ISSN : 2088-5539
Info Teknologi
BPTP ACEH EDISI 2019
Peternakan Perkebunan
Hama dan Penyakit
Tanaman Pangan Hortikultura
Pasca Panen
Pengelolaan lahan Lain-Lain
Penanggung Jawab
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pemimpin Redaksi
Nurbaiti
Sekretaris Redaksi
Rizki Ardiansyah
Editor
Yenni Yusriani
Firdaus
Fenty Ferayanti
Idawanni
M. Ismail
Eka Fitria
Rini Andriani
Penerbit
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh
Alamat Redaksi
Jl. Panglima Nyak Makam No. 27 Lampineung,
Banda Aceh - 23125, Indonesia.
Telepon : (0651) 7551811
Faksimile : (0651) 7552077
e-Mail : bptp-aceh@litbang.pertanian.go.id; bptp-aceh@yahoo.co.id
Website : http//nad.litbang.pertanian.go.id
Buletin Pertanian Info Teknologi Edisi Tahun 2019
BULETIN PERTANIAN
Salam Pertanian INFO TEKNOLOGI
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ISSN : 2088-5539
(BPTP) Aceh merupakan Unit Pelaksana Teknis
yang berada di Provinsi Aceh yang bertugas Daftar Isi
melakukan pendampingan program strategis
Kementerian Pertanian dan melaksanakan PEMBUKA
kegiatan pengkajian untuk mendapatkan Peran BPTP Aceh Dalam Pengawalan Program
teknologi inovasi spesifik lokasi yang dapat Strategis Kementerian Pertanian di Provinsi Aceh
didesiminasikan sesuai dengan kebutuhan (Rachman Jaya, M. Ferizal) ........................................ 1
daerah. Diseminasi inovasi teknologi pertanian
merupakan aktivitas komunikasi yang penting PETERNAKAN
dalam mendorong terjadinya proses penyebaran Pemanfaatan Limbah Ternak Sapi Sebagai Sumber
Biogas Rumah Tangga di Aceh Tengah
dan penerapan teknologi. Penyampaian informasi
(Rini Andriani) .................................................................. 4
melalui Buletin Pertanian Info Teknologi pada Strategi pemberian pakan tambahan untuk
kegiatan diseminasi adalah sebagai alat sapi bunting (Yenni Yusriani) ......................................... 7
pendukung untuk percepatan transfer inovasi Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Dan Nilai
pertanian yang dapat diakses oleh target sasaran Ekonomi Usaha Ternak Sapi(Yenni Yusriani).............. 10
yang lebih luas. Peningkatan Produktivitas Kambing Melalui
Buletin Pertanian Info Teknologi Perbaikan Manajemen Pemeliharaan(Elviwirda) ......... 14
merupakan salah satu media publikasi BPTP Aceh Kambing Boerka, Usaha Peternakan yang
untuk menampung karya tulis peneliti, penyuluh Tidak Kabur (Saiful Helmy) ........................................... 18
dan teknisi litkayasa. Buletin Pertanian Info Bank Pakan Fermentasi Jerami Solusi
Ketersediaan Pakan Ternak (Masykura) ...................... 21
Teknologi diharapkan dapat mendukung
Penanganan Gangguan Reproduksi Pada
peningkatan jenjang jabatan fungsional peneliti, Ternak Sapi (Firda Farida Rahmah) .......................... 23
penyuluh dan teknisi litkayasa. Selain itu, artikel
yang terpublikasi melalui Buletin Pertanian Info HAMA DAN PENYAKIT
Teknologi juga merupakan sumbangsih ilmu dan Hama Tanaman Kelapa dan Pengendaliannya
pengalaman yang dapat bermanfaat bagi khalayak (Nazariah) ........................................................................ 26
pembaca dan pengguna. Papaya Ringspot Virus (Prsv) Menyerang
Buletin Info Teknologi Pertanian edisi Pepaya (Firdaus) .............................................................. 29
tahun 2019 menampilkan berbagai informasi Mengenal jenis-jenis Wereng Pada
teknologi seputar komoditi pangan, perkebunan Tanaman Padi (Firdaus) .................................................. 32
Pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
dan peternakan disamping informasi lainnya
Tanaman Pada Tanaman Pisang (Idawanni) ............... 36
seperti hama dan penyakit dan pasca panen yang Pengendalian Penyakit Trotol Pada Budidaya
cukup relevan dalam mendukung program Bawang Merah (Nurbaiti) .............................................. 41
kementerian pertanian. Penyebab Padi Mudah Roboh Dan Cara
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan Pengendaliannya (Akram Hamidi) ................................ 44
terima kasih dan penghargaan kepada para Pengenalan Hama Tanaman Tebu(Sacharum officinarum)
peneliti, penyuluh dan teknisi litkayasa yang telah dan Pengendaliaannya (M. Amin) ................................... 46
mengirimkan artikelnya. Peran Jamur Trichoderma harzianum Sebagai
Meskipun sangat terbatas, harapan kami Zat Perangsang Tumbuh Tanaman (Eka Fitria) ......... 49
informasi-informasi tersebut dapat bermanfaat
PERKEBUNAN
bagi pembaca khususnya bagi insan pertanian.
Mengenal Kelapa Dalam Unggul Nasional
(Nazariah) ....................................................................... 52
“Tiada Hari Tanpa Inovasi” Tumpangsari Tanaman Kopi Arabika
(Rini Andriani) .............................................................. 55
Pengelolaan Hara Tanaman Kopi Arabika
(Coffea Arabika L.) (Ishar) .............................................. 57
BPTP ACEH i
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Buletin Pertanian Info Teknologi Edisi Tahun 2019
Model Pemangkasan Kopi Arabika PENGELOLAAN LAHAN
(Coffea Arabika. L) di Dataran Tinggi Gayo (Ishar) ...... 60 Pengelolaan Lahan Kering Masam Untuk
Penerapan Teknologi Agroforestri Pada Kebun Budidaya Kedelai (Cut Maisyura) ................................. 95
Kopi Arabika (Rizki Ardiansyah) .................................. 63 Pengelolaan Lahan Kering Berlereng Melalui
Teknologi Konservasi Tanah (Elviwirda) ...................... 98
TANAMAN PANGAN Pemanfaatan Lahan Tidur Dengan Pendekatan Ekosistem
Teknik Pematahan Dormansi Benih Pada (Saiful Helmy) ................................................................ 101
tanaman Padi (Asis) .......................................................... 65 Peluang Dan Tantangan Pertanian Organik
Mengenal Varietas Kedelai Dena-1 (Ahmad Adriani) ........................................................... 104
Toleran Naungan (Basri A. Bakar) ................................ 68 Pemanfaatan Lahan Kering Untuk Peningkatan
Optimalisasi Penggunaan Pupuk Untuk Produksi Jagung (Ratnawati) ....................................... 107
Meningkatkan Produksi Jagung Hibrida Pemanfaatan SDA Untuk Meningkatkan IP
(Cut Hilda Rahmi) .......................................................... 71 (Ahmad Adriani) ........................................................... 110
Tanaman Kedelai Di Lahan Bekas Rawa Menjaga Alam Dengan Pertanian Ramah
(Abdul Azis) ..................................................................... 74 Lingkungan (Basri A. Bakar dan Abdul Azis) ......... 114
Teknologi Tumpang Sari Tanaman (Turiman)
Padi Gogo – Jagung (Husaini) ......................................... 77 PASCA PANEN
Pupuk Daun Mampu Meningkatkan Pertumbuhan Instore Dryer : Tempat Pengeringan dan Penyimpanan
Jagung Hibrida (Cut Hilda Rahmi) ............................... 80 Bawang Merah (Nurbaiti ) ........................................... 117
HORTIKULTURA LAIN-LAIN
Agribisnis Cabai Merah: Peluang Dan Tantangan Rancangan Pengkajian Penyuluhan (Mehran ) .......... 119
(Eka Fitria) ..................................................................... 83 Dampak IT Terhadap Kinerja PPL
Upaya Peningkatan Produksi Tanaman Terung (Akram Hamidi) ............................................................ 122
(Abdul Azis) ..................................................................... 86 Penerapan Sistem Resi Gudang Sebagai Salah
Hidroponik Sebagai Solusi Pertanian Perkotaan Satu Alternatif Penguatan Posisi Tawar Petani
(Cut Maisyura) ................................................................. 89 (M. Ismail ) ..................................................................... 125
Solusi Bertanam Di Lahan Sempit Dengan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Sebagai Salah
Teknologi Tabulampot (Tanaman Buah Dalam Pot) Satu Bentuk Perlindungan Pemerintah
(Ratnawati) ...................................................................... 92 Kepada Petani (M. Ismail) ............................................. 128
ii BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pembuka
PERAN BPTP ACEH DALAM perakitan, pengembangan dan diseminasi
PENGAWALAN PROGRAM STRATEGIS teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;
KEMENTERIAN PERTANIAN DI b. melaksanakan inventarisasi dan kebutuhan
PROVINSI ACEH teknologi tepat guna spesifik lokasi; c.
pelaksanaan penelitian, pengkajian dan
Rachman Jaya*, M. Ferizal perakitan teknologi tepat guna spesifik lokasi;
*Email:
jaya_rachman@yahoo.co.id d. pelaksanaan pengembangan teknologi
pertanian tepat guna spesifik lokasi; e.
