Oleh:
Dr. Heri Santoso
Dipresentasikan dalam
LATIHAN DASAR TENDIK TETAP
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
1. Mengapa kita di sini?
Di UGM?
a. kecelakaan
b. Kebetulan
c. Kesengajaan
d. Takdir
e. .................
Imbalan/penghargaan
2. Pertanyaan :
A. upah
Apa peran kita?
A. Tenaga Kependidikan (Tendik) B. gaji
B. Pegawai C. tunjangan
C. Karyawan D. honor
D. Aparatur Sipil Negara (ASN) E. Pahala
E. Abdi Dalem / Abdullah F. Kecintaan,
F. Pimpinan /Khalifatullah
Keridhaan, Kemuliaan
3. Pertanyaan : Jika kita mau berangkat ke kampus,
kemudian ada orang menyapa/bertanya. “Arep menyang
ngendi?”, “Mau ke mana?” atau “Badhe tindak pundi?”
Apa jawaban Anda?
A. Golek duit/glidig (?)
B. Bekerja
C. Ngantor
D. Makarya
E. Nyambut gawe/Nyambut damel
F. Ngabdi, dll.
Banyak Godaan
UTAMA
KANGIN
KAUH
MADYA
KANISTA
Bundaran Kampus
KELOD-KAUH
KELOD
POLA UMUM
PENATAAN TETUMBUHAN
DI UGM
Pohon damar di Boulevard
Simbol keindahan,
kekokohan & hikmah
Pohon Beringin di Lapangan Pancasila menyimbolkan jiwa
kerakyatan & pengayoman
Pohon Sawo Kecik di kiri kanan jalan utama menuju Gedung Pusat UGM
Menyimbolkan “warga UGM harus hidup harus serba baik” (sarwo becik -jw)
CEMARA 7 (TUJUH)
(di sebelah selatan Gedung Pusat UGM)
Melambangkan sifat sapta resi
(sifat begawan yang tujuh)
jujur
enggan berbuat jahat
enggan menyalahi janji
enggan memakai/memakan
barang yang tidak halal
tidak suka pujian
tidak suka kepada yang kotor
tidak suka segala macam
barang pesolek
POHON BODHI
(di depan Gedung Pusat)
Pohon bodhi
= Ficus religiosa
Simbol pencerahan
Hutan
= simbol rakyat
Catatan Penyimpul
UGM menata tanaman dan pepohonan bukan
tanpa makna...
dari barat ke timur melambangkan
Indonesia
dari selatan ke utara di bagian tengah
(bunderan-hutan) melambangkan
perjalanan hidup warga Gadjah Mada
FILOSOFI
GEDUNG PUSAT UGM
Oleh: Heri Santoso
Nilai-Nilai Filosofis
Pembangunan Gedung Pusat UGM:
Wasiat Ir. Soekarno
(Pidato Peresmian Gedung Pusat UGM, 1959)
“... siapa arsitek daripada gedung ini, sebab biasanja sang arsitek itu
dilupakan...arsiteknja ialah Sdr. Pangeran Hadinegoro...” (Soekarno,
1959)
Membangun Gedung Pusat
Sebagai Ekspresi Unsur Keempat Jiwa Proklamasi :
“Jiwa Membangun dari Ketiadaan”
”Apa arti batu-batu ini, dan genteng-genteng ini, dan kaju ini,
dan lantai ini, djikalau di dalam gedung ini tidak diisikan
djiwa jang besar.
” (Soekarno, 1959)
Bukan sekedar
membangun gedung....
Universitas Nasional
Universitas Perjuangan
Universitas Kerakyatan
Universitas Pancasila
Universitas Pusat Kebudayaan
Wasiat Ir. Soekarno
Kepada Mahasiswa (dosen dan karyawan)
Universitas Gadjah Mada
dan engkau...
engkau adalah mahasiswa-mahasiswa
pada Universitet Putera-Amal
dan Putera-Perjoangan itu,
engkau adalah asuhan-asuhannya,
engkau adalah laksana anak-anak rajawali,
adelaarsjong-adelaarjong,
maka tetap setialah
kepada jiwa dan cita-cita indukmu ini.
sekarang dan kelak,
jikalau engkau
telah masuk ke dalam prakteknya masyarakat
dan prakteknya hidup.
hidupkanlah terus
garis pahlawan geest-wil-daad,
hidupkanlah terus
garis perjuangan geest-wil-daad!
Gadjah Mada adalah mata airmu,
Gadjah Mada adalah sumber airmu,
tinggalkanlah kelak Gadjah Mada ini
bukan untuk mati tergenang
dalam rawanya ketiadaan amalan
atau rawanya kemuktian diri sendiri,
Pendidikan
Penelitian
Pengabdian kepada masyarakat
Pelestarian dan pengembangan ilmu
yang unggul dan bermanfaat
Bagi masyarakat
VISI UGM
(Statuta UGM, 2013, Ps. 2)
Sebagai
pelopor perguruan tinggi nasional
berkelas dunia
yang unggul dan inovatif
Mengabdi kepada kepentingan bangsa
dan kemanusiaan
Dijiwai nilai-nilai budaya bangsa
Berdasarkan Pancasila
Matur Nuwun