Anda di halaman 1dari 18

BAB 3

MANAJEMEN RUMAH SAKIT

3.1 SISTEM INFORMASI DALAM MANAJEMEN RUMAH SAKIT


3.1.1 Fungsi Manajemen
Untuk melakukan kajian (analisis) dan pengambilan kepeutusan dengan
input utama adalah informasi secara periodik (teratur) ataupun insidental.
3.1.2 Data dan Informasi
Informasi adalah data yang sudah diolah, diberi penjelasan hingga
mempunyai arti dan sesuai dengan kebutuhan manajemen.

Decision
Aktif

Kondisi Uncertainly

Menekan

Informasi Kebutuhan

3.1.3 Jenis Informasi (LEWIS 1982)


1. Informasi Lingkungan
2. Informasi Keuangan Internal
3. Informasi Produktifitas
4. Informasi Epidemologi
• Di masyarakat
• Di klinik
5. Info Formasi
Performance (Kinerja):
a. Produktifitas : Hasil per satuan waktu
b. Efisiensi : Output/input

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


28
c. Efektifitas : Hasil/harapan
6. Informasi Medik (Status)
7. Informasi SDM (Personalia)

Informasi Kesehatan adalah sistem yang digunakan untuk menghasilkan


informasi di bidang kesehatan. Milestone adalah metode dan strategi pendekatan
dengan segala perangkatnya (Perangkat Keras dan Perangkat Lunak)
Informasi berbeda dengan data. Kesehatan bukan kedokteran. SIK berbeda
dengan sistem informasi manajemen (SIM). Informasi kesehatan termasuk kondisi
lingkungan, kepadatan lingkungan. SIM utamanya dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan
Data refers to raw facts and figures that are collected as part of the normal
functioning of the organization. Information is defined as data that have been
processed and analysed in formal intelligent way, so that the resut are directly
usefull to those involved in operation and management
3.1.4 Charles J .Austin Information system for Health Services
Administration. Michigan, 1998
Data : refers to raw facts and figures that are collected as part of the
normal functioning of the organization
Information : is defined as data that have been processed and analysed in
formal intelligent way, so that the resut are directly usefull to those involved in
operation and management
3.1.5 Sifat Informasi
1. Informasi Not Data
2. Relevan
3. Sensitives
4. Unbiased
5. Comprehensive
6. Timely (current)
7. Uniform
8. Program/Action Oriented
9. Cost Effective

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


29
Sources Internal
1. Report, Statement
Analisis
Data Base Processing Quantitative 2. Problem Identifications
Qualitative
3. Prediction
Sources External

Decision making
process

3.1.6 Information System Objective:


1. Medical Quality Assurance
2. Cost Control
3. Utilization Analysis and demand estimation
4. Program planning and evaluation
5. Internal and external reporting
6. Other-----> Research and education
Informasi : bila sudah mempunyai arti/sudah diolah untuk organisasi.
Misalnya, ada informasi dari luar berupa SK Menteri bila sesuai
Sistem Informasi : - Format
- Isi
- Organisasi
- Jalur
3.1.7 Model Pengembangan Sistem Informasi :
1. Desain khusus (didasari studi kasus)
2. Desain rutin (memanfaatkan yang sudah ada)
3. Bab 1 Dan 2

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


30
Current Situation Decision Expected Situation
Need to be Periode Alway
Measured (diukur) Insidentil
Analized Management
Understood Function

Input (Information)

3.1.8 Informasi Medik


a. Disease (In Patien atau Out Patien)
b. Penggunaan obat (Farmasi)/Matkes
c. Nutrition
d. Penunjang Medik
• Lab
• RO
• Linen
• Kamar
e. Konsultasi

3.1.9 Informasi Manajemen


a. Administrasi Umum
b. Keuangan : responsibility center (production center)
c. Personalia
d. Perlengkapan

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


31
3.1.9 Informasi Output
Beberapa Model Untuk Komputerisasi
Input Proses pengolahan Output

Data Proses Data

Entry File

Data Base

1. Model individual (single)

R.Rawat Interne

2. Model Modular

Interne

Transfer
IGD

Manajemen (tidak bisa entry/ganti hanya monitor)

3.Total System

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


32
4. Modified total System

Manual : hanya yg besar-besar saja datanya


U/ Safety : tidak bisa dibuka untuk orang lain
Pemilihan tanggal : (kebutuhan dan security)

Manajemen (Pengendali)

3.1.11 Dalam sistem informasi ada 3 kategori yang penting


Kategori kebutuhan manjemen (josep L Messie)
1. Strategic Planning information
2. Management Control Information
3. Operational Information
Strategic Planning Information
Adalah satu perencanaan (perencanaan yang dilakukan terus menerus)
yang disesuaikan dengan situasi dan permasalahan yang timbul pada saat program
itu berjalan
Ciri strategic planning information (strategic management) :
 Cocok untuk Top Level Management (Middle kadang-kadang)
 Informasi/data yang dikumpulkan adalah masalah-masalah eksternal dan
data yang masih bisa dipakai.
 Untuk melakukan produksi program bisa berhenti total atau hanya
modifikasi.
 Untuk planning jangka panjang

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


33
3.1.12 Management Control Information
Untuk menunjang pengendalian manajerial. Berlaku pada semua level
(Top, Middle, Low). Prinsip manajerial : bagaimana mengkoordinasi
RESOURCES yang tercerai berai menjadi satu kekuatan komperhensif

3.1.13 Operational Information


Informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan program/pekerjaan :
1. Keluar masuknya uang
2. Bagaimana pelaksanaan kerja di IGD dll
3. Kegiatan sehari-hari
4. Biasanya untuk low level

3.2 PROGRAM AKREDITASI RUMAH SAKIT


Merupakan salah satu cara agar mutu pelayanan dapat ditingkatkan dan
dapat dipertanggungjawabkan. Teknologi canggih, gedung megah, dokter
spesialis terkenal BELUM menjamin mendapat akreditasi
3.2.1 Pengertian
Akreditasi hanya menilai pelayanan tersebut telah memenuhi standar atau
tidak tanpa mengukur mutu pelayanan. Mutu itu sendiri merupakan suatu
“outcome” dari terlaksananya akreditasi (Pendekatan sistem : Input-Proses-
Output-Outcome).
Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan
pemerintah pada rumah sakit karena telah memenuhi standar yang ditentukan.
3.2.2 Tujuan
3.2.2.1 Umum
Gambaran seberapa jauh rumah sakit telah memenuhi standar yang
ditentukan.mutu pelayanan rumah sakit dapat dipertanggungjawabkan
3.2.2.2 Khusus
1. Pengakuan dan penghargaan kepada rumah sakit
2. Jaminan kepada petugas rumah sakit
3. Jaminan dan kepuasan kepada customer dan masyarakat

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


34
3.2.3 Manfaat Akreditasi bagi Rumah Sakit
• Sebagai forum komunikasi dan konsultasi antara RS dan Majlis Akreditasi
• Metode self-evaluation : mengetahui pelayanan yang dibawah standar
• Status akreditasi : alat untuk negoisasi dengan perusahaan asuransi
• Status akreditasi : alat untuk marketing pada masyarakat
• Status akreditasi : izin RS sebagai tempat pendidikan tenaga
medis/paramedis
• Status akreditasi : dapat meningkatkan citra dan kepercayaan masyarakat
• Dapat mengetahui kekurangan untuk perencanaan / pengembangan
3.2.4 Standar untuk Akreditasi
Standar pelayanan rumah sakit dan standar pelayanan medis melalui :
SK Menkes RI No.436/MENKES/SK/VI/1993
Tahap awal diharapkan memenuhi 5 kegiatan pelayanan penunjang,
meliputi :
• Administrasi dan manajemen
• Pelayanan medis
• Pelayanan gawat darurat
• Pelayanan keperawatan
• Rekam medis
• Kamar operasi
• Pelayanan perinatal resiko tinggi
• Pelayanan radiologi
• Pelayanan laboratorium
• Pengendalian infeksi di rumah sakit
• Pelayanan sterilisasi
• Keselamatan kerja, kebakaran, dan kewaspadaan bencana
3.2.5 Strategi
Rumah sakit yang telah siap mengajukan ke Majlis Nasional Akreditasi
Rumah sakit
3.2.6 Metode
1. Survei pra-akreditasi : self-assesment
2. Survei akreditasi : oleh surveyor

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


35
3.2.7 Pengorganisasian
1. Di tingkat pusat : Majlis Nasional Akreditasi Rumah Sakit
2. Di tingkat kanwil : Komite Wilayah Akreditasi Rumah Sakit
3. Di tingkat rumah sakit : Komite Akreditasi Rumah sakit
3.2.8 Biaya Akreditasi
Rumah sakit yang telah siap mengajukan ke Majlis Nasional Akreditasi
Rumah sakit
3.2.9 Keputusan Akreditasi Rumah Sakit
Ada 4 (empat) kemungkinan keputusan :
 Tidak dapat diakreditasi
 Akreditasi bersyarat
 Akreditasi penuh
 Akreditasi istimewa
3.2.10 Langkah-Langkah Pelaksanaan di Rumah Sakit
A. Fase Persiapan
1. Membentuk Tim Akreditasi Rumah Sakit
2. Mempersiapkan kelengkapan untuk akreditasi. Memenuhi standar-standar
menyangkut standar struktur dan proses : dinilai compliance terhadap
standar.
Contoh : SOP--->standar struktur
Pelaksanaannya---->standar proses
3. Pemenuhan perangkat lunak dan perangkat keras
4. Membudayakan “proses” dalam kegiatan sehari-hari
B. Fase Akreditasi
C. Rumah sakit mengirim permohonan akreditasi
D. Tim mengirim kuisioner pra survei
Penilaian awal meliputi 5 kegiatan pelayanan pokok+7 kegiatan yang
dianggap esensial (12 pelayanan RS)
Kuisioner t.d kriteria penilaian yang dikelompokkan ke dalam 7 standar,
yaitu
Standar 1. Falsafah dan tujuan
Standar 2. Administrasi dan pengelolaan

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


36
Standar 3. Staff dan pimpinan
Standar 4. Fasilitas dan peralatan
Standar 5. Kebijakan dan prosedur
Standar 6. Pengembangan staf dan program pendidikan
Standar 7. Evaluasi dan pengendalian mutu
3. Analisis hasil self-assesment oleh Komite Akreditasi
4. Tim surveyor pusat melakukan survei lapangan
5. Tim survei memeriksa dokumen, peralatan, dan proses pelayanan serta
wawancara dengan manager staff dan pasien
6. Surat Keputusan dan Sertifikat ditandatangani oleh Menteri Kesehatan RI

3.3 KELOMPOK KERJA (POKJA) I


3.3.1 Tim Kerja Pokja I (Administrasi Dan Manajemen)
1. Panitia Visi dan Misi : mencakup pembuatan dokumen visi misi, rencana
strategik, master program kerja dan rencana tahunan, laporan & evaluasi
pelaksanaan program (S1P1)(S2P5), Struktur Organisasi + Uraian Tugas
disertai evaluasi terhadap struktur tersebut (S2P1), membuat Hospital
Bylaw (S2P3).
2. Bagian Marketing RS : membuat informasi lengkap tentang kegiatan RS
(jenis pelayanan, jadwal, tarif, dll) + SK ketetapannya dan dievaluasi,
membuat brosur, leaflet dan mensosialisasikan (S1P2), Program
terstruktur untuk evaluasi kepuasan pasien, SK, laporan, evaluasi
rekomendasi, bukti-2 tindak lanjut (S7P2)
3. Bagian Keuangan RS : Dokumen anggaran belanja rutin/pembangunan,
laporan keuangan, rencana tahunan dan buku tarif (S2P2), pedoman
menyusun anggaran, analisis keuangan, unit cost, audit keuangan (S5P3).
4. Satuan Pengawas Intern – Bag. Keuangan : menilai penggunaan
sumberdaya RS secara terstruktur : Grafik Barber Johnson dengan analisis,
Rasio Keuangan, Neraca Keuangan + laporan dan analisisnya (S7P4)
5. Bagian Logistik : Dokumen kerjasama/kontrak dengan pemasok / supplier
atau perorangan disertai pelaporan, evaluasi dan rekomendasi (S2P4),

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


37
membuat perencanaan terstruktur pembelian peralatan yang melibatkan
end user (SK panitia pengadaan-penerimaan, rapat-rapat, dll) (S4P3)
6. Bagian Personalia : SK pengangkatan Kepala RS + mengelola SDM
(S3P1) Kebijakan tentang SDM evaluasi kinerja dan rekomendasi (S3P2).
7. Bagian Penunjang atau Sarana/prasarana : Master Plan gedung, sertifikat
K3 (S4P1), membuat rambu-rambu/petunjuk, peta lingkungan RS (S4P2),
membuat program/skedul pemeliharaan sarana, SOP pemeliharaan/IPSRS
(S4P4)
8. Komite Media : Panitia Etik RS, SOP etik, rapat-rapat, evaluasi (S5P1),
SOP tentang medico legal dan sosialisasinya (S5P5)
9. Bagian Admin : SK jadwal rapat, undangan/edaran, notulen, absensi,
laporan rapat & rekomendasi (S5P2), SK Penetapan org Perpustakaan,
daftar buku/majalah (S5P6)
10. Bagian Rekam Medis : Ketetapan tentang manajemen informasi (SIM)
mulai pengumpulan data sampai penghitungan indikator-indikator klinik
(S5P4)(S7P3), Analisis Grafik Barber Jhonson, rekomendasi + tindak
lanjut (bersama-sama SP1) (S7P4).
11. Bagian Diklat: Struktur organisasi RS, program pelatihan, orientasi, SOP
monitoring dan evaluasi (S6P1)
12. Panitia Pengendalian Mutu : SK, program kerja, evaluasi dan rekomendasi
(S7P1).
3.3.2 Elemen Penilaian yang dapat dijadikan dasar evaluasi kegiatan
pelayanan di Rumah Sakit, antara lain :
1. Hasil Perawatan
Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi hasil
perawatan, yaitu :
a. Kesehatan Pulih (Recovered)
b. Membaik (Improved)
c. Tidak Membaik (Not Improved)
d. Tanpa Pengobatan (Not Treated)
e. Hanya Tindakan Diagnosis (For Diagnosis Only)
f. Meninggal (Died)

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


38
2. Bed Occupancy Rate (BOR)
Angka maksimal tingkat penggunaan tempat tidur tidak melebihi 85% (75-
85%)
3. Average Length Of Stay (Av LOS)
Rata-rata sekitar 6-10 hari
4. Bed Turn Over (Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur)
Angka rata-rata sekitar 30-40 kali
5. Turn Over Interval
Angka rata-rata sekitar 1-3 hari
6. Angka Kematian (Death Rate)
Angka Kematian Umum : 40 per 1000 penderita keluar
Angka Kematian netto : 25 per 1000 penderita keluar
7. Post Operative Death Rate
Angka tidak lebih dari 1%
8. Anaesthesia Death Rate
Tidak boleh lebih dari 1 kematian, untuk 5000 kasus pemberian anesthesia
yang diberikan
9. Authopsy Rate
Menetapkan minimum 25% bagi Rumah Sakit Pendidikan
10. Infection Rate
Jangan sampai melebihi 1-2%
11. Consultation Rate
Paling sedikit sekitar 10 – 15% dari total pasien yang dirawat
12. Infant death Rate (Angka Kematian Bayi)
Tidak lebih dari 2 untuk setiap 1000 kelahiran hidup di Rumah Sakit
13. Maternal Death Rate
Tidak boleh lebih dari 0,25%

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


39
3.3.2.1 Bed Occupancy Rate (BOR), atau Rata-rata Prosentase Pemakaian
Tempat Tidur
Jumlah Hari Perawatan Riil dalam satu jangka waktu
X 100%
Maksimum Hari Perawatan (Jumlah tempat tidur x hari)
3.3.2.2 Average Length Of Stay (rata-rata lamanya dirawat)
Jumlah hari perawatan dari Discharge Patient
X Hari
Jumlah Pasien yang keluar (termsuk mati)

3. 3.2.3 Bed Turn Over (BTO) atau Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur
Jumlah Pasien Keluar (termasuk Mati)
Kali
Jumlah Tempat Tidur
3.3.2.4 Turn Over Interval (TOI) atau Interval Pemakaian TT :
Hari perawatan maksimum – Hari perawatan Riel
X Hari
Jumlah Pasien yang keluar (termsuk mati)
3.3.2.5 Net Death Rate (NDR) atau Angka Kemaian Netto
Total meninggal setelah 48 jam dan lebih
X 1000%
Jumlah Pasien yang keluar hidup dan mati
3.3.2.6 Gross Death Rate (GDR) atau Angka Kematian Umum
Jumlah Seluruh Kematian Pasien
X 1000%
Jumlah Pasien yang keluar hidup dan mati
3.3.2.7 Average Daily Census atau Rata-rta sensus harian :
Jumlah hari perawatan (excluded New Born)
Jumlah hari dalam jangka waktu tertentu
3.3.2.8 Post Operative Death Rate atau Kematian Setelah Operasi
Jumlah kematian dalam 10 hari setelah operasi
X 100%
Jumlah Pasien yang dioperasi
3.3.2.9 Anasthesia Death Rate
Total kematian karena Anashtesia
X 100%
Total anaeshtesia yang diberikan
3.3.2.10 Gross Autopsy Rate
Jumlah Autopsy dalam jangka waktu tertentu
X 100%
Jumlah Kematian dalam jangka waktu tertentu

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


40
3.3.2.11 Infection Rate :
Jumlah pasien yang terkena infeksi
X 100%
Jumlah pasien yang keluar (termasuk mati)
3.3.2.12 Consultation Rate
Jumlah pasien yang menerima kosultasi
Jumlah pasien yang keluar (termasuk mati) X 100%

3.3.2.13 Material Death Rate


Jumlah Pasien obsetrik yang meninggal
X 100%
Jumlah pasien yang obsetrik yang keluar (termasuk mati)
PASIEN OBSETRIK è pasien yang dirawat di bagian Kebidanan,
baik yang melahirkan, tidak melahirkan maupun yang keguguran
3.3.2.14 Infant Death Rate :
Jumlah kematian bayi (new born) yang lahir di RS
X 100%
Jumlah infant mampu hidup yang keluar (termasuk mati)
New Born Death
X 100%
Live Births
3.3.2.15 Foetal Death Rate (Still Birth)
Jumlah Kematian Bayi umur kandungan 20 Mg atau lebih
X 100%
Jumlah kelahiran dalam jangka waktu tersebut (H+M)
3.3.2.16 Neonatal Death Rate :
Jumlah kematian bayi dalam 28 hari setelah lahir
X 100%
Jumlah lahir hidup (discharge termasuk mati)

3.3.3 Jenis Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit


I. Indikator Pelayanan Non-Bedah
II. Indikator Pelayanan Bedah
III. Indikator Pelayanan Ibu Bersalin dan Bayi
IV. Indikator Tambahan : Kasus Rujukan atau Bukan Rujukan
3.3.4 Indikator Pelayanan Non-Bedah
1) Angka Pasien dengan Dekubitus
2) Angka Kejadian Infeksi dengan Jarum Infus

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


41
3) Angka Kejadian Penyulit/infeksi karena Tranfusi Darah
4) Angka Ketidaklengkapan Pengisian Catatan Medik
5) Angka Keterlambatan Pelayanan Pertama Gawat Darurat
3.3.5 Indikator Pelayanan Bedah
1) Angka Infeksi Luka Operasi
2) Angka Komplikasi Pasca Bedah
3) Waktu Tunggu Sebelum Operasi Efektif
4) Angka Appendik Normal
3.3.6 Indikator Pelayanan Ibu Bersalin dan Bayi
1) Angka Kematian Ibu karena Eklampsia
2) Angka Kematian Ibu Karena Perdarahan
3) Angka Kematian Ibu Karena Sepsis
4) Angka Perpanjangan Waktu Rawat Inap Ibu Melahirkan
5) Angka Kematian Bayi dengan BB lahir <= 2000 gram
6) Angka Seksio Sesarea
3.3.7 Indikator Tambahan : Kasus Rujukan atau Bukan Rujukan
1) Angka Kematian Ibu karena Eklampsia
2) Angka Kematian Ibu karena Perdarahan
3) Angka Kematian Ibu karena Sepsis
4) Angka Perpanjangan Waktu Rawat Inap Ibu Melahirkan
5) Angka Kematian Bayi dengan BB lahir <= 2000 gram
3.3.8 Kelompok Indikator Pelayanan Non-Bedah
1. Angka Pasien dengan Dekubitus (Decubitus Ulcer Rate) APD

Banyaknya pasien dengan dekubitus/bulan 100 X


APD =
Total pasien tirah baring total bulan ini

2. Angka Kejadian Infeksi dengan Jarum Infus (Intravenus Canulae


Infection Rate) AIKJ
X100
Banyaknya kejadian infeksi kulit karena jarum per bulan 111111
AIKJ =
Total kejadian pemasangan infus pada bulan tersebut 000100
%

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


42
3. Angka Kejadian Penyulit/infeksi karena Tranfusi Darah (Blood
Transfusion Complication/Infection Rate) AITD
Angka Kejadian Penyulit/infeksi karena Tranfusi Darah (Blood Transfusion
Complication/Infection Rate) AITD

Jumlah Kejadian infeksi/penyulit karena transfusi darah perbulan


AITD X 100%
= Total pemasangan transfusi darah pada bulan tersebut
4. Angka Ketidaklengkapan Pengisian Catatan Medik (Medical Record Non-
Compliance Rate) è AKCM

AKCM Total CM yang belum lengkap dan benar dalam 14 hari/bulan X 100%
= Total Catatan Medis yang masuk pada bulan tersebut

Angka Keterlambatan Pelayanan Pertama Gawat Darurat (Emergency Response Time


Rate)  AKPGD

AKPGD Banyaknya pend. GD yang dilayani 15 menit per bulan


X 100%
= Total pend. GD pada bulan tersebut

3.3.9 Kelompok Indikator Pelayanan Bedah


Angka Infeksi Luka Operasi (Wound Infection Rate)  AILO

AILO Banyaknya infeksi luka operasi bersih per bulan


X 100%
= Total operasi bersih bulan tersebut

Angka Komplikasi Pasca Bedah (Surgical Complication Rate)  AKPB


Banyaknya komplikasi pasca bedah elektip selama 1 bulan
AKPB = X 100%
Total pembedahan elektip pada bulan tersebut

Angka Masa Tunggu Sebelum Operasi Elektip  AMSO

Jumlah Pasien Menunjukkan dengan masa tunggu > 24 jam per bulan X100%
AMSO=
Total pasien yang dioperasi elektip bulan tersebut

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


43
Angka Appendik Normal (Decubitus Ulcer Rate)  AAN

AAN Jumlah Pasien Pasca Appendektomi dengan Hasil PA Normal


X 100%
= Total Jumlah Pasien Appendektomi

3.3.10 Kelompok Indikator Pelayanan Ibu Bersalin dan Bayi


1. Angka Kematian Ibu karena Eklampsia (Echlampsia Death Rate)  AKIE

AKIE Banyaknya ibu-ibu yang meninggal karena eklampsia/bulan


X 100%
= Total ibu-ibu dengan eklampsia pada bulan tersebut

Angka Kematian Ibu karena Perdarahan (Hemorrhagia Death Rate)  AKIP


Banyaknya ibu bersalin yang meninggal karena perdarahan per bulan
AKIP = X 100%
Total ibu bersalin dengan perdarahan pada bulan tersebut

Angka Kematian Ibu karena Sepsis (Maternal Septicaemia Death Rate)  AKIS
Banyaknya ibu melahirkan yang meninggal karena sepsis/bulan X 100%
AKIS =
Total Ibu Melahirkan dengan sepsis pada bulan tersebut

Perpanjangan masa rawat ibu melahirkan (Prolonged Los of Maternal Delivery) 


Angka Perpanjangan LOS ibu melahirkan

Banyaknya ibu sehat yang melahirkan dengan LOS > Standart


= X 100%
Total ibu sehat yang melahirkan dalam bulan tersebut

Angka Kematian Bayi dengan BB <= 2000 gram


Banyaknya kematian bayi baru lahir dengan BB <= 2000 gram/bulan
= X 100%
Total bayi dengan BB <= 2000 Gram bulan tersebut

Angka Seksio Sesarea


Jumlah Persalinan dengan Seksio Sesarea
= X 100%
Total Jumlah Persalinan

Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”


44
Buku Ajar “Manajemen Pelayanan Kesehatan”
45

Anda mungkin juga menyukai