Pendahuluan perakitan materi penyuluhan dan diseminasi
Penelitian dan pengembangan hasil pengkajian teknologi pertanian tepat
pertanian pada prinsipnya diarahkan untuk guna spesifik lokasi; f. pelaksanaan bimbingan
menghasilkan teknologi pertanian dalam teknis materi penyuluhan dan diseminasi hasil
upaya membantu penyelesaian masalah- pengkajian teknologi pertanian tepat guna
masalah yang ada di petani dan pengguna spesifik lokasi; g. pelaksanaan kerja sama,
lainnya. Di sisi lain, dalam upaya untuk informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan
mempercepat terwujudnya pertanian tangguh dan pendayagunaan hasil pengkajian,
dan modern, dan sebagai respon terhadap perakitan, dan pengembangan teknologi
perubahan lingkungan global dan tuntutan pertanian tepat guna spesifik lokasi; h.
desentralisasi penelitian dan pengembangan, Pemberian pelayanan teknik pengkajian,
Badan Litbang Pertanian telah melakukan perakitan dan pengembangan teknologi tepat
reorganisasi dan reorientasi kegiatan guna spesifik lokasi; i. Pelaksanaan urusan
penelitian dan pengembangan. kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan
Dua hal menonjol dalam rangkaian perlengkapan BPTP. Tujuan dari tulisan ini
reorganisasi Badan Litbang Pertanian adalah: adalah memberikan gambaran kepada
(1) penyesuaian tugas dan fungsi Balai pembaca mengenai peran BPTP dalam
Penelitian Komoditas dan (2) Pembentukan pengawalan program strategis Kementerian
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Pertanian di Provinsi Aceh. Gambaran di sini
dan Loka Pengkajian Teknologi Pertanian mengacu pada aspek teknis dalam
(LPTP). Berdasarkan SK Mentan pelaksanaan pengawalan. Program Strategis
No.798/KPTS/OT/210/ Kementerian Pertanian yang dilaksanakan di
12/94, tanggal 13 Desember 1994, dibentuk Provinsi Aceh antara lain: Upaya Khusus
sebelas BPTP, enam LPTP, dan Instalasi (UPSUS) padi, jagung dan kedelai (Pajale)
Penelitian dan Pengkajian Teknologi serta komoditas strategis lainnya, seperti
Pertanian (IP2TP) yang tersebar di 27 bawang merah, tebu, cabai dan sapi serta
provinsi. Dalam perkembangannya LPTP pengembangan wilayah perbatasan
dan IP2TP statusnya ditingkatkan menjadi berorientasi ekspor atau minimal perdagangan
BPTP. Sampai saat ini telah dibentuk 33 antar pulau.
BPTP yang merupakan UPT (Unit Kementerian
Pelaksana Teknis) terdepan dari Badan
Pertanian Program
Litbang Pertanian dan 1 yang masih tahap Strategis
akhir pembentukan yaitu BPTP Kalimantan Program Balitbangtan
Utara. Taktikal
1. UPSUS&Sapira
Seiring dengan dinamika kebijakan, 2. Pemuda Tani
BPTP sebagai kelembagaan telah 3.
Milenial
Pembangunan TSP
BPTP Aceh
dikembangkan tugas dan fungsinya, yaitu 1. Peningkatan IP
4.
5.
Wilayah Perbatasan
Model Bioindustri
2. Benih
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian sumber&sebar
Nomor : 16/Permentan/OT. 3. Rumah Pangan
Lestari
140/3/2006, tentang Organisasi dan Tata Kerja 4. Analisis Kebijakan Kebutuhan Daerah
memiliki tugas dan fungsi: a. Pelaksanaan Gambar 1. Simplifikasi peran BPTP Aceh terhadap
penyusunan program, rencana kerja, program Kementan & Balitbangtan
anggaran, evaluasi, dan laporan pengkajian, serta kebutuhan daerah.
BPTP ACEH 1
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pembuka
6 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
STRATEGI PEMBERIAN PAKAN akan mempengaruhi siklus reproduksi yang
TAMBAHAN UNTUK SAPI BUNTING dapat menyebabkan birahi atau bahkan tidak
birahi sama sekali.
Yenni Yusriani Pertambahan berat badan merupakan
salah satu indikator yang dapat digunakan
Pendahuluan untuk menilai kualitas pakan ternak. Menurut
Problem kuantitas pakan terjadi Mc. Donald et al (2002), pertumbuhan ternak
karena beberapa hal, yaitu kurang imbangnya ditandai dengan peningkatan ukuran, bobot,
laju pertambahan jumlah ternak dengan laju dan adanya perkembangan. Pengukuran bobot
pertambahan pakan, kurang intensifnya badan berguna untuk penentuan tingkat
pertambahan lahan untuk penanaman konsumsi, efisiensi pakan, dan harga ternak
tanaman pakan ruminansia, tidak ada untuk ternak penggemukan.
kebijakan khusus dari pemerintah untuk Selain itu, faktor kecukupan nutrisi
meningkatkan kuantitas pakan, ketersediaan menjadi sangat penting dalam upaya
pakan yang kurang dan lain-lain yang peningkatan produktivitas induk. Kondisi
menyebabkan Indonesia masih kekurangan nutrisi pada induk akibat
menggantungkan diri pada import pakan. menyusui anaknya menyebabkan
Harga pakan cenderung selalu berubah perkembangan reproduksi berjalan lambat,
setiap saat tergantung situasi dan kondisi sehingga akan memperpanjang jarak beranak.
alam dan pasar. Masalah yang terjadi adalah Pada induk bunting, kekurangan nutrisi juga
kurangnya kuantitas dan kualitas pakan, akan berdampak buruk terhadap induk dan
harga yang cenderung tidak stabil dan tingkat janin. Maka dari itu, dibutuhkan langkah
ketersediaan yang secara simultan terus terobosan sebagai alternatif solusi
berkurang. Semuanya saling kait-mengkait permasalahan tersebut.
sehingga apabila problem ada di salah satu
bagian, hal itu berarti juga menjadi problem Strategi Pemberian Pakan Pada Ternak
bagian lain pula. Kondisi kualitas pakan Sapi
masih memprihatinkan karena umumnya Salah satu faktor penyebab penurunan
pakan kurang berkualitas, belum ada populasi dan produktivitas sapi potong usaha
standarisasi kualitas pakan dan masih peternakan rakyat adalah rendahnya kualitas
beragamnya kualitas masing-masing bahan pakan. Hal ini dikarenakan masih belum
pakan. optimalnya produktivitas sapi, terutama
Pengembangan agribisnis peternakan masih terkendalanya kecukupan pakan
sangat berkaitan erat dengan pakan terutama sepanjang tahun. Kekurangan pakan dan
hijauan, pada ternak sapi sekitar 70% ketidaktersediaan pakan sepanjang tahun
keberhasilan ditentukan oleh lingkungannya menjadi faktor pembatas utama rendahnya
yang paling utama adalah pakan dan 30% produktivitas tersebut. Mutu genetik yang
genetik (Bamualim, 2010) dan 60—80% total bagus tanpa didukung oleh pakan yang baik
biaya produksi digunakan untuk biaya pakan. tidak akan terekspersi keunggulannya.
Pemberian pakan pada level yang berbeda Pemberian pakan pada induk saat
akan menyebabkan kondisi fisiologis seperti akhir kebuntingan dan selama laktasi belum
frekuensi pernafasan, denyut nadi, dan suhu sesuai kebutuhan ternak, sehingga diperlukan
tubuh berbeda akibat perbedaan proses strategi yang tepat. Salah satunya adalah
fermentasi atau metabolisme yang terjadi perbaikan pakan induk saat akhir
dalam tubuh, sehingga akan berpengaruh kebuntingan. Kekurangan nutrisi akan
terhadap respon produksi suatu ternak. menekan laju pertambahan bobot badan dan
Untuk memacu peningkatan dapat pula mengganggu fungsi organ
produktivitas ternak diperlukan strategi atau reproduksi. Semakin tinggi kualitas ransum
dukungan teknologi yang tepat dan dapat yang dikonsumsi, akan diikuti dengan
diimplementasikan pada peternakan rakyat pertambahan bobot badan yang lebih tinggi
antara lain perbaikan kualitas pakan yang dan semakin efisien penggunaan ransumnya.
diberikan dalam kondisi tertentu. Kualitas Nutrisi merupakan faktor penting yang perlu
pakan yang kurang baik dengan jumlah yang diperhatikan untuk meningkatkan kinerja
kurang pada induk dapat menyebabkan reproduksi ternak sapi potong (Gary 2009).
perombakan energi tubuh induk untuk Dari hasil penelitian yang dilakukan
menghasilkan susu bagi pedet. Selain itu juga keberhasilan untuk ternak bunting selain dari
BPTP ACEH 7
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan
BPTP ACEH 9
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan
10 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
Bunting, yang ditandatangani Menteri melakukan usahanya masih bersifat
Pertanian pada 3 Oktober 2016. tradisional dengan skala kecil, bila melakukan
Ada dua kegiatan program SIWAB yang usaha dengan skala besar peternak tidak
bakal menjadi fokus pemerintah, yakni mampu, karena biaya yang dikeluarkan cukup
inseminasi buatan (IB) dan kawin alam, yang tinggi. Semakin banyak ternak yang
dapat memperbaiki nilai ekonomi sapi pedet di dipelihara, akan semakin banyak keuntungan
petani/peternak. Banyak teknologi yang yang diperoleh.
dilakukan dan telah dihasilkan oleh Peran kelembagaan peternak dapat
perguruan tinggi, LIPI, dan Balitbang tentang mendukung kemajuan usaha serta
IB, embrio transfer, teknologi pakan, hijauan meningkatkan perekonomian peternak.
unggul, panen dan pascapanen (Hasan 2013; Namun, dalam usaha mengembangkan salah
Widiati 2014). Upaya meningkatkan produksi satu subsektor peternakan perlu adanya kerja
ternak sapi potong dapat dilakukan dengan sama dan koordinasi di antara berbagai pihak
cara perkawinan IB dan alam. Inseminasi (stakeholders) dapat dilakukan dengan bekerja
buatan (IB) bertujuan memperbaiki mutu sama dengan institusi, pemerintahan, maupun
ternak yang dihasilkan sebab bibit berasal dengan sesama peternak. Kelembagaan di
dari pejantan yang unggul atau pilihan (Yani tingkat peternak secara langsung berperan
2017). Melalui IB, sapi potong diharapkan sebagai wadah untuk mengembangkan usaha
dapat memaksimalkan potensi genetik untuk secara bersama untuk mendapatkan
terus menghasilkan pedet di dalam negeri. keuntungan yang maksimal.
