Anda di halaman 1dari 7

Tugas mid Termodinamika

Nama : Sean Lengkong


Nim : 19503006

Sistem Termodinamika dan Persamaan Keadaan Sistem


Kajian termodinamika secara formal dimulai sejak awal abad ke 19 walaupun
berbagai aspek termodinamika telah dipelajari sejak dahulu kala. Kata
termodinamika berasal dari bahasa Yunani therme berarti kalor dan dinamika
berarti kakas. Jadi termodinamika berarti kemampuan benda panas menghasilkan
usaha / kerja. Namun sekarang ini pengertian termodinamika telah berkembang,
termodinamika diartikan sebagai ilmu yang mempelajari energi beserta
perubahannya dan hubungan antara termodinamika sifat-sifat (properties) fisis
materi. Energi muncul dalam berbagai bentuk seperti energi listrik, energi
magnet, energi yang digunakan untuk emanaskan energi untuk memindahkan
obyek, tempat lain, dll. Dalam termodinamika, kalor dan usaha merupakan dua
bentuk energi yang paling banyak dan paling utama mempelajari. Ini bertujuan
menjelaskan beberapa konsep-konsep dasar dan definisi-definisi yang diperlukan
agar dikuasai berbagai gejala dasar termodinamika.

1. Aplikasi termodinamika
Prinsip dan metode istilahodinamika digunakan oleh para insinyur untuk
merancang mesin-mesin pembakaran intemal, pembangkit energi nuklir dan
konvensional, sistem penggerak udara, sistem penggerak propulsi roket; misil;
pesawat tertang; kapal; dan kendaraan darat, sistem magnet dan listrik dan sistem
termolistrik.

2. Dimensi dan sistem satuan

Termodinamika adalah ilmu pengetahuan mengenai kalor dan mengenai sifat-


sifat yang berhubungan dengan kalor dan usaha serta pengukurannya, Pengukuran
dinyatakan dalam bentuk dimensi. Dimensi adalah nama yang diberikan kepada
setiap besaran yang terukur dan satuan adalah nama yang digunakan untuk
mengukur dimensi. Dımensi L is long, M is a mass, t is time, T is the
temperature, q is charge listrik, and F is kakas is the dimensional basic to develop
the sequence termodinamika. Dalam buku ini lambang q juga disebut kalor
persatuan massa. SI menggunakan panjang, waktu, dan massa sebagai besaran
dasar atau sistem MLT (massa-panjang-waktu). SI (Systeme International) atau
sistem metrik yang digunakan untuk mencapai keseragaman sistem dunia dan
bukan karena lebih unggul atau lebih sederhana. SI menggunakan dasar 10 sama
dengan hitungan jari tangan. Dalam SI, massa dinyatakan dalam kilogram (kg),
dinyatakan dalam meter (m), dinyatakan dalam meter (m), dinyatakan dalam detik
(dt), dan kakas dinyatakan dalam newton (N). Sistem Inggris tempo dulu
menggunakan besaran waktu, massa, dan kakas sebagai besaran dasar atau sistem
FMLT (kakas-massa- panjang-waktu). Dalam satuan sistem Inggris yang disebut
juga satuan sistem keteknikan, massa dinyatakan dalam massa pound (Ibm),
panjang dinyatakan dalam kaki (kaki), waktu dinyatakan dalam detik (dt), dan
kakas dinyatakan dalam pon kakas (Ibf atau disingkat dengan Ib saja) .

3. Sistem keadaan dan sifat remodinamika

a. Sistem termodinamika
Besaran makrokopik yang melingkari bagian dalam dari sistem disebut
koordinat termodinamik. Sistem yang diperikan oleh koordinat termodinamik
disebut sistem termodinamik untuk menganalisis termodinamika, terlebih
dahulu dimulai dengan pemilihan sistem, batas sistem, dan lingkungan dari
sistem Gambar 1-2 memerikan sistem, permukaan dan lingkungannya. Jika
sistem telah dipilih, langkah berikutnya adalah memerikannya dalam besaran
yang berkaitan dengan sifat sistem atau interaksinya dengan lingkungan atau
kelebihan. Berdasarkan interaksi dengan lingkungannya, sistem yang
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sistem terbuka, tertutup dan terisolasi.
Dalam kasus seperti kita dapat menentukan suatu ruang (daerah) tertentu
didalam pipa dimana aliran massa ini mengalir sebagai sistem. Daerah yang
ditetapkan ini disebut volum atur. Volume permukaan batas atur disebut
permukaan atur yang pada gambar yang ditunjukkan sebagai garis putus-
putus. Permukaan dalam pipa dapat diambil sebagai bagian dari permukaan
batas sistem yang nyata. Namun kenyataannya ada batas permukaan yang
imajiner karena tidak ada permukaan nyata yang menandai dari ujung-ujung
yang terbuka, sehingga massa dapat mengalir mel: batas wilayah. seperti ini
disebut sistem terbuka karena terdapat pertukaran massa dan energi antara
sistem dengan lingkungan di permukaan batas. Zat alir dalam silinder dipilih
sebagai sistem. Permukaan dalam silinder dan piston diambil sebagai
permukaan batas sistem yang penanggulangan dengan garis putus-putus
Dalam contoh ini bentuk dan volume sistem dapat diubah dengan menurunkan
atau menurunkan piston. Perubahan bentuk dan volume permukaan selalu
diperbolehkan sepanjang perubahan ini dikenali dalam perhitungan
selanjutnya Pada sistem tidak ada pertukaran massa dengan lingkungan.
Sistem seperti ini disebut sistem tertutup. Meskipun sejumlah materi yang
ditetapkan dalam sistem tertutup, energi masih mengalir melewati batas
sistem. Oleh karena itu sistem dikatakan tertutup oleh tidak ada pertukaran
massa tetapi dapat terjadi pertukaran energi di permukaan batas lingkungan.
Sistem tertutup juga disebut massa atur Jenis khusus dari sistem tertutup
adalah sistem yaitu sistem yang tidak dapat melakukan pertukaran massa dan
energi melewati permukaan batas - Permukaan batas semacam ini disebut
dinding adiabatik. Lapisan kayu, yang tebal, beton, asbes, kain beludru, karet
busa dan lain sebagainya merupakan hampiran percobaan yang baik percobaan
untuk dinding adiabatik.

b. Fase dan zat murni


Sistem dapat terdiri dari beberapa tahap. Fase adalah besaran yang
mempunyai struktur fisika dan komposisi kimia yang homogen. Struktur
fisika dikatakan homogen, ramah lingkungan dari gas saja, cair saja, atau
padat saja. Sistem dapat terdiri dari dua fase seperti cair dan gas. Komposisi
kimiawi dikatakan homogen lingkungan suatu zat hanya terdiri dari satu bahan
kimia yang dapat berbentuk padat, cair, atau gas, atau campuran dari dua atau
tiga bentuk itu. Campuran gas seperti atmosfer atmosfer senyawa tunggal.
Zat murni adalah zat yang mempunyai komposisi kimia yang tetap dan
homogen. Zat muni kebanyakan mengandung lebih dari satu fase, tetapi
komposisi kimianya sama untuk semua fase. Misalnya, campuran dari cairan
udara dan uap air, atau campuran dari padatan es dan cairan adalah zat murni
karena setiap fase mempunyai komposisi kimia yang sama. Namun,
campuran udara cair dan udara gas bukan merupakan zat murni karena
komposisi fase udara cair berbeda dengan fase udara uap. Seringkali zat
murni disebut zat yang dapat termampatkan sederhana, kadang-kadang
campuran gas seperti udara sebagai zat murni sepanjang tidak ada perubahan
fase karena udara yang mempunyai beberapa zat murni.

c. Sifat termodinamika
Sifat sistem adalah ciri umum dari sistem yang mempunyai nilai. Nilai sifat
ini terukur dapat diukur langsung seperti tekanan p, volume V, dan suhu T.
Dalam termodinamika terdapat besaran yang bukan / merupakan sifat sistem,
seperti kerja dan kalor. Keduanya merupakan sesuatu yang diterapkan
terhadap suatu sistem untuk menghasilkan berbagai perubahan sifat. Misalkan
mula-mula sistem mempunyai suhu T1 kemudian dinaikkan menjadi T2.
Pemanasan dapat dilakukan dengan berbagai cara yang tak berhingga
banyaknya. Misalnya, dilakukan pada tekanan konstan, banyaknya kalor yang
diperlukan adalah mc, dT yang besarnya sangat bergantung pada lintasan
integral c, (7). Karena kalor terima kasih pada lintasan, kalor kesalahan versi
sistem. Sifat sistem digolongkan menjadi dua yaitu ekstensif dan intensif.
Katakanlah suatu sistem yang dapat dibagi menjadi beberapa subsistem atau
bagian. Jika harga sifat seluruh sistem sama dengan jumlah harga sifat
subsistem atau bagian, disebut ekstensif, contoh: volum total dan energi total,
Dan harga sifat seluruh sistem tidak sama dengan jumlah harga sifat subsistem
atau bagian, sifat ini disebut intensif. Besaran seperti suhu, tekanan dan rapat
massa merupakan sifat intensif. Gambar 1-4 menunjukkan sebuah sistem
yang dibagi menjadi tiga buah subsistem yang masing-masing ditentukan oleh
permukaan batas subsistem. Energi dalam U, volum V dan massa m
merupakan ekstensif, sedangkan T dan tekanan p merupakan besaran intensif,
sedangkan suhu T dan tekanan p merupakan besaran intensif, Sebarang
besaran penggunaan, dibagi dengan massa atau jumlah mol menjadi besaran
intensif Pada umumnya istilah persamaan termodinamika dinyatakan dalam
besaran intensif karena persamaan menjadi tidak pada sistem massa.
Perbandingan antara besaran ekstensif suatu sistem terhadap massa sistem
disebut harga jenis purata dari sistem. Besaran ekstensif dituliskan dengan
huruf besar dan harga jenis dituliskan dengan huruf kecil. Spesifikasi keadaan
dari sistem termodinamik perkiraan pada sifat-sifat alami dari sistem seperti
tekanan, suhu, volum, dan massa.

d. Keadaan
Keadaan sistem dispesifikasikan oleh sederetan harga sifatnya. Menerima
pada umumnya terdapat hubungan antara sifat-sifat, keadaan dapat
dispesifikasikan rdasarkan nilai dari sifatnya. Beberapa sifat yang lain
ditentukan berdasarkan nilai dari pasangan sifatnya yang telah digunakan
untuk menspesifikasikan keadaan ini.

4. Dua Sifat Terukur : Volum Jenis dan Tekanan

Dalam keteknikan satuan volum yang digunakan adalah fr, satuan massa
adalah massa pon (Ibm), volum jenis ft '/ lbm, rapat massa lbm / ff. Dalam
satuan internasional satuan volum yang digunakan adalah m, massa kilogram
(kg), volum jenis m '/ kg sedang rapat massa kg / m. Suatu sistem dikatakan
homogen hubungan harga jenis besarannya sama disetiap titik. Harga jenis
molal puratadidefinisikan sebagai perbandingan antara rentang ekstensif
dengan jumlah mol sistem. Jumlah mol n, diperoleh dengan membagi massa.
dengan berat molekul M
Pada zadat tidak ada batasan kearah mana kakas permukaan beraksi
terhadapnya. Berbeda dengan zat alir, kita tidak dapat menerapkan kakas
permukaan seperti itu terhadapnya. Kakas harus selalu diarahkan tegak lurus
pada permukaan zat alir yang diam karena zat alir diam tidak mampu menahan
kakas tangensial. Kakas tangensial akan menyebabkan lapisan-lapisan zat alir
menggelincir diatas lapisan lainnya. Namun ketidakmampuan zatir yang
menahan kakas tangensial memberikan kemampuan zat alir tersebut untuk
mengalir. Tekanan (p) didefinisikan sebagai kakas normal (F) persatuan luas.
Secara mikroskopik, dałam uap atau gas, tekanan muncul dari pergeseran terus
menerus dari pergerakan molekul pada bidang batas wadahnya. Jadi tekanan
yang dikenakan akan sebanding dengan jumlah, massa, dan aktivitas molekul-
molekulnya. Dalam satuan SI, tekanan biasanya dinyatakan dengan pascal
(Pa), Sebagian besar alat pengukur tekanan menggunakan atmosfer standar
sebagai tekanan acuan. Alat pengukur tekanan digunakan untuk mengukur
tekanan pada perbedaan antara tekanan sebenarnya dengan tekanan atınosfer.
Tekanan di suatu titik didalam zat alir yang terukur relatif terhadap tekanarn
nol mutlak disebut tekanan mutlak Tekanan atmosfer berbeda-beda disetiap
tempat tergantung ketinggian dan suhunya Semakin rendah letak suatu titik,
tekanan atmosfer akan semakin berkurang atmosfer standar pada pemukaan
udara laut didefinisikan sebagai tekanan yang Dibuat oleh kolom air raksa
tinggi 760 mm pada 273,15 K (o ° C) dibawah gravitasi standar. Tekanan
tolok diberikan baik diatas maupun dibawah tekanan atmosfer. Apabila
tekanan tolok sistem (P,) di atas tekanan atmosfer (Po), tekanan mutlak
(Pabe): Tekanan tolok negatif terukur tekanan hampa terjadi tekanan atmosfer
lebih besar dari tekanan mutlak Gambar 1-5 memeberikan gambaran secara
grafis hubungan antara berbagai jenis tekanan yang digunakan dalam
pengukuran. Sedangkan faktor konversi antara satuan-satuan tekanan yang
umum digunakan pada tabel 1-1. Pengukur tekanan sederhana adalah
manometer pipa terbuka, dilukiskan gambar 1-6 (a). Pipa berbentuk U berisi
cairan dengan sistem (tangki) yang dikendalikan olehnya, sedang ujung lain
dilayani dengan tekanan atmosfer. Selisih tekanan (p, - p2 = p Pa.

5. Kesetimbangan
Keadaan suatu sistem ditentukan oleh molekul-molekul di dalam batas
sistem, molekul-molekul akan mengalami perubahan keadaan secara
berkesinambungan selama interaksi satu sama lain. Apabila sistem kemudian
diisolasi dan molekul-molekulnya dibiarkan saling berinterkasi, sistem akan
mengalami perubahan keadaan yang terukur secara makroskopik. Tetapi
setelah beberapa saat, perubahan yang dapat diamati, berhenti, namun
kegiatan mikroskopik berkelanjutan. Pada saat ini keadaan makroskopik telah
mencapai keadaan kesetimbangan dan berbagai besaran besaran yang terukur
yang telah memiliki nilai tertentu menjadi konstan. Sifat didefinisikan hanya
jika sistem berada dalam keadaan kesetimbangan. Suatu campuran gas yang
dinyatakan dalam komposisi, massa, tekanan, dan volum, dari percobaan
ditemukan bahwa untuk komposisi dan massa konstan, harga volum dan
tekanan sistem dapat berbeda-beda. Jika tekanan dibuat tetap, volumnya dapat
diubah-ubah demikian pula sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan tekanan dan
volum merupakan koordinat bebas. Jadi sistem akan mencapai keadaan
kesetimbangan pemerian sistem yang memiliki koordinat bebas yang konstan
selama kondisi eksternal tidak berubah. Kesetimbangan termal dapat dicapai
dengan suhu pada setiap titik pada seluruh sistem adelah seraeam dan sama
dengan suhu lingkungan. Apabila kakas-kakas yang bekerja pada sistem yang
sama besar dan berlawanan arah, kita katakan sistem berada dalam keadaan
kesetimbangan mekanis. Kesetimbangan fase terjadi lingkungan tidak ada
satu fase atau lebih elemen kimia dari satu fase ke fase lainnya dalam sistem
multifase, seperti difusi atau pelarutan. Apabila sistem dalam keadaan
kesetimbangan mekanis tidak cenderung mengalami perubahan spontan dari
dalam, misalnya reaksi kimia, sistem dikatakan berada dalam keadaan
kesetimbangan kimia. Jika sistem berada dalam kesetimbangan termal,
mekanis, fasa, dan kimia, sistem dikatakan dalam kesetimbangan
termodinamis, apabila satu dari persyaratan kesetimbangan tidak tercapai,
dikatakan sistem berada dalam keadaan taksetimbang.
Sistem dan persamaan keadaannya
Keadaan seimbang mekanis siistem berada dalam keadaan seimbang mekanis,
apabila resultan semua gaya (luar maupun dalam) adalah nol Keadaan seimbang
kimiawi : Sistem berada dalam keadaan seimbang kimiawi, apabila didalamnya
tidak terjadi perpindahan zat dari bagian yang satu ke bagian yang lain (difusi)
dan tidak terjadi reaksi-reaksi kimiawi yang dapat mengubah jumlah partikel
semulanya ; tidak terjadi pelarutan atau kondensasi. Sistem itu tetap komposisi
maupun konsentrasnya. Keadaan seimbang termal : sistem berada dalam keadaan
seimabng termal dengna lingkungannya, apbiala koordinat-kooridnatnya tidak
berubah, meskipun system berkontak dengan ingkungannnya melalui dinding
diatermik. Besar/nilai koordinat sisterm tidak berubah dengan perubahan waktu.
Keadaan keseimbangan termodinamika : sistem berada dalam keadaan
seimbang termodinamika, apabila ketiga syarat keseimbangan diatas terpenuhi.
Dalam keadan demikian keadaan keadaan koordinat sistem maupun lingkungan
cenderung tidak berubah sepanjang massa. Termodinamika hanya mempelajari
sistem-sistem dalam keadaan demikian. Dalam keadaan seimbang termodinamika
setiap sistem tertutup (yang mempunyai massa atau jumlah partikel tetap mis. N
mole atau m kg) ternyata dapat digambarkan oleh tiga koordinat dan : Semua
eksperimen menunjukkan bahwa dalam keadaan seimbang termodinamika, antara
ketiga koordinat itu terdapat hubungan tertentu : f(x,y,z)=0 dengan kata lain :
Dalam keadan seimbang termodinamis, hanya dua diantara ketiga koordinat
system merupakan variabel bebas.
Suatu gas disebut gas ideal bila memenuhi hukum gas ideal, yaitu hukum
Boyle, Gay Lussac, dan Charles dengan persamaan P.V = n.R.T. Akan tetapi,
pada kenyataannya gas yang ada tidak dapat benar-benar mengikuti hukum gas
ideal tersebut. Hal ini dikarenakan gas tersebut memiliki deviasi (penyimpangan)
yang berbeda dengan gas ideal. Semakin rendah tekanan gas pada temperatur
tetap, nilai deviasinya akan semakin kecil dari hasil yang didapat dari eksperimen
dan hasilnya akan mendekati kondisi gas ideal. Namun bila tekanan gas tesebut
semakin bertambah dalam temperatur tetap, maka nilai deviasi semakin besar
sehingga hal ini menandakan bahwa hukum gas ideal kurang sesuai untuk
diaplikasikan pada gas secara umum yaitu pada gas nyata atau gas riil.
Gas yang mengikuti hukum Boyle dan hokum Charles, disebut gas ideal.
Namun, didapatkan, bahwa gas yang kita jumpai, yakni gas nyata, tidak secara
ketat mengikuti hukum gas ideal. Semakin rendah tekanan gas pada temperatur
tetap, semakin kecil deviasinya dari perilaku ideal. Semakin tinggi tekanan gas,
atau dengan dengan kata lain, semakin kecil jarak intermolekulnya, semakin besar
deviasinya. Paling tidak, ada dua alasan yang menjelaskan hal ini. Pertama,
definisi temperatur absolut didasarkan asumsi bahwa volume gas real sangat kecil
sehingga bisa diabaikan.Molekul gas pasti memiliki volume nyata walaupun
mungkin sangat kecil. Selain itu, ketika jarak antarmolekul semakin kecil,
beberapa jenis interaksi antarmolekul akan muncul. Fisikawan Belanda Johannes
Diderik van der Waals (1837-1923) mengusulkan persamaan keadaan gas nyata,
yang dinyatakan sebagai persamaan keadaan van der Waals atau persamaan van
der Waals.

Referensi:
https://www.academia.edu/8391389/
https://www.slideshare.net/mobile/SUGENG1966/0152-bafmipa2007

Anda mungkin juga menyukai