Anda di halaman 1dari 135

Buletin Pertanian

ISSN : 2088-5539

Info Teknologi
BPTP ACEH EDISI 2019

Peternakan Perkebunan
Hama dan Penyakit
Tanaman Pangan Hortikultura
Pasca Panen
Pengelolaan lahan Lain-Lain

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH


BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2019
Science . Innovation . Networks
www.nad.litbang.pertanian.go.id
BULETIN PERTANIAN
INFO TEKNOLOGI
EDISI TAHUN 2019

Penanggung Jawab
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh

Pemimpin Redaksi
Nurbaiti

Sekretaris Redaksi
Rizki Ardiansyah

Editor
Yenni Yusriani
Firdaus
Fenty Ferayanti
Idawanni
M. Ismail
Eka Fitria
Rini Andriani

Desain Grafis dan Tata Letak


Irvandra Fatmal

Penerbit
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh

Alamat Redaksi
Jl. Panglima Nyak Makam No. 27 Lampineung,
Banda Aceh - 23125, Indonesia.
Telepon : (0651) 7551811
Faksimile : (0651) 7552077
e-Mail : bptp-aceh@litbang.pertanian.go.id; bptp-aceh@yahoo.co.id
Website : http//nad.litbang.pertanian.go.id
Buletin Pertanian Info Teknologi Edisi Tahun 2019

BULETIN PERTANIAN
Salam Pertanian INFO TEKNOLOGI
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ISSN : 2088-5539
(BPTP) Aceh merupakan Unit Pelaksana Teknis
yang berada di Provinsi Aceh yang bertugas Daftar Isi
melakukan pendampingan program strategis
Kementerian Pertanian dan melaksanakan PEMBUKA
kegiatan pengkajian untuk mendapatkan Peran BPTP Aceh Dalam Pengawalan Program
teknologi inovasi spesifik lokasi yang dapat Strategis Kementerian Pertanian di Provinsi Aceh
didesiminasikan sesuai dengan kebutuhan (Rachman Jaya, M. Ferizal) ........................................ 1
daerah. Diseminasi inovasi teknologi pertanian
merupakan aktivitas komunikasi yang penting PETERNAKAN
dalam mendorong terjadinya proses penyebaran Pemanfaatan Limbah Ternak Sapi Sebagai Sumber
Biogas Rumah Tangga di Aceh Tengah
dan penerapan teknologi. Penyampaian informasi
(Rini Andriani) .................................................................. 4
melalui Buletin Pertanian Info Teknologi pada Strategi pemberian pakan tambahan untuk
kegiatan diseminasi adalah sebagai alat sapi bunting (Yenni Yusriani) ......................................... 7
pendukung untuk percepatan transfer inovasi Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Dan Nilai
pertanian yang dapat diakses oleh target sasaran Ekonomi Usaha Ternak Sapi(Yenni Yusriani).............. 10
yang lebih luas. Peningkatan Produktivitas Kambing Melalui
Buletin Pertanian Info Teknologi Perbaikan Manajemen Pemeliharaan(Elviwirda) ......... 14
merupakan salah satu media publikasi BPTP Aceh Kambing Boerka, Usaha Peternakan yang
untuk menampung karya tulis peneliti, penyuluh Tidak Kabur (Saiful Helmy) ........................................... 18
dan teknisi litkayasa. Buletin Pertanian Info Bank Pakan Fermentasi Jerami Solusi
Ketersediaan Pakan Ternak (Masykura) ...................... 21
Teknologi diharapkan dapat mendukung
Penanganan Gangguan Reproduksi Pada
peningkatan jenjang jabatan fungsional peneliti, Ternak Sapi (Firda Farida Rahmah) .......................... 23
penyuluh dan teknisi litkayasa. Selain itu, artikel
yang terpublikasi melalui Buletin Pertanian Info HAMA DAN PENYAKIT
Teknologi juga merupakan sumbangsih ilmu dan Hama Tanaman Kelapa dan Pengendaliannya
pengalaman yang dapat bermanfaat bagi khalayak (Nazariah) ........................................................................ 26
pembaca dan pengguna. Papaya Ringspot Virus (Prsv) Menyerang
Buletin Info Teknologi Pertanian edisi Pepaya (Firdaus) .............................................................. 29
tahun 2019 menampilkan berbagai informasi Mengenal jenis-jenis Wereng Pada
teknologi seputar komoditi pangan, perkebunan Tanaman Padi (Firdaus) .................................................. 32
Pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
dan peternakan disamping informasi lainnya
Tanaman Pada Tanaman Pisang (Idawanni) ............... 36
seperti hama dan penyakit dan pasca panen yang Pengendalian Penyakit Trotol Pada Budidaya
cukup relevan dalam mendukung program Bawang Merah (Nurbaiti) .............................................. 41
kementerian pertanian. Penyebab Padi Mudah Roboh Dan Cara
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan Pengendaliannya (Akram Hamidi) ................................ 44
terima kasih dan penghargaan kepada para Pengenalan Hama Tanaman Tebu(Sacharum officinarum)
peneliti, penyuluh dan teknisi litkayasa yang telah dan Pengendaliaannya (M. Amin) ................................... 46
mengirimkan artikelnya. Peran Jamur Trichoderma harzianum Sebagai
Meskipun sangat terbatas, harapan kami Zat Perangsang Tumbuh Tanaman (Eka Fitria) ......... 49
informasi-informasi tersebut dapat bermanfaat
PERKEBUNAN
bagi pembaca khususnya bagi insan pertanian.
Mengenal Kelapa Dalam Unggul Nasional
(Nazariah) ....................................................................... 52
“Tiada Hari Tanpa Inovasi” Tumpangsari Tanaman Kopi Arabika
(Rini Andriani) .............................................................. 55
Pengelolaan Hara Tanaman Kopi Arabika
(Coffea Arabika L.) (Ishar) .............................................. 57

BPTP ACEH i
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Buletin Pertanian Info Teknologi Edisi Tahun 2019
Model Pemangkasan Kopi Arabika PENGELOLAAN LAHAN
(Coffea Arabika. L) di Dataran Tinggi Gayo (Ishar) ...... 60 Pengelolaan Lahan Kering Masam Untuk
Penerapan Teknologi Agroforestri Pada Kebun Budidaya Kedelai (Cut Maisyura) ................................. 95
Kopi Arabika (Rizki Ardiansyah) .................................. 63 Pengelolaan Lahan Kering Berlereng Melalui
Teknologi Konservasi Tanah (Elviwirda) ...................... 98
TANAMAN PANGAN Pemanfaatan Lahan Tidur Dengan Pendekatan Ekosistem
Teknik Pematahan Dormansi Benih Pada (Saiful Helmy) ................................................................ 101
tanaman Padi (Asis) .......................................................... 65 Peluang Dan Tantangan Pertanian Organik
Mengenal Varietas Kedelai Dena-1 (Ahmad Adriani) ........................................................... 104
Toleran Naungan (Basri A. Bakar) ................................ 68 Pemanfaatan Lahan Kering Untuk Peningkatan
Optimalisasi Penggunaan Pupuk Untuk Produksi Jagung (Ratnawati) ....................................... 107
Meningkatkan Produksi Jagung Hibrida Pemanfaatan SDA Untuk Meningkatkan IP
(Cut Hilda Rahmi) .......................................................... 71 (Ahmad Adriani) ........................................................... 110
Tanaman Kedelai Di Lahan Bekas Rawa Menjaga Alam Dengan Pertanian Ramah
(Abdul Azis) ..................................................................... 74 Lingkungan (Basri A. Bakar dan Abdul Azis) ......... 114
Teknologi Tumpang Sari Tanaman (Turiman)
Padi Gogo – Jagung (Husaini) ......................................... 77 PASCA PANEN
Pupuk Daun Mampu Meningkatkan Pertumbuhan Instore Dryer : Tempat Pengeringan dan Penyimpanan
Jagung Hibrida (Cut Hilda Rahmi) ............................... 80 Bawang Merah (Nurbaiti ) ........................................... 117

HORTIKULTURA LAIN-LAIN
Agribisnis Cabai Merah: Peluang Dan Tantangan Rancangan Pengkajian Penyuluhan (Mehran ) .......... 119
(Eka Fitria) ..................................................................... 83 Dampak IT Terhadap Kinerja PPL
Upaya Peningkatan Produksi Tanaman Terung (Akram Hamidi) ............................................................ 122
(Abdul Azis) ..................................................................... 86 Penerapan Sistem Resi Gudang Sebagai Salah
Hidroponik Sebagai Solusi Pertanian Perkotaan Satu Alternatif Penguatan Posisi Tawar Petani
(Cut Maisyura) ................................................................. 89 (M. Ismail ) ..................................................................... 125
Solusi Bertanam Di Lahan Sempit Dengan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Sebagai Salah
Teknologi Tabulampot (Tanaman Buah Dalam Pot) Satu Bentuk Perlindungan Pemerintah
(Ratnawati) ...................................................................... 92 Kepada Petani (M. Ismail) ............................................. 128

ii BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pembuka
PERAN BPTP ACEH DALAM perakitan, pengembangan dan diseminasi
PENGAWALAN PROGRAM STRATEGIS teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;
KEMENTERIAN PERTANIAN DI b. melaksanakan inventarisasi dan kebutuhan
PROVINSI ACEH teknologi tepat guna spesifik lokasi; c.
pelaksanaan penelitian, pengkajian dan
Rachman Jaya*, M. Ferizal perakitan teknologi tepat guna spesifik lokasi;
*Email:
jaya_rachman@yahoo.co.id d. pelaksanaan pengembangan teknologi
pertanian tepat guna spesifik lokasi; e.
Pendahuluan perakitan materi penyuluhan dan diseminasi
Penelitian dan pengembangan hasil pengkajian teknologi pertanian tepat
pertanian pada prinsipnya diarahkan untuk guna spesifik lokasi; f. pelaksanaan bimbingan
menghasilkan teknologi pertanian dalam teknis materi penyuluhan dan diseminasi hasil
upaya membantu penyelesaian masalah- pengkajian teknologi pertanian tepat guna
masalah yang ada di petani dan pengguna spesifik lokasi; g. pelaksanaan kerja sama,
lainnya. Di sisi lain, dalam upaya untuk informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan
mempercepat terwujudnya pertanian tangguh dan pendayagunaan hasil pengkajian,
dan modern, dan sebagai respon terhadap perakitan, dan pengembangan teknologi
perubahan lingkungan global dan tuntutan pertanian tepat guna spesifik lokasi; h.
desentralisasi penelitian dan pengembangan, Pemberian pelayanan teknik pengkajian,
Badan Litbang Pertanian telah melakukan perakitan dan pengembangan teknologi tepat
reorganisasi dan reorientasi kegiatan guna spesifik lokasi; i. Pelaksanaan urusan
penelitian dan pengembangan. kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan
Dua hal menonjol dalam rangkaian perlengkapan BPTP. Tujuan dari tulisan ini
reorganisasi Badan Litbang Pertanian adalah: adalah memberikan gambaran kepada
(1) penyesuaian tugas dan fungsi Balai pembaca mengenai peran BPTP dalam
Penelitian Komoditas dan (2) Pembentukan pengawalan program strategis Kementerian
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Pertanian di Provinsi Aceh. Gambaran di sini
dan Loka Pengkajian Teknologi Pertanian mengacu pada aspek teknis dalam
(LPTP). Berdasarkan SK Mentan pelaksanaan pengawalan. Program Strategis
No.798/KPTS/OT/210/ Kementerian Pertanian yang dilaksanakan di
12/94, tanggal 13 Desember 1994, dibentuk Provinsi Aceh antara lain: Upaya Khusus
sebelas BPTP, enam LPTP, dan Instalasi (UPSUS) padi, jagung dan kedelai (Pajale)
Penelitian dan Pengkajian Teknologi serta komoditas strategis lainnya, seperti
Pertanian (IP2TP) yang tersebar di 27 bawang merah, tebu, cabai dan sapi serta
provinsi. Dalam perkembangannya LPTP pengembangan wilayah perbatasan
dan IP2TP statusnya ditingkatkan menjadi berorientasi ekspor atau minimal perdagangan
BPTP. Sampai saat ini telah dibentuk 33 antar pulau.
BPTP yang merupakan UPT (Unit Kementerian
Pelaksana Teknis) terdepan dari Badan
Pertanian Program
Litbang Pertanian dan 1 yang masih tahap Strategis
akhir pembentukan yaitu BPTP Kalimantan Program Balitbangtan
Utara. Taktikal
1. UPSUS&Sapira
Seiring dengan dinamika kebijakan, 2. Pemuda Tani
BPTP sebagai kelembagaan telah 3.
Milenial
Pembangunan TSP
BPTP Aceh
dikembangkan tugas dan fungsinya, yaitu 1. Peningkatan IP
4.
5.
Wilayah Perbatasan
Model Bioindustri
2. Benih
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian sumber&sebar
Nomor : 16/Permentan/OT. 3. Rumah Pangan
Lestari
140/3/2006, tentang Organisasi dan Tata Kerja 4. Analisis Kebijakan Kebutuhan Daerah

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian yang


telah direvisi dengan Peraturan Menteri 1. Pengkajian
Inhouse
Pertanian Nomor : Dinas Pertanian
2. Diseminasi
Provinsi/kab/kota
19/Permentan/OT.020/5/2017, bahwa BPTP Spesifik lokasi

memiliki tugas dan fungsi: a. Pelaksanaan Gambar 1. Simplifikasi peran BPTP Aceh terhadap
penyusunan program, rencana kerja, program Kementan & Balitbangtan
anggaran, evaluasi, dan laporan pengkajian, serta kebutuhan daerah.
BPTP ACEH 1
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pembuka

dilakukan pada komoditas cabai, bawang


Program Strategis Kementerian merah dan tebu. Khusus untuk komoditas
Pertanian. sapi, terdapat program khusus Sapi Indukan
Program strategis Kementerian Wajib Bunting (SIWAB) yang tidak secara
Pertanian mengacu pada visi pembangunan khusus dibahas.
pertanian Indonesia yaitu Pangan Berdaulat, Secara teknis, pelaksanaan dan
Petani Sejahtera, Indonesia menuju Lumbung pengawalan kegiatan UPSUS Pajale
Pangan Dunia tahun 2045. Tentunya untuk didasarkan pada agenda dari Direktorat
mencapai mimpi tersebut diperlukan misi Jenderal Tanaman Pangan (Dirjentan)
yang secara teknis mencakup pada mengenai penetapan target dan capaian luas
terwujudnya kedaulatan pangan, tambah tanam (LTT) dari komoditas padi,
kesejahteraan petani, industri pangan dan jagung dan kedelai. Kegiatan ini lebih pada
reformasi birokrasi. Khusus untuk Provinsi pengaktualisasian target dan capaian dalam
Aceh, Program Strategis Kementerian bentuk pencatatan data secara real-time.
Pertanian yang dilaksanakan dan pengawalan Fokus dari kegiatan ini pada dasarnya adalah
oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian pihak pengambil kebijakan nasional dapat
(BPTP) Aceh mencakup kegiatan Upaya mengetahui secara cepat mengenai fakta-fakta
Khusus Pajale, Pembangunan Taman Sains yang terjadi di lapangan, yang tentunya dari
Pertanian (TSP) Gayo dan Pengembangan laporan data secara bertingkat. Laporan
Wilayah Perbatasan Berorientasi Eksport. secara bertingkat adalah setiap kecamatan
Dari kegiatan ini dapat kita lihat bahwa melaporkan luas tambah tanam (LTT) harian
ketiga kegiatan ini merupakan repleksi dari yang dilakukan oleh Kantor Cabang Dinas
Visi dan Misi Pembangunan Pertanian. (KCD) bersama dengan Penyuluh Pertanian
UPSUS Pajale yang pada intinya adalah Lapangan (PPL). Para KCD selanjutnya
peningkatan produksi pada ketiga komoditas mengirimkan data tersebut ke Kabupaten
tersebut, Pembangunan Taman Sains untuk direkapitulasi oleh pencatat data di
Pertanian (TSP) Gayo merupakan wujud dari Dinas Pertanian kabupaten, selanjutnya
hilirisasi inovasi teknologi pertanian yang disampaikan ke Dinas Pertanian Provinsi dan
telah banyak dihasilkan oleh lembaga kemudian dilaporkan ke level Kementerian
pencetak teknologi (invention center), Pertanian (Gambar 2).
sedangkan pengembangan wilayah perbatasan
mengacu pada upaya pencapaian kedaulatan
pangan pada kawasan terpencil dan terluar,
yang umumnya bercirikan sulit dijangkau,
Sumberdaya Manusia terbatas, Infrastruktur
rendah dan ongkos produksi yang relatif
tinggi. Dalam tulisan ini ketiga program
tersebut akan dibahas secara terstruktur,
sehingga pembaca dapat mengetahui dan
memahami dimana dan seperti apa peran
BPTP Aceh dalam pelaksaanaan dan
pengawalan ketiga kegiatan tersebut di
Provinsi Aceh.
Prepared by Ir. M. Ferizal, M.Sc.
Upaya Khusus (UPSUS) Pajale Gambar 2. Contoh pencatatan data LTT Pajale
UPSUS merupakan refleksi secara Kegiatan UPSUS.
operasional dari upaya pencapaian kedaulatan
pangan (food sovereignty) dalam artinya tidak Selain berperan dalam proses
hanya fokus pada pencapaian kemandirian pencatatan dan pengiriman data LTT
pangan (food security). Kedaulatan pangan komoditas padi, jagung dan kedelai, BPTP
bermakna selain mampu memenuhi pangan Aceh juga berperan dalam introduksi inovasi
internal, bangsa ini juga mampu sebagai teknologi pertanian, khususnya pada
pemasok pangan dunia. Secara operasional komoditas padi, jagung dan kedelai. Sebagai
kegiatan UPSUS di fokuskan pada komoditas salah satu pencetak inovasi teknologi
padi, jagung dan kedelai, walaupun juga pertanian, Badan Penelitian dan
2 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pembuka
Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) 2019, tim pengembangan wilayah perbatasan
melalui balai-balai penelitian komoditas BPTP Aceh, mulai mengintroduksi padi gogo
bertanggung jawab terhadap peningkatan yang dikembangkan pada lahan kering dan
produktivitas padi, jagung dan kedelai melalui tadah hujan. Justifikasi hal ini adalah
inovasi teknologi. Pada tahun 2019, terbatasnya ketersediaan air di kawasan Pulo
pendampingan inovasi teknologi dilaksanakan Aceh dan sarana irigasi. VUB padi gogo yang
pada dukungan implementasi Indeks dikembangkan antara lain, Inpago 8, 9 dan
Pertanaman (IP) 300 yang dihela oleh Dinas Unsoed. Ketiga varietas ini telah teruji di
Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, di beberapa lokasi pengembangan, seperti di
Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar. Kabupaten Pidie Jaya.
Selain itu juga dilakukan pendampingan
inovasi teknologi pertanian komoditas Jagung Dengan pemanfaatan lahan kering
yang dilaksanakan di Kabupaten Bireuen, dan tadah hujan, optimalisasi lahan di
fokus kegiatan pada introduksi VUB Jagung kawasan Pulo Aceh lebih maksimal, dengan
NASA, tongkol dua. harapan pencapaian kemandirian pangan dan
perdagangan antar pulau dapat tercapai pada
Pengembangan Wilayah Perbatasan tahun 2020, tentunya dengan dukungan dari
Berorientasi Ekspor semua pihak yang berkepentingan terhadap
Salah satu fokus pembangunan hal ini.
pertanian Kementerian Pertanian adalah
pengembangan wilayah perbatasan yang
secara geopolitik merupakan beranda terdepan Daftar Pustaka
bangsa. Untuk Provinsi Aceh, kegiatan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
dilaksanakan di Kecamatan Pulo Aceh, 2019. Arah, Kebijakan, Strategi dan
Kabupaten Aceh Besar. Inti dari kegiatan Program Pembangunan Pertanian,
adalah melakukan introduksi inovasi teknologi 2020-2024.
pertanian, khususnya pada komoditas padi Disampaikan pada Rapat Kerja
sawah dan padi ladang/gogo (lahan kering dan Nasional (Rakernas) Badan Karantina
tadah hujan). Hasil simulasi awal dengan Pertanian, Bogor 15 Januari 2019.
kondisi saat ini (luas lahan sawah,
produktivitas dan jumlah penduduk), kawasan Menteri Pertanian. 2006. Peraturan Menteri
ini mengalami defisit 600 ton/tahun. Hal inilah Pertanian Nomor :
yang menjadi fokus utama pelaksanaan 16/Permentan/OT.140/3/2006, tentang
kegiatan, yaitu bagaimana defisit tersebut Organisasi Dan Tata Kerja Balai
dapat dikurangi atau bahkan menjadi surplus, Pengkajian Teknologi Pertanian,
karena dengan terbatasnya infrastruktur Jakarta.
transportasi tentulah hal ini menjadi titik
kritis, sehingga pencapaian kemandirian Menteri Pertanian. 2017. Peraturan Menteri
pangan kawasan Pulo Aceh hal yang menjadi Pertanian Nomor: Permentan Nomor.
tujuan utama kegiatan ini. 19/Permentan/OT.020/5/2017,
Kegiatan pendampingan inovasi tentang Organisasi Dan Tata Kerja
teknologi pertanian wilayah perbatasan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian,
Provinsi Aceh dimulai tahun 2018, satu tahun Jakarta.
pelaksanaan kegiatan mampu menurunkan
defisit kebutuhan beras sebesar 50% dari Sudaryanto T, Simatupang P, Kariyasa K.
kondisi eksisting pada tahun 2017, diharapkan 2005. Konsep Sistem Usaha Pertanian,
pada tahun 2019, defisit dapat diatasi, dan Serta Peranan BPTP Dalam Rekayasa
selanjutnya perdagangan antar pulau. Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi.
Pencapaian hal tersebut mengacu pada peta Analisis
jalan (roadmap) yang telah disusun oleh tim Kebijakan Pertanian, 3 (4): 349-367.
pengembangan wilayah perbatasan Provinsi
Aceh BPTP Aceh. Pencapaian tahapan
keluaran pertahun melalui introduksi varietas
unggul baru (VUB) padi bertipe ampibi seperti
Inpari 39, 41 dan 43. Selain itu, pada tahun
BPTP ACEH 3
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan

PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI menghasilkan produksi gas sekitar 0,065-0,116


SEBAGAI SUMBER BIOGAS m3/kg (Dewi dan Kholik, 2018).
RUMAH TANGGA DI ACEH TENGAH Optimalisasi pemanfaatan limbah
ternak dapat dicapai dengan memanfaatkan
Rini Andriani teknologi biogas. Junaedi ( 2002) dalam Putro
(2007) menjelaskan bahwa biogas akan
Pendahuluan diproduksi oleh bakteri dari limbah organik
Sektor pertanian merupakan penghasil yang terfermentasi dalam kondisi tanpa
limbah paling banyak kemudian diikuti oleh oksigen ( anaerobik ). Gas yang dihasilkan
sektor peternakan. Dari sektor pertanian, berupa campuran CH4 dan CO2 . Hasil dari
limbah berasal dari pembakaran biomassa proses pengolahan biogas tersebut selain akan
(sisa pertanian/jerami), sementara limbah dihasilkan gas bio, dapat dimanfaatkan
yang dihasilkan dari peternakan berupa feses sebagai sumber energi pengganti listrik dan
dan urine. Hal ini akan berdampak negatif bahan bakar, sisa biogas ini berupa slury bisa
bagi lingkungan jika terdapat dalam jumlah menjadi pupuk yang bisa dimanfaatkan
banyak. Limbah pertanian dan peternakan kembali bagi tanaman
merupakan sumber emisi Gas Rumah Kaca (Rachmawati,et.al.2017).
(GRK) yaitu berupa gas metan (CH4) yang
berperan dalam pemanasan global. Menurut Pemanfaatan Biogas di Aceh Tengah
Kota (2009) dalam Irsyad,et.al. (2018), Biogas yang dihasilkan dari limbah
kontribusi emisi metan yang berasal dari ternak sapi, walaupun masih dalam skala
peternakan mencapai 20-35% dari total emisi kecil, namun telah dapat memberikan peranan
yang dilepaskan ke atmosfir. Flotats, et.al yang berarti bagi peternak untuk memenuhi
(2009) dalam Dianawati dan Mulijanti (2015), kebutuhan terutama kebutuhan rumah
peternakan intensif dapat mencemari tangga. Darmawi (2009) mengungkapkan
lingkungan melalui pembuangan kotoran bahwa sumber energi yang berasal dari biogas
ternak ke tanah, air permukaan, serta emisi dapat dimanfaatkan sebagai energi rumah
gas metana ke atmosfer. tangga seperti elpiji untuk memasak,
Potensi gas metan dapat dimanfaatkan penerangan, dan menggerakkan generator
sebagai sumber energi alternatif yaitu biogas. sehingga dapat dijadikan sebagai sumber
Menurut Haryati (2006), biogas merupakan energi alternatif yang ramah lingkungan dan
renewable energy yang dapat dijadikan bahan terbarukan.
bakar alternatif untuk menggantikan bahan
bakar yang berasal dari fosil seperti minyak
tanah dan gas alam. Biogas dapat
memperkecil konsumsi sumber energi
komersial seperti minyak tanah dan kayu
bakar. Biogas umumnya mengandung gas
metan sekitar 60-70%. Sulistiyanto.
et.al.(2016), menyatakan bahwa biogas adalah
gas yang dihasilkan dari proses fermentasi
anaerobik dari berbagai limbah organik
menjadi energi. Biogas sering disebut pula gas
bio merupakan gas yang timbul jika bahan-
bahan seperti kotoran ternak ataupun limbah
lainnya, direndam dalam air dan disimpan di Gambar 1. Kotoran sapi menjadi nyala api.
tempat tertutup (anaerob) tanpa oksigen dari
udara. Biogas merupakan sumber energi Di Kecamatan Jagong Jeget, Aceh
terbarukan penting sebagai substitusi unggul Tengah, Potensi pengembangan biogas masih
bahan bakar rumah tangga (Elizabeth dan cukup besar, dimana setiap satu ekor sapi
Rusdiana,2011). dapat dihasilkan ± 2m3 biogas/hari. 1m3 biogas
Potensi produksi gas untuk setiap jenis dapat digunakan setara dengan 0,62 liter
kotoran ternak berbeda-beda. Kotoran minyak tanah. Residu pembuatan biogas
sapi/kerbau menghasilkan produksi gas dalam bentuk kompos merupakan sumber
sekitar 0,023-0,040 m3/kg, dan kotoran ayam pupuk organik bagi tanaman, sekaligus
sebagai pembenah tanah (Yufniati, 2015).
4 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
Desa Paya Tungel Kecamatan Jagong kotoran ternak untuk memproduksi Biogas
Jeget, Aceh Tengah merupakan daerah dan diperoleh hasil samping (by-product)
transmigrasi dengan mata pencaharian utama berupa pupuk organik. Selain itu, dengan
sebagai pekebun dan peternak. Petani pemanfaatan biodigester dapat mengurangi
memiliki minimal 1-3 ekor ternak sapi, emisi gas metan (CH4) yang dihasilkan pada
bahkan puluhan ternak yang didapat dari dekomposisi bahan organik yang diproduksi
bantuan pemerintah setempat. dari sektor pertanian dan peternakan, karena
Adityawarman,et.al (2015) menyatakan, kotoran sapi tidak dibiarkan terdekomposisi
sebanyak 2 ekor sapi akan menghasilkan secara terbuka melainkan difermentasi
kotoran sebanyak 20 kg dengan asumsi setiap menjadi biogas (Sulistiyanto, 2016).
ekor menghasilkan 10 kg tiap harinya. Tiap 1 Fermentasi kotoran sapi diproses
3
kg kotoran akan menghasilkan 0.08 m biogas. selama 2 bulan dalam tabung biodigester
Petani di desa ini berkeinginan dapat dimanfaatkan untuk 4 Rumah tangga
menghemat pengeluaran biaya rumah tangga tani, setelah 6 bulan dapat dimanfaatkan
dari pemakaian tabung gas. Disamping itu untuk 7 Rumah Tangga tani. Standar 2 ekor
mereka ingin mengembangkan biogas sebagai sapi dapat dimanfaatkan biogas untuk
sumber penghasil gas dari kotoran ternak memasak/KK.
sapi. Saat ini biogas sudah dimanfaatkan
100% untuk memasak dan aplikasi genset. Daftar Pustaka
Penggunaan biogas untuk memasak dapat Adityawarman, A.C.,et.al. 2015. Pengolahan
menghemat biaya gas LPG Rp 70.000,- sampai Limbah Ternak Sapi Secara Sederhana
Rp 100.000,- per bulan. di Desa Pattalangsang Kabupaten
Sinjai Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu
Teknologi Biogas Produksi dan Teknologi Hasil
Peternakan, Vol.3 No.3, Oktober.

Darmawi, D. 2009. Peranan Biogas Limbah


ternak Sapi Bantuan PT.Petrochina
Bagi Peternak di Kabupaten Tanjung
Jabung Timur Propinsi Jambi. Jurnal
Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. XII,
No.4, November.

Dewi, R.P., dan Kholik, M. 2018. Kajian


Potensi Pemanfaatan Biogas Sebagai
Salah Satu Sumber Energi Alternatif
di Wilayah Magelang. Jorunal of
Gambar 2. Tabung digester. Mechanical Engineering, Vol.2 No.1,
Maret.
Untuk membangun sebuah instalasi
biogas (Biodigester) yang bisa memenuhi Dianawati, M. dan Mulijanti, S.L. 2015.
kebutuhan energi rumah tangga, sebuah Peluang Pengembangan Biogas Di
rumah tangga harus memiliki minimal 2 ekor Sentra Sapi Perah. Jurnal Litbang
sapi. Energi dari tiga ekor sapi ini bisa Pertanian. Vol.34 No.3, September: 125-
dimanfaatkan untuk memasak, memanaskan 134.
air, dan penerangan (lampu petromaks). Pada
prinsipnya, pembuatan Biogas dengan Elizabeth, R. dan S.Rudiana. 2011. Efektivitas
teknologi biodigester sangat sederhana, hanya Pemanfaatan Biogas Sebagai Sumber
dengan memasukkan substrat (kotoran Bahan Bakar Dalam Mengatasi Biaya
ternak) ke dalam tabung digester yang Ekonomi Rumah Tangga Di Pedesaan.
anaerob. Dalam waktu tertentu gas akan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan
Pertanian. Pse.litbang.pertanian.go.id.
terbentuk yang selanjutnya dapat digunakan
sebagai sumber energi, misalnya untuk Diakses 21 Maret 2019.
kompor gas atau listrik. Penggunaan
biodigester dapat membantu pengembangan
sistem pertanian dengan mendaur ulang
BPTP ACEH 5
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan

Haryati, T. 2006. Biogas: Limbah Peternakan Sulistiyanto, Y.,et.al. 2016. Pemanfaatan


Yang Menjadi Sumber Energi Kotoran Sapi Sebagai Sumber Biogas
Alternatif. Wartazoa Vol. 2 No. 3. Rumah Tangga di Kabupaten Pulang
Pisau di Propinsi Kalimantan Tengah.
Irsyad, F.,et.al. 2018. Sosialisasi dan Pelatihan Jurnal Udayana Mengabdi, Vol.15,
Pemanfaatan Biogas Dari Kotoran No.2, Mei: 150-158.
Ternak dan Jerami Padi Sebagai
Sumber Energi Alternatif Ramah Yufniati. 2015. Laporan Akhir Kegiatan
Lingkungan. Buletin Ilmiah Nagari Pengembangan Model Pertanian
Membangun, Vol.1 No. 3, September. Bioindustri Berbasis Kopi Arabika di
Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.
Putro, S. 2007. Penerapan Instalasi Sederhana BPTP Aceh.
Pengolahan Kotoran Sapi Menjadi
Energi Biogas Di Desa Sugihan
Kecamatan Bendosari Kabupaten
Sukoharjo. Warta 10 (2): 178-188.

Rachmawati, RA.et.al. 2017. Makna Biogas


Sebagai Sumber Energi Rumah tangga.
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian,
dan Pengembangan, Vol.2 No.4, April:
487-493.

6 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
STRATEGI PEMBERIAN PAKAN akan mempengaruhi siklus reproduksi yang
TAMBAHAN UNTUK SAPI BUNTING dapat menyebabkan birahi atau bahkan tidak
birahi sama sekali.
Yenni Yusriani Pertambahan berat badan merupakan
salah satu indikator yang dapat digunakan
Pendahuluan untuk menilai kualitas pakan ternak. Menurut
Problem kuantitas pakan terjadi Mc. Donald et al (2002), pertumbuhan ternak
karena beberapa hal, yaitu kurang imbangnya ditandai dengan peningkatan ukuran, bobot,
laju pertambahan jumlah ternak dengan laju dan adanya perkembangan. Pengukuran bobot
pertambahan pakan, kurang intensifnya badan berguna untuk penentuan tingkat
pertambahan lahan untuk penanaman konsumsi, efisiensi pakan, dan harga ternak
tanaman pakan ruminansia, tidak ada untuk ternak penggemukan.
kebijakan khusus dari pemerintah untuk Selain itu, faktor kecukupan nutrisi
meningkatkan kuantitas pakan, ketersediaan menjadi sangat penting dalam upaya
pakan yang kurang dan lain-lain yang peningkatan produktivitas induk. Kondisi
menyebabkan Indonesia masih kekurangan nutrisi pada induk akibat
menggantungkan diri pada import pakan. menyusui anaknya menyebabkan
Harga pakan cenderung selalu berubah perkembangan reproduksi berjalan lambat,
setiap saat tergantung situasi dan kondisi sehingga akan memperpanjang jarak beranak.
alam dan pasar. Masalah yang terjadi adalah Pada induk bunting, kekurangan nutrisi juga
kurangnya kuantitas dan kualitas pakan, akan berdampak buruk terhadap induk dan
harga yang cenderung tidak stabil dan tingkat janin. Maka dari itu, dibutuhkan langkah
ketersediaan yang secara simultan terus terobosan sebagai alternatif solusi
berkurang. Semuanya saling kait-mengkait permasalahan tersebut.
sehingga apabila problem ada di salah satu
bagian, hal itu berarti juga menjadi problem Strategi Pemberian Pakan Pada Ternak
bagian lain pula. Kondisi kualitas pakan Sapi
masih memprihatinkan karena umumnya Salah satu faktor penyebab penurunan
pakan kurang berkualitas, belum ada populasi dan produktivitas sapi potong usaha
standarisasi kualitas pakan dan masih peternakan rakyat adalah rendahnya kualitas
beragamnya kualitas masing-masing bahan pakan. Hal ini dikarenakan masih belum
pakan. optimalnya produktivitas sapi, terutama
Pengembangan agribisnis peternakan masih terkendalanya kecukupan pakan
sangat berkaitan erat dengan pakan terutama sepanjang tahun. Kekurangan pakan dan
hijauan, pada ternak sapi sekitar 70% ketidaktersediaan pakan sepanjang tahun
keberhasilan ditentukan oleh lingkungannya menjadi faktor pembatas utama rendahnya
yang paling utama adalah pakan dan 30% produktivitas tersebut. Mutu genetik yang
genetik (Bamualim, 2010) dan 60—80% total bagus tanpa didukung oleh pakan yang baik
biaya produksi digunakan untuk biaya pakan. tidak akan terekspersi keunggulannya.
Pemberian pakan pada level yang berbeda Pemberian pakan pada induk saat
akan menyebabkan kondisi fisiologis seperti akhir kebuntingan dan selama laktasi belum
frekuensi pernafasan, denyut nadi, dan suhu sesuai kebutuhan ternak, sehingga diperlukan
tubuh berbeda akibat perbedaan proses strategi yang tepat. Salah satunya adalah
fermentasi atau metabolisme yang terjadi perbaikan pakan induk saat akhir
dalam tubuh, sehingga akan berpengaruh kebuntingan. Kekurangan nutrisi akan
terhadap respon produksi suatu ternak. menekan laju pertambahan bobot badan dan
Untuk memacu peningkatan dapat pula mengganggu fungsi organ
produktivitas ternak diperlukan strategi atau reproduksi. Semakin tinggi kualitas ransum
dukungan teknologi yang tepat dan dapat yang dikonsumsi, akan diikuti dengan
diimplementasikan pada peternakan rakyat pertambahan bobot badan yang lebih tinggi
antara lain perbaikan kualitas pakan yang dan semakin efisien penggunaan ransumnya.
diberikan dalam kondisi tertentu. Kualitas Nutrisi merupakan faktor penting yang perlu
pakan yang kurang baik dengan jumlah yang diperhatikan untuk meningkatkan kinerja
kurang pada induk dapat menyebabkan reproduksi ternak sapi potong (Gary 2009).
perombakan energi tubuh induk untuk Dari hasil penelitian yang dilakukan
menghasilkan susu bagi pedet. Selain itu juga keberhasilan untuk ternak bunting selain dari
BPTP ACEH 7
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan

faktor pakan juga dipengaruhi oleh beberapa mempengaruhi keberhasilan inseminasi


faktor antara lain ketepatan peternak dalam buatan. Kasus yang terjadi selama di lapangan
mendeteksi birahi dan melaporkan petugas setelah peternak melapor pada pagi hari
inseminator, ketepatan pelayanan inseminasi ketika malam sebelumnya induk sapi potong
buatan pada puncak birahi, tingkat muncul tanda-tanda birahi, akan tetapi
keterampilan inseminator, kesuburan induk petugas inseminator tiba di lokasi pada sore
sapi potong serta kualitas semen yang hari akibatnya puncak birahi induk sapi telah
digunakan. selesai.
Estrus Post Partus (EPP) adalah jarak Inseminasi dilakukan pada
waktu antara melahirkan dan birahi pertama pertengahan masa estrus hingga pada akhir
pada induk sapi yang dapat dijadikan estrus, yaitu 9-18 jam setelah munculnya
petunjuk tingkat kesuburan induk sapi. Estrus estrus atau diperkirakan 12-18 jam sebelum
post partus sangat dipengaruhi oleh kondisi waktu ovulasi. Perkawinan pada awal estrus
induk setelah melahirkan. Kondisi pakan yang dan 6 jam sebelum ovulasi juga dapat
jelek akan berpengaruh terhadap pemulihan menurunkan angka kebuntingan.
kondisi badan setelah melahirkan yang akan Berkurangnya asupan nutrien pada periode
menghambat pula pada pembentukan sel akhir kebuntingan (pre-calving) tidak saja
telur. Menurut Hess, et.al. 2005, estrus post berakibat menurunnya bobot lahir bahkan
partus dipengaruhi oleh kualitas nutrisi yang dapat mengakibatkan kematian pedet. Pada
diberikan pada saat induk bunting. Usaha sapi yang sedang bunting, tidak semua
pembibitan sapi potong rakyat belum pasokan nutrient dimanfaatkan untuk
memperhatikan kinerja reproduksi induk pertumbuhan induk saja, melainkan juga
sebagai bioproduksi pedet. Rendahnya nutrisi digunakan untuk pertumbuhan fetus dalam
yang dikonsumsi induk selama laktasi serta uterusnya.
lamanya menyusui yang tanpa batas dapat Pertumbuhan fetus sangat pesat
menurunkan tingkat asupan nutrisi untuk selama beberapa minggu akhir kebuntingan.
pemeliharaan tubuh dan sistem reproduksi. Agar pedet yang dilahirkan sehat dan kuat
Upaya peningkatan produktivitas maka pada periode pre-calving perlu
ternak sapi memerlukan terobosan teknologi dilakukan challenge feeding program yaitu
yang bersifat spesifik lokasi dan berwawasan meningkatkan kualitas pakan yang diberikan.
lingkungan. Salah satu metode pemberian Salah satu caranya adalah dengan
pakan pada ternak sapi betina adalah dengan meningkatkan kandungan energi ransum.
metode flushing Rohmah et al ( 2017). Metode Roche (2000) melaporkan bahwa konsumsi
ini merupakan upaya untuk memperbaiki bahan kering (BK) sapi bunting berpengaruh
kondisi tubuh ternak melalui perbaikan pakan besar terhadap produksi susu setelah
sehingga ternak siap untuk melakukan proses melahirkan. Apabila kebutuhan energi tidak
reproduksi antara lain bunting, beranak dan terpenuhi maka akan menurunkan lemak susu
menyusui pedet. Perbaikan kondisi tubuh 15-20%. Energi metabolis (ME) yang
pada induk sapi potong sebelum dikawinkan dibutuhkan sapi dengan bobot badan 550 kg
dapat mengoptimalkan proses reproduksi dua bulan menjelang melahirkan adalah 70
ternak sehingga dapat mengurangi angka MJ/h. Kebutuhan ini meningkat menjadi 100
kawin berulang. MJ/h pada saat melahirkan.
Flushing dilaksanakan pada periode Hasil penelitian Winugroho (2002)
satu bulan sebelum ternak induk dikawinkan, melaporkan bahwa perbaikan nutrisi ransum
satu bulan sebelum induk melahirkan sampai akan memperpendek estrus post partum.
pada waktu menyusui. Flushing nyata Suyasa et al (2003) menyatakan bahwa pada
bermanfaat dalam usaha untuk meningkatkan sapi Bali dengan melakukan perbaikan pakan
kemungkinan berhasilnya perkawinan, dua bulan sebelum melahirkan dan dua bulan
mengurangi kematian anak prasapih serta setelah melahirkan mampu memperpendek
menambah kemungkinan kelahiran anak jarak antara melahirkan dan birahi pertama.
kembar. Kebutuhan ternak terhadap mineral diduga
Rendahnya angka kebuntingan kurang terpenuhi dan ternak mengalami
disebabkan selain kandungan nutrisi dalam hambatan reproduksi. Mineral yang terkait
pakan yang diberikan secara flushing kurang dengan reproduksi antara lain: Ca, P, Mn, Se,
mencukupi sesuai kebutuhan ternak, Cu, dan Zn.
keterampilan dan kecakapan inseminator juga
8 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
Ketersediaan nutrisi induk selama Hadi, P. U. dan N. Ilham. 2002. Problem dan
kebuntingan berperan penting untuk prospek pengembangan usaha
organogenesis normal fetus dan berpengaruh pembibitan sapi potong di Indonesia.
pada penampilan produksi pedet setelah lahir. Jurnal Litbang, 21(4): 148-157.
Protein dan glukosa merupakan bagian dari Hess2 B.W, Lake S.L, Scholljegerdes E.J,
nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Weston T.R, Nayigihugu V, Molle J.D.C,
dan perkembangan fetus yang akan & Moss G.E. 2005. Nutritional Controls
mempengaruhi penampilan pedet saat lahir. of beef cow reproduction. J. Anim. Sci.
Untuk itu perhatian terhadap standar asupan 2005. 83 (E.Suppl): E90–E106.
nutrisi ini berperan penting untuk mencukupi
kebutuhan pokok (maintenance), Roche JR. 2000. Feeding the transition cow.
perkembangan tubuh dan untuk kebutuhan The myths and the magic, Dalam:
reproduksi dari ternak. Implikasi dari kondisi Proceedings of the Ruakura Farmers
asupan nutrisi ternak yang kurang, tak jarang Conference, Hamilton, New Zealand.
dijumpai ternak dengan pertambahan berat Hlm. 29-36.
hidup (ADG/ average daily gain) yang masih Rohmah N, Ondho, Y.S dan Samsudewa, D.
sangat jauh dari hasil yang diharapkan baik di 2017. Pengaruh Pemberian Pakan
tingkat peternakan rakyat skala kecil Flushing dan Non Flushing terhadap
maupun skala industri. Intensitas Birahi dan Angka
Kebuntingan Induk Sapi Potong. Jurnal
Penutup Sain Peternakan Indonesia Vol. 12 No. 3
Penyediaan hijauan pakan yang Juli-September 2017. e-ISSN 2528-7109,
berkualitas dapat menghasilkan keuntungan p-ISSN 1978-3000.
yang optimal bagi petani. Pakan yang
Suyasa, S.G. & R. Yasa. 2003. Teknologi
berkualitas baik dan diberikan dalam jumlah
Flushing Pada Induk Sapi Bali untuk
yang cukup akan meningkatkan produktivitas
Meningkatkan Berat Lahir dan Berat
ternak. Kesuburan reproduksi ternak
Sapih Pedet. Prosiding Seminar
dipengaruhi oleh nutrisi yang diperoleh ternak
Nasional. Revitalisasi Teknologi Kreatif
dan berperan penting dalam siklus reproduksi.
dalam Mendukung Agribisnis dan
Kekurangan asupan nutrisi berakibat buruk
otonomi Daerah. Puslit Sosial Ekonomi
pada ternak, baik dari produksi maupun
Pertanian Bogor bekerjasama dengan
reproduksinya. Nutrisi pakan sebelum dan
BPTP Bali.
sesudah beranak akan mempengaruhi siklus
berahi berikutnya. Mc Donald, P., R. A. Edward, J.F.D.
Greenhalgh & C.A. Morgan. 2002.
Daftar Pustaka Animal Nutrition. 6th Edition. Ashford
Bamualim. A. 2010. Pengembangan Teknologi Color Pr., Gosport.
Pakan Sapi Potong di Dearh Semi Arid Winugroho M. 2002. Strategi Pemberian
Nusa Tenggara. Orasi Pengukuhan Pakan Tambahan Untuk Memperbaiki
Profesor Riset Bidang Pemuliaan Efisiensi Reproduksi Induk Sapi. Jurnal
Ruminansia (Pakan dan Nutrisi Ternak). Litbang Pertanian 21(1).
Kementerian Pertanian.
Gary L, A. 2009. Diagnosing Reproduvtive
Problems in Beef Cattle Herds. Range
Cattle Research and Education Centre.
University of Florida.

BPTP ACEH 9
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan

UPAYA KHUSUS PERCEPATAN dilakukan dalam Percepatan peningkatan


PENINGKATAN DAN NILAI EKONOMI populasi dan nilai ekonomi ternak sapi.
USAHA TERNAK SAPI
Upaya Percepatan Peningkatan Populasi
Yenni Yusriani dan Nilai Ekonomi Ternak Sapi
Di dalam budidaya ada tiga fungsi
Pendahuluan pemanfaatan dan pengembangan posisi
Maju mundurnya usaha ternak sapi ternak, yaitu ternak sebagai sumberdaya,
potong tergantung cara pemeliharaan dan ternak sebagai komoditas dan ternak sebagai
perkembangan ternak. Menurut Rusdiana, et penghasil produk (Yusdja dan Ilham, 2006).
al, (2010) bahwa ternak sapi potong Ternak sebagai sumberdaya harus dijaga
mempunyai peranan yang kompleks di dalam keberadaannya karena dari kelompok ini akan
sistem pertanian di Indonesia, sebagai fungsi dihasilkan ternak sebagai komoditas. Ternak
ekonomi dan biologis dan merupakan salah komoditas dihasilkan dari perkembangbiakan
satu ternak yang diharapkan sumbangannya ternak sumberdaya untuk menghasilkan
guna meningkatkan pendapatan petani dan ternak bakalan unggul. Kemudian ternak
sekaligus memberikan peranan untuk bakalan unggul inilah yang menghasilkan
pertumbuhan ekonomi bagi petani di produk seperti daging, telur dan susu.
pedesaan. Menurut Ashari et al. (2012) bahwa
Ketergantungan masyarakat terhadap dalam rencana strategis Kementerian
konsumsi daging sapi dan kerbau sangat Pertanian 2010-2014 disebutkan ada empat
dominan, hal ini disebabkan karena kondisi target utama yang akan dicapai maupun
sosial ekonomi masyarakat yang terus dipertahankan, salah satu di antaranya
membaik dan sangat menyenangi konsumsi pencapaian swasembada daging sapi yang
daging sapi dan kerbau terutama pada berkelanjutan. Program pencapaian
saat perayaan acara keagamaan dan swasembada daging sapi di Indonesia telah
perayaan acara ritual adat istiadat dicanangkan sejak tahun 2000 dengan nama
(Yusriani et al, 2018) berdampak pada Program Kecukupan Daging Sapi dengan
kenaikan harga pangan lain sehingga target Indonesia mencapai swasembada
mempengaruhi tingkat inflasi (Rusdiana, et al, daging sapi pada tahun 2005. Pada
2017). kenyataannya program tersebut lebih banyak
bersifat rencana dan sama sekali tidak
Saat ini, pemenuhan kebutuhan daging didukung oleh anggaran yang memadai,
sapi nasional masih bergantung pada impor. sehingga target tersebut tidak dapat
Salah satu penyebab ketergantungan terpenuhi. Program swasembada daging sapi
Indonesia pada daging sapi impor adalah dicetuskan lagi menjadi Program Percepatan
ketidakseimbangan antara laju produksi Pencapaian Swasembada Daging Sapi (P2SDS)
daging sapi dengan laju konsumsinya. 2008-2010. Namun, strategi yang telah
Ketergantungan pada sapi bakalan impor disusun tersebut belum juga mampu
untuk memenuhi konsumsi domestik dapat mengantarkan Indonesia mencapai target
melemahkan upaya untuk meningkatkan swasembada daging sapi.
kemampuan dalam negeri. Jika karena
sesuatu hal terjadi hambatan impor maka Pemerintah mengeluarkan rencana
untuk memenuhi konsumsi terpaksa terbaru yakni Upaya Khusus (UPSUS) Sapi
memotong sapi domestik yang terlanjur Indukan Wajib Bunting atau SIWAB
lambat berkembang. Akibatnya akan (Kementerian Pertanian 2017), adalah
menguras sumberdaya yang dapat mengarah perwujudan komitmen pemerintah dalam
pada kepunahan. Konsumsi daging sapi di meningkatkan populasi sapi potong dan
Indonesia yang semakin meningkat dari tahun sebagai target untuk kecukupan daging tahun
ke tahun tidak diimbangi dengan peningkatan 2026. Program tersebut diyakini dapat
produksi daging yang signifikan di dalam mengantarkan Indonesia mencapai
negeri. Berbagai upaya telah ditempuh oleh swasembada daging sapi pada 5-10 tahun ke
pemerintah untuk mengatasi masalah depan. Program SIWAB yang tertuang dalam
tersebut. Tulisan ini bertujuan untuk Permentan No.48/ Permentan/PK.210/10/2016
mendeskripsikan upaya apa saja yang telah tentang Upaya Khusus Percepatan
Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau

10 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
Bunting, yang ditandatangani Menteri melakukan usahanya masih bersifat
Pertanian pada 3 Oktober 2016. tradisional dengan skala kecil, bila melakukan
Ada dua kegiatan program SIWAB yang usaha dengan skala besar peternak tidak
bakal menjadi fokus pemerintah, yakni mampu, karena biaya yang dikeluarkan cukup
inseminasi buatan (IB) dan kawin alam, yang tinggi. Semakin banyak ternak yang
dapat memperbaiki nilai ekonomi sapi pedet di dipelihara, akan semakin banyak keuntungan
petani/peternak. Banyak teknologi yang yang diperoleh.
dilakukan dan telah dihasilkan oleh Peran kelembagaan peternak dapat
perguruan tinggi, LIPI, dan Balitbang tentang mendukung kemajuan usaha serta
IB, embrio transfer, teknologi pakan, hijauan meningkatkan perekonomian peternak.
unggul, panen dan pascapanen (Hasan 2013; Namun, dalam usaha mengembangkan salah
Widiati 2014). Upaya meningkatkan produksi satu subsektor peternakan perlu adanya kerja
ternak sapi potong dapat dilakukan dengan sama dan koordinasi di antara berbagai pihak
cara perkawinan IB dan alam. Inseminasi (stakeholders) dapat dilakukan dengan bekerja
buatan (IB) bertujuan memperbaiki mutu sama dengan institusi, pemerintahan, maupun
ternak yang dihasilkan sebab bibit berasal dengan sesama peternak. Kelembagaan di
dari pejantan yang unggul atau pilihan (Yani tingkat peternak secara langsung berperan
2017). Melalui IB, sapi potong diharapkan sebagai wadah untuk mengembangkan usaha
dapat memaksimalkan potensi genetik untuk secara bersama untuk mendapatkan
terus menghasilkan pedet di dalam negeri. keuntungan yang maksimal.
Dari data Kementan (2016), dengan program Kegiatan ekonomi berbasis ternak sapi
inseminasi buatan, dari 2.000.000 ekor sapi tidak terlepas dari paradigma lama, dimana
yang diprogramkan oleh pemerintah, pembangunan peternakan masih dilihat
diharapkan menambah sebesar 1.400.000 ekor secara terbatas sebagai usaha peternakan (on-
anakan atau sebesar 70%, dari jumlah sebesar farm). Upaya mengembangkan kegiatan
71,76% atau setara dengan 4.030.000 ekor sapi ekonomi berbasis ternak sapi sebagai suatu
yang merupakan betina produktif. sistem usaha yang banyak dilakukan oleh
Dibandingkan dengan cara kawin alam peternak kecil di perdesaan, membutuhkan
(INKA), lebih banyak keuntungan yang akan kebijakan dan strategi program
diperoleh peternak dengan menggunakan cara pengembangan usaha sapi potong melalui
IB. Pelaksanaan IB pada ternak dapat kawin IB dan kawin alam. Subsistem hulu
meningkatkan populasi ternak sapi potong dapat dilakukan pada usaha ternak sapi
apabila angka kebuntingan yang tinggi dapat melalui usaha pembibitan maupun
dicapai dan angka kematian dapat ditekan, penggemukan sapi potong. Pengembangan
serta jarak beranak yang optimal (Bamualim, subsistem hilir dapat dilakukan dengan
2010) dari sisi kuantitas maupun kualitasnya pengembangan produk daging sapi dan
(Hardjosubroto, 2004). Aplikasi IB akan lebih promosi produk serta subsistem penunjang
efisien karena tidak mengharuskan pejantan dapat dilakukan dengan merevitalisasi pasar
unggul dibawa ke tempat betina, cukup hewan.
dengan membawa semennya saja dan dapat Kebijakan pemerintah dalam
meningkatkan angka kelahiran dengan cepat meningkatkan populasi sapi potong telah
dan teratur serta dapat mencegah terjadinya dilakukan, baik oleh pemerintah dengan
penularan atau penyebaran penyakit kelamin melibatkan peneliti, perguruan tinggi,
pada ternak. Peternak juga akan menghemat penyuluh, pengusaha dan pemerhati di bidang
biaya pemeliharaan sapi jantan. peternakan yang dapat menjadikan peluang
Pendapatan peternak dipengaruhi oleh peternakan sapi potong di dalam negeri untuk
jumlah ternak yang dipelihara, semakin mencukupi kebutuhan daging sapi secara
banyak ternak yang dipelihara, semakin nasional, dapat dilakukan dengan cara
banyak keuntungan yang akan diterima oleh bekerjasama usaha peternakan dengan
peternak, (Hadi dan Ilham 2002). Pada pemerintah maupun dengan swasta.
umumnya peternak kecil di pedesaan pada Subsistem hulu yang meliputi industri
saat musim kering atau paceklik, selalu pembibitan sapi potong, industri pakan
menjual sebagian ternaknya untuk kebutuhan ternak, dan industri obat-obatan atau vaksin
hidup dan kebutuhan pertanian. dengan dapat melancarkan usaha. Pembibitan sapi
harapan dapat menerima pendapatan potong merupakan komponen fundamental
(Widaryati, 2010). Peternak sapi potong dalam
BPTP ACEH 11
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan

dalam perkembangan populasi sapi potong Daftar Pustaka


secara nasional. Ashari, Ilham N, Nuryanti S. 2012. Dinamika
Agar proses usaha pembibitan sapi program swasembada daging sapi:
berjalan aman, dibutuhkan campur tangan reorientasi konsepsi dan implementasi.
pemerintah untuk membantu berbagai Anal Kebijak Pertan. 10(2):181-198.
fasilitas antara lain lokasi kandang karantina,
kandang sapi bunting, kandang sapi berahi Bamualim A. 2010. Pengembangan teknologi
dan persiapan IB yang harus memenuhi pakan sapi potong di daerah Semi Arid
standar usaha sapi pembibitan. Swasta Nusa Tenggara. Orasi Pengukuhan
berperan lebih nyata dalam usaha sapi potong Profesor Riset Bidang Pemuliaan
pada subsistem pembibitan, sedangkan Ruminansia (Pakan dan Nutrisi Ternak).
pemerintah harus memberikan jaminan dan Jakarta (ID): Kementerian Pertanian.
kepastian dari usaha pembibitan tersebut.
Model pengusahaan sapi potong sebagian Hadi, P. U. dan N. Ilham. 2002. Problem dan
besar dilakukan oleh peternak kecil dengan prospek pengembangan usaha
penyediaan pakan dominan seperti rumput pembibitan sapi potong di Indonesia.
alam yang tersedia di sekitar lokasi. Pada Jurnal Litbang, 21(4): 148-157.
hakikatnya, tujuan akhir usaha ternak sapi
potong adalah untuk mendapatkan Hardjosubroto W. 2004. Alternatif kebijakan
keuntungan yang optimal bagi peternak. pengelolaan berkelanjutan sumber daya
Dengan demikian, suatu saat genetik sapi potong lokal dalam sistem
ketergantungan terhadap ternak sapi dan pembibitan ternak nasional. Wartazoa:
daging sapi impor dapat dikurangi, bahkan Bul Ilmu Peternak Indonesia. 14(3):67-
dapat mencapai swasembada daging melalui 74.
SIWAB. Harmonisasi dan regulasi di tingkat
pusat dan daerah juga perlu dibangun, karena Hasan, S. 2013. Perkembangan dan penerapan
usaha sapi potong secara fisik sangat baik dan teknologi peternakan dalam mendorong
membutuhkan dukungan dari pihak lembaga industri pembibitan sapi potong di
pemerintah maupun swasta. Dukungan Sulawesi Selatan. Seminar Nasional dan
kelembagaan meliputi media kerja sama, Forum Komunikasi Industri Peternakan
peternak, unit usaha tani, keaktifan kelompok, IPB, International Convention Center,
proses pembelajaran kelompok, dan media November 2013 Hal. 112-116.
kerja sama antar kelompok.
Rusdiana, S., B. Wibowo dan L. Praharani.
2010. Penyerapan Sumberdaya Manusia
Penutup
dalam Analisis Fungsi Usaha
Untuk mengoptimalkan peningkatan
Penggemukan Sapi Potong Rakyat di
populasi dan nilai tambah menjadi persoalan
Pedesaan. Prosiding Seminar Nasional
utama yang harus diperbaiki adalah (1)
Peternakan dan Veteriner Puslitbangnak
kondisi ternak akseptor sangat bervariasi
Bogor Oktober 2010. hal. 453-460.
tergantung manajemen pemeliharaan di
tingkat masyarakat yang berpengaruh
Rusdiana S, Soeharsono.2017. Program Siwab
terhadap keberhasilan IB, (2) jangkauan
untuk Meningkatkan Populasi Sapi
tenaga inseminator terbatas karena ternak
Potong dan Nilai Ekonomi Usaha
akseptor tersebar luas, (3) sarana pendukung
Ternak. Forum Penelitian Agro Ekonomi,
pelaksanaan IB, peralatan pendukung dan
Vol. 35 No. 2, Desember 2017: 125-137
tenaga inseminator. Penyediaan betina
DOI:
produktif, pejantan unggul, sperma
http://dx.doi.org/10.21082/fae.v35n2.201.1
berkualitas, penerapan teknologi dan
25-137 .
manajemen reproduksi yang sesuai dengan
kebutuhan, manajemen pakan, pemeliharaan Widaryati, R.B. 2010. Penerapan Teknologi
kebuntingan, pengendalian penyakit, serat dalam Upaya Meningkatkan
recording harus dilakukan secara terintegrasi Produktivitas Sapi Lokal di Nusa
dan adanya dukungan dari pemerintah Tenggara Timur. Wartazoa 20(1): 12-20.
maupun swasta untuk meningkatkan nilai
ekonomi dari ternak sapi.

12 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
Yusdja, Y. dan N. Ilham. 2006. Arah Kebijakan Yusriani, Y, Elviwirda, Hamidi, A dan Helmi
Pembangunan Peternakan. Pusat S. Laporan Akhir Diseminasi Inovasi
Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Teknologi Peternakan Dukungan
Pertanian Departemen Pertanian, Bogor. Kegiatan Sapi Induk Wajib Bunting
(Siwab). Unpublished.

BPTP ACEH 13
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Perbaikan Manajemen Pemeliharaan


KAMBING MELALUI PERBAIKAN Pada Usahaternak Kambing
MANAJEMEN PEMELIHARAAN Manajemen Pakan
Pakan merupakan faktor penting
Elviwirda dalam menentukan tingkat produktivitas
ternak disamping potensi genetik, kesehatan
Pendahuluan dan lingkungan. Tantangan yang sering
Ternak kambing merupakan salah satu dihadapi dalam pengembangan usaha ternak
komoditas peternakan yang banyak kambing adalah kemampuan untuk memenuhi
diusahakan oleh petani di provinsi Aceh. kebutuhan pakan baik dari segi strategi
Usaha ternak ini tersebar di setiap wilayah pemberiannya maupun kesesuaian zat gizi.
tetapi umumnya dalam skala kecil dan Salah satu faktor penentu dalam
bersifat sampingan. Padahal prospek keberhasilan usaha dari ternak ruminansia
pengembangan ternak kambing ini sangat adalah jaminan ketersediaan hijauan pakan
menjanjikan, karena ternak ini memiliki ternak yang berkualitas (Tatang, 2003).
harga jual dan pangsa pasar yang sangat baik. Penyediaan pakan hijauan harus
Disisi lain Aceh mengekspor ternak kambing mempertimbangkan unsur nutrien yang
baru mencapai 6.240 kg (Dirjen Peternakan diperlukan oleh ternak, dan sebaiknya
dan Kesehatan Hewan, 2018). Kondisi ini dikombinasikan antara rumput unggul dan
masih berpeluang bagi petani yang bergerak leguminosa. Rumput unggul yang sudah
dalam usaha ternak kambing untuk masuk banyak di kenal untuk pakan ternak kambing
pasar luar negeri. yaitu : rumput gajah, rumput raja, rumput
Selain itu ternak kambing merupakan bracilia, gliricia. Sedangkan jenis leguminosa
salah satu komoditas yang dipelihara oleh yang memiliki nilai nutrisi tinggi adalah
para petani sebagai salah satu sumber lamtoro, gamal, kaliandra, dan indigovera.
pertumbuhan baru dalam menunjang Disisi lain pakan yang diberikan harus sesuai
pendapatan petani disamping usaha pertanian kondisi fisiologis ternak kambing, seperti
lainnya dan usaha ternak ini sebagai pakan untuk masa kawin, bunting, induk
tambahan penghasilan dalam rumah tangga menyusui, dan pakan anak prasapih.
petani. Keuntungan dan kemudahan lainnya
dalam usaha ternak kambing adalah biaya Pakan Untuk Masa Kawin
dan luas lahan yang diperlukan relatif kecil Kebutuhan pakan hijauan kambing
dan secara biologis ternak kambing mampu pada masa kawin sebesar 10% dari bobot
beranak lebih cepat karena umur kehamilan badannya. Selain itu diberikan ransum yang
pertama dan lama kebuntingan yang relatif mengandung energi tinggi yaitu berupa pakan
singkat serta dapat beranak lebih dari satu tambahan yang berasal bahan lokal seperti
ekor per kelahiran. Ternak kambing dapat dedak halus, ampas tahu, bungkil kelapa, dan
juga berfungsi sebagai tabungan yang dapat tepung jagung. Bahan pakan ini dapat
dijual dengan mudah bila ada keperluan yang digunakan sebagai pakan tunggal ataupun
mendesak. dicampur tergantung dengan ketersediaan dan
Disamping itu populasi ternak harganya. Pakan tambahan ini diberikan
kambing di provinsi Aceh pada tahun 2018 antara 1,0 – 1,5% dari bobot tubuh.
mencapai 658.613 ekor, sementara tahun 2017
mencapai 615.526 ekor (Dirjen Peternakan Pakan Induk Bunting
dan Kesehatan Hewan, 2018). Meskipun Pengelolaan pakan pada induk bunting
adanya peningkatan populasi kambing namun dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu
masih dalam persentase yang kecil. Selain itu periode awal masa bunting dan akhir masa
masih rendahnya produktivitas ternak bunting. Periode awal masa bunting
kambing ditingkat petani peternak akibat berlangsung selama 3 – 4 bulan dan periode
belum optimalnya tingkat adopsi teknologi akhir kebuntingan berlangsung selama 1-2
budidaya ternak kambing seperti kebutuhan bulan sebelum melahirkan.
pakan, pemuliabiakan, pengendalian dan Selama awal masa bunting kebutuhan
pencegahan penyakit di tingkat petani. induk akan nutrisi pada dasarnya tidak
berbeda dengan kebutuhan induk yang tidak
bunting. Pada periode ini perkembangan janin
masih sangat lambat, sehingga induk cukup
14 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
diberikan pakan hijauan dengan kualitas yang hijauannya adalah 10% dari bobot badannya.
baik dalam jumlah tidak terbatas (15-20%) Pakan tersebut diberikan dua kali sehari,
dan diberikan 2-3 kali dalam sehari. Pakan yaitu pada pagi dan siang hari. Untuk
yang diberikan dapat dikombinasi antara kambing jantan dewasa berbobot 50 kg,
rumput dan tanaman legume. Pakan legume diperlukan pakan hijauan sebanyak 10 kg
dapat diberikan sebanyak 500-1000 g/ekor/hari sehari (10/100 x 50 kg x 2 = 10 kg sehari).
dalam bentuk segar, dan pemberiannya dapat Pakan hijauan tersebut terdiri atas 75%
dilakukan secara berselang. rumput (7,5 kg) dan 25% legum atau daun-
Pada periode akhir masa bunting (1-2 daunan (2,5 kg). Sedangkan air minum selalu
bulan sebelum melahirkan) kebutuhan nutrisi tersedia terus-menerus.
induk meningkat sehingga untuk
memenuhinya perlu diberikan pakan Manajemen Perkawinan
konsentrat yang banyak mengandung energi Pola perkawinan dalam produksi
(dedak halus, tepung jagung, gula kambing dapat dilakukan melalui dua
tetes/molasses) protein (ampas tahu, ampas pendekatan yaitu perkawinan secara individu
kecap dan tanaman leguminosa) dan vitamin. atau perkawinan kelompok. Untuk
Sedangkan jumlah pemberian konsentrat perkawinan individu, seekor induk
sebanyak 1,5% dari bobot tubuh atau sekitar dikawinkan satu persatu dengan pejantan
300-350 g/ekor/hari. Tanaman legume dapat terpilih yang telah ditentukan. Pada pola
diberikan sebanyak 500-1000 g/ekor/hari perkawinan ini pengamatan masa birahi oleh
dalam bentuk segar. peternak perlu dilakukan secara cermat untuk
memastikan induk akan kawin pada saat yang
Pakan Induk Menyusui paling optimal (setelah ovulasi). Tingkat
Selama masa menyusui diberikan keberhasilan perkawinan ini sangat
pakan hijau secara tidak terbatas dengan dipengaruhi oleh kemampuan peternak dalam
kualitas yang baik (hijauan berumur muda mendeteksi birahi induk kambing.
atau 40-45 hari) yang diberikan 2 kali sehari Sedangkan pada pola perkawinan
yaitu pagi dan sore hari. Selain itu diberikan kelompok, seekor pejantan terpilih dicampur
konsentrat sebanyak 300-350 g/ekor/hari dengan beberapa ekor induk sampai seluruh
terutama selama satu bulan sejak melahirkan. induk menjadi bunting. Pejantan terpilih
Induk yang menyusui juga diberikan mineral disarankan dicampur dengan kelompok betina
yang cukup. selama dua siklus birahi, yaitu selama 42-45
hari. Pola ini dapat mempersempit rentang
Pakan Anak Pra –Sapih (0-3 Bulan) waktu melahirkan antara individu induk,
Kebutuhan nutrisi anak kambing sehingga mendekati waktu beranak yang lebih
sebelum disapih sangat tergantung pada susu seragam. Selanjutnya setelah memastikan
induknya. Namun anak kambing mulai induk telah bunting, maka pejantan
dibiasakan mengkonsumsi pakan padat dikeluarkan dari kandang induk.
berupa hijauan ataupun konsentrat pada Perkawinan pada ternak yang baik
umur 2 minggu. Konsumsi pakan padat pada dilakukan oleh betina yang sudah dewasa
usia tersebut sangat berguna untuk kelamin sehingga tidak menimbulkan
merangsang perkembangan saluran cerna kematian pada anak atau induk saat
agar segera mampu mengonsumsi pakan melahirkan. Disamping itu perkawinan induk
dalam jumlah yang lebih banyak. kambing hanya dapat terjadi pada masa birahi
yang berlangsung selama 12 – 48 jam.
Pakan Untuk Penggemukan Sebaiknya apabila induk memperlihatkan
Ternak kambing yang digemukkan tanda-tanda birahi pada pagi hari, maka
diberi hijauan seperti rumput-rumputan (60%) induk dikawinkan pada sore hari atau
dan daun kacang-kacangan (40%) sebagai sebaliknya bila birahi timbul pada sore hari ,
pakan pokok dengan jumlah yang tidak sebaiknya induk dikawinkan keesokan
terbatas. Sementara konsentrat diberikan harinya.
sebanyak 0,5-1 kg/ekor/hari. Peternak dalam sehari harus
melakukan pengamatan berulang untuk
Pakan Pejantan Dewasa memastikan bahwa induk kambing sedang
Kambing jantan dewasa berfungsi dalam masa birahi atau tidak. Hal ini penting
sebagai pemacek. Kebutuhan pakan untuk mencegah tidak terlewatinya
BPTP ACEH 15
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan

perkawinan pada saat ternak terjadinya


birahi. Peternak juga harus mempunyai ilmu
pengetahuan tentang tanda-tanda birahi pada
induk kambing, seperti : (1) induk bila dinaiki
pejantan tidak menunjukkan reaksi penolakan
; (2) induk biasanya mengeluarkan suara yang
khas seolah-olah kelaparan atau kesakitan
dan menggerakkan ekor secara terus menerus
; (3) organ vulva mengalami pembengkakan
dan berwarna kemerahan serta sering
mengeluarkan cairan yang awalnya bening
namun berubah menjadi kental dan berwarna Gambar 2. Anak kambing turunan Boerka
keputihan pada saat memasuki masa akhir
birahi. Perkawinan melalui persilangan antara
Selanjutnya pejantan yang kambing lokal dan pejantan Boer akan
dipersiapkan untuk digunakan dalam dihasilkan kambing Boerka yang mempunyai
perkawinan sudah berumur lebih dari satu karakteristik dan morfologis yang lebih baik
tahun. Tingkat libido pada pejantan dibandingkan kambing lokal. Menurut Ginting
dipengaruhi oleh umur, pada umur 33 sampai (2008), kambing Boerka adalah kambing hasil
48 bulan pejantan memiliki respon yang cepat persilangan antara pejantan Boer dengan
untuk menaiki betina yang sedang birahi induk Kacang. Kambing jenis ini telah
(Hastono et al., 2013). diternakkan di Loka Penelitian Kambing
Pada umumnya petani belum memiliki Potong, Badan Litbang Pertanian di Sungai
pejantan yang khusus untuk dijadikan sebagai Putih Sumatera Utara. Kambing hasil
pemacek sehingga perkawinan terjadi secara persilangan ini memiliki kemampuan tumbuh
alami tanpa terkontrol. Dengan demikian dan penambahan bobot tubuh yang lebih baik
peluang kemungkinan terjadinya inbreeing dibandingkan kambing Kacang. Sifat baik
sangat besar, dan bahkan berpengaruh lainnya, kambing Boerka mampu beradaptasi
terhadap selang beranak. Sementara salah dengan kondisi tropik-basah dengan input
satu kambing pejantan unggul yang baik produksi (pakan) yang moderat atau sedang.
untuk dijadikan pemacek adalah pejantan
turunan Boer. Pejantan turunan Boer dikenal Penutup
sebagai kambing superior diantara beberapa Tersedianya pakan yang cukup jumlah
jenis kambing untuk produksi daging. dan mutunya serta berkesinambungan
merupakan salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan usaha
pengembangan ternak kambing. Sedangkan
usaha penggemukan kambing persilangan
Boer dan Kacang akan menguntungkan secara
ekonomis karena produksi dagingnya tinggi,
kualitasnya bagus, dan menguntungkan.

Daftar Pustaka
Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan. 2018. Statistik
Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Kementerian Pertanian.
Ginting S. 2010. Pemeliharaan Induk dan
Anak Kambing Masa Pra sapih. Juknis.
Gambar 1. Pejantan Boer Loka Penelitian Kambing Potong. Badan
Penelitian dan Pengembangan
Pertanian.

16 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
Hastono, U., Adiati, U.L, Praharani., 2013. Utomo.U.,T. Herawati dan S.Prawirodigdo.
Libido, Kemampuan Kawin dan Kualitas 2005. Produktivitas Induk Dalam Usaha
Sperma Kambing dari Tiga Bangsa, Ternak Kambing Kondisi Pedesaan.
Proseding Seminar Nasional Teknologi Prosiding Seminar Nasional. Teknologi
Peternakan dan Veteriner, 345 - 348. Peternakan dan Veteriner, Pusat
Tatang.M.I.2003. Strategi Penelitian Hijauan Penelitian dan Pengembangan
Mendukung Pengembangan Ternak Peternakan Bogor, 12-13 September
Kambing Potong di Indonesia. Wartazoa 2005, hal. 660-665.
Buletin Ilmu Peternakan Indonesia,
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Peternakan Bogor, Vol. 13 No.1 Tahun
2003, hal 22-29.

BPTP ACEH 17
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan

KAMBING BOERKA, melahirkan minimal lebih dari satu ekor


USAHA PETERNAKAN bahkan bisa mencapai hingga 3 ekor, sehingga
YANG TIDAK KABUR menghasilkan produksi daging sebagai
substitusi dan berkontribusi dalam
Saiful Helmy meningkatkan pendapatan peternak di
pedesaan.
Pemerintah telah mencanangkan Sejarah Kambing Kacang
bahwa tahun 2045 indonesia menjadi lumbung Kambing yang sudah familiar di
pangan dunia, untuk itu upaya swasembada pedesaan adalah kambing kacang, yaitu
daging yang juga merupakan bagian diantara sekian kambing lokal Indonesia
pangan terus saja digalakkan, diantaranya dengan populasi dagingnya enak dan tidak
Program Siwab, namun arah peternakan yang banyak lemak, asal sebutan kacang itu sendiri
lebih baik masih jauh dari harapan. Pantang berasal dari rasa daging yang enak seperti
menyerah dan teruslah berbuat yang terbaik kacang, adaptif pada lingkungan yang kurang
merupakan semangat optimisme. baik dan reproduksinya cukup tinggi, dimana
pada umur 15 – 18 bulan bisa menghasilkan
keturunan, namun kambing kacang
mempunyai ukuran tubuh yang relatif kecil
dan laju pertambahan bobot hidup rendah
(SETIADI et al.,2001).

Sejarah Kambing boer

Gambar 1. Kambing Boer.

Daging merupakan sumber protein


hewani yang kontribusinya dalam memenuhi
kebutuhan konsumen nasional belum sesuai
harapan, hal ini senada dengan ucapan Dirjen
Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut
Diarmita dalam siaran pers Kamis, 15/2).
“ketersediaan daging lokal 2018 belum
mencukupi kebutuhan nasional”.
Mengapa harus memelihara kambing
Boerka..???!! menjawab pertanyaan begini
tentu gampang gampang susah, terlebih bila
dikaitkan dengan judul tulisan, pengertian Gambar 2. Pejantan Boer .
kata Kabur mengandung makna bahwa usaha Boer merupakan kambing yang berasal
peternakan kambing merupakan usaha yang dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak
tidak jelas. Sehingga menurunkan minat yang teregistrasi selama lebih dari 65 tahun,
peternak untuk memulai, padahal Kambing termasuk kambing pedaging yang
merupakan ternak ruminansia yang Memiliki sesungguhnya karena pertumbuhannya
keunggulan keunggulan yaitu mudah sangat cepat. Kambing ini pada umur lima
hingga enam bulan sudah dapat mencapai
berat 35 – 45 kg, dengan rataan pertambahan
berat tubuh antara 0,02 – 0,04 kg per hari.
Keragaman ini tergantung pada banyaknya
susu dari induk dan ransum pakan sehari-
harinya. Kambing boer jantan akan tumbuh
dengan berat badan 120 – 150 kg pada saat
dewasa (umur 2-3 tahun), sedangkan Betina
dewasa (umur 2-3 tahun) akan mempunyai
pemeliharaannya dan cepat berkembang biak. berat 80 – 90 kg. Boer betina maupun jantan
dimana setiap induk betina mampu keduanya bertanduk. Dibandingkan dengan

18 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
kambing perah lokal, persentase daging pada lebih tinggi dibanding anak betina (lihat label
karkas kambing boer jauh lebih tinggi dan ). Sejak disapih (umur 3 bulan) hingga
mencapai 40 – 50% dari berat tubuhnya dewasa(> 18 bulan), bobot tubuh kambing
(Erasmus, 2000). Boerka jantan rata-rata lebih tinggi 36-45% i
untuk Boerka betina lebih tinggi 26-40%
Terobosan yang dilakukan dibanding Kambing Kacang. Pada umur 12-18
Berangkat dari keunggulan kedua bulan, kambing Boerka jantan mencapai bobot
kambing tersebut, Balitbangtan Kementerian tubuh 26-36 kg atau memenuhi persyaratan
Pertanaian, melalui Loka Penelitian Kambing ekspor. Dengan demikian, kambing Boerka
Potong tahun 2004 telah mengembangkan berpotensi dikembangkan secara komersial
program pembentukan kambing unggul untuk tujuan ekspor.
melalui pendekatan perkawinan silang (cross Tingkat pertumbuhan anak kambing
breeding) antara pejantan kambing Boer Boerka prasapih rata-rata 118 g/hari, jauh
dengan induk kambing Kacang, guna lebih tinggi dibanding anak kambing Kacang
memenuhi bibit kambing dengan kualitas yang hanya 52-70 g/hari. Laju pertumbuhan
yang bagus. Hasil perkawinan silang kambing kambing Boerka selama pasca sapih juga lebih
ini diberi nama Boerka Perintisnya tim tinggi dibanding kambing Kacang. Pada umur
inventor dari Loka Peneltian Kambing Potong, 3-6 bulan, misalnya, laju pertumbuhan
Puslitbangnak, Badan Penelitian dan kambing Boerka lebih tinggi rata-rata 42%
Pengembangan Pertanian, Kementerian dibanding kambing Kacang. Laju
Pertanian. mereka adalah Simon P pertumbuhan yang lebih tinggi
Ginting, Simon E Sinulingga, M memungkinkan kambing Boerka mencapai
Doloksaribu dan Aron Batubara. Hal ini bobot potong pada umur yang lebih muda.
dilakukan untuk memperbaiki performan Karkas kambing Boerka lebih baik dibanding
kambing di Indonesia baik dari sisi bobot lahir, kambing Kacang, namun kandungan nutrisi
laju pertumbuhan, bobot maksimum dan maupun sifat fisik relatif sama. Mutu karkas
kualitas daging yang dihasilkan. dengan bobot kambing Boerka termasuk mutu I, sama
dewasa pada jantan dan betina masing-masing dengan kambing Kacang. Daging agak lembap,
25 dan 20 kg (DEVENDRA dan MCLEROY tekstur lembut dan kompak, warna merah
1982). Melihat perkembangan hasil yang baik khas daging, lemak panggul tebal, dan bau
dari Boerka pemerintah mengeluarkan badan spesifik. Dengan karakteristik seperti itu,
hukum berupa Peraturan Mentri Pertanian daging kambing Boerka akan diterima
No. 57/Permentan/OT.140/10/2006, konsumen seperti halnya daging kambing
Menyatakan tentang : Pedoman Pembibitan Kacang.
Kambing dan Domba yang baik. Perlu diperhatikan anjuran
Tabel berikut ini memperperlihatkan DEVENDRA dan BURNS bahwa hewan betina
perbedaan yang signifikan antara kambing muda jangan dikawinkan sampai mereka
hasil persilang boer dan kacang (boerka) dan mencapai berat tertentu (paling sedikit dua
kambing kacang. pertiga dari bobot badan dewasa). Karena di
umur Bobot tubuh (kg) khawatirkan bila dibiakkan ketika masih
(bulan) Jantan Betina terlalu kecil pertumbuhan seterusnya akan
Boerka Kacang Boerka Kacang
terhambat, yang akan berpengaruh buruk
0 (lahir) 2.2-2,8 1,5-2,0 2,0-2,6 1.4-1,7 terhadap: kepribadian, berat dan daya hidup
anak-anaknya. dalam menentukan waktu
3 9-15 6,7-8,7 8-12 6,4-7,8
dewasa kelamin, berat badan lebih penting
6 16-22 12-16 14-18 11-14 dari umur, Oleh karena itu ternak yang
9 21-24 14-17 15-19 13-15 tumbuh cepat akan mencapai pubertas lebih
awal. Ditunjang oleh teori yang dikenal
12 26-32 14,7-20,0 18-26 14,7-18,0
dengan nama target weight theory, yaitu
18 28-36 20-24 20-28 16-21 seekor ternak akan mencapai pubertas atau
>18 38-50 22-30 28-38 18-24
aktivitas produksi dapat berlangsung secara
normal jika telah mencapai bobot badan
tertentu.
Kambing Boerka rata-rata memiliki
bobot lahir 42% lebih berat dibanding kambing
kacang. Bobot lahir anak jantan cenderung
BPTP ACEH 19
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan

Analisis Ekonomi Pengembangan Boer Indonesia. 2008. Tujuh plasma nutfah


Kambing Boerka kambing lokal Indonesia.
Analisis ekonomi pemeliharaan http://www.boer indonesia.co.cc/jenis-
kambing Boerka yang diberi pakan berbasis kambing.html. (26 Maret 2008).
limbah perkebunan kelapa sawit dengan
bahan baku bungkil kedelai, bungkil inti
sawit, molases, lumpur sawit, pelepah sawit, Devendra, C. and G.B. Mcleroy. 1982. Goat and
dan indigofera didapatkan harga pakan Sheep Production in the Tropic. Toppan
komplit per kilogram Rp 1.200. Printing. Co. (S). Pte. Ltd. Singapore.
Dengan periode penggemukan selama Devendra, C. dan M. Burns. 1994. Produksi
tiga bulan, dibutuhkan konsumsi pakan 112,5 Kambing di daerah Tropis. Institut
kg/ekor atau dibutuhkan biaya pakan Rp Teknologi Bandung, Bandung.
135.000/ekor. Selain itu, diperlukan biaya
Erasmus. J.A. 2000. Adaptation to various
tenaga kerja Rp 22.500/ekor, obat-obatan Rp
environments and resistance to disease of
18.750/ekor dan perlengkapan kandang Rp
improved Boer goat. Small Rumi. Res.
12.500/ekor).
36: 179-187.
Penerimaan selama periode
penggemukan berasal dari pertambahan bobot Setiadi, B. Subandriyo, M. Martawidjaja, D.
badan selama tiga bulan sebesar 10,8 kg/ekor Priyanto, D. Yulistiani, T. Sartika, B.
dikali dengan harga daging perkilo Rp 45.000 Tiesnamurti, K. Diwyanto dan L.
akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp Praharani. 2001. Karakterisasi kambing
486.000. lokal dan upaya mempertahankan
Penerimaan tambahan dari kotoran keanekaragaman sumberdaya genetik.
kambing sebesar Rp 6.300/ekor. Setelah Kumpulan Hasil-hasil Penelitian
mengurangkan penerimaan dengan Peternakan APBN Tahun Anggaran
pengeluaran, maka akan diperoleh 1999/2000. Balai Penelitian Ternak.
pendapatan sebesar Rp 303.550/ekor. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 188 –
214.
Kesimpulan Sugiharso. 2009. Pusat informasi untuk
Kambing Boer dipilih karena potensi investasi dan budidaya kambing etawa.
pertumbuhan dan bobot hidup yang tinggi dan http://www. kambingetawa/org. (16 April
memiliki sifat fertilitas yang baik. Sementara 2009). SUTAMA, I-K, I.G.M.
kambing Kacang dipilih karena jenis kambing BUDIARSANA. H. Seminar Nasional
ini banyak diusahakan oleh petani di pedesaan Teknologi Peternakan dan Veteriner
karena sistem pemeliharaannya yang relatif 2009.
mudah. Kambing kacang juga memiliki
ukuran tubuh yang optimal untuk kebutuhan Ted dan L. Shipley. 2005. Mengapa harus
pasar domestik. memelihara kambing boer daging untuk
Dari hasil perkawinan silang antara masa depan Malang, Indonesia.
Pejantan Boer dan induk Kacang http://www.boer
menghasilkan kambing "Boerka" yang indonesia.com.cc/mengapa-boer-html. (26
memiliki potensi sebagai jenis kambing tipe Maret 2008).
pedaging yang relatif baik dan memiliki
potensi sebagai bibit kambing unggulan di
waktu mendatang.

Daftar Pustaka
Beternak Kambing Unggul. PT Penebar
Swadaya, Jakarta.

20 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
BANK PAKAN FERMENTASI JERAMI • Tempat disebelah pinggir area kandang
SOLUSI KETERSEDIAAN (memudahkan ternak sapi untuk merenggut
PAKAN TERNAK pakan)
• terdapat akses jalan (memudahkan petugas
Masykura kandang dalam mengisi bank pakan)
• ukuran disesuaikan dengan ukuran kandang
Bank Pakan dan kapasitas populasi ternak sapi 4x3x1
Bank Pakan merupakan wadah meter.
berbentuk rak untuk tempat penyimpanan • ukuran rak pakan 40x60 cm
pakan ternak sapi yang memberi manfaat • bahan : kayu; Atap : Seng, dan lain lain.
ganda sekaligus untuk menyajikannya secara
stok. Konstruksi dan Desain Bank Pakan
Bank pakan harus memiliki bentuk dan
konstruksi yang kuat tetapi dengan bahan
yang relatif murah. Dengan demikian, ternak
Sapi akan terjamin keamanan maupun
keselamatannya (bangunan tidak mudah
roboh).
Desain bank pakan harus dapat
memberikan kemudahan bagi ternak sapi
dalam mengambil (merenggut) pakan yang
ada dalam rak pakan. Disamping itu, juga
memungkinkan bahan pakan (fermentasi
jerami) yang berada di bagian atas secara
otomatis dapat turun ke bawah dan dapat
Gambar 1. Jerami Padi. dimakan oleh ternak sapi.
Pakan merupakan bahan yang dapat
dimakan, dicerna dan diserap baik secara
keseluruhan atau sebagian dan tidak
menimbulkan keracunan atau tidak
mengganggu kesehatan ternak yang
mengonsumsinya. Bahan pakan yang
diberikan kepada ternak adalah hijauan
karena hijauan berguna untuk memenuhi
serat kasar yang dibutuhkan ternak
ruminansia khususnya. Ketersediaan
hijauan pakan di Indonesia masih kurang, me
ngingat di Indonesia terdapat dua musim
yaitu musim hujan dan kemarau. Saat musim Gambar 2. Fermentasi Jerami Padi
hujan ketersediaan hijauan sangat banyak
dan saat musim kemarau Fungsi Bank Pakan.
ketersediaan hijauan sangat sedikit, hal
ini yang membuat para peternak 1. Dapat menyediakan/ memenuhi kebutuhan
menggunakan cara untuk menyediakan pakan hijauan kering sepanjang hari
hijauan. Cara yang digunakan untuk 2. Efisiensi tenaga kerja (Bank Pakan dapat
memenuhi hijauan bagi ternak ruminansia diisi setiap satu minggu sekali), sehingga
yaitu dengan cara fermentasi. dapat menghemat waktu.
3. Mengurangi jumlah bahan pakan berharga
Beberapa manfaat bank pakan adalah : mahal (protein kasar tinggi), menekan
• Menyimpan sekaligus menyajikan pakan biaya pakan
hijauan kering (jerami padi, jerami jagung, 4. Peternak dapat menyediakan rumput/
daun galam kering, dan lain lain) Hijauan segar sesuai kemampuannya
• Diaplikasikan pada kandang kelompok (jumlah tenaga kerja tersedia)
(pembibitan)

BPTP ACEH 21
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan

Kondisi yang terjadi saat ini antaranya: Daftar Pustaka


1. Hijauan pakan melimpah di saat musim Agus, A. 2008. Panduan Bahan Pakan Ternak
panen petani dan kekurangan di musim Ruminansia. Ardana Media, Yokyakarta.
yang lain. Pemanfaatan limbah pertanian Hanafi, N. D. 2008. Teknologi Pengaetan
sebagai salah satu alternatif sumber Pakan Ternak. Departemen Peternakan.
hijauan merupakan salah langkah yang Fakultas Pertanian. Universitas
dapat ditempuh. Hal ini didasarkan pada Sumatera Utara. Medan.
potensi yang dimiliki, yakni produksinya
yang sangat besar setiap tahun dan Hartadi, H., S. Reksohadiprodjo, S.
pemanfaatan yang masih kurang. Prawirokusumo, dan A. D. Tilman. 2005.
2. Hijauan pakan melimpah di saat musim Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia.
hujan dan kekurangan di musim kering. Gadjah University Press. Yogyakarta.
Kebutuhan hijauan akan semakin banyak Pujaningsih, R. I. 2005. Teknologi Fermentasi
sesuai dengan bertambahnya jumlah dan Kualitas Peningkatan Pakan.
populasi ternak yang dimiliki. Kendala Laboratorium Teknologi Makanan
utama di dalam penyediaan hijauan pakan Ternak, Fakultas Peternakan,
untuk ternak terutama produksinya tidak Universitas Diponegoro. Semarang.
dapat tetap sepanjang tahun. Pada saat
Tilman, A. D, H. Hartadi, S., S.
musim penghujan, produksi hijauan
Prawirokusumo, dan S. Lebdosoekojo,
makanan ternak akan melimpah,
1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar.
sebaliknya pada saat musim kemarau
Cetakan ke-5. Gadjah University Press.
tingkat produksinya akan rendah, atau
Yogyakarta.
bahkan dapat berkurang sama sekali
3. Peternak belum mampu mengelola hijauan
pakan untuk kebutuhannya sendiri
sepanjang waktu.
Bank Pakan berupa Jerami Padi yang
dikumpulkan lalu dilakukan proses fermentasi
untuk pakan ternak. Karena dengan
difermentasi, kualitas jerami sebagai pakan
akan jauh meningkat. Nilai gizi dan
proteinnya akan semakin tinggi, Jadi saat
musim panen, jerami padi dikumpulkan lalu
diolah sebagai pakan ternak. Setelah itu
disimpan di bank pakan. Begitu pakan habis,
peternak tinggal mengambilnya saja. Jadi
tidak perlu mencari ke luar daerah bahkan
sampai membeli.

22 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
PENANGANAN GANGGUAN klinis namun dapat menyebabkan kegagalan
REPRODUKSI PADA TERNAK SAPI reproduksi di masa mendatang. Berbagai jenis
virus, antara lain BVD dan IBR juga
Firda Farida Rahmah menyebabkan kematian fetus dan radang
saluran maternal.
Pendahuluan Telah diketahui bahwa berbagai
Pemerintah Indonesia melalui penyebab telah mampu mengakibatkan
Kementerian Pertanian telah meluncurkan kegagalan tata laksana reproduksi. Selain
program Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi yang bersifat gangguan patologis individu,
Indukan Wajib Bunting) pada tahun 2017 misalnya agen-agen infeksius, secara umum
dalam rangka mewujudkan kemandirian faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan
pangan asal hewan dan meningkatkan meliputi hal-hal berikut.
kesejahteraan peternak. Upaya ini dilakukan a. Perubahan patologis yang berupa
dengan cara mengoptimalkan potensi sapi metritis post partum, retensi
indukan untuk menghasilkan pedet dan sekundinae, keguguran pada masa
meningkatkan populasi sapi. Sesuai dengan akhir kebuntingan.
Permentan Nomor 48 Tahun 2016, perbaikan b. Penyakit venereal yang berupa
sistem manajemen reproduksi pada UPSUS kampilobakteriosis, trichomoniasis,
SIWAB dilakukan melalui pemeriksaan status bruselosis dan leptospirosis.
reproduksi dan gangguan reproduksi, c. Defisiensi nutrisional. Karena
pelayanan IB dan kawin alam, pemenuhan rendahnya energi atau protein,
semen beku dan N2 cair, pengendalian betina obesitas, dan defisiensi fosfor.
produktif dan pemenuhan hijauan pakan d. Keadaan lingkungan. Ruangan yang
ternak dan konsentrat. Faktanya upaya-upaya terlalu sempit, sapi berdesakan, udara
tersebut hingga saat ini masih mengalami kandang yang terlalu panas, sanitasi
banyak kendala, salah satunya yaitu kandang yang dapat memudahkan
banyaknya gangguan reproduksi menuju terjadinya infeksi.
kemajiran pada ternak betina, hal ini e. Kesalahan pengelolaan peternakan,
berakibat pada efisiensi reproduksi dan Kelambatan dalam penggantian sapi
lambatnya perkembangan populasi ternak. yang sudah tua atau yang sudah tidak
Gangguan reproduksi yang produktif. Memasukkan sapi baru yang
menyebabkan kegagalan kelahiran tidak jelas asal usulnya. Penempatan
memberikan kontribusi cukup besar pada sapi dari berbagai umur di dalam satu
peternak dalam memproduksi pedet, karena tempat. Sapi yang terlalu banyak
pedet yang telah dinanti selama ±285 hari jumlahnya menyulitkan pengawasan
akan mengalami kematian yang selanjutnya oleh tukang kandang, hingga gejala
berakibat tertundanya proses pembibitan, estrus lolos dari pengamatan. Tidak
jarak beranak semakin panjang, peningkatan adanya catatan individual maupun
biaya pakan dan tenaga kerja (Phocas & Laloe kelompok, serta catatan tentang data
2003). Dalam tulisan ini akan dibahas perkawinan maupun kelahiran.
mengenai macam-macam gangguan Pelaksanaan inseminasi buatan, waktu
reproduksi pada sapi dan cara pengenalan birahi serta waktu tempat
penanganannya. untuk inseminasi sangat menentukan
keberhasilan pengaturan reproduksi.
Isi f. Keengganan pengusaha peternakan
Gangguan reproduksi pada sapi dapat meminta bantuan atau nasihat dari
disebabkan oleh infeksi mikroorganisme yang tenaga profesional. Tidak mustahil di
menginfeksi alat genital, diantaranya infeksi suatu kandang telah terjadi penyakit
oleh Brucella abortus, Leptospira, menular, yang hanya akan segera
Campylobacter, dan Trichomonas. Kuman diketahui apabila pertolongan
lainnya yang langsung menyebabkan radang profesional diberikan.
termasuk kuman-kuman F. Necrophorum, E. Secara individu berbagai keadaan
Coli, Staphylococcus, Micrococcus, patologis telah mengakibatkan kegagalan
Corynebacterium dan lain-lain. Sedangkan reproduksi. Gangguan metabolisme tertentu
jamur juga mudah sekali tumbuh, walaupun dan penyakit di luar alat-alat kelamin dapat
tidak secara langsung mengakibatkan gejala mempengaruhi proses reproduksi.
BPTP ACEH 23
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan

Perubahan-perubahan patologis yang g. Pengobatan BVD dengan pemberian


menyangkut alat reproduksi sapi betina antibiotika, pencegahan dengan
meliputi (a) retensi sekundinae, (b) gangguan vaksinasi umur 9-10 bulan. Sanitasi
pada saluran kelamin luar vulva dan vagina dan desinfeksi kandang dan lingkungan
yang berupa radang, busung, pneumovagina, penting untuk diperhatikan.
hematom dan abses, (c) gangguan pada cervix h. Penanganan retensi plasenta dapat
yang mungkin berupa radang, abses, atau dilakukan dengan pelepasan selaput
tumor, (d) gangguan pada uterus dalam fetus secara manual, pemberian
bentuk metritis, endometritis, perimetritis, preparat antibiotika spektrum luas
pyometra, mucometra dan hydrometra, (oxytetracyclin, Chlortetracyclin atau
mumifikasi fetus, abses dan freemartin, (e) Tetracyclin). Pengobatan secara
gangguan pada ovarium, dalam bentuk radang tradisional dapat dilakukan dengan
(ovaritis, oophoritis), neoplasia, hipoplasia, pemberian daun waru dan bambu
dan kista ovari, dan (f) anestrus, dalam bentuk dengan cara diberikan langsung lewat
anestrus sejati dan anestrus fungsional pakan.
(Subronto, 2007). i. Penanganan Distokia yang dapat
dilakukan diantaranya: Mutasi,
Penanganan Gangguan Reproduksi mengembalikan presentasi, posisi dan
a. Endometritis dengan injeksi antibiotik, postur fetus agar normal dengan cara di
hormon (PGF2 ) dan irigasi/ pemasukan dorong (ekspulsi), diputar (rotasi ) dan
antiseptik intra uterina. ditarik (retraksi). Penarikan paksa,
b. Piometra yaitu dengan kombinasi apabila uterus lemah dan janin tidak
pemberian antibiotik dan hormon ikut menstimulir perejanan.
prostaglandin. Pemotongan janin (fetotomi), apabila
c. Vaginitis dengan cara menghentikan presentasi, posisi dan postur janin yang
pengejanan dengan anastesi epidural, abnormal tidak bisa diatasi dengan
koreksi operatif dari defek vulva dan melakukan penarikan paksa dan
urovagina serta pengobatan antibiotik keselamatan induk yang diutamakan.
sistemik. Operasi Secar (Sectio Caesaria),
d. Penanggulangan dan pencegahan merupakan alternatif terakhir apabila
brucellosis diataranya dengan : semua cara tidak berhasil. Operasi ini
Sanitasi dan kebersihan harus dilakukan dengan pembedahan perut
terpelihara, vaksinasi strain 19 usia 3 – (laparotomy) dengan alat dan kondisi
7 bulan, pemberian antiseptik dan yang steril (Ratnawati dkk. 2007).
antibiotika pada hewan yang sakit,
penyingkiran reaktor (sapi terinfeksi Penutup
sebagai sumber infeksi), sapi yang Untuk melakukan perbaikan dan
terinfeksi diisolasi/ dijual/ dipotong. peningkatan produksi ternak sapi potong
Fetus dan plasenta yang digugurkan memang tidak mudah karena menyangkut
dibakar kemudian dikubur. Hewan banyak faktor: genetis, manajemen,
baru dikarantina, diperiksa dan diuji. lingkungan dan budaya. Sedangkan untuk
e. Pengendalian kejadian leptospirosis menunjang kesehatan sapi, di samping sapi
meliputi sanitasi baik, isolasi hewan harus dapat memperoleh pakan yang cukup
yang sakit serta hindari pakan dan dan bermutu, kita masih harus mengikuti
minuman dari pencemaran, vaksinasi pelaksanaan program kesehatan secara baik.
dengan serotipe IBR (jenis) leptospira Sebab hanya sapi-sapi yang sehat dan bisa
yang ada di daerah tersebut. memperoleh makanan yang cukup lah yang
Pengobatan dengan antibiotika dosis dapat meningkatkan produksi. Oleh karena
tinggi, 3 juta IU penicillin dan 5 gr itu, program kesehatan yang dilakukan
streptomycin (2x sehari). dengan pencegahan dan tindakan higienis
f. Pengendalian dan pengobatan IBR-IPV: perlu dilaksanakan dengan baik.
Pemberian antibiotik, karantina hewan Pencegahan merupakan tindakan
dan istirahat kelamin selama 3-4 bijaksana untuk melawan penyakit. Untuk
minggu, vaksinasi kombinasi (IBR, IPV melakukan hal ini setiap peternak mempunyai
dan BVD-MD) cara yang berbeda-beda. Namun, tindakan
untuk melakukan pencegahan pada dasarnya
24 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
sama, yaitu karantina atau isolasi, vaksinasi, Subronto. 2007. Ilmu penyakit ternak II
deworming dan deticking, serta tindakan ke (Mammalia). Yogyakarta: Gadjah Mada
arah higienis (Sudarmono dan Bambang, University Press.
2008). Sudarmono, AS, Bambang. 2008. Sapi Potong.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Daftar Pustaka
Phocas F, Laloe D. 2003. Evaluation models Toelihere, MR. 1985. Ilmu Kebidanan pada
and genetic parameters for calving Ternak Sapi dan Kerbau. Jakarta:
difficulty in beef cattle. J Anim Sci. Universitas Indonesia (UI-Press).
81:933-938.
Ratnawati, S. dkk. 2007. Petunjuk Teknis
Penanganan Gangguan Reproduksi Pada
Sapi Potong. Pasuruan: Pusat Penelitian
dan Pengembangan Peternakan.

BPTP ACEH 25
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Hama dan Penyakit
HAMA TANAMAN KELAPA potensi yang semakin berbahaya bagi petani
DAN PENGENDALIANNYA dan hasil perkebunan kelapa di Indonesia.
Berikut akan dijelaskan beberapa jenis
Nazariah hama yang umum menyerang tanaman kelapa
di Indonesia umumnya dan Aceh khususnya.

PENDAHULUAN HAMA TANAMAN KELAPA DAN


Kelapa (Cocos nucifera L) adalah salah PENGENDALIANNYA.
satu komoditas yang banyak menyangkut Kumbang Nyiur/ Kumbang Badak
kehidupan manusia sehari-hari. Komoditi ini (Oryctes rhinoceros).
telah melekat dalam kehidupan
perekonomian, sosial dan kultur bangsa
Indonesia. Hampir seluruh bagian tanaman
dapat dimanfaatkan sehingga tanaman kelapa
dijuluki sebagai pohon
kehidupan (tree of life). Berbagai produk
dapat dihasilkan dari tanaman kelapa, baik
untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun
ekspor. Pada tingkat petani dapat dihasilkan
produk berupa : kelapa butiran, kopra, minyak
makan, arang, tempurung, sabut, gula merah
dan kayu. Inilah hama utama pada pohon kelapa
Pengembangan kelapa sebagai salah yang hidup hampir di sepanjang wilayah
satu komoditas andalan sektor perkebunan, Indonesia. Kumbang dewasa berbentuk seperti
peningkatan produktivitas dan kualitas kelapa bulat telur yang kokoh berwarna coklat tua
menjadi tujuan utama. Salah satu kendala atau hitam. Jenis jantan memiliki cula atau
yang dihadapi dalam usaha peningkatan tanduk satu dan betina dengan cula atau
produktivitas kelapa adalah karena adanya tanduk lebih kecil. Seperti badak sehingga
serangan hama dan penyakit tanaman kelapa. sering disebut dengan Kumbang Badak.
Serangan hama pada tanaman kelapa menjadi Kumbang kelapa ini menyerang bagian
masalah karena menghambat laju pangkal daun muda pada pohon kelapa semua
pertumbuhan ekonomi petani yang umur dengan cara memberikan kotoran pada
mengusahakannya. Pendapatan petani jadi bakal daun kelapa yang masih belum
menurun yang berpengaruh signifikan berkembang sehingga bagian tertentu menjadi
terhadap tingkat kesejahteraan petani kelapa. membusuk. Akibatnya pada saat daun kelapa
Tidak bisa di pungkiri produksi yang ini mulai tumbuh dan melebar, akan tampak
menurun akibat gangguan yang di timbulkan seperti potongan segitiga rapi dengan sebagian
oleh hama dapat menimbulkan penurunan daun janur yang hilang.
produk kelapa, maka dari itu pengendalian Kumbang Kelapa sebagai Hama utama
hama sangat menentukan hasil kelapa yang pada Pohon Kelapa di daerah tropis
akan didapat. Usaha pencegahan timbulnya mengakibatkan Pelepah dan daun kelapa
hama melalui pemeliharaan yang benar akan menjadi tidak tumbuh dengan semestinya. Hal
mengurangi gangguan ini di bandingkan ini sangat menurunkan kualitas produksi
dengan yang kurang di perhatikan. Tetapi daun dan pelepah pohon Kelapa hingga 50-
apabila hama sudah ada segera lakukan 60% selain juga mengurangi keindahan pohon
penanganan terhadap dampak yang di kelapa karena daun yang tidak tumbuh secara
timbulkan. sempurna.
Hama tanaman kelapa masih menjadi Untuk mengendalikan serangan hama
kendala yang berat bagi petani. Hal ini kumbang kelapa dapat dilakukan dengan
disebabkan sedikitnya informasi yang sampai beberapa cara; pengendalian: (1) sanitasi
kepada petani tentang jenis hama yang kebun terhadap sisa-sisa tebangan batang
menyerang dan bagaimana cara kelapa; (2) menggunakan virus Bacullovirus
mengendalikan hama-hama yang menyerang oryctes dan Mettarrizium arrisophiae; (3)
tanaman kelapa tersebut. Oleh karena itu, memberikan carbofura (furadan 3G) atau
serangan hama yang menyerang tanaman carbaryl (sevin 5G) 10/pohon dengan interval 2
kelapa cenderung dibiarkan saja dengan bulan sekali.
26 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
Kumbang Sagu (Rhynchophorus

Belalang (Sexava sp)


Hama ini berbentuk belalang sempurna
berdiameter 70-90 mm, memiliki warna hijau
dan terkadang coklat. Hama ini memiliki
ferruginous) masa perkembangan kurang lebih 40 hari.
Kumbang ini memiliki ciri imago, Belalang merupakan hama kronis yang biasa
berbentuk kumbang dengan masa menyerang bagian tanaman. Sifat agresif
perkembangan antara 11-18 hari dan hama belalang, sangat terlihat dalam tahun ke
menempati kokon sampai keras. Gejala tahun dengan jumlah yang beragam
tanaman yang terjangkit hama ini mudah penyerangannya, wilayah geografisnya
dipahami, kumbang sagu merusak akar terbilang sangat eksplosif. Tentu saja ini
tanaman yang memiliki usia muda. Pada sangat merugikan para petani disebabkan oleh
tanaman dewasa hama ini merusak tajuk, agresi hama belalang. Belalang aktif
menyebabkan patah pucuk dan timbul lendir menyerang pada malam hari pada bagian
bewarna coklat pada liang gerekan. daun, buah muda, dan bunga.
Kumbang sagu dapat dikendalikan Gejala tanaman kelapa yang terjangkit
dengan cara; (1) hindari perlukaan, bila luka hama Sexava sp ini adalah sebagai berikut :
dilumuri ter, (2) potong dan bakar tanaman • merusak daun tua dan dalam keadaan
yang terserang, (3) sanitasi kebun, dan (4) terpaksa juga merusak daun muda,
menggunakan insektisida Thiodan 35 EC 2-3 • kulit buah dan bunga-bunga
cc/liter larutan, sevin 85 SP dan Basudin 10 G • merajalela pada musim kemarau
pada bagian yang diserang kumbang sagu. • pada serangan yang hebat daun kelapa
tinggal lidi-lidinya saja.
Ulat Artona (Artona catoxantha) Hama ini dapat dikendalikan dengan
Gejala pada helaian daun terjadi cara : (1) cara mekanis: menghancurkan telur
kerusakan dengan adanya lubang seperti dan nimfanya, menangkap belalang (di
jendela kecil. Jika serangan berat, tajuk Sumatera dengan perekat dicampur Agrocide,
tanaman kelapa nampak layu dan seperti Lidane atau HCH, yang dipasang sekeliling
terbakar pada bagian bawah anak daun batang) untuk menghalangi betina bertelur di
terlihat beberapa /bekas serangan menyerupai pangkal batang dan menangkap nimfa yang
tangga, dengan tulang daun arahnya akan naik ke pohon; (2) cara kultur teknis:
melintang seperti anak tangga. Stadium menanam tanaman penutup tanah (LCC),
berbahaya adalah larva.
misalnya Centrosema sp., Calopogonium sp.,
Pengendalian jika setiap dua pelepah
dan sebagainya; (3) cara kemis: menyemprot
terdapat 5 atau lebih stadium hidup maka
dengan salah satu atau lebih insektisida,
perlu dilakukan pemangkasan semua daun,
seperti BHC atau Endrin 19,2 EC 2cc/liter air,
dan ditinggalkan hanya 3-4 lembar daun
menyemprotkan di sekitar pangkal batang
termuda, menggunakan tawon kemit
sampai tinggi 1 meter, tanah sekitar pangkal
(Apanteles artonae) yang merusak ulat atau
batang diameter 1,5 m 6 liter/pohon.
Ptircnomya dan Cardusia leefmansi;
Insektisida lain yang dapat digunakan:
menggunakan insektisida Ambush 2 EC 5
Sumithion 50 EC, Surecide 25 EC, Basudin 90
gram/hektar melalui suntikan batang ataupun
SC atau Elsan 50 EC; (4) cara biologis:
penyemprotan pada stadium larva.

BPTP ACEH 27
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
menggunakan parasit Leefmansia bicolor tapi pertumbuhan ± 375 hari. Gejala: memakan
hasilnya belum memuaskan. anak-anak daun sebelah bawah setempat-
setempat, tetapi tidak sampai tembus,
Ulat Tirathaba meninggalkan bekas ketaman/gigitan yang
Ciri: ulat berwarna coklat kotor melebar sehingga tinggal urat-uratnya serta
bergaris memanjang pada punggungnya, jaringan daun atas, ulat yang tua merusak
berukuran 22 mm. Masa keperiodeannya 12- daun dari pinggir ke tengah sampai lidinya,
31 hari. Gejala: (1) bunga jantan berlubang- serangan hebat tinggal lidinya dan nampak
lubang lebih banyak dari bunga betina; (2) gundul.
buah yang baru kadang berlubang-lubang; (3) Pengendalian: (1) menggunakan musuh
banyak tahi ulat; (4) bunga-bunga jantan alami parasit ulat Apanteles parasae; (2)
gugur dan kotoran-kotoran lain melekat kepompong dapat menggunakan lalat parasit
menjadi satu bergumpal-gumpal kecil; (5) Chaetexorista javana; (3) perogolan pohon
bongkol bunga penuh kotoran dan berbau yang terserang pada masa stadium ulat atau
busuk. dengan mengumpulkan kepompongnya; (4)
penyemprotan dengan insektisida Dimecron 50
EC. Suprecide 10 atau menyuntik batang
dengan Ambush 2 EC 2-3 cc/liter air pada
stadium larva konsentrasi.

Daftar Pustaka
https://ilmubudidaya.com/Jenis Hama Kelapa
Hibrida dan Cara Mengatasi. Ilmu
Budidaya.com. Pusat Informasi
Budidaya.
Pengendalian: (1) mengumpulkan
bunga-bunga yang terserang dan https://www.agrotani.com/Mengenal jenis
membakarnya; (2) pemotongan mayang dan hama penyakit pohon kelapa kopyor.
membakarnya; (3) membersihkan pangkal Agrotani. Mitra Petani Indonesia.
daun kelapa dari pupa dan larva; (4)
menggunakan parasit hama yaitu Telenomus https://www.coconose.net/2016/07/ Berbagai
tirathabae yang merusak telur 6%, Apanteles Hama Pohon Kelapa. Virgin coconut oil
Tirathabae membinasakan ulat muda 18-40%, industrial.
lalat parasit Eryciabasivulfa membunuh ulat
6-3%, parasit kepompong Melachnineumon Luntungan, HT, DD. Tarigans dan DS.
muciallae, Trichhospilus pupivora dan Effendi. 2006. Peningkatan pendapatan
Anacryptus impulsator masing-masing komunitas petani kelapa melalui
mempunyai daya bunuh 10%, 2 % dan 3,5 %. inovasi teknologi di Desa Sei Ara
Sejenis cecopet yaitu Exypnus pulchripenneis Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
memakan ulat hidup-hidup; (5) menggunakan Prosiding Konferensi Nasional Kelapa
insektisida Sevin 85 S dengan menyemprotkan VI di Gorontalo 16-18 Mei 2006.
pada bagian bunga dan pangkal daun. Puslitbangbun.

Parasa lepida Suryana, A. 2005. Kebijakan Penelitian dan


Pengembangan Kelapa di Indonesia.
Prosiding Seminar Nasional PHT
Kelapa. BALITKA, Manado 30
November 2005.

Ciri: kupu-kupu berentang sayap 32-38


mm berwarna kuning emas muda, masa
28 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
tetap menjadi ancaman besar bagi industri
PAPAYA RINGSPOT VIRUS (PRSV) pepaya komersial (Rod et al., 2005).
MENYERANG PEPAYA Gejala utama penyakit ini adalah
tanaman terinfeksi menunjukkan gejala
Firdaus menguning dan stunting, motle pada helaian
daun, shoe – string pada daun muda, water -
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan soaked streak pada tangkai daun dan
buah meja bermutu dan bergizi yang tinggi . gejala bercak bercincin gelap kecil pada
Buah pepaya telah lama dimanfaatkan permukaan buah. PRSV - P ditularkan oleh 21
sebagai bahan makanan. Buah matangnya spesies kutu daun dari 11 genus, dua
sangat digemari sebagai buah meja dan sering diantaranya yaitu Myzus persicae dan Aphis
dihidangkan sebagai buah pencuci mulut gossypii merupakan vektor utamanya
karena cita rasanya yang enak, relatif (Purcifull et al. 1984). Sedangkan PRSV - W
tingginya kandungan nutrisi dan vitamin, dapat ditularkan oleh 24 spesies kutu daun
serta fungsinya dalam melancarkan dari 15 genus, dengan Myzus persicae,
pencernaan. Acyrthosiphum solani, Aphis craccivora dan
Tanaman pepaya banyak Macrosiphum euphorbiae sebagai vektor
dibudidayakan, baik di daerah tropis alaminya.
maupun subtropis. Pepaya berasal dari Gejala penyakit mosaik pada
Amerika Tengah. Tanaman buah menahun pertanaman
ini tumbuh pada tanah lembab yang subur dan pepaya (Carica papaya) di Provinsi Nanggroe
tidak tergenang air, dapat ditemukan di Aceh Darussalam (NAD) dilaporkan sejak
dataran rendah sampai ketinggian 1000 m dpl. awal tahun 2012. Petani dan para petugas
Negara - negara di daerah tropis yang dari Dinas Pertanian dan Balai Proteksi
banyak menanam pepaya adalah Brazil, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Nigeria, Filipina, Meksiko, India dan NAD, termasuk di antaranya pengamat hama
Indonesia. dan penyakit dan petugas penyuluhan
lapangan menyatakan bahwa penyakit mosaik
tersebut merupakan penyakit baru. Survei
lapangan dilakukan oleh penulis ke
pertanaman pepaya di Desa Meuse,
Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen
dan Desa Lambaro Teunom, Kecamatan
Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar.
Pertanaman pepaya di Desa Meuse seluas 400
ha dan di Desa Lambaro Teunom seluas 50
ha, berumur antara 7 bulan
sampai 3 tahun, menunjukkan gejala mosaik
Gambar 1. Gejala serangan Papaya Ringspot Virus dengan insidensi penyakit mencapai 100%.
pada buah papaya. Gejala mosaik berat tampak jelas pada daun
muda (Gambar 1a) dan batang serta tangkai
Dalam budidayanya, tanaman pepaya daun (Gambar 1b). Pada kondisi infeksi yang
banyak menghadapi kendala terutama sangat parah gejala muncul pada buah dan
serangan patogen. Salah satu diantaranya menyebabkan bercak hijau tua pada buah
adalah papaya ringspot virus (PRSV). PRSV (Gambar 1c), tanaman merana dan akhirnya
adalah penyakit pepaya yang ganas dan mengalami mati pucuk.
sering sebagai faktor pembatas produksi Gejala penyakit mosaik pada
pepaya di dunia. Di Kauai (Hawaii) pertanaman
penyakit ini ditemukan tahun 1985 pepaya (Carica papaya) di Provinsi Nanggroe
(Nishina et al., 1989). Walaupun penyakit Aceh Darussalam (NAD) dilaporkan sejak
yang disebabkan oleh virus ini baru awal tahun 2012. Petani dan para petugas
ditemukan di Queeenslan tenggara dari Dinas Pertanian dan Balai Proteksi
(Australia) pada tahun 1991 (Thomas and Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Dodman, 1993), pada tahun 2005 penyakit NAD, termasuk di antaranya pengamat hama
ini sudah menjadi salah satu dari lima dan penyakit dan petugas penyuluhan
penyakit utama pada tanaman pepaya, dan lapangan menyatakan bahwa penyakit mosaik
BPTP ACEH 29
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
tersebut merupakan penyakit baru. Survei – 3 tahun, serta di Desa Meuse, Kecamatan
lapangan dilakukan oleh penulis ke Kutablang, Kabupaten Bireuen dengan luas
pertanaman pepaya di Desa Meuse, pertanaman 400 ha dengan umur tanaman 7
Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen bulan – 3 tahun.
dan Desa Lambaro Teunom, Kecamatan Dari pemantauan di Kabupaten Aceh
Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar. Besar didapatkan hasil gejala PRSV pada
Pertanaman pepaya di Desa Meuse seluas 400 pepaya dimana pada daun terjadi distorsi,
ha dan di Desa Lambaro Teunom seluas 50 mosaic, mottling, blister like patches, daun
ha, berumur antara 7 bulan sampai 3 tahun, menjadi belang kekuningan dan terjadi
menunjukkan gejala mosaik dengan insidensi pemucatan tulang daun pada daun muda.
penyakit mencapai 100%. Gejala pada tangkai pelepah daun terdapat
Gejala mosaik berat tampak jelas pada streak-streak hijau tua, garis atau bercak
daun muda (Gambar 1a) dan batang serta cincin warna hijau gelap pada batang dan
tangkai cabang. Pada buah terdapat bercak cincin
daun (Gambar 1b). Pada kondisi infeksi yang konsentrik (ring spot), bercak berwarna hijau
sangat parah gejala muncul pada buah dan gelap pada buah sehingga menyebabkan rasa
menyebabkan bercak hijau tua pada buah buah pepaya menjadi tidak manis. PRSV
(Gambar 1c), tanaman merana dan akhirnya tersebut ditularkan melalui vektor kutu daun
mengalami mati pucuk. persik (Myzus persicae) (Badan Karantina
Gejala penyakit mosaik pada Pertanian, 2013).
pertanaman
pepaya (Carica papaya) di Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam (NAD) dilaporkan sejak
awal tahun 2012. Petani dan para petugas
dari Dinas Pertanian dan Balai Proteksi
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
NAD, termasuk di antaranya pengamat hama
dan penyakit dan petugas penyuluhan
lapangan menyatakan bahwa penyakit mosaik
tersebut merupakan penyakit baru. Survei
lapangan dilakukan oleh penulis ke
pertanaman pepaya di Desa Meuse,
Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen
dan Desa Lambaro Teunom, Kecamatan
Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar.
Pertanaman pepaya di Desa Meuse seluas 400 Gambar 2. Gejala serangan pada tanaman papaya
ha dan di Desa Lambaro Teunom seluas 50 (a), pada buah (b).
ha, berumur antara 7 bulan sampai 3 tahun,
menunjukkan gejala mosaik dengan insidensi Berdasarkan literatur Dr. Sri
penyakit mencapai 100%. Gejala mosaik Hendrastuti Hidayat (Dept. Proteksi Tanaman
berat tampak jelas pada daun muda (Gambar IPB) yang disampaikan pada pertemuan
1a) dan batang serta tangkai daun (Gambar Komisi Perlindungan Tanaman (KPT) 2013
1b). Pada kondisi infeksi yang sangat parah bahwa penyebab penyakit adalah Papaya ring
gejala muncul pada buah dan menyebabkan spot virus (PRSV) – Potyvirus yang termasuk
bercak hijau tua pada buah (Gambar 1c), OPTK A1 Gol. 1, terdiri dari PRSV Strain – P
tanaman merana dan akhirnya mengalami yang menginfeksi pepaya dan tanaman famili
mati pucuk. cucurbitaceae seperti labu, mentimun,
Hasil survey dan pemantauan oleh Sri semangka dan pumpkin dan PRSV Strain – W
Hendrastuti Hidayat, Sari Nurulita, Suryo yang hanya menginfeksi semangka. Analisis
Wiyono berhasil membuktikan keberadaan sekuen menunjukkan tingkat persamaan
OPTK Papaya ringspot virus (PRSV) di tinggi antara PRSV-W dan PRSV-P, dimana
Aceh. Awal 2013 di Provinsi Aceh, terdapat PRSV-P merupakan mutasi dari PRSV-W.
insidensi PRSV 100% di Desa Lambaro Penyebaran PRSV hanya ditularkan kutu
Teunom, Kecamatan Lembah Seulawah, daun (aphid) secara non persisten, artinya
Kabupaten Aceh Besar dengan luas virus hanya dapat menyerang tanaman dalam
pertanaman 50 ha dan umur tanaman 7 bulan masa yang pendek.
30 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
Di Hawaii, Thailand dan Filipina telah
dikembangkan strategi pengendalian PRSV
dengan pengembangan tanaman transgenik
tahan PRSV. Strategi lain dengan pemuliaan
tanaman resisten dan toleran dengan
melakukan persilangan antara Vasconcelellea
(kerabat dekat papaya) dengan pepaya (Carica
papaya), varietas toleran ini telah beredar
secara komersial di Filipina, Taiwan, Thailand
dan Florida. Teknik proteksi silang dengan
menggunakan virus strain lemah (PRSV HA 5-
1 dan PRSV HA 6-1. Rekomendasi
pengendalian PRSV dari Dr. Suryo Wiyono
(Dept. Proteksi Tanaman IPB agar segera
dilakukan pemasyarakatan best practices Gambar 3. Gejala serangan Papaya Ringspot Virus
PHT tanaman pepaya secara intensif dan pada Daun Pepaya
masif, serta dilakukan riset aksi dalam
bentuk demplot area dengan skala luas Daftar Pustaka
(sebagai contoh : luasan 10 hektar untuk https://unsurtani.com/2019/02/pencegahan-
tanaman pepaya) di daerah sentra bercak-cincin-papaya-ringspot-virus-
produksi dengan pendampingan lembaga pada-pepaya.
teknis terkait perlindungan hortikultura dan
pakar bidang perlindungan tanaman https://www.researchgate.net/publication/3198
perguruan tinggi. 62199_Infeksi_Papaya_ringspot_virus_
pada_Tanaman_Pepaya_di_Provinsi_N
anggroe_Aceh_Darussalam.
Pencegahan PRSV :
1. Mengendalikan vector virus PRSV https://www.slideshare.net/hnistiq/pres-virus-
yaitu serangga Myzus sp dan Aphis sp pada-pepaya.
2. Mengeradikasi inang alternative
Aphididae (cabai, kacang Panjang,
terong, tomat) dan Cucurbitae
3. Meningkatkan imunitas tanaman
dengan memberikan unsur hara, air
dan lingkungan yang mendukung
4. Jika terdapat vektor, kendalikan
dengan pestisida hayati dan kimiawi
5. Sanitasi, bersihkan lingkungan dari
tanaman sakit
6. Penanaman tanaman border (jagung)
untuk membatasi datangnya vektor
7. Gunakan benih dan bibit dari sumber
sehat dan bersertifikat, untuk
pencegahan penyakit.

BPTP ACEH 31
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
MENGENAL JENIS JENIS WERENG
PADA TANAMAN PADI

Firdaus

Hama dan Penyakit merupakan


kendala utama dalam peningkatan produksi
tanaman pangan terutama padi. Salah satu
Organisme Pengganggu Tanaman pada
tanaman adalah hama. Banyak hama yang
menyerang tanaman padi, mulai saat semai
sampai pasca panen. Saat ini hama yang
paling menyebabkan penurunan produksi
tanaman padi adalah wereng. Hasil laporan https://rinoitink.blogspot.com/2011/02/wereng-
beberapa daerah di Aceh, seperti Pidie dan punggung-putih-sogatella.html
Pidie Jaya 30% tanaman padi terserang Gambar 2. Wereng pungung putih (Sogatella
wereng. furcifera horuath)
Laporan Amiruddin Abdullah Reubee
di Media Indonesia dengan judul “Serangan
Wereng Meluas di Provinsi Aceh” Pada:
Jumat, 08 Feb 2019, 09:30 WIB menyatakan di
Kabupaten Pidie, serangan hama wereng
paling parah terjadi di 8 kecamatan. Yakni di
Kecamatan Geulumpang Baro, Kembang
Tanjung, Simpang Tiga, Mutiara, Mutiara
Timur, Lampoh Saka, Indrajaya dan Keumala.
Sekitar 200 hektare lahan sawah berumur 3
bulan dan siap panen di kabupaten itu sudah
terinfeksi serangan hama berwarna cokelat
tersebut.

Pada tanaman padi ada empat jenis https://unsurtani.com/2018/07/daftar-4-jenis-


wereng yang menyerang padi. 1). Wereng wereng-hama-utama-tanaman-padi
batang coklat (WBC) ( Nilaparvata lugens ); 2). Gambar 3. Wereng hijau (Nephotettix impicticept
Wereng pungung putih (Sogatella furcifera ishihara)
horuath); 3). Wereng hijau (Nephotettix
impicticept ishihara); 4) dan Wereng loreng,
atau wereng zig-zag. Wereng no 1 dan no 2
disebut wereng batang, sedangkan no 3 dan no
4 disebut wereng daun.

Gambar 4. Wereng loreng, atau wereng zig-zag


https://belajartani.com/wp-
content/uploads/2016/11/wereng-coklat-irri-org.jpg Mengenal Wereng Batang Coklat
Wereng batang coklat adalah salah
Gambar 1. Wereng batang coklat (WBC)
(Nilaparvata lugens ).
satu hama padi yang paling berbahaya dan
merugikan, terutama di Asia
Tenggara dan Asia Timur. Serangga kecil ini
menghisap cairan tumbuhan dan sekaligus
32 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
juga menyebarkan beberapa mengalami lima instar, dan rata-rata waktu
virus (terutama reovirus) yang yang diperlukan untuk menyelesaikan periode
Menyebabkan penyakit tungro). Dalam nimfa adalah 12.82 hari.
taksonomi hama, wereng batang coklat masuk Nimfa dapat berkembang menjadi dua
kedalam bentuk wereng dewasa. Bentuk pertama
Kelas: Insecta; adalah makroptera (bersayap panjang) yaitu
Ordo Hemiptera; wereng batang coklat yang mempunyai sayap
Famili Delphacidae; depan dan sayap belakng normal. Bentuk
Genus Nilaparvata; kedua adalah brakiptera (bersayap kerdil)
Spesies: N. Lugens dengan yaitu wereng batang coklat dewasa yang
nama binomial Nilaparvata mempunyai sayap depan dan sayap belakang
lugens (Stal). tumbuh tidak normal, terutama sayap
belakang sangat rudimenter.
Wereng batang coklat berkembang biak Pada daerah lain stadium telur
secara sexual, masa pra peneluran 3-4 hari membutuhkan waktu antara 7-11 hari. Nimfa
untuk brakiptera (bersayap kerdil) dan 3-8 yang baru menetas berwarna keputihan dan
hari untuk makroptera (bersayap berangsur menjadi coklat. Stadium nimfa
panjang). Telur biasanya diletakkan pada terjadi 5 kali pergantian kulit dan waktu yang
jaringan pangkal pelepah daun, tetapi kalau dibutuhkan pada masing-masing instar adalah
populasinya tinggi telur diletakkan di ujung 2-4 hari (lihat gambar 2) Wereng batang coklat
pelepah dan tulang daun. Telur diletakkan dewasa mempunyai dua bentuk, sayap
berkelompok, satu kelompok telur terdiri dari panjang (makroptera) dan sayap pendek
3-21 butir. Satu ekor (brakiptera). Bentuk makroptera merupakan
betina mampu meletakkan telur 100- indikator populasi pendatang dan emigrasi,
500 butir. Telur menetas setelah 7-10 hari. sedangkan brakiptera populasi penetap. Suhu
Muncul wereng muda yang disebut nimfa optimum untuk perkembangan antara 18-
dengan masa hidup 12-15 hari dan setelah fase 280C.
ini menjadi wereng dewasa. Hama Wereng batang coklat (WBC)
Dalam perkembangan hidupnya, yang berkembang pada tanaman padi ketika
wereng batang coklat mempunyai tiga stadium membentuk anakan dimulai oleh wereng
pertumbuhan yaitu stadium telur, nimfa dan bersayap panjang yang berpindah dari tempat
dewasa. Gambar berikut menjelaskan siklus lain. Jika wereng yang berkembang pada
hidup hama wereng batang coklat pada suatu tanaman padi yang berumur 2 atau 3 minggu
daerah tertentu : setelah tanam, maka WBC bisa berkembang
biak menjadi dua generasi. Tetapi bila wereng
yang menyerang tanaman padi yang berumur
5-6 minggu setelah tanam, wereng yang
berkembang biak hanya satu generasi yang
puncak populasinya terjadi pada padi umur 9-
10 minggu setelah tanam.

Gambar 5. Siklus Hidup Hama Wereng Batang


Coklat (WBC).
Gambar 6. Stadium Nimfa Wereng batang coklat
Di Sukamandi Telur menetas setelah 9 Masing-masing Instar.
hari, sedangkan di daerah subtropika
waktu penetasan telur lebih lama lagi. Nimfa
BPTP ACEH 33
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
Pengenalan cara hidup dan edaran Faktor alelokemik tanaman merupakan
hidup hama tersebut sangat penting diketahui faktor yang agak langsung mempengaruhi
agar bisa ditentukan cara pengendalian yang bentuk sayap. Jaringan tanaman hijau kaya
tepat. Misalnya penyemprotan pestisida bahan kimia mimik hormon juvenil, tetapi
diarahkan pada pangkal tanaman karena pada padi yang mengalami penuaan bahan
tempat peletakan telur juga tempat hidup kimia mimik hormon juvenilnya
nimfa dan wereng dewasa ada pada pangkal berkurang. Oleh karena itu perkembangan
tanaman padi. Wereng mempunyai alat mulut wereng batang coklat pada tanaman tua atau
berbentuk stilet untuk mengisap cairan setengah tua banyak muncul makroptera.
tanaman sehingga lebih menyukai bagian Perubahan bentuk sayap ini penting sekali
tanaman yang masih muda ditinjau dari tersedianya makanan pokok di
Wereng batang coklat mempunyai lapangan.
biotik potensial yang tinggi, diantaranya dapat
memanfaatkan makanan dalam jumlah Serangan Wereng Batang Coklat
banyak dalam waktu yang singkat, sehingga
menimbulkan kerusakan yang tidak sedikit.
Wereng batang coklat termasuk serangga r-
strategic yang mempunyai ciri : 1) berkembang
biak dengan cepat; 2) mampu mempergunakan
sumber makanan dengan baik sebelum
serangga lain berkompetisi; 3) serangga dapat
menemukan habitat baru dengan cepat
sebelum habitat lama tidak berguna lagi.
Karena kemampuan biotik potensial yang
tinggi dan biological clock yang dimilikinya,
wereng batang coklat dapat berkembang biak
pada musim hujan dan musim kemarau yang
banyak hujannya/musim kemarau basah (la
nina).
Berdasarkan laju pertumbuhan wereng
batang coklat pada lingkungan tanpa batas,
dari satu pasang wereng batang coklat dalam
waktu 90 hari menghasilkan keturunan
sebanyak 10.000 ekor betina. Bila nisbah
jantan:betina = 1:1, maka satu pasang wereng Gambar 7. Mekanisme serangan WBC pada
batang coklat selama 3 bulan menghasilkan tanaman padi.
keturunan sebanyak 20.000 ekor. Di alam
tidak terjadi hal seperti tersebut diatas karena Wereng batang coklat mempunyai daya
ada faktor biotik dan abiotik yang dapat adaptasi yang tinggi terhadap ketahanan
mempengaruhi perkembangan wereng batang suatu varietas padi, sehingga penanaman
coklat. Dari 656 telur wereng batang coklat, varietas tahan secara terus menerus dapat
70,8 (10,8%) telur menetas menjadi nimfa, merangsang perubahan virulensi dan
sedangkan 89,2% telur mati. Telur tidak akhirnya muncul koloni / biotipe baru yang
menetas (9,5%), Dari jumlah nimfa tersebut dapat mematahkan ketahanan varietas yang
yang akan menjadi dewasa hanya 1,4% saja. ditanam.
Wereng dewasa mempunyai dua bentuk Serangan wereng batang coklat yang
sayap yaitu yang bersayap pendek berat disebut juga ledakan wereng batang
atau brakiptera dan yang bersayap panjang coklat, tidak terjadi sepanjang tahun, tetapi
atau makroptera. Wereng bersayap panjang hanya pada waktu tahun-tahun tertentu, yaitu
dapat terbang untuk menemukan tanaman pada musim hujan dan musim kemarau yang
padi sebagai makanannya. Dengan bantuan banyak terjadi hujan (la nina).
angin wereng batang coklat dapat terbang Gejala Serangan
jauh.

34 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
Daftar Pustaka
https://unsurtani.com/2018/07/daftar-4-jenis-
wereng-hama-utama-tanaman-padi,
22 April 2019 jam 13.30 wib.

https://www.agroloka.com/2016/05/Tanaman-
padi-mengenal-jenis-jenis-nama-
wereng-pada-tanaman-
padi.html#ixzz5lnXrzqxI.

(http://mediaindonesia.com/read/detail/215625-
serangan-wereng-meluas-di-provinsi-
aceh, 22 April 2019, jam 12.00 wib).
Gambar 8. Gejala serangan WBC.

Cara Penanganan
1. Pengamatan secara rutin pada pangkal
batang, maksimal 3 hari sekali
2. Segera kendalikan dengan pestisida
apabila jumlah wereng melebihi ambang
batas (spesifik lokasi, konsultasikan
dengan petugas setempat)

BPTP ACEH 35
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
PENGELOALAAN ORGANISME Menurut Sulyanti et al (2011), Jumjunidang et
PENGGANGGU TUMBUHAN TANAMAN al (2012) dan Prasetyo & Sudiono (2004) pada
PADA TANAMAN PISANG umumnya penyakit yang menyerang tanaman
pisang di Indonesia antara lain disebabkan
Idawanni oleh penyakit layu fusarium, penyakit bercak
daun sigatoka, penyakit layu bakteri, dan
Pendahuluan penyakit bunchy top, Mengingat banyaknya
jenis penyakit dan hama serta dampaknya
Pisang atau dalam nama latinnya terhadap produktivitas dan kualitas buahnya,
Musa parasidica merupakan salah satu jenis maka diperlukan perhatian yang serius untuk
buah yang kaya akan manfaat. Tanaman penanganan dan pengendaliannya.
pisang tergolong ke dalam famili Musaseae.
Pisang merupakan salah satu tanaman Layu Fusarium
hortikultura yang buahnya banyak digemari Penyakit ini disebabkan oleh cendawan
dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Fusarium oxysporum. Penyakit layu fusarium
Buah ini disukai berbagai kalangan seperti banyak menyerang tanaman hortikultura.
anak-anak, remaja, dan dewasa. Pisang sangat Beberapa tanaman yang sering terjangkit
mudah didapatkan, sebab pohon pisang penyakit ini antara lain cabai, bawang dan
mudah tumbuh bahkan hampir diseluruh tomat. Serangan penyakit ini cukup
bagian wilayah di Indonesia. Pisang memiliki mematikan karena bisa menyebar dalam
kandungan gizi, seperti vitamin C, B tempo yang singkat dengan skala luas. Begitu
kompleks, B6 dan serotonin yang aktif sebagai juga pada tanaman pisang, layu fusarium bisa
neurotransmiter dalam kelancaran fungsi otak menyerang daun, batang hingga akar.
(Syifa, 2014). Penularan penyakit ini bisa dengan berbagai
Buah pisang juga mengandung media seperti bibit, tanah, air, pupuk kandang
karbohidrat, gula, protein, lemak, serta atau alat-alat pertanian.
garam-garam mineral. Indonesia termasuk
negara yang menduduki peringkat keenam
dari sepuluh besar penghasil buah pisang di
dunia dan menyumbang sekitar 30% dari
produksi buah-buahan dalam negeri.
Sementara ini, untuk menunjang devisa
negara, pemerintah menargetkan produksi
pisang pada tahun 2025 sebesar 11.266.000
ton (Kementerian Pertanian, 2012).
Potensi pengembangan pisang cukup
besar, karena negeri ini memiliki aneka
ragam jenis pisang. Lebih dari 10 jenis
diantaranya dikategorikan sebagai varietas
pisang unggul. Produksi pisang menduduki
peringkat pertama buah-buahan di Indonesia,
yaitu sebanyak 6.189.052 ton dengan luas
panen 103,157 ha dan produktivitas 60 ton/ha
(Kementerian Pertanian, 2012).
Pada tahun 2012 total produksi pisang
dalam negeri baru sebesar 6,189,052 ton yang Gambar 1. Layu Fusarium (Penyakit Panama)
hampir seluruhnya hanya untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri. Sedangkan untuk Gejala awal
memenuhi kebutuhan ekspor, jumlahnya serangan layu fusarium pada tanaman
relatif masih sedikit dan bahkan mengalami pisang berupa menguningnya daun yang
penurunan. Penurunan ini terkait dengan diikuti kelayuan pada pelepah. Daun dan
produktivitas, terutama masalah kualitas pelepah mengalami perubahan warna atau
buah yang tidak memenuhi persyaratan untuk diskolorisasi. Selain daun terjadi juga
ekspor. Indikasi yang menyebabkan perubahan warna pada bonggol. Tanaman
penurunan kualitas adalah persoalan hama pisang yang terserang penyakit ini biasanya
dan penyakit pada saat pertumbuhannya. akan mengalami kematian. Upaya yang bisa
36 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
dilakukan untuk mencegah penularan lebih tanaman pisang, Gejala ditandai dengan
lanjut antara lain dengan membongkar dan perubahan warna pada ibu tulang daun
membakar tanaman yang sakit. Kemudian dimana terlihat garis-garis coklat kekuning-
tanah bekas tanaman tersebut disiram dengan kuningan ke arah tepi daun dimulai dari
fungisida pucuk daun sampai ke semua daun tua.
. Kondisi ini berlangsung lama hingga buah
Pengendalian penyakit layu fusarium : menjelang masak kemudian mendadak semua
• Menanam varietas tanaman pisang daun menguning dan akhirnya menjadi coklat.
yang tahan penyakit layu fusarium, Apabila batang yang terserang dipotong, maka
atau menggunakan bibit hasil kultur akan terlihat adanya pembusukan, sedangkan
jaringan yang bebas penyakit. buah yang terserang jika dibelah maka akan
• Tidak membawa bibit dari daerah yang tampak berwarna merah kecokelatan yang
pernah atau telah terserang penyakit. banyak mengandung bakteri (Sulyanti et al,
• Penggunaan alat pertanian secara 2011)
selektif, kalau alat tersebut telah Pengendalian penyakit layu bakteri:
digunakan untuk membongkar • Penggunaan jenis pisang tahan seperti
tanaman yang sakit sebaiknya dicuci pisang Raja Kinalun dengan nama
dengan fungisida. lokal pisang Perancis, atau pisang
• Perbaikan drainase kebun dan Sepatu Amora yaitu sejenis pisang
rotasi tanaman bisa membantu kepok yang tidak mempunyai jantung
mencegah penularan penyakit ini. • Tidak melakukan tumpang sari atau
• Memanfaatkan musuh alami seperti menanam pisang di lahan bekas
Trichoderma atau Glicocladium. pertanaman tomat, jahe, terung,
rimbang, meniran, leunca dan
Layu Bakteri kelompok tomat-tomatan lainnya.
Penyakit tanaman pisang yang menyebabkan Tanaman-tanaman tersebut
kelayuan bukan hanya diakibatkan oleh merupakan inang sementara bakteri P.
cendawan. Bakteri Pseudomonas solaracearum solanacearum
juga bisa menyebabkan layu pada tanaman • Pengendalian serangga vektor seperti
pisang. Penyakit ini biasanya menampakkan ulat penggulung daun Erionata thrax,
diri setelah tandan pisang keluar. Penyakit pengendalian dapat dilakukan secara
layu bakteri pisang atau penyakit moko mekanis. Serangga lainnya yang diduga
disebabkan oleh bakteri Pseudamonas sebagai vektor perantara adalah
solanacearum. Serangan terjadi terutama Chloropidae, Platypezidae dan
ketika pisang menjelang berbunga. Tanaman Drosophilidae
tiba-tiba layu tanpa didahului menguningnya • Pembungkusan buah dengan plastik
daun. Pada bonggol terdapat lendir. transparan untuk menghalangi
datangnya serangga vektor. Dilakukan
saat keluar jantung atau paling lama
saat sisir pertama muncul
• Fumigasi tanah bekas tanaman yang
sakit dengan Methyl Bromide

Bercak Daun Sigatoka


Bercak daun pada pisang yang lebih
dikenal dengan penyakit sigatoka. Para ahli
berpendapat bahwa penyakit ini berasal dari
Asia Tenggara dan baru terkenal sejak tahun
1913, setelah terjangkit secara epidemis di
lembah Sigatoka di Kepulauan Fiji hingga
sekarang penyakit ini terkenal diseluruh
Gambar 2. Penyakit layu bakteri.
dunia. Diluar negeri serangan penyakit ini
sangat merugikan sehingga tanaman pisang
Gejala
tidak dapat memberikan hasil yang
Gejala khas penyakit layu bakteri juga
banyak ditemukan pada semua stadia menguntungkan jika tidak dilindungi dengan

BPTP ACEH 37
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
fungisida. Kerugian akibat serangan penyakit Ulat Penggulung (Erionata thrax L.)
ini mampu menurunkan hasil hingga 30%. ulat penggulung daun, Erionota thrax
(L.) merupakan hama yang serangan dan
Gejala kepadatannya cukup tinggi (Hasyim et al ,
Gejala pertama penyakit bercak daun 2003). Hama ini juga termasuk hama utama
Mycosphaerella, yang dikenal sebagai pisang. Ulat yang baru menetas segera
"penyakit Sigatoka", adalah pada daun ke-3 menyobek pinggiran daun dan
dan ke-4 dari puncak, yang ditandai dengan menggulungnya. Serangan paling parah
bintik memanjang, berwarna kuning pucat terjadi pada musim hujan. Jika makanan atau
atau hijau kecokelatan, panjangnya 1-2 mm daun cukup tersedia maka larva dapat hidup
atau lebih, arahnya sejajar dengan tulang terus sampai membentuk pupa dalam satu
daun, dan berbentuk tidak teratur. sebagian gulungan daun. Hama ini dapat menyebabkan
bintik tersebut berkembang menjadi bercak kerusakan secara ekonomi, karena daun
(sicki) berwarna coklat tua sampai hitam, tanaman dimakan habis maka fotosintesis
berbentuk jorong atau bulat panjang, yang akan berkurang. Kehilangan hasil yang
panjangnya 1 cm atau lebih, lebarnya kurang disebabkan oleh hama penggulung daun
sepertiga dari panjangnya (Soesanto et al, pisang bervariasi antara 10-30%. Berdasarkan
2012) penelitian (Hasyim et al, 2003) Hama
Penyakit ini tidak mematikan penggulung daun pisang mempunyai dua jenis
tanaman, tetapi menyebabkan daun lebih parasitoid telur yaitu P. Erionotae dan O.
cepat kering yang memungkinkan erionotae.
terganggunya proses fotosintesis, sehingga
dapat mengganggu proses pengisian buah dan Gejala
pembentukan anakan (Sulyanti et al, 2011). Ciri khasnya, larva memotong miring
tepi daun lalu menggulungnya dan memakan
hingga habis. Sebelum itu, daun terkoyak dan
menggulung. Pada tingkat serangan tinggi,
daun habis dan yang tertinggal hanya tulang
daun penuh dengan gulungan.

Gambar 3. Penyakit Bercak Daun Sigatoka.

Pengendalian
Pengendalian yang mampu dilakukan ialah :
• Tidak menanam pisang secara komersil
pada lahan yang miskin hara.
• Melakukan pemupukan berimbang,
sesuai anjuran setempat.
• Cara sanitasi/eradikasi yaitu Sanitasi
sumber infeksi berupa daun-daun
mati/sakit, dipotong-potong lalu dibakar.
• Melakukan penyemprotan
menggunakan fungisida Mankozeb
(Dithane M-45) atau Propineb (Antracol)

Gambar 4. Ulat Penggulung Daun.


38 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
Pengendalian Pengendalian
• Daun yang menggulung dipotong dan • Pengendalian dapat dilakukan dengan
dimusnahkan. Lakukan juga cara sanitasi rumpun tanaman pisang
pengambilan larva Erionota dari sisa batang batang pisang sebagai
thrax dalam gulungan. tempat berlindung dan tempat makan
• Kurangi kerimbunan kanopi dengan hama ini
pemangkasan. Lakukan sanitasi lahan • Kurangi kerimbunan kanopi dengan
di sekitar pohon, juga sanitasi untuk pemangkasan untuk menghindari
menghindari penggerek bonggol pisang. penggerek bonggol pisang. Selain itu
Selain itu lestarikan musuh alami lestarikan musuh alami seperti
seperti belalang sembah, laba-laba, belalang sembah, laba-laba, burung
burung pemakan ulat (serangga) dll pemakan ulat (serangga) dll
• Pakai pestisida hayati dari berbagai • gunakan bibit yang telah
mikroba maupun pestisida nabati dari disucihamakan (BPP Litbang, 2012).
ekstrak tumbuhan. Sebagai alternatif
terakhir gunakan pestisida berbahan Penggerek Batang (Odoiporus longicolis
aktif imidakloprid seperti Confidor 200 (Oliv)
SL, organofosfat seperti Dursban 20 Hama ini Mudah dikenal karena
EC, ataupun pinetroid seperti Bomber moncongnya yang panjang (snot) Bentuk
20 EC. prothoraxnya agak pipih berukuran 16 mm.
Telur diletakkan pada pelepah pisang,
Penggerek Bonggol (Cosmopoliest kemudian bila telur telah menetas, larva akan
sordidus germar) menggerak batang pisang bagian atas pupa
Hama penggerek pisang ini sering juga akan membentuk cocon pada batang tanaman.
disebut dengan istilah uret pisang. Larva uret Serangga dewasa dapat terbang secara aktif
pisang seperti ulat tak berkaki berwarna putih pada siang hari dan tertarik pada sisa batang
hidup di dalam bonggol dan makan dengan tanaman yang telah dipanen.
menggeret bonggol sampai bagian tengah
batang. Fase tumbuh dalam bonggol dan Gejala
batang kehadirannya mengganggu Gejala serangan hama ini tanaman
metabolisme tanaman pisang sehingga pisang menjadi layu, apabila batangnya
penyerapan hara dan pengangkutan hasil dibelah maka terlihat adanya lubang gerek
fotosintesis terganggu. yang memanjang. Larva dan imagonya
merusak batang pisang. Tanaman inangnya
Gejala pisang, Manila henep.
Penggerek bonggol menyerang
tanaman pisang, larva penggerek ini dapat Pengendalian
bertahan selama 9 bulan pada batang pisang. Pengendalian serangga hama ini dapat
Larva penggerek bonggol ini masuk dengan dilakukan dengan :
cara membuat terowongan-terowongan pada • Sanitasi kebun pisang dengan
bonggol pisang. Terowongan yang dibuat oleh memotong pohon pisang sampai
larva merupakan tempat untuk masuknya permukaan tanah, pohon pisang yang
patogen lain seperti Fusarium, sehingga dapat telah dipotong diambil buahnya
menyebabkan kerusakan dan busuknya kemudian batang pisang di cincang
jaringan bonggol pisang. Pada serangan berat, kecil-kecil dan dimasukkan ke dalam
bonggol pisang dipenuhi lubang gerekan yang tanah ;
kemudian menghitam dan membusuk. • Konservasi musuh alami yaitu predator
Kerusakan yang diakibatkan oleh hama ini Plaesius javanicus Er yang dapat
menyebabkan tanaman muda mati, lemahnya menekan larva maupun Kumbang
sistem perakaran, transportasi zat makanan tersebut ;
terhambat, daun menguning dan ukuran • Penyemprotan insektisida granular
tandan berkurang sehingga produksi menurun diazinon 10 % (Diazenon 10 g) yang
(Deptan.go.id, 2014). ditabur disekitar batang pisang.
(Susniahti et al, 2005).

BPTP ACEH 39
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
Daftar Pustaka Susniahti, N., Sumeno, & Sudarjat. 2005.
BPP Litbang. (n.d). Pisang. Diakses 10 Bahan ajar ilmu hama tumbuhan.
Desember 2014, dari http:// google Yogyakarta.
Seacrh Penyakit penggorok pisang. Soesanto, L.,Mugiastuti, E.,Ahmad, F., &
Deptan.go.id. penggerek Bonggol Diakses 10 Witjaksono. 2012. Diagnosis lima
Desember 2014, dari cybex. Deptan. penyakit utama karena jamur pada
go.id/ penyuluhan/ penggerek- 100 kultivar bibit pisang. J.HPT
bonggol. Tropika 12.
Hasyim, A., Kamisar, Nakamura. R. 2013. Syifa F. 2014. Penggunaan giberelin dalam
Mortalitas Stadia Pradewasa Hama pembibitan tiga jenis pisang (Musa
Penggulung Daun Pisang Erionota paradisiaca L.) [skripsi]. Bogor (ID):
thrax (L) yang Disebabkan oleh Institut Pertanian Bogor.
Parasitoid. J.Hort 13.
Sulyanti, E., Liswarni, Y. & Indri. 2011.
Inventarisasi penyakit tanaman
pisang (Musa paradisiaca Linn.)
berdasarkan gejala di Kabupaten
Tanah Datar Manggara 12 .

40 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
PENGENDALIAN PENYAKIT TROTOL Perkembangan Cendawan Alternaria
PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH porri
Pada daun yang berwarna ungu atau
Nurbaiti lebih gelap dapat ditemukan konidiofor
cendawan Alternaria porri yang mampu
Di Provinsi Aceh pada sentra-sentra berkecambah membentuk konidiospora. Proses
pengembangan bawang merah terutama di perkecambahan sangat didukung oleh kondisi
Kabupaten Pidie, Kabupaten Bener Meriah cuaca yang lembab, mendung, hujan rintik-
dan Kabupaten Aceh Tengah produktivitas rintik dengan kelembaban udara mencapai
masih rendah berkisar 7.87 ton/ha – 10.5 90%.
ton/ha, jika dibandingkan dengan hasil Konidia disebarluaskan oleh angin dan
Penelitian Balai Penelitian Tanaman Sayuran jika konidia jatuh ke permukaan tanaman
telah mencapai 18 ton/ha. Kesenjangan hasil tanaman bawang konidium akan berkecambah
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, membentuk misellium lalu menginfeksi
diantaranya : (1) rendahnya penggunaan bibit jaringan tanaman bawang. Biasanya gejala
unggul bermutu di tingkat petani, (2) visual akan terlihat 1-4 hari sejak inisiasi
penerapan teknologi budidaya yang belum infeksi. Patogen mampu bertahan dari musim
sesuai dengan SOP/GAP, (3) pendampingan ke musim dalam bentuk miselia pada sisa-sisa
teknologi yang belum optimal, dan (4) masih tanaman inang dan segera membentuk
tingginya serangan OPT. konidiospa dan konidia jika kondisi
Kondisi cuaca ekstrem yang melanda memungkinkan. Namun jika konidia tersebut
Provinsi Aceh akhir-akhir ini sangat jatuh diatas tanah maka tidak mampu
mempengaruhi kegiatan budidaya bawang bertahan hidup, oleh karena itu penyakit
merah karena komoditi ini sangat rentan trotol ini disebut penyakit tular udara dan
dengan perubahan cuaca. Bawang merah tular benih untuk penyebaran penyakitnya.
idealnya ditanam pada musim kemarau akan Kondisi yang membantu tumbuh dan
tetapi kebutuhan air untuk pertumbuhannya berkembangnya cendawan Alternaria porri
harus cukup terpenuhi. adalah cuaca yang mendung, hujan rintik-
Salah satu penyakit yang menyerang rintik, kelembaban udara yang tinggi, suhu
tanaman bawang merah adalah trotol atau udara sekitar 30-32 oC.
disebut juga bercak ungu yang disebabkan
oleh cendawan Alternaria porri. Infeksi awal Komponen Pengendalian Penyakit Trotol
pada daun menimbulkan bercak berwarna pada bawang merah antara lain :
ungu (kelabu). Jika cuaca lembab serangan
akan berlanjut dengan cepat, bercak 1. Penggunaan Benih Bersertifikat
berkembang menyerupai cincin dengan Umumnya petani bawang merah di
bagian tengah yang berwarna ungu dengan Provinsi Aceh, Khususnya didaerah sentra
tepi yang kemerahan dikelilingi warna kuning pengembangan bawang menggunakan benih
yang dapat meluas kebagian atas maupun bawang merah yang berasal dari bawang
bagian bawah bercak. Ujung daun mengering konsumsi yang dijadikan benih sehingga
sehingga daun patah. resiko penyakit yang terbawa benih sangat
tinggi terutama penyakit trotol ini. Untuk
menghindari masalah tersebut gunakan benih
varietas bawang merah unggul dan
bersertifikat yang dikeluarkan oleh Balai
Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura

2. Pengendalian Teknis
Pengolahan lahan dilakukan dengan
sempurna, pembalikan tanah menyebabkan
tanaman sisa patogen terpapar dengan sinar
matahari sehingga cendawan Alternaria porri
akan mati. Pengapuran lahan untuk
meningkatkan pH tanah. Pada pH mendekati
Gambar 1. Penyakit Trotol pada Bawang Merah.
normal, cendawan tidak begitu aktif
BPTP ACEH 41
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
menyerang. Jaga kelembaban di areal No. Bahan Nama dagang
pertanaman, hindari adanya genangan air aktif
1 Azoksistrobin Amistar 250 SC
dengan pembuatan drainase sebaik mungkin 2 Azoksistrobin + Amistartop 325 SC
untuk mengurangi potensi meningkatkan 3 Difenokonazol
Difenokonazol Kenmura 250 EC
pertumbuhan dan perkembangan spora. 4 Difenokonazol Recor 250 EC
5 Difenokonazol Score 250 EC
3. Pengendalian Mekanis 8 Dinikonazol Dinasol 12,5 WP
Sanitasi kebun untuk menjaga 9 Epoksikonazol Opus75 EC
kelembaban areal pertanaman. Penyiangan 10 Fenarimol Rubigan 120 EC
secara rutin terhadap gulma atau tanaman 11 Flusilazol Nustar 400 EC
pengganggu. Musnahkan tanaman terserang, 12 Heksakonazol Danvil 50 SC
usahakan agar tanah pada tanaman terserang 13 Heksakonazol Maxvil 50 SC
tidak tercecer. Masukkan tanaman dalam 14 Heksankonazol Heksa 50 SC
wadah agar tanahnya tidak tercecer, berikan 15 Iminoktadin tris Belkute 40 WP
kapur pada bekas tanaman yang dicabut. 16 (albesilat)
Iprodion Rovral 50 WP
17 Kaptan Ingrofol 50 WP
4. Pengendalian Biologi 18 Karbedazim Bavistin 50 WP
Salah satu pengendalian yang ramah 19 Klorotalonil Wendry 75 WP
lingkungan, dan merupakan komponen yang 20 Klorotalonil Gentanil 60 WP
sangat penting dalam pengendalian secara 21 Klorotalonil + Revus Opti 440 SC
terpadu, adalah pengendalian biologi. 22 Mandipropamid
Maneb Detanneb 80 WP
Penggunaan mikroorganisme yang bersifat 23 Maneb Trineb 80 WP
antagonis untuk mengendalikan patogen 24 Mankozeb Amcozeb 80 WP
terbawa tanah secara hayati perlu dilakukan. 25 Mankozeb Dithane M - 45 80 WP
Mikroorganisme tersebut dapat berperan 26 Mankozeb + Curxanil 8/64 WP
meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan 27 Simoksanil+
Mankozeb Delsene MX 80 P
beberapa cara, yaitu menekan pertumbuhan 28 Karbedazim
Metil Tiofanat Topsin M 70 WP
dan perkembangan patogen tanaman terbawa 29 Metiram Polycom 70 WG
tanah yang hidup di rizosfer sehingga 30 Piraklostrobin Cabrio 250 EC
menekan perkembangan penyakit tanaman, 31 Polioksin B Furaxin 10 SL
dan secara langsung menghasilkan hormon 32 Prokimidon Sumilex 50 WP
atau zat pengatur tumbuh yang dapat 33 Propineb Antracol 70 WP
meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan 34 Propineb Agrokol 70 WP
tanaman.
Salah satu agensia hayati yang dapat
Dengan dilakukan pengenalan dan
digunakan Sebagai pengendalian biologi
pengendalian secara dini penyakit trotol yang
adalah Troderma yang dapat diberikan pada
menyerang tanaman bawang merah akan
saat persiapan lahan, pada saat penanaman
membantu petani untuk meningkatkan
dalam bentuk trikokompos. Pembuatan
produksi bawang merah. Penyakit Trotol
trikokompos dilakukan dengan mencampur
dengan dapat diatasi dengan memadukan
trikoderma dan kompos atau pupuk kandang
berbagai aspek cara pengendaliannya akan
dengan perbandingan 1 kg kompos dan 20 kg
mampu mengatasi kerugian petani akibat
kompos. Pada umur 15 HST, 30 HST
serangan penyakit ini.
dilakukan pengocoran dengan dengan
trikoderma cair.
Daftar Pustaka
Bagus K, Udiarto, Wiwin Setiawati, Euis
5. Pengendalian Kimiawi
Suryaningsih (2005) Panduan Teknis
Pengendalian kimia dilakukan dengan
PTT Bawang Merah No, 2. Balai
menggunakan fungisida yang menghambat
Penelitian Tanaman Sayuran,
dan menghentikan pertumbuhan miselium
Lembang.
jika gejala yang ditimbulkan cendawan
Alternaria porri dengan dosis/konsentrasi Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi.
sesuai petunjuk pada kemasan. 2009. Standar Prosedur Operasional
Produksi Bawang Merah. Direktorat
Jendral Hortikultura. Kementerian
Pertanian, Jakarta.
42 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
Moekasan TK dan Laksminiwati Thomas Agoes Soetiarso dan Wiwin Setiawati.
Prabaningrum. 012. Daftar Pestisida 2005. Pedoman Umum Pengembangan
yang Terdaftar dan Dijinkan pada Teknologi Inovatif pada Tanaman
Tanaman Bawang Merah dan Cabai Bawang Merah. Balai Penelitian
Merah Bedasarkan Cara Kerjanya. Sayuran. Lembang.
Balai Penelitian Sayuran, Lembang.
Nur Subandi.2005. Pertumbuhan, produksi
dan Tingkat serangan Penyakit Bercak
Ungu (Allterina porri) pada Tiga
Varietas Bawang Merah dengan
Perlakuaan Pupuk Organik Cair dan
Trichoderma harzianum.
Jurnal.unswagati.ac.id/index.php/agrija
ti/article. Diakses 2 April 2019.

BPTP ACEH 43
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
PENYEBAB PADI MUDAH ROBOH DAN kemudian mendadak seketika rusak dan roboh
CARA PENGENDALIANNYA ketika dihempas ingin atau air hujan.
Tanaman padi tersebut roboh tatkala masih
Akram Hamidi muda ataupun dikala bulir buah tanaman padi
belum begitu terisi sempurna. Tentu robohnya
Padi (Oryza sativa) merupakan tanaman padi ini sangat mengganggu dan juga
tanaman pangan yang sangat penting di merugikan para petani tanaman padi.
dunia, terutama di Indonesia. Pada saat ini Apabila hal ini tidak segera diantisipasi
tanaman padi menjadi perhatian utama maka potensi kehilangan hasil panen akan
karena merupakan bahan pokok yang sangat menjadi lebih besar karena tanaman padi
dibutuhkan masyarakat. Selain itu padi juga yang sudah roboh biasanya akan mengalami
berkaitan erat dengan kesejahteraan hidup gangguan pada proses transfer unsur hara
petani. Bahan pangan pokok ini memegang yang akhirnya akan berpengaruh pada tidak
peranan penting dalam kehidupan ekonomi, berkembangnya bulir padi.
karena kekurangan komoditi ini akan Selain karena faktor hujan lebat,
mempengaruhi komoditi lainnya. tanaman padi yang mudah roboh juga bisa
Bagi para petani tanaman padi, musim disebabkan karena kondisi tanaman padi yang
hujan merupakan hal yang ditunggu-tunggu. terlalu gemuk sehingga batang tanaman padi
Air yang berlimpah ramah di areal lahan tidak kuat untuk menopang daun dan malai
pertanian dapat menjadikan tanaman padi padi yang tumbuh lebat.
yang mereka tanam menjadi tumbuh subur. Pangkal batang tanaman yang busuk
Baik tanaman tersebut di sawah, tegal atau akibat penggenangan air yang terus-menerus
lainnya kebutuhan terhadap air merupakan tanpa adanya pengaturan pengairan juga
hal yang wajib dan penting karena air yang dapat menyebabkan tanaman padi menjadi
berlimpah ini membawa unsur urea dari mudah ambruk/roboh.
udara. Yang tentu saja memberi pengaruh Beberapa faktor baik itu faktor alam
pada tanaman yang ditanam. maupun faktor teknis yang menyebabkan
Kebiasaan petani yang menggunakan tanaman padi mudah roboh antara lain :
pupuk urea memang sudah baik, karena hal 1. Hujan deras
ini bisa mengakibatkan tanaman menjadi Hujan deras merupakan faktor alam yang
lebih sehat. Dengan takaran yang benar, menyebabkan tanaman padi bisa rebah.
tanaman padi dapat menghasilkan produksi dikarenakan hujan deras memberikan
berlimpah. Pemupukan yang baik akan tekanan pada batang dan daun padi yang
membuat tanaman tumbuh kuat dan lebih dari pada biasanya.
berproduksi banyak. Ketika saatnya 2. Angin yang besar
berproduksi, tanaman yang akan segera panen Seperti hujan, angin sangat mempengaruhi
ketika tersedia air terus menerus akan terjadinya rebah pada tanaman padi,
mendatangkan hasil yang berlimpah. Karena dianjurkan untuk musim penghujan
saat tanaman sedang mengisi bulir bulir nya pemilihan varietas yang tidak terlalu tinggi
air membantunya meningkatkan volume isi atau jenis padi pendek.
bulir menjadi lebih sempurna dan berlimpah 3. Terlalu banyak menggunakan urea (N)
hasilnya. Sehingga tanaman yang Banyaknya penggunaan urea dapat
berkecukupan atas kebutuhan airnya akan mempengaruhi kekerasan batang, sehingga
tumbuh dengan sempurna dan produksi bulir- dapat mempengaruhi terjadinya rebah pada
bulir buahnya juga akan sangat maksimal. tanaman padi. para petani akan merasa
Menanam padi pada musim penghujan senang jika melihat hijaunya tanaman padi
menjadi berkah tersendiri bagi para petani dikarenakan pemberian urea, namun selain
karena secara tidak langsung kebutuhan akan mempunyai batang dan daun yang hijau,
air untuk tanaman padi sudah terpenuhi. tanaman padi pun mudah untuk patah dan
Akan tetapi di sisi lain, bagi para petani yang serangan berupa OPT pun semakin
padinya sudah mulai menua seringkali akan bertambah.
menjadi was-was karena takut padinya akan 4. Tidak Menggunakan Pupuk Organik
mudah roboh akibat hujan lebat ataupun Penggunaan pupuk organik sangat
angin kencang. Kenyataannya yang banyak diperlukan selain memperbaiki tekstur
terjadi dan kita sering menjumpai tanaman pada tanah dan perkembangan tanaman,
padi yang tumbuh subur, hijau, gemuk nutrisi mikro pada bahan organik dapat
44 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
membantu kekerasan batang tanaman padi. Dengan menggunakan NPK tanaman padi
seperti contohnya Fe, Zn, Mn, Bo dan lain- akan tercukupi nutrisinya sehingga tanaman
lain yang tidak ada dalam penggunaan padi akan lebih kuat dalam menopang batang
pupuk kimia biasa. dan malai disaat musim hujan.
6. Tidak berimbangnya pemupukan
Tidak berimbangnya pemupukan, yang Menggunakan pupuk berbahan organik
mempunyai kecenderungan berlebih Penggunaan pupuk berbahan organik
terhadap pemupukan mengakibatkan sangat diperlukan tanaman, selain untuk
mudahnya batang padi rebah, dikarenakan pertumbuhan tanaman seperti akar, batang
overnya unsur makro yang dibutuhkan dan daun, kebutuhan nutrisi mikro yang
padi, terdapat pada bahan organik sangat
7. Jarak tanam terlalu rapat dibutuhkan tanaman untuk memperkuat
Jarak tanam juga mempengaruhi batang padi.
terjadinya rebah, dikarenakan sirkulasi
angin tidak mulus tertahan oleh rumpunan Pemotongan daun bagian atas
padi sehingga mempengaruhi terjadinya Pemotongan daun bagian atas ini dapat
rebah. dilakukan apabila petani sudah melakukan
Berbagai cara sudah dilakukan oleh pemupukan secara berimbang akan tetapi
petani dalam rangka untuk mengendalikan kondisi tanaman padi masih saja terlalu
roboh padi tersebut salah satunya adalah gemuk. Pemotongan dapat dilakukan dengan
dengan melakukan pengikatan pada tanaman menghilangkan bagian pucuk daun kurang
padi. Akan tetapi cara tersebut dirasa kurang lebih 10-15cm pada saat umur tanaman 45-50
berhasil karena padi yang sudah terlanjur hst dan jangan lebih dari itu. Pemotongan ini
roboh tetap tidak dapat melakukan proses bertujuan untuk mengurangi beban yang
pengisian bulir secara maksimal. ditopang batang tanaman padi, agar nantinya
Oleh karena itu untuk mencegah saat terkena hujan batang kuat menopang.
terjadinya roboh pada tanaman padi tersebut,
sebaiknya para petani bisa menerapkan Penggunaan metode jarak tanam legowo
langkah-langkah seperti yang ada di bawah Dengan menggunakan metode tanam
ini: jajar legowo maka jumlah rumpun padi dapat
meningkat sehingga membuat tanaman padi
Menanam varietas benih padi unggul dan menjadi lebih kokoh jika ditiup angin.
Demikianlah penjelasan tentang
pendek
penyebab tanaman padi mudah roboh dan cara
Penanaman varietas benih padi ini pengendaliannya. Apabila semua cara di atas
disesuaikan dengan musim yang saat itu sudah dicoba tetapi tanaman padi tetap saja
sedang terjadi. Biasanya roboh pada tanaman roboh, maka bisa jadi curah hujan dan angin
padi akan terjadi saat musim penghujan. di tempat atau di sawah tersebutlah yang
Petani dianjurkan untuk menggunakan terlalu tinggi, sehingga tanaman padi tidak
varietas benih padi yang tidak terlalu tinggi, dapat menopang dirinya sendiri.
seperti varietas Mekongga.
Daftar Pustaka
https://kabartani.com/cara-agar-padi-tidak-
Mengurangi dosis pemupukan Urea (N) roboh-di-musim-penghujan.html.
Mengurangi penggunaan pupuk dengan
unsur N yang berlebih semisal Urea, karena https://tanampedia.com/722/mengatasi-
pupuk jenis ini dapat mengakibatkan daun tanaman-padi-yang-rubuh/.
terlalu lebat dan tanaman terlalu gemuk. https://www.kebunpedia.com/threads/tips-
Gunakan juga pupuk ZA atau NPK karena agar-padi-tidak-mudah-rebah-atau-
pupuk ini bisa menguatkan batang tanaman roboh.5525/.
padi. https://www.kompasiana.com/gunsri2003/54ffc
e8ca33311be4c5112dd/mengapa-padi-
Pemupukan berimbang menggunakan roboh-saat-hendak-dipanen.
NPK
Kita mengetahui pupuk NPK https://www.kliktani.com/2018/07/cara-efektif-
merupakan salah satu pupuk majemuk yang mencegah-padi-roboh-atau-rebah.html
dikategorikan cukup lengkap, karena
mengandung Urea (N), SP36 (P) dan Kcl (K).
BPTP ACEH 45
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
PENGENALAN HAMA TANAMAN salah satu faktor penyebab yang dapat
TEBU(Sacharum officinarum) DAN menimbulkan kehilangan hasil tanaman dan
PENGENDALIAANNYA sangat merugikan petani. Untuk
mempermudah pengendaliannya perlu di
M. Amin lakukan pengenalan terhadap hama di areal
tanaman sehingga penanggulangannya dapat
efektif dan efisien bagi petani tebu, dengan
Pendahuluan hama utamanya sebagai berikut :
Tanaman tebu termasuk dalam famili
Graminae (rerumputan) yang dapat 1. Penggerek batang (Diatraea
menghasilkan gula, komoditas ini merupakan venosata)
salah satu komoditas strategis dalam Hama ini menyerang tanaman tebu
perekonomian Indonesia. Industri gula yang dalam bentuk stadia ulat dan termasuk ke
berbahan baku tebu merupakan salah satu dalam Ordo Lepidoptera. Kupu-kupu
sumber pendapatan bagi petani dengan meletakkan telur di bawah permukaan daun
jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai kira-kira mencapai 8 hari telur-telur itu
1,3 juta orang. Gula juga tergolong kedalam menetas dan menjadi ulat dengan cirinya
kebutuhan pokok masyarakat dan sumber kepala agak besar, bentuk badannya
kalori yang relatif murah. Dengan posisinya bergaris-garis merah dan kuning dengan
yang penting dan sejalan dengan revitalisasi melewati urat daun penggerek batang tebu
sektor pertanian, maka industri gula dengan dan tinggal di dalamnya sampai menjadi
bahan baku tebu juga perlu melakukan kepompong. Tanaman yang dirusak oleh
berbagai upaya sehingga sejalan dengan hama tersebut adalah dengan menggerek
revilitasi sektor pertanian. batang tebu dan pohonnya tidak mati tetapi
Untuk meningkatkan produksi dan pertumbuhannya menjadi terhambat
produktivitas tanaman tebu dan sejalan sehingga hasilnya menurun.
dengan revitalisasi pertanian. Baik Usaha Pengendaliannya yaitu
pemerintah maupun perusahaan swasta yang menggunakan varietas yang tahan hama
mengelola perkebunan tebu selalu berupaya penggerek batang antara lain PSJT 941,
dan mencari solusi terhadap faktor-faktor PS851, PS891 dan PSMB 88-144,
penghambat peningkatan produktivitas tebu pengendalian hayati dengan parasit lalat
diantaranya adalah factor serangan hama jatiroto, 30 pasaang/ha, parasit telur
sehingga hasilnya dapat menurun bahkan Tricogramma 50 pias@ 2000 ekor/minggu pada
dapat menggagalkan panen. tanaman tebu berumur 1-4 bulan.
Terkait dengan hal tersebut diatas,
tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan 2. Penggerek Pucuk (Scirpophaga
informasi khususnya petani tebu dan pembaca auriflua)
pada umumnya, mengenai Organisme Hama ini juga termasuk ke dalam
Pengganggu Tanaman tebu dan bangsa kupu-kupu yang tergolong dalam
pengendaliannya. Seperti yang kita ketahui family Pyralidae yang meletakkan telur-
akibat dari serangan Hama dapat telurnya dibagian Bawah daun sejumlah 6-30
menurunkan produksi bahkan dapat butir dekat ibu tulang daun bulu-bulunya
menggagalkan panen. Selain dari faktor Berwarna merah coklat, menetas telur 7-8
penghambat diatas juga sangat penting hari dalam bentuk ulat, gejala
dipelajari faktor penghambat produksi lainnya serangan ulat dengan memperlihatkan
seperti mengenai kesuburan tanah, lubang-lubang yang berderet sama tingginya.
tersedianya air yang cukup dan tanaman Ulat tadi terus masuk ke ibu tulang daun
pengganggu lainnya yang berakibat dapat yang masi muda Terus turun sehingga
menurunkan produktivitas tanaman tebu sampai pada pucuk batang, pucuk batang
sehingga menimbulkan kerugian yang terus Sesudah itu masuk kedalam batang
signifikan. dengan membuat lubang-lubang.
Usaha pengendaliannya: menggunakan
Beberapa Hama Penting Tananaman benih yang bebas dari penggerek batang
Tebu yang sering dilakukan usaha perkebunan
Organisme Pengganggu tanaman yang tebu, menggunakan varietas yang tahan hama
berupa hama pada tanaman Tebu, merupakan penggerek antara lain PSJT 941, PS851,
46 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
PS891 dan PSMB 88-144, pengendalian hayati 6. Tikus
dengan parasit lalat jatiroto, 30 pasaang/ha, Tanaman tebu mendapat serangan
parasit telur Tricogramma 50 pias@ 2000 hama tikus baik tanaman muda dan tua,
ekor/minggu pada tanaman tebu berumur 1 - 4 dengan menggigit batang sampai putus.
bulan. Jumlah kerusakan biasanya tidak terlalu
besar persentasenya tetapi tanaman tebu yang
terserang tidak dapat menghasilkan kadar
gula lagi. Cara pengendaliannya, di areal
tanaman tebu diletakkan umpan-umpan
beracun dan dengan membuat perangkat-
perangkat tikus sehingga dengan mudah kita
musnahkan.
Gambar 1. Penggerek pucuk tebu stadia ulat.
7. Babi hutan
3. Kutu Bulu Putih (Ceratovacuna Hama babi sangat sering merusak
lanigera Zehntner) tanaman tebu bila penanamannya dekat
Kutu putih hidup berkelompok dengan hutan atau semak-semak sehingga
disebelah bawah daun, kutu yang telah dapat memberikan kerugian yang berarti.
dewasa baik yang bersayap maupun yang Untuk pengendalian dapat dilakukan di
belum bersayap beranak dengan tidak bertelur sekeliling areal tanaman tebu dibuat
dulu, anak yang baru dilahirkan bergerak perangkap-perangkap ataupun diberikan
cepat akan tetapi lama-lama menjadi menetap umpan beracun.
ditempat yang putih seperti kapuk.
Penutup
4. Uret (Lepidota stigma Sp) Untuk mempertahan produksi baik
Uret menyerang tanaman tebu yang kualitas maupun kuantitas tanaman tebu
masih muda dengan gejalanya daun tebu sangat perlu diperhatikan faktor-faktor
menguning menjadi kering. Bagian pangkal budidaya. Salah satunya adalah faktor
batang terdapat luka atau kerusakan bekas serangan OPT diantaranya hama yang
gerekan dan akar-akarnya dimakan uret merupakan gangguan yang sangat serius,
serangan berat menyebabkan tanaman mudah akibat serangannya dapat menurunkan hasil
roboh dan mudah dicabut, telur hama bahkan menggagalkan panen. Untuk itu perlu
diletakkan didalam tanah bervariasi mulai dilakukan pengendalian secara terpadu dan
dari 5 cm sampai 30 cm. kerusakan akar tebu bijaksana sehingga produktivitas tebu
disebabkan oleh uret instar 3 apabila dijumpai Indonesia meningkat kemudian dapat
3 ekor/rumpun makin besar kerusakannya. bersaing pada pasar global.
Pengendaliannya sering dilakukan
menanam varietas tebu yang toleran terhadap Daftar Pustaka
serangan uret misalnya, B2 109 (M 134-32) Anonim, 2005. Pengenalan Pengendalian OPT
pernah berhasil dicoba di Mauritus, Penting pada Perkebunan Tebu, royek
manipulasi waktu tanam dan tebang. Pengembangan Tebu, Disbun Jatim.
Pengolahan tanah secara intensif dan Agrios, G.N. 1996 Ilmu Hama dan Penyakit
mengambil uret secara manual memisahkanya Tumbuhan (Terjemahan Munzir
saat pengolahan tanah. Busnia). Gajah Mada University
Press, Yokyakarta.
5. Anai-anai (Rayap)
Hama ini dapat hidup disemak-semak Bercocok Tanam Tebu (Sacharum
dan dapat timbul bila keadaan kebun kotor officinarum), R. Sodo Adisewojo
dan banyak sisa-sisa tebu bila telah panen, Penerbit inar Bandung. 1983.
serangan hama ini sering terjadi pada stek Bakti, D, 1991. Kajian Aspek Bionomi
dan bibit tebu baru tumbuh yang akhirnya Apantales flatipes (Cam) Parasitoit
mati. Cara penanggulangan hama ini, pada Penggerek Batang Tebu (Chilo spp)
waktu pengolahan tanah harus dibersihkan Tesis Universitas Gajah Mada.
dari sisa-sisa tanaman dan bibit yang sudah Yokyakarta.
diserang anai-anai dicabut lalu dibakar.

BPTP ACEH 47
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
Prospek dan Arah Pengembangan Tebu, Semangun Haryono, Hama Penyakit Tanaman
Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian di Indonesia, Fak.
Pertanian. Departemen Pertanian, Pertanian Univ, Gajah Mada Yokya,
2007. 1981.

48 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
PERAN JAMUR Peran Trichoderma harzianum sebagai
Trichoderma harzianum SEBAGAI ZAT Zat Perangsang Tumbuh
PERANGSANG TUMBUH TANAMAN Trichoderma harzianum dapat
mengeluarkan senyawa Indol Acetic Acid
Eka Fitria (IAA) yang dapat merangsang pertumbuhan
akar sekunder. IAA adalah auksin endogen
Pendahuluan artinya auksin yang terdapat dalam
tanaman. Senyawa IAA dihasilkan di ujung
Zat Perangsang Tumbuh (ZPT) atau meristem apikal (ujung akar dan batang).
biostimulator merupakan hormon yang Hormon ini pada konsentrasi rendah dapat
secara alami terdapat pada bagian tanaman memacu pemanjangan akar, namun pada
baik pada batang, daun, akar maupun buah, konsentrasi tinggi justru dapat menghambat
sering juga disebut dengan istilah perbesaran sel-sel akar. Penelitian Suwahyono
fitohormon. Aplikasi ZPT ini berpengaruh (2004) m e n y a t a k a n b a h w a , Trichoderma
secara nyata dalam memacu dan harzianum berkembang pada umumnya
menghambat pertumbuhan dan berkoloni dengan akar dari banyak spesies
perkembangan tanaman. Hormon yang tanaman. Pemanfaatan Trichoderma
terdapat/dihasilkan dalam tanaman disebut harzianum dalam mempengaruhi
hormon endogen sedangkan hormon yang pertumbuhan tanaman memproduksi senyawa
dihasilkan dari luar tanaman atau yang Indol Acetic Acid (IAA) dan senyawa lainnya
dihasilkan oleh mikroorganisme seperti seperti auksin atau hormon tumbuh tanaman
jamur Trichoderma harzianum disebut (Wanjiru, 2009; Ortiz-Castro et al., 2009;
hormon eksogen. Hermosa et al., 2012; Chamzurni et al., 2013).

Morfologi Jamur Trichoderma harzianum Hasil Penelitian tentang Peran Jamur


Trichoderma sp. adalah sejenis jamur Trichoderma harzianum
yang banyak ditemukan di dalam tanah Trichoderma sp. dapat memperbaiki
pertanian, tanah hutan maupun pada tunggul vigor tanaman dan merangsang pengambilan
kayu. Suhu optimum untuk tumbuhnya nutrisi dalam perakaran tanaman. Beberapa
Trichoderma sp. berbeda-beda setiap jenis Trichoderma sp. yang diisolasi dari
spesiesnya. Ada beberapa spesies yang dapat daerah rhizosfir memiliki peran dan pengaruh
tumbuh pada temperatur rendah ada pula yang sama seperti bakteri yang dapat memacu
yang tumbuh pada temperatur cukup tinggi, pertumbuhan tanaman (Muttaqim, 2011).
kisarannya 7°C - 41°C. Trichoderma sp. yang Trichoderma sp. membantu tanaman
dikultur dapat bertumbuh cepat pada suhu menyerap unsur hara tertentu (Poulton et al.,
25 - 30°C. Perbedaan suhu mempengaruhi 2011), seperti unsur fosfat (Subhan et al.,
produksi beberapa enzim seperti 2012). Trichoderma harzianum memberikan
karboksimetilselulase dan xilanase. pH pengaruh positif terhadap perakaran
optimum untuk pertumbuhannya berkisar 3 - (Hardianti et al., 2014), pertumbuhan dan
7. produksi tanaman. Hal ini membuktikan bahwa
Pada Trichoderma sp. yang dikultur, Trichoderma harzianum berperan sebagai zat
morfologi koloninya tergantung pada media perangsang tumbuh. Selain itu Trichoderma
tempat tumbuh. Pada media yang nutrisinya sp. dapat meningkatkan ketahanan tanaman
terbatas, koloni tampak transparan, dalam kondisi pertumbuhan yang sub optimal,
sedangkan pada media yang nutrisinya lebih meningkatkan serapan hara, meningkatkan
banyak, koloni dapat terlihat berwarna hijau efisiensi penggunaan nitrogen dan
gelap (Zikriah, 2016). Selain berkembang biak meningkatkan pelarutan hara tanah (Harman,
secara alami di alam bebas, Trichoderma sp. 2006: Shores et al., 2010: Lorito et al., 2010).
dapat juga dibiakkan secara buatan. Proses Penelitian Linda (2013) melaporkan
pembiakkan jamur ini melalui dua tahapan dengan pemberian Trichoderma harzianum
yaitu starter (biang) dan pembiakkan pada dan jamur mikoriza pada cabai dapat
media tanah (kompos). Untuk meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman,
berkembangbiak jamur ini menggunakan jumlah daun, dan berat kering tanaman
spora. serta meningkatkan P tersedia pada tanah
gambut dari 188,76 ppm menjadi 366,08 ppm.
Ban et al., (2013) menambahkan pada
BPTP ACEH 49
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
tanaman tomat yang diinokulasi Trichoderma Hardianti AR, Rahayu YS, Asri MT, 2014.
sp. pada panen 61 hari setelah tanam Efektivitas Waktu Pemberian
menunjukkan peningkatan panjang akar, Trichoderma harzianum dalam
panjang tunas dan berat total segar. Mengatasi Serangan Layu Fusarium
Selain itu penggunaan Trichoderma pada Tanaman Tomat Varietas Ratna.
sp. dapat meningkatkan produksi, J. Lentera Bio. 3 (1): 21-25.
meningkatkan mutu buah dan juga
kandungan vitamin C. Sistem perakaran yang Harman GE. 2006. Overview of Mechanisms
baik dan juga pertumbuhan daun yang banyak and Uses of Trichoderma spp.
akan meningkatkan hasil fotosintesis, yaitu Phytopathology. 96: 190-194.
glukosa yang merupakan salah satu senyawa
penting untuk pembentukan vitamin C. Herlina L. 2009. Potensi Trichoderma
Penelitian lainnya menyebutkan bahwa harzianum Sebagai Biofungisida Pada
pemberian Trichoderma harzianum yang Tanaman Tomat. J. Biosaintifika. 1 (1):
sebanyak 40 g pada tanaman tomat terjadi 62-69.
penambahan bobot buah tomat dan
kandungan vitamin C (Herlina, 2009). Selain Hermosa R, Chet AVI d a n Monte E. 2012.
itu glukosa juga sumber material yang Plant Beneficial Effects of
digunakan sebagai sintesis jaringan atau Trichoderma and of its Genes. J.
organ tanaman melalui berbagai proses reaksi Microbiology. 158: 17-25.
kimia.
Linda R, 2013. Efektifitas Jamur Trichoderma
harzianum dan Mikoriza Arbuskular
Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Cabai Merah (Capsicum annuum L.)
pada Tanah Gambut. Prosiding
Semirata Fmipa Universitas Lampung.

Lorito M., Woo SL., Harman GE and Monte E.


2010. Translational Research on
Gambar 1. Jamur Trichoderma harzianum.
Trichoderma from Omics to the Field.
Annu Rev. Phytopath. 48: 395:417.
Penutup
Muttaqim HM. 2011. Uji Keefektifan
Jamur Trichoderma harzianum
Trichoderma virens dan Trichoderma
berperan sebagai zat perangsang tumbuh
harzianum sebagai Agen Pengendalian
tanaman karena dapat menghasilkan auksin
Biologi Phytophthora palmivora pada
yang dapat merangsang pertumbuhan akar,
Bibit Kakao. Skripsi. Unsyiah. Banda
membantu tanaman menyerap unsur hara
Aceh.
yang sulit diserap menjadi bentuk yang
mudah diserap oleh tanaman dan dapat
Ortiz-Castro R.H.A. Contreras-Cornejo, L.
meningkatkan kesuburan tanah.
Macias-Rodriguez and J. Lopez-Bucio.
2009. The role of microbial signals in
Daftar Pustaka
plant growth and development. Plant
Ban G, Akanda S dan Maino M. 2013. Study
Signaling & Behavior. 4 (8): 701-712.
on the Effectiveness of Trichoderma sp.
on the Growth of Bean and Tomato Poulton, J.L., R.T Koide dan A.G. Stephenson.
Plants under Greenhouse Condition. 2011. Effects of Trichoderma Infection
Department of Agriculture, PNG and Soil Phosphorus Availability on In-
University of Technology PMB. Papua. Vitro and In-Vivo Pollen Performance
in Lycopersicon esculentum
Chamzurni T, Oktarina, H dan Hanum, K.
(Solanaceae). American J. Bonaty. 88 :
2013. Keefektifan Trichoderma
1786-1793.
harzianum dan Trichoderma virens
Untuk Mengendalikan Rhizoctonia
solani Kuhn Pada Bibit Cabai
(Capsicum annum L). J. Agrista. 17 (1).
50 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
Shoresh, M., Harman, G. E. 2008. The Wanjiru, M. M. 2009. Effect of Trichoderma
Relationship between Increased Growth harzianum and Asbuscular Mycorrhizal
and Resistance Induced in Plants by Fungi on Growth of Tea Cuttings,
Root Colonizing Microbes. Plant Napier Grass and Disease Management
Signaling and Behavior, 3 : 737-739. in Tomato Seedings, Plant and
Microbial Sci. 13: 305-312.
Subhan, Sutrisno N dan Sutarya R. 2012.
Pengaruh Cendawan Trichoderma Sp. Zikriah, 2016. Potensi Daun Katuk Dan
Terhadap Tanaman Tomat Pada Tanah Lamtoro Sebagai Nutrisi Cendawan
Andisol. Berita Biologi. 11(3). Trichoderma sp. pada Pelet Media
Tumbuh dalam Menekan Pertumbuhan
Suwahyono. 2004. Trichoderma harzianum, Patogen Tular Tanah. Skripsi. Unsyiah.
Indigeneous untuk Pengendalian Banda Aceh.
Hayati. Studi Dasar Menuju
Komersialisi. Disampaikan pada
Seminar Biologi. Yogyakarta: Fakultas
Biologi UGM.

BPTP ACEH 51
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Perkebunan
MENGENAL KELAPA DALAM Varietas ketiga adalah jenis hibrida.
UNGGUL NASIONAL Varietas kelapa jenis inilah yang kini menjadi
primadona masyarakat petani perkebunan.
Nazariah Varietas hibrida memiliki banyak keunggulan.
Diantaranya lebih cepat berbuah, yaitu sekitar
PENDAHULUAN 3-4 tahun setelah tanam. Kemudian produksi
Kelapa adalah salah satu tanaman kopra lebih tinggi sekitar 6-7 ton per hektar
yang sudah dikenal dalam peradaban manusia per tahunnya di umur 10 tahun. Lalu
sejak zaman prasejarah yang diketahui produktivitasnya sekitar 140 per pohon setiap
tumbuh di daerah tropis. Para peneliti tahunnya. Lalu dagingnya lebih tebal, keras
berkesimpulan bahwa tanaman ini berasal dan kandungan minyaknya tinggi. Lalu
dari kawasan yang sekarang dikenal dengan produktivitas tandan buah sekitar 12 tandan
nama Malaysia - Indonesia, dari daerah inilah dan berisi sekitar 10-20 butir buah kelapa,
menyebar ke daerah-daerah lain. daging buahnya memiliki ketebalan sekitar
Kelapa merupakan tanaman serbaguna 1,5 cm. termasuk dalam hal ini adalah
yang seluruh bagian tanamannya bermanfaat tanaman kelapa kopyor varietas hibrida hasil
bagi kehidupan manusia. Hasil kelapa yang kultur embrio yang kini semakin populer saja.
sudah diperdagangkan sejak abad 17 ke Eropa Dari ketiga jenis kelapa yang telah
dari Asia adalah minyak kelapa. diuraikan diatas, umumnya masyarakat
Kelapa tumbuh subur di Indonesia pedesaan Indonesia khususnya Aceh
dengan beragam varietasnya. Kelapa secara cenderung memilih jenis kelapa dalam untuk
ilmu biologi termasuk family palma yang bisa dibudidayakan. Hal ini disebabkan kelebihan-
dibagi menjadi tiga macam. Ada varietas kelebihan yang dimiliki oleh kelapa ini sendiri
dalam yang terdiri dari viridis (kelapa hijau), meskipun mulai berproduksi lebih lambat dari
rubescens (kelapa merah), macrocorpu (kelapa kelapa genjah dan kelapa hibrida. Berikut
kelabu), sakarina (kelapa manis). Lalu ada beberapa varietas kelapa dalam yang dapat
kelapa genjah dengan varietas eburnia (kelapa dijadikan referensi untuk dibudidayakan.
gading), regia (kelapa raja), pumila (kelapa
puyuh), pretiosa (kelapa raja Malabar dan ada JENIS KELAPA DALAM UNGGUL
pula kelapa hibrida. NASIONAL
Varietas dalam adalah salah satu jenis Kelapa Dalam Takome (DTE)
kelapa dengan batang tinggi dan besar, Kelapa DTE mulai berbuah umur 5
ukurannya bisa mencapai 30 meter bahkan tahun dan mulai panen umur 6 tahun. Ukuran
lebih. Kelapa dalam mulai berbuah di usia buah kecil, bentuk buah bulat dan bentuk
tanam sekitar 6-8 tahun. Namun soal umur, buah tanpa sabut bulat dengan warna kulit
tanaman kelapa jenis ini bisa mencapai 100 buah hijau, kuning kehijauan, dan coklat.
tahun lebih. Jumlah buah/tandan 15-20 butir dengan 12-15
Ada beberapa keunggulan varietas Dalam tandan buah/tahun sehingga jumlah
yang bisa diungkap disini. Pertama produksi buah/pohon/tahun 90-150 butir. Produksi
kopranya lebih tinggi yaitu sekitar 1 ton kopra 2,63 ton/ha/tahun dengan kadar minyak
kopra/ ha/tahun di umur 10 tahun. Kedua 61,95%, dan agak tahan terhadap
produktivitasnya mencapai 90 butir setiap penyakit Phytopthora sp.
pohon dalam satu tahunnya. Lalu daging Daerah pengembangan kelapa Dalam
buahnya tebal dan keras dengan kadar Takome pada lahan kering iklim basah dengan
minyak yang lebih tinggi. Lalu lebih tahan tinggi tempat < 500 m dpl, curah hujan 1500-
terhadap hama dan penyakit. 3000 mm/ tahun. Kelapa DTE toleran
Varietas genjah memiliki kelebihan terhadap kemarau panjang sampai dengan 6
sekaligus kelemahan. Kelemahannya peka bulan. Varietas ini dilepas tahun 2006 sebagai
terhadap keadaan lingkungan yang kurang varietas unggul nasional.
baik. Berbuat lebat tetapi mudah dipengaruhi
fluktuasi iklim. Ukuran buahnya relatif lebih Kelapa Dalam Sawarna (DSA)
kecil dengan kadar kopra yang rendah. Kelapa Dalam Sawarna mulai berbuah
Namun kelebihannya buah kelapa jenis ini umur 4 tahun dan mulai panen umur 5 tahun.
ukurannya tidak terlalu tinggi sehingga tidak Ukuran buah besar, bentuk buah bulat elips
membahayakan sekitar dan buahnya lebih dan bentuk buah tanpa sabut bulat dasar rata
cepat sekitar 4-5 tahun. dengan warna kulit buah dominan hijau.
52 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Perkebunan
Jumlah buah/tandan 6 butir dengan 12-13 telur, bentuk buah tanpa sabut bulat dasar
tandan buah/ tahun sehingga jumlah buah rata, dan warna kulit buah dominan hijau.
/pohon/ tahun 75 butir. Produksi kopra 2,8 ton/ Jumlah buah/tandan 6 butir dengan 12-13
ha/tahun dengan kadar minyak 69,28%, dan tandan buah/tahun sehingga jumlah
agak tahan terhadap penyakit Phytopthora sp. buah/pohon/tahun 75 butir. Produksi kopra 2,8
Daerah pengembangan pada lahan ton/ha/tahun dengan kadar minyak 69,28, dan
kering iklim basah dengan curah hujan <1500 agak tahan terhadap penyakit Phytopthora
mm/tahun, agak toleran terhadap kemarau palmivora.
panjang. Varietas ini dilepas tahun 2004
sebagai varietas unggul nasional. Kelapa Dalam Mapanget (DMT)
Daerah pengembangan pada lahan
Kelapa Dalam Palu (DPU) kering iklim basah, dengan curah hujan >
Daerah pengembangan pada lahan 2500 – 3500 mm/tahun. Kelapa Dalam
kering iklim basah dengan curah hujan <1500 Mapanget (Gambar 2) dilepas sebagai kelapa
mm/tahun, agak toleran terhadap kemarau unggul Nasional tahun 2005. Kelapa Dalam
panjang. Varietas ini dilepas tahun 2004 Mapanget mulai berbuah pada umur 5 tahun.
sebagai varietas unggul nasional. Kelapa Bentuk buah bulat, ukuran buah sedang,
Dalam Palu mulai berbuah umur 5 tahun dan warna kulit buah umumnya merah
mulai panen umur 6 tahun. kecokelatan.
Ukuran buah besar, bentuk buah bulat Produksi tandan rata-rata 13 buah per
telur, bentuk buah tanpa sabut bulat dasar pohon, jumlah buah 7 butir per tandan atau
rata, dan warna kulit buah dominan hijau. rata-rata sebanyak 90 butir/pohon/tahun.
Jumlah buah/tandan 6 butir dengan 12-13 Produksi kopra optimal 3.3 ton/ ha/tahun,
tandan buah/tahun sehingga jumlah buah/ kadar minyak 62.95%, agak toleran terhadap
pohon/tahun 75 butir. Produksi kopra 2,8 ton kemarau panjang, dan tahan terhadap
/ha /tahun dengan kadar minyak 69,28%, dan serangan penyakit Busuk Pucuk yang
agak tahan terhadap penyakit Phytopthora sp. disebabkan oleh Phytophthora palmivora.

Kelapa Dalam Tenga (DTA) Kelapa Dalam Kima Atas (DKA)


Kelapa Dalam Tenga mulai berbuah Daerah pengembangan kelapa Dalam
pada umur 5 tahun dan mulai panen pada Kima Atas pada lahan kering iklim basah
umur 6 tahun. Ukuran buah sedang, bentuk dengan tinggi tempat < 500 m dpl, curah hujan
buah bulat, bentuk buah tanpa sabut bulat 1000-2500 mm/tahun. Kelapa DKA toleran
dasar rata, dan warna kulit buah dominan terhadap kemarau panjang sampai dengan 4
hijau. Jumlah buah/tandan 6 butir dengan bulan. Varietas ini dilepas tahun 2008 sebagai
jumlah tandan buah 12-13 per tahun sehingga varietas unggul nasional.
rata-rata jumlah buah/pohon/tahun mencapai Kelapa DKA mulai berbuah umur 5
75 butir. Produksi kopra dapat mencapai 3 tahun dan mulai panen umur 6 tahun. Ukuran
ton/ha dengan kadar minyak 69,31%, dan buah besar, bentuk buah bulat dan bentuk
tahan terhadap penyakit Phytophthora buah tanpa sabut hampir bulat dengan warna
palmivora. kulit buah hijau, dan hijau kekuningan.
Daerah pengembangan pada lahan Jumlah buah/tandan 8-12 butir dengan 14-17
kering iklim basah dengan curah hujan <2500 tandan buah/tahun sehingga jumlah
mm/tahun, dan tahan terhadap kekeringan buah/pohon/tahun 80-100 butir. Produksi
sampai 3 bulan. Varietas ini dilepas sebagai kopra 3,17 ton/ha/tahun dengan kadar minyak
kelapa unggul nasional tahun 2004. 61,82%, dan agak tahan terhadap
penyakit Phytopthora sp.
Kelapa Dalam Bali (DBI)
Daerah pengembangan pada lahan Kelapa Dalam Rennel (DRL)
kering iklim basah dengan curah hujan <1500 Daerah pengembangan kelapa Dalam
mm/tahun, agak toleran terhadap kemarau Rennel pada lahan kering iklim basah dengan
panjang. Varietas ini dilepas tahun 2004 tinggi tempat < 500 m dpl, curah hujan 1000-
sebagai varietas unggul nasional. 2500 mm/tahun. Kelapa DRL toleran terhadap
Kelapa Dalam Bali mulai berbuah kemarau panjang sampai dengan 4 bulan.
umur 5 tahun dan mulai panen umur 6 tahun. Varietas ini dilepas tahun 2008 sebagai
Ukuran buah besar, bentuk buah bulat varietas unggul nasional.
BPTP ACEH 53
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Perkebunan
Kelapa DRL mulai berbuah umur 5 dalam yang telah dibudidayakan di Kebun
tahun dan mulai panen umur 6 tahun. Ukuran Percobaan (KP) Paya Gajah, Yaitu; Kelapa
buah besar, bentuk buah bulat telur dan Dalam Tenga, Bali dan Palu.
bentuk buah tanpa sabut bulat dengan warna Kebun Percobaan Paya Gajah adalah
kulit buah hijau, hijau kekuningan, dan Sub Balai Penelitian Tanaman Industri di
coklat. Jumlah buah/tandan 8-12 butir dengan bawah Balai Tanjung Karang, kemudian
14-16 tandan buah/ tahun sehingga jumlah menjadi Kebun Percobaan Kelapa Paya Gajah
buah /pohon /tahun 100-110 butir. Produksi di bawah Balai Penelitian Kelapa Manado,
kopra 3,40 ton/ ha /tahun dengan kadar yang dirancang untuk kelapa hibrida yang
minyak 67,60%, dan agak tahan terhadap dibangun pada tahun 1975, dengan luas areal
penyakit Phytopthora sp. 141 ha. Seluas 90 ha dimanfaatkan untuk
kelapa Genjah Kuning Nias (GKN) dan kelapa
Kelapa Dalam Lubuk Pakam (DLP) dalam (Palu, Bali dan Tenga) selebihnya
Daerah pengembangan kelapa Dalam merupakan lahan kosong dan perumahan.
Lubuk Pakam pada lahan kering iklim basah Terletak di Desa Paya Gajah Kecamatan
dengan tinggi tempat < 500 m dpl, curah hujan Peureulak Barat Kabupaten Aceh Timur (Idi),
1500-3000 mm/ tahun. Kelapa DLP toleran 400 Km dari kota Provinsi Aceh dan 225 Km
terhadap kemarau panjang sampai dengan 6 dari Kota Medan (Provinsi Sumatera Utara).
bulan. Varietas ini dilepas tahun 2008 sebagai Ketinggian dari permukaan Laut 0-3 meter,
varietas unggul nasional. jenis tanah Regosol Distrik, Podsol Humik dan
Kelapa DLP mulai berbuah umur 5 Podsol Distrik. Jenis tanah yang paling
tahun dan mulai panen umur 6 tahun. Ukuran dominan adalah Regosol Distrik dengan
buah besar, bentuk buah bulat telur dan Tekstur Tanah berpasir 80 – 90 %.
bentuk buah tanpa sabut bulat dengan warna
kulit buah hijau, hijau kekuningan, dan Daftar Pustaka
coklat. Jumlah buah/tandan 7-10 butir dengan http://kebunsulsel.blogspot.com/2013/06/Kebun
13-16 tandan buah/tahun sehingga jumlah ; perkebunan rakyat Sulawesi selatan.
buah/pohon/tahun 60-90 butir. Produksi kopra Selasa, 12 juni 2013.
2,67 ton/ ha/tahun dengan kadar minyak http://faizaashop.blogspot.com/2015/11/Kelapa
59,96%, dan agak tahan terhadap dan Jenisnya. Faiza Shopie.
penyakit Phytopthora sp.
http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/Vari
Kelapa Dalam Banyuwangi (DBG) etas unggul kelapa. Pusat Penelitian dan
Kelapa DBG mulai berbuah umur 4-5 Pengembangan Perkebunan.
tahun dan mulai panen umur 5-6 http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/Kela
tahun.Ukuran buah besar, bentuk buah bulat pa Dalam Tenga Balit Palma. Balai
telur dan bentuk buah tanpa sabut hampir Penelitian Tanaman Palma. Puslitbang
bulat dengan warna kulit buah hijau, kuning Perkebunan. Badan Litbang Pertanian-
kehijauan, dan coklat. Jumlah buah/tandan 7- Kementerian Pertanian.
8 butir dengan 12-15 tandan buah/tahun
http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/Kela
sehingga jumlah buah/pohon/tahun 70-90
pa Dalam Bali Balit Palma. Balai
butir. Produksi kopra 2,62 ton/ha/tahun
Penelitian Tanaman Palma. Puslitbang
dengan kadar minyak 62,95%, dan toleran
Perkebunan. Badan Litbang Pertanian-
terhadap penyakit Phytopthora sp.
Kementerian Pertanian.
Daerah pengembangan kelapa Dalam
Banyuwangi pada lahan kering iklim basah
dengan tinggi tempat < 500 m dpl, curah hujan
1000-2500 mm/tahun. Kelapa DBG toleran
terhadap kemarau panjang sampai dengan 4
bulan. Varietas ini dilepas tahun 2008 sebagai
varietas unggul nasional.

Kelapa Unggul Nasional di Aceh


Dari beberapa jenis kelapa dalam
unggul nasional yang telah disebutkan diatas,
di Provinsi Aceh terdapat tiga jenis kelapa
54 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Perkebunan
TUMPANGSARI TANAMAN ini dapat merugikan petani terutama yang
KOPI ARABIKA pendapatannya hanya bergantung pada
tanaman kopi. Salah satu upaya yang dapat
Rini Andriani dilakukan untuk mengantisipasi
permasalahan tersebut adalah menerapkan
Pendahuluan pola tanam tumpangsari.
Permasalahan utama ekonomi
pertanian pada tanaman perkebunan adalah
proses produksi yang berjalan cukup lama
(Windasari, 2013). Pada saat menunggu waktu
panen petani dihadapi oleh risiko dan
ketidakpastian, hal ini disebabkan oleh
keadaan alam, perkembangan hama penyakit,
modal, biaya produksi dan sebagainya. Tidak
semua petani, terutama yang memiliki lahan
terbatas dapat menyediakan biaya secara
tepat. Petani perlu mendapatkan hasil
produksi yang maksimum untuk
meningkatkan penerimaan.
Pola tanam tumpangsari dapat
Gambar 1. Tanaman Kopi tumpangsari dengan meningkatkan produktivitas kopi
tanaman lain. dibandingkan dengan pola tanam monokultur,
dan dapat menyumbangkan bahan organik
Kopi merupakan tanaman perkebunan lebih tinggi ke dalam tanah. Pola tanam
yang menjadi komoditas ekspor dan tumpangsari memanfaatkan sela kosong
mempunyai peranan penting untuk dapat antara jarak tanaman kopi dengan tanaman
meningkatkan pendapatan serta lain (Maharani,et.al.2013). Tumpangsari
kesejahteraan petani. Provinsi Aceh adalah suatu bentuk pertanaman campuran
merupakan daerah penghasil kopi arabika berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman
terbesar di Indonesia dengan pusat pada satu areal lahan tanam dalam waktu
pengembangannya terletak di dataran tinggi bersamaan (Azmi, 2018). Windasari (2013),
gayo, yaitu di Kabupaten Bener Meriah dan menyatakan tumpangsari adalah dua
Aceh Tengah yang keseluruhannya tanaman atau lebih secara bersamaan atau
merupakan perkebunan rakyat (yufniati, satu interval waktu pada satu bidang tanah
2012). Luas perkebunan rakyat di dataran yang sama. Tumpangsari merupakan sistem
tinggi gayo adalah 96.316.04 Ha (Manurung, penanaman yang bertujuan untuk
2012) dengan luas tanam 123.749 Ha dan memanfaatkan lahan sebaik-baiknya agar
produksi 68.493 Ha (BPS, 2018), terdiri dari diperoleh produksi yang maksimum. Sistem
85% terdiri dari jenis Arabika dan sisanya 15% ini dilakukan untuk menambah pendapatan
jenis Robusta, dengan produktivitas rata-rata petani. Dalam perkembangannya,
berkisar antara 700-800 kg/ha/tahun tumpangsari sudah banyak diterapkan oleh
(Manurung, 2012). Komoditas kopi petani baik semi-komersial maupun komersial
memberikan sumbangan yang penting dari dan juga diterapkan pada lahan-lahan yang
aspek konservasi lingkungan pertanian dan subur dan optimal bagi pertumbuhan tanaman
dapat memberikan nilai ekonomi yang cukup (Bisnis, 2014).
tinggi bagi petani.
Tanaman kopi merupakan komoditas Manfaat Tumpang Sari pada Tanaman
sub-sektor perkebunan yang merupakan Kopi
sumber devisa Negara dan penyedia lapangan Ada beberapa manfaat tumpangsari, yaitu:
kerja. Sebagian besar (96%) tanaman kopi 1. Efisiensi waktu
diusahakan dalam bentuk perkebunan rakyat 2. Meminimalkan risiko kerugian
dengan tingkat produktivitas rendah yaitu 0,5 3. Meminimalkan pengolahan tanah
ton biji kering /Ha /tahun (Rubiyo, et.al .2013). 4. Mendapatkan hasil jual yang
Produktivitas tanaman kopi dapat berkurang menguntungkan dari tiap jenis
akibat menurunnya kandungan unsur hara N, tanaman yang berbeda
P, K serta bahan organik di dalam tanah. Hal
BPTP ACEH 55
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Perkebunan
Menurut Ernawan (2018), petani Daftar Pustaka
memerlukan kebutuhan jangka pendek, Azmi, AK. 2018. Makalah Praktikum
sehingga Tumpangsari dianggap dapat Agribisnis Tanaman Perkebunan
memberikan peluang kepada petani untuk Tumpangsari Tanaman Kopi Arabika
memperoleh penghasilan dengan menanam Dengan Jagung Manis. Fakultas
tanaman lain disela tanaman kopi. Hasil yang Pertanian. Universitas lancing Kuning.
diperoleh bisa mencukupi kebutuhan harian. Pekanbaru.
Dalam Hulupi (2008), ada beberapa hal Bisnis. 2014. Mengenal Manfaat Pola Tanam
yang harus diperhatikan terkait penerapan Tumpangsari. www.jurnalasia.com.
tumpangsari tanaman kopi: Diakses 28 Maret 2019.
1. Tumpangsari tanaman kopi dengan
tanaman semusim BPS Aceh. 2018. Aceh.bps.go.id. Diakses 27
- Penanaman tumpangsari dengan Maret 2019.
tanaman semusim dilakukan selama Ernawan,R. 2018. Magelang Kembangkan
masa persiapan lahan sampai Tumpangsari Kopi-Hortikultura. Berita
tanaman kopi belum berbuah (tajuk Harian ANTARA.
kopi belum saling menutup) http://jateng.antaranews.com. Diakses 28
- Jika ingin penanaman yang lebih Maret 2019.
permanen, pada lahan datar, dapat
Hulupi, R. 2008. Tumpangsari. Panduan
dibudidayakan dengan sistem
Budidaya Dan Pengolahan Kopi Arabika
budidaya lorong (alley cropping).
Gayo. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Diantara barisan kopi disediakan
Indonesia. Indonesian Coffe and Cocoa
lorong dengan lebar 5-8 meter untuk
Research Institute (ICRRI).
tanaman tumpang sari
- Tanaman semusim yang banyak Maharani,et.al.2013. Keterjadian Penyakit
diusahakan bersama kopi Arabika Tersebab Jamur Pada Hama Penggerek
adalah kubis, tomat, cabai, serta Buah Kopi (PBKo) di Pertanaman Kopi
kacang-kacangan Agroferstri. Jurnal Agrotek Tropika 1
- Limbah tanaman semusim dapat (1):86-91.
dimanfaatkan sebagai pupuk hijau
maupun mulsa tanaman kopi
2. Tumpangsari dengan tanaman tahunan Manurung, M. et.al. 2012. Buku panduan
- Tanaman dipilih yang memiliki Upaya Peningkatan Produksi dan
kanopi tidak terlalu rimbun, bukan Kualitas Kopi Arabika Gayo Yang
inang hama-penyakit, dan tidak Berkelanjutan. Kerjasama IOM SEGA
menimbulkan keracunan (alelopati). dan Universitas Gajah Putih.
Pemilihan jenis tanaman harus Rubiyo, et.al. 2013. Perakitan Teknologi
menyesuaikan dengan pangsa pasar Untuk Meningkatkan Produksi dan
di daerah setempat Mutu Hasil Perkebunan Kopi Rakyat.
- Tumpangsari dengan tanaman Penguatan Inovasi Teknologi
tahunan berupa pohon kayu-kayuan Mendukung Kemandirian Usahatani
yang juga difungsikan sebagai Perkebunan Rakyat.
pematah angin ditata secara sistem Perkebunan.litbang.pertanian.go.id.
kotak (box system), ditanam diakses 27 Maret 2019.
mengelilingi tepi batas kebun Windasari, NP dan Budhi, Sri. 2013. Analisis
- Contoh tanaman tahunan untuk Pengaruh Tumpangsari Terhadap
tumpangsari dengan tanaman kopi Pendapatan Petani di Desa Munduktemu
antara lain : jeruk, terong belanda, Kabupaten Tbanan. E-Jurnal Ekonomi
alpukat, kesemek Pembangunan. Universitas Udayana
Penutup Vol.2 No.5, Mei: 254-259.
Tumpangsari pada tanaman kopi
merupakan upaya untuk meningkatkan Yufniati. 2012. Petunjuk Teknis Budidaya
produksi dan sebagai solusi terbatasnya lahan Kopi Organik. BPTP Aceh.
untuk menanam sejumlah komoditas lainnya
dan diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan bagi petani kopi.
56 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Perkebunan
PENGELOLAAN HARA TANAMAN • Perbaikan kondisi tanaman ( tanaman yang
KOPI ARABIKA (Coffea arabika L.) dipupuk secara optimal dan teratur akan
memiliki daya tahan yang lebih besar
Ishar terhadap keadaan ekstrim seperti;
kekurangan air, suhu tinggi atau kelebihan
Kerjasama Bappeda Prov. Aceh, APED, buah).
Kebun Percobaan Gayo ( BPTP Aceh) • Peningkatan produksi dan mutu (biji kopi
dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. lebih besar dan rendemen lebih tinggi).
• Stabilitas produksi (tanaman kopi bersifat
Pendahuluan biennial bearing, artinya panen tinggi pada
Hara tanaman adalah unsur yang suatu tahun akan diikuti dengan panen
diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme yang rendah pada tahun berikutnya.
tanaman. Pemupukan bertujuan untuk Pemupukan yang optimal dapat
memberikan zat makanan (hara) kepada mengurangi sifat tersebut).
tanaman. Tanaman kopi membutuhkan hara
dari dalam tanah untuk pertumbuhan Tanaman kopi memerlukan sejumlah
vegetatif (daun, akar, dan batang) dan unsur hara untuk dapat tumbuh dan
pertumbuhan generatif (bunga dan buah). berproduksi secara normal. Untuk
pertumbuhan vegetatif sama pentingnya menghasilkan 1 ton biji kopi pasar, tanaman
dengan pertumbuhan generatif, karena buah kopi membutuhkan sejumlah unsur hara.
hanya terbentuk pada cabang cabang lateral Setiap 1 ton biji kopi arabika yang dipanen
yang merupakan produk dari pertumbuhan mengangkut unsur hara 63,1 kg N,11,7 kg
vegetatif. P2O5, dan 67,2 K2O atau dengan 140 kg
Kelebihan dan keuntungan pupuk organik Urea, 25 kg TSP, dan 112 kg KCL. Artinya
▪ Bahan tersedia tanah akan terus kehilangan hara sedemikian
▪ Tidak menimbulkan efek residu banyak apabila tidak ada usaha pengendalian
▪ Memperbaiki fisik tanah melalui pemupukan.
▪ Memperbaiki biologi tanah Teknik pemupukan memiliki lima sistem
▪ Mengandung unsur hara makro dan yang disingkat 5T yaitu,
mikro
▪ Meningkatkan daya ikat air Tepat Jenis
Kelemahan pupuk organik Jenis Pupuk organik dan an organik, di
▪ Komposisi unsur hara rendah dataran tinggi yang paling banyak adalah
▪ Dibutuhkan dalam jumlah banyak pupuk organik berupa kulit buah kopi, kulit
▪ Sulit menentukan jumlah pupuk yang tanduk, pupuk kandang, dan serasah tanaman
tepat sesuai dengan kebutuhan (tanaman lamtoro, kopi, tithonia sp, batang
tanaman. pisang dan rumput rumputan).
Kelebihan dan keuntungan pupuk an organik
▪ Komposisi unsur hara tinggi Tepat dosis
▪ Unsur hara lebih cepat tersedia Besar kecilnya dosis pupuk yang
▪ Mudah menentukan jumlah pupuk diaplikasikan tergantung pada umur dan
yang di perlukan produksi tanaman kopi, untuk
Kelemahan pupuk an organik mempertahankan agar kondisi tanah tetap
▪ Menimbulkan efek residu sehat. Ada beberapa dosis pupuk yang
▪ Dosis yang berlebihan dapat merusak dilakukan pada tanaman kopi tertera pada
tanaman dan lingkungan tabel dibawah ini.
Tanaman dalam pertumbuhannya
memerlukan tiga unsur hara pokok yang
digunakan dalam jumlah yang lebih banyak
(unsur hara makro), yaitu nitrogen (N),
phosphor (P) dan kalium (K). Selain itu juga
memerlukan unsur hara mikro yang
digunakan dalam jumlah yang lebih sedikit
seperti; Mg, Fe, Zn, Mn dan lain lain.
Manfaat pemupukan pada tanaman kopi :

BPTP ACEH 57
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Perkebunan
Tabel 1. Penggunaan pupuk organik pada tanaman ,dan NO2 , dapat masuk lewat daun terutama
kopi arabika. lewat stomata.
Pemupukan melalui daun sebagai
Awal Musim hujan Akhir musim hujan pelengkap agar unsur hara yang diberikan
Umur
(g/phn) g/phn
tan dapat segera dipergunakan oleh tanaman
Thn Urea Sp36 Kc Dolmit Urea Sp36 Kc Dolmit untuk meningkatkan efektivitas pemberian
l l
20 25 15 20 20 25 15 20
pupuk melalui daun, penyemprotan
1
hendaknya merata pada permukaan daun
2 50 40 40 30 50 40 40 30
sebelah bawah. Faktor lain yang harus
3 75 50 50 50 75 50 50 50 dipertimbangkan dalam menentukan cara
4 100 50 50 70 100 50 50 70 pemberian pupuk adalah iklim, jenis tanah,
150 80 70 100 150 80 70 100
dan ketersediaan air.
5-10
>10 200 100 100 125 200 100 100 125 Tabel 2. Penggunaan pupuk an organik pada
tanaman kopi arabika.
Tepat Waktu
Umur Awal Musim Hujan Akhir Musim Hujan
Waktu pemupukan dilakukan dua kali Tan.
dalam setahun yaitu pada awal musim hujan Tahun
Kompos Dolomit Kompos Dolomit
dan akhir musim hujan. Atau setelah tanaman Kg/ Phn (g/Phn Kg/Phn g/Phn
kopi dipangkas dan sebelum primordia bunga,
dengan catatan kondisi tanah harus lembab. 1 2 10 2 10
Pada keadaan tertentu pemupukan ekstra 2 4,5 15 4,5 15
3 5,5 20 5,5 20
dapat dilakukan misalnya curah hujan yang 4 6,5 30 6,5 30
terlalu tinggi maka pemupukan dilakukan 2 5-10 10 40 10 40
bulan sebelum akhir panen. > 10 12,5 40 12,5 40

Tepat Tempat
Pemberian pupuk organik pada tanaman Efesiensi pemupukan
kopi adalah dengan cara meletakan pupuk Selain menerapkan 5 T pemupukan
organik pada alur (rorak) yang telah dibuat tanaman kopi lebih efektif dan
dibenamkan sehingga terurai sendiri, lokasi menguntungkan apabila dipenuhi beberapa
penempatan pupuk antara ujung tajuk terluar persyaratan yaitu :
daun kopi. 1. Pemupukan tidak akan banyak memberi
Pemupukan pada tanaman kopi arabika kenaikan produksi apabila naungan terlalu
dewasa dilakukan dengan tata cara melihat gelap, pengurangan naungan harus
gejala pada daun, setelah mengetahui gejala dilakukan secara bertahap.
pada daun kita baru bisa mengetahui apa saja 2. Pemupukan diberikan hendaknya setelah
unsur yang dibutuhkan oleh tanaman kopi. pemangkasan kopi.
3. Perlakuan tanah, gulma dan rumput
Pupuk yang digunakan pada tanaman kopi
arabika dewasa yaitu Urea, SP 36, KCL, dan disekitar kopi harus dibersihkan sebelum
Dolomit. pemberian pupuk untuk mengurangi
terjadinya persaingan perebutan unsur
Tepat cara Pemupukan Kopi Arabika hara.
Cara pemupukan kopi dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu pemupukan melalui Gejala kekurangan unsur hara pada tanaman
tanah dan daun. pemberian pupuk melalui kopi arabika adalah:
tanah dapat dilakukan dengan cara meletakan
pupuk pada alur yang telah dibuat. Pupuk 1. Kekurangan Hara Nitrogen (N) yaitu:
diberikan pada areal dibawah tajuk tanaman, Ukuran daun lebih kecil menguning,
dengan jarak 40 – 80 cm dari batang pokok, produksi daun dan laju pertumbuhan
pada jalur melingkar. Kemudian pupuk turun, daun tua tampak gejala khorosis
ditaburkan dan ditutup kembali dengan tanah kuning, Daun gugur dan cabang
agar pupuk tidak menguap. Penyerapan hara mengering dari ujung kepangkal.
lewat daun umumnya melalui stomata. Hara 2. Kekurangan Hara Phosfor (P) :
tanaman dalam bentuk gas, seperti SO2 , NH3 Terjadinya Bercak warna kuning pada
daun tua, Warna hijau gelap

58 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Perkebunan
menggantung kebawah arah belakang, Daftar Pustaka
daun tua cepat gugur dan bercak Kementan. Peraturan Menteri pertanian
kecokelatan merupakan tandanya mati sel Nomor 49 Tahun 2014. Tentang Pedoman
jaringan daun dapat melebar. Teknis Budidaya Kopi Yang Baik (Good
Agriculture Practices/Gap On Coffee).
3. Kekurangan Hara Kalium (K) Jakarta.
Bercak tepi daun pudar dan coklat Karim. A. 2012. Pengembangan Ekonomi
membentuk batas tak teratur pada tepi Lokal Melalui Revitalisasi Kebun Kopi
daun. Daun tua seperti terbakar pada Rakyat di Dataran Tinggi Gayo, Unsyiah
ujung dan tepinya. Banda aceh.
4. Kekurangan Hara Magnesium (Mg)
Membentuk duri ikan berwarna perunggu Mawardi S, et al. 2008. Panduan Budidaya
tidak mengkilat, daun tua mudah gugur dan Pengolahan Kopi Arabika Gayo. CV.
5. Kekurangan Hara Seng (Zn) Azrajens Mayuma. Jakarta.
Ukuran daun mengecil dan memanjang Masna. M, et al 2012. Panduan Upaya
karna berkembang tidak normal sering peningkatan produksi dan kualitas Kopi
terjadi mati pucuk, internode lebih pendek Arabika Gayo yang Berkelanjutan.
bentuk daun seperti anak panah Universitas Gajah Putih Takengon. Aceh
6. Kekurangan Hara Kahat Tembaga (Cu) Tengah.
Daun mengeriting dan mengulung
Yufniati ZA. 2007. Laporan Akhir Kegiatan
sepanjang ibu tulang daun, Tulang daun
Pengkajian Paket Teknologi Budidaya
sekunder menonjol dan tunas lemah.
Kopi Organik Di Dataran Tinggi Gayo.
7. Kekurangan Hara Kahat Besi (Fe)
BPTP Aceh.
Ukuran daun normal, daun pucat tulang
daun masih hijau, tampak pola sarang
laba -laba pada tulang daun dan daun
menguning dan memutih hingga
mendekati warna krem.

BPTP ACEH 59
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Perkebunan
MODEL PEMANGKASAN KOPI ARABIKA ▪ Tunas primer (legitim) yang terletak sedikit
(Coffea arabika. L) di atas ketiak daun.
DI DATARAN TINGGI GAYO ▪ Mata tunas seri (4-5 buah) yang tumbuhnya
dibawah tunas legitim
Ishar Kedua macam tunas ini dapat tumbuh
menjadi cabang atau batang, dan dapat
PENDAHULUAN membentuk bunga dan buah tergantung pada
Kopi termasuk salah satu komoditas rangsangan yang diterimanya. Tunas seri
yang penting dan strategis pada sub- sektor pada batang menghasilkan wiwilan yang
perkebunan, karena selain menghasilkan berfungsi menumbuhkan atau membentuk
devisa yang tinggi juga di usahakan oleh kembali organ batang baru. Tunas seri pada
banyak petani. di Dataran Tinggi Gayo hampir cabang primer akan menghasilkan cabang-
semua petani sumber penghasilannya cabang reproduksi yang mempunyai sifat dan
pendapatannya dari kopi, Keberhasilan fungsi sama seperti cabang primer.
tanaman kopi dipengaruhi oleh banyak faktor
antara lain: Jenis-jenis cabang kopi Arabika gayo
• Iklim Sebelum kita melakukan pemangkasan
• Kesuburan tanah terlebih dahulu harus mengetahui bagian
• Bahan tanaman cabang tanaman, sebagai berikut:
• Teknik budidaya ▪ Batang utama, pokok (kayu batang)
Dari faktor teknik budidaya yang cukup ▪ Wiwilan (tunas air)
penting dan perlu mendapat perhatian adalah ▪ Cabang reproduksi, yaitu cabang-cabang
pemangkasan. Pada awal musim hujan pupuk yang tumbuh dari cabang primer di atas
hendaknya baru diberikan setelah kopi selesai ketiak daun dan akan mendukung bunga
dipangkas. Tanaman yang dipupuk cenderung dan buah pada cabang primer.
untuk membentuk banyak wiwilan. ▪ Cabang cambuk
Pemupukan akan memberi efek maksimal ▪ Cabang kipas
apabila wiwilan selalu dipangkas sehingga zat ▪ Cabang cacing, yaitu cabang reproduksi
hara tidak banyak terbuang bersamaan yang tumbuhnya lemah dan tetap kecil.
dengan wiwilan. ▪ Cabang balik, yaitu cabang reproduksi
Pemangkasan tanaman kopi dimaksudkan yang tumbuhnya selalu balik ke batang
guna mengarahkan pertumbuhan vegetatif pokok (kayu batang)
kearah pertumbuhan generatif yang produktif ▪ Cabang liar orthotrop, yaitu cabang
dan menjaga keseimbangan pertumbuhan reproduksi yang tumbuhnya ke atas atau
vegetatif dengan pertumbuhan generatif ke bawah meskipun tidak tegak seperti
sehingga produktivitas lebih optimal. tunas wiwilan, pertumbuhannya subur
dan sering menghasilkan buah yang cukup
Mengapa tanaman kopi arabika perlu di banyak.
lakukan pemangkasan ? ▪ Cabang sekunder (kayu sekunder)
Untuk memahami dasar-dasar ▪ Cabang tersier ( kayu tersier)
pemangkasan secara baik perlu mengetahui Sifat pentung lainnya yang erat kaitannya
sifat-sifat pertumbuhan tanaman kopi, yaitu dengan pemangkasan adalah :
▪ Terdapatnya dua bentuk pertumbuhan - Terbentuknya buah hanya pada cabang
pada tanaman pertumbuhan tegak ke atas primer
atau orthotrop, Pertumbuhan ke atas - Tiap buku biasanya hanya sekali
menghasilkan batang dan wiwilan (terubus, mendukung buah, sehingga tiap tahun
tunas air) yang bila dibiarkan akan menjadi letak dompolan buah akan bergeser yang
batang-batang baru. semakin jauh dari pangkal cabang atau
▪ Pertumbuhan yang arahnya mendatar ke batang.
samping (plagiotrop) Pertumbuhan yang - Semakin panjang suatu cabang, daya
arahnya mendatar ke samping akan pertumbuhannya semakin lemah sehingga
menghasilkan cabang-cabang yang tumbuh jumlah dompolan semakin sedikit dan biji
mendatar menjadi bakal buah yang dihasilkan semakin kecil.
Tanaman kopi memiliki dua macam mata pertumbuhan cabang-cabang produktif
tunas pada tiap ketiak daunnya, yaitu : agar lebih sehat, dan jumlah yang cukup
banyak.
60 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Perkebunan
Pentingnya pemangkasan kopi Sistem Pemangkasan Pada tanaman kopi
Secara alamiah pembuahan tanaman dikenal ada tiga cara pemangkasan yaitu
kopi cenderung menunjukkan pola yang tidak 1. Pemangkasan bentuk
stabil, dalam arti secara bergantian tahun 2. Pemangkasan pemeliharaan
berbuah lebat akan diikuti dengan tahun 3. Pemangkasan peremajaan (Rejuvinasi)
berbuah kurang, atau sebaliknya. Hal ini
disebabkan karena :
▪ Pada saat tanaman berbuah lebat JENIS PEMANGKASAN
sebagian besar persediaan makanan hasil TANAMAN KOPI
fotosintesis digunakan untuk mendukung
pertumbuhan buah, sehingga sebahagian
kecil saja yang digunakan untuk
pembentukan cabang-cabang baru.
Pemangkasan Pemangkasan
▪ Sedangkan pada saat tanaman berbuah
bentuk Pemeliharaan
sedikit, tanaman memerlukan
sebahagian kecil saja makanan yang
digunakan untuk pertumbuhan buah,
sehingga sebagian besar zat makanan Batang Batang Pangkas
Pangkas
digunakan untuk pembentukan Tunggal Ganda Lepas
Produksi
pertumbuhan cabang dan buah atau Panen
cabang produktif yang akan
meningkatkan produksi tahun
Sistem 2-etape
berikutnya. Wiwil halus dan
Sistem 3-etape (mercy)
▪ Akibat pembuahan yang sangat banyak Sistem koker (sistem aceh)
kasar
yang melebihi daya dukung tanaman,
sering mengakibatkan tanaman
menderita, sehingga cabang akan 1. Pemangkasan Pembentukan
mengalami mati pucuk, dan buah tidak Pemangkasan pembentukan bertujuan
dapat masak secara normal kurang untuk membentuk kerangka pohon sehingga
merah, menguning bahkan menghitam. tanaman tidak terlalu tinggi, menghasilkan
▪ Pada kasus kelebatan buah yang berat di cabang yang kuat, letaknya teratur arahnya
alami oleh kopi yang masih muda, menyebar dan produktif. Pemangkasan
menyebabkan sistem perakaran akan pembentukan bisa dibedakan menjadi dua
rusak dan tanaman mati. yaitu, pemangkasan berbatang tunggal dan
Pertumbuhan buah dan cabang (vegetatif berbatang ganda.
dan generatif) harus berimbang, agar tanaman a. Pemangkasan berbatang tunggal
tetap sehat dan mampu berproduksi optimal. Pemangkasan berbatang tunggal bisa
Pengaturan keseimbangan tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
dilakukan melalui, memangkas kopi secara • Pemenggalan (topping)
teratur dan benar. Pemenggalan adalah melakukan perlakuan
pemotongan pucuk tanaman dengan tujuan
Tujuan pemangkasan untuk menghilangankan pengaruh
▪ Untuk membentuk kerangka/habiatus dominasi pucuk sehingga cabang lateral
tanaman sehat mengatur tinggi tanaman dapat tumbuh lebih kuat dan lebih panjang.
sehingga mudah perawatannya, Tujuan lain dari Topping adalah agar
▪ Menghilangkan cabang tua, cabang liar, tanaman tidak terlalu tinggi.Tinggi
cabang balik, cabang cacing, dan cabang tanaman kira kira 150-180 cm.
yang dikehendaki, • Sistem Etape
▪ Memudahkan masuknya cahaya dan Pemangkasan sistem etape pada prinsipnya
memperlancar aliran udara dalam tajuk, juga melakukan pemenggalan pucuk
▪ Memudahkan pengendalian hama dan tanaman, hanya saja pemenggalannya
penyakit dilakukan secara bertahap atau beretape,
▪ Mengurangi terjadinya fluktasi produksi pemenggalan dapat dilakukan sebanyak 2
yang tajam serta dampak pembuahan kali (2-etape) atau 3 kali (3-etape), yaitu
berlebih (Overbearing) serta memudahkan dengan menumbuhkan batang susulan
panen. (cabang orthotrop).
BPTP ACEH 61
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Perkebunan
• Sistem Koker Aceh Wiwil halus yaitu memangkas cabang
Sistem ini yang umumnya diterapkan oleh balik, cabang liar, cabang kering, cabang
petani kopi di Dataran Tinggi Gayo. Pada cacing, cabang tua, dan lain-lain. Wiwil halus
prinsipnya pemangkasan sistem koker ini dilakukan tiga bulan setelah pemangkasan
adalah melakukan penjarangan berat dan diulangi tiga bulan sekali.
percabangan pada bagian atas tajuk kopi,
sehingga udara dan sinar matahari 3. Pemangkasan Peremajaan (Rejuvinasi)
memungkinkan masuk melalui bagian Sistem pemangkasan rejuvinasi yang
tersebut. hanya dilakukan apabila produksi sudah
b. Pemangkasan Berbatang ganda terlalu rendah, tetapi keadaan pohonnya
Pemangkasan berbatang ganda banyak masih cukup baik. Tujuannya adalah untuk
dilakukan oleh rakyat pada tanaman kopi,. meremajakan tanaman yang sudah tua.
Dengan sistem ini akan terbentuk satu Rejuvinasi dapat dilakukan dengan dua
tunggal (batang utama) yang menyangga cara. Cara pertama dengan memotong batang
beberapa cabang reproduksi. hingga tertinggal 30-50 cm dari permukaan
tanah. Setelah tunas tumbuh, dipilih satu atau
2. Pemangkasan Pemeliharaan dua tunas yang baik dan berada paling bawah
Pemangkasan pemeliharaan bertujuan untuk dipelihara. Cara kedua dilakukan kira-
untuk mengatur pertumbuhan cabang, kira satu tahun sebelim rejuvinasi, sebagian
membuang cabang-cabang adventif (cabang cabang-cabang primer dibuang (diswing),
balik, cabang cacing). Membuang cabang setelah wiwilan tumbuh baru batang dipotong.
tua yang tidak produktif, tunas air, tunas
yang tumbuh tumpang tindih, Daftar Pustaka
Pemangkasan pemeliharaan ada dua Kementan. Peraturan Menteri pertanian
macam yaitu: nomor 49 Tahun 2014. Tentang Pedoman
• Pemangkasan Lepas Panen (PLP) Teknis Budidaya Kopi Yang Baik (Good
Tujuan utama PLP (Panglepan) adalah Agriculture Practices/Gap On Coffee).
penyediaan cabang produksi dan Jakarta
mengoptimalkan potensi produksi.
Pemangkasan lepas panen ditujukan untuk Mawardi S, et al. 2008. Panduan Budidaya
membuang cabang non produktif, kering dan Pengolahan Kopi Arabika Gayo. CV.
tanpa daun, serta membentuk tajuk Azrajens Mayuma. Jakarta.
tanaman lebih ramping serta menyisakan
cabang-cabang yang benar-benar masih Masna. M, et al 2012. Panduan Upaya
produktif (berbuah). Pemangkasan lepas peningkatan produksi dan kualitas Kopi
panen dilaksanakan segera setelah panen Arabika Gayo yang Berkelanjutan.
raya selesai, yang menjadi target Universitas Gajah Putih Takengon. Aceh
pemangkasan lepas panen adalah cabang- Tengah.
cabang yang telah berbuah satu kali (B1)
atau yang telah berbuah dua kali (B2) Surip Mawardi, et al. 2009. Laporan Hasil
• Pemangkasan Produksi Penelitian Evaluasi Mutu Beberapa
Pemangkasan produksi bertujuan untuk Varietas Kopi Arabika Di Dataran Tinggi
mengatur percabangan produktif yang Gayo.
merata, merangsang pembungaan dan
pembuahan. caranya adalah dengan
melakukan pemangkasan ringan yang
terdiri dari wiwil kasar dan wiwil halus.
Wiwil kasar yaitu membuang semua
wiwilan yang tidak di perlukan ditarik dengan
tangan (jangan dengan gunting) agar ruas
yang terpendek dari wiwilan ikut terbuang.
Wiwil kasar ini dilakukan setiap satu bulan
sekali pada musim hujan dan dua bulan sekali
pada musim kemarau.

62 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Perkebunan
PENERAPAN TEKNOLOGI 2. Secara sederhana, agroforestri adalah
AGROFORESTRI sistem penggunaan lahan yang
PADA KEBUN KOPI ARABIKA memadukan tanaman pertanian dengan
tanaman kehutanan.
Rizki Ardiansyah 3. Agroforestri juga dapat disebut dengan
kebun campur.
PENDAHULUAN 4. Ada 2 tipe agroforestri berbasis komoditas,
Tanaman kopi merupakan salah satu yaitu:
komoditas unggulan perkebunan yang a) Agroforestri sederhana, sedikitnya ada
berperan strategis dalam perekonomian 2 jenis pohon hingga 5 jenis pohon yang
nasional dan daerah sebagai sumber devisa berfungsi sebagai penaung dari
negara, pendapatan petani, penciptaan tanaman inti dan membentuk satu
lapangan kerja, pembangunan wilayah, lapis penaung.
pendorong agrobisnis dan agroindustri, b) Agroforestri kompleks, terdapat lebih
sumber bahan mentah industri serta dari 5 jenis pohon yang berfungsi
mendukung konservasi lingkungan (Sari et al. sebagai penaung dari tanaman inti dan
2013; Sudjarmoko, 2013). membentuk multi lapis penaung.
Provinsi Aceh salah satu daerah
penghasil kopi di Indonesia, berada di Dataran
Tinggi Gayo (Kabupaten Aceh Tengah, Bener
Meriah dan Gayo Lues) yang keseluruhan
lahan perkebunannya merupakan perkebunan
rakyat dengan luasan kepemilikan lahan
antara 1-2 hektar per KK (Disbun Aceh, 2014).
Kopi berkontribusi dalam pendapatan daerah
melalui nilai ekspor yang mencapai USD 81,34
juta atau lebih dari Rp. 1.138 Triliyun tahun
2018 (BPS Aceh, 2018), dengan luas areal
perkebunan kopi mencapai 123.764 hektar
(Disbun Aceh, 2014). Tingginya permintaan
kopi Gayo untuk pemenuhan kebutuhan
konsumsi kopi dunia, diharapkan memberikan
manfaat positif terhadap peningkatan
produksi dan pendapatan masyarakat. Proses
peningkatan ekspor tersebut, mendorong
masyarakat untuk membuka kebun kopi ke
kawasan lindung agar dapat melakukan
perluasan kebun kopi Arabika (Ellyanti et al. Sumber : Hairiah et al. (2003)
2012).
Adanya trade off antara pemenuhan Keunggulan Agroforestri
kebutuhan ekonomi masyarakat dengan 1. Sistem agroforestri menguntungkan
kepentingan konservasi dapat menimbulkan petani yang memiliki lahan terbatas
konflik yang berakibat buruk pada penurunan antara 0,25 – 2 hektar.
kesuburan tanah, erosi, kepunahan flora dan 2. Agroforestri dapat menghasilkan
fauna, banjir, kekeringan dan bahkan beragam jenis produk yang bisa dijual
perubahan lingkungan global. Agroforestri sehingga dapat menjaga keseimbangan
adalah salah satu sistem pengelolaan lahan sumber pendapatan petani.
yang mungkin dapat ditawarkan untuk 3. Beragam jenis tumbuhan yang ada di
mengatasi masalah yang timbul akibat adanya kebun agroforestri berpotensi menjaga
alih-guna lahan tersebut di atas dan sekaligus ketersediaan air, mencegah erosi,
juga untuk mengatasi masalah pangan. mempertahankan kesuburan tanah,
dan mengurangi serangan hama.
Definisi dan Jenis Agroforestri
1. Agroforestri berasal dari kata agro yang
berarti pertanian dan forestri yang berarti
kehutanan.
BPTP ACEH 63
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Perkebunan
4. Sistem agroforestri dapat mengurangi Teknologi Agroforestri Kebun Kopi
dampak negatif dari perubahan cuaca Arabika
yang ekstrim (curah hujan yang terlalu Umumnya kebun kopi petani
tinggi, kemarau panjang dan angin menerapkan sistem agroforestri sederhana
ribut) terhadap pertumbuhan tanaman dibandingkan sistem agroforestri kompleks
yang ada di dalamnya. karena untuk menghasilkan buah yang cukup,
kopi membutuhkan cahaya sebanyak 75% dari
Kelemahan dan Peluang Agroforestri total cahaya yang bisa diterima oleh kopi.
1. Kelemahan sistem agroforestri adalah Sedangkan pada sistem agroforestri kompleks
hasil panen satu jenis tanaman yang tanaman kopi menerima kurang dari 75% dari
ditanam dengan sistem agroforestri total cahaya yang bisa diterima.
lebih rendah dibandingkan hasil
tanaman yang sama pada sistem Penutup
monokultur. Hal ini karena untuk Sistem agroforestri berbasis kopi dalam
jumlah tanaman per hektar untuk jenis penerapannya menggunakan dua model yaitu
tertentu lebih sedikit pada sistem agroforestri sederhana dan agroforestri
agroforestri dibandingkan sistem multistrata. Tanaman penaung pada
monokultur. agroforestri berbasis kopi berdampak positif
2. Peluang untuk mengatasi kelemahan terhadap pertumbuhan, produksi, mutu dan
sistem agroforestri, dapat dilakukan citarasa kopi. Walaupun belum sepenuhnya
dengan pengaturan jarak tanam dan menggunakan teknologi budidaya anjuran,
pemeliharaan yang intensif sehingga namun agroforestri berbasis kopi berperan
hasil panen kebun bisa maksimal. dalam konservasi lahan, air dan
keanekaragaman hayati, menambah unsur
hara, mengendalikan iklim mikro, menambah
Permasalahan Kebun Kopi Arabika cadangan karbon, menekan serangan penyakit
1. Produktivitas kopi yang rendah akibat dan meningkatkan pendapatan petani.
kurang teraturnya jarak tanam antar
tanaman, masih belum menggunakan Daftar Pustaka
bibit unggul dan kurang [BPS Provinsi Aceh] Badan Pusat Statistik
diperhatikannya kesuburan tanah. Provinsi Aceh. 2018. Aceh Dalam Angka.
2. Serangan hama penyakit akibat dari Banda Aceh (ID): BPS Provinsi Aceh.
naungan yang terlalu rapat atau [Disbun Aceh] Dinas Perkebunan Provinsi
naungan yang terlalu terbuka, dan Aceh. 2014. Data Luas Lahan dan
penggunaan pestisida yang tidak sesuai Produktivitas Kopi. Banda Aceh. Dinas
dengan aturan dan kebutuhannya. Perkebunan Aceh.
3. Perubahan iklim dan dampaknya Ellyanti, Karim A, Basri H. 2012. Analisis
terhadap tanaman kopi: indikasi geografis kopi arabika Gayo
ditinjau dari rencana tata ruang wilayah
kabupaten. Agrista 16(2): 46-61.
Hairiah K, Sardjono AM, Sabarnurdin S. 2003.
Pengantar Agroforestri. Bogor (ID): World
Agroforestri Centre (ICRAF).
Hulupi R, Martini E. 2013. Pedoman Budi
Daya dan Pemeliharaan Tanaman Kopi Di
Kebun Campur. Jember (ID): Pusat
Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.
Sari DN, Syechalad MN, Sofyan. 2013.
Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Ekspor Kopi Arabika Aceh.
Ilmu Ekonomi. 1(1): 11- 21.
Sudjarmoko B. 2013. Prospek Pengembangan
Industrialisasi Kopi Indonesia. Sirkuler
Inovasi Tanaman Industri dan Penyegar
1(3): 99-110.

64 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Tanaman Pangan

TEKNIK PEMATAHAN DORMANSI potensial air benih yang dapat merangsang


BENIH PADA TANAMAN PADI kegiatan metabolisme dalam benih sehingga
siap berkecambah, antara lain dengan bahan
Asis liquid atau larutan kimia (osmoconditioning),
priming dengan hidrasi terkontrol dan dengan
Pendahuluan bahan padatan atau matriconditioning (Khan,
Benih merupakan cikal bakal 1992). Menurut Farooq et al., (2005),
kehidupan tanaman, sumber awal kehidupan osmoconditioning merupakan istilah yang
yang menentukan pertumbuhan dan produksi digunakan untuk mendeskripsikan lot benih
tanaman. Orang yang memahami arti penting yang direndam dalam larutan yang memiliki
benih dalam produksi tanaman menyatakan potensial air yang rendah, contohnya adalah
“dari benih untuk benih”, karena benih awal menggunakan larutan KNO3.
yang baik akan menentukan kelangsungan
produksi tanaman selama bertahun-tahun. 1. Perlakuan dengan Larutan Kimia,
Hasil penelitian Nurfitriyani, 2013 Perlakuan dengan memberikan bahan-
menunjukkan bahwa penggunaan benih padi bahan kimia untuk memecahkan dormansi
bersertifikat memiliki hasil lebih tinggi 504,54 pada benih. Benih padi tidak mampu
kg/ha/musim dibandingkan dengan berkecambah ketika baru dipanen dan baru
penggunaan benih tidak bersertifikat. Hal ini dapat berkecambah setelah melewati masa
menunjukkan pentingnya penggunaan benih penyimpanan kering. Jika jangka waktu benih
dalam budidaya tanaman. Namun demikian, berkecambah cukup lama maka akan
tidak semua kalangan petani mampu berpengaruh terhadap proses pertumbuhan
menjangkau benih-benih berlabel dengan padi yang menyebabkan terganggunya
sertifikasi sehingga menggunakan benih-benih pemenuhan kebutuhan produksi beras. Salah
hasil budidaya sendiri. satu larutan kimia yang sering digunakan
Salah satu kendala dari budidaya dalam teknik perendaman benih padi adalah
tanaman padi hasil budidaya adalah benih Kalium Nitrat (KNO3). Senyawa KNO3 dapat
yang memiliki masa dormansi diawal melunakkan kulit benih sehingga air dan
pemanenan sehingga tidak dapat digunakan oksigen dapat masuk kedalam benih. Imbibisi
secara langsung untuk benih budidaya. Benih air dapat meningkatkan aktivitas hormon
padi diawal panen mengalami masa istirahat giberelin dimana hormon giberelin berfungsi
secara fisiologis sehingga jika dibudidayakan untuk meningkatkan aktivitas enzim hidrolase
maka perkecambahan akan terhambat. salah satunya enzim amilase yang merombak
Perkecambahan merupakan proses awal amilum menjadi glukosa untuk kebutuhan
dalam pertumbuhan tanaman padi sehingga proses respirasi (Sipayung, 2010).
sangat menentukan performa tanaman Konsentrasi KNO3 3,5% berpengaruh
selanjutnya. Benih yang yang mengalami terhadap efektivitas pematahan dormansi
perkecambahan yang lambat dan daya benih padi varietas Ciherang. Interaksi
tumbuh yang rendah akan berdampak perlakuan lama perendaman selama 60 jam
langsung pada produksi tanaman. Benih yang dengan konsentrasi 3,5% merupakan
mengalami dormansi merupakan proses kombinasi perlakuan terbaik (Hamidah, 2013).
fisiologis alami, dimana benih sebenarnya Perendaman dalam KNO3 3% selama 48 jam
berada pada kondisi hidup tetapi tidak efektif mematahkan dormansi padi varietas
mengalami perkecambahan walaupun Beton, Batutegi dan Dendang. Metode
diletakkan dalam kondisi optimal untuk pemanasan 50OC selama 48 jam efektif
perkecambahan dan pertumbuh benih, mematahkan padi galur S3574-1h-8, S4618-4f-
sehingga diperlukan perlakuan khusus untuk Pn-6-2 dan varietas Simeritidan Celebes
mematahkan dormansinya agar segera dapat (Wahyuni, et al., 2004). Perendaman benih
berkecambah. dalam larutan -1.1 Mpa KNO3 selama 24 dan
34 jam menyebabkan efek racun pada benih
Pembahasan padi sehingga konsentrasi tersebut tidak
Beberapa cara sederhana pematahan disarankan untuk dilakukan dalam teknik
dormansi benih padi yang dapat dilakukan osmoconditioning (Basra et al., 2005).
sebelum benih ditanam adalah dengan metode
priming. Perlakuan priming atau conditioning
benih bertujuan untuk menyeimbangkan
BPTP ACEH 65
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

2. Perendaman dengan hidrasi terkontrol, Matriconditioning dapat diintegrasikan


Perendaman dengan hidrasi dengan zat pengatur tumbuh atau pestisida,
terkontrol dilakukan didalam air selama biopestisida dan mikroba bermanfaat lainnya
kurun waktu tertentu dengan tujuan untuk (Ilyas, 2006). Rachmawati (2009) menyatakan
memudahkan penyerapan air oleh benih. bahwa 11 perlakuan matriconditioning plus
Ketersediaan air merupakan salah satu faktor bakterisida sintetik ataupun nabati terbukti
penting yang harus dipenuhi agar benih dapat dapat meningkatkan mutu fisiologis dan
berkecambah dengan baik. Proses awal yang patologis benih padi. Perlakuan
terjadi pada perkecambahan adalah matriconditioning plus bakterisida sintetik
pengambilan air pada proses imbibisi. ataupun nabati memperlihatkan peningkatan
Pada intinya perkecambahan sangat pada peubah vigor benih. Penggunaan
memerlukan air, sehingga cara yang bisa rizobakteri Bacillus CKD061 dan P.
dilakukan ketika benih mengalami dormansi Fluorescens PG01, baik yang diintegrasikan
adalah teknik yang efektif agar air bisa masuk dengan teknik menggunakan
dengan melunakkan jaringan kulit. Air matriconditioning serbuk bata merah atau
merupakan kebutuhan awal dalam proses serbuk arang sekam lebih efektif
perkecambahan yang sangat penting untuk meningkatkan viabilitas dan vigor benih padi
aktivitas enzim, penguraian, translokasi dan gogo lokal dibandingkan dengan perlakuan
penggunaan cadangan makanan. Hidrasi lainnya. Teknik ini sekaligus mampu
benih atau perendaman benih dapat mengatasi permasalahan dormansi fisiologi
meningkatkan perkecambahan, keseragaman yang terjadi pada saat padi gogo lokal dipanen
tumbuh kecambah dan memperbaiki vigor (Sutariati et al, 2014). Ruliyansyah (2011)
pada benih melalui proses penyerapan air oleh melaporkan bahwa integrasi
benih. Perendaman dengan cara tradisional matriconditioning arang sekam maupun
selama 24 jam meningkatkan persentase benih serbuk gergaji dapat memulihkan atau
padi hingga 100% (Basra et al., 2005). Metode mengurangi kebocoran sel ketika proses
pematahan dormansi dengan perendaman imbibisi berlangsung dan mengurangi
dalam air selama 48 jam efektif dalam perubahan metabolik selama perkecambahan.
mematahkan dormansi pada varietas padi Beras adalah tanaman pangan penting,
Kopo, Conde, Singkil dan Tukad Unda baik terhadap perekonomian maupun
(Wahyuni, et al., 2004). terhadap pemenuhan kebutuhan pokok
masyarakat. Hal penting yang perlu diketahui
3. Perlakuan Matriconditioning mengenai permasalahan benih padi adalah
Matriconditioning sebagai hidrasi dormansi. Dormansi adalah kondisi benih
terkontrol oleh media carrier lembab dengan dalam keadaan hidup yang tidak berkecambah
gaya matriks untuk menyerap dan menahan walaupun kondisi lingkungan yang optimum
air yang tinggi sehingga dapat mengatur untuk berkecambah. Untuk mengatasi
proses imbibisi benih. Proses imbibisi yang dormansi pada benih padi, ada beberapa
terkontrol melalui media carrier padat yang upaya yaitu dengan menggunakan larutan
diintegrasikan untuk meningkatkan viabilitas kimia seperti KNO3 yang dapat dapat
dan vigor benih serta memecahkan melunakkan kulit benih sehingga air dan
permasalahan dormansi fisiologi pada benih oksigen dapat masuk kedalam benih,
padi. Media yang digunakan adalah padatan perendaman air untuk memudahkan
yang memiliki potensial matriks yang rendah penyerapan air oleh benih, dan menggunakan
dan potensial osmotik yang dapat diabaikan media matriconditioning yang dapat menyerap
misalnya jerami, serutan kayu, serbuk arang dan menahan air yang tinggi sehingga dapat
sekam, serbuk bata merah dan lain-lain. Haris mengatur proses imbibisi benih.
et al., (2001) menyatakan bahwa benih padi
yang diberi perlakuan conditioning benih Daftar Pustaka
dapat memberikan keuntungan meliputi Basra, S.M.A., M. Farooq., Tabassam, R. and
perkembangan dan keseragaman benih yang Ahmad, N. 2005. Physiological and
lebih cepat, tanaman menjadi lebih vigor dan biochemical aspects of pre-sowing seed
tahan terhadap kekeringan, serta treatmens in fine rice (Oryza sativa L.).
pembungaan dan panen yang lebih cepat dan Seed Sci. And Technol, (33): 623-628 p.
meningkatkan hasil panen yang lebih tinggi.

66 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

Farooq, M., S.M.A. Basra, and N. Ahmad. Rachmawati, A. Y. 2009. Pengaruh perlakuan
2005. Rice seed priming. International matriconditioning plus bakterisida
Rice Research Note (IRRN), 30 (2): 45- sintetis atau nabati untuk
48 p. mengendalikan hawar daun bakteri
Hamidah, 2013. Perlakuan lama perendaman (Xanthomonas oryzae pv. Oryzae)
dan konsentrasi kno3 terhadap terbawa benih serta meningkatkan
pematahan dormansi benih padi (Oryza viabilitas dan vigor benih padi (Oryza
sativa L.) varietas ciherang. Fakultas sativa L.). Skripsi. Departemen
pertanian. Universitas Syiah Kuala. Agronomi dan Hortikultura, Institut
Aceh. Pertanian Bogor. Bogor. 39 hal.

Harris, D., A. K. Pathan., P. Gothkar., A. Ruliyansyah, A. 2011. Peningkatan performa


Joshi., W. Chivasa., P. Nyamudeza. benih kacang-kacangan dengan
2001. “Onfarm Seed Priming Using perlakuan invigorasi. Jurnal Tek.
Participatory Methods to Rerive and Perkebunan dan PSDL vol 1:13-18.
Refine A Key Technology”. Agricultural Sutariati GAK, Zul’aiza., Darsan S., Kasra
System . 69: 151-164. LMA., Wangadi S., Mudi L. 2014.
Ilyas S. 2006. Seed treatment using Invigorasi benih padi gogo lokal untuk
matriconditioning to improve vegetable meningkatkan vigor dan mengatasi
seed quality . permasalahan dormansi fisiologis
pascapanen. JURNAL AGROTEKNOS
Khan, A.A. 1992. Preplant physiological seed Vol. 4 No. 1. Hal 10-17.
conditionin. InJ. Janick (Ed). Hort. Rev.
Wiley and Sons. Ins. New York. Wahyuni S, Nugraha US, Soejadi. 2004.
www.google.search.com/book/Horticultu Karakterisasi dormansi dan metode
ralReview. p131-181. efektif untuk pematahan dormansi
benih plasma nutfah padi. Penelitian
Nurfitriyani, A. 2013. Pengaruh penggunaan Pertanian Tanaman Pangan 23:73-
benih bersertifikat terhadap 78.
produksi dan pendapatan usahatani
padi di Kabupaten Cianjur.
Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor.

BPTP ACEH 67
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

MENGENAL VARIETAS KEDELAI Varietas ini mempunyai ukuran biji yang


DENA-1 TOLERAN NAUNGAN tergolong sedang, serta umur yang tergolong
dalam (> 80 hari). Untuk memperbaiki
Basri A. Bakar karakteristik varietas Pangrango seperti yang
dikehendaki oleh konsumen, yang secara
Kedelai merupakan salah satu umum menghendaki kedelai berbiji besar dan
komoditas unggulan strategis setelah padi dan berumur genjah, maka pada tahun 2007
jagung. Apalagi kebutuhan industri pangan Badan Litbang Pertanian mulai
dalam negeri terhadap komoditas tersebut memprogramkan perakitan varietas unggul
cukup tinggi. Saat ini kebutuhan nasional kedelai toleran naungan. Dari program
rata-rata sebanyak 2,3 juta ton biji tersebut, pada tahun 2011 telah dilakukan uji
kering/tahun, sementara produksi dalam adaptasi terhadap 12 galur harapan kedelai
negeri rata-rata lima tahun terakhir sebesar toleran naungan di bawah tegakan jati, karet,
982,47 ribu ton biji kering atau 43% dari jeruk dan jagung di delapan lokasi. (Balitkabi,
kebutuhan. Karena itu kini pemerintah 2017)
berupaya agar mampu memenuhi kebutuhan
kedelai dalam negeri. Data Kementerian Karakteristik Dena-1
Pertanian menyebutkan, perkembangan Varietas Dena 1 berasal dari
produksi kedelai memiliki tren yang persilangan Argomulyo dengan IAC 100 dan
cenderung meningkat. Terlihat dari rata-rata dilepas pada 5 Desember 2015. Varietas Dena
produksi kedelai pada periode 2011-2013 1 berumur 78 hari dengan potensi hasil 2,9
sebesar 824,81 ribu ton meningkat menjadi ton/ha. Tahan terhadap penyakit karat daun
934,58 ribu ton pada periode 2014-2016 atau (Phadankopsora pachirhyzi Syd.), rentan
naik sebesar 109,77 ribu ton (13,31%). hama pengisap polong (Riptortus linearis) dan
hama ulat grayak (Spodoptera litura F.) serta
Mengenal Varietas Kedelai Dena-1 toleran hingga naungan 50% (Balitkabi, 2017).
Toleran Naungan

Untuk tahun 2019, Kementerian


Pertanian menargetkan produksi kedelai
sebanyak 2,8 juta ton pada lahan seluas 1 juta
ha dengan anggaran Rp 970 milyar dan benih
kedelai sebanyak 50.000 ton serta subsidi
pupuk Urea sebanyak 60.000 ton.
Saat ini banyak varietas kedelai unggul
yang diperkenalkan demi mendongkrak
produksi. Tidak hanya varietas yang telah
lama dikenal petani seperti Anjasmoro, Wilis,
Grobogan dan lain-lain, namun juga varietas
yang adaptif terhadap naungan sehingga cocok
ditanam di bawah pohon kelapa, kelapa sawit,
karet, jati atau tanaman lain yaitu varietas
Dena-1. Gambar 1. Varietas Dena-1 yang ditanam di Desa
Sebelumnya varietas toleran naungan Sarah Panyang Kabupaten Pidie Jaya.
yang direkomendasikan adalah Pangrango.
68 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

Varietas Dena-1 memiliki tinggi Pengaruh Naungan pada Kedelai


tanaman 100.67 cm yang nyata lebih tinggi Peningkatan hasil kedelai memiliki arti
dibandingkan dengan genotipe-genotipe dalam industri pangan. Perluasan areal tanam
lainnya. Varietas Dena-1 adalah varietas yang merupakan salah satu upaya ekstensifikasi
toleran terhadap naungan sampai dengan kedelai. Penanaman kedelai di bawah tegakan
50%. Menurut deskripsi, Varietas Dena-1 kelapa sawit merupakan alternatif untuk
memiliki tinggi tanaman 59 cm yang sangat meningkatkan produktivitasnya. Respons
berbeda dengan tinggi tanaman di lapangan. tanaman kedelai terhadap cahaya rendah
Perbedaan ini diduga disebabkan oleh adalah adanya perubahan morfologi dan hasil
pengaruh lingkungan dimana cahaya yang kedelai. (Fahrozi, Lisa Mawarni, Chairani
masuk ke dalam naungan kurang dari 50%. Hanum, 2018).
Berdasarkan jumlah cabang primer, Pengaruh naungan pada pertumbuhan
genotipe yang diuji pada penelitian ini tanaman kedelai dapat diamati dengan
memiliki jumlah cabang primer lebih banyak melihat tinggi tanaman, jumlah dan bobot
dibandingan dengan cabang primer Varietas bintil akar, bobot kering berangkasan umur 30
Dena-1. Berkurangnya jumlah cabang yang dan 40 hari setelah tanam, indeks luas daun,
terbentuk, berkaitan dengan berkurangnya bobot daun spesifik dan laju pertumbuhan
fotosintetis yang dialokasikan untuk relatif.
pembentukan cabang akibat berkurangnya Hasil penelitian pada sistem tumpang
intensitas cahaya yang diterima tanaman sari tanaman pohon dengan kacang hijau,
(Sundari dan Purwanto, 2014). Adisarwanto jagung dan pechai menunjukkan bahwa
(2007) menyatakan bahwa banyaknya cabang kacang hijau mempunyai adaptasi yang lebih
pada kedelai tergantung pada varietasnya, baik terhadap penaungan tanaman pohon
tetapi umumnya cabang pada kedelai dibandingkan dengan jagung dan pechai
berjumlah antara 1-5 cabang. Banyak faktor (Katayama et al.,1998). Ali (2001) menyatakan
yang mempengaruhi percabangan pada tanaman kedelai varietas Kapas Putih dan
tanaman kedelai dari genotipenya, foto periode Willis yang ditanam dengan menggunakan
dan temperatur air dan mineral. naungan 20% dapat menyebabkan
Kedelai varietas Dena-1 merupakan pertumbuhan tanaman yang lebih tinggi. Hal
hasil persilangan Argomulyo x IAC 100. ini disebabkan pada kondisi ter naungi jumlah
Ukuran biji varietas ini termasuk besar (> 14 auksin meningkat dan aktif dalam melakukan
g/100 biji), berumur genjah (78 hari), potensi pembelahan sel. Umur berbunga dan
hasil di bawah naungan 2,89 t/ha, dan rata- persentase polong bernas tidak dipengaruhi
rata hasil di bawah naungan 1,69 t/ha. naungan melainkan hanya pengaruh genetik
Varietas ini sesuai untuk ditanam di bawah tanaman tersebut.
tegakan tanaman perkebunan dan hutan Selanjutnya menurut Muhuria et al.
industri yang masih muda (<4 tahun) serta (2006), adaptasi terhadap kondisi naungan
untuk tumpangsari dengan tanaman jagung/ berat dapat dicapai apabila tanaman memiliki
ubikayu. Kedelai Varietas Dena-1 dapat mekanisme penangkapan dan penggunaan
mendukung program peningkatan produksi cahaya secara efisien. Mekanisme tersebut
kedelai dengan memanfaatkan lahan dapat melalui penghindaran dengan cara
perkebunan dan kehutanan (Perhutani) yang meningkatkan efisiensi penangkapan cahaya
tanamannya masih muda, serta tumpangsari dan toleran dengan cara menurunkan titik
dengan tanaman pangan lain seperti jagung kompensasi cahaya dan laju respirasi.
dan ubikayu. Kedelai Varietas Dena 1 ini
sesuai untuk bahan baku tempe. Daftar Pustaka
Tahun 2019, Balai Pengkajian Adisarwanto. 2007. Kedelai : Budidaya dengan
Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh melakukan Pemupukan yang Efektif dan
perbanyakan benih unggul kedelai sebanyak Pengoptimalan Peran Bintil Akar.
20.000 kg kelas SS, sekitar 15.000 kg di Penebar Swadaya, Jakarta.
antaranya adalah varietas Dena-1 yang Ali, K. 2001. Tanggap berbagai genotif kedelai
benihnya berasal dari Balitkabi Malang Jawa (Glycine max L Merrill) terhadap
Timur. Sebelumnya BPTP Aceh juga tingkat naungan yang berbeda.
melakukan perbanyakan benih kedelai Skripsi. Fakultas Pertanian.
varietas lokal Kipas Merah Bireuen, Universitas Riau. Pekanbaru. 40 hal.
Anjasmoro, Grobogan dan lain-lain.
BPTP ACEH 69
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan Muhuria, L., K.N. Tyas. N. Khumaida,


dan Umbi-Umbian. 2017. Deskripsi Trikoesoemaningtyas dan D.
Varietas Kedelai. Sopandie, 2006. Adaptasi tanaman
http://balitkabi.litbang.deptan.go.id/im kedelai terhadap intensitas cahaya
ages/PDF/deskripsi_kedelai.pdf. rendah: Karakter daun untuk efisiensi
Diakses pada 16 April 2019. penangkapan cahaya. Buletin
Fahrozi, Lisa Mawarni, Chairani Hanum, Agronomi, 34 (3) :133-140.
2018. Jurnal Agroekoteknologi FP Sundari, T. dan Purwanto. 2014. Kesesuaian
USU, Vol.6.No.3, Juli 2018 (88): 634- Genotipe Kedelai untuk Tanaman
639. Sela di Bawah Tegakan Pohon Karet.
http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/infotek/ J. Penelitian Pertanian Tanaman
dena-1-dan-dena-2-calon-varietas- Pangan 33 (1) : 44-53.
unggul-kedelai-toleran-naungan-2/
Diakses pada tanggal 16 April 2019.
Katayama, K., L.U. de la Cruz, S. Sakurai, and
K. Osumi. 1998. Effect of shelter trees
on growth and yield of pechai
(Brassica chinensis L.), mungbean
(Vigna radiata L.) and maize (Zea
mays L.). JARQ, 32(2):139-144.

70 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

OPTIMALISASI PENGGUNAAN PUPUK Untuk dapat tumbuh dan berproduksi


UNTUK MENINGKATKAN optimal, tanaman jagung memerlukan hara
PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA yang cukup selama pertumbuhannya. Karena
itu, pemupukan merupakan faktor penentu
Cut Hilda Rahmi keberhasilan budidaya jagung. Pemberian
pupuk, baik pupuk organik maupun
Pendahuluan anorganik, pada dasarnya bertujuan untuk
Pemupukan merupakan salah satu memenuhi kebutuhan hara yang diperlukan
faktor penyebab tinggi atau rendahnya oleh tanaman, mengingat hara dari dalam
produksi jagung. Peningkatan produksi dapat tanah umumnya tidak tercukupi.
dilakukan melalui pemupukan secara efektif
dan efisien. Syafruddin (2013) menyatakan Penggunaan Pupuk Berimbang dan
bahwa untuk memenuhi kebutuhan hara Peningkatan Produksi Jagung Hibrida
secara optimal pada tanaman dapat dilakukan Sesuai dengan target hasil yang dicapai
dengan pengelolaan hara yang tepat agar pada setiap lokasi yang akan ditanam maka
peningkatan produksi jagung dapat tercapai. secara umum hara N menjadi faktor pembatas
Pengelolaan hara dapat dilakukan melalui yang paling dominan, kemudian P dan K
pertimbangan spesifik lokasi dengan untuk memperoleh hasil jagung yang tinggi.
mengutamakan ketergantungan terhadap Waktu dan cara pemberian merupakan
lingkungan hal tersebut dapat diartikan komponen yang sangat penting dan
berupa tanah yang bersifat spesifik lokasi. berpengaruh terhadap efektivitas pemupukan.
Dengan mempertimbangkan kemampuan Pemberian pupuk pada tanaman jagung yang
tanah dalam menyediakan hara secara alami disesuaikan dengan waktu pemberian adalah
menjadikan pengelolaan hara sebagai konsep sebagai berikut:
spesifik lokasi. 1. Pemberian pupuk secara bertahap untuk
Petani mendapatkan keuntungan yang hara N diaplikasikan yaitu 1/3 pada awal
besar dengan mempertimbangkan tanam sampai dengan 1 minggu setelah
kemampuan tanah dalam menyediakan hara tanam dan 2/3 pada umur 35 HST.
secara alami melalui pengaplikasian pupuk 2. Aplikasi P dilakukan pada awal tanam
berimbang dan kontinuitas pertanaman bersamaan dengan pemberian N, karena
(Dobermann dan Fairhurst 2000; Witt and P sukar larut.
Doberman 2002). Menurut Nurmalina (2012) 3. Sedangkan pemberian K dilakukan pada
bahwa untuk memenuhi kebutuhan bahan 35 HST bersamaan dengan pemupukan
baku industri, saat ini Pemerintah kedua N (Syafruddin, 2013).
memenuhinya dengan mengimpor jagung Pupuk yang diberikan pada tanaman
dikarenakan defisit hasil jagung hingga jagung umumnya mengandung hara makro N,
mencapai 1,1 juta ton. Hal yang harus P, K, dan S, tetapi belum mengandung hara
dilakukan untuk menekan volume impor mikro, karena belum ada sentra-sentra
jagung dengan cara meningkatkan produksi pengembangan jagung yang berindikasi
jagung nasional, yaitu melalui peningkatan kekurangan hara mikro. Hara N terutama
produksi dan mutu benih, salah satunya diberikan dalam bentuk pupuk UREA yang
dengan penggunaan benih jagung hibrida. mengandung 46% hara N, sedangkan pupuk
Dalam mengupayakan teknik produksi ZA selain mengandung hara N sebanyak 21%
dengan memperhatikan peningkatan juga mengandung hara S sebanyak 22%.
produktivitas jagung hibrida salah satunya Ketersediaan hara P disuplai dari pupuk SP-
adalah dengan mengaplikasikan ketepatan 36 yang mengandung 36% hara P, sedangkan
pemberian pupuk dilapangan. Dalam hara K saat ini ketersediaannya hanya
menghasilkan benih jagung hibrida yang mengandalkan pupuk NPK, karena KCL atau
bermutu diperlukan pemberian unsur N, P ZK sudah terbatas
dan K yang cukup untuk meningkatkan Rekomendasi pemupukan tanaman
produktivitas. Unsur esensial Nitrogen terdiri jagung harus melalui penentuan status kadar
pada pembentukan sel, penyusun protein, hara tanah terlebih dahulu. Rekomendasi
sitoplasma, klorofil dan komponen sel lainnya pemupukan untuk tanaman jagung di setiap
(Kraiser et al., 2011). lokasi berbeda setiap takaran dan dapat
disesuaikan dengan hasil analisa tanah

BPTP ACEH 71
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

sebelum tanam. Jika menggunakan pupuk Dalam menentukan jumlah dan


majemuk, takaran unsur N, P, dan K kandungan hara yang terdapat dalam pupuk,
disetarakan dengan pupuk tunggal. Cara penentuan dosis, kebutuhan dan rekomendasi
aplikasi, pupuk diletakkan dalam lubang yang pemupukan sangat berpengaruh terhadap
dibuat dengan tugal disamping tanaman pemilihan jenis pupuk yang akan digunakan
dengan jarak 5-10 cm dari tanaman, dan (Gofar, 2015). Menurut Muyassir (2013), hara
ditutup dengan tanah. nitrogen adalah salah satu hara makro yang
dibutuhkan tanaman jagung selama siklus
Tabel 1. Jenis, Takaran, Porsi dan Waktu hidupnya. Beberapa pupuk sintetis yang
Pemberian Pupuk di Beberapa Lokasi dan menjadi sumber haranya adalah seperti urea,
Jenis Tanah yang Sesuai Untuk Kebutuhan ZA dan lain-lain. Nitrogen unsur penting
Tanaman Jagung. untuk pertumbuhan tanaman selain itu juga
Porsi Aplikasi berfungsi sebagai unsur pembentuk protein
Jenis Takaran2)
0-7 28-30 40-45 (Zhang dkk, 2012).
pupuk ( kg/ha)
HST HST HST
Urea 250-300 25% 50% 25%
NPK 200-250 50% 25% 25%
Organik 500-750 100% - -

Terkait dengan keberlanjutan sistem


produksi maka efisiensi pemupukan berperan
penting dalam meningkatkan pendapatan
petani (BPPP, 2010). Oleh karena itu
kebutuhan hara tanaman, cadangan hara yang
ada di dalam tanah, target hasil realistis yang
ingin dicapai, dan ketepatan waktu pemberian
sebagai rekomendasi dalam pemupukan.
Kebutuhan hara tanaman ditentukan oleh
berbagai faktor genetik dan lingkungan yang
Gambar 1 Proses pencampuran Pupuk Urea+NPK
sangat beragam, dinamis atau spesifik lokasi
dan organik.
yang berbeda-beda disetiap wilayah. Sehingga
dibutuhkan rekomendasi pemupukan Dalam tanah unsur Nitrogen kurang
berimbang dengan spesifik lokasi dan varietas tersedia, menurut Lakitan (2013) dengan
(Setyorini, 2008). kekurangan unsur tersebut menyebabkan
Dalam pemberian unsur yang nitrogen mudah tercuci sehingga tidak
jumlahnya tidak cukup tersedia dalam tanah tersedia bagi tanaman. Oleh karena itu
merupakan definisi dalam pemupukan diperlukan penambahan unsur N seperti
berimbang. Sehingga dampak negatif yang pupuk urea, untuk mengetahui dosis pupuk
dirasakan dari pencemaran lingkungan adalah urea yang baik digunakan untuk tanaman
sebagai akibat dari pemberian takaran dan jagung agar penggunaan pupuk urea dapat
waktu yang tidak tepat yang dilakukan secara lebih optimal. Menurut Gofar (2015)
terus menerus. Peluang tanaman terinfeksi ketersediaan unsur hara terutama N dan P
patogen atau dirusak hama salah satunya adalah penting untuk menghasilkan produksi
adalah karena adanya penambahan hara yang yang maksimum dalam jumlah yang seimbang
justru telah cukup tersedia dalam tanah hal pada awal masa pertumbuhan. Penyebab
ini mengakibatkan pencemaran tanah, tanaman mudah patah dan mudah terserang
perairan dan inefisiensi pemupukan. hama adalah karena kelebihan unsur N,
Pemupukan nitrogen yang berlebihan pada sedangkan yang mengakibatkan tanaman
tanaman padi gogo dan padi sawah penyimpangan pertumbuhan daun, jaringan
mengakibatkan tanaman rentan terhadap mati atau mengering dan pertumbuhan
infeksi penyakit blas dan bercak daun coklat. tanaman kerdil adalah karena tanaman
Meningkatnya populasi hama penggerek kekurangan N. kekurangan N (Sutedjo dan
batang dan wereng coklat dilaporkan ada Kartasapoetra, 2010).
hubungannya dengan pemberian pupuk
Nitrogen dengan dosis yang tinggi. (Roja,
2009).
72 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

Kesimpulan Setyorini, D., Widowati, L. R., & Rochay, S.


Dalam meningkatkan produksi jagung (2008). Teknologi Pengelolaan Hara
hibrida perlu mengoptimalkan penggunaan lahan Sawah Intensifikasi.
pupuk melalui penggunaan pupuk secara Sutedjo, Mul Mulyani dan Kartasapoetra.
berimbang dengan memperhatikan unsur hara 2010. Pengantar Ilmu Tanah :
tanah yang bersifat spesifik lokasi. Dalam Terbentuknya Tanah dan Tanah
menentukan rekomendasi pemupukan Pertanian.Jakarta : Rineka Cipta. Hlm
diperlukan adanya status kadar hara tanah 86- 87.
melalui analisis tanah awal.
Syafruddin. 2013. Takaran Pupuk N, P, K,
Daftar Pustaka Dan S Tanaman Jagung Pada
BPPP. (2010). Peta Potensi Penghematan Beberapa Jenis Tanah di Sulawesi
Pupuk Anorganik dan Pengembangan Selatan
Pupuk Organik pada Lahan Sawah http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id
Indonesia. Jakarta.
Zhang, Jin. Zhao- Hua Li. Kun-Li. Wei-Huang
Gofar, Nuni. 2015. Pupuk dan Pemupukan di dan Lian-hai Sang. 2012. Nitrogen Use
Lahan Suboptimal. Jakarta : Polimedia Efficiency under Different Field
Publishing. Hlm 45 dan 86. Treatments on Maize Fields in Central
Lakitan, Benyamin. 2013. Dasar-Dasar China: A Lysimeter and N Study.
Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo Journal of Water Resource and
Persada: Jakarta. Hlm 78. Protection, 12 (4): 590-596.
Muyassir. 2013. Respon Jagung Tongkol M.P. Sirappa.
Ganda (Zea mays L.) terhadap http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id
Pemupukan Urea dan Kompos. J. Syafruddin,
Manajemen Sumberdaya Lahan 2, (3): http://www.jurnal.unsyiah.ac.id
250-254.
Roja, A. (2009). Pengendalian Hama dan
Penyakit Secara Terpadu (PHT) pada
Padi Sawah. Peneliti Madya pada Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP) Sumatera Barat.

BPTP ACEH 73
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

TANAMAN KEDELAI tanah baik sifat fisika, kimia dan biologi dari
DI LAHAN BEKAS RAWA tanah. Di wilayah subtropik pengapuran
sering bertujuan untuk menaikkan pH tanah.
Abdul Azis Sejalan dengan itu pengapuran juga bertujuan
untuk menyediakan hara Ca dan Mg,
menambah ketersediaan unsur-unsur P dan
Pendahuluan Mo bagi tanaman serta memperbaiki
Di Indonesia, Kedelai merupakan kehidupan mikroorganisme dan memperbaiki
komoditas penting ketiga setelah padi dan pembentukan bintil-bintil akar (Damanik
jagung. Namun, produksi kedelai dalam negeri 2010). Kapur pertanian adalah bahan senyawa
belum mampu mencukupi kebutuhan kedelai Ca dan Mg-nya dapat menetralisir
nasional yang terus meningkat. Peningkatan kemasaman tanah atau menurunkan aktivitas
produktivitas kedelai nasional termasuk ion H dan Al di dalam larutan tanah. Bahan
lambat, pada tahun 1990 sekitar 1,1 t/ha Kapur yang banyak digunakan antara lain,
menjadi sekitar 1,3 t/ha pada tahun 2008. kalsit (CaCO3), dolomit [CaMg(CO3)2], kapur
Produksi kedelai tersebut sangat ditentukan bakar (CaO), kapur sirih (MgO), kapur tembok
oleh luas areal panen, sehingga luas areal [Ca(OH)2], dan kalsium silikat (Munawar
panen harus ditingkatkan dan peran inovasi 2011).
teknologi perlu lebih digalakkan (Suyamto dan
Widiarta 2011). Pertumbuhan dan Produksi Kedelai
Sebagaimana diketahui, lahan rawa Dari beberapa hasil penelitian,
ialah suatu lahan yang sepanjang tahun atau pengaruh pemberian pupuk TSP dapat
selama waktu panjang dalam setahun membantu proses perkembangan akar
tergenang air. Ada rawa yang air sehingga dapat menyerap unsur P dalam
genangannya dipertahankan oleh air tanah tanah dan membantu proses pertumbuhan
yang sangat dangkal. Ada pula rawa yang tanaman kedelai, hal ini sesuai dengan
terjadi karena menampung penyaluran air pendapat Sutedjo, M.M (2010), fungsi pupuk P
permukaan atau luapan air sungai yang dalam tanaman dapat mempercepat
berlangsung secara berkala. pertumbuhan akar serta memperkuat
Untuk itu, perlu dilakukan perbaikan pertumbuhan tanaman muda menjadi
untuk meningkatkan hasil kedelai dengan tanaman dewasa. Damanik (2010),
memanfaatkan lahan sub optimal, menambahkan bahwa pupuk P berfungsi
diantaranya adalah perbaikan dari aspek merangsang pertumbuhan dan perkembangan
kesuburan tanah seperti penggunaan pupuk akar dan pertumbuhan generatif dapat
organik, pupuk hayati, kapur, dan diberikan sebagai pupuk awal pada saat
pemanfaatan mikroba tanah (Barus 2013; bertanam atau pada waktu memasuki masa
Lakitan dan Gofar 2013). Salah satu faktor generatif.
yang mempengaruhi pertumbuhan kedelai Pemberiaan pupuk TSP dengan
adalah kebutuhan akan fosfat (P). Kedelai persentase P2O5 yang lebih besar dari pada
merupakan salah satu tanaman yang pupuk SP-18 dan SP-36 sehingga P2O5 dari
membutuhkan fosfat dalam jumlah besar. TSP lebih mudah terserap oleh akar tanaman
Ketersediaan fosfat merupakan faktor dan dapat membantu percepatan proses
pembatas utama pada pertumbuhan dan pembungaan serta pemasakan buah.
produksinya (Mar’ah 2011). Secara umum Kenyataan tersebut sesuai dengan pendapat
fungsi dari fosfat dalam tanaman dapat Novizan (2005), pupuk P merangsang
mempercepat pertumbuhan akar semai, dapat pembentukan bunga, buah, dan biji. Bahkan
mempercepat serta memperkuat pertumbuhan mampu mempercepat pemasakan buah dan
tanaman muda menjadi dewasa pada membuat biji lebih bernas. Sutedjo, M.M
umumnya, dapat mempercepat pembungaan (2010), menambahkan bagian-bagian tubuh
dan pemasakan buah dan biji atau gabah, tanaman yang bersangkutan dengan
dapat meningkatkan produksi biji-bijian. pembiakan generatif, seperti daun-daun,
Selain hal-hal tersebut, fosfat juga sebagai bunga, tangkai sari, daun buah serta bakal biji
penyusun lemak dan protein (Sutedjo 2010). ternyata mengandung P, jadi untuk
Pengapuran adalah suatu teknologi mendorong pembentukan bunga dan buah
pemberian kapur ke dalam tanah, yang sangat diperlukan unsur P.
dimaksudkan untuk memperbaiki kesuburan
74 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

Pengaruh pemberian pupuk TSP juga dengan dibantu pengapuran pada tanah asam
dapat membantu meningkatkan produksi biji- sehingga unsur hara dapat diserap oleh
bijian karena pupuk fosfat sangat diperlukan tanaman melalui akar, sehingga secara
untuk pengisian polong pada tanaman kedelai. langsung ketersediaan unsur hara Ca dan Mg
Hal ini sesuai dengan pendapat Munawar meningkat dan secara tidak langsung unsur
(2011), pupuk P dapat memacu kemasakan hara P dan Mo juga meningkat. Hal ini sesuai
tanaman, terutama pada tanaman biji-bijian dengan pendapat Hardjowigeno.S (2007), yang
dan mengurangi masa untuk pemasakan biji mengatakan manfaat pengapuran adalah
dan dapat meningkatkan kualitas buah. menaikan pH tanah, menambah unsur-unsur
Jumlah cabang produktif dipengaruhi Ca dan Mg, menambah ketersedian unsur-
oleh faktor genetik sehingga tidak unsur P dan Mo serta mengurangi keracunan
menunjukkan pengaruh sesama perlakuan Fe, Mn dan Al dan dapat memperbaiki
yang dicobakan. Sementara jumlah polong kehidupan mikroorganisme dan memperbaiki
perpolibag dan jumlah polong berisi tanaman pembentukan binti-binti akar. Novizan (2005),
kedelai terbesar terdapat pada perlakuan menambahkan ketersediaan fosfat didalam
(Dolomit) yang berbeda nyata dengan tanah ditentukan oleh banyak faktor, tetapi
perlakuan (Kalsit) dan (Tohor), hal ini diduga yang paling penting adalah pH tanah. Pada
karena kapur dolomit mengandung unsur Ca pH tanah rendah fosfat akan bereaksi dengan
dan Mg dibandingkan dengan kapur kalsit dan ion besi dan aluminium sehingga fosfat sukar
kapur tohor. Kenyataan ini sesuai dengan larut dalam air dan tidak dapat digunakan
pendapat Damanik (2010), kalsium karbonat oleh tanaman.
(CaCO3) atau kalsit dan kalsium-magnesium
karbonat [CaMg(CO3)2] atau dolomit. Daftar Pustaka
Sementara itu, kapur karbonat diperoleh Barus J. 2013. Potensi pengembangan dan
melalui penggilingan langsung batuan kapur budidaya kedelai pada lahan suboptimal
tanpa melalui pembakaran. Kandungan di Lampung. Prosiding Seminar Nasional
utama kapur tersebut adalah kalsium Lahan Suboptimal. Palembang, 20-21
karbonat dan magnesium karbonat. Kapur September 2013.
yang lebih banyak mengandung kalsium Damanik MMB. 2010. Kesuburan Tanah dan
karbonat dikenal dengan kalsit (CaCO3), jika Pemupukan. USU Press. Medan.
kandungan kalsium karbonat dan magnesium
karbonatnya terdapat dalam jumlah banyak, Hardjowigeno S. 2007. Ilmu Tanah. CV.
maka kapur tersebut dikenal sebagai dolomit Akademika Pressindo. Jakarta.
[CaMg(CO3)2] (Redaksi Agromedia, 2010). Lakitan B, N Gofar. 2013. Kebijakan inovasi
Dari hasil percobaan menunjukkan teknologi untuk pengelolaan lahan
bahwa berat biji kering berpengaruh pada suboptimal berkelanjutan. Prosiding
pertumbuhan ujung, bulu-bulu akar dan buah, Seminar Nasional Lahan Suboptimal.
sehingga dapat meningkatkan berat biji Palembang, 20-21 September 2013.
kering tanaman kedelai. Sesuai dengan
Maftu’ah EA, A Syukur, B Purwanto. 2013.
pendapat Sutedjo, M.M (2010), yang
Efektivitas ameliorant pada lahan
mengatakan bahwa Kalsium (Ca) sebagian
gambut terdegradasi untuk
besar terdapat pada dinding sel, batang dan
meningkatkan pertumbuhan dan
berpengaruh baik pada pertumbuhan ujung
serapan NPK tanaman jagung manis
dan bulu-bulu akar, sedangkan pada
(Zea mays L. Var. Saccharata). Jurnal
Magnesium (Mg) banyak terdapat dalam buah
Agronomi Indonesia 41(1): 16-23.
dan dalam tanah.
Mar’ah, K Khotimah, H Prasetya. 2011.
Penutup Pengaruh Pupuk P (fosfor) Terhadap
Pengaruh pemberian jenis pupuk fosfat Pertumbuhan dan Produksi Kedelai
dan jenis kapur menunjukkan pengaruh yang (Glycine max (L.) Merr.). Program
nyata terhadap jumlah polong perpolibag dan Kretivitas Mahasiswa. Institut Pertanian
jumlah polong berisi. Diduga jenis Fosfat dan Bogor.
jenis Kapur merupakan kombinasi yang tepat Munawar A. 2011. Kesuburan Tanah dan
untuk merangsang tinggi tanaman kedelai Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor.
karena unsur hara yang diberikan pada
tanaman kedelai dapat diterima oleh tanaman
BPTP ACEH 75
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Sutedjo MM. 2010. Pupuk dan Cara
Efektif. PT Agromedia Pustaka. Jakarta. Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.
Redaksi Agromedia, 2010. Petunjuk Suyamto, IW Widiarta. 2011. Kebijakan
Pemupukan. Penerbit Agromedia pengembangan kedelai nasional.
Pustaka. Prosiding Simposium dan Pameran
Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi.

76 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

TEKNOLOGI TUMPANG SARI TANAMAN Kedelai Super atau disingkat (Turiman Jale
(TURIMAN) PADI GOGO - JAGUNG Super). Kemudian Pola Tanam Tumpang Sari
Tanaman Jagung – Padi Gogo Super atau
Husaini disebut dengan (Turiman Jago Super) dan
Pola Tanam Tumpang Sari Tanaman Padi
Pendahuluan Gogo – Kedelai Super (Turiman Gole Super).
Tujuan utama dari kegiatan Beberapa keunggulan penggunaan pola
Pengembangan Teknologi Pengaturan Sistem tanam tumpang sari tanaman adalah: 1) Pola
Tanam Tumpangsari adalah untuk tanam tumpang sari (multiple cropping) dapat
mengoptimalkan penggunaan lahan sehingga membantu memelihara kesuburan tanah. 2)
dapat mengoptimalkan produksi dan Keuntungan lain dari multiple cropping
memperbaiki pendapatan petani. Hal ini adalah pemanfaatan nutrisi tanah lebih efektif
disebabkan karena sebagian besar masyarakat karena tanaman tumbuh bersamaan di lahan
Indonesia makanan pokok masih bergantung yang sama. 3) Multiple cropping akan
pada nasi. Konsumsi beras per kapita mempersempit ruang bagi gulma untuk
masyarakat adalah sebesar 98 kilogram per tumbuh karena akan terjadi eksuidasi
tahun (BPS, 2015). Jumlah tersebut terus alleochemicals. Namun, gulma merupakan
meningkat tiap tahun. Oleh karena itu, perlu musuh tersembunyi yang dapat merusak
upaya khusus (Upsus) untuk memenuhi tanaman. Mengurangi pertumbuhan gulma
kebutuhan beras tersebut. akan meningkatkan produktifias pertanian. 4)
Menghemat biaya produksi per satuan hektar
Dalam program Upsus, ada beberapa
karena sarana produksi (saprodi) dapat
program prioritas dalam peningkatan
digunakan untuk dua kebutuhan tanaman. 5)
produksi, diantaranya adalah program
Mengurangi serangan OPT (pemantauan
Intensifikasi (Dirjentanpan, 2018). Salah satu
populasi hama), karena tanaman yang satu
tujuan dari program Intensifikasi adalah
dapat mengurangi serangan OPT lainnya.
untuk meningkatkan produksi dan
Siklus hidup hama atau penyakit dapat
produktivitas yang pada akhirnya mencapai
terputus, karena sistem ini dibarengi dengan
kembali swasembada pangan. Pada 2018,
rotasi tanaman dapat memutus siklus OPT. 6)
Kementerian pertanian meluncurkan program
Memperoleh hasil panen yang beragam.
intensifikasi melalui perbaikan pola tanam
Penanaman lebih dari satu jenis tanaman
khususnya komoditas tanaman pangan yakni
akan menghasilkan panen yang beragam. Ini
padi, jagung dan kedelai (pajale) dengan
menguntungkan karena bila harga salah satu
teknologi pola tanam tumpang sari tanaman
komoditas rendah, dapat ditutup oleh harga
(turiman).
komoditas lainnya.
Teknologi Turiman adalah melakukan Varietas padi gogo dan jagung yang
penanaman lebih dari satu tanaman dalam digunakan pada budidaya tumpang sari tidak
satu hamparan pada waktu bersamaan atau bisa disamakan dengan budidaya padi dan
pada waktu agak bersamaan atau juga yang jagung pada umumnya, karena jarak
dikenal sebagai polyculture. Beberapa tanamnya lebih rapat dan ditanam pada
komoditas tanaman yang dapat dilakukan kondisi air terbatas. Oleh karena itu, harus
tumpangsari antara lain, padi dengan jagung, menggunakan varietas yang memiliki
jagung dengan kedelai, jagung dengan kacang karakteristik, antara lain: (a) toleran terhadap
tanah, cabai dengan tomat, cabai dengan naungan, (b) toleran terhadap keterbatasan
bawang merah, tembakau dengan kubis dan air/kekeringan, (c) tahan terhadap blas
pepaya dengan kacang tanah. Pada artikel ini (khusus pada lahan kering) dan (d) memiliki
akan disampaikan pola tanam tumpangsari bentuk daun yang lancip (khusus untuk
dengan memadukan komoditas padi gogo jagung).
(Inpago 9) dengan tanaman jagung (Bisi 226).

Keunggulan Turiman
Dalam pengembangan teknologi
pengaturan sistem tanam tumpangsari
khususnya komoditas padi, jagung dan kedelai
dikenal tiga pola tanam diantaranya adalah
Pola tanam tumpang sari tanaman Jagung –
BPTP ACEH 77
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

Tabel 1. Rekomendasi varietas padi gogo dan • Dosis pupuk yang digunakan yaitu 300
jagung berdasarkan agroekosistem kg Urea/ha + 350 kg Ponska/ha + 1 ton
Agroekosistem
Waktu
Komoditas
Varietas yang pupuk organik/ha.
Tanam Dianjurkan
• Cara pemupukan padi gogo + jagung,
Lahan kering MH Padi Gogo Inpago (1 s.d. 12),
Rindang 1 Agritan, yaitu: 1/3 bagian dosis pupuk Urea dan
Rindang 2 Agritan, seluruh dosis pupuk Ponska diberikan
Jatiluhur, Limboto,
Towuti, Batutegi, Situ setelah tanaman berumur + 10 hari.
bagendit, Situ Kemudian 2/3 bagian dosis pupuk Urea
Patenggang
sisanya diberikan setelah tanaman
Jagung Lamuru, Sukmaraga, berumur 35 hari. Sedangkan pupuk
Bima 2, Bisi 18, P-27,
NK-6172 organik diberikan setelah tanam
sebagai penutup lubang tanam jagung.
Sumber: Juknis BPTP Aceh, 2018.

Penanaman Tumpangsari Padi Gogo-


Jagung
• Di lahan kering, padi gogo dan jagung
ditanam dengan tugal atau menggunakan
ATABELA.
• Setelah kondisi lahan optimal, segera
dilakukan penanaman benih padi dengan
tugal.
• Sistem tanam padi gogo 4 baris dengan
jarak tanam (20 cm x 10 cm) x 100 cm dan
populasi tanaman mencapai sekitar 250.000
rumpun/ha. Sedangkan jagung ditanam Gambar 1. Tumpangsari padi gogo dengan jagung.
dengan sistem tanam 2 baris (double row)
dengan jarak tanam (40 cm x 12,5 cm) x 120 Populasi Tanaman
cm dan populasi tanaman mencapai sekitar Salah satu faktor yang mempengaruhi
100.000 tanaman/ha (Gambar 1). produksi tanaman pangan di Indonesia adalah
• Pertanaman padi gogo dilakukan lebih awal teknologi budidaya yang belum optimal dan
dengan selang waktu tiga minggu sebelum penurunan luas lahan (BB Padi, 2016). Oleh
penanaman jagung. karena itu, upaya yang dapat dilakukan untuk
• Benih padi yang ditanam sebanyak 5-7 biji meningkatkan produksi padi, jagung dan
perlubang, sehingga diperlukan benih kedelai adalah dengan mengoptimalkan
sebanyak 50 kg/ha. Sementara penanaman penggunaan lahan dengan mengatur jumlah
benih jagung sebanyak 1 biji perlubang populasi tanaman dan menggunakan teknologi
sehingga diperlukan benih jagung sebanyak tanam yang tepat. Penggunaan sistem tanam
30 kg/ha. tumpangsari dengan populasi rapat
• Barisan tanaman sebaiknya searah diharapkan dapat meningkatkan produksi
matahari, agar memperoleh cahaya padi, jagung dan kedelai.
matahari yang maksimal.
Perbedaan jarak tanam yang
• Untuk benih padi gogo, sebelum ditanam
diterapkan sangat mempengaruhi tingkat
maka terlebih dahulu benih dimasukkan
populasi tanaman yang dihasilkan di
dalam ember berisi air yang telah dicampur
lapangan. Berikut disajikan beberapa sistem
pupuk hayati (seed treatment) dengan dosis
pola tanam tumpang sari dan jumlah populasi
sesuai anjuran dan dicampur sampai
tanaman. Pada Pola Tanam Tumpang Sari
merata.
Tanaman Jagung – Padi Gogo Super atau
disebut dengan (Turiman Jago Super) dengan
Pemupukan Padi Gogo- Jagung
jarak tanam jagung 40 cm (antar barisan) x 15
• Pemupukan menggunakan
cm (dalam barisan) maka akan menghasilkan
rekomendasi untuk padi gogo,
populasi jagung sebanyak 66.600 tanaman/ha.
sedangkan tanaman jagung
Sementara jarak yang digunakan pada
memperoleh manfaat dari pemupukan
tanaman padi gogo adalah 20 cm (antar
padi gogo.
barisan) x 10 cm (dalam barisan), maka akan
78 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

mendapatkan populasi sejumlah 200.000 Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan


rumpun/ha. Adapun jarak tanam antar bahwa usahatani padi gogo ditumpangsarikan
tanaman adalah sebesar 30 cm dengan sistem dengan tanaman jagung memberikan nilai
tanam legowo 2 : 1 (jagung) dan 4 : 1 (padi Revenue Cost Ratio (R/C ratio) sebesar 2,65.
gogo). Sedangkan Benefit Cost Ratio (B/C ratio)
Hasil faktual di lapangan sebesar 1,65. Artinya, bahwa kegiatan
menunjukkan bahwa jarak tanam yang usahatani pola tumpangsari (multiple
digunakan pada komoditas padi gogo – jagung cropping) padi gogo dengan jagung layak
terutama jarak antar tanaman belum optimal diterapkan karena menguntung secara
sehingga perlu disesuaikan. Menurut hasil ekonomi. Produksi hasil yang didapat petani
pengamatan, jarak antar tanaman yang dari komoditi padi gogo adalah sebesar 3,3
dilakukan (30 cm antar tanaman) terlalu ton/ha sedangkan produksi jagung sebesar 4,2
rapat, yang menyebabkan petani kesulitan ton/ha. Oleh karena itu, pendapatan bersih
dalam mengelola tanaman terutama dalam yang diperoleh petani dari dua komoditas
penyiangan, penyemprotan dan tanaman padi tersebut adalah Rp. 18.635.000,-. Adapun
ternaungi oleh jagung. Untuk menyelamatkan penerimaan total adalah sebesar Rp.
tanaman padi (kasus faktual pada kedua 29.940.000,-
lokasi), maka petani harus melakukan panen
jagung secara terpaksa (belum waktunya Daftar Pustaka
panen) agar tanaman padi mendapatkan Anonimous. 2018. Juknis Tumpangsari.
cahaya penuh. Oleh karena itu, agar tanaman Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
padi mendapatkan cahaya maksimal maka Kementerian Pertanian.
jarak antar tanaman yang sesuai paling kecil Balai Besar Tanaman Padi, 2016. Laporan
adalah 50 cm. Akhir Tahunan Kegiatan Penelitian
Balai Besar Tanaman Padi,
Analisa Usahatani Turiman Padi Gogo – Sukamandi, Subang, Jawa Barat.
Jagung.
BPS, 2015. Statistik Indonesia 2015
Tabel 2. Analisis usahatani pola tanam (Statistical Yearbook of Indonesia 2015).
tumpangsari padi gogo (Inpago 9) – ISSN: 0126-2912.
jagung (Bisi 226) di Kabupaten Aceh
Direktorat Jenderal Tanamana Pangan, 2018.
Besar (hektar/ musim tanam).
Petunjuk Pelaksanaan Tumpang Sari
2018.
No Uraian Volume Satuan Harga Jumlah Elviwirda et al. 2018. Petunjuk Teknis
Tumpangsari Padi Gogo-Jagung Di
Lahan Kering. Balai Pengkajian
A. Pengeluaran 11.305.000
Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh.
Penerimaan
B. (padi dan 29.940.000
jagung)
Pendapatan
C. 18.635.000
Bersih (B-A)
R/C ratio 2,65

B/C ratio 1,65


Sumber: data primer 2019.

