PENDAHULUAN
Ikan bawal air tawar merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis yang
cukup tinggi dan termasuk jenis ikan air tawar konsumsi yang penggemarnya cukup
banyak. Selain sebagai ikan konsumsi, ikan bawal air tawar juga bisa dijadikan ikan
hias pada saat berukuran benih. Alasan mengapa benih ikan bawal air tawar bisa
dijadika ikan hias adalah karena warna yang dimiliki ikan bawal yang masih benih
tergolong bagus. Prospek permintaan akan ikan bawal kedepannya makin lama akan
mengalami peningkatan. Ikan bawal air tawar berasal dari Amerika selatan yaitu
Brazil, Venezuela, dan Ekuador, namun ikan bawal baru masuk ke Indonesia dari
Dalam segi pertumbuhan ikan bawal air tawar tergolong cepat. Bahkan lebih
cepat dari pertumbuhan ikan lele dumbo, ikan nila dan ikan gurami. Ikan bawal air
tawar dalam masa pemeliharaan 6 – 9 bulan sejak telur menetas dapat mencapai
bobot 400 –700 gram. Sementara ikan lele dumbo dan ikan nila dengan masa
pemeliharaan yang sama baru mencapai bobot 300 – 600 gram dan pada ikan
Dalam fase larva, ikan bawal tergolong ikan karnivora (ikan pemakan
daging). Binatang yang menjadi makanan larva ikan bawal pada habitat aslinya
sebagainya, seperti larva serangga air, artemia sp, Brachionus sp, Moina sp, larva –
1
2
larva udang, cacing jamparing, dan lain sebagainya. Dalam kebiasaan makannya,
ikan bawal air tawar dapat bersifat kanibal yang akan muncul ketika mereka
kekurangan makan.
dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan sehingga dapat
dipelihara memerlukan pakan yang memiliki gizi tinggi yang terdiri dari protein dan
asam amino, lemak, karbohidrat serta vitamin dan meniral sehingga ikan yang
dipelihara dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Protein yang diserap oleh
ikan digunakan untuk pertumbuhan dan merupakan sumber gizi utama untuk semua
jenis ikan.
tergantung pada ukuran ikan. Ikan yang masih stadia larva membutuhkan protein
yang lebih tinggi dibanding ikan dewasa. Kebutuhan protein dalam pakan yang
dibutuhkan oleh ikan bawal cukup rendah yaitu 25% protein sudah dapat
Cacing sutra merupakan salah satu jenis pakan alami yang mana,
pembenihan. Kandungan protein yang terdapat pada cacing sutra cukup tinggi,
dengan kandungan protein sebesar 57%, lemak sebesar 13,3%, serat kasar sebesar
3
2,04%, kadar abu sebesar 3,6% dan kadar air sebesar 87,7%. (Bintaryanto,et al,
2013).
hewani yang tinggi. Menurut Istiqomah dkk., (2009) kandungan cacing tanah antara
lain protein 63,06%, lemak 18,5% BETN 12,41%, abu 5,81% dan serat kasar
0,19%.
Keong emas merupakan pakan alami yang sangat mudah untuk ditemukan
keberadaannya salain itu keong emas memiliki kandungan protein yang cukup
tinggi yaitu 16-50%, lemak kasar 2,4%, serat kasar 6,09%, sehingga dapat
penelitian terhadap pakan alami yang berbeda (cacing sutra, cacing tanah dan keong
sawah) guna untuk mengetahui pakan yang paliang mempengaruhi dalam segi
1.3 Tujuan
menganai pemmeberian pakan, (cacing sutra, cacing tanah dan keong sawah)
terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan bawal air tawar,
1.5 Hipotesa
H0 : Diduga Pemberian pakan alami yang berbeda (cacing sutra, cacing tanah
H1 : Diduga pemberian pakan alami yang berbeda (cacing sutra, cacing tanah