Anda di halaman 1dari 31

TERMODINAMIKA

1
BAB I KONSEP DASAR TERMODINAMIKA
Termodinamika adalah ilmu yang membahas tentang
hubungan (pertukaran) antara energi panas dengan energi
mekanik (kerja). Hubungan tersebut diformulasikan ke
dalam empat hukum dasar termodinamika, yaitu:
1. HUKUM TERMODINAMIKA ZERO (ZEROTH LAW)
2. HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA (FIRST LAW)
3. HUKUM TERMODINAMIKA KEDUA (SECOND LAW)
4. HUKUM TERMODINAMIKA KETIGA (THIRD LAW)

Prinsip hukum termodinamika digunakan pada tekonologi


energi, meliputi: steam and nuclear power plants, internal
combustion engines, gas turbines, air conditioning,
refrigeration, gas dynamics, jet propulsion, compressors,
chemical process plants dan lain-lain
2
Hukum Termodinamika zero (Zeroth law thermodynamic)
Jika sistem (benda kerja) bertemperatur tinggi bersinggungan
dengan yang bertemperatur lebih rendah, maka terjadi
perpindahan panas dari sistem bertemperatur tinggi ke sistem
bertemperatur rendah dan mencapai temperatur keseimbangan.
Definisi hukum Termodinamika zero: jika dua sistem pada
waktu yang sama dalam keseimbangan panas (temperatur
sama) dengan sistem ketiga, maka masing-masing sistem dalam
kondisi keseimbangan panas (temperatur sama).

& 

A B B C A C
Jika A dan C mempunyai keseimbangan panas dengan B,
maka temperatur A sama dengan B. 3
Energi panas tidak dapat dikonversi secara keseluruhan
menjadi energi mekanik oleh sebuah MESIN ENERGI,
karena sebagian energi panas pada temperatur rendah
harus dibuang ke sekelilingnya.
Sebagian energi panas yang tidak dapat dikonversikan
menjadi energi mekanik diukur dengan nilai ENTROPI.
Bagian energi panas yang dapat dikonversikan menjadi
energi mekanik disebut ENERGI atau KERJA.
SISTEM TERMODINAMIKA
Dalam termodinamika, benda kerja yang dimaksudkan
disebut dengan sistem dan dipakai untuk menunjukkan
batasan benda kerja dalam permukaan tertutup dengan
sekelilingnya.

4
Istilah permukaan tertutup dapat berupa permukaan
tertutup khayalan (imaginary) atau berupa permukaan
tertutup sebenarnya.
silinder Udara dikompresi di dalam silinder:
dalam hal ini sistem adalah udara yang
udara
dikompresi dan permukaan tertutup
adalah silinder (tertutup sebenarnya).
Sebongkah es terapung di atas air:
es
dalam hal ini sistem adalah es yang
air terapung dan permukaan tertutup
adalah berupa air (tertutup khayalan).
Sebongkah es dan air di dalam tangki:
es
dalam hal ini sistem adalah es dan air,
air
permukaan tertutup adalah berupa
permukaan yang dibatasi tangki
tangki (tertutup sebenarnya). 5
MACAM-MACAM SISTEM TERMODINAMIKA
Analisis proses termodinamika meliputi studi tentang
perpindahan massa dan energi melalui batas sistem. Macam-
macam proses pada sistem (benda kerja) dapat
diklasifikasikan menjadi 3 bagian utama, yaitu:
1. Sistem terbuka,
2. Sistem tertutup,
3. Sistem diisolasi.

1) SISTEM TERBUKA
Yaitu sistem yang dapat berubah baik massa dan energi
(panas dan kerja) dengan sekelilingnya. Massa sistem tidak
konstan dan hal tersebut terjadi pada jenis sistem yang
mengalir.
min mout

6
Contoh sistem terbuka: Boiler, turbin, heat exchanger, pompa
air. Fluida (sistem) mengalir dan panas atau kerja dihasilkan
atau diberikan ke sistem.
batasan

Fluida
masuk
Kerja (W)
SISTEM TERBUKA turbin

Fluida
keluar
lingkungan

Pompa air: air masuk ke pompa dari elevasi rendah dan


dipompakan ke elevasi yang lebih tinggi, dalam hal ini
pompa digerakkan oleh motor listrik. Massa air dan energi
listrik melalui batas sistem berupa pompa dan motor listrik.
7
2) SISTEM TERTUTUP
Sistem tertutup, yaitu jumlah massa
sistem pada permukaan tertutup tetap,
tidak terdapat massa sistem yang keluar,
tetapi energi yang berupa kerja atau panas
dapat dikenakan pada sistem.
Sistem tertutup, massa dan volume konstan

Sistem tertutup, massa tetap


dan volume berubah

Piston dapat bergerak


8
3) SISTEM DIISOLASI
Jika massa dan energi panas tidak dapat dikenakan ke sistem,
maka sistem tersebut dalam keadaan diisolasi sempurna.

SISTEM KHUSUS
1. Sistem Adiabatik: tidak terdapat panas yang dikeluarkan
atau diterima sistem dari atau terhadap sekelilingnya. Hal
ini terjadi, karena sistem diisolasi sempurna. Contoh:
termos air panas.
2. Sistem Homogen: sistem terdiri dari phase tunggal.
Contoh: campuran udara dengan uap air.
3. Sistem Heterogen: sistem terdiri dari dua atau lebih phase.
Contoh: campuran air dengan uap air, es dan air dengan
oli, air dan minyak.

9
SISTEM SATUAN
SATUAN DASAR:
SISTEM INTERNASIONAL (S I)
NAMA UNIT DIMENSI SIMBOL
massa kilogram M kg
panjang meter L m
waktu detik (second) t s

SATUAN TURUNAN:
NAMA UNIT SIMBOL DIMENSI SATUAN
gaya kgm/s2 N MLt-2 Newton
kecepatan m/s - Lt-1 -
percepatan m/s2 - Lt-2 -
density kg/m3 - ML-3 -
tekanan kgm/s2/m2 (N/m2) Pa ML-1 t-2 Pascal
energi kgm2/s2 (Nm) J ML2t-2 Joule
daya kgm2/s3 (J/s) W ML2t-3 Watt 10
AWALAN SISTEM SATUAN S I:
FAKTOR SATUAN SIMBOL
1012 Tera T EKIVALEN SATUAN:
109 Giga G N/m² Pascal (Pa)
106 Mega M kgm/s² Newton (N)
10³ Kilo k Nm Joule (J)
10² Hekto h Nm/s Joule/s (J/s)
101 Deka da Joule/s Watt (W)
10-1 Desi d 1 cm³ 1 cc
10-2 Centi c 103 N/m2 1 kPa
10-3 Mili m 105 N/m2 1 bar
10-6 Mikro µ 106 N/m2 1 Mpa
10-9 Nano n 100 kPa 1 bar
10-12 Piko p

11
KOORDINAT DAN KEADAAN SISTEM

Pada pembahasan termodinamika: volume (V), temperatur


(T), tekanan (p), kerapatan (density) ρ dan lain-lain disebut
sebagai koordinat sistem, contoh: gas di dalam tangki
mempunyai volume (V), temperatur (T) dan tekanan (p).
Keadaan sistem tergantung pada koordinat sistem (V, T, p ),
bila koordinat sistem berubah maka keadaan sistem juga
akan berubah.

Dalam termodinamika, besaran sistem adalah:


1. Besaran extensif: dipengaruhi oleh massa atau mole
sistem, contoh: volume, kapasitas panas, kerja dan lain-lain.
2. Besaran intensif: tidak dipengaruhi oleh massa atau mole
sistem, contoh: tekanan, temperatur, kerapatan dan lain-lain.
12
Untuk menentukan besaran intensif atau extensif dapat
digunakan pemisahan sistem atau gas menjadi dua bagian
sama besar dari keadaan sistem tersebut.
Sistem (gas)

m ½m ½m Besaran
V ½V ½V extensif

T T T
p p p Besaran
intensif
ρ ρ ρ

Besaran exntensif, yaitu jika besaran tersebut berubah dari


kondisi awal pada dua bagian dari sistem, contoh: massa dan
volume menjadi setengah dari kondisi awal.
Besaran intensif, yaitu jika besaran tersebut masih tetap
sama pada dua bagian dari sistem, contoh: temperatur,
tekanan dan density tetap sama. 13
Dari besaran extensif, diperoleh harga-harga spesifik (specific
value) dan harga-harga spesifik molar (molal specific value)
dari suatu sistem (benda kerja).
Besaran extensif silinder
Nilai spesifik 
massa sistem sistem

V (volume)
m (massa)
KOORDINAT SISTEM
1. Volume spesifik
Volume spesifik (specific volume) v, adalah perbandingan
antara volume (V) dengan massa (m) dari sistem.

V  m 3 ft 3 
v  ; 
m  kg lb 
14
2. Volume spesifik molar
Volume spesifik molar (molal spesific volume) v* adalah
perbandingan antara volume (V) dengan jumlah mole (n)
dari sistem.

besaran extensif
Nilai spesifik molar  sistem
jumlah mole sistem
volume
(V)
V  m3 ft 3 
v*   ; 
mole
(n)
n  kg  mole lb  mole  Tabung

v*: volume jenis molar (m³/kg-mole ; ft³/ℓbm-mole)


V : Volume (m³ ; ft³)
n : jumlah mole (gram-mole ; kg-mole)
15
SUBSTITUSI RUMUS:
Jumlah mole adalah perbandingan antara massa (m) dengan
berat molekul (BM) dari sistem.
m
n ; BM  berat molekul sistem
BM

V V BM
Sehingga  v*  m  m
BM
V
Sedangkan  v 
m

Jadi, v*  BM v
16
3. Kerapatan massa
Kerapatan massa (density), ρ adalah perbandingan antara
massa (m) dengan volume (V) dari sistem.
m  kg lb  V   1
  3 ; 3  Sedangkan, v 
V  m ft  m v

V BM BM
v*   v* 
m 
Kerapatan massa ρ (rho) merupakan kebalikan dari volume
spesifik v dari sistem.
Variasi density gas terhadap tekanan dan temperatur,
Tekanan naik  density naik
Temperatur naik  density turun.
Untuk solid atau liquid bertekanan, density hampir konstan.
17
4. Spesifik Gravity
Spesifik gravity (SG) adalah perbandingan antara density
sistem dengan density pembanding. Nilai density pembanding
untuk liquid adalah air pada temperatur 40C (1000 kg/m3) dan
untuk gas adalah density udara (28,94 kg/m3)
 sistem
Untuk liquid  SGsistem 
 H 2O
Dari nilai SG dapat diketahui benda kerja (sistem)
mengapung di dalam air, jika nilai SG < 1.
NAMA LIQUID SPESIFIK GRAVITY
Air 1,0
Nilai Spesifik gravity Darah 1,05
dari beberapa liquid Air laut 1,025
Bensin 0,7
Es krim 0,92 18
5. Berat spesifik (Spesific Weight)
Berat spesifik adalah perbandingan antara berat (W) dengan
volume (V) dari sistem.
W  N
 sistem 
V  m3 
 N
 sistem   g  3 
 m 
Notasi g adalah gravitasi bumi .. m/s2

kg m  N 
 sistem   g  3 x 2   3 
m s  m 
19
CONTOH SOAL: KEADAAN SISTEM
silinder
Silinder mempunyai volume, V = 0,6 m³ berisi O2
(oksigen) dengan massa = 4 kg. Tentukan a) volume
V= 0,6 m3
spesifik, b) volume spesifik molar, c) jumlah mole
O
2 dan d) density O2 di dalam silinder
m = 4 kg PENYELESAIAN: a) Volume spesifik,
V 0,6 m3
v   0,15
m 4 kg
b) Volume spesifik molar, v* = BM (v)  BM O2 = 16 (2) = 32
m3
v *   32  0,15  4,8
kg  mole
m 4
c) Jumlah mole, n    0,125 kg  mole
BM O 2 32
1 1 kg
d) Density,     6,666 3
20
v 0,15 m
6. Tekanan (pressure), p
Bila permukaan suatu zat (padat, cair dan gas) menerima
gaya-gaya luar maka bagian permukaan zat yang menerima
gaya tegak lurus akan mengalami tekanan.
Tekanan adalah gaya tegak lurus (F) pada permukaan dibagi
luas penampangnya (A).
F  kg N b lb 
p   g h  cm 2 ; m 2 ; ft 2 ; in 2 
A  

F : gaya yang bekerja (N)


N
A : luas penampang (m2)
2
 Pa  Pascal 
ρ : density liquid (kg/m3) m
h : tinggi kolom liquid (m)
Secara umum, pengukuran tekanan dapat menggunakan
satuan kPa atau MPa.
1 kPa = 1000 Pa ; 1Mpa = 1000 kPa = 106 Pa 21
Satuan tekanan lain yang biasa digunakan adalah bar.
1 bar = 105 Pa = 0,1 Mpa = 100 kPa
Dalam termodinamika, tekanan (p) umumnya selalu
dinyatakan dalam harga absolut. Besar tekanan absolut
tergantung besarnya tekanan pengukuran manometer (gauge
pressure) pada sistem.
Jika tekanan pengukuran (gauge pressure) sistem di atas
tekanan atmosfir, maka:
P absolut = P pengukuran + P atmosfir
Jika tekanan pengukuran (gauge pressure) sistem di bawah
tekanan atmosfir, maka:
P absolut = P atmosfir – P pengukuran

Tekanan pengukuran
(manometer)

22
Grafik perbandingan Tekanan atmosfir,
absolut dan pengukuran
di atas tekanan atmosfir

pgauge
Tekanan atmosfir patm

pabs
pvak
Pabs = Patm + Pgauge
patm patm
pabs
Pabs = Patm - Pvak

di bawah tekanan atmosfir Vakum absolut pabs = 0


23
CONTOH SOAL: TEKANAN ABSOLUT
Blower udara beroperasi pada tekanan isap (suction pressure)
9 psig dan tekanan keluar (discharge pressure) 30 psig. Hitung
tekanan absolut udara pada sisi isap dan sisi keluar.
Masuk
PENYELESAIAN:
Sisi masuk, tekanan kerja di
Keluar bawah tekanan atmosfir:

Pabs = Patm – Pgauge = 14,7 – 9 = 5,7 psia

Sisi keluar, tekanan kerja di atas tekanan atmosfir:

Pabs = Patm + P gauge = 14,7 + 30 = 44,7 psia

24
Tekanan atmosfir absolut (Pata) adalah tekanan atmosfir
rata-rata pada barometer di atas permukaan air laut, yaitu
pada ketinggian, h = 760 mm = 0,76 m kolom air raksa (Hg)
Pata = ρ g h
Density Hg, ρ = 13,596 kg/dm³ = 13,595 x 103 kg/m³
Pata = 13,595 x 103 x 9,81 x 0,76 = 101325 N/m2 = 101,325 kPa
Satuan atmosfir absolut standar:
1 ata = 101325 Pa = 101,325 kPa = 1,01325 bar
Tekanan atmosfir manometer atau atmosfir teknik:
kg kg
1 atm  1 2  10.000 2
cm m Density Hg = 0,013595 kg/cm³

1 ata = 0,013595 kg/cm³ x 76 cm = 1,0332 kg/cm²

Jadi, 1 ata = 1,0332 atm 25


1 ata = 760 mm Hg (pada 0°C)
kg 760
1 atm  1 2   735,6 mm Hg ( pada 00 C )
cm 1,0332
Jika temperatur Hg naik, maka tinggi kolom Hg juga naik,
maka tekanan absolut barometer pada temperatur 0°C
dapat diselesaikan dengan rumus eksperimen:
B0 = B (1 – 0,000172 t)
B: tinggi kolom Hg aktual pada t °C
B0: pembacaan tinggi kolom Hg pada 0°C

Dalam hal ini, tekanan udara atmosfir adalah:

B0  kg 
p  2 
735,6  cm 
26
Untuk kondisi tekanan yang rendah, pengukuran dapat
menggunakan tinggi kolom air. Tinggi kolom air adalah
13,595 kali lebih besar dari tinggi kolom Hg.

1 mm Hg = 13,595 mm H2O

Sehingga: 1 ata = 760 mm Hg


= 13,595 x 760 = 10.332 mm H2O
= 10,332 m H2O

Jadi: 1 atm = 10,332 m H2O

Hasil pengukuran yang bagus hanya untuk air bertemperatur


4°C, tetapi pada kondisi aktual penggunaan tinggi kolom air
hanya untuk pengukuran tekanan yang rendah, sehingga
koreksi temperatur dapat diabaikan.
27
Dalam satuan British (imperial), tekanan absolut dan
tekanan pengukuran masing - masing dinyatakan sebagai
berikut:
psia (pound per square inch absolut)

psig (pound per square inch gauge)

1 atmosfir absolut = 1,01325 x 105 N/m2


= 14,7 lb/in2
= 10.332 kg/m2
= 1,0332 kg/cm²
= 760 mm Hg
= 29,92 in Hg
= 10,322 m H2O

28
CONTOH SOAL: TEKANAN ABSOLUT
Tekanan steam boiler di manometer menunjukkan 8 kg/cm².
Tentukan tekanan absolut steam jika pada barometer di
ruangan menunjukkan tinggi kolom 700 mm Hg pada t = 25°C.
PENYELESAIAN:
Tekanan barometer pada t = 0°C adalah:
B0 = B (1 – 0,000172 t)
B0 = 700 (1 – 0,000172 x 25) = 697 mm Hg

B0 697
Tekanan udara atmosfir: p  
735,6 735,6
697
Tekanan absolut steam: p  8   8,947 ata
735,6
29
7. Temperatur (T)
Terdapat besaran temperatur menurut skala, yaitu:
KELVIN, CELCIUS, RANKINE dan FARENHEIT.
Skala temperatur mutlak ada dua macam yaitu:
Dalam satuan internasional:
Tabs = 273 + T 0C …. (K)  Kelvin
Dalam satuan British (imperial):
Tabs = 460 + T 0F … (0R)  Rankine
Hubungan antara skala temperatur K, 0C, 0R dan 0F:
R
0 0
F K C
0

672 212 373 100


Titik didih (steam point)

492 32 273 0
Titik beku (ice point)

0 - 460 0 - 273
Nol absolut (absolute zero) 30
Konversi nilai temperatur
1. 0°C = 32°F = 273K = 492°R
9 0
 
T F  T C  32 0
0

5
2. 100°C = 212°F = 373K = 672°R
T C  T F  320 
0 5 0
3. K = 0C + 273 K
9
4. R = °F + 460 R
9 5 0
0
R (K ) K  ( R)
5 9

CONTOH KONVERSI TEMPERATUR


9 5
373 K  (373)  672 0 R 492 R  (492)  273 K
0
5 9
9 5
100 C  (100)  32  2120 F
0
200 F  (200  32)  93,30 C
0

5 9
31

Anda mungkin juga menyukai