Anda di halaman 1dari 3

TUGAS AUDITING II

Nama : Satrio Dwi Aprian


NIM : 2011070351
Kelas : Intensif-A
SOAL!

Saudara diminta untuk menjelaskan :

1. Menjelaskan perbedaan antara Jenis Konfirmasi positif dengan Konfirmasi


negatif
2. Menjelaskan Syarat perlakuan Konfirmasi negatif
3. Dalam audit saldo piutang auditor akan lebih menekankan pada tujuan
Existency atau tujuan Completeness (risk based audit) jelaskan alasannya
– lihat arah audit Topik Sesi 1
4. Buatlah prosedur untuk memenuhi tujuan eksistensi saldo piutang
5. Coba saudara simpulkan dengan versimu sendiri atas informasi Prosedur
Analitis (Analytical Procedure) yang di sajikan pada Slide no.13

JAWAB :

1. Perbedaan:
- Jenis Konfirmasi Positif : suatu permintaan konfirmasi kepada pihak
ketiga untuk merespon secara langsung kepada auditor yang
menunjukkan apakah pihak yang dikonfirmasi tersebut setuju atau tidak
setuju dengan informasi yang terdapat dalam permintaan konfirmasi, atau
menyediakan informasi yang diminta.
- Jenis Konfirmasi Negatif : suatu permintaan konfirmasi kepada pihak
ketiga untuk merespon secara langsung kepada auditor hanya jika pihak
yang dikonfirmasi tidak setuju dengan informasi yang terdapat dalam
permintaan konfirmasi.
2. Syarat Perlakuan Konfirmasi Negatif : tidak boleh menggunakan konfirmasi
negatif sbg prosedur audit substantif tunggal, kecuali
a. auditor telah menentukan risiko kesalahan penyajian materialitas
adalah rendah dan telah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
tentang efektivitas operasi pengendalian yang relevan atas asersi
b. populasi unsur-unsur yang diterapi prosedur konfirmasi negative terdiri
dari sejumlah besar saldo akun, transaksi, atau kondisi yang kecil dan
homogen
c. diharapkan suatu tingkat penyimpangan sangat rendah, dan
d. auditor tidak menyadari keadaan atau kondisi yang akan menyebabkan
penerima permintaan konfirmasi negative mengabaikan permintaan
konfirmasi
3. Direction atau arah pengujian ini terdiri dari dua jenis, yaitu vouching dan
tracing. Vouching ini dilakukan untuk menguji keterjadian atau occurrence.
Pengujian dilakukan dari Catatan / Laporan keuangan menuju ke Jurnal /
Dokumen serta apat digunakan untuk menguji asersi manajemen mengenai
existency.

Sedangkan, Tracing dilakukan untuk menguji “kelengkapan” atau


completeness, yaitu mengecek apakah seluruh transaksi sudah tercatat dengan
benar dan lengkap. Pengujian ini dilakukan dari Dokumen sumber hingga
menuju Laporan/Catatan Akuntansi. Tracing ini dapat digunakan untuk menguji
Assersi managemen mengenai completeness.
Maka dari itu, prosedur audit yang digunakan auditor dalam audit saldo piutang
menunjukkan bahwa auditor lebih menekankan pada tujuan Existency dan
Completeness.
4. Prosedur memenuhi tujuan eksistensi saldo piutang.
a. Prosedur Audit Awal
1) Usut saldo piutang usaha yang tercantum di neraca ke saldo akun
piutang usaha yang bersangkutan di dalam buku besar
2) Hitung kembali saldo akun piutang usaha di dalam buku besar
3) Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan
sumber posting dalam akun piutang usaha dan akun cadangan
kerugian piutang usaha
4) Usut saldo awal akun piutang usaha dan akun cadangan kerugiann
piutang ke kertas kerja tahun yang lalu
5) Usut posting pendebitan akun piutang usaha ke dalam jurnal yang
bersangkutan
6) Lakukan rekonsiliasi akun kontrol piutang usaha dalam buku besar
ke buku pembantu piutang usaha.
b. Prosedur Analitik
1) Lakukan prosedur-prosedur analitis:
a) hitung rasio-rasio:
1. perbandingan penjualan dengan kapasitas perusahaan;
2. perbandingan perkembangan penjualan dengan
perkembangan piutang;
3. jumlah hari pengumpulan piutang;
4. biaya kerugian piutang dengan jumlah penjualan kredit;
5. biaya kerugian piutang dengan jumlah piutang yang
dihapus;
c. Pengujian terhadap transaksi rinci
1) Periksa sampel yang tercatat dalam akun piutang usaha ke dokumen
yang mendukung timbulnya transaksi tersebut
2) Periksa pendebitan akun piutang ke dokumen pendukung seperti
faktur penjualan, laporan pengiriman barang, dan order penjualan
3) Periksa pengkreditan akun piutang ke dokumen pendukung seperti,
bukti kas masuk, memo kredit untuk retur penjualan atau
penghapusan piutang
4) Lakukan verifikasi pisah batas (cutoff) transaksi penjualan dan retur
penjualan
d. Konfirmasi piutang usaha:
a) tentukan bentuk, saat, dan banyaknya konfirmasi yang
diperlukan;
b) pilih dan ambillah sampel dan selidiki penyimpangannya;
c) untuk konfirmasi positif yang tidak memberi jawaban, lakukan
prosedur alternatif berikut:
1. cocokkan penerimaan kas sesudah tanggal neraca yang
berkaitan dengan piutang yang ada pada tanggal konfirmasi
dengan dokumen pendukungnya;
2. cocokkan unsur-unsur saldo per tanggal konfirmasi dengan
dokumen pendukungnya, seperti order penjualan dan
dokumen pengiriman.

5. Kesimpulan versi sendiri:


- Kenaikan piutang bersih dari 32.5% menjadi 37.3% sangat berbde
dengan kenaikan Penjualan Kotor/Penjualan Bersih dari 27.70%
menjadi 27.85%. Berdasarkan data tersebut dimungkinkan terdapat
penjualan yang belum dilaporkan
- Bad debt expense menurun dari 2.6% menjadi 2.3%. Berdasarkan
data jumlah hari Outstanding Piutang serta adanya kenaikan
Piutang Bersih, perubahan ini tidak dapat dijustifikasi.

Anda mungkin juga menyukai