Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan bawal air tawar merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis yang

cukup tinggi dan termasuk jenis ikan air tawar konsumsi yang penggemarnya cukup

banyak. Selain sebagai ikan konsumsi, ikan bawal air tawar juga bisa dijadikan ikan

hias pada saat berukuran benih. Alasan mengapa benih ikan bawal air tawar bisa

dijadika ikan hias adalah karena warna yang dimiliki ikan bawal yang masih benih

tergolong bagus. Prospek permintaan akan ikan bawal kedepannya makin lama akan

mengalami peningkatan. Ikan bawal air tawar berasal dari Amerika selatan yaitu

Brazil, Venezuela, dan Ekuador, namun ikan bawal baru masuk ke Indonesia dari

Taiwan pada tahun 1998. (Mahyuddin, 2011).

Dalam segi pertumbuhan ikan bawal air tawar tergolong cepat. Bahkan lebih

cepat dari pertumbuhan ikan lele dumbo, ikan nila dan ikan gurami. Ikan bawal air

tawar dalam masa pemeliharaan 6 – 9 bulan sejak telur menetas dapat mencapai

bobot 400 –700 gram. Sementara ikan lele dumbo dan ikan nila dengan masa

pemeliharaan yang sama baru mencapai bobot 300 – 600 gram dan pada ikan

gurami untuk mencapai pertumbuhan ukuran konsumsi 400 – 700 gram

memerlukan waktu pemeliharaan 2,5 – 3 bulan. (Budi, 2013).

Dalam fase larva, ikan bawal tergolong ikan karnivora (ikan pemakan

daging). Binatang yang menjadi makanan larva ikan bawal pada habitat aslinya

yaitu: hewan – hewan kecil (zooplankton, epiphyton, periphyton dan lain

sebagainya, seperti larva serangga air, artemia sp, Brachionus sp, Moina sp, larva –

1
2

larva udang, cacing jamparing, dan lain sebagainya. Dalam kebiasaan makannya,

ikan bawal air tawar dapat bersifat kanibal yang akan muncul ketika mereka

kekurangan makan.

Pakan ikan merupakan faktor utama yang berpengaruh untuk pertumbuhan

dan kelangsungan hidupnya. Menurut Susanto, (2002). Pertumbuhan ikan sangat

dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan sehingga dapat

mempengaruhi kecepatan pertumbuhan baik bobot maupun panjangnya. Ikan yang

dipelihara memerlukan pakan yang memiliki gizi tinggi yang terdiri dari protein dan

asam amino, lemak, karbohidrat serta vitamin dan meniral sehingga ikan yang

dipelihara dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Protein yang diserap oleh

ikan digunakan untuk pertumbuhan dan merupakan sumber gizi utama untuk semua

jenis ikan.

Nutrisi dalam pakan merupakan faktor utama yang diperlukan dalam

pertumbuhan dan meningkatkan kelangsungan hidup ikan. Kebutuhan protein

tergantung pada ukuran ikan. Ikan yang masih stadia larva membutuhkan protein

yang lebih tinggi dibanding ikan dewasa. Kebutuhan protein dalam pakan yang

dibutuhkan oleh ikan bawal cukup rendah yaitu 25% protein sudah dapat

mendukung pertumbuhan ikan bawal. (Mahyuddin, 2011).

Cacing sutra merupakan salah satu jenis pakan alami yang mana,

keberadaannya sangat dibutuhkan dalam kegiatan budidaya terutama dalam

pembenihan. Kandungan protein yang terdapat pada cacing sutra cukup tinggi,

dengan kandungan protein sebesar 57%, lemak sebesar 13,3%, serat kasar sebesar
3

2,04%, kadar abu sebesar 3,6% dan kadar air sebesar 87,7%. (Bintaryanto,et al,

2013).

Cacing tanah termasuk dalam invertebrata yang mempunyai sumber protein

hewani yang tinggi. Menurut Istiqomah dkk., (2009) kandungan cacing tanah antara

lain protein 63,06%, lemak 18,5% BETN 12,41%, abu 5,81% dan serat kasar

0,19%.

Keong emas merupakan pakan alami yang sangat mudah untuk ditemukan

keberadaannya salain itu keong emas memiliki kandungan protein yang cukup

tinggi yaitu 16-50%, lemak kasar 2,4%, serat kasar 6,09%, sehingga dapat

membantu meningkatkan produktifitas dan perkembangan ikan. ( Afandi, 2014).

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka perlu dilakukannya

penelitian terhadap pakan alami yang berbeda (cacing sutra, cacing tanah dan keong

sawah) guna untuk mengetahui pakan yang paliang mempengaruhi dalam segi

pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan bawal.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, rumusan masalah

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh pemberian pakan yang berbeda (cacing sutra, cacing


tanah dan keong sawah) terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih
Ikan Bawal (Colossoma macropomum)?
2. Jenis pakan apa yang terbaik diberikan untuk pertumbuhan dan

kelangsungan hidup benih Ikan Bawal (Colossoma macropomum)?


4

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pelaksanaan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan yang berbeda (cacing sutra,


cacing tanah dan keong sawah) terhadap pertumbuhan dan kelangsungan
hidup benih Ikan Bawal (Colossoma macropomum)
2. Untuk mengetahui jenis pakan yang terbaik diberikan untuk pertumbuhan

dan kelangsungan hidup benih Ikan Bawal (Colossoma macropomum)?

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat pada penelitian kali ini yaitu

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada masyarakat

menganai pemmeberian pakan, (cacing sutra, cacing tanah dan keong sawah)

terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan bawal air tawar,

sehingga penelitian ini mampu memudahkan masyarakat dalam mengenali pakan

yang baik diberikan untuk benih ikan bawal air tawar..

1.5 Hipotesa

H0 : Diduga Pemberian pakan alami yang berbeda (cacing sutra, cacing tanah

dan keong sawah) tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan

kelangsungan hiup benih Ikan Bawal (Colossoma macropomum).

H1 : Diduga pemberian pakan alami yang berbeda (cacing sutra, cacing tanah

dan keong sawah) berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan

kelangsungan hidup benih Ikan Bawal (Colossoma macropomum).

Anda mungkin juga menyukai