Disusun oleh:
Masykur Abdul M
Moh Kamal Hasan
Segala puji dan syukur penulis ucapkan khadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan karunia, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta
salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada junjungan umat, Rasulullah SAW.
penulis merasa bersyukur kerena telah menyelesaikan makalah mengenai “islam
dan pemahaman di dunia ” sebagai tugas mata kuliah psikologi belajar.Penulis
mengucapkan banyak teima kasih kepada selaku Ahmad Izza Muttaqin.,M.pd.i
Dosen mata kuliah Aswaja, atas bimbingan yang diberikan dalam pengerjaan
tugas makalah ini. Tidak lupa pula penulis berterima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………… I
DAFTAR ISI………………………………………………………………... II
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………...............1
1.3 Tujuan Rumusan Masalah………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….2
II.1 Konsep Islam Rahmatan lil alamain……………………………………..2
II.2 Konsep Liberalisme dalam Islam………………………………………...2
II.3 Konsep Radikalisme dalam Islam………………………………………..3
II.4 Islam Inklusif …………………………………………………………….4
II.5 Islam Eksklusif……………………………………………………………4
BAB II PENUTUP…………………………………………………....5
Kesimpulan……………………………………………………………5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………5
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Konsep rahmatin lil alamin adalah dimana agama islam agama yang dirahmati allah
dan islam adalah agama yang mengikuti zaman dalam artian tidak monoton dalam satu
zaman melainkan mengikuti seluruh alur zaman.selain itu di era globalisasi sekarang banyak
muncul sebuah pemahaman-pemahaman baru seperti liberalisme,radikalisme dan yang
lain,liberalis merupakan sebuah pemahaman yang berdasar pada kebebasan setiap mahkluk
dimuka bumi yang pemikiran hanya di dasarkan kepada logika?nalar manusia selain itu
radikalisme menjadi pemahaman baru yang memiliki sifat keras,meneror dan
mengatasnamakam islam sebagai agamanya yang focus dalam berjihad karena kurangnya
pemahaman dan doktrin yang sangat kuat
1.2 Rumusan Masalah
Definisis islam rahmatan lil alamin
Pemahaman liberalism dan radicalism
islam inklusif dan eksklusif
1.3 Tujuan
Mengetahui konsep islam rahmatan lil alamin
Mengetahui pemahaman liberalism dan radicalism
Faham islam inklusif dan eksklusif
1
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Konsep Islam Rahmatan lil alamin
Dalam segi Bahasa arti Rahmatan lil alamin berasal dari Bahasa arab yang
berarti rahmat bagi seluruh alam dengan makna bahwa islam adalah agama
samawi yang diturunkan oleh Allah sebagai pedoman umat manusia.Hal ini
termaktub dalam surah al- Anbiya ayat 107:”dan kami tidak mengutus kamu
(Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi alam semesta”,wujud dari
pehaman ini adalah pemeluk agama islam yang beriman dan bertaqwa adalah
pribadi yang rahmatan lil alamin,yang memiliki rasa kasih dan sayang terhadap
sesama mahluk Allah.Dengan nabi Muhammad sebagai suri tauladan umat
manusia.
Menurut Fakhruddin ar-Razi dalam kitab mafatih al-Ghoib (544-660)
menyubutkan bahwa ayat rahmatan lil alamin sesungguhnya nabi Muhamad adalah
rahmat di bidang agama dan dunia.Sesungguhnnya nabi Muhammad di utus saat manusia
dalam keadaan jahilayah atau zaman dimana manusia yang rusak akan moral dan
tersesat.
.Menurut penafsir wahabi yaitu Syaikh Abdurahman bin Nashir as-Sa’adi
berpendapat bahwa rahmatan lil alamin adalah sebuah pemberian/anugerah yang
diberikan oleh Allah kepada hamba-hamba yang meyakini bahwa,Allah adalah tuhan
semesta allah dan Muhammad adalah utusan yang diutus di dunia sebagai penuntun umat
manusia.
2
Islam liberal bukanlah islam yang membebaskan kepada penganutnya untuk
membuat sesuka hati untuk menafsirkan ajaran islam,islam liberal hanya memeberi
Kembali terhadap pemikiran,pendapat,gagasan,dan faham yang dihasilkan masa lampau
untuk dikonstektualakan dan dirubah sesuai dengan tuntuna zaman.
3
keselamatan suatu agama, menjadi monopoli agama tertentu. Sementara agama lain,
diberlakukan bahwa ditetapkan standar lain yang sama sekali berbeda, “salah dan
kebenarannya tersebut ditengah jalan”. Hal ini sudah masuk ke wilayah state of mind
kita.
cara pandang suatu komunitas agama terhadap agama lain, dengan menggunakan cara
pandang agamanya sendiri, teolgi inklusif menyisakan ruang toleransi untuk ber empati,
apalagi bersimpati; “bagaimana orang lain memandang agamanya sendiri”. Seperti sudah
kita sering kali menilai dan bahkan menghakimi agama orang lain, dengan memakai
standar teologi agama kita sendiri maupun sebaliknya orang lain menilai bahkan
menghakimi kita, dengan memakai standar agamanya sendiri. Ide utama dari teologi
inklusif. adalah pemahamannya untuk memahami pesan Tuhan. Semua kitab suci (Injil,
Zabur, Taurat, dan Qur’an) itu pesan tuhan diantaranya pesan taqwa.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA