Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN


(Studi pada Karyawan Bagian Produksi PT. Karmand Mitra Andalan Surabaya)
Aldo Herlambang Gardjito
Mochammad Al Musadieq
Gunawan Eko Nurtjahjono
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail: Aldoherlambang76@gmail.com

ABSTRACT
This study aimed to explain the influence of the partial work motivation on employee performance, to
explain the influence of the partial work environment on employee performance and to explain work
motivation and work environment on employee performance simultaneously. Based on the results of the
analysis indicate that the work motivation is significantly influence the performance of the employees of PT.
Mitra Andalan Karmand Surabaya, indicated by the t significant value of 0.000 smaller than  = 0.05
(0.000 <0.05) with the regression coefficient of 0.636. Work environment has a significant effect on the
performance of employees of PT. Mitra Andalan Karmand Surabaya, indicated by the t significant value of
0,013 less than  = 0.05 (0.013 <0.05) with the regression coefficient of 0.226. Work motivation and the
work environment is simultaneously significant effecting the performance of employees in PT. Mitra
Andalan Karmand Surabaya, indicated by F significant value of 0.000 smaller than  = 0.05 (0.000 <0.05)
and were able to contribute to the performance variables of 0.660 or 66%. The remaining 34% is influenced
by other variables that are not examined in this study.

Keywords: work motivation, work environment, employee performance

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh motivasi kerja secara parsial terhadap kinerja
karyawan, untuk menjelaskan pengaruh lingkungan kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan dan
untuk menjelaskan motivasi kerja dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan PT. Karmand Mitra Andalan Surabaya, ditunjukkan dengan nilai signifikansi t sebesar 0,000
lebih kecil dari  = 0,05 (0,000 < 0,05) dengan koefisien regresi sebesar 0,636. Lingkungan kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Karmand Mitra Andalan Surabaya, ditunjukkan
dengan nilai signifikansi t sebesar 0,013 lebih kecil dari  = 0,05 (0,013 < 0,05) dengan koefisien regresi
sebesar 0,226. Motivasi kerja dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan PT. Karmand Mitra Andalan Surabaya, ditunjukkan dengan nilai signifikansi F sebesar
0,000 lebih kecil dari  = 0,05 (0,000 < 0,05) dan mampu memberikan kontribusi terhadap variabel
prestasi kerja 0,660 atau sebesar 66%. Sisanya 34% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.

Kata kunci : motivasi kerja, lingkungan kerja, kinerja karyawan

PENDAHULUAN lingkungan yang memadai) dan kebutuhan yang


Salah satu faktor yang dapat mendorong bersifat internal (keinginan karyawan untuk
meningkatnya produktivitas sumber daya manusia menempatkan dirinya dalam posisi karier yang
adalah upaya-upaya peningkatan motivasi kerja memuaskan). Disadari bahwa salah satu alasan
yang memadai, seperti pemenuhan kebutuhan baik utama seseorang menjadi karyawan atau bekerja
yang bersifat eksternal (pemenuan kebutuhan dalam suatu organisasi adalah keinginan untuk
primer, pangan, sandang, dan papan serta memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari atau
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 13 No. 1 Agustus 2014| 1
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dengan kata lain kebutuhan ekonominya dan tenaga kerja diantaranya motivasi kerja,
kebutuhan berprestasi yang mendapat pengakuan penurunan semangat kerja dan penurunan kinerja.
dari masyarakat. Adanya kepastian menerima Pada bulan September 2012, PT. Karmand
upah ataupun gaji tersebut secara periodik, berarti Mitra Andalan mendapat order/pesanan tangki
ada jaminan “economic security” nya beserta atau pipa Fabrikasi FRP (Fiberglass Reinforced
keluarga yang menjadi tanggungannya, demikian Plastic) dengan ukuran diameter 3 x 4 dengan
pula pada perkembangan kariernya sebagai tinggi 4 meter dari customer PT. Karmand Mitra
kebutuhan mengaktulisasi kemampuan dan Andalan dengan jumlah orderan 6 buah dan
potensi yang dimiliki. orderan tersebut harus selesai dalam waktu 1
Pemberian motivasi kerja eksternal dan bulan. Kendala yang terjadi pada pembuatan
internal yang makin baik dapat mendorong tangki atau pipa FRP adalah pembuatan tangki
karyawan bekerja dengan makin produktif. atau pipa FRP dikerjakan secara Handmade atau
Dengan produktivitas kerja yang tinggi, ongkos manual tidak menggunakan mesin. Hal ini yang
karyawan per unit produksi bahkan akan semakin menyebabkan motivasi kerja menurun karena
rendah. Selain itu, pemberian kesempatan kepada karyawan tidak dapat mengerjakan orderan tepat
setiap karyawan untuk berkembang, memenuhi waktu, sedangkan perusahaan memberikan
kebutuhan-kebutuhannya berdasarkan tenggat waktu dalam menyelesaikan pesanan
kemampuan dan kompetensi individu merupakan tersebut. Dalam hal ini, karyawan mengalami
bagian terpenting dari upaya pemberian keterdesakan waktu. Selain itu apabila musim
pemenuhan kebutuhan bagi karyawan, terutama panas berlangsung, banyak pabrik gula yang
pada upaya memupuk motivasi kerja karyawan ke memesan obat kimia di PT. Karmand Mitra
arah produktivitas yang lebih tinggi, sebab dengan Andalan untuk proses produksi gula, karena itu
adanya pemenuhan kebutuhan yang sesuai dengan karyawan diharuskan bekerja lebih lama untuk
harapan karyawan, terutama imbalan finansial memenuhi order dari pabrik gula tersebut. Selain
berupa gaji dan bonus atas prestasi kerja mereka, itu kondisi lingkungan fisik pabrik yang kurang
maka memungkinkan karyawan berkonsentrasi mendukung, seperti suhu udara pengap dan panas,
penuh terhadap pekerjannya. ruangan kerja kurang luas. Kinerja yang dialami
Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap oleh karyawan ditakutkan berdampak buruk
kinerja karyawan adalah faktor lingkungan kerja. terhadap kinerja sehingga usaha pencapaian
Menurut Nitisemito (2000:183) lingkungan kerja kinerja karyawan PT. Karmand Mitra Andalan
adalah segala sesuatu yang ada disekitar para bisa terganggu.
pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
menjalankan tugas-tugas yang di jalankan. permasalahan dalam penelitian ini adalah.
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat Bagaimana pengaruh motivasi kerja secara
penting untuk diperhatikan oleh manajemen. parsial dan berpengaruh signifikan terhadap
Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan kinerja karyawan PT. Karmand Mitra Andalan.
proses produksi dalam suatu perusahaan, namun Bagaimana pengaruh lingkungan kerja secara
lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung parsial dan berpengaruh signifikan terhadap
terhadap para karyawan yang melaksanakan kinerja karyawan PT. Karmand Mitra Andalan.
proses produksi tersebut. Lingkungan kerja yang Bagaimana pengaruh motivasi kerja dan
nyaman bagi karyawannya dapat meningkatkan lingkungan kerja secara simultan dan berpengaruh
kinerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
memadai akan dapat menurunkan kinerja dan Karmand Mitra Andalan.
akhirnya menurunkan motivasi kerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk.
PT. Karmand Mitra Andalan merupakan Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja
perusahaan swasta nasional yang bergerak di secara parsial terhadap kinerja karyawan PT.
bidang chemical berdiri sejak 1988 yang Karmand Mitra Andalan. Untuk mengetahui
merupakan kelanjutan dari CV. Karya Mandiri pengaruh lingkungan kerja secara parsial
dengan lokasi produksi yang berada di kawasan terhadap kinerja karyawan PT. Karmand Mitra
Rungkut Industri Surabaya. Sejalan dengan Andalan. Untuk mengetahui motivasi kerja dan
kondisi tersebut, maka PT. Karmand Mitra lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja
Andalan dituntut untuk meningkatkan karyawan PT. Karmand Mitra Andalan.
kemampuan dalam menghadapi persaingan, salah
satunya adalah dengan memperhatikan faktor
tenaga kerja. Permasalahan yang dialami oleh
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 13 No. 1 Agustus 2014| 2
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
KAJIAN PUSTAKA lain selama pekerjaan yang dilakukan tidak
Motivasi Kerja menyimpang dari tujuan perusahaan.
Menurut Malthis (2006:114), motivasi c. Kebutuhaan Keamanan Kerja
adalah keinginan dalam diri seseorang yang Kebutuhan untuk mendapatkan jaminan dan
menyebabkan orang tersebut bertindak. Biasanya rasa aman tentram terlepas dari bahaya phisik
orang bertindak karena suatu alasan untuk serta terbebas dari rasa ketakutan kehilangan
mencapai tujuan. Memahami motivasi sangatlah pekerjaan serta mendapatkan ancaman untuk
penting karena kinerja, reaksi terhadap masa depannya.
kompensasi dan persoalan sumber daya manusia
Lingkungan Kerja
yang lain dipengaruhi dan mempengaruhi
Lingkungan kerja menurut pendapat
motivasi. Pendekatan untuk memahami motivasi
(Nitisemito, 2004 dalam Arida, 2012) adalah
berbeda-beda, karena teori yang berbeda
sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat
mengembangkan pandangan dan model mereka mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-
sendiri. tugas yang dibebankan. Berdasarkan definisi
Teori motivasi manusia yang tersebut, dapat diketahui bahwa lingkungan kerja
dikembangkan oleh Malthis (2006) adalah kondisi atau keadaan yang mempengaruhi
mengelompokkan kebutuhan manusia menjadi cukup besar terhadap pegawai dalam melakukan
lima kategori yang naik dalam urutan tertentu. pekerjaan atau terhadap jalannya operasi
Sebelum kebutuhan lebih mendasar terpenuhi, perusahaan.
seseorang tidak akan berusaha untuk memenuhi Menurut Sedamaryanti (2001) menyatakan
kebutuhan yang lebih tinggi. Hierarki Maslow bahwa secara garis besar jenis lingkungan kerja
yang terkenal terdiri atas kebutuhan fisiologis, terbagi menjadi 2 yaitu lingkungan kerja fisik dan
kebutuhan akan keselamatan dan keamanan, lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja fisik
kebutuhan akan kebersamaan, kasih sayang, dan adalah semua keadaan berbentuk fisik yang
kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan terdapat disekitar tempat kerja yang dapat
seseorang merupakan dasar untuk model motivasi. mempengaruhi karyawan baik secara langsung
Kebutuhan adalah kekurangan yang dirasakan maupun tidak langsung. Menurut Nitisemito
oleh seseorang pada saat tertentu yang (2002) lingkungan kerja fisik adalah segala
menimbulkan tegangan yang menyebabkan sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-
timbulnya keinginan. Karyawan akan berusaha
tugas yang dibebankan, misalnya penerangan,
untuk menutupi kekurangannya dengan
suhu udara, ruang gerak, keamanan, kebersihan,
melakukan suatu aktifitas yang lebih baik dalam
musik dan lain-lain.
melaksanakan pekerjaannya. Dengan melakukan Indikator yang digunakan dalam variabel ini
aktifitas yang lebih banyak dan lebih lebih baik, adalah (Wulan, 2011) :
karyawan akan memperoleh hasil yang lebih baik a. Penerangan
pula sehingga keinginannya dapat terpenuhi. Penerangan dalam ruang kerja karyawan
Keinginan yang timbul dalam diri karyawan dapat memegang peranan yang sangat penting dalam
berasal dari dalam dirinya sendiri maupun berasal meningkatkan semangat karyawan sehingga
dari luar dirinya, baik yang berasal dari dalam mereka akan dapat menunjukkan hasil kerja
lingkungan kerjanya maupun dari luar lingkungan yang baik, yang berarti bahwa penerangan
kerjannya. tempat kerja yang cukup sangat membantu
Indikator yang digunakan dalam variabel ini berhasilnya kegiatan-kegiatan operasional
adalah (Utomo, 2010) : organisasi.
a. Penghargaan diri b. Udara
Seseorang akan merasa terhormat apabila dia Di dalam ruangan kerja karyawan dibutuhkan
dihargai oleh orang lain dalam lingkungan udara yang cukup, dimana dengan adanya
kerjanya. Situasi seperti ini akan mendukung pertukaran udara yang cukup, akan
orang tersebut untuk bekerja lebih baik. menyebabkan kesegaran fisik dari karyawan
tersebut. Suhu udara yang terlalu panas akan
b. Kekuasaan
menurunkan semangat kerja karyawan di
Seseorang akan termotivasi apabila diberi
dalam melaksanakan pekerjaan.
kekuasaaan dan kewenangan atas pekerjaannya
secara utuh tanpa adanya paksaan dari pihak c. Kebersihan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 13 No. 1 Agustus 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Lingkungan kerja yang bersih akan Hipotesis
menciptakan keadaan disekitarnya menjadi H1 : Motivasi kerja (X1) berpengaruh signifikan
sehat. Oleh karena itu setiap organisasi terhadap kinerja karyawan (Y) PT.
hendaknya selalu menjaga kebersihan Karmand Mitra Andalan.
lingkungan kerja. Dengan adanya lingkungan H2 : Lingkungan kerja (X1) berpengaruh
yang bersih karyawan akan merasa senang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y)
sehingga kinerja karyawan akan meningkat. PT. Karmand Mitra Andalan.