Dari data Kementan (2016), dengan program Kegiatan ekonomi berbasis ternak sapi
inseminasi buatan, dari 2.000.000 ekor sapi tidak terlepas dari paradigma lama, dimana
yang diprogramkan oleh pemerintah, pembangunan peternakan masih dilihat
diharapkan menambah sebesar 1.400.000 ekor secara terbatas sebagai usaha peternakan (on-
anakan atau sebesar 70%, dari jumlah sebesar farm). Upaya mengembangkan kegiatan
71,76% atau setara dengan 4.030.000 ekor sapi ekonomi berbasis ternak sapi sebagai suatu
yang merupakan betina produktif. sistem usaha yang banyak dilakukan oleh
Dibandingkan dengan cara kawin alam peternak kecil di perdesaan, membutuhkan
(INKA), lebih banyak keuntungan yang akan kebijakan dan strategi program
diperoleh peternak dengan menggunakan cara pengembangan usaha sapi potong melalui
IB. Pelaksanaan IB pada ternak dapat kawin IB dan kawin alam. Subsistem hulu
meningkatkan populasi ternak sapi potong dapat dilakukan pada usaha ternak sapi
apabila angka kebuntingan yang tinggi dapat melalui usaha pembibitan maupun
dicapai dan angka kematian dapat ditekan, penggemukan sapi potong. Pengembangan
serta jarak beranak yang optimal (Bamualim, subsistem hilir dapat dilakukan dengan
2010) dari sisi kuantitas maupun kualitasnya pengembangan produk daging sapi dan
(Hardjosubroto, 2004). Aplikasi IB akan lebih promosi produk serta subsistem penunjang
efisien karena tidak mengharuskan pejantan dapat dilakukan dengan merevitalisasi pasar
unggul dibawa ke tempat betina, cukup hewan.
dengan membawa semennya saja dan dapat Kebijakan pemerintah dalam
meningkatkan angka kelahiran dengan cepat meningkatkan populasi sapi potong telah
dan teratur serta dapat mencegah terjadinya dilakukan, baik oleh pemerintah dengan
penularan atau penyebaran penyakit kelamin melibatkan peneliti, perguruan tinggi,
pada ternak. Peternak juga akan menghemat penyuluh, pengusaha dan pemerhati di bidang
biaya pemeliharaan sapi jantan. peternakan yang dapat menjadikan peluang
Pendapatan peternak dipengaruhi oleh peternakan sapi potong di dalam negeri untuk
jumlah ternak yang dipelihara, semakin mencukupi kebutuhan daging sapi secara
banyak ternak yang dipelihara, semakin nasional, dapat dilakukan dengan cara
banyak keuntungan yang akan diterima oleh bekerjasama usaha peternakan dengan
peternak, (Hadi dan Ilham 2002). Pada pemerintah maupun dengan swasta.
umumnya peternak kecil di pedesaan pada Subsistem hulu yang meliputi industri
saat musim kering atau paceklik, selalu pembibitan sapi potong, industri pakan
menjual sebagian ternaknya untuk kebutuhan ternak, dan industri obat-obatan atau vaksin
hidup dan kebutuhan pertanian. dengan dapat melancarkan usaha. Pembibitan sapi
harapan dapat menerima pendapatan potong merupakan komponen fundamental
(Widaryati, 2010). Peternak sapi potong dalam
BPTP ACEH 11
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan
12 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
Yusdja, Y. dan N. Ilham. 2006. Arah Kebijakan Yusriani, Y, Elviwirda, Hamidi, A dan Helmi
Pembangunan Peternakan. Pusat S. Laporan Akhir Diseminasi Inovasi
Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Teknologi Peternakan Dukungan
Pertanian Departemen Pertanian, Bogor. Kegiatan Sapi Induk Wajib Bunting
(Siwab). Unpublished.
BPTP ACEH 13
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan
Daftar Pustaka
Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan. 2018. Statistik
Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Kementerian Pertanian.
Ginting S. 2010. Pemeliharaan Induk dan
Anak Kambing Masa Pra sapih. Juknis.
Gambar 1. Pejantan Boer Loka Penelitian Kambing Potong. Badan
Penelitian dan Pengembangan
Pertanian.
16 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
Hastono, U., Adiati, U.L, Praharani., 2013. Utomo.U.,T. Herawati dan S.Prawirodigdo.
Libido, Kemampuan Kawin dan Kualitas 2005. Produktivitas Induk Dalam Usaha
Sperma Kambing dari Tiga Bangsa, Ternak Kambing Kondisi Pedesaan.
Proseding Seminar Nasional Teknologi Prosiding Seminar Nasional. Teknologi
Peternakan dan Veteriner, 345 - 348. Peternakan dan Veteriner, Pusat
Tatang.M.I.2003. Strategi Penelitian Hijauan Penelitian dan Pengembangan
Mendukung Pengembangan Ternak Peternakan Bogor, 12-13 September
Kambing Potong di Indonesia. Wartazoa 2005, hal. 660-665.
Buletin Ilmu Peternakan Indonesia,
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Peternakan Bogor, Vol. 13 No.1 Tahun
2003, hal 22-29.
BPTP ACEH 17
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan
18 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
kambing perah lokal, persentase daging pada lebih tinggi dibanding anak betina (lihat label
karkas kambing boer jauh lebih tinggi dan ). Sejak disapih (umur 3 bulan) hingga
mencapai 40 – 50% dari berat tubuhnya dewasa(> 18 bulan), bobot tubuh kambing
(Erasmus, 2000). Boerka jantan rata-rata lebih tinggi 36-45% i
untuk Boerka betina lebih tinggi 26-40%
Terobosan yang dilakukan dibanding Kambing Kacang. Pada umur 12-18
Berangkat dari keunggulan kedua bulan, kambing Boerka jantan mencapai bobot
kambing tersebut, Balitbangtan Kementerian tubuh 26-36 kg atau memenuhi persyaratan
Pertanaian, melalui Loka Penelitian Kambing ekspor. Dengan demikian, kambing Boerka
Potong tahun 2004 telah mengembangkan berpotensi dikembangkan secara komersial
program pembentukan kambing unggul untuk tujuan ekspor.
melalui pendekatan perkawinan silang (cross Tingkat pertumbuhan anak kambing
breeding) antara pejantan kambing Boer Boerka prasapih rata-rata 118 g/hari, jauh
dengan induk kambing Kacang, guna lebih tinggi dibanding anak kambing Kacang
memenuhi bibit kambing dengan kualitas yang hanya 52-70 g/hari. Laju pertumbuhan
yang bagus. Hasil perkawinan silang kambing kambing Boerka selama pasca sapih juga lebih
ini diberi nama Boerka Perintisnya tim tinggi dibanding kambing Kacang. Pada umur
inventor dari Loka Peneltian Kambing Potong, 3-6 bulan, misalnya, laju pertumbuhan
Puslitbangnak, Badan Penelitian dan kambing Boerka lebih tinggi rata-rata 42%
Pengembangan Pertanian, Kementerian dibanding kambing Kacang. Laju
Pertanian. mereka adalah Simon P pertumbuhan yang lebih tinggi
Ginting, Simon E Sinulingga, M memungkinkan kambing Boerka mencapai
Doloksaribu dan Aron Batubara. Hal ini bobot potong pada umur yang lebih muda.
dilakukan untuk memperbaiki performan Karkas kambing Boerka lebih baik dibanding
kambing di Indonesia baik dari sisi bobot lahir, kambing Kacang, namun kandungan nutrisi
laju pertumbuhan, bobot maksimum dan maupun sifat fisik relatif sama. Mutu karkas
kualitas daging yang dihasilkan. dengan bobot kambing Boerka termasuk mutu I, sama
dewasa pada jantan dan betina masing-masing dengan kambing Kacang. Daging agak lembap,
25 dan 20 kg (DEVENDRA dan MCLEROY tekstur lembut dan kompak, warna merah
1982). Melihat perkembangan hasil yang baik khas daging, lemak panggul tebal, dan bau
dari Boerka pemerintah mengeluarkan badan spesifik. Dengan karakteristik seperti itu,
hukum berupa Peraturan Mentri Pertanian daging kambing Boerka akan diterima
No. 57/Permentan/OT.140/10/2006, konsumen seperti halnya daging kambing
Menyatakan tentang : Pedoman Pembibitan Kacang.
