Penerbit : Azzagrafika
Kota :Yogyakarta
Bahasa : Indonesia
2. zulkarnain
3.Emi
4.Nor Aisiyah
5. Indah Permata
Dalam buku yang ditulis oleh Ahmad Namwawi ini membahas dan
mengekspoltasikan tentang teologi agama menurut pandangan dan pemikiran
kritis seorang pemikir Islam, cendekiawan, dan budayawan Indonesia yaitu
Nurcholis Madjid atau sering dipanggil Cak Nur. Beliau yang pemikiran
pembaharuannya selama 3 dekade ini begitu eksis dan banyak mempengaruhi
perkembangan wacana keislaman, keindonesiaan dan kemoderenan di Indonesia
membuat sang pengarang memasukkan pemikiran Cak Nur sebagai sumber
materi dari teologi agama. Pemikiran menonjol inilah yang lebih populer dari
cendekiawan lainnya, terutama isu-isu inklusivisme dan pluralisme agama dalam
teologi agama-agamanya dengan penyajian yang aktual dan menjadi bahan
pembicaraan atau perdebatan tentu akan terus dikaji.
1
Selain pemikirannya, salah satu tujuan pengarang mengambil sumber melalui
pemikiran Cak Nur adalah karena faktor intrinsik yang ada pada pribadi dan
gagasan atau pemikiran Nurcholis itu sendiri. Dengan kelebihan dan kekuatan
yang terdapat pada pemikirannya lalu dibumbui dengan kekontroversialannya
tidaklah mengherankan jika gagasan beliau mendapat tanggapan luas, baik itu
dalam bentuk dukungan maupun bentuk penentangan, setidaknya pada wacana
keislaman di Indonesia, sehingga menetapkan sebagai pelopor pemikiran Islam di
masa orde baru.
Selain agar kita bersikap kritis terhadap pemikiran atau gagasan seseorang
guna sebagai bentuk apresiasi terhadap pemikiran itu sendiri dan juga sebagai
sikap tanggungjawab terhadap perkembangan ilmu, sang penulis pun bermaksud
untuk mengadakan penyelidikan bagaimana gagasan-gagasan Nurcholis ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi upaya menciptakan kerukunan, persatuan dan
persaudaraan si negeri. Selain itu juga diharapkan menjadi kekayaan khazanah
pemikiran Islam di Indonesia.
2
Bab pertama membahas mengenai latar belakang mengapa pengarang
mengambil gagasan dan ide-ide Nurcholas sebagai sumber tentang teologi agama
dengan membatasi kajiannya pada pendekatan studi kritis. Selain gagasan dan ide-
ide, argumentasinya dibangun secara teratur dan sistematis, dan yang paling
menonjol adalah kemampuan beliau menggunakan serta mengelaborasi ayat-ayat
al-Qur'an dalam menopang pendapatnya.
Setelah latar belakang dan wilayah kajiannya, pada bab ini pengarang
menjelaskan kontribusi kajian yang akan dituju dengan metodologi kajian analisi-
kritis dalam bentuk studi pustaka. Pengarang juga secara lengkap dan terperinci
menjelaskan tinjauan pustaka sebagai bahan sumber yang mengkaji dan
memebahas tentang pemikiran Nurcholis secara umum.
Sebelum menjelaskan tentang tipologi sikap di bab ketiga, pada bab kedua
ini pengarang menceritakan bagaimana riwayat serta latar belakang intelektual
dari Nurholish secara lengkap dan terperinci guna mengetahui bagaimana
kehidupan dari sang Nurholish.
3
Di pembahasan terakhir pada bab ke Lima pendapat cak nor tentang keislaman
atau ahl al-kitab setelah kedatangan nabi muhammad SAW. Adalah yang paling
mengandung kontradiktif baik dengan keterangan al-Qur’an maupun dengan
pendapatnya sendiri. Al-Qur’an misalnya menolak pengakuan sepihak umat
yahudi dan nasrani bahwa agama nabi ibrahim yahudi menurut umat yahudi, dan
nasrani menurut umat nasrani,karena ibrahim seorang muslim.
Penolakan Al-Qur’an ini jelas terkait dengan perbedaan sikap antara kaum
yahudi dan nasrani dengan nabi ibrahim,yang penekanannya terdapat pada kalimat
“sekali-kali ia (ibrahim) tidak termasuk orang-orang yang musyrik”
QS.ali’imran[3]:67. Kritik terhadap pemikiran cak nur, merupakan sebuah upaya
untuk memotret secara kritis posisi pemikiran cak nur dalam bingkai islamic word
view jika di hadapkan vis a vis dengan Al-Qur’an.
Ada pun kesimpulan dari buku yang sudah kami baca Buku ini
mengeksplorasikan ide-ide dan gagasan pemikiran teologi agama menurut Cak
Nur yang bermula pada pemahaman kepada Islam. Intinya bahwa seluruh risalah
samawi yang diturunkan disebut Islam yang dalam arti umumnya berarti
penyerahan diri secara sempurna atau ketundukkan penuh kepada perintah-
perintah Allah. Sementara Islam yang digunakan dalam makna spesifik mengacu
kepada versi Islam terakhir yang dibawa oleh Nabi Muhammad S. A. W. Namun,
dalam keyakinan Cak Nur, Islam yang diwahyukan kepada Muhammad S. A. W.
adalah yang terbaik. Teologi agama yang dimaksud adalah pemahaman atau
wawasan keislaman yang terbuka, luwes, dan toleran. Terbuka memiliki makna
bahwa Islam memberikan peluang kepada manusia untuk mengkritisinya, jika
kebenaran atau hikmah yang disampaikan tersebut, maka seorang muslim harus
berlapang dada menerimanya, walau dari siapa atau apa pun datangnya. Luwes
bermakna mau berhubungan dengan pihak lain, tanpa rasa canggung, dan juga
tanpa melihat perbedaan, baik agama, kepercayaan, maupun asal-usul. Toleran
bermakna menghormati perbedaan, baik dengan yang seagama atau sekeyakinan
maupun dengan yang berbeda agama atau keyakinan.
4
Kelebihan Buku :
1. Buku ini terlalu segmented, jadi yang membaca buku ini sebisa mungkin
hanyalah seseorang yang ingin menjalani skripsi atau penelitian.
2. Buku ini sangat dijelaskan secara detail setiap langkah-langkah dan
metode yang ditempuh.
3. Mudah ditemukan di toko buku mana saja.
4. Dapat digunakan acuan untuk semua kampus.
Kekurangan Buku :
1. Ada beberapa kampus yang memiliki metode penelitian skripsi yang
berbeda dengan yang tertera di dalam buku. Jadi harus membandingkan
buku satu dengan buku yang sejenis lainnya.
2. Ada beberapa istilah asing dalam buku yang tidak dijelaskan secara detail.
3. Banyak istilah dalam buku yang orang awam mungkin akan susah untuk
mengerti.