Ukmppd Notes Berisi Rangkuman Materi Ringkas UKMPPD UKDI Dijual Hardco PDF

KEYWORDS UKMPPD
RINGKASAN MATERI
 KEYWORDS 144+ PENYAKIT

 1000 SOAL LATIHAN
 PANDUAN PRAKTIS OBAT EMERGENCY
DIJUAL HARD COPY HARGA Rp. 100.000,- (+1000 SOAL LATIHAN)
ORDER VIA SMS/WA : 082122411647 ATAU DM INSTAGRAM
@ukmppd_notes ,
KEYWORDS UKMPPD
ANAK
DERAJAT DEHIDRASI
TERAPI DIARE ;
A – Tanpa Dehidrasi ;
1. Asi
2. Oralit / air tambahan ;
- Dosis oralit <2 tahun 50-100 ml/BAB , >2 tahun 100-200 ml/BAB
3. Zinc 10 hari(<6 bulan 10 mg (1/2 tab) , >6 bulan 20 mg (1 tab)
4. Lanjut makan dan minum seperti biasa
B- Dehidrasi Ringan Sedang

1. Oralit 3 jam pertama 75 ml/kg, setelah 3 jam nilai kembali tanda
dehidrasi.
2. Asi
3. Zinc 10 hari
4. Mulai makan jika anak ingin makan
@ukmppd_notes ,
C – Dehidrasi Berat
Umur 30cc/kgBB 70cc/kgBB
<12 bulan 1 jam pertama 5 jam kedua
>12 bulan ½ jam pertama 2 ½ jam kedua
Pilar tatalaksana dehidrasi

1. Rehidrasi
2. Zinc 10 hari
3. ASI dan makanan
4. Antibiotik selektif
5. Nasihat
Kenapa ASI ?
Nutrisi wajib pada 6 bulan pertama , mengandung karbohidrat (laktosa), fat,
protein, vitamin, dan imunitas bagi bayi.
Holliday Segar – Rumus Kebutuhan Cairan

Berat /hari /jam
10 kg pertama 100cc/kg 4cc/kg
10 kg kedua 50cc/kg 2cc/kg
Setiap 1kg 20cc/kg 1cc/kg
Tipe Diare
TIPE PATOFISIOLOGI
Sekretorik Adanya substansi bakteri pada usus, sehingga
meningkatkan ekskresi.
Osmotik Adanya zat yang tidak terlarut yang bersifat osmosis.
Eksudatif Terdapat proses inflamasi/ulserasi pada salah satu
bagian/keseluruhan usus, contoh ; IBD.
Gangguan Motilitas Terkait gangguan metabolic, utamanya Hipertiroid
Malabsorbsi intoleransi laktosa
Keywords pada diare akibat pathogen E.coli ;
2
@ukmppd_notes ,
Jenis pathogen Feses

ETEC Watery Stool (feses encer cenderung seperti air)
EPEC Watery Stool (feses encer cenderung seperti air)
EHEC Hemorrhagic Stool (feses bercampur darah)
EIEC Feses berisi darah dan leukosit
Disentri ;
Terdapat 2 jenis, disentri basiler (shigellosis) dan disentri amuba (amoeba)
Gejala;
 Sakit perut terutama disebelah kiri dan BAB encer bercampur lendir dan
darah
 Muntah
 Nyeri kepala
 Dapat menyebabkan kematian
 Tenesmus
Pemfis :
 nyeri tekan pada perut kiri
 febris
 dehidrasi
Terapi Pilihan Cotrimoxazole 10mg/kg

Jika gejala persisten, terapi sebagai amuba dengan metronidazole 10mg/kg 3x1 (5
hari)
Morfologi Amuba – trofozoit dengan eritrosit multiple, vakuola coklat,
ektoplasma pseudopodium.
Giardiasis ;
 Gejala diare lendir, berbau , berlemak (steatorrhea)
 Pada feses terdapat trofozoit atau kista
 Terapi ; Metronidazole 3x250 mg (5-7 hari)
Balantidium coli ;
 Gejala sering disertai mual,muntah tenesmus, demam dan nafas bau tinja
 Lingkungan pasien disekitar ternak sapi
 Terapi : metronidazole 45mg/kg/hari dalam 5 hari
 Atau tetrasiklin 40mg/kg/hri dalam 10 hari
3
@ukmppd_notes ,
Kolera ;
 Diare dengan feses seperti ‘cucian beras’
 Terapi pilihan pada anak ; azithromycin
 Pada dewasa ; 1st choice doksisiklin , 2nd choice tetrasiklin
Hipoglikemia ;
Terapi ;
- Bila KU sadar : 50cc d10% oral
- Tidak sadar : 5cc/kgbb d10% bolus IV + larutan d10% oral
- Syok : 5cc/kgbb d10% iv + IVFD RL
APGAR
Interpretasi ;
7-10 Normal
4-6 Sedang
0-3 Berat
Gangguan Nafas Pada Neonatus ;

Hyalin membrane Transient Takipneu Aspirasi Mekonium
disorder (HMD)
Akibat kurang Akibat SC Kehamilan lewat waktu
surfaktan. Cairan dalam parenkim
Bayi premature. tidak terkompresi. Radiologi :
Sembuh dalam 2-3 hari hiperinflasi paru dan
4
@ukmppd_notes ,
Radiologi ; Atelektasis, emfisema

air bronchogram, Radiologi :
white lung , ground infiltrate difus pada
glass parenkim
Gangguan obstruksi jalan nafas pada anak;

Umur <1 tahun ; dapat dilakukan Back Blow & Chest thrust
Umur >1 tahun ; maneuver Heimlich
KEJANG DEMAM ;
Kejang demam sederhana Kejang demam kompleks
<15 menit >15 menit
Kejang umum tanpa fokal Kejang fokal
Tidak berulang dalam 24 jam Berulang dalam 24 jam
Kejang neonates ; usia <2 minggu

 Pada kasus kejang demam, Fenobarbital 20 mg/kg
 Pada kasus tetanus neonatorum, tatalaksana tetap diazepam 10mg/kg/hari
+ metronidazole 30 mg/kg/hari (7-10 hari) atau penisilin prokain
Kejang Anak <5 tahun ;

1. Diazepam 0,3-0,5 ml/kg (diazepam rektal ( BB <10 kg ; 5 mg , >10 kg ; 10
mg))
2. Fenitoin bolus iv 10-20 mg/kg
ALGORITMA TATALAKSA KEJANG DEMAM
5
@ukmppd_notes ,
6
@ukmppd_notes ,
Pada neonates dengan ibu HbsAg (+) diberikan vaksin HBIG 0,5 ml IM segera
& HB0
Pada neonates dengan HIV diberikan profilaksis Zidovudine & Cotrimoxazole

pada usia 6 minggu – 1 tahun.
Vit. A ;
0-6 bulan 50.000
6-11 bulan 100.000 (biru)
1-5 tahun 200.000 (merah)
Kontraindikasi Imunisasi ;
BCG , OPV, Measles.
1. Imunokompromis
2. Steroid
3. Radioterapi
4. Keganasan
5. Gizi buruk
SINDROM NEFROTIK VS NEFRITIK AKUT
SINDROM NEFRITIK AKUT SINDROM NEFROTIK (SN)

(SNA)
ASTO , C3 , urin kemerahan Proteinuria massif 50-100mg/kg/hari
Hipoalbumin <2,5
Hiperkolesterolemia
Edem
Amoxicillin 50mg/kg 10 hari atau Diuretic
eritromisin steroid
Diuretic
Anti HT
Diet rendah garam dan protein
Kriteria SN ;
Sensitive steroid ; terjadi remisi pada 4 minggu pengobatan
Resisten ; tidak remisi
Scarlett fever ;
7
@ukmppd_notes ,
Strawberry tongue
 Terapi : penicillin g atau eritromisin
KOLOM GIZI
Marasmus Kwashiorkor
Wajah orang tua Edema simetris kedua punggung kaki
Sangat kurus, kering, keriput Pembesaran hati
Atrofi otot Warna tekstur rambut berubah
Crazy pavement dermatosis
8
@ukmppd_notes ,
Tatalaksana Gizi Buruk

Fase stabilisasi ; Fase transisi ; Fase rehabilitasi ;
minggu 1 minggu 2 minggu 3-6
1. Atasi hipoglikemi 1. Gang. Elektrolit 1. Kekurangan gizi
2. Atasi hipotermi 2. Obati infeksi mikro dengan fe
3. Atasi dehidrasi 3. F100 100-150 2. Makanan tumbuh
4. Atasi gang. kkal/kg/hari kejar
Elektrolit 4. Stimulasi tumbuh 3. Stimulasi tumbuh
5. Obati infeksi kembang kembang
6. F75 80-100 5. Makanan tumbuh
kkal/kg/hari kejar
7. Stimulasi tumbuh
kembang
fase tindak lanjut pada minggu ke – 7 sampai 26 (bila BB/TB ≥ (-2)
- penambahan Fe
- pemberian makanan tumbuh kejar
- simulasi tumbuh kembang
DEFISIENSI KEYWORDS
Def. vit. A retinol Buta senja

Kulit kering
Jika kelebihan – Cleft Lip Palatum
Def. B1 tiamin Beri –beri
Neuritis
Wernick sindrom ; opthalmoplegia
Def. B2 Riboflavin Mulut – stomatitis , glositis
Def. B3 niasin Pellagra – ruam kulit
3D – Dermatitis, Demam, Demensia
Def. B5 pantotenat Jerawat
Cepat lelah
Def. B6 piridoksin Neuropati perifer
Def. folat B9 Anemia
Neural tube defek pada neonatus –
9
@ukmppd_notes ,
anencephaly
Def. B12 Kobalamin Parestesia

Hanya terdapat pada produk hewan Anemia makrositik
Vit. C askorbat Skorbut;
Gusi bengkak
Gang. Penyembuhan luka
Imun tubuh menurun
Vit. D Rikets
Meningkatkan penyerapan kalsium Osteomalacia
dan fosfat hipokalsemia
Vit. E antioksidan Anemia hemolitik (gang. Eritrosit)
Vit. K Perdarahan
Pembekuan darah Pemanjangan AP dan APTT
TUMBUH KEMBANG
USIA MOTORIK KOMUNIKASI
1 Bulan Genggam / reflex Menangis dan tertarik
pada sumber suara
3 Bulan Menahan/Mengangkat Bisa mengeluarkan suara,
kepala contoh ; AAA OOO
4-5 Bulan Tengkurap / bolak-balik Babbles
6-7 Bulan Merayap / duduk Bisa menyebutkan kata
contoh ; mama
8-9 Bulan Duduk sendiri, belajar Berbicara tanpa makna
Berdiri, merangkap
10-12 Bulan Berdiri dan Jalan dengan Bisa menjawab/merespon
berpegangan pertanyaan
13-15 Bulan Jalan tanpa bantuan Berkomunikasi dasar
18 Bulan Berlari Berkomunikasi dasar
10
@ukmppd_notes ,
SYNDROME PATOLOGIS PADA ANAK
1. DOWN SYNDROME ; trisomi 21, simian palmar crease, hipertelorisme

(jarak antara kedua bola mata jauh)
2. PATAU SYNDROME ; trisomi 13, labiopalatoschisis, retardasi, jantung
abnormal.
3. NOONAN SYNDROME : pertumbuhan terganggu (wajah pendek),
retardasi, stenosis pulmo.
4. EDWARD SYNDROME : kromosom 18, retardasi berat, kelainan
ekstremitas, gangguan pertumbuhan (short stature), tidak terdapat satu atau
kedua testis, birth defect berupa organ usus diluar badan.
5. POTTER SYNDROME : akibat oligohidramnion dan gagal ginjal bawaan,
telinga yang lebih ke bawah dari bayi normal, dagu kecil dan tertarik ke
belakang, lipatan kulit yang menutupi sudut mata (lipatan epicanthal), serta
11
@ukmppd_notes ,
pangkal hidung melebar, paru-paru bayi tidak bisa berfungsi dengan baik
(hipoplasia paru)
BEDAH ANAK
Neonatal
intestinal
obstruction
Gejala pada anamnesis ;
Atresia Esofagus Drolling(sering keluar air liur)
Selalu tersedak Radiologi ;
Riw. Kehamilan Polihidramnion Coiling NGT
Stenosis Pilorus Gejala pada anamnesis ; Radiologi ;

Hipertrofik Muntah menyemprot (tanpa string sign
12
@ukmppd_notes ,
- Adanya empedu) Single bubble

penebalan Reddish vomit Umbrella sign
pada Terjadi sesaat setelah minum Shoulder sign
pylorus Usia <3 minggu
- Obstruksi Pemeriksaan Fisis ; Operasi;
pada gastric Teraba massa olive pada kuadran Ramstedt
outlet kanan atas. pyloromyotomi
Atresia Sering pada bayi down syndrome, Radiologi;

duodenum terjadi pada 1/3 neonatus. double bubbe app
Muntah hari 1, berwarna empedu.
Radiologi;
Atresia Jejunum Pemeriksaan Fisik ; triple bubble
Distensi Abdomen appearance
Atresia bilier -Tipe fetal/embrionik Tatalaksana

- Penyebab -Tipe perinatal ; ada masa bebas Portoenterostomi ;
kolestasis kuning drainase empedu
pada
neonatus
Invaginasi Nyeri perut mendadak Radiologi :
Gelisah donut sign / portio
Lendir + darah per anum (red like sign
currant jelly)
Muntah saat serangan Terapi awal = barium
Palpasi ; massa seperti sosis (curved enema
sausage) atau buah zaitun
Dance sign
Hirschprung Mekonium terlambat (>24 jam)

Muntah hijau Radiologi ; tidak ada
Aganglionik pada Distended abdomen udara pada rektum
plexus Darm contour, darm steifung
myentericus RT ; feses menyemprot
(auerbach) plexus
13
@ukmppd_notes ,
submucosal
(meissner)
Necrotizing Premature <1500 gr
Enterocolitis Muntah hijau
Eritem dinding abdomen
Minum sufor
Meconium plug Imaturitas kolon

syndrome Obstruksi sementara
Mekonium keluar, pasase lancer
Volvulus Bising usus menurun Radiologi ;

(twisting) Muntah hijau coffee bean
Kembung appearance / Cork
Nyeri +++ screw appearance
Gagal tumbuh friman dahl sign
Usg ; whirlpoolsign
Divertikel Gejala pada anamnesis;

Regresi yang Konstipasi
kurang sempurna Bab darah
pada duktus Seperti polip di usus
omfalomesenterik Filling defek
us (duktus
vitelinus) Diverticulitis ;
divertikulum LLQ pain, fever, leukositosis, BAB
Meckel darah
suatu kelainan
bawaan, berupa
kantung
(divertikula) yang
menjulur/menonjo
l dari dinding usus
halus
Atresia ani Pembagian menurut letak ; Radiologi :

>1,5 cm dari levator ani, letak Konfirmasi dengan foto
Tidak terdapat tinggi knee-chest position /
14
@ukmppd_notes ,
anus <1,5 cm, letak rendah invertogram
Congenital  Myeloschisis ;
anomaly benjolan pada vertebra, menonjol tanpa disertai
kantung.
 Omphalocele ;
Cerebrospinal benjolan pada umbilicus disertai kantung.
fluid diproduksi  Meningokel ;
oleh plexus benjolan ‘shifting’ pada vertebra.
choroideus,  Gastroschisis ;
mengalir ke benjolan pada umbilicus tanpa disertai kantung.
foramen Monroe  Labiopalatoschisis ; kegagalan penyatuan prominensia
ke ventrikel 3&4, nasal medial dan pembentukan prosesus palatal media
lalu berakhir di (akibat dari defisiensi asam folat pada saat ibu hamil)
subarachnoid  Hidrosefalus : penumpukan cairan cerebrospinal yang
space. menyebabkan dilatasi ventrikel otak.
Klinis ; Fontanel cembung & tegang
Vena menonjol
Mata kebawah
Gangguan penglihatan
Ibu riwayat toxo,sifilis, rubella
DIGESTIVE
Dispepsia Dyspepsia ; fungsional ;
- temuan klinis Keluhan begah – dismotilitas
GERD Keluhan nyeri – ulkus
-heartburn, refluks
cairan lambung
Gastritis Ulkus gaster Ulkus duodenum
- lesi mukosa Nyeri saat makan Tidak nyeri saat makan
15
@ukmppd_notes ,
gaster
Ulkus peptikum Tatalaksana dyspepsia ;
- ulkus 1. PPI – omeprazole
2. Stepdown – H2R antagonis - ranitidin
Gold standar 7-14 hari teruskan min. 4 minggu
GERD ;
Ambulatory PH Urea breath test (+) ; helicobacter pylori
- PPI + Amoksisilin/metronidazole +
azitromisin/claritromisin
- bismuth + metro + tetrasiklin
1. ANTASIDA kontraindikasi
pada pasien gagal ginjal
2. SIMETIDIN (H2R antagonis)
dapat menyebabkan
IMPOTEN
Hepatitis
Skrining ;
AFP indikator Hep. A ;
 IgM anti HAV – positif pada fase Akut infeksi
Hepatitis kronik  IgG anti HAV – infeksi lampau
AFP ≤ 500  Predisposisi hepatoma (marker = AFP <100)
 Abses hepar (LUDWIG SIGN +)
Keganasan
AFP >500 Hep B;
 HbsAg + IgM anti HBC = fase akut
Normal  Hbeag = infektivitas/replikasi virus
<10  Anti HBS = sembuh atau telah imunisasi
16
@ukmppd_notes ,
Hep. C ;
- Anti HCV – fs. Akut
- RNA HCV – penanda awal infeksi
Sirosis hepatis Klinis;
- fibrosis parenkim Stigmata sirosis ;
hepar 1. Spider nevi – lesi vascular
- etiologi hep. 2. kaput medusa
Kronis dan 3. asites
alkoholisme 4. palmar eritem
5. Ginekomasti
6. Hepatosplenomegali
7. Ikterik
Abses hepar,
indikasi bedah Komplikasi ;
jika; 1. Ruptur varises esophagus – HT porta (v.gastrika --> v.
1. 5cm esophagus)
2. Tidak - stabilisasi hemodinamik
respon - NGT
medikament - penurun tekanan vena porta berikan oktreotid dan
osa somatostatin, definitive – ligasi
3. Abses lobus Profilaksis = propanolol-turunkan HR
kiri
3. Ensefalopati hepatikum
GRADING
Gr. 0 ; gangguan minimal – perubahan pada memori,
intelektual, koordinasi
Gr.1 ; ganguan Tidur, euphoria, depresi
17
@ukmppd_notes ,
Gr. 2; letargi/apatis , disorientasi

Gr. 3; somnolent, amnesia
Gr. 4 ; COMA
Catatan ;
* Hematemesis ; perdarahan sal. Cerna atas – tepatnya diatas
ligamentum Treitz (duodenum keatas)
DD
- rupture esophagus
- rupture Mallory weis
- ulkus peptic
* OAINS – hambat enzim COX (fx. Ubah arakidonat ke PG)

- COX-1 ; produksi mucus, proteksi lambung
- COX-2 ; respon inflamasi-nyeri
OAINS non selektif – hambat COX-1 dan 2 ; proteksi
lambung menurun- lesi erosive - ulkus peptic - nyeri ulu hati
Contoh non selektif; aspirin, as. Mefenamat, diklofenak
Contoh selektif ; celecoxib, meloxicam
Obstruksi Obstruksi saluran empedu

Empedu
Kolelitiasis ; 4F (female, fourty, fat, fertile), nyeri kolik
abdomen menjalar ke punggung, biasanya klinis memberat
setelah makan makanan berlemak
Bilirubin direk Kolesistitis ; Demam, Murphy sign (+), tidak ikterus.