Kambing dan Domba yang baik. Perlu diperhatikan anjuran
Tabel berikut ini memperperlihatkan DEVENDRA dan BURNS bahwa hewan betina
perbedaan yang signifikan antara kambing muda jangan dikawinkan sampai mereka
hasil persilang boer dan kacang (boerka) dan mencapai berat tertentu (paling sedikit dua
kambing kacang. pertiga dari bobot badan dewasa). Karena di
umur Bobot tubuh (kg) khawatirkan bila dibiakkan ketika masih
(bulan) Jantan Betina terlalu kecil pertumbuhan seterusnya akan
Boerka Kacang Boerka Kacang
terhambat, yang akan berpengaruh buruk
0 (lahir) 2.2-2,8 1,5-2,0 2,0-2,6 1.4-1,7 terhadap: kepribadian, berat dan daya hidup
anak-anaknya. dalam menentukan waktu
3 9-15 6,7-8,7 8-12 6,4-7,8
dewasa kelamin, berat badan lebih penting
6 16-22 12-16 14-18 11-14 dari umur, Oleh karena itu ternak yang
9 21-24 14-17 15-19 13-15 tumbuh cepat akan mencapai pubertas lebih
awal. Ditunjang oleh teori yang dikenal
12 26-32 14,7-20,0 18-26 14,7-18,0
dengan nama target weight theory, yaitu
18 28-36 20-24 20-28 16-21 seekor ternak akan mencapai pubertas atau
>18 38-50 22-30 28-38 18-24
aktivitas produksi dapat berlangsung secara
normal jika telah mencapai bobot badan
tertentu.
Kambing Boerka rata-rata memiliki
bobot lahir 42% lebih berat dibanding kambing
kacang. Bobot lahir anak jantan cenderung
BPTP ACEH 19
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan
Daftar Pustaka
Beternak Kambing Unggul. PT Penebar
Swadaya, Jakarta.
20 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
BANK PAKAN FERMENTASI JERAMI • Tempat disebelah pinggir area kandang
SOLUSI KETERSEDIAAN (memudahkan ternak sapi untuk merenggut
PAKAN TERNAK pakan)
• terdapat akses jalan (memudahkan petugas
Masykura kandang dalam mengisi bank pakan)
• ukuran disesuaikan dengan ukuran kandang
Bank Pakan dan kapasitas populasi ternak sapi 4x3x1
Bank Pakan merupakan wadah meter.
berbentuk rak untuk tempat penyimpanan • ukuran rak pakan 40x60 cm
pakan ternak sapi yang memberi manfaat • bahan : kayu; Atap : Seng, dan lain lain.
ganda sekaligus untuk menyajikannya secara
stok. Konstruksi dan Desain Bank Pakan
Bank pakan harus memiliki bentuk dan
konstruksi yang kuat tetapi dengan bahan
yang relatif murah. Dengan demikian, ternak
Sapi akan terjamin keamanan maupun
keselamatannya (bangunan tidak mudah
roboh).
Desain bank pakan harus dapat
memberikan kemudahan bagi ternak sapi
dalam mengambil (merenggut) pakan yang
ada dalam rak pakan. Disamping itu, juga
memungkinkan bahan pakan (fermentasi
jerami) yang berada di bagian atas secara
otomatis dapat turun ke bawah dan dapat
Gambar 1. Jerami Padi. dimakan oleh ternak sapi.
Pakan merupakan bahan yang dapat
dimakan, dicerna dan diserap baik secara
keseluruhan atau sebagian dan tidak
menimbulkan keracunan atau tidak
mengganggu kesehatan ternak yang
mengonsumsinya. Bahan pakan yang
diberikan kepada ternak adalah hijauan
karena hijauan berguna untuk memenuhi
serat kasar yang dibutuhkan ternak
ruminansia khususnya. Ketersediaan
hijauan pakan di Indonesia masih kurang, me
ngingat di Indonesia terdapat dua musim
yaitu musim hujan dan kemarau. Saat musim Gambar 2. Fermentasi Jerami Padi
hujan ketersediaan hijauan sangat banyak
dan saat musim kemarau Fungsi Bank Pakan.
ketersediaan hijauan sangat sedikit, hal
ini yang membuat para peternak 1. Dapat menyediakan/ memenuhi kebutuhan
menggunakan cara untuk menyediakan pakan hijauan kering sepanjang hari
hijauan. Cara yang digunakan untuk 2. Efisiensi tenaga kerja (Bank Pakan dapat
memenuhi hijauan bagi ternak ruminansia diisi setiap satu minggu sekali), sehingga
yaitu dengan cara fermentasi. dapat menghemat waktu.
3. Mengurangi jumlah bahan pakan berharga
Beberapa manfaat bank pakan adalah : mahal (protein kasar tinggi), menekan
• Menyimpan sekaligus menyajikan pakan biaya pakan
hijauan kering (jerami padi, jerami jagung, 4. Peternak dapat menyediakan rumput/
daun galam kering, dan lain lain) Hijauan segar sesuai kemampuannya
• Diaplikasikan pada kandang kelompok (jumlah tenaga kerja tersedia)
(pembibitan)
BPTP ACEH 21
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan
22 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Peternakan
PENANGANAN GANGGUAN klinis namun dapat menyebabkan kegagalan
REPRODUKSI PADA TERNAK SAPI reproduksi di masa mendatang. Berbagai jenis
virus, antara lain BVD dan IBR juga
Firda Farida Rahmah menyebabkan kematian fetus dan radang
saluran maternal.
Pendahuluan Telah diketahui bahwa berbagai
Pemerintah Indonesia melalui penyebab telah mampu mengakibatkan
Kementerian Pertanian telah meluncurkan kegagalan tata laksana reproduksi. Selain
program Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi yang bersifat gangguan patologis individu,
Indukan Wajib Bunting) pada tahun 2017 misalnya agen-agen infeksius, secara umum
dalam rangka mewujudkan kemandirian faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan
pangan asal hewan dan meningkatkan meliputi hal-hal berikut.
kesejahteraan peternak. Upaya ini dilakukan a. Perubahan patologis yang berupa
dengan cara mengoptimalkan potensi sapi metritis post partum, retensi
indukan untuk menghasilkan pedet dan sekundinae, keguguran pada masa
meningkatkan populasi sapi. Sesuai dengan akhir kebuntingan.
Permentan Nomor 48 Tahun 2016, perbaikan b. Penyakit venereal yang berupa
sistem manajemen reproduksi pada UPSUS kampilobakteriosis, trichomoniasis,
SIWAB dilakukan melalui pemeriksaan status bruselosis dan leptospirosis.
reproduksi dan gangguan reproduksi, c. Defisiensi nutrisional. Karena
pelayanan IB dan kawin alam, pemenuhan rendahnya energi atau protein,
semen beku dan N2 cair, pengendalian betina obesitas, dan defisiensi fosfor.
produktif dan pemenuhan hijauan pakan d. Keadaan lingkungan. Ruangan yang
ternak dan konsentrat. Faktanya upaya-upaya terlalu sempit, sapi berdesakan, udara
tersebut hingga saat ini masih mengalami kandang yang terlalu panas, sanitasi
banyak kendala, salah satunya yaitu kandang yang dapat memudahkan
banyaknya gangguan reproduksi menuju terjadinya infeksi.
kemajiran pada ternak betina, hal ini e. Kesalahan pengelolaan peternakan,
berakibat pada efisiensi reproduksi dan Kelambatan dalam penggantian sapi
lambatnya perkembangan populasi ternak. yang sudah tua atau yang sudah tidak
Gangguan reproduksi yang produktif. Memasukkan sapi baru yang
menyebabkan kegagalan kelahiran tidak jelas asal usulnya. Penempatan
memberikan kontribusi cukup besar pada sapi dari berbagai umur di dalam satu
peternak dalam memproduksi pedet, karena tempat. Sapi yang terlalu banyak
pedet yang telah dinanti selama ±285 hari jumlahnya menyulitkan pengawasan
akan mengalami kematian yang selanjutnya oleh tukang kandang, hingga gejala
berakibat tertundanya proses pembibitan, estrus lolos dari pengamatan. Tidak
jarak beranak semakin panjang, peningkatan adanya catatan individual maupun
biaya pakan dan tenaga kerja (Phocas & Laloe kelompok, serta catatan tentang data
2003). Dalam tulisan ini akan dibahas perkawinan maupun kelahiran.
mengenai macam-macam gangguan Pelaksanaan inseminasi buatan, waktu
reproduksi pada sapi dan cara pengenalan birahi serta waktu tempat
penanganannya. untuk inseminasi sangat menentukan
keberhasilan pengaturan reproduksi.
Isi f. Keengganan pengusaha peternakan
Gangguan reproduksi pada sapi dapat meminta bantuan atau nasihat dari
disebabkan oleh infeksi mikroorganisme yang tenaga profesional. Tidak mustahil di
menginfeksi alat genital, diantaranya infeksi suatu kandang telah terjadi penyakit
oleh Brucella abortus, Leptospira, menular, yang hanya akan segera
Campylobacter, dan Trichomonas. Kuman diketahui apabila pertolongan
lainnya yang langsung menyebabkan radang profesional diberikan.
termasuk kuman-kuman F. Necrophorum, E. Secara individu berbagai keadaan
Coli, Staphylococcus, Micrococcus, patologis telah mengakibatkan kegagalan
Corynebacterium dan lain-lain. Sedangkan reproduksi. Gangguan metabolisme tertentu
jamur juga mudah sekali tumbuh, walaupun dan penyakit di luar alat-alat kelamin dapat
tidak secara langsung mengakibatkan gejala mempengaruhi proses reproduksi.
BPTP ACEH 23
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Peternakan
BPTP ACEH 25
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Hama dan Penyakit
HAMA TANAMAN KELAPA potensi yang semakin berbahaya bagi petani
DAN PENGENDALIANNYA dan hasil perkebunan kelapa di Indonesia.
Berikut akan dijelaskan beberapa jenis
Nazariah hama yang umum menyerang tanaman kelapa
di Indonesia umumnya dan Aceh khususnya.
BPTP ACEH 27
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
menggunakan parasit Leefmansia bicolor tapi pertumbuhan ± 375 hari. Gejala: memakan
hasilnya belum memuaskan. anak-anak daun sebelah bawah setempat-
setempat, tetapi tidak sampai tembus,
Ulat Tirathaba meninggalkan bekas ketaman/gigitan yang
Ciri: ulat berwarna coklat kotor melebar sehingga tinggal urat-uratnya serta
bergaris memanjang pada punggungnya, jaringan daun atas, ulat yang tua merusak
berukuran 22 mm. Masa keperiodeannya 12- daun dari pinggir ke tengah sampai lidinya,
31 hari. Gejala: (1) bunga jantan berlubang- serangan hebat tinggal lidinya dan nampak
lubang lebih banyak dari bunga betina; (2) gundul.
buah yang baru kadang berlubang-lubang; (3) Pengendalian: (1) menggunakan musuh
banyak tahi ulat; (4) bunga-bunga jantan alami parasit ulat Apanteles parasae; (2)
gugur dan kotoran-kotoran lain melekat kepompong dapat menggunakan lalat parasit
menjadi satu bergumpal-gumpal kecil; (5) Chaetexorista javana; (3) perogolan pohon
bongkol bunga penuh kotoran dan berbau yang terserang pada masa stadium ulat atau
busuk. dengan mengumpulkan kepompongnya; (4)
penyemprotan dengan insektisida Dimecron 50
EC. Suprecide 10 atau menyuntik batang
dengan Ambush 2 EC 2-3 cc/liter air pada
stadium larva konsentrasi.
Daftar Pustaka
https://ilmubudidaya.com/Jenis Hama Kelapa
Hibrida dan Cara Mengatasi. Ilmu
Budidaya.com. Pusat Informasi
Budidaya.
Pengendalian: (1) mengumpulkan
bunga-bunga yang terserang dan https://www.agrotani.com/Mengenal jenis
membakarnya; (2) pemotongan mayang dan hama penyakit pohon kelapa kopyor.
membakarnya; (3) membersihkan pangkal Agrotani. Mitra Petani Indonesia.
daun kelapa dari pupa dan larva; (4)
menggunakan parasit hama yaitu Telenomus https://www.coconose.net/2016/07/ Berbagai
tirathabae yang merusak telur 6%, Apanteles Hama Pohon Kelapa. Virgin coconut oil
Tirathabae membinasakan ulat muda 18-40%, industrial.
lalat parasit Eryciabasivulfa membunuh ulat
6-3%, parasit kepompong Melachnineumon Luntungan, HT, DD. Tarigans dan DS.
muciallae, Trichhospilus pupivora dan Effendi. 2006. Peningkatan pendapatan
Anacryptus impulsator masing-masing komunitas petani kelapa melalui
mempunyai daya bunuh 10%, 2 % dan 3,5 %. inovasi teknologi di Desa Sei Ara
Sejenis cecopet yaitu Exypnus pulchripenneis Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
memakan ulat hidup-hidup; (5) menggunakan Prosiding Konferensi Nasional Kelapa
insektisida Sevin 85 S dengan menyemprotkan VI di Gorontalo 16-18 Mei 2006.
pada bagian bunga dan pangkal daun. Puslitbangbun.
BPTP ACEH 31
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
MENGENAL JENIS JENIS WERENG
PADA TANAMAN PADI
Firdaus
34 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
Daftar Pustaka
https://unsurtani.com/2018/07/daftar-4-jenis-
wereng-hama-utama-tanaman-padi,
22 April 2019 jam 13.30 wib.
https://www.agroloka.com/2016/05/Tanaman-
padi-mengenal-jenis-jenis-nama-
wereng-pada-tanaman-
padi.html#ixzz5lnXrzqxI.
(http://mediaindonesia.com/read/detail/215625-
serangan-wereng-meluas-di-provinsi-
aceh, 22 April 2019, jam 12.00 wib).
Gambar 8. Gejala serangan WBC.
Cara Penanganan
1. Pengamatan secara rutin pada pangkal
batang, maksimal 3 hari sekali
2. Segera kendalikan dengan pestisida
apabila jumlah wereng melebihi ambang
batas (spesifik lokasi, konsultasikan
dengan petugas setempat)
BPTP ACEH 35
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
PENGELOALAAN ORGANISME Menurut Sulyanti et al (2011), Jumjunidang et
PENGGANGGU TUMBUHAN TANAMAN al (2012) dan Prasetyo & Sudiono (2004) pada
PADA TANAMAN PISANG umumnya penyakit yang menyerang tanaman
pisang di Indonesia antara lain disebabkan
Idawanni oleh penyakit layu fusarium, penyakit bercak
daun sigatoka, penyakit layu bakteri, dan
Pendahuluan penyakit bunchy top, Mengingat banyaknya
jenis penyakit dan hama serta dampaknya
Pisang atau dalam nama latinnya terhadap produktivitas dan kualitas buahnya,
Musa parasidica merupakan salah satu jenis maka diperlukan perhatian yang serius untuk
buah yang kaya akan manfaat. Tanaman penanganan dan pengendaliannya.
pisang tergolong ke dalam famili Musaseae.
Pisang merupakan salah satu tanaman Layu Fusarium
hortikultura yang buahnya banyak digemari Penyakit ini disebabkan oleh cendawan
dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Fusarium oxysporum. Penyakit layu fusarium
Buah ini disukai berbagai kalangan seperti banyak menyerang tanaman hortikultura.
anak-anak, remaja, dan dewasa. Pisang sangat Beberapa tanaman yang sering terjangkit
mudah didapatkan, sebab pohon pisang penyakit ini antara lain cabai, bawang dan
mudah tumbuh bahkan hampir diseluruh tomat. Serangan penyakit ini cukup
bagian wilayah di Indonesia. Pisang memiliki mematikan karena bisa menyebar dalam
kandungan gizi, seperti vitamin C, B tempo yang singkat dengan skala luas. Begitu
kompleks, B6 dan serotonin yang aktif sebagai juga pada tanaman pisang, layu fusarium bisa
neurotransmiter dalam kelancaran fungsi otak menyerang daun, batang hingga akar.
(Syifa, 2014). Penularan penyakit ini bisa dengan berbagai
Buah pisang juga mengandung media seperti bibit, tanah, air, pupuk kandang
karbohidrat, gula, protein, lemak, serta atau alat-alat pertanian.
garam-garam mineral. Indonesia termasuk
negara yang menduduki peringkat keenam
dari sepuluh besar penghasil buah pisang di
dunia dan menyumbang sekitar 30% dari
produksi buah-buahan dalam negeri.
Sementara ini, untuk menunjang devisa
negara, pemerintah menargetkan produksi
pisang pada tahun 2025 sebesar 11.266.000
ton (Kementerian Pertanian, 2012).
Potensi pengembangan pisang cukup
besar, karena negeri ini memiliki aneka
ragam jenis pisang. Lebih dari 10 jenis
diantaranya dikategorikan sebagai varietas
pisang unggul. Produksi pisang menduduki
peringkat pertama buah-buahan di Indonesia,
yaitu sebanyak 6.189.052 ton dengan luas
panen 103,157 ha dan produktivitas 60 ton/ha
(Kementerian Pertanian, 2012).
Pada tahun 2012 total produksi pisang
dalam negeri baru sebesar 6,189,052 ton yang Gambar 1. Layu Fusarium (Penyakit Panama)
hampir seluruhnya hanya untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri. Sedangkan untuk Gejala awal
memenuhi kebutuhan ekspor, jumlahnya serangan layu fusarium pada tanaman
relatif masih sedikit dan bahkan mengalami pisang berupa menguningnya daun yang
penurunan. Penurunan ini terkait dengan diikuti kelayuan pada pelepah. Daun dan
produktivitas, terutama masalah kualitas pelepah mengalami perubahan warna atau
buah yang tidak memenuhi persyaratan untuk diskolorisasi. Selain daun terjadi juga
ekspor. Indikasi yang menyebabkan perubahan warna pada bonggol. Tanaman
penurunan kualitas adalah persoalan hama pisang yang terserang penyakit ini biasanya
dan penyakit pada saat pertumbuhannya. akan mengalami kematian. Upaya yang bisa
36 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
dilakukan untuk mencegah penularan lebih tanaman pisang, Gejala ditandai dengan
lanjut antara lain dengan membongkar dan perubahan warna pada ibu tulang daun
membakar tanaman yang sakit. Kemudian dimana terlihat garis-garis coklat kekuning-
tanah bekas tanaman tersebut disiram dengan kuningan ke arah tepi daun dimulai dari
fungisida pucuk daun sampai ke semua daun tua.
