Makalah Kelainan Perkembangan - Kadita Putri Latif
Makalah Kelainan Perkembangan - Kadita Putri Latif
OLEH
NIM 432418043
JURUSAN BIOLOGI
2020
KATA PENGANTAR
Penulis
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
3.1 Kesimpulan..........................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
7
Gambar 2. Telinga yang terlipat, mata melotot
dan lidah yang menjulur keluar (Rashmi et al,
2011)
Bayi dengan anencephaly yang lahir dengan keadaan hidup akan segera
mati. Insiden anencephaly menunjukkan pola multifaktor gen, dengan
interaksi beberapa faktor genetik dan lingkungan. Gen yang spesifik
menyebabkan cacat pada tabung syaraf yang masih belum dapat di
identifikasi. Salah satunya seperti gen metilena tetrahydrofolate reduktase
yang telah menunjukkan adanya hubungan dengan munculnya Neural Tube
Defects (Kurtoglu et al, 2004).
Anencephaly dapat didiagnosis saat masa prenatal dengan tingkat
kepastian yang tinggi. Skrining awal untuk anencephaly dan Cacat tabung
saraf lain dapat dilakukan oleh pengujian dengan serum Alfa-fetoprotein pada
trimester kedua kehamilan dan ultrasonografi pada trimester ketiga kehamilan
(Kasai et al, 1982).
Dalam janin pria berumur 28 minggu, terlihat adanya cacat pada bagian
kranial. Janin menunjukkan tidak adanya sebagian besar kulit kepala dan
tengkorak, juga cacat yang memanjang ke vertebra serviks. Jaringan otak dan
sumsum tulang belakang di daerah serviks terkena bagian eksterior(Gambar
3) (Rashmi et al, 2011).
Craniorachischis diamati pada janin laki-laki berumur 29 minggu.
Terdapat sebuah cacat dalam pembentukan kulit kepala dan tengkorak yang
memanjang hingga toraks bagian bawah kolom vertebral (Gambar 4).
Jaringan otak dan sumsum tulang hanya ditutupi dengan jaringan membran.
Leher pendek, hidung adalah luas dan mata yang melotot (Gambar 5)
(Rashmi et al, 2011).
Pada spina bifida dijumpai kegagalan pada penutupan arkus vertebra dan
lamina posterior pada satu atau beberapa level. Adanya bagian yang terbuka pada
vertebra, yang mengelilingi dan melindungi korda spinalis, terjadi akibat jaringan
yang membentuk pipa neural tidak menutup atau tidak tertutup secara sempurna
(Jamous,2012). Tidak ada kelainan medulla spinalis maupun meninges. Keadaan
ini ditandai oleh tonjolan meningen saja (meningokel) atau tonjolan meningen
bersama jaringan saraf (myelomeningokel) (Sadler,2000).
Meningokel terbentuk saat meninges berherniasi melalui defek pada
lengkung vertebra posterior. Sebagian besar meningokel tertutup dengan baik
dengan kulit dan tidak mengancam penderita. Myelomeningokel merupakan
bentuk disrafisme spinal terberat. 75% kasus myelomeningokel terjadi pada
daerah lumbosakral. Luas dan tingkat defisit neurologis tergantung pada lokasi
myelomeningokel (Sadler,2000).
Gejala spina bifida bervariasi, tergantung kepada beratnya kerusakan pada
korda spinalis dan akar saraf yang terkena. Beberapa anak memiliki gejala ringan
atau tanpa gejala, sedangkan yang lain mengalami kelumpuhan pada daerah yang
dipersarafi oleh korda spinalis (Wim,1997).
2) Trisomi 18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari makalah tentang kelainan perkembangan
embrio ini adalah sebagai berikut.
Berdasarkan patogenesis, kelainan kongenital diklasifikasikan sebagai
malformasi, deformasi, disrupsi dan displasia. Neural Tube Defects (NTD) dapat
dibagi menjadi Anensefalus, Ensefalokel, Meningokel, Spina bifida. Selain itu juga
terdapat kelainan yang berasal dari gangguan gastrulasi, kelainan akibat gangguan
neurulasi sekunder dan kelainan yang berasal dari gangguan perkembangan Post
Neurulasi. Beberapa kelainan kongenital yang lain adalah Labiopalatoskisis,
hidrosefalus, omfalokel dan hernia umbilikalis.
Faktor penyebab kelainan perkembangan terbagi menjadi faktor lingkungan,
di antaranya disebabkan arena virus herpes, varisela, HIV, Toksoplasmosis, Radiasi
dan Zat kimia. Selain faktor lingkungan, juga dipengaruhi oleh faktor kromosom dan
genetic.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyanto, Agung, R.P. dan Sari, F. 2013. Hidrosefalus Pada Anak. JMJ, 1(1):61—
67.
Deopujari Rashmi, Mangalgiri Ashutosh, Longia Asha Dixit , G.S. 2011. Neural
Tube Defect Spectrum - Study of Craniorachischisis. People’s Journal of
Scientific Research. Vol. 4(1)
Dias MS. Pang D. 1995. Split Cord Malformations. Neurosurg Clin North Am
1995:6:339-358.
Effendi, S.H. 2014. Penanganan Bayi dengan Kelainan Kongenital dan Konseling
Genetik. Simposium Building Golden Generation Dies Natalis ke-57
Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Bandung, 20-21 September
2014.
Etster AD, Branch CL. Transalar Sphenoidal Encephaloceles: Clinical and
Radiologic Findings. Radiology 1989; 170:245-247
Faradilla, N. dan israr, Y.A. 2009. Hernia. Riau: Universitas Riau
Frosch MP, Anthony DC, Girolami UD. The central nervous system. In: Kumar V,
Abbas AK, Fausto N, editors. Robbins and Cotran, Pathological Basis of
Disease. 7th ed. Philadelphia: W.B. Saunders Elsevier; 2004. p. 1353-4.
Hardisman.2014. Pengantar Kesehatan Reproduksi Seksual Dan Embriologi.
Yogyakarta: Gosyen Publishing
Hoving EW. Frontoethmoidal Encephalocele, a Study of Their Pathogenesis.
[Disertasi]. Groningen: Rijk Universiteit. 1993.
Hussain SS. Anencephaly. J Pharm Sci Res 2012;4:1755.
Kasai K, Nakayama S, Shik SS, Yoshida Y. Sex selection and recurrence of
anencephaly. Int J Biol Res Pregnancy 1982;3:21-4
Kurtoglu Z, Uluutku MH, Yeginoglu G, Aktekin M, Camdeviren H.
Morphometric evaluation of the cardiac ventricular capacity of
anencephalic fetuses. Clin Anat 2004;17:487-91.
Loho, J.N. 2013. Prevalensi Labioschisis di RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado Periode Januari 2011 – Oktober 2012. Jurnal e-Biomedik (eBM),
1(1):396-401.
Martinez-Lage JF, Poza M, Sola M, Soler CL, Montalvo CG, et al. The Child with
a Cephalocele: Etiology, Neuroimaging, and Outcome. Child’s Nerv. Syst;
1996; 12: 540-550.
Pang D, Dias MS, Ahab-Barmada M. Split cord malformation. I. A unified theory
of embryogenesis for double spinal cord malformations. Neurosurgery
1992;31:451–80
Pollock JA, Newton TH, Hoyt WF. Transsphenoidal and Transethmoidal
Encephaloceles. Radiology I 968; 90:442-453.