meningkat (0,2 –
0,5) Koledokolitiasis ; BAB dempul
Terapi = asam
ursodiasokolat Kolangitis :demam, Murphy sign (+), ikterus.
Courvoisier law ; teraba massa RUQ, TIDAK nyeri, ikterus

ringan, demam = kemungkinan bukan batu empedu
Charcot Trias ; 1. Jaundice, 2. Demam, 3. RUQ pain
Penta Reynold : Charcot Trias + hipotensi dan kesadaran
18
@ukmppd_notes ,
menurun
Ileus ; gangguan Sign Ileus obstruksi Ileus paralitik

pasase
Inspeksi Darm contour Distensi hebat
Darm steifung
auskultasi Bising usus Bising usus
meningkat/ metallic menurun
sound
Palpasi Massa + Massa -
Terapi ;
Xray Herring bone Dilatasi lumen
NGT
Step ladder usus
Kateter
appearance
AB broadspektrum
Letak rendah =
Laparatomi
dilatasi hingga colon
Letak tinggi = dilatasi
usus maksimal di
ileocaecal.
Letak tinggi ; sumbatan di proximal lig. Treitz pada flexur

duodenojejunalis
Klinis dominan muntah.
Letak rendah ; sumbatan distal lig.treitz, klinis dominan
distended.
RT : ampulla rekti kolaps
Peritonitis Sign & Symptoms; Etiologi;

Defans muscular Peritonitis TB
Udara bebas subdiafragma Peritonitis ec perforasi
Chessboard fenomena (timpani - App
selang-seling) - Tifoid dll
Radiologi ; - Trauma organ
LLD BNO ;Subdiaphragmatic air abdomen berongga
AP & Erect ; pneumoperitoneum dapat menyebabkan
peritonitis >24 jam
19
@ukmppd_notes ,
TRAUMA Trauma organ solid onset ≤8jam

ORGAN Sign & Symptom berupa;
ABDOMEN Trauma lien ;
1. jejas pada abdomen kiri atas
2. perkusi ruang traube ; pekak
3. Kehr sign; nyeri alih pada bahu kiri
4. Terdapat tanda peritonitis
5. syok hemoragik
Trauma hepar ;
 Jejas pada abdomen kanan atas
 Syok hemoragik
 BOA sign ; menjalar ke bahu kanan
IBD Sign Colitis ulcerative Crohn disease

INFLAMMATO
RY BOWEL Lokasi Colon Usus halus
DISEASE makrosko Tukak superficial Inflamasi dinding
pis Diare lama usus
BB turun Diare berdarah dan
lendir
Xray - Haustra -skip lesion
endoskopi menghilang -striktur
-abses kripta -strign sign
- seperti tabung -abses kripta
(stiff pipe/lead -cobble stone app
pipe)
Fecal occult blood test (FOBT) ;

Benzidin test
(+) sample warna biru
Colitis pseudomembrane ; diare akibat penggunaan

antibiotic berlebihan, clostridium difficle menurun, colon
berlapis putih.
Terapi ; metronidazole
20
@ukmppd_notes ,
Catatan ;
- clostridium botulism = penyebab diare akibat makanan
kaleng (botulisme)
-clostridium perfringen =
Gas gangrene pada luka
-clostridium welchii = pada makanan basi
IBS (IRRITABEL BOWEL SYNDROME)
- Autoimun
- Bedakan dengan IBD ; keluhan saluran cerna yang
membaik dengan BAB, biasa nya dipengaruhi oleh stress
Pancreatitis akut Abdominal pain – khas menjalar diantara scapula

Mual & muntah
Ekimosis sekitar umbilicus (Cullen sign)
Ekimosis di pinggang (grey turner sign)
Serum amylase dan lipase meningkat
Tumor pancreas
 BB menurun
 Massa epigastrik
 Ikterus intermitten
Appendicitis  Rovsign sign (+) ; Saat palpasi ALVARADO/

kuadran kiri, terasa nyeri pada MANTRELS skor
perut kanan. 1. Migration of pain
Gold standar =  Psoas sign (+) ; Saat ekstensi (1)
USG panggul kanan, terasa nyeri pada 2. Anorexia (1)
perut kanan. 3. Nausea (1)
 Obturator Sign (+) ; saat fleksi 4. Tenderness (2)
dan internal rotasi panggul kanan, 5. Rebound pain (1)
terasa nyeri pada perut kanan. 6. Elevated temp. (1)
21
@ukmppd_notes ,
 Dunphy Sign (+) ; saat pasien 7. Leukositosis (2)

batuk, nyeri pada testis kanan. 8. Shift to the left (1)
 Ten horn (+) ; traksi ‘lembut’ Neutrofil >75%
korda spermatika, terasa nyeri. Total Skor;
 Ligath sign (+) ; Nyeri alih, <5 = bukan
awalnya di epigastrium lalu ke Appendisitis
mcburney. 5/6 = Kemungkinan
 Sitkovsky Sign (+) ; Nyeri Appendisitis
bertambah jika baring ke sebelah 7/8 = Appendisitis
kiri. 9/10 = Highly
 Blumberg Sign (+) ; Nyeri tekan Appendisitis
lepas.
Hernia inguinalis SIGN HIL HIM Hernia

A. Epigastric Indirek direk Femoralis
inferior predile Pria p/w Wanita
ksi
HIL ; Usia Semua tua Dewasa
Defek Kanalis Letak Sampai Tidak inguinal
inguinalis skrotum sampai
skrotum –
HIM : plex
Defek Trigonum kisselbach
hasselbach Finger Ujung jari Sisi jari -
sign
Hernia Inkarserata ;
disertai gangguan cerna, obstruksi – nyeri kolik , mual ,
muntah
Hernia Strangulate ;
Infark & nekrosis pada usus, nyeri (+++)
Hemoroid Interna ;
 v. hemoroidalis superior
 diatas linea dentata
 Darah segar
22
@ukmppd_notes ,
Eksterna ;
 v. hemoroidalis inferior
 dibawah linea dentata
 Benjolan perianal
Grading hemoroid interna;

1. Tidak ada protrusi (tonjolan)
2. Ada protrusi, bisa masuk sendiri
3. Ada protrusi, bisa reposisi manual
4. Ada protrusi, tidak bisa reposisi
Tx ;
Simptomatik
Sith batz
Ligasi rubber band
Skleroterapi
Hemorrhoidektomi (gr.3)
PLASTIC SURGERY
Fr. Maxilla Le fort class
1. Bagian bawah maxilla,
dibawah nasal
2. Diatas nasal, dasar orbita,
bentuk segitiga
3. Maksilla dan cranial terpisah
Luka bakar Derajat 1 ;

Nyeri, letak luka di epidermis,
hiperemis
Derajat 2A ;
sangat nyeri, letak di dermis
superficial, ada bulla berisi
eksudat
Derajat 2B;
23
@ukmppd_notes ,
Nyeri kurang, letak di seluruh

dermis, bulla dasar merah, waxy
dry
Derajat 3 ;
Tidak nyeri, letk di fascia, otot,
tulang, tidak ada bulla, warna hitam.
Resusitasi baxter;
(%luka bakar x KgBB x 4)
- ½ cairan diberikan 8 jam pertama
- ½ cairan diberikan 16 jam kedua
Sindrom kompartemen = terapi

Fasciotomi
LABIOPALATOSCHISIS
kegagalan penyatuan prominensia nasal medial dan pembentukan
prosesus palatal media (defisiensi asam folat pada bumil)
RULE OF TEN
24
@ukmppd_notes ,
ONCOLOGY
25
@ukmppd_notes ,
Mammae Tumor mammae

anomaly Mobile ;
fibroadenoma (fam);
tumor jinak pada wanita muda, tidak nyeri, kenyal, setelah
menopause tidak ditemukan
Filoides ;
tumor progresif, konsistensi keras, ukuran lebih besar
dibanding FAM, PA ; leaf-like pattern
Fibrokistik ;
tumor yg dipengaruhi siklus haid, nyeri +++ (mammary
dysplasia)
Immobile ;
Ca. mammae ; retraksi, inverse putting, peau d orange, tanda
keganasan
Papiloma/ca. intraduktal ; duktus laktiferus, cairan darah

dari putting
Mammae paget disease :

Putting berkrusta, retraksi, skuama.
26
@ukmppd_notes ,
Jenis Mastektomi ;
1. Radikal Halsted ; Angkat payudara +M. pectoralis
mayor & minor
2. Modifikasi Radikal ; pertahankan pectoralis mayor &
minor
3. Konservatif : diseksi kelenjar axilla + radioterapi
Skrining ;
USG pada umur <35 tahun
Mammografi >35 tahun
Thyroid JENIS CA. THYROID

carcinoma
Papillary (tersering); sel tiroid yang besar, nucleus abnormal
dan sitoplasma (ORPHAN ANNIE EYES), sering metastase
ke limfe.
Folikuler ; folikel yang mengandung koloid, tidak berkapsul,

tersering metastase ke tulang & paru.
Meduler : nodul putih pucat batas tegas, kumpulan soal ovoid
Anaplastik : buruk, PA ; daerah nekrosis dan hemoragik,

invasi vaskuler +
Spindle cell, giant cell, paucicellular
Hurtle cell : biasanya ditemukan pada hashimoto thiroiditis.
Terapi;
Hemitiroidektomi (isthmolobektomi) ; kelainan unilateral
(adenoma)
Total tiroidektomi (kedua lobus kena, tanpa metastasis limfe)
Tiroidektomi radikal ; metastasis limfe regional.
Subtotal ; struma nodosa benigna
Tiroidektomi ; graves
Radiasi iodine
Substitusi hormone tiroid
27
@ukmppd_notes ,
ORTHO
28
@ukmppd_notes ,
FRACTURE Mal-union ;
Tulang yang menyatu dalam 3-6 bulan tapi alignment tulang
tidak sempurna (bengkok).
Non-Union :
Tulang yang gagal menyatu dalam 6-8 bulan dan disertai
munculnya pseudoarthrosis atau sendi palsu.
Delayed :
Belum menyatu dalam 3-6 bulan.
Colles ;
jatuh dengan posisi menyangga tubuh
Fr. Of the hand fragmen distal dislokasi kearah dorsal
‘dinner fork deformity’
Smith ;
29
@ukmppd_notes ,
Jatuh dengan posisi punggung tangan lebih dulu

Fragmen distal dislokasi kearah ventral/telapak
Monteggia ;
Fraktur 1/3 proximal ulna
Dislokasi radioulnar joint
Galleazi ;
Fraktur 1/3 distal radius
Dislokasi radioulnar joint
DISLOKASI Dislokasi panggul anterior Dislokasi panggul posterior
Eksorotasi Endorotasi
Abduksi Adduksi
Pada dislokasi bahu anterior/posterior tampilan klinis

sama dengan panggul
Thompson tes (calf squeeze test) ; penekanan pada m.

gastrocnemius untuk menilai patensi Achilles
Pemfis Interpretasi positive ; rupture tendo Achilles
Strain ; istilah jika Interpretasi negative ; Achilles intak
cedera terjadi pada
tendon  insertional Achilles sprain = lesi di insersi Achilles –
calcaneus
Sprain : pada  non insertional Achilles
ligament
30
@ukmppd_notes ,
 eversion sprained = nyeri/lesi di medial ankle

 inversion sprained = nyeri/lesi di lateral ankle
(tersering)
 Mcmurray tes ; fleksi panggul, rotasi tungkai

 Positif pada meniscus tear
 Bunyi ‘klik’
KELLGREN LAWRENCE FOR OA
TREATMENT ; kurangi berat badan, OAINS, artroscopi debridement, artroplasty.
Rheumatoid Klinis ; NSAID ; DMARDS –

Arthritis Kaku pada pagi hari >15 menit methotrexate
Biasanya simetris 40mg/minggu
Swan neck (+)
Rheumatoid factor (+)
Sel datia benda asing
Reactive Merupakan respon tubuh terhadap infeksi, biasanya post

Arthritis urethritis dan infeksi saluran cerna.
Pada reiters syndrome, terjadi uretritis, conjunctivitis, dan
arthritis.
(‘cant see, cant pee, cant climb)
Septic Arthritis Inflamasi pada sendi akibat dari infeksi bakteri atau jamur.
Tersering pada penderita HIV.
Leukosit meningkat pada cairan sendi.
31
@ukmppd_notes ,
Gout Klinis ; Hindari allopurinol

Nyeri pada ibu jari kaki pada serangan akut,
Uric acid ++ jika sebelumnya rutin
mengkonsumsi dapat
lanjut diberikan.
Kontraindikasi
diuretik
- serangan akut :
Colchicine
Vertebra-ology Herniated nucleus pulposus

(protrusi diskus intervertebralis) ; Meloxicam – selektif
Low back pain COX2
Nyeri panggul menjalar ke paha- 15 mg 1x1
kaki Carbamazepin –
Diperberat dengan beban/penekanan antikonvulsan
Provokasi N.ISCHIADICUS L4-L5 Antidepressant trisiklik
& L5-S1
Menjalar ke N.tibialis dan peroneus
comunis Spondilolistesis ;
Pemfis ; bergeser, melibatkan 2
Tes laseque (+) tulang
- tidak bisa angkat kaki >700 Spondiloartrosis ;
Tes bragard bergeser, melibatkan
-modifikasi laseque, sementara >2 tulang
diangkat, dorsofleksi-kan Spondilolisis ; rusak /
Tes sicard adanya proses
pengapuran pada
Spondylitis TB (pott disease); vertebra
Gibbus – angulasi posterior pada
vertebra
Spider leg appearance
Wedging vertebra
Ankylosing spondilitis;
Peradangan kronis, menyebabkan
32
@ukmppd_notes ,
penyatuan vertebra(menumpuk)
Biasa pada usia lanjut
Nyeri dan kaku yang menjalar
keatas
xray : Bamboo spine
Anomaly lainnya Osteosarcoma ;

XRAY ; Codman triangle
Sunburst appearance
Periosteal reaction
Chondrosarcoma ;
Keganasan pada sendi
Biasanya pada lempeng epifisis sebelum matur
Ewing sarcoma ;
Biasanya pada usia muda, tulang panjang metadiafiseal
XRAY ; onion skin
33
@ukmppd_notes ,
Anomaly lainnya Paget disease ;

* Gangguan resorbsi dan deposisi berlebihan tulang
* Biasa pada orang tua
* Pembesaran dan perubahan bentuk tulang
* Utamanya pada pembesaran kepala dan penebalan tulang
panjang
XRAY : tanda osteoporosis massif disertai deposisi irregular
pada tulang (cotton wool)
Osteogenesis imperfecta ;
* osteoporosis remaja
* brittle bone disease
* khas ; warna biru pada mata – blueish eye
* curve spine
* malformasi tulang
Multiple Myeloma (MM) ;
34
@ukmppd_notes ,
* keganasan sel limfosit b

CRAB
hiperCalcemia
Renal insufisiensi
Anemia
Bone destruction
Dermatom ;
Ibu jari kaki ; L4 – L5
Jari kaki lateral ; L5-S1
Perineum ; S2-S4
Umbilicus T10
UPPER EXTRIMITY ANOMALY

Wrist Drop ;
Kelainan akibat terganggunya N. Radialis (C5-C8) tersering akibat fraktur pada
midshaft humerus & fr. Distal humeri mengakibatkan gangguan pada “BEST”
(Brachioradialis, Ekstensor of wrist and finger, Supinator, Triceps).
Ape Hand (hand of benediction) ;

Akibat dari terganggunya N. median (C5-C8,T1) akibat dari fraktur supracondyler
humerus menyebabkan ibu jari tidak dapat abduksi dan jari telunjuk tidak
dapat fleksi.
Claw Hand ;
Terganggunya N. Ulnaris sehingga menyebabkan flexi pada jari lateral,
disebabkan diantaranya oleh carpal tunnel syndrome dan dislokasi lunatum.
35
@ukmppd_notes ,
 Cubital tunnel syndrome ; nyeri memberat jika siku dilipat, kesemutan

pada jari 4&5.
 Radial tunnel syndrome ; kaku saat pronasi, nyeri pada epikondilus
lateralis saat ekstensi.
 Carpal tunnel syndrome ; nyeri, mati rasa dan keram pada jari 1,2 dan 3
akibat dari kompresi N. medianus, terjadi atrofi pada m. thenar (m. abductor
pollicis brevis)
LOWER EXTRIMITY ANOMALY
Drop Foot ;
Akibat dari terganggunya N. Peroneal (peroneus) sehingga menyebabkan kaki
tidak mampu dorsofleksi dan eversi.
Tibial Nerve Injury ;

Kaki tidak mampu plantar fleksi dan inverse.
Peroneal & Tibial nerve injury (N. Ischiadicus);

Kaki tidak mampu dorsofleksi dan plantarfleksi.
Anterior cruciate ligament tear ; tidak bisa ekstensi, anterior drawer test/lachman
test (+)
36
@ukmppd_notes ,
Posterior cruciate ligament tear : tidak bisa fleksi, posterior drawer test (+).
PERIPHERAL VASCULAR DISEASE
1. PAD (peripheral arterial disease) Jika terjadi ulcer pada

ARTERI, gejala khas jika ekstremitas digantungkan, nyeri berkurang.
2. PVD (peripheral venous disease) Jika terjadi pada

VENA, gejala khas jika ekstremitas ditinggikan, nyeri berkurang.
37
@ukmppd_notes ,
NEFROLOGI & UROLOGI

Gagal ginjal  Perburukan fungsi ginjal secara
AKUT cepat dan tiba- tiba
 Ditandai dengan oligouria/anuria KLINIS ;
serta peningkatan kreatinin. - Letargi, KU jelek
- Mual, Muntah
Etiologi - Diare
pre renal Renal post - Edem Tungkai
renal - Tremor
* dehidrasi *glomeru obstruksi - Kulit Kering
* syok lonefritis - Nafas bau urin
NILAI NORMAL - Oligouria
* luka bakar * akut
Kreatinin - Peningkatan ur/cr &
* peritonitis tubular
Perempuan ; LED
* sirosis nekrosis
0,5 – 0,9
* DIC
Pria ;
0,6 – 1,2
Criteria RIFLE
Ureum
* Risk ;
10 - 50
urin output <0,5 ml/kg/jam dalam 6
jam & kreatinin meningkat 1.5x
* Injury ;
urin output <0,5ml/kg/jam dalam 12
jam & kreatinin 2X
* Failure ;
urin <0,3/kg/jam dalam 24 jam /
anuria 12 jam & kreatinin 3x
* Loss ;
fungsi menurun sepenuhnya >4
minggu
* ESRD ;
>3 bulan
38
@ukmppd_notes ,
GAGAL GINJAL KRONIK

(>3 bulan)
Klasifikasi menurut GFR
Stage 1 ; GFR >90
2 ; GFR 60 – 89
3 ; GFR 30 – 59
4 ; GFR 15 – 29 / siapkan
terapi pengganti ginjal
5 ; <15 / terapi pengganti ginjal
(HD , TRANSPLANTASI)
OBSTRUKSI Nefrolitiasis ;
Nyeri Kolik Terapi;
Tidak ada nyeri alih Batu ≤4 mm ; spontan,
Nyeri ketok costovertebra angle Anjuran konsumsi air >2
hematuria liter/hari.
Ro : 5-8 mm ; MET (medical
tampakan batu setinggi L1-L3 expulsive therapy), a-
Vertebra thorax XII blocker (tamsulosin,
doxazosin) , calcium
Ureterolitiasis ; channel blocker
Nyeri Alih (nifedipine).
- 1/3 proximal nyeri sampai testis >8mm : bedah
- 1/3 media nyeri di
mcburney/kontralateral
- 1/3 distal nyeri dinding skrotum
Gambaran radiologi:
Vesikolitiasis ; Radioopak ; komposisi
BAK lancar dipengaruhi kalsium atau struvit –
perubahan posisi magnesium-proteus
Uretrolitiasis ; Radiolusen; komposisi

Nyeri di penis saat berkemih asam urat/sistin
Retensi urin
BNO-IVP, USG, CT uro
39
@ukmppd_notes ,
HIDRONEFROSIS (BFCB)
Blunting ; dilatasi pelvis renalis
Flattening ; dilatasi pelvis + kaliks
mayor
Clubbing ; dilatasi pelvis + kaliks
minor
Ballooning ; disertai penipisan
korteks
INKONTINENSIA ;
1. Stress; tekanan intraabdomen meningkat (ex. Saat batuk)
2. Urgensi : overaktif v. urinaria , gangguan saraf detrussor (stroke)
3. Fungsional : psikogenik, depresi, marah
4. Overflow : v. urinaria overload, gangguan kontraksi (prostat)
5. Campuran
Ruptur Urethra Anterior ; distal diafragma

urogenital
 pars bulbosa
 trauma perineum ‘butterfly
Klasifikasi ; hematom’
1. Urethra  straddle injury – jatuh Penunjang :
posterior terduduk Uretrogram retrograde
utuh  hematom penis (fascia
2. Urethra buck) – skrotum Terapi ;
posterior sistostomi perkutan bila
putus, Posterior ; proximal diafragma buli penuh.
anterior  pars membranasea Repair 2-3 hari
utuh  fraktur pelvis kemudian
3. Kedua Bila tidak dapat direpair,
 Rectal Touche = floating
urethra kateter rail roading.
prostat
putus
 retensi urin
 bloody discharge
 jejas hematom suprapubik
40
@ukmppd_notes ,
GOLDMAN CRITERIA
URETHTAL INJURY
Kelainan Fimosis; - Sirkumsisi