. Kondisi ini berlangsung lama hingga buah
Pengendalian penyakit layu fusarium : menjelang masak kemudian mendadak semua
• Menanam varietas tanaman pisang daun menguning dan akhirnya menjadi coklat.
yang tahan penyakit layu fusarium, Apabila batang yang terserang dipotong, maka
atau menggunakan bibit hasil kultur akan terlihat adanya pembusukan, sedangkan
jaringan yang bebas penyakit. buah yang terserang jika dibelah maka akan
• Tidak membawa bibit dari daerah yang tampak berwarna merah kecokelatan yang
pernah atau telah terserang penyakit. banyak mengandung bakteri (Sulyanti et al,
• Penggunaan alat pertanian secara 2011)
selektif, kalau alat tersebut telah Pengendalian penyakit layu bakteri:
digunakan untuk membongkar • Penggunaan jenis pisang tahan seperti
tanaman yang sakit sebaiknya dicuci pisang Raja Kinalun dengan nama
dengan fungisida. lokal pisang Perancis, atau pisang
• Perbaikan drainase kebun dan Sepatu Amora yaitu sejenis pisang
rotasi tanaman bisa membantu kepok yang tidak mempunyai jantung
mencegah penularan penyakit ini. • Tidak melakukan tumpang sari atau
• Memanfaatkan musuh alami seperti menanam pisang di lahan bekas
Trichoderma atau Glicocladium. pertanaman tomat, jahe, terung,
rimbang, meniran, leunca dan
Layu Bakteri kelompok tomat-tomatan lainnya.
Penyakit tanaman pisang yang menyebabkan Tanaman-tanaman tersebut
kelayuan bukan hanya diakibatkan oleh merupakan inang sementara bakteri P.
cendawan. Bakteri Pseudomonas solaracearum solanacearum
juga bisa menyebabkan layu pada tanaman • Pengendalian serangga vektor seperti
pisang. Penyakit ini biasanya menampakkan ulat penggulung daun Erionata thrax,
diri setelah tandan pisang keluar. Penyakit pengendalian dapat dilakukan secara
layu bakteri pisang atau penyakit moko mekanis. Serangga lainnya yang diduga
disebabkan oleh bakteri Pseudamonas sebagai vektor perantara adalah
solanacearum. Serangan terjadi terutama Chloropidae, Platypezidae dan
ketika pisang menjelang berbunga. Tanaman Drosophilidae
tiba-tiba layu tanpa didahului menguningnya • Pembungkusan buah dengan plastik
daun. Pada bonggol terdapat lendir. transparan untuk menghalangi
datangnya serangga vektor. Dilakukan
saat keluar jantung atau paling lama
saat sisir pertama muncul
• Fumigasi tanah bekas tanaman yang
sakit dengan Methyl Bromide
BPTP ACEH 37
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
fungisida. Kerugian akibat serangan penyakit Ulat Penggulung (Erionata thrax L.)
ini mampu menurunkan hasil hingga 30%. ulat penggulung daun, Erionota thrax
(L.) merupakan hama yang serangan dan
Gejala kepadatannya cukup tinggi (Hasyim et al ,
Gejala pertama penyakit bercak daun 2003). Hama ini juga termasuk hama utama
Mycosphaerella, yang dikenal sebagai pisang. Ulat yang baru menetas segera
"penyakit Sigatoka", adalah pada daun ke-3 menyobek pinggiran daun dan
dan ke-4 dari puncak, yang ditandai dengan menggulungnya. Serangan paling parah
bintik memanjang, berwarna kuning pucat terjadi pada musim hujan. Jika makanan atau
atau hijau kecokelatan, panjangnya 1-2 mm daun cukup tersedia maka larva dapat hidup
atau lebih, arahnya sejajar dengan tulang terus sampai membentuk pupa dalam satu
daun, dan berbentuk tidak teratur. sebagian gulungan daun. Hama ini dapat menyebabkan
bintik tersebut berkembang menjadi bercak kerusakan secara ekonomi, karena daun
(sicki) berwarna coklat tua sampai hitam, tanaman dimakan habis maka fotosintesis
berbentuk jorong atau bulat panjang, yang akan berkurang. Kehilangan hasil yang
panjangnya 1 cm atau lebih, lebarnya kurang disebabkan oleh hama penggulung daun
sepertiga dari panjangnya (Soesanto et al, pisang bervariasi antara 10-30%. Berdasarkan
2012) penelitian (Hasyim et al, 2003) Hama
Penyakit ini tidak mematikan penggulung daun pisang mempunyai dua jenis
tanaman, tetapi menyebabkan daun lebih parasitoid telur yaitu P. Erionotae dan O.
cepat kering yang memungkinkan erionotae.
terganggunya proses fotosintesis, sehingga
dapat mengganggu proses pengisian buah dan Gejala
pembentukan anakan (Sulyanti et al, 2011). Ciri khasnya, larva memotong miring
tepi daun lalu menggulungnya dan memakan
hingga habis. Sebelum itu, daun terkoyak dan
menggulung. Pada tingkat serangan tinggi,
daun habis dan yang tertinggal hanya tulang
daun penuh dengan gulungan.
Pengendalian
Pengendalian yang mampu dilakukan ialah :
• Tidak menanam pisang secara komersil
pada lahan yang miskin hara.
• Melakukan pemupukan berimbang,
sesuai anjuran setempat.
• Cara sanitasi/eradikasi yaitu Sanitasi
sumber infeksi berupa daun-daun
mati/sakit, dipotong-potong lalu dibakar.
• Melakukan penyemprotan
menggunakan fungisida Mankozeb
(Dithane M-45) atau Propineb (Antracol)
BPTP ACEH 39
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
Daftar Pustaka Susniahti, N., Sumeno, & Sudarjat. 2005.
BPP Litbang. (n.d). Pisang. Diakses 10 Bahan ajar ilmu hama tumbuhan.
Desember 2014, dari http:// google Yogyakarta.
Seacrh Penyakit penggorok pisang. Soesanto, L.,Mugiastuti, E.,Ahmad, F., &
Deptan.go.id. penggerek Bonggol Diakses 10 Witjaksono. 2012. Diagnosis lima
Desember 2014, dari cybex. Deptan. penyakit utama karena jamur pada
go.id/ penyuluhan/ penggerek- 100 kultivar bibit pisang. J.HPT
bonggol. Tropika 12.
Hasyim, A., Kamisar, Nakamura. R. 2013. Syifa F. 2014. Penggunaan giberelin dalam
Mortalitas Stadia Pradewasa Hama pembibitan tiga jenis pisang (Musa
Penggulung Daun Pisang Erionota paradisiaca L.) [skripsi]. Bogor (ID):
thrax (L) yang Disebabkan oleh Institut Pertanian Bogor.
Parasitoid. J.Hort 13.
Sulyanti, E., Liswarni, Y. & Indri. 2011.
Inventarisasi penyakit tanaman
pisang (Musa paradisiaca Linn.)
berdasarkan gejala di Kabupaten
Tanah Datar Manggara 12 .
40 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
PENGENDALIAN PENYAKIT TROTOL Perkembangan Cendawan Alternaria
PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH porri
Pada daun yang berwarna ungu atau
Nurbaiti lebih gelap dapat ditemukan konidiofor
cendawan Alternaria porri yang mampu
Di Provinsi Aceh pada sentra-sentra berkecambah membentuk konidiospora. Proses
pengembangan bawang merah terutama di perkecambahan sangat didukung oleh kondisi
Kabupaten Pidie, Kabupaten Bener Meriah cuaca yang lembab, mendung, hujan rintik-
dan Kabupaten Aceh Tengah produktivitas rintik dengan kelembaban udara mencapai
masih rendah berkisar 7.87 ton/ha – 10.5 90%.
ton/ha, jika dibandingkan dengan hasil Konidia disebarluaskan oleh angin dan
Penelitian Balai Penelitian Tanaman Sayuran jika konidia jatuh ke permukaan tanaman
telah mencapai 18 ton/ha. Kesenjangan hasil tanaman bawang konidium akan berkecambah
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, membentuk misellium lalu menginfeksi
diantaranya : (1) rendahnya penggunaan bibit jaringan tanaman bawang. Biasanya gejala
unggul bermutu di tingkat petani, (2) visual akan terlihat 1-4 hari sejak inisiasi
penerapan teknologi budidaya yang belum infeksi. Patogen mampu bertahan dari musim
sesuai dengan SOP/GAP, (3) pendampingan ke musim dalam bentuk miselia pada sisa-sisa
teknologi yang belum optimal, dan (4) masih tanaman inang dan segera membentuk
tingginya serangan OPT. konidiospa dan konidia jika kondisi
Kondisi cuaca ekstrem yang melanda memungkinkan. Namun jika konidia tersebut
Provinsi Aceh akhir-akhir ini sangat jatuh diatas tanah maka tidak mampu
mempengaruhi kegiatan budidaya bawang bertahan hidup, oleh karena itu penyakit
merah karena komoditi ini sangat rentan trotol ini disebut penyakit tular udara dan
dengan perubahan cuaca. Bawang merah tular benih untuk penyebaran penyakitnya.
idealnya ditanam pada musim kemarau akan Kondisi yang membantu tumbuh dan
tetapi kebutuhan air untuk pertumbuhannya berkembangnya cendawan Alternaria porri
harus cukup terpenuhi. adalah cuaca yang mendung, hujan rintik-
Salah satu penyakit yang menyerang rintik, kelembaban udara yang tinggi, suhu
tanaman bawang merah adalah trotol atau udara sekitar 30-32 oC.