H3 : Motivasi kerja (X1) dan lingkungan kerja
Kinerja Karyawan (X2) berpengaruh signifikan secara
Kinerja karyawan sering diartikan sebagai simultan terhadap kinerja karyawan (Y) PT.
pencapaian tugas, dimana karyawan dalam Karmand Mitra Andalan.
bekerja harus sesuai dengan program kerja
organisasi untuk menunjukkan tingkat kinerja METODE
organisasi dalam mencapai visi, misi, dan tujuan Jenis penelitian yang digunakan dalam
organisasi. Kinerja karyawan adalah hasil yang penelitian ini adalah penelitian penjelasan
diinginkan dari pelaku (Wulan, 2011). (explanatory research) dengan pendekatan
Kinerja menurut Ruky yang dikutip oleh kuantitatif. Jumlah sampel yang digunakan adalah
Mangkunegara (2010:6) adalah suatu bentuk 50 responden karyawan PT. Karmand Mitra
usaha kegiatan atau program yang diprakarsai dan Andalan bagian Produksi. Teknik pengambilan
dilaksanakan oleh pimpinan organisasi atau sampel menggunakan sampling jenuh, sampling
perusahaan untuk mengarahkan dan jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
mengendalikan prestasi karyawan, Amstrong anggota populasi yang digunakan sebagai sampel.
mengatakan bahwa manajemen kinerja adalah Teknik analisis data yang digunakan adalah :
cara untuk memberikan pendekatan yang lebih a. Analisis deskriptif
terintegrasi dan berkelanjutan dari pada yang Analisis deskriptif diperlukan pada variabel-
diberikan oleh pendakatan terdahulu yang variabel penelitian, tetapi sifatnya sendiri,
terisolasi dan terkadang menggunakan skema tidak dikaitkan dengan variabel lain.
penilaian kinerja yang tidak memadai. Menurut Berdasarkan variabel tersebut, analisis dapat
Malthis dan Jackson (2006) mendefinisikan dilakukan untuk mendapatkan informasi
kinerja karyawan (Prestasi Kerja) adalah hasil mengenai banyak hal (Umar, 2010:103).
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh b. Analisis Regresi Linier Berganda
seseorang karyawan dalam melaksanakan Analisa model persamaan regresi linier
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang berganda atau Multiple Linear Regression
diberikan kepadanya. Analysis digunakan untuk meregresikan secara
Indikator yang digunakan dalam variabel ini simultan antara variabel bebas atau
adalah (Malthis dan Jackson, 2006): independent variable dengan variabel terikat
a. Kualitas Kerja atau dependent variable.
Standart ini dilakukan dengan cara Dalam penelitian ini model regresi yang
membandingkan antara besarnya volume kerja digunakan yaitu :
yang seharusnya (Standart kerja norma) dengan Y = a + b1X1+ b2X2 + e
kemampuan sebenarnya. Keterangan :
b. Kuantitas Kerja Y = variabel terikat (Kepuasan kerja
Standart ini menekankan pada mutu kerja yang karyawan)
dihasilkan dibandingkan volume kerja. X1 = variabel bebas (Keselamatan Kerja)
c. Ketepatan Waktu X2 = variabel bebas (Kesehatan Kerja)
Ketepatan waktu adalah penggunaan masa a = konstanta
kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan b1, b2 = koefisien regresi
perusahaan. c. Uji F
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan Untuk melakukan pengujian pengaruh dari
bahwa kinerja karyawan tidak hanya menilai variabel-variabel bebas secara simultan
secara fisik, tetapi pelaksanaan pekerjaan secara terhadap variabel terikat, maka dilakukan
keseluruhan menyangkut berbagai bidang seperti dengan menggunakan uji F.
kemampuan individual, usaha yang ditingkatkan, d. Uji t
dan dukungan organisasional. Uji t ini dilakukan untuk menguji signifikan
masing-masing variabel bebas secara parsial
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 13 No. 1 Agustus 2014| 4
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
atau untuk mengetahui variabel bebas mana c. Koefisien regresi lingkungan kerja (b2)
yang lebih berpengaruh diantara kedua sebesar 0,226, menunjukkan besarnya
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja,
(Y). koefisien regresi bertanda positif
menunjukkan lingkungan kerja berpengaruh
HASIL DAN PEMBAHASAN searah terhadap kinerja, yang berarti setiap
Analisis Regresi Linier Berganda peningkatan lingkungan kerja akan
Analisis koefisien regresi pada dasarnya menyebabkan peningkatan kinerja.
merupakan pengujian terhadap derajat signifikansi Koefisien korelasi (R) sebesar 0,812;
hubungan dan besarnya pengaruh dari variabel menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat
bebas (independen) terhadap variabel terikat antara motivasi kerja dan lingkungan kerja
(dependen). Pengujian ini dapat dilakukan dengan terhadap kinerja sebesar 81,2%. Hubungan ini
dua cara, pertama dengan uji F yang digunakan dapat dikategorikan kuat, sebagaimana diketahui
untuk mengetahui besarnya koefisien regresi atau bahwa suatu hubungan dikatakan sempurna jika
menguji tingkat signifikansi kedua variabel bebas koefisien korelasinya mencapai angka 100% atau
terhadap variabel terikat, sedangkan cara yang 1 (baik dengan angka positif atau negatif).
kedua adalah dengan melihat koefisien regresi Hasil analisis regresi linier berganda di atas,
parsial yang dapat digunakan untuk mengetahui dapat diketahui nilai koefisien determinasi (R
tingkat pengaruh masing-masing variabel bebas square) sebesar 0,660. Angka ini menunjukkan
terhadap variabel terikat. Dari hasil perhitungan bahwa variabel motivasi kerja dan lingkungan
dengan menggunakan bantuan program komputer kerja dapat menjelaskan variasi atau mampu
SPSS 15.0 for windows maka dapat diperoleh memberikan kontribusi terhadap variabel kinerja
persamaan regresi sebagai berikut: sebesar 66%, sedangkan sisanya sebesar 34%
disebabkan oleh variabel lain yang tidak
Tabel 1 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda dimasukkan dalam penelitian.
Variabel Koefisien
Keterang-
Regresi t hitung Sig.
an Pengujian Hipotesis
Terikat Bebas (B)
Constant 0,537 Uji Hipotesis 1
Kinerja Motivasi Untuk menguji hipotesis 1 yang menyatakan
Karyawan 0,636 6,892 0,000 Signifikan
kerja (X1)
(Y) Lingkungan bahwa motivasi kerja (X1) berpengaruh signifikan
0,226 2,567 0,013 Signifikan
kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) menggunakan uji
R = 0,812
R Square = 0,660
t. Hasil analisis uji t diperoleh nilai signifikansi t
Adjusted R Square = 0,645 motivasi kerja sebesar 0,000 lebih kecil dari  =
t tabel = 2,000
F hitung = 45,607 0,5 (0,000 < 0,05), sehingga terbukti variabel
F tabel = 3,27 motivasi kerja (X1) berpengaruh signifikan
Sig. F = 0,000
 = 0,05 terhadap kinerja karyawan (Y). Dengan demikian
N = 50 hipotesis pertama secara statistik diterima.
Sumber : Data diolah, 2014.
Uji Hipotesis 2
Dari tabel 1 diperoleh persamaan regresi yaitu: Untuk menguji hipotesis 2 yang menyatakan
Y = 0,537 + 0,636 X1 + 0,226 X2 bahwa lingkungan kerja (X2) berpengaruh
Berdasarkan hasil persamaan tersebut, maka dapat signifikan terhadap kinerja karyawan (Y)
dijelaskan sebagai berikut : menggunakan uji t. Hasil analisis uji t diperoleh
a. Konstanta (a) = 0,537, menunjukkan besarnya nilai signifikansi t lingkungan kerja sebesar 0,013
kinerja, jika motivasi kerja dan lingkungan lebih kecil dari  = 0,5 (0,013 < 0,05), sehingga
kerja sebesar nol, maka besarnya kinerja terbukti variabel lingkungan kerja (X2)
sebesar 0,537. berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
b. Koefisien regresi motivasi kerja (b1) sebesar (Y). Dengan demikian hipotesis kedua secara
0,636, menunjukkan besarnya pengaruh statistik diterima.