Pada anak - preputium tidak dapat diretraksi - kortikosteroid topical
- glans penis menggembung * hidrokortisone 2,5%
- congenital * betametasone 0,05%
Parafimosis;
- preputium tidak bisa di reposisi Dorsumsisi
- konstriksi – jeratan pada penis Sirkumsisi
Hipospadia;
- Muara uretra di ventral penis. Urethroplasy
- chordae, preputium dorsal berlebih-
penis bengkok
41
@ukmppd_notes ,
Epispadia;
Muara urethra di dorsal penis
Undescensus testis / kriptokismus ;

Ketiadaan testis dalam skrotum,
merupakan kelainan congenital.
Observasi maksimal umur 6 bulan,
jika tidak ada orkidopeksi.
Wilms tumor / nefroblastoma ;

Stadium 1; tumor intak
2; penetrasi kapsul ren
3; penetrasi peritoneum
4; metastase
hematogen/limfogen
5; tumor bilateral
Karsinoma/ Ca. buli ;
Pembesaran/ Painless hematuri (gross)
kista Kronik
BPH ; Terapi BPH

Hyperplasia periuretral gland 1. Kateterisasi
SILDENAFIL Gejala LUTS 2. A-bloker =
(VIAGRA), RT : prostat membesar, pool atas relaksasi otot
digunakan untuk tidak teraba polos prostat,
membantu ereksi Konsistensi kenyal Prazosin baik
pada penis, dengan Ro : indentasi kaudal pada buli untuk penderita
cara menginhibisi Derajat BPH ; hipertensi
PDE-5 hingga 1. batas atas mudah diraba (sisa sekaligus BPH.
mengakibatkan vol. urin <50ml) Tamsulosin
relaksasi. 2. batas atas dapat dicapai (sisa 3. 5a-reductase
vol 50-100 ml) inhibitor =
3. batas atas tidak teraba (sisa Blok konversi
>100ml) testosterone,
4. retensi total digunakan untuk terapi
jangka panjang, kerja
Ca. prostat; lambat, contoh obat;
Pada usia lanjut Finasteride,
42
@ukmppd_notes ,
Biasanya kelainan terjadi di zona Dutasteride

transisional 4. TUR-P
Gejala LUTS
RT : prostat membesar, berbenjol-
benjol.
Skrining ; PSA > 10
Diagnosa ; USG transrektal dan
bopsi
Ginjal polikistik;
- genetic
- biasanya umur 30 tahun
- minimal 2 kista dalam 1 ginjal
- Peningkatan ureum dan kreatinin
- oligouri
ISK Urinalisis; Terapi first line pada
 Piuria isk ;
Etiologi tersering  Bakteriuria FLUROKUINOLON
; E.COLI  Hematuria , kecuali pada bumil
 Nitrit kontraindikasi !
Atas ;  Leukosit esterase
pielonefritis,
prostatitis Pielonefritis ; Fluorokuinolon ;
Demam tinggi, menggigil gram (-)
Bawah ; Nyeri ketok kostovertebra Ciprofloxacin
uretritis, sistitis Mual, muntah Jika berat ;
ceftriaxone iv
Komplikata ; Sistitis ;
Ibu hamil Disuria
Pria Nyeri tekan suprapubik Fluorokuinolon
ISK atas pada Biasanya tanpa demam Kotrimoksasol
wanita
Prostatitis ;
Non komplikata ; Nyeri tekan prostat Fluorokuinolon
wanita tidak hamil
43
@ukmppd_notes ,
ISK Atas ; ISK Bawah ;

Gram (-) Minum air putih
Flurokuinolon ; AB 3 hari;
ciprofloxacin 400mg/12 jam. Cotrimoxazole 2x960 mg (3)
levofloxacin 500mg/12 jam Flurokuinolon cipro 2x200 mg (3)
Ceftriaxone Amoclav 2x625 mg (7 hari)
Cefepime
Jika gram (+) ; ampisilin + gentamicin
Torsio testis ;
KELAINAN  Nyeri yg dirasakan secara tiba-tiba
LAINNYA  Pada palpasi teraba massa seperti tali
 Letak testis lebih tinggi, lebih horizontal
 Phren sign (-)
 Manual detorsio
 Onset <6 jam ; orchidopexy
 >6 jam ; orchidectomy
Epididimitis;
 Nyeri skrotum
 Demam
 Phren sign (+)
 Pada kasus kronik dapat menjadi fistel di skrotum
 Faktor resiko tb ginjal (riwayat tb)
Balanopositis ;
 Inflamasi pada glans dan preputium
 Iritasi, kemerahan,eksudat pada glans
 Tersering akibat streptokokus
Hidrokel ;
 Prosesus vaginalis tidak menutup sempurna
 cairan peritoneum masuk ke tunika vaginalis
 benjolan pada skrotum
 tes iluminasi (+)
44
@ukmppd_notes ,
Varikokel
 dilatasi abnormal flexus pampiniformis
 massa bentuk seperti cacing dalam skrotum
 Testis terasa berat
Spermatokel;
 kista epididimis
 kista bulat, lunak dan kurang translusen
Phenyl keton uria (PKU);

 Gejala klinis khas, kencing bau tikus.
 Akibat kelebihan phenylalanine (tirosin)
Priapismus ;
 Ereksi persisten
 Nyeri
 Bisa terjadi nekrosis
Peyronie ;
 Indurasi pada tunika albuginea
 Angulasi/bengkok pada penis
Kelainan pada 1. Oligozoospermia ;

sperma spermatozoa kurang <15 juta
2. Astenozoospermia ;
motilitas tidak normal, zig-zag, melengkung, flagel
3. Teratozoospermia ;
bentuk sperma tidak normal <30%
4. Necrospermia ;
sperma mati
5. Azoospermia ;
45
@ukmppd_notes ,
tidak ada spermatozoa
GNAPS Terapi awal ;

Diuretik
Terapi definitive ;
Amoxicillin 50mg/kgbb/hari t.i.d (10 hari)
Atau eritromisin 30 mg/kgbb/hari t.i.d
Anti HT – captopril
Tirah baring
INTERNA INFEKSI
Leptospira  Paparan air seni binatang
(Weills disease) (tikus;rodensia) DOKSISIKLIN PO
 Demam tinggi , Menggigil Kasus berat ;
 Sakit kepala (area frontal) penisilin g injeksi
 Myalgia (utamanya ceftriaxone
m.gastrocnemius) ciprofloxacin
 Mata merah , fotofobia
 Dapat terjadi ikterus dan gagal
organ (gga) – sindrom weil
 Pemeriksaan Penunjang ;
darkfield, serologi anti leptospira
– leptodipstick, MAT
 Sample ; kecuali feses
TIFOID Gejala Khas; TERAPI

 Lidah kotor Versi padi;
46
@ukmppd_notes ,
 Fetor ex ore Lini 1st

 Bradikardi relative Flurokuinolon
Laboratorium ; Kontraindikasi bumil
 Leukopeni dan anak <18 tahun
 Trombositopeni Lini 2nd
 Anemia kloramfenikol
Kultur – Gold standar kontraindikasi
(BASU – 1st blood, 2nd antibody, 3rd leukopeni
Stool, 4th Urin) 1st choice pada anak
 Kultur darah (minggu 1-2)
Bumil =
 Kultur feses (minggu 2-3)
amoksilin/ampisilin,
 Kultur urin (minggu 3-4)
kotrimoksasol
Widal meningkat mulai minggu
Menurut buku
ke-2, positif bila peningkatan titer 4x
pedoman praktik IDI
interval 5-7 hari dari pemeriksaan
;
pertama atau titer O 1/320
1st choice ;
kloramfenikol PO/IV,
Tes tubex lebih spesifik dan
ampisilin/amoksisilin,
sensitive pada fase akut, khususnya
atau kotrimoksasol
pada salmonella serogrup d (murah
dan cepat)
2nd ; ceftriaxone,
cefotaxim (anak),
kuinolon.
DBD Trombositopenia <100.000

Tanda kebocoran plasma ; Rehidrasi cairan;
Bedakan dengan * Ht meningkat >20% , atau
demam dengue, menurun setelah resusitasi Derajat 1 & 2
TANPA tanda * Klinis efusi pleura, ascites atau - kristalloid 3-7 ml/kg
perembesan hipoprotein. - cek tiap 6 jam, ht
plasma,torniqet (-) turun dan klinis
tanda demam Derajat 1 ; tourniquet (+) membaik, kecepatan
dengue. Derajat 2 ; perdarahan spontan cairan dapat
Derajat 3 ; tanda syok (hipotensi, diturunkan.
Demam siklik – takikardi) , sianosis , kulit dingin,
47
@ukmppd_notes ,
pelana kuda gelisah (kesmen). Derajat 3 & 4

(demam dapat Derajat 4 ; nadi tidak teraba, TD tdk -20ml/kg
turun hingga terukur -bila tidak membaik
normal) ulang, pertimbangkan
transfusi jika ht
semakin menurun.
-jika perbaikan
turunkan 10ml/kg/jam
(2-4 jam)
MALARIA
Plasmodium sp. / nyamuk anopheles
Demam, menggigil, keringat, riw. Bepergian daerah endemic, demam
intermitten (kembali normal), anemia-hemolisis, splenomegali
Sign Falsiparum/trop Vivax/tertian Ovale/tertiana Malariae/kuar

ikana tana
Demam Tidak berpola Selang 2 hari Selang 2 hari Selang 3 hari
Mikros Banana / RBC RBC RBC normal
kopik sausage shape membesar membesar Bercak
(gametosit) Schufner dots Schufner dots zieman
Ring form Berbentuk Basket form
(trafozoit) ovale Band form
Bercak maurer Ber-fimbria Formasi rosette
48
@ukmppd_notes ,
Ketera Biasanya KU Destruksi Destruksi Dertruksi

ngan sakit eritrosit muda eritrosit muda normosit
berat/malaria Bisa relaps Bisa relaps
serebral
Kesadaran
menurun.
Destruksi semua
jenis RBC
p.s malaria knowlesi, merupakan kasus jarang terjadi, penyebaran melalui
monyet.
Perbedaan vivax & ovale, pada vivax trofozoit ‘ring form’
FALCIPARUM LINI 1 ACT / DHP 3 hari + primakuin 1 hari

LINI 2 Kina + primakuin + doksisiklin/tetrasiklin
Vivax/ovale LINI 1 ACT / DHP 3 hari + primakuin 14 hari (Relaps =
primakuin double dose)
LINI 2 kina + primakuin
Malariae ACT /DHP 3 hari tanpa primakuin
BUMIL PRIMAKUIN HARAM !!!

Trimester 1 ; kina + klindamisin (falsiparum), kina (vivax)
Trimester 2 & 3 ; ACT
Kasus malaria Artesunat iv / artemeter im

berat Terapi suportif
RUJUK
profilaksis Doksisiklin 200 mg 1x1 caps, 2 hari sebelum pergi hingga 4

minggu pulang, tidak lebih 12 minggu, jika lebih pakai
kelambu atau autan.
Meflokuin 250mg 1 tab/minggu pada ibu hamil

Klorokuin mulai ditinggalkan akibat resistensi
49
@ukmppd_notes ,
ACT = Artesunat + amodiakuin

DHP = dihidroartemisin + piperaquin
HIV – (AIDS (CD4 <200))

Stadium klinis WHO ;
Stadium (versi singkat);
1. asimptomatik, limfadenopati generalisata.
2. BB menurun <10% tanpa sebab.
3. BB menurun >10% atau diare kronik >1 bulan atau demam persisten
idiopatik.
4. Wasting sindrom (BB menurun + diare + demam) , cmv, toxoplasmosis,
meningitis.
ARV – indikasi pemberian ;

1. St. klinis 3&4
2. CD4 <200
3. TB aktif
4. Bumil
5. Hep.B
‘REFRESH’
Morfologi Gram (+) ; Cuma dua bentuk ;
-bacil ; clostridium tetani, clostridium difficle
-coccus ; streptococcus (berderet/rantai), staphylococcus (anggur), mycobacterium
Gram (-) ; selain yang diatas.
50
@ukmppd_notes ,
PARASIT – CACING
Filariasis ;
- limfatik = bancrofti
- terdapat gejala edema non pitting akibat dari limfedema
- pengambilan sampel malam hari 22.00 – 02.00
- Terapi Dietilcarbamazepine (DEC) 6mg/kg/hri 12 hari + ivermectine
150-200 mcg/kg single dose
- Albendazole dapat diberikan sebagai profilaksis
BMT-Bancrofti, Malayi, Timori

w. Bancrofti Elephantiasis Cacing 1:1
edema skrotum Terminal nuclei (-)
b. Malayi Hospes anjing, kera, Cacing 2:1
kucing Terminal nuclei (+)
b. timori Hospes anopheles Cacing 3:1
Inti pada sampai ujung
51
@ukmppd_notes ,
TREMATODA ; hospes keong

Terapi ;
prazikuantel
- 40mg/kg dibagi 2 dosis(s.hematobium & s.mansoni)
- 60mg/kg dibagi 3 dosis (s.japonicum)
Hemianolepsis diminuta ; Tikus
Cestoda ; cacing pita
taenia saginata – sapi
taenia solium – babi, dapat menyebabkan cysticercosis, infeksi larva pada jaringan
otak atau otot, gejala khas nyeri kepala dan kejang.
Terapi ; Albendazole 400mg 2x1 (8-30 hari)
T. SAGINATA T. SOLIUM
Tanpa pengait Dengan pengait
Proglotid ; lateral usus >16 Cabang lateral uterus <12
Ovarium 2 lobus 2 lobus + 1 lobus tambahan
Centipede – badan pipih dorsoventral, flexible, kaki 1 tiap lobus

Milipede – bentuk subsilindris, kaku , kaki 2 tiap lobus
ANTIHELMINTICS
1. Mebendazole ; menurunkan serapan glukosa (dosis enterobius; 100mg
tunggal)
2. Albendazole ; hambat polimerasi tubulin, menurunkan ATP cacing sehingga
cacing lemes. (dosis ankilostoma, askariasis, cacing tambang ; 400mg
tunggal) , (dosis cutaneus larva migrans ; 400mg 5 hari)
3. Praziquantel ; merusak tegumental. (dosis schistosomiasis ; 20mg/kg PO 1
hari)
4. Ivermectin ; menaikkan GABA, membuat kaku otak cacing.
5. Piperazine ; parallisis spastic cacing.
6. Pirantel ; hambat kolinesterase, cacing lumpuh. (dosis askariasis &
enterobius 11mg/kg PO 3 hari) Terapi Pada Ibu hamil
52
@ukmppd_notes ,
HAND FOOT MOUTH DISEASE (Flu singapura)

- coxsackie virus A
- gejala vesikel disekitar mulut, kaki dan tangan
Virus Zika
- masa inkubasi 3-12 hari, 80% tidak disadari
- vector nyamuk aedes aegeptii
- terdapat makulopapular rash yang difus; wajah,badan, ekstremitas.
- disertai demam, arthralgia, retroocular headache, dan konjungtivitis
- self limiting disease.
HEMATOLOGI
Bedakan kemungkinan etiologi secara klinis;
53
@ukmppd_notes ,
KLINIS
MASALAH DI
ERITROSIT LEUKOSIT TROMBOSIT LEUKOSIT DAN
BLEEDING (PETEKIE, TROMBOSIT
PUCAT INFEKSI BERULANG
EKIMOSIS, PANSITOPENI
LETIH LESU LEMAS DEMAM
PURPURA) ANEMIA APLASTIK
Splenomegaly disertai ikterik ? kemungkinan ;
YA TIDAK
1. anemia hemolitik 1. def. fe
2. thalassemia mayor 2. def. b12, asam folat
3. sferositosis herediter 3. anemia peny. Kronis
4. anemia perdarahan akut
Lihat jenis morfologi sel darah merah, mikrositik, normo atau makro;
54
@ukmppd_notes ,
Untuk membedakan jenis mikrositik (MCV <80), lihat Fe, Ferritin dan TIBC
1. Fe ? 2. Ferritin ? 3. TIBC ?
Defisiensi fe Menurun Menurun Meningkat
Penyakit kronis Menurun Normal/meningkat Menurun
Sideroblastik Normal/meningkat Normal/ Normal/meningkat
meningkat
thalassemia Normal/ Normal/ Normal/meningkat
meningkat meningkat
Def. fe = bedakan dengan peny. Kronis, TIBC meningkat, fe & ferritin

menurun
Peny. Kronis = TIBC menurun, fe menurun, ferritin normal
Sideroblastik = semua normal/ meningkat
Thalassemia = semua normal/ meningkat
Thalassemia ;
Khas ; facies cooley, howel jolly, sel target
Gang. Sintesis hb – globin a & b ;
a. A mayor (hidrops fetalis) – edema, anoksia, kematian janin
b. B mayor – sel tear drop, sel target, hair on end (tulang <<<)
Lab ;
elektroforesis hb – bila HbA2 meningkat ; thalassemia b
55
@ukmppd_notes ,
Transfusi jika hb<8 (komplikasi transfusi berulang; hemokromatosis, terapi

berikan deferasirox)
Defisiensi fe ;
Klinis ;
Atrofi papil lidah – smooth tongue
Koilonikia (sendok)
Stomatitis
Sel pensil / sel cigar
Treatment ;
1. ferosulfat (20% fe) = 325 mg (65 mg fe) 3x325 mg – 3-6 mg/kg/hari
2. diet tinggi protein
3. vit. C 3x100
4. target hb meningkat 1g/dl dalam 2-3 minggu
pada anemia def. Fe ;

saat hb turun berikan fe sampai hb normal, dan lanjutkan hingga 2 bulan
kemudian.
Jika ferritin turun, berikan fe 2 bulan. Saat mengkonsumsi suplemen
besi, hindari teh dan kopi,
Sideroblastik; karena dapat menghambat
 bentuk cincin penyerapan.
 leukosit, trombosit normal
 papenheimer bodies
 anisositosis
Differential pada Anemia normositik (MCV 80 – 100), lihat retikulosit ;

Produksi retikulosit normal >2% - anemia hemolitik.
Produksi terganggu/kurang <2% - anemia aplastik, leukemia.
Anemia hemolitik (retikulosit normal);

Klinis ;
 Ikterus
 Hepatosplenomegali
 Limfadenopati
 Eritrosit muda – besar
 Coombs tes (+); interpretasi (+)penyebab berupa auto imun, diterapi dengan
56
@ukmppd_notes ,
transfuse wash blood.