BPTP ACEH 79
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

PUPUK DAUN MAMPU MENINGKATKAN tanah dimana kadar Se yang terdapat dalam
PERTUMBUHAN JAGUNG HIBRIDA biji-bijian jagung lebih rendah (Wei, 2013).
Menurut Sukarjo (2012) pemupukan melalui
Cut Hilda Rahmi daun dilakukan dengan menyemprotkan
secara langsung pada bagian daun tanaman
Pendahuluan dalam bentuk cair. Metode ini merupakan
Produktivitas tinggi adalah tujuan salah satu cara yang efektif untuk
dalam menghasilkan benih jagung hibrida memudahkan hara masuk secara langsung
bermutu, cara yang dilakukan salah satunya dan diserap oleh tanaman dalam bentuk cair
adalah dengan pemberian unsur N, P dan K melaui stomata. memberikan hara yang
yang cukup. Unsur yang terpenting dalam terkandung dalam pupuk daun secara
pembentukan sel, penyusun protein, langsung pada tanaman jagung, sehingga hara
sitoplasma, klorofil dan komponen sel lainnya mudah masuk dan diserap oleh stomata.
dalam tanaman adalah Nitrogen. Dimana hal
tersebut adalah salah satu upaya peningkatan Pupuk Daun untuk Pertumbuhan Jagung
produktivitas jagung hibrida dengan Dalam mengukur pertumbuhan atau
memperhatikan teknik produksi di lapangan menganalisis tingkat tumbuh pada jagung
dan ketepatan pemberian pupuk (Kraiser et dapat dilakukan dengan cara mengikuti
al., 2011). dinamika fotosintesis yang diukur oleh
Tanaman jagung adalah sumber produksi bahan kering. Akumulasi bahan
karbohidrat kedua setelah padi yang memiliki kering dapat menghasilkan nilai dari
peranan penting di bidang pangan dan pakan. kemampuan tanaman dalam pengikatan
Dalam setiap 100 g kandungan protein yang energi dari cahaya matahari melalui proses
ada dalam jagung sebesar 8 g dan kandungan fotosintesis dan interaksi dengan faktor
karbohidrat sebesar 73 g. Ditinjau dari segi lingkungan lainnya. Proses perubahan energi
gizi, jagung merupakan bahan pangan sumber cahaya menjadi energi kimia dan
karbohidrat dan protein. Jagung mengandung mengakumulasikan dalam bentuk bahan
8 g protein dan 73 g karbohidrat dalam setiap kering merupakan suatu proses yang terjadi
100 g (Lana et al., 2017). dalam tubuh tanaman yang merupakan organ
Salah satu strategi untuk fotosintetik yaitu daun (Ginting, 2010).
meningkatkan produksi jagung hibrida adalah Pupuk daun dapat berfungsi sebagai
melalui pemupukan dengan cara atau pertumbuhan dimana perkembangan daun
penggunaan yang tepat. Untuk menekan laju dapat menjadi perhatian utama. Untuk
impor jagung yang semakin meningkat adalah mengetahui peranan pupuk daun sebagai
melalui pemupukan yang efektif dan efisien. pertumbuhan jagung maka dapat kita ukur
Menurut Isnaini et al., (2014) menjelaskan melalui analisis dari berbagai ukuran yang
bahwa upaya yang dapat dilakukan agar dapat digunakan seperti pengukuran laju
pemupukan lebih efektif dan efisien adalah asimilasi bersih.
dengan pemupukan melalui tubuh tanaman
terutama daun. Secara signifikan pemupukan
melalui daun dapat mengurangi efek
pencemaran air tanah yang disebabkan oleh
penerapan pemupukan anorganik melalui
tanah. Oleh sebab itu pemupukan melalui
daun adalah salah satu cara yang sangat
efisien untuk tanaman. Pemupukan melalui
tanah kadang kurang efektif karena beberapa
unsur hara larut terlebih dahulu dan hilang
bersama air perkolasi atau mengalami
pengikatan (fiksasi) oleh koloid tanah
sehingga tidak dapat diserap langsung oleh
tanaman.
Aplikasi pupuk daun terhadap
pemberian unsur Se dapat memberikan
pertumbuhan tanaman jagung yang lebih baik Gambar 1 Tanaman Jagung.
bila dibandingkan dengan aplikasi melalui
80 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

Pertumbuhan Jagung: Melalui tanaman maka semakin besar juga asimilasi


Pengukuran Laju Asimilasi Bersih bersihnya.
Laju asimilasi bersih rata-rata dapat
dipandang sebagai suatu ukuran efisiensi dari Kesimpulan
tiap-tiap satuan luas daun melalui fotosintesis Adapun kesimpulan yang dapat
untuk menambah berat kering tanaman diambil dari pembahasan diatas:
(Goldsworthy dan Fisher, 1996). Laju asimilasi Dengan memperhatikan luas daun
bersih merupakan hasil bersih asimilasi dan bobot kering dapat diukur pertumbuhan
persatuan luas daun dan waktu. Laju jagung melalui laju asimilasi bersih.
asimilasi bersih tidak konstan terhadap Pemberian pupuk daun dapat meningkatkan
waktu, tetapi mengalami penurunan dengan pertumbuhan vegetatif tanaman jagung
bertambahnya umur tanaman (Gardner et al., melalui pengukuran pertumbuhan laju
1991). Laju pertumbuhan tanaman asimilasi bersih. Laju asimilasi bersih tidak
dipengaruhi oleh laju asimilasi bersih dan konstan terhadap waktu, tetapi mengalami
indeks luas daun. Laju asimilasi bersih yang penurunan dengan bertambahnya umur
tinggi dan indeks luas daun yang optimum tanaman.
akan meningkatkan laju pertumbuhan
tanaman (Gardner et al., 1991). Daftar Pustaka
Hasil penelitian Uluputty (2015) Gardner FP, Pearce RB dan Mitchell RL. 1991.
menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun Physiolobry of Crop Plants.
gandasil melalui tanah pada konsentrasi 2.0 Terjemahan: Fisiologi Tanaman
ml/l air berpengaruh signifikan terhadap Budidaya. UI-Press. Jakarta.
meningkatnya pertumbuhan tanaman seledri. Ginting. 2010. Laju Tumbuh Dan Asimilasi
Menurut Sarief (2008) pemberian gandasil D Bersih Pada Tanaman Jagung Dan
melalui tanah dengan konsentrasi yang tepat Kedelai.
dapat merangsang pertumbuhan akar https://rinoitink.blogspot.com/2010/
tanaman menjadi lebih cepat panjang dan 04/laju-tumbuh-dan-asimilasi-
lebih tahan terhadap cuaca buruk serta lebih bersih-pada.html. Diunduh pada 22
mengaktifkan penyerapan unsur hara. Hasil April 2019.
penelitian Wibowo (2008) menyebutkan bahwa
konsentrasi pupuk daun 4 gram/liter Goldsworthy PR dan Fisher N. 1992. Fisologi
didapatkan rata-rata laju asimilasi bersih tanaman budidaya tropik. Gadjah
dengan nilai rata- rata tertinggi dibandingkan Mada University Press.
dengan perlakuan lainnya. Yogyakarta.
Pengukuran pertumbuhan jagung Isnaini M, Rahmi A dan Sujalu AP. 2014.
dapat dilakukan dengan cara membandingkan Pengaruh jenis dan konsentrasi
bobot bahan kering dan luas daun tanaman pupuk daun terhadap
dari waktu ke waktu. Menurut Ginting (2010) pertumbuhan dan hasil tanaman
Pertambahan ukuran dan berat kering yang terung (Solanum melongena L.)
tidak dapat balik, yang mencerminkan varietas mustang F1. Jurnal
pertambahan protoplasma, hal ini terjadi Agrivigor 13 (1). ISSN : 1412 –
karena ukuran sel maupun jumlahnya 6885 53.
bertambah. Dari perhitungan laju tumbuh
Kraiser T, Gras DE, Gutierrez AG, Gonzalez B
tanaman dan asimilasi bersih dapat kita
dan Gutierrez RA. 2011. A holistic
ketahui bagaimana pertumbuhan suatu
view of nitrogen acquisition in
tanaman dalam waktu tertentu. Dan apakah
plants. Journal of Experimental
tanaman mengalami fotosintesis yang baik
Botany. 62(4): 1455–1466.
atau tidak. Hal yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman ialah diakibatkan Lana E, Suhartati GSD, Thelma JNT, Dekie R
karena adanya zat penghambat tumbuh yang dan Maria FS. 2017. Komposisi
terdapat pada sinar matahari. Selain itu suhu kimia dan gizi jagung lokal varietas
pada tanaman yang ternaungi lebih terjaga ’manado kuning’ sebagai bahan
dibanding dengan tanaman terbuka. Luas pangan pengganti beras. Jurnal
daun dan umur tanaman juga mempengaruhi Teknologi Pertanian 8(1).
laju asimilasi bersih dan laju tumbuh relatif
tanaman. Semakin lebar daun sebuah
BPTP ACEH 81
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan

Lakitan, Benyamin. 1995. Dasar-dasar Uluputty MR. 2015. Pertumbuhan dan hasil
Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja seledri (Apium grafeolensl.) Pada
Grafindo Persada. Jakarta. media pasir setelah diberikan
Sarief S. 2008. Kesuburan dan pemupukan gandasil d dan atonik Agrologia.
tanaman petanian. Pustaka Buana. 4(1): 28-33.
Bandung. 197 hal. Wibowo W. 2008. Kajian tingkat populasi dan
konsentrasi pupuk daunterhadap
pertumbuhan dan hasil beberapa
varietas jagung hibrida (Zea mays
L.) Tesis. Universitas sebelas
maret. Surakarta.

82 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Hortikultura
AGRIBISNIS CABAI MERAH: rumah tangga pada bulan-bulan biasa sekitar
PELUANG DAN TANTANGAN 0,15 kg/kapita/minggu namun pada bulan
puasa, bulan maulid dan menjelang hari raya
Eka Fitria konsumsinya meningkat hingga 0,19
kg/kapita/minggu (Saptana et al., 2012). Hal
Latar Belakang ini dikarenakan oleh peningkatan konsumsi
Cabai merah adalah salah satu per kapita, jumlah konsumen dan perubahan
komoditas hortikultura yang cukup atraktif preferensi/kesukaan konsumen yang
atau mempunyai daya tarik. Pada musim menyebabkan peningkatan kebutuhan
tertentu harga cabai merah melonjak tinggi konsumsi cabai merah (Irawan, 2003).
sehingga mempengaruhi tingkat inflasi Kebutuhan cabai merah di provinsi
(Surya, 2015), pada saat tertentu pula harga Aceh pertahun dengan asumsi konsumsi cabai
cabai merah sangat tidak menguntungkan merah 1,46 kg/kapita/tahun (Yanuarti dan
petani. Pada tahun 2010, cabai merah Mudya, 2016) dan produksi hanya sebesar
menempati urutan ketiga dari komoditas 45,749 ton/ha serta jumlah penduduk
penyebab inflasi (Bank Indonesia, 2013). 5.096.248 jiwa (BPS, 2017) artinya produksi
Fluktuasi harga cabai merah hampir setiap cabai merah di provinsi Aceh hanya bisa
tahun terjadi namun petani tetap memenuhi 0,61% dari kebutuhan per
membudidayakan cabai merah terutama tahunnya.
menjelang musim kemarau atau setelah panen Permintaan cabai merah meningkat
padi di sawah. Fluktuasi harga ini terjadi biasanya terjadi pada saat menjelang hari
karena produksi cabai bersifat musiman, iklim meugang (bahasa Aceh), menjelang hari raya,
yang tidak menentu, tingginya biaya produksi bulan puasa, bulan perayaan maulid dan
dan panjangnya rantai pemasaran (Farid dan setelah hari hari raya idul fitri. Setelah hari
Subekti, 2012). Selain itu penyebab tidak lebaran idul fitri biasanya banyak
cukup tersedianya pasokan cabai merah dilaksanakan acara pesta perkawinan.
sepanjang tahun adalah gagal panen akibat Menurut Saptana et al., (2012) pada musim
dari perencanaan budidaya yang kurang baik hajatan ataupun hari besar keagamaan
(Imtiyaz et al., 2017). kebutuhan cabai merah meningkat hingga 10-
20% dibandingkan dengan kebutuhan normal.
Produksi Kaitan dengannya kebutuhan cabai
Secara nasional produksi cabai merah merah yang terus meningkat, kondisi ini
cenderung mengalami peningkatan, periode menjadi peluang bagi petani untuk
tahun 2006 – 2015 peningkatan produksi rata- meningkatkan luasan penanaman cabai merah
rata mencapai 4,16% pertahun atau hanya saja, petani tetap harus menerapkan
meningkat 34,349 ton pertahun (Yanuarti dan sistem Standar Prosedur Operasional (SOP)
Mudya, 2016). Tahun 2017 produksi cabai dan Good Agriculture Practices (GAP) serta
mencapai 45,747 ton/ha (BPS, 2017) artinya sistem agribisnis yang tepat (Nurdin, 2011)
terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya. untuk meningkatkan produksi dan kualitas
Sebenarnya, produksi cabai merah selalu cabai merah. Selain itu, budidaya cabai merah
terjadi setiap bulannya dikarenakan dikenal sebagai kegiatan usahatani yang
penanaman cabai merah dilakukan secara berpenghasilan mingguan sehingga petani
terus menerus sepanjang tahun. Namun pada tetap akan membudidayakan cabai merah dan
musim penghujan biasanya produksi cabai sudah menjadi perilaku petani setelah panen,
merah menurun, hal ini disebabkan sebagian cabai merah langsung dijual untuk menutupi
besar lahan sawah ditanami padi dan pada kebutuhan harian. (Saptana etal., 2012: Andri
musim penghujan petani enggan menanam et al., 2016).
cabai merah karena kegagalan panennya yang
cukup tinggi. Tantangan
Peluang Tantangan yang dialami petani dalam
Secara nasional konsumsi cabai merah memproduksi cabai merah tidak hanya
pada tahun 2014 sebesar 1,46 kg/kapita/tahun, terdapat pada aspek produksi tetapi juga pada
Angka ini mengalami peningkatan dari angka aspek pemasarannya. Tantangan pada aspek
konsumsi cabai merah pada tahun sebelumnya produksi meliputi:
yaitu 1,42 kg/kapita/tahun (Yanuarti dan
Mudya, 2016). Konsumsi cabai merah untuk
BPTP ACEH 83
Balai PengkajianTeknologiPertanian
Aceh
Hortikultura
1. Cuaca ekstrim kecil keuntungan yang didapatkan
Pada saat musim penghujan, petani.
tanah/lingkungan tumbuh cabai 3. Rendahnya kemampuan petani dalam
menjadi lembab, kondisi ini sangat memanfaatkan peluang pasar. Artinya
mendukung untuk perkembangan petani belum mampu melakukan pola
jamur penyebab penyakit sehingga pemasaran yang profesional dan masih
petani sangat perlu memperhatikan sangat mengandalkan pemasaran cabai
sanitasi di lahan penanaman. merah melalui pedagang pengumpul/
Sementara pada saat musim kemarau pengepul (Widyawati, 2016).
serangan hama juga meningkat 5. Kurangnya infrastruktur pemasaran
sehingga tindakan awal yang harus baik pengangkutan, alat penanganan
dilakukan adalah penanaman tanaman pascapanen dan pasar yang memadai
perangkap hama seperti bunga (Saptana et al., 2012).
matahari, bunga temblek ayam
(serune:bahasa Aceh), kenikir dan Penutup
gambas. Agribisnis cabai merah masih sangat
2. Alih fungsi lahan pertanian, akibatnya berpeluang untuk dikembangkan. Untuk
luasan lahan pertanian menjadi kebutuhan di provinsi Aceh saja masih defisit,
menurun yang berakibat pula pada hanya bisa memenuhi 0,61% dari kebutuhan
penurunan produksi cabai merah. per tahunnya. Untuk menghadapi tantangan
Mengingat jumlah penduduk yang dalam pengembangan cabai merah petani
semakin bertambah, kebutuhan cabai harus menerapkan sistem SOP dan GAP yang
merah juga akan bertambah. benar dan memanfaatkan peluang pasar.
3. Masih kecilnya lingkup pangsa cabai
olahan, sehingga petani masih kurang Daftar Pustaka
termotivasi untuk melakukan tahapan Ali, Z., Wawan, T. dan Ria, I. 2014. Strategi
pascapanen baik penanganan maupun Pengembangan Agribisnis Cabai Merah
pengolahannya. Kaitannya dengan di Kabupaten Pohuwato. Skripsi.
karakter cabai merah tergolong Universitas Gorontalo.
komoditas yang perishable artinya Andri, K.B.,Willem J.K. dan Alfa, T. 2016.
mudah rusak dan tidak tahan lama Analisa Usahatani dan Pemasaran
sehingga perlu proses penanganan dan Petani Hortikultura di Bojonegoro. J.
pengolahan (Saptana et al., 2012). LPPM Bidang EkoSosBudKum. 3(2).
4. Masih banyak petani yang
menggunakan faktor-faktor produksi Bank Indonesia. 2013. Pola Pembiayaan
secara tidak efesien seperti penggunaan Usaha Kecil Menengah Usaha
pupuk dan pestisida yang berlebihan Budidaya Cabai Merah. Departemen
sehingga berdampak negatif terhadap Pengembangan Akses Usaha dan
pengembangan agribisnis cabai merah UMKM. Bank Indonesia.
(Ali et al., 2014). BPS, 2017. Provinsi Aceh Dalam Angka.
Badan Pusat Statistik. Banda Aceh.
Tantangan pada aspek pemasaran meliputi:
Farid, M dan N.A. Subekti. 2012. Tinjauan
1. Harga cabai berfluktuasi
terhadap Produksi, Konsumsi,
Musim penghujan harga cabai merah
Distribusi dan Dinamika Harga Cabai
sering meningkat dikarenakan musim
di Indonesia. Buletin Ilmiah Litbang
penghujan yang berkepanjangan akan
Perdagangan. 6(2):211-233.
menimbulkan dampak negatif pada
harga cabai akibat dari jumlah Imtiyaz, H., Barlian, H.P. dan Nurul, H. 2017.
produksi yang berkurang. Sistem Pendukung Keputusan
2. Tingginya ketergantungan petani Budidaya Tanaman Cabai Berdasarkan
terhadap pedagang Prediksi Curah Hujan. Jurnal
pengumpul/pengepul. Pengembangan Teknologi Informasi
Semakin panjangnya saluran dan Ilmu Komputer. 1(9).733-738.
pemasaran yang dilalui dalam
memasarkan cabai merah semakin

84 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hortikultura
Irawan, B. 2003. Agribisnis Hortikultura: Surya, T.A., 2015. Pengendalian Inflasi
Peluang dan Tantangan Dalam Era Komoditas Pangan Menjelang Bulan
Perdagangan Bebas. Jurnal Sosial Ramadhan. Info Singkat Ekonomi dan
Ekonomi Pertanian. 3 (2). Kebijakan Publik. 8 (11). 13-16.
Nurdin, U. 2011. Teknologi dan Widyawati, L.F. 2016. Rantai Nilai Pemasaran
Perkembangan Agribisnis Cabai di Bawang Merah di Kabupaten Brebes,
Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Jawa Tengah. Jurnal Inovasi. 12 (2).
Jurnal Litbang Pertanian. 30 (2). Yanuarti, A.R. dan Mudya, D.A. 2016.
Saptana, Nur, K.A. dan Ahmad, M.A. 2012. Komoditas Cabai: Profil Komoditas
Kinerja Produksi dan Harga Komoditas Barang Kebutuhan Pokok dan Barang
CabaiMerah. Penting. Cetakan ke 6. Kementerian
https://pse.litbang.pertanian.go.id. Perdagangan.
Diakses tanggal 2 Januri 2018.

BPTP ACEH 85
Balai PengkajianTeknologiPertanian
Aceh
Hortikultura
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI cahaya matahari, ruang tumbuh sehingga
TANAMAN TERUNG akan mengurangi suplai makanan ke
tanaman.
Abdul Azis Dalam suatu pertanaman sering terjadi
persaingan antar tanaman maupun dengan
gulma untuk mendapatkan unsur hara, air,
Pengantar cahaya matahari maupun ruang tumbuh.
Sebagaimana kita ketahui, tanaman Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
terung adalah jenis sayuran yang sangat mengatasinya adalah dengan pengaturan
populer dan disukai banyak orang. Tanaman jarak tanam. Jarak tanam yang rapat akan
ini juga sangat potensial untuk dikembangkan meningkatkan daya saing tanaman terhadap
secara intensif dalam skala agribisnis. Selain gulma karena tajuk tanaman menghambat
bermanfaat, tanaman terung memiliki peluang pancaran cahaya ke permukaan lahan
bisnis yang besar, maka perlu dibudidayakan sehingga pertumbuhan gulma menjadi
dengan baik dan benar agar dapat dicapai terhambat, demikian juga laju evaporasi dapat
produktivitas dan kualitas yang tinggi. ditekan. Namun pada jarak tanam yang
Buah terung banyak dimanfaatkan terlalu sempit tanaman budidaya akan
untuk sayuran, namun ada juga beberapa memberikan hasil yang relatif kurang karena
varietasnya yang dipergunakan untuk obat- adanya kompetisi antar tanaman itu sendiri.
obatan. Bentuk dan ukuran buah terung Oleh karena itu dibutuhkan jarak tanam yang
bermacam-macam, tergantung varietasnya optimum untuk memperoleh hasil yang
(Sastradiharja, 2011). maksimum (Maruapey, 2011).
Budidaya terung selama ini masih Menurut Hidayat (2003), faktor
bersifat sampingan di lahan pekarangan, penyebab rendahnya produktivitas tanaman,
tegalan, ataupun lahan sawah di musim antara lain: kesuburan tanah rendah, kurang
kemarau. Tidak heran bila hasil rata-rata sinar matahari, iklim tidak cocok,
terung di Indonesia masih rendah. Untuk pertumbuhan vegetatif yang dominan dan air
meningkatkan produksi terung maka tanah yang berlebihan. Kekurangan sinar
perbaikan teknik budidaya perlu dilakukan matahari dapat mempengaruhi terhambatnya
(Kusumasiwi, dkk, 2011). Sementara menurut pembungaan, dahan-dahan serta ranting-
Astuti (2012) rendahnya produktivitas ranting terlalu rapat, sehingga bunga tidak
tanaman terung disebabkan karena teknik muncul. Pengaturan ini dapat dilakukan
budidaya yang belum optimal. melalui beberapa cara antara lain dengan
perempelan.
Peningkatan Produksi Wahyuni (2002), mengartikan
Upaya yang dapat dilakukan dalam perempelan yaitu memotong bagian tanaman
upaya peningkatan produksi tanaman terung untuk menghindari terjadinya arah
yakni dengan memperhatikan teknik budidaya pertumbuhan yang tidak diinginkan.
yang baik dan benar. Salah satu upaya yang Perempelan dapat mencegah menjalarnya
dapat dilakukan yaitu penggunaan jarak penyakit, sanitasi tanaman, memudahkan
tanam yang optimal dan perempelan yang panen, memperlancar penyerbukan alami,
tepat. Jarak tanam yang sesuai akan memudahkan pengamatan buah, dan efisiensi
menghasilkan kerapatan tanaman yang ideal, distribusi fotosintat untuk pembungaan dan
selain itu perempelan yang tepat akan mampu pembuahan. Perempelan pada tanaman
merangsang pertumbuhan generatif tanaman terung dapat dilakukan dari awal pindah
terung. tanam hingga berumur 30 HST. Tunas yang
Peningkatan produktivitas tanaman dipangkas yaitu tunas pada ketiak daun
terung dapat ditempuh melalui pengaturan pertama sampai tunas di bawah tunas dan
kerapatan tanaman. Populasi tanaman bunga (Heni, 2012).
ditentukan oleh kerapatan tanaman yang
mempengaruhi produksi. Menurut Astuti Kerapatan Tanaman
(2012), walaupun kerapatan tanam persatuan Berdasarkan hasil penelitian untuk
luas sampai batas tertentu akan mendapatkan pertumbuhan dan produksi
meningkatkan hasil, namun peningkatan tanaman terung yang optimal, maka perlu
jumlah tanaman juga dapat menurunkan hasil dilakukan penanaman dengan kerapatan
karena terjadi kompetisi air, unsur hara,
86 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hortikultura
tanaman 50 x 60 cm dan perempelan pada (1995) dalam Astuti (2012) menambahkan,
umur 10 HST yang dilakukan secara terpisah. untuk memperoleh hasil terung yang
Jumlah populasi tanaman per hektar maksimal maka jarak tanam yang tepat untuk
merupakan faktor penting untuk budidaya terung ungu yaitu 60-80 cm antar
mendapatkan hasil maksimal. Produksi barisan dan 50-70 cm antar lubang tanam.
maksimal dicapai bila menggunakan jarak
tanam yang sesuai. Semakin tinggi tingkat Perempelan Tunas
kerapatan suatu pertanaman mengakibatkan Perempelan (prunning) adalah
semakin tinggi tingkat persaingan antar pemotongan bagian tertentu tanaman yang
tanaman dalam hal mendapatkan unsur hara tidak dikehendaki pertumbuhannya karena
dan cahaya (Anonimus, 2006) dalam dapat menghambat atau mengganggu
(Simamora, 2006). perkembangan tanaman. Perempelan
Pengaturan jarak tanam akan bertujuan untuk membentuk pohon yang
mempengaruhi penggunaan zat hara dan kokoh dan tegar, memperbanyak percabangan,
perolehan cahaya oleh tanaman. Apabila jarak menghindari terjadinya dominasi tunas apikal,
tanam terlalu rapat, akar tanaman yang satu serta meningkatkan jumlah bunga dan buah
akan masuk kedalam perakaran tanaman pada tanaman berbuah (Widodo, 1995) dalam
yang lainnya sehingga saling berebut dalam (Gustiningsih, 2012).
penyerapan zat hara, disamping itu cahaya Prinsip perempelan pada tanaman
yang diperoleh tanaman menjadi lebih sedikit adalah merangsang terbentuknya tunas
karena saling menutupi sehingga hasil vegetatif dan generatif sehingga percabangan
fotosintesis tidak maksimal. Penanaman lebih luas dan dapat meningkatkan
dengan jarak tanam yang lebih lebar maka produktivitas tanaman. Perempelan umumnya
pertumbuhannya akan baik karena kebutuhan dilakukan secara berkala, selain untuk
tanaman tercukupi, namun demikian apabila meningkatkan jumlah cabang produktif juga
penanaman terlalu lebar maka tidak efisien untuk mengatur tinggi tanaman sehingga
dalam memanfaatkan ruang tempat mudah dalam pemeliharaan dan pemanenan
tumbuh/lahan. Disisi lain, penanaman dengan (Hariyadi, 2005) dalam (Gustiningsih, 2012).
jarak tanam yang terlalu lebar kurang Menurut Prihmantoro dan Yovita
menguntungkan karena populasi tanaman (1999) dalam Wahyuni (2002), perempelan
menjadi lebih sedikit (Hidayat, 2011) dalam tanaman terdiri dari dua macam, yaitu
Astuti (2012). perempelan produksi dan perempelan
Harjadi, (1979) dalam (Simamora, pemeliharaan. Perempelan produksi dilakukan
2006) menyatakan bahwa kerapatan tanaman dengan cara memilih batang yang baik agar
harus diatur dengan jarak tanam sehingga tanaman dapat berproduksi secara maksimal.
tidak terjadi persaingan antar tanaman. Jarak Perempelan pemeliharaan yaitu perempelan
tanam mempengaruhi populasi tanaman dan yang dilakukan dengan cara membuang
koefisien penggunaan cahaya, mempengaruhi batang atau cabang yang tidak produktif,
kompetisi antar tanaman dalam menggunakan dengan membuang bagian tersebut maka akan
air, dan zat hara dengan demikian akan mengalihkan energi hasil asimilat ke bagian
mempengaruhi hasil. Kerapatan tanaman lain seperti pembungaan, pembuahan, dan
akan mempengaruhi penampilan dan hasil pemasakan buah. Perempelan yang kurang
produksi tanaman, terutama karena koefisien hati- hati akan menyebabkan gangguan
penggunaan cahaya. Pada umumnya produksi mekanik pada batang, luka-luka yang
tiap satuan luas tinggi tercapai dengan tertinggal akan menularkan penyakit pada
populasi tinggi, karena tercapainya batang. Kerusakan ini dapat terjadi
penggunaan cahaya secara maksimum di awal diakibatkan oleh penggunaan alat yang
pertumbuhan. Pada akhirnya, penampilan kurang tajam, atau perempelan yang terlalu
masing-masing tanaman secara individu keras, yaitu pemotongan cabang dan daun
menurun karena persaingan untuk cahaya terlalu banyak sehingga pertumbuhan tegakan
dan faktor pertumbuhan lain. menjadi terhambat.
Menurut Sastra Diharja (2011), jarak Sastra Dihardja, (2011) menjelaskan,
tanam yang baik pada pada budidaya terung perempelan pada tanaman terung ada dua
umumnya yaitu 60 x 60 cm dan 60 x 70 cm, macam, yaitu perempelan tunas dan
sedangkan jarak tanam yang ideal bagi perempelan bunga. Tunas di ketiak daun
tanaman terung ialah 50 x 60 cm. Rukmana pertama sampai tunas di bawah bunga yang
BPTP ACEH 87
Balai PengkajianTeknologiPertanian
Aceh
Hortikultura
kedua dirempel. Tujuannya agar percabangan Daftar Pustaka
yang terbentuk tidak terlalu di bawah. Astuti Fuji, 2012. Pengaruh Jarak Tanam
Perempelan dilakukan sedini mungkin, Pada Budidaya Terung Ungu
sebelum tunas membesar. Perempelan bunga (SolanummelongenaL.) Secara Organik.
dilakukan pada bunga pertama. Biasanya Jurnal. Politeknik Negri Lampung,
setelah perempelan, bunga akan tumbuh Bandar Lampung.
dengan cepat. Gustiningsih Dini, 2012. Pengaruh
Pada masa pertumbuhan vegetatif atau Pemangkasan dan Jarak Tanam
ketika tanaman berumur 0-30 HST akan terhadap Pertumbuhan dan Hasil
tumbuh tunas-tunas air di setiap ketiak Tanaman Jarak Pagar. Skripsi. IPB,
daunnya. Perempelan (prunning) tunas air Bogor.
tersebut agar batang berkembang besar dan
kokoh, serta perakaran berkesempatan Heni Erlina, 2012. Rangkuman Buku
berkembang luas sebelum memasuki masa Pengetahuan Populer: Cara dan Upaya
generatif (produktif). Menurut Wahyuni Budidaya Terung. CV. Wahana IPTEK.
(2002), masa generatif ditandai dengan Diakses Pada Tanggal 20 November
tumbuhnya percabangan produktif yang 2014.
memunculkan bunga. Biasanya akan dimulai Kusumasiwi, Muhartini, dan Trisnowati, 2011.
dari bunga ke-8 hingga daun ke-10. Setelah Pengaruh Warna Mulsa Plastik
muncul bunga, tidak dilakukan perempelan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
tunas lagi. Percabangan produktif yang selalu Terung (Solanum melongena L.)
diikuti bunga dibiarkan tumbuh dan Tumpangsari Dengan Kangkung Darat
berkembang apa adanya. (Ipomoea reptans Poir.) Jurnal Penelitian
Ilmiah. Fakultas Pertanian Universitas
Kesimpulan Gadjah Mada, Yogyakarta.
Penggunaan jarak tanam yang sesuai
Maruapey Ajang, 2011. Pengaruh Jarak
terhadap tanaman, akan menghindari
Tanam dan Jenis Pupuk Kandang
persaingan antara tanaman dengan tanaman
terhadap Pertumbuhan Gulma dan Hasil
maupun dengan gulma. Dengan rendahnya
Jagung Manis. Jurnal Penelitian Ilmiah.
tingkat persaingan menyebabkan proses
UNAMIN, Sorong.
serapan hara dan perombakan hasil
fotosintesis meningkat. Meningkatnya hasil Sastradiharja Singgih, 2011. Sukses Bertanam
yang diperoleh akan bersinergi dengan Sayuran Secara Organik. Angkasa
peningkatan persatuan luas. Bandung. Bandung.
Secara umum perempelan adalah Simamora Lasniroha, 2006. Pengaruh Waktu
pembuangan bagian tertentu dari tanaman Penyiangan dan Jarak Tanam terhadap
untuk mendapatkan perubahan tertentu dari Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
tanaman tersebut. Tujuannya adalah untuk Jagug Varietas DK3. Skripsi. USU,
membentuk kerimbunan tanaman, Medan.
mempercepat dan pertumbuhan tanaman.
Perempelan yang dilakukan sedini mungkin Wahyuni Sri, 2002. Pengaruh Pemangkasan
akan mempercepat proses pembentukan terhadap Pertumbuhan dan Produksi
bagian tanaman, sehingga tanaman memiliki Timun Jepang. Skripsi. MIPA, UNDIP,
bentuk dan ukuran yang lebih baik. Semarang.

88 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hortikultura
HIDROPONIK SEBAGAI SOLUSI diperlukan untuk pertumbuhan dan
PERTANIAN PERKOTAAN perkembangan normal tanaman.
Budidaya tanaman secara hidroponik
Cut Maisyura memiliki beberapa keuntungan dibandingkan
dengan budidaya secara konvensional, yaitu
Pendahuluan pertumbuhan tanaman dapat di kontrol,
Pertanian perkotaan atau Urban tanaman dapat berproduksi dengan kualitas
Farming dapat didefinisikan sebagai aktivitas dan kuantitas yang tinggi, tanaman jarang
budaya, pengolahan, pemasaran dan terserang hama penyakit karena terlindungi,
pendistribusian bahan pangan, produk pemberian air irigasi dan larutan hara lebih
kehutanan dan hortikultura yang terjadi di efisien dan efektif, dapat diusahakan terus
dalam dan sekitar perkotaan. Tujuan menerus tanpa tergantung oleh musim, dan
pertanian perkotaan umumnya adalah sebagai dapat diterapkan pada lahan yang sempit.
sarana untuk meningkatkan ketersediaan
bahan pangan dan atau pendapatan, atau juga Metode Hidroponik
sebagai suatu rekreasi dan relaksasi bagi
pelakunya. Prinsip pertanian perkotaan
adalah bagaimana dapat memenuhi
kebutuhan pangan dengan segala
keterbatasan, baik lahan maupun waktu dan
tenaga kerja yang semakin menjadi barang
yang mahal di wilayah perkotaan. Lahan yang
digunakan dalam konsep pertanian perkotaan
bisa menjadi hal yang tidak terduga pada
pertanian konvensional, seperti pekarangan,
dinding, balkon, atap-atap bangunan,
pinggiran jalan, ataupun tepi sungai. Metode Gambar 1. Jenis system Hidroponik yang sering
yang digunakan pun semakin bervariasi digunakan.
sesuai dengan ruang yang digunakan, salah
satu metode yang paling sesuai untuk untuk Beberapa jenis hidroponik yang umum
bercocok tanam pada lahan sempit digunakan antara lain:
diperkotaan adalah hidroponik.
1) Wick System
Perkembangan Hidroponik Sistem ini merupakan model hidroponik
Hidroponik merupakan budidaya yang paling sederhana, yaitu menggunakan
tanaman tanpa tanah, telah berkembang sejak sumbu yang menghubungkan pot tanaman
pertama kali dilakukan penelitian-penelitian dengan media larutan nutrisi.
yang berhubungan dengan penemuan unsur-
unsur hara essensial yang diperlukan bagi 2) Nutrient Film Technique (NFT)
pertumbuhan tanaman. Istilah hidroponik Larutan nutrisi secara terus menerus
yang berasal dari bahasa Latin yang dialirkan mengenai akar tanaman
berarti hydro (air) dan ponos (kerja). Istilah menggunakan pipa PVC menggunakan
hidroponik pertama kali dikemukakan oleh pompa dengan teknik resirkulasi.
W.F. Gericke dari Universityof California pada 3) Deep Water Culture (DWC)
awal tahun 1930-an, yang melakukan Tanaman dibuat mengapung pada larutan
percobaan hara tanaman dalam skala nutrisi sehingga akar tanaman terendam
komersial yang selanjutnya terus menerus. Penggunaan pompa hanya
disebut nutrikultur atau hydroponics. untuk menghasilkan oksigen di dalam
Selanjutnya hidroponik didefinisikan secara larutan nutrisi.
ilmiah sebagai suatu cara budidaya tanaman 4) Drip System
tanpa menggunakan tanah, akan tetapi Sistem ini menggunakan 2 buah kontainer
menggunakan media inert seperti gravel, terpisah yaitu bagian atas dan bawah.
pasir, peat, vermikulit, pumice atau sawdust, Kontainer atas untuk tanaman dan yang
yang diberikan larutan hara yang bawah untuk larutan nutrisi. Larutan
mengandung semua elemen essensial yang nutrisi dipompa naik dan menyiram batang
tanaman dan larutan sisa akan turun ke
BPTP ACEH 89
Balai PengkajianTeknologiPertanian
Aceh
Hortikultura
kontainer bawah setelah melewati media Nutrisi Hidroponik
tanam dan akar tanaman. Nutrisi tanaman terlarut dalam air
5) Ebb and flow systems (Floodand Drain yang digunakan dalam hidroponik sebagian
System) besar anorganik dan dalam bentuk ion. Nutrisi
Pengaturannya mirip dengan sistem infus, di utama tersebut diantaranya dalam bentuk
mana ada dua kontainer, yang satu di atas kation terlarut (ion bermuatan positif), yakni
berisi tanaman dalam pot dengan substrat dan Ca2+ (kalsium), Mg2+ (magnesium), dan K+
yang ada di bagian bawah yang mengandung (kalium); larutan nutrisi utama dalam bentuk
larutan nutrisi. Pemberian nutrisi untuk anion adalah NO3 (nitrat), SO42- (sulfat), dan
tanaman dilakukan dengan sistem pasang H2PO4- (dihidrogen fosfat). Banyak formula
surut, yaitu bergantian memenuhi kontainer yang dapat digunakan sebagai nutrisi
atas dengan larutan nutrisi dan kemudian hidroponik. Sebagian besar formula tersebut
mengosongkan larutan nutrisi dan kembali ke menggunakan berbagai kombinasi bahan yang
kontainer bawah. biasa digunakan sebagai sumber hara makro
dan mikro. Unsur hara makro meliputi kalium
Media Hidroponik nitrat, kalsium nitrat, kalium fosfat, dan
Beberapa jenis media yang biasa magnesium sulfat. Hara mikro biasanya
digunakan diantaranya adalah diahydro. ditambahkan ke dalam nutrien hidroponik
Diahydro adalah media yang berasal dari guna memasok unsur-unsur mikro penting, di
batuan sedimen alami yang mengandung fosil antaranya adalah Fe (besi), Mn (mangan), Cu
diatoms. Diahydro kaya silica (87-94%) yakni (tembaga), Zn (seng), B (boron), Cl (klorin),
komponen essensial untuk pertumbuhan dan dan Ni (nikel). Unsur hara makro dibutuhkan
kekuatan sel tanaman. Jenis kedua adalah dalam jumlah besar dan konsentrasinya dalam
pellet lempung, diantaranya dengan merk larutan relatif tinggi. Unsur hara mikro hanya
dagang Hydroton atau hydrokorrels atau diperlukan dalam konsentrasi yang rendah.
LECA (lightexpandedclayaggregate).Lempung Jenis larutan hara pupuk yang sudah sangat
dibentuk menjadi pelet dan dipanaskan pada dikenal dalam berhidoponik tanaman adalah
suhu 1200C. Hal demikian menyebabkan AB-Mix.
lempung seperti popcorn dan porous, ringan,
dan tidak memadat. Media jenis ini dapat
dipakai berulang dengan cara dicuci
menggunakan cuka, chlorine atau
hydrogenperoxide (H2O2). Jenis ketiga dan
sangat populer adalah rockwool (mineral
wool). Rockwool bersifat inert, porous, dan
tidak terdegradasi oleh mikroba. Coco peat
atau coir terkadang juga dipakai sebagai
media tanam. Choir adalah bahan sisa kulit
kelapa yang telah dibuang serat dan kulit
terluarnya. Media perlite juga dapat
digunakan sebagai media hidroponik. Perlite
merupakan batuan volkan yang dipanaskan
pada suhu sangat tinggi.

Gambar 3. Nutrisi Hidroponik.

Gambar 2. Jenis-jenis media Hidroponik.


90 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hortikultura
Dengan sistem yang terus
dikembangkan, pemilihan bibit unggul, serta
penggunaan nutrisi hidroponik/pupuk
hidroponik diharapkan budidaya hidroponik
dapat membantu memenuhi kebutuhan
pangan di zaman ini dan yang akan datang.

Daftar Pustaka
Ahmad Rifqi Fauzi, dkk 2016. Pertanian
Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan
Gambar 4. Alur Pembuatan Nutrisi Hidroponik. Praktik Terbaik. Jurnal Agroteknologi,
Penutup Vol. 10 (1).
Pemenuhan kebutuhan pangan yang
terus menerus mengharuskan peningkatan Ida Syamsu,2014. Pemamfaatan Lahan
produksi penggandengan cara ekstensifikasi Dengan Menggunakan Sistem
(perluasan area pertanian) maupun Hidroponik. Jurnal Universitas
intensifikasi (peningkatan produktivitas Tulungagung Bonorowo.Vol 1 (2).
tanaman). Ekstensifikasi yang dilakukan Krismawati, A. 2012. Teknologi Hidroponik
dengan pembukaan lahan baru sangat Dalam Pemanfaatan Lahan
terbatas. Apalagi luas area pertanian Pekarangan. BPTP: Malang.
cenderung menurun khususnya di Indonesia
M. Aksa. 2012. Rekayasa Media Tanam Pada
karena adanya alih guna lahan tanaman
Sistem Penanaman Hidroponik Untuk
pangan untuk berbagai tujuan misalnya
Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman
perumahan, pabrik, dan sebagainya. Karena
Sayuran. Jurnal Pendidikan Teknologi
kemungkinan besar dalam jangka panjang,
Pertanian, Vol. 2: 163-168
peningkatan produksi tanaman pangan
tergantung pada peningkatan produktivitas Musyarofah. 2010. Pembudidayaan Tanaman
tanaman. Peningkatan produktivitas tersebut Secara Hidroponik Guna Pemanfaatan
dapat dilaksanakan misalnya dengan Lahan Sempit.
perbaikan genetik, manajemen produksi
tanaman seperti pengairan, pemupukan, dll.
Hidroponik, salah satu pengembangan
dalam dunia pertanian membawa harapan
baru untuk membantu memenuhi kebutuhan
pangan di zaman ini. Dengan berbagai
fasilitas yang sudah lebih maju sekarang ini,
hidroponik sebagai salah satu sistem
pertanian yang ada, patut dikembangkan dan
mendapat perhatian yang lebih. Tanaman
yang dapat ditanam tidak di lahan pertanian
bahkan tidak menggunakan tanah pada
sistem hidroponik ini akan membantu
meningkatkan produksi tanaman pangan.

BPTP ACEH 91
Balai PengkajianTeknologiPertanian
Aceh
Hortikultura
SOLUSI BERTANAM DI LAHAN SEMPIT Tabulampot ini tidak menggunakan
DENGAN TEKNOLOGI TABULAMPOT biaya yang mahal, manfaat yang akan
(TANAMAN BUAH DALAM POT) diperoleh antara lain:
1. Menjadi tanaman hias, tanaman buah
Ratnawati selalu nampak begitu estetik dan punya
keindahan mulai dari segi warna hingga
bentuknya
2. Memanfaatkan lahan sempit agar dapat
lebih produktif
3. Bisa kita pindah tempatkan. Akar
tanamannya ada dalam pot bukan di dalam
tanah lahan/kebun, sehingga cukup mudah
untuk dipindah-pindah.
4. Masa panen dan berbuah bisa diatur
manual dengan perlakuan khusus
intensitas cahaya sehingga panen jadi
meningkat.
5. Sebagai penyaring udara sekaligus
menghasilkan oksigen
6. Menghasilkan buah yang berkualitas
7. Peluang tambahan penghasilan
8. Menghilangkan rasa penat bagi penduduk
perkotaan

Jenis-Jenis Tanaman
Hampir semua tanaman buah bisa
tumbuh dalam tabulampot, beberapa buah
dapat di kategorikan dalam kategori mudah
berbuah diantaranya jeruk, sawo, mangga,
jambu biji, anggur, jambu air dan belimbing.

Agroklimat
Agroklimat merupakan syarat tumbuh
berkaitan dengan pemilihan jenis tanaman
Gambar 1. Jambu dan Mangga yang tumbuh dalam yang sesuai dengan ketinggian tempat,
tabulampot. berhubungan dengan perubahan suhu,
intensitas cahaya matahari, dan kelembapan
Latar Belakang udara.
Di tengah terus menurunnya luas Tabel 1. Kesesuaian beberapa tanaman buah
lahan pertanian akibat dari laju pertumbuhan dengan ketinggian tempat tanam.
penduduk, bagi yang tinggal di perkotaan Jenis Ketinggian Jenis tanaman Ketinggian
merupakan kendala yang harus segera diatasi tanaman (m dpl) (m dpl.)
masyarakat mulai memikirkan alternatif
Alpukat : 200 – 1.000 Leci : 700 – 1.200
untuk melakukan kegiatan budidaya sebagai
Anggur : 1 – 400 Lengkeng : 300 – 900
sarana mencukupi kebutuhan pangan yang Ambarwa
beragam, bergizi dan berimbang. Salah satu
hal yang bisa dilakukan adalah dengan Apel : 700 – 1.200 Lengkeng datar :1 – 300
rendah
Tabulampot (Tanaman Buah Dalam Pot) Belimbing : 1 – 300 Mangga :1 – 300
mampu mencukupi kebutuhan buah skala
rumah tangga. Pekarangan akan mempunyai Durian :1 – 500 Manggis :1 – 500
fungsi dengan baik jika penghuninya Jambu air :1 – 500 Nangka :1 – 700
mempunyai kemampuan menata, mengolah,
dan memanfaatkan lahan dengan baik, lahan Jambu batu : 1 – 500 Rambutan :1 – 500
pekarangan yang sempit pun dapat di tata Jeruk besar : 1 – 400 Salak :1 – 500
dengan baik dengan diciptakan Tabulampot.
Jeruk : 700 – 1.200 Sawo : 1 – 1.200
manis
92 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hortikultura
Teknologi Tanaman Tabulampot 5. Pemupukan: Media tanam dalam
Komponen teknologi yang harus tabulampot memiliki cadangan nutrisi yang
diperhatikan dan diaplikasikan. Tujuannya, terbatas, pemupukan pertama satu bulan
agar tabulampot berbentuk bagus, pendek, setelah tanam kemudian dilakukan secara
serasi, sehat, mampu berbunga dan berbuah regular setiap 3-4 bulan sekali,
sesuai dengan keinginan. Melakukan budidaya menggunakan pupuk kandang atau pupuk
tabulampot perlu diimbangi dengan pemilihan organik cair, pemberian pupuk NPK saat
atau penggunaan bibit varietas unggul sebagai pembungaan dan pembuahan dengan dosis
bahan pertanaman. Mutu bibitnya ditentukan 50 gr/pot setelah 3-4 hari tambahkan
oleh faktor genetik yakni pohon induk unggul dengan pupuk daun 1 cc/ 2 liter air
dan lingkungan (Dahlia, 2011). (Mulyadi, 2013)
1. Pemilihan jenis tanaman sebaiknya 6. Penyiraman, tanaman yang baru ditanam
menggunakan bibit hasil perbanyakan diletakkan di tempat yang agak teduh
vegetatif. Hal ini karena tanaman akan penyiraman setiap pagi atau sore kecuali
memiliki sifat yang sama dengan induknya musim hujan setelah satu minggu tanaman
dan lebih cepat berbuah. Jenis tanaman dipindahkan ke tempat yang terkena sinar
yang dipilih juga harus sesuai dengan matahari.
kondisi lingkungan, seperti iklim dan 7. Pemangkasan untuk mengoptimalkan
ketinggian tempat. perkembangan tanaman. Pemangkasan
2. Pemilihan pot atau wadah sebaiknya juga akan merangsang munculnya bunga
memanjang ke bawah karena pertumbuhan jika tanaman sudah mulai menghasilkan,
akar tanaman umumnya cenderung ke fungsi pemangkasan mengurangi
bawah, ukuran lebar mulut pot tidak kelembaban yang berlebihan sehingga
berbeda jauh dengan ukuran tajuk tanaman meminimalkan perkembangan jamur dan
agar terlihat proporsional sehingga ada Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
keserasian antara pot dan tanaman. Bila lainnya. Dengan demikian pertumbuhan
ukuran pot tidak proporsional dengan tanaman menjadi lebih optimal untuk
ukuran tanaman, tanaman sering tidak memberikan hasil (Marsono,
mau berbuah, dikarenakan akar tanaman 2004). Pemangkasan tabulampot dapat
tumbuh berdesakan, penyerapan air dan dilakukan dengan teori 1-3-9. Artinya,
hara terganggu, dan penguapan air tinggi setiap 1 batang primer maksimum ada 3
sehingga media tanam cepat kering. batang sekunder. 1 batang sekunder
Ukuran pot sangat tergantung dari jenis maksimum maksimal ada 9 batang tersier.
dan ukuran bibit yang akan ditanam, pot 8. Pengendalian hama sebenarnya dilakukan
yang digunakan harus memiliki kaki yang sejak pertama kali memilih bibit. Yaitu
memisahkan dasar pot dengan tanah untuk memilih bibit yang berkualitas. Pencegahan
keperluan drainase dan memudahkan selama perawatan bisa dilakukan dengan
pengawasan agar akar tanaman tidak menjaga kebersihan media. Jika sudah
menembus tanah. terserang langkah pertama membersihkan
3. Media tanam harus terus mampu hama bisa dilakukan secara manual, yaitu
menyediakan unsur hara bagi tanaman. dengan mengambil hama atau memangkas
bisa menggunakan campuran tanah, daun. Saat berbuah ada baiknya buah
kompos, dan arang sekam dengan dilindungi dengan plastik.
perbandingan 1:1:1, letakkan pecahan 9. Penggantian media tanam berfungsi untuk
genteng dan ijuk didasar pot masing- proses repot ting, pada saat pergantian
masing satu lapis, isi campuran tanah media tanam dilakukan penambahan
setengah pot. Media tanam juga perlu nutrisi dan pemangkasan akar agar
diganti untuk memaksimalkan fungsinya. berfungsi untuk sirkulasi air di dalam pot
Pergantian dilakukan sekaligus dengan karena akar tanaman yang tumbuh tidak
pemindahan tanaman ke pot yang terkontrol dapat membuat media tanam
berukuran lebih besar jika tanaman sudah mudah padat. Pemangkasan akar
dirasa kurang ruang geraknya. dilakukan jika akar tanaman melebihi 25
4. Lakukan penanaman, tekan dan padatkan cm .
media di sekitar pangkal batang agar
tanam tertopang dengan kuat

BPTP ACEH 93
Balai PengkajianTeknologiPertanian
Aceh
Hortikultura
Penutup Daftar Pustaka
Budidaya tanaman buah dalam pot Abdul, Amirullah. 2015. Cara Cerdas
(tabulampot) merupakan salah satu solusi bagi Berkebun di Lahan Sempit.
para pecinta tanaman di perkotaan yang http://caraberkebun.com/cara-cerdas-
notabene memiliki lahan yang sempit untuk berkebun-di-lahan-sempit/ (24 Februari
dapat digunakan sebagai lahan pertanaman. 2016).
Dahlia. 2011. Petunjuk Praktikum Fisiologi
Tumbuhan. UM Press: Malang.
Endah, J. 2005. Membuat tabulampot rajin
ber- buah. Agromedia, 92 hlm.
Marsono. 2004. Tabulampot buah naga Solusi
Berkebun di Lahan Sempit. Republika
edisi Rabu 06 Oktober. Jakarta.
Mulyadi dan Jamal. 2013. Menghasilkan
Tabulampot Indah dan Berkualitas.
Jakarta.

Gambar 2. Tabulampot Kelengkeng berbuah lebat.

94 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Pengelolaan Lahan
PENGELOLAAN LAHAN KERING Pada lahan kering masam, masalah
MASAM UNTUK BUDIDAYA KEDELAI ketersediaan fosfat (P) menjadi kendala utama
dalam meningkatkan hasil. Tanaman kedelai
Cut Maisyura memerlukan P lebih besar dibandingkan
dengan komoditas lainnya seperti gandum dan
Pendahuluan jagung. Cekaman kahat P biasanya terjadi
Konversi lahan pertanian menjadi non- pada fase awal pertumbuhan tanaman yaitu
pertanian merupakan tantangan besar dalam akar-akar tanaman kurang berkembang
meningkatkan produksi pangan. Salah satu sehingga tidak mampu menyediakan seluruh
cara mengantisipasi semakin berkurangnya kebutuhan P. Fosfor dapat diikat kuat oleh Al
lahan pertanian untuk perluasan areal dengan dan Fe pada tanah tanah masam sehingga
lahan kering masam dan marginal. Potensi menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Masalah
lahan kering masam akan lebih produktif bila lain yang sering muncul di lapangan adalah
dikelola dengan baik dibandingkan dengan toksisitas Al dan mangan (Mn) serta kahat Ca.
lahan basah atau sawah. Hal ini seiring Kelarutan Al meningkat pada tanah bereaksi
dengan kelangkaan air irigasi untuk masam. Kelarutan Al yang tinggi dapat
mengelola lahan basah atau sawah. Namun, meracuni tanaman kedelai.
pengelolaan lahan kering masam akan lebih Sumarno (2005) menyatakan bahwa
lestari atau berkelanjutan jika pertumbuhan tanaman kedelai pada tanah
mempertahankan aspek ekonomi, sosial, dan masam menderita akibat cekaman abiotik dan
lingkungan atau ekologi. biotik, seperti: (a) pertumbuhan vegetatif
Badan Pusat Statistik (BPS, 2018) terhambat sebagai akibat kekurangan hara
menyebutkan bahwa luas lahan baku sawah makro dan mikro; (b) keracunan Al atau Mn;
saat ini tinggal 7,1 juta hektare (ha). Total (c) pembentukan nodul terhambat; (d)
sumber daya lahan di Indonesia sekitar 188,2 tanaman mudah mendapat cekaman
juta ha yang terdiri dari lahan kering 140 juta kekeringan; dan (e) pertumbuhan akarnya
ha dan lahan basah sekitar 40 juta ha. Dari terhambat.
total lahan kering tersebut 102,8 juta ha Gejala yang sangat jelas adalah
merupakan lahan kering bereaksi masam. pertumbuhan yang sangat kerdil, daun
Lahan tersebut berada di Pulau Sumatera berwarna kuning kecoklatan, pertumbuhan
seluas 29,3 juta ha dan Lampung sekitar 2,65 perakaran sangat terbatas, bunga yang
juta ha, dari total lahan kering asam itu yang terbentuk minimal dan jumlah polong juga
sesuai untuk usaha pertanian sekitar 56,3 juta minimal, produktivitas sangat rendah atau
ha. bahkan gagal menghasilkan biji.

Tanah masam dan masalahnya Strategi pengelolaan lahan kering masam


Hampir sebagian besar dari luas total Strategi pengelolaan tanah untuk
tanah yang tersedia di Indonesia untuk areal meningkatkan hasil kedelai pada lahan
pertanian diklasifikasikan sebagai tanah masam dapat ditempuh dengan pendekatan:
Ultisols, Histosols, Oxisol, dan kompleks (1) mencukupi kebutuhan hara yang berada
(sebagian besar Ultisols). Tanah tanah ini pada status kahat dengan cara menambahkan
umumnya bereaksi masam dengan status Al masukan pupuk, (2) mengurangi pengaruh
tinggi, kapasitas tukar kation dan kandungan negatif dari sifat fisik dan kimia tanah dengan
unsur haranya rendah. Ciri-ciri umum tanah cara menambahkan bahan amelioran atau
masam adalah nilai pH tanah rata-rata agen hayati, (3) mengembangkan varietas
kurang dari 4, kandungan hara bahan organik yang adaptif pada lingkungan masam, (4)
tanah (BOT) yang rendah, ketersediaan P dan kombinasi pendekatan 1, 2 dan 3 tersebut di
kapasitas tukar kation (KTK) tanah rendah, atas.
tingginya kandungan unsur Mn2+ dan
aluminium reaktif (Al3+) yang dapat meracuni Pengelolaan pupuk
akar tanaman dan menghambat pembentukan Anjuran pemupukan kedelai pada
bintil akar tanaman legum. Distribusi lahan masam meliputi hara makro utama
perakaran tanaman relatif dangkal, sehingga yaitu NPK, hara mikro dan pupuk kandang
tanaman kurang tahan terhadap kekeringan serta penggunaan jerami padi. Pemakaian
dan banyak terjadi pencucian hara ke lapisan mulsa jerami pada kedelai lebih ditujukan
bawah. untuk mengendalikan lalat bibit, gulma dan
BPTP ACEH 95
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
mengurangi penguapan lengas tanah. Dosis 0,20 = 20% (0.20) yakni tingkat
acuan pupuk NPK dan pupuk kandang secara toleransi tanaman kedelai
umum dapat dilihat secara rinci pada Tabel terhadap kejenuhan Al-dd
1. Pupuk buatan sumber hara NPK KTK efektif = Nilai KTK pada nilai
diberikan bersamaan tanam atau pada pH tanah
saat tanaman berumur 15 hari secara sebar Y = Nilai 1,51 jika menggunakan
menurut barisan tanaman, sedang pupuk dolomit.
kandang diberikan sebagai penutup benih
pada lubang tugal sebanyak 4-5 gram/lubang. Contoh: jika tanah mempunyai kejenuhan
Al-dd 40%, KTK-efektif 7,0 me/100 g tanah,
Tabel 1. Acuan pemupukan kedelai pada lahan dan bahan kapurnya dolomit, maka jumlah
masam. dolomit yang butuhkan adalah sebesar:
Kelas
Tanpa Penambahan Pupuk
Kandang
Dengan Penambahan Pupuk
Kandang (2 ton/ha)
((0,40-0,20) . 7,0) . 1,51 ton per hektar,
Status N P K N P K atau sebesar 2, 11 ton dolomit per hektar
hara (Urea) (SP36) (KCL) (Urea) (SP36) (KCL) lahan.
(kg/ha) (kg/ha) (kg/ha) (kg/ha) (kg/ha) (kg/ha)
Rendah 75 100-50 75-100 50 50-75 75
Ukuran batu kapur j u g a akan
Sedang 50 75-100 75 25 50 50
menentukan kecepatan reaksi antara bahan
Tinggi 0 50 50 50 25 25
kapur dengan tanah. Makin halus ukuran
butiran batu kapur akan semakin cepat
reaksinya dengan tanah. Ukuran butiran batu
Pengapuran dan penambahan bahan
kapur disarankan antara 80-100 mesh, cepat
organik
Salah satu tujuan pengapuran pada bereaksi dengan tanah dan diaplikasi dua
tanah masam adalah untuk meningkatkan pH sampai tiga minggu sebelum penanaman
kedelai dengan cara disebar dan diaduk
tanah. Selain dapat meningkatkan pH tanah,
merata dengan tanah lapisan atas (sekitar
pengapuran juga dapat meningkatkan
ketersediaan kalsium dan fosfor, mengurangi 20-25 cm teratas) bersama-sama dengan
keracunan Al serta meningkatkan kapasitas pengolahan tanah.
tukar kation (KTK). Pada umumnya bahan Ditinjau dari kesuburan tanah,
pemberian bahan organik mempunyai manfaat
kapur untuk pertanian adalah kalsium
karbonat (CaCO3), kalsium magnesium ganda yaitu selain memperbaiki sifat fisik
tanah, hasil pelapukan bahan organik juga
karbonat atau dolomit (CaMg(CO3)2) dan
merupakan sumber hara yang cukup potensial
hanya sedikit yang berupa CaO atau Ca(OH)2.
untuk menambah unsur hara dan
Telah banyak dilaporkan bahwa pengapuran
meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK).
dapat meningkatkan produksi tanaman
Peningkatan kapasitas tukar kation ini dapat
kedelai karena (a) dinetralkannya Al, (b)
tersedianya Ca dan Mg yang cukup, (c) mengurangi kehilangan unsur hara yang
peningkatan ketersediaan Mo, (d) penurunan ditambahkan melalui pemupukan, sehingga
Mn yang larut, (e) ketersediaan P meningkat, dapat meningkatkan efisiensi pemupukan.
Penambahan bahan organik kotoran sapi,
dan (f) peningkatan pH lingkungan yang
jerami padi diketahui dapat meningkatkan
sesuai untuk pembentukan bintil dan aktivitas
Rhizobium japonicum. KTK, C-organik, dan NO3, serta serapan P dan
Sesuai dengan toleransi tanaman Mg pada tanah Ultisol. Penambahan bahan
kedelai terhadap kandunan Al-dd yang pada organik juga meningkatkan ketersediaan P,
menekan fiksasi P dan menekan kelarutan
taraf 20%, maka jumlah bahan kapur yang
Al3+.
ditambahkan ditetapkan dengan formula
sebagai berikut: Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian bahan organik berupa pupuk
BK = ((Kejenuhan Al-dd-0,2 0) . KTK-efektif) . kandang dan kompos mampu meningkatkan
pH tanah, P tersedia, Ca-dd, kejenuhan basa
Y
dan menurunkan Al-dd. Adanya perbaikan
dimana:
BK = Jumlah bahan kapur dalam ton sifat kimia tanah ini berakibat pada
per hektar peningkatan tinggi tanaman dan hasil kedelai.
Di samping itu sejumlah penelitian juga
Al-dd = Tingkat kejenuhan Al-dd
menyimpulkan bahwa pemberian pupuk
dalam persen (contoh 40°lo
ditulis 0,40) kandang dari 5 t/ha sampai 20 t/ha
meningkatkan tinggi tanaman dan hasil biji
96 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
kedelai dibandingkan dengan tanpa pemberian Daftar Pustaka
pupuk kandang. Abdullah Taufik, AG Manshuri. 2005.
Pemupukan dan Pengapuran pada
Penanaman varietas tahan atau toleran Varietas Kedelai Toleran Lahan Masam
Demas 1 merupakan varietas unggul di Lampung. Penelitian Tanaman
kedelai adaptif lahan kering masam yang Pangan No. 3 Vol. 24.
dilepas tahun 2014. Demas 1 berasal dari Andi Wijanarko, A. Taufik. 2004. Pengelolaan
persilangan antara Mansuria x SJ-5 dengan Kesuburan Lahan Kering Masam
galur SC5P2P3.5.4.1-5. Varietas ini memiliki Untuk Tanaman Kedelai, Buletin
keunggulan dibandingkan varietas Palawija No. 7 & 8.
Tanggamus (varietas unggul adaptif lahan
kering masam) dan varietas Wilis (memiliki Arsyad, DM. 2004. Varietas kedelai toleran
daya adaptasi luas). Keunggulan Demas 1 lahan kering masam. Lokakarya
adalah hasil biji rata-rata tinggi yaitu 1,70 Pengembangan Kedelai Melalui
t/ha, lebih tinggi daripada Wilis (1,41 t/ha) dan Pendekatan Pengelolaan Tanaman
Tanggamus (1,45 t/ha). Potensi hasil mencapai Terpadu. BPTP Lampung. Hal. 41-47.
2,51 t/ha pada kondisi cekaman kemasaman Badan Penelitian dan Pengembangan
tanah, lebih tinggi daripada Tanggamus (1,95 Pertanian. 2014. Konservasi Tanah
t/ha). Ukuran biji 12,88 g/100 biji lebih besar Menghadapi Perubahan Iklim. Jakarta:
dibandingkan varietas Wilis dan Tanggamus. IAARD PRESS. 83-85 hal.
Varietas ini tahan terhadap penggerek
Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi.
polong Etiella zinckenella, tahan terhadap
2015. Panduan Teknis Budidaya
penyakit karat daun Phakopsora
Kedelai di Berbagai Agroekosistem.
pachyrhizi, agak tahan terhadap pengisap
Badan Litbang Pertanian. Kementerian
polong Riptortus linearis, serta memiliki
Pertanian. 38 Hal.
kandungan protein biji mencapai 36,07%, lebih
tinggi daripada Wilis (34,93%) dan Tanggamus Hilman, Y. 2004. Inovasi teknologi
(35,98%). pengembangan kedelai di lahan kering
Varietas Demas 1 memiliki tipe masam. Lokakarya Pengembangan
tumbuh determinit, tinggi tanaman sekitar Kedelai Melalui Pendekatan
66,30 cm, dan umur masak sekitar 84 hari. Uji Pengelolaan Tanaman Terpadu. BPTP
adaptasi dilakukan pada sentra produksi Lampung.
kedelai dengan beragam karakteristik
lingkungan kemasaman tanah pada pH
4,5−5,8. Varietas Demas 1 dapat
dibudidayakan pada lahan kering masam
dengan pH ≥4,5 tanpa penambahan bahan
peningkatan pH tanah. Pada keragaman
lingkungan tersebut, varietas ini mampu
memberikan hasil biji yang optimal.

Penutup
Dalam budidaya kedelai di lahan
kering masam, perlu diperhatikan saat tanam
karena berhubungan dengan ketersediaan air.
Oleh karena itu, penanaman dapat dilakukan
mulai pertengahan bulan November, namun
demikian saat tanam yang paling optimal
adalah pada bulan Februari, karena pada
bulan tersebut curah hujan masih tinggi dan
berangsur-angsur berkurang sampai bulan
April. Dengan penanaman pada bulan
Februari diharapkan saat panen sudah mulai
memasuki musim kemarau, sehingga
prosesing hasil biji tidak terganggu oleh curah
hujan yang tinggi.
BPTP ACEH 97
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
PENGELOLAAN LAHAN KERING tanah, dan (3) kepekaan tanah terhadap erosi.
BERLERENG MELALUI TEKNOLOGI Di sisi lain usahatani konservasi harus
KONSERVASI TANAH berpihak pada petani dalam arti mudah
dikerjakan atau diterapkan, murah serta
Elviwirda petani mampu dan senang melakukannya,
artinya teknologi tersebut diterima secara
Pendahuluan sosial oleh masyarakat tani.
Lahan kering merupakan salah satu
ekosistem sumberdaya lahan yang dapat Teknik konservasi tanah
digunakan untuk pembangunan pertanian. Teknik konservasi tanah di lahan
Pembangunan lahan kering untuk pertanian kering berlereng dapat dibedakan menjadi: (1)
sering dihadapkan pada masalah penggunaan teknik konservasi tanah mekanik; (2) teknik
lahan dan pengelolaannya, khususnya lahan konservasi tanah vegetatif; dan (3) kombinasi
kering berlereng yang diusahakan untuk teknik konservasi mekanik dan vegetatif.
pertanian tanaman pangan/semusim. Salah
satu masalah tersebut adalah erosi yang dapat (1) Teknik konservasi tanah mekanik
menurunkan produktivitas lahan dan Teknik konservasi tanah mekanik
akhirnya menurunkan produksi tanaman. adalah teknik konservasi yang pembuatannya
Untuk menyikapi permasalahan melibatkan perlakuan fisik mekanik terhadap
usahatani baik tanaman pangan maupun tanah dan pembuatan bangunan untuk
hortikultura di dataran tinggi dengan lereng mengurangi aliran permukaan dan erosi.
curam yang memiliki risiko tinggi terhadap Teknik ini dapat meningkatkan kemampuan
erosi tanah dan longsor bahkan tanah menopang pertumbuhan tanaman.
mengakibatkan turunnya kualitas lahan atau Teknik konservasi tanah secara mekanik yang
degradasi lahan dan akhirnya menurunkan sering diterapkan pada lahan berlereng
produksi tanaman maka diperlukan adalah sebagai berikut:
penerapan usahatani konservasi yang a. Teras gulud
merupakan suatu bentuk pengelolaan lahan Teras gulud adalah barisan guludan
pertanian yang mengintegrasikan teknik yang dibuat memotong lereng (searah kontur)
konservasi tanah, baik mekanik maupun dengan jarak tertentu (sesuai dengan vertikal
vegetatif dalam suatu pola usaha tani interval yang diinginkan) dan dilengkapi
tertentu. dengan saluran pembuangan air (SPA)
Selanjutnya konservasi tanah (Gambar 1).
mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan konservasi air. Setiap perlakuan yang
diberikan pada sebidang tanah akan
mempengaruhi tata air pada tempat itu dan
tempat-tempat di hilirnya. Oleh karena itu,
konservasi tanah dan konservasi air
merupakan dua hal yang berhubungan sangat
erat, berbagai tindakan konservasi tanah
adalah juga tindakan konservasi air.
Sementara manfaat penerapan teknik
konservasi tanah adalah (1) Menghambat erosi Gambar 1. Ilustrasi teras gulud dan dimensinya
dan aliran permukaan; (2) Mengurangi hara pada kemiringan lahan <15%.
yang hilang; (3) Meningkatkan efisiensi
pemupukan; (4) Menyeimbangkan kehilangan Adapun fungsi teras gulud adalah: (1)
dan laju pembentukan tanah; (5) Memperpendek panjang lereng; (2)
Meningkatkan hasil tanaman. Mengurangi erosi permukaan dan erosi alur;
Selain itu teknik konservasi tanah (3) Mencegah erosi parit (gully erosion); (4)
bersifat spesifik lokasi. Tidak semua teknik Menurunkan laju aliran permukaan, terutama
konservasi tanah dapat diterapkan pada pada daerah dengan curah hujan tinggi; (5)
semua kondisi tanah/lokasi. Beberapa hal Memperbesar infiltrasi air, sehingga
teknis yang harus dipertimbangkan dalam kandungan air tanah meningkat.
pemilihan teknik konservasi tanah adalah: (1) Teras gulud cocok diterapkan pada
kemiringan lahan, (2) kedalaman solum kemiringan lahan <15% dengan solum tanah
98 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
dangkal dan pada lahan dengan kemiringan pengelolaan tanaman dengan cara menanam
lahan 15%-25% dengan solum tanah dalam. sejajar garis kontur.
Teras gulud tidak cocok diterapkan pada lahan
dengan kemiringan lahan >45% dengan solum (3) Teknik konservasi tanah kombinasi
tanah dangkal. mekanik dan vegetatif
b. Rorak (jebakan lumpur dan aliran Teknik ini merupakan kombinasi
permukaan) antara teknik konservasi mekanik berupa
Rorak adalah parit kecil dengan lebar guludan dan rorak dengan teknik konservasi
dan dalam masing-masing 20 cm dan 25 cm vegetatif berupa penanaman penguat teras
yang dibuat memotong lereng (Gambar 2) seperti rumput Paspalum notatum, bebe
untuk menjebak aliran air permukaan dan (Brachiaria brizanta), bede (Brachiaria
tanah tererosi agar tidak hanyut ke areal yang decumbens), dan akar wangi (Vetiveria
lebih jauh di bawahnya. zizanoides) serta tanaman legume. Tanaman
penguat teras ditanam pada guludan, agar
guludan tidak mudah rusak dan dipanen
secara berkala untuk pakan ternak serta
sebagai kompensasi kehilangan luas bidang
olah dapat juga dapat ditanami cash crops
misalnya tanaman katuk, cabai rawit, dan
kacang hiris, kacang merah atau jenis sayuran
lainnya yang hasilnya bukan dalam bentuk
umbi (Gambar 3 ).

Gambar 2. Ilustrasi rorak dan dimensinya.

(2) Teknik konservasi tanah vegetatif


Konservasi tanah vegetatif mencakup
semua tindakan konservasi yang
menggunakan tumbuh-tumbuhan (vegetasi),
baik tanaman legum yang menjalar, semak
Gambar 3. Ilustrasi teras gulud, rorak, dan
atau perdu, maupun pohon dan rumput- tanaman penguat teras.
rumputan serta tumbuh-tumbuhan lain, yang
ditujukan untuk mengendalikan erosi dan Penutup
aliran air permukaan pada lahan pertanian. Tindakan konservasi tanah vegetatif
Tindakan konservasi tanah vegetatif tersebut dikombinasikan dengan teknik konservasi
sangat beragam, mulai dari pengendalian erosi tanah mekanik untuk mencapai hasil
pada bidang olah atau lahan yang ditanami maksimum dalam mengendalikan erosi dan
dengan tanaman utama, sampai dengan aliran permukaan. Agar teknologi konservasi
stabilisasi lereng dari bidang olah, saluran tanah ini diterapkan atau diadopsi petani
pembuangan air (SPA), maupun jalan kebun. maka upaya penyebarluasannya perlu
Konservasi tanah vegetatif mempunyai ditingkatkan dengan memahami kondisi sosial
fungsi melindungi tanah terhadap daya rusak ekonomi, sistem pertanian yang ada,
butir-butir hujan yang jatuh, melindungi permasalahan konservasi tanah yang dihadapi
tanah terhadap daya rusak aliran permukaan, dan aspirasi petani untuk mengatasi
memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah dan permasalahan tersebut.
sebagai penahan air yang langsung Sebagai langkah awal perlu dilakukan
mempengaruhi besarnya aliran permukaan. pemahaman pedesaan secara partisipatif
Beberapa teknik konservasi tanah vegetatif participatory rural appraisal (PRA) untuk
diantaranya adalah: (1) Pergiliran tanaman, memahami kondisi sosial ekonomi, sistem
yaitu sistem pengelolaan tanaman dimana pertanian yang ada, permasalahan konservasi
beberapa jenis tanaman ditanam berurutan tanah yang dihadapi dan aspirasi petani
pada lahan yang sama; (2) Penggunaan mulsa, untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu
yaitu memanfaatkan atau memberikan sisa- dipahami bersama-sama dengan petani.
sisa tanaman atau bahan lain (misalnya Petani yang akan dibina harus diikutsertakan
plastik) pada permukaan tanah; (3) dalam proses kegiatan pengembangan
Penanaman searah kontur, yaitu sistem
BPTP ACEH 99
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
teknologi, sejak penyusunan rencana Noeralam, A. 2002. Teknik Pemanenan Air
penyuluhan dan penyebarluasan teknologi yang Efektif dalam Pengelolaan Lengas
sampai ke kegiatan-kegiatan lain berikutnya. Tanah pada Usahatani Lahan Kering.
[Disertasi] Doktor. Program Pasca
Daftar Pustaka Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Abdurachman, A., dan S. Sutono. 2002. Ritung, S., K. Nugroho, A. Mulyani, dan E.
Teknologi pengendalian erosi lahan Suryani. 2012. Petunjuk Teknis
berlereng. hlm. 103-145 dalam Evaluasi Lahan untuk Komoditas
Teknologi Pengelolaan Lahan Kering: Pertanian. Edisi Revisi 2011. Balai
Menuju Pertanian Produktif dan Besar Litbang Sumberdaya Lahan
Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian Pertanian, Badan Litbang Pertanian,
dan Pengembangan Tanah dan Kementerian Pertanian.
Agroklimat, Bogor.
Sukristiyonubowo, I G. P. Wigena, E.
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Tuherkih, Maryam, dan D. Santoso.
Edisi Kedua Cetakan Kedua. IPB 2000. Pengaruh sistem hutan pastura
Press. terhadap daya dukung dan sifat tanah
Haryati, U., D. Erfandi, dan Y. Soelaeman. padang penggembalaan. Jurnal Tanah
2012. Alternatif teknik konservasi dan Iklim 18: 54-64.
tanah untuk pengendalian erosi dan Suprayogo, D., S. Priyono, dan Syekhfani.
kehilangan hara pada pertanaman 1997. Pengaruh strip rumput Setaria
kentang di Dataran Tinggi Kerinci. dan pengelolaan tanah serta sisa
Prosiding Seminar Nasional Percepatan tanaman terhadap aliran permukaan,
Pengembangan Inovasi Pertanian erosi, dan produksi kacang tanah. hlm.
Lahan Kering Beriklim 201–210 dalam Pros. Konggres
Irawan, J. Purnomo, Sukristiyonubowo dan D. Nasional HITI VI: Buku I. Jakarta.
Santoso. 2000. Pendekatan partisipatif
pengembangan dan kelayakan finansial
teknologi budidaya lorong dalam
peningkatan produksi pangan pada
lahan kering. hlm. 457–470 dalam
Prosiding Seminar Nasional Sumber
Daya Lahan: Buku III. Cisarua-Bogor.
9-11 Februari 1999. Puslittanak, Bogor.

100 BPTP ACEH


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
PEMANFAATAN LAHAN TIDUR dengan latar belakang lahan yang mengalami
DENGAN PENDEKATAN EKOSISTEM degradasi akibat alih fungsi lahan non
pertanian yang dahsyat.
Saiful Helmy

Upaya memenuhi kebutuhan pangan,


tantangan pemerintah kedepan tidak hanya
terbatas pada peningkatan produksi tetapi
juga harus mempertimbangkan system
pembangunan keberlanjutan (sustainable
system development) demi kelestarian
lingkungan. Pemanfaatan lahan Pertanian Gambar 1 Potensi Lahan di Aceh.
dan Peternakan diharapkan tidak saja
menggunakan lahan subur tetapi diarahkan Pengertian Lahan Tidur
pada lahan tidur. Hal senada diucapkan wali Lahan tidur adalah lahan yang belum
kota Banda Aceh Aminullah Usman pada dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian
siaran pers dan liputan eksklusif Harian produktif. Data statistik menunjukkan hingga
Serambi Indonesia Senin (15/4/2019) tahun 1991 terdapat 0,7 juta ha lahan sawah
“Mengapa Aceh tetap Miskin? Untuk dan 7,8 juta ha lahan kering terlantar. Secara
mengatasi pengangguran dan kemiskinan garis besar lahan tidur dibedakan menjadi dua
gerakkan sumber sumber ekonomi produktif golongan, yaitu: lahan kering yang terdiri
termasuk pemberdayaan lahan tidur”, atas tanah Ultisol Podzolik Merah Kuning
demikian Aminullah. (PMK) dan lahan rawa yang pada umumnya
Menurut Arsyad (1989) pengelolaan terdiri atas tanah Histosol (gambut, dan
tanah meliputi kegiatan menata rencana organik) serta tanah sulfat masam
penggunaan, konservasi dan pemupukan (Hardjowigeno, 1995). Lebih lanjut dijelaskan
tanah, diawali dengan pembukaan hutan dan pula oleh Jumberi dan Noor (1995) bahwa
semak padang alang-alang selama tanah PMK adalah jenis tanah yang mendominasi
masih digunakan untuk pertanian. Namun lahan kering di Indonesia.
ketidakpahaman masyarakat akan pentingnya
sistem pembangunan keberlanjutan termasuk
erosi, pelapukan dan pencucian hara mineral
tanah secara intensif di bawah iklim tropika
basah menyebabkan meluasnya tanah rusak,
miskin dan tidak subur. Hardjowigeno (1995)
menyatakan bahwa penerapan kaidah
konservasi tanah penting untuk
mengembalikan fungsi dan menjaga tanah
rusak dan tanah yang baru dibuka agar
produksi meningkat secara lestari. Sesuai
Pasal 7 UU No. 12. Tahun 1992 bahwa Gambar 2. Lahan tidur di Aceh.
pengelolaan lahan wajib mengikuti tata cara
yang mencegah timbulnya kerusakan dan Pendekatan Ekosistem
pencemaran lingkungan hidup berdasarkan Samingan (1996), menyatakan bahwa
azas manfaat, lestari dan berkelanjutan. ekosistem adalah sebuah sistem yang
(Ekins, 1994). terbentuk akibat adanya hubungan timbal
Pemanfaatan lahan tidur diawali balik antara makhluk hidup dengan
terjadinya konversi lahan subur yang lingkungannya. Dalam ekosistem ada dua
cenderung semakin cepat yaitu alih fungsi komponen yang terlibat, yaitu komponen
lahan sawah untuk keperluan non pertanian biotik (hidup) dan komponen abiotik (tidak
baik industri, pemukiman dan jalan, yang hidup). Kedua komponen ini saling
diperkirakan 30.000 ha setiap tahun. Wilayah mempengaruhi, contohnya, hubungan Tanah
lahan subur tersebut pada umumnya telah (abiotik) dan unsur hara (biotik). Interaksi
tersedia infrastruktur yang memadai sehingga kedua komponen akan membentuk suatu
sangat mempengaruhi produksi pertanian kesatuan dan keteraturan yang menjaga
(Adjid, 1994). Berikut ini gambar penulis keseimbangan sehingga tanah dapat tetap
BPTP ACEH 101
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
subur dan unsur hara terjaga dengan baik. aluminiumnya tinggi sehingga dapat meracuni
Komponen biotik dan abiotik penyusun tanaman, daya fiksasi terhadap Phospor tinggi
ekosistem berbeda-beda yang menyebabkan serta kandungan bahan organik, KTK dan
terbentuknya keanekaragaman ekosistem. kejenuhan basanya rendah. Selain itu,
Empat hal penting yang harus dipenuhi mineral liat didominasi oleh kaolinit yang
dengan Pendekatan ekosistem yaitu: 1, tata sedikit memberikan sumbangan terhadap
air tidak terganggu; 2, tanaman tumbuh kesuburan tanah serta sebagian besar tanah
dengan baik; 3, lingkungan lestari dan 4, mempunyai kapasitas memegang air yang
berguna bagi masyarakat. Sementara memilih rendah dan peka terhadap erosi.
jenis tanaman dan sistem tanam perlu Menurut Pandang dan Subandi (1997)
dipertimbangkan hal-hal seperti: 1, besarnya dampak langsung dari wilayah yang
nilai evapotranspirasi jika dibandingkan mengalami erosi adalah terjadinya suatu areal
dengan curah hujan; 2, stem flow yaitu yang secara bertahap menjadi tandus dengan
memperhatikan aliran air dari daun ke batang konsekuensi penduduk yang tinggal di
lalu ke tanah yang nantinya berhubungan sekitarnya akan menjadi miskin.
dengan bahaya erosi; 3, allelopati dan
allelokimia diperhatikan dalam hubungannya Prospek pengembangan lahan tidur
dengan jarak tanam; 4, mempertimbangkan Lahan kering PMK di Indonesia sangat
tanaman penyelenggara ecologycal niche ; 5, luas mencapai 47,6 juta ha, berdasarkan
mendukung keadaan sosial dan budaya kemiringan lerengnya lahan potensial untuk
masyarakat setempat; 6, tata tanam campuran produksi pertanian kurang dari 15%.
yang dapat menghindarkan hama dan Mengatasi lahan tersebut dapat melalui
penyakit dan 7, tanaman yang bernilai program reboisasi dan penghijauan, dengan
ekonomi. Sumberdaya manusia merupakan tanaman pagar sebagai penahan erosi dan
faktor dominan dalam pendekatan ekosistem penghasil bahan organik sehingga
yang berujung pada pembangunan pertanian meningkatkan produktivitas lahan (IPB, 1987
keberlanjutan. Untuk itu tingkat pengetahuan dalam Hakim et al, 1997). Di tahun yang sama
dan kesadaran mengenai pentingnya kualitas Anwarhan dan Supriadi (1997) menyatakan
lingkungan hidup merupakan hal yang tidak bahwa usaha terpadu tanaman pangan, ternak
dapat diabaikan. dan karet dapat meningkatkan pendapatan
petani. Sementara Arief dan Irman (1997)
Kendala pengembangan lahan tidur berpendapat bahwa kemasaman tanah diatasi
Kendala-kendala yang ditemui dalam dengan menggunakan kapur atau bahan
pengembangan lahan PMK beriklim basah organik sebelum dilakukan pemupukan.
dengan topografi bergelombang cukup Sedangkan untuk mengurangi erosi,
kompleks. Kesalahan pengelolaan penyebab menyuburkan tanah dan sumber pakan ternak
degradasi lahan yang mendasar. Di daerah diperlukan penerapan sistem usaha tani
tropika basah yang topografinya bervariasi konservasi seperti pertanaman lorong dengan
dari datar, bergelombang hingga bergunung, menggunakan tanaman pepohonan sebagai
erosi tanah salah satu penyebab degradasi tanaman pagar hidup (1997). Tanaman
lahan yang dominan di samping pencucian penutup tanah dapat pula ditanam khusus
hara dan akumulasi unsur-unsur beracun. untuk melindungi tanah dari ancaman
Lahan PMK ini didominasi oleh tanah masam kerusakan oleh erosi dan atau untuk
dengan bahan induk yang miskin unsur hara memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah
(Partohardjono et al 1994), karena itu lahan (Arsyad, 1989). pergiliran tanaman dapat
ini tergolong lahan marginal yang dilakukan dengan cara penanaman berbagai
produktivitasnya rendah. tanaman secara bergilir dalam urutan waktu
Hakim et al (1997) menyatakan bahwa tertentu pada sebidang tanah. Akhirnya
tanaman yang dibudidayakan pada lahan pertanian-hutan agroforestry dapat pula
kering PMK tidak mampu berproduksi dijadikan alternatif pemanfaatan lahan kering
optimal jika dikelola secara konvensional. PMK beriklim basah dengan topografi
Pembuatan teras dan galengan memerlukan bergelombang.
biaya tinggi, sifat kimia dan fisika tanah
kurang baik, bereaksi masam sampai sangat Pemanfaatan PMK
masam. Arief dan Irman (1997) menyatakan Beberapa alternatif pemanfaatan tanah
bahwa tanah PMK kandungan dan kejenuhan PMK berikut antara lain dengan menanam
102 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
tanaman pangan, karet dan ternak. Tanaman Basri, I. H. 1997. Budidaya lorong di lahan
pangan jenis jagung varietas unggul (Arjuna), kering masam, Prosiding Simposium
kedelai (Wilis) dan ubi kayu, sedangkan padi Penelitian Tanaman Pangan III.
gogo dengan varietas lokal (Sirendah Bulat) Puslitbangtan. Balitbangtan. Deptan.
yang toleran terhadap penyakit. Teknologi Hal. 1687-1697.
Integrated Pest Management dan Integrated Ekins, P. 1994. The environmental
Weed Management), penggunaan sabit sustainability of economics processes; a
bergerigi, pemakaian tresher dan lain-lain framework for analysis; in toward
tetap diupayakan. Ternak berupa ayam dan sustainable development: concept,
kambing yang dikandangkan dengan beberapa methods and policy. Island Press.
tanaman pakan ternak yang dianjurkan di Washington D.C. pp. 25-26.
antaranya rumput gajah, lamtoro, Flemingia
dan Glyricidia dapat difungsikan sebagai Hakim, N., G. Ismail., Mardinus dan H.
tanaman lorong di teras-teras untuk Muchtar. 1997. Perbaikan lahan kritis
mengurangi erosi dan menambah bahan dengan rotasi tanaman dalam budidaya
organik dan mineral tanah. lorong, Prosiding Simposium Penelitian
Tanaman Pangan III. Puslitbangtan.
Penutup Deptan.
Lahan tidur yang berupa lahan kering Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu tanah, Penerbit
PMK beriklim basah dengan topografi Akademika Pressindo. Jakarta. 233 hal.
bergelombang dapat dimanfaatkan secara
Jansen, D.H. 1987. Ekosistem pertanian
maksimal melalui pendekatan ekosistem, baik
tropis, dalam ekofarming bertani
melalui pola usaha tanaman ternak, rotasi
selaras alam, Yayasan Obor Indonesia.
tanaman dalam budidaya lorong ataupun
Jakarta.
usahatani campuran antara tanaman tahunan
dan tanaman pangan, berwawasan konservasi, Harian Serambi Indonesia, edisi Selasa 16
ekonomi dan tanpa merusak lingkungan. April 2019. Turunkan kemiskinan
dengan pemberdayaan lahan tidur
Daftar Pustaka Banda Aceh.
Adjid, D. A. 1994. Kebijaksanaan swasembada Jumberi, A. Dan A. Noor. 1995. Penggunaan
dan ketahanan pangan. Prosiding bahan amelioran pada tanaman pangan
Simposium Penelitian Tanaman dilahan kering beriklim basah,
Pangan III. Puslitbang Tanaman Prosiding Simposium Penelitian
Pangan. Balitbang Deptan. Hal. 50-64. Tanaman Pangan III Buku I.
Anwarhan, H., dan H. Supriadi. 1997. Puslitbangtan. Deptan.
Pengembangan teknologi sistem Pandang, M.S.,dan Subandi. 1997. Sistem
usahatani tanaman ternak di lahan Usahatani Konservasi Menunjang
kering, Prosiding Simposium Penelitian Pendapatan Petani Lahan Kering.
Tanaman Pangan III. Puslitbang Prosiding Simposium Penelitian
Tanaman Pangan. Balitbangtan Tanaman Pangan III Buku 6.
Deptan. Puslitbangtan. Deptan. Hal. 1676-1686.
Arief, A. dan Irman. 1997. Ameliorasi lahan Partohardjono, S., I.G. Ismail., Subandi., M.O.
kering masam untuk tanaman pangan, Adnyana dan D.A. Darmawan. 1994.
Prosiding Simposium Penelitian Peranan Sistem Usahatani Terpadu
Tanaman Pangan III. Puslitbang dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan
Tanaman Pangan. Balitbangtan di Berbagai Agroekosistem. Prosiding
Deptan. Simposium Panelitian Tanaman
Arsyad, S. 1989. Konservasi tanah dan air Pangan III. Puslitbangtan Deptan. Hal
Penerbit IPB. Cetakan I. Bogor. 143-182.
Samingan, T. 1996. Dasar-dasar Ekologi.
Press. Yogyakarta. 697 hal. Edisi ketiga
Gajah Mada University.

BPTP ACEH 103


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
PELUANG DAN TANTANGAN Peluang dan Tantangan
PERTANIAN ORGANIK
I. Peluang (opportunities) pertanian
Ahmad Adriani organik
Komponen pertanian organik yang
dapat dipandang sebagai peluang dan
prospektif untuk pengembangan pertanian
organik adalah:
1. Adanya peningkatan biomasa.
Pengembangan jenis pohon yang cepat
tumbuh di sekitar lokasi, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai sumber untuk
meningkatkan bahan organik.
2. Kompos, dapat dimanfaatkan sebagai
sumber untuk meningkatkan bahan
organik.
3. Pupuk hayati yang harus diimpor perlu
dikembangkan teknologinya di Indonesia.
Gambar 1. Sistim Budidaya tanaman organik. 4. Pestisida hayati, dari tumbuhan yang dapat
dimanfaatkan untuk perlindungan
Pendahuluan tanaman.
Sejak jaman dahulu ilmu bercocok 5. Menggunakan kembali pengetahuan atau
tanam dikenal manusia, pertanian organik teknologi tradisional sebagai kearifan lokal.
sudah diterapkan para petani yaitu dengan
cara melakukan daur ulang limbah organik KEKUATAN (STRENGTH)
sisa hasil panen sebagai pupuk. Intensifikasi Negara Indonesia berpotensi menjadi
pertanian melalui gerakan Revolusi Hijau produsen pertanian organik terkemuka di
yang dilaksanakan sejak tahun 1970-an, lebih dunia. Beberapa faktor yang menjadi
mengutamakan penggunaan pestisida dan kekuatan dalam pengembangan pertanian
pupuk kimiawi. Sekitar tahun 1990, pertanian organik, di antaranya:
organik mulai berhembus keras di 1. Sumberdaya alam dan sumberdaya hayati.
dunia. Sejak saat itu mulai bermunculan Sebagai negara agraris, indonesia memiliki
berbagai organisasi dan perusahaan yang potensi sangat besar bagi sistem pertanian
memproduksi produk organik. organik. Selain lahan pertanian tropik,
Pertanian organik adalah sistem plasma nutfah yang sangat beragam, juga
produksi pertanian yang holistik dan terpadu, didukung oleh ketersediaan bahan organik.
yang mengoptimalkan kesehatan dan 2. Adanya berbagai pemangku kepentingan
produktivitas agro-ekosistem secara alami, yang memiliki respon terhadap pertanian
sehingga mampu menghasilkan pangan dan organik seperti organisasi yang diberi nama
serat yang cukup, berkualitas, dan Masyarakat Pertanian Organik Indonesia
berkelanjutan. Prakteknya, pertanian organik (MAPORINA).
dilakukan dengan cara menghindari 3. Berkembangnya bioteknologi mikroba
penggunaan benih/bibit hasil rekayasa pendukung pertanian organik, seperti:
genetika (GMO=genetically modified a. Teknologi kompos bioaktif, seperti :
organism), menghindari penggunaan bahan SuperDec, OrgaDec, EM4, EM Lestari,
kimia sintetis baik pupuk, pestisida maupun Starbio, Degra Simba, Stardec,
zat pengatur tumbuh (growth regulator) dan dikembangkan oleh Balai Penelitian
menghindari penggunaan hormon tumbuh dan Bioteknologi Perkebunan Indonesia
bahan adiatif sintesis dalam pakan ternak. (BPBPI).
b. Biofertilizer.
Teknologi mikroba yang berperan dalam
meningkatkan penyediaan dan
penyerapan hara tanaman.
c. Agen biokontrol.
Teknologi mikroba (agen biokontrol)
yang sudah dikembangkan antara lain
104 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
Bacillus thuringiensis (BT), Bauveria dan pemupukan) yang lebih ramah
bassiana, Paecilomyces fumosoroseus, lingkungan lengkap dengan hak paten,
dan lain-lain. sehingga harganya akan lebih mahal,
4. Adanya dukungan kebijakan pemerintah, menyebabkan petani akan kesulitan
sejak tahun 2000 telah memberikan membelinya, sehingga petani akan kembali
perhatian yang serius terhadap menggunakan bahan kimia dan harga
pengembangan pertanian organik. produknya menjadi lebih rendah.
5. Karakter teknologi bersifat ramah 3. Belum menentunya standar internasional
lingkungan dan pertanian berkelanjutan. tentang kriteria pertanian organik.
6. Peningkatan produksi dan pendapatan. Pengelola pada sistem ini telah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan bahan-bahan ramah
penggunaan bahan organik sebagai pupuk lingkungan, namun jika ditinjau dari
dalam budidaya pertanian memberikan prinsip biodiversitas, sistem ini belum bisa
hasil yang sangat memuaskan sepenuhnya diterima sebagai pertanian
dibandingkan dengan menggunakan pupuk organik. Kriteria pertanian organik masih
kimia. perlu terus disempurnakan.

II.Tantangan pertanian organik - Kelemahan (weaknesses)


Pertanian organik masih dirasakan
-Ancaman(threats) kurang optimal disebabkan masih adanya
Pertanian organik akan dipengaruhi beberapa kelemahan di antaranya:
oleh kemampuan pelaku dalam mengatasi 1. Kesalahan persepsi
berbagai ancaman yang dihadapi di antaranya Masih ada pemahaman terhadap pertanian
: organik yang keliru seperti:
1. Penurunan produksi tanaman. a) Biaya mahal. Penggunaan bahan dalam
2. Munculnya konflik dalam masyarakat desa jumlah yang banyak, penggunaan
dengan tetangga akibat adanya aliran pestisida, dan pupuk pelengkap cair
lateral air tanah yang terpolusi oleh pupuk organik dianggap memerlukan biaya
dan pestisida. yang mahal.
3. Menurunnya kepercayaan masyarakat b) Memerlukan banyak tenaga kerja.
terhadap kondisi/kualitas produksi Penggunaan bahan organik dalam
pertanian. jumlah yang banyak dipersepsikan akan
4. Munculnya peraturan-peraturan dalam memerlukan tenaga kerja yang banyak
kebijakan pemerintah yang mencoba baik untuk pengangkutan maupun
aktivitas pertanian. aplikasinya.
Pertanian organik pada dasarnya c) Kembali pada sistem pertanian
merupakan koreksi atas pertanian anorganik tradisional. Pertanian organik banyak
yang selama bertahun-tahun dilaksanakan dipersepsikan sebagai usaha pertanian
oleh petani. Ancaman terhadap pertanian yang bersifat mundur.
organik di masa yang akan datang dapat 2. Penyediaan pupuk organik
ditinjau dari aspek: Untuk memenuhi kebutuhan dasar
1. Pembentukan pasar bagi produk-produk tanaman (minimum crop requirement)
pertanian sehat. Pada kenyataannya dapat membuat petani kewalahan.
produk bebas residu kimia lebih mahal Umumnya petani kita bukan petani
dari pada produk lainnya. Hal ini mampu yang memiliki lahan dan ternak
menuntut usaha kongkrit untuk sekaligus, sehingga mereka mesti membeli
mengatasinya antara lain dengan dari sumber lainnya dan ini
menggalakkan promosi yang intensif bagi membutuhkan biaya yang cukup tinggi di
produk pertanian sehat. samping tenaga yang lebih besar.
2. Pertanian organik tidak selalu dapat 3. Kesiapan teknologi pendukung
terjangkau oleh petani kecil. Semakin Teknologi pertanian organik, baru dikenal
besar kesadaran masyarakat dalam masyarakat dalam beberapa tahun
mengurangi penggunaan bahan kimia di terakhir, sehingga wajar apabila
lahannya, maka akan semakin banyak ketersediaan teknologi pendukung masih
perusahaan besar berlomba-lomba terbatas. Teknik bercocok tanam yang
membuat produk-produk baru (pestisida benar seperti pemilihan rotasi tanaman
BPTP ACEH 105
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
dengan mempertimbangkan efek allelopati Adapun tantangan ke depan pertanian
dan pemutusan siklus hidup hama perlu organik akan dipengaruhi oleh kemampuan
diketahui. pelaku dalam mengatasi berbagai ancaman
4. Pemasaran yang dihadapi di antaranya, penurunan
Produk organik Indonesia masih sulit produksi tanaman, munculnya konflik dalam
menembus pasar internasional meskipun masyarakat desa dengan tetangga akibat
sudah ada beberapa pengusaha yang adanya aliran lateral air tanah yang terpolusi
pernah menembus pasar international oleh pupuk dan pestisida, menurunnya
tersebut. Kendala utama adalah kepercayaan masyarakat terhadap kondisi /
sertifikasi produk oleh suatu badan kualitas produksi pertanian, munculnya
sertifikasi yang sesuai dengan standar peraturan-peraturan dalam kebijakan
pertanian organik yang ditetapkan oleh pemerintah.
negara yang akan dituju.
5. Sertifikasi Daftar Pustaka
Sistim pertanian organik menganut Apriantono, Anton. 2007. Pidato menteri
paham organik proses, artinya semua pertanian Republik Indonesia Pada
proses sistim pertanian organik dimulai Workshop dan Kongres II Maporina
dari penyiapan lahan hingga pasca panen Menghantarkan Indonesia Menjadi
memenuhi standar budidaya organik, Produsen Organik Terkemuka, Jakarta.
bukan dilihat dari produk organik yang BP2HP Deptan, 2000. Leaflet. Go Organik
dihasilkan. 2010. Didiek Hadjar dan Isroi 2003.
6. Penelitian dan pengkajian Aplikasi Bioteknologi Dalam Upaya
Kelemahan dalam pengembangan Peningkatan Efisiensi Agribisnis Yang
pertanian organik dalam aspek penelitian Berkelanjutan.
dan pengkajian adalah belum
memadainya hasil pengkajian yang Hairiah, K., 2002. Pertanian Organik Suatu
diperlukan dalam pengembangan Harapan atau Tantangan. Jurusan
pertanian organik. tanah, Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya Malang.
Penutup Husnain dan H. Syahbuddin Mungkinkah
Indonesia berpotensi untuk menjadi Pertanian Organik di Indonesia?
produsen pertanian organik terkemuka di Peluang dan Tantangan. ISSN: 0917-
dunia. ada beberapa faktor yang menjadi 8376 Edisi Vol.4/XVII/ Agustus 2005.
kekuatan dalam pengembangan pertanian
Mugnisjah, W, Q., 2001. Ekofisiologi Tanaman
organik meliputi:
Tropika. Program Pasca Sarjana,
1. Sumberdaya alam dan sumberdaya hayati,
Institut Pertanian Bogor.
2. Adanya berbagai pemangku kepentingan
yang memiliki respons terhadap pertanian Sutanto, R., 2002. Pertanian Organik Menuju
organik, Pertanian Alternatif dan
3. Berkembangnya bioteknologi mikroba Berkelanjutan. Kanisius Yogyakarta.
pendukung pertanian organik,
4. Adanya dukungan kebijakan pemerintah,
5. Karakter teknologi bersifat ramah
lingkungan dan pertanian berkelanjutan,
6. Peningkatan produksi dan pendapatan

106 BPTP ACEH


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
PEMANFAATAN LAHAN KERING menopang target swasembada pangan dan
UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI peningkatan pendapatan perekonomian
JAGUNG petani. Diperlukan upaya strategis dalam
pengelolaan lahan kering agar dapat
Ratnawati dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman
pertanian secara optimal, terdapat beberapa
kendala, antara lain:
Meningkatnya laju pertumbuhan 1. Sebagian besar lahan kering tingkat
penduduk mengakibatkan terjadinya kesuburannya rendah, dan sumber
peningkatan kebutuhan pangan, pengairan terbatas dari curah hujan yang
diantaranya peningkatan kebutuhan jagung distribusinya tidak bisa dikendalikan sesuai
untuk bahan pangan dan pakan ternak. dengan kebutuhan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2. Topografi umumnya tidak datar, berada di
volume impor jagung per September tahun daerah lereng dan perbukitan, memiliki
2018 sebesar 477 ribu ton. Mengingat tingkat erosi relatif tinggi yang berpotensi
besarnya kebutuhan impor jagung menjadikan menimbulkan degradasi kesuburan lahan.
peluang pasar yang cukup luas disamping 3. Degradasi kesuburan lahan memerlukan
harga jual yang masih menguntungkan petani, teknologi pengelolaan kesuburan tanah,
kebutuhan yang semakin meningkat terutama tidak cukup hanya dengan memberikan
untuk industri pakan ternak menjadikan pupuk saja tetapi juga perlu disertai
petani mempunyai minat yang tinggi dalam dengan pemeliharaan sifat fisik tanah.
budidaya komoditi jagung. 4. Pemupukan yang berimbang.
Untuk dapat menekan angka impor 5. Infrastruktur ekonomi tidak sebaik di lahan
produksi jagung masih dapat ditingkatkan sawah.
melalui perluasan areal tanam. Salah satu 6. Kualitas lahan dan penerapan teknologi
alternatif pilihan yang diharapkan dapat yang terbatas menyebabkan variabilitas
meningkatkan potensi produksi tanaman produksi pertanian lahan kering relatif
jagung melalui pendayagunaan lahan kering. tinggi.
Lahan kering di Indonesia sekitar 148 Komponen teknologi budidaya yang
juta ha (78%) dari luas lahan basah diterapkan disesuaikan dengan kondisi
(Abdulrachman, et al., 2005). Lahan kering biofisik, sosial ekonomi dan budaya melalui
Provinsi Aceh ± 530.638 ha yang penerapan teknologi diharapkan dapat
dimanfaatkan sebagai lahan pertanian 2.563 meningkatkan produktivitas dan pendapatan
ha (sekitar 0,005%.). melalui:
Selain karena memang tersedia cukup
luas, sebagian dari lahan kering belum 1. Pemilihan Varietas
diusahakan secara optimal sehingga Varietas jagung yang digunakan
memungkinkan peluang dalam merupakan faktor penentu potensi hasil.
pengembangannya. Semakin meningkatnya Varietas unggul jagung yang akan diusahakan
alih fungsi lahan disinyalir peluang sebaiknya mempunyai kriteria:
penggunaan lahan untuk usaha pertanian a. Hasil per satuan luas relatif tinggi
makin hari makin menyempit sehingga b. Tanggap terhadap pemupukan
pengalihan usaha ke lahan kering diperlukan c. Berumur pendek
(Departemen Pertanian, 2016). Lahan kering d. Beradaptasi baik pada berbagai kondisi
yang dibatasi oleh ketersediaan air lingkungan
membutuhkan pengelolaan tanaman dalam e. Mempunyai batang yang kokoh dan tahan
satu kesatuan pola tanam berdasarkan rebah
peluang curah hujan yang ada. Sebagian f. Tahan terhadap hama penting
luasan lahan kering yang tidak diusahakan g. Biji keras dengan warna biji merata
secara optimal, dapat menjadi alternatif h. Kandungan protein biji cukup tinggi
pilihan untuk potensi peningkatan produksi
jagung dengan menggunakan teknologi 2. Persiapan lahan
budidaya jagung di lahan kering sehingga a. Pengolahan tanah
dapat membantu meningkatkan produksi. ➢ tanah berpasir, pengolahan tanah
Pengembangan lahan kering menjadi dilakukan secara minimum
area pertanian produktif terus didorong guna
BPTP ACEH 107
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
➢ tanah berlempung berat pengolahan 6. Pemupukan
dilakukan secara sempurna Pada umumnya lahan kering memiliki
b. Tanah yang mempunyai struktur yang tingkat kesuburan tanah yang rendah,
gembur, pengolahan tanah tidak perlu terutama pada tanah-tanah yang tererosi,
dilakukan secara sempurna, cukup diolah lapisan olah tanah menjadi tipis dan kadar
sepanjang barisan tanaman sedalam 2 – 4 bahan organik rendah sehingga diperlukan
cm pupuk organik sebagai pupuk dasar.
c. Pembongkahan tanah a. Pupuk dasar (pupuk kandang/kompos) 20
d. Meratakan, menghaluskan serta ton/ha diberikan sebelum tanam.
membersihkan gulma b. Dosis pupuk 300 kg/ha Urea, 200 kg/ha
e. Pembuatan saluran drainase; buat saluran SP-36, dan 100 kg/ha KCL.
di sekeliling lokasi pertanaman. c. Pemupukan diaplikasikan dengan 1/3
bagian Urea dan seluruh SP-36 dan KCL
diberikan dalam larikan atau ditugalkan
kemudian ditutup kembali dengan tanah
dengan jarak 10 cm dari barisan tanaman
perlubang tanaman .
d. Pupuk susulan diberikan 3 minggu setelah
tanam berupa Urea 100 kg/ha, diteruskan
pupuk susulan kedua pada tanaman
berumur 5 minggu sejumlah 100 kg
Urea/ha,
biasanya dilakukan bersamaan dengan
penyiangan.

7. Pemeliharaan
Gambar 1. Lahan Kering. a. Pengaturan aerasi untuk memperlancar
aliran udara yang masuk dan keluar ke
petakan tanaman agar terhindar dari
3. Pengapuran serangan penyakit yang disebabkan oleh
Pemberian kapur untuk meningkatkan jamur atau busuk pelepah (Rhizoctonia
produktivitas lahan kering yang umumnya sp).
bersifat masam, dengan tujuan untuk b. Penyiangan pertama dapat dilakukan
mengurangi keracunan aluminium (Al) dan pada umur 10 – 15 HST
meningkatkan reaksi tanah/pH tanah. c. Penyiangan kedua dilakukan pada umur
20 – 30 HST.
4. Persiapan Benih
a. Mutu benih menentukan produktivitas 8. Pengendalian Hama dan Penyakit
b. Benih bebas hama dan penyakit, daya Tanaman
tumbuh di atas 80%, biji sehat, tidak ▪ Pemusnahan tanaman yang sakit
bercampur dengan varietas lain, ▪ Pengaturan pola tanam
penampilan tanaman seragam ▪ Penggunaan fungisida cukup efektif untuk
c. Kebutuhan benih jagung di lahan kering mencegah perkembangan penyakit bulai
±25 kg/ha dengan jarak tanam 70×30 cm.
9. Panen dan Pascapanen
5. Penanaman ▪ Jagung pipilan kering sudah siap dipanen
a. Penanaman pada Oktober atau November apabila telah terbentuknya lapisan hitam
dan pada bulan Maret atau April, dengan di ujung biji dan kulit tongkol (klobot)
menugal kedalaman 3 – 5 cm, tiap lubang sudah mengering.
diisi 2 benih ▪ Jagung dipanen bersama klobotnya agar
b. Setelah 15 hari dilakukan penjarangan biji tidak mudah rusak dan dapat
sekaligus penyulaman pada tanaman disimpan selama 3 – 4 bulan.
yang mati agar tanaman dapat tumbuh ▪ Pada saat panen kadar air harus dalam
dengan baik dan optimal serta seragam. kondisi yang rendah yaitu 14 – 15%.

108 BPTP ACEH


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
Tujuan dimaksud bukan saja semata-
mata untuk meningkatkan kualitas biofisik
lahan dan produktivitasnya, selanjutnya juga
dapat berimplikasi terhadap kesinambungan
peningkatan pendapatan petani dengan
wawasan agribisnis disertai dukungan
pembangunan infrastruktur ekonomi.

Daftar Pustaka
Akil M. 2007. Peningkatan Produksi Jagung
dengan Pemberian Bahan Organik di
Lahan Kering. Simposium V Penelitian
Tanaman Pangan. Puslitbang Pangan,
Gambar 2. Jagung Menjelang Panen di Lahan
Deptan.
Kering.
A, Syukur A. 2006. Pengaruh pemberian
Seiring dengan pergeseran paradigma pupuk kandang dan unsur hara terhadap
pengembangan pertanian intensif di lahan pertumbuhan jagung pada ultisol yang
basah sebagai penopang utama kebutuhan dikapur. J Ilmu Tanah 6: 116-123.
pangan nasional, maka pengembangan Badan Pusat Statisti Provinsi Aceh Tahun
pertanian di lahan kering merupakan 2018 Goenadi DH. 2006. Pupuk dan
alternatif yang sangat penting. Mengingat Teknologi Pemupukan Berbasis Hayati.
rentannya lahan kering terhadap kerusakan Jakarta: Yayasan John Hi-Tech Idetama.
(degradasi) baik dari segi biofisik lahan
maupun kondisi sosial ekonomi masyarakat, M, Arief RW. 2008. Teknologi Budidaya
maka pengelolaan lahan kering harus Jagung. Bogor: Balitbang Pertanian,
berasaskan pada kelestarian lingkungan, yaitu Deptan.
dengan pemahaman yang paripurna terhadap
sifat dan ciri agroekosistem wilayah dan
karakteristik sosial-ekonomi dan budaya
masyarakat setempat. Hal ini penting agar
tujuan pengelolaan pertanian lahan kering
dapat tercapai.

BPTP ACEH 109


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
PEMANFAATAN INFRASTRUKTUR AIR sudah tidak bisa terelakkan. Dalam jangka
UNTUK MENINGKATKAN waktu 100 tahun, telah terjadi peningkatan
INDEK PERTANAMAN (IP) suhu di bumi sebesar 1 derajat celcius lebih.
Hal ini mempengaruhi kondisi iklim di bumi,
Ahmad Adriani pergeseran musim, dan lain sebagainya.
Kondisi ini sebenarnya sudah diprediksi dan
Pendahuluan kita harus mampu menyikapi perubahan ini
Air merupakan bagian dari sumber dengan bijak.
daya alam juga sebagai bagian dari ekosistem
secara keseluruhan. Kuantitas air pada suatu Pengertian infrastruktur panen air
lokasi dan waktu tertentu tergantung dan Infrastruktur panen air adalah
dipengaruhi oleh berbagai hal, berbagai prasarana dan sarana pertanian yang
kepentingan dan berbagai tujuan. Dengan dibangun untuk mengoptimalkan
kata lain, mengingat keberadaan air di suatu pemanfaatan sumber air permukaan untuk
tempat dan di suatu waktu bisa berlebih atau irigasi serta menyediakan sumber irigasi
berkurang sehingga menimbulkan berbagai alternatif pada saat sumber irigasi utama
persoalan maka air harus dikelola dengan tidak cukup memenuhi kebutuhan air
bijak dengan pendekatan terpadu dan tanaman.
menyeluruh. Berdasarkan instruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2018 Jenis
tentang percepatan penyediaan embung kecil Terdapat lima jenis infrastruktur
dan bangunan penampung air lainnya di desa. panen air utama yaitu pemanfaatan air
Dalam rangka memenuhi kebutuhan air baku sungai (pompanisasi), dam parit, embung,
pertanian guna meningkatkan produksi long storage, dan sumur dangkal.
pertanian (Inpres RI 2018 percepatan
penyediaan embung kecil dan bangunan
1. PEMANFAATAN AIR PERMUKAAN
penampung air lainnya di desa).
Pada umumnya produktivitas lahan Instalasi/pemasangan pompa irigasi
sawah tadah hujan dan lahan kering masih untuk memanfaatkan sumber air permukaan
rendah, karena terbatasnya air untuk (sungai) yang memiliki elevasi/permukaan air
kebutuhan tanaman. Lahan sawah tadah lebih rendah dari lahan dan mendistribusikan
hujan dan lahan kering adalah lahan yang melalui saluran irigasi secara gravitasi.
sumber pengairannya tergantung dari curah
hujan, dicirikan dengan tidak adanya
bangunan irigasi permanen. Posisinya berada
pada wilayah yang tidak memungkinkan
terjangkau oleh irigasi sehingga penanaman
padi dan tanaman pangan semusim lainnya
hanya dilakukan satu kali dalam setahun.
Untuk meningkatkan Indeks
Pertanaman (IP) lahan tersebut, perlu irigasi
suplementer/tambahan yang dapat memenuhi
kebutuhan air tanaman. Tambahan air
tersebut dapat berasal dari air permukaan
dengan memanfaatkan air sungai
menggunakan pompa dan/atau dam parit,
atau air danau, embung, parit panjang
(longstorage), dan pembuatan sumur air tanah
dangkal. Infrastruktur panen air tersebut
berfungsi untuk memberikan air irigasi
tanaman pada MT II dan/atau MT III pada
saat tidak ada hujan dan tanaman
membutuhkan air sehingga dapat
meningkatkan IP dari 100 menjadi 200 atau
bahkan menjadi 300. Gambar 1. Potensi air permukaan di Kabupaten
Perubahan iklim yang terjadi saat ini Aceh Utara.

110 BPTP ACEH


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
Pemanfaatan air sungai dengan Untuk pembangunan dam parit tersebut
pompanisasi di Desa Matang Cengai dan membutuhkan biaya sebesar 150 juta rupiah.
Batee Puteh Kota Langsa. mempunyai luas Dengan investasi tersebut tambahan produksi
layanan 180 ha. Pompanisasi tersebut yang diperoleh dalam 1 tahun sebesar 1.230
membutuhkan biaya sebesar 200 juta rupiah. ton GKP setara 4,55 milyar rupiah. Dengan
Dengan investasi tersebut tambahan produksi dibangunnya dam parit tersebut, mendapat
yang diperoleh dalam 1 tahun sebesar 243 ton tambahan IP sebesar 2,0.
GKP. Dengan pompanisasi tersebut, mendapat
tambahan IP sebesar 1,0. 3. EMBUNG
P
Embung merupakan bangunan yang
berfungsi emenampung kelebihan air yang
m musim hujan untuk persediaan
terjadi pada
di musim akering. Selama musim kering air
n
akan dimanfaatkan petani untuk memenuhi
f
kebutuhan. Di musim hujan embung tidak
beroperasi akarena air di luar embung tersedia
a
cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan
t
air. Oleh karena itu pada setiap akhir musim
a diharapkan kolam embung dapat
hujan sangat
n air sesuai rencana.
terisi penuh

a
i
Gambar 2. Pemanfaatan air sungai dengan
pompanisasi, Desa Matang
Cengai dan Batee Puteh Kota
Lang sa.

2. DAM PARIT

Infrastruktur/bangunan panen air yang


dibuat dengan membendung aliran parit atau
sungai kecil serta mendistribusikan air untuk Gambar 4. Embung yang di bangun di Lokasi
mengirigasi/mengairi lahan di sekitarnya. Penas KTNA XV Lueng Raya.

Ukuran embung yang dibangun harus


mempertimbangkan potensi air masuk (mata
air dan air permukaannya), daya retensi
tanah, serta jumlah air yang menguap. Lebih
jelas dapat dilihat pada rumus berikut:
Vi = Chi.Kr.DTA+Vi-1 – (ETPi + PERCi).A
Dimana :
Vi = volume embung pada hari ke-i (m3)
Chi = curah hujan hari ke-i (m3)
Kr = koefisien aliran permukaan
DTA = daerah tangkapan embung (m2)
Vi-1 = volume embung pada hari ke-i-1 (m3)
ETPi = evapotranspirasi hari kei-1 (m)
PERCi = perkolasi hari ke-i (m)
Gambar 3. Bentuk dam parit yang ada di A = luas permukaan embung (m2)
kabupaten Aceh Besar, desa Alue Raya.
Embung yang terdapat di lokasi Penas
Dam parit yang terdapat di desa
2017 di Provinsi Aceh, dapat memberikan
Alue Raya Pulo Aceh, Kabupaten Aceh
layanan irigasi pada lahan seluas 45 ha.
Besar, memiliki lebar 60 m dapat
Untuk pembangunan embung tersebut
memberikan layanan irigasi mencapai 75 ha.
membutuhkan biaya sebesar 150 juta rupiah.
BPTP ACEH 111
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
Dengan investasi tersebut tambahan produksi
yang diperoleh dalam 1 tahun sebesar 135 ton
GKP setara 500 juta rupiah. Dengan
dibangunnya embung tersebut di Desa
Lampeneurut Kecamatan Darul Imarah,
mendapat tambahan IP sebesar 0,5.

4. LONG STORAGE
Tampungan air permukaan bentuk
memanjang yang berfungsi untuk
menanggulangi kelebihan air (drainase) ketika
musim hujan dan sebagai sumber irigasi
suplementer/tambahan pada musim kemarau. Gambar 5. Sumur dangkal yang ada di Kecamatan
Long Storage sebagai sumber air dibutuhkan Cot Glie Kabupaten Aceh Besar.
pada saat musim kemarau.
Air bersih berupa sumur yang dibuat
pada kedalaman tertentu sehingga diperoleh
air sesuai dengan yang diinginkan. Biasanya
kedalaman dasar sumur mencapai 12-15
meter.

Penutup
Pemerintah secara bertahap sudah
membangun infrastruktur panen air, tetapi
jumlah dan distribusinya belum memadai dan
tidak jarang penempatan dan desainnya
kurang tepat sehingga tidak dapat
dimanfaatkan secara maksimal. Padahal
lahan di sekitar sangat potensial untuk
Gambar 4. Long storage di Desa Cot Rheu dan Cot ditingkatkan IP dan produktivitasnya. Mulai
Trieng kota Lhokseumawe. tahun 2017, pemerintah melaksanakan
program pengembangan dan revitalisasi
Gambar 4 di atas merupakan salah satu long infrastruktur panen air berupa embung, dam
storage di atas memiliki panjang 3.0 km, lebar parit, longstorage, dan irigasi pompa untuk
atas 15 m, bawah 15 m dan dalam 3-5 m dapat mengairi 4 juta hektar lahan sawah tadah
memberikan layanan irigasi pada lahan seluas hujan dan lahan irigasi.
800 ha. Untuk pembangunan long storage Upaya pengembangan sumberdaya air
tersebut dibutuhkan biaya sebesar 875 juta untuk meningkatkan IP dalam mencapai
rupiah. Dengan investasi tersebut swasembada pangan sangat ditentukan oleh
tambahan produksi yang diperoleh dalam 1 ketepatan penemuan wilayah prioritas,
tahun sebesar 2.700 ton GKP. Dengan ketepatan memilih teknologi, ketepatan
dibangunnya long storage tersebut, desa Desa desain, dan pelaksanaan pembangunan
Cot Rheu dan Cot Trieng mendapat tambahan infrastruktur panen air. Pemanfaatan potensi
IP sebesar 1,0. sumber daya air dengan tetap
mempertimbangkan konsep pelestarian
5. SUMUR DANGKAL
lingkungan, dengan motto :
Sumur dangkal adalah sarana
penyedia air bersih berupa sumur yang ”Lingkungan Terpelihara
dibuat pada kedalaman tertentu sehingga Air Tetap Tersedia Sepanjang Masa”.
diperoleh air sesuai dengan yang diinginkan.
Biasanya kedalaman dasar sumur mencapai
12-15 meter.

112 BPTP ACEH


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
Daftar Pustaka Inpres R.I. 2018. Percepatan Penyediaan
Badan Litbang Pertanian. 2012. Petunjuk embung kecil dan bangunan
Pelaksanaan Dukungan Inovasi penampung air lainnya di desa. No. 1.
Teknologi dalam Program Jakarta.
Pengembangan Kawasan Agribisnis BBP2TP Kementan. Petunjuk Pelaksanaan
Hortikultura. 47 hal. Kegiatan Penerapan Inovasi Teknologi
Badan Penelitian dan Pengembangan Untuk Peningkatan Indek pertanaman,
Pertanian Kementerian Pertanian. 2018.
2017. Petunjuk Teknis Implementasi Kementerian Pertanian. 2012. Permentan
Infrastruktur Panen Air. Jakarta. No. 50/Permentan/OT.140/8/2012
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2015. tentang Pedoman pengembangan
Deskripsi Varietas Unggul Baru Padi. Kawasan Pertanian.
Badan Litbang Pertanian. Kementerian
Pertanian.
BB. Padi. 2015. Peningkatan produksi Padi
Melalui Pelaksanaan IP Padi 400.
Pedum IP padi 400. Balai Besar
penelitian Tanaman Padi. Badan
penelitian dan Pengembangan Tanaman
pangan. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.

BPTP ACEH 113


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
MENJAGA ALAM DENGAN PERTANIAN dalam bidang pertanian yang bertujuan
RAMAH LINGKUNGAN menjaga lingkungan adalah sistem pertanian
organik dengan penggunaan bahan kimia
Basri A. Bakar dan Abdul Azis seminimum mungkin demi menjaga
kelestarian lingkungan.
Guna memperoleh hasil produksi Agroekologi merupakan inovasi
tanaman yang tinggi, maka sistem pertanian pertanian berkelanjutan yang dapat menjadi
konvensional harus menambahkan unsur alternatif dari pertanian konvensional, yang
eksternal (pupuk kimia dan pestisida), namun menggambarkan hubungan alam, ilmu sosial,
untuk jangka panjang penerapan pertanian ekologi, ekonomi, masyarakat dan lingkungan
konvensional sangat merugikan karena dapat yang sehat. (Dani R dkk, 2011). Sistem
merusak lingkungan akibat residu bahan agroekologi dapat menjaga kualitas
kimia yang mencemari lingkungan. Selain itu, lingkungan, karena penerapannya didasarkan
juga juga berdampak buruk pada hasil pada pengetahuan lokal yang memperhatikan
pertanian kerena mengandung residu bahan hubungan antara alam, sosial, ekologi,
kimia yang merugikan bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan secara harmonis.
konsumen. Agroekologi mempunyai keunggulan
Sistem pertanian konvensional adalah dari sisi konservasi lingkungan secara
sistem pertanian modern yang saat ini sedang berkelanjutan, keuntungan ekonomi dan
dikembangkan di berbagai negara yang lebih keuntungan sosial bagi keluarga petani dan
berorientasi pada bibit hibrida, pupuk kimia masyarakat. Dengan demikian dapat menjadi
dan pestisida dosis tinggi, industri dan alternatif solusi pertanian masa depan yang
pengolahan. Pada perkembangannya sistem mampu menghadapi tekanan lingkungan dan
pertanian konvensional ini menerapkan panca krisis pertanian abad 21. (Dwi Maryati, 2011)
usahatani sebagai acuan pengembangan Di Aceh, sebenarnya pertanian ramah
program yang dilakukan. lingkungan tanpa menggunakan bahan kimia
Gliesmann (2007) dan hasil penelitian seperti pupuk anorganik dan pestisida pernah
di Guatemala, Honduras, dan Nicaragua yang diterapkan, namun dalam kurun waktu 10
dilakukan oleh Pestiside Action Network tahun terakhir telah mengalami perubahan
North America (PANNA) (2009) drastis akibat perkembangan kemajuan di
menyebutkan beberapa dampak negatif dari bidang pertanian. Beberapa daerah seperti
sistem pertanian konvensional, yaitu sebagai Tangse Kabupaten Pidie pernah terkenal
berikut : dengan produk aromatic beras Tangse,
1. Degradasi dan penurunan kesuburan demikian pula di Aceh Barat Daya dengan
tanah. padi Sigupai yang ditanam di lahan-lahan
2. Tertahannya humus tanah. kering tanpa pemupukan kimia. Varietas lokal
3. Mengurangi kelembaban tanah. Sigupai dapat ditanam pada dua
4. Merusak vegetasi yang ada di lingkungan. agroekosistem yakni di lahan sawah dan lahan
5. Menyebabkan erosi. kering. Padi Sigupai tidak berbeda dengan
6. Kerugian ekonomi. padi gogo yang lain, namun padi lokal Sigupai
7. Penggunaan air berlebih dan mempunyai ciri rasa nasi yang enak dan
kerusakan sistem hidrologi. aromatik pandan wangi, sehingga banyak
8. Pencemaran lingkungan berupa diminati. Selama 20 tahun terakhir, varietas
kandungan lokal ini tidak lagi dikembangkan oleh petani,
bahan berbahaya di lingkungan dan namun namanya masih harum hingga
makanan. sekarang dan menjadi icon wilayah pantai
10. Ketergantungan pertanian pada barat khususnya Kabupaten Aceh Barat Daya.
input-input eksternal. (BPTP Aceh, 2017)
11. Kehilangan diversitas genetik se
perti berbagai jenis tanaman da Pertanian organik berkelanjutan
n varietas tanaman pangan Pembangunan pertanian berkelanjutan
tradisional atau lokal. yang dilandaskan pada konsep agroekologi
Adanya dampak negatif akibat memang sudah saatnya dikembangkan.
penerapan sistem pertanian konvensional, Dikaitkan dengan eksploitasi sumberdaya
memerlukan perkembangan atau inovasi baru alam yang cenderung terpusat di negara
dalam sektor pertanian. Inovasi terdahulu berkembang, kecenderungan tersebut nampak
114 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
adanya korelasi yang erat dengan masalah tidak percaya diri lagi jika tidak menggunakan
keamanan pangan. (Sahid, S, 2001). pestisida sehingga mereka seperti sudah
Untuk membangun sebuah pertanian ‘kecanduan’ menggunakan pestisida. Tidak
yang berkonsep pertanian berkelanjutan heran, dalam masa lima tahun terakhir,
membutuhkan waktu yang panjang, banyak merek dagang pestisida beredar di
mengingat pencemaran terhadap tanah dan kalangan petani. Parahnya lagi, petani
air yang telah terjadi dalam waktu yang cenderung menggunakannya dengan dosis
sangat lama. Dalam menciptakan pertanian melebihi rekomendasi atau anjuran.
berkelanjutan harus memperhatikan semua Salah satu solusi dari realita tersebut
aspek yang ada di suatu desa (kawasan), adalah dengan cara kembali ke pertanian
kondisi tanah dan lahan, air dan kondisi sosial organik yang ramah lingkungan dan
masyarakat. (BPTP Aceh, 2017). berkelanjutan, beralih dari bahan kimia ke
pupuk organik hayati (POH). POH sendiri
merupakan teknologi yang dikembangkan oleh
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).
POH merupakan inovasi teknobiologi yang
menggunakan mikroba unggul untuk
memperbaiki kondisi tanah dan meningkatkan
hasil panen yang dapat mengurai bahan
organik sehingga tanaman cepat menyerap
untuk pertumbuhan. Selain itu, POH
dipercaya dapat mengembalikan hara tanah
sehingga menjadi dingin, dan memperbaiki
struktur tanah sehingga tanaman menjadi
subur.
Yang masih menjadi tantangan adalah
Pertanian organik yang berwawasan pertanian organik dianggap masih sulit untuk
lingkungan menjadi suatu kebutuhan penting menjadi pilihan arus utama pertanian, karena
bagi masyarakat saat ini. Penggunaan pupuk adanya resistensi dari korporasi pemasok
dan pestisida anorganik/kimiawi dalam jangka bahan pertanian kimia dan lemahnya
panjang berdampak pada rusaknya dukungan kebijakan pemerintah. Selain itu,
lingkungan (daya dukung lahan) dan kondisi juga faktor sertifikasi produk organik yang
tanah yang tidak subur yang mengakibatkan hingga saat ini dirasa masih membutuhkan
turunnya produktivitas padi, walaupun dalam prosedur kompleks dan membutuhkan biaya
jangka panjang akan membahas kebutuhan tinggi.
akan pangan organik yang berhubungan erat
dengan kesehatan. Daftar Pustaka
Tidak hanya karena bernilai ekonomis BPTP Aceh. 2017. Pelestarian Padi Lokal
tinggi, pertanian organik menjadi penting Sigupai di Aceh Barat Daya yang
dalam perbaikan ekosistem pertanian yang Hampir Punah.
semakin rusak akibat bahan sintetik atau http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/in
kimiawi seperti pestisida. Dalam sebuah dex.php/info-teknologi/1166-pelestarian-
penelitiannya, Iskandar (2009) menyebut padi-lokal-sigupai-di-aceh-barat-daya-
revolusi hijau menimbulkan dampak dan yang-hampir-punah.
gangguan ekologi yang serius seperti
punahnya varietas lokal, ledakan hama dan Dani R. dkk. 2011. Agroekologi sebagai Solusi
pencemaran tanah dan perairan. Ledakan Kesejahteraan bagi Petani Indonesia.
bahan kimia seperti pestisida telah Institut Pertanian Bogor.
membunuh berbagai organisme dan musuh Dwi Maryati. 2011. Estimasi Manfaat
alami hama, seperti laba-laba, capung, katak, Agroekologi terhadap Lingkungan dan
dan burung. Juga, penyemprotan pestisida Kesejahteraan Petani di Kabupaten
akan membuat hama menjadi kebal dan Bogor. Institut Pertanian Bogor.
berkembang biak dengan cepat (Soemarwoto,
Gliesman S.R. 2007. The Ecological
2004).
Sustainable Development Food System.
Beberapa petani mengemukakan
University of California, Santa Cruz.
bahwa kecenderungan mereka saat ini hampir
BPTP ACEH 115
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
Ica Wulansari. 2017. Pertanian Organik, Sahid, S. 2001. Agroekologi Sebagai Basis
untuk Mendukung Keberlanjutan dalam Pembangunan Pertanian
Lingkungan. Berkelanjutan. Fakultas Teknologi
https://www.mongabay.co.id/2017/10/13/ Pertanian Universitas Gadjah Mada.
pertanian-organik-untuk-mendukung- Telah diterbitkan dalam buku
keberlanjutan-lingkungan/. Diakses kumpulan tulisan: Revitalisasi
tanggal 22 April 2019. Pertanian dan Dialog Peradaban, 2006.
Iskandar, J. 2009. Ekologi manusia dan Penerbit Buku Kompas.
Pembangunan Berkelanjutan. Program Soemarwoto, O. 2004. Atur Diri Sendiri.
Studi Magister Ilmu Lingkungan Paradigma Baru Pengelolaan
Universitas Padjadjaran. Bandung. Lingkungan Hidup. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.

116 BPTP ACEH


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pasca Panen
INSTORE DRYER: TEMPAT meningkatkan nilai tambah dan
PENGERINGAN DAN PENYIMPANAN meningkatkan ketersediaan benih.
BAWANG MERAH Penanganan pascapanen bawang merah
dapat dilakukan dengan cara: pengeringan,
Nurbaiti sortasi dan grading, penyimpanan, dan
pengolahan (Rahayu dan Berlian, 1999).
Di Provinsi Aceh pada sentra-sentra Kerusakan pascapanen yang sering terjadi
pengembangan bawang merah terutama di pada bawang merah adalah susut bobot,
Kabupaten Pidie, Kabupaten Bener Meriah tumbuhnya tunas, tumbuhnya akar,
dan Kabupaten Aceh Tengah produksi bawang pelunakan umbi, pembusukan umbi dan
merah masih rendah jika dibandingkan pertumbuhan kapang. Kerusakan ini dapat
dengan produksi yang dicapai di Balai menurunkan daya simpan serta mutu bawang
Penelitian Sayuran. Kesenjangan produksi merah. Rachmat (2013) juga menyebutkan,
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, kerusakan lainnya juga terjadi pada saat
diantaranya: (1) rendahnya penggunaan bibit penyimpanan khususnya penyimpanan untuk
unggul bermutu di tingkat petani, (2) keperluan bibit (3-6 bulan).
penerapan teknologi budidaya yang belum Selama ini teknik pengeringan yang
sesuai dengan SOP dan GAP, (3) dilakukan petani adalah penjemuran di bawah
pendampingan teknologi yang belum optimal, sinar matahari yang membutuhkan waktu
dan (4) masih tingginya serangan OPT. antara 9-10 hari. Pengeringan dengan teknik
Disamping itu dalam proses produksi bawang ini tentunya sangat tergantung dengan kondisi
merah masih banyak ditemukan berbagai cuaca saat penjemuran. Salah satu teknologi
kendala, baik kendala yang bersifat teknis sistem pengeringan-penyimpanan (instore
maupun ekonomis. Kendala teknis dryer) yang sudah dihasilkan oleh Balai
diantaranya ialah ketersediaan benih bermutu Pascapanen dan diharapkan dengan adanya
belum mencukupi secara secara tepat, baik instore dryer dapat meningkatkan
tepat waktu, jumlah, maupun mutu. ketersediaan benih bawang merah di Provinsi
Penggunaan benih unggul ditingkat Aceh.
petani masih rendah, dimana benih yang Titik kritis kegagalan dalam
digunakan bukan berasal dari benih produksi penanganan pascapanen bawah merah yaitu
yang diperbanyak secara khusus, tetapi pada pada tahapan pelayuan dan pengeringan.
umumnya petani menggunakan umbi benih Pelayuan adalah proses pengeringan daun
bawang merah yang berasal dari umbi tanaman sampai dengan leher umbi bawang.
konsumsi yang telah mengalami pecah Kegagalan proses pelayuan dapat
dormasi, sehingga kemurnian serta daya menyebabkan infeksi bakteri pembusuk,
tahan terhadap penyakit maupun kemampuan sedangkan pengeringan bertujuan
produksinya rendah sehingga produksi dan menurunkan kadar air, memperkecil volume,
produktivitasnya juga rendah. sehingga mempermudah penyimpanan dan
Upaya peningkatan ketersediaan benih pengangkutan. Kegagalan pengeringan umbi
bermutu bawang merah perlu dilakukan bawang dapat menyebabkan rendahnya daya
dengan cara meningkatkan ketersediaan benih simpan, umbi cepat busuk, bertunas dan
sumber dan memperbaiki penerapan teknologi keluar akar (Aman et al.,1992).
produksinya terutama teknologi pasca panen
dan penyimpanan. Bangunan Instore Dryer
Instore Dryer bawang merah
Pasca Panen Benih Bawang Merah merupakan bangunan tempat pengeringan
Salah satu unsur penunjang dan penyimpanan bawang merah yang terbuat
keberhasilan usaha produksi bawang merah dari rangka baja ringan dimana dinding dan
adalah penggunaan benih bermutu. Benih atapnya dari fibreglass transparan yang
merupakan komponen teknologi yang dapat dilengkapi dengan aerasi udara (ballwindow)
meningkatkan produksi dan produktivitas dan kipas exhaustfan, dinding bangunan dari
bawang (Erythrina, 2010). Salah satu upaya fibreglass, rak pengering-penyimpanan berupa
peningkatan ketersedian benih bawah merah rak gantung. Terdapat dua tipe instore dryer
adalah penanganan pascapanen bawang yaitu tipe sederhana yang sumber pengeringan
merah yang bertujuan untuk menekan tingkat berasal dari sinar matahari dan dan tipe
kerusakan, meningkatkan daya simpan, automatis yang sumber panas pengeringan
BPTP ACEH 117
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pasca Panen
berasal dari panas yang dialirkan ke dalam
bangunan dan juga dilengkapi pengatur suhu
otomatis (Nugraha et.al., 2010).
Pada bangunan Instore Dryer sedehana
hanya dilengkapi kipas exhaustfan dan Ball
Window dan pengaturannya dilakukan secara
manual. Untuk ukuran bangunan 4 m x 6 m x
2.5 m mampu menampung 2.5 ton bawang
merah yang akan dikeringkan.

Gambar 2. Ikatan bawang merah yang digantung


pada rak-rak kayu dalam Instore
Dryer.

Dengan adanya bangunan Instore


Dryer maka diharapkan masalah yang
dihadapi petani tentang pascapanen bawang
merah terutama mengenai pengeringan dan
penyimpanan bawang merah dapat diatasi,
sehingga petani terutama penangkar dapat
Gambar 1. Tampak depan (kiri) dan Tampak atas
(kanan) Bangunan Instore Dryer.
menghasilkan benih dapat meningkatkan
ketersedian bawang merah.
Cara Pengeringan dan penyimpanan
dengan Instore Dryer Daftar Pustaka
Penanganan pascapanen bawang Aman, W., Subarna, M. Arfah, D. Syah dan
merah mulai dilakukan pada bawang yang A. I. Budiwati. 1992. Pengeringan
dipanen dilahan yang sesuai dengan kriteria dalam Petunjuk Laboratorium
panen. Umumnya bawang merah untuk benih Peralatan dan Unit Proses Industri
masa panennya lebih lama 7 hari atau 10 hari Pangan. institut Pertanian Bogor.
dibandingkan bawang untuk konsumsi. hlm. 177-194.
Bawang merah diikat dengan berat 1,5 Erythrina. 2010. Perbenihan dan dan
- 2 kg per ikatan kemudian digantung pada Budidaya Bawang merah. Seminar
rak-rak kayu. Pada proses pengikatan ini juga Naiona lInovai Teknologi Pertanian
dilakukan kegiatan penyortiran awal untuk Mendukung Ketahanan Pangan. Balai
membuang umbi bawang yang abnormal dan Besar Pengkajian dan Pengembangan
umbi yang terserang penyakit. Kegiatan teknologi Pertanian. Bogor.
penyortiran ini harus dilakukan untuk
Nugraha, S., R.S. Adiandri dan Yulianingsih,
mengurangi akibat pembusukan.
2010. Inovasi Teknologi Instore dryer
Sesudah 5 sampai 7 hari penjemuran
Untuk Mempertahankan Mutu Dan
dan umbi bawang sudah kering eskip (istilah
Nilai Tambah Bawang Merah. Balai
di petani) dapat dilakukan kegiatan
Besar Penelitian dan Pengembangan
penyortiran dan pengikatan kembali. Benih
Pascapanen Pertanian. Bogor.
dapat juga diberikan perlakuan dengan
menggunakan kapur yang dicampur dengan Rachmat, R dan Djali, M. 2013. Perubahan
Fungisida dan Insektisida, selanjutnya Karakteristik Umbi Bawang Merah
disimpan di dalam Instore Dryer. Untuk (Alliumascalonicum L.) akibat proses
mengurangi paparan langsung dari matahari curing selama penyimpanan. Jurnal
dapat dilindungi dengan menggunakan Pascapanen Vol. 10, Bogor.
paranet. Umbi bawang dapat juga disimpan di Rahayu Estu dan Berlian Nur. 1999. Bawang
dalam gudang penyimpanan yang mempunyai merah. PT Penebar Swadaya. Jakarta.
ventilasi dan aerasi yang baik

118 BPTP ACEH


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Lain-lain

RANCANGAN PENGKAJIAN penyuluhan seperti substansi agro-input


PENYULUHAN (Benih, Pupuk, Obat-obatan) substansi agro-
produksi (Jatam, Teknologi, perubahan)
Mehran substansi agro-proses (teknologi, alat, bahan)
substansi agro-marketing (nilai+, jalur, jenis)
Salah satu definisi penyuluhan yang dan metode yang digunakan penyuluh dalam
mengatakan bahwa penyuluh pertanian melakukan kegiatan penyuluhannya (Effendi
adalah sistem pendidikan luar sekolah L., 2014).
(pendidikan non formal) untuk petani dan Adapun konsep dalam penyuluhan
keluarganya dengan tujuan agar mereka yang dapat dijadikan variabel pengkajian
mampu dan sanggup berswadaya antara lain : pengetahuan, sikap,
memperbaiki /meningkatkan tindakan/ketrampilan, pemberdayaan,
kesejahteraannya sendiri dan masyarakatnya, kemandirian, partisipasi, motivasi,
walaupun tidak dapat dikatakan salah, namun keefektifan, kinerja, kekosmopolitan,
menjadi usang, menjadi konvensional atau keinovasian, kepemimpinan informal, proses
dianggap tidak mampu mewakili pengertian defuse inovasi, kelembagaan petani,
yang harus tercakup. Berdasar perpaduan kemitraan, kewirausahaan, kemampuan
pendekatan agribisnis dan falsafah serta kelompok, fungsi kelompoktani kedinamisan
prinsip penyuluhan pertanian, definisi kelompok, proses pengambilan keputusan
penyuluhan pertanian adalah proses dalam kelompok dll.
pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku Pengkajian penyuluhan terdiri dari latar
usaha agar mereka mau dan mampu menolong belakang yaitu penjelasan untuk membangun
dan mengorganisasikan dirinya dalam argumentasi mengapa topik kajian terpilih,
mengakses informasi pasar, teknologi, latar belakang pengkajian merupakan pintu
permodalan dan sumberdaya lainnya, sebagai masuk (entrypoint) bagi pembaca untuk
upaya untuk meningkatkan produktivitas, mengetahui ide utama atau gagasan pokok
efisiensi usaha, pendapatan dan dari penulisan seyogyanya pengkajian
kesejahteraannya serta meningkatkan dikaitkan dengan fenomena dan keadaan
kesadaran dalam pelestarian fungsi dilapangan (empiris) atau peristiwa faktual
lingkungan hidup (UU No. 16 tahun 2006). yang terjadi dan di bagian akhir pengkajian,
Dalam falsafah pengkajian penyuluhan yaitu pembahasan terhadap permasalahan
ada dua variabel penyuluhan yaitu konsep pengkajian sehingga permasalahan utama
penyuluhan dan konsep agribisnis yang pengkajian terdeskripsikan dengan jelas.
tercermin pada judul pengkajian. Keterpaduan Perumusan masalah merupakan
konsep penyuluhan dan agribisnis dalam penjabaran problema mendasar yang
pengkajian penyuluhan diilustrasikan sebagai terkandung didalam judul atau topik
“ bedil dan peluru”. Bedil tidak berfungsi pengkajian, permasalahan mesti
tanda ada peluru, sebaliknya ,meski peluru dipertanyakan secara argumentatif melalui 4
dapat diledakkan tanpa bedil, akan tetapi prinsip kebenaran ilmiah yaitu : Apa,
hasilnya tidak akan tepat sasaran. Dari bagaimana, siapa, dimana dan lain-lain.
definisi ini bila dipahami, dicermati dan Tujuan pengkajian adalah hal spesifik
dilaksanakan jelas memberi arah dan warna berkaitan dengan perumusan masalah
penyuluhan di Indonesia menuju pengkajian yaitu 1) keinginan memperoleh
pemberdayaan petani sebagai pelaku utama pengertian/pemahaman (understanding)
sekaligus pelaku usaha. Amanat pengertian fenomena, 2) menerangkan (explaining)
penyuluhan tersebut akan tercapai bila salah fenomena, 3) meramalkan (predicting)
satu komponen penyuluhan yaitu penyuluh fenomena yang mungkin akan terjadi dan 4)
pertanian mempunyai kompetensi, profesional mengontrol (controlling) fenomena.
dalam menjalankan tugasnya, Manfaat pengkajian adalah harapan
tahu/melaksanakan tugas dan fungsinya, atau kegunaan dari tercapainya tujuan
(Mardiana T, 1917). pengkajian seperti dapat membantu
Untuk mengidentifikasi keberhasilan pemecahan masalah, menyempurnakan
suatu program atau teknologi maka penyuluh rencana, program kebijakan, dan pelaksanaan
pertanian perlu adanya analisis (Anggraeni serta mengembangkan pengetahuan teknologi
R.,dkk, 2015). Analisis terhadap konsepsi dan budaya.
BPTP ACEH 119
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Lain-lain

Tinjauan pustaka merupakan landasan Instrumen pengkajian adalah alat yang


teori yang perlu ditegakkan agar pengkajian digunakan untuk pengumpulan data dan
mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan informasi dapat berupa kuesioner yang
sekedar perbuatan yang coba-coba, merupakan berisi daftar pertanyaan atau pertanyaan
kumpulan konstruk, konsep, dan preposisi yang berhubungan dengan pengkajian,
yang menggambarkan fenomena secara langkah-langkah sebagai berikut :
sistematik melalui penentuan hubungan - Pertama, tentukan peubah yang
antara variable dengan tujuan yang terpilih sesuai dengan judul pengkajian
menjelaskan atau yang memprediksi - Kedua, penjabaran dalam sub-variabel,
fenomena. Dan juga berupa ulasan atas bahan memalui proses pemikiran ilmiah
pustaka yang menjadi rujukan (referensi) untuk mendapatkan informasi
dalam pengkajian yang disajikan secara runut (deduktif).
sesuai perkembangan suatu ilmu (state of the - Ketiga, menjabarkan sub-sub variabel
art). dalam bentuk indikator-indikator
Kerangka piker/konsep pada dasarnya - Keempat, menjabar indikator menjadi
berisi tentang variable dan menunjukkan komponen yang dijadikan butir
pengaruh, hubungan atau perbedaan antar pertanyaan
variabel. Konsep adalah generalisasi dari - Kelima, seluruh pertanyaan disusun
sekelompok fenomena tertentu, sehingga dalam bentuk kuesioner.
dapat dipakai untuk menggambarkan Uji Instrumen dapat dilakukan dengan
berbagai fenomena yang sama. Ada beberapa Uji validasi instrumen adalah upaya untuk
bentuk penyajian kerangka pikiran, yang memperoleh instrumen yang memiliki tingkat
umumnya tergolong dalam tiga kelompok kebenaran tinggi, dan instrumen yang valid,
yakni : a. uraian dalam narasi, b. diagram bila instrumen tersebut benar-benar
atau skemik dan c. model matematik. mengukur apa yang seharusnya di ukur atau
Metode pengkajian terdiri dari : mampu mengukur substansi masalah yang
- Obyek pengkajian, menjelaskan sesungguhnya secara benar. Reliabilitas
tentang apa dan siapa yang menjadi instrumen mencerminkan kemampuan
obyek, dimana dan kapan pengkajian instrumen mengukur fenomena atau respons
dilakukan secara konsisten. Untuk menguat
- Jenis pengkajian, menjelaskan jenis keterandalan instrumen sebelum
pengkajian dan desain pengkajian yang mengumpulkan data, ditempuh langkah
akan digunakan sebagai berikut :
- Populasi dan sampel, menjelaskan - Uji coba kepada sampel yang bukan
mengenai populasi dan besarnya responden, namun memiliki kesamaan
sampel yang diambil mewakili populasi. dengan responden sesungguhnya
- Penetapan sampel dengan metode - Uji reliabilitas dengan menggunakan
tertentu, salah satunya dengan rumus rumus koefisien Cronbach alpha,
slavin dimana instrument tergolong
- Jenis sumber data menjelaskan tentang terandalan (realibel) bila nilai koefisien
jenis data yang dikumpulkan dan dari antara 0,6-1
mana sumber data yang akan diperoleh Hasil dan pembahasan merupakan gambaran
- Jenis data dalam pengkajian umum pengkajian, menggambarkan kondisi
penyuluhan data berupa : data wilayah yang menjadi obyek kajian. Penyajian
nominal, ordinal, interval dan ratio. data/hasil, bagian ini merupakan
- Teknik pengumpulan data dengan cara pengelompokan atas data yang dimiliki, dapat
kuesioner atau cara lainnya dalam bentuk tabel dan grafik. Pembahasan,
- Variabel pengkajian, penjabaran dalam merupakan narasi atas interpretasi data hasil
sub-sub variabel, indikator, kajian. Disamping memberikan argumentasi
kriteria/parameter, dan pengukuran. atau temuan kajian, juga argumentasi
- Analisa data menjelaskan langkah pengkajian seharusnya dikonfirmasikan
bagaimana data diolah dengan teknik dengan teori, referensi, atau hasil kajian
analisis tertentu sehingga output dapat terdahulu.
dihasilkan.

120 BPTP ACEH


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Lain-lain

Daftar Pustaka Efendi L. 2014, makalah Rancangan


………….. 2006. Undang Undang Republik Pengkajian Penyuluhan
Indonesia No. 16 Tahun 2006 disampaikan pada TOT metode
tentang Sistem Penyuluhan penyuluhan.
Pertanian Perikanan dan Mardiana T, 1917, Tugas dan Fungsi
Kehutanan. Penyuluh Pertanian
…………… 2008. Peraturan Menteri Negara https://distantuba.com/ index.php
Pendayagunaan Aparatur Negara /2017/10/25/tugas-dan-fungsi-
No. PER/02/MENPAN/2/2008 penyuluh-pertanian/ tanggal 2 april
tentang Jabatan Fungsional 2019 09: 10.
Penyuluh Pertanian dan Angka
Kreditnya.
Anggraeni R., Dumasari Dumasari, Pujiati
Utami, 2015. Kajian Interaksi social
penyuluh pertanian dengan petani
padi semi organic kelompoktani Jati
Jaya http://jurnalna-sional.
ump.ac.id/
index.php/AGRITECH/article/.
view/1730 tanggal 2 april 2019
10.28.

BPTP ACEH 121


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Lain-lain

DAMPAK IT TERHADAP KINERJA PPL Pertanian (BPTP), perangkat organisasi


Badan Litbang Pertanian yang mengakuisisi
Akram Hamidi peran Balai Informasi Pertanian tempo dulu,
berperan sebagai penghasil Teknologi Tepat
Teknologi Informasi (TI) atau dalam Guna Spesifik Lokasi, sekaligus memberikan
bahasa inggris dikenal dengan istilah contoh diseminasinya, kini juga dilengkapi
Informasi Teknologi (IT) adalah istilah umum dengan perangkat Teknologi Informasi.
untuk teknologi apa pun yang membantu Dengan demikian, perangkat pemerintah
manusia dalam membuat, mengubah, pusat dan sumber-sumber inovasi teknologi,
menyimpan, mengomunikasikan dan/atau termasuk perangkatnya di wilayah
menyebarkan informasi. TI menyatukan pengembangan pertanian nampaknya siap
komputasi dan komunikasi berkecepatan berperan tanpa hambatan. Pemberian
tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh teknologi ini memberikan kontribusi yang
dari teknologi informasi bukan hanya berupa cukup baik bagi perkembangan pertanian di
komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, Indonesia, sebab memberikan akses informasi
peralatan rumah tangga elektronik, dan yang lebih cepat dan up to date.
peranti genggam modern (misalnya ponsel). Lahirnya website-website dari lembaga-
Penerapan teknologi komunikasi dan lembaga penyuluhan serta tampilnya beragam
informasi contohnya yaitu metode penyuluhan aplikasi Teknologi Informasi dan Multimedia
yang ada di Jepang. Di Jepang, formulasi di dalam aktivitas penyuluhan akan membawa
penyebaran informasi sebagai promosi, sektor penyuluhan Indonesia untuk semakin
mengawali kegiatan penyuluhan dan efektif dan berkembang demi kesejahteraan
komunikasi inovasi teknologi, bertumpu pada petani Indonesia pada khususnya serta
penggunaan komputer dan teknologi informasi kemajuan pertanian Indonesia pada
yang lebih efektif dan efisien. Materi umumnya.
informasinya bukan hanya inovasi teknologi, Kalau kamu termasuk orang yang
tetapi juga inovasi kelembagaan, metode berpikir seperti itu, tenang saja. Kamu tidak
penyelenggaraan penyuluhan, serta ilmu sendiri. Karena sampai saat ini memang
pengetahuan dan teknologi lainnya. Pemeran masih banyak orang yang menganggap kalau
utama dalam hal ini justru bukan semata dari pertanian adalah sesuatu yang jauh dari
kelembagaan Pemerintah Jepang, melainkan kemajuan teknologi.
juga dari Organisasi Non Pemerintah yaitu Konotasi kata “Pertanian” di banyak
Asosiasi Pembangunan dan Penyuluhan orang Indonesia, memang masih sesuatu yang
Pertanian Jepang (Japan Agricultural tradisional sekali. Tidak jauh-jauh dari sawah,
Development and Extension Assosiation). alat berat, kerbau, bahkan peluh.
Dengan perangkat teknologi informasi ini, Tapi bukan berarti kemajuan teknologi
para Pemandu Penyuluhan pertanian dapat tidak menyentuh segmen pertanian sama
dengan cepat mempertukarkan informasi sekali.
spesifik lokasi ke wilayah pengembangan Seiring perkembangan teknologi dan ilmu
lainnya. pengetahuan, sekarang mulai muncul hal-hal
Di Indonesia sendiri pun penerapan penunjang pertanian yang berbasis teknologi.
teknologi informasi dan komunikasi dapat Misalnya saja seperti aplikasi pertanian. Di
dilihat dari pengguna inovasi teknologi secara era smartphone seperti sekarang, rasanya
lokal baik di tingkat kabupaten (Badan memang kurang sempurna kalau dunia
Pelaksana Penyuluhan/Bapeluh) dan Balai pertanian tidak turut didukung dengan
Penyuluhan Pertanian (BPP) di tingkat adanya aplikasi pertanian berbasis android.
kecamatan. Terlebih lagi, perangkat Teknologi
Informasi pada tingkat Departemen
Pertanian, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Balai-Balai
Penelitian dan Pengembangan
Komoditas Pertanian sebagai penghasil
inovasi teknologi pertanian, juga telah
memadai. Di tingkat wilayah saat ini terdapat
kurang lebih 30 Balai Pengkajian Teknologi
122 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Lain-lain

1. Aplikasi Petani 3. Aplikasi LimaKilo

Sesuai namanya, aplikasi ini memang


diperuntukkan khususnya bagi para petani. Kalau biasanya petani perlu menjual
Aplikasi penyuluhan online ini sangat tepat hasil panennya ke penadah atau tengkulak
untuk membantu meningkatkan produktivitas dulu, melalui aplikasi LimaKilo ini petani bisa
hasil tanaman di sekitar. langsung menjual hasil taninya ke konsumen.
Melalui aplikasi ini, petani bisa bertanya Dengan aplikasi ini, bukan hanya
langsung pada pakarnya mengenai berbagai rantai pasok jadi lebih pendek dan lebih cepat,
info mengenai dunia pertanian, cara budidaya petani juga bisa mendapatkan penghasilan
tanaman yang baik, sampai cara mengatasi yang lebih tinggi dari penjualan langsung ini.
berbagai jenis penyakit yang biasa menyerang Selain bisa melakukan pemesanan hasil tani
tanaman. melalui aplikasi android, LimaKilo juga bisa di
akses via website limakilo.id.

2. Aplikasi Pak Tani Digital 4. Aplikasi Simbah

Simbah memang berfokus kepada


Aplikasi ini paling cocok untuk yang peningkatan produktivitas dan pemasaran
lebih suka satu aplikasi dengan berbagai fitur B2B atau bussiness to business. Karena itu,
lengkap. Lewat Pak Tani Digital, petani aplikasi ini adalah aplikasi paling sesuai
maupun penyuluh bisa melakukan cek harga untuk kamu yang punya bisnis di bidang
hingga pembelian barang langsung dari petani pertanian. Selain bisa melakukan jual beli,
ke konsumen akhir. Simbah juga dilengkapi dengan berbagai fitur
Fitur Transporter juga memudahkan untuk yang memberikan kemudahan dalam proses
menemukan ekspedisi mana yang bisa belanja.
digunakan untuk proses pengiriman. Pak Tani Itulah beberapa aplikasi pertanian yang bisa
Digital tersedia untuk aplikasi android dan diunduh dengan mudah di PlayStore. Seiring
juga web. kemajuan teknologi, pasti akan semakin
Yang menariknya lagi, bisa mengetahui banyak pula aplikasi pertanian yang bisa
mapping harga dan komoditi via Pak Tani memudahkan penyuluh, petani maupun
Digital. Karena data harga yang Pak Tani customer untuk menemukan komoditas tani
Digital miliki bukan hanya data terbaru saja, yang dibutuhkan.
tapi juga record data hingga 2 tahun terakhir.

BPTP ACEH 123


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Lain-lain

Daftar Pustaka infokomputer.grid.id/2016/04/berita/berita-


Annisa W.P. 2009. Teknologi Informasi dan reguler/jokowi-resmikan-aplikasi-
Komunikasi dalam Penyuluhan android-untuk-petani/.
Pertanian. Supri Liwa. 2009. Aplikasi IT ( Information
(http://annisawahyuraniputri.wordpre Tecnology) di Bidang Pertanian
ss.com/ 009/12/12/teknologi-informasi- Kaitannya dengan Akses informasi.
dan komunikasi-dalam penyuluhan- (http://supriliwa.wordpress.com/2009/0
pertanian/). Diakses tanggal 10 5/12/ aplikasi-it-information-
Desember 2010. technology-di-bidang pertanian-
Anonimus. 2010. Perkembangan Teknologi kaitannya dengan-akses-informasi/).
Informasi Komputer. Diakses tanggal 10 Desember 2010.
(http://www.gomecomputer.com/perke
mbangan-teknologi-informasi-2010).
Diakses tanggal 10 Desember 2010.
https://visiuniversal.blogspot.com/2015/12/peng
ertian-it-information-and-
teknologi.html.

124 BPTP ACEH


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Lain-lain

PENERAPAN SISTEM RESI GUDANG produksi cabai merah. Pengurangan luas areal
SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF tanam cabai merah juga tidak secara otomatis
PENGUATAN POSISI TAWAR PETANI akan menurunkan produksi cabai merah,
karena sesungguhnya untuk berproduksi juga
M. Ismail dibutuhkan waktu. Ini yang dimaksud dengan
delay produksi. Dari menurunnya produksi
Sudah umum terjadi harga komoditas cabai merah akan menurunkan pula
pertanian turun drastis saat musim panen penawarannya di pasar, yang akan
raya yang mengakibatkan kerugian bagi mengakibatkan meningkatnya harga cabai
petani. Rendahnya harga yang ditawarkan merah. Kenaikan harga cabai merah akan
membuatnya dihadapkan pada pilihan yang mendorong minat petani untuk menanamnya,
sulit, yaitu antara menjual hasil panen dengan akibatnya areal tanam cabai merah akan
harga murah sekaligus menanggung kerugian meningkat pula yang akan berdampak pada
karena biaya usahatani tidak tertutupi, atau meningkatnya produksi cabai merah. Produksi
membiarkan tanamannya tidak dipanen. cabai merah yang tinggi akan meningkatkan
Padahal petani harus memiliki uang tunai penawaran cabai merah yang justru akan
untuk pengelolaan usahataninya di musim menurunkan kembali harga cabai merah di
mendatang, serta untuk memenuhi kebutuhan pasar. Pola seperti ini akan terus berulang,
hidup sehari-hari. Kondisi seperti ini sangat yang disebut dengan balance pada model
sering terjadi, sebaliknya bila di luar musim sistem dinamis.
panen raya harga komoditas pertanian Fluktuasi harga sangat dipengaruhi
meningkat dan petani tidak memiliki produk oleh karakteristik produk pertanian yang
untuk dipasarkan. seragam dan diusahakan secara massal. Dari
uraian di atas, bila seorang petani menanam
cabai merah dan berhasil mendapatkan
keuntungan besar dari harga yang tinggi,
maka petani lain akan mencontoh dan
menanam pula akibatnya ketika panen harga
jual menjadi jatuh karena melimpahnya cabai
merah dari produksi massal mereka.
Bagaimana strategi yang harus
diterapkan petani untuk menghadapi
Gambar 1. Pusaran permintaan dan penawaran kondisi seperti ini? Apa yang dapat
cabai merah. dilakukannya agar tidak terjebak dalam
pusaran fluktuasi harga yang tidak
Causal Loop Diagram di atas, menguntungkan?
menjelaskan tentang problem yang dihadapi Keseragaman produk pertanian ini
oleh petani cabai merah, dimana bila menunjukkan bahwa petani belum bisa
penawaran cabai merah tinggi akan memanfaatkan peluang diversifikasi produk
menurunkan harga cabai merah itu sendiri, maupun pasar yang belum diusahakan petani
hal ini dijelaskan oleh hukum supply dan lainnya. Sementara itu, produksi secara
demand. Selanjutnya penurunan harga cabai massal mengindikasikan bahwa jumlah
merah akan menurunkan minat petani untuk komoditas pertanian yang dihasilkan seorang
menanam cabai merah di lahannya karena petani dianggap sangat kecil bila
insentif harga yang tidak diperoleh, hal ini dibandingkan dengan total jumlah komoditas
akan menurunkan luasan areal tanam cabai yang dipasarkan. Dengan sedikitnya produksi
merah. Sebelumnya terdapat delay sebelum tersebut secara individu petani tidak dapat
terjadi penurunan areal tanam cabai merah mempengaruhi harga di pasar dan akhirnya
yang artinya penurunan areal tanam cabai hanya bertindak sebagai penerima harga.
merah tidak secara otomatis turun karena Alternatif solusi bagi permasalahan
dibutuhkan waktu untuk menyediakan areal petani cabai merah adalah dengan
tanam cabai merah itu sendiri (ada jeda waktu menempatkan industri pengolahan pada
menjelang tanam). sentra-sentra produksi cabai merah. Industri
Selanjutnya, luas areal tanam cabai pengolahan dimaksudkan untuk mengubah
merah yang berkurang akan menurunkan hasil panen kepada bentuk lain yang memiliki
BPTP ACEH 125
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Lain-lain

sifat lebih awet, dan terpenting meningkatkan Sistem resi Gudang

harga jual (harga yang diterima petani). Waktu Panen Produktiv itas

Dengan kata lain industri pengolahan akan


Rate Penanaman

Areal Tanam Produksi

meningkatkan nilai tambah yang akan


Produksi

diterima petani. Salah satu keuntungan lain


Tanam Rate Areal Panen Pemasaran

adalah melalui industri pengolahan akan bisa Faktor random


produksi

dibuat kontrak atau kesepakan harga bagi Delay Penanaman


~
Response Tanam Harga
Actual Demand
SRG

petani, dengan konsekuensi produksi cabai


Faktor Random

merahnya akan dipasarkan kepada industri


SD Balance Pengolahan Industri
Harga

tersebut. Hal ini akan saling memberikan


~
Produksi
Perubahan Harga Harga SRG Faktor Random

keuntungan bagi kedua belah pihak.


SRG

Nilai Produk

Upaya peningkatan posisi tawar petani


Total

Harga dan Demand

melalui peningkatan nilai tambah produk dari Nilai produk

industri pengolahan akan sangat kuat bila


Gambar 2. Diagram alir kombinasi industri
disandingkan dengan perbaikan sistem
pengolahan hasil panen dengan SRG.
pemasaran produk itu sendiri. Menyikapi
kondisi tersebut pemerintah melepaskan
strategi Sistem Resi Gudang (SRG) dengan Penyandingan kedua upaya
tujuan menguatkan posisi tawar petani atas peningkatan posisi tawar petani tersebut
produk pertanian yang dihasilkannya. Petani diharapkan akan mengubah pendapatan
akan menerima Resi Gudang (dokumen petani menjadi lebih baik. Melalui penerapan
penyimpanan) atas produk pertanian yang sistem resi gudang maka petani akan dapat
diserahkannya kepada Pengelola Gudang. menunda penjualan produksinya hingga
Saat ini telah terbit Peraturan Menteri diperoleh harga yang tinggi, selain itu petani
Perdagangan Republik Indonesia nomor 33 juga mampu meningkatkan daya tawarnya
tahun 2018 yang merevisi Peraturan Menteri kepada pedagang karena ia memiliki barang
Perdagangan nomor 37/m-dag/per/11/2011 yang bermutu sesuai syarat dalam
tentang barang yang dapat disimpan di pengelolaan SRG tersebut.
gudang dalam penyelenggaraan SRG.
Disebutkan barang yang dapat disimpan di Daftar Pustaka
gudang dalam penyelenggaraan SRG meliputi: BAPPEBTI, 2012. Kunci Sukses Sistem Resi
gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, Gudang: Harmonisasi Kelembagaan
rumput laut, rotan, garam, gambir, teh, kopra, Pemda. Redaksi Buletin Kontrak
timah, bawang merah, ikan, dan pala. Berita Berjangka.
baiknya, terbuka peluang untuk menambah BAPPEBTI, 2018. Sistem Resi Gudang: Cita-
komoditas yang dapat dikelola dengan SRG. cita Yang Selalu Digapai. Buletin
Disebutkan pula bahwa barang yang dapat Kontrak Berjangka. Edisi
disimpan di gudang dalam penyelenggaraan 196/MJL/XVII/2018/Edisi April 2018.
SRG dapat diubah dengan Bank Indonesia, 2018. Kajian Peningkatan
mempertimbangkan rekomendasi dari Pemanfaatan Sistem resi Gudang.
pemerintah daerah, instansi terkait, atau Pilot Project di Kabupaten
asosiasi komoditas dengan tetap Kuningan, Jawa Barat (komoditas
memperhatikan persyaratan tertentu. Syarat gabah) dan Konawe Selatan,
yang dimaksud diantaranya adalah kualitas Sulawesi Tenggara (Komoditas
dan kuantitas minimum yang akan disimpan Kakao). Jakarta.
oleh petani. Resi Gudang atau dokumen
penyimpanan tersebut nantinya dapat
dijadikan alat tukar oleh petani untuk
memperoleh uang tunai dari lembaga
keuangan (bank) yang bekerjasama dengan
pemerintah.

126 BPTP ACEH


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Lain-lain

Dina Riana, 2010. Penggunaan Sistem Resi Kementerian Perdagangan, 2018. Peraturan
Gudang Sebagai Jaminan Bagi Menteri Perdagangan Republik
Perbankan di Indonesia [Tesis]. Indonesia Nomor 33 Tahun 2018
Universitas Indonesia. Tentang Perubahan Ketiga Atas
Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 37/M-Dag/Per/11/2011
Tentang Barang Yang Dapat
Disimpan Di Gudang Dalam
Penyelenggaraan Sistem Resi
Gudang, Jakarta.

BPTP ACEH 127


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Lain-lain

ASURANSI USAHA TANI PADI (AUTP) Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).


SEBAGAI SALAH SATU BENTUK Lebih ringkasnya program AUTP ini
PERLINDUNGAN PEMERINTAH memberikan penggantian atas biaya yang
KEPADA PETANI telah dikeluarkan petani dalam pengelolaan
usahatani padinya bila terjadi kegagalan
M. Ismail panen, sehingga petani akan memiliki modal
untuk penanaman padi musim berikutnya.
Pendahuluan Sesuai prinsip perlindungan asuransi
Peningkatan produksi pangan yang memberikan perlindungan atas risiko,
khususnya padi terus diupayakan pemerintah maka program ini memberikan manfaat
melalui berbagai kebijakan. Pemerintah terus langsung berupa penggantian biaya usahatani
mengeluarkan berbagai program untuk jika terjadi gagal panen akibat risiko banjir,
mencapai swasembada hingga tercapainya kekeringan, dan atau serangan OPT. Hadi
ketahanan pangan. Upaya Khusus Padi, (2000) dan Perdinan, et al, 2018 menyebutkan
Jagung, dan Kedelai (UPSUS PAJALE) kondisi seperti ini berdampak terhadap petani
merupakan salah satu program andalan terjerat hutang akibat kegagalan panen.
pemerintah saat ini. Berdasarkan data Dinas Secara tidak langsung program ini akan
Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh mendorong petani untuk menggunakan input
program ini telah mampu mengantarkan produksi sesuai teknologi anjuran sehingga
surplus padi Aceh sebesar 306,07 ton beras memperoleh hasil sesuai kemampuan/potensi
pada tahun 2018. Melengkapi pengawalan agroekosistemnya, serta menguatkan posisi
produksi padi hingga panen dicapai, petani padi terhadap akses pembiayaan
pemerintah pun menerbitkan program usahatani.
pengalihan risiko kegagalan panen berupa Skema perlindungan asuransi ini
asuransi berbasis iklim. Sebab iklim dan cuaca tertuang jelas dalam Pedoman Umum
menjadi faktor penentu keberhasilan Bantuan Premi Asuransi Usaha Tani Padi
subsistem onfarm dari sistem agribisnis yang diterbitkan Direktorat Jenderal
termasuk pengelolaan usahatani padi. Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian
Risiko terbesar pengelolaan usahatani Pertanian Tahun 2018 yang merupakan
padi adalah kegagalan panen yang umum penjabaran dari Keputusan Menteri Pertanian
disebabkan oleh ketidakmampuan petani Nomor 19/Kpts/SR.210/B/12/2017 tentang
menyesuaikan jadwal tanam dan panen AUTP. Sebelumnya telah dituangkan
dengan faktor iklim dan cuaca. Iklim dan kebijakan dalam Undang-Undang Nomor 19
cuaca berpeluang menyebabkan banjir dan Tahun 2013 tentang Perlindungan dan
kekeringan serta berubahnya intensitas Pemberdayaan Petani. Undang-undang
serangan hama dan penyakit. Adapun waktu tersebut ditindaklanjuti dengan penerbitan
tersedianya air dalam pengelolaan usahatani Peraturan Menteri Pertanian No. 49 Tahun
padi akan mempengaruhi jadwal tanam dan 2015 tentang Fasilitas Asuransi Pertanian
panen. Iklim dan cuaca merupakan faktor yang memuat beberapa klausul seperti
yang tidak dapat dikendalikan oleh petani, mekanisme, pelaku, lembaga, premi, klaim
sedangkan waktu penyediaan air dapat dan aturan lainnya sehingga menjamin
dikendalikan dengan pengaturan sistem seluruh pihak yang terlibat memperoleh hak
pengairan yang tepat oleh petani maupun dan kewajibannya secara seimbang.
lembaga/insitansi terkait. Petani sasaran program AUTP adalah
petani maupun anggota kelompok tani yang
Asuransi Usaha Tani Padi berusahatani padi di lahan seluas maksimal 2
Kementerian Pertanian menanggapi (dua) hektar, baik sebagai pemilik maupun
tingginya risiko usahatani tersebut dengan penggarap. Adapun kriteria lahan yang dapat
memberikan perlindungan kepada petani diikutsertakan adalah sawah beririgasi teknis,
dalam bentuk program Asuransi Usahatani setengah teknis, irigasi sederhana, irigasi
Padi (AUTP) yang ditujukan khusus untuk desa, dan lahan rawa pasang surut/lebak yang
melindungi kerugian ekonomi suatu usahatani telah memiliki sistem tata air yang berfungsi,
padi bila terjadi gagal panen. Risiko yang serta lahan sawah tadah hujan yang memiliki
dijamin dalam AUTP adalah kegagalan panen sumber-sumber air permukaan maupun air
akibat banjir, kekeringan, maupun serangan tanah. Pelaksanaan program diutamakan
128 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Lain-lain

pada lahan hamparan dan merupakan daerah setelah Berita Acara Pemeriksaan dikeluarkan
sentra produksi padi. oleh oleh pihak asuransi, uang pertanggungan
Mekanisme yang ditawarkan tersebut sudah dapat diterima oleh petani.
pemerintah untuk dapat mengikuti program Siswadi B dan Farida Sjakir (2016)
asuransi ini tidak rumit, petani atau kelompok melakukan penelitian tentang respons petani
tani cukup mendaftar sebagai peserta program padi terhadap program AUTP di Kecamatan
AUTP melalui petugas lapangan (PPL) yang Tumpang Kabupaten Malang. Respons petani
akan meneruskannya hingga Dinas tingkat terhadap program tersebut cukup tinggi, yang
provinsi dan Kementerian Pertanian. dipengaruhi oleh pendidikan formal,
Selanjutnya akan diterbitkan polis asuransi pendidikan non formal, pendapatan, manfaat,
dengan sebelumnya menyetorkan uang premi waktu, dan premi, sedangkan umur, dan luas
ke rekening asuransi (pihak penanggung lahan yang diusahakan tidak berpengaruh.
risiko), saat ini PT Asuransi Jasa Indonesia Sementara itu Handayani (2018)
(JASINDO) yang ditunjuk oleh pemerintah. melakukannya di 6 kecamatan wilayah
Besaran uang premi yang harus dibayar oleh Kabupaten Aceh Besar yang menyimpulkan
petani/kelompok tani sebesar Rp 36.000,00 per hanya faktor dukungan pemerintah yang
hektar lahan (20% dari total premi sebesar Rp berpengaruh nyata terhadap partisipasi
180.000,00), sedangkan sisanya sebesar Rp program AUTP, sedangkan faktor lainnya
144.000,00 atau 80% dibayarkan oleh tidak. Masyarakat atau petani kurang
pemerintah melalui mekanisme subsidi. menerima program disebabkan masih
Polis asuransi mencantumkan risiko memegang kuat adat istiadat dan kuatnya
yang ditanggung berupa kegagalan panen dugaan bahwa tidak setiap musim tanam akan
akibat banjir, kekeringan, dan atau serangan terjadi kegagalan panen akibat kekeringan,
OPT sebagaimana yang telah disebut di atas. banjir, maupun serangan hama penyakit.
Berikut beberapa ketentuan yang ditetapkan:
(1) Banjir; merupakan kondisi tergenangnya Penutup
lahan pertanian selama periode pertumbuhan Kebijakan pengalihan risiko kegagalan
tanaman dengan kedalaman dan jangka panen melalui AUTP merupakan salah satu
waktu tertentu, sehingga berakibat pada strategi penting yang sebaiknya direspons oleh
kerusakan tanaman dan menurunkan tingkat petani padi, karena secara tidak langsung
produksinya, (2) Kekeringan; merupakan akan mendorongnya untuk mengusahakan
kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan air pengelolaan tanaman lebih intensif dan akan
selama periode pertumbuhan yang berdampak pada peningkatan produksi
mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sekaligus keterampilan (teknis maupun non
optimal, kerusakan tanaman dan menurunkan teknis). Hal ini lah yang paling penting selain
tingkat produksi, dan (3) OPT adalah terjaganya keseimbangan neraca padi secara
organisme yang dapat mengganggu dan nasional.
merusak kehidupan tanaman, atau
menyebabkan kematian tanaman pangan, Daftar Pustaka
termasuk di dalamnya: hama tanaman yakni Dinda Audriene Muthmainah, 2017. Membaca
Penggerek Batang, Wereng Batang Coklat, Masa Depan Asuransi Pertanian di
Walang Sangit, Tikus, Ulat Grayak, dan Tangan Jasindo. CNN Indonesia.
Keong Mas, sedangkan penyakit tanaman Senin, 20/11/2017 10:51 WIB.
yakni: Blast, Bercak Coklat, Tungro, Busuk https://www.cnnindonesia.com/ekonom
Batang, Kerdil Hampa, Kerdil rumput/kuning, i/20171120093212-84-
dan kresek. 256780/membaca-masa-depan-
Selanjutnya klaim atas ketiga penyebab asuransi-pertanian-di-tangan-jasindo
kegagalan panen tersebut harus diverifikasi https://www.cnnindonesia.com/ekonom
oleh PPL, POPT, dan Petugas asuransi yang i/20171120093212-84-
menyatakan bahwa intensitas serangan 256780/membaca-masa-depan-
ataupun kerusakan sebesar ≥75% pada setiap asuransi-pertanian-di-tangan-jasindo
luas petak sawah alami. Besaran nilai (16(diakses 16 Mei 2018 11.01 wib).
pertanggungan yang akan diterima petani
adalah Rp 6.000.000,00 per hektar. Dalam
jangka waktu selambat-lambatnya 14 hari
BPTP ACEH 129
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Lain-lain

Hadi, P. U, C. Saleh, A.S. Bagyo, R. Perdinan, Tri Atmaja, Ryco F. Adi, Woro
Hendayana, Y. Marisa dan I. Sadikin. Estiningtyas, 2018. Adaptasi
2000. Studi Kebutuhan Asuransi Perubahan Iklim dan Ketahanan
Pertanian Pada Pertanian Rakyat. Pangan: Telaah Inisiatif dan
[Laporan Hasil Penelitian]. Pusat Kebijakan. Jurnal Hukum
Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Lingkungan Indonesia, Vol. 5 No. 1
Badan Litbang Pertanian, Tahun 2018 Halaman 60-87.
Departemen Pertanian. Woro Estiningtyas, Rizaldi Boer, Irsal Las,
Handayani CP, 2018. Analisis Faktor-Faktor Agus Buono, Adi Rakhman, 2011.
yang Mempengaruhi Tingkat Deliniasi Risiko Iklim dan Evaluasi
Partisipasi dan Keberhasilan Model Hubungan Curah Hujan dan
Pelaksanaan Program Asuransi Produksi Padi dalam Mendukung
Usaha Tani Padi (AUTP) di Pengembangan Asuransi Indeks Iklim
Kabupaten Aceh Besar. [Thesis]. (Climate Index Insurance) pada
Fakultas Pertanian. Universitas Syiah Sistem Usahatani Berbasis Padi.
Kuala. Banda Aceh. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia,
Kementerian Pertanian, 2018. Pedoman Desember 2011, hlm. 198-208 Vol. 16
Bantuan Premi Asuransi Usaha Tani No. 3 ISSN 0853 – 4217.
Padi (AUTP) Direktorat Pembiayaan Yustika Eka, 2017. Pengetahuan, Persepsi dan
Pertanian. Direktorat Jenderal Partisipasi Petani dalam Pelaksanaan
Prasarana dan Sarana Pertanian. Program Asuransi Usaha Tani Padi
Kementerian Pertanian. Jakarta. (AUTP) di Kecamatan Suka Makmur
Pasaribu, S, M, I. Setiajie A, N.K. Agustin, Kabupaten Aceh Besar. [Thesis].
E.M. Lokollo, H. Tarigan, J. Hestina Fakultas Pertanian. Universitas Syiah
dan Y. Supriyatna. 2010. Kuala. Banda Aceh.
Pengembangan Asuransi UsahaTani
Padi Untuk Menanggulangi Risiko
Kerugian 75% Akibat Banjir,
Kekeringan dan Hama Penyakit.
Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian. Badan Litbang
Pertanian.

130 BPTP ACEH


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Alamat : Jl. T. P Nyak Makam No. 27 Banda Aceh Telp. 0651-7551811, Fax. 0651-7552077
Email : bptp_aceh@litbang.pertanian.go.id; bptp-aceh@yahoo.co.id

: @acehbptp : @bptpaceh : @bptpaceh : @BPTPAceh

Anda mungkin juga menyukai