“ DUKUH TENGAH ”
DESA KRAMAT – KECAMATAN KARANGMONCOL
Kepada Yth.
Ka. Dintanbunhut Kab. Purbalingga
c.q Kepala Bidang Kehutanan
di
Purbalingga
SURAT PENGANTAR
No. /II/2014
Tembusan :
1. Kepala BPK Karangmoncol
2. Arsip per Tinggal
PROPOSAL
Bersama ini kami anggota Kelompok Tani “Dukuh Tengah” Desa Kramat, Kec.
Karangmoncol bermaksud mengajukan proposal Dam Penahan dan Gully Plug
kepada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Dintanbunhut) Kab.
Purbalingga cq. Bidang Kehutanan. Sesuai rencana, Dam Penahan dan Gully Plug
akan dilaksanakan pada 1 (satu) titik lokasi di wilayah Kelompok Tani “Dukuh
Tengah” Desa Kramat, Kec. Karangmoncol mengingat pada titik tersebut kondisi
lahan sangat miring (45) dan berpotensi longsor/erosi bila musim hujan tiba.
Demikian proposal ini kami sampaikan, besar harapan kami dapat terkabulkan. Atas
kerjasama dan terkabulnya permohonan ini kami sampaikan terima kasih.
Tembusan :
1. Kepala BPK Karangmoncol
2. Arsip per Tinggal
KELOMPOK TANI
“ DUKUH TENGAH ”
DESA KRAMAT – KECAMATAN KARANGMONCOL
LEMBAR PENGESAHAN
Hormat Kami
Ketua KT “Dukuh Tengah”
SUDARMO
Mengetahui,
Penyuluh Pendamping Kepala Desa Kramat
-2-
KELOMPOK TANI
“ DUKUH TENGAH ”
DESA KRAMAT – KECAMATAN KARANGMONCOL
I. LATAR BELAKANG
Kelompok Tani “Dukuh Tengah” sebagai salah satu kelompok tani di Desa Kramat yang
memiliki wilayah administratif di Dusun I. Potensi lahan pertanian yang berada di wilayah
Kelompok Tani “Dukuh Tengah” hampir 70% adalah tanah tegalan, sisanya adalah lahan
sawah, pemukiman, pekarangan dan fasilitas umum (jalan, masjid, sekolah). Pemanfaatan
lahan pertanian oleh petani setempat umumnya ditanami dengan tanaman padi, jagung, kacang
tanah, ubi kayu, tebu, coklat, serta berbagai jenis tanaman keras dan buah-buahan. Sistem
pola tanam yang diterapkan petani adalah kacang tanah – ubi kayu, jagung – ubi kayu.
Produksi rata-rata per hektar tanaman jagung mencapai 49 Kw/Ha, kacang tanah sebanyak 20
Kw/Ha, dan produksi padi rata-rata sebanyak 6,0 Ton/Ha.
Kondisi tanah pertanian di wilayah Desa Kramat memiliki tekstur remah dan berwarna
kecoklatan. Tanah yang memiliki tekstur tanah tersebut menggambarkan kondisi tanah yang
labil dan mudah erosi. Ditambah lagi jenis tanah Podsolik Merah Kuning serta jenis tanah
Latosol umumnya tanah yang kemampuan mengikat airnya sangat tinggi sehingga berpotensi
menambah berat jenis (bulk density) dari tanah itu sendiri yang menyebabkan tanah menjadi
lebih berat secara struktur. Selain itu kondisi topografi wilayah yang umumnya bergelombang
dengan kelerengan yang 45 menambah tingkat terjadinya potensi erosi. Secara kasat mata,
hal tersebut mudah diamati secara jelas pada saat musim hujan turun. Luapan air hujan yang
mengalir di permukaan (run off) secara deras membawa butir-butir tanah berukuran kasar.
Banyak lahan yang nampak berguguran serta terbawa air akibat kikisan air yang mengalir pada
saat musim hujan turun. Keadaan demikian berdampak pada lahan pertanian yang semakin
kritis karena tergerusnya lapisan atas (Horison A) yang banyak mengandung humus/kandungan
bahan organik.
Untuk mengurangi terkikisnya lahan pertanian akibat erosi tanah, para petani yang
memiliki lahan di wilayah Kelompok Tani Dukuh Tengah telah berupaya salah satunya dengan
cara membuat semacam undakan yang terbuat dari bahan batu kali tanpa adanya pengerasan
dibagian bawah. Namun upaya tersebut belum sepenuhnya mengatasi permasalahan erosi
tanah karena volume bangunan yang sangat minim dan tidak mampu mengatasi laju air. Selain
itu masih banyaknya tanah pertanian yang terbawa air hujan serta masih terdapat lahan
pertanian yang mengalami keguguran. Keadaan demikian menggugah anggota Kelompok Tani
-3-
Dukuh Tengah bersama Pemerintah Desa Kramat mencari alternatif solusi mengatasi
permasalahan erosi tanah pertanian dengan melakukan usaha-usaha konservasi tanah.
