Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dian Indah Gunawan

NIM : 2019035

Prodi : Psikologi

ESSAY

Berdirinya suatu negara harus memenuhi beberapa syarat, yaitu harus ada wilayah tertentu,
ada rakyat yang tetap dan pemerintahan yang berdaulat. Ketiga syarat ini merupakan suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa adanya wilayah tertentu adalah tidak mungkin
untuk mendirikan suatu negara dan begitu pula adalah mustahil untuk menyebutkan adanya
suatunegara tanpa rakyat yang tetap.

Warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap negara dan sekaligus mempunyai


hak-hak yang wajib diberikan dan dilindungi oleh negara. Keberadaan warga negara
merupakan salah satu unsur hakiki dan unsur pokok suatu negara. Pentingnya status
kewarganegaraan karena kewarganegaraan adalah bukti formal yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap yang mengikat individu tersebut dengan suatu wilayah yang
berkekuasaan dan setiap warga negara berhak memperoleh perlindungan, kehidupan dan
peradilan yang mutlak.

Setiap negara yang berdaulat berhak untuk menentukan sendiri syarat syarat untuk menjadi
warga negara. Asas ius-soli adalah asas daerah kelahiran, artinya bahwa status
kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh tempat kelahirannya. Ketentuan-ketentuan yang
mengatur persoalan kewarganegaraan di Indonesia tercantum dalam Undang-Undang.

Kewarganegaraan Indonesia yaitu Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 yang kemudian


diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia.

Syarat berdirinya suatu Negara Sebagai sebuah negara Indonesia tentu memiliki prinsip dasar
dan berbagai aturan untuk warganya. Sehingga semua warga bisa hidup bersama-sama dalam
sebuah negara hingga turun temurun.negara sendiri adalah suatu organisasi atau lembaga
tertinggi dari kelompok masyarakat yang terdiri dari sekumpulan orang di wilayah tertentu,
memiliki cita-cita untuk hidup bersama, serta memiliki sistem pemerintahan yang berdaulat.
a) Sifat penyelenggaraan
Dalam penyelenggaraan negara terdapat tiga sifat, yakni :
1) Bersifat memaksa
2) Bersifat monopoli
3) Bersifat totalitas

b) Syarat berdirinya suatu Negara


Ialah sebuah negara harus memiliki beberapa unsur agar bisa disebut sebagai negara.
Sehingga sebuah wilayah yang telah memenuhi syarat, bisa dijadikan negara atas
kesepakatan rakyatnya juga negara lain. Syarat berdirinya sebuah negara ialah sebagai
berikut :
1) Adanya wilayah
2) Ada penduduk/rakyat
3) Adanya pemerintah
4) Terdapat pengakuan dari Negara lain

Pentingnya status kewarganegaraan setiap warga negara berhak mendapatakan status yang
harus didapatkan dan diakui oleh setiap orang. Pengakuan status kewarganegaraan ini akan
melahirkan hak dan kewajiban bagi seseorang. Staus kewarganegaraan sangat penting karena
merupakan identitas diri dan pengenal data diri seseorang di negara lain.

Status kewarganegaraan juga mempengaruhi seseorang untuk memperoleh kepastian hukum


dengan adanya kepastian hukum maka seseorang akan tahu mengenai kejelasan dari hak dan
kewajiban yang harus dilakukan oleh orang tersebut. Tanpa adanya kepastian hukum maka
seseorang tidak akan tahu apakah perbuatan yg dilakukan salah atau benar, dilarang atau
tidak dilarang, melanggar atau tidak melanggar hukum.

Ketika status kewarganegaraan didapat dan diakui oleh seseorang lalu memperoleh kepastian
hukum maka orang tersebut akan memperoleh keadilan karena keadilan itu merupakan inti
atau tujuan dari kepastian hukum. Selain memperoleh keadilan orang tersebut juga akan
mendapatkan perlindungan, pengayoman serta pelayanan publik. Dengan itu tercapailah
keseimbangan antara kepentingan pemerintah dengan keinginan masyarakat.
Adapun syarat untuk mendapat status kewarganegaraan sendiri ialah sebagaimana diatur
dalam Pasal 9 UU 12/2006, yakni:
1. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin meskipun belum 18 tahun.
2. Pada saat mengajukan permohonan, telah tinggal di Indonesia selama 5 tahun berturut-
turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.
3. Sehat jasmani dan rohani.
4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD 1945.
5. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana / penjara karena terbukti melakukan tidak pidana /
kejahatan yang diancam dengan hukuman penjara 1 tahun atau lebih.
6. Dengan memperoleh kewarganegaraan Indonesia tidak menyebabkan statusnya menjadi
berkewarganegaraan ganda, sebab hal itu tidak diakui dalam sistem hukum di Indonesia.
Dengan kata lain, status kewarganegaraan dari negara lain harus dilepaskan.
7. Mempunyai pekerjaan atau memiliki penghasilan tetap.
8. Membayar uang / biaya pewarganegaraan ke Kas Negara. Untuk keterangan lebih lanjut
mengenai besarnya biaya ini silahkan hubungi Kantor Imigrasi RI terdekat.

Prosedur untuk memperoleh kembali status WNI yang telah hilang juga sama dengan
prosedur bagi WNA lainnya yang akan menjadi WNI sebagaimana diatur dalam Pasal 10-18
UU 12/2006.

UU No. 12 tahun 2006 dikeluarkan untuk menggantikan UU kewarganegaraan sebelumnya


karena dinilai dari berbagai sudut pandang sangat bertentangan dengan persamaan kedudukan
warga negara Indonesia. Didalam UU ini banyak di masukan kebijakan baru guna
menghapuskan diskriminasi dan mencegah terjadinya pelanggaran hak warga negara
Indonesia. Dalam UU No.12 tahun 2006 terdapat beberapa asas kewarganegaraan yang
diberlakukan.

1. Asas ius sanguinis, merupakan asas yang menentukan status kewarganegaraan seseorang
dengan berdasarkan berdasarkan pertalian darah atau keturunan.
2. Asas ius soli, merupakan asas yang cara menentukan kewarganegaraan seseorang dengan
berdasarkan negara tempat kelahiran seseorang tersebut, ini diberlakukan secara terbatas
untuk anak-anak sesuai peraturan yang ada pada UU No. 12 Tahun 2006.
3. Asas kewarganegaraan tunggal, merupakan asas yang memberlakukan bahwa setiap
orang hanya memiliki satu status kewarganegaraan.
4. Asas kewarganegaraan ganda(dwi) terbatas, merupakan asas yang memberlakukan dwi
kewarganegaraan untuk anak-anak berdasarkan ketentuan yang tercantum pada UU No.
12 Tahun 2006.berdasarkan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU nomor 12
tahun 2006.

Adapun pasal yang mengatur tentang kewarganegaraan pada UU nomor 12 tahun 2006 yaitu:
a. BAB I
KETENTUAN UMUM

b. Pasal 1
c. Pasal 2
d. Pasal 3

b. BAB II
WARGA NEGARA INDONESIA

 Pasal 4
 Pasal 5
 Pasal 6
 Pasal 7

c. BAB III
SYARAT DAN TATA CARA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN
REPUBLIK INDONESIA

 Pasal 8
 Pasal 9
 Pasal 11
 Pasal 12
 Pasal 13
 Pasal 14
 Pasal 15
 Pasal 16
 Pasal 17
 Pasal 18
 Pasal 19
 pasal 20
 Pasal 21
 Pasal 22

d. BAB IV
KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

 Pasal 23
 Pasal 24
 Pasal 25
 Pasal 26
 Pasal 27
 Pasal 28
 Pasal 29
 Pasal 30

e. BAB V
SYARAT DAN TATA CARA MEMPEROLEH KEMBALI
KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

a. Pasal 31
b. Pasal 32
c. Pasal 33
d. Pasal 34
e. Pasal 35

f. BAB VI
KETENTUAN PIDANA

 Pasal 36
 Pasal 37
 Pasal 38

g. BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN

 Pasal 39
 Pasal 40
 Pasal 41
 Pasal 42
 Pasal 43

h. BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:

a. Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik


Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 113, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 1647) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 1976 tentang Perubahan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 62 Tahun
1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1976 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3077) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku;
b. Peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 1976 tentang Perubahan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 62
Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia dinyatakan masih tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti berdasarkan ketentuan dalam
Undang-Undang ini.
 Pasal 45
 Pasal 46

Anda mungkin juga menyukai