Anda di halaman 1dari 165

• Desain Dua Dimensi

• Dasar Desain/Desain Dasar/Basic Design


• Nirmana Dasar
• Nirmana Dua Matra
• Nirmana 1
Ilmu tata rupa Seni dan Desain sebagai
dasar dan metode/cara menciptakan karya
seni dan desain sesuai spesifikasi jurusan
masing-masing lebih lanjut.
• Pemahaman dan penerapan terhadap
macam-macam dan karakteristik unsur
visual seni rupa dua matra melalui
pengorganisasian unsur visual meliputi
prinsip pengorganisasian, variasai bahan
dan teknik.
• Bagi orang akademisi, metode/ cara menciptakan karya
seni dan desain ini merupakan metode ilmiah dalam
penciptaan karya.
• Bagi desainer, perlu mempelajari metode menciptakan
karya seni dan desain ini karena karya desain terutama
diperuntukkan bagi orang lain, sehingga harus dapat
dimengerti dan dipahami orang lain
• Bagi seniman seni murni, mungkin tidak memerlukan
metode menciptakan karya seni ini karena karya seni
ciptaannya hanya untuk dirinya sendiri, orang lain tahu
atau tidak, suka atau tidak, tidak masalah, yang penting
dirinya suka
Bagi pemula, cara yang paling mudah untuk
menciptakan karya seni adalah mempelajari
metode menciptakan karya seni. Tetapi yang perlu
dipahami bahwa metode menciptakan karya seni
bukan aturan yang mutlak, sehingga lebih pada
melatih kepekaan dan penguasaan prinsip-prinsip
dasar penciptaan karya seni.
• Unsur visual
• Prinsip pengorganisasian
• Pengorganisasian unsur visual melalui
prinsip yang benar
• Melatih kepekaan artistik agar memiliki visi seni
tinggi,
• Melatih ketrampilan teknis kesenirupaan dan
berekspresi ,
• Melatih pemahaman bahasa rupa
• Merangsang kemampuan berpikir (meningkatkan
kreativitas)
• Melatih mental (kedisiplinan, kesabaran, ketekunan,
dan ketahanan fisik)
• Menghargai karya seni orang lain.
• Memperlakukan unsur visual dua matra
sebagai unsur itu sendiri
• Pengorganisasian unsur-unsur rupa/seni
dan desain menjadi karya seni/desain
yang artistik (memiliki nilai seni/estetika)
yaitu seni rupa dua dimensi
• • •
• •
• • •
• • •
• •
• •
• • •
• •
• •
• •
Hubungan pertalian atara Bentuk dan Ruang
• Benda apa saja, termasuk karya seni pasti memiliki
bentuk, dan setiap bentuk tersebut dapat
disederhanakan menjadi : titik, garis, bidang, dan
gempal (volume)
• Setiap bentuk (titik, garis, bidang, dan gempal)
mempunyai raut, ukuran, arah, warna, value, dan
tekstur
• Setiap bentuk selalu dan pasti menempati ruang,
baik ruang 2 dimensi maupun 3 dimensi
• Bentuk dalam ruang memiliki kedudukan, jumlah,
jarak, gerak.
BENTUK
Berupa : Memiliki :
• Titik • Raut
• Garis • Ukuran
• Bidang • Arah
• gempal • Tekstur
• Warna
• Value