Dam Penahan dan Gully Plug dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif solusi yang
dapat memecahkan permasalahan erosi tanah. Dam Penahan dan Gully Plug merupakan
kegiatan sipil teknis yang terbentuk menyerupai bendungan yang memiliki bentangan lebih dari
3 meter dan didalamnya berisi material batu yang dililit oleh kawat bronjong. Dam Penahan dan
Gully Plug memiliki fungsi untuk menahan laju erosi tanah pada aliran pembuangan air saat
musim hujan turun serta melindungi tanaman dan pemukiman disekitarnya sehingga keutuhan
tanah dan tanaman dapat terjaga. Dam Penahan dan Gully Plug dibangun terutama di tempat-
tempat yang rawan erosi tanah dapat menahan laju erosi tanah serta pemanfaatannya untuk
keperluan orang banyak.
-4-
Berdasarkan uraian diatas maka diharapkan dengan adanya kegiatan Dam Penahan dan
Gully Plug dapat mengurangi permasalahan erosi tanah yang senantiasa dihadapi pada saat
musim hujan turun. Disisi lain, adanya kegiatan Dam Penahan dan Gully Plug dapat memotivasi
masyarakat petani untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan pembangunan pertanian
dalam arti luas serta memberikan lapangan kerja bagi masyarakat petani khususnya yang
memiliki lahan di sekitar pembangunan Dam Penahan dan Gully Plug. Oleh karena itu, kami
segenap anggota Kelompok Tani “Dukuh Tengah” bersama Pemerintah Desa Kramat
bermaksud mengajukan permohonan kepada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Purbalingga untuk memperoleh kegiatan Dam Penahan dan Gully Plug dari
Program Bidang Kehutanan.
Permohonan pengajuan kegiatan Dam Penahan dan Gully Plug ini didasarkan atas
pertimbangan sebagai berikut :
1. Ketidakmampuan Kelompok Tani untuk membiayai kegiatan Dam Penahan dan Gully Plug
2. Sumber pendapatan Desa Kramat yang belum membiayai pembuatan Dam Penahan dan
Gully Plug
3. Keterbatasan biaya yg diusahakan oleh masyarakat (swadaya) dalam jumlah nominal besar.
4. Banyaknya terjunan air yang semakin dalam dan lebar di sekitar lahan pertanian dan
permukiman penduduk terutama saat musim hujan turun dengan lebat.
II. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan pembangunan Dam Penahan dan Gully Plug di wilayah Dusun
Tengah adalah sebagai berikut :
1. Menahan laju erosi tanah terhadap terasering.
2. Menampung tanah pertanian yang terbawa air saat hujan turun di sekitar Dam Penahan dan
Gully Plug.
3. Melindungi tanaman dan pemukiman di sekitar Dam Penahan dan Gully Plug.
4. Memberikan lapangan kerja bagi masyarakat petani dan keikutsertaan dalam kegiatan
pembangunan pertanian dalam arti luas.
III. SASARAN
Sedangkan sasaran dari kegiatan pembangunan Dam Penahan dan Gully Plug di wilayah
Dusun Tengah adalah lahan yang berlokasi di Dukuh Tengah, terutama disekitar Kali Gowok
yang memiliki lahan pertanian yang mempunyai potensi tingkat erosi tanah yang sudah
mengkhawatirkan.
-5-
IV. KONDISI UMUM LOKASI
Desa Kramat merupakan salah satu desa yang berada di wilayah bagian utara
Kecamatan Karangmoncol yang terdiri dari 5 (lima) dusun dengan jumlah RW sebanyak 5 dan
RT sebanyak 22. Secara geografis wilayah Desa Kramat, Kec. Karangmoncol berada pada
koordinat 1092624,38 - 1092720,55 BT dan 071348,07 - 071646,34 LS. Desa Kramat
berjarak sekitar 8,5 Km dari Kantor Kecamatan Karangmoncol dan 30,5 Km dari kota
Kabupaten Purbalingga. Secara administratif, Desa Kramat, Kec. Karangmoncol memiliki batas-
batas yaitu;
Wilayah Desa Kramat memiliki luas wilayah sekitar 278 Ha. Keadaan topografi Desa
Kramat sebagian besar bergelombang dengan sedikit daerah yang datar. Kelerengan wilayah
umumnya agak curam sampai curam dengan ketinggian rata-rata sekitar 322 mdpl. Sedangkan
jenis tanah secara umum yaitu Podsolik Merah Kuning yang umum di bagian selatan – barat,
namun di bagian utara – timur umumnya didominasi jenis tanah Latosol. Tekstur tanah sedang
hingga halus dengan komponen fraksi pasir lebih banyak daripada fraksi debu dan liat. Jeluk
(kedalaman) humus (horison A) rata-rata 30 – 90 cm yang agak cocok dikembangkan
komoditas tanaman musiman (padi, jagung, ketela, kedelai, nilam, cincau, tebu) maupun
tanaman tahunan (alba, mahoni, jabon). Wilayah Desa Kramat memiliki potensi lahan pertanian
yaitu
1) Tanah Kering seluas 158 Ha, yang terdiri dari;
a) Tanah Tegalan seluas 86 Ha,
b) Pekarangan 72 Ha,
2) Tanah Sawah seluas 90 Ha.
Menurut klasifikasi iklim Koppen, wilayah Desa Kramat termasuk dalam Tipe Iklim Am
(tropis sedang). Curah hujan di wilayah ini pada musim hujan sangat tinggi (dapat 2.500 mm)
namun memasuki musim kemarau tidak terlampau tinggi (maksimal 60 mm). Adanya hujan
pada musim kemarau akan menjaga dan menyeimbangkan kondisi kelembaban dan temperatur
agar tetap sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Curah hujan rata-rata di Desa Kramat adalah
1.100 mm dan suhu udara rata-rata berkisar antara 28 – 33 derajat Celcius.
-6-
V. METODE
Salah satu upaya-upaya konservasi tanah adalah dengan menggunakan metode teknik
sipil/mekanik yang berfungsi memperlambat aliran permukaan tanah, serta menampung dan
mengalirkan aliran air permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak lahan. Salah satu
metode konservasi tanah secara sipil/mekanik yaitu Dam Penahan dan Bangunan Pengendali
Jurang (Gully Plug). Dam Penahan berupa bendungan kecil yang dapat meloloskan air dengan
konstruksi bronjong batu atau trucuk kayu/bambu yang berfungsi untuk mengendalikan
sedimen dan aliran permukaan serta meningkatkan air infiltrasi. Sedangkan Gully Plug berupa
bendungan yang lolos air dan dibuat pada parit-parit melintang alur yang berfungsi untuk
pencegahan longsor, pengendalian erosi dan air permukaan.
-7-
Adapun yang dimaksud usaha-usaha konservasi tanah adalah untuk (1) Mencegah
kerusakan tanah oleh erosi, (2) Memperbaiki tanah yang rusak, (3) Menetapkan kelas
kemampuan tanah dan tindakan-tindakan atau perlakuan yang diperlukan agar tanah tersebut
dapat dipergunakan untuk waktu yang tak terbatas. Cara pendekatan dalam usaha-usaha
konservasi tanah adalah memperbaiki dan menjaga keadaan tanah agar tahan terhadap
bahaya erosi, melindungi tanah dari jatuhnya air hujan dengan tanaman atau sisa-sisa tanaman
(seresah), serta memperbaiki aliran air permukaan tanah agar tidak merusak lahan.
Lokasi kegiatan Dam Penahan dan Gully Plug yaitu di Kali Gowok, Grumbul Dukuh
Tengah. Berikut gambar citra satelit rencana lokasi Dam Penahan dan Gully Plug.
Gambar 5. Rencana Lokasi Dam Penahan dan Gully Plug di Kali Gowok
Seperti yang telah diuraikan pada bagian Latar Belakang, bahwa adanya kegiatan Dam
Penahan dan Gully Plug dapat mengurangi permasalahan erosi tanah yang senantiasa
dihadapi pada saat musim hujan turun. Disisi lain, adanya kegiatan Dam Penahan dan Gully
Plug dapat memotivasi masyarakat petani untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan
pembangunan pertanian dalam arti luas serta memberikan lapangan kerja bagi masyarakat
petani khususnya yang memiliki lahan di sekitar pembangunan Dam Penahan dan Gully Plug.
-8-
VIII. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan pembuatan Dam Penahan dan Gully Plug seperti tersaji pada tabel
berikut ini :
IX. PEMBIAYAAN
Adapun anggaran biaya yang dibutuhkan seperti yang diungkapkan pada bagian Latar
Belakang dapat dipenuhi dari Dana APBN Kementerian Kehutanan RI melalui Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan Kab. Purbalingga dengan sebagian dana ataupun bahan (batu kali)
dapat diupayakan berasal dari swadaya Kelompok Tani karena Kelompok Tani memiliki
keterbatasan biaya jika harus diusahakan oleh masyarakat dalam jumlah nominal besar.
-9-
X. PENUTUP
Demikian proposal permohonan kegiatan Dam Penahan dan Gully Plug ini kami
sampaikan, besar harapan kami untuk dapat disetujui dan terealisasi dengan segera mengingat
kondisi saat ini yang sudah sangat memperihatinkan. Atas kesediaan dan berkenannya Kepala
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kab. Purbalingga c.q. Kepala Bidang Kehutanan
kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami
Ketua KT “Dukuh Tengah”
SUDARMO
Mengetahui,
Penyuluh Pendamping Kepala Desa Kramat
- 10 -
KELOMPOK TANI
“ DUKUH TENGAH ”
DESA KRAMAT – KECAMATAN KARANGMONCOL
SUDARMO
- 11 -