Bahan pakan adalah setiap bahan yang dapat dimakan, disukai, dapat di cerna sebagian atau seluruhnya, dapat di absorpsi dan bermanfaat bagi ternak. Pakan memiliki peranan penting dalam peningkatan produksi dan merupakan makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan seperti ikan. Dalam kegiatan budidaya ikan. Pada budidaya intensif, kultivan bergantung pada pakan buatan yang disuplai oleh pembudidaya. Pakan yang diberikan harus berkualitas tinggi, bergizi dan memenuhi syarat untuk dikonsumsi kultivan yang dibudidayakan, serta tersedia secara terus menerus sehingga tidak mengganggu proses produksi dan dapat memberikan pertumbuhan yang optimal. Pada budidaya intensif, lebih dari 60% biaya produksi dikeluarkan untuk pengadaan pakan (Kordi, dkk., 2011). Pakan buatan merupakan pakan berbentuk pelet, flekedan crumble, pakan ini dalam kondisi kering sehingga daya tahannya antara> 4 bulan, kandungan gizinya lengkap karena dibuat sesuai dengan kebutuhan. Jenis pakan ini lah yang akan dikupas lebih mendalam. Bahan baku pakan, berdasarkan sifatnya maka bahan baku dibagi menjadi 2 kelopok, yaitu bahan baku nabati dan bahan baku hewani. Sekitar 70-75% bahan baku nabati merupakan biji-bijian dan hasil olahannya, 15 – 25% limbah industry makanan dan selebihnya berupa hijauan. Bahan pakan nabati sebagian merupakan sumber energi yang baik dan sumber vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ikan (Sutikno, 2011).
2.2. Bahan Nabati
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman polong -polongan. Tanaman ini berasal dari Amerika selatan, namun saat ini telah menyebar keseluruh dunia yang beriklim tropis maupun subtropis termasuk Indonesia (Adisarwanto, 2008). Ditinjau dari aspek gizi, kacang-kacangan merupakan sumber protein, lemak, dan karbohidrat (Winda Haliza, 2010).
2.3. Bahan Hewani
Tepung bekicot mempunyai kandungan protein yang tinggi serta memiliki komposisi asam amino yang cukup baik. Tinggi kadar lisin dan
3 4
argininnya. Menurut Kompiang (1981) tepung bekicot mengandung protein
60,9%, kalsium 2%, fosfor 0,8%, ME 14,2 MJ/kg, metionin 1%,lisin 4,35% dan sistin 0,6%, serta kemungkinan mengandung faktor pertumbuhan yang tidak dikenal, sama dengan tepung ikan.