menempati

RUANG
Dua Dimensi dan
Tiga Dimensi
UNSUR/ELEMEN SENI PRINSIP-PRINSIP DASAR
PENDEKATAN-PENDEKATAN HASIL
DAN DESAIN SENI DAN DESAIN
1. Bentuk Irama/Ritme/Keselarasan/G 1. Repetisi (laras mototon) Karya Rupa
 Titik erak 2. Transisi (Laras Harmonis) dasar tiga
 Garis 3. Oposisi (Laras Kontras)
dimensi yang
 Bidang
Kesatuan/Unity 1. Kesamaan Artistik/Indah/
 Gempal/volume
2. Raut 2. Kemiripan Bernilai Seni
3. Ukuran 3. Keselarasan
4. Arah 4. Keterikatan
5. Tekstur 5. Keterkaitan
6. Warna 6. Kerapatan
7. Value Dominasi/Penekanan/Emph 1. Kontras berselisih
8. Ruang asis/Klimaks/Pusat 2. Kontras Ekstrim
 Posisi
Perhatian/Daya Tarik 3. Kelainan
 Gerak
4. Keunggulan
 Jarak
Keseimbangan/Balans 1. Simetri
 Jumlah
2. Memancar
3. Sederajat
4. Tersembunyi
Proporsi/Proportion 1. Proporsi Ideal
2. Proporsi Pemecahan Masalah
3. Proporsi Penyangatan
Kesederhanaan/Simplicity Tidak lebih dan tidak kurang, jika ditambah
terasa ruwet, jika dikurangi terasa hilang
Kejelasan/Clarity Mudah dimengerti/dipahami
The dot is all and nothing,
beginning and end,
birth, principle, origin,
center, starting point
and ending point.
-Lewandowsky
• Bagian terkecil unsur visual dua matra
• Tidak memiliki dimensi panjang dan lebar
• Perpotongan garis
• Batas terakhir dari garis
• Unsur tersebut dikatakan titik tergantung,
diletakkan dimana unsur tersebut (kaitannya
dengan ukuran)
• Titik yang disusun secara berhimpitan dan terarah
• Unsur visual yang memiliki dimensi memanjang
terdiri dari berbagai macam bentuk,ukuran, dan
arah
• Batas limit benda, batas ruang, batas warna,
bentuk , yang disebut garis semu/maya/imajiner
• Unsur tersebut dikatakan garis tergantung,
diletakkan dimana unsur tersebut (kaitannya
dengan ukuran)
• Bentuk pipih yang memiliki keluasan (ukuran
panjang dan lebar)
• Pertemuan garis/pertalian garis
Memiliki keterukuran (matematis/optical)
Dibatasi garis lengkung bebas, mengesankan pertumbuhan
Dibatasi garis garis lurus, tetapi secara matematik sulit diukur.
Dibatasi garis garis lurus dan lengkung, tetapi secara
matematik sulit diukur.
Tarikan tangan/goresan tangan bebas
Pengaruh bahan/kebetulan
Sesuai teori Gestalt, bahwa setiap unsur rupa dapat dilihat dengan jelas
apabila adanya perbedaan ruang positif dan negatif.
Bidang dapat dianalisis jika dikombinasikan
dengan warna menjadi 6 bentuk
Bidang dapat dianalisis jika dikombinasikan
dengan warna menjadi 16 bentuk
Jika kedua bidang dikombinasikan, akan
membentuk beberapa bentuk bidang

Perpisahann Persentuhann Pertumpukann Pertembusann

Peleburann Pengikisann Pertumpukan Pertutupann


• Gempal/Volume unsur rupa yang
memiliki kesan dimensi ruang
(volume/isi)
• Macam bentuk gempal : Gempal padat,
gempal kosong
• Macam raut gempal : Raut gempal
silindris, kubistis, variasi, gabungan
• Tekstur : unsur rupa yang yang
dihasilkan dari kesan/nilai raba
permukaan benda/bidang
• Asal tekstur : Alami dan Buatan
• Kesan Tekstur : Nyata dan Semu
• Wujud Tekstur : Kasar mengkilap, Kasar
kusam, halus mengkilat, halus kusam
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari
cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di
permukaan benda.
Menurut
kejadiannya,
warna dibagi
menjadi dua,
yaitu warna
additive dan
subtractive.
• Additive adalah warna berasal dari
cahaya disebut spectrum, dan
subtractive berasal dari bahan disebut
pigmen.
• Warna pokok additive ialah Merah (Red),
Hijau (Green), dan Biru (Blue), dalam
komputer disebut warna model RGB.
• Warna pokok subtractive menurut
teori adalah Sian (Cyan), Magenta,
dan Kuning (Yellow), dalam komputer
disebut warna model CMYK.
• Selanjutnya akan diterapkan dalam
pigmen cetak/printing.
• Dalam teori, warna-warna pokok
additive dan subtractive disusun ke
dalam sebuah lingkaran warna,
dimana warna pokok additive dan
warna pokok subtractive saling
berhadapan atau berkomplemen.
Warna pokok cahaya:
Merah (Red), Hijau (Green), Biru (Blue)
atau RGB yang disebut sebagai Additive Color System.
G
• Cahaya biru (blue) dipadukan dengan cahaya merah
Cy Y (red) menghasilkan cahaya magenta.
Putih • Cahaya merah (red) dipadukan dengan cahaya hijau
B R (green) menghasilakan cahaya kuning (yellow)
Mg
• Cahaya hijau (green) dipadukan dengan cahaya biru
(blue) mengasilkan cahaya sian (cyan).
• Cahaya biru (blue) dipadukan dengan cahaya merah
(red) dan cahaya hijau (green) menghasilkan cahaya
putih jernih/ bening/ cahaya terang siang hari.
Warna bahan ada dua jenis, yaitu warna bahan tinta cetak dan
warna bahan cat (cat air, cat pster, cat minyak, dan lain-lain).
Warna bahan tinta (cetak)
Warna pokok bahan: sian (cyan), Magenta, Kuning (Yellow), atau
disebut CMY, yang disebut sbg Subtractive Color System.
Mg
- Kuning (Yellow) dicampur dengan Sian (Cyan) menghasilkan
Hijau (Green)
M B
- Magenta dicampur dengan Kuning (Yellow) menghasilkan
Black
Jingga merah (Orange)
Y Cy - Sian (Cyan) dicampur dengan Magenta menghasilkan Ungu
G
biru (Violet)
- Kuning (Yellow) dicampur Magenta dan dicampur Sian (Cyan)
menghasilkan Hitam/ warna gelap.
• Hue adalah rona/corak warna, yaitu dimensi mengenai
Terdapat tiga dimensi klasifikasi warna, nama warna, dan jenis warna.
warna yang sangat besar
pengaruhnya terhadap • Value adalah tonalitas kedalaman warna, yaitu dimensi
tata rupa/ seni, yaitu : mengenai terang-gelap warna, tua-muda warna, atau
Hue tentang ke-terang-an warna atau “lightness”karena
value adanya pengaruh cahaya.
chroma
• Chroma adalah intensitas/ kekuatan warna, yaitu
dimensi tentang cerah-redup warna, cemerlang-suram
warna, murni-kotor warna atau tentang kecerahan/
kejernihan/ “brightness” warna dan penyerapan warna
(saturation) yang menimbulkan kesuraman warna.
DIMENSI HUE (RONA/CORAK WARNA)
Hue adalah rona warna atau corak warna, yaitu
Hue karakteristik atau ciri khas sebagai identitas
yang digunakan untuk membedakan warna satu
dengan yang lain, misalnya merah, biru, kuning,
hijau, dll sehingga hue adalah warna.
Hue di dalamnya menyangkut mengenai
klasifikasi warna, nama warna, dan jenis
warna.
Terdapat lima klasifikasi warna, yaitu:
warna primer, warna sekunder, warna
KLASIFIKASI intermediate, warna tersier, dan warna
WARNA kuarter.
Masing-masing klasifikasi memiliki kelompok
nama-nama warna.
Warna Primer, disebut pula warna pertama, atau warna pokok. Disebut
warna primer karena warna tersebut tidak dapat dibentuk dari warna lain.
WARNA Disebut warna pokok karena warna tersebut dapat digunakan sebagai
pokok percampuran untuk memperoleh warna lain.
PRIMER
Nama-nama warna primer tersebut adalah:
1.Biru, nama warna sebenarnya adalah sian (cyan), yaitu biru semu hijau.
Pada cat tube sering tidak ada warna sian, maka digunakan Cerulean Blue
atau bisa dengan Cobalt Blue. Warna Cyan yang sebenarnya terdapat pada
warna bahan tinta cetak offset dan printer komputer.
2.Merah, nama sebenarnya Magenta, yaitu merah semu ungu/biru. Pada cat
tube sering tidak ada warna magenta. Yang dekat dengan magenta adalah
carmine. Sedangkan warna Magenta yang sebenarnya terdapat pada warna
bahan tinta cetak offset dan tinta printer komputer.
3.Kuning, dalam cat tube disebut Lemon Yellow, dalam tinta cetak disebut
Yellow.
WARNA Warna sekunder atau disebut warna ke dua adalah warna jadian
dari hasil percampuran dua warna primer. Nama warna-warna
SKUNDER sekunder adalah:
1.Jingga/oranye, adalah hasil percampuran warna merah dan
kuning.
2.Ungu/violet, adalah hasil percampuran warna merah dan biru.
3.Hijau, adalah hasil percampuran warna kuning dan biru.

Tiga warna primer dan tiga warna sekunder ini sering disebut
enam warna standar atau “The Six Standard Color”.
Warna intermediate adalah warna perantara, yaitu warna yang ada di antara
warna primer dan sekunder pada lingkaran warna. Nama-nama warna
WARNA intermediate adalah:
1.Kuning hijau (sejenis Moon Green), yaitu warna yang ada di antara kuning
INTERMEDIATE dan hijau.
2.Kuning jingga (sejenis Deep Yellow), yaitu warna yang ada diantara kuning
dan jingga.
3.Merah jingga (Red/Vermilion), yaitu warna yang ada di antara merah dan
jingga.
4.Merah ungu (Purple), yaitu warna yang ada di antatara merah dan
ungu/violet.
5.Biru Violet (sejenis Blue/Indigo), yaitu warna yang ada di antara biru dan
ungu/violet.
6.Biru hijau (sejenis Sea Green), yaitu warna yang ada diantara biru dan hijau.

Enam warna standar dan enam warna intermediate kemudian disusun ke dalam
bentuk lingkaran warna, yang selanjutnya kemudian digunakan sebagai dasar
teori warna.
WARNA
TERSIER Warna tersier atau warna ke tiga adalah warna hasil percampuran dari
dua warna sekunder.

Nama-nama warna tersier adalah:


1. Coklat kuning, disebut juga Siena Mentah, Kuning tersier,
Yellow Ochre, Olive, yaitu hasil percampuran warna jingga dan
hijau.
2. Coklat merah, disebut juga Siena Bakar, Merah Tersier, Burnt
Siena, Red Brown, yaitu warna hasil percampuran warna jingga
dan ungu.
3. Coklat Biru, disebut juga Siena Sepia, Biru Tersier, Zaitun, Nevy
Blue, yaitu hasil percampuran warna hijau dan ungu.

Enam warna standar dan enam warna intermediate kemudian disusun


ke dalam bentuk lingkaran warna, yang selanjutnya kemudian
digunakan sebagai dasar teori warna.
WARNA
KUARTER
Warna kuarter atau warna ke empat, yaitu warna hasil
percampuran dua warna tersier. Nama-nama warna kuarter adalah:
1.Coklat jingga, atau jingga/oranye kuarter (semacam Brown),
adalah hasil percampuran kuning tersier dan merah tersier.
2.Coklat hijau, atau hijau kuarter (semacam Moss Green), adalah
hasil percampuran biru tersier dan kuning tersier. Orang Jawa
menyebut “ijo telek lencung”
3.Coklat ungu, atau ungu/violet kuarter (semacam Deep Purpel),
adalah hasil percampuran merah tersier dan biru tersier.
Pencampuran
Warna
Ht
1.Warna Pertama (Pokok), K=Kuning, M=Merah, B=Biru
2.Warna Kedua, J=Jingga/Orange, H=Hijau, U=Ungu
B M K
3.Warna Ketiga, CK= Coklat Kuning, CM=Coklat Merah, CB=
Coklat Biru
U H J 4.Warna Keempat, CJ=Coklat Jingga, CH=Coklat Hijau, CU=Coklat
Ungu
CB CM CK

CU CH CJ

Ht
Warna Panas,
Dingin, dan Hangat
DAERAH WARNA PANAS

K
KJ KH 1. Warna Panas : K, KJ, J, MJ, M
J H
2. Warna Dingin: H, BH, B, BU, U
MJ BH

M B
3. Warna Hangat, : KH, MU
MU BU
U

DAERAH WARNA DINGIN


Prinsip Warna
M-J-K Digolongkan Warna panas, kesannya panas, dan efeknya panas
DAERAH WARNA PANAS
B-U-H Digolongkan Warna dingin, kesannya dingin, dan efeknya dingin

K HIJAU Akan menjadi hangat/panas apabila berubah ke arah Hijau Kekuningan


KJ KH
UNGU Akan menjadi hangat apabila berubah ke arah Ungu Kemerahan
J H
Warna Panas memberikan kesan ; semgat, kuat, dan aktif
MJ BH Warna Dingin memberikan kesan; tenang, kalem, dan pasif

M B Terlalu banyak warna panas, terkesan merangsang dan menjerit

MU BU Terlalu banyak warna dingin akan terkesan sedih dan melankoli


U
Warna panas terkesan mendekat dengan kita dan terasa menambah ukuran

Warna dingin terkesan menjauh dari kita dan terasa memperkecil ukuran
DAERAH WARNA DINGIN Warna panas berkomplemen dengan warna dingin, sehingga sifatnya kontras dan
bertentangan
WARNA Harmoni

K
KJ KH

J H
Warna Harmoni adalah 2-3 warna yang saling
berdekatan dalam lingkaran warna sehingga mirip, disebut
MJ BH sebagai warna Analogus
M B

MU BU
U
WARNA KONTRAS

Warna Kontras adalah warna yang saling bersebarangan


dalam lingkaran warna, disebut warna KOMPLEMENTER
Kontras
Komplementer

Kontras Komplementer dua warna saling


berseberangan dalam lingkaran warna
Split
Komplementer

Split Komplementer dua warna saling berseberangan


dalam lingkaran warna, tetapi menyimpang ke kiri atau ke
kanan
Triad
Komplementer
K
KJ KH
Triad Komplementer 3 warna yang letaknya
J H
membentuk segi tiga dalam lingkaran warna
MJ BH

M B

MU BU
U
Tetrad
Komplementer

Tetrad Komplementer (dobel komplementer)


4 warna yang letaknya membentuk segi empat dalam
lingkaran warna
VALUE(TONE/NUANSA WARNA)
Value : disebut juga tone/nada/nuansa, yaitu gelap
terangnya suatu warna dengan perubahan ke
Value gelap (hitam) yang disebut shade, dan ke terang
(putih) yang disebut tint

Perubahan warna pada value akan menghasilkan


susunan warna monokromatik (monocrhomatic)
Skala Value
10 Putih ideal

9 Putih sehari-hari

8
7
6
5 Abu-Abu (menengah)

4
3
2
1 Hitam sehari hari

0 Hitam Ideal
Kedudukan Unsur visual dapat disusun dengan memperhatikan kedudukan
atau peletakannya dalam bidang gambar, misal bagian atas
bawah, kanan kiri, tengah atau pojok, dan seterusnya.
Dalam penyusunan unsur visual dapat menghasilkan
Bentuk beranekaragam bentuk. Oleh karenanya variasi penyusunan
bentuk harus diperhatikan, misalnya seragam atau beragam,
rumit atau sederhana, dan lain sebagainya.
Dalam penyusunan unsur visual dapat ditampilkan dengan
Jumlah mempertimbangkan jumlah unsur yang ada, misalnya banyak
atau sedikit. Pertimbangan jumlah tergantung kebutuhan, atau
bahkan sudah baku.
Kemungkinan yang terjadi dalam penyusunan unsur visual yang
Ukuran terkait dengan ukuran adalah perbandingan antar unsur visual,
atau perbandingan dengan ukuran bidang gambar yang tersedia.
Pertimbangan ukuran ini berdasarkan rasa, dan bukan
matematis. Misalnya besar-kecil, panjang-pendek, tebal tipis,
luas-sempit, tinggi-rendah, dsb.
Kunsur visual mempunyai arah yang melekat pada unsur visual
itu sendiri. Namun demikian arah juga dapat ditentukan oleh
Arah penyusunan beberapa unsur. Dengan demikian arah akan
memberi kesan terhadap unsur yang lain. Arah itu misalnya
Horizontal, Vertikal, Diagonal, ataupun variasi gabungan
ketiganya. Arah ini akan menghadirkan kesan,misalnya :
mendekat, menjauh, memancar,memusat, ke atas, ke bawah, ke
samping, dsb.
Jarak Jarak dalam penyusunan unsur visual merupakan sela yang
menghadirkan ruang diantara serangkaian unsur visual yang lain,
sehinggapenentuan jarak perlu mempertimbangkan kesan
keluasan (space) Variasi jarak menghadirkan kesan : rapat-
renggang, berdekatan, berjauhan, dsb.
Unsur visual bisa dihadirkan dengan kesan berat atau ringan.
Bobot Bobot dalam hal ini bukan nilai riil dari hasil timbang, akan tetapi
merupakan kesan visual dari tampilan suatu unsur visual
maupun serangkaian unsur visual. Misalnya garis tebal lebih
terkesan berat daripada garis tipis, warna gelap terkesan lebih
berat, dibandingkan warna terang, tekstur halus terkesan lebih
ringan dibandingkan tekstur kasar, dsb.
• Irama adalah gerak yang berukuran (teratur) dan mengalir
• Kesatuan/Unity adalah keutuhan, antara satu bagian dengan
bagian yang lain dalam penyusunan elemen visual harus saling
mendukung/tidak boleh saling mengganggu.
• Dominasi adalah menguasai sehingga menimbulkan kesan
istimewa, ganjil, unik, beda/menyimpang.
PRINSIP SENI DAN DESAIN • Keseimbangan adalah memiliki kesan tenang, tidak berat sebelah
untuk mencapai • Proporsi/keserasian adalah perbandingan antara bagian yang
Komposisi yang tepat sehingga menimbulkan kesan sebanding/tepat
Harmonis • Kesederhanaan (simplicity) adalah, tidak lebih dan tidak kurang,
jika ditambah terasa ada yang lebih, dan jika dikurangi terasa
ada yang hilang.
• Kejelasan (clarity) adalah, mudah dipahami, tidak menimbulkan
bermacam arti.
Interval dalam Irama
Untuk mencapai irama yang baik, maka perlu
mempertimbangkan tangga unsur rupa yang disebut
interval
1.Interval tangga raut Garis
2.Interval tangga raut Bidang

Irama 3.Interval tangga raut Gempal


4.Interval tangga Ukuran
5.Interval tangga Arah
6.Interval tangga Warna
7.Interval tangga Value
8.Interval tangga Tekstur
9.Interval tangga Jarak
10.Interval tangga Kedudukan dan gerak
INTERVAL
RAUT GARIS
INTERVAL
RAUT BIDANG
INTERVAL
TANGGA
UKURAN
DAN ARAH
INTERVAL
TANGGA
TEKSTUR
INTERVAL
TANGGA
WARNA
INTERVAL
TANGGA
VALUE
WARNA
INTERVAL TANGGA
JARAK DAN
KEDUDUKAN
REPETISI/
SIMILARITY
Susunan repetisi raut garis
REPETISI
GARIS, BIDANG,
GEMPAL

Susunan repetisi raut bidang

Susunan repetisi raut gempat


REPETISI/
SIMILARITY
Pada Motif
REPETISI/
SIMILARITY
Pada
Fotografi
TRANSISI
Pada Bidang
TRANSISI
Pada
Gempal
OPOSISI
(Irama Laras
KONTRAS)
EKSTRIM
OPOSISI
(Irama Laras
KONTRAS)
DISCORD
Menjembatani
KONTRAS
dengan
GRADASI
Mensiasati
KONTRAS
dengan
Pengulangan
Menyelaraskan
KONTRAS
Menyelaraskan
KONTRAS
Menjembatani
KONTRAS
dengan
GRADASI
Pada Karya
Trimatra
REPETISI,
TRANSISI, DAN
OPOSISI
Pada Karya
Trimatra
Kesatuan/Unity
keutuhan, antara satu bagian dengan bagian yang lain dalam
penyusunan elemen visual harus saling mendukung/tidak boleh
saling mengganggu.
Pendekatan untuk mencapai Unity
1.Pendekatan kesamaan-kesamaan unsur seni rupa
KESATUAN/ 2.Pendekatan kemiripan-kemiripan unsur seni rupa
3.Pendekatan keselarasan-keselarasan unsur seni rupa
UNITY 4.Pendekatan keterikatan-keterikatan unsur seni rupa
5.Pendekatan keterkaitan-keterkaitan unsur seni rupa
6.Pendekatan kerapatan-kerapatan unsur seni rupa
PENDEKATAN
UNTUK
MEMPEROLEH
KESATUAN
PENDEKATAN
UNTUK
MEMPEROLEH
KESATUAN
Dominasi/Penekanan
adalah menguasai sehingga menimbulkan kesan
istimewa, ganjil, unik, beda/menyimpang. Disebut juga:
Cetre of Interest (pusat perhatian), Focal Point (titik
kuat/pusat, Eye catcher (penarik pandang), Emphasis
DOMINASI/ (penekanan/aksentuasi).
PENEKANAN Cara memperoleh kontras
1.Dengan KONTRAS DISCORD (kontas berselisih)
2.Dengan KONTRAS EKSTRIM
3.Dengan kelainan/anomali, keunikan, keganjilan, atau
pengasingan
4.Dengan keunggulan/keistimewaan/kekuatan
Dominasi
KONTRAS
Pada Garis
Dominasi
KONTRAS
DISCORD
Dominasi
KONTRAS
EKSTREM
Dominasi
KONTRAS
ANOMALI
Dominasi
KONTRAS
PENGASINGAN/
KEISTIMEWAAN
KESEIMBANGAN/BALANS/BALANCE
• Keseimbangan/balans dari kata balance (Inggris)
salah satu prinsip dasar seni rupa.
• Seimbang adalah memiliki kesan tenang, tidak
berat sebelah, tidak “menggelisahkan”

JENIS KESEIMBANGAN:

KESEIMBANGAN/ 1. Keseimbangan Simetris (symetrical balance)


BALANS 2. Keseimbanganmemancar (radial balance)
3. Keseimbangan (obvious balance)
4. Keseimbangan (axial balance)
Keseimbangan Simetris (symetrical balance)
• Keseimbangan antara ruang sebelah kiri dan sebelah
kanan sama persis,baik dalam bentuk rautnya,
besaran ukurannya, arahnya, warnanya, maupun
teksturnya.

• Komposisi dengan keseimbangan simetris,


menghasilkan kesan kaku dan statis, tidak ada gerak,
dan pandangan terkesan berhenti. Namun memiliki
kesan resmi/formal.
Keseimbangan memancar (radial balance)
• Keseimbangan ini sama dengan keseimbangan
simetri, akan tetapi kesamaan polanya bukan hanya
ruang sebelah kiri dan sebelah kanan saja, akan tetapi
juga ruang sebelah atas dan ruang sebelah bawah.

• Komposisi dengan keseimbangan memancar,


menghasilkan kesan memperlihatkan bentuk letusan
yang tampak keras dan berbahaya.
Keseimbangan sederajat (obvious balance)
• Keseimbangan komposisi antara ruang sebelah kiri
dan ruang sebelah kanan tanpa mempedulikan
bentuk yang ada dari masing-masing ruang. Jadi
meskipun bentuk rautnya berbeda, akan tetapi masih
memiliki besar yang sederajat .

• Komposisi dengan keseimbangan sederajat ini


menimbulkan kesan dinamis.
Keseimbangan tersembunyi (axial balance)
• Keseimbangan tersembunyi sering disebut sebagai
keseimbangan Asimetris (asymetrical balance), yaitu
keseimbangan yang tidak tampak secara optical/kasat
mata, akan tetapi dapat dirasakan. Hal ini dikarenakan
antara ruang kiri, kanan, atas, dan bawah tidak
memiliki bentuk raut maupun besaran yang sama.

• Komposisi dengan keseimbangan tersembunyi ini


menimbulkan kesan dinamis, hidup,dan bergairah.
Untuk mengetahui keseimbangan ini harus benar-
benar memiliki kepekaan.
PROPORSI/ • Proporsi/keserasian adalah perbandingan antara bagian yang tepat
PERBANDINGAN sehingga menimbulkan kesan sebanding/tepat
• Kesederhanaan (simplicity) adalah, tidak lebih dan tidak kurang, jika
ditambah terasa ada yang lebih, dan jika dikurangi terasa ada yang
hilang.
• Kejelasan (clarity) adalah, mudah dipahami, tidak menimbulkan
bermacam arti.

KESEDERHANAAN
(Simplicity) dan
KEJELASAN
(Clarity)

Anda mungkin juga menyukai