disebut juga bercak ungu yang disebabkan
oleh cendawan Alternaria porri. Infeksi awal Komponen Pengendalian Penyakit Trotol
pada daun menimbulkan bercak berwarna pada bawang merah antara lain :
ungu (kelabu). Jika cuaca lembab serangan
akan berlanjut dengan cepat, bercak 1. Penggunaan Benih Bersertifikat
berkembang menyerupai cincin dengan Umumnya petani bawang merah di
bagian tengah yang berwarna ungu dengan Provinsi Aceh, Khususnya didaerah sentra
tepi yang kemerahan dikelilingi warna kuning pengembangan bawang menggunakan benih
yang dapat meluas kebagian atas maupun bawang merah yang berasal dari bawang
bagian bawah bercak. Ujung daun mengering konsumsi yang dijadikan benih sehingga
sehingga daun patah. resiko penyakit yang terbawa benih sangat
tinggi terutama penyakit trotol ini. Untuk
menghindari masalah tersebut gunakan benih
varietas bawang merah unggul dan
bersertifikat yang dikeluarkan oleh Balai
Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura
2. Pengendalian Teknis
Pengolahan lahan dilakukan dengan
sempurna, pembalikan tanah menyebabkan
tanaman sisa patogen terpapar dengan sinar
matahari sehingga cendawan Alternaria porri
akan mati. Pengapuran lahan untuk
meningkatkan pH tanah. Pada pH mendekati
Gambar 1. Penyakit Trotol pada Bawang Merah.
normal, cendawan tidak begitu aktif
BPTP ACEH 41
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
menyerang. Jaga kelembaban di areal No. Bahan Nama dagang
pertanaman, hindari adanya genangan air aktif
1 Azoksistrobin Amistar 250 SC
dengan pembuatan drainase sebaik mungkin 2 Azoksistrobin + Amistartop 325 SC
untuk mengurangi potensi meningkatkan 3 Difenokonazol
Difenokonazol Kenmura 250 EC
pertumbuhan dan perkembangan spora. 4 Difenokonazol Recor 250 EC
5 Difenokonazol Score 250 EC
3. Pengendalian Mekanis 8 Dinikonazol Dinasol 12,5 WP
Sanitasi kebun untuk menjaga 9 Epoksikonazol Opus75 EC
kelembaban areal pertanaman. Penyiangan 10 Fenarimol Rubigan 120 EC
secara rutin terhadap gulma atau tanaman 11 Flusilazol Nustar 400 EC
pengganggu. Musnahkan tanaman terserang, 12 Heksakonazol Danvil 50 SC
usahakan agar tanah pada tanaman terserang 13 Heksakonazol Maxvil 50 SC
tidak tercecer. Masukkan tanaman dalam 14 Heksankonazol Heksa 50 SC
wadah agar tanahnya tidak tercecer, berikan 15 Iminoktadin tris Belkute 40 WP
kapur pada bekas tanaman yang dicabut. 16 (albesilat)
Iprodion Rovral 50 WP
17 Kaptan Ingrofol 50 WP
4. Pengendalian Biologi 18 Karbedazim Bavistin 50 WP
Salah satu pengendalian yang ramah 19 Klorotalonil Wendry 75 WP
lingkungan, dan merupakan komponen yang 20 Klorotalonil Gentanil 60 WP
sangat penting dalam pengendalian secara 21 Klorotalonil + Revus Opti 440 SC
terpadu, adalah pengendalian biologi. 22 Mandipropamid
Maneb Detanneb 80 WP
Penggunaan mikroorganisme yang bersifat 23 Maneb Trineb 80 WP
antagonis untuk mengendalikan patogen 24 Mankozeb Amcozeb 80 WP
terbawa tanah secara hayati perlu dilakukan. 25 Mankozeb Dithane M - 45 80 WP
Mikroorganisme tersebut dapat berperan 26 Mankozeb + Curxanil 8/64 WP
meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan 27 Simoksanil+
Mankozeb Delsene MX 80 P
beberapa cara, yaitu menekan pertumbuhan 28 Karbedazim
Metil Tiofanat Topsin M 70 WP
dan perkembangan patogen tanaman terbawa 29 Metiram Polycom 70 WG
tanah yang hidup di rizosfer sehingga 30 Piraklostrobin Cabrio 250 EC
menekan perkembangan penyakit tanaman, 31 Polioksin B Furaxin 10 SL
dan secara langsung menghasilkan hormon 32 Prokimidon Sumilex 50 WP
atau zat pengatur tumbuh yang dapat 33 Propineb Antracol 70 WP
meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan 34 Propineb Agrokol 70 WP
tanaman.
Salah satu agensia hayati yang dapat
Dengan dilakukan pengenalan dan
digunakan Sebagai pengendalian biologi
pengendalian secara dini penyakit trotol yang
adalah Troderma yang dapat diberikan pada
menyerang tanaman bawang merah akan
saat persiapan lahan, pada saat penanaman
membantu petani untuk meningkatkan
dalam bentuk trikokompos. Pembuatan
produksi bawang merah. Penyakit Trotol
trikokompos dilakukan dengan mencampur
dengan dapat diatasi dengan memadukan
trikoderma dan kompos atau pupuk kandang
berbagai aspek cara pengendaliannya akan
dengan perbandingan 1 kg kompos dan 20 kg
mampu mengatasi kerugian petani akibat
kompos. Pada umur 15 HST, 30 HST
serangan penyakit ini.
dilakukan pengocoran dengan dengan
trikoderma cair.
Daftar Pustaka
Bagus K, Udiarto, Wiwin Setiawati, Euis
5. Pengendalian Kimiawi
Suryaningsih (2005) Panduan Teknis
Pengendalian kimia dilakukan dengan
PTT Bawang Merah No, 2. Balai
menggunakan fungisida yang menghambat
Penelitian Tanaman Sayuran,
dan menghentikan pertumbuhan miselium
Lembang.
jika gejala yang ditimbulkan cendawan
Alternaria porri dengan dosis/konsentrasi Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi.
sesuai petunjuk pada kemasan. 2009. Standar Prosedur Operasional
Produksi Bawang Merah. Direktorat
Jendral Hortikultura. Kementerian
Pertanian, Jakarta.
42 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
Moekasan TK dan Laksminiwati Thomas Agoes Soetiarso dan Wiwin Setiawati.
Prabaningrum. 012. Daftar Pestisida 2005. Pedoman Umum Pengembangan
yang Terdaftar dan Dijinkan pada Teknologi Inovatif pada Tanaman
Tanaman Bawang Merah dan Cabai Bawang Merah. Balai Penelitian
Merah Bedasarkan Cara Kerjanya. Sayuran. Lembang.
Balai Penelitian Sayuran, Lembang.
Nur Subandi.2005. Pertumbuhan, produksi
dan Tingkat serangan Penyakit Bercak
Ungu (Allterina porri) pada Tiga
Varietas Bawang Merah dengan
Perlakuaan Pupuk Organik Cair dan
Trichoderma harzianum.
Jurnal.unswagati.ac.id/index.php/agrija
ti/article. Diakses 2 April 2019.
BPTP ACEH 43
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
PENYEBAB PADI MUDAH ROBOH DAN kemudian mendadak seketika rusak dan roboh
CARA PENGENDALIANNYA ketika dihempas ingin atau air hujan.
Tanaman padi tersebut roboh tatkala masih
Akram Hamidi muda ataupun dikala bulir buah tanaman padi
belum begitu terisi sempurna. Tentu robohnya
Padi (Oryza sativa) merupakan tanaman padi ini sangat mengganggu dan juga
tanaman pangan yang sangat penting di merugikan para petani tanaman padi.
dunia, terutama di Indonesia. Pada saat ini Apabila hal ini tidak segera diantisipasi
tanaman padi menjadi perhatian utama maka potensi kehilangan hasil panen akan
karena merupakan bahan pokok yang sangat menjadi lebih besar karena tanaman padi
dibutuhkan masyarakat. Selain itu padi juga yang sudah roboh biasanya akan mengalami
berkaitan erat dengan kesejahteraan hidup gangguan pada proses transfer unsur hara
petani. Bahan pangan pokok ini memegang yang akhirnya akan berpengaruh pada tidak
peranan penting dalam kehidupan ekonomi, berkembangnya bulir padi.
karena kekurangan komoditi ini akan Selain karena faktor hujan lebat,
mempengaruhi komoditi lainnya. tanaman padi yang mudah roboh juga bisa
Bagi para petani tanaman padi, musim disebabkan karena kondisi tanaman padi yang
hujan merupakan hal yang ditunggu-tunggu. terlalu gemuk sehingga batang tanaman padi
Air yang berlimpah ramah di areal lahan tidak kuat untuk menopang daun dan malai
pertanian dapat menjadikan tanaman padi padi yang tumbuh lebat.
yang mereka tanam menjadi tumbuh subur. Pangkal batang tanaman yang busuk
Baik tanaman tersebut di sawah, tegal atau akibat penggenangan air yang terus-menerus
lainnya kebutuhan terhadap air merupakan tanpa adanya pengaturan pengairan juga
hal yang wajib dan penting karena air yang dapat menyebabkan tanaman padi menjadi
berlimpah ini membawa unsur urea dari mudah ambruk/roboh.
udara. Yang tentu saja memberi pengaruh Beberapa faktor baik itu faktor alam
pada tanaman yang ditanam. maupun faktor teknis yang menyebabkan
Kebiasaan petani yang menggunakan tanaman padi mudah roboh antara lain :
pupuk urea memang sudah baik, karena hal 1. Hujan deras
ini bisa mengakibatkan tanaman menjadi Hujan deras merupakan faktor alam yang
lebih sehat. Dengan takaran yang benar, menyebabkan tanaman padi bisa rebah.
tanaman padi dapat menghasilkan produksi dikarenakan hujan deras memberikan
berlimpah. Pemupukan yang baik akan tekanan pada batang dan daun padi yang
membuat tanaman tumbuh kuat dan lebih dari pada biasanya.
berproduksi banyak. Ketika saatnya 2. Angin yang besar
berproduksi, tanaman yang akan segera panen Seperti hujan, angin sangat mempengaruhi
ketika tersedia air terus menerus akan terjadinya rebah pada tanaman padi,
mendatangkan hasil yang berlimpah. Karena dianjurkan untuk musim penghujan
saat tanaman sedang mengisi bulir bulir nya pemilihan varietas yang tidak terlalu tinggi
air membantunya meningkatkan volume isi atau jenis padi pendek.
bulir menjadi lebih sempurna dan berlimpah 3. Terlalu banyak menggunakan urea (N)
hasilnya. Sehingga tanaman yang Banyaknya penggunaan urea dapat
berkecukupan atas kebutuhan airnya akan mempengaruhi kekerasan batang, sehingga
tumbuh dengan sempurna dan produksi bulir- dapat mempengaruhi terjadinya rebah pada
bulir buahnya juga akan sangat maksimal. tanaman padi. para petani akan merasa
Menanam padi pada musim penghujan senang jika melihat hijaunya tanaman padi
menjadi berkah tersendiri bagi para petani dikarenakan pemberian urea, namun selain
karena secara tidak langsung kebutuhan akan mempunyai batang dan daun yang hijau,
air untuk tanaman padi sudah terpenuhi. tanaman padi pun mudah untuk patah dan
Akan tetapi di sisi lain, bagi para petani yang serangan berupa OPT pun semakin
padinya sudah mulai menua seringkali akan bertambah.
menjadi was-was karena takut padinya akan 4. Tidak Menggunakan Pupuk Organik
mudah roboh akibat hujan lebat ataupun Penggunaan pupuk organik sangat
angin kencang. Kenyataannya yang banyak diperlukan selain memperbaiki tekstur
terjadi dan kita sering menjumpai tanaman pada tanah dan perkembangan tanaman,
padi yang tumbuh subur, hijau, gemuk nutrisi mikro pada bahan organik dapat
44 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
membantu kekerasan batang tanaman padi. Dengan menggunakan NPK tanaman padi
seperti contohnya Fe, Zn, Mn, Bo dan lain- akan tercukupi nutrisinya sehingga tanaman
lain yang tidak ada dalam penggunaan padi akan lebih kuat dalam menopang batang
pupuk kimia biasa. dan malai disaat musim hujan.
6. Tidak berimbangnya pemupukan
Tidak berimbangnya pemupukan, yang Menggunakan pupuk berbahan organik
mempunyai kecenderungan berlebih Penggunaan pupuk berbahan organik
terhadap pemupukan mengakibatkan sangat diperlukan tanaman, selain untuk
mudahnya batang padi rebah, dikarenakan pertumbuhan tanaman seperti akar, batang
overnya unsur makro yang dibutuhkan dan daun, kebutuhan nutrisi mikro yang
padi, terdapat pada bahan organik sangat
7. Jarak tanam terlalu rapat dibutuhkan tanaman untuk memperkuat
Jarak tanam juga mempengaruhi batang padi.
terjadinya rebah, dikarenakan sirkulasi
angin tidak mulus tertahan oleh rumpunan Pemotongan daun bagian atas
padi sehingga mempengaruhi terjadinya Pemotongan daun bagian atas ini dapat
rebah. dilakukan apabila petani sudah melakukan
Berbagai cara sudah dilakukan oleh pemupukan secara berimbang akan tetapi
petani dalam rangka untuk mengendalikan kondisi tanaman padi masih saja terlalu
roboh padi tersebut salah satunya adalah gemuk. Pemotongan dapat dilakukan dengan
dengan melakukan pengikatan pada tanaman menghilangkan bagian pucuk daun kurang
padi. Akan tetapi cara tersebut dirasa kurang lebih 10-15cm pada saat umur tanaman 45-50
berhasil karena padi yang sudah terlanjur hst dan jangan lebih dari itu. Pemotongan ini
roboh tetap tidak dapat melakukan proses bertujuan untuk mengurangi beban yang
pengisian bulir secara maksimal. ditopang batang tanaman padi, agar nantinya
Oleh karena itu untuk mencegah saat terkena hujan batang kuat menopang.
terjadinya roboh pada tanaman padi tersebut,
sebaiknya para petani bisa menerapkan Penggunaan metode jarak tanam legowo
langkah-langkah seperti yang ada di bawah Dengan menggunakan metode tanam
ini: jajar legowo maka jumlah rumpun padi dapat
meningkat sehingga membuat tanaman padi
Menanam varietas benih padi unggul dan menjadi lebih kokoh jika ditiup angin.
Demikianlah penjelasan tentang
pendek
penyebab tanaman padi mudah roboh dan cara
Penanaman varietas benih padi ini pengendaliannya. Apabila semua cara di atas
disesuaikan dengan musim yang saat itu sudah dicoba tetapi tanaman padi tetap saja
sedang terjadi. Biasanya roboh pada tanaman roboh, maka bisa jadi curah hujan dan angin
padi akan terjadi saat musim penghujan. di tempat atau di sawah tersebutlah yang
Petani dianjurkan untuk menggunakan terlalu tinggi, sehingga tanaman padi tidak
varietas benih padi yang tidak terlalu tinggi, dapat menopang dirinya sendiri.
seperti varietas Mekongga.
Daftar Pustaka
https://kabartani.com/cara-agar-padi-tidak-
Mengurangi dosis pemupukan Urea (N) roboh-di-musim-penghujan.html.
Mengurangi penggunaan pupuk dengan
unsur N yang berlebih semisal Urea, karena https://tanampedia.com/722/mengatasi-
pupuk jenis ini dapat mengakibatkan daun tanaman-padi-yang-rubuh/.
terlalu lebat dan tanaman terlalu gemuk. https://www.kebunpedia.com/threads/tips-
Gunakan juga pupuk ZA atau NPK karena agar-padi-tidak-mudah-rebah-atau-
pupuk ini bisa menguatkan batang tanaman roboh.5525/.
padi. https://www.kompasiana.com/gunsri2003/54ffc
e8ca33311be4c5112dd/mengapa-padi-
Pemupukan berimbang menggunakan roboh-saat-hendak-dipanen.
NPK
Kita mengetahui pupuk NPK https://www.kliktani.com/2018/07/cara-efektif-
merupakan salah satu pupuk majemuk yang mencegah-padi-roboh-atau-rebah.html
dikategorikan cukup lengkap, karena
mengandung Urea (N), SP36 (P) dan Kcl (K).
BPTP ACEH 45
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
PENGENALAN HAMA TANAMAN salah satu faktor penyebab yang dapat
TEBU(Sacharum officinarum) DAN menimbulkan kehilangan hasil tanaman dan
PENGENDALIAANNYA sangat merugikan petani. Untuk
mempermudah pengendaliannya perlu di
M. Amin lakukan pengenalan terhadap hama di areal
tanaman sehingga penanggulangannya dapat
efektif dan efisien bagi petani tebu, dengan
Pendahuluan hama utamanya sebagai berikut :
Tanaman tebu termasuk dalam famili
Graminae (rerumputan) yang dapat 1. Penggerek batang (Diatraea
menghasilkan gula, komoditas ini merupakan venosata)
salah satu komoditas strategis dalam Hama ini menyerang tanaman tebu
perekonomian Indonesia. Industri gula yang dalam bentuk stadia ulat dan termasuk ke
berbahan baku tebu merupakan salah satu dalam Ordo Lepidoptera. Kupu-kupu
sumber pendapatan bagi petani dengan meletakkan telur di bawah permukaan daun
jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai kira-kira mencapai 8 hari telur-telur itu
1,3 juta orang. Gula juga tergolong kedalam menetas dan menjadi ulat dengan cirinya
kebutuhan pokok masyarakat dan sumber kepala agak besar, bentuk badannya
kalori yang relatif murah. Dengan posisinya bergaris-garis merah dan kuning dengan
yang penting dan sejalan dengan revitalisasi melewati urat daun penggerek batang tebu
sektor pertanian, maka industri gula dengan dan tinggal di dalamnya sampai menjadi
bahan baku tebu juga perlu melakukan kepompong. Tanaman yang dirusak oleh
berbagai upaya sehingga sejalan dengan hama tersebut adalah dengan menggerek
revilitasi sektor pertanian. batang tebu dan pohonnya tidak mati tetapi
Untuk meningkatkan produksi dan pertumbuhannya menjadi terhambat
produktivitas tanaman tebu dan sejalan sehingga hasilnya menurun.
dengan revitalisasi pertanian. Baik Usaha Pengendaliannya yaitu
pemerintah maupun perusahaan swasta yang menggunakan varietas yang tahan hama
mengelola perkebunan tebu selalu berupaya penggerek batang antara lain PSJT 941,
dan mencari solusi terhadap faktor-faktor PS851, PS891 dan PSMB 88-144,
penghambat peningkatan produktivitas tebu pengