‘mempermudah’ Tanoto, Aktor Utama Kasus NCD” pada tanggal 9
kepentingannya selain dalam hal ekonomi, tetapi April 2006. Dari ketiga artikel itu tergambar dengan
juga dalam hal perpolitikan dan penyebaran ideologi jelas bahwa artikel tersebut berpihak kepada Hary
tertentu. Dalam perspektif Marxian, media massa Tanoe dan lebih menitikberatkan pihak negatif ke
berpotensi menyebarkan ideologi dominan. Ideologi pihak yang lain. Rata-rata dari semua pemberitaan-
dominan biasanya disebarkan oleh orde yang berkuasa pemberitaan tersebut tentu saja terlihat secara jelas
dalam rangka memperkuat kekuasaannya. adanya hubungan antar pemilik media, yaitu Hary
Contoh lainnya yang terlihat jelas adalah Tanoe dengan media-medianya untuk menciptakan
bahwa media yang ia miliki digunakan untuk pemberitaan yang positif ataupun lebih berpihak
mendongkrak atau membela pemilik bila sang kepada Hary Tanoe.
pemilik sedang diterpa isu. Hal ini dapat dengan Stasiun Metro TV yang dimiliki oleh Surya
mudah dilakukan oleh pemilik dengan meminta Paloh lebih banyak memihak pada kekuatan politik
spot khusus dalam program medianya yang dapat tertentu saja, yaitu Partai Nasional Demokrat, atau
menciptakan image ataupun kesan yang positif dari misalnya keberpihakan TVOne terhadap kepentingan
diri sang pemilik. Pada tahun 2006, berita mengenai politik dan ekonomi PT Lapindo, sehingga TVOne
kasus NCD (Negotiable Certificate of Deposit) jarang mengungkit pemberitaan mengenai kasus
fiktif yang mengaitkan Hary Tanoesoedibjo sebagai Lumpur Sidoarjo dan apabila pemberitaan itu ada,
pemilik dari MNC, yang diberitakan di berbagai TVOne cenderungan menggunakan kata Lumpur
media massa, baik cetak maupun elektronik, berkaitan Sidoarjo ketimbang menggunakan kata Lumpur
dengan kemungkinan tindak pidana korupsi yang Lapindo. Hal itu menunjukkan adanya kepentingan
bisa menimbulkan kerugian negara. Bila melihat penguasa terhadap isi media. Penyebaran ideologi itu
pemberitaan media massa nasional umumnya melalui proses hegemoni, yaitu suatu proses dominasi
menempatkan pemilik MNC tersebut sebagai orang dan upaya mempertahankan kekuasaan, metode yang
yang jahat (pihak negatif ). Namun pemberitaan di dipakai mereka yang berkuasa atas kelas-kelas yang
media-media yang dimilikinya terlihat berlawanan subordinat untuk menerima dan mengadopsi the
dengan berita yang umumnya ada, diantaranya ruling-class values yang tanpa mereka sadari telah
pemberitaan di RCTI, Trijaya FM, dan Trust. Dalam tertanamkan dalam diri mereka. Reese dan Shoemaker
pemberitaan berbagai di RCTI, kasus NCD fiktif Hary mengatakan bahwa kepemilikan media dapat
Tanoe muncul secara khusus dalam Dialog Khusus mempengaruhi tayangan karena terjadinya perubahan
pada tanggal 20 Februari 2006. Dalam tayangan kebijakan perusahaan menyangkut nilai-nilai, tujuan,
berjudul “kontroversi NCD Bodong” terlihat dengan dan budaya kerja . Jadi kepemilikan media maka akan
jelas adanya upaya pemberitaan yang membela Hary berakibat dengan berubahnya kebijakan dan tujuan
Tanoe. Sementara dari pihak redaksi yang diwakili media itu sendiri. Pemilik medialah yang akhirnya

257
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

menentukan sifat dari media. menyebabkan para pemilik dapat mengontrol konten
Kepemilikan beberapa media yang berbeda- media tersebut dan tidak beragamnya konten media.
beda jenisnya, seperti misalnya tidak hanya memiliki Stasiun Televisi Metro TV dan TV One adalah
stasiun televisi saja, tetapi juga memiliki berbagai dua stasiun TV di Indonesia dalam mengutamakan
bentuk media massa mampu mempengaruhi khalayak penyajian berita. Kedua stasiun tersebut
lebih kuat dengan menggunakan berbagai media menitikberatkan publikasinya pada konten berita
miliknya.Pengaruh konsentrasi ini begitu kuat daripada berita lainnya. Meski Metro TV sudah berdiri
terhadap kognitif khalayak. Keberpihakan media sejak tahun 2000 dan secara konsisten menayangkan
terhadap kepentingan sejumlah elit penguasa itu secara konten berita, TV One yang sejak tahun 2008
tidak sadar mampu mempengaruhi kognisi khalayak. berubah nama dari La TV, merupakan pesaing yang
Padahal jika mengacu pada konsep Habermas, media cukup kuat.
massa merupakan public sphere yang seharusnya Selama kurun waktu masa kampanye politik
dijaga dari berbagai kepentingan. tahun 2009, antara Metro TV dan TV One terjalin
hubungan yang cukup harmonis. Surya Paloh dan
Teori Propaganda Abu Rizal Bakrie sama-sama kader partai Golkar,
Media, selain memiliki fungsi sebagai sarana memiliki kesepakatan untuk saling mendukung agar
hiburan, juga memiliki fungsi politik. Propaganda partai mereka mendapat suara sebanyak-banyaknya di
dapat digunakan untuk hal baik maupun buruk, Pemilu 2009. Namun, sejak pemilihan ketua umum
seperti hanya bentuk dari komunikasi. Namun, Partai Golkar yang baru untuk menggantikan Jusuf
pengaruhnya yang mudah menyebar dalam Kala Oktober 2009, mulai terjadi persaingan antar
masyarakat kontemporer adalah refleksi, bukan hanya kedua pengusaha tersebut. Dengan terpilihnya Abu
karena keberagaman media, namun juga pluralitas Rizal Bakrie atau Ical sebagai ketua umum Partai
mediatornya yang membuat kita berpikir, dan berbuat Golkar, seakan meruapakan “tanda perang” antara
sesuatu untuk yang merujuk pada keinginan mereka. Surya Paloh dan Ical. Maka pertarungan antar media
Lipmann mengatakan bahwa, media memiliki peran milik mereka berdua pun dimulai. Hal ini terlihat
sebagai mesin propaganda pemerintah. Pada masa di antaranya pada kasus Lapindo. Pada pemberitaan
pemerintahan otoriter, mungkin hal ini memang yang diterbitkan Media Group (termasuk di dalamnya
terjadi, namun, ketika media sudah berada pada era Metro TV dan harian Media Indonesia), kasus tersebut
demokrasi, maka, model analitis yang lebih relevan selalu disebutkan dengan istilah “lumpur Lapindo”.
adalah model propaganda yang dibentuk oleh Penggunaan kata tersebut tak lain adalah untuk
Herman dan Chomsky, disebut “Manufacturing memberikan penekanan bahwa bencana itu tertitik
Consent”. Herman dan Chomsky memperkenalkan berat pada human error perusahaan Lapindo Brantas
model propaganda yang menganalisis bias sistemik milik Bakrie Group. Gencarnya pemberitaan mengenai
dalam media di Amerika dengan faktor-faktor yang ini dan terus menonjolkan peran perusahaan Lapindo
menetukannya. Faktor-faktor tersebut adalah: (1) sebagai “penyebab bencana” yang sangat utama.
peningkatan konsentrasi kepemilikan media oleh Perbedaan yang sangat signifikan dari
grup tertentu yang lebih tertarik pada keuntungan pandangan Metro TV san TVOne dalam kasus
ketimbang penyampaian informasi pada publik. (2) foto mirip Gayus yang tertangkap kamera sedang
peningkatan ketergantungan media pada revenue menonton pertandingan Tennis di Bali akhir tahun
iklan. (3) ketergantungan media pada narasumber, 2010. Terlihat pada kasus tersebut, disebutkan bahwa
Karena posisi narasumber yang penting, narasumber Gayus hendak menemui Abu Rizal Bakrie yang
bisa mengontrol isi berita. (4) Flak, atau, respon kebetulan sedang berada di Bali hari itu. Oleh Metro
negatif terhadap media. (5) anti-komunisme. TV, selalu diungkapkan istilah foto mirip Gayus
Faktor-faktor berikut inilah yang menurut mereka dan dugaan-dugaan bahwa pada saat yang sama,
memarjinalisasi suara-suara alternatif dan membuat Ical berada pula untuk menonton pertandingan itu
kepentingan-kepentingan tertentu melakukan akses di sana. Sedangkan oleh TV One, kekuataan berita
sesuai keinginan mereka pada media massa. bahwa foto tersebut benarlah Gayus coba dilemahkan
Di Indonesia model propaganda Herman dengan menyebutkan bahwa fotografer Kompas
dan Chomsky itu memang terbukti sehingga yang mengambil gambar-gambar tersebut bukanlah
menyebabkan publik mendapat informasi terbatas, wartawan yang biasa meliput berita-berita politik.
dikarenakan dikarenakan oleh lima faktor diatas Oleh TV One, hal tersebut dijadikan strategi agar
tersebut. Misalnya, ketika kasus kisruh yang terjadi pemirsa tidak terbawa opininya bahwa orang yang ada
di TPI, RCTI atau majalah Trust tidak mungkin di foto tersebut benar-benar Gayus Tambunan. Selain
untuk memberikan berita yang obyektif ketika terjadi itu, TV One pun tak mau menduga-duga apakah
sengketa saham TPI antara Siti Herdiyanti Rukmana benar Gayus bermaksud untuk menemui Abu Rizal
(Tutut) dan Hary Tanusoedibjo, karena faktor Bakrie di sana.
kepemilikan tersebut. Terkonsentrasinya kepemilikan Propaganda melalui media massa di Indonesia
media di Indonesia, sudah tidak diragukan lagi, tak terlepas dari tujuan politik dan kepentingan

258
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

tertentu. Apabila semasa Orde Baru media massa proses agenda setting dan framing yang dilakukan
digunakan sebagai alat untuk melanggengkan oleh media yang disesuaikan dengan kepentingan
kekuasaan pemerintah, di era reformasi ini media pemilknya. Kebenaran yang tidak didapatkan
massa dipegang oleh konglomerasi swasta yang masyarakat tersebut dapat menyebabkan masyarakat
memiliki tujuan yang lebih kompleks. Selain didasari terhegemoni dengan menerima kebenaran versi media
oleh faktor ekonomis, untuk efisiensi dan keuntungan massa. Selain itu, pengaruh lainnya adalah kesempatan
yang maksimal, media massa digunakan pula sebagai masyarakat untuk mendapat tayangan atau program
pemulus kendaraan politik ke posisi tertentu. alternatif yang lebih berimbang sulit untuk didapatkan
Ada usaha melalui media massa yang dimiliki, untuk karena telah terjadi pemilikan banyak media oleh
membangun opini di masyarakat, yang kemudian segelintir kelompok tertentu yang mana tentunya juga
akan berdampak balik pada pemenuhan kebutuhan berakibat pada terjadinya keseragaman informasi.
politisnya. Seperti bias dalam pemberitaan sebuah Bagaimanapun kecenderungan sistem kapitalis tetap
peristiwa, hal tersebut riskan disisipkan dengan berlaku di negeri ini, dimana yang kuat akan semakin
kepentingan tertentu yang kemudian mendapatkan kuat dan yang lemah cenderung terpinggirkan.
tanggapan dari masyarakat apakah pro atau kontra. Walaupun Indonesia bukan menganut sistem ini,
Dapat disimpulkan pada akhirnya media tetapi pada kenyataannya realitas dilapangan tidak bisa
merupakan wahana dalam mempraktekan penyebaran dielakan. Media sangatlah penting bagi kehidupan
ideologi yang bisa dilakukan dengan cara manipulatif dan kelangsungan bangsa ini. Gegar budaya terjadi
dan dan merosotnya moral kita disebabkan oleh bebasnya
pembuatan opini. Pada akhirnya media sulit bersifat media dalam melakukan pemberitaan. Pers yang
netral dan cover both side dalam pemberitaanya. idependen yang dicantumkan dalam UU Pers No.32
Ideologi media secara mikro bukan sebagai cerminan tahun 2002 dimana tidak ada lagi intervensi dari
dari sebuah realitas sosial, tetapi bisa saja sebagai pemerintah, membuat media begitu sangat bebas
representasidari ideologi media. Tetapi secara makro, dan terkadang lupa dengan kodrat mereka sebagai
wacana dalam sebuah media massa menjadi alat kontrol sosial. Dilihat kenyataan sekarang ini, jelaslah
konstruksi realitas sosial mengingat bahwa pada bagaimanapun pengaruh uang dan kekuatan modal
kenyataannya, realitas sosial tidak berdiri sendiri sangat besar. Hanya 1 stasiun tv yang bertahan dan
tanpa kehadiran individu, baik di dalam maupun di terbilang netral, yaitu TVRI. Itu pun dikarenakan
luar realitas tersebut. Media tidak dipandang sebagai TVRI masih diberi subsidi oleh pemerintah, jika
wilayah netral, tetapi sebagai bertemunya berbagai mereka sama sekali tidak mendapatkan subsidi dan
kepentingan dan pemaknaan berbagai kelompok. bermain dalam “pasar bebas” penulis yakin mereka
Menurut Chomsky muncullah adanya teknik pun akan tersisih dengan sendirinya. Kenyataan
propaganda dalam media, dimana kekuasaan nyata juga membuktikan bahwa kekuatan uang dan para
yakni kalangan pemilik modal (kapitalis), mereka konglomerat bukan saja terjadi di Indonesia bahkan
ini yang mampu merekayasa atau menkonstruksi di Amerika Serikat pun demikian. Artinya hanya
persetujuan dengan akses ke ranah politik, sumber sebuah retorika dan hanyalah wacana jika kita ataupun
daya yang dimilikinya, serta akses media massanya pemerintah memiliki ketakutan dalam penguasaan
(Chomsky, 2005). Media justru dapat menjadi media, toh pada akhirnya dan pada intinya antara
subyek yang mengkonstruksi realitas berdasarkan mereka selalu terjadi kesepakatan dan win-win
penafsiran dan definisinya sendiri untuk disebarkan solution. Contoh kecil adalah bagaimana kasus
kepada khalayak. Media massa sesungguhnya berada pengemplangan pajak berangsur surut, baik di DPR
di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai ataupun dari pemberitaan, dikarenakan memang
kepentingan, konflik, dan fakta yang kompleks dan yang bermasalah adalah orang yang berpengaruh. Di
beragam. Propaganda media yang dikembangkan negara yang masih sangat hijau dan masih sangat liar
Chomsky misalnya dibutuhkan untuk peran media ini dalam merespon kebebasan, tentunya bukanlah
massa yang terkonsentrasi pada kekayaan, berkonflik, hal yang mudah. Terapung-apung pembahasan RUU
dan kepentingan kelas. ini yang mungkin paling lama, disinilah betapa peran
pemerintah begitu sangat kerdil dan selalu kalah oleh
5. Simpulan dan Saran pihak media. Tidak aka nada pernah kata puas dalam
setiap keputusan dan rancangan, tetapi haruslah
5.1. Simpulan disikapi secara arif bagaimana dampak yang akan ada
Konsentrasi media dan pemilik media itu dan regulasi seperti apa yang harus diterapkan agar
sendiri sangat berpengaruh terhadap isi atau program masyarakat kita tidak menjadi korban oleh media itu
yang disampaikan kepada masyarakat dimana isi atau sendiri.
program tersebut merepresentasikan kepentingan
ekonomi maupun politik pemilik media. Akibatnya 5.2. Saran
kepentingan masyarakat untuk mendapatkan 1. Harus ada ketegasan dari pemerintah tentang
kebenaran menjadi hilang. Semua itu karena adanya sebagai regulator terhadap regulasi yang

259
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

diwacanakan. Selama ini tidak ada ketegasan atau 4. Jika hal ini tidak segera dituntaskan maka akan
penindakan yang jelas terhadap media-media terjadi dampak yang sistematik, terutama di
yang dianggap menyalahi kode etik. Banyak kasus daerah-daerah. Kita tahu dengan adanya otonomi
yang dibiarkan atau terkesan menguap begitu saja, daerah melahirkan “raja-raja” kecil. Maka tidak
hal inilah yang memicu bagaimana masyarakat akan segan bagai mereka yang memiliki modal
melihat pemerintah tidak memperjuangkan cukup tinggi membuat stasiun radio dan tv
kepentingan rakyat. lokal. Tujuannya tentu jelas membuat pencitraan
2. Tidak adanya sosialisasi tentang Rancangan bagi pemilik modal, ataupun membantu orang-
Undang-Undang kepada masyarakat. Haruslah orang “terdekat” yang memiliki jalur kekuasaan.
diberi penjelasan tentang pasal-pasal yang Peranan dan pengawasan KPID pun lemah,
menurut pemerintah ataupun DPR harus direvisi. karena kembali lagi bahwasannya KPID hanyalah
Lemparkan masalah ini ke publik dan jelaskan sebagai pemantau, tidak dapat melakukan suatu
mengapa ini harus direvisi. Akibat kurangnya pemutusan bila terjadi suatu pelanggaran. Celah
sosialisasi yang terjadi adalah masyarakat acuh dan inilah yang akhirnya membuat pemilik modal
tidak mengindahkan atau tidak menghiraukannya. merasa bahwa mereka memiliki hak yang luas atas
Tidak semua orang menjadi tertarik terhadap nama kebebasan pers.
pasal perubahan, tetapi jika ini menjadi isu 5. Persoalan tentang kepemilikian konglomerat
nasional dan selalu dimuat maka masyarakat pun ataupun kepemilkikan silang bukanlah tema yang
akan membahasnya. Apalagi ini berkaitan dengan harus diperdebatkan untuk mendukung atau
media, tentunya akan ada konter-konter ataupun tidak. Yang harus diperdebatkan adalah bagaimana
langkah-langkah yang menghambat dari para pengontrolan dan pengawasan yang ketat dalam
pemilik media. Untuk itu Humas Pemerintah dan kaidah-kaidah pers dan jurnalistik serta etika
DPR lah yang harus bekerja keras. bisnis yang ada dan kita pahami. Janganlah rakyat
3. Dilihat dari kenyataan yang ada tentunya dijejali oleh pembusukan berita dan pencitraan
kepemilikan modal yang kuat tidak dapat seseorang, ataupun hiburan-hiburan yang
ditandingi. Di Amerika terlihat ternyata memang “konyol” demi kepentingan segelintir orang, yang
media dikuasai oleh beberapa konglomerat atau akhirnya menjadikan pembodohan masyarakat
perusahaan terntentu. Hal ini pastilah tidak Indonesia.
akan jauh di Indonesia, yang mungkin dapat
dilakukan adalah dengan memberlakukan
pembatasan modal. Artinya tidak seenaknya Daftar Pustaka
orang menanamkan modal dan menjadi pemiliki
media tersebut. Kemudian sinergisitas media dan Ade Armando.(2011).Televisi Jakarta diatas Indonesia.
konvergensi media tidak bisa dielakkan, tetapi Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan di
mungkin dalam hal pengontrolan pemerintah Indonesia.Yogyakarta. Bentang.
harus tegas. Seperti yang terekam dalam sebuah Bagdikian, B., (2004). The New Media Monopoly.
wawancara, Djoko Susilo menyerang posisi Surya Beacon Press, Boston, MA.
Paloh yang ia katakan melakukan sinergi antara Baker , C. Edwin., Media, Market and Democracy.,
Metro TV dan Koran Media Indonesia, tapi apakah (2004) Communication Society and Politics.,
ia juga memperhatikan aspek ketenagakerjaannya Cambridge University Press.
di sini. “Apakah karyawan Media Indonesia Chomsky, Noam.(1989). Necessary Illusions: Thought
yang anda gunakan juga untuk Metro TV diberi Control In Democratic Societies. United
tambahan gaji atas kerjanya di dua tempat ini?” Kingdom: Cambridge University Press.
Begitu pertanyaan yang disampaikan oleh Djoko, _______________(2005). Kuasa Politik Media.
yang juga bekas wartawan Jawa Pos Group. Surya Yogyakarta: Pinus Jogjakarta.
sangat marah dengan pertanyaan itu dan terlihat _______________(2007). Chomsky Propaganda
gagap untuk menjawab serangan tadi. Akhirnya Model. University of Windsor: Canada. 2007.
Surya hanya bisa berkata “Anda lihat … seorang Comstock , George. (2005).The Psychology of Media
anggota DPR, anggota Dewan hasil pemilihan and Politics. Elsevier Academic Press, USA.
umum di alam reformasi, tingkat dan cara Croteau, David & Hoynes, William. (2001) The
berpikirnya, cara berbicaranya seperti itu … Saya Bussiness of The Media, Corporate Media and
sedih sekali, ketika anggota Dewan yang tingkat the Public Interest, Pine Forege Press, Thousand
kualifikasi, cara berpikir, dan dimensi berpikirnya Oak, California.
begitu amat naïf, terbatas.” (Hisyam 2001). Hal Curran, James, (2000), Rethinking Media and
inilah yang harus pemerintah soroti dan awasi. Democracy, in James Curran and Michael
Jangan sampai terjadi seorang pekerja melakukan Gurevitch, Mass Media And Society, Third
pekerjaan yang banyak, tetapi dengan upah yang Edition, Arnold London and Oxford University
minimum. Press, New York.

260
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Curran, James, and Seaton,Jean., (2003) Power Without Hand Out Lembaga Penyiaran : Komersil, Publik,
Responsibility, The Press  and Broadcasting in dan Komunitas. Mata Kuliah Kebijakan Media
Britain, 5 th Edition, Routledge London Semester ganjil 2009, Dosen: Soraya. Ilmu
Edward S. Herman and Noam Chomsky. (1988). Komunikasi S1 Reguler FISIP UI.
Manufacturing Consent. Pantheon Books.
Golding, Peter & Murdoch, Graham, 2000., Culture, Jurnal
Communications and Political Economy,  in
James Curran and Michael Gurevitch, Mass Fasta, Feni. “Kontestasi Antara Kepemilikan Silang
Media And Society, Third Edition, Arnold Dengan Isi Pemberitaan Media Massa”, jurnal
London and Oxford University Press, New penelitian komunikasi departemen ilmu
York. komunikasi FISIP UI, volume VI/ no. 1,
Hermin Indah Wahyuni, (2006) The Struggle to hlm.19-41, 2007.
Create a Democratic Broadcasting System in
Indonesia: Re-regulating Television After Political Internet
Transformation 1998, Desertation  in Leipzig
University “Media Conglomerates, Mergers, Concentration of
Hamad, Ibnu. (2004). Konstruksi Realitas Politik dalam Ownership”. http://www.globalissues.org/
Media Massa, Sebuah Studi Critical Discourse article/159/media-conglomerates-mergers-
Analysis terhadap Berita- Berita Politik. Jakarta: concentration-of-ownership#MediaConglome
Granit. ratesMegaMergersConcentrationofOwnership
Josef Trappel and Werner Meier, (1998). “Media Profil of Rupert Murdoch,  http://www.forbes.com/
Concentration: Options for Policy.” Dalam: profile/rupert-murdoch/
Denis McQuail and Karen Siune. (eds.), “Kepemilikan Media dan Bias Berita”. http://
Lister, Martin., Dovey, Jon., Gidding, Seth., Grant, vinsensius.info/?p=255
Iain., Kelly, Kieran., (2003), New Media A “Komunikasi Politik” http://setabasri01.blogspot.
Critical Introduction, Routlege, London and com/2009/02/komunikasi-politik.html
New York. “Media di Indonesia, Intervensi Modal, Kepemilikan,
McChesney, Robert W., (2000), Rich Media Poor dan Regulasi dalam Pemberitaannya”.
Democracy, Communication Politics in Dubious http://ekonomi.kompasiana.com/
Times, The New Press, New York manajemen/2010/06/16/media-di-indonesia-
McQuail, Denis, (2002), McQuail’s Mass intervensi-modal-dan-kepemilikan-dalam-
Communication Theory, 4th Edition, Sage regulasi-dan-pemberitaannya/
Publications, London, Thousand Oaks, New “Konglomerasi Media, Kepemilikan Silang, Pemicu
Delhi. Monopoli Pemberitaan”. http://qnoyzone.
(Nugroho, et al., 2012)- Nugroho, Y., Putri, DA., blogdetik.com/index.php/2010/09/22/opini-
Laksmi, S. 2012. Mpping the Landscape of the konglomerasi-media-kepemilikan-silang-
media industry in Contemporary Indonesia. pemicu-monopoli-pemberitaan/
Report Series. Engaging Media, Empowering “Pentingnya Regulasi terhadap Monopoli dan
Society : Assesing media Policy and Governance Konglomerasi Media”. http://bincangmedia.
in Indonesa through the lens of Citizen’s wordpress.com/2010/05/31/pentingnya-
rights. Research collaboration of Centre for regulasi-atas-konglomerasi-dan-monopoli-
Innovation Policy and Governance and HIVOS kepemilikian-media/
Regional Office Southeast Asia, funded by Ford Kisah Trans TV dan Trans 7. http://jurnalismedia.
Foundation. Jakarta : CIPG and HIVOS. blogspot.com/2008/06/kisah-trans-tv-dan-
trans-7.htmlDiakses pada 3 Januari 2010 Pukul
Sumber-Sumber Lain: 00.20 WIB
Konglomerasi Media dalam Grup MNC. http://
Undang-undang pravdakino.multiply.com/journal/item/27/
Konglomerasi_Media_dalam_Grup_MNC_
Undang-undang Pers No. 40 tahun 1999. Media_Nusantara_Citra. diakses pada 26 Mei
2010 Pukul 20.00
Artikel Konglomerasi Media Massa sebagai Ajang Hegemoni
Pembentukan Opini Publik. @ pangerankatak.
Ishadi SK berjudul “Murdoch”“ dalam Majalah Tempo, blogspot.com
25 September 2005 Bahaya, kepemilikan stasiun televisi Terkonsentrasi.
Tim Unair, Laporan Akhir Studi Analisis Isi Media www.kompas.com/read/xml/2008/03/27/
Konvergensi (Computer Based Multimedia 18321983
Communication) Depkominfo, Jakarta, 2008

261
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

http://qnoyzone.blogdetik.com/index.php/2010/09/
22/opini-konglomerasi-media-kepemilikan-
silang-pemicu-monopoli-pemberitaan/
Sumber : http://www.cw.utwente.nl/theorieenoverzicht/
Theory%20clusters/Mass%20Media/Agenda-
Setting _Theory.doc/
Ecep S. Yasa, “Kepemilikan Media Televisi Pengaruhi
independensi Pemberitaan”, http://kabar.in.
Ekaterina Shmykova, “Effects of Mass Media
Ownership on Serving Public
Interest”.www.scribd.com

262
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Komodifikasi Mitologi Rakyat dalam Tayangan Mistik di Televisi


Naniek Afrilla Framanik1*)

Abstrak
Tayangan-tayangan mistik di televisi pada dasarnya bersumber pada mitologi atau cerita rakyat yang terjadi di
masyarakat kemudian diadopsi oleh produser atau tim kreatif bidang pertelevisian untuk dijadikan tayangan yang
memiliki nilai jual dan dianggap layak dipertontonkan kepada khalayak. Mistik dan tahayul seperti yang disajikan
di media massa dipahami oleh masyarakat sebagai mistik dan tahayul dalam konsep masyarakat, yaitu sarat dengan
suasana misteri, kengerian, mencekam, horor dan sebagainya. Ketidakmampuan masyarakat menjawab konsep mistik
selama ini menggugah rasa ingin tahu masyarakat terhadap fenomena mistik dan tahayul menjadi sangat besar, dan
hal itu semakin menarik apabila menjadi tayangan dalam konteks hiburan masyarakat termasuk juga televisi.

1. Pendahuluan Kebutuhan masyarakat terhadap hiburan


semacam ini adalah sebuah petualangan batin
Dari masa ke masa pertelevisian Indonesia masyarakat untuk menjawab rasa ingin tahu mereka
tidak pernah absen menayangkan acara bernuansa terhadap misteri fisika (mistik) atau rasa ingin tahu
mistik. Dimulai dari era 80-an dengan film Susana, terhadap dunia lain, dunia mistik yang tak menjawab
Ratu Kidul, Dendam Nyi Pelet, Misteri Gunung itu. Dengan kata lain keinginan mengetahui dunia
Merapi, Kismis, Misteri Kisah Nyata, Jadi Pocong, lain sebagai sifat petualangan manusia, atau sebuah
Saksi Misteri, Dunia Lain, dan lain-lain. tantangan lain, menjadi pendorong utama masyarakat
Tujuan dari tayangan-tayangan tersebut adalah menyukai tantangan mistik.
untuk menciptakan suasana mencekam dan horor Kebiasaan masyarakat menonton tayangan
bagi pemirsa film televisi. Lebih jauh, bahwa tayangan mistik merupakan cara lain yang dilakukan oleh
mistik dan tahayul apa pun yag disiarkan media massa, masyarakat selama ini, meneruskan kebiasaan
semua adalah konstruksi sosial media massa yang menelusuri dunia mistik yang dilakukan dengan cara-
tujuannya adalah untuk menciptakan keseragaman cara lain untuk menjelajahi dunia ini seperti pergi
dalam kengerian yang bersifat massa. ke dukun, mendengar tuturan-tuturan cerita mistik
Bungin, (2006:326) menjelaskan bahwa televisi dari seseorang, membaca buku-buku cerita horor dan
menjadi salah satu mindstream di antara berbagai sebagainya.
mindstream yang ada di media massa. Pada mulanya Kebiasaan menonton tayangan mistik ini selain
tayangan mistisme dan tahayul lebih banyak berupa merupakan sebuah petualangan batin seseorang, juga
pemberitaan, kemudian menjadi tayangan sinetron sebuah budaya masyarakat yang dilakukan di hampir
yang berbasis tradisi di masyarakat, namun akhir- semua masyarakat. Untuk masyarakat Indonesia bisa
akhir ini tayangan mistisme itu lebih banyak dikemas jadi, kebiasaan menjelajahi dunia mistik dilakukan
dengan tayangan-tayangan keagamaan, terutama bukan sebagai salah satu hiburan semata namun
Islam. Terlepas dari kontroversi di masyarakat juga sebuah pembenaran budaya, kepercayaan, atau
mengenai hal ini, ternyata tayangan mistisme dan bahkan cara bersikap dan berperilaku. Karena itu,
tahayul itu menyedot banyak perhatian, karena tayangan-tayangan mistik begitu berkesan, menarik
masyarakat tradisional Indonesia lebih menyukai bahkan menjadi sumber inspirasi seseorang dalam
informasi-informasi tahayul dan mistisme sebagai hubungannya dengan orang lain dan sebagainya.
bagian dari konstruksi besar pengetahuan mereka Secara lebih spesifik, tayangan-tayangan mistik
tentang hidup dan kehidupannya yang diperoleh dari adalah sebuah konstruksi sosial sutradara-sutradara
berbagai sumber pengetahuan selama ia hidup. film mistik terhadap bentuk-bentuk kengerian
Mistik dan tahayul seperti yang disajikan pada objek-objek cerita yang penuh dengan upaya
di media massa dipahami oleh masyarakat sebagai konstruksi. Konstruksi sosial ini ada yang bersifat
mistik dan tahayul dalam konsep masyarakat, alamiah ataupun yang benar-benar rekayasa konstruksi
yaitu sarat dengan suasana misteri, kengerian, sang sutradara yang dibangun berdasarkan imajinya
mencekam, horor dan sebagainya. Ketidakmampuan terhadap objek mistik tertentu.
masyarakat menjawab konsep mistik selama ini dalam Dengan teknologi informasi yang sudah
hidupnyalah sehingga rasa ingin tahu masyarakat sangat canggih seperti sekarang ini, media massa,
terhadap fenomena mistik dan tahayul menjadi sangat khususnya televisi mampu menciptakan rekayasa
besar, dan hal itu semakin menarik apabila menjadi grafis yang paling spektakuler, maka media televisi
tayangan dalam konteks hiburan masyarakat termasuk dapat membangun konstruksi horor apa saja yang
juga televisi. dapat disiarkannya di televisi. Konstruksi sosial media
1 *)
Penulis adalah Dosen di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta, Banten.

263
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

televisi ini mampu membangun theater of mind sudah berubah dari mengusung konsep “keilahian”
pemirsanya tentang ketakutan, horor dan kengerian menjadi konsep “kesetanan”.
yang paling mencekam sekalipun. Padahal cerita Pada prakteknya, nama “tuhan” disebut hanya
dalam film mistik itu adalah konstruksi media yang sebagai pelengkap ketika peserta acara dunia gaib
direkayasa melalui kecanggihan teknologi media merasa diganggu jin atau setan. Kita mengetahui
oleh copywriter, art director atau pekerja seni grafis bahwa tujuan utama mereka adalah mengikuti acara
digambarkan sebagai sebuah kenyataan seakan-akan tersebut untuk mengetahui keberadaan atau eksistensi
mereka mengalami sendiri atau mengajak orang lain makhluk halus. Namun ketika para peserta diganggu
mengalami pengalaman yang sama. makhluk halus tersebut maka nama tuhan baru
Kecenderungan sekarang biasanya trailer atau disebut-sebut agar menenangkan diri mereka yang
cuplikan film sebelum ditayangkan di bioskop biasanya sedang merasa ketakutan atau terancam.
diberitakan terlebih dahulu di televisi. Kemudian Rasa takut, tangisan, histeria, kegaduhan akibat
diselingi sesi wawancara para aktor dan aktris horor rasa takut, kengerian, paranoid dan proses kesurupan
dan menceritakan film yang akan mereka bintangi akan sangat dieksplor pada acara-acara tertentu dalam
atau sedang mereka bintangi dan diminta testimony- televisi. Ini menjadi penting karena manusia terkadang
nya. Ada yang menceritakan kehororan tempat atau memiliki rasa senang untuk menikmati ketakutan
lokasi syutingnya, atau pengalaman terkena kesurupan yang dirasakan orang lain, padalal dirinya sendiri tidak
pada saat syuting, atau ada hal-hal gaib yang mereka mau mengalami rasa takut tersebut.
temui, sehingga penonton benar-benar diajak untuk Tayangan televisi selain mempertontonkan
merasakan kengerian film tersebut. acara mistik juga semakin variatif, mereka membuat
Tidak ada alasan yang rasional mengatakan varietas baru dengan membuat tayangan mistik
siaran semacam ini bermanfaat bagi masyarakat. semi sains. Pada dasarnya manusia memiliki motif
Apalagi, belum ada satu penelitian pun yang aktualisasi diri. Motiv ini membuat manusia ingin
membenarkan siaran semacam ini bermanfaat bagi mengetahui informasi-informasi baru dalam bidang
pemirsa televisi. Namun kenyataanya pemirsa acara apapun. Maka dari itu bidang mistik yang selama ini
mistisme semakin banyak saja. Sehingga alasan satu- masih dianggap remang-remang atau misteri semakin
satunya tayangan seperti itu adalah untuk meraih membuat manusia ingin mengetahui keberadaannya
sebanyak-banyaknya iklan dalam acara-acara media apalagi dikaitkan dengan sains, sehingga membuat
massa, sehingga mampu menghasilkan uang banyak penonton semakin percaya karena sejalan dengan
kepada para pemilik modal media massa. logika.
Pada kategori ini, ada dua ragam tayangan
2. Kategori Tayangan Mistik Semi Sains mistik semi sains. Pertama tayangan mistik semi
sains jenis acara televisi, dan kedua mistik semi sains
Kata mistik berasal dari bahasa Yunani jenis film televisi (film yang ditayangkan di televisi).
“Mustikos” yang berarti misteri, rahasia. Kepercayaan Tayangan kategori mistik semi sains adalah yaitu film-
bahwa dalam kehidupan ini orang dapat mengalami film mistik yang berhubungan dengan fiksi ilmiah.
kesatuan transendental dengan yang adi kodrati Tayangan ini bertutur tentang berbagai macam
dengan melalui meditasi dan disiplin-disiplin lain. bentuk misteri yang ada hubungannya dengan ilmiah,
Jalan ke kesatuan umumnya terdiri dari tiga tahap. walaupun sebenarnya kadang tidak rasional namun
1) Menjauhkan diri dari hasrat-hasrat jasmaniah secara ilmiah mengandung kemungkinan kebenaran
atau kenikmatan rasa; 2) Mensucikan kehendak atau (Bungin, 2006:328).
karsa; 3) Membuka pikiran terang atau cipta. Mistik Informasi dalam dunia hiburan bisa dalam
merupakan inti bagi kebanyakan kepercayaan Timur; berbentuk apresiasi tentang dunia hiburan yang
juga penting dalam berbagai bentuk agama dunia dipentaskan, yang diperagakan dan di apresiasikan,
pada umumnya (Ensiklopedi Indonesia, 1983:2263). Seni tari, seni musik, seni peran (sinetron, dan film).
Terkait dengan penjelasan tersebut, maka Apalagi tentang dunia seni pentas atau panggung.
pengertian mistik sebenarnya sangat mengacu kepada Bahkan informasi di dunia perfilman merupakan
hal yang mengandung konteks “Ilahiah” atau konsep informasi yang sangat menarik disimak (Yusanto,
“ketuhanan”. Bisa diartikan bahwa kegiatan keilahian 2005).
berhubungan dengan kesucian diri manusia dari Pada kategori ini, acara televisi seperti “The Master”
berbagai kotoran baik jasmani maupun rohani. menayangkan suatu hal yang berada di luar jangkauan
Pada prakteknya konsep tayangan televisi yang nalar manusia, tetapi terdapat ilmu-ilmu yang
mengandung unsur mistik dewasa ini sangat berkaitan dapat dipelajari. Acara tersebut menunjukkan suatu
erat dengan pemunculan lawan dari “tuhan” dan kemampuan yang tidak biasa dimiliki seseorang.
“manusia”, yaitu hantu, setan, dedemit, kuntilanak, Dengan trik semacam sulap atau dengan menggunakan
jin, tuyul dan sebangsanya. Bukan konsep ketuhanan kecepatan tangan sehingga menimbulkan kesan ajaib.
lagi yang diusung melainkan konsep “kegaiban” dan Peristiwa tersebut dapat dikatakan sesuatu yang
“kesetanan”. Demikian konsep mistik itu sendiri bersifat mistik yang berkolaborasi dengan sains.

264
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Tayangan sejenis yang masuk pada kategori 3. Tayangan Mistik-Fiksi


mistik semi sains adalah “The Master of Number”.
Acara ini dibawakan oleh Joshua Shandy yang Fiksi berasal dari bahasa latin “fictio” dari
lebih dikenal dengan sebutan Joe Shandy. Ia adalah “fengere”, “fictum” membentuk, mendapatkan,
pemenang yang dianugerahi gelar The Master pada berpura-pura (Ensiklopedia Indonesia, 1983:1004).
program The Master RCTI. Kemampuan otak dan Fiksi dalam bahasa Inggris adalah “fiction” yang berarti
kecerdasan Joe Shandy dalam menjawab setiap karangan, rekaan, dan khayal. Fiksi juga merupakan
tantangan juri yang pada saat itu adalah Deddy cabang dari kesusasteraan yang berkenaan dengan
Corbuzier. Acara Joe Shandy menampilkan trik sulap cerita roman, buku-buku cerita, karya-karya rekaan,
yang berkaitan dengan perhitungan angka yang sulit hal yang bersifat tidak sungguh-sungguh atau yang
dan ia sanggup menghafal sejumlah angka yang bersifat karangan atau khayalan (Hornby, 1977:141).
dianggap rumit oleh audience. Hal ini memberikan Mistik fiksi adalah film mistik hiburan yang tidak
kesan bahwa sebenarnya trik ini dapat dipelajari oleh masuk akal, bersifat fiksi atau hanya sebuah fiksi
penonton. Pada akhir tayangan, para penonton selalu yang difilmkan untuk menciptakan dan menyajikan
berdecak kagum atas keberhasilan Joe Shandy dalam misteri, suasana mencekam, kengerian, kepada
memecahkan perhitungan angka-angka tersebut. pemirsa (Bungin, 2006:328).
Untuk jenis tayangan film televisi kategori Tayangan mistik-fiksi atau program acara mistik
mistik semi sains, direpresentasikan melalui film yang bernuansa fiksi banyak dijumpai di televisi-
“Jumper”, adalah film buatan Amerika. Film ini televisi. Tayangan ini termasuk program yang disukai
berdasarkan fiksi ilmiah yang disutradarai oleh Doug oleh pemirsa, buktinya adalah tayangan ini tidak
Liman dan dibintangi oleh Hayden Christensen, Jamie pernah absen dari layar kaca sepanjang tahun. Pada
Bell, Samuel L. Jackson Rachel Bilson, Max Theriot, bahasan ini ada dua jenis tayangan. Pertama adalah
Anna Sophia Robb, dan Diane Lane. Film ini diawali tayangan atau acara televisi mistis fiksi yang bersifat
dengan seorang pria muda memiliki kamampuan umum dan kedua tayangan film televisi atau film yang
teleporting. Ia dikejar-kejar oleh komunitas rahasia ditayangkan di televisi sebagai berikut:
yang bermaksud membunuh dirinya. Film ini diputar Film “Casper The Friendly Ghost” adalah
di 20 kota di 14 negara antara tahun 2006-2007. tokoh hantu yang baik hati dan telah menjadi tokoh
Selanjutnya “The Passion” bercerita mengenai kartun favorit anak-anak di seluruh dunia. Film ini
tuhan Yesus. Ia menggambarkan kisah penderitaannya menggambarkan hantu yang memiliki sifat bersahabat,
sebelum disalib dan mempertontonkan ingin berteman, tidak suka menakuti orang, suka
pengorbanannya untuk umatnya. Film ini juga membantu dan baik hati. Film ini dianggap memiliki
mempertontonkan kekuatan magis dan hal-hal yang pesan moral yang baik untuk anak-anak agar tidak
bersifat di luar nalar manusia. Keseluruhan film itu takut dengan hantu, tetapi ini tidak masuk akal. Ini
merepresentasikan pengungkapan injil. Film ini hanyalah sebuah fiksi atau khayalan. Kenyataan yang
ditayangkan di RCTI atau hari besar keagamaan. kita ketahui bahwa hantu adalah musuh manusia,
Film lain bernuansa mistik semi sains adalah karena dianggap suka menakut-nakuti dan menggoda
“Sherlock Holmes”, film yang disutradarai Guy Ritchie manusia untuk melakukan hal-hal yang tidak baik.
mengisahkan tentang seorang detektif muda dari Pada program acara televisi secara umum
London yang menangani berbagai macam kasus. Ia tayangan serial sinetron laga “Manusia Harimau,
memedahkan kasus-kasus berdasarkan logika ilmiah. Tutur Tinular, dan dendam Nyi Pelet” lebih
Pada kasus pembunuhan seorang wanita, orang-orang mengedepankan unsur fiksi khayalan sebagai daya
mengira bahwa pembunuhan itu tidak wajar atau ada tarik hiburan. Pada tayangan tersebut manusia bisa
dugaan wanita tersebut terkena guna-guna. Namun berubah menjadi harimau atau siluman ular dan lain-
Holmes mengungkapkannya secara ilmiah dan lain.
menerangkan bahwa wanita tersebut tewas dan dari Untuk tayangan Film direpresentasikan dengan
tubuhnya mengeluarkan gas beracun. Selanjutnya film judul “Eclips” adalah film mengenai kembalinya
“The Perfume” ini mengisahkan tentang pembunuhan. Victoria yaitu seorang vampir jahat yang ingin
Film yang dibuat pada tahun 2001 disutradarai oleh melakukan balas dendam pada Edward dan juga
Tom Tykwer menceritakan kisah pembuatan parfum ingin membunuh Bella. Kaum Werewolf dan para
oleh seorang pemuda yang mungkin bisa disebut vampir yang tadinya tidak akur, tapi demi menumpas
menderita autis atau bahkan sedikit gila. Parfum- keluarga Edward menjadi bersama-sama menumpas
parfum yang dibuatnya memiliki tingkat keharuman keluarga tersebut. Ternyata victoria menciptakan
yang luar biasa. Film tersebut begitu mengagetkan vampir-vampir ganas yang baru. Film ini dibumbui
tatkala penonton disuguhi kenyataan dalam film itu kisah percintaan antara Edward, Bella dan Jackob
bahwa parfum tersebut diramu dari tubuh gadis muda yang penuh masalah.
yang telah dibunuh oleh pemuda autis tersebut. Cerita Untuk acara tayangan mistis fiksi yang lain
ini agak mengerikan, tetapi ada pengupasan teori adalah Sinetron “Bidadari” yang ditayangkan di
ilmiah mengenai pembuatan parfum itu sendiri. RCTI. Sinetron ini mulai tayang pada tahun 2000

265
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

hingga 2005 yang menceritakan kisah seorang bidadari Jika dikaitkan dengan tayangan mistik horor,
yang selalu membantu Lala, seorang gadis beranjak maka tontonan seperti ini tentu saja mempertontonkan
remaja yang berhati baik. Bidadari ini muncul ketika hal-hal yang bersifat menakutkan seperti penampakkan
Lala sedang berada dalam kesusahan. Ia membantu hantu, setan dengan wajah yang super menakutkan,
Lala dengan menggunakan tongkat sihirnya, maka pocong yang bermuka busuk, sundel bolong yang
segala sesuatu yang diinginkan akan terwujud. berpunggung bolong dan berulat, kuntilanak yang
Pada jenis tayangan sinetron “Dendam berambut panjang dan menutupi mukanya, leak yang
Nyi Pelet”, yaitu drama kolosal Indonesia tentang lidahnya menjulur dan wajah yang menyeramkan.
ilmu kanuragan dan supranatural. Menceritakan Dugaan semakin menakutkan tayangan maka
perkelahian, pertempuran, kisah percintaan, dan akan semakin disukai penonton yang “gila” akan
kisah kepahlawanan. Sinetron ini biasa ditayangkan di tayangan yang bertemakan mistik horor. Apalagi film
Indosiar. Beberapa tayangan lainnya yang dimasukkan akan sangat memungkinkan untuk lebih mendramatisir
ke dalam kategori ini adalah “Twilight, Ghost, Dark atau menambah takut penonton dengan sajian musik
Shadow, Casper”. Tayangan ini di produksi oleh yang mengejutkan pada scene-scene tertentu sehingga
Holywood dan biasanya ditayangkan di bioskop mampu mengejutkan penonton.
maupun televisi. Tayangan “Dunia Lain, dan Indigo”, adalah
Selanjutnya “Snow White and The acara televisi yang bernuansa mistik horor. “Dunia
Huntsman”, adalah film yang baru saja diluncurkan Lain” masih mengedepankan uji nyali para pesertanya
bulan Juli 2012 di Indonesia. Film ini diperankan dengan menggunakan alat pendeteksi keberadaan
oleh Kristen Stewart. Film ini mengambil back makhluk-makhluk gaib selama lebih kurang dua hari.
ground cerita yang sama dengan dongeng putri salju Acara ini memunculkan sosok-sosok gaib. Selanjutnya
atau snow white. Film ini tetap melibatkan unsur- acara “Indigo” pun mempertontonkan perihal dunia
unsur mistis seperti sihir, kekuatan hitam yang jahat, lain. Kenyataannya memang tidak logis, tetapi tetap
kematian tidak wajar, kutukan dan sebagainya. Film diyakini oleh penontonnya.
“The Pollar Express” adalah film animasi barat yang Selanjutnya tayangan film “Tusuk
dikemas dengan sangat menarik untuk memperingati Jelangkung”. Film ini sukses merambah gedung-
hari natal. Film ini berkisah tentang perjalanan gedung bioskop beberapa tahun lalu. Berlatar belakang
seorang anak beserta teman-temannya dengan permainan magis yang ada di masyarakat, permainan
menggunakan kereta api di malam natal yang bersalju. ini mengundang arwah untuk menjawab pertanyaan-
Namun anehnya kereta api tersebut tidak terlihat pertanyaan yang masih menjadi rahasia alam. Film
oleh orang lain dan seperti berada di dalam mimpi. yang dibintangi Marcella Zalianty, Dina Olivia,
Kereta ini menuju markas besar santa claus. Perjalanan Samuel Rizal dan Iqbal Rizanta semakin sempurna
anak-anak itu di malam natal seperti penuh dengan saat didukung oleh ilustrasi musik yang membuat
keajaiban sihir seperti kisah dalam dongeng. bulu kuduk berdiri.
Film “The Lord of The Ring”, adalah film Pada kategori ini tayangan film “Palasik,
yang berbiaya mahal dan meraih banyak penghargaan Saw, Friday 13, The Ring, Coming Soon”, yang
ini diterbitkan tahun 2001, 2002, 2003 yang diadopsi menayangkan nuansa horor yang sangat menakutkan.
dari novel epic. Film ini berkisah tentang kehidupan Film ini ditayangkan di bioskop dan televisi.
para hobit, peri, dan penyihir yang melawan kekuatan Selanjutnya Film “The Hounted Mansion” bergendre
jahat yang bisa menghancurkan dunia. Selanjutnya horor humor yang dibintangi oleh Eddie Murphy.
“The Secret of Moonacre”, adalah film tentang Film ini mengisahkan kehidupan para hantu di dalam
petualangan seorang anak yatim piatu di tengah sebuah rumah yang terkurung selama ratusan tahun di
kehidupan. Namun pada akhirnya ia bertemu dengan sana karena rumah itu memiliki kutukan yang tidak
peri dan berbagai makhluk aneh yang bukan sebangsa bisa membebaskan arwah yang akan pergi ke tempat
manusia. Ternyata si anak ini adalah pemilik buku seharusnya.
“putri bulan” yang akan menyelamatkan kerajaan Kenyataan yang terjadi sekarang bahwa
bulan. tayangan-tayangan mistik semi sains, mistik fiksi,
dan mistik horor sangat merajalela di perindustrian
4. Tayangan Mistik-Horor pertelevisian Indonesia. Para akademisi dan praktisi
Tayangan mistik horor adalah film mistik banyak meramalkan bahwa media massa akan
yang lebih banyak mengekploitasi dunia lain, seperti mengalami perubahan secara dramatis baik sifat,
hubungannya dengan jin, setan, santet, kekuatan- peran, maupun jenisnya. Terutama peran media
kekuatan supranatural seseorang, kematian tidak massa, di waktu yang akan datang, media massa
wajar, balas dendam, penyiksaan dan sebagainya lebih banyak mengambil peran sebagai institusi
(Bungin, 2006:329). Adapun kata horor berasal produktif daripada sebagai institusi edukasi. Hal
dari bahasa Inggris “horror”, yaitu sesuatu yang ini disebabkan karena perubahan sosial yang begitu
menimbulkan kengerian, dan perasaan amat takut cepat dan tuntutan-tuntutan pemilik modal yang
(Hornby, 1977:178). begitu kuat sehingga siapapun yang telah memilih

266
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

bekerja di media masa akan memiliki visi yang sama, Ichtisar Baru Van Hoeve. Jakarta.
yaitu “menyelamatkan diri” dengan menyelamatkan Hamad, Ibnu. 2006. Riset Aksi: Riset Aksi
medianya dari kebangkrutan atau dari larinya pemilik Mencetak Agen Perubahan. Artikel. Jurnal
modal (Bungin, 2006:325). Thesis. Volume V/No.2. Mei-Agustus 2006.
Maka dari itu, salah satu program penyelamatan Penerbit, Departemen Ilmu Komunikasi
diri itu adalah membuat terobosan-terobosan dalam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
dunia pertelevisian. Tayangan berbau mistik misalnya Universitas Indonesia.
dianggap mampu mendongkrak popularitas program, Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi AntarPribadi.
televisi yang menaunginya, para artisnya dan dianggap Penerbit PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.
familiar dengan masyarakat Indonesia yang gandrung Moleong, Lexy, 2006. Metodologi Penelitian
akan hal-hal yang berbau mistis. Kualitatif. Penerbit Rosda. Bandung.
Mulyana, Deddy. 2004. Komunikasi Efektif, Suatu
5. Kesimpulan Pendekatan Lintas Budaya. Penerbit Remaja
Tayangan-tayangan mistik di televisi pada Rosda Karya, Bandung.
dasarnya bersumber pada mitologi atau cerita rakyat Palapah, M.O., dan Atang Syamsudin. 1983. Studi
atau fenomena yang terjadi di masyarakat kemudian Ilmu Komunikasi. Penerbit FIKOM Unpad.
di adopsi oleh produser atau tim kreatif bidang Bandung.
pertelevisian untuk menjadikan tayangan yang Rakhmat (2004:58) Rakhmat, Jalaluddin. 2004.
memiliki nilai jual dan dianggap layak dipertontonkan Psikologi Komunikasi. Penerbit PT. Remaja
kepada khalayak. Penulis pada dasarnya ingin Rosdakarya. Bandung.
mengetahui sejauh mana televisi membuat program Siahaan, S.M. 1991. Komunikasi Pemahaman dan
tayangan-tayangan bernuansa mistik, baik semi sains, Penerapannya. Penerbit PT. BPK Gunung
fiksi, maupun horor. Mulia. Jakarta.
Untuk pemirsa atau penggemar tontonan Sudjana, H. D. 1992. Pengantar Manajemen Pendidikan
mistik agar memperhatikan bahwa setiap tayangan Luar Sekolah. Penerbit Nusantara Press. Bandung.
di media massa dapat memberikan efek keburukan
bagi masyarakat. Begitu pula tayangan mistik dan Sutaryat, Trisnamansyah. 1984. Pengaruh Motivasi
tahayul dapat memberi efek buruk bagi penontonnya. Berafiliasi Keterbukaan Berkomunikasi Persepsi
Efek buruk bisa berdampak pada kerusakan kognitif, dan Status Ekonomi Terhadap Perilaku Modern
terutama anak-anak. Bahaya terbesar dari tayangan Petani. Penerbit FPS IKIP. Bandung.
mistik dan tahayul adalah pada kerusakan sikap dan Syam (2002:1) Syam, Nina Winangsih. 2002.
perilaku. Kerusakan sikap menyangkut pembenaran Rekonstruksi Ilmu Komunikasi Perspektif
terhadap kondisi-kondisi hidup yang irasional, Pohon Komunikasi dan Pergeseran Paradigma
toleransi terhadap keburukan, dengki, iri hati, dan Komunikasi Pembangunan dalam Era
permisif terhadap sikap mental, serta penyakit hati. Globalisasi. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru
Sikap-sikap hidup seperti ini dipandang sikap-sikap Besar dalam Ilmu Komunikasi FIKOM Unpad.
yang buruk di masyarakat. Yusanto, Yoki. 2005. Infotainment sebagai Identitas
Pekerja media massa, khususnya media Baru Televisi Indonesia. Medium Jurnal Ilmu
televisi adalah anggota masyarakat juga, dihimbau Komunikasi FISIP Untirta Volume I Nomor 1
agar memiliki hati nurani, kata hati, yang dapat Desember ISSN 1907-1248. Halaman 66.
membedakan baik buruknya suatu tayangan, penting
atau tidaknya suatu tayangan. Karena bisa jadi
tayangan tersebut diminati juga oleh keluarga para
pekerja media tersebut dan keluarga kita tentunya.
Jika sudah seperti itu, maka akan meracuni diri dan
keluarga mereka sendiri.

Daftar Pustaka

Bungin, Burhan. 2007. Sosiologi Komunikasi.


Penerbit Prenada Media Group. Jakarta.
Effendy, Onong Uchjana. 1992. Ilmu Komunikasi
Teori dan Praktek. Penerbit PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
-------------------------------. 1993. Ilmu, Teori dan
Filsafat Komunikasi. Penerbit PT. Citra Aditya
Bakti. Bandung.
Ensiklopedi Indonesia, 1982. Penerbitan Buku

267
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

268
Bagian VI :

Komunikasi dan
Pemberdayaan Masyarakat
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Peran Komunikasi dalam Penyuluhan Pertanian


Asih Mulyaningsih1*)

Abstrak

Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi
dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam, sedangkan
Penyuluhan adalah pendidikan non-formal yang ditujukan bagi petani dan keluarganya agar mereka tahu, mau
dan mampu berswakarsa secara sendiri maupun secara bersama untuk memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapinya sehingga tercapai kenaikan pendapatan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarganya dan
kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Penyuluhan pertanian didalam praktek terutama dimaksudkan sebagai
kegiatan untuk menyampaikan informasi mengenai ilmu dan teknologi baru yang dihasilkan oleh lembaga penelitian,
perguruan tinggi dan sumber lainnya, maupun informasi mengenai peraturan-peraturan atau kebijaksanaan
pemerintah yang perlu diketahui dan ditaati atau dilaksanakan oleh petani dan kelompok-kelompok masyarakat
lainnya yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian yang telah ditetapkan.
Penyampaian informasi berarti, agar informasi yang masih tersimpan, dapat diketahui dan dimanfaatkan oleh semua
lapisan masyarakat secara bersama-sama, baik oleh sumber informasinya sendiri maupun oleh semua pihak yang
memerlukan dan atau menjadi sasaran informasi tersebut. Proses komunikasi dalam kaitannya dengan penyuluhan
pertanian, mengharapkan bahwa komunikasi yang terjadi tidak semata-mata berpindahnya pesan dari komunikator
(penyuluh) ke sasaran atau komunikan (petani), tetapi bagaimana pesan tersebut dapat diterima, dimengerti oleh
sasaran sehingga timbul suatu kesadaran yang berlanjut ke minat, keinginan untuk menimbang-nimbang dan
mencoba hingga menerapkan pesan yang disampaikan oleh komunikator tersebut dengan kesadarannya sendiri.
Dengan demikian, kegiatan penyuluhan pertanian akhirnya benar-benar merupakan suatu proses “penggunaan
bersama” atas informasi mengenai berbagai masalah penting bagi semua pihak.

Kata kunci : Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian


1. Pendahuluan kesejahteraan masyarakat umum yang lebih baik pula.
Komunikasi mempunyai arti penting dalam kegiatan
Komunikasi adalah suatu ketrampilan penting program penyuluhan. Melalui komunikasilah,
yang dibutuhkan dalam manajemen.  Kegiatan informasi-informasi penting yang berkaitan dengan
komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas program penyuluhan disampaikan kepada sasaran.
pertukaran ide atau gagasan.   Secara sederhana, Ilmu penyuluhan tidak terlepas dari ilmu
kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan komunikasi, karena proses komunikasi menjadi
penyampaian dan penerimaan pesan/ ide dari bagian dari kegiatan penyuluhan yang digunakan
satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk dalam memberikan informasi penting dari penggerak
mencapai kesamaan pandangan atas ide yang program penyuluhan kepada masyarakat sasaran.
dipertukarkan tersebut. Dalam konteks komunikasi Komunikasi akan terjadi dengan lancar apabila
dalam penyuluhan pertanian menitik beratkan pada komunikator memahami aspek-aspek yang terkait
pertukaran pesan yang tidak hanya menyebarkan dengan komunikasi antara lain menyangkut bahasa
informasi saja tetapi menerapkan informasi yang digunakan dalam penyampaian pesan. Jika
yang diterima. Dimana peran sektor pertanian bahasa yang dipakai tidak dipahami oleh komunikan
dalam perekonomian daerah khususnya Propinsi maka tidak akan terjadi komunikasi.
Banten, tidak terlepas dari peran pemerintah daerah Mengacu pada pemahaman diatas, komunikasi
dalam memajukan sektor pertanian. Kontribusi dan penyuluhan mempunyai keterkaitan yang sangat
penting penyuluhan pertanian untuk meningkatkan erat, keduanya sulit dipisahkan. Banyak kesamaan
pembangunan pertanian dan peningkatan produksi baik definisi maupun tujuan dari keduanya. Namun
pangan telah menyebabkan cepatnya perkembangan demikian, jika lebih lanjut dapat dibedakan pengertian
minat orang dalam penyuluhan selama beberapa atau definisi antara komunikasi dan penyuluhan.
dekade terakhir (van den Ban dan Hawkins, 1999). Dalam implementasinya komunikasi mempunyai
Tujuan utama dari penyuluhan pertanian adalah perbedaan, penyuluhan merupakan sistem pendidikan
untuk merubah perilaku petani sedemikian rupa non-formal yang bertujuan untuk merubah perilaku
sehingga terjadi perbaikan usahatani demi kenaikan klien (sasaran) yang meliputi perubahan sikap,
produksi dan kenaikan pendapatan usahataninya kemauan, dan semangat masyarakat sebagai kelompok
menuju tercapainya kesejahteraan keluarga dan sasaran sehingga mereka tahu, mau, dan memiliki
1 *) Dosen di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.

271
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

motivasi yang tinggi untuk melaksanakan tugas-tugas lebih baik. (2) Better bussines, berusahatani yang
kehidupan mereka. lebih menguntungkan. (3) Better living, hidup lebih
Komunikasi dikatakan efektif bila orang sejahtera.
berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Sehubungan dengan adanya berbagai tujuan yang
Komunikasi dinilai efektif bila ransangan yang ingin dicapai didalam kegiatan penyuluhan pertanian
disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim tersebut, perlu dibarengi adanya berbagai dorongan
atau sumber, berkaitan erat dengan ransangan yang dan terciptanya suasana atau suatu “iklim” yang
ditangkap atau dipahami oleh penerima. Oleh karena memungkinkan petani untuk dapat melaksanakan
itu para penyuluh perlu memahami dan menghayati segala sesuatu yang telah disuluhkan oleh penyuluhnya.
dengan baik proses komunikasi agar pelaksanaan Pendidikan dan dorongan yang merupakan dua hal
kegiatan penyuluhan dapat berhasil dengan baik. yang tak dapat dipisahkan dalam setiap kegiatan
Dalam pembangunan pertanian di Propinsi penyuluhan. Dengan demikian dapat disimpulkan
Banten tidak terlepas dari peran penyuluh dalam bahwa penyuluhan pertanian mempunyai tujuan
menyebarkan inovasi kepada petani. Penyuluh edukatif, baik yang sifatnya edukatif sosiologis (seperti
yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan perubahan sikap bertambahnya pengetahuan) maupun
baik pada masyarakat petani sangat mempengaruhi edukatif ekonomis (berupa kenaikan pendapatan dan
keberhasilan penyebaran inovasi pertanian yang keuntungan dari usahataninya).
diharapkan dapat diterima dan diadopsi oleh petani. Sebagai salah satu proses komunikasi, dalam
Timmer dalam Mardikanto (1993) mengemukakan praktek, penyuluhan pertanian harus selalu
pentingnya kegiatan penyuluhan pertanian didalam melaksanakan ketiga tujuan komunikasi tersebut
proses pembangunan pertanian, baik sebagai jembatan sekaligus. Hanya saja, tergantung pada jenis perilaku
antara dunia ilmu dan pemerintah sebagai penentu yang akan dipengaruhinya, salah satu dari ketiga
kebijakan, dan juga jembatan antara dunia penelitian tujuan tersebut diberi tekanan utama, berturut-turut
dan praktek usahatani yang dilaksanakan oleh petani. sampai yang terendah tingkatannya.
Penyuluhan pertanian telah memberikan sumbangan Pelaksanaan penyuluhan pertanian perlu selalu
yang sangat signifikan pada pencapaian dari berbagai memperhatikan :
program pembangunan pertanian kususnya di Propinsi 1. Selalu melaksanakan tujuan intertaiment
Banten. Salah satu program kegiatan penyuluhan (menghibur) sebagai penopang atau penunjang
yang dikelola oleh petani yang ada di Propinsi Banten keberhasilan kegiatan untuk mencapai tujuan-
adalah FMA (Farmers Managed Extension Activities). tujuan yang lain. Apabila ditinggalkan, sasaran
Program pemberdayaan petani melalui penyuluhan akan tidak tertarik, cepat jemu.
Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) merupakan Sebaliknya bila proporsinya terlalu berlebihan,
program yang memfasilitasi kegiatan penyuluhan dapat merusak suasana sehingga kegiatan
pertanian yang dikelola oleh petani atau FMA. Melalui penyuluhannya menjadi tidak efektif dalam
kegiatan ini petani difasilitasi untuk merencanakan artiankurang atau tidak tercapainya tujuan utama.
dan mengelola sendiri kebutuhan belajarnya, sehingga 2. Dengan mengingat bahwa kegiatan penyuluhan
proses pembelajarannya berlangsung lebih efektif dan pertanian bukanlah sekedar “penerangan”,
sesuai dengan kebutuhan petani. maka tujuan informatif dan tujuan persuasif
yang dikehendaki dengan didukung/ditunjang
2. Pembahasan oleh tujuan intertaiment harus dilaksanakan
2.1. Peran Komunikasi dalam Penyuluhan secara efektif mungkin sehingga secepatnya
Tujuan Komunikasi dibedakan dalam tiga (3) hal obyek (sasaran) penyuluhan dapat memberikan
yaitu : (1) Informatif, untuk memberikan informasi tanggapan (respon) yang positif untuk tumbuh
dengan pendekatan lewat pikiran. (2) Persuasif, minat, menilai, mencoba, dan kemudian
untuk menggugah perasaan dengan pendekatan lewat menerapkan atau mengikuti segala sesuatu
perasaan (emosi) bukan pikiran. (3) Intertaiment, yang disuluhkan. Fungsi penyuluhan adalah
untuk mengisi waktu senggang atau memberi menjembatani kesenjangan antara praktik
penghiburan saja. Sedangkan Tujuan penyuluhan yang biasa dijalankan oleh para petani dengan
dibagi atas dua bagian yaitu: Tujuan jangka pendek; pengetahuan dan teknologi yang selalu
(1) Perubahan tingkat pengetahuan petani yang lebih berkembang menjadi kebutuhan para petani.
luas dan mendalam terutama mengenai ilmu-ilmu Dimana sebagai mahluk sosial manusia senantiasa
teknis pertanian dan ilmu pengelolaan usahatani. ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia
(2) Perubahan dalam kecakapan atau keterampilan ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan
teknis yang lebih baik dan kecakapan/keterampilan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya.
mengelola usahatani yang lebih efisien. (3) Perubahan Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu
mengenai sikapnya yang lebih progresif serta motivasi berkomunikasi. Selain itu dengan komunikasi
tindakan lebih rasional. Adapun Tujuan jangka yang baik, hubungan antar manusia dapat
panjang adalah : (1) Better farming, atau berusahatani dipelihara kelangsungannya.

272
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Demikian juga terhadap petani, mereka memiliki luas dan kontinyu, tetapi selalu dalam bimbingan
keinginan untuk mengetahui lingkungannya, penyuluh pertanian.
termasuk lingkungan usahataninya. Pengetahuan Berbicara komunikasi dalam penyuluhan
dan teknologi yang selalu berkembang pertanian tidak terlepas dari media yang digunakan
merupakan kebutuhan petani. Dengan dalam penyuluhan pertanian. Media penyuluhan
demikian, penyuluhan dengan para penyuluhnya merupakan alat komunikasi untuk memindahkan
merupakan penghubung yang bersifat dua arah fakta, gagasan, pendapat dari penyuluh kepada petani
(two way traffic) antara : sehingga terjadi perpindahan sesuatu dari pikiran
1. Pengetahuan yang dibutuhkan petani dan penyuluh kepada petani. Tujuannya adalah untuk
pengalaman yang biasa dilakukan oleh petani meningkatkan, memperjelas pemahaman petani
2. Pengalaman baru yang terjadi pada pihak para dalam menerima informasi.
ahli dan kondisi yang nyata dialami petani Agar media dapat efektif menyalurkan
Dalam proses komunikasi terdapat lima tahap pesan kepada penerima maka media harus didesain
usaha untuk mepengaruhi sasaran yaitu : menarik sedemikian rupa dengan memperhatikan karakteristik
perhatian, menggugah hati, membangkitkan sasaran dan kondisi belajar. Media yang didesain
keinginan meyakinkan, dan menggerakkan usaha. dengan baik akan merangsang terjadinya komunikasi
Sedangkan dalam proses adopsi juga terdapat lima antara penerima dengan media atau secara tidak
tahapan penerimaan sebagai suatu proses mental langsung antara penerima dengan sumbernya.
sebagai hasil dari komunikasi yaitu : tahap kesadaran Beberapa media yang digunakan dalam proses
atau penghayatan (awareness), tahap minat (interest), komunikasi saat ini adalah OHP, film bingkai, film,
tahap penilaian (evaluation), tahap percobaan (trial), dan audio. Media-media ini memerlukan peralatan
dan tahap penerimaan (adoption), untuk menyajikannya tetapi bukan peralatannya yang
Pada Proses komunikasi Komunikator harus penting melainkan pesan yang dibawakannya.
dapat menarik perhatian sasaran, yaitu menimbulkan Seiring dengan perkembangan jaman maka
perhatian atau kesadaran pada pihak sasaran tentang media tidak hanya berfungsi sebagai alat peraga
adanya sesuatu hal yang baru. Cara komunikasi melainkan juga sebagai pembawa informasi atau pesan.
dalam tahap ini lebih bersifat propaganda, seperti Sebagai bagian dari proses pembelajaran maka media
yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam mempunyai nilai-nilai praktis berupa kemampuan
sales promotion barangnya. Biasanya dipakai poster, untuk:
gambar, iklan kain bentangan, pawai, pameran dan lain- 1. Membuat konsep yang abstrak menjadi konkret.
lain. Selain itu komunikator dalam hal ini penyuluh 2. Mampu menampilkan obyek-obyek berbahaya,
harus dapat menggugah hati, yaitu menimbulkan obyek yang besar, obyek yang renik, dan obyek
perasaan terbuka pada sasaran untuk sesuatu yang yang bergerak dengan cepat.
baru disadarinya. Ada kemauan dari sasaran untuk 3. Mampu menyamakan pengamatan dan persepsi
mengetahui lebih banyak lagi. Dalam tahap ini cara- bagi pengalaman belajar siswa.
cara yang dipergunakan adalah : kunjungan rumah, 4. Mampu membangkitkan motivasi belajar.
darmawisata, demonstrasi (cara dan hasil), pameran 5. Menyajikan informasi secara konsisten dan dapat
dan lain-lain. Selain itu komunikator juga harus dapat diulang serta mudah disimpan.
membangkitkan keinginan, yaitu menumbuhkan 6. Menyajikan pesan secara serempak dengan
keinginan untuk memperoleh atau mengerjakan cara menghilangkan rintangan waktu dan ruang.
baru yang dianjurkan. Usaha para penyuluh pertanian Rudy Bretz (1971) mengidentifikasi ciri utama
adalah kunjungan rumah yang lebih sering dan lebih media menjadi 3 unsur pokok yaitu suara, visual, dan
mendalam anjuran-anjurannya, selebaran, pameran, gerak. Sedangkan bentuk media dibedakan menjadi
demontrasi, latihan dan lain-lain. Dalam proses gambar visual, garis (line graphic), dan simbol verbal
komunikasi meyakinkan lawan bicara (sasaran) sangat yang merupakan satu kesinambungan dari bentuk
diperlukan sekali, karena dengan meyakinkan orang yang dapat ditangkap indera penglihatan. Bretz
lain berarti menghilangkan perasaan ragu-ragu pada juga membedakan media rekaman dengan media
sasaran, sehingga terjadi keyakinan akan kebaikan telekomunikasi (transmisi). Dengan demikian maka
dan kemanfaatan hal yang baru itu. Caranya dengan terdapat 7 klasifikasi media, yaitu:
percobaan atau demonstrasi di tanah sasaran. Dengan 1. media audio visual gerak, merupakan media
demikian ia dapat melaksanakan hal-hal yang baru paling lengkap yang menggunakan kemampuan
itu secara sendiri. Darmawisata keorang-orang atau audio visual dan gerak.
tempat-tempat yang sudah melaksanakan hal yang 2. media audio visual diam, merupakan media
baru itu dan mendapat hasil yang baik. Ini akan paling lengkap kedua karena memiliki semuanya
menolong dalam usaha menimbulkan keyakinan. kecuali gerak.
Diharapkan proses komunikasi dapat menggerakkan 3. media audio semi gerak, memiliki kemampuan
usaha sehingga, anjuran yang telah diberikan kepada menampilkan suara disertai gerakan titik secara
sasaran dapat dilaksanakan atau dipraktekkan secara linier.

273
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

4. media visual gerak, memiliki kemampuan untuk mencoba-coba dalam luasan dan jumlah yang
menampilkan gambar dan gerak tanpa suara. sedikit atau kecil saja. Sering juga terjadi bahwa
5. media visual diam, menampilkan gamabar tanpa usaha mencoba ini tidak dilakukan sendiri, tetapi
suara dan gerak sasaran itu mengikuti. Pada tahap percobaan
6. media audio, menampilkan suara tanpa gambar penyuluh akan memberikan data teknis yang tepat
7. media cetak, menampilkan pesan dalam bentuk dan meyakinkan sasaran.
lambang. 5. Pada tahap penerimaan (adoption), sasaran sudah
Strategi komunikasi merupakan salah satu hal yakin akan kebenaran atau keunggulan hal yang
yang penting selain media komunikasi yang sangat baru itu. Maka ia mengetrapkan anjuran secara
dibutuhkan dalam memberikan penyuluhan. Strategi lebih luas dan kontinyu. Juga ia akan menganjurkan
komunikasi adalah suatu strategi yang digunakan kepada tetangga dan teman-temannya. Pada
untuk mengerahkan, memobilisasi, memanfaatkan, tahap penerimaan maka penyuluh akan terus
memilih, dan mengkombinasikan sumber daya mendampingi atau membimbing sasaran yang
komunikasi. Komunikasi merupakan faktor yang sudah melaksanakan.
sangat menentukan bagaimana suatu inovasi dapat
diterapkan oleh masyarakat. 3. Simpulan
Fungsi dan peran seorang penyuluh menurut 1. Dari uraian tentang komunikasi tersebut
Rogers dan Shoemaker (1971) adalah sebagai mata dan tujuan penyuluhan, maka komunikasi
rantai komunikasi antar dua atau lebih lembaga sosial, jelas merupakan hal yang sangat penting bagi
yaitu menghubungkan antara suatu sistem sosial suksesnya penyuluhan
yang mempelopori perubahan atau sumber informasi 2. Penyuluh pertanian harus benar-benar
dengan sistem sosial masyarakat yang dibinanya menguasai teknik berkomunikasi, sebab
dengan dikuasainya, maka penyuluh dapat
2.2. Proses adopsi penyuluhan pertanian mencapai sasaran atau tujuannya dengan
Dalam proses adopsi atau penerimaan ini kita lancar dan memberikan hasil yang memuaskan
dapat melihat adanya lima (5) tahap yaitu: 3. Ilmu komunikasi sangat diperlukan guna
1. Pada tahap kesadaran atau penghayatan (awareness) menunjang keberhasilan penyuluhan.
sasaran sudah maklum atau menghayati sesuatu
hal yang baru atau yang aneh tidak biasa. Hal Daftar Pustaka
ini diketahuinya karena hasil komunikasi dengan
penyuluh. Pada tahap kesadaran yang dilakukan Anwar Arifin, 2006. Ilmu Komunikasi Sebuah
adalah usaha untuk menimbulkan perhatian atau Pengantar Ringkas, 2006. Raja Grafindo
kesadaran. Caranya lebih banyak dilapangan Persada. 2006.
komunikasi massal, seperti siaran radio, surat Dani Vardiansyah, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi,
kabar, majalah, film, televisi, poster dan lain-lain. Gahalia Indonesia. 2004
2. Pada tahap minat (interest) sasaran mulai ingin Lucie Setiana. 2005. Teknik Penyuluhan Dan
mengetahui lebih banyak perihal hal baru atau Pemberdayaan Masyarakat. Ghalia Indonesia.
aneh itu. Ia menginginkan keterangan-keterangan Ciawi. Bogor.
yang lebih terperinci lagi. Ia mulai bertanya-tanya. Mastoni Sani, 1994. Dasar-dasar Komunikasi
Usaha yang dilakukan adalah yang banyak terletak Penyuluhan, Universitas Terbuka.1994
pada hubungan perorangan, baik lisan maupun Pang S Asngari. 2007. Bahan Materi Kuliah Landasan
tertulis. Orang-orang yang sudah sadar dan Penyuluhan Pembangunan. SPs IPB. Bogor.
memperlihatkan adanya sedikit minat terhadap Slamet, Margono, 2003. Membentuk Pola Perilaku
perobahan, supaya diberi lebih banyak penjelasan Manusia Pembangunan. IPB Press, Bogor.
agar minatnya dapat tumbuh dan berkembang. T.M & S.S. 1982. Pengantar Penyuluhan Pertanian.
3. Pada tahap penilaian (evaluation), sasaran mulai Hapsara, Surakarta
berfikir-fikir dan menilai keterangan perihal yang Van den Ban A.W., and Hawkins H.S., (1999).
baru itu. Juga ia menghubungkan hal yang baru Penyuluhan Pertanian. Kanisius, Yogyakarta.
itu dengan keadaan ia sendiri (kesanggupan, Zulkarein Nasution, 1990, Prinsip-prinsip Komunikasi
resiko, modal dan seterusnya). Petimbangan untuk Penyuluhan. UI, 1990
teknis, ekonomis dan sosiologis difikirkan secara
mendalam. Pada tahap penilaian usaha para
penyuluh adalah memberikan bahan-bahan
pertimbangan kepada sasaran. Dapat berbentuk
kunjungan rumah yang lebih sering, pameran,
darmawisata, demonstrasi, latihan, surat-surat
selebaran dan seterusnya.
4. Pada tahap percobaan (trial), sasaran sudah mulai

274
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Komunikasi Kelompok dan Pengembangan Potensi


Masyarakat Peternak Sapi Perah di Lembang Jawa Barat

Damayanti Wardyaningrum 1)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelompok apa saja yang terdapat di lingkungan masyarakat peternak
susu di Lembang Jawa Barat. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi
kelompok yang dilakukan oleh anggota kelompok, hal-hal apa saja yang dikomunikasikan dalam tiap tiap kelompok
serta potensi apa yang terdapat dalam komunikasi kelompok untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat
peternak. Beberapa temuan yang diperoleh dari penelitian sebelumnya tentang komunikasi pada keluarga peternak
adalah ditemukan pola komunikasi keluarga peternak yang cenderung tidak seimbang meskipun anggota keluarga
memiliki banyak potensi komunikasi. Selain itu ditemukan keterlibatan anggota keluarga dalam kelompok sosial
atau kelompok kerja selain sebagai anggota kelompok kekerabatan. Sehingga penulis menyimpulkan perlu adanya
penelitian lebih lanjut tentang peran komunikasi kelompok yang terdapat diluar lingkungan keluarga peternak yang
dapat memberikan manfaat atau berpotensi meningkatkan pengembangan masyarakat peternak.
Penelitian ini menggunakan konsep komunikasi kelompok dengan metode penelitian kualitatif deskriptif.
Pengumpulan data menggunakan metode wawancara kepada informan ketua kelompok, anggota kelompok dan
pemuka masyarakat.
Adapun kelompok yang terdapat dilingkungan masyarakat peternak sapi perah adalah keluarga, kelompok
kekerabatan, kelompok peternak anggota koperasi, kelompok ibu anggota Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
(PKK), kelompok masyarakat pengelola air dan kelompok pengelola pendidikan anak usia dini. Hasil penelitian ini
akan menguraikan pemetaan kelompok kelompok apa saja yang terdapat pada masyarakat peternak, bagaimana
komunikasi kelompok dan pemenuhan kebutuhan anggotanya termasuk didalamnya membahas mengenai yang
menjadi topik pembicaraan dan aspek-aspek apa saja yang menentukan komunikasi kelompok, serta potensi apa saja
yang terdapat dalam kelompok untuk meningkatkan pengembangan masyarakat peternak.

Kata kunci : komunikasi kelompok, potensi masyarakat

Pendahuluan pemberdayaan kelompok maupaun masyarakat


Setiap individu sejak lahir hidup dalam dilingkungan kelompk tersebut.
kelompok. Kelompok terkecil dan yang pertamakali Penelitian ini dilakukan di wilayah Lembang
individu berada adalah keluarga. Selanjutnya Jawa Barat. Di wilayah ini terdapat 16 desa yang
seiring dengan perkembangan hidupnya individu masyarakatnya sebagian besar bekerja sebagai
membutuhkan kelompok lain selain keluarga untuk peternak sapi perah. Sebagai salah satu penghasil
menunjang kehidupannya. Menjadi bagian dari satu susu sapi terbesar di Indonesia, wilayah ini juga
atau lebih dari satu kelompok juga merupakan cara memiliki potensi sebagai daerah pariwisata di Jawa
individu mempertahankan kehidupannya. Dari Barat. Dengan lokasinya yang dekat dengan ibukota
kelompok individu dapat memenuhi kebutuhannya propinsi (Bandung), maka masyarakat di Lembang
seperti kebutuhan emosional, kebutuhan ekonomi, memiliki begitu banyak potensi untuk berkembang.
melanjutkan keturunan dan mencapai tujuan-tujuan Selain potensi alam potensi masyarakat yang ada di
hidup individu. Demikian besarnya peran kelompok wilayah iniadanya kelompok-kelompok baik yang
dalam kehidupan individu atau seseorang maka sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu maupun
kiranya perlu dilakukan suatu penelitian mengenai kelompok masyarakat yang baru. Penulis melihat
kelompok yang ada di suatu masyarakat dengan bahwa kelompok-kelompok masyarakat ini memiliki
melihat dari elemen komunikasi. Selanjutnya dapat kontribusi yang cukup besar terhadap kelangsungan
diketahui hal-hal apa saja dari elemen komunikasi hidup masyarakat. Di wilayah ini terdapat Koperasi
yang membuat kelompok tersebut sehingga suatu Peternak Susu di Bandung Utara (KPSBU) sebagai
kelompok dapat bertahan atau punah, kelompok organisasi yang diawali lebih dari 40 tahun yang lalu
dapat berkembang dinamis atau kelompok menjadi dari suatu kelompok yang beranggotakan beberapa
statis, serta potensi apa yang terdapat dalam kelompok orang peternak. KPSBU sampai saat ini menaungi
yang mungkin belum digali untuk mengembangkan 6000 peternak sapi perah dan tetap menggunakan basis
1 ∗) Dosen pada Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Al Azhar Indonesia

275
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kelompok-kelompok dalam membina anggotanya. diperhatikan adalah adanya perbedaan peran dari
Bahkan KPSBU saat ini adalah salah satu dari lima setiap individu dalam organisasi. Perbedaan peran ini
koperasi yang ditunjuk oleh Kementrian Koperasi menimbulkan kompleksitas dalam organisasi yang
dan UKM yang dudukung agar masuk peringkat disatu sisi dapat memaksimalkan potensi kelompok
ICA dalam G300 Cooperatives (Pikiran Rakyat, namun disisi lain juga dapat menimbulkan konflik.
23 Juli 2012). Selain itu terdapat kelompok lain di Uraian diatas menunjukkan bahwa unsur
lingkungan masyarakat peternak yang menjadi objek dari komunikasi kelompok adalah individu yang
penelitian yaitu keluarga, kelompok kekerabatan, setiap individu memiliki begitu banyak bagian.
kelompok PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga), Dari individu maka hubungan antara satu individu
Kelompok Pengelola Air, dan kelompok PAUD dengan individu yang lainnya dapat merupakan
(pendidikan Anak Usia Dini). kajian tersendiri dengan segala kompleksitas
didalamnya. Dalam konteks yang lebih besar maka
Permasalahan Penelitian individu-individu yang terdapat dalam kelompok
Kelompok bagi individu merupakan bagian memberikan kontribusi bagi kelompoknya baik
dari kehidupan yang memiliki peran baik dalam dalam hal pemuasan kebutuhan anggota kelompok,
lingkungan terkecil maupun sampai ditingkat perkembangan kelompok, ketahanan kelompok,
masyarakat. Kelompok sebagai wadah untuk hingga konflik. Sehingga penting untuk ditekankan
menyampaikan ide, memperoleh informasi, bertukar mengetahui karakter individu dalam kelompok guna
pesan hingga wadah tempat individu memberdayakan memberikan gambaran tentang sebuah kelompok
diri bersama anggota kelompk lainnya. Dari uraian termasuk interaksi dan komunikasi individu dalam
diatas, maka penulis merumuskan permasalahan kelompok.
penelitian sebagai berikut : Dalam uraiannya Littlejohn dan Foss (2009)
1) Kelompok apa saja yang terdapat dilingkungan berpendapat bahwa teori teori tentang komunikasi
masyarakat peternak ? kelompok bertujuan untuk mengembangkan
2) Bagaimana komunikasi kelompok dilingkungan pengetahuan praktis tentang perilaku kelompok
masyarakat peternak? yang dapat memandu fasilitator kelompok maupun
3) Potensi apa saja yang terdapat pada kelompok anggota kelompok. Sehingga teori tersebut digunakan
dilingkungan masyarakat peternak? untuk mempelajari jenis kelompok umum maupun
kelompok yang dibuat dengan dengan tujuan tertentu.
Tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : Yaitu kelompok yang dibentuk untuk pengambilan
1) Untuk mengetahui kelompok apa saja yang keputusan dan kelompok yang berorientasi pada
terdapat dilingkungan masyarakat peternak di tugas.
wilayah Lembang? Pada kelompok untuk pengambilan keputusan
2) Untuk mengetahui bagaimana komunikasi terdapat lima tahapan yang biasanya dilalui hingga
kelompok dilingkungan masyarakat peternak? kelompok mencapai tahap pengambilan keputusan
3) Untuk mengetahui potensi apa saja yang terdapat yaitu 1) analisa masalah 2) Menentukan kriteria
pada kelompok dilingkungan masyarakat yang digunakan untuk evaluasi 3) Mengembangkan
peternak? alternatif solusi 4) Melakukan evaluasi terhadap
konsekuensi positif dan 5)Melakukan evaluasi
Landasan Teori terhadap konsekuensi negatif yang mungkin akan
Kelompok adalah kumpulan dari individu- terjadi. (Miller : 2005).
individu, sehingga embahasan mengenai kelompok Pada tahap pertama kelompok berusaha
kiranya penulis perlu mengemukakan ide McGrath melakukan pengembangan dan identifikasi secara
yang dikutip oleh Poole (1999), tentang keseimbangan akurat masalah yang akan diselesaikan. Tahap ini
antara individu dan kelompok. Pemikiran McGrath sangat penting karena seringkali kelompok tidak
menekankan bahwa terdapat hubungan antara dapat melakukan identifikasi masalah dengan tepat,
individu dan kelompok yang saling memenuhi atau tidak dapat melihat masalah yang sebenarnya.
kebutuhan sehingga kepuasan individu mutlak Pada tahap kedua kelompok berusaha mencapai
harus dapat dipenuhi agar keberadaan kelompok kesepakatan untuk menentukan secara tepat kriteria
dapat terpelihara. Hal lainnya yang menjadi fokus apa saja yang akan digunakan untuk mengambil
pada konsep ini adalah bagaimana individu yang keputusan. Tahap ketiga adalah tahap dimana
membawa “kepribadian masing-masing” dapat kelompok dapat mengasilkan beberapa alternatif
menjadikan kelompok sebagai bagian dari identitas pilihan yang dapat diterima oleh kelompok. Pada
dirinya. Selanjutnya terdapat fakta bahwa jarang sekali tahap keempat dan kelima, kelompok melakukan
individu hanya menjadi anggota dari satu kelompok. evaluasi terhadap kemungkinan timbulnya konskuensi
Hal ini memberi peluang adanya pertukaran negative maupun konsekuensi positif yang timbul dari
informasi, kreativitas dan inovasi yang diperoleh dari setiap pilihan alternative yang ada.
kelompok lain. Elemen lain yang juga penting untuk

276
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Disinilah maka peran dari komunikasi dalam kelompok akan berdampak pada kualitas
kelompok menjadi amat penting. Karena disetiap keputusan yang diambil. Dalam hal ini anggota
tahapan proses pengambilan keputusan komunikasi kelompok saling mempersuasi anggota lainnya
dilakukan dengan saling memberikan informasi dengan komunikasi. Sehingga dapat diperoleh suatu
diantara anggota kelompok, mempertimbangkan pandangan yang sama dan menggunakan informasi
pendapat anggota terhadap alternatif pilihan yang ada yang dikontribusikan.
dan selanjutnya secara bersama-sema mengembangkan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
berbagai macam alternatif pilihan. Anggota kelompok studi tradisi fungsional mengkaji tentang proses
tentunya masing-masing memiliki keinginan komunikasi dalam pengambilan keputusan
untuk menyampaikan pendapatnya, namun disisi kelompok serta membuat beberapa hipotesa bahwa
lain juga perlu memberi kesempatan anggota lain kehadiran komunikasi akan menggiring pada kualitas
untuk menyampaikan berbagai macam gagasannya. pengambilan keputusan yang lebih tinggi atau
Sehingga Poole menegaskan bahwa proses inilah yang memberikan penyelesaian masalah yang lebih efektif.
akan menjadikan pengambilan keputusan mencapai Sehingga Poole dalam Miller (2005) menyatakan
kualitas yang terbaik. kesimpulannya :
Selain itu beberapa konsep dalam teori “if group activities are in in the service
fungsional juga digunakan dalam penelitian ini of adequate problem analysis, clear and
sebagai bagian dari teori komunikasi kelompok. realistic goal setting, and critical and realistic
Benne dan Sheats seperti dikutip dalam Pace & Faules evaluation of information and options,
(1994) memperkenalkan dan menggolongkan peranan a group shuld be more, likely to make an
fungsional yang dilakukan oleh anggota kelompok effective decision”
dan tim kedalam tiga kategori besar : Salah satu konsep awal dari teori fungsional
1. Peranan yang memperlancar pengaruh kelompok berasal dari Beles’s Equilibrium Theory (Poole, 1999:
dalam pemecahan masalah (peranan tugas). 42). Dalam teori tersebut ditekankan bahwa kelompok
2. Peranan yang mempertahankan, memperkuat, yang efektif harus dapat memenuhi dua kebutuhan
mengatur dan terus menerus menghidupkan yaitu tugas dan kebutuhan emosi sosial anggotanya,
kelompok atau tim (peran pemeliharaan) dengan cara menjaga keseimbangan antara keduanya.
3. Peranan yang mengganggu kemajuan dan usaha Fungsi kelompok sebagai pemenuhan tugas akan
kelompok dengan menonjolkan pemenuhan membawa implikasi terhadap proses pengambilan
kebutuhan perorangan yang tidak relevan atau keputusan - orientasi, evaluasi, dan kontrol- yang
bertentangan dengan peyelesaian tugas dan memberikan sejumlah tindakan untuk menyelesaikan
pemeliharaan kelompok (peranan mengganggu) suatu masalah yang harus diputuskan dalam
Lebih jauh lagi pendekatan fungsional kelompok. Konsekuensi lainnya maka berbagai
digunakan dalam konsep pengambilan keputusan persoalan emosi sosial akan timbul sebagai akibat dari
dalam komunikasi kelompok. Konsep ini menekankan timbulnya ketidaksetujuan pendapat antar anggota
bahwa hampir sebagian besar proses pengambilan dan ketegangan yang muncul merupakan dampak dari
keputusan dilakukan dalam kelompok. Baik itu orientasi anggota kelompok yang lebih berfokus pada
dalam kelompok bisnis maupun dalam bidang beban tugas atau pekerjaan daripada hubungan antara
pemerintahan. Meskipun penelitian ini tidak akan anggotanya. Kondisi emosi sosial anggota kelompok
menggali lebih dalam tentang pengambilan keputusan sebaiknya dapat dikelola dalam bentuk ungkapan
dalam kelompok, namun kiranya perlu untuk gurauan, atau ada sarana pelepas stress. Karena jika
dipahami bahwa salah satu keberlangsungan suatu tekanan emosi sosial ini tidak dikelola dari waktu
kelompok adalah kemampuannya dalam melakukan kewaktu dapat menurunkan produktivitas kelompok
pengambilan keputusan. Salah satu pendekatan yang secara keseluruhan (Beles dan Strodback dalam Poole,
digunakan dalam konsep ini adalah dari pendekatan 1999:42). Seperti dinyatakan oleh Beles :
fungsional menurut Hirokawa & Salazar seperti …….that groups face an equilibrium
dikutip dalam Frey, Gouran & Pool (1999). problem that leads them to tack back and
Karena dalam proses pengambilan keputusan forth between concern with task and concern
biasanya diperlukan informasi dan pengembangan with socioemosional issues, with mixture of
beberapa alternatif. Dalam tahap ini maka diperlukan these activities during transition periods.
sejumlah informasi dan pertimbangan tertentu
sebelum dicapai suatu keputusan dari pilihan pilihan Metode Penelitian
yang ada. Dalam hal inilah kelompok diperlukan
untuk mendukung suatu pengambilan keputusan. Metode penelitian yang digunakan dalam
Dari pendekatan fungsional argumentasi yang penelitian adalah kualitatif deskriptif, dengan
dikemukakan Riecken dalam Hirokawa & Salazar melakukan wawancara terhadap 16 informan yang
seperti dikutip dalam Frey, Gouran & Pool (1999) merupakan anggota dari setiap kelompok. Informan
adalah bahwa interaksi yang terjadi antar individu yang dipilih adalah anggota kelompok baik yang

277
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

berperan sebagai pengurus maupun sebagai anggota peternak dipengaruhi oleh unsur kekerabatan, yaitu
biasa. Peneliti menggunakan interview guide agar masyarakat umumnya bekerja sebagai peternak sapi
data yang dikumpulkan tidak terlepas dari konteks perah, petani sayuran dan pegawai koperasi. Jarang
permasalahan. Observasi sebagai pendukung ditemukan anggota masyarakat yang merantau keluar
wawancara juga dilakukan dengan mengamati wilayah ini dan mencari pekerjaan lain. Pilihan
aktivitas anggota kelompok dalam beberapa kegiatan pekerjaan lain dari sebagian kecil masyarakat adalah
yang dilakukan. Selain itu peneliti juga memperoleh sebagai supir angkutan umum diwilayah Bandung
gambaran langsung dari beberapa kegiatan pengabdian dan Lembang.Pendapatan yang diperoleh berkisar
masyarakat yang peneliti lakukan dengan melibatkan antara 1-1,5 juta perbulan. Sebagian dari masyarakat
kelompok seperti kelompok peternak dan kelompok yang memiliki lahan dimanfaatkan untuk menanam
PAUD. rumput sebagai pakan ternak atau menanam sayuran.
Peneliti menggunakan studi pustaka dari buku, Dari segi hubungan masyarakat nampak
artikel dan jurnal sebagai landasan teori dan sumber ditemukan hubungan yang cukup harmonis, nyaris
informasi yang saling mendukung untuk menganalisa jarang timbul konflik. Data yang penulis peroleh, di
permasalahan yang diteliti. wilayah ini terdapat tujuh kelompok masyarakat.
Proses confirmability yaitu upaya konfirmasi Yaitu, keluarga, kekerabatan, organisasi koperasi,
terhadap informan yang diteliti dilakukan kepada anggota koperasi, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga,
pihak lain yang juga dianggap dapat memberikan Kelompok Masyarakat Air, dan Pendidikan Anak Usia
informasi yang relevan tentang informan. Konfirmasi Dini.
dilakukan kepada pengurus koperasi, ketua kelompok
dan pemuka masyarakat untuk membandingkan dan Keluarga
melakukan cross check terhadap derajat kepercayaan Keluarga sebagai anggota terkecil dalam
suatu informasi yang diperoleh dari para informan. masyarakat, merupakan kelompok yang anggotanya
rata-rata terdiri dari ayah ibu dan 3 orang anak. Di
Hasil Penelitian wilayah ini terdapat sekitar hanpir 5000 keluarga.
Temuan penelitian ini akan dibagi menjadi Umumnya memiliki rumah sendiri dengan dinding
beberapa bagian yaitu : 1) Gambaran masyarakat tembok dan terdiri dari minimal 2 kamar. Di wilayah
dan deskripsi kelompok 2) Komunikasi Kelompok 3) ini terdapat hampir 5000 keluarga yang memiliki sapi
Pemenuhan kebutuhan anggota kelompok 4) Potensi perah. Pekerjaan ayah adalah memeras susu pada dini
Kelompok hari dan sore hari, sementara pada pagi hingga siang
hari mencari rumput untuk pakan ternak. Sedangkan
1) Gambaran umum masyarakat dan deskripsi ibu mengerjakan pekerjaan domesti rumah tangga
kelompok serta membersihkan kandang dan merawat ternak.
Tidak setiap keluarga melibatkan anak dalam merawat
Kecamatan Lembang memiliki 16 desa yang ternak, kecuali anak-anak yang sudah beranjak
lokasinya terdiri dari pegunungan. Masyarakat di dewasa. Aktivitas ini dilakukan nyaris tanpa hari libur.
wilayah ini mata pencariannya adalah berternak Selain beternak sapi perah sebagian diantara keluarga
sapi perah (dominan), petani sayuran, pedagang memanfaatkan lahan untuk menanam sayuran.
sayuran, pekerja disektor pariwisata dan transportasi. Komunikasi antar anggota keluarga lebih banyak
Selain potensi alam sebagai objek pariwisata dan dilakukan pada malam hari pada saat semua anggota
menghasilkan tanaman sayur, peternakan sapi juga keluarga tidak memiliki aktivitas diluar rumah. Hal
memiliki potensi bukan saja sebagai sumber penghasil yang dibicarakan antar anggota keluarga adalah
susu murni namun sebagai sumber daging potong mengenai kegiatan sehari-hari.
serta kotoran sapi. Namun masyarakat setempat
baru memaksimalkan hasil ternak dari susu murni Kelompok kekerabatan
dengan tanpa mengolahnya lebih lanjut sehingga Masyarakat di wilayah Lembang ini umumnya
memberikan nilai ekonomi yang lebih besar. Disisi masih memiliki hubungan kekerabatan. Mereka tinggal
lain pemanfaatan kotoran ternak sapi yang berlimpah saling berdekatan antara anggota keluarga yang satu
belum dimanfaatkan sebagai biogas ataupun pupuk dengan yang lainnya. Sehingga hubungan kekerabatan
secara optimal. sangat dekat. Hampir tidak ditemukan masyarakat
Penduduk di wilayah ini rata-rata adalah pendatang dari luar wilayah Jawa Barat, umumnya
keluarga dengan jumlah anak 3-5 orang. Tingkat perkawinan juga dilakukan dengan masyarakat dari
pendidikan umumnya barada di tingkat sekolah dasar, suku di Jawa Barat. Komunikasi antar kerabat lebih
pekerjaan yang terbanyak dipilih adalah meneruskan banyak menggunakan bahasa Sunda, dan hampir
tradisi sebagai peternak sapi perah. Hanya sebagian setiap hari mereka umumnya dapat saling bertemu.
kecil yang melanjutkan pendidikan sampai tingkat Hal-hal yang dibicarakan antara lain tentang kegiatan
menengah dan memilih pekerjaan selain sebagai sehari-hari, tentang anak-anak, tentang pekerjaan,
peternak sapi perah. Pekerjaan yang menjadi pilihan hubungan dengan keluarga lainnya dan kegiatan-

278
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kegiatan masyarakat. Beberapa jenis pekerjaan seperti Kelompok ini dibentuk guna membahas
membangun dan membetulkan kandang ternak solusi dalam memenuhi kebutuhan air. Komunikasi
dilakukan secara bersama antara anggota kerabat dilakukan secara intens setiap minggu terutama saat
yang juga masih tinggal saling berdekatan. Beberapa anggota kelompok memiliki program membangun
aktivitas dalam rangka hiburan, silaturahmi maupun saluran air atau memperoleh sumber air untuk
syukuran sering dijumpai seperti hiburan panggung digunakan bersama. Untuk mensyukuri keberhasilan
rakyat, syukuran untuk kelahiran anak sapi, syukuran anggota kelompok dalam pengadaan air bersih anggota
atas perolehan air bersih selain kegiatan keagamaan. kelompok juga mengadakan syukuran sebagai bentuk
silaturahmi dengan masyarakat dan ungkapan rasa
Kelompok peternak anggota koperasi syukur kepada Allah SWT. Syukuran dilaksanakan
Terdapat hampir 6000 peternak yang tergabung dengan mengadakan pengajian dan makan bersama
dalam naungan lembaga Koperasi Peternak Susu di satu wilayah tempat tinggal dimana anggota
Bandung Utara (KPSBU). Jumlah peternak tersebut kelompok berada. Meskipun kelompok ini terbentuk
terbagi lagi menjadi kelompok dan sub kelompok karena adanya kebutuhan yang mendesak dan bersifat
yang beranggotakan 300 dan 50 orang. Kelompok sementara sampai masalah pemenuhan kebutuhan air
ini dibuat untuk mewadahi para peternak dalam bersih teratasi.
mengelola ternaknya. Terbentuknya kelompok ini
hampir sepanjang usia koperasi yang didirikan sejak Kelompok Pendidikan Anak Usia Dini
tahun 1971. Kebutuhan kelompok dirasakan semakin Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan
meningkat ketika anggota koperasi jumlahnya salah satu kelompok formal yang didirikan oleh para ibu
semakin besar dan tersebar hampir di 16 desa di di wilayah ini. Kelompok ini baru berdiri kurang dari
wilayah Lembang. Waktu yang digunakan untuk lima tahun, atas kesadaran para ibu yang terinspirasi
berkumpul anggota kelompok koperasi ini biasanya dari wilayah lain diluar Lembang yang memiliki
satu kali dalam seminggu, dimalam hari setelah waktu PAUD. Kelompok ini memiliki tempat yang biasanya
salat isya. Komunikasi yang dilakukan antar anggota terdapat di salah satu rukun warga berupa ruang
kelompok adalah seputar masalah ternak yang meliputi kelas dan halaman. Tempat yang seadanya namun
perawatan, perkembangbiakan, dan pemerahan diupayakan dapat memberikan area yang memadai
susu. Informasi diperoleh antar anggota kelompok bagi anak untuk beraktivitas. Dalam penelitian ini
dan seringkali mengundang pengurus koperasi atau fokus dari informan adalah para ibu pengurus PAUD.
penyuluh untuk memfasilitasi dalam komunikasi di Aktivitas yang dijalankan seputar kegiatan PAUD,
kelompok tersebut. namun terdapat beberapa materi penunjang seperti
pengetahuan gizi bagi anak. Komunikasi pengurus
Kelompok Ibu anggota Pendidikan Kesejahteraan dilakukan minimal satu minggu sekali, dilakukan
Keluarga pada siang atau sore hari. Materi percakapan seputar
Kelompok ini secara formal beranggotakan persoalan pendidikan, fasilitas belajar dan hubungan
para ibu yang didirikan dengan tujuan sebagai wadah antara anak dan orang tua.
untuk pembinaan dan menyalurkan kreativitas para
ibu dalam menunjang kesejahteraan keluarga. Namun 2) Komunikasi kelompok dan pemenuhan
penulis menemukan kegiatan yang dilakukan oleh kebutuhan anggota
para ibu sebagai anggota kelompok masih sangat Dari pendekatan konsep komunikasi
sedikit dan tidak berkembang. Hal ini disebabkan kelompok, maka jenis kelompok yang terdapat
para ibu yang umumnya telah memiliki kesibukan dalam masyarakat di lingkungan peternak adalah
dirumah tangga dan mengurus ternak. Hampir tidak jenis kelompok untuk pengambilan keputusan.
ditemukan kegiatan anggota PKK yang terkait dengan Komunikasi dilakukan dengan melibatkan hampir
maslah pangan atau gizi, kesehatan dan ketrampilan seluruh anggota kelompok, mendiskusikan masalah
lainnya yang merupakan program pokok PKK. yang timbul serta menentukan berbagai alternatif
solusi dan melakukan eveluasi terhadap konsekuensi
Kelompok Masyarakat Pengadaan Air ngetif maupun positif yang ditimbulkannya. Bentuk
Kelompok ini termasuk kelompok yang berusia kelompok ini terjadi karena didukung oleh karakter
muda dibandingkan kelompok masyarakat lainnya. masyarakatnya yang memiliki hubungan kekerabatan
Didirikan beberapa tahun yang lalu karena adanya yang kental, tinggal di lokasi yang saling berdekatan
kebutuhan akan air yang semakin berkurang. Wilayah dan memiliki jenis pekerjaan yang sama. Sehingga
Lembang yang terdiri dari pegunungan dan bukit dalam kesimpulan penulis kelompok yang ada
mulai mengalami kesulitan air bersih karena banyak cenderung terbentuk untuk pengambilan keputusan
wilayahnya yang dirubah menjadi pemukiman untuk daripada yang berorientasi pada tugas.
tempat peristirahatan. Kebutuhan peternak akan air Komunikasi yang dilakukan disetiap kelompok
sangat tinggi terutama selain untuk kebutuhan anggota sangat dipengaruhi adanya unsur emosional
keluarga juga untuk pemeliharaan dan perawatan sapi. dari anggotanya. Sehingga meskipun orientasi

279
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

pembentukan kelompok fokusnya adalah pada tugas Pertama, adanya unsur kekerabatan diantara anggota,
atau pekerjaan, namun karena adanya hubungan dan antara kelompok yang satu dengan yang lain. Unsur
kekerabatan yang erat antar anggotanya maka sebagian kekerabatan ini membuat anggota kelompok secara
besar kelompok dapat bertahan lama. Misalnya, pada psikologis lebih merasa nyaman, dan mudah menjalin
kelompok peternak sapi yang anggotanya terdiri dari saling pengertian. Salah satu faktor yang membuat
para peternak namun antar anggota kelompok juga komunikasi menjadi efektif adalah adanya kesamaan
memiliki hubungan darah dan tinggal diwilayah yang antara individu yang saling berkomunikasi. Baik
saling berdekatan. Hal-hal yang dibicarakan adalah kesamaan latar belakang, minat maupun kesamaan
seputar pemeliharaan dan perawatan sapi seperti kepentingan. Kebanyakan anggota kelompok memiliki
pakan ternak, pengobatan, pemerahan susu, kualitas latar belakang budaya yang sama (suku sunda) dan ada
perahan susu dan berbagai macam persoalan lain pertalian darah atau kekerabatan. SElain itu adanya
seputar pekerjaan. kesamaan kepentingan seperti kepentingan ekonomi
Komunikasi dilakukan dengan melibatkan dan kebutuhan akan pengetahuan.
seluruh anggota dan memberikan kesempatan setiap Berikut beberapa kutipan wawancara dengan
anggota mengemukakan pendapatnya. Jika dalam informan :
rapat anggota koperasi kekuasaan tertinggi terdapat
pada rapat anggota, nampaknya hal ini juga dijadikan Bp BD:
dasar bagi kelompok dalam melakukan komunikasi “….keluarga istri saya tinggal disekitar sini
pada kelompok ditingkat yang lebih kecil. Selain juga, suaminya satu kelompok peternak.
komunikasi tatap muka penggunaan alat komunikasi Dikelompok saya ada 300 anggotanya,
elektronik seperti telephon genggam juga menjadi dibagi jadi 6 kelompok. Kita bahas soal
sarana yang efektif untuk para peternak saling perawatan sapi… gimana misalnya kalo ada
berkomunikasi. sapi yang sakit….mau inseminasi…pokonya
Diantara kelompok yang ada, salah satu kelompok mah macem-macemlah yang dibahas di
yaitu PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga) kelompok ternak….. nanti ketemunya kalo
nampak kurang berjalan secara efektif. Komunikasi malem, kumpul ajah gitu dirumah satu
yang dibutuhkan anggota kelompok yang banyak anggota abis solat isya”
beranggotakan para ibu ini adalah komunikasi
mengenai ketrampilan untuk menambah penghasilan. Bp AP :
Komunikasi ini diharapkan akan memberikan “….. iyah…. Kita mah tinggal nggak jauh-
tambahan pengetahuan untuk membantu jauh…. sini sekitar keluarga semua.. tapi
meningkatkan perekonomian keluarga. Artinya, para punya rumah masing-masing.. yah ada
ibu sangat menyadari bahwa kebutuhan ekonomi ibu ma anak yang halamnnya nyatu, tapi
keluarga yang dirasakan kurang pemenuhannya juga rumah sendiri, namanya juga dah keluarga
menjadi tanggung jawab ibu. Penulis mengasumsikan masing-masing yaah….. Ato sapinya masih
bahwa kegiatan di kelompok PKK mengalami satu kandang jadi ngurusnya bisa sama-
kevakuman dikarenakan kebutuhan akan ketrampilan sama gitu….lumayanlah bisa bantu juga
dibidang ekonomi keluarga tidak diperoleh di anak, kalo ibunya lagi repot.
kelompok ini. Selain itu kesibukan ibu sebagai
peternak yang memiliki tugas merawat dan memelihara
Kedua, setiap individu dimasyarakat umumnya
ternak juga cukup menyita waktu. Sehingga dapat merupakan anggota dari lebih dari satu kelompok
disimpulkan meskipun terdapat hubungan yang erat (selain keluarga). Hal ini menunjukkan bahwa anggota
secara emosional antar anggota kelompok, namun jika
kelompok cukup sering berkomunikasi dengan
peran kelompok dalam memenuhi kebutuhan atau anggota kelompoknya baik dikelompok primernya
tugas kelompok tidak terpenuhi maka kelompok tidak
maupun kelompok sekundernya. Komunikasi yang
akan berfungsi efektif. Atau dengan kata lain harus
dilakukan memungkinkan bertemunya anggota
diupayakan agar kelompok dapat seimbang menjaga dengan kerabat, atau anggota kelompok lain yang
fungsi tugas dan emosional anggotanya. berada dalam satu kelompok lain yang sama. Hal
ini akan memudahkan membangun persepsi yang
3)Potensi kelompok sama, meminimalkan konflik, dan memudahkan
Pada tahap analisa selanjutnya penulis membangun saling pengertian.
memfokuskan pada temuan tentang potensi kelompok
terutama ditinjau dari komunikasi kelompok. Ketiga, dari hasil wawancara penulis menemukan
Potensi kelompok ini dikaitkan dengan potensi sedikit sekali terdapat konflik diantara anggota,
sosial dan ekonomi masyarakat. Penulis menemukan maupun antar kelompok. Jika kebutuhan dikelompok
beberapa potensi yang dapat dikembangkan untuk yang diikuti tidak terpenuhi, maka alternatif yang
pemberdayaan masyarakat. dipilih adalah mundur dari keanggotaan daripada
mengemukakan secara frontal keinginannya. Atau

280
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

pada kelompok yang dapat bertahan lama umumnya dalam kelompok yang dibuat secara baik oleh
sering membicarakan masalah bersama dan pimpinan anggota kelompok karena antara fungsi tugas
kelompok sangat mengakomodir kebutuhan dan emosional dapat berjalan secara seimbang.
anggotanya. Hal ini nampaknya yang menjadikan 4. Potensi kelompok khususnya dalam hal
beberapa kelompok dapat bertahan lama. Misalnya, komunikasi kelompok yang ada hendaknya dapat
sedikit ditemukan kasus perceraian pada keluarga; dikembangkan untuk memberdayakan masyarakat
anggota kelompok peternak baik dikelompok yang guna meningkatkan ketrampilan yang mengarah
jumlahnya besar maupun kecil dapat bertahan lebih pada peningkatan ekonomi dan pemeliharaan
dari sepuluh tahun; individu cenderung meneruskan lingkungan. Misalnya dengan menghadirkan
pekerjaan orangtua dan tinggal di wilayah tersebut tokoh berhasil dibidang pengolahan produk susu
daripada memilih pekerjaan lain atau harus pindah ke menjadi alternatif pangan yang memiliki nilai
wilayah lain. Sehingga jenis pekerjaan yang ditekuni jual. Kekuatan kelompok dan unsur kekerabatan
peternak atau petani dapat dipertahankan turun dapat menjadi proses komunikasi yang lebih
temurun sampai beberapa generasi. mudah bagi anggota kelompok untuk menularkan
potensi pemberdayaan.
Keempat, adanya kepatuhan pada ketua dan anggota 5. Potensi masyarakat dan kelompok dalam bidang
senior dalam kelompok. Anggota didalam kelompok pemeliharaan lingkungan juga dapat ditingkatkan.
cukup menghargai pimpinannya, melibatkan Karena wilayah ini mulai mengalami masalah
pimpinan atau anggota senior dalam membicarakan kekeringan dan menurunnya jumlah lahan untuk
permasalahan yang ada. pertanian untuk tanaman rumput dan sayuran.
Dapat diawali dengan melibatkan pihak atau
Kelima, ikatan phsikologis anggota kelompok bukan lembaga dari luar yang secara intensif memberikan
hanya terbatas pada adanya unsur keluarga dan kerabat pendampingan bagi kelompok-kelompok tentang
dalam setiap kelompok, namun adanya unsur saling cara memelihara lingkungan. Karena diwilayah
toleransi dan memberikan rasa nyaman bagi anggota ini limbah biogas dari kotoran sapi masih belum
kelompok lain. Hal ini dapat terlihat oleh penulis dimanfaatkan secara optimal, bahkan ditemukan
pada saat wawancara cenderung informan melibatkan kotoran sapi yang terbuang dan cenderung
anggota yang lain untuk sekedar mendampingi atau mengotori sungai.
ikut terlibat dalam percakapan. 6. Penelitian ini masih terbatas pada tingkat
pemetaan kelompok yang ada di masyarakat dan
Kesimpulan dan Rekomendasi komunikasi kelompok secara umum. Disarankan
1. Banyak unsur kesamaan latar belakang dari anggota dilakukan penelitian yang lebih mendalam
kelompok membuat komunikasi kelompok di mengenai komunikasi disetiap kelompok guna
lingkungan peternak berjalan dengan efektif menggali lebih jauh potensi dan permasalahan
karena memiliki persepsi yang sama. Persamaan yang ada. Misalnya bagaimana komunikasi
tersebut adalah dari latar belakang budaya, unsur dikelompok primer dapat menentukan
pertalian darah dan hubungan kekerabatan, komunikasi dikelompok lainnya. Hasil penelitian
tingkat pendidikan yang hampir sama, lokasi ini dapat digunakan sebagai dasar pembuatan
tempat tinggal yang saling berdekatan dan jenis program pengembangan potensi masyarakat.
pekerjaan yang sama.
2. Komunikasi dilakukan dengan melibatkan Daftar Pustaka
seluruh anggota, dengan memberikan kesempatan
yang sama bagi anggota kelompok dalam Buku :
menyampaikan pendapat dan ide-idenya. Suasana Hirokawa, Randy Y, dan Salazar, Abran J, 1999, Task
musyarawarah untuk mufakat lebih nampak dan Group Communication and Decision- Making
dirasakan oleh anggota kelompok. Pemimpin Performance in Frey, Lawrence R, Goran,
kelompok lebih bersifat sebagai penasehat dan Dennis S dan Poole, Marshal Scott, 1999, The
fasilitator. Handbook of Group Communication Theory &
3. Kelompok yang terdapat dilingkungan peternak Research, Sage Publication Inc.
umumnya dapat bertahan lama bahkan mencapai Littlejohn, Steohen W dan Foss, Karen A, 2009,
puluhan tahun. Hal ini disebabkan kemampuan Encyclopedia of Communication Theory, SAGE
kelompok dalam melakukan fungsinya untuk Publication Inc.
memenuhi kebutuhan akan tugas atau pekerjaan Miller, Khaterine,2005, Communication Theories,
serta menjaga hubungan emosional anggota Perspectives, Pocesses, and Context, 2nd edition,
kelompoknya. Dengan kata lain peran kelompok Mc Graw Hill International Edition
dalam menuhi tugas dan pekerjaan anggotanya Pace, R.Wayne dan Don F. Faules (1994) Organizational
dapat berjalan seimbang dengan kondisi Communication. 3rd ed. Englewood Cliffs, NJ:
emosional sosial anggotanya. Banyak keputusan Prentice Hall

281
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Polee, Marshal Scott , 1999, Group Communication


Theory Frey, Lawrence R, Goran, Dennis S dan
Poole, Marshal Scott, 1999, The Handbook of
Group Communication Theor & Reaserch, Sage
Publication Inc.

Koran :
Indrawan, Rully, Jawa Barat Menuju Koperasi Dunia,
Pikiran Rakyat, Senin 23 Juli 2012.
Jurnal :
Wardyaningrum, Damayanti, 2010. Pola Komunikasi
Keluarga Dalam Menentukan Konsumsi Nutrisi
Bagi Anggota Keluarga. Jurnal Ilmu Komunikasi
2010, volume 8. Terakreditasi B.

282
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Strategi Komunikasi dalam Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima


Ida Nur’aini Noviyanti1*)

Abstrak

Keberadaan PKL saat ini menjadi permasalahan yang dihadapi oleh semua pemerintah kota/daerah. Kehadiran
PKL memberikan dampak positif bagi tumbuh dan berkembangnya perekonomian sebuah kota/daerah namun di
sisi lain memunculkan permasalahan social berkaitan dengan kebersihan, keindahan, dan ketertiban kota. PKL
dapat memperkuat perekonomian sebuah bangsa jika diberdayakan dengan baik sehingga perlu adanya strategi
komunikasi yang tepat antara pemerintah dengan pedagang. Relokasi yang dilakukan pemerintah terhadap PKL
ke suatu tempat yang bertujuan positif seringkali mengakibatkan dampak yang negative. Adanya tindakan represif
dari aparat Satpol PP dalam penertiban dan relokasi menimbulkan kesan bahwa PKL dianggap tidak memberikan
manfaat bagi pemerintah. Masih sering dijumpai relokasi menimbulkan dampak kerusuhan, kericuhan dan aksi
massa yang kontra terhadap relokasi tersebut. Masalah relokasi yang memunculkan konflik salah satunya dipicu oleh
tidak adanya sosialisasi akan relokasi, kalaupun ada sosialisasi tersebut dilakukan secara mendesak, selain adanya
masalah yang muncul di lokasi baru seperti lokasi baru yang jauh dari konsumen dan merupakan pelanggan lama
sehingga jumlah pendapatan pedagang menjadi berkurang, harga sewa yang lebih mahal sedangkan fasilitas tidak
lengkap, munculnya pungutan liar di luar harga sewa yang mahal dan lokasi yang tidak sesuai dengan segmentasi
pasar.
Tujuan makalah ini adalah mendeskripsikan strategi komunikasi yang tepat untuk dapat digunakan dalam
memberdayakan PKL. Sedangkan manfaat makalah ini adalah dapat menjadi referensi bagi pengambil kebijakan
di bidang tata kota maupun bidang perekonomian pemerintah melalui pendekatan dan strategi komunikasi yang
tepat dalam merelokasi PKL. Metode kajian dalam makalah ini menggunakan studi literature dari berbagai media.
Makalah ini menyajikan mengenai pasar tradisional versus pasar modern, pemberdayaan dan komunikasi, kaitan
antara metode pendekatan, tahap komunikasi dan tahap inovasi dalam relokasi PKL dan strategi komunikasi dalam
merelokasi PKL.
Komunikasi yang tepat dapat menjadikan PKL sebagai pengusaha hebat yang kelak memperkuat perekonomian
bangsa. Keberdayaan PKL salah satunya melalui komunikasi partisipatif horizontal dan pelayanan PKL dalam satu
layanan terpadu. Peningkatan keterampilan komunikasi meliputi teknik negosiasi, presentasi maupun public speaking
merupakan program pemberdayaan yang penting bagi PKL sehingga mereka memiliki kepercayaan diri dalam
melakukan negosiasi baik untuk kepentingan perluasan bisnis juga kekuatan posisi mereka ketika diikutsertakan
dalam pembuatan kebijakan. Mereka melaksanakan kebijakan pemerintah dengan sadar karena kebijakan dibuat
berdasarkan kebutuhan mereka. Bahkan merekapun dilibatkan dan memiliki peran penting dalam mendesain pasar
modern yang akan mereka tempati.

Kata Kunci : strategi komunikasi, pemberdayaan, pedagang kaki lima

1. Pendahuluan Belajar Pada Kasus Solo). Kasus lainnya yakni relokasi


pasar tradisional yang terjadi pada pasar Dinoyo
Pedagang Kaki Lima atau yang lebih dikenal Malang, yakni adanya penggusuran PKL yang ada di
secara umum dengan sebutan PKL merupakan pasar Dinoyo karena pasar tersebut akan dijadikan
pekerjaan yang akrab dengan golongan menengah ke mall (http://hasyimibnuabas.blogspot/2012/03/
bawah. Mereka seringkali dianggap sebagai penyebab Analisis Permasalahan, Eksternalitas dan Relokasi
munculnya kemacetan, kesemrawutan tata kota dan Pasar Tradisional : Studi Kasus Pasar Dinoyo Kota
anggapan negative lainnya. Mereka rela berpanas- Malang). Masih banyak lagi kasus sejenis lainnya
panasan di terik matahari, kehujanan bahkan berlarian ketika terjadi relokasi PKL ke tempat yang baru. Hal
dikala ada penertiban Satpol PP yang seringkali timbul ini menimbulkan pertanyaan besar mengapa setiap kali
perkelahian yang tidak jarang menyebabkan adanya ada relokasi pasar tradisional selalu menimbulkan aksi
korban baik di PKL maupun petugas Satpol PP seperti kontra dan seringkali berakhir dengan kerusuhan dan
kasus yang terjadi pada upaya penataan PKL oleh kericuhan ? Bagaimana komunikasi yang terjadi antara
Pemerintah Kabupaten Banyumas di jalan Jenderal pihak-pihak yang terkait dalam hal ini pemerintah
Soedirman yang akan merelokasi PKL ke Lantai 2 Pasar dengan PKL ? Tujuan dan niat baik pemerintah dalam
Wage, terjadi pada 22 Maret 2011. Relokasi tersebut menertibkan PKL dan menjadikan kota indah, bersih
mendapatkan perlawanan hebat dari PKL akibat tidak dan teratur menjadikan pihak lain dalam hal ini PKL
terbukanyanya Pemkab dengan paguyuban. (http:// dirugikan.
birokrasi.kompasiana.com/2012/06/14/Relokasi PKL PKL masih dilihat sebelah mata oleh Pemerintah

1 *) Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam, Bandung.

283
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

meskipun sebenarnya mereka inilah yang secara tidak yang harganya tidak terjangkau membuat mereka
langsung menyokong perekonomian Indonesia yang berjualan di sembarang tempat yang terjangkau oleh
rentan akan adanya krisis ekonomi global. Paling konsumen, yang penting bagi mereka adalah kebutuhan
tidak PKL lebih mulia daripada mengemis, mencuri mereka untuk menyambung hidup terpenuhi.
bahkan mencuri yang dianggap ‘legal’ seperti Komunikasi sangat diperlukan dalam mentransfer ide,
korupsi. PKL ini jika diberdayakan dapat menjadi informasi maupun inovasi antara PKL dengan pihak
pengusaha-pengusaha hebat yang dapat memperkuat yang terkait untuk menunjang perubahan social ke
perekonomian Indonesia sehingga pemberdayaan arah yang lebih baik dari sebelumnya. Komunikasi
PKL menjadi penting dan mendesak untuk dilakukan. yang diperlukan dalam hal ini adalah komunikasi
Keberadaan PKL merupakan realita yang dihadapi yang dialogis dan transparan yang terjadi antara kedua
oleh semua kota saat ini, akan terus berkembang belah pihak bukan komunikasi yang searah sehingga
seiring dengan tumbuhnya perekonomian suatu nantinya tidak ada lagi konflik dan dampak negative
kota. Komunikasi yang tepat terhadap PKL terutama dari adanya relokasi PKL.
ketika akan merelokasi mereka ke suatu tempat
seharusnya dapat lebih memberdayakan posisi 4. Pembahasan
mereka di tempat yang baru sehingga keberadaan Pasar Tradisional versus Pasar Modern
PKL menjadi lebih beruntung dan bermanfaat bagi Paul Robinson (2001) menjelaskan bahwa
pemerintah. Relokasi tersebut hendaknya tidak hanya munculnya pedagang kecil informal merupakan
menimbulkan dampak negative namun justru lebih konsekuensi dari disfungsi kebijakan ekonomi.
mengedepankan dampak positif bagi kedua belah Menurut Buchari Alma (2000) bahwa PKL adalah
pihak baik PKL maupun pemerintah. Permasalahan orang-orang (pedagang) golongan ekonomi lemah
yang dihadapi saat ini adalah proses komunikasi yang yang berjualan barang kebutuhan sehari-hari,
berjalan tidak lancar sehingga relokasi PKL lebih makanan atau jasa dengan modal yang relative kecil,
sering menimbulkan dampak negative, masalah klasik modal sendiri atau modal orang lain, baik berjualan
yang muncul setelah relokasi antara lain menurunnya di tempat terlarang atau tidak. Oleh karenanya
jumlah pendapatan, menurunnya jumlah konsumen karakteristik PKL adalah sementara (tidak menetap
yang secara psikologis dapat menurunkan motivasi pada kios tertentu), tidak permanen dan senantiasa
PKL untuk berdagang di tempat yang baru. Telaah bergerak (memakai tenda atau gerobak) sehingga
terhadap permasalahan tersebut diperlukan untuk PKL sering dianggap merusak keindahan kota karena
mendesain strategi komunikasi yang tepat dalam menempati areal badan jalan, bahu jalan, trotoar, kota
pemberdayaan PKL sehingga PKL menjadi salah satu menjadi kumuh karena posisi PKL yang tidak rapi.
unsur yang memperkuat perekonomian kota/daerah. Meskipun PKL tidak semua berada di jalan, banyak
Oleh karena itu, penyajian pada makalah ini terfokus juga kita temui PKL yang berada di pasar tradisional.
pada Strategi Komunikasi dalam Pemberdayaan PKL. Pasar tradisional yang dalam banyak literature terdapat
interaksi sosial beragam individu baik dari masyarakat
2. Tujuan dan Manfaat maupun pedagang itu sendiri. Sehingga di pasar tidak
Tujuan makalah ini adalah mendeskripsikan hanya terjadi transaksi ekonomi namun juga proses
strategi komunikasi yang tepat untuk dapat digunakan interaksi, komunikasi dan pertukaran informasi
dalam memberdayakan PKL. bahkan kadangkala menjadi tempat perkenalan bagi
Sedangkan manfaat makalah ini adalah dapat individu. Pasar merupakan tempat aktivitas penjual
menjadi referensi bagi pengambil kebijkan di bidang dengan pembeli yang memungkinkan terjadinya
tata kota maupun bidang perekonomian pemerintah proses pertukaran barang dan uang. Pengelolaan pasar
melalui pendekatan dan strategi komunikasi yang tradisional cenderung lebih kekeluargaan daripada
tepat dalam merelokasi PKL sehingga PKL menjadi pasar modern yang sudah melibatkan investor.
berdaya yang dapat memperkuat perekonomian kota/ Investor menjanjikan profit sharing pada pemerintah
daerah juga bagi perekonomian suatu bangsa. kota sehingga pasar modern menjadi devisa bagi
pemerintah.
3. Rumusan Masalah Keberadaan pasar modern tidak dapat
Setiap manusia pasti menginginkan adanya dipungkiri meningkatkan perekonomian pemerintah
peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup salah namun hanya pedagang besar lah yang mampu berada
satunya melalui perekonomian. PKL merupakan dalam pasar modern sedangkan bagi PKL, pasar
sarana bagi golongan menengah ke bawah dalam modern seolah menjadi momok bagi mereka dengan
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari sehingga harga sewa yang mahal yang tidak sebanding dengan
kehidupan mereka menjadi sejahtera, walaupun masih pendapatan yang mereka terima.
jarang PKL yang hidup sejahtera. Sebenarnya para Relokasi adalah pemindahan suatu tempat
PKL pun sadar bahwa dengan berjualan di sembarang menuju tempat yang baru. Relokasi pasar tradisional
tempat dapat mengganggu ketertiban umum namun memiliki alasan utama yang positif terutama demi
ketidakberdayaan mereka untuk menyewa kios/lapak terwujudnya pembangunan kota yang lebih tertib,

284
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

rapi dan indah. Namun relokasi tersebut lebih sering tidak menguntungkan bagi target karena sering
menuai kontra meskipun ada juga yang pro. Dampak terjadi program terputus di tengah jalan akibat adanya
yang ditimbulkan dari relokasi tersebut dapat positif kurang koordinasi antar pihak yang terkait dalam
juga negative. Sayangnya relokasi tersebut lebih program pemberdyaan tersebut. Pemberdayaan bagi
mengedepankan kepentingan investor daripada PKL akan berhasil jika menerapkan prinsip kejelasan
pedagang itu sendiri. Harga sewa kios yang mahal tujuan, prinsip penguatan nilai dan budaya local,
tanpa pedagang dapat melakukan negosiasi, lokasi prinsip keberlanjutan, prinsip ketepatan kelompok
baru pasar yang jauh dari konsumen yang selama sasaran dan prinsip kesetaraan gender artinya baik pria
ini telah menjadi pelanggan lama. Harga kios yang maupun wanita memiliki haknya secara aktif dalam
mahal seringkali tidak seimbang dengan fasiltas masyarakat dan dapat terlibat dalam pengambilan
yang ada dan masih adanya pungutan yang illegal keputusan dalam keluarga dan masyarakat secara
dapat membebani pedagang, sedangkan mereka sepadan/setara.
telah menyewa kios dengan harga yang mahal. Pemberdayaan yang berhasil implikasinya pada
Penempatan kios yang menggunakan system undian pembangunan yang berkelanjutan karena program
yang dapat menguntungkan dan merugikan pedagang pembangunan bertujuan menciptakan manusia yang
sehingga antar pedagang pun rentan terjadi konflik. berdaya dan mandiri. Upaya pemberdayaan menurut
Pedagang ada yang kecewa yang tadinya berada di Satria (2001) tidak hanya melihat aspek ekonomi
kios depan pindah ke kios belakang ketika berada di namun juga perlu memahami struktur social dan yang
lokasi yang baru. Sosialisasi relokasi yang mendadak tidak kalah pentingnya juga memperhatikan aspek
bahkan kadangkala tidak ada sosialisasi atau informasi social budaya sehingga program pemberdayaan tidak
sebelumnya membuat pedagang tidak siap mengalami berjalan secara buru-buru dan tergesa-gesa untuk
perpindahan. selesai karena adanya targetan tertentu.
Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah
bahwa proses komunikasi belum berlangsung simultan Kaitan antara Metode Pendekatan, Tahap
dan berkelanjutan dan masih munculnya masalah Komunikasi dan Tahap Inovasi Dalam Relokasi
klasik seperti keterbatasan akses pada pihak-pihak PKL
terkait terutama dalam hal birokrasi, sumber-sumber Waskita (2005) mencermati bahwa
permodalan, kesesuaian dengan target pasar, promosi pembangunan di Indonesia sampai saat ini masih
serta program pelatihan dan penyuluhan yang belum berfokus pada hal-hal fisik dan terukur. Penataan kota
berjalan sesuai harapan. Kajian permasalahan tersebut terlihat indah hanya dengan pembangunan gedung-
dapat mengetahui penyebab munculnya permasalahan, gedung yang megah, tanpa memperhatikan sumber
alternative penyelesaian masalah yang diperlukan daya manusia yang mengelola dan memanfaatkan
untuk mendesain rancangan strategi komunikasi yang gedung tersebut. PKL yang dianggap sebagai salah
tepat. satu pihak yang membuat tata kota menjadi tidak
indah, kotor dan berantakan sebaiknya dikelola
Pemberdayaan dan Komunikasi dengan mengumpulkan mereka dalam satu tempat
Interpretasi terhadap pemberdayaan sangat seperti dalam satu gedung. Penempatan PKL pada
beragam sehingga pemberdayaan lebih sering satu tempat memudahkan pemerintah dalam
diterjemahkan sebagai sebuah proses dan program. melakukan koordinasi dan pengawasan. Koordinasi
Payne (1997) mengartikan pemberdayaan sebagai suatu dan pengawasan yang terpadu dan terarah membuat
kegiatan yang bertujuan membantu klien mendapatkan PKL menjadi lebih produktif dan akhirnya mereka
kekuatan (daya) untuk mengambil keputusan dan dapat bersaing dengan pengusaha besar. Namun
tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan hingga saat ini, PKL masih belum terlepas dari
dengan diri klien tersebut termasuk mengurangi persoalan klasik seperti keterbatasan akses dan peluang
kendala pribadi dan social dalam melakukan tindakan. untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.
Pemberdayaan dapat dilakukan dengan meningkatkan Upaya peningkatan kualitas hidup PKL tidak mudah
kapasitas, pengembangan rasa percaya diri untuk terwujud tanpa adanya perubahan sikap, pengetahuan
menggunakan kekuatan dan mentransfer kekuatan dan keterampilan sumber daya manusia. Menghadapi
dari lingkungannya. Pemberdayaan adalah sebuah permasalahan tersebut, komunikasi diperlukan
proses sehingga pemberdayaan hendaknya usaha yang peranannya sebagai sebuah proses yang dialogis dalam
terjadi terus menerus sepanjang hidup manusia. penyampaian ide, informasi dan inovasi oleh pihak
Pemberdayaan sebagai sebuah program terkait guna menunjang terjadinya perubahan social
mempunyai makna bahwa pemberdayaan merupakan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan
tahapan-tahapan kegiatan untuk mencapai suatu tersebut dapat dilihat pada tingkat individu, keluarga,
tujuan dalam kurun waktu tertentu sehingga dalam kelompok, organisasi, komunitas dan masyarakat yang
konteks ini pelaksanaan program pemberdayaan lebih luas.
hanya tampak sebagai kegiatan proyek yang Perubahan merupakan proses alamiah yang
menguntungkan pihak tertentu. Kondisi ini tentunya tidak bisa dihindari dan harus terjadi pada sesuatu,

285
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

individu atau masyarakat sebagai reaksi atau adaptasi adalah individu mencoba ide atau cara baru tersebut
dengan kondisi yang dihadapi. Proses perubahan untuk pertama kali, (5) Konfirmasi adalah individu
dalam konteks perubahan social ke arah yang lebih memutuskan menerapkan ide atau cara baru dan alat
baik berkaitan dengan transformasi struktur dan secara berulang disertai modifikasi.
interaksi sosial dari sebuah masyarakat (Horton & Kebijakan komunikasi dengan pendekatan
Hunt dalam Garcia, 1985) dan merupakan variasi yang berorientasi kepada perubahan yang terjadi
atau modifikasi dalam pola organisasi social atau sub pada suatu komunitas local mendalami bagaimana
kelompok pada masyarakat atau pada keseluruhan aktivitas komunikasi dapat dipakai untuk
masyarakat itu sendiri (Panopio, Cordero & Raymond mempromosikan penerimaan akan ide-ide dan
dalam Garcia, 1985). Setiap upaya perubahan perlu produk baru. (Nasution, 2004). Harris (Bessete &
mempertimbangkan berbagai factor seperti masalah Rajasunderam, 1996) menyatakan bahwa pendekatan
komunikasi partisipatif perlu dikembangkan untuk
social ekonomi, kondisi fisik (sumber daya alam) dan
mengembangkan masyarakat di tingkat bawah melalui
sumber daya manusia secara umum termasuk agen pendekatan pendidikan non formal agar tidak terkesan
pembaharu. Individu seringkali tidak mau mengalami kaku dan serius. Hal ini pada gilirannya, berkontribusi
perubahan karena perubahan merupakan proses terhadap pola komunikasi yang dianut cenderung
panjang yang memerlukan kesabaran. Adanya sikap menunjukkan pola interaksi yang terbatas dan hanya
pasrah dengan kondisi yang ada membuat para PKL berkaitan dengan kekuasaan dan pelayanan. Alternatif
tetap menikmati kondisinya sekarang. Oleh karena itu model komunikasi yang diusulkan adalah komunikasi
diperlukan agen pembaharu. dialogis antar orang yang terlibat dalam proses
Pada teori adopsi inovasi pada setiap tahap komunikasi sehingga tidak ada perbedaan kedudukan
memerlukan waktu, pemikiran dan respons yang antara komunikator dengan komunikan.
berlainan mulai dari tahap kesadaran, minat, uji Munculnya paradigma baru komunikasi yang
coba, evaluasi dan keputusan apakah mengolah partisipatif horizontal memunculkan kembali konsep
atau menerima inovasi pembaharuan ide maupun komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok,
teknologi maka untuk mengantisipasi hal ini, agen media rakyat dan model komunikasi dua tahap. Selain
pembaharu melakukan pendekatan yang tepat sesuai itu, dalam masyarakat terutama untuk kalangan
dengan tahap komunikasi yang sedang berlangsung di masyarakat menengah ke bawah, masih mengakui
masyarakat. (Amanah). .
adanya kharisma agen pembaharu atau opinion leader
Metode Pendekatan Tahap Komunikasi Tahap Adopsi
(pemuka pendapat dalam masyarakat seperti kyai,
guru, pemuka adat dan sebagainya) yang merupakan
Menggerakkan usaha -------- Adopsi
aktror penting dalam proses komunikasi di masyarakat
(Oepen, 1988). Paradigma ini melibatkan masyarakat
Meyakinkan -------- Coba
untuk lebih berpartispasi dalam proses komunikasi
Membangkitkan keinginan -------- Evaluasi
sampai dengan pengambailan keputusan. Pada proses
-------- Minat
komunikasi tidak hanya ada sumber dan penerima saja
-------- Sadar
namun sumber dapat menjadi penerima dan penerima
dapat menjadi sumber dalam kedudukan yang sama
dan dalam level yang sederjat. Oleh karenanya kegiatan
Ada tiga pilihan metode pendekatan atau kombinasi komunikasi bukan kegiatan memberi dan menerima
ketiganya yang dapat digunakan dalam pelaksanaan melainkan berbagi dan berdialog. Isi komunikasi
program pemberdayaan PKL yaitu (1) Pendekatan tidak lagi pesan yang dirancang oleh sumber dari
perorangan dengan kegiatan kunjungan perorangan, atas melainkan fakta, kejadian, masalah, kebutuhan
konsultasi ke rumah, penggunaan surat, telepon dan yang dikodifikasikan menjadi topic bahasan yang
magang, (2) Pendekatan kelompok dengan demonstrasi nantinya dibicarakan dan dianalisa. Semua suara
cara atau hasil, kunjungan kelompok, karyawisata, didengar dan diperhatikan menjadi pertimbangan
diskusi kelompok, ceramah, kursus, pertunjukan film, dalam pengambilan keputusan sehingga merekapun
slide, karyawisata, penyebaran brosur, bulletin, folder, terlibat dalam mendesain pasar modern yang akan
liputan, sarasehan, rembug utama, temu wicara, temu ditempati. Model komunikasi ini yang terlibat tidak
usaha, temu karya dan temu lapang, (3) Pendekatan hanya sumber dan penerima namun partisipan yang
massal dengan pameran, pekan nasional, pertunjukan satu dengan yang lain (Wibowo, 1994).
film, penyebaran pesan melalui media elektornik, Partisipatif horizontal dalam wujud hardware
cetak, selebaran atau majalah, pemasangan poster atau (perangkat keras dalam komunikasi berupa alat
spanduk dan sebagainya. dan mekanik) maupun software (perangkat lunak,
Model adopsi inovasi Rogers meliputi lima program) juga memiliki peran penting, namun
tahap yakni (1) Pengetahuan seseorang menjadi bukan sebagai sarana penyebar informasi atau pesan
sadar akan adanya ide atau cara baru, (2) Persuasi saja melainkan sebagai sarana dalam menyajikan
yaitu individu mulai mengembangkan sikap suka topic bahasan (Wibowo, 1994). Selain itu juga sangat
atau tidak suka terhadap ide tersebut, (3) Keputusan menekankan proses pembebasan masyarakat secara
adalah individu membuat keputusan awal untuk kultural dari budaya apapun yang mengkondisikan
mengadopsi atau tidak ide tersebut, (4) Implementasi masyarakat ‘miskin suara’ atau ‘budaya bisu’. ‘Budaya

286
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

bisu’ tercermin ketika kebijakan diperintahkan untuk yang terjadi antara kondisi masyarakat saat ini dengan
diterapkan atau dilaksanakan, masyarakat tidak kondisi yang ingin dicapai melalui proses komunikasi
pernah sadar untuk menilainya terlebih dahulu dari yang partisipatif, dialogis dan memotivasi. Dengan
kepentingan dan keuntungan masyarakat sehingga demikian, pesan dalam komunikasi tidak sekedar
kebijakan tersebut lebih menguntungkan penguasa mentransfer informasi saja tetapi juga menyangkut
modal dan kekuasaan pemerintah. Pembebasan rakyat aspek transformasi keadaan dari kondisi sekarang yang
dari ‘budaya bisu’ tersebut dengan menggalakkan termaginalkan menjadi lebih mandiri, sejahtera dan
upaya yang dapat membantu rakyat sadar terhadap bermartabat. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
kebijakan pemerintah agar senantiasa berorientasi S.C. Dube (Schramm & Lerner, 1976) bahwasanya
pada kepentingan rakyat sehingga rakyat tidak hanya dalam pembangunan di India, komunikasi memegang
sebagai pelaksana namun juga menjadi penentu proses peran nyata dalam mengembangkan media untuk
lahirnya kebijakan sampai pelaksanaan kebijakan memobilisasi masyakat dan pemerintahnya. Program
(Fakih, 1989). pemberdayaan dapat lebih diintensifkan kepada
Komunikasi partisipatif horizontal pendekatan yang mengutamakan penyelesaian
melahirkan harapan baru dalam upaya pemberdayaan persoalan PKL dan berpusat pada kebutuhan mereka,
masyarakat menuju situasi yang lebih demokratis, yang diterapkan dengan program penyediaan sarana
merdeka dan berdaya, yang dapat dirintis sejak dari kios dalam satu tempat terpadu sehingga mereka
kehidupan sehari-hari mulai dari munculnya persoalan memiliki sarana dalam pengembangan pribadi
yang sederhana dalam masyarakat itu sendiri. Prinsip maupun usaha. Rencana Jokowi sebagai Gubernur
partisipatif bukan hanya sekedar mereka datang dan DKI terpilih periode 2012-2017 untuk membuat
memberikan pendapat namun dilibatkan dari awal mall khusus PKL di Jakarta perlu disambut dengan
dalam berbagai program pemberdayaan sehingga gembira. Adanya mall tersebut juga dapat meringankan
terlibat juga dalam penentuan kegiatan yang akan tugas pemerintah dalam melakukan koordinasi dan
diprogramkan. Berkaitan dengan hal ini, proses aksi pengawasan dilengkapi dengan sarana yang lengkap
social dan proses pengambilan keputusan dalam namun juga dengan harga sewa yang tetap terjangkau
model adopsi inovasi Rogers (1994) meliputi 5 oleh mereka.
tahapan sebagai berikut (1) Stimulasi minat yaitu Strategi komunikasi harus berfokus pada
inisiatif dalam komunitas mulai berkembang pada peningkatan kemampuan PKL dalam pengelolaan
tahap awal dalam ide baru dan praktek, (2) Inisiasi waktu, penguatan kapasitas permodalan, kemampuan
yaitu kelompok yang besar mempertimbangkan ide pengelolaan keuangan dan yang paling penting dalah
baru atau praktek dalam mencari alternative untuk perubahan sikap dan perilaku yang positif dalam
implementasi, (3) Legitimasi merupakan tahap saat memanfaatkan kemampuan yang dimiliki. Proses
pimpinan komunitas memutuskan akan meneruskan komunikasi yang saat ini berlangsung masih berfokus
tindakan atau tidak, (4) Keputusan bertindak adalah pada sosialisasi mengenai ketertiban kota belum
rencana spesifik tindakan mulai dibangun dan (5) Aksi mengarah pada terobosan pendayagunaan keberadaan
yaitu penerapan rencana (Donnermeyer et. Al. 1997). PKL dalam memperkuat perekonomian pemerintah
Komunikasi partisipatif horizontal ini menganggap kota/daerah dan meningkatkan kemampuan mereka
bahwa dalam proses komunikasi antara pedagang dalam memanfaatkan media local dan melakukan
dengan pemerintah berada dalam kedudukan negosiasi untuk memperkuat jaringan sosial untuk
yang sama dan dalam level yang sederajat sehingga kepentingan promosi usaha dan keberadaan mereka
dikatakan sumber itu penerima dan penerima itu sebagai individu yang sama sebagai warga negara.
sumber sehingga ide, saran, informasi tidak selalu Peran strategi komunikasi dalam
berasal dari pemerintah/pemilik modal saja namun pemberdayaan meliputi (1) Peningkatan keterampilan
juga dapat berasal dari pedagang. negosiasi, public speaking dan presentasi di depan
umum sehingga PKL memiliki rasa percaya diri dalam
Strategi Komunikasi dalam Merelokasi PKL berhubungan dengan para pejabat di birokrasi, pemilik
Kondisi social ekonomi pedagang sebelum modal bahkan dalam mengembangkan usahanya,
dan sesudah relokasi ada perbedaan dalam transportasi, (2) Peningkatan permodalan dengan menjalin
pembayaran retribusi seperti listrik, air, sewa kios dan kerjasama dengan lembaga keuangan pemerintah
pembayaran lainnya yang timbul akibat pindahnya maupun swasta, (3) Peningkatan dalam pengelolaan
pedagang ke lokasi yang baru. Bahkan jumlah keuangan sehingga keuangan yang dimiliki tidak
pembayaran di tempat yang baru seringkali lebih besar hanya terpakai untuk keperluan konsumtif namun
daripada di tempat lama di tambah lagi dengan adanya dapat diinvestasikan untuk pengembangan usaha,
pungutan liar. Jumlah konsumen yang menurun dan (4) Peningkatan komunitas menjadi sebuah lembaga
akses yang sulit mengakibatkan turunnya pendapatan yang secara berkelanjutan dapat membantu individu
pedagang. Belum lagi tidak adanya sosialisasi atau yang bergabung dalam komunitas guna meningkatkan
sosialisasi yang mendadak berkaitan dengan relokasi kesejahteran, (5) Membangun jaringan (network)
tersebut sehingga pedagang merasa dipaksa dan tidak dengan berbagai pihak guna pengembangan usaha
diikutsertakan dalam proses komunikasi. dan diversifikasi usaha.
Peran penting komunikasi dalam Strategi komunikasi dalam pemberdayaan
pemberdayaan adalah menjembatani kesenjangan hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai

287
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

berikut yakni (1) Program pemberdayaan menjaga lancar, area parkir, keamanan, sarana komunikasi,
keseimbangan antara fisik dan non fisik, tidak hanya kamar mandi, sarana ibadah dan listrik/penerangan
mengejar pertumbuhan tetapi juga penanaman yang memadai. Adanya pengawasan dan pembinaan
pengetahuan untuk masa depan demikian juga tidak terhadap PKL yang dilakukan dua kali dalam sebulan
hanya pembangunan gedung namun juga peningkatan agar motivasi dan semangat mereka tetap terjaga.
kemampuan, (2) Pesan ditentukan berdasarkan
kebutuhan masyarakat dan ditransformasikan kepada
masyarakat melalui metode yang relevan dengan situasi Daftar Pustaka
dan kondisi setempat, (3) Perlu perencanaan yang
matang dalam mendesain strategi komunikasi dengan Amanah, Siti. Peran Komunikasi Dalam
melibatkan peran serta PKL dan pihak terkait dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir.
proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi hingga Donnermeyer, Joseph F, Plested BA, Edwards RW,
tindak lanjut dan (4) Sinkronisasi dan koordinasi Oetting G, Littlethunder L. Community
antar pihak terkait dengan masyarakat dalam Readiness and Prevention Programs. Journal
menjamin keberlanjutan program pemberdayaan dan of the Community Development Society. Vol.
mendorong terwujudnya perekonomian yang kuat. 28. No. 1. 1997.
Fakih, Mansour. Budaya Bisu. Perhimpunan
5. Simpulan dan Saran Pengembangan Pesantren dan Masyarakat
(P3M). Jakarta. 1989.
Simpulan Garcia MB. Sociology of Development : Perspective
Penanganan PKL ditempuh dengan and Issues. National Book Store, Inc.
melakukan komunikasi partisipatif dan dialogis. Philippines. 1985.
Dampak social relokasi PKL memberikan kontribusi Harris EM. The Role of Participatory Development
terhadap kebersihan, ketertiban dan keindahan suatu Communication as a Tool of Grassroots
kota. Pelaksanaan relokasi hendaknya melibatkan Nonformal Education. Workshop Report.
PKL sejak awal seperti dalam proses pembuatan Dalam Guy Bessette and C.V. Rajasunderam
kebijakan dan tidak hanya selaku pelaksana kebijakan. (editor). Participatory Development
Keterlibatan PKL dalam pembuatan kebijakan akan Communication : A West African Agenda.
menumbuhkan rasa memiliki terhadap gedung yang The International Development Research
mereka tempati. Penumbuhan rasa percaya diri PKL Centre : Science for Humanity. 1996.
menjadi sebuah program yang mesti dilakukan salah Nasution Z. Komunikasi Pembangunan :
satunya dengan memberikan keterampilan berupa Pengenalan Teori dan Penerapannya. Edisi
teknik negosiasi, presentasi dan public speaking. Revisi. Divisi Buku Perguruan Tinggi PT Raja
Pelatihan berupa cara melakukan promosi, teknik Grafindo Persada. Jakarta. 2002.
mengelola keuangan serta peningkatan kemampuan Oepen, Manfred (ed.). Media Rakyat. Perhimpunan
dalam pemanfaatan media dan teknologi juga Pengembangan Pesantren dan Masyarakat
diperlukan. Pengembangan ketrampilan tersebut (P3M). Jakarta. 1988.
dapat bermanfaat bagi mereka sehingga keberadaan Payne M. Modern Social Work Theory. Edisi Kedua.
mereka menjadi kuat dan penguatan perekonomian Mac Millan Press Ltd. London 1997.
dapat benar-benar terwujud. Rogers EM. The Diffusion Process. Edisi Keempat.
The Free Press. New York. 1994.
Saran Satria A. Dinamika Modernisasi Perikanan,
Cara negosiasi dan pendekatan dengan Farmasi Sosial dan Mobilitas Nelayan.
pedagang yang bersifat kekeluargaan dengan fasilitas Humaniora Utama Press. Bandung. 2000.
yang lebih baik dan tetap. Pemilihan lokasi baru Waskita D. Komunikasi Pembangunan Untuk
hendaknya memperhatikan target pasar dan segmentasi Pemberdayaan. Jurnal Organisasi dan
utama dari PKL. Hal penting dan mendesak lainnya Manajemen Vol. 1. No. 1. September 2005.
adalah mengubah tindakan satpol PP yang bengis, Wibowo, Fred. Komunikasi Media Teater Rakyat.
garang dan galak menjadi ramah dengan senyum Makalah Workshop Teater Rakyat. Studio
yang mengembang. Pemerintah juga hendaknya Audio Visual-Universitas Sanata Darma.
membangun fasilitas umum di sekitar pasar modern Yogyakarta. 1994.
tersebut yang dapat menambah jumlah pengunjung ke (http://birokrasi.kompasiana.com/2012/06/14/
pasar modern. Kegiatan promosi merupakan kegiatan Relokasi PKL Belajar Pada Kasus Solo).
yang harusnya dilakukan secara berkelanjutan selama (http://hasyimibnuabas.blogspot/2012/03/Analisis
kegiatan perekonomian masih terus berjalan sehingga Permasalahan, Eksternalitas dan Relokasi Pasar
masyarakat banyak yang mengetahui keberadaan Tradisional : Studi Kasus Pasar Dinoyo Kota
pasar yang baru dan menjadikan pasar lebih ramai Malang).
guna meningkatkan pendapatan pedagang yang secara
otomatis menambah pemasukan ke pemerintah. Harga
sewa kios yang mahal hendaknya ditambah dengan
fasilitas seperti air bersih yang selalu mengalir dengan

288
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

KOMUNIKASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM


NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI
DI KOTA SERANG
Ipah Ema Jumiati1*)

Abstrak

Komunikasi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan implementasi dalam Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Kota Serang dengan sasaran pemanfaat programnya adalah
masyarakat miskin. Oleh karenanya penanggulangan kemiskinan sebagai persoalan multi dimensi tidak dapat
dilakukan hanya dengan pemberdayaan ekonomi, karena pemberdayaan masyarakat, baik secara individu maupun
berkelompok dalam memecahkan berbagai persoalan terkait didalamnya adalah upaya peningkatan kualitas hidup,
kemandirian dan kesejahteraannya. PNPM Mandiri yang menitikberatkan pada pemberdayaan diarahkan untuk
melibatkan masyarakat miskin mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan melalui harmonisasi dan
pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan, dan pendanaan stimulan
diharapkan dapat mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang
berkelanjutan. Hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif menyatakan bahwa dalam implementasi
kebijakan yang menjadi salah satu sebab penting yang menjadi sumber kegagalan dalam program pemberdayaan
masyarakat adalah kurang mengakarnya program komunikasi.

Kata kunci : Komunikasi, Pemberdayaan, Masyarakat, PNPM Mandiri


I. Pendahuluan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
Pentingnya komunikasi tidak hanya dalam memberdayakan dirinya. Persoalannya kemudian
ruang-ruang tertutup, tetapi juga dalam ruang-ruang bahwa sebuah agenda kebijakan yang hendak
terbuka mendekat pada kehidupan masyarakat. diformulasikan tidaklah mudah, apalagi jika kebijakan
Komunikasi tersebut dapat dilihat melalui sosialisasi tersebut tidak melibatkan berbagai kelompok
dan koordinasi, yang menjadi faktor penentu kepentingan atau stakeholders sebagai pengguna.
bahwa masyarakat mengetahui program-program Dalam kerangka implementasi kebijakan
yang dilaksanakan oleh pemerintah, termasuk publik tersebut, maka upaya pengarusutamaan
program-program pengentasan kemiskinan melalui penanggulangan kemiskinan Indonesia telah dilakukan
pemberdayaan masyarakat. Dalam kenyataannya pemerintah dan menempatkan penanggulangan
memang proses komunikasi bukanlah hal instant yang kemiskinan sebagai prioritas utama kebijakan
sekali dilakukan kemudian dapat mudah dimengerti pembangunan nasional.
oleh masyarakat, namun perlu usaha yang berulang- Berbagai kebijakan dalam RPJM 2004-
ulang dan berkesinambungan agar masyarakat minimal 2009, diharapkan dapat menurunkan persentase
mengerti bagaimana merencanakan, melaksanakan penduduk miskin menjadi 8,2% pada tahun 2009
dan mengevaluasi program, termasuk di dalamnya dan tahun 2015 menjadi sebesar 7,2% (Bappenas,
program-program pengentasan kemiskinan di daerah. 2005). Lebih dari itu, Indonesia bahkan ikut serta
Kemiskinan merupakan masalah kehidupan dalam penandatanganan deklarasi Millenium
di berbagai bidang yang ditandai oleh pengangguran, pada September 2003, yang mengadopsi, tujuan
keterbelakangan dan ketidakberdayaan. Oleh karena pembangunan Millenium (Millenium Development
itu kemiskinan merupakan masalah pokok nasional Goals/MDGs), dan MDGs menjadi acuan penting
yang penanggulangannya tentu saja tidak dapat di dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia, mulai
tunda dengan alasan apapun dan menjadi prioritas dari tahap perencanaan yang tertuang dalam rencana
utama dalam pelaksanaan pembangunan nasional pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN)
sesuai dengan prinsip keadilan. Hal ini ditandai hingga tahap pelaksanaannya.
dengan berbagai program kemiskinan diluncurkan Ketidakberhasilan kebijakan, bersumber dari
pemerintah dari tahun ke tahun. cara pemahaman dan penanggulangan kemiskinan
Kemiskinan juga merupakan masalah multi yang selalu diartikan sebagai sebuah kondisi
dimensi yang penanggulangannya tidak dapat hanya ekonomi semata-mata. Akibat pandangan itu,
dengan pemberdayaan ekonomi, karena kemiskinan proyek pengentasan kemiskinan atau pemberdayaan
pada hakekatnya merupakan upaya memberdayakan masyarakat lapisan bawah hanya sebatas pada
orang miskin mandiri, dalam ekonomi, budaya dan upaya perbaikan kondisi ekonomi (peningkatan
politik. Diperlukan kebijakan komprehensif untuk pendapatan) dan perubahan budaya melalui proyek-

1 *) Penulis adalah Dosen di Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untirta, Banten.

289
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

proyek pelatihan kerja kelompok miskin agar mampu dalam ketentuan bahwa masyarakat paling miskin
meningkatkan produktivitas diprioritaskan menjadi penerima utama, ternyata tidak
Berbagai program kemiskinan dalam semuanya merupakan kategori miskin sebagaimana
kenyataannya sering menghadapi kondisi yang kurang yang direncanakan, bahkan ada penerima bantuan
menguntungkan, misalnya salah sasaran, terciptanya telah berkali-kali menerima bantuan dari program
benih-benih fragmentasi sosial dan melemahkan kemiskinan yang lain, karena tidak terdata dengan
nilai-nilai kapital sosial yang ada di masyarakat baik. Setiap instansi mempunyai target dan data
(gotong royong, musyawarah, dan keswadayaan). kelompok sasaran yang berbeda (sektoral), sehingga
Lemahnya nilai-nilai kapital sosial pada gilirannya koordinasi program antar sektor dan antar wilayah
juga mendorong pergeseran perubahan perilaku yang lemah dan tidak terpadu.
masyarakat yang semakin jauh dari semangat Partisipasi masyarakat telah dilaksanakan
kemandirian, kebersamaan dan kepedulian untuk sesuai pedoman yang ada, akan tetapi tingkat
mengatasi persoalannya secara bersama. kualitasnya masih jauh dari memuaskan. Ukuran
Peningkatan jumlah masyarakat miskin, partisipasi masih terbatas pada kesediaan masyarakat
mendorong pemerintah mengeluarkan berbagai berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur,
kebijakan anti kemiskinan dari berbagai departemen sementara berpartisipasi dalam proses pengelolaan
atau sektor. Salah satu diantaranya program proyek relatif tidak mendapat perhatian. Karena itu,
pengembangan kecamatan (PPK). Keberhasilan beberapa putusan masih didominasi dan dipengaruhi
pelaksanaan PPK, dari PPK I hingga PPK III, yang telah oleh elit desa, termasuk partisipasi kaum perempuan
berlangsung sejak 1998-2006, mendorong pemerintah masih sangat terbatas pada kegiatan pengambilan
Indonesia memutuskan untuk melanjutkan upaya keputusan.
untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan Akuntabilitas dan transparansi Pengelolaan
dan pengangguran di tanah air dengan menggunakan dan pengembalian dana bantuan PNPM, juga
mekanisme dan skema PPK. masíh menyisakan masalah, dana yang dikelola sulit
Agenda besar ini dilaksanakan  dalam skala dipertanggungjawabkan dan kurang menyentuh
lebih besar (baik cakupan lokasi, waktu pelaksanaan masalah pengentasan kemiskinan dalam meningkatkan
maupun alokasi dananya), yang kemudian dikenal keberdayaan masyarakat miskin, karena tidak
dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat dilakukan secara tuntas serta perubahannya tidak
(PNPM). Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali menunjukkan hasil yang signifikan. Berdasarkan
mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang data yang diperoleh, terkait lemahnya akuntabilitas
melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap ditemukan kemacetan dalam pengembalian pinjaman
perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan bergulir oleh masyarakat penerima bantuan sekitar
evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif, 70 %. Kemudian alokasi sumber dana yang kurang
kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama proporsional, bahwa hampir 93,08 % kegiatan
masyarakat miskin, dapat ditumbuhkembangkan diarahkan pada pembangunan sarana lingkungan,
sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan misalnya pembuatan MCK (mandi, cuci, kakus),
subyek upaya penanggulangan kemiskinan. jalan, tempat pembuangan sampah, dan lain-lain.
Kebijakan Program Nasional Pemberdayaan Akibatnya kegiatan bidang ekonomi dan sosial
Masyarakat (PNPM) Mandiri yang sangat gencar banyak tidak terlaksana. Terkait dengan kurangnya
dipopulerkan oleh pemerintah, memberi secercah transparansi, dapat dilihat dari data penerima bantuan
harapan bagi masyarakat miskin, namun ketika yang tidak jelas nama, alamat dan pekerjaannya,
diimplementasikan antara apa yang diharapkan dengan melainkan hanya mencantumkan kupon penerima
apa yang senyatanya, ternyata belum memenuhi Bantuan Langsung Tunai (BLT). Bahkan menciptakan
harapan masyarakat. Dari hasil pengamatan dan permasalahan yang baru, karena aparat pelaksana tidak
evaluasi, menunjukkan bahwa kegiatan cenderung punya persepsi yang sama dalam memahami program
lebih berorientasi mengejar target capaian bangunan penanggulangan kemiskinan. Penguatan kelembagaan
fisik dan mengabaikan aspek proses pemberdayaan sosial yang dibentuk sebagai upaya pemberdayaan,
masyarakat, sehingga proses pemberdayaan masyarakat perannya belum memadai dalam proses pengambilan
sebagaimana dalam dokumen, berjalan hanya untuk keputusan, tak lebih sebagai pelaksana. Masalah
memenuhi prosedur ketika proyek berlangsung. Nyaris tersebut terjadi hampir di seluruh wilayah, termasuk
kurang ada peran dari masyarakat setelah proyek juga di Kota Serang dalam pelaksanaan PNPM
selesai, misalnya saja partisipasi dan tanggungjawab Mandiri.
masyarakat dalam pemeliharaan sarana. Oleh karena itulah penulis berasumsi
Pada Tahun 2009 Jumlah keluarga Pra bahwa salah satu faktor yang perlu diperkuat adalah
Sejahtera di Kota Serang berjumlah 18.907, komunikasi dalam PNPM Mandiri melalui berbagai
Keluarga Sejahtera I berjumlah 29.095 dan Keluarga media komunikasi yang ada sehingga penting untuk
Sejahtera II berjumlah 45.743 dengan jumlah Kepala ditelaah lebih lanjut.
Keluarga Miskin sebesar 21.427 orang. Sekalipun

290
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

II. Kajian Pustaka kedua pertanyaan ini dirumuskan empat faktor atau
variabel yang merupakan syarat–syarat terpenting
2.1 Pengertian Komunikasi guna berhasilnya proses implementasi keempat faktor
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris itu ialah faktor komunikasi, sumberdaya (resources),
communication menurut Effendy (2009 : 9) dalam disposisi atau kecenderungan pelaksana dan struktur
bukunya ‘Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktik” organisasi dan tata aliran kerja birokrasi pelaksana.
berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber Dari keempat faktor tersebut komunikasi
dari kata communis yang berarti sama. Sama disini ditempatkan pada posisi teratas dalam besarnya
maksudnya adalah sama makna. pengaruh terhadap keefektifan implementasi
Jadi kalau ada dua orang terlibat dalam kebijakan. Ini berkaitan dengan interelasi dan
komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, interaksi antara aktor perumus kebijakan (pengambil
maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung keputusan) dengan aktor pelaksana kebijakan,
selama ada kesamaan makna mengenai apa yang maupun komunikasi antar pelaksana kebijakan dengan
dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan kelompok sasaran. Berkomunikasi dapat memberikan
dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kejelasan informasi yang akan disampaikan.
kesamaan makna. Dengan lain perkataan, mengerti Faktor komunikasi pada tataran implementasi
bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang kebijakan berkaitan dengan konsep komunikasi
dibawakan oleh bahasa itu. organisasi dan komunikasi sosial. Komunikasi
Lebih lanjut Effendy (2009 : 9) mengatakan organisasi memiliki perspektif luas karena juga
bahwa, pengertian komunikasi yang dipaparkan di atas meliputi komunikasi pada berbagai bidang kehidupan.
sifatnya dasariah, dalam arti kata bahwa komunikasi Faktor komunikasi menjadi hal yang sangat penting
itu minimal harus mengandung kesamaan makna dalam implementasi kebijakan, karena meskipun
antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal kebijakan yang dihasilkan telah memiliki kualitas yang
karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, baik dan bertujuan untuk terpenuhinya kepentingan
yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga masyarakat, namun apabila para implementor tidak
persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu memiliki pemahaman yang jelas, lengkap dan luas
paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan tentang makna dan tujuan kebijakan, maka tentu
atau kegiatan, dan lain-lain. mereka akan menyampaikannya dengan samar-samar,
Untuk memahami pengertian komunikasi sempit dan terbatas. Sehingga akibatnya dimungkinan
sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat terjadinya sikap apriori, bahkan terjadi penolakan
komunikasi seringkali mengutip paradigm yang kebijakan dari kelompok sasaran.
dikemukakan oleh Harold Lasswell (dalam Effendy Secara umum Edward III membahas 3 hal
: 10) dengan karyanya, The Structure and Function penting dalam proses komunikasi kebijakan yaitu
of Communication in Society. Lasswell mengatakan transmisi, konsistensi dan kejelasan. Persyaratan
bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi pertama bagi implementasi kebijakan yang efektif
ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says adalah bahwa mereka yang melaksanakan keputusan
What In Which Channel to Whom With What Effect? harus mengetahui apa yang harus mereka lakukan,
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan karena itu sangat penting faktor –faktor :
bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai 1. Transmisi :
jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni : Proses transmisi dalam komunikasi kebijakan
• Komunikator (communicator, source, sender) dan komunikasi implementasi kebijakan ditentukan
• Pesan (channel, media) oleh sumber komunikasi (manusia), penerima
• Komunikan (communicant, communicate, (manusia), media (manusia dan atau alat dan atau
receiver, recipient) metoda) serta faktor lain yaitu materi (kebijakan )
• Efek (effect, impact, influence) itu sendiri dan hambatan (communication gap) yang
Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, terjadi antara lain akibat noise.
komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh Komunikator berfungsi sebagai pengambil
komunikator kepada komunikan melalui media yang keputusan kebijakan (policy maker) dan implementor
menimbulkan efek tertentu. kebijakan kenyataannya berada pada beberapa
Selain pengertian komunikasi di atas, dalam lapisan birokrasi. Hambatan komunikasi bisa karena
konteks implementasi kebijakan publik, penulis komunikatornya, atau penerima pesan bisa pula
merujuk kepada Model Edward III yang menyatakan karena pesan dan media yang digunakan.
bahwa sebelum menguraikan faktor-faktor penting Ditinjau dari sisi kebijakan, yang hendak
dalam studi implementasi mengajukan 2 pertanyaan diimplementasikan tentu saja akan mengalami pula
pokok yaitu (1) hal-hal apa saja yang merupakan hambatan terutama dalam penyampaian pesan, karena
prasyarat bagi suatu implementasi yang berhasil; (2) itu Edward III (1980:18-26) menyampaikan beberapa
Apa saja yang merupakan penghambat utama terhadap faktor penghambat dalam komunikasi atau dalam
berhasilnya implementasi program? Berdasarkan menyampaikan pesan kebijakan sebagai berikut:

291
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

1) Tidak adanya kesepakatan (disagreement) Moelyarto, 1995:24) yang memandang masyarakat


dari implementor dalam menangani sebagai objek asistensi atau objek bantuan dalam
masalah-masalah pelaksanaan kebijakan, pelbagai pelayanan dan pemberian fasilitas sosial.
sehingga sering berjalan sendiri-sendiri dan Hal ini makin memperbesar tingkat ketergantungan
menyimpang dari aturan. masyarakat kepada pemerintah yang merendahkan
2) Tingkatan birokrasi yang berlebihan, sehingga martabat kemanusiaan, dimana pemerintah malah
jalur komunikasi menjadi lebih panjang. menciptakan pengemis baru.
3) Penggunaan arti yang tidak langsung, yang Masalah kemanusiaan inilah yang menjadi inti
dapat mengundang penafsiran yang berbeda- dasar dari pemberdayaan, sebagaimana dikemukakan
beda. Sumodiningrat (1999:44) bahwa pemberdayaan
4) Tidak tersedianya saluran (chanel) yang masyarakat juga merupakan upaya meningkatkan
memadai untuk menyampaikan penelitian harkat dan martabat masyarakat yang dalam kondisi
pesan. sekarang mengalami kesulitan untuk melepaskan diri
5) Kesalahan persepsi tentang arti kebijakan, dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.
tapi ada keengganan untuk memahami arti Pendekatan pemberdayaan yang lebih
yang sebenarnya, sehingga masing-masing berpusat kepada manusia memungkinkan masyarakat
mencoba untuk memberi arti dengan kira- mengembangkan potensi dirinya. Penciptaan iklim
kira. yang memungkinkan masyarakat berkembang
(enabling), upaya memperkuat potensi yang dimiliki
2. Kejelasan (Clarity). oleh masyarakat (empowering), dan perlindungan
Informasi begitu penting artinya dalam (Sumodiningrat,1999:44).
implementasi kebijakan, karena kendatipun telah Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
disampaikan dengan baik kepada penerima pesan, Proses pemberdayaan mempunyai kecenderungan
namun belum tentu akan dapat dilaksanakan yaitu menekankan pada proses pemberian kekuatan
dengan baik jika informasi yang disampaikan tidak kepada masyarakat lain untuk dapat lebih berdaya.
jelas. Dampaknya pada pengambilan keputusan Atau Pemberdayaan adalah suatu cara memberikan
yang melahirkan persepsi yang berbeda dari para kekuatan kepada masyarakat yang powerless agar
implementor terhadap informasi yang diterima dan ikut serta dalam proses pembangunan sebagai proses
besar kemungkinannya implementasi kebijakan akan aktualisasi eksistensi (Pranarka dan Moeljarto,
tidak efektif. 1996:17). Pemberdayaan masyarakat dapat diartikan
pula menurut Suhendra (2006:75) bahwa masyarakat
3. Konsistensi diberi kuasa, dalam upaya untuk menyebarkan
Konsistensi komunikasi dalam rangka kekuasaan, melalui pemberdayaan masyarakat,
implementasi kebijakan sangat penting, untuk organisasi agar mampu menguasai atau berkuasa
memelihara persepsi, memantapkan arah implementasi atas kehidupannya untuk semua aspek kehidupan
serta mempertahankan sikap implementor terhadap politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan, pengelolaan
kebijakan, sehingga sampai pada pencapaian kinerja lingkungan dan sebagainya.
kebijakan yang diharapkan. Komunikasi yang tidak
konsisten dalam implementasi kebijakan dapat terjadi 3. Pembahasan
akibat dari penggantian pejabat, perubahan kebijakan, 3.3. Komunikasi dan Pemberdayaan
pengaruh eksternalitas yang kuat seperti hasil evaluasi Masyarakat dalam Program Nasional
kinerja program, nilai-nilai kepentingan politik, Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
ekonomi, sosial sehingga mempengaruhi tingkat Mandiri di Kota Serang
dukungan terhadap implementasi kebijakan. PNPM Mandiri merupakan program
pemerintah untuk menangani masyarakat miskin.
2.2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Untuk lancarnya implementasi program tersebut
Arus utama kebijakan publik dalam perlu daya dukung komunikasi, bahwa komunikasi
pengentasan kemiskinan, ujungnya adalah mengarah merupakan syarat pertama dalam implementasi
pada Pemberdayaan Masyarakat (empowerment), kebijakan yang efektif. Komunikasi yang baik sangat
dimana Strategi pengentasan masyarakat miskin diperlukan dalam implementasi kebijakan, khususnya
menurut Dwiyanto (1995:4) tidak lagi hanya komunikasi yang terjalin antar para pelaku kebijakan,
berorientasi pada kesejahteraan (welfare oriented baik itu pelaksana dalam satu unit dinas maupun
strategy) melalui delivered development belaka tetapi antar unit dinas, bahkan pelaksana antar dinas terkait.
lebih difokuskan pada upaya empowernment atau Disamping itu, komunikasi juga harus terjalin dengan
pemberdayaan masyarakat. Model pengentasan baik antara pelaksana dengan publik.
kemiskinan yang demikian tidak lagi mengarah Pelaksanaan kegiatan program PNPM
pada charity strategy, karena strategi seperti ini lebih mandiri di Kota Serang, daya dukung komunikasi
berorientasi Assistencialism, (Freire, 1974 dalam dilakukan oleh Konsultan Manajemen Wilayah

292
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

sampai ke tingkatan Fasilitator/pendamping melalui periklanan dan kehumasan, yaitu sebagai berikut :
penyediaan berbagai sarana komunikasi yang dibuat.
Selanjutnya fasilitator akan meneruskan ke Badan A. Periklanan
Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan Kelompok (1) Iklan Layanan Masyarakat
Swadaya Masyarakat (KSM). Iklan layanan masyarakat akan dibuat dan
Komunikasi sangat menentukan keberhasilan ditayangkan untuk membangun perhatian
pencapaian tujuan dari implementasi kebijakan. (awareness) mengenai prinsip, nilai serta konsep
Implementasi yang efektif terjadi apabila para dari PNPM Mandiri. Untuk mendukung
pembuat keputusan sudah mengetahui apa yang keseluruhan proses yang terjadi pada PNPM
mereka kerjakan. Pengetahuan atas apa yang mereka Mandiri, maka dibuat 3 tema yang masing-
kerjakan dapat berjalan dengan baik, sehingga setiap masing tema dapat disampaikan melalui tiga
keputusan kebijakan dan peraturan implementasi versi cerita dan ditayangkan melalui radio
harus ditransmisikan atau dikomunikasikan) kepada lokal, televisi dan koran nasional. Setiap tema
orang-orang yang tepat. Selain itu, kebijakan yang diluncurkan sejalan dengan kondisi di lapangan,
dikomunikasikan harus tepat, akurat, dan konsisten. sehingga akan mendukung proses pemahaman
Edwards III dalam bukunya Implementing masyarakat penerima bantuan serta kelompok
Public Policy (1980 : 17) mengatakan bahwa : strategis yang akan mendukung suksesnya
”The first requirements for effective policy PNPM Mandiri. Di tingkat kelurahan,
implementation is that those who are to fasilitator juga dapat memanfaatkan iklan ini
implement a decision must know what they sebagai alat bantu memberikan penjelasan
are supposed to do. Policy decisions and ke masyarakat, sehingga masyarakat juga
implementation orders must be transmitted ikut menyadari bahwa yang mereka lakukan
to the appropriate personnel before they can sebetulnya merupakan bagian dari kegiatan
be followed. Naturally, these communications nasional untuk menanggulangi kemiskinan
need to be accurate, and they must be accurately secara mandiri.
perceived by implementors”. Pelaksana kegiatan Iklan Layanan Masyarakat
Komunikasi diperlukan agar para pembuat adalah Konsultan Sosialisasi Pusat, KMP
keputusan dan para implementor akan semakin maupun KMW yang pada pelaksanaannya
konsisten dalam melaksanakan setiap kebijakan yang sebaiknya melakukan subkontrak ke pihak
diterapkan dalam masyarakat. Ada 3 indikator yang ketiga yang berkompeten dalam pembuatan
dapat digunakan dalam mengukur keberhasilan materi iklan layanan masyarakat dan atau
variabel komunikasi tersebut diatas, yaitu : biro iklan serta pihak media massa di tingkat
nasional dan lokal.
3.1. Transmisi (Transmission) (2) Radio Adlips
Penyaluran komunikasi yang baik akan dapat Radio adlips (pembacaan suatu naskah
menghasilkan suatu implementasi yang baik pula. sebagai selingan acara) cukup efektif untuk
Seringkali yang terjadi dalam penyaluran komunikasi menyampaikan suatu pesan khusus kepada
adanya salah pengertian. masyarakat penerima bantuan. Tujuan adlips
Terkait transmisi diatas, intensitas ini adalah agar setiap saat dapat menyampaikan
penyampaian informasi yang diterima banyak pesan tertentu sehingga secara transparan
disampaikan oleh fasilitator kelompok. diketahui oleh seluruh masyarakat. Pesan-pesan
“Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) adlips ini ada yang merupakan pesan nasional
melalui Faskel menyampaikan informasi kepada (diprogramkan dari pusat) dan ada pula yang
Pengurus BKM, Pengurus BKM dan Anggota bersifat sangat lokal, seperti membantuk
BKM mengadakan pertemuan sebulan sekali di kelompok masyarakat agar dapat mendukung
Sekretariat BKM”. kelancaran PNPM Mandiri. Radio adlips ini
(Wawancara dengan Koordinator BKM Kel. dapat menjadi saluran komunikasinya para
Terondol, Kec. Serang: Serang; Jum’at, 1 Mei fasilitator kelurahan sehingga lebih cepat dapat
2009) menjangkau banyak orang di suatu wilayah
Dari pernyataan diatas, diketahui bahwa tertentu.
alur informasi mengalir ke BKM secara hierarkhis Pelaksanaa kegiatan radio adlips ini lebih banyak
diperoleh melalui Fasilitator Kelompok (Faskel) sebagai di konsultan sosialisasi, KMP (Konsultan
kepanjangan tangan dari Konsultan Manajemen Manajemen Propinsi, KMW (Konsultan
Wilayah yang bertugas mendampingi BKM. Manajemen Wilayah) bekerja sama dengan
Komunikasi tentunya membutuhkan sarana Tim fasilitator serta kader masyarakat sebagai
komunikasi yang memadai, terdapat beberapa sarana pemberi masukan mengenai materi yang sesuai
komunikasi yang digunakan dalam implementasi dengan jadwal kerja di setiap daerah. KMP
PNPM Mandiri ditempuh melalui dua jalur, yaitu harus mengawasi jadwal penayangan dan

293
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kesesuaian konsep pesan yang disampaikan tulisan yang berhubungan atau menunjang.
dengan jadwal nasional. • Konferensi Pers
Terkait sarana komunikasi melalui media radio Mengundang wartawan untuk diberi penjelasan
adlips pernah dilakukan oleh KMW Provinsi secara terbuka , tepat dan proporsional mengenai
Banten melalui fasilitator di Kabupaten topik yang dianggap penting untuk disebarluaskan
Serang, sebagaimana diungkapkan Fasilitator secara langsung kepada wartawan media cetak dan
Bidang Ekonomi KMW-Provinsi Banten dan elektronik.
DKI Jakarta, berikut : • Press Release (Sebaran Berita)
” Konsultan pernah mengadakan sosialisasi Dalam kaitan PNPM Mandiri perkotaan, press
PNPM Mandiri di Kabupaten Serang, yaitu release berfungsi untuk mengkomunikasikan
di Radio Harmony FM Serang yang berlokasi berbagai hal yang terjadi dalam pelaksanaan
di daerah Drangong karena kita berlangganan PNPM Mandiri yang menjadi hak masyarakat
disana. Mengenai budgetnya dari KMW”. (khususnya penerima manfaat atau yang
(Wawancara: Serang; Rabu, 13 Januari 2010) berhubungan secara langsung maupun tidak
dalam pelaksanaan PNPM Mandiri), baik berupa
B. Kehumasan dan Materi Cetakan kemajuan, hambatan, maupun hal-hal lain yang
Pada proyek PNPM Mandiri perkotaan, layak untuk dipublikasikan. Penyiaran press release
salah satu tanggungjawab sosialisasi adalah termasuk merupakan bagian dari kegiatan sosialisasi PNPM
menyebarluaskan berbagai informasi yang menunjang Mandiri dalam mewujudkan prinsip transparansi
proses-proses yang diharapkan terjadi dalam PNPM yang menjiwainya.
Mandiri, seperti antara lain proses demokrasi, • Media Monitoring
partisipasi, transparansi dan sebagainya, yang akan Merupakan pengumpulan berita dari media cetak
dilakukan melalui jalur kehumasan yang mencakup di di seluruh Indonesia mengenai kemiskinan secara
dalamnya kegiatan-kegiatan sebagai berikut : umum dan PNPM Mandiri, sehingga dapat
1) Lokakarya orientasi dilakukan pengkajian atas opini publik serta
2) Penawaran berita (news pitching) feed back dari masyarakat. Media yang dipantau
3) Konferensi Pers terutama media cetak nasional dan media lokal di
4) Press Release (sebaran berita) wilayah lokasi PNPM Mandiri.
5) Media monitoring • Sarasehan Kelompok Strategis
6) Sarasehan Kelompok Strategis Pertemuan informasi antara kelompok strategis
7) Event (akademisi, pemerintahan daerah, sektor swasta)
8) Talkshow radio (live lokal dan pre-recorded di tingkat kabupaten dan kecamatan dimaksudkan
secara nasional) untuk memberi pemahaman atas pelaksanaan
9) Website dan content management PNPM Mandiri, sehingga kelompok ini dapat
10) Focused Group Discussion memberi dukungan dan memberi masukan yang
11) Silaturahmi warga berguna bagi pelaksanaan proyek serta upaya-upaya
12) Lokakarya penggunaan internet dalam menanggulangi kemiskinan. Pelaksanaan
13) Kunjungan jurnalis ke daerah proyek. sarasehan harus dilakukan secara informal untuk
Penjabaran dari masing-masing kegiatan melepaskan jarak antara masing-masing pelaku
tersebut adalah sebagai berikut : sehingga kelak kegiatan ini dapat dilakukan oleh
• Lokakarya Orientasi mereka secara mandiri.
Merupakan lokakarya pengenalan PNPM Mandiri • Event
dan mekanismenya terhadap stakeholder, seperti Penyelenggaraan aktivitas yang tidak langsung
kepada pejabat pemerintahan, mulai di tingkat berhubungan dengan aktivitas komunikasi, namun
nasional hingga tingkat kecamatan. Hasil yang dipandang efektif untuk menyisipkan pesan
diharapkan dari lokakarya ini adalah terbangunnya untuk mengajak keterlibatan berbagai pihak yang
pengertian dan dukungan terhadap kegiatan berkaitan dengan pelaksanaan proyek. Event yang
PNPM Mandiri dan keberlanjutannya. dapat diselenggarakan dengan berbagai variannya
• Penawaran berita (news pitching) adalah infotainment, acara keagamaan dan sport
Mengunjungi kantor redaksi media massa untuk event. Acara ini dilakukan di tingkat kelurahan
memberi penjelasan mengenai launching PNPM atau kecamatan (dimana kelurahan yang dicakup
Mandiri dan pelaksanaan PNPM Mandiri. Pada berdekatan satu sama lain).
saat ini diharapkan media tersebut mau mendukung o Infotainment
kegiatan conditioning menuju saatnya launching. Menyelenggarakan acara-acara kesenian yang
Conditioning dimulai dengan menurunkan tulisan- digemari khalayak yang menjadi sasaran
tulisan tentang kemiskinan dan model dukungan sosialisasi, misalnya wayang, reog, musik
pemerintah terhadap penanggulangan kemiskinan. dangdut, dan lain-lain.
KMP dan KMW menyiapkan berbagai data dan

294
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

o Sport Event meminimalisir kecurigaan masyarakat karena


Menyelenggarakan acara-acara olah raga yang ditakutkan dana akan digunakan bukan
melibatkan khalayak sasaran yang menjadi untuk peruntukkannya. Namun dirasakan
sasaran sosialisasi, misalnya sepak bola antar masyarakat lebih terbuka mengungkapkan
warga berhadiah kambing, tarik tambang, permasalahan kemiskinan warga jika tidak
bola volley, panjat pinang, dan lain-lain. ada faskel, karena merasa lebih terbuka”.
o Tabligh Akbar atau acara keagamaan (Wawancara : Serang; Rabu, 6 Mei 2009)
lainnya • Silaturahmi Warga
Dengan mengundang da’i atau tokoh agama Dilakukan dalam rangka menjalin hubungan yang
yang dikenal dan disegani masyarakat lebih harmonis antara warga yang akan terlibat
untuk menyelipkan juga pesan-pesan moral atau sudah terlibat PNPM Mandiri dengan aparat
dukungan terhadap PNPM Mandiri sebagai kelurahan atau kecamatan serta para pemuka
bagian dari program penanggulangan pendapat yang akan mendampingi mereka
kemiskinan. dalam pelaksanaan PNPM Mandiri. Tujuan
• Talkshow Radio (live lokal dan pre-recorded acara ini adalah agar terciptanya kemungkinan-
secara nasional) kemungkinan upaya meningkatkan mutu kegiatan
Membuka ruang diskusi di radio yang melayani PNPM di wilayah mereka. Acara ini juga harus
kelompok penerima manfaat atau stakeholder dilakukan secara informal dan merupakan acara
PNPM Mandiri untuk melakukan tanya-jawab yang diinisiasi oleh warga dan fasilitator kelurahan.
secara terbuka. Keunggulan talkshow ini adalah Terkait pentingnya silaturahmi warga
pertanyaan dan jawaban yang diberikan dapat sebagai sarana pendukung kegiatan PNPM
diketahui secara langsung dan luas, sehingga Mandiri, sebagaimana dikemukakan oleh Kasubid
hambatan pelaksanaan di tingkat kabupaten Perindustrian dan Perdagangan dan Investasi Kota
dapat dikurangi. Selain itu, dibukanya ruang Serang :
diskusi melalui radio akan mendorong kegairahan ”Sarana komunikasi yang digunakan tidak
penerima manfaat untuk mengetahui lebih jauh dibatasi dengan media resmi saja, apapun bisa
tentang PNPM Mandiri. digunakan, seperti melalui pengeras suara di
• Website dan content management mesjid, forum-forum pengajian, arisan, dan
Media website sangat berguna karena wilayah kerja lain-lain tergantung kondisi daerah setempat
PNPM Mandiri yang relatif luas dan berada di sebagai penerima program.” (Wawancara :
daerah yang relatif jauh dari manajemen pusat. Serang; 29 Januari 2010)
Dengan bantuan website dapat diciptakan sebuah
mekanisme komunikasi dan penyimpanan data • Lokakarya penggunaan internet
(archive) yang dapat diakses dari berbagai tempat Dalam mendukung penggunaan internet dan sistem
yang berhubungan dengan sosialisasi. informasi manajemen wilayah PNPM Mandiri, maka
• Focus Group Discussion untuk wilayah yang sudah masuk akses internet
Dilakukan dalam rangka menghimpun informasi dilakukan suatu lokakarya mengenai penggunaan
dari para stakeholder mengenai sesuatu masalah dan pemanfaatan internet. Lokakarya ini dilakukan
atau isyu spesifik. FGD juga dapat mendiskusikan di tingkat kabupaten/kota dengan pesertanya berasal
kemungkinan kontribusi aktif dari para stakeholder dari berbagai pelaku aktif PNPM Mandiri seperti
mengenai sesuatu rencana kegiatan yang akan Fasilitator Kelurahan, Kader Komunitas dan atau
berlangsung. Untuk menumbuhkan pengertian pejabat pemerintah daerah yang aktif mendukung
bersama serta dukungan kolektif. PNPM Mandiri. Untuk memudahkan komunikasi
Terkait FGD sebagai salah satu sarana dengan stake holders terkait, informasi mengenai
komunikasi dalam implementasi PNPM Mandiri, PNPM Mandiri dalam lingkup kabupaten/kota
Unit Pengelola Kegiatan (UPK) BKM Kelurahan di provinsi Banten diantaranya dapat di download
Terondol, Kecamatan Serang mengemukakan : melalui emai l : simbanten@yahoo.com atau kmw_
”Peran komunikasi sangat penting, terutama banten@yahoo.com.
menyangkut koordinasi BKM dengan Faskel
yang akan dilanjutkan ke KMW. Dalam Kunjungan jurnalis ke Daerah Proyek (Site
PNPM Mandiri, komunikasi dilakukan Media)
melalui rembug warga, Focus Group Mengajak wartawan dari berbagai media untuk
Discussion refleksi kemiskinan dan pelatihan- berkunjung ke lapangan agar mereka dapat
pelatihan yang berkaitan dengan PNPM mengetahui dan memberi penilaian secara
dalam rangka membangun kemandirian proporsional atas pelaksanaan PNPM Mandiri.
masyarakat. Demikian juga pada saat proses Wartawan yang terlibat baik dari tingkat pusat
pencairan dan proses pelaporan, dilakukan maupun lokal untuk mengunjungi lokasi proyek
pada moment musyawarah desa, untuk di propinsi mereka atau propinsi tetangga mereka

295
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

sebagai perbandingan hasil. terakhir diinformasikan mengenai kelestarian


Untuk menunjang kegiatan-kegiatan program.
kehumasan tersebut, maka perlu disiapkan terlebih • Spanduk
dahulu materi cetakan, sebagai berikut : Pemasangannya dilakukan di tempat-tempat
• Poster strategis di desa/kelurahan yang menjadi tempat
Media ini berbentuk selembar kertas dengan pelaksanaan PNPM Mandiri untuk menjamin
ukuran yang cukup besar yang berisi informasi penyampaian maksimum dan penyimakan
tertentu kepada khalayak khusus yang menjadi khalayak. Isi pesan spanduk lebih dititikberatkan
sasaran program. Pemasangan dilakukan di pada substansi PNPM Mandiri tentang
tempat-tempat strategis di desa/kelurahan yang kemandirian dan keberlanjutan program, serta
menjadi tempat pelaksanaan PNPM Mandiri prinsip dan nilai PNPM Mandiri. Isinya cukup
untuk menjamin penyampaian maksimum dan berupa slogan atau pesan pendek yang mudah
penyimakan khalayak dari jumlah poster yang diingat.
terbatas. • Toolkit Presentasi (untuk Fasilitator Kelurahan)
• Booklet Komik atau Cerita Bergambar Perangkat peraga yang dapat dimanfaatkan
Buku yang berisi informasi ringkas dengan bahasa fasilitator kelurahan untuk memudahkan tugasnya
yang mudah dicerna dan didukung visualisasi dalam mendesiminasikan tiap tahapan proyek
gambar. Isi yang disajikan mencakup mekanisme, kepada kelompok sasaran. Alat peraga ini dapat
tahapan proyek, dan pelestarian dana proyek. berupa lembar-lembar kain atau bahan parasut
Buku ini disebarkan melalui kegiatan pelatihan, yang mudah digulung, ringan dan tahan air
silaturahmi warga atau pada saat pertemuan rutin (mudah kering jika basah). Berisi gambar-gambar
di tingkat masyarakat penerima bantuan. serta penjelasan PNPM Mandiri dalam bahasa
• News Letter (Buletin) yang sederhana.
Berbentuk majalah 8-16 halaman yang terbit Tim sosialisasi didorong untuk menambah
berkala (1 bulan satu kali), berisi perkembangan berbagai materi cetakan atau kegiatan kehumasan
informasi PNPM Mandiri yang disajikan dengan lainnya jika ada sisa anggaran dan dianggap perlu
bahasa populer dan ringkas serta didukung pula dilakukan untuk menunjang suksesnya PNPM
tampilan foto (gambar). Mandiri.
Terkait Bulletin sebagai sarana komunikasi Terkait keberadaan sarana komunikasi sebagai
dalam implementasi PNPM Mandiri tersebut, faktor pendukung pelaksanaan PNPM Mandiri di
BKM Drangong Usaha Bersama (DUB) pernah Kabupaten Serang, salah seorang Tim Ahli KMW-
mengadakan bulletin sebagai media komunikasi PNPM Mandiri Provinsi Banten dan DKI Jakarta
yang dibuat oleh BKM sebagai media untuk mengemukakan :
mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan PNPM ”Sarana komunikasi yang digunakan selama
Mandiri yang sedang dan akan dilaksanakan ini adalah melalui media sosialisasi, lokakarya,
oleh BKM, sebagaimana dikemukakan oleh semiloka. Disamping itu ditunjang dengan buku
Koordinator BKM Desa Drangong Kecamatan pedoman umum, pedoman pelaksanaan, SOP-
Taktakan, Serang : SOP (Standar Operasional Baku), spanduk,
”Media komunikasi melalui telepon seluler poster, leaflet, dan lain-lain. Di tataran
maupun pertemuan tatap muka secara konsultan juga diadakan komunitas belajar
langsung agar komunikasi berjalan dua konsultan secara berjenjang dalam rangka
arah. Tidak hanya itu di BKM Drangong peningkatan kapasitas konsultan”. (Wawancara
pernah membuat media informasi bagi : Serang; Senin 4 Januari 2010)
masyarakat berupa bulletin warga yang Dari beberapa sarana komunikasi yang
berisi program-program yang ada, program- tersebut di atas, baik melalui media periklanan maupun
program yang akan dilaksanakan maupun kehumasan, dalam prakteknya tidak semuanya dapat
program-program yang akan datang. dipahami maksudnya dengan mudah oleh para
Namun sayang bulletinnya hanya berjalan pelaksana PNPM Mandiri, terutama di tingkatan
tiga bulan karena keterbatasan anggaran”. BKM dan KSM karena pesan yang disampaikan tidak
(Wawancara : Serang; Senin, 29 Maret sampai sepenuhnya, bahkan terjadi salah pengertian
2010) karena penyampaian informasi intensif dilakukan
• Kalender ketika akan ada program saja.
Kalender merupakan alternatif yang dapat Dari hasil wawancara di atas, diketahui
dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan secara bahwa komunikasi intensif diharapkan dilakukan
bertingkat sesuai dengan perkembangan proyek. secara intensif pada saat sebelum program dimulai,
Misalnya dalam kurun waktu tiga bulan, dalam ketika dilaksanakan sampai dengan program selesai
satu lembaran dapat diinformasikan mengenai dilakukan. Disamping itu proses pendampingan dari
prosedur pembentukan KSM hingga di lembar Konsultan juga dilakukan sampai ke tataran KSM

296
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

melalui komunikasi yang persuasif dengan media menghindari pertanggungjawaban kebijakan, dan sifat
yang terjangkau, mudah dimengerti, dan diterima pembentukan kebijakan pengadilan.
masyarakat sehingga informasi yang disampaikan Sehubungan dengan adanya enam faktor
dapat dipahami maksud sesungguhnya oleh pendorong terjadinya ketidakjelasan komunikasi
masyarakat, bukan hanya aparat lembaga pelaksana kebijakan, dalam hal implementasi kebijakan PNPM
saja, sebagaimana dikemukakan oleh Edwards III Mandiri di Kota Serang ini, penulis melihat dari
(1980) dalam Saefullah (2007 : 50) : bentuk partisipasi masyarakat penerima program
”Pemahaman pelaksanaan kebijakan bukan dalam kaitan PNPM Mandiri, hambatan-hambatan
hanya harus dimiliki oleh aparat lembaga komunikasi dengan para pelaksana PNPM Mandiri,
pelaksana tetapi juga oleh publik atau kejelasan informasi yang diterima dari pimpinan dan
masyarakat yang menjadi sasaran kebijakan. apakah dalam melaksanakan tugas, informasi yang
Langkah selanjutnya dalam pelaksanaan disampaikan pimpinan mudah dipahami.
kebijakan adalah melakukan sosialisasi agar Bentuk partisipasi masyarakat penerima
kebijakan diketahui, dimengerti, dan diterima program dalam kaitan dengan PNPM Mandiri
oleh semua pihak yang bersangkutan. Kegiatan di Kabupaten Serang adalah tenaga, sumbangan
ini harus dilakukan melalui komunikasi yang material/barang, uang, konsumsi (makanan),
sifatnya persuasif dengan pemilihan media yang swadaya masyarakat, gotong-royong, pelibatan
terjangkau dan mudah dipahami komunikan”. dalam musyawarah dan terlibat mulai perencanaan,
Jadi dapat disimpulkan, jika terjadi pemaknaan pelaksanaan sampai dengan evaluasi program.
yang sama antara komunikator, yaitu aparat pelaksana Koordinator BKM Kelurahan Terondol,
PNPM Mandiri dengan komunikan, yaitu masyarakat Kecamatan Serang mengemukakan:
penerima program, maka komunikasi dikatakan ”Bentuk partisipasi masyarakat berupa
berhasil mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga gotong-royong membangun jalan dan sarana
terhindar dari salah pengertian sehingga informasi umum lainnya, misalnya MCK, jalan paving
yang disampaikan dapat diterima dengan baik sampai block, bak sampah, gorong-gorong (drainase),
kelompok terkecil masyarakat miskin yang menerima pembangunan sarana air bersih. Terdapat juga
manfaat program. Disamping itu ketersediaan sarana masyarakat yang menyumbang bahan-bahan
komunikasi yang mendukung dan memadai juga bangunan, seperti semen dan pasir walaupun
memegang peranan penting dalam mendukung hanya sedikit. Masalahnya masyarakat ekonomi
keberhasilan implementasi kebijakan. menengah ke atas di lingkungan kompleks masa
bodoh, tidak mau turun tangan, sumbangan
3.2 Kejelasan (Clarity) memberi kalau diminta”. (Wawancara :
Faktor kedua yang dikemukakan Edwards Serang; Jum’at, 1 Mei 2009)
adalah kejelasan. Jika kebijakan-kebijakan Dari hasil wawancara di atas diketahui bahwa
diimplementasikan sebagaimana yang diinginkan, di lingkungan kompleks keterlibatan masyarakat
maka petunjuk-petunjuk pelaksanaan tidak hanya dari strata ekonomi menengah ke atas akan ada
harus diterima oleh para pelaksana kebijakan, tetapi manakala diminta, bahkan cenderung tidak peduli
juga komunikasi kebijakan tersebut harus jelas terhadap program PNPM Mandiri sebagai upaya
dan tidak membingungkan. Seringkali instruksi- penanggulangan kemiskinan. Jadi dapat dikatakan
instruksi yang diteruskan kepada pelaksana-pelaksana kurangnya solidaritas.
kabur dan tidak menetapkan kapan dan bagaimana Hambatan-hambatan komunikasi dengan
suatu program dilaksanakan. Ketidakjelasan pesan para pelaksana PNPM Mandiri dalam implementasi
komunikasi yang disampaikan berkenaan dengan PNPM Mandiri di Kota Serang adalah sebagian
implementasi kebijakan akan mendorong terjadinya masyarakat mempunyai sikap mental yang
interpretasi yang salah bahkan mungkin bertentangan beranggapan bahwa PNPM sama dengan program
dengan makna pesan awal. Namun demikian, Jaring Pengaman Sosial jaman dulu., sebagaimana
ketidakjelasan pesan komunikasi kebijakan tidak selalu dikemukakan oleh Tim Ahli KMW-PNPM Mandiri
menghalangi implementasi, pada tataran tertentu para Provinsi Banten dan DKI Jakarta, berikut :
pelaksana kebijakan membutuhkan fleksibilitas dalam ”Hambatan-hambatan yang terjadi adalah
melaksanakan kebijakan. masih sebagian orang mempunyai sikap
Edwards dalam Winarno (2007 : 177) mental yang beranggapan bahwa PNPM
mengidentifikasi enam faktor yang mendorong sama dengan program Jaring Pengaman Sosial
terjadinya ketidakjelasan komunikasi kebijakan. (JPS) jaman dulu. Oleh karena itu pilihan
Faktor tersebut adalah kompleksitas kebijakan, bagi masyarakat, apakah bisa komitmen atau
keinginan untuk tidak mengganggu kelompok- tidak. Berbagai program kemiskinan terdahulu
kelompok masyarakat, kurangnya konsensus yang bersifat parsial, sektoral dan charity dalam
mengenai tujuan-tujuan kebijakan, masalah- kenyataannya sering menghadapi kondisi
masalah dalam memulai suatu kebijakan baru, yang kurang menguntungkan. (Wawancara :

297
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Serang; Senin, 4 Januari 2010). karena terlebih dahulu diadakan sosialisasi, rapat
Lebih lanjut bahwa kondisi kapital sosial serta koordinasi per triwulan antara Pemerintah Daerah,
perilaku masyarakat yang melemah serta memudar Konsultan dengan para pelaksana PNPM Mandiri di
tersebut salah satunya disebabkan oleh keputusan, tingkat Kecamatan dan Kelurahan.
kebijakan dan tindakan dari pengelola program Terkait informasi yang diterima dari Lurah,
kemiskinan dan pemimpin-pemimpin masyarakat PJOK (Penanggungjawab Operasional Kegiatan)
yang selama ini cenderung tidak adil, tidak transparan maupun Konsultan, Koordinator BKM Kelurahan
dan tidak tanggung gugat (tidak pro poor dan good Terondol Kecamtan Serang, mengemukakan:
governance oriented). Hal itu menimbulkan kecurigaan, ” Selama ini BKM melakukan koordinasi
stereotype dan skeptisme di masyarakat. dengan Kelurahan, dalam hal ini Pak Lurah,
Hambatan komunikasi lainnya adalah adalah Pak Fahruroji dan juga dengan Kecamatan
sulitnya mengumpulkan anggota-anggotan BKM melalui PJOK, Ibu Yeti untuk penandatangan
dan kurangnya inisiatif warga untuk melaksanakan proposal kegiatan. Informasi teknis banyak
program. kami dapat melalui Fasilitator Kelompok
Berdasarkan hasil wawancara di atas, yang ditunjuk Konsultan Manajemen Wilayah
menurut analisa penulis bahwa hambatan-hambatan (KMW). Bukannya berbelit-belit, tetapi ada
komunikasi yang muncul adalah bahwa masyarakat hierarkhisnya dari KMW, terus ke Faskel
terkadang sulit untuk diajak terlibat dalam program kemudian baru informasi sampai ke BKM ”.
pembangunan, meskipun untuk meningkatkan derajat (Wawancara : Serang; Jum’at, 1 Mei 2009)
kehidupannya. Hal tersebut seperti dikemukakan Selanjutnya, fasilitator bidang ekonomi
Weber bahwa kemakmuran/kesejahteraan harus mengemukakan :
dicapai dengan kerja keras dan hidup hemat. Hal ini ” PNPM selalu mengalami perubahan
semacam pendekatan dalam perspektif kultural yang peraturan, perubahan kebijakan. Boleh
melihat kemiskinan ditandai dengan sifat seperti dikatakan cepat. Dengan cepatnya perubahan
apatis, pasrah pada nasib, boros dan tergantung ini ada kalanya kita yang menerima peraturan
(Kamanto, 2000 : 7). itu belum siap. Belum siap menerima
Komunikasi menjadi jelas manakala perubahan ini misalnya begini: tentang
informasi yang diterima dari pimpinan tidak berbelit- masalah format pemanfaatan BLM kemarin
belit, sebagaimana dikemukakan oleh salah seorang yang kita sampaikan ke BKM begini, ternyata
informan dari Tim Ahli KMW-PNPM Mandiri ada perubahan yang baru. Berarti BKM harus
Provinsi Banten dan DKI Jakarta : kerja ekstra, juga mengeluarkan dana ekstra.
”Informasi dari pimpinan cukup jelas dan Kita tidak pernah menghambat, menunda-
terlebih dahulu dilakukan sosialisasi dalam rangka nunda informasi. ”. (Wawancara : Serang;
penyamaan pemahaman dan persepsi sehingga tidak Rabu 13 Januari 2010)
terjadi distorsi pada saat pelaksanaan program”. Dari hasil wawancara dengan informan di
(Wawancara : Serang; Senin, 4 Januari 2010). atas, dapat diketahui bahwa informasi yang diterima
Sementara itu Koordinator Tim Koordinasi masyarakat berjalan secara hierarkhis dari atas ke
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) bawah (top down) sehingga BKM sifatnya menunggu
PNPM Mandiri Kota Serang, mengemukakan : dan menerima saja prosedur yang telah ditetapkan,
”Saluran komunikasi lebih cepat ke Konsultan termasuk perubahan-perubahan format laporan yang
daripada ke Pemerintah daerah. Surat sering terjadi.
menyurat ke konsultan. Komunikasi antara Hal tersebut menjadikan BKM sebagai obyek
TKPKP dengan TKPKD dulu lemah karena pembangunan, bukan sebagai subjek pembangunan
jarang terjadwal (Jadwal tidak jelas), untuk karena yang diharapkan terjadinya bottom up approach
itu TKPKP berusaha mengadakan koordinasi tidak tercapai karena program-program pembangunan
yang lebih intensif dengan tingkat kecamatan. yang dilaksanakan lebih mengutamakan pertumbuhan
Selama ini juga diadakan rapat koordinasi per (growth) dan kurang memperhatikan pemerataan
triwulan antara Pemerintah daerah, Konsultan pembangunan.
dengan Stakeholder di tingkat Kelurahan dan
Kecamatan. Misalnya : Pada akhir tahun 3.3 Konsistensi (Consistency)
anggaran rencana pelaksanaan kegiatan Faktor ketiga yang berpengaruh terhadap
dibuatkan satu schedule, lebih bagus tertuang komunikasi kebijakan adalah konsistensi. Jika
dalam satu dokumen untuk memudahkan implementasi kebijakan ingin berlangsung efektif,
koordinasi. Laporan perkembangan setiap maka perintah-perintah pelaksanaan harus konsisten
bulan ada ”. (Wawancara : Serang; Kamis, 28 dan jelas.
Januari 2010) Menurut Edwards III dalam Winarno (2007
Dari hasil wawancara di atas diketahui bahwa : 178) dengan menyelidiki hubungan komunikasi dan
informasi yang diterima dari pimpinan cukup jelas, implementasi, maka dapat mengambil generalisasi,

298
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

yakni bahwa semakin cermat keputusan-keputusan informan sebelumnya, Salah seorang Tim Ahli
dan perintah-perintah pelaksanaan diteruskan Konsultan PNPM Mandiri Provinsi Banten dan DKI
kepada mereka yang harus melaksanakannya, maka mengemukakan:
semakin tinggi probabilitas keputusan-keputusan ”Juknis dan Juklak sebenarnya tidak ditafsirkan
kebijakan dan perintah-perintah pelaksanaan berbeda-beda, kadang belum konsisten
tersebut dilaksanakan. Dalam situasi seperti ini, dalam implementasi. Penafsiran Juknis dan
penyimpangan-penyimpangan transmisi merupakan Juklak tersebut tidak hanya bertumpu kepada
sebab utama kegagalan inplementasi. pimpinan, tetapi dilakukan analisis/kajian
Sehubungan dengan konsistensi, terkait oleh semua pelaku agar tidak terjadi salah
implementasi kebijakan di Kota Serang, Salah seorang atau berbeda penafsiran dari sisi substansi
Pejabat Bappeda Kabupaten Serang mengemukakan seutuhnya”. (Wawancara : Serang; Senin, 4
: ” Terkait dengan kebijakan program, tentunya Januari 2010)
didasarkan kepada aturan dan prosedur yang telah Dari paparan di atas, maka dapat disimpulkan
ditentukan” (Wawancara : Serang; Jum’at, 29 Januari bahwa kejelasan komunikasi adalah salah satunya
2010). Sementara itu, Tim Leader KMW-PNPM ditentukan oleh faktor konsistensi. Keadaan ini
Mandiri Provinsi Banten dan DKI mengemukakan : akan mendorong kemungkinan perintah-perintah
”Kebijakan kadang berubah, hal ini tentunya atas dasar implementasi tidak konsisten.
pertimbangan-pertimbangan dari si pembuat kebijakan Akhirnya semakin besar perhatian para
itu sendiri semata-mata demi perbaikan/lebih baik lagi ” pembuat keputusan terhadap preseden yang
(Wawancara : Serang; Senin, 4 Januari 2010). menjungkirbalikkan, maka semakin tinggi probabilitas
Berdasarkan hasil wawancara di atas, keputusan-keputusan mereka yang nampak tidak
diketahui bahwa kebijakan selama ini belum konsisten konsisten. Jadi salah satu sebab penting yang menjadi
dilaksanakan karena terkadang masih berubah atas sumber kegagalan dalam program pemberdayaan
dasar pertimbangan-pertimbangan tertentu, sehingga masyarakat adalah kurang mengakarnya program
waktu pelaksanaan kegiatan yang sudah ditetapkan komunikasi.
menjadi lebih lambat dari target seharusnya.
Didalam implementasi PNPM Mandiri 4. Simpulan dan Saran
di Kota Serang, konsistensi dapat dilihat dari
apakah petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk 4.1 Simpulan
pelaksanaan (juklak) ditafsirkan berbeda oleh bagian Komunikasi dalam PNPM Mandiri di Kota Serang
yang melaksanakan tugas dan apakah juknis dan masih ditemukan hambatan-hambatan komunikasi
juklak lebih dipercayakan kepada pimpinan untuk dengan para pelaksana PNPM Mandiri. Hambatan
menafsirkannya. tersebut terjadi dikarenakan pelaksanaan kegiatan
Fasilitator bidang Ekonomi mengemukakan : sosialisasi yang bertujuan memberikan pemahaman
” Pernah terjadi juklak dan juknis ditafsirkan yang utuh mengenai PNPM Mandiri tidak dilakukan
berbeda oleh pelaksana program di tataran secara berjenjang dan intensitasnya masih rendah.
BKM, ini menjadi tugas dari Faskel. Dalam Akibatnya menimbulkan distorsi dalam sehingga
segala kesempatan kita harus mensosialisasikan informasi mengenai PNPM Mandiri yang diterima
konsep PNPM tidak bosan-bosan, harus tetap masyarakat miskin penerima manfaar program menjadi
dijaga ringnya ke arah sana. Pedoman banyak, tidak utuh. Lebih jauh menimbulkan perbedaan
tetapi garis besarnya harus tahu. Mengenai persepsi antara pengambil kebijakan dengan pelaksana
penafsiran juklak dan juknis, faskel lebih kebijakan.
dipercaya untuk menjelaskan juklak dan juknis
”. (Wawancara : Serang; Rabu, 13 Januari 4.2 Saran
2010). Sehubungan dengan simpulan di atas, perlu adanya
Tanggapan serupa juga dikemukakan oleh penekanan bahwa kegiatan sosialisasi dalam PNPM
Tokoh Masyarakat di Desa Sepang, Kecamatan Mandiri memegang peranan yang sangat penting,
Taktakan : terutama bagi stakeholders terkait. Oleh karena itu
” Juklak dan Juknis terkadang memang untuk mengurangi distorsi informasi yang diterima
ditafsirkan berbeda karena rumit dan tidak masyarakat, maka pelaksanaan sosialisasi seyogyanya
setiap orang bisa langsung memahaminya. dilakukan pada unit terkecil di masyarakat yaitu tingkat
Jadi sebaiknya dibuat lebih simpel dan mudah Rukun Tetangga (RT) dengan peserta masyarakat pada
dimengerti oleh orang awam. Juklak dan Juknis lapis terbawah dan dilakukan oleh orang yang benar-
lebih dipercayakan ke Faskel. Faskel ke BKM benar memahami substansi program agar mengurangi
dan UPK. UPK ke anggota BKM dan KSM ”. kesalahan dalam menyampaikan informasi.
(Wawancara : Serang; Kamis, 17 Desember
2009)
Berbeda dengan tanggapan informan-

299
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Daftar Pustaka

Dwiyanto, Agus. Reformasi Birokrasi Publik di


Indonesia. 1995. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Edward, G. C. III. 1980. Implementing Public Policy.
Washington DC : Congressional Quarterly
Press.
Effendy, Onong Uchyana. 2009. Ilmu Komunikasi :
Teori dan Praktek. Bandung : Rosdakarya.
Kamanto, Sunarto. 2000. Pengantar Sosiologi. Jakata :
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Moeljarto. 1995. Politik Pembangunan, Sebuah Analisis
Konsep, arah dan Strategi. Yogyakarta: Tiara
Wacana Yogya.
Pranarka dan Vidhyandika M. dalam Onny.SP dan
AMW.Pranarka (ed) 1996 Pemberdayaan.
Jakarta:CSIS.
Saefullah, Djadja. 2007, Pemikiran Kontemporer
Administrasi Publik (Perspektif Manajemen
Sumberdaya Manusia Dalam Era Desentralisasi.
Jakarta :LP3AN.
Suhendra, K. 2006. Peranan Birokrasi dalam
Pemberdayaan Masyarakat. Bandung :
Alfabeta
Sumodiningrat, Gunawan. 1999. Pemberdayaan
Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial.
Jakarta : Gramedia.
Winarno Budi. 2002. Teori dan Proses Kebijakan
Publik. Jakarta : Media Pressindo.

300
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

PUBLIK DAN MEDIA, KAWAN ATAU LAWAN?


Media Literasi sebagai Sarana Penguatan Peran Publik
di Tengah Gempuran Ekonomi Politik Media

Mufti Nurlatifah1*)

Abstrak

Relasi yang terjadi antara media dengan publik, tidak selamanya memunculkan simbiosis mutualisme. Media dan
publik dalam beberapa relasi memunculkan tarik menarik kepentingan, kadang kala seimbang, kadang kala tumpang
tindih. Idealnya, media menempatkan diri sebagai penyedia konten yang proporsional untuk publik. Proporsional
disini dalam arti sesuai dengan apa yang dibutuhkan publik. Akan tetapi, dalam praktiknya, ekonomi politik media
adalah persoalan yang tidak dapat dihindarkan karena dalam relasi antara media dengan publik juga melibatkan
industri sebagai environtment dimana media berada. Ketika industrialisasi sudah melekat kepada media, maka relasi
antara media dengan publik sangat memungkinkan berjalan timpang. Publik tidak lagi diposisikan sebagai pengakses
informasi yang harus dilayani dan dipertimbangkan. Publik justru ditempatkan sebagai komoditas yang menjadi
sekan-akan terabaikan kepentingannya di media. Akibatnya, banyak sekali konten media yang mengesampingkan
kepentingan publik karena mengejar kapital semata. Dari titik inilah tuntutan bagi publik untuk aktif dan kritis
menjadi penting. Gerakan literasi media pada akhirnya bukan lagi menjadi tuntutan yang diada-adakan, tapi
menjadi keharusan agar publik sebagai pemilik sumber daya tetap terlindungi kepentingannya.
Keywords : media, publik, ekonomi politik, media literasi, pemberdayaan publik

1. Pendahuluan cultural content.(McQuails, 2010 : 165)


Sedangkan dari sisi konten, menurut McQuails
McQuails dalam Mass Communication Theory key element yang harus dipenuhi untuk mencapai
menyatakan bahwa yang dipandang sebagai publik keadaan ideal dalam relasi antara media dengan
dalam relasi antara media dengan masyarakat sebagai masyarakat, antara lain: support for maintaining public
the general body of free citizens of a given society or some order and the security of the state, quality of cultural
smaller geographical space. Konotasi ini berkaitan pula provision, support for democratic process, dan meeting
dengan publik dalam konsep demokarasi.(McQuails, international human rights obligations. (McQuails,
2010 : 567). Publik dalam konsep umum dipandang 166-167)
sebagai masyarakat pada umumnya. Untuk beberapa Kondisi ideal ini hanya akan tercapai dengan
konsep lainnya, publik berada dalam definisi abu- terpenuhinya kedua kelompok kriteria di atas.
abu karena publik bisa pula dipandang sebagai Akan tetapi pada praktiknya, dalam performancenya
stakeholder media, pemegang kebijakan media, dan media di Indonesia khususnya maupun dunia pada
lain sebagainya. Akan tetapi dalam artikel ini, konsep umumnya sulit sekali memenuhi dua kriteria ini.
publik yang akan diperbincangkan disini adalah Paling terdapat persoalan mendasar terkait ekonomi
konsep publik dalam arti audiens pengakses media. politik media yang pada akhirnya menuntut media
Pengakses media ini adalah mereka masyarakat luas untuk menampilkan performance yang prima.
yang menonton, membaca, mendengarkan, dan Akan tetapi kondisi performance media ini dalam
menyimak media. lingkungan ekonomi politik yang sudah mengakar
Pada kondisi yang ideal, relasi antara media justru menempatkan publik dalam relasi antara
dengan publik seharusnya menempatkan kepentingan media dengan masyarakat sebagai pihak yang tersisih.
publik sebagai major priorioty. Menurut McQuails, Pasalnya, publik bukan lagi sebagai pihak yang
kondisi ideal ini akan terbentuk apabila dua kriteria harusnya dilayani, tapi justru menjadi komoditas yang
main public interest criteria for media terpenuhi. Kedua diperjualbelikan. Inilah yang kemudian mengilhami
kriteria yang dikemukakan oleh McQuails ini meliputi makin maraknya gerakan literasi media.
persoalan structure dan content. Terdapat beberapa isu
terkait bagaimana sistem media tersebut tersetruktur 2. Pembahasan
dan bekerja pada kondisi ideal antara media dengan
publik, meliputi : freedom of publication, plurality of Media Performance, Peluang Sekaligus Tantangan
ownership, universality of provision, diversity of channels Kehadiran media sebagai ‘medium’ komunikasi
and forms, serta diversity of information opinion, and yang hadir dalam masyarakat, tidak hanya semakin

1 *) Penulis adalah Dosen di Jurusan Ilmu Komunikasi UGM, Yogyakarta.

301
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kompleks, namun juga semakin tertantang karena isi suntingan dengan apa yang diberikan oleh sumber.
perkembangan yang muncul dalam masyarakat. Prinsip ini setidaknya memberi harapan bahwa media
Performance dari media dalam memenuhi kebutuhan akan mampu melakukan berbagai upaya aktif untuk
masyarakat menjadi tolok ukur jamak yang diberlakukan menciptakan dan memelihara suasana independen
di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia. Kualitas serta menolak kontrol eksternal yang dipaksakan atau
media bukan lagi menjadi kebutuhan, tapi keharusan konformitas dengan kelompok yang mementingkan
untuk bisa tetap bertahan sebagai industri maupun diri sendiri.
medium komunikasi dan informasi bagi masyarakat. Adanya kebebasan dalam bermedia menjadi
Sayangnya, kedua hal ini, media sebagai industri dan keuntungan dalam suatu budaya media. Dengan
media sebagai medium milik publik tak sepenuhnya media yang bebas dan mempunyai ruang untuk
bisa berjalan seiringan. Dalam media performance, mengemukakan pendapatnya, merupakan suatu
keduanya seringkali berjalan tumpang tindih atau keadaan yang akan memungkinkan suatu media
justru saling meniadakan. Untuk melihat bagaimana bertindak sebagai ‘watchdog’. Dalam kondisi seperti
proses tersebut berjalan dalam proses bermedia, ini, idealnya media akan memberikan sudut pandnag
McQuails menawarkan beberapa parameter yang bisa yang jauh lebih objektif terhadap pemerintah sebgai
menjadi tolok ukur untuk melihat kecenderungan penguasa maupun kepada pemilik modal (kapital).
performance media dalam relasi media and society. Kedua, prinsip kesetaraan dalam bermedia.
Pertama, kebebebasan dan independensi. Mc Kesetaraan dalam bermedia ini bermakna cukup luas.
Quails menawarkan rumusan kebebasan ini sebagai Untuk itu, demi memberikan pemahaman yang pasti
sebuah kondisi, bukan sebuah kriteria kerja semata. mengenai prinsip ini, harus diperhatikan korelasi
Dalam prinsip dasarnya, kebebasan merupakan sebuah kesetaraan ini dalam hubungan komunikasi seperti
pendefinisan lebih lanjut untuk mendeskripsikan apa. Dalam penjabaran umum, kesetaraan ini bisa
kebebasan berekspresi dan kebebasan mengeluarkan berarti organisasional dimana dalam pengelolaan
pendapat. Prinsip ini harus diartikan sebagai tidak media sebagai suatu organisasi tidak ada intervensi
adanya peraturan atau kontrol yang membatasi atau dari pihak luar. Bisa pula bermakna, dalam hal content
mengarahkan media. (McQuails, 2010 : 192) media tidak ada campur tangan dari pihak luar yang
Kebebasan dalam berkomunikasi, paling bisa mempengaruhi isi dari media tersebut. Dengan
tidak mempunyai dua aspek yang harus diperhatikan, kondisi seperti ini, dapat dikatakan semua pihak,
yaitu menawarkan pendapat yang lebih beragam baik dalam kondisi seperti apapun tidak mempunyai
dan menanggapi kebutuhan masyarakat yang jauh perbedaan dalam media. Prinsip objektivitas dalam
lebih luas. Disinilah secara lebih lanjut ditunjukkan media yang menonjol pada prinsip kesetaraan ini.
bagaimana budaya media bekerja, independensi (McQuails, 2010 : 195)
terbentukk, dan berbagai hal seperti kreativitas, Prinsip kesetaraan ini sebagai suatu konsep
originalitas, dan kreativitas muncul. Kesetaraan dalam kriteria penampilan media mempunyai korelasi
dalam bermedia yang dibutuhkan. Secara lebih lanjut paling tidak dengan tiga elemen yang membangun
McQuails menggambarkan dalam bentuk hierarki media, yaitu akses terhadap media yang bersangkutan,
dan berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja keberagaman yang muncul, serta masalah objektivitas.
suatu media. Kondisi struktural yang memberikan Dalam hal akses, kesetaraan menawarkan suatu
ruang bagi media secara legal untuk mempublikasikan kondisi proporsional dimana media bersikap terbuka
informasi. Kondisi struktura yang menjadi acuan dan memperbolehkan siapapun mengakses, dalam
karena media bebas dari tekanan ekonomi maupun arti tidak bermaksud mengintervensi ataupun
tekanan politik. Ruang yang cukup bagi publik dan membuat media ‘berpihak’ pada pihak-pihak tertentu.
akses yang terbuka atas akses informasi. Kesetaraan dalam kacamata keberagaman menawarkan
Pada jenjang organisasi media, kebebasan niatan untuk perubahan menjadi ‘sesuatu’ yang lebih
biasanya dinilai berdasarkan kadar kontrol yang baik dan memperkaya informasi yang beredar dalam
disajikan oleh para pemilik media terhadap para masyarakat karena adanya akses yang sama. Sedangkan
komunikator (penyunting, produsen, dan lain-lain), objektivitas mempertaruhkan media dalam kondisi
serta kontrol yang dikenakan oleh pada komunikator sebagai penyampai kebenaran yang adil dan tidak
sendiri terhadap pada bawahannya (wartawan, berpihak kepada siapapun.
pengarang, seniman, dan lain-lain) dalam wadah Kriteria ketiga yang ditawarkan McQuails
organisasi yang seringkali bersifat birokratis dan adalah, keanekaragaman dan akses. Keanekaragaman
hirarkis. Sehubungan dengan isi media, seringkali merupakan kondisi yang diperlukan khalayak untuk
terwujud dalam bentuk penghapusan berita (sensor) dapat menentukan pilihan. Dalam keadaan ini,
tertentu sehingga mengakibatkan perbedaan antara keanekaragaman dianggap perlu untuk memberikan

302
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

referensi. Kondisi seperti ini menjadi sesuatu yang kacamata mana yang akan kita gunakan dalam melihat
penting dalam kehidupan demokrasi. Pasalnya, keanekaragaman ini, agamakah, keadaan sosialkah,
pandangan-pandangan yang muncul akan menjadi aliran politikkah, atau variabel lainnya.
pembanding satu sama lain dan membuka peta Keempat, ketertiban dan solidaritas.
persaingan dalam kondisi yang proporsional. Dengan Kebanyakan media telah bergerak dalam batas-batas
demikian, implikasi yang mungkin muncul adalah yang dapat diterima oleh masyarakat dan terikat oleh
tercapainya perubahan sosial yang akan menjadikan harapan masyarakat untuk tidak berbuat sesuatu
persebaran informasi dalam masyarakat menjadi lebih yang seharusnya tidak dilakukannya,. Sesuatu yang
mengakar. (McQuails, 2010 : 196 – 197) selayaknya dilakukan oleh media yang dimaksud
Pada level masyarakat secara umum, dalam konteks ini adalah segala macam tindakan yang
keanekaragaman ini biasanya diukur dengan melihat dapat menimbulkan disorganisasi sosial, atau merusak
jumlah media independen yang ada dalam masyarakat. individu, kelompok sosial atau masyarakat itu sendiri.
Semakin banyak media independen yang dapat dilihat (McQuails, 2010 : 203)
dan dihitung, maka semakin baik pula keberagaman Wujud ketertiban dan solidaritas dapat
yang ada dalam masyarakat kita. Secara lebih jauh, berupa pembuktian menyangkut dampak negatif yang
keanekaragaman ini akan meminimalisir monopoli bisa timbul akibat adanya media. Jadi, sebagai bagian
media, yang secara prinsip ditentang oleh prinsip suatu masyarakat, media hendaknya menghindari
keanekaragaman yang dijelaskan McQuails ini. gesekan-gesekan yang mungkin akan memicu
Dalam kondisi makro, keanekaragaman selayaknya konflik vertikal maupun horizintal akibat banyaknya
tidak hanya dilihat dari jumlah media independen kepentingan yang bermain dalam masyarakat.
dan tidak independen saja. Keanekaragaman ini Prinsip ini kadangkala dimaknai sebagai wujud
juga bisa dilihat melalui semua jenis media yang ‘otoritarianisme’ jika mengartikannya dengan begitu
ada (media cetak seperti koran dan majalah, radio, saja tanpa memahami konteks. Pasalnya, ketertiban
televisi, internet), sektor media yang dituju, maupun dalam masyarakat memang mungkin terwujud jika
segmentasi dari media. Sedangkan dalam level mikro, ada peran serta dari atas (pemerintah) yang akan
keanekaragaman media ini bisa dilihat dari karakter mengkondisikan dan memaksa masyarakat agar
tiap-tiap media seperti melihat content media, berapa berlaku tertib. Dalam masyarakat yang mempunyai
jumlah judul yang muncul dengan tipikal tulisan paham liberal, upaya mencapai ketertiban ini biasanya
yang seperti apa. Semakin banyak judul yang muncul terwujud alam bentuk pelarangan atas suatu hal.
dan semakin banyak jenis tulisan akan semakin baik Sebagai perwujudan solidaritas media masih
pula media tersebut. Namun, ukuran yang paling dapat diidentifikasi dalam beberapa bentuk. Acuan
banyak dipakai dan cukup ampuh untuk memberikan yang dipakai tentunya hal-hal yang bersifat normatif
gambaran kecenderungan media adalah kebijakan maupun prososial. Artinya, norma yang berlaku
editorial. Dalam beberapa media, kebijakan editorial dalam masyarakat menjadi pertimbanagn utama
ini dinamakan pula tajuk rencana. Kebijakan ini untuk menjalankan roda media. Misalnya dukungan
merupakan indikator yang paling nyata yang akan secara positif dewan redaksi terhadap kelompok yang
membantu memberikan pandangan terhadap bertentangan untuk mencapai kata damai, himbauan
keanekaragaman yang ada dalam media. tentang kepentingan bersama dan kedamaian,
Perlu menjadi catatan bahwa keanekaragaman pemantapan identitas melalui kepentingan dan
yang muncul dalam media mempunyai dua semangat berbangsa, dan dukungan pada nilai-nilai
subprinsip keanekaragaman. Yang pertama komunitas setempat.
keanekaragaman refleksif, mengandung pengertian Kelima, obyektivitas dan kualitas informasi.
bahwa keanekaragaman media harus merupakan Obyektivitas pada umumnya berkaitan dengan berita
pencerminan keanekaragaman masyarakat secara dan informasi. (McQuails, 2010 : 199) Menurut J.
proporsional. Yang kedua adalah akses yang terbuka, Westersthal, komponen utama obyektivitas berita
mengandung makna bahwa semua pandangan dan dapat digambarkan sebagai, kefaktualan yang dikaitkan
sektor dalam masyarakat dianggap sama. dengan bentuk penyajian laporan tentang peristiwa
Keanekaragaman yang muncul karena adanya atau pernyataan yang dapat dicek kebenarannya pada
media, seringkali dipandang sebagai sesuatu yang sumber dan disajikan tanpa komentar. Kefaktualan
positif karena merupakan suatu wujud dari kebebasan ditentukan oleh kebenaran, yang dapat berupa
bermedia yang telah terjadi. Keanekaragaman menjadi keutuhan laporan ketepatan yang ditopang oleh
gambaran beragamnya informasi yang akan mungkin pertimbangan independen, dan tidak ada niat untuk
diakses oleh masyarakat. Namun, karena cakupan menyalaharahkan atau menekan. Relevansi berkenaan
keanekaragaman yang sangat luas, untuk melihat dengan proses seleksi yang dilaksanakan menurut

303
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

prinsip kegunaan yang jelas untuk kepentingan sekedar cita-cita mulia. Namun,tujuan ini masih urung
khalayak dan masyarakat. Impartialitas, dihubungkan dari wujud nyatanya, karena untuk mendapatkan
dengan sikap netral wartawan (reporter), sikap yang media yang kukuh dengan objektivitasnya masih
menjauhkan setiap penilaian pribadi dan subyektif merupakan perjalanan panjang yang belum berujung.
demi pencapaian sasaran yang diinginkan. Pertarungan informasi dan narasumber yang menjadi
Prinsip keenam yang ditawarkan oleh faktor penyebab objektivas ini belum sepenuhnya
McQuails untuk melihat penampilan suatu media terjadi.
adalah objektivitas (McQuails, 2010 : 200). Maknanya Kriteria penilaian ketujuh atau yang terakhir
bahwa isi media harapannya mempunyai kualitas yang ditawarkan oleh McQuails adalah yang berkaitan
kebenaran dan keaslian, kedalaman, tidak berupaya dengan kualitas budaya. Penilaian yang menggunakan
untuk melakukan manipulasi dan mengarahkan prinsip kebudayaan ini bukan ditujukan kepada isi
pada sikap kritis. Objektivitas yang berlaku dalam media yang bernilai informatif, namun lebih kepada
suatu media memang lebih banyak dititiberatkan isi media yang sifatnya fiksi, hiburan, maupun iklan.
pada kualitas informasi (pemberitaan dalam media) Nilai budaya lebih mudah dilihat dan diterapkan pada
daripada pada kebijakan ekternal media. Meskipun hal-hal tersebut daripada pada nilai-nilai pemberitaan.
aspeknya pada content sebagai titik berat, namun (McQuails, 2010:205)
prinsip objektivitas ini membawa dampak yang cukup Nilai kebudayaan ini dapat diihat melalui
signifikan dalam pengelolaan media. Objektivitas penggambaran dan pencatutan kebudayaan dari
merupakan nilai sentral menjadi disiplin profesi yang aslinya ke dalam media. Artinya, kriteria yang dipakai
berlaku bagi para wartawan ataupun jurnais dalam dapat diaplikasikan dalam bentuk bagaimana refleksi
menjalankan pekerjaanya. sosial budaya dalam masyarakat masuk ke dalam
Dalam dunia jurnalis, objektivitas acapkali media. Tujuan dari adaptasi nilai asli kebudayaan ini
dikaitkan dengan konsep cover both side, dimana adalah budaya tidak semata-mata dimanfaatkan oleh
dalam suatu pemberitaan, jurnalis tidak boleh komunikator (orang yang memanfaatkan budaya itu
hanya mengunggulkan ataupun mengulas salah satu dalam media) untuk menyokong kepentingannya
pihak saja. Oleh karenanya objektivitas mempunyai sendiri dan melupakan nilai-nilai luhur yang
korelasi yang sangat erat dengan independensi. seharusnya terpelihara dalam masyarakat.
Objektivitas menjadi papan penunjuk bahwa media Penilaian atas bagaimana kualitas nilai
yang bersangkutan tidak mempunyai keterkaitan budaya ini dimanfaatkan memang tidak serta merta
dengan pihak-pihak tertentu atau ditunggangi oleh nampak dalam keadaan nyata ketika sudah masuk
pihak-pihak yang mempunyai kepentingan. Dengan dalam media. Salah satu cara mengukurnya adalah
demikian, objektivitas merupakan hal yang penting dengan melihat keadaan asli ketika budaya itu masih
untuk mempertahankan kredibilitas suatu media. berada dalam lingkungan masyarakat dengan ketika
Secara lebih lanjut, arti penting objektivitas dapat budaya itu sudah masuk dalam media. Sejauh mana
dilihat dari konsep yang ditawarkan Westershal perubahan dan adaptasi yang dilakukan oleh media
melalui bagan di bawah ini, dimana secara sederhana tersebut dari ruang lingkup aslinya dengan yang sudah
dinyatakan ada keterkaitan antara komponen- masuk dalam media.
komponen yang membangun objektivitas dan Salah satu yang menjadi perhatian mengenai
objektivitas merupakan bangunan yang mempunyai kualitas budaya ini adalah munculnya sensasionalisme.
implikasi secara lebih lanjut dalam suatu penyampaian Dominic mencatat, tak jarang media mengubah isi
informasi. (McQuails, 2010 : 202) pesan dari apa yang terjadi di lapangan, berkaitan
dengan budaya ini, ke dalam media sehingga terjadi
perubahan yang cukup signifikan. Artinya antara
yang asli dengan yang adaptasi sudah berbeda.
imparsialitas Inilah sensasionalisme. Pada kenyataannya, media
kefaktualan
secara lebih jauh justru menempatkan apa yang ada
di masyarakat sebagai komoditas daripada sebagai
memelihara dan memberdayakan masyarakatnya.

kebenaran relevansi keseimbangan Akuntabilitas Media


Netralitas Melalui tolok ukur media ini, secara lebih
jauh kita bergerak untuk melihat akuntabilitas
Secara lebih lanjut, objektivitas lebih media. Performance media tentunya menunjukkan
merupakan suatu tujuan yang hendak dituju daripada akuntabilitas media, dan akuntabilitas media inilah

304
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

yang akan menjadi titik pijak dimana sebenarnya bagaimana berhubungan dengan media. Karena
media berpihak, masyarakat atau industri. Feintuck bagaimanapun penampilan media yang akuntabel
(1999:120) melihat akuntabilitas ini sebagai dua memang ditentukan oleh masyarakat yang menikmati
point penting. Pertama, akuntabilitas merupakan media itu sendiri. Pihak-pihak yang berpengaruh
persyaratan untuk memberikan sebuah nilai kepada dalam membangun akuntabilitas media ini sebagai
aksi yang dilakukan oleh seseorang ataupun institusi mitra antara lain, audiens, klien yang berkecimpung
yang mempunyai implikasi kepada publik atau dalam media (pengiklan maupun sponsor lainnya),
mempunyai kaitan dengan kekuasaan publik. Kedua, pengisi acara dalam media (agensi, artis, pemerintah,
akuntabilitas ini berkaitan dengan suatu hal mengenai maupun instansi yang berkaitan), komunitas yang
sangsi yang didapatkan oleh pelanggar ketika dia mungkin ada, pemilik media dan stakeholder, serta
berhadapan dengan sesuatu yang berkuasa. regulator dan pembuat hukum (legislatif ).
Sedangkan rumusan yang ditawarkan Perbedaan-perbedaan dari pihak-pihak yang
McQuails mengenai akuntabilitas media ini berkaitan terlibat dalam membangun akuntabilitas yang layak
dengan proses yang terjadi secara sukarela maupun bagi media, memunculkan suatu kerangka berpikir
dipaksakan oleh media untuk menjawab baik secara untuk akuntabilitas media ini sebagai suatu alternatif
langsung dan tidak langsung mengenai kualitas untuk melihat bahwa dari masing-masing pihak yang
maupun konsekuensi dari persebaran informasi yang terlibat dalam proses ini mempunyai tipe-tipe yang
dilakukan untuk kepentingan masyarakat. Aktivitas berbeda. Secara garis besar, perbedaan utama dari
ini didasarkan pada referensi tertentu atas penilaian masing-masing pihak yang terlibat itu terpilah dalam
masyarakat secara umum. Dengan demikian, dalam empat kerangka utama yaitu : kerangka hukum dan
posisi media yang ideal, akuntabilitas media ini dilihat regulasi, kerangka pasar, kerangka tanggungjawab sosial,
dengan seberapa jauh media mampu memenuhi dan kerangka tanggung jawab secara profesional.
kebutuhan masyarakatnya berdasarkan sistem yang Dalam kacamata kerangka hukum, hal yang
berlaku dalam masyarakat. Pada kasus Indonesia patut menjadi perhatian adalah muatan-muatan media
sebagai penganut iklim demokrasi, akuntabilitas ini yang selayaknya akomodatif dan tidak rawan konflik.
dilihat dengan bagaimana media memenuhi diversity of Artinya, media dapat berjalan dalam suatyu koridor
content dan diversity of ownership yang menempatkan yang tidak bermaksud melawan hukum dan memuat
publik sebagai prioritas dibandingkan persoalan hal-hal yang tidak membahayakan kepentingan
lainnya. masyarakat. Sedangkan dalam kerangka pasar, media
McQuails dalam Mass Communication Theory tak berbeda dengan faktor ekonomi yang lain dimana
menawarkan dua model dari akuntabilitas media terdapat tarik ulur atas permintaan dan pemasok.
ini yang akan mendukung dari penampilan media Kekuatan konsumen tentu menjadi pertaruhan agar
kepada masyarakat atau audiensnya. Dua model yang media tetap tampil sebagai produk ekonomi yang
ditawarkannya adalah liability model dan answerability akuntabel. Kerangka yang ketiga berkaitan dengan
model (McQuails, 2010 : 207-210) tanggungjawab sosial, dimana media tidak hanya
Liability model memberikan tekanan pada berkewajiban untuk memberitakan, namun juga
hal-hal yang mempunyai potensi membahayakan dari melindungi masyarakat dari kepentingan pihak-pihak
media publikasi yang beredar baik kepada individu yang tidak bertanggungjawab. Ini artinya, media
sebagai audiens maupun kepada masyakarat. Ukuran juga mempunyai tanggung jawab secara sosial untuk
yang dapat digunakan untuk melihat implikasi melindungi masyarakat dari terpaan media. Sudut
dari model ini adalah akibat yang ditimbulkannya pandang profesional yang ditawarkan kerangka kerja
mempunyai akibat hukum baik secara dalam hukum profesional media, sebagai kerangka terakhir yang
publik maupun hukum privat. ditawarkan McQuails, menekankan bahwa media harus
Model yang kedua adalah answeabliity law, bekerja secara profesional dengan memperhatikan
yang sangat berbeda dengan model yang pertama tadi. etika dan standarisasi media yang digunakan secar
Pada model ini penekanannya justru pada hal-hal yang aumum, seperti kode etik pemberitaan, periklanan,
berada di luar peradilan sperti debat, negosiasi, diskusi, dan sebagainya.
maupun hal-hal lain yang sifatnya menjembatani Akan tetapi kondisi ideal yang digambarkan
konflik atau berbegai kepentingan yang mungkin oleh McQuails, dimana media hidup dalam suatu
bergesek ketika terjadi hubungan antara media dengan lingkungan yang mendukung akuntabilitas dengan
masyarakat. Hal-hal yang sifatnya verbal jauh lebih performance yang prima serta menempatkan publik
ditonjolkan daripada hal-hal material. sebagai prioritas ini acapkali harus berhadapan dengan
Model apapun yang akan berlaku dalam kepentingan industri yang menekan. Kepentingan
akuntabilitas ini, ini berkenaan dengan siapa dan publik yang seharusnya diutamakan justru tertindih

305
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

berbagai kehendak industri dan menempatkan publik hak dan kebebasan untuk menentukan komoditas-
sebagai komoditas daripada prioritas. Media yang komoditas yang berkompetisi berdasarkan tingkat
seharusnya menjadi kawan justru menjadi lawan kepuasaan dan kemanfaatan yang dapat mereka capai
karena mereka menempatkan diri sebagai jembatan berdasarkan penawaran yang ada. Oleh karenanya,
kapital daripada jembatan informasi. Inilah ekonomi media membuka peluang bagi siapapun untuk diakses
politik media. dan dimiliki secara bebas sesuai dengan peranan yang
dimainkannya. Inilah maksud invisible hand yang
Ekonomi Politik Media pernah diutarakan Adam Smith. Media, ketika sedang
Ekonomi politik media merupakan masalah berada di pasar, mempunyai kesempatan yang sangat
krusial yang tidak terelakkan ketika media masuk bebas dan luas untuk dimiliki oleh siapapun dan
dalam ranah industrialisasi. Menurut Vincent untuk ikut berkompetisi dalam pasar tersebut.
Moscow dalam bukunya The Political Economy of Pada pendekatan kritis, Golding dan Murdock
Communication (1998), pendekatan dalam ekonomi menyatakan bahwa media, seharusnya tidak hanya
politik intinya berpijak pada relasi sosial, khususnya dilihat dalam struktur liberalisme semata. Disinilah
yang menyangkut relasi kekuasaan, baik dalam kunci dimana Golding dan Murdock meletakkan
produksi, distribusi dan konsumsi sumber daya media dalam perspektif kritis, bahwa media bukan
(resourches). Dalam ekonomi politik komunikasi, hanya sebagai institusi yang melakukan produksi,
sumber daya ini dapat berupa surat kabar, majalah, distribusi, dan konsumsi. Tapi juga melakukan
buku, kaset, film, internet dan sebagainya. Artinya, ketiga hal tersebut dalam suatu lingkungan sosial,
dalam pandangan ekonomi politik media adalah ekonomi, maupun politik yang strukturnya saling
industri yang kemudian menempatkan publik sebagai mempengaruhi.
bagian dari komoditas industri. Sebagai komoditas Untuk ekonomi politik media, dalam relasi
acapkali kepentingan publik terabaikan karena mereka antara media dengan publik secara jelas menempatkan
adalah aset yang memutar roda ekonomi. publik sebagai komoditas. Publik adalah parameter
Secara lebih jauh untuk memahami bagaimana iklan. Publik adalah parameter rating. Media
praktik ekonomi politik media ini terjadi, Mosco memandang publik sebagai salah satu cara untuk
menawarkan tiga pendekatan, yaitu komodifikasi, memutar roda ekonomi media sebagai sumber daya
spasialisasi, dan strukturasi. Dalam pandangan yang harus menuai untung. Dalam kondisi ini, media
Mosco, komodifikasi merupakan upaya mengubah acapkali mengesampingkan kebutuhan publik akan
apapun menjadi komoditas atau barang dagangan informasi yang seharusnya disajikan media. Informasi
sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan. Hal- ini bukan komodifikasi pesan yang sudah ditreatment
hal yang berkaitan dengan komodifikasi ini adalah oleh media seperti halnya yang terjadi dalam media
isi media, jumlah audience, dan iklan. Pendekatan hari ini. Untuk itulah publik sebagai pengakses media
kedua yang ditawarkan Mosco adalah spasialisasi, dituntut untuk cerdas dan peka terhadap apapun yang
yang dimaknai sebagai upaya untuk mengatasi terjadi di media. Publik juga dituntut untuk cerdas
hambatan jarak dan waktu dalam kehidupan sosial. dan kritis dalam menyikapi media. Publik hari ini,
Isu-isu penting spasialisasi ini berkaitan dengan peran seharusnya dipandang sebagai publik yang aktif, yang
negara, globalisasi, komunikasi dan konsentrasi, serta senantiasa punya sikap kritis atas berbagai hal yang
nasionalisme, sosialisme, dan lokalisme. Gerbang terjadi di media.
ekonomi politik media ketiga yang ditawarkan
Mosco melalui konsepnya adalah strukturasi. Melalui Publik dan Literasi Media
strukturasi yang terinspirasi oleh Giddens Mosco Bertahun-tahun semenjak kemunculan
mencoba mengajak melihat interaksi interdependensi ilmu komunikasi sebagai sebuah kajian, ilmuwan
antara agen dengan struktur sosial dimana agen itu komunikasi dibenamkan pada kepercayaan bahwa
berada. Hasil akhirnya adalah serangkaian hubungan publik merupakan pihak yang pasif ketika berhadapan
sosial dan proses kekuasaan yang terorganisir di antara dengan media. Relasi media dengan publik yang linear
kelas, gender, ras, dan gerakan sosial, yang semuanya ini menjadi kepercayaan jamak dan menempatkan
saling berhubungan. publik seakan-akan tidak berdaya dengan suguhan
Dengan sudut pandang yang sedikit berbeda, media di hadapannya. Suguhan televisi yang tidak
Peter Golding dan Graham Murdock menawarkan layak, kualitas informasi di surat kabar dan media
dua perspektif untuk melihat ekonomi politik, yaitu online yang tidak cover both side, cekokan internet
perspektif kritis dan perspektif liberal. Perspektif yang tidak ada habisnya, seakan-akan menjadi bagian
ekonomi politik liberal mengurai bagaimana proses dari daily life yang biasa-biasa saja. Publik hanya akan
pertukaran pasar terjadi, dimana individu mempunyai bereaksi ketika terjadi disfungsi ataupun malfungsi

306
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

yang terjadi. Misalnya, ketika ada kasus anak SD (LSM) maupun institusi pendidikan penggagas literasi
yang meninggal akibat ikut-ikutan bergulat layaknya media, gerakan literasi media ini masih berkutat pada
tayangan smack down atau ketika ada sejumlah siswi kalangan menengah ke atas saja. Sementara kalangan
yang diculik oleh teman yang baru dikenalnya melalui menengah ke bawah, justru merekalah yang paling
jejaring sosial. Publik bereaksi, saat aksi telah terjadi. rentan dengan persoalan media ini.
Keadaan ideal yang digambarkan McQuails Hari ini, televisi bukan lagi menjadi barang
dengan menempatkan media sebagai bagian dari mahal yang hanya ada di ruang tengah keluarga. Tapi
lingkungan yang menjamin kebutuhan publik dalam sudah terhubung langsung di kamar-kamar secara
mengakses informasi pun seakan-akan menjadi personal. Hari ini pula, jaringan internet tidak lagi
keadaan utopia karena ekonomi politik media hanya di dalam komputer besar saja. The world in your
yang mencengkeram. Akuntabilitas media dengan hand, mengutip salah satu jargon produk teknologi.
menjunjung publik sebagai pihak yang seharusnya Internet melalui gadget tersedia di tangan kita dan
diutamakan kepentingannya menjadi harapan yang dimanapun kita berada. Harga gadget yang semakin
sedemikian jauh diraih ketika kuasa kapital membuat murah membuat media bisa dinikmati oleh semua
publik bungkam. Pada sejumlah keadaan suara publik kalangan, dari kalangan bawah sampai kalangan
membentur tembok yang tebal dan tinggi karena atas. Dengan demikian gerakan literasi media ini
counter yang mereka lakukan diacuhkan oleh media. seyogyanya dilakukan secara menyeluruh.
Bahkan regulasi yang seharusnya menjadi pagar pun Public sphere sepenuhnya milik publik. Public
tak punya taji ketika berhadapan langsung dengan sphere sepenuhnya pula seharusnya digunakan untuk
ekonomi politik media. kepentingan publik. Akan tetapi pada praktinya, public
Kebutuhan publik atas informasi yang layak sphere dalam kasus di Indonesia masih saja dikuasai
dan media yang akomodatif inilah yang kemudian oleh golongan tertentu saja. Mereka yang memegang
menjadi bahan bakar gerakan literasi media di izin frekwensi, justru asyik menyalahgunakan izin
Indonesia. Publik sesungguhnya sudah jenuh dengan tersebut sebagai medium untuk menyebarkan ideologi
aktivitas media yang semakin tidak memperhitungkan politik dan kepentingan kapital semata. Di sisi lain,
kepentingan mereka. Alih-alih mengakomidasi, media publik sebagai pemilik public sphere justru menikmari
justru menempatkan publik sebagai barang dagangan euforia media dan terjebak di dalamnya. Inilah alasan,
demi mengejar materi semata. Inilah yang menjadi mengapa kegiatan literasi media tidak bolah hanya
alasan, literasi media bukan lagi sebagai solusi semata dilakukan secara parsial, tapi harus dilakukan secara
dalam relasi antara media dengan publik, tapi menjadi menyeluruh. Gerakan literasi media bukanlah simbol
keharusan agar relasi linear media dengan publik tidak dan kampanye semata, tapi ini menjadi peluang dan
seterusnya menempatkan publik sebagai pihak yang bukti nyata bahwa publik masih memiliki kekuatan
pasif. untuk ikut berpartisipasi dalam memfilter media.
Gerakan literasi media digadang-gadang Ini juga menjadi kesempatan bagi publik untuk
menjadi bagian dari pembelajaran publik yang meraih hak mereka sebagai pemilik public sphere agar
melibatkan publik tidak hanya sebagai penonton dan kepentingan mereka juga ikut diperhitungkan.
penikmat, tapi juga sebagai filter dan pengkritik media.
Sikap otoriter media dengan ekonomi politiknya 3. Kesimpulan
yang sok tau kebutuhan publik tanpa menanyakan Pada relasi yang ideal, hubungan antara media
kepada publiknya apa yang menjadi kebutuhannya. dengan publik seharusnya menempatkan publik
Dalam gerakan literasi media, publik didorong untuk sebagai pihak yang dilayani oleh media. Performance
aktif melakukan filterisasi dengan suguhan media. media dalam memenuhi kepentingan publik ini
Misalnya, ketika publik menemukan tayangan televisi seyogyanya menempatkan publik sebagai prioritas.
yang tidak layak, maka publik bisa melaporkannya Akan tetapi, praktik ekonomi politik media juga
kepada regulator media yang berwenang seperti bukan hal yang tidak terelakkan ketika publik justru
Komisi Penyiaran Indonesia. Publik yang dalam hal ditempatkan sebagai komoditas daripada prioritas.
ini adalah masyarakat tidak perlu lagi merasa sungkan Alhasil, konten media yang diakses publik banyak
untuk mengkritik, karena suara mereka dijamin sekali yang tidak menyuarakan kepentingan publik
kebebasannya oleh konstitusi. dan memenuhi kebutuhan publik. Publik dicekoki
Hanya saja yang menjadi catatan bagi oleh media secara brutal demi keuntungan semata.
gerakan literasi media ini adalah kesadaran masyarakat Pada titik inilah publik harus kritis dalam menyikapi
atas melek media ini belum sepenuhnya mengakar keberadaan media. Mereka harus menyadari bahwa
pada masyarakat. Dalam sejumlah gerakan yang roda gerak media juga bertumpu pada keberadaan
dikampanyekan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat mereka. Publik menentukan porsi iklan dan rating.

307
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Publik pula yang menentukan performance media


baik atau tidak. Untuk itulah literasi media menjadi
hal yang penting. Literasi media disini bukan hanya
sekedar gerakan yang mengkampanyekan untuk
melek media saja. Melek media ini juga dimaksudkan
untuk merestrukturisasi kembali relasi antara media
dengan publik. Sebagai pihak yang aktif, publik dalam
gerakan literasi media diharapkan turut menjadi
watch dog dan pengkritik media yang akan senantiasa
memperjuangkan hak-hak mereka dalam bermedia.
Gerakan ini pula yang menjadi pendorong untuk
publik bahwa mereka bukan sekedar pihak yang aktif
dan bisa dijejali konten media tanpa bisa apa-apa.
Gerakan literasi media ini sebenarnya menjadi bukti
kuasa publik atas media.

Daftar Pustaka

Dominick, Joseph R. The Dynamics of Mass


Communication. 2001. New York : MC Graw
Hill
Griffin. A First Look At Communication Thery. 2003.
New York : Mc Graw Hill
Irving Fang and Kristina Ross . Media History Timeline
by Chronology. 1996. www.mediahistory.umn.
edu/time/century.htm
Littlejohn, Stephen, W. 2002. Theories of Human
Communication, 6th Edition. Belmounth :
Wadswoot
Louw, Eric. Media and Cultural Production. 2001.
London, Thousand Oaks, New Delhi : Sage
Publication
McChesney, Robert, and Schiler. 2003. The Political
Economy of International Organization.
United Nations Research Institute for Social
Development
McQuails, Dennis. 2010. Mass Communication
Theory, 4th Edition. London, Thousand Oaks :
Sage Publications
Mosco, Vincent. 1996. The Political Economy of
Communication: Rethinking and Renewal.
London, Thousand Oaks : Sage Publications
Mosco, Vincent. 2008. Current Trends in The Political
Economy of Communiction. Global Media
Journal-Canadian Edition.
Winarno, Budi. Sistem Politik Indonesia Era Reformasi.
2007. Jakarta : Buku Kita

308
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Strategi Komunikasi: Aplikasi Metode Edukatif Dalam Sosialisasi Keluarga


Berencana Masyarakat Pedesaan
Nina Yuliana 1

Tugas dan peran BKKBN tidak hanya memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pentingnya mengikuti
program KB. Akan tetapi, termasuk memberikan pengetahuan tentang KB agar masyarakat mempunyai pengetahuan
yang luas tentang KB dan akan mempunyai kesadaran untuk menggunakan KB dengan sendirinya. Strategi melalui
metode edukatif digunakan agar masyarakat mengetahui dengan jelas arti pentingnya program keluarga berencana
agar masyarakat Banten menjadi masyarakat yang berkualitas tinggi. Sayangnya, Masih banyak masyarakat yang
menganggap ledakan penduduk, bukan masalah mereka tetapi masalah pemerintah. Salah satu penyebabnya adalah
kurangnya informasi yang mereka dapatkan. Tujuan penelitian adalah mengetahui bagaimana aplikasi metode
edukatif, tentang memberikan semua informasi yang dibutuhkan masyarakat oleh petugas KB, mulai dari apa itu
KB, apa saja alat kontrasepsi, bagaimana cara ber-KB hingga manfaat KB bagi kehidupan mereka dengan cara
mendidik, diharapkan masyarakat akan memiliki pengetahuan lebih akan KB. Ditinjau dari Speech Act Theory,
dengan teknik pemilihan informan convenience sampling, di ketahui bahwa masyarakat pedesaan ikut KB sebagai
kebutuhan hidup terutama karena keterbatasan ekonomi. Keinginan untuk menambah penghasilan keluarga, tidak
hanya karena telah memiliki banyak anak. Masyarakat menerima informasi tentang KB dari tetangga, teman,
dan keluarga besar. Mengikuti orang lain, termasuk pilihan alat kontrasepsi yang digunakan. Bahkan jenis KB
non hormonal sangat asing atau tabu bagi mereka. Ujung tombak penentu keputusan dominannya adalah petugas
kesehatan, karena pengetahuan masyarakat tentang KB sangat minim. Kesadaran dan pemahaman rendah karena
komunikasi yang diterapkan instruksional

Kata kunci: Metode edukatif, pembangunan, kependudukan, masyarakat pedesaan, informasi tak
berimbang.

I. Pendahuluan Subbidang Kesehatan Reproduksi; Bidang Advokasi,


Penggerakan, dan Informasi, membawahi : Subbidang
1.1. Latar Belakang Masalah Advokasi dan KIE; Subbidang Hubungan Antar
Misi dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Lembaga dan Bina Lini Lapangan; Subbidang Data
Nasional (BKKBN) Provinsi Banten yaitu mewujudkan dan Informasi.
pembangunan berwawasan kependudukan dan Ade Anwar selaku Kasubag. Umum dan Humas
mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera. BKKBN yang menyatakan bahwa “Kesadaran masyarakat
Provinsi Banten yakin akan mewujudkan misi tersebut terutama di desa masih relatif rendah. Berbeda dengan
dari program keluarga berencana yang di gulirkan, orang yang hidup di perkotaan, mereka lebih peka
yaitu membuat keluarga kecil sejahtera dibandingkan terhadap informasi dan memiliki pemikiran yang
dengan keluarga besar yang kurang terurus. Dengan lebih terbuka dan ditunjang juga dengan tingkat
demikian masyarakat juga akan mempunyai wawasan ekononi dan pendidikan yang lebih tinggi tidak
yang lebih luas lagi untuk Provinsi Banten yang seperti orang di pedesaan yang masih berpikir kolot
berkaitan dengan kependudukannya sendiri. dan juga memiliki latarbelakang pendidikan yang
Misi ini diwujudkan melalui pembentukan- kurang serta tingkat perekonomian keluarga yang
pembentukan gugus tugas, diantaranya; Perumusan rendah. Masyarakat pedesaan acapkali tidak ingin
kebijakan pengendalian angka kelahiran dan menggunakan alat kontrasepsi atau bergabung dengan
penurunan angka kematian ibu, bayi dan anak; program KB dikarenakan terhambat biaya serta
Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di kurangnya informasi yang mereka dapatkan, tidak
bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; seperti masyarakaat perkotaan yang dapat mengakses
Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan informasi dengan cepat dan dimana saja (Airin, 2012:
tugas BKKBN; Fasilitasi dan pembinaan terhadap 63)
kegiatan instansi pemerintah, swasta, LSOM dan Kondisi dan karakteristik masyarakat sasaran
masyarakat dibidang Keluarga Berencana dan program, menjadi pertimbangan utama BKKBN
Keluarga Sejahtera. Dengan Struktur Organisasi sebagai lembaga yang memiliki tanggung jawab untuk
BKKBN Provinsi Banten: Bidang Keluarga Berencana membentuk kesadaran masyarakat mengenai Program
dan Kesehatan Reproduksi, membawahi : Subbidang KB untuk menetapkan strategi komunikasi yang tepat.
Kesertaan KB Jalur Pemerintah dan Swasta; Subbidang BKKBN menyadari hal ini dengan baik dan percaya
Bina Wilayah Kesertaan KB Jalur dan Sasaran Khusus; bahwa strategi komunikasi dapat menjadi alat untuk
membentuk kesadaran masyarakat akan pentingnya
1 Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta Banten program KB. Ade Anwar selaku Kasubid Advokasi dan

309
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

KIE BKKBN Provinsi Banten mengatakan Strategi Banten, meskipun dibutuhkan metode lainnya untuk
komunikasi merupakan salah satu “jembatan” BKKBN menunjang masyarakat Banten yang berkualitas dan
dalam melakukan setiap kegiatan dan mensukseskan mengajak masyarakat untuk mengikuti program
program KB dalam rangka menekan angka ledakan keluarga berencana.
penduduk khususnya di Provinsi Banten. BKKBN Tujuan pesan BKKBN sendiri diantaranya adalah
menyadari bahwa dibutuhkannya sebuah alat untuk untuk memberikan informasi yang cukup kepada
dapat mengkomunikasikan dan mengakomodir masyarakat, maksudnya adalah memberikan semua
setiap informasi agar dapat membangun kesadaran informasi yang dibutuhkan, dari mulai apa itu KB, apa
masyarakat tentang pentingnya program KB melalui saja alat kontrasepsi, bagaimana cara ber-KB hingga
strategi komunikasi yang baik. BKKBN percaya, manfaat KB bagi kehidupan mereka. Mendidik,
semakin baik pengelolaan strategi yang dilakukan, tujuan pesan yang disampaikan oleh BKKBN
maka hasil yang didapatkan juga akan berbanding lurus Provinsi Banten yang kedua adalah untuk mendidik
dengan hal tersebut (Airin, 2012: 67). Oleh karena itu masyarakat, melalui pesan-pesan tersebut diharapkan
BKKBN perlu melihat bagaimana segmentasi sasaran masyarakat akan memiliki pengetahuan lebih akan
terlebih dahulu melalui survey. Untuk kemudian KB. Menanamkan dalam ingatan, pesan dibuat
dibedakan penyampaiannya walaupun tetap satu untuk menjadi top of mind sehingga akan selalu ingat
informasi. Dengan adanya survey tersebut, BKKBN tentang apa yang disampaikan oleh BKKBN. Yang
menjadi tahu bagaimana khalayaknya dan bagaimana keempat adalah untuk membujuk, BKKBN melalui
cara atau melalui apa informasi tersebut dapat pesan-pesan komunikasinya berupaya untuk dapat
tersampaikan dan tidak ada kesalahan komunikasi membujuk khalayak melakukan apa yang mereka
agar pesan tersebut dapat di terima oleh khalayak. harapkan (Airin, 2012: 74).
Hal yang dipelajari antara lain bahasa sampai Hasil penelitian Piyoto & Kuta Negara
pada budayanya, baru kemudian pesan disusun. mengatakan, bahwa kesadaran dari masyarakat sendiri
Kemudian, dilakukan pembinaan petugas sebelum akan pentingnya KB umumnya sudah banyak yang
informasi atau pesan tersebut melalui prinsip satukata, tahu, meskipun untuk masyarakat bawah (desa)
satu bahasa. Pesan yang diberikan tidak hanya kurangnya jumlah bidan desa yang terlatih belum
menekankan pentingnya mengikuti program KB mencukupi dan belum merata di seluruh wilayah
tetapi kita juga memberikan pengetahuan tentang pedesaan (Piyoto & Kuta Negara, 2010: 5). Namun,
KB agar mereka mempunyai pengetahuan yang luas kesadaran masyarakat ini tidak diiringi dengan
tentang KB dan mereka akan mempunyai kesadaran strategi komunikasi yang baik dalam arti memberikan
untuk menggunakan KB dengan sendirinya. Fungsi informasi yang berimbang mengenai KB dari lembaga
dan tugas yang berhubungan dengan menyusun yang terkait dan pemerintah, seperti informasi
strategi komunikasi dipikul oleh advokasi dan KIE jenis dan macamnya, efeknya, cara kinerjanya,
(komunikasi informasi dan edukasi). Jadi bukan dan cara penanganan bila terjadi keluhan-keluhan,
hanya sekedar informasi tetapi ada nilai-nilai edukasi yang membuat perempuan mendiskusikan dengan
dan komunikasi yang di berikan oleh advokasi dan pasangannya, sehingga mampu memutuskan sendiri
KIE ini. jenis atau metode KB yang cocok, (http:/id.shvoong.
Dengan adanya metode komunikasi maka com, diakses pada hari rabu, 21 Agustus 2012 pkl.
tujuan akan lebih mudah tercapai, yang dikarenakan 09.00 wib) dalam istilah yang sederhana kurangnya
dapat dilihat dari segi pelaksanaannya dan bentuk komunikasi sosial dalam bekerjasama antara pihak
pernyataannya atau isi pesan dan bentuk pesan pemerintah dan dengan anggota masyarakat (terutama
sesuai dengan tujuannya. Agus Rakhmat mengatakan ibu dan petugas terkait dalam program KB) untuk
metode komunikasi merupakan hal yang penting, mencapai tujuan bersama yaitu mengatasi masalah
karena dapat menentukan atau melaksanakan pesan penduduk lewat kesejahteraan keluarga (Mulyana,
yang sudah dibuat untuk khalayaknya. Metode yang 2000:5)
BKKBN gunakan tidak hanya satu, ada informative, Adanya informasi tak berimbang ini sebagai
persuasif, edukatif, dan redundancy atau pengulangan. bukti lemahnya strategi, perencanaan dan manajemen
Napis selaku pengendalian penduduk, menekankan informasi (Effendy, 2003: 300 – 301) yang dilakukan
bahwa Metode edukatif sangat penting di gunakan BKKBN dalam mencapai tujuannya, sehingga banyak
dalam BKKBN Provinsi Banten karena masyarakat di merugikan kaum perempuan. Strategi ynag dijalankan
Banten ini harus menjadi masyarakat yang berkualitas tidak menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya,
tinggi dalam arti lain harus diarahkan, khususnya pada terutama yang harus dipahami dan dilakukan para ibu
genre (generasi remaja), jangan sampai menikah pada sebagai subjek dari program, dengan memperhitungkan
usia dini, karena semakin banyak orang yang menikah kondisi dan situasi yang dihadapi dan yang akan
muda maka semakin banyak bayi yang akan keluar mungkin dihadapi di masa depan, guna mencapai
dan penduduk yang akan semakin banyak. Maka efektifitas (Effendy, 2003: 10) menurut R. Wayne
pentinglah para remaja untuk mempunyai pendidikan Pace, et. Al, untuk memastikan bahwa terjadi suatu
yang tinggi dan menjadi masyarakat berkualitas di pengertian dan pemahaman dalam berkomunikai,

310
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

agar cara penerimaan masyarakat tentang KB terus dan tumbuhnya bisul, bidan memberi pil yang cocok
terbina dengan baik, sehingga terjadi penggiatan untuk AY dan menstruasinya kembali normal seperti
motivasi dalam menjalankan dan mensukseskan KB sedia kala (indraswari, 2003: 164-165). Hal tersebut
(Ruslan, 2002: 37). Dengan otonomi daerah, dimana dikarenakan hal berikut:
pemerintah daerah jauh lebih tahu keadaan rakyatnya, 1. Kurang/tidak memiliki akses terhadap informasi
seharusnya program KB jauh akan lebih maksimal dan pelayanan KB. Tidak ada akses dan informasi
hasilnya tanpa merugikan tubuh dan reproduksi yang memadai tentang pencegah kehamilan
perempuan. melalui pelayanan KB. Yang dirasa kurang adalah
Keluarga Berencana (KB) sebagai salah satu informasi yang memadai tentang karakteristik tiap
pelayanan kesehatan yang paling dasar dan utama metode kontrasepsi, termasuk tinkat kegagalan
bagi wanita, seharusnya untuk optimalisasi manfaat dan dampak negatif metode kontrasepsi tertentu.
KB, pelayanan tersebut harus disediakan dengan cara Kurangnya informasi mengakibatkan sebagian
mengeluarkan dan memenuhi kebutuhan pelayanan besar konsumen KB hanya mengatakan ‘ya’
kesehatan reproduksi utama yang lain. Sebagai salah terhadap cara KB yang ditawarkan petugas
satu pelayanan kesehatan preventif yang dasar bagi kesehatan.
perempuan, perlu kiranya peningkatan dan perluasan 2. Peserta KB yang gagal. Termasuk dalam kategori
pelayanan keluarga berencana sebagai salah satu usaha ini adalah responden yang gagal dengan
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu berbagai metodee KB dan tidak pernah cocok
yang tinggi. Namun, faktanya, banyak perempuan dengan berbagai alat kontrasepsi. Penggunaan
bahkan tidak tahu untuk menentukan pilihan jenis alat konrasepsi bagi responden kategori ini
kontrasepsi, karena terbatasnya jumlah metode yang mengakibatkan keluhan fisik sehingga mereka
tersedia, kesehatan individual, dan seksualitas wanita berhenti menggunakan alat tersebut.
atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes,
1998:1). 2. Perumusan Masalah
Faktanya, banyak perempuan menggunakan
alat kontrasepsi (KB) hanya bersifat trial and eror Sesuai pemaparan latar belakang, peneliti merumuskan
semata. Tidak pernah mendapatkan informasi yang permasalahan ”Bagaimana realitas penerapan
memadai tentang karakteristik berbagai alat dan metode dari strategi komunikasi melalui metode edukatif
kontrasepsi (KB). Kebanyakan perempuan hanya yang dilakukan oleh para pembuat kebijakan dan
mengiyakan saja pemakaian alat KB yang diusulkan perpanjangan tangannya, terutama petugas kesehatan
oleh petugas kesehatan. Lebih jauh, relatif kecil desa yang langsung berhubungan dengan masyarakat
perhatian medis dan nonmedis terhadap perempuan pengguna dan terkoordinasi oleh BKKBN melalui
dalam hal keluhan fisik yang dialami akibat metode pembinaan petugas lapangan untuk menyampaikan
kontrasepsi yang digunakannya. Perempuan berjuang pesan yang telah dirumuskan BKKBN?”
seorang diri dalam upayanya mencegah kehamilan.
Sehingga menjadikan terabiknya hak – hak reproduksi 3. Tinjauan Pustaka
perempuan dalam keluarga dan masyarakat.
Fenomena seperti yang digambarkan 3.1. Strategi Komunikasi dan informasi berimbang
respoden AY dalam prenelitian Indraswari banyak Strategi komunikasi yang berfungsi sebagai
terjadi dan dirasakan perempuan setidaknya itu yang penghubung antara BKKBN Provinsi Banten dengan
terjadi pada perbincangan pra fokus group discussion masyarakat serta instansi lainnya yang memiliki
di kelompok ibu-ibu sekolah PAUD Lebak Wangi visi dan misi ataupun kewenangan yang serupa
Damai dan ibu-ibu yang sedang antri di Klinik Bidama didefinisikan Anwar Arifin sebagai keseluruhan
Medika Dokter Bagus. AY telah memiliki enam orang keputusan kondisional tentang tindakan yang akan
anak dan tidak ingin hamil lagi. Maka ia memilih dijalankan, guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan
mencegah kehamilan dengan menggunakan KB strategi komunikasi, berarti memperhitungkan kondisi
dengan alat kontrasepsi pil. Ternyata cara ini gagal. AY dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang
kembali hamil lagi. Dengan tangan sendiri akhirnya akan mungkin dihadapi di masa depan, guna mencapai
AY menggugurkan kandungannya. AY akhirnya efektivitas. Dengan strategi komunikasi ini, berarti
menggunakan suntik. Namun AY tidak cocok dengan dapat ditempuh beberapa cara memakai komunikasi
metode tersebut karena selama setahun dia tidak secara sadar untuk menciptakan perubahan pada diri
mendapatkan menstrusi. Metode suntik dihentikkan khalayak dengan mudah dan cepat (Arifin, 1994: 59).
dan AY kembali menggunakan pil KB yang berbeda Kecepatan media informasi dan kompleksnya
merek dengan pil terdahulu. Kali ini AY cocok berbagai macam hubungan, membuat komunikasi
mengkonsumsi pil tersebut. Namunn AY kembali menjadi penting bagi hubungan semua orang, sebagai
hampir ham il lagi karena bidan kehabisan pil yang sarana untuk memenuhi dorongan rasa ingin tahu,
cocok untuknya. Sebagai gantinya AY diberi pil merek ingin maju, dan berkembang. Karenanya diperlukan
lain namun berdampak negatif berupa wajah bengkak adanya komunikasi yang baik antara pemberi pesan

311
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dan penerima pesan dan penyesuaian diantaranya dalam menjalankan dan mensukseskan sebuah
(Widjaja, 2008: 5), agr suatu pikiran, suatu makna, program (Ruslan, 2002: 37).
atau suatu pesan dianut secara sama mutlak bagi Banyak perempuan yang menggunakan alat
kehidupan manusia yang menurut Barelson dan kotrasepsi (KB) hanya bersifat trial and error semata.
Steiner terjadi transmisi informasi, gagasan, emosi, Tidak pernah mendapatkan informasi yang memadai
keterampilan, dan sebagainya yang menurut miller tentang karakterisik berbagai alat dan metode
dengan maksud untuk mempengaruhi perilaku kontrasepsi (KB). Kebanyakan perempuan hanya
penerima (Mulyana, 2000: 41) mengiyakan saja pemakaian alat KB tertentu yang
Komunikasi antara masyrakat dan petugas diusulkan petugas kesehatan. Lebih jauh, relatif kecil
KB memiliki tujuan seperti tujuan komunikasi yang perhatian medis dan non medis terhadap perempuan
dikatakan oleh Onong Uchjana: “menimbulkan dalam hal keluhan fisik yang dialaminya akibat
perubahan pendapat, peruahan sosial, perbahan metode kontrasepsi yang digunakannya. Perempuan
perilaku dan perubahan sikap dan fungsi komunikasi berkutat seorang diri dalam upayanya menegah
diantaranya: menyampaikan informaso, mendidik, kehamilan. Sehingga menjadikan terabaikannya
dan mempengaruhi (Effendy, 2003: 8), sesuai dengan hak-hak reproduksi perempuan dalam keluarga dan
apa yang diharapkan oleh petugas KB. Oleh karena itu masyarakat (Indraswari, 2003: 148)
semakin banyak kesamaan persepsi khalayak dengan
komunikatornya, maka komunikasi yang dilakuka 3.2. Penggunaan Metode Komunikasi Program KB
dapat dikatakan efektif dan apabila dari kesamaan oleh BKKBN Banten
persepsi tersebut dapat menimbulkan perubahan Dalam proses mengkomunikasikan pesan dari
sukap sesuai dengan keinginan komunikatornya komiunikator kepada komunikan penggunaan metode
itu dapat menjadi indikator bahwa komunikasi menjadi tahap yang penting dan tidak bisa dilakukan
tentang program KB yang dilakukan sudah mencapai tanpa melihat pada tujuan mengapa dan kepada siapa
keberhasilan. pesan itu akan disampaikan. Agar penggunaan metode
Saling tukar menukar pengalaman yang ini dapat membuat pesan menjadi efektif, maka
disebut social experience di dalam kehidupan di butuhkan strategi yang memetakan bagaimana
berkelompok mempunyai pengaruh yang besar dalam seharusnya metode penyampaian pesan ini dilakukan.
pembentukan kehidupan pembentukan kepribadian Dari hasil penelitian BKKBN Provinsi Banten
orang-orang yang bersangkutan (Soekanto, 1992: menggunakan beberapa metode penyampaian pesan
102) karena adanya kebutuhan-kebutuhan individu diantaranya :.
untuk membandingkan pendapat, sikap, keyakinan, 1. Metode informatif adalah suatu bentuk
dan kemampuan mereka sendiri dengan orang lain isi pesan, yang bertujuan mempengaruhi
dianggap penting (Rohim, 2009: 87). Para petugas KB khalayak dengan jalan (metode) memberikan
sendiri merupakan kelompok referensi yang menjadi penerangan. Menggunakan metode ini
ukuran bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan mencoba mempengaruhi khalayak dengan
perilakunya sebagaimana dijelaskan oleh Habermas cara memberikan penerangan tentang
yang menekankan perlunya ‘dibangun kondisi BKKBN Provinsi banten, tentang program
komunikasi yang menjamin sifat umum norma- – program keluarga berencana, apa saja
norma yang dapat diterima dan menjamin otonomi programnya, bagaimana cara penggunaannya
warga melalui kemampuan emansipatoris, sehingga dan informasi lainnya yang dianggap menarik
menghasilkan proses pembentukan kehendak bersama perhatian sasaran. Metode informative
lewat pemberian informasi yang seimbang.” Dan hal adalah salah satu metode yang digunakan
ini menjadi fungsi dari komunikasi sosial yang tercipta, untuk memberikan informasi kepada
untuk saling berinteraksi dan menukar informasi serta masyarakat dengan mendapatkan timbal
dapat mengubah perilaku masyarakat sebagai pemakai balik dari informasi tersebut biasanya berupa
hasil produksinya, yaitu program KB. pernyataan dari mereka.”1 metode ini dapat
Informasi tak berimbang menjadi bukti lemahnya dikatakan sebagai langkah awal dalam
strategi, perencanaan dan manajemen informasi strategi penggunaan metode penyampaian
(Effendy, 2003: 300 – 301) yang dilakukan dalam pesan yang dilakukan oleh BKKBN Provinsi
mencapai tujuannya. Strategi yang dijalankan tidak Banten dalam proses pembentukan kesadaran
menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya, program keluarga berencana.
terutama yang harus dipahami dan dilakukan dengan 2. Metode edukasi dengan tujuan memberikan
memperhitungkan kondisi dan situasi yang dihadapi pengetahuan yang lebih kepada khalayak,
dan yang akan mungkin dihadapi di masa depan, guna karena BKKBN tidak hanya mensosialisasikan
mencapai efektifitas (Effendy, 2003: 10) menurut program keluarga berencana melainkan
R. Wayne Pace, et. Al, untuk memastikan bahwa memberikan pendidikan kepada khalayak
terjadi suatu pengertian dan pemahaman dalam agar mempunyai wawasan yang luas tentang
berkomunikai, sehingga terjadi penggiatan motivasi 1 Wawancara dengan Agus Rakhmat selaku bagian Umum dan
Humas BKKBN Provinsi Banten pada tanggal 30 April 2012

312
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

kependudukan, serta tentang bagaimana cara Sebut saja pemerintah atau lebih khususnya BKKBN
me metode edukasi membuat masyarakat (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional).
yang berkualitas tinggi dan mempunyai Kesadaran dari masyarakat sendiri akan
pengetahuan yang tentang KB miliki pentingnya KB umumnya sudah banyak yang tahu,
keluarga yang sejahtera dan bahagia yang meskipun untuk masyarakat bawah (desa) kurangnya
dapat berdampak positif bagi mereka yang jumlah bidan desa yang terlatih belum mencukupi dan
menjalankannya. Metode edukatif sangat belum merata di seluruh wilayah pedesaan (Piyoto &
penting di gunakan dalam BKKBN Provinsi Kuta Negara, 2010: 5). Namun, kesadaran masyarakat
Banten karena masyarakat di Banten ini harus ini tidak diiringi dengan strategi komunikasi yang baik
menjadi masyarakat yang berkualitas tinggi dalam arti memberikan informasi yang berimbang
dalam arti lain harus diarahkan. mengenai KB dari lembaga yang terkait dan
3. Metode Redundancy atau repetition Adalah pemerintah, seperti informasi jenis dan macamnya,
mempengaruhi khalayak dengan jalan efeknya, cara kinerjanya, dan cara penanganan bila
mengulang-ulang pesan kepada khalayak. terjadi keluhan-keluhan, yang membuat perempuan
Manfaat lainnya, ialah bahwa khalayak tidak mendiskusikan dengan pasangannya, sehingga
akan mudah melupakan hal yang penting yang mampu memutuskan sendiri jenis atau metode KB
disampaikan berulang-ulang itu. Tujuannya yang cocok, (http:/id.shvoong.com, diakses pada hari
adalah membuat masyarakatt selalu rabu, 21 Agustus 2012 pkl. 09.00 wib) dalam istilah
mengingat pesan dari keluarga berencana yang sederhana kurangnya komunikasi sosial dalam
agar pesan tersebut tidak akan terlupakan dari bekerjasama antara pihak pemerintah dan dengan
benak masyarakat dan tujuan pesannya dapat anggota masyarakat (terutama ibu dan petugas terkait
tercapai. karena pesan ini berlangsung secara dalam program KB) untuk mencapai tujuan bersama
berulang – ulang. yaitu mengatasi masalah penduduk lewat kesejahteraan
4. Metode terakhir yaitu metode persuasif keluarga (Mulyana, 2000:5)
yang bertujuan mempengaruhi dengan jalan Dengan otonomi daerah, dimana pemerintah
membujuk. Dalam hal ini khalayak digugah daerah jauh lebih tahu keadaan rakyatnya, seharusnya
baik pikirannya, maupun perasaannnya demi program KB jauh akan lebih maksimal hasilnya
tercapainya tujuan bersama tanpa merugikan tubuh dan reproduksi perempuan.
Menurut Kartono Muhammad, hak reproduksi
3.3. Program Keluarga Berencana dan meliputi diantaranya hak ikut dengar dan diperhatikan
reproduksi perempuan pendapatnya kapan ia ingin hamil dan kapan tidak,
Dasar pemikiran lahirnya KB di Indonesia hak memilih kontrasepsi berdasarkan informasi yang
adalah adanya permasalahan kependudukan, seperti adil dan memadai, dan hak mendapatkan pelayanan
anggapan Malthus bahwa pertumbuhan penduduk kesehatan reproduksi dan informasi tentang kesehatan
jauh lebih cepat dari bahan makanan. Otonomi daerah perempuan (Indraswari, 2003: 148).
yang mengatur kewenangan daerah termasuk otoritas Hak reproduksi dalam tulisan ini akan disorot
dalam program KB tidak dapat mendukung sosialisasi dengan spesifikasi hak mendapatkan informasi dalam
yang adil di pedesaan. KB akhirnya menjadi beban kerangka umum hak-hak perempuan, khususnya hak
baru yang harus dipikul para perempuan. Banyak kesehatan reproduksi tentang memilih kontrasepsi
perempuan yang mengeluh dan merasakan efek negatif berdasarkan informasi yang adil dan memadai, dan
dari KB tanpa tahu apa yang menyebabkan atau hak mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi dan
membuat KB memiliki efek negatif bagi tubuhnya, informasi tentang kesehatan reproduksi. Asumsinya
juga tindakan pengobatan apa yang seharusnya adalah reproduksi merupakan pokok sekaligus pangkal
dilakukan, kecuali trial and error gonta ganti metode dari keseluruhan persoalan perempuan. Karena alat
dan jenis alat kontrasepsi yang dilakukan sepenuhnya reproduksi itulah hal yang utama dan pertama yang
oleh para petugas kesehatan desa, yaitu bidan. membedakan antara laki-laki dan perempuan.
Sayangnya lagi pmerintah daerah yang mempunyai Segala upaya pemberdayaan perempuan tak
otoritas mengenai program KB belum bisa secara akan banyak berarti tanpa memberdayakan kesehatan
maksimal mengemban amanat betapa pentingnya reproduksinya. Entah berupa upaya-upaya praktis
program KB, bagi perempuan, suami, keluarga dan seperti perbaikan kondisi kesehatan dasar perempuan
negara. Seperti tidak ada pengetahuan tentang fertilitas dan penyempurnaan tingkat pelayanan yang menjadi
serta indikator-indikatornya yang sangat berguna bagi fokus penelitian berkonsentrasi pada persoalan
para penentu kebijakan dan perencanaan program tatalaksana bidang kesehatan melalui strategi
untuk merencanakan pembangunan sosial terutama komunikasi yang diterapkan oleh BKKBN sebagai
kesejahteraan ibu dan anak lewat program KB, juga lembaga pemilik dan pengambil kebijakan program
tidak adanya keutuhan lembaga atau sistem dalam KB.
mengurusi program KB dari para pemilik kebijakan Tema tentang reproduki perempuan
yang selama ini menjalankan program KB tersebut. sendiri menjadi tema utama pada konferensi dunia

313
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

tentang permpuan IV di Beijing tahun 1994, yang 2. Adanya peserta KB yang gagal. Termasuk
dihadiri oleh perwakilan 185 negara. Konferensi ini dalam kategori ini adalah responden yang
merupakan sebuah perhelatan besar tingkat dunia gagal dengan berbagai metodee KB dan
dan membicaraka nasib kaum perempuan. Hal tidak pernah cocok dengan berbagai alat
ini menyiratkan bahwa ada satu situasi, yaitu isu kontrasepsi. Penggunaan alat konrasepsi
mengenai kesehatan reproduksi tidak bisa, dan tidak bagi responden kategori ini mengakibatkan
mungkin ditangguhkan lagi untuk dibicarakan. keluhan fisik sehingga mereka berhenti
Direktur UNFPA, Dr. Nafis Sadik, baru-baru ini menggunakan alat tersebut.
mengumumkan bahwa tiap satu menit, seorang
perempuan meninggal akibat reproduksinya. 1.2. The Speech Act Theory dan Expectancy Values
Kebutuhan perempuan untuk membatasi kehamilan Theory
baik karena kesadaran dan pilihannya sendirri atau Teori utama yang digunakan dalam
karena dorongan ( dan koersi) dari pihak luar, sering penelitian ini adalah teori the speech Act
tidak diimbangi dengan pelayanan kontrasepsi yang Theory untuk melihat bagimana aplikasi
memadai dan bebas pilih, terutama untuk perempuan metode edukatif yang dilakukan para petugas
kalangan bawah (Marcoes & Natsir, 2003: 16). kesehatan dan pemilik program KB. Speech Act
Di Indonesia, keadaan dan isu ini telah teori menganalisis tentang bagaimana sebua
disadari oleh pemerhati perempuan pada awal pesan diproduksi, diatur dan diungkapkan
kampanye besar-besaran mengenai pelaksanaan oleh seorang komunikator kepada
program Keluarga Berencana (KB). Saat itu, KB komunikan melalui pengaruh motih, maksud
muncul menjadi retorika politik di mana-mana. Agen- dan kepentingan. Searl mengelompokkannya
agen pembangunan seperti dokter, paramedis, pegawai dalam lima kategori, (1) Assertive (2)
negeri, pengurus organisasi wanita, anggota PKK, dan Directive (3) Declaration (4) Expressive (5)
Dharma wanita, bahkan ulama dikerahkan untuk Commisive. Kemudian saat penelitian terus
menyukseskan program itu. Istilah keluarga kecil berlangsung, dan hasil telah diperoleh, ada
adalah keluarga yang bahagia dan sejahtera kemudian penemuan penelitian nyang mengacu pada
jadi tolak ukur kemodernan, sekaligus loyalitas teori pengharapan nilai. Teori Expectancy
seseorang pada ideologi pembangunan. Dengan Values (nilai pengharapan). Menurut teori
intervensi yang dilakukan oleh para tenaga medis, nilai pengharapan, orang mengarahkan diri
baik dokter maupun tenaga penyuluh kesehatan pada dunia (dalam penelitian ini: progam
lain, yang sering menentukan posisi seseorang KB) berdasarkan kepercayaan-kepercayaan
perlu ber – KB atau tidak. Jadi, dalam masalah ini, dan evaluasi-evaluasi mereka tentang dunia
keputusan bukan diambil dari yang bersangkutan, tersebut (Kriyantono, 2007: 206). Konsep
yaitu pihak perempuan, melainkan orang luar, pengukurannya menurut Palmgreen yang
yakni dokter. Menurut studi antar budaya tentang digunakan adalah GS (Gratification Sought)
persepsi perempuan terhadap badan mereka sendiri dan GO (Gratification Obtained). GS adalah
serta reproduksi, sangat sedikit sekali pengetahuan kepuasan yang dicari atau diinginkan individu
perempuan tentang tubuhnya, ini terjadi karena KB ketika mengkonsumsi sesuatu (dalam hal
hanya berdasar atas riset tubuh perempuan semata. ini: KB). Sedangkan GO adalah kepuasan
Jadi, tubuh perempuan dijadikan satu – satunya ajang yang nyata yang diperoleh setelah seseorang
riset biomedis. Karena tubuh perempuan dijadikan mengkonsumsi sesuatu (KB). GS dibentuk
ajang riset, maka semestinya perempuan diberi dari kepercayaan seseorang mengenai apa yang
informasi dan pengetahuan sebelum riset dilakukan. (KB) berikan dan evaluasi seseorang mengenai
Penelitian Indraswari yang berkaitan dengan isi (program KB). Dikatakan jika masyarakat
keberhasilan program KB dapat disimpulkan sebagai percaya KB dapat memberikan manfaat
berikut: dan masyarakat mengevaluasi manfaat itu
1. Masyarakat kurang/tidak memiliki akses baik untuk tubuh, diri, keluarga dan bangsa
terhadap informasi dan pelayanan KB. Tidak dalam hal kesejahteraan dan kesehatan, maka
ada akses dan informasi yang memadai tentang masyarakat akan memilih KB. Sebaliknya,
pencegah kehamilan melalui pelayanan KB. jika masyarakat percaya KB memberikan
Yang dirasa kurang adalah informasi yang dampak negatif dan merugikan kesehatan
memadai tentang karakteristik tiap metode dan tidak menimbulkan kesejahteraan, dan
kontrasepsi, termasuk tinkat kegagalan dan mengevaluasi program KB adalah tidak baik,
dampak negatif metode kontrasepsi tertentu. maka masyarakat tidak akan memilihnya.
Kurangnya informasi mengakibatkan sebagian Sedangkan GO mempertanyakan hal-
besar konsumen KB hanya mengatakan ‘ya’ hal khusus mengenai apa saja yang telah
terhadap cara KB yang ditawarkan petugas diperoleh setelah menggunakan KB dengan
kesehatan. menyebutkan jenis atau metode kontrasepsi

314
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

tertentu secara spsifik. Misalnya penggunaan FGD, bahwa kepalanya sering pusing mengkibatkan
pil, IUD, dsb. Hal mengenai informasi badannya lemas, menjadi gemuk karena KB, jerawatan
tidak berimbang ini akan didapat dari karena KB dsb. Khusus di PAUD Lebakwangi Damai,
kesenjangan yang diperoleh antara GS dan bahkan di gelar FGD. FGD menurut Kreugeur
GO, kesenjangan antara harapan dan hasil sebagai diskusi yang dirancang dengan baik untuk
yang dirasakan. memperoleh persepsi dalam bidang perhatiannya pada
Teori pengharapan nilai terjadi saat lingkungan yang permisif dan yang tidak menekan.
informan merasakan dampak negtaive dari Dengan proses Merton et.al., dimana pewawancara
KB, dan tidak ada ujungnya, secara fisik bertanya kepada anggota kelompok dengan
merusak tubuh informan, ahirnya informan pertanyaan yang sangat khusus tentang topik sesudah
memilih berhenti ber-KB. hasil penelitian sementara dilaksanakan dengan unsur
kunci keterlibatan orang-orang dimana pandangannya
4. Tujuan Penelitian didorong pada lingkungan yang dibangun, yang
menurut Denzim, lewat wawancara yang dipandu
Tujuan penelitian lebih berkonsentrasi peneliti dengan cara yang tidak terstruktur (Moleong,
pada persoalan tatalaksana bidang kesehatan, agar 2007: 227 – 228). FGD ini sekaligus berfungsi sebagai
pemerintah mengetahui dan memperhatikan keluhan- triangulasi metode.
keluhan para perempuan seputar pelaksanaan program Manfaat yang ingin diambil oleh peneliti adalah
KB dalam rangka menjunjung tinggi hak perempuan memperoleh latar belakang informasi secara umum
sebaga subjek pembangunan, bukan obyek, melalui tentang KB, mendiagnosis potensi masalah dalam
pemberian informasi yang berimbang dan adil program dan pelayanan KB, membangun kesan
mengenai KB, seperti metode dan jenisnya, efeknya, tentang program dan pelayanan KB, serta peran serta
cara penanganannya, sehingga tidak dijadikan obyek perempuan dan laki-laki dalam KB dalam strategi
trial and error oleh para petugas KB, tapi mampu komunikasi melalui pesan-pesan yang disampaikan
menentukan sendiri pilihannya dan mengetahui oleh para petugas lapangan .
akibatnya dari pilihan yang dilakukannya, karena
sesunguhnya perempuan juga menyadari bahwa 5.2. Teknik Pemilihan Informan
mereka membutuhkan program KB ini sebagai Teknik convenience sampling digunakan
bagian dari kehidupan dalam berkeluarga ini sekaligus pada penelitian ini untuk mendapatkan informan.
menjadi bahan evaluasi terhadap strategi komunikasi Teknik convenience yaitu cara pengambilan sampel
yang diterapkan. yang paling sedrhana dan paling longgar dalam
penelitian komunikasi kualitatif. Peneliti sekedar
5. Metode Penelitian mengambil siapa saja yang untuk dijadikan wakil
dari subjek penelitiab, dan kemudian mengamati
Pendekatan ini menggunakan pendekatan kulitatif dan mewawancarainya (Pawito, 2008: 90). Penelitian
dengan desain yang bersifat alami dalam setting dunia ini mengambil 7 desa secara acak, di mana peneliti
nyata dengan teknik pengambilan data observasi dan melakukan pertanyaan awal apakah mereka ber-
wawancara terbuka secara mendalam (Patton, 2001: KB atau tidak. Pengambilan ke tujuh desa in tidak
39). Peneliti menempatkan sebagai insider, yang dimaksudkan untuk representasi wilayah pedesaan
berusaha sejauh mungkin melakukan empati agar bisa yang kemudian hasilnya akan digeneralisasi, tapi
sebaik mungkin merefleksikan penghayatn subjektif sebagai upaya mendapatkan kejenuhan informasi.
objek yang diteliti. Pertama yang diamati dan di wawancarai yaitu ibu-
ibu yang berkumpul di sekolah PAUD Lebakwangi
5.1.Pengumpuan Data Damai Kecamatan Walantaka, pemilihan setiap
Pengumpulan dan dilakukan melalui wawancara harinya. Awal saat terinsiparinya peneliti terhadap
mendalam dan observasi yang diobservasi adalah topik ini. Saat menunggu anak sekolah, para ibu
unsur-unsur latar belakang sosial yang memberikan membicarakan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh
keterangan pada obyek yang menjadi fokus penelitian tubuhnya akibat KB, dan juga ketidaksetujuannya
sehingga pandangan atau penilaian yang dibuat tentang penggunaan kondom, karena katanya tidak
oleh peneliti memiliki konteks yang jelas (Pawito, memuaskan bagi keduanya, dan terutama suami, serta
2008: 113). Dari latar belakang sosial dan ekonomi kesulitan yang mereka bayangkan saat memakainya
pula peneliti mengelompokkan berbagai tingkat pada proses hubungan intim. Setelah pembicaraan
pendididikan dan pekerjaan, sebagai gambaran di PAUD tersebut, peneliti mulai mengumpulkan
tingkat ekonomi dan karakteristik informan pedesaan data dan hipotesis secara informal, saat menunggu
yang diteliti hal kedua yang diamati adalah kondisi antrian di dokter, saat menunggu antrian di dokter,
tubuh perempuan. Seperti gemuk, kurus, segar atau saat mengobrol dengan tetangga, ternyata, topik
layu seperti berpenyakitan. Ini sesuai dengan keluhan- pembicaraan seputar program dan pelayanan KB
keluhan yang dilontarkan saat wawancara dan memiliki kesamaan dengan pembicaraan di PAUD.

315
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Sehingga, meskipun tidak bermaksud melakukan suami kerja serabutan, pedagang, pengangguran, supir
representasi, karena kualitatif tidak memiliki karakter angkot, petani, dan ustad semua informan mengkredit
demikian, peneliti merasa perlu terus mendapatkan barang dengan berbagai alasan, meskipun rata-rata
kejenuhan informasi dari beberapa wilayah desa karena ketidakmampuan untuk membeli secara tunai.
lainnya, untuk meneliti topik ini. Hasilnya adalah Kecuali tingkat ekonomi guru, meskipun demikian,
7 Desa di Kota Serang dan Kabupaten Serang, 25 untuk situasi tertentu, diakuinya kredit barang sangat
informan. dirasanya sangat mudah dan menguntungkan. Barang
diantar ke tempat, ditawarkan sampai rumah, banyak
6. Pembahasan yang kredit lunak, artinya bayar semampunya saat
ditagih, yang penting dalam jangka waktu tertentu
6.1. Karakteristik informan sebagai masyarakat yang telah disepakati harus lunas mereka lunasi dan
desa mereka yang datang menagih ke rumah. Melihat
Seluruh informan dalam penelitian peluang ini, yang menjadi tukang kredit juga banyak
ini mengatakan bahwa belum pernah mereka tetangga atau orang sebrang desa, kenal, jadi tidak
mendapatkan sosialisasi secara langsung dari pembuat galak dan memeras.
kebijakan program KB. Tidak pernah ada undangan Dari kondisi sosial, ekonomi dan budaya
dari sebuah pihak pun yang meminta mereka kumpul tersebutlah, para informan merasa membutuhkan
di suatu tempat dan memberikan informasi tentang KB, dan mendapatkan informasi tentang KB. Para
KB. Juga tidak pernah ada pembahasan materi tentang informan mengatakan bahwa informasi tentang KB
KB di dalam sebuah pengajian, meskipun informan diperolehnya tanpa disadarinya. Pokoknya hanya tahu,
mengatakan dalam seminggu mereka mengadakan dan sudah tahu, entah kapan, kalau tidak ingin punya
pengajian rutin sebanyak dua kali. Satu-satunya anak, ya harus KB. Meskipun ada beberapa infoorman
sumber informasi adalah hasil dari gethok tular, dari yang mengatakan bahwa orang tuanya memiliki
mulu ke mulut tetangga, teman atau keluarga. anak 12, tidak ber-KB, tapi informan tersebut tahu
Beberapa kali, beberapa informan melihat di tentang KB, kegunaannya dan kebutuhannya.
televisi, karena tidak semua informan yang peneliti Dari 17 informan yang diwawancarai, semua 15
wawancarai bahkan tidak memiliki televisi. Atau juga informan mengatakan dulu ibunya tidak ber-KB,
dari poster dan spanduk yang di pasang di jalan-jalan. belum mengenal KB seperti sepopule sekarang, justru
Keinginan informan ber-KB adalah karena tidak jikapun ada ibu dari informan yang ber-KB, itu setelah
atau belum ingin menambah anak lagi. Meskipun sudah banyak anak. Dan fungsinya bukan untuk
dari seluruh informan yang ada diantaranya baru membatasi anak seperti sekarang cukup dua orang
memiliki anak satu. Informan dalam penelitian ini anak, tetapi fungsinya untuk menjarangkan anak.
sendiri variasi jumlah anak yang dimilikinya antara Minimal ada jeda misalnya dua tahun. Tapi jumlah
satu sampai tiga. Dengan usia produktif, antara 22 anak tetap banyak, lima bahkan sampai puluhan.
sampai 36 tahun. Varian reponden menggunakan KB Yang ikut KB itu sepertinya hanya dari kalangan
sejak mulai menikah, dengan alasan bekerja di pabrik, tertentu yang sepertinya berpendidikan dan memiliki
jadi akan repot jika memiliki anak dulu, meskipun ekonomi cukup. Tapi kalau zaman dulu, karakter
masih tinggal bersama orang tuanya. Alasan yang seorang ibunya juga berbeda. Dulu meskipun banyak
menasarinya termasuk masalah ekonomi. Memiliki anak, anak itu terdidik dan terawat dengan baik, ibu-
anak di perhitungkan akan membutuhkan biaya ibu zaman dulu sangat telaten dan berpegang teguh
yang sangat besar, sedangkan suaminya hanya pekerja pada nilai-nilai agama dan norma-norma masyarakat.
serabutan dan dia harus bekerja di pabrik, sehingga Sekarang, karakter para ibunya juga riweuh, atau ribet,
butuh susu formula untuk anaknya. Susu formula saja baru punya anak satu, sudah seperti ngurusin anak
sudah dinilai mahal, belum kebutuhan lainnya. sepuluh, banyak keluhan seperti cape, anaknya nakal,
Saat ini saja banyak hal yang harus sehingga sering beratem dan teriak-teriak, belum
dipenuhinya, yang harus dibelinya dengan cara ngurusin pekerjaan rumah tangga lainnya, sehingga
kredit. Kredit motor, kredit kulkas, kredit magic antara anak satu dan pekerjaan rumah saja sudah
com, belum keiginannya untuk meng-keramik lantai sangat ke teter. Dirasanya, pkerjaan sebagai seorang
rumah. Dengan alasan berbagai macam kebutuhan istri, dan ibu sangat melelahkan. Maka KB menjadi
dan keadaan yang belum memungkinkan dan sangat penting, untuk membatasi jumlah anak.
perhitungan usa subur yang masih lama, imnforman Kebutuhan internal para ibu seperti itulh yang
merasa harus ber-KB. Perlu diketahui, dari lim desa mendorong setiap informan untuk membatasi jumlah
dengan jumlah responden sebanyak 17 responden, anak. Ditambah sekarang di desa juga trend sekolah
semua terlibat dalam proses kredit barang. Meskipun TK dan PAUD. Jadi setiap pagi sekarang tiap ibu
tingkat ekonomi informan bervariasi, mulai dari yang punya kesibukan untuk keluar rumah, mengantarkan
berprofesi sebagai pembantu rumah tangga, pekerja anaknya sekolah, dan menungguinya. Bangun
pabrik, buruh sawah, sampai ke guru (PNS), tukang pagi, mempersiapkan bekal dan keperluan sekolah
kredit dan hanya sebagai ibu rumah tangga, dengan lainnya, berangkat ke sekolah, baru pulang ke rumah

316
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

pukul setengah sebelas atau jam sebelas, sambil di suaminya diajak saat para ibu mau ber-KB, tidak satu
jalan mencari sayur dan lauk, masak, membereskan pun informan mengatakan ada petugas kesehatan
rumah, jika ada jadwal pengajian, mengaji, atau yang meminta demikian. Bahkan ketika suamiya
ada arisan barang, atau ada yanghajatan, undangan, ada di depan ruangan bidan mengantarkan dan
baru istirahat malam, karena badan sangat terasa menunggu istrinya. Dari 25 informan, tidak satupun
lelah, maka keadaan inilah yang memicu yang hanya yang hanya sekali mengkonsumsi alat ontrasepsi.
sebagai ibu rumah tangga pun untuk ber-KB. Untuk Semuanya pernah mengganti jenis alat kontrasepsi
informan yang bekerja, selain pertimbangan kondisi yang digunakan, dengan alasan tidak cocok. Minimal
pribadinya, biasanya yang mendorong untuk ber-KB mereka mengganti dua kali alat kontrsepsi, Bahkan
adalah orang tuanya, ibunya. Karena setiap anak yang ada yang sampai tujuh kali. Dan sampai sekarang
terlahir menjadi tanggung jawab ibu informan. Maka memilih alat kontrasepsi yang digunakan pun, mereka
biasanya, ibu lah yang pertama kali keberatan akan terus menggunakannya dengan terus merasakan
penambahan jumlah anak. ketidak beresan dalam tubuhnya. Minimal, tidak
menstruasi untuk suntik dan pil, jerawatan untuk
6.2. Aplikasi Metode Edukasi dalam Rumusan spiral, dsb. Kondisi ini tidak diketahui secara pasti
Pesan yang diterima informan bagaimana datang dari efek KB. Tidak ada penjelasan
Tidak satupun informan dalam penelitian dan pengobatan dari petugas kesehatan, kecuali
ini yang datang ber-KB kepada seorang dokter. kata tidak cocok, biasa, dan ganti. Bahkan dari 25
Semua ber-KB ke seorang Mantri atau bidan. Tiap informan, empat informan sudah meninggalkan KB
informan datang tidak dengan kepala kosong, tetapi karena tidak kuat dengan efek negatif yang dirasakan
sudah memiliki informasi dan pilihan tentang alat oleh tubuhnya. Menstruasinya tidak teratur, jarang
KB yang ingin dikonsumsinya. Mereka langsung sekali mendapatkan menstruasi, tetapi ada saatnya
datang sendiri ke tempat bidan atau mantri praktek dapat darahnya sangat banyak seperti orang yang
dan langsung mengatakan ingin ber-KB. Mantri melahirkan, dan berlangsung sangat lama, melebihi 15
atau bidan tidak ada yang bertanya alasannya, atau hari. Kondisi seperti ini membuatnya sakit, dan suami
menjelaskan metode kontrasepsi apa saja yang ada, menyuruhnya berhenti KB.
kelebihannya dan kekurangannya. Seluruh informan, Di desa Pagedangan Kecamatan Curug, Kota
25 orang informan mengatakan saat pertama kali ber- Serang, bahkan satu desa itu telah mengelompok
KB, meraka sudah punya ancang-ancang ingin ber- apakah dia pengkonsumsi suntik, pil atau spiral.
KB apa. Een misalnya, menggunakan Pil KB karena Mereka masing-masing memiliki bidan atau mantri
melihat dan meniru tetehnya. Itoh ber-KB suntik, langganan. Pengelompokkan ini selain karena ikut
karena melihat dan meniru tetangganya. Pengetahuan trend tetangga atau saudara, juga diatur oleh bidan
informan pun di dapat bukan dari petugas kesehatan, atau mantrinya, dengan alasan praktis. Biar mantri
tetapi dari teteh atau tetangga. Dan informasi yang atau bidan cukup datang sekaligus ke desa tersebut
didapatkan juga sebatas pil KB harus diminum untuk melakukan pengulangan. Maka itu, jenis alat
setiap hari. Jika tida diminum, nantinya kecolongan. kontrasepsi yang digunakan harus sergam. Dan
Tapi kalau suami tidak ada, tidak apa-apa kalau menurut informan Rubiyah, trend ini banyak terjadi di
tidak diminum, lewat saja. Bahkan jenis pil yang banyak desa. Diceritakan olehnya, bahwa pernah satu
diminta juga jenis yang sama seperti yang dikonsumsi desa, desanya, ssemua ibu-ibunya mengalami sakit,
referennnya. Bahkan pergantian jenis pil atau jenis minimal panas dingin, ada yang tidak bisa berjalan
metode lainnya juga sama persis. Indikasi-indikasi karena kakinya kaku dan seluruh badannya sangat sakit
ketidakcocokan atau kecockan pun di peroleh dari untuk digerakakn, dan masih banyak lagi keluhan,
informasi sekitar. Seperti yang diceritakan rodiyah, karena mantrinya salah jadwal untuk menyuntik ulang
istri seorang ustad. Awalnya saya memakai pil, sudah KB. Seharusnya tiga bulan sekali, baru setengah bulan
ganti dua jenis pil yang berbeda, tapi tetap tidak sudah datang lagi. Dikatakan informan, meskipun
cocok. “Tidak menstruasi, kepala saya sering pusing rata-rata penduduk desa mempertanyakan kenapa
banget, terhuyung-huyung, badan jadi lemas. Kata sudah harus suntik ulang lagi, tetapi mantrinya yakin
tetangga, itu tidak cocok KB. Saya disarankan untuk bahwa ini sudah jadwalnya, maka penduduk ahirnya
ke bidan, dan ganti dengan suntik. Saya lalu pergi ke disuntik, dan terjadilah kesakitan yang dialami ibu-iu
bidan. Sampai sana saya ceritakan kondisi saya, dan satu desa. Bahkan setelah dikonfirmasi dan dilaporkan
bidan membetulkan bahwa saya tidak cocok KB pil, terhadap mantri, beliau menyadari kesalahannya, dan
dan mengatakan ganti suntik saja”. hanya bilang nanti akan hilang dengan sendirinya,
Umi mengatakan bahwa kalau bertanya hanya butuh waktu istirahat beberapa hari. Padahal,
tentang keluhan yang dirasakan, jawaban bidannya para ibu ada yang menderita sakit sampai dua
adalah tidak apa-apa, biasa. Atau tidak cocok, kalau mingguan.
begitu ganti saja. Kalau sudah ganti, dan cocok, nanti
juga keluhan tersebut hilang dengan sendirinya. 7. Kesimpulan
Saat ditanya apakah bidan pernah memnta agar

317
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Masyarakat pedesaan ikut KB sebagai Piyoto, agus joko dan Kutanegara, Pande Mate. 2010.
kebutuhan hidup terutama karena keterbatasan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
ekonomi. Keinginan untuk menambah penghasilan Pustaka Pelajar. Bandung
keluarga, tidak hanya karena telah memiliki banyak Patton, Michael Quinn. 2001. Qualitative Research
anak. Masyarakat menerima informasi tentang KB and Evaluation Methodes third edition. Sage
dari tetangga, teman, dan keluarga besar. Mengikuti Publication. London
orang lain, termasuk pilihan alat kontrasepsi yang Ruslan, rosady. 202. Kiat dan Strategi Kampanye Public
digunakan. Bahkan jenis KB non hormonal sangat Relations. Rajagrafindo Persada. Jakarta
asing atau tabu bagi mereka. Ujung tombak penentu Soerjono Soekanto. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar.
keputusan dominannya adalah petugas kesehatan, Rajagrafindo. JakartaSyaiful, Rohim. 2009.
karena pengetahuan masyarakat tentang KB sangat Teori komunikasi perspektif, Ragam & aplikasi.
minim. Kesadaran dan pemahaman rendah karena Remaja Rosda Karya. Bandung
komunikasi yang diterapkan menurut Searl masuk Sobary. 2003. Menakar Harga Perempuan. LKIS.
pada kelompok directive jenis instruksional atau Yogyakarta
ordered. Synott, Anthony. 2007. Tubuh Sosial. Simbolisme,
Diri, dan Masyarakat. Jalasutra. Yogyakarta
West, Richard & Turner, Lynn H. 2007. Introducing
Daftar Pustaka Communication Theory Analysis and Application
Third Edition. McGraw-Hill. New York.
Arifin, Anwar. 1994. Strategi komunikasi: sebuah Widjaja. 2008. Komunikasi Dan Hubungan
pengantar ringkas. Armico. Bandung Masyarakat. Bumi Aksara. Jakarta
Agger, Ben. 2009. Teori Sosial Kritis. Kritik, Penerapan Sumber Lain:
dan Implikasinya. Kreasi Wacana. Yogyakarta Bahan Makalah Keluarga Berencana 2010, yang
Beauvoir, Simone De (2003). Second Sex: Kehidupan diselnggarakan oleh Departemen Kesehatan RI,
Perempuan. Pustaka Promethea. Yogyakarta. Jakarta. 1998: 1
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Kualitatif. Http:/id.shvoong.com/social-sciences/
Pustaka Media. Jakarta anthropology/2099150-penduduk-indonesia
Mulyana Deddy. 2003. Ilmu Komunikasi Suatu diakses pada hari rabu, 21 Februari 2012 jam
Pengantar. Remaja Rosda Karya. Bandung 09.00 wib
Griffin, EM. 2006. Communication Theory. McGraw- www. Bapenas.go.id
Hill. New York – Amerika Airin, Farah. 2012. Strategi Komunikasi BKKBN
Handayani, Christina S & Ardhian Novianto. 2004. Provinsi Banten Dalam Proses Pembentukan
Kuasa Wanita Jawa. LKIS. Yogyakarta Kesadaran Program Keluarga Berencana. FISIP-
Humm, Maggie. 2007. Ensiklopedia Feminise. Fajar Imu Komunikasi. Untirta
Pustaka. Yogyakarta
Indraswari. 2003. Menakar harga perempuan. LKIS.
Yogyakarta
Katsjasungkana. 2003. Menakar Harga Perempuan.
LKIS. Yogyakarta
Kriyantono, Rahman. 2007. Riset Praktis Komunikasi.
Kencana. Jakarta
LittleJhon, Stephen W. 2002. Theories of Human
Communication, Seventh Edition. Wadsworth.
California
Marcoes & Natsir. 2003. Menakar Harga Perempuan.
LKIS. Yogyakarta
Moleong, Lexy J. 2007. Metodelogi Penelitian
Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung
Melliana, Annastasia. 2006. Menjelajah Tubuh:
Perempuan dan Mitos Kecantikan. LKIS.
Yogyakarta
Newman, W. Lawrence. 2003. Social Research Methods,
Qualitative and Quantitative Approach, Fifth
Edition. Pearason Eduation. USA
Effendi, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat
Komunikasi. Citra Aditya Bakti. Bandung.
____________________. 2003. Ilmu Komunikasi
dan Praktek. Remaja Rosda Karya Bandung

318
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat


Tia Muthiah Umar1*)

Abstrak
Berdasarkan IPM (indeks Pembangunan Manusia) yang dirilis oleh UNDP, indeks masyarakat Indonesia termasuk
kepada katagori yang rendah yakni pada peringkat 124 dari 187 negara yang diteliti. Masyarakat Indonesia hanya
lebih baik dari masyarakat Myanmar, Laos, Kamboja dan Vietnam, tapi tentu tertinggal dari Malaysia, Brunei,
apalagi Singapura. Komponen yang dinilai untuk pemeringkatan IPM ini adalah tingkat pendidikan, kesehatan
dan daya beli. Berbagai penelitian yang dilakukan terhadap masyarakat Indonesia menunjukkan faktor-faktor
kelemahan yang melekat, yang bukan saja pengaruh mentalitas internal, tetapi juga pengaruh lingkungan struktural.
Tugas dan fungsi pemerintah sesungguhnya adalah mengupayakan dan memfasilitasi keberdayaan masyarakatnya.
Tetapi faktanya jauh dari harapan. Karena itu, selain terus mengawasi dan mengingatkan pemerintah akan fungsi
dan tugasnya dalam mendorong pemberdayaan masyarakat, maka akan lebih bermakna bila pemberdayaan didorong
dari dalam masyarakat itu sendiri oleh organisasi sosial yang tumbuh ditengah masyarakat.
Untuk mengatasi persoalan ini, maka diperlukan upaya untuk melakukan proses konsientisasi, menyadarkan
masyarakat akan kondisi yang harus diperbaiki dimulai dari menganalisis sendiri masalah yang dihadapi,
mengidentifikasi sebab-sebabnya, menetapkan skala prioritasnya dan memperoleh pengetahuan baru dari masalah
yang dihadapinya.
Melalui komunikasi yang tepat, maka diharapkan dalam jangka waktu yang terukur akan terbentuk masyarakat
yang berdaya, masyarakat sipil yang mandiri.
Paparan ini ingin menjelaskan mengenai beberapa hal tentang: gerakan pemberdayaan masyarakat, pentingnya
menerapkan proses konsientisasi kepada masyarakat oleh organisasi sosial dan strategi pemberdayaan masyarakat
melalui proses komunikasi
.
Kata kunci: Komunikasi, Konsientisasi, Pemberdayaan Masyarakat.

1. Pendahuluan tugas yang dirinci dan jelas diantara anggotanya, relatif


berbatas waktu cukup lama dan memiliki keanggotaan
Manusia telah menyandang sifat yang jelas, serta tentu saja memiliki program kerja
kebergantungan sepanjang hidupnya dalam suatu dalam rangka mencapai tujuannya itu.(Abdulsyani,
sistem kosmik. Manusia bergantung kepada alam 2002:117-118)
terutama kepada manusia lainnya dalam rangka Dalam sejarahnya organisasi sosial hadir untuk
memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, agar mengupayakan perubahan bagi anggotanya, suatu
kehidupan bisa terus berlangsung. kebutuhan untuk menjawab berbagai tantangan
Untuk itulah kemudian manusia membentuk kehidupan, dimana tantangan bagi organisasi sosial itu
organisasi, mulai dari organisasi terkecil yang bernama selalu bersifat eksplisit dan kolektif (Mirsel, 2004:6)
keluarga, sampai organisasi terbesar yakni Negara.
Dengan organisasi itu, manusia mengupayakan 2. Pembahasan
kelestarian hidupnya, karena dengan organisasilah
manusia dapat saling memenuhi kebutuhannya. Permasalahan Umum Masyarakat
Karena kebutuhan hidupnya maka manusia Sesuai dengan teori yang dikemukakan
melakukan kerjasama dan berorganisasi. Menurut Mirsel diatas, bahwa organisasi sosial memang
Maslow dalam Thoha (1994:215), Nampak ada hirarki lahir untuk membantu anggotanya menghadapi
kebutuhan (hierarchy of needs) yang mengatur dengan berbagai tantangan kehidupan. Permasalahan umum
sendirinya kebutuhan-kebutuhan manusia yang kehidupan masyarakat Indonesia amat nyata, faktual
terdiri dari kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan, dan sifat permasalahan itu mencakup sebagian besar
kebutuhan sosial (afiliasi), kebutuhan penghargaan masyarakat.
dan kebutuhan aktualisasi diri. Data-data yang dapat diperoleh di berbagai
Manusia membentuk organisasi dengan media massa menunjukkan fakta lemahnya masyarakat
tujuan untuk dapat melakukan pekerjaan yang tidak Indonesia. Data tentang rata-rata lama waktu belajar
mungkin dilakukan oleh satu orang dengan satu otak masyarakat Indonesia adalah 5,7 tahun. Ini artinya
dan kedua tangannya, atau oleh suatu kelompok kecil rata-rata lama masa belajar masyarakat Indonesia,
dengan usahanya sendiri (Steinberg, 1990:1) bahkan belum termasuk katagori lulus sekolah dasar.
Sebuah organisasi sosial dapat dicirikan dengan Kemampuan apa yang dapat diharapkan dari manusia
adanya kesamaan tujuan diantara para anggotanya, yang hanya mengenyam pendidikan serendah itu,
memiliki identitas yang jelas, melakukan pembagian tentu sudah dapat diduga.
1 *) Dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi Unversitas Islam Bandung (Unisba).

319
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Bagaimanapun, pendidikan adalah fundamental Sekalipun secara resmi kasus-kasus penderitaan


utama suatu masyarakat. Bila pendidikannya baik, TKI telah mengantarkan moratorium pengiriman
berkualitas, maka kehidupan masyarakatpun akan TKI ke luar negeri, tetapi secara illegal selalu saja
baik. dapat diloloskan masyarakat yang sudah tidak punya
Masalah pendidikan yang memprihatinkan, lagi harapan akan nasib memperoleh kehidupan
dengan berganti-gantinya kurikulum, perubahan yang layak di tanah air. Resiko bagi masyarakat tentu
konsep tanpa implementasi yang tuntas dilapangan, lebih berat. Dapat dimengerti bila ketidakberdayaan
setiap berganti menteri pendidikan, berganti masyarakat di bidang ekonomi telah menjadi modal
kebijakan, tuntutan akan kuantitas nilai akademik mereka untuk nekat pergi jauh mengadu nasib, atau
yang tinggi, tidak dibarengi dengan penanaman yang paling pintas adalah bunuh diri mengakhiri
filosofi pendidikan secara kaffah, mengantarkan hidup dengan tragis.
kebingungan yang besar di kalangan masyarakat Masyarakat Indonesia tidak berdaya
pelaksana dan pengguna pendidikan. Pendidikan mengahadapi berbagai kebutuhan hidup primer
hampir membuat mayoritas masyarakat tidak berdaya. yang sulit didapatkan karena harga yang tidak sesuai
Bagaimana tidak, ketika muncul produk terbaru dengan kemampuan. Biaya pendidikan mahal, biaya
kurikulum tingkat satuan pendidikan, dimana setiap kesehatan mahal, harga bahan pokok juga mahal.
sekolah berhak untuk menetapkan kurikulumnya Pada aspek kesehatan, tingkat kesehatan
masing-masing, tetapi evaluasi pembelajaran malah masyarakat juga masih rendah, diwakili oleh tingginya
dilakukan oleh pemerintah. Akibat yang jelas adalah angka kematian bayi dan ibu melahirkan. 3,7 juta bayi
kesesatan pelaksanaan evaluasi pendidikan dimana- dan balita mengalami gizi buruk, sehingga berat badan
mana, mengorbankan idealisme demi nilai akhir yang mereka tidak sesuai dengan usianya, serta 7,8 juta bayi
diharapkan. dan balita mengalami gizi kronis, yang mengakibatkan
Riset majalah ekonomi dunia the Forbes telah tinggi badan tidak sesuai dengan usianya.
mengumumkan dalam beberapa tahun terakhir ini
beberapa anak bangsa yang masuk dalam jajaran Pemberdayasan Masyarakat
lima puluh orang terkaya dunia, namun sayangnya Kata pemberdayaan mengesankan arti adanya
hal itu sama sekali tidak mewakili kondisi ekonomi sikap mental yang tangguh atau kuat. Menurut
masyarakat yang sesungguhnya. Rappaport dalam Hikmat (2004:43), praktek dan
Kondisi perekonomian masyarakat Indonesia kegiatan yang berbasiskan pemberdayaan adalah
saat ini diwarnai dengan kesenjangan kekayaan yang bahasa pertolongan yang diungkapkan dalam bentuk
tajam. Penduduk miskin Indonesia ada 36 juta jiwa, simbol-simbol. Simbol-simbol tersebut kemudian
dan 40 juta manusia Indonesia dalam keadaan hampir mengomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk
miskin. Ini menunjukkan lebih dari satu pertiga mengubah hal-hal yang terkandung dalam diri kita
rakyat Indonesia masih berada digaris atau di bawah (inner space), orang-orang lain yang kita anggap
garis kemiskinan. penting, serta masyarakat di sekitar kita. Elaborasi
Untuk melihat tingkat kesejahteraan, parameter dari pemikiran tersebut, secara keseluruhan akan
yang digunakan salah satunya adalah masalah dapat memperkaya dan menjiwai pemahaman global
penghasilan perkapita masyarakatnya. Tingkat mengenai pemberdayaan sehingga akan membawa
pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia sekitar dampak sangat luas, baik terhadap kecenderungan
3000USD atau setara dengan 27 juta rupiah pertahun, primer maupun sekunder dari makna pemberdayaan.
artinya pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia Pemberdayaan masyarakat harus merupakan
adalah 2,25 juta rupiah per bulan. Bandingkan sosial engineering dalam arti dijadikan suatu
dengan pendapatan penduduk China 4000USD/ agenda penting, dengan perencanaan yang rasional.
tahun, Malaysia 7500USD/tahun, atau bahkan Warga (Panuju,1997:17)
Singapura yang mencapai 40Ribu USD/tahun. Pemberdayaan harus menampilkan peran-
Masih menjadi permasalahan besar bangsa peran aktif dan kolaboratif antara masyarakat dan
yakni sulitnya memperoleh lapangan pekerjaan, mitranya, bukan hanya untuk meningkatkan nilai
dan rendahnya upah, telah mendorong masyarakat tambah ekonomis, tapi lebih dari itu adalah untuk
kelas bawah untuk berbondong-bondong memburu meningkatkan nilai tambah sosial budaya. Konsep
pekerjaan ke luar negeri. pemberdayaan menunjukkan keterhubungan dengan
Ironisnya pemerintah membanggakan kemandirian, partisipasi, jaringan kerja dan keadilan.
warganya yang mencari nafkah diluar negeri untuk Dalam undang-undang dasar Negara, jelas
menjadi buruh kasar dan menghadiahinya dengan bahwa tugas pemerintah adalah memberikan
julukan pahlawan devisa. Sebagian kecil (benarkah?) kesejahteraan kepada warganya. Sumber daya alam
impaknya adalah pemberitaan tentang penderitaan yang begitu besar di Indonesia, merupakan modal
tenaga kerja Indonesia (sebagian besar perempuan) di dasar yang besar, bila dikelola secara benar, maka
beberapa Negara luar negeri akibat penganiayaan fisik secara logika matematika pasti akan dapat memenuhi
oleh para majikan mereka, atau kekerasan senjata oleh hajat hidup warga Negara diatas standar kebutuhan,
aparat keamanan setempat telah menjadi sebuah fakta sayangnya itu belum menjadi realitas hidup saat ini.
ketidakberdayaan masyarakat Indonesia. Negara sebagai organisasi sosial terbesar hadir
sebagai akumulasi dari sumbangsih berbagai organisasi

320
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

sosial yang lebih kecil, dengan tujuan kesejahteraan Sepatutnya bila pemerintah memfasilitasi
hidup yang lebih terjamin. masyarakat untuk menempuh konsientisasi ini.
Dengan kata lain, pemerintah sebagai Namun pemerintah sebagai pengelola Negara tidak
manajemen negara merupakan garantor, regulator cukup mampu melaksanakan fungsinya dengan
dan fasilitator bagi masyarakat untuk memperoleh optimal tanpa bantuan masyarakat, sehingga
jaminan akan pemenuhan hak-haknya. masyarakat sendiri yang harus melakukannya dengan
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah bantuan organisasi sosial.
sama-sama bertanggungjawab untuk dapat memenuhi
kebutuhan masyarakatnya. Komunikasi dalam Implementasi Konsientisasi
Di setiap bangsa yang berdaya baik di Benua Bagaimana cara yang tepat untuk dapat
Eropa, Amerika, maupun di Asia, peran pemerintah menjadikan masyarakat Indonesia berdaya dalam
mereka sangat besar dalam menunaikan hak-hak segala bidang kehidupan? Diperlukan keberanian
warganya. Hal ini tentu dapat dimaklumi, karena besar untuk membangun dan memperbaiki paradigma
kualitas hidup masyarakatnya yang juga berdaya, pemerintah dalam memberdayakan masyarakatnya.
yang menurut Sumardjo (1999) dicirikan dengan: (1) Pemerintah dengan desakan dari kaum intelektual
Mampu memahami diri dan potensinya; (2) mampu dan berbagai organisasi sosial yang ada, perlu belajar
merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke kepada Negara lain yang sukses mengangkat kualitas
depan); (3) Mampu mengarahkan dirinya sendiri; (4) hidup masyarakatnya.
Memiliki kekuatan untuk berunding; (5) Memiliki Tentunya bukan sekedar studi banding
bargaining power yang memadai dalam melakukan berbentuk perjalanan dinas ke luar negeri para
kerjasama yang saling menguntungkan, dan (6) pejabat yang menguras anggaran belanja negara,
Bertanggungjawab atas tindakannya. tetapi lebih kepada penguatan komitmen pemerintah
untuk mengambil pelajaran dari praktek-praktek
Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat Melalui terbaik pemerintah Negara lain dalam memfasilitasi
Konsientisasi masyarakatnya berdaya dalam segala bidang.
Buruknya posisi masyarakat Indonesia dalam Setiap organisasi sosial harus menjadi agen
percaturan internasional, bukan saja karena faktor pemberdayaan dengan memanfaatkan strategi
internal bangsa yang lemah, menyangkut mentalitas komunikasi terbaik, untuk terus mendorong
rakyat dan pemerintah, namun juga faktor eksternal, pemerintah agar dapat melaksanakan tugasnya dengan
dimana kuatnya implementasi program globalisasi optimal.
yang sulit untuk dapat diimbangi oleh kondisi Komunikasi dengan kekuatannya dalam
masyarakat Indonesia. menjalankan fungsi edukasi, pengawasan dan
Faktor prinsip kerja globalisasi yang nampak tanggungjawab sosialdapat diterapkan dalam
sengaja dibuat dengan parameter kelompok konsientisasi ini. Bagi masyarakat awam, komunikasi
masyarakat Negara kuat, menjadi sangat diskriminatif persuasif dan tatap muka akan sangat efektif. Sedangkan
kepada bangsa yang lemah, apalagi bangsa yang untuk masyarakat dengan tingkat pendidikan yang
pemerintahannya juga tidak mempunyai keberfihakan lebih baik, maka komunikasi bermedia pun dapat
pada rakyatnya dalam membuat peraturan menjadi bentuk pendekatan yang efektif.
perundangan.
Kebebasan bagi media massa untuk menyajikan Studi Kasus:
produk siarannya, terutama hiburan yang telah Bandung Bebas Tuberculosis Tahun 2015
mempengaruhi gaya hidup masyarakat secara ekstrem, Kota Bandung adalah salah satu kota besar
mengalihkan minat masyarakat dari norma-norma di Indonesia yang selalu menarik untuk dijadikan
sosial yang telah dianut sejak lama kepada norma tempat penelitian. Bukan saja jumlah penduduknya
baru yang diopinikan oleh media secara terus menerus yang besar, potensi alamnya yang indah, namun
melalui tayangan sinetron dan iklan-iklan bernuansa juga kondisi lingkungan sosialnya yang cukup
kapitalisme dan materialisme dan pragmatisme. kosmopolitan, sehingga seringkali menjadi tujuan
Langkah cepat yang harus diambil untuk kunjungan wisatawan.
membangkitkan kembali masyarakat dari Bandung adalah ibukota provinsi Jawa Barat,
keterpurukan adalah melakukan rekayasasosialdengan dengan luas wilayah 16.730 Hektar, berpenduduk
perencanaan yang matang, sehingga mudah untuk 2.486.255 jiwa, rata-rata lama pendidikan 10,7 tahun,
mengukur kemajuannya. dan tingkat daya beli masyarakatnya Rp. 585.000,51
Salah satu strategi rekayasa sosial yang penting perkapita perbulan.
untuk dilaksanakan adalah langkah konsientisasi. Hasil penelitian kementerian kesehatan RI,
Dengan konsientisasi, masyarakat diajak untuk menunjukkan Jawa Barat sebagai epidemik TB
menganalisis sendiri masalah yang dihadapinya, terbesar ketiga diantara provinsi lainnya di Indonesia,
kemudian membuat identifikasi sebab-sebabnya, dan Kota Bandung menjadi epidemik TB terbesar di
dilanjutkan dengan membuat skala prioritas Jawa Barat.
implementasi, dan dipastikan mendapat informasi Penyakit TB adalah penyakit yang dikenal
baru yang akan membuka jalan bagi perubahan yang masyarakat dalam perspektif mitos, bukan fakta.
diharapkan. Mitosnya TB adalah penyakit keturunan atau karena

321
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

guna-guna. Faktanya virus TB ada dalam setiap tubuh Tabel .1


manusia dan akan menginfeksi sekitar 5-15 % yang Tahapan Penyadaran Masyarakat Penderita TB
menjadi sakit TB secara klinis. Pemicu virus bisa di Kota Bandung
menginfeksi manusia dapat melalui faktor gaya hidup, dalam Dampingan Organisasi Aisyiyah
lingkungan yang tidak sehat, juga melalui faktor situasi
emosional negatif seperti perasaan marah, duka, cemas,
takut, dan depresi. Berdasarkan fakta itulah, maka No. Kegiatan Konsientisasi Waktu Keterangan
pemerintahmemerlukan bantuan berbagai fihakuntuk 1. Menganalisis masalah 1 Kondisi penderita
menjadikan pemberantasan penyakit ini sebagai salah
yang dihadapi oleh minggu umumnya
satu prioritas program.
Salah satu organisasi sosial Perempuan berskala suspek TB: kondisi dikucilkan oleh
nasional,Aisyiyah, melakukan gerakan peduli bagi suspek dengan melihat keluarga dan
para penderita TB dengan tekad membebaskan warga ciri-ciri fisik batuk masyarakat,
kota Bandung dari penyakit TB pada tahun 2015. berdahak tidak sembuh- malu, tidak
Misi Aisyiyah adalah memutus mata rantai penularan sembuh lebih 2 minggu, berdaya, tidak
penyakit TB. Program ini telah dilaksanakan
berkeringat di malam produktif. Relawan
sejak tahun 2009.Bersama-sama dengan jaringan
organisasi sosial lainnya, mereka merumuskan strategi hari, nafsu makan menjelaskan
konsientisasi dengan melakukan berbagai kampanye berkurang, berat badan tentang
dan sosialisasi peduli penderita TB. menurun. bagaimana virus
Saat ini gerakan ini telah melibatkan sebanyak ini menginfeksi
145 orang relawan, dengan temuan suspek sebanyak dan apa akibatnya
694 orang, terdiagnosa positif TB sebanyak 142 orang,
dan telah sembuh total sebanyak 43 orang penderita. bila tidak diobati.
Para relawan bertugas untuk memberikan
penyadaran kepada masyarakat akan bahaya virus 2. Mengidentifikasi sebab- 1 Relawan
TB, dengan cara mencari informasi dan data tentang sebab suspek terpapar minggu memberikan
penduduk kota Bandung yangmungkin merupakan virus TB: gaya hidup motivasi kepada
suspek (istilah bagi warga yang diindikasi terpapar yang tidak sehat, suspek dan
virus TB). Bila ditemukan warga yang positif terpapar
lingkungan kumuh, keluarga bahwa
virus TB, maka relawan akan segera melakukan
konsientisasi, berupa pendekatan persuasif untuk kondisi psikologis penderita TB
menyadarkan suspek akan resiko dan bahaya penyakit negatif, stress, dapat sembuh,
ini, serta membangun motivasi suspek untuk sembuh. perasaan duka, marah dengan keinginan
Secara terencana, relawan bersama-sama berkepanjangan. yang kuat dari
dengan pasien menganalisis sendiri masalah yang diri sendiri
dihadapinya bagaimana kondisi suspek saat itu,
dan dukungan
kemudian membuat identifikasi sebab-sebab mereka
terpapar virus tersebut, dilanjutkan dengan membuat keluarga.
skala prioritas tindakan apa yang akan diambil untuk
proses penyembuhannya, dan suspek dipastikan 3. Membuat skala 1 Ada kalanya
mendapat informasi baru yang akan membuka jalan prioritas tindakan minggu suspek tidak
bagi kesembuhan yang diharapkan dan terputusnya
yang akan dilakukan mau melanjutkan
mata rantai penularan virus kepada orang lainnya.
Dibutuhkan waktu sekitar 6-9 bulan bagi untuk memastikan program ini, dan
seorang penderita penyakit ini untuk dapat kembali apakah suspek memutuskan
sembuh. Dalam tabel berikut diperlihatkan perjalanan positif: membawa ke untuk tidak
praktek konsientisasi oleh relawan Aisyiyah kepada puskesmas untuk berobat sama
para penderita TB sbb: periksa dahak di sekali.
laboratorium, hasil
kepastian pasien
terpapar atau tidak.

322
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

4. Mendapatkan informasi Minimal Pengobatan


baru: harus berobat 6 bulan telah disediakan
secara teratur dalam secara gratis oleh
jangka waktu tertentu pemerintah di
tanpa berhenti, bila setiap puskesmas,
sempat terhenti, maka RS pemerintah
akan dikatagorikan dan RS Swasta
drop out, dengan resiko yang telah
pengobatan ulang berkomitmen
akan lebih sulit dan melaksanakan
menjadi mahal. Untuk pengobatan TB.
memutus mata rantai Munculnya
penularan, penderita pengetahuan
harus memperbaiki gaya baru tentang
hidup, berhenti merokok, tanggungjawab
berhenti begadang, social setiap
mengupayakan masyarakat yang
lingkungan hidup terpapar virus 3. Simpulan
yang sehat, dan TB agar dapat
mengendalikan situasi segera memutus Perubahan masyarakat yang terjadi umumnya
emosi untuk selalu rantai penularan
bukanlah merupakan bentuk proses sistem yang
bersifat alamiah, melainkan terjadi karena adanya
positif. virus, bukan saja
dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
sebagai reaksi yang tidak sesuai dengan standar yang diharapkan.
atas kenyataan Sebagai supra struktur sosial politik, pemerintah
yang dihadapi, sepatutnya menjadi fasilitator atas pemberdayaan
tetapi lebih jauh masyarakat. Namun dalam keadaan kurang optimal
akan menjadi
peran pemerintah, maka organisasi sosial mendorong
dan mendampingi masyarakat untuk melakukan
antisipasi atas sendiri proses penyadaran diri akan masalah yang
bertambahnya dihadapinya untuk dapat menemukan keputusan
suspek baru yang terbaik yang dapat mengubah kualitas hidup mereka
mungkin akan kepada keadaan yang ideal.
muncul. Bila masyarakat atas jaminan dan fasilitasi
pemerintah serta dampingan dari organisasi sosial
PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI telah mampu menunjukkan keberdayaan dalam
mengelola kehidupannya, maka diharapkan segera
terjadi masyarakat sejahtera yang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan kualitas diatas rata-rata
dan mampu mengambil peranan dalam globalisasi
dengan daya saing yang tinggi.

Daftar Pustaka

Abdulsyani (2002), Sosiologi Skematika, Teori dan


Terapan, Jakarta, Bumi Aksara.
Budiman, Arief (2000), Teori Pembangunan Dunia
Ketiga, Jakarta, Gramedia.
Hardiman, F. Budi (1993), Menuju Masyarakat
Komunikatif, Yogyakarta, Penerbit Kanisius.
Hikmat, Harry (2004), Strategi Pemberdayaan
Masyarakat, Bandung, Humaniora Utama
Press.
Lubis, Mochtar (2001), Manusia Indonesia, Jakarta,
Yayasan Obor Indonesia.
Mirsel, Robert (2004), Teori Pergerakan Sosial,
Yogyakarta, Insist Press.

323
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Steinberg, Rafael (1990), Manusia dan Organisasi,


Jakarta, Tira Pustaka. Penerjemah: P.Sondak
Panuju, Redi (2007), Sistem Komunikasi Indonesia,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Thoha, Miftah (1994), Perilaku Organisasi, Konsep
Dasar dan Aplikasinya, Jakarta, Rajawali Press.

324
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Hubungan Karakteristik Anggota dan Keefektivan Komunikasi Organisasi


Anggota KUD Mandiri Panca Usaha Palabuhanratu
(Kasus Desa Cidadap dan Loji Kecamatan Simpenan Sukabumi Jawa Barat)
Yudi L.A Salampessy 1*)

Abstract
The Relation between The Membership characteristics and the Communication Effectiveness of The “Panca Usaha”
KUD members Palabuhanratu (Case study of Cidadap and Loji villages, Simpenan, Sukabumi, West Java)
KUD member’s characteristics are related to their communication effectiveness in their organization. Their expected
characteristics involved are the age, education, job, family income and membership longetivity. The KUD member’s
communication effectiveness is measured by the cooperative knowledge and attitude towards KUD. The relation
between variables is analyzed by Chi-squared analysis with the 1% significant level. The education, job, and family
income are significantly related to the communication effectiveness while the age and membership longetivity do not.

Key Word: characteristic, communication, cooperative

1. Pendahuluan anggota terhadap KUD, bahkan sering menimbulkan


prasangka-prasangka negatif anggota kepada pengurus
1.1. Latar Belakang KUD. Untuk itu dilakukan pembenahan anggota
Perkembangan koperasi di Indonesia belum melalui penyuluhan perkoperasian dan pendaftaran
menunjukkan kondisi yang menggemberikan. ulang status keanggotaan berdasarkan keaktifan,
Keberadaannya sampai saat ini masih kurang mendapat komitmen, dan loyalitas. Menariknya, setelah kegiatan
sambutan sebagian besar masyarakat, terutama mereka tersebut, 941 anggota memutuskan tetap menjadi
yang belum memahami peran penting koperasi dalam anggota, sedangkan 1.202 anggota menyatakan
mewujudkan demokrasi ekonomi. Hal ini terlihat dari mengundurkan diri dengan alasan diantaranya tidak
relatif masih lemahnya daya saing koperasi terhadap percaya kepada koperasi, kurang memperoleh manfaat,
pelaku ekonomi lainnya, serta masih banyaknya dan prosedur pelayanan yang berbelit.
koperasi yang sebagian anggotanya kurang aktif
berpartisipasi dalam kegiatan koperasinya. 1.2. Perumusan Masalah
KUD Mandiri “Panca Usaha” Palabuhanratu Permasalahan yang teridentifikasi adalah
yang berada di Kecamatan Simpenan Kabupaten apakah karakteristik anggota KUD tersebut memiliki
Sukabumi Jawa Barat, adalah salah satu koperasi yang hubungan dengan keefektivan komunikasi organisasi
terus berupaya meningkatkan peranannya sebagai yang dapat membentuk pemahaman dan sikap positif
basis pemberdayaan ekonomi perdesaan melalui unit mereka terhadap KUD ?
usaha simpan pinjam, perdagangan, listrik, RMU,
pertambangan emas, angkutan, perikanan, jasa 1.3. Tujuan Penelitian
telekomunikasi, ATK dan fotocopy, jasa penyewaan Penelitian ini mencoba mengetahui hubungan
peralatan pesta. karakteristik anggota dan keefektivan komunikasi
Upaya-upaya tersebut terkendala oleh organisasi anggota KUD yang diduga dapat menjadi
rendahnya tingkat partisipasi anggota, mislanya faktor pembentuk pemahaman dan sikap positif
rendahnya kesadaran membayar simpanan, mereka terhadap KUD.
memanfaatkan unit usaha yang ada, dan aktif dalam
kegiatan keorganisasian. Kondisi tersebut sangat 2. Metode Penelitian
menghambat perkembangan KUD dan menyebabkan
terhentinya kegiatan usaha perdagangan, perikanan, 2.1. Desain Penelitian
RMU, dan angkutan yang seharusnya justru menjadi Penelitian didesain sebagai penelitian
profit center bagi KUD, mengingat sebagian besar survey yang bersifat deskriptif dengan pendekatan
anggotanya adalah petani dan nelayan. kuantitatif untuk memberikan gambaran variabel-
Hasil evaluasi pengurus KUD menunjukkan variabel yang diteliti serta menjelaskan hubungan
rendahnya tingkat partisipasi sebagian besar anggota antar variabel tersebut. Variabel bebas yang diteliti
disebabkan kurangnya keefektivan komunikasi adalah karakteristik (umur, lama keanggotaan, tingkat
organisasi anggota yang mengakibatkan kurangnya pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan)
pemahaman perkoperasian anggota dan sikap positif anggota KUD Mandiri Panca Usaha Palabuhanratu

1 *) Dosen di Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.

325
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

dan keefektivan komunikasi organisasi mereka sebagai dan tinggi menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
variabel terikat. sebagian besar responden masih sangat rendah. Hal
ini banyak dipengaruhi oleh kurangnya fasilitas
2.2. Populasi dan Sampel pendidikan di kedua desa tersebut dan kondisi
Populasi meliputi seluruh anggota KUD ekonomi masyarakat pada masa lalu.
Mandiri Panca Usaha Palabuhanratu yang berdomosili
di Desa Cidadap dan Desa Loji sebanyak 725 orang. Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan
Kedua desa dipilih purposif karena memiliki proporsi tingkat pendidikan
jumlah anggota KUD terbanyak, karakteristik sosial Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase
ekonomi dan faktor geografis yang sama. Sampel SD 55 62.5
ditentukan sebanyak 88 orang menggunakan rumus
SMP 12 13.63
Slovin (e = 10%) dan ditarik berdasarkan teknik
Propotional Random Sampling yang menghasilkan 55 SMA 9 10.22
responden dari Desa Cidadap dan 33 dari Desa Loji. PT 12 13.63
Total 88 100
2.3. Data dan Instrumentasi Penelitian
Data yang dikumpulkan meliputi data primer c. Lama Menjadi Anggota KUD
dan sekunder. Data primer diperoleh secara langsung Rataan lama menjadi anggota KUD dari
dari subyek penelitian. Data sekunder diperoleh dari responden adalah 11,75 tahun dengan kisaran selama
KUD Mandiri Panca Usaha Palabuhanratu Sukabumi satu sampai 22 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
Jawa Barat, instansi-instansi serta referensi terkait. sebagian besar responden telah cukup lama menjadi
Pengumpulan data primer menggunakan instrumen anggota KUD.
dalam bentuk kuesioner.
Instrumen penelitian dinilai valid dan reliabel Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan lama
setelah melalui uji validitas instrumen dengan analisis keanggotaan
faktor dan uji reliabilitas dengan teknik belah dua Lama Keanggotaan Jumlah Persentase
yang keduanya diuji menggunakan korelasi Pearson
Baru 22 25
Product Moment. Data dianalisis secara deskriptif
melalui tabulasi dan hubungan antar variabel dianalisis Cukup Lama 38 43.18
dengan Uji Chi-Square. Lama 28 31.82
Total 88 100

3. Hasil Penelitian d. Jenis Pekerjaan


Jenis pekerjaan yang ditekuni responden sangat
3.1. Karakteristik Responden terkait dengan letak geografis Kecamatan Simpenan
Karakteristik Responden yang diukur dalam yang merupakan wilayah pertanian yang dilalui oleh
penelitian ini meliputi umur, lama keanggotaan, sungai Cimadiri yang banyak menghasilkan pasir dan
tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat batu, serta berbatasan langsung dengan Samudera
pendapatan Indonesia
a. Umur
Rataan umur responden adalah 48,45 tahun Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan
dengan kisaran 30 sampai dengan 76 tahun yang jenis pekerjaan
dikategorikan menjadi umur muda, dewasa, dan tua. Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase
Distribusi responden berdasarkan umurnya di bawah
Petani 36 40.90
ini menunjukkan bahwa sekitar 68 % responden
masih dalam batas usia produktif. Nelayan 11 12.50
Wiraswasta 18 20.45
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan umur Pegawai 14 15.90
Kategori Umur Jumlah Persentase Buruh 9 10.22
Muda 30 34.10 Total 88 100
Dewasa 30 34.10
Tua 28 31.80
e. Tingkat Pendapatan
Rataan tingkat pendapatan per bulan dari
Total 68 100
responden adalah Rp. 738.568,18 dengan kisaran
Rp. 250.000,00 sampai dengan Rp. 2.000.000,00.
b. Tingkat Pendidikan Formal Distribusi responden berdasarkan tingkat pendapatan
Distribusi responden berdasarkan jenjang per bulan menunjukkan bahwa sebagian besar
pendidikan formal yaitu pendidikan dasar, menengah, responden memiliki pendapatan yang relatif rendah.

326
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan b. Sikap terhadap KUD


tingkat pendapatan Secara umum responden cukup mendukung
Tingkat Pendapatan Jumlah Persentase keberadaan KUD. Beberapa aspek yang kurang
Rendah 27 30.68
mendapatkan dukungan, diantaranya adalah tatacara
pembagian SHU yang sama jumlahnya dan diberikan
Sedang 29 32.95
dalam bentuk bingkisan. Permasalahannya bukanlah
Tinggi 12 36.36 besaran SHU yang diterima, tetapi kejelasan sumber
Total 88 100 SHU dan proporsi pembagiannya.
Kondisi ini sering menimbulkan kecurigaan
3.2. Efektifitas Komunikasi Organisasi terhadap pengurus dan keryawan KUD, seperti
Responden terlihat dari istilah-istilah yang disebutkan sebagai
Efektifitas komunikasi organisasi responden kepanjangan dari “KUD” yaitu “Ketua Untung
diukur melalui indikator pemahaman responden Duluan” atau “Ketua Untung Dewek (Sendiri)”.
mengenai badan usaha koperasi dan sikap responden Hal ini mengindikasikan kurangnya sosialisasi dan
terhadap KUD Mandiri “Panca Usaha” Palabuhanratu. rendahnya kredibilitas pengurus karena di antara
a. Pemahaman perkoperasian anggota selalu beredar rumor penyimpangan
Secara umum, pemahaman perkoperasian pengelolaan oleh pengurus KUD.
responden relatif masih rendah, terutama pemahaman
mengenai organisasi koperasi, hak dan kewajiban Tabel 5. Sikap responden terhadap KUD
anggota koperasi, serta kemandirian koperasi. Obyek Sikap Rataan Skor
Keberadaan KUD di wilayah tersebut 4.29
Tabel 6. Pemahaman perkoperasian responden
Pemahaman Rataan Skor Semangat kebersamaan dalam KUD 2.92
Jenjang Kemampuan KUD mensejahterakan
Perkoperasian Skor Maksimal 2.90
anggota
Keorganisasian 4.94 13 7 Kegiatan usaha KUD 3.35
Prinsip, azas, dan tujuan 9.48 17 3 Pengurus dan karyawan KUD 3.12
Hak dan kewajiban
3.79 9 6 Kegiatan organisasi KUD 2.90
anggota
Rapat anggota 4.98 10 4 Kewajiban membayar simpanan anggota 3.69
Pengelolaan usaha 16.10 23 1 Pelayanan kepada anggota 4.01
Sumber permodalan 4.06 6 2 Tata cara pembagian SHU 2.57
Kemandirian 3.10 10 8 Penyisihan SHU untuk permodalan 3.55
Manfaat 5.47 12 5 Tata cara pelaksanaan rapat anggota 2.86
Total Skor 51.96 100 Keputusan rapat anggota 3.31
Keterbukaan KUD bagi masyarakat 4.55
Rendahnya pemahaman perkoperasian Rataan Skor 3.39
responden banyak disebabkan kurangnya informasi Kategori Skor: 1 = Tidak Mendukung
yang diterima dari sumber informasi. Kalaupun 2 = Kurang Mendukung
menerima, biasanya informasi tersebut kurang 3 = Netral
mendalam dan menyeluruh. Sebagai contoh, untuk 4 = Cukup Mendukung
meningkatkan kepercayaan anggota terhadap 5 = Mendukung
KUD, ketua-ketua kelompok anggota sering hanya
menyampaikan bahwa pengertian koperasi adalah Kurangnya dukungan responden terhadap
kegiatan usaha bersama untuk meningkatkan tata cara pelaksanaan rapat anggota serta kegiatan
kesejahteraan anggota, Dengan informasi tersebut organisasi koperasi banyak dipengaruhi oleh
anggota tentu bisa memahami azas, tujuan, dan sumber kurangnya pelibatan anggota dalam banyak kegiatan.
permodalan koperasi. Akan tetapi, kurang memahami Selama ini keterlibatan anggota lebih sering diwakili
prinsip koperasi, perbedaan koperasi dengan badan oleh ketua kelompok anggota yang jarang mengadakan
usaha lainnya, serta kelengkapan organisasi koperasi. pertemuan kelompok untuk memberikan informasi
Selain itu, kemampuan sebagian besar atau menyerap aspirasi anggota.
responden dalam menjelaskan pengertian dari seluruh Banyak responden menilai jenis usaha KUD
jenis simpanan anggota serta hak setiap anggota untuk belum sesuai dengan kebutuhan anggotanya, terutama
memperoleh SHU mengindikasikan bahwa informasi bagi para petani dan nelayan yang lebih membutuhkan
tersebut sering diterima responden dari sumber pengadaan sembako, saprotan, dan penggilingan padi
informasi. Akan tetapi, sumber informasi jarang dibandingkan pelayanan fotocopy, jasa telekomunikasi
menjelaskan hak dan kewajiban lainnya dari anggota dan perlengkapan pesta.Walaupun demikian sebagian
koperasi, sehingga banyak responden yang belum responden tetap mendukung, dengan harapan akan
mampu menjelaskannya.

327
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

memberi keuntungan kepada anggota dalam bentuk 4. Simpulan dan Saran


SHU. Karena hal itu tidak terjadi, maka muncul
sikap apatis responden terhadap unit usaha serta 4.1. Simpulan
memengaruhi sikap mereka atas kemampuan KUD Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik
mensejahterakan anggotanya. berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan adalah
sebagai berikut:
3.3. Hubungan Antar Variabel 1. Umur sebagian besar responden masih dalam
Hasil analisis data melalui uji statistika Chi- batas usia produktif dengan pekerjaan sebagai
Square (χ2) pada taraf nyata (α) 5% menunjukkan petani. Selain itu sebagian besar responden telah
bahwa karakteristik tingkat pendidikan, jenis lama menjadi anggota koperasi, akan tetapi
pekerjaan, dan tingkat pendapatan berhubungan nyata berpendidikan dan pendapatan yang relatif rendah
dengan keefektivan komunikasi organisasi responden 2. Keefektivan komunikasi organisasi responden
sebagai anggota KUD. Sedangkan karakteristik umur relatif masih rendah yang ditunjukkan dengan
dan lama keanggotaan tidak berhubungan nyata masih rendahnya pemahaman perkoperasian dan
dengan keefektivan komunikasi organisasi responden sikap kurang mendukung terhadap KUD dari
sebagai anggota KUD. sebagian besar responden
3. Tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat
Karakteristik Responden pendapatan responden berhubungan nyata dengan
(χ2= 5.99, P=0.02)
Umur keefektivan komunikasi organisasi responden
Lama Keanggotaan
(χ2= 65.99, P=0.36) 4. Umur dan lama keanggotaan dalam KUD dari
χ2 = 28.25
responden tidak berhubungan nyata dengan
Keefektivan Komunikasi
Tingkat Pendidikan
P=0.00 Organisasi Responden
keefektivan komunikasi organisasi responden
Jenis Pekerjaan
(χ2= 19,37, P=0.01) 4.2. Saran
Tingkat Pendapatan Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh,
(χ2= 11.93, P=0.01)
dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Pengurus KUD sebaiknya melatih beberapa
Besarnya nilai χ2 beserta nilai peluang di atas anggotanya yang mampu memenuhi kriteria
dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan untuk menjadi sumber informasi perkoperasian
nyata keefektivan komunikasi organisasi responden (dapat diandalkan, dipercaya, dijangkau, dan
pada setiap kategori tingkat pendidikan, jenis memiliki empati yang tinggi) bagi anggota lainnya
pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Hal ini dapat 2. Pengurus KUD sebaiknya sering melibatkan
menunjukkan bahwa komunikasi organisasi responden anggota dalam kegiatan-kegiatan keorganisasian
yang bekerja pada bidang pekerjaan tertentu relatif dan mempertemukan anggota dengan sumber-
lebih efektif dibandingkan responden yang bekerja sumber informasi perkoperasian, seperti sering
dibidang lainnya. Selain itu, semakin tinggi tingkat mengadakan pertemuan anggota, pelatihan dan
pendidikan dan pendapatan responden diikuti oleh penyuluhan perkoperasian, atau kunjungan
semakin efektifnya komunikasi organisasi mereka pengurus kepada anggota.
sebagai anggota KUD sehingga dapat meningkatkan 3. Pengurus KUD sebaiknya mengupayakan
pemahaman perkoperasian dan sikap positif mereka tersedianya media cetak yang memuat informasi
terhadap koperasi. perkoperasian untuk dimanfaatkan anggota dan
Uji statistika di atas juga menunjukkan karyawan KUD
bahwa tidak terdapat perbedaan nyata keefektivan
komunikasi organisasi responden pada setiap kategori Daftar Pustaka
umur, karena keefektivan komunikasi organisasi dari
sebagian besar responden termasuk kategori rendah. Davis, K. 1985. Human Relation at Work. Mc. Graw
Hal ini mengindikasikan kurangnya pemahaman Hill Book Company. New York
perkoperasian dan sikap terhadap koperasi dari Depari, E., dan Colin. M. 1988. Peranan Komunikasi
sebagian responden di setiap kategori umur. Demikian Massa dalam Pembangunan. Gadjah
halnya dengan keefektivan komunikasi organisasi Mada University Press. Yogyakarta
responden yang tidak memiliki perbedaan nyata di Depkop, RI. 1992. “UU No.25 Tentang
setiap kategori lama keanggotaan responden dalam Perkoperasian”. Pusat Data dan Informasi
KUD. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin lanjut Depkop
umur dan semakin lama keanggotaan responden dalam UKM. Jakarta
KUD tidak menjamin semakin efektif komunikasi Ginting, M. 1999. “Dinamika Organisasi Koperasi”
organisasi responden sehingga dapat meningkatkan Disertasi Doktor. Program Studi Ilmu
pemahaman perkoperasian dan sikap positif mereka Penyuluhan. Program Pascasarjana Institut Pertanian
terhadap koperasi. Bogor.

328
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Hanel, A. 1989. Pemikiran-Pemikiran Dasar Mengenai


Organisasi Koperasi dan
Kebijakan-Kebijakan bagi Pengembangannya di
Negara Berkembang. Keluarga
Besar Mahasiswa IKOPIN. Bandung.
Krech, D., and R.S Crutchfield. 1962. Individual an
Society: A Text Book of Social
Psycology. Mc.Graw-Hill Book Company, Inc.
University of California, Berkeley.
Mar’at. 1981. Sikap Manusia, Perubahan serta
Pengukurannya. Ghalia Indonesia. Jakarta
Muhammad, A. 1995. Komunikasi Organisasi. Bumi
Aksara. Jakarta
Mutis, T. 1992. Pengembangan Koperasi: Kumpulan
Karangan. Gramedia Widiasarana.
Jakarta
Sartika, T. 1988. Pengantar Ilmu Ekonomi Koperasi.
Universitas Trisakti. Jakarta
Singarimbun, M., dan S. Effendi. 1989. Metode
Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta
Slamet, M. 1978. “Beberapa Catatan Tentang
Pengembangan Organisasi”, dalam
Kumpulan Bacaan Penyuluhan Pertanian, Edisi ke
Tiga. IPB. Bogor.
Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi
Pertanian. UI Press. Jakarta.
Yahya, M. 1985. “Strategi Peningkatan Partisipasi
Anggota Koperasi”. Warta Koperasi
Pegawai Negeri. Jakarta.

329
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

330
LAMPIRAN
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

DAFTAR PESERTA KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI


3-4 OKTOBER 2012
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten

Tema 1 : Peran Etika Komunikasi Politik dalam Membangun Kredibilitas Pemerintah


Moderator : M. Jaiz S.Sos, M.Pd.

NO NAMA INSTITUSI JUDUL PAPER KONTAK


siti_komsiah@
Strategi Komunikasi
yahoo.com
Siti Komsiah, S.IP, Universitas Persada YAI Pembangunan dalam
1 Phone :
M.Si Jakarta Bentuk Metode Riset
081310336419 /
Komunikasi
021-84596386
Pentingnya Penciptaan
Prodi Ilmu Komunikasi
dan Promosi Landmark dwi.tantra@gmail.
2 Ari Pandu W, S.Sos Universitas Sultan Ageng
Provinsi Banten com
Tirtayasa Banten
Sinyo Harry Sarundajang:
H. H. Daniel 085716525750
Universitas Mengatasi Konflik Maluku
3 Tamburian, S.Sos, tamburian@gmail.
Tarumanegara dan Maluku Utara dengan
M.Si. com
Pendekatan Dialogis
Politik dan Komunikasi
Prodi Ilmu Komunikasi
Pesantren Salafiyah
4 Ikhsan Ahmad, S.IP Universitas Sultan Ageng
dalam Proses Demokrasi
Tirtayasa Banten
di Banten

Konstruksi Pluralisme
Agama pada Kampanye
husnannurjuman@
Prodi Ilmu Komunikasi Politik: Studi Etika
Husnan Nurjuman, gmail.com
5 Universitas Sultan Ageng Komunikasi
S.Ag, M.Si
Tirtayasa Banten (Kajian Prastudi Kasus
085218269667
terhadap Isu SARA pada
Pilkada DKI Jakarta 2012)

Komunikator Politik Ideal noviap@yahoo.


Dra. Novi Andayani Universitas Prof. Dr.
6 Dan Dramaturgi Dalam co.id
Praptiningsih, M.Si Hamka Jakarta
Strategi Kampanye Politik

Tema 2 : Representasi Gender dalam Realitas Sosial Budaya Bangsa Indonesia


Moderator : Mia Dwianna, M.Ikom

NO NAMA INSTITUSI JUDUL PAPER KONTAK


Menggugat Kesetaraan yoyohwibowo@
Dra. Yoyoh Hereyah, FIKOM Univ. Mercu Gender sebagai Sebuah yahoo.com
1
M.Si Buana Vision Bangsa 021-70296566 /
082111912060
Peran Customer
Relations dan najiholic@yahoo.
Muhammad Najih Universitas Ahmad
2 Diskriminasi Perempuan co.id
Farihanto, S.I.Kom Dahlan
(Studi Kasus pada Dealer
Mobil di Yogyakarta)

333
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Konstruksi Perempuan
azehariesuzy@
Pelaku Kejahatan
Universitas yahoo.com
3 Suzy Azeharie Kasus Melinda Dee dan
Tarumanegara 08129359253 /
Afriani Susanti
021-56960586
helendianavida@
Peran Perempuan gmail.com
Helen Diana Vida, Universitas Kristen dalam Membangun helen.diana@uki.
4
S.Sos, M.I.Kom. Indonesia Kesejahteraan Keluarga ac.id
021-8092425

Quo Vadis
Pengarusutamaan
Prodi Ilmu Komunikasi Gender: Representasi
Neka Fitriyah, S.Sos, neka_fitriyah@
5 Universitas Sultan Ageng Kebijakan Pemerintah
M.Si yahoo.co.id
Tirtayasa Banten dan Realitas Sosial
Masyarakat Banten

Darwis Sagita, S.Ikom Prodi Ilmu Komunikasi Representasi Gender


6 dan Puspita Asri P, Universitas Sultan Ageng pada Profesi Wartawan praceka@gmail.com
M.Ikom Tirtayasa Banten
Pmberdayaan
Prodi Ilmu Komunikasi Perempuan sebagai
Dra. Nurprati Wahyu nunuk.ta@gmail.
7 Universitas Sultan Ageng Agent of Change dalam
Widyatuti, M.Si com
Tirtayasa Banten Pengelolaan Lingkungan
Bantaran Kali Ciliwung

Tema 3 : Peran dan Tantangan New Media bagi Pembangunan di Era Globalisasi
Moderator : Deviani Setyorini

NO NAMA ASAL JUDUL PAPER KONTAK


Analisis McQuail Set
pada Website bagi
Rustono Farady
Universitas Bunda Mulia Pembangunan Kearifan frad_sby@yahoo.
1 Marta S.Sos, M.Med.
Jakarta Lokal Masyarakat com
Kom
Indonesia di era
Globalisasi
genep@
Twitter “Anak” New tarumanegara.ac.id
Genep Sukendro ;
Universitas Media yang Revolusioner: genepism@ymail.
2 Sisca Aulia
Tarumanegara Medium Pembangun com
Globalisasi aulia_sisca@yahoo.
com

Universitas Ahmad rendrawidyatama@


Rendra Widyatama, Dahlan Yogyakarta. SMS Broadcast untuk yahoo.com
3 S.IP, M.Si. ; Jl Kapas no 9 Semaki, Pemberdayaan 08156852967
Tawar, S.Si, M.Kom. Yogyakarta Masyarakat tawar@uad.ac.id
081392881972

334
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Transformasi Sistem
Media Baru Konteks
Lidwina Mutia Universitas Gajah Mada Indonesia: Aktivisme lidwina_mutia@
4
Sadasri, S.IP Yogyakarta Internet oleh LSM dan yahoo.com
Pembentukan Ruang
Publik Alternatif
Peran Facebook
dalam Menciptakan
Interaksi antara Kanwil
Muhammad Adi
Universitas Kesehatan propinsi adipost@ymail.com
5 Pribadi, SE, MIB,
Tarumanegara dengan Ibu Hamil dalam
MComm
Menurunkan Tingkat
Kematian Ibu Saat
Melahirkan
Media Baru dan
Universitas Bunda Mulia Demokratisasi di swahjudi@
6 Sugeng Wahjudi
Jakarta Indonesia bundamulia.ac.id

Prodi Ilmu Komunikasi Ponsel dan Budaya


Idi Dimyati, S.Ikom, ididimyati@gmail.
7 Universitas Sultan Ageng Komunikasi Masyarakat
M.I.Kom. com
Tirtayasa Banten Indonesia
Kredibilitas Pemerintah Indiwan_seto@
Di Mata Media Online yahoo.co.id /
Drs. Indiwan Seto
Universitas Multimedia (Framing pemberitaan indiwan@umn.
8 Wahyu Wibowo,
Nusantara kredibilitas Gubernur dan ac.id /
M.Si.
Wakil Gubernur Banten di HP 082112297660
media online)

Tema 4 : Corporate Social Responsibility dan Pembangunan Daerah


Moderator :DR. Hj. R Nia Kania, M.Si

NO NAMA ASAL JUDUL PAPER KONTAK


Program CSR sebagai
Salah Satu Peranserta
Perusahaan dalam
Yugih Setyanto,
Memberdayakan
S.I.Kom, M.Si ; Universitas yugih_s@yahoo.
1 Riris Loisa, S.Sos, Tarumanegara
Masyarakat Majemuk
com
(Studi terhadap Kegiatan
M.Si.
CSR di PT Pupuk Kaltim,
Bontang Kalimantan
Timur)
Sinergi antara Social
heryati.euis@gmail.
Universitas Esa Unggul Business Enterprise
2 Euis Heryati
Jakarta dengan Pemerintah
com
Daerah
Peran Komunikasi dalam
freddymenayang@
Program Investasi Sosial
Halida Hatta & Praktisi Kehumasan di gmail.com
3 Alfred Menayang Sektor Migas
Perusahaan (Sebuah
08119441707 /
Analisis Praktis dari
021-7491753
Sektor Hulu Migas)
Konsep Komunikasi
Prodi Ilmu Komunikasi
Pemasaran Terintegrasi nia_kaneea@yahoo.
4 Rd Nia Kania K, M.Si. Universitas Sultan Ageng
melalui Sister City com
Tirtayasa Banten
Branding di Kota Serang

335
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Prodi Ilmu Administrasi Optimalisasi Program


Negara Universitas CSR dalam Pembangunan titistiawati@yahoo.
5 Titi Setiawati, M.Si
Sultan Ageng Tirtayasa Daerah co.id
Banten
6 Dra. Rahmi Prodi Ilmu Komunikasi Pengadopsian rahmi_winangsih@
Winangsih, M.Si Universitas Sultan Ageng Inovasi Kelestarian yahoo.com
Tirtayasa Banten Lingkungan ditinjau dari
Perspektif Komunikasi
Pembangunan
7 Ilona V Oisina Universitas Persada Program Corporate ilonaoisina@yahoo.
Situmeang Indonesia YAI Social Responsibility com
dalam Meningkatkan
Keberdayaan Masyarakat
Balongan
(Kasus PT Pertamina
Refinery Unit VI
Balongan)

Tema 5 : Peran dan Pemanfaatan Media Massa dalam Pembangunan Daerah


Moderator : Uliviana Restu H, M.Ikom

NO NAMA ASAL JUDUL PAPER KONTAK

Media Massa sebagai ekohs@centrin.


Dr. Eko Harry Universitas
1 Sumber Kekuatan net.id
Susanto, M.Si Tarumanegara
Pembangunan Daerah 0818126750

Media Massa Cetak Lokal


Prodi Ilmu Komunikasi
Iman Mukhroman, sebagai Public Sphere imukhroman@
2 Universitas Sultan Ageng
M.Si Pembangunan Banten yahoo.com
Tirtayasa Banten
yang Bermartabat
Pemanfaatan Media
Radio sebagai farusdi@yahoo.com
Universitas
3 Farid Rusdi, SS, M.Si. Media Rakyat untuk 0815181085 / 021-
Tarumanegara
Pembangunan Daerah 8298164

Media Televisi dalam


doddy90@yahoo.
Doddy Salman, SH, Universitas Perspektif Komunikasi
4 com
M.Si Tarumanegara Pembangunan
021-93073739

Untirta Banten dan rangga_galura@


Kontribusi Media dalam
Rangga Galura G, STIKOM The London yahoo.com
5 Pembangunan di bawah
M.Si ; Olivia Hutagaol School of Public Relations olipedelhut@gmail.
Kekuasaan Konglomerat
Jakarta com

Rangga Galura G, Media dalam Politikdan rangga_galura@


6 Untirta Banten
M.Si Politik Dalam Mdia yahoo.com

336
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Peran Media Massa


dalam Penanganan dianingtyas.putri@
Dianingtyas Pencemaran Air sebagai bakrie.ac.id
7 Universitas Bakrie
Murtanti Putri, M.Si. Bagian Pembangunan 021-5261448 ext
Daerah Banten 260

Komodifikasi Mitologi
Prodi Ilmu Komunikasi
Naniek Afrilla F, Rakyat dalam Tayangan naniek_af@yahoo.
8 Universitas Sultan Ageng
S.Sos, M.Si Mistik di Televisi com
Tirtayasa Banten

Tema 6 : Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat


Moderator : Isti Nursih, M.Ikom

NO NAMA ASAL JUDUL PAPER KONTAK


Universitas Al Azhar
Indonesia
Kompleks Masjid Agung Al
Azhar Jl. Sisingamangaraja
Kebayoran Baru Jakarta
Komunikasi Kelompok
12110
dan Pengembangan damayanti@uai.
LP2M Universitas Al
1 Damayanti W. SE, M.Si. Potensi Masyarakat ac.id
Azhar Indonesia Kompleks
Peternak Sapi Perah di 021-7244456
Masjid Agung Al Azhar.
Lembang
Jl. Sisingamangaraja
Kebayoran Baru Jakarta
12110. Telp (021) 724 4456.
email: damayanti@uai.ac.id

Publik dan Media,


Kawan atau Lawan:
mufti8787@yahoo.
Media Literasi sebagai
Staf Pengajar Jurusan Ilmu com
2 Mufti Nurlatifah Sarana Penguatan
Komunikasi UGM 087839853048 /
Peran Publik di tengah
0274-4360410
Gempuran Ekonomi
Politik Media

Komunikasi dan muthiahumar@


Tia Muthiah Umar,
3 FIKOM Unisba Bandung Pemberdayaan yahoo.com
S.Sos,M.Si.
Masyarakat 081809141745

Strategi Komunikasi:
Aplikasi Metode
Prodi Ilmu Komunikasi yuliananina@
Nina Yuliana, S.Sos, Edukatif dalam
4 Universitas Sultan Ageng rocketmail.com
M.Si. Sosialisasi Keluarga
Tirtayasa Banten 081219913501
Berencana Masyarakat
Pedesaan

337
PROSIDING SEMINAR DAN KONFERENSI NASIONAL ILMU KOMUNIKASI
“ Kontribusi Ilmu Komunikasi Bagi Pembangunan Daerah ” | Serang, 3 - 4 Oktober 2012

Komunikasi dan
Pemberdayaan
Prodi Ilmu Administrasi Masyarakat dalam
Ipah Ema Jumiati, emma_top31@
5 Negara Universitas Sultan Program Nasional
M.Si yahoo.co.id
Ageng Tirtayasa Banten Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM)
Mandiri di Kota Serang
Ida Nur’aini Strategi Komunikasi banisigroup@
6 Noviyanti, S.Sos, Fikom Unisba Bandung dalam Pemberdayaan gmail.com
M.Pd, MM. Pedagang Kaki Lima
Peran Komunikasi Dalam Hp 085920181487
Asih Mulyaningsih Jurusan Agribisnis Fakultas
Penyuluhan Pertanian asihmulya@ymail.
7 Pertanian Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa com

Hubungan Karakteristik
Anggota Dan Keefektivan
Komunikasi Organisasi
Yudi L.A Salampessy, Fakultas Petanian Anggota KUD
8 SE., M.Si Universitas Sultan Ageng Mandiri Panca Usaha
Tirtayasa Palabuhanratu
(Kasus Desa Cidadap Dan
Loji Kecamatan Simpenan
Sukabumi Jawa Barat)

338

Anda mungkin juga menyukai