 Sickle cell
 Lab ; bilirubin , LDH,
Etiologi bermacam-macam ;
Intra sel ;
* Def. G6PD;
1. riwayat drugs exposure (obat malaria)
2. khas ; bite cell
3. Heinz body
* Spherocytosis
* Dll
Ekstrasel ;
1. AIHA = hemolitik e.c autoimun
2. Breast feed ; 3 hari pertama, akibat kurang asi.
3. Breast milk ; 6-7 hari setelah lahir, asi ibu cukup
4. Inkompabilitas ABO, rhesus
- coombs tes +
- tersering ibu gol. Darah O, anak A atau B .
- ibu rhesus (-), anak rhesus (+).
- eritroblastosis fetalis.
IKTERUS NEONATORUM
PATOLOGIS FISIOLOGIS
- ONSET 24 jam pertama paska lahir - onset hari ke-2 & 3
- bil. Indirek >12 mg/dl - Bil. Indirek <12 mg/dl bayi cukup
- bil. Direk >1 mg/dl bulan
- menetap >2 minggu - Bil. Direk <1 mg/dl
- Hilang 10 hari pertama
Terapi ikterus neonatorum, gampangnya lihat bil. Indirek 

- bil. indirek >10 fototerapi
- bil. indirek >20 transfusi tukar
57
@ukmppd_notes ,
Kramer indeks – neonatorum jaundice
Anemia aplastik (retikulosit <2%)

- perdarahan
- infeksi
- pansitopenia
- eritropoetin meningkat
- panconi ; herediter resesif autosomal
- tx; biopsy / aspirasi sumsum tulang
Malignancy
- demam
- nyeri tulang
- hepatosplenomegali
- leukositosis
Sign ALL CLL AML CML
Sign Biasa pada limfoblastik Biasa pada Leukositosis
anak dewasa Bisitopenia
Nyeri tulang Mudah lelah Bb menurun
Demam Keringat
malam
Mikroskopik >30 % Leukosit kecil >30% Wbc
limfoblast SMUDGE myeloblast >200.000 –
Limfoblast CELL BEN muda 1.000. 000
58
@ukmppd_notes ,
imatur pada RIDER pada ADT >> eosinofil

ADT CELL AUER ROD dan basofil
Limfosit B
LIMFOMA MALIGNA
Keganasan primer limfosit B,T & NK cell
Klinis;
1. pembesaran KGB (kenyal, nyeri)
2. bb menurun
3. demam 38c seminggu
4. keringat malam
5. anemia
6. hepatosplenomegali
Lab ;
1. anemia
2. limfositosis
3. eosinofilia
4. LED meningkat
5. HODGKIN LIMFOMA - SEL REED STEENBERG (owl eye
appearance)
6. NON HODGKIN LIMFOMA (Burkitt limfoma) – STARRY SKY
APPEARANCE
ANEMIA MAKROSITIK ( MCV >100)

 Defisiensi B12
- vegetarian
- Terdapat gang. Neurologis
- glositis
- anemia perniciosa
Terapi ;
1. B12 IM/SC 1mg/hari – 1 minggu
2. B12 1 mg/minggu – 4 minggu
3. B12 1 mg/bulan
 Asam folat
- alkoholik
59
@ukmppd_notes ,
- gizi kurang
Treat ;
- as. Folat 1-5 mg/hari (1-4 bulan)
Pendekatan klinis perdarahan (petekie, hematom)
Perdarahan, petekie,
hematom
VASKULAR
TROMBOSITOPENIA
ITP Def. faktor koagulasi

Hemofilia Vaskulitis
Post infeksi ringan
Delayed bleeding Henoch schonlein purpura
Purpura seluruh tubuh Purpura, rash ekstremitas bawah
Trombositopenia Riw. Keluarga
APTT >>  artritis / artralgia
Splenomegali +/- nyeri abdomen, kelainan ginjal
A = f. VIII , B = F.IX
DIC
Def. vit k Shok, asidosis, solusio plasenta
Tromositopenia
Riw. Belum suntik vit. K f. koagulasi <<
PT & APTT >>>> PT & APTT meningkat
D-Dimer meningkat
Klinis bleeding ;
- prolong (perdarahan terus menerus )= kelainan trombosit ; von wilebrand –
trombosit normal , trombositopeni – DIC, ITP
- delayed (ada masa tidak berdarah) = kelainan faktor pembekuan
Transfusi ;
WB = perdarahan massif, setelah kristaloid&koloid.
RUMUS TRANSFUSI
PRC = eritrosit ; anemia/perdarahan akut.
PRC = Δhb x kgBB x 3
Washed red cell = demam pada transfusi Sebelumnya
WB = Δhb x kgBB x 6
Platelet concentrate = trombosit , profilaksis op
Δhb = hb diinginkan-hb
FFP = faktor koagulasi
sekarang
60
@ukmppd_notes ,
Cryoprecipitate = fibrinogen, f.vii, ix
polisitemia vera ; hiperviskositas darah, Hb, WBC, PLT meningkat,

Mudah lelah dan pusing
RESPIROLOGI
 Asma bronchial
 Spirometri;
* VEP < 80%
* REVERSIBLE VEP1 >15 % / setelah pemberian bronkodilator
* APE>15%
(+) kontraindikasi propanolol (b-bloker) non selektif (b2 –
bronkokonstriksi).
Derajat Asma
Asma Gejala Terapi
Intermitten / bulanan <1x / minggu Reliever
VEP > 80
Persisten ringan / >1x / minggu + kontrol glukokortikoid
mingguan Tapi tidak tiap hari dosis rendah
VEP >80
Persisten sedang / Tiap hari + glukokortikoid dosis
harian VEP 60-80 sedang
Persisten berat / tiap Terus menerus + glukokortikoid tinggi
saat Aktifitas terbataas + teofilin (aminofilin inj.
VEP <60 Efek samping; aritmia)
+ Agonist leukotrien (na
kromoglikat)
Serangan asma
Sign ringan Sedang Berat
Sesak Bisa baring saat Saat bicara Duduk walaupun
bicara memilih duduk istirahat
Bicara kalimat Frase Kata
RR >20 >20 >30 / min
61
@ukmppd_notes ,
Retraksi - + +
Status asmatikus = ancaman gagal nafas, klinis sakit berat
Mengi / wheezing ;
 PPOK ; Batuk berdahak 3 bulan
- Sesak
- Riw. Merokok
- barrel chest
- pink puffer / blue bloater
- wheezing – ekspirasi memanjang
- Xray = jantung pendulum , batas paru turun
- Terapi ;
 O2
 bronkodilator B2 agonist dengan atau tanpa antikolinergik kerja cepat
(ipratropium bromide)
 steroid inhalasi
 vaksin influenza
 PURSED LIPS TRAINING
 Emfisema ;
- kerusakan dinding alveoli
- sela iga melebar
- xray ; hierinflasi, diafragma datar, retrosternal melebar, jantung
pendulum.
 Bronchitis
- akut <3 minggu
- kronik >8 minggu
- batuk produktif
- nyeri substernal
- xray ; peningkatan corakan bronkovaskuler 2/3 lap. Paru.
 Bronkiolitis
- < 2 tahun
- mengi – ekspirasi memanjang
- sesak
- demam
62
@ukmppd_notes ,
- RSV virus
- xray ; hiperinflasi paru, penebalan peribronkial.
- treat ; o2 , anti piretik , SABA, kortikosteroid.
Ronkhi ; Ringan ; batuk dan

1. Pneumonia ; nafas cepat
- Sesak , sianosis, cuping hidung Berat ; ada otot
- nafas cepat tambahan –
- batuk – dahak purulen kadang disertai darah opname
- nyeri dada
- demam (bisa >40c)
- fremitus mengeras Eritromisin;
- perkusi redup Dewasa 4x 500 mg
- ronkhi basah Anak 4x250 mg
- xray ; infiltrate, konsolidasi , air bronchogram Amoxicillin;
 terapi ; Anak 25mg/kg 3 hri
Lini 1 ; makrolid ; eritromisin Kotrimoxazole;
Alternative ; kotrimoksasol 4mg/kg 3 hari
 Inap ringan/neonates usia 2 bulan ;
ampisilin + gentamisin
 Inap Berat ;
1st ampisilin + kloramfenikol
2nd ceftriaxone
2. Bronkopneumonia
- ronkhi basah halus/nyaring
- bisa ada stridor
- xray ; konsolidasi tersebar
- WHO ; amoksisilin / kotri
-parenteral ; ampisilin (b-laktam) atau kloramfenikol
3. Bronkiektasis
 batuk kronis (pagi lebih berat)
63
@ukmppd_notes ,
 sputum mukopurulen / 3 lapis

 berbau busuk
 hemoptisis
 ronkhi basal di basal paru
 jari tabuh
 penurunan BB
 pleuritic chest pain
 etiologi p.aeruginosa & h. influenza.
 xray ; honeycomb appearance + air fluid level
4. TB
 Kategori 1 ; 2(RHZE)/4(RH)3
 Kategori 2 ; 2 (RHZE) / RHZE / 5 (RH)3E3
 Evaluasi sputum bulan ke-2, 5 & setelah selesai regimen.
 Pada kategori 2, evaluasi bulan ke-3 dan ke-5, Jika hasil evaluasi (+) terduga
MDR, segera uji resistensi / dirujuk.
 XRAY ;
 TB Aktif ; bercak berawan di apex, kavitas, bercak milier
 Pada TB lama tenang ada bintik kalsifikasi dan fibrosis
 Pada TB lama aktif kedua tanda aktif dan tenang ada.
 Pada pasien TB & hepatitis ; perlu ditunda hingga hepatitis sembuh

 OAT Hepatotoksik ; Pirazinamid (paling), INH, rifampisin.
 Hepatitis imbas obat ;
- jika ikterik(+) – stop OAT
- jika ikterik (-) tapi sgot/sgpt meningkat 5X nilai normal – stop OAT
 MDR dan XDR ;

- MDR ; Resisten Rifampicin dan INH
- XDR ; MDR + 3 dari OAT lini 2
 TB masa hamil ; hindari STREPTOMISIN

- anjuran ; piridoksin 50mg/hri + vit. K 10mg/hri saat trimester 3
 TB dan HIV ; OAT sebelum ARV
64
@ukmppd_notes ,
 TB anak ;
- Skor TB diatas 6 terapi regimen 2HRZ/4RH (hindari etambutol)
- Profilaksis ;
* PRIMER ; ada kontak penderita TB (+) , tes mantoux (-) , INH 5-10
mg/kg 6 bulan.
* SEKUNDER ; tes tuberculin (+), tapi skor TB <6 , INH 5-10 mg/kg 9
bulan.
TB anak MILIER ;
regimen 2 HRZ + ES Dan

ditambahkan prednisone full dose
selama 4 minggu
Efek samping OAT ;

1. Rifampisin ; urin berwarna merah, mempengaruhi efektifitas KB
hormonal, anti-DM, gang. Menstruasi, trombositopenia, ruam.
2. Isoniazid ; Neuropati Perifer (terapi B6 100mg/hari), Anemia.
3. Pirazinamid ; nyeri sendi , asam urat >> , paling hepatotoksik
4. Etambutol ; Gang. Penglihatan, Neuritis Retrobulabar, Bakteriostatik
65
@ukmppd_notes ,
5. Streptomisin ; Ototoksik, Nefrotoksik (menurunkan fungsi ginjal),

kontraindikasi pada bumil
Catatan;
Mediator TB = IL-8, TNF-a, IFN.
Kultur sputum (gold standar) = medium Lowenstein Jensen
Mantoux ; 0,1 cc PPD intracutan (reaksi 48-72 jam)
- indurasi 10-15 mm = (+)probable (tetap dikatakan positif, nilai skor TB = 3)
- >15mm = sensitif
Batuk, stridor, gurgling (upper resp.) ;

1. Croup ;
- barking cough
- memberat malam hari
- steeple sign
- bottle sign
2. Pertusis ; bordetella pertusis
- whooping cough (batuk diakhiri nada melengking)
- diakhiri muntah
- imunisasi tidak lengkap (anak)
- eritromisin 12,5/kg/kali 4x1 selama 14 hari, alternative ; Cotrimoxazole
3. Epiglotitis ;
- muffled / hot potato voice
- drolling
- thumb sign xray
- hemofilus influenza B Catatan
4. Laryngitis Anti tusif ;
- serak - kodein
- batuk - DMP
5. Tracheitis; Ekspektoran ;
- sesak - stimulant ;GG , HCl
- steeple sign - mukolitik ; ambroxol, bromhexin (nebu)
Lainnya ;
DIFTERI
- suara serak
- nyeri menelan
- tenggorokan dilapisi membrane abu-abu
66
@ukmppd_notes ,
- terapi Anti Difteri Serum 40.000 IU IM/IV secepatnya

- penisilin prokain 50.000 umit/kgbb IM 7 hari.
H5N1 ;
 Suspek ; flu like sindrom, kontak +
 Probable ; mati
 Confirmed ; kultur +
 Profilaksis ; oseltamivir 1x75 mg 7 hari
 Terapi ; oseltamivir 2x75 mg 5 hari
Abses Paru ;
Xray ; kavitas berdinding tebal + air fluid level
+ metronidazole
Emfisema ;
Pembesaran permanen bronkiolus serta kerusakan dinding alveolus
Edema pulmo
Xray ; perselubungan perihilar bilateral- batwing appearance
ASBESTOSIS : XRAY Ground Glass Appearance
Aspergillosis BP Allergika ;
Reaksi alergi pada paru akibat jamur (Fumingatus) yang terjadi pada penderita
asma atau fibrosis kistik.
Gejala :
 Mengi
 Sesak nafas
 Demam ringan
 Dahak – bintik kecoklatan
 Xray ; infiltrate dan bayangan jari tangan.
Kistik Fibrosis ;
Genetik
Menyebabkan produksi mucus yang kental dan lengket, sehingga menyumbat
saluran udara paru.
Gejala ;
 Batuk lama
67
@ukmppd_notes ,
 Sesak
 Mengi
Sarcoidosis (besnier-boeck syndrome) ;

Kumpulan sel radang kronis abnormal, yang membentuk bintik pada banyak organ
(sistemik).
Gejala ;
 Kelelahan
 Penurunan BB
 Arthritis
 Lesi pada kulit
 Terdapat scar pada organ tubuh akibat dari granuloma yang menghilang.
68
@ukmppd_notes ,
METABOLIK ENDOKRIN
GDS 140-200
GDP 100-126
TGT = hasil TTGO 140-199
Bedakan DM tipe 1 dan 2 = Pemeriksaan C-PEPTIDE
Komplikasi DM ;
Ketoasidosis diabetic ;
69
@ukmppd_notes ,
Peningkatan pemecahan TG – sehingga keton meningkat – KAD – kesadaran

menurun
Trias KAD ; ketonemia, asidosis, hiperglikemia (gds 300-400)
Tanda asidosis ; nafas kusmaul, dehidrasi
Terapi ;
1. REHIDRASI DAHULU (NaCl 1-2 ltr dalam 1 jam, selanjutnya dikurangi
setengah tiap jam)
2. Insulin 2 jam setelah rehidrasi
HONK ;
Glukosa meningkat – osmosis – dehidrasi serebral
Klinis ;
 Dehidrasi ,
 hipotensi,
 kesmen,
 Nafas tidak kusmaul,
 GDS >400
Farmako DM
SULFONILUREA Meningkatkan sekresi Hipoglikemia
(glibenklamid) insulin BB naik
(15-30 menit sebelum Kontaindikasi ; Gang.
makan) Ginjal
BIGUANID (metformin) Hambat glukoneogenesis Mual, muntah
hepar Hindari bila kreatinin
>1.5
A-Glukosidase inhibit Hambaat absorbs glukosa Peningkatan gas sal.
(acarbose) Cerna
Hindari gang.ginjal/hati
Tiazolidindion Insulin sensitizer di EDEMA
(pioglitazon) perifer Kontaindikasi ; CHF
Agonis reseptor GLP-1 Agonis reseptor GLP-1 Keluhan gastrointestinal
DPP4 inhibit Hambat enzim DPP4 – Muntah
(sitagliptin) perpanjang kerja GLP-1
Indikasi insulin pada DM ;

- DM tipe 1
- KAD , HONK
Acantosis Nigrikans ;
70
hiperpigmentasi kulit pada
daerah lipatan tubuh muncul akibat
resistensi insulin.
@ukmppd_notes ,
- DM gestasi
- Gang. Ginjal berat
- Tidak Terkontrol
Polineuropati DM dapat diberikan ;

1st trisiklik
2nd GABA
Gastroparesis DM dapat diberikan ;

Metoclopramide
Pada pasien CKD , drug of choice yaitu Tiazolidindion
Kontraindikasi ;
1. Metformin
2. Glibenclamide
3. Acarbose
DISLIPIDEMIA
Target penurunan LDL <100 mg/dl
Pada riwayat infark miokard LDL <70 mg/dl
Terapi ;
+ Statin – HMG CoA reduktase inhibit (ES. Peningkatan enzim hepar)
+ Niasin/B3 – hambat lipolisis (ES. Hiperglikemi, hiperurisemia-gout)
+ Fibrat – turunkan TG (ES. Peningkatan enzim hepar)
Drugs of choice ;
Jika LDL meningkat; 1st Statin dapat ditambahkan ezetimibe.
Jika TG meningkat ; 1st Fenofibrat.
Jika LDL &TG meningkat berikan kombinasi keduanya.
SINDROM METABOLIK
Criteria SM , 3 atau lebiih ;
 lingkar pinggang >40 inch pria , wanita >35 inch
 GDP >110
 TD >130/85
 HDL <40 mg/dl pria, <50 wanita
 TG >150 mg/dl
71
@ukmppd_notes ,
ENDOCRINE DISORDER
Penyakit Hormon Klinis/diagnosa Treatment
Diabetes Def. vasopressin Polyuria Desmopressin

Insipidus (ADH) Haus Vasopressin
Water deprivation - Central DI Tidak ada penurunan
test - Neurogenic BB
DI Tidak ada Polifagia
SIADH Sekresi ADH gagalnya keluaran
Syndrome berlebih air bebas melalui
inappropriate anti urin, kepekatan urin
diuretic hormone terganggu,
Kebalikan DI hiponatremia,
hipoosmolalitas dan
natriuresis.
Cushing Hiperkortisol BB naik, utama di Hindari
Syndrome kelenjar adrenal perut (obes central), kortikosteroid
(sekumpulan - Eksogen moon face
:obat Buffalo hump
gejala akibat
kortikoster (Lemak pd leher)
hiperkortisol) Edema kaki
oid dan
estrogen Keringat berlebih
Cushing disease - Endogen Hipertensi
72
@ukmppd_notes ,
disebabkan oleh :adenoma Menstruasi tidak

tumor kelenjar teratur
pituitari Hiperglikemia – DM
induced
Addison Disease Def. Adrenal Kulit menghitam Hidrokortison
Chronic adrenal Hormone (Steroid Rambut 300-400 mg
insufficiency – Cortisol & menghilang dalam 1000cc 8-
Aldosterone) Weight loss 10 jam
Trias 3H; autoimmune Weakness Normal Saline
Hiperpigmentasi Joint & muscle pain
Hipotensi Craving for salt
hipoglikemi Hipotensi
Krisis Adrenal Menurunnya Gejala syok Rehidrasi – NS
glukokortikoid dan idiopatik 1ltr/jam
mineralkortikoid Mual Hidrokortison
Akibat Muntah 100mg bolus
penghentian + lanjut 100-200
terapi steroid mg/24 jam drips
mendadak
Graves Disease Hipertiroid Irritability Metimazole 10-
(toxic difuse muscle weakness, 20 mg/hari 1st
goiter) sleeping problems shoice
fast heartbeat
Catatan ; PTU 3000
poor tolerance of
Catatan ; Bedakan graves heat mg/hri 3x1
T3 kontrol dan hipertiroid, diarrhea B-Blocker
pengobatan tiroid. pada graves selalu weight loss Radioiodine
Op. thyroid, disertai klinis thickening of the Surgery
menyebabkan skin on the shins,
oftalmopati.
gangguan hormone known as pretibial
paratiroid = myxedema
hipokalsemia. Graves'
ophthalmopathy
TSH = spesifik TSH << , T4>>
Krisis thyroid - Gejala;
- Hipertermia
73
@ukmppd_notes ,
- Keringat
- Muntah, diare
TD - TD meningkat
Nadi - takiaritmia
- Mental status change
Suhu
- Cardiovascular collapse
GDS Terapi ;
1. PTU 600mg loading dilanjutkan 200-250 mg 4x1Atau
Metimazole20-30 mg tiap 4-6 jam.
2. Anti piretik
3. Resusitasi cairan
4. Atasi hipoglikemi
5. Spesifik 5B;
- Blok sintesis ; anti tiroid
- Blok sekresi ; iodine
- Blok konversi T3-T4 ; PTU
- Beta bloker
- Blok sirkulasi enterohepatik
Thyroiditis Hipotiroid BB meningkat Levothyroxine

(Hashimoto) Edema Skrining;
Hipotiroid Pale/puffy face Anti – TPO ;
Feeling cold
- Setelah fase congenital = tiroid autoimun
Sulit hamil
hipertiroid. kretinisme konstipasi - grave
- Peningkatankadar (retardasi & TSH >>> , FT4 - hashimoto
anti tiroid gang. <<<<
peroksidase (anti Pertumbuhan)
TPO).
PCOS gejala hirsutisme Pil KB
badan banyak berbulu, berkumis, Clomiphene
LH dan Insulin rambut mudah rontok dan jerawat citrate dan FSH
Gangguan ovulasi (mens) Operatif laser
meningkat
Kista ovarium
(laparoscopic
74
@ukmppd_notes ,
ovarian drilling)
metformin
Gangguan Kelebihan GH ;
Growth hormone - Gigantisme, pada anak, sebelum epifisis tertutup.
Hipofisis anterior - Acromegali, setelah epifisis tertutup – ekstremitas, muka
memanjang
Kekurangan GH ;kerdil
- Dwarfisme ; IQ baik
- kretinisme ; retardasi mental
OBSGYN
HCG memuncak pada minggu ke 8-9
Doppler – DJJ dapat dinilai >12 minggu
USG antenatal ;
- gestasional sac ; elemen pertama yang dapat diukur, minggu ke-5
- CRL ; minggu ke-7 kehamilan
- BPD ; trimester 2
- femur length ; evaluasi berat fetus
- humerus length ; marker malformasi congenital
Tanda pasti kehamilan ;

DJJ, USG, PALPASI
Tidak pasti ;
Hegar ; perlunakan cervix
Chadwick ; warna kebiruan pada cervix
Fase Aktif ;
 Akselerasi ; 2 jam, buka 2-3 cm
 Dilatasi maksimal ; 2 jam, buka 4-9 cm
 Deselerasi ; 2 jam , >9cm-lengkap
75
@ukmppd_notes ,
Penyulit dalam partus ;

1. Partus tak maju ; HIS adekuat tapi tidak ada penurunan & pembukaan
maupun putaran paksi dalam 2 jam.
2. Partus Macet ; tidak ada penurunan kepala setelah 1 jam
3. Partus Lama ; fase laten > 8 jam, kanan garis waspada pada partograf
4. Partus presipitatus ; partus terlalu cepat
5. Arrest ; tidak ada perubahan
Alat bantu persalinan ;

 Forcep ; digunakan saat pembukaan lengkap tapi ibu tidak kuat meneran.
 Vakum ; dapat digunakan sejak pembukaan 7cm.
Obat saat persalinan ;

 Ergometrin ; vasokonstriksi pada uterus, menurunkan pendarahan post
partum
 Misoprostol ; kala 1 fase laten – untuk membantu pematangan cervix
 Oksitosin – perbaiki HIS.
Jarak tiap hodge 2.5 cm

Hormone relaxin pada
Presentasi bayi ; kehamilan;
Bokong ; -complete , kedua kaki flexi LUTEIN
-incomplete , satu kaki flexi, satu ekstensi
- frank-breech (bokong murni) , dua kaki ekstensi
Muka ; - mento anterior ke simphisis – pervaginam
- mento posterior – SC Grading perdarahan post partum ;
1. 900ml
Perdarahan post partum ;
2. 1200-1500
> 500 ml setelah bayi lahir
3. 1800-2100
Primer ; 24 jam 1
4. >2400
- atonia
- robekan jalan lahir
- retensio plasenta
Sekunder ; 24 jam 2 Robek perineum
- rest plasenta Gr.1 ; mukosa vagina, kulit perineum
Tatalaksana ; Gr.2 ; otot perineum
Gr.3 ; A. sfingter ani eksterna <50%
76 B. sfingter ani eksterna >50%
c. sfingter ani interna
Gr. 4 ; mukosa rectum, epitel anus
@ukmppd_notes ,
1. Oxy 20-40 IU dalam Nacl & 10 IU IM/ergo 0,2 IM/IV

2. Traneksamat 1 g
3. Kondom kateter / KBI
Ketuban Pecah Dini ;

Ketuban pecah sebelum adanya HIS.
Jika berlangsung >24 jam, merupakan faktor resiko sepsis neonatorum.
Terapi ;
Antibiotic ;
1. Ampicillin + gentamicin
2. ceftazidim + metronidazole/amikacin
3. meropene/ciprofloxacin.
Plasenta ;
Akreta ; lengket seluruhnya
Inkreta ; lepas tapi OUE tertutup
Inersia uteri hipotonus ;

Kontraksi uterus normal tapi lebih singkat
Inersia uteri hipertonus ;

Kontraksi tidak sinkron
Nyeri mammae;
 Menyusui – mastitis ; kloksasilin 500 mg/6 jam , eritromisin 250 mg 3x1
 Tidak menyusui – mastalgia
 Obat henti asi ; bromokriptin
Bentuk panggul;
 Oval – anthropoid
 Ginecoid – transversal > anteroposterior
 Android – bentuk segitiga
 Gepeng – platypoid
Baby blues < 2 minggu

Depresi post partum >2 minggu
Hipertensi kehamilan dapat diberikan ; kalsium dan aspirin 75 mg – untuk cegah

77
@ukmppd_notes ,
eklampsia
Pada kasus PEB dengan bukaan lengkap dapat dibantu dengan forceps, jika
belum ada pembukaan dilakukan SC.
KTG – non stress test – pada PEB karna faktor resiko hipoksia
Hipertiroid pada kehamilan ;

 Trimester 1 – PTU ,
 Trimester 2&3 - metimazole
-target T3 dan T4 dibatas normal tertinggi
Pemasangan AKDR post partum dapat dilakukan setelah 10 menit – 72 jam.
Hiperemesis ;
 tingkat 1 ; dehidrasi sedang
 tingkat 2 ; ada aseton
 tingkat 3 ; delirium-koma
Hiperemesis ; (terapi panduan klinis depkes)

1. 10 mg doksilamin + B6 4 tab (2-1-1)
2. Jika belum teratasi, berikan dimenhidrinat 50-100mg 4-6x/hari, atau
prometazin 5-10 mg 3-4x/hari.
3. Jika belum teratasi, tambahkan metoklopramide 5-10mg oral, atau
ondansentron 8mg oral/12 jam.
4. Jika masih belum, atasi dehidrasi, berikan multivitamin i.v dan
dimenhidrinat 50mg dalam 50 ml NaCl dalam 20 menit 4-6 jam sekali.
5. Dapat ditambahkan metoklopramide atau ondansentron i.v.
Defisiensi asam folat ;

Neural tube defek – anencephalus
Terapi as folat 400 mg/hari, 2 bulan sebelum hamil
Gingivitis ; kelainan fisiologis
Polihidraminion ; pada bumil akibat hormon
DM , multipara
Fetal anomaly ; atresia esophagus, atresia duodenum, anencephaly
Oligohidramnion ;
78
@ukmppd_notes ,
renal agenesis (potter sindrom)

genitourinary obstruct
Korioamnitis ;
 demam >38c
 leukositosis
 DJJ >160x
 Nyeri tekan fundus
 Amnion bau
Terapi ;
Ampicillin 2gr/iv
Gentamicin 5mg/kgbb i.v
Anemia ;
 Suplemen besi 60 mg 3x1
 As. Folat 250 mg 3x1 90 hari
 Trans. PRC ; hb <7 / hb>7 dengan pusing, takikardi
Abortus septic ;
Penisilin 4x1,2 jt unit atau Ampisilin 4x1 gr
Genta 2x80
Metro 2x1 gr
Kuret
TORCH ;
-VAKSINASI MMR-
Toxoplasma kongenital;
Menyerang semua organ, kecuali RBC
- prematuritas
Trias ; - hidrosefalus , retinokoroiditis bilateral, kalsifikasi intracranial
(tetrade sabin)
 Retardasi mental
 Kelainan psikomotor
 Kejang
 Ikterus anemia hepatosplenomegali
 Diagnosa ; igm (+) pada neonates , takizoit pada sampel
Terapi ;
79
@ukmppd_notes ,
<18 minggu ; Spiramisin – 1g/8 jam

>18 minggu ; pyrimethamine 500 mg 2x1 (2 hari) lanjut 50mg/hari &
sulfadiazine 75mg/kg loading, maintenance 50mg/kg 2x1 sampai partus
+ asam folat 10mg/hari
Rubella;
 Kelainan pada bayi ;
 Mikrosefal, katarak congenital, PDA
 Glaucoma
 Deafness
Herpes simpleks virus;

 Mati janin
 Ensefalitis
 Dermatitis
 Keratokonjungtivitis
 Hepatitis
CMV
 Jaundice
 Hepatosplenomegali
 Microcephal
 Retardasi mental
 Serologis – seronegatif-seropositif (dalam 3 minggu)
 Jika terdeteksi uk <20 minggu – terminasi
Tifoid ;
B-laktam ; ampisilin, amoksisilin
Cephalosporin ; ceftriaxon
Malaria ;
DHP – dihidroartemisin piperakuin
Kontraindikasi ; primakuin, OAINS
Salpingitis ;
 Discharge – keluar darah diantara 2 periode haid
 Dispareunia
80
@ukmppd_notes ,
 Nyeri goyang serviks
Endometritis ;
 Related pregnancy/unrelated - PID
 Fever
 Low abdominal pain
 Foul smell lokia
 Abnormal vaginal bleed
 dispareunia
Terapi GAM
Gentamisin 5mg/kg/24 jam
Ampisilin 2g/6 jam
Metronidazole 500mg/8jam
kristaloid
PID
 Nyeri perut bawah TERAPI :
 Tiba-tiba Ceftriaxone 250 mg single
 Makin sakit bila gerak Doksi 2x100 14 hari
 Mual Metro 2x500 14 hari (optional)
Rawat inap ;
 Demam tinggi
Clindamisin 900 mg iv/8jam
 Etiologi ; PMS - chlamydia
Gentamisin 2mg/kg loading –
rumatan 1.5 mg/kg/8 jam
Endometriosis;
 dismenore
 dispareuni
 diskezia
 infertile
Penunjang ; USG , MRI
Terapi ; pil kombinasi , GNRH agonis, NSAID , bedah-LUNA
Mastitis ;
Terapi ;
1. Tetap Menyusui/pompa
2. Kompres dingin
3. Parasetamol tab
4. Sanggah susuk
81
@ukmppd_notes ,
5. Kloksasilin 500mg/6 jam 10-14 hari atau eritromisin 250mg/8 jam 10-14
hari
Pubertas prekok ; tanda sex sekunder sebelum usia 9 tahun pada pria dan 8 tahun
pada wanita
Oligomenorea ; siklus haid lebih panjang (35 hari), >3 bulan - namenorea
Menomeroragia ; perdarahan haid lebih banyak
Amenorea primer ; (jika kelainan kompartemen 2 keatas, pasti disertakan hasil
LAB)
Kompartemen 1 – uterus
Kompartemen 2 – estrogen progesterone (ovarium)
Kompartemen 3 – FSH-LH (hipofisis)
Kompartemen 4 – GnRH (hipotalamus)
Menopause – vaginismus – nyeri
Kista nabothian ; berisi mucus dari permukaan serviks

Kista gartner ; pada dinding vagina, menonjol keluar
Kista brtolini ; vagina arah jam 7,5
Geburt ; massa bertangkai keluar dari cervix, dari lapisan submucosa
Kistadenoma ; dinding licin, permukaan lobulated, kelihatan biru dari peregangan
kapsul
Teratoma ovarium ; massa berambut, berisi material sebasea, epitel skuamous
Ca. endometrium ; USG – central mass , hiperechoic,hipoechoic region.
Mioma uteru ; gambaran PA whorl like pattern/ pusaran air
Adenomiosis ; endometrium tumbuh di otot rahim
Pil KB ;
estrogen,progesterone – kontraindikasi ; penyakit jantung, stroke, Hipertensi
(dapat diganti dengan AKDR)
KB pada ibu menyusui;

 Hormonal ; progesterone only (tidak menggangu asi)
 Non hormonal
TT pada IBU HAMIL
82
@ukmppd_notes ,
Infeksi alat reproduksi pada Ibu Hamil ;
Bacterial vaginosis ;
Pada akseptor AKDR yang mengalami komplikasi BV, AKDR dicabut dan
diganti dengan KB jenis lai..
Terapi ;
Metronidazole 2 x 500 mg 7 hari (sumber PPK Dinkes)
Klindamisin 2x300 mg 7 hari
Kandidiasis ;
Penggunaan pil KB kombinasi yang mengalami Kandidiasis, diganti KB jenis
lain.
Mikonazole/klotrimazole 200 mg intra vagina 3 hari , atau
Klotrimazole 500 mg intravagina single dose, atau
Nistatin 100.000 IU intravagina 14 hari.
Trikomoniasis ;
Periksa DUH Nacl 0.9%
Metronidazole 2 gr single dose atau 2x500mg 7 hari oral
Dilarang ngumpul bareng suami
Sifilis ;
Primer ; benzatin penisilin g 2.4 juta IM single dose.
Laten ; benzatin penisilin 1x/minggu selama 3 minggu.
Kondiloma ;
TCA 80-90%
Kauter
83
@ukmppd_notes ,
Kontraindikasi ; podofilin
Pemeriksaan dasar infertilitas;

1. Progesterone pada fase luteal (7 hari sebelum haid)
2. TSH & Prolaktin
3. LH & FSH (pertimbangkan pada kasus PCOS)
4. Post coitus test
Sistokel ;
Dinding antara vesica urinaria dan vagina rapuh, sehingga terdapat keluhan
sulit BAK.
Mola hidatidosa :
Penyakit trofoblas incomplete, pada USG tampak gambaran;
Swiss cheese appearance
Snow storm appearance
Pemeriksaan penunjang ; periksa HCG serum,
Sindrom turner (primer) Amenore primer

45 XO
Webbed neck
Sindrom asherman (sekunder) Kerokan berlebihan post abortus
Destruksi endometrium
Sindrom Sheehan Amenore yang disertai perdarahan
masif
Adenoma hipofisis Amenore
- hiperprolaktinemia Galaktorea
Infertile
Treat ; dopamine agonis
PCOS gejala hirsutisme
LH meningkat badan banyak berbulu, berkumis,
rambut mudah rontok dan jerawat
Gangguan ovulasi (mens)
Kista ovarium
POJOK INTOKSIKASI & Efek Samping Obat
INTOKSIKASI ANTIDOTUM
Kokain ; stimulant Benzodiazepine
84
@ukmppd_notes ,
Halusinogenik ; halusinasi (+) Ex. diazepam

Kejang (+)
Opioid ; depresan Codein Nalokson

- Pupil pinpoint 0.4 – 2 mg iv/im/sc/ett
- Hipotensi Heroin Bisa diulang 3 menit kemudian.
- Depresi nafas
Morfin
- Kesmen
(semuanya menurun;depresan)
Benzodiazepine Flumazenil
Parasetamol n-asetilsistein
Sianida ; singkong Tiosulfat
Organofosfat ; pestisida Atropine
- Efek Kolinergik
- kejang
- kontraksi otot meningkat
- keringat (++)
- saliva (++)
- TTV normal
Atropine Fisostigmin
Dapat mengakibatkan dilatasi pupil dan
saliva mongering.
Jengkol ; Na bikarbonat
- Kolik
- Oliguria,anuria, hematuria
Methanol HD
- optic neuropati
- asidosis metabolic
Methemoglobinemia Metilen blue
DEPRESAN STIMULAN HALUSINOGEN

 Narkotik ;  Kokain  LSD
 Opium  amfetamin  Jamur
85
@ukmppd_notes ,
 Heroin  amfetamin
 Morfin
 Ganja
 Alcohol
 diazepam
OBAT EFEK SAMPING

Simvastatin Nyeri otot (myopati)
Kreatinin meningkat
Clofazimin Kulit kecoklatan
Dapson Anemia , urtikaria
Fenitoin (anti konvulsan) Gangguan SSP ; pusing,
nystagmus,tremor.
Gangguan sal. Cerna ; muntah, diare,
konstipasi.
Ruam, dermatitis, gusi
bengkak,aritmia.
Carbamazepin Sindrom steven johnson
Calcium channel blocker Gusi bengkak
ANESTESI
86
@ukmppd_notes ,
kriteria SIRS ;
 Suhu >38 atau <36 Resusitasi
 bradi/takikardi Antibiotic kultur
 bradi/takipneu
Vascon (norepinefrin)
 leukositosis
Sepsis ;
2 SIRS + disertai fokus infeksi atau biakan lab (+)
Sepsis berat ; sepsis + kelainan hipoperfusi disertai disfungsi organ
- asidosis laktat
- hipotensi
- oligouri
- mental state change.
Syok sepsis ; sepsis berat + disfungsi organ yang menetap.
SYOK
Hipovolemik Pendarahan ; resusitasi cairan
Kardiogenik Terapi ; Cairan, dobutamin /dopamine
Neurogenik ; distributive Cedera spinal, TD,HR, P , semua turun
Anafilaktik ; distributive Hipersensitif tipe 1
Septic ; distributive Norepinefrin
Anafilaksis ; epinefrin 1:1000 – 0,2 – 0,5 ml SC/IM , 2-3x interval 10-15 menit
Table derajat syok disederhanakan sesuai hafalan penulis ;
Derajat Volume Loss BP HR Terapi
1 <750 N <100/min 1&2 RL
2 750-1500 N >100/min 3&4
3 >1500 menurun 120-140/min koloid/
4 >2000 menurun >140/min darah
87
@ukmppd_notes ,
INGAT ROME ;
Respiratory opposite (PH &

PCO2 sebaliknya)
Metabolik equal (PH & PCO2

sama/searah)
TRIASE ;
 Hitam ; meninggal / tidak dapat diresusitasi
 Merah ; cedera berat
 Kuning ; stabil – observasi
 Hijau ; walking patient
 Putih ; ringan
Imbalance Elektrolit ;
1. Hiperkalemia ; gejala dominan pada jantung – T Wave tinggi.
2. Hipernatremi ; gejala dominan neurologi – gelisah, letargi, kejang.
3. Hiponatremi ; gejala dominan neurologi – anorexia, lemas, mual, edem
cerebri.
4. Hiperkalemia ; gejala dominan jantung – QT memendek.
5. Hipokalsemia ; QT memanjang.
88
@ukmppd_notes ,
NEUROLOGI
PARKINSON
Penyakit Degeneratif pada sistem ekstrapiramidal
 Menurun nya produksi dopamine, menyebabkan menurunnya fungsi
dari substansia nigra, organ yang berperan penting dalam pergerakan
tubuh. Substansia Nigra terletak dalam Midbrain.
Gejala;
TRAP ;
Tremor
Rigiditas (kaku) – cogwhell phenomena
Akinesia (reaksi/pergerakan melambat) – Klinis Muka Topeng
Postural instability (Saat berjalan membungkuk & melangkah kecil-kecil)
Grading Parkinson ;
1. Minimal / gangguan unilateral / pill rolling tremor
2. Minimal / bilateral
3. Gerak melambat tapi masih mandiri
4. Berdiri/berjalan dengan bantuan
5. Hanya bisa tidur
Terapi;
 Levodopa (dopamine agonis) dapat dikonsumsi bersama carbidopa, untuk
meningkatkan substansi dalam menembus sawar otak.
 MAO-Inhibitor ; bromokriptine
 Anti kolinergik ; THP
Trigeminal Neuralgia / tic douloreux

Terapi ;
1. Carbamazepine 50-100 mg , Alternatif oxcarbamazepine
2. GABA
Neuropatik pain ;
1. Carbamazepine
2. Lamotrigine
3. GABA
Ensefalitis ;
 Parese (defisit neurologis)
89
@ukmppd_notes ,
 Kejang
 Subfebris
 Kesadaran menurun
 Lesi spheris (ring form appearance) pada ct scan
Ensefalitis toxoplasma – pada infeksi oportunistik HIV
Kista ganglion – benjolan di pergelangan tangan , riw. Angkat beban
AFASIA
TIDAK
KENAL
NAMA
ORANG
 Tidak lancar dan Bisa mengulang ? Ya – transkortikal motor aphasia

 Semua bisa ? Ya – anoemic aphasia (tidak kenal nama orang)
LOKASI KLINIS
Lobus frontalis Broca
Temporalis Wernicke (sulit membaca)
Parietalis Akalkulia
Agrafia
agnosis
Oksipitalis Gang. Lapangan pandang
Korpus callosum Sind. Diskoneksi
Hipotalamus/hipofisis Gang. Endokrin
Batang otak Kesadaran
Serebellum Ataksia
90
@ukmppd_notes ,
Tremor
Nistagmus
Amigdala < temporal lobe Persepsi emosi
Agresi pengendali
Menyimpan ‘kenangan’
libido
Kapsula interna < ganglia basalis Koordinasi gerakan
inhibisi
Pons Pin point pupil
Midbrain Dilatasi pupil bilateral
Nervus III Dilatasi pupil unilateral
Diagnosis topis neuro ;

A. Cerebri anterior Hemiparesis dominan ekstremitas
bawah dibandingkan atas
A. Cerebri Media Hemiparesis atas dominan
Superior ; broca dibandingkan bawah
Inferior ; wernicke
A. Cerebri posterior Hemianopia homonym
A. Basiler Vegetative state ; locked in syndrome
1. Lesi N. Radialis ;
wrist drop , tidak bisa ekstensi palmar
2. Lesi N. medianus ;
ape hand, jari 1-2
3. Lesi N.ulnaris ;
claw hand, jari 4-5
4. Waiter tips hand ;
erb Palsy , reflex genggam (+)
5. N. Axillaris Abduksi Lengan
Atrofi deltoideus
Hilang sensasi bagian lateral bawah
bahu
6. Lesi N.tibialis ;
tidak bisa plantar fleksi & inverse
7. Lesi N. peroneus komunis ;
tidak bisa dorsofleksi & eversi
Kamus ;
91
@ukmppd_notes ,
 agnosia ; tidak dapat mengenali rangsangan

 ataxia ; tidak ada koordinasi gerakan otot
 apraxia ; gang. Gerakan
 alexia ; tidak bisa baca
LEMAH/LAYU ekstremitas ;
Guillan barre Myasthenia Multiple Polio
sind. Gravis Sclerosis
Demyelinisasi Gang. Impuls Gang. Myelin Akibat polio virus
saraf perifer akibat neuromuscular saraf pusat akibat  Destruksi
autoimun junction akibat autoimun motor
autoimun neuron
Diawali INFEKSI Diawali otot Disertai gang. Riw.Imunisasi
teraktif Indra tidak ada
Paralisis bilateral Kelemahan Tinnitus Paralisis asimetris
ascending setelah aktifitas, Diplopia Atrofi otot
Simetris membaik setelah Disfagia Bisa disertai
Gloves stocking istirahat Weakness depresi otot
(+) Lemah sore hari Retensi urin pernafasan
Peningkatan Wartenberg tes -
protein ptosis
IVIG Asetilkolinesteras Immunosupresif Suportif
Plasmaparesis e inhibitor – steroid analgesik
Steroid piridostigmin
Fisioterapi 60 – 120 mg 6x1
oral
Duchenne muscular distrofi ;

 Matinya sel otot dan jaringan
 Genetic kromosom x resesif
 Onset usia dini-perlahan dari masa kanak, progresif
 Biasa pada bayi laki-laki
 Sukar naik tangga / bangun dari lantai
 Glowers fenomena
 Waddling gait – jalan melebarkan kaki
 Gower sign – jika ingin berdiri, dengan bantuan tangan
92
@ukmppd_notes ,
Amyotropic lateral sclerosis (lou-gehrig syndrome) ;

 Degenerasi neuron
 Paralisis – atrofi otot
 Progresif ; awalnya di lokasi terbatas, kelemahan ekstremitas, leher/bahu,
bulbar, pernafasan.
 Spastisitas
 Babinsky (+)
Cerebral palsy ;
 Gangguan pada korteks cerebri, ganglia basalis dan serebellum
 Menetap, tidak progresif
 Onset usia dini , akibat anoxia saat persalinan, trauma kapitis, atau infeksi
torch
 Kelainan posisi dan pergerakan
 Klinis ;
 Spastic, tonus meningkat, seperti ‘kodok terlentang’
 Babinski +
 Ataksia
 Gang. Dengar, bicara, mata
Bells palsy
N.VII perifer
Treatment
 prednisone 2x30 mg 5 hari
 asiklovir 5 x 400 mg 7 hari
 B1.B6.B12
 Artificial tear
NYERI KEPALA
Cluster TTH Migrain
Abortif ; Abortif ; Abortif ;
Oksigen NSAID (ibuprofen) NSAID ,
Triptan/ergot Aspirin ergotamine
metoclopramide paracetamol Sumatriptan
Profilaksis ; Profilaksis ; Profilaksis
CCB Amitriptilin Amitriptilin
Mood stabilizer Propanolol
93
@ukmppd_notes ,
Non Hemorrhagik Stroke ;

 Aspirin 325mg
 clopidogrel 300mg
 (+) dipiridamole 2x200 mg (tidak boleh monoterapi dipiridamole)
 anti edem – mannitol 20% 200cc (0,5-1 mg/kg)
 TPA (rTPA)
Hemorrhagik Stroke ;
PIS ; anti fibrinolitik – traneksamat
PSA ; antivasospasme – nimodipin
SubArachnoid Hemorrhage
Etiologi ;
1. Berry aneurism – tersering
2. A. communicans
3. A. cerebri media
TIA (transcient ischemic attack) – normal dalam waktu 24 jam

RIND (reversible ischemic neurologic deficit) >24 jam – 72 jam
Treatment ; aspirin, clopidogrel
TIA pada carotid ;

 monovision
 disfasia
 disfraxia
 unilateral weakness
Krisis hipertensi ;
TD>180/120 + gangguan pada target organ = emergensi
Terapi ; antihipertensi parenteral (nitropruside)
TD>180/120 = urgensi
Terapi ; anti HT oral ; nifedipine,clonidin,furosemide
N. cranialis origin ;
94
@ukmppd_notes ,
1 & 2 ; cortex cerebri

3 & 4 ; midbrain
5 – 8 ; pons
9 – 12 ; medulla oblongata
KEJANG ;
 Epilepsi simptomatik ; ada causa, contoh kejang demam.

 Epilepsi Idiopatik ; causa tidak diketahui.
 Status epileptikus ; fase dua kali kejang diantarai dengan keadaan tidak
sadar
Terapi;
Loading;
1. Awali dengan diazepam rectal/iv
2. Lanjutkan dengan phenytoin (efek samping anemia makrositik)
3. Lalu Phenobarbital / midazolam / propofol
4. Pada neonatus ; awali dengan fenobarbital
5. Pada tetanus neonatorum ; awali dengan diazepam
Rumatan/ maintenance;
 Pada absence/petit mal ; etosuksimide / as. Valproat
(Kontra Indikasi Carbamazepine)
 Kejang umum ; as. Valproat / lamotrigine
 Kejang partial ; carbamazepine / as. Valproat
Tetanus ;
hilangnya proses inhibisi akibat terhambatnya pelepasan GABA
 Gr.1 ; trismus ringan, tidak ada gang. Respirasi
 Gr.2 ; trismus sedang, rigid jelas , takipneu (>30)
 Gr.3 ; trismus berat, apneu, takipneu (>40), takikardi
 Gr. 4 ; gr.3 + gang. Otonom berat (hipertensi-takikardi / hipotensi-
bradikardi) + kejang
Luka kotor dengan status vaksin <5 tahun ; injeksi TT + ATS + HIg
95
@ukmppd_notes ,
Luka bersih dengan status vaksin >10 tahun cukup injeksi TT
Neurofibromatosis/von reckinghausen ;
 fibroma universal
 tumor pada saraf
 hiperpigmentasi – café au lait pas ches
Alzheimer ;
Therapy ;
Cholinesterase inhibitor – rivastigmine
NMDA receptor antagonist - memantine
Catatan;
 Tes spurling ; nyeri (+) – cervical root sindrom
 Tes mikrofilamen - neuropati
 Pupil dilatasi unilateral ;tanda adanya herniasi massa
 Konstriksi pupil ; gangguan pada Pons
 de quervain sindrom/blackberry sindrom ; sakit saat menulis/sms-an. tes
flinkenstein (+)
 anatomical snuffbox ; daerah antara ibu jari dan telunjuk, nyeri pada
fraktur scaphoid.
 cervical radiculopathy ; saat kepala ditekan kebawah, nyeri menjalar ke
bawah.
 periodic paralisis ; imbalans elektrolit
 CTS ; hindari flexi – terapi ; istirahat ekstensi , bebat , inj. KS
 Carpal Tunnel Syndrome ; terjadi atrofi pada thenar muscle (m.
abductor pollicis brevis).
 tatalaksana rabies ; jika digigit pada tubuh bagian atas (bahu,mukosa)
diberikan VAR & SAR ,selain itu VAR saja.
 Pada kasus tidak bisa mencium setelah KLL, robeknya lamina cribrosa
akibat fraktur os. Nasal.
Tatalaksana Nyeri Kepala

TENSION MIGRAINE CLUSTER
96
@ukmppd_notes ,
Akut ; Akut ; Akut ;

NSAID Spesifik ; ergotamine Triptan/ergot
Aspirin Non ; Nsaid
Paracetamol
Profilaksis ; Profilaksis ; Profilaksis;
Trisiklik (amitriptilin) Trisiklik Amitriptilin
As. Valproat CCB
propanolol
BEDAH SARAF
Lapisan Kepala ;
1. Scalp
2. Skull
3. Epidural ; A. Meningea Media, Ct Scan Biconvex/Lenticular
4. Dura mater
5. Subdural : Bridging Vein , Ct scan Biconcav/Semilunar
6. Arachnoid mater
7. Sub Arachnoid : Aneurisma, Klinis Thunderclap Headache(nyeri kepala)
8. Piamater
9. Brain
Stadium Trauma Kapitis ;
97
@ukmppd_notes ,
 Ringan : GCS 13-15

 Sedang : GCS 9-12
 Berat : GCS 3-8
Trauma kapitis ;
DAI = koma lama pasca trauma, tidak menunjukkan adanya lesi/massa pada foto
Contusio cerebri ; kelainan CT-scan minimal, klinis tidak ada kelainan
Comotio cerebri ; tidak ada kelainan CT-Scan
Tanda peningkatan TIK

 Nyeri kepala
 Muntah proyektil
 Papil edem
 Kesadaran menurun
- TRIAS CUSHING ;
Hipertensi, Bradikardi, Nafas Irreguler
- monro-kelly law ; tengkorak merupakan ruang tertutup dengan volume tetap
CPP = MAP – TIK
( <70 = tanda iskemia – edema sitotoksik)
Fraktur Basis Cranii ;

Klinis ;
 Rhinorea & Otorrhea terjadi akibat robeknya duramater
 Anosmia : lamina cribrosa robek, Fr. Os. Nasal
 Raccoon eye akibat patah atap tulang orbita
 Battle sign akibat patah os. Petroseum, os. Temporal
 Coma ; akibat tersering fraktur basis cranii posterior (occipital)
98
@ukmppd_notes ,
CARDIO
EKG
99
@ukmppd_notes ,
100
@ukmppd_notes ,
 P-Pulmonal = P tinggi, Right Atrium Hipertrofi

 P-Mitral = P berlekuk (M) , left atrium hipertrofi
 Hiperkalemia = T tall & lancip
 Hiperkalsemia = QT memendek
 RVH = R>S
 LVH = RV5/V6 + SV1 >35 mm
LOKASI ARTERI KORONER YANG

LOKASI INFARK TERLIBAT (TERSERING)
ELEVASI/DEPRESI
MIOKARD AKUT
SEGMEN ST
ANTERIOR LEAD V3, V4 LAD CABANG DIAGONAL
LAD CABANG SEPTAL,

ANTEROSEPTAL LEAD V1, V2, V3, V4 CABANG DIAGONAL
ANTERIOR LAD PROXIMAL

LEAD I, aVL, V2-V6
EKTENSIF
INFERIOR LEAD II, III, aVF RCA
LEAD I, aVL, V5 DAN LAD CABANG DIAGONAL DAN

LATERAL ATAU CABANG SIRKUMFLEKS
V6
POSTERIOR LEAD V7, V8, DAN V9 RCA
Onset ;
Q patologis > 12 jam
T – tall < 12 jam
T-inversi <12 jam
101
@ukmppd_notes ,
Enzim ;
sensitive – trop. T & I
spesifik – CKMB
tercepat - myoglobin
Xray Patologis ;
Double contour – pembesaran atrium kiri
1/3 hemithorax kanan – pembesaran atrium kanan
Apex jantung lengket pada diafragma – pembesaran ventrikel kiri
Apex terangkat – pembesaran ventrikel kanan
Murmur ;
 Mitral Stenosis – opening snap
 Stenosis aorta – ejection click
Tabel Murmur
REGURGITASI STENOSIS
Murmur Pansistolik Murmur Sistolik
Mitral Regurgitasi Aorta stenosis
Tricuspid Regurgitasi Pulmonal stenosis
Murmur Diastolik Murmur Late diastolic
Aorta regurgitasi Mitral stenosis
Pulmonal regurgitasi Pulmonal stenosis
PJB SIANOTIK PJB ASIANOTIK

TOF ; VSD ; murmur pansistolik parasternal
1. Vsd IV kiri
2. RVH
3. Pulmonal stenosis PDA ; continous murmur di
4. Overriding aorta infraklavikula kiri , tersering pada bayi
Boot shaped heart premature & rubella
Pasien cenderung suka jongkok
TGA ; ASD ; fixed split S2
Oval shaped heart
 Stenosis pulmonal
Bising sistolik pada ICS 2, Terapi invasive valvulotomi brock
102
@ukmppd_notes ,
(komisurotomi)
Penyempitan aorta
Klinis ;
TD tinggi pada bagian tubuh atas
Denyut femoralis lemah
Nyeri tungkai
 Kor pulmonal
Gangguan jantung yang didahului kelainan pada pulmo – PPOK –Asmma,
emfisema
RVH
p-pulmo
 cor tamponade
Trias beck ; suara jantung menjauh, JVP meningkat, hipotensi
 endocarditis – duke criteria

- riw. Suntik ; staph. Aureus – tricuspid regurgitasi
- riw. Cabut gigi ; strep. Viridians – mitral regurgitasi
 myocarditis
- riw. difteri
 pericarditis
Pericardial friction rub
tatalaksana syok kardiogenik ;

Takiaritmia disertai tanda tidak stabil – kardioversi
Bradiaritmia disertai tanda tidak stabil – SA 0,5 mg max. 3 mg
SVT – vagal maneuver (jika ada bruit langsung) – adenosine
VT/VF & tanda tidak stabil ; dc shock
Tanda tidak stabil ;
Hipotensi – disertai tanda syok ; dopamine
Hipotensi
Tanpa tanda syok ; dobutamine Syok
Sistol <70 ; norepinefrin Nyeri dada
Kesmen
GRADING GAGAL JANTUNG ;
KILLIP ;
1. Tidak ada gagal jantung, tidak ada S3
2. Gagal jantung – ronkhi & S3
3. Edema paru
103
@ukmppd_notes ,
4. Syok kardiogenik – sistol < 90
NYHA ;
1. Tidak ada batasan fisik
2. Sesak saat kegiatan sedang
3. Sesak saat kegiatan ringan
4. Sesak saat istirahat
Edema Paru – LMNOP (Lasix, Morfin, Nitrat, Oksigen , Posisikan)

Turunkan preload – lasix , naikkan kontraksi – digoxin , turunkan afterload –
ACE,ARB,CCB.
Xray ; kerley b lines , efusi pleura
Skrining CHF ; BNP – B type netriuretic peptide

AF pada CHF – digoxin
Post miokard infark – ACE-I , BBloker
Aldosterone – meningkatkan TD – meningkatkan reabsorpsi Na, retensi cairan
Rupture M.papillaris - Mitral regurgitasi
Re-infark ; Infark Miokard Akut yang terjadi kembali dalam 28 hari setelah
serangan pertama.
Infark berulang ; >28 hari
Sebelum pemberian anti koagulan ; cek INR

Saat terapi aspirin, cek bleeding time.
Pemberian warfarin; cek PT
Pemberian heparin ; cek aPTT
 takayasu arteritis
Inflamasi arteri besar
Perbedaan TD kiri dan kanan
 DVT
Homan sign (+) – dorsofleksi kaki, nyeri
Hangat, edem, merah
D Dimer meningkat
+ heparin – cek PT
104
@ukmppd_notes ,
 insufisiensi vena kronik

Vena superficial
Nyeri saat bergerak
Bengkak membaik saat baring
Hiperpigmentasi maleolus media disertai pelebaran vena
 Buerger Disease/ tromboangitis obliterans

Nyeri saat istirahat, perokok
Nyeri bertambah saat malam dan dingin
Berkurang saat digantung
Sianosis, dingin dan nekrosis
ANTI HIPERTENSI EFEK SAMPING

DIURETIK;
TIAZID Hipokalemia,
Hipoglikemia,
Hiperkolesterolemia,
Hiperurisemia (KI;gout)
Furosemide Hiperurisemia
Hemat Kalium (spironolakton) Hiperkalemia
Ginekomasti
Calcium channel blocker Edema perifer
(ex.amlodipine) Sakit kepala
flushing
Bradikardi
Blok jantung (KI ; AV Block)
Ace Inhibitor Batuk
Ex. Captopril Angioedema
KI ; Ibu hamil, hiperkalemi
B- Blocker Bronkospasm
Bradikardia
Insomnia
letih
105
@ukmppd_notes ,
Drugs of Choice Pada Penyakit Penyerta
106
@ukmppd_notes ,
MATA
Disease Keyword
Refraksi Miop ;
fokus satu titik depan retina
kekuatan refraksi terlalu kuat / bola mata
memanjang
penglihatan jauh kabur, astenopia
oftalmoskop ; cressent miop – miop gravior
netralisasi dengan koreksi terendah
Anti metropia ;
Kedua mata beda kelainan Hipermetrop ;
refraksi (ex. Kanan Fokus dibelakang retina
hipermetrop + kiri miop) Kekuatan refraksi lemah/ bola mata memendek
Netralisasi- tambah dioptri dengan spheris
Anisometrop : konveks positif tertinggi
Kedua mata beda 2 dioptri Manifest ; paling(+)
Absolute ; paling (-)
Fakultatif ; manifest-absolut
Total ; dengan siklopegik
Astigmat ;
Simple miop ;
C +/ C –
Tanda beda, angka sama (S-2, C+2)
Compound ;
Tanda sama
Tanda dan angka beda, S>C
Mixed ;
Tanda beda, C>S
Keratitis 1. Bakteri – antibiotic , siklopegik, KS

Nyeri, fotofobia, 2. Viral – lesi dendritik
107
@ukmppd_notes ,
Blepharospasme 
3. Jamur – hipopion – terapi ; natamisin,
amfoterisin B
4. Amuba – riw. Berenang, lensa kontak
Konjungtivitis 1. Bakteri – Purulen

 Gonococcus ;
 tetes kloramfenikol 0.5-1%
 Ceftriaxone 125mg IM single dose
 Doxicyclin 100mg 2x1 7 hari
 Bakteri sederhana ;
 Kloramfenikol salep 3x1
 Kloram tetes 6x1 3 hari
2. Viral – Encer
3. Chlamydia – badan inklusi, folikel
 Tetrasiklin 1% salep
 Atau Eritromisin 0.5% selama 3
minggu
4. Alergi – gatal (+)
5. Vernal ;
 cobble stone,
 trantas dot,
 giant papil
6. Flikten – reaksi hipersensitivitas protein
mikroba (tb,candida)
7. Sika – sindrom sjorgen,disertai
arthritis,sakit saat siang/malam
Neonatal konjungtivitis Gonorrhea – diplococus gram (-)

Bengkak, mata merah
Ceftriaxone iv
dakriosistitis Cephalexin
Amoclav
Neuritis retrobulbar Skotoma (+)
Discus opticus normal
Neuritis optik Nyeri digerakkan
108
@ukmppd_notes ,
Papil tidak tegas – papil edem
Retinitis pigmentosa Bone spicule (+)

Riw. Keluarga
Night blind Rods > cones
Xeropthalmia / buta senja Malnutrisi (defisiensi vit.a)

Vit. A Konjungtiva & kornea kering
<1 tahun 100.000 (6 bulan keratomalacia
50.000) Lesi putih bercak bitot
>1 tahun 200.000 Klinis xeropthalmia ;
 XN – Buta senja
 XI A – conjungtiva xerosis
 XI B – xerosis konjungtiva disertai bercak
bitot
 X2 – kornea ulcer
 XS – jaringan parut kornea
 XF – xeropthalmia fundus
Kelainan lapangan Lesi di N. Opticus – Defek pada mata

pandang bersangkutan.
(Letak Lesi) Lesi sebelum chiasma optic – mono loss
Lesi di optic chiasm – bitemporal
HEMIanopsia
Lesi di peri-chiasm – bitemporal
HOMOanopsia
109
@ukmppd_notes ,
Lesi di visual cortex (area 17) – gangguan pada

titik tengah pandangan mata.
Uveitis posterior  Sensasi bintik hitam

Choroiditis  Patch of choroiditis
 Skotoma
Komplikasi ;  Photopsia
 Panuveitis
 Katarak Terapi ;
 Ablation kortikosteroid
Uveitis anterior Mata merah, visus menurun

Iridosiklitis Nyeri
Edem kornea, keratik presipitat (Kornea Sign)
Komplikasi ; Flare cell, hipopion (COA Sign)
 Katarak Iris nodul (Iris Sign)
 Glaucoma sekunder Miosis
110
@ukmppd_notes ,
 Uveitis posterior
Terapi ;
Midriatik (atropine), KortikoSteroid, Anti Biotik
Glaukoma Glaukoma Sudut Terbuka

Cup Disk Ratio >0,5
MIDRIASIS  Carbon inhibit ; asetazolamide 250 mg
3x1 (<produksi)
Glaukoma sekunder –  B bloker ; timolol 1-2x (<sekresi homour)
pasti serangan akut  PG ; latanoprost 0,005% 1x1 (uveoscleral
outflow)
Diagnostik ;  pilocarpine 3-4x/hari (>outflow humour)
Tekanan bola mata  Trabekuloplasti
Perimetri
Kampimetri Sudut Tertutup ; TIO >21
 turunkan TIO
Kontraindikasi ;  asetazolamide 500 mg – maintain 4 x 250
midriatikum - atropin
 timolol 0,5% 2x1
 KCl 0,5 gr 3x1
 iridotomi perifer
Glaukoma congenital ;
 goniotomi
ENDOFTALMITIS Riw. Post op

Intravitreal
Bedakan dengan Terapi ;
panoftalmitis, pada  KortikoSteroid
PANOFTALMITIS bola  siklopegik
mata terasa sakit saat  asetazolamid
digerakkan.  Vancomycin 1mg
 Ceftazidime 2,25 mg / amikacin /
gentamicin
Branch Vena Occlusion Flame hemorrhage
Central Vena Occlusion Splash tomato appearance
111
@ukmppd_notes ,
Perdarahan difus
Central Retina Arteri Cherry spot (+)

Occlusion (CRAO) Turunkan TIO – mannitol iv , ocular massage
Retinopati hipertensi Av crossing

Copper wire(+)
Age Related Macular Drusen (penumpukan zat sisa)

Defect (ARMD) Keluhan mata kabur di sentral
Usia lanjut
Non Proliferaif Diabetic Mikroaneurisma

Retinopathy (NPDR) Eksudat
kelainan vena
preproliferati Soft/hard eksudat
Proliferative St. dini – Neovaskularisasi

St. lanjut – vitreus bleeding
Ablasio Floaters (bintik hitam)

-rhegmatogen Fotopsi (kilatan cahaya)
- traksional
- eksudatif
Keratitis Bakteri – antibiotic , siklopegik, KS
Nyeri, fotofobia, Viral – lesi dendritik
blepharospasme Jamur – hipopion – natamisin, amfoterisin B
Amuba – riw. Berenang, lensa kontak
Konjungtivitis Bakteri – purulen
Viral – encer
Chlamydia – badan inklusi, folikel
Alergi – gatal (+)
Vernal – cobble stone, trantas dot, giant papil
Flikten – reaksi hipersensitivitas protein mikroba
(tb,candida)
Sika – sindrom sjorgen,disertai arthritis,sakit saat
siang/malam
112
@ukmppd_notes ,
Neonatal konjungtivitis Gonorrhea – diplococus gram (-)

Bengkak, mata merah
Ceftriaxone iv
dakriosistitis Cephalexin
Amoclav
Pinguekula Degenerative konjungtiva
Nodul putih kekuningan
Retinoblastoma Amaurotic cat eye – leukokoria

Juling
Sering merah
N. III Sfingter pupil & m. ciliaris

-dilatasi pupil
- penurunan reflek cahaya
Irigasi 15-30 menit

2000 cc
Pemeriksaan opthalmologi Hirschberg tes – pengguliran bola mata
Flourescein test – epitel kornea
Seidel tes – epitel kornea
Anel – sistem lakrimasi
Schirmer – kuantitas lakrimasi
Shadow tes - katarak
THYROID Terdapat kompresi papil nervus orbita
OPTHALMOPATY Gejala ;
1. Proptosis
2. Mata kering
3. Retraksi palpebra atas
4. eritem
PTERYGIUM STADIUM ;
1. LESI DI LIMBUS
2. LESI SAMPAI TEPI PUPIL
3. LESI LEWATI PUPIL
113
@ukmppd_notes ,
GEJALA
SKOTOMA
SENTRAL
RETINITIS
KEADAAN
OPTIC
DISC
NORMAL ; EDEM ; MACULA

STAR ;
RETRO PAPILITIS NEURORE
BULBAR TINITIS
114
@ukmppd_notes ,
THT
OE - Salep ichtyol Sistemik jika infeksi

- Atau AB salep ex. cukup berat,Pada orang
Sirkumskripta PolymixinB atau dewasa,Ampisilin 250mg
basitrasin 4x1/Eritromisin 250mg
4x1
Difusa - Tampon AB
Nyeri tekan tragus Campuran polimiksin B,
neomisin, hidrokortison
Pendengaran menurun dan anestesi topikal
Tinnitus
MAE menyempit
Edema meluas
MAE hiperemis dan

basah
Otitis Media 1. Stadium oklusi ;
Akut<3 mggu Perbaiki fx tuba, tetes hidung HCl Efedrin 0,5-1%
Subakut >3mgg-<2 bulan 2. St. Hiperemis ;
Kronik >2 bulan Antibiotik ;
Ampisilin 4x500mg (25mg/kg)
Amoksisilin 3x500mg (10mg/kg)
115
@ukmppd_notes ,
Eritromisin 4x500mg(10mg/kg)
3. Supuratif;
Miringotomi dan AB
4. Perforasi;
Cuci telinga H2O2 3% 3-5 hari
AB tidak ototoksik (ofloxacin tetes telinga sampai 3

minggu)
5. Resolusi : observasi
OMSK
Benigna;
- Secret aktif
Perforasi atik/marginal H202 3% 3-5 hari
unsafe
AB tetes non ototoksik
AB oral penisilin eritro amok

Komplikasi
- Secret tenang
Intra temporal; Observasi 2 bulan
Mastoiditis Miringoplasti/timpanoplasti
Labirinitis Maligna ;
Facial nerve paralisis Mastoidektomi +/- timpanoplasti
Intracranial;
Abses otak
Abses subdural
Meningitis
116
@ukmppd_notes ,
Abses citelli – abses

oksipital
Otosklerosis Stapedektomi Lebih sering pada wanita
Spongiosis pada stapes, Alat bantu dengar

kaku dan tidak dapat
menghantarkan suara
Schwartze – fleming,
Bilateral
Disorder stapes – tuli
Menurun pendengaran konduktif
progresif
Mendengar lebih baik

diruang bising
MT hiperemis
Tinnitus
Presbiakusis Perubahan struktur koklea dan N.VIII
- atrofi dan degenerasi sel rambut corti
- perubahan vascular stria vaskularis
NIHL – rambut koklea Obat ototoksik

rusak
Aminoglikosida
85 – 8 jam
- Streptomisin
88 – 4 jam - Neomisin
- Gentamisin
91 – 2 jam - Eritromisin
94 – 1 jam
Diuretik
117
@ukmppd_notes ,
Aspirin/salisilat
Anti malaria kina

klorokuin
Anti tumor cysplatin
Vertigo Simptomatik
1. Sentral – Romberg Anti kolinergik

abnormal
- Sulfa atropine 0,4mg/im
2. Perifer- mata
Anti histamine
tutup abnormal
Episodic - Diphen 1,5 mg/oral
Jarang gejala - Dimenhidrinat 50-100/6 jam
neurologis - Flunarizin
- Betahistin
Manuver; Sedative
BPPV – dixhalpike - Phenobarbital 15-30mg/6 jam

- Diazepam 5-10mg
Brandarof exercise - CPZ 25 mg
Semont
Meniere Meniere ;
(tinnitus,deafness Terapi ;
SN,vertigo) - Vestibulosupresant –antimo
- Diuretic
Gejala pusing masih ada
- Vasodilator
saat tidak goyang ;
- Diet rendah garam, kopi, alcohol
Mal de deberque
118
@ukmppd_notes ,
Labirinitis ;
Gangguan pendengaran
Neuritis vestibularis ;
Nyeri disertai tinnitus
Ramsay hunt ; herpes otikus

Neuralgia radikuler
Vesikel telinga luar
Parese N.VII perifer
Asiklovir 5x800
Prednisone 4x10 tap off
B6,B12
Faringitis
Akut
Viral akut
Diawali gejala rhinitis Antivirus metisoprinol (isoprenosine) pda HSV dosis

60-100 mg/kg dalam 4-6kali
Faring dan tonsil
hiperemis Istirahat, minum.
KGB >> Kumur air hangat
Analgetik
Bakterial akut AB Penicilin G 50.000U/kg IM single dose
GABHS Amoksisilin 50mg/kg 3x1 10hri
119
@ukmppd_notes ,
Nyeri kepala 3x500 mg 6-10 hari
Muntah Eritromisin 4x500 mg
Tonsil membesar dan Kortikosteroid

hiperemis
Deksa 8-16mg IM 1x
Ada eksudat
Analgetik
Bercak petechie di
Kumur air hangat/antiseptic
palatum dan faring
KRONIK
Kaustik
Hiperplastik
Nitras argenti
Kelenjar limfe dibawah
mukosa faring Kauter
Lateral band hiperplasia simptomatis
Mukosa dinding posterior

tidak rata, bergranular
Atrofi
Tonsilitis Peradangan tonsil palatine
Bagian dari cincin waldeyer;
Tonsillitis bacterial  Tonsil faringeal/adenoid

 Palatine
GABHS
 Lingual
Detritus berbentuk folikel,  Eustachius
lacunaris atau tertutup
pseudomembran AB broadspektrum, penisilin, eritro
Antipiretik
120
@ukmppd_notes ,
Obat kumur disinfektan
Indikasi tonsilektomi
Tonsillitis >3x/tahun walau telah dapat terapi
Sumbatan jalan nafas dan menelan
OME/OMS
Rhinitis dan sinusitis kronis
Abses peritonsil
Tonsilitis difteri
Bull neck / burgemester Anti difteri serum 20.000-100.000 unit

hals
Penisilin atau eritromisin 25-50 mg/kg dalam 3 dosis
Komplikasi eksotoksin ; 14 hari
miokarditis
Dekompensatio cordis
Kortikosteroid 1,2 mg/kg
Kelumpuhan otot palatum
Antipiretik
dan otot nafas
Bedrest
Abses peritonsiler ;
aspirasi abses
Pada anak max. 6 tahun

Hipertrofi Adenoid Klinis ;
Obstruksi nasi ; pernafasan mulut, snoring
Facies adenoid
121
@ukmppd_notes ,
Epistaksis
Anterior – Kompresi 5 menit
plex kisselbach , a. Kaustik tca 10%

etmoidalis anterior
Tampon + vaselin
posterior –
Bellocq 4 hari
Arteri Spenopalatina, a.
Kateter foley
etmoidalis posterior
Riw. HT / aterosklerosis
Usia >40 tahun

Polip Massa lunak , putih/pucat, bertangkai, epinefrin tidak
mengecil
hiposmia
Sinusitis ; Terapi
1. Dekongestan
2. Steroid topikal
3. Mukolitik
4. Amoxicillin 3x500mg 10 hari
XRAY Sinus ;
 Maxilla ; waters
 Mastoid ; schullers, stenver
 Paranasal ; Caldwell
Rhinitis alergi ;
bersin, rinorea, gatal dan tersumbat – IgE
Pada vasomotor biasanya keluhan hidung tersumbat memberat pagi hari
122
@ukmppd_notes ,
- Seasonal allergic rhinitis / hay fever : trigger musiman, allergen serbuk sari dll
- Perennial allergic rhinitis ; sepanjang tahun, allergen inhalan / digestan
KLINIS ;
Allergic shiner
Allergic salute Intermitten <4days / week

Persistent >4days / week
Allergic crease
Facies adenoid
Cobblestone app
Rhinitis Atrofi mucus hijau kental – ozaena – klebsiella ozaena
Rhinitis vasomotor, mucus/serous , keluhan utamanya hidung tersumbat
Laringomalasia = flaksid congenital, biasanya gejala muncul segera setelah lahir

hingga 12-18 bulan. GK sesak inspiratoar, tangis tanpa suara (muffle), serta
gangguan proses makan. Gejala memberat saat baring, supinasi dibanding
pronasi.
Vocal nodul ; istirahat bicara, terapi suara, bedah mikro
Jakson class
1. Cuping hidung, tanpa sianosis (terapi konservatif)

2. Retraksi epigastrium, sianosis ringan (pertimbangkan intubasi)
3. Retraksi infraklavikula, intercosta, sianosis (intubasi & trakeostomi)
4. Retraksi sangat jelas, sianosis, tampak tenang seperti tidur, asfiksia
(krikotirotomi)
Pusing Berputar + riw. OMSK ;
123
@ukmppd_notes ,
1. Labirinitis ; Vertigo & Gangguan pendengaran.

2. Neuritis Vestibularis ; Vertigo.
Angina Ludwig ;
Infeksi submandibula (riw. Cabut gigi / tindik lidah)
Klinis ; sakit gigi, disfonia, disfagia, disartria
Pemeriksaan pendengaran pada bayi ;

 BOA, <1 Tahun (VRA)
 Timpanometri ; nilai telinga tengah
 PTA ; anak 4 tahun
 OAE ; nilai fungsi koklea ; skrining pada neonates
 BERA ; bayi/ pasien koma.
KULIT & KELAMIN

Penyakit Drugs and Dosage Ket
Trichomoniasis 1. Metronidazole 2g Single Pada pasien dan

Dose oral atau pasangan
2. Metronidazole 2x500
mg (7 hari)
Metro – hindari
alkohol
Bakterial Vaginosis 1. Metronidazole 2g Single
dose oral atau PA : Epitel pipih
2. Metronidazole 2x500 berlapis banyak
mg oral (7 hari) atau
3. Klindamisin 2x300 mg
oral (7 hari)
Kandidiasis Vaginitis 1. Mikonazol atau Flukonazol dan

klotrimazol 200 mg
124
@ukmppd_notes ,
intravagina 1x1 (3 hari) itrakonazol tidak

atau boleh pada ibu
2. Klotrimazol 500 mg hamil
supp single dose atau
3. Flukonazol 150 mg oral
single dose atau
4. Itrakonazol 200 mg oral
single dose atau
5. Nistatin 100.000 iu
intravagina (7 hari)
Urethritis GO 1. Sefiksim 400 mg oral Pada keluhan

single dose atau nyeri berkemih
2. Levofloksasin 500 mg disertai keluarnya
oral single dose atau
secret, tanpa hasil
3. Ceftriaxone 250 mg IM
single dose lab, terapi
diberikan sesuai
penatalaksanaan
uretritis GO dan
NGO
Levo dan Doksi

tidak boleh
diberikan pada
Bumil, Menyusui
atau anak <12
tahun
Non GO 1. Azitromicyn 1g oral Etiologi :
single dose atau Chlamydia
2. Doksisiklin 2x100 mg (terdapat badan
oral (7 hari) atau inklusi)
3. Eritromisin 4x500 mg
oral (7 hari)
Sifilis (ulkus durum) 1. Benzatil-Benzilpenisilin
125
@ukmppd_notes ,
Tes VDRL / TPHA 2,4 juta IU single dose

Dark field microscopy = IM atau
motile treponema 2. Penisilin Prokain
600.000 iu im (10 hari)
atau
3. Doksisiklin 2x100 mg Jika alergi
oral (30 hari) atau penisilin dan tidak
4. Eritromisin 4x500 mg hamil maka boleh
oral (30 hari) diberikan Doksi.
Ulkus molle (chancroid) 1. Ciprofloxacin 2x500 mg Cipro tidak boleh

oral (3 hari) atau pada Bumil
2. Eritromisin 4x500 mg
oral (2 hari) atau
3. Azithromisin 1g single
dose oral atau
4. Seftriakson 250 mg im
single dose
Bubo Inguinal 1. Doksisiklin 2x100 mg/hari Doksi tidak boleh

Ulkus (-) Limfogranuloma oral (14 hari) atau pada bumil,
venerum 2. Eritromisin 4x500 mg/hari menyusui dan
C. Trachomatis oral (14 hari) anak <12 tahun
* sangat nyeri
Herpes Simpleks 1. Asiklovir 5x200mg (5 Asiklovir

HSV tipe 1 (tidak hari) menghambat
seksual)labialis 2. Salep/krim idoksuridin enzim DNA
HSV tipe 2 (seksual) polimerase
Tzanck tes - - datia berinti

banyak
Herpes zoster 1. Asiklovir 5x800mg (7 Sebaiknya

hari) diberikan 3 hari
2. Valasiklovir 1000mg 3x1
126
@ukmppd_notes ,
(1 hari) pertama setelah

3. Analgesic muncul lesi
4. Kortikosteroid (ramsay
hunt) pred 20mg 3x1
Kondiloma Akuminata 1. Tingtura Podofilin 10-25%, lalu dicuci

Massa Bunga Kol setelah 4 jam, atau
HPV : 6 dan 11 2. TCA 80-90%
3. Podofilotoksin 0,5%
Tes acetowhite
Lata – datar
Non Kimia
Akuminata
- Krioterapi dengan nitrogen cair
Kauterusasi
Mikosis Superfisial 1. Griseofulvin (lanjut hingga 2
TINEA Dewasa 0,5-1 g/hari (/4x) minggu stelah
Dermatofitosis Anak 0,5 g/hari atau 10-25 perbaikan klinis)
-Microsporum mg/hari Berikan dengan
-Trichopyton 2. Ketokonazol 200mg/hari makanan banyak
-Epidermophyton (10-14 hari) mengandung
Hifa bersekat, bercabang, lemak
Topical
panjang dan spora berderet
Ketoconazol krim 2%
(artrospora) Jika resisten
Batas tegas, central healing griseofulvin
berikan
- capitis ketokonazol
m. veruginous – grey patch
m. canis – kerion –
folikulitis
trikopiton – black dot
incognito – salah
terapi,keluhan memberat
Tinea Pedis Terapi ;
127
@ukmppd_notes ,
 Hindari faktor resiko

 Lesi akut basah ; kompres larutan PK
 Ketoconazole 2% cream 2x/hari selama 2
minggu
 Jika belum teratasi, ketoconazole oral
Non dermatofit Topikal Diberikan pada

Pt. versicolor 1. Selenium Sulfida 1-2.5% anak-anak, lesi
Malassezia 2-3 kali/minggu minimal
Wood – kuning keemasan 2. Sulfur presipitat bedak 4-
Spora pendek bergerombol 20%
/ spaghetti meatball app
Sistemik
Ketokonazole 200mg/hari (10
Lesi luas
hari)
Pt. Rosea Lesi Pohon cemara terbalik

Terapi;
Simptomatik, bedak as. Salisilat
dan mentol
Scabies - Permetrin 5% 1x malam Sulfur paling
- Lesi tunnel diulang 1 minggu kemudian aman untuk
- Night itching - Sulfur presipitatum 4-20% bumil dan bayi
- Menyebar 1xmalam dalam 3 hari
Burrow ink test - Benzoil benzoate (iritatif)
Permetrin (1%)
Skin scrapping - Gameksan
juga merupakan
first line pada
pediculosis
Cutaneus Larva migrant / - Albendazole 1x400 mg 3
creeping eruption hari
ANKYLOSTOMA - Ivermektin 2x6mg
BRAZILIENS - KS topical
PIODERMA -Kompres PK 1/5000 Karbunkel – insisi
128
@ukmppd_notes ,
Staph - Rivanol 3x1 @1 jam selama dan drainase

- Folikulitis akut
- Furunkel
- Karbunkel Jika tidak tertutup pus
- Impetigo - mupirosin krim 2%
bulosa - As. Fusidat 2% 2x1
Strep 7 hri
- Krustosa
- ektima Sistemik 5-7 hari
- Kloksasillin atau
dikloksasilin 4x250-500
mg ; 50mg/kg/hri dalam
4 dosis pada anak
- Amoxiclav 3x250-500
mg ; 25mg/kg/hri dalam
3 dosis anak
- Eritromisin 4x500 mg ;
20-50 mg/kg/hr dalam 4
dosis
Morbus Hansen PB 6 bulan terapi

- Rifampicin 600mg / bulan
- Dapsone 100mg/hari
Efek samping
Clofazimin = Kulit MB 12 bulan terapi
kecoklatan - Rifampicin 600mg / bulan
Dapson = anemia, urtikaria - Clofazimin 300mg/bulan
- Dapsone 100mg/hari
Rifampicin = ikterus,
- Clofazimine 50 mg/hari
purpura,shock
MH lesi tunggal ;
Sel virchow 1. Rifampicin 600mg
2. Ofloxacin 400 mg
3. Minosiklin 100 mg
Reaksi kusta tipe 1 / reversal ; belum ada nodus, lesi
129
@ukmppd_notes ,
bertambah merah
Tipe 2 hanya pada MB dan terdapat nodus yang

nyeri, biasa setelah habis obat
Fenomena lucio ; lebih berat dari tipe 2, disertai

ulkus dan nekrosis jaringan.
ENL ; hipersensitifitas tipe 3
Dermatitis seboroik Urea krim 10% Pada bayi

Ptyrosporum ovale Karbonas detergen 2-5%
Hidrokortison 1% - berat
Kepala-sika ; selsun 2-3/minggu
Dewasa : steroid + shampoo
Atopi Lesi simetris pipi, kepala,

ekstremitas pada bayi
+kortikosteroid ringan – sedang

Hidrokortison mometason
Acne Topical retinoid – comedonal Pada moderate
Drajad + topical antimicrobial – diganti antibiotic
Ringan <20 komedo papul/pustule oral
Sedang 20-100 - Tetrasiklin
Berat >100 Oral isotretinon – severe - Doksi
nodular/conglobata - Minosiklin
- Klindamisin
Vitiligo PUVA
Psoralen 0,6mg/kg 2 jam sblm
UVA
Xantelasma
130
@ukmppd_notes ,
Periocular-deposisi lemak
Miliaria kristalina ; tanpa keluhan

Rubra ; gesekan menimbulkan eritem , gatal
Profunda ; pustule dkk
Porfiria kutanea tarda ;

 Def. enzim UROD
 BAK teh
 Kulit ungu – kena matahari
Eritroderma ;
 Eritem seluruh tubuh + skuama
 Peny. Sistemik – genetic
 + kortikosteroid
Eritrasma ;
 Coral red lipat paha
 eritromisin 4x250 mg (2-3 minggu)
 Salep tetrasiklin 3%
Epidermolisis bulosa ;
 autoimun
 bulla karena trauma
Urtikaria
 Reaksi Hipersensitif tipe 1
 Pulau-pulau tepi meninggi, batas tegas, pucat
 Anti histamine H1
Psoriasis vulgaris ;
131
@ukmppd_notes ,
 Bercak & plak tebal seperti lilin

 Auspitz sign – perdarahan jika skuama dilepas
SSSS ;
 Anak <5 tahun
 Mirip ssj , tapi tidak akibat obat
 Eritem, bulla, vesikel
 Epidermolisis (+)
Kebotakan;
 Alopecia areata – exclamation mark
 Androgenic – riw. Keluarga
 Telogen – riw. sakit 2-3 bulan, faktor psikis dan hormonal
Sindrom Steven Johnson Toxic Epidermolisis

Hipersensitif tipe 3 Epidermolisis
Terdapat pada <30 % ruas tubuh Nikolski sign (+)
Trias ; >30%
Vesikobulosa
Tersering di mukosa orifisium serta
mata
Keadaan umum sakit berat
Terapi;
Ringan ; Prednisone 30-40mg/hari
Berat ; dexamethasone iv 5mg/hari
Pemfigus vulgaris ;
Bula multiple , longgar, nikolsky (+)
Pemfigus Bulosa ;
132
@ukmppd_notes ,
Bula tegang
Keganasan pada kulit;

SCC BCC Melanoma Maligna
Kasar Nodus berkilat Asimetris
Benjol-benjol Seperti lilin Batas ireguler
Ulkus Ulkus rodent Diameter >6mm
Sel bertanduk Sel palisade
Nevus ota ;
Nevus congenital
Melanosis becker
Nevus dan rambut diatasnya
Kista aterom – kelenjar sebasea – puncta (titik di puncak)

Kista dermoid – ectoderm – terfiksir
Kista epidermoid – epidermis – terfiksir
Kandidiasis oral
- pseudomembran akut ; plak mukosa putih , imunokompromis
- atrofik akut ; mukosa terlepas, bercak merah difus, pemakaian antibiotic-
tetrasiklin
- atrofik kronik ; alergi gigi palsu
- hiperplastik kronik – tepi lateral lidah, bintik putih , leukoplakia
Abnormalitas kuku ;
- onycohauxis ; penebalan
- onycolisis ; putih,kuning , distal kuku terangkat , causa DKI/DKA, jamur
- onycorexis ; garis longitudinal, jamur, psoriasis
Angioedem = pada mukosa bibir
Molluscum (pox virus)
133
@ukmppd_notes ,
Tes apusan HE (Henderson-paterson bodies) ; Badan Inklusi
PEDICULOSIS
 Pubis ; Black dot pada pakaian dalam (terapi gameksan 1% / benzyl
benzoate 25%)
 Capitis ; malation 0.5-1%
KOH ; Whiff tes
Lupus eritematous; histopatologi

 Degenerasi vakuoler sel basal
 Atrofi epidermis
 Infiltrate radang limfosit superficial dan profunda
PSIKIATRI
134
@ukmppd_notes ,
DEMENSIA
ALZHEIMER Lesi di TEMPOROPARIETAL, terapi dengan Levodopa
(kolinesterase inhibitor), Rivastigmin + Memantadine
(NMDA antagonis)
VASKULER Riw. Stroke
PICK Diawali dengan gangguan kepribadian, lesi di
FRONTOTEMPORAL
BADAN LEWY Pada penderita Parkinson
Depresi ;
Akibat dari Defisiensi aminergik neurotransmitter (serotonin, dopamine,
noradrenaline)
Trias 3A ; Afek depresi, Anhedonia, Anenergi.
- derajat sedang ; terdapat gangguan somatic.
- derajat berat ; ancaman bunuh diri
Terapi ;
SSRI ; fluoxetin 1x20 mg
Trisiklik ; amitriptilin
Baby blues <2 minggu

Depresi post partum > 2 minggu
Psikosis ; Depresi + halusinasi waham
Bipolar tipe 1 ; ada ep. Mania disertai ep.depresi – mood stabilizer (litium,
valproat)
Tipe 2 ; ep. Hipomania dan ep. Depresi
Siklotimia ; beberapa depresi minor dan hipomania selama 2 tahun.
Depresi berulang ; dua episode depresi
Distimia ; afek depresif yang lama
Gangguan kepribadian;
- Aneh ; 1. Schizoid – lonely
2. Skizotipal – pikiran aneh
135
@ukmppd_notes ,
3. paranoid
- Berisik ; 1. Antisosial
2. Ambang – impulsive
3. Histrionik – baper
4. narsistik – lebay, melebihkan diri sendiri
- Cemas ; 1. Dependen – takut sendiri
2. anankastik – obsesif kompulsif – perfeksionis
3. menghindar
* notes ; beda gang.kepribadian obsesif kompulsif dan gang. Obsesif kompulsif,
pada gang. Obsesif kompulsif merasa terganggu dengan perilakunya (tilikan baik).
Ganguan stress;
1. stress akut ; segera, sampai 1 bulan (<4 minggu setelah stressor)
2. gang. Penyesuaian ; >1 bulan sampai kurang dari 6 bulan
3. PTSD ; 6 bulan setelah kejadian, ada flashback
Terapi : SSRI , amitriptilin
Serangan panic ; benzodiazepine (diazepam)
Psikotik akut ; <2minggu + waham

Psikotik – dopaminergik meningkat
- anti psikotik
Tipikal – blok dopamine pasca sinaps – CPZ, haloperidol
Atipikal – blok dopamine dan serotonin – risperidone, clozapine
(Efek Samping Chlorpromazin ; hipotensi ortostatik)
Skizofrenia simpleks ; hanya gejala negative, tidak ada riwayat skizofrenia.

Skizofrenia residual ; ada riwayat skizofrenia, tersisa gejala negative.
EPS ;
Tremor, distonia, dll
Treat ; THP 2mg/hari dalam 3 dosis
Anti kolinergik, SA
136
@ukmppd_notes ,
 Katapleksi ; lemah tiba-tiba

 Katalepsi ; kaku, mempertahankan posisi tubuh
 Flexibilitas cerea ; gerakan dapat dibentuk seperti lilin.
 Katatonik ; posisi tubuh terfiksasi, sulit diubah.
 Katamenial ; terkait menstruasi
 Exhibisionisme ; perilaku suka menunjukkan kelamin ke publik
 Voyeur ; mengintip
 Fetish ; terangsang oleh benda mati
 Transvestisme ; memakai pakaian beda lawan jenis
 Hipokondriasis ; keyakinan satu penyaki serius
 Konversi/disosiatif ; kehilangan fungsi secara tidak sadar
 Somatisasi ; somatic , shopping doctor
 Body dismorphic ; keyakinan diri cacat
 Psikogenik ; nyeri tidak dapat dijelaskan
 Transdisosiatif ; kerasukan
 Fugue disosiatif ; pergi jauh
 Disosiasi identitas ; ubah identitas
 Night terror ; tidak ingat mimpi
 Giles dela toret ; TIC (motorik & phonic) + OCD
 Gang. Waham menetap ; waham >3 bula, tanpa halusinasi.
Gang. Masa kanak

Autism ;
Trias – gang. Interaksi social, gang. Komunikasi, sterotipik
Asperger ;
Seperti autis tanpa kelainan bahasa
Sindrom Rett ;
Perkembangan awal normal
Retardasi Mental ;
137
@ukmppd_notes ,
IQ <20 ; sangat berat

IQ 20-35 ; berat
IQ 35-50 ; sedang
IQ 50-70 ; ringan
ADHD ;
Inattention – tidak detail
Hiperaktif
Terapi ; metilfenidat / Ritalin, aderal
 Rasionalisasi ; justifikasi terhadap kelakuan diri sendiri

 Reaksi formasi ; marah tapi berlaku seperti tidak marah (reaksi kebalikan)
 Proyeksi : menyalahkan orang lain
 Malingering ; pura2 sakit dengan alas an tidak jelas (cari perhatian)
 Factitious : pura2 sakit dengan tujuan/motif (menghindari sesuatu)
138
@ukmppd_notes ,
FORENSIK
DATA POST MORTEM

Data Primer Data Sekunder
1. Sidik jari 1. Visual

2. Profil gigi 2. Fotografi
3. DNA 3. Property
4. Antropologi
Tugas DVI ;
1. Mengamankan lokasi.
2. Pengumpulan data post mortem.
3. Pengumpulan data ante mortem.
4. Rekonsiliasi.
5. Mengembalikan jasad ke keluarga.
Penganiayaan ;
Luka Berat ; Pasal 90
 tidak ada harapan sembuh (cacat berat/lumpuh)
 tidak mampu menjalankan tugas sehari-hari
 terganggu daya pikir >4 minggu
Luka Sedang ; Pasal 351

 butuh perawatan
Luka Ringan ; Pasal 352

 tidak butuh perawatan
139
@ukmppd_notes ,
Klinis Luka tembak ;

Kelim api – jarak sangat dekat <15 cm
Kelim jelaga – 15-30 cm
Kelim tato – 30-60 cm
Kelim lecet - >60 cm
Warna Lebam onset ;

Coklat – 2-4 hari
Green – 5-7 hari
Yellow – 7-10 hari
Skin colour – 15-20 hari
Tes Apung paru ; bayi sudah bernafas/belum

Tes positif menandakan bayi lahir hidup.
Tanda tenggelam ;
Busa dimulut
Indentasi costa pada paru
Diatome 4-5 lpb
Wet Drowning ;
air tawar air asin
hemodilusi darah – hemolisis edema pulmo

hiperkalemia – hiperkalsemia – hemokonsentrasi – syok hipovolemik
hiponatremia
VF
reflex vagal – immersion
Jenis VER
 VER korban hidup
 VER tetap/definitive (tidak perlu rawat inap)
140
@ukmppd_notes ,
 Ver sementara – perlu dirawat

 Ver lanjutan – setelah rawat
Perbedaan luka asam dan basa;

1. Basa ; terjadi proses saponifikasi, menyebabkan perforasi.
2. Asam ; terjadi proses denaturasi, menyebabkan koagulasi
Pada mata luka basa menyebabkan nekrosis koalesens dan asam
menyebabkan nekrosis koagulan.
Tanda Pasti kematian;

1. Algor Mortis (dingin)
2. Livor Mortis (lebam) 20-30 menit setelah mayat meninggal hingga 8-12
jam.
3. Rigor Mortis (kaku) 2 jam setelah meninggal, kaku lengkap stelah 12 jam,
menetap hingga 12 jam kemudian.
4. Cadaveric Spasm, kaku otot segera setelah kematian.
5. Decomposition, 24 jam setelah kematian, larva muncul 36-48 jam, menetas
24 jam kemudian.
6. Adiposera, terbentuknya bahan berwarna keputihan dan berbau.
7. Mumification , penguapan jaringan dan dehidrasi jaringan.
Lebam mayat
 Cherry red – akibat keracunan CO
 Coklat – benzene
 Gelap kebiruan – asfiksia
141
@ukmppd_notes ,
ETIKA KEDOKTERAN
KAIDAH DASAR ETIK
1. Beneficience ; Mengutamakan kepentingan pasien (memberikan terapi

terbaik)
2. Non Maleficience ; Do no Harm ! (life saving)
3. Autonomy : Menghargai hak pasien (informed consent)
4. Justice : Memperlakukan pasien sama rata.
Turunan kaidah dasar ;
Veracity ; berani berkata jujur.
Fidelity : Menepati janji.
BENTUK CONSENT
1. Expressed : Persetujuan pasien secara lisan/tulis.

2. Implied ; persetujuan melalui perbuatan (mengangguk)
3. Informed : persetujuan tanda tangan.
4. Presumed ; pasien dianggap setuju walaupun diam.
5. Mandatory ; pasien wajib memberikan consent, contoh tindakan sunat.
KODEKI
Pasal 3 ayat 3 poin 19;
142
@ukmppd_notes ,
Imbalan jasa tidak diminta dari ;

1. Korban kecelakaan
2. Teman sejawat
3. Mahasiswa kesehatan
4. Siapapun yang dikehendaki
`IKM
KLB 1. Terdapat penyakit menular, sebelumnya belum

pernah ada.
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus
menerus selama 3 kurun waktu tertentu
3. Peningkatan kejadian >2x lipat dibanding
143
@ukmppd_notes ,
periode sebelumnya
4. Peningkatan jumlah penderita baru >2x lipat
dalam 1 bulan.
ENDEMI Suatu masalah frekuensi menetap dalam jangka
waktu yang lama
EPIDEMI Suatu masalah frekuensi meningkat
PANDEMI Agen penyebab penyakit baru di daerah tersebut
Agen penyakit menyebabkan sakit serius pada
manusia
Agen penyakit menyebabkan penyebaran dan
berkelanjutan
UJI DIAGNOSTIK ;
GOLD STANDAR
POSITIF NEGATIF
POSITIF TRUE POSITIF (A) FALSE POSITIVE
ALAT UJI BARU (B)
NEGATIF FALSE NEGATIVE TRUE NEGATIF (D)
(C)
PPV : A/A+B
NPV :D/C+D
SENSITIVITAS: A/A+C
SPESIFISITAS:D/B+D
144

Ukmppd Notes Berisi Rangkuman Materi Ringkas UKMPPD UKDI Dijual Hardco PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Ukmppd Notes Berisi Rangkuman Materi Ringkas UKMPPD UKDI Dijual Hardco PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KEYWORDS UKMPPD

 KEYWORDS 144+ PENYAKIT

B- Dehidrasi Ringan Sedang

Pilar tatalaksana dehidrasi

Holliday Segar – Rumus Kebutuhan Cairan

Keywords pada diare akibat pathogen E.coli ;

Jenis pathogen Feses

Terapi Pilihan Cotrimoxazole 10mg/kg

Gangguan Nafas Pada Neonatus ;

Radiologi ; Atelektasis, emfisema

Gangguan obstruksi jalan nafas pada anak;

Kejang neonates ; usia <2 minggu

Kejang Anak <5 tahun ;

ALGORITMA TATALAKSA KEJANG DEMAM

Pada neonates dengan HIV diberikan profilaksis Zidovudine & Cotrimoxazole

SINDROM NEFROTIK VS NEFRITIK AKUT

SINDROM NEFRITIK AKUT SINDROM NEFROTIK (SN)

Tatalaksana Gizi Buruk

Def. vit. A retinol Buta senja

Def. B12 Kobalamin Parestesia

SYNDROME PATOLOGIS PADA ANAK

1. DOWN SYNDROME ; trisomi 21, simian palmar crease, hipertelorisme

Stenosis Pilorus Gejala pada anamnesis ; Radiologi ;

- Adanya empedu) Single bubble

Atresia Sering pada bayi down syndrome, Radiologi;

Atresia bilier -Tipe fetal/embrionik Tatalaksana

Hirschprung Mekonium terlambat (>24 jam)

Meconium plug Imaturitas kolon

Volvulus Bising usus menurun Radiologi ;

Divertikel Gejala pada anamnesis;

Atresia ani Pembagian menurut letak ; Radiologi :

anus <1,5 cm, letak rendah invertogram

Gr. 2; letargi/apatis , disorientasi

* OAINS – hambat enzim COX (fx. Ubah arakidonat ke PG)

Obstruksi Obstruksi saluran empedu

Bilirubin direk Kolesistitis ; Demam, Murphy sign (+), tidak ikterus.

Courvoisier law ; teraba massa RUQ, TIDAK nyeri, ikterus

Charcot Trias ; 1. Jaundice, 2. Demam, 3. RUQ pain

Penta Reynold : Charcot Trias + hipotensi dan kesadaran

Ileus ; gangguan Sign Ileus obstruksi Ileus paralitik

Letak tinggi ; sumbatan di proximal lig. Treitz pada flexur

Peritonitis Sign & Symptoms; Etiologi;

TRAUMA Trauma organ solid onset ≤8jam

IBD Sign Colitis ulcerative Crohn disease

Fecal occult blood test (FOBT) ;

Colitis pseudomembrane ; diare akibat penggunaan

-clostridium welchii = pada makanan basi

IBS (IRRITABEL BOWEL SYNDROME)

Pancreatitis akut Abdominal pain – khas menjalar diantara scapula

Appendicitis  Rovsign sign (+) ; Saat palpasi ALVARADO/

 Dunphy Sign (+) ; saat pasien 7. Leukositosis (2)

Hernia inguinalis SIGN HIL HIM Hernia

Grading hemoroid interna;

Luka bakar Derajat 1 ;

Nyeri kurang, letak di seluruh

Sindrom kompartemen = terapi

Mammae Tumor mammae

Papiloma/ca. intraduktal ; duktus laktiferus, cairan darah

Mammae paget disease :

Thyroid JENIS CA. THYROID

Folikuler ; folikel yang mengandung koloid, tidak berkapsul,

Meduler : nodul putih pucat batas tegas, kumpulan soal ovoid

Anaplastik : buruk, PA ; daerah nekrosis dan hemoragik,