motivasi kerja terhadap kinerja, koefisien
regresi bertanda positif menunjukkan motivasi Uji Hipotesis 3
kerja berpengaruh searah terhadap kinerja, Untuk menguji hipotesis 3 yang menyatakan
yang berarti setiap peningkatan motivasi kerja bahwa motivasi kerja (X1) dan lingkungan kerja
akan menyebabkan peningkatan kinerja. (X2) berpengaruh signifikan secara simultan
terhadap kinerja karyawan (Y) menggunakan uji
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 13 No. 1 Agustus 2014| 5
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
F. Hasil uji F diperoleh nilai signifikansi F sebesar (abbilities). Sedangkan yang tergolong faktor-
0,000 lebih kecil dari  = 0,05 (0,000 < 0,05), jadi faktor yang berasal dari organisasi meliputi: gaji
motivasi kerja dan lingkungan kerja secara (pay), keamanan pekerjaan (job security), sesama
simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pekerja (co workers), pengawasan (supervision),
karyawan, sehingga hipotesis ketiga secara pujian (praise), dan pekerjaan itu sendiri (job
statistik diterima. itself).
Karyawan yang termotivasi atau terdorong
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja untuk melakukan suatu pekerjaan maka karyawan
Karyawan tersebut akan memiliki semangat untuk
Motivasi kerja berpengaruh signifikan mengerjakan tugasnya, dengan demikian
terhadap kinerja dan merupakan variabel yang karyawan akan dapat mencapai kinerja. Tinggi
dominan berpengaruh terhadap kinerja. Hasil rendahnya motivasi yang diberikan pimpinan
penelitian ini konsisten dengan penelitian Arida terhadap karyawan juga akan mempengaruhi
(2010), Wulan (2011) dan Kusuma (2012) yang tinggi tendahnya kinerja yang diperoleh
menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh karyawan, dimana karyawan yang mendapatkan
terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang motivasi tinggi maka kinerja akan tinggi pula.
memiliki motivasi kerja yang tinggi maka mereka Begitu juga sebaliknya, apabila motivasi yang
akan memiliki dorongan untuk mau menggunakan diberikan kepada karyawan rendah maka kinerja
seluruh kemampuannya untuk bekerja. juga akan berkurang.
Ditunjukkan dengan nilai signifikansi t lebih kecil
dari  = 0,5 (0,000 < 0,05) dan memiliki nilai Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
koefisien regresi sebesar 0,636 lebih besar Kinerja karyawan
dibandingkan lingkungan kerja. Semakin tinggi Lingkungan kerja berpengaruh signifikan
bentuk motivasi yang diberikan maka semakin terhadap kinerja karyawan, ditunjukkan dengan
tinggi pula tingkat prestasi yang ada. Hal ini nilai signifikansi t lebih kecil dari  = 0,5 (0,013
sesuai dengan pendapat Newstrom dan Davis < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa untuk
(1997) dalam Riniwati (2011:50), yang mengelola sumber daya manusia secara efektif,
menjelaskan secara matematik mengenai maka salah satu faktor yang harus diperhatikan
hubungan kinerja dan motivasi, dimana P= A x M. perusahaan adalah lingkungan kerja yang dapat
yang berarti peran motivasi dan kemampuan pada mempengaruhi terbentuknya potensi sumber daya.
kinerja (kinerja) yang tinggi dan didukung pula Lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan
akan keragaman yang diberikan berupa kerja yang memberikan rasa nyaman bagi
produktivitas yang lebih baik. Cara kerja motivasi karyawan untuk melakukan aktivitas
dimulai dari seseorang yang secara sadar pekerjaannya yang pada akhirnya mempengaruhi
mengakui adanya suatu kebutuhan yang tidak kinerja yang dicapainya. Lingkungan kerja yang
terpuaskan. Kebutuhan tersebut dapat baik dan menyenangkan dapat meningkatkan
menciptakan suatu tujuan dan suatu tindakan yang gairah dan semangat kerja dalam perusahaan juga
diharapkan dapat menjadi sarana untuk mencapai akan mendorong para karyawan untuk bekerja
tujuan. Apabila tujuan tercapai, maka kebutuhan dengan sebaik-baiknya, sehingga pelaksanaan
akan terpuaskan, sehingga tindakan yang sama produksi dalam suatu perusahaan akan berjalan
akan cenderung diulang apabila kebutuhan serupa baik yang pada akhirnya berpengaruh positif
muncul (Sunarto, 2005:10). terhadap kinerja karyawan.
Oleh karena itu motivasi dapat dikatakan Kondisi lingkungan kerja mencakup
sebagai bentuk dorongan, dorongan tersebut perlengkapan dan fasilitas kerja (lingkungan kerja
bertujuan untuk memberikan semangat yang dapat fisik) dan lingkungan kerja non fisik yaitu antara
meningkatkan suatu kinerja seseorang, sehingga lain suasana kerja dan lingkungan tempat kerja.
untuk kedepannya dapat memiliki tingkat kinerja Jika kondisi tersebut kurang baik maka akan
yang tinggi dan dapat membawa perusahaan atau menimbulkan lingkungan yang kurang
organisasi pada suatu tujuan yang baik. menyenangkan sehingga rasa kejemuan dan
Motivasi seseorang dalam bekerja biasanya kelelahan sering terjadi yang lebih lanjut dapat
merupakan hal yang rumit, karena motivasi mengakibatkan loyalitas karyawan terhadap
meliputi faktor-faktor individual dan faktor-faktor perusahaan akan menurun dan hal ini akan
organisasi. Adapun yang tergolong faktor berpengaruh pada kinerja karyawan yang dapat
individual yaitu: kebutuhan (needs), tujuan-tujuan menghambat usaha ataupun rencana yang telah
(goals), sikap (attitude), dan kemampuan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 13 No. 1 Agustus 2014| 6
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
ditentukan perusahaan sebelumnya sehingga menyatakan motivasi adalah faktor yang
tujuan dari perusahaan tidak akan tercapai. kehadiranya dapat menimbulkan kepuasan kerja
Sebagaimana diketahui bahwa kinerja para dan meningkatkan produktivitas atau hasil kerja
karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan menimbulkan berbagai perilaku manusia.
dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu Sumber motivasi seseorang berbeda-beda, karena
diantaranya adalah lingkungan kerja. Faktor tidak ada manusia yang sama satu sama lain. Akan
lingkungan kerja merupakan faktor yang sangat tetapi yang terpenting adalah bahwa dengan
penting oleh karena itu lingkungan kerja harus motivasi yang dimilikinya itu, orang tersebut akan
diusahakan sedemikian rupa sehingga mempunyai lebih mempunyai ketahanan dan kekuatan untuk
pengaruh yang positif. Menurut pendapat Sugito mencapai apa yang diinginkannya. Bagi seorang
(2001), dalam bidang manusia personalia yang karyawan yang bekerja di dalam organisasi,
paling penting adalah pemeliharaan keamanan dan motivasinya untuk mencapai tujuan organisasi
kesehatan tenaga kerja. Sehingga pengembangan akan membuatnya bersemangat untuk
dan pengelolaan program-program kesehatan di melaksanakan pekerjaannya. Jika karyawan
seluruh organisasi dan memperhatikan pengaturan bersemangat dalam bekerja, maka kinerjanya akan
kelembaban dan suhu udara, penerangan, ventilasi meningkat.
dan kebersihan lingkungan. Penciptaan Kondisi lingkungan kerja sangat menentukan
lingkungan kerja yang baik untuk menjaga kinerja karyawan, hal ini didukung dari jawaban
kesehatan tenaga kerja dalam gangguan-gangguan responden yang menyatakan bahwa responden
penglihatan, pendengaran, dan kecelakaan. merasa pencahayaan tempat kerja sudah baik,
Dengan adanya pencegahan dari lingkungan kerja penerangan diobyek kerja cukup baik, lampu
yang buruk, maka lingkungan kerja yang sehat tempat kerja berfungsi dengan baik, fentilasi udara
atau bersih akan mempertahankan atau berfungsi dengan baik, sirkulasi udara yang cukup
meningkatkan kinerja karyawan. di ruang kerja, suhu udara ruang kerja nyaman,
Lingkungan kerja yang nyaman, aman dan adanya tempat sampah diruang kerja, peralatan
bersih akan menimbulkan atau meningkatkan kerja bersih, dan toilet tempat kerja cukup bersih.
semangat kerja, demikian pula sebaliknya Apabila kondisi lingkungan kerja tetap
lingkungan kerja yang buruk akan menurunkan dipertahankan atau ditingkatkan kualitasnya, maka
kinerja. Untuk itu perusahaan akan perlu para karyawan akan menjadikan tempat kerja
memperhatikan dan bertindak agar lingkungan merupakan suatu yang menyenangkan dalam
kerja dapat dirasakan kenyamanan, keamanan, melaksanakan aktivitas kerjanya, sehingga dapat
kebersihan oleh para karyawan, sehingga kinerja mengurangi rasa lelah yang pada akhirnya akan
karyawan akan naik. Hasil penelitian ini konsisten dapat meningkatkan kinerja karyawan.
dengan penelitian Arida (2010), Wulan (2011) dan
Kusuma (2012) yang menyatakan bahwa Keterbatasan Penelitian
lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja Penelitian ini mengangkat motivasi kerja
karyawan. dan lingkungan kerja secara simultan bepengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan, tetapi tidak
Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan mengangkat lingkungan kerja berpengaruh
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan signifikan terhadap motivasi kerja. Secara logic
Hasil analisis menunjukkan bahwa motivasi mempengaruhi suatu lingkungan kerja yang baik,
kerja dan lingkungan kerja secara simultan nyaman, bersih, dan lain-lain akan menyebabkan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan termotivasi di dalam bekerja. Dengan
karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa demikian maka kinerja karyawan akan meningkat.
kedua variabel motivasi kerja dan lingkungan
kerja memberikan kontribusi terhadap kinerja KESIMPULAN DAN SARAN
karyawan sebesar 66%. Artinya variabel kinerja Kesimpulan
karyawan dipengaruhi oleh variabel motivasi kerja 1. Motivasi kerja berpengaruh signifikan
dan lingkungan kerja sebesar 66% dan sisanya terhadap kinerja karyawan PT. Karmand Mitra
34% dipengaruhi oleh variabel lain diluar dua Andalan Surabaya.
variabel bebas yang diteliti, oleh karena itu aspek 2. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan
motivasi kerja dan lingkungan kerja adalah salah terhadap kinerja karyawan PT. Karmand Mitra
satu kunci utama dalam pencapaian tujuan Andalan Surabaya.
bersama yang diharapkan. Hasil penelitian ini 3. Motivasi kerja dan lingkungan kerja secara
mendukung pendapat Umar (1999) yang simultan berpengaruh signifikan terhadap
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 13 No. 1 Agustus 2014| 7
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kinerja karyawan PT. Karmand Mitra Andalan Sedarmayanti. 2007. Manajemen Sumber Daya
Surabaya. Manusia, Penerbit Refika Aditama,
Bandung.
Saran Sugito, Hadi. 2005. Pengertian Proses dan Desain
1. Pimpinan perlu meningkatkan motivasi kerja Proses Pengembangan SDM. Melalui
karyawan agar dapat lebih meningkatkan http://www.hadisugito.fadla.or.id.
kinerjanya. Misalnya, dengan cara memotivasi
untuk berprestasi dengan memberikan imbalan Sunarto. 2005 Manajemen Karyawan, Amus,
(di luar gaji) yang sesuai bila prestasi karyawan Yogyakarta.
baik, sehingga karyawan akan merasa dihargai Utomo, Sulistyo. 2010. Jurnal : Pengaruh
kerjanya. Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap
2. Menanamkan rasa kepercayaan terhadap para Kinerja Karyawan. CV Berkat Cipta Karya
karyawan dan memberikan kebebasan kepada Nusantara Surabaya.
mereka untuk mengemukakan pendapat yang
mungkin akan berguna bagi perusahaan Wulan, lucky. 2011. Skripsi: Analisis Pengaruh
sekaligus memberikan kesan bahwa karyawan Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja
diikutsertakan dalam mengelola perusahaan terhadap kinerja karyawan. Studi Pada
sehingga karyawan merasa ikut memiliki, Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota
dengan demikian karyawan akan memiliki Semarang. Universitas Diponegoro
loyalitas atau lebih bertanggung jawab Semarang.
terhadap perusahaan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk
meneliti pengaruh lingkungan kerja terhadap
motivasi, mengingat lingkungan kerja yang
baik dapat memotivasi kerja karyawan
sehingga kinerja meningkat.
4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat
melakukan pengembangan penelitian dengan
menggunakan variabel bebas yang lain seperti
kompensasi, kepemimpinan, strees kerja,
sehingga dapat memberikan pengaruh lebih
baik lagi terhadap kinerja karyawan.

DAFTAR PUSTAKA
Alex, Nitisemito. 2004. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Gema pustaka, Jakarta.
Arida, Ayu. 2010. Jurnal : Pengaruh Motivasi,
Lingkungan Kerja dan Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Karyawan. PT. SAI
Apparel Semarang.
Husein, Umar. 2010. Metode Penelitian Untuk
Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Kusuma dan Nugraha. 2012. Jurnal : Pengaruh
Kompensasi, Lingkungan Kerja, dan
Motivasi Kerja Terhadadp Kinerja
Karyawan pada PT. Coca-cola Bottling
Central Java.
Malthis. 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Salemba Empat. Jakarta.
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2010. Evaluasi
Kinerja SDM. Bandung: PT Revika
Aditama.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 13 No. 1 Agustus 2014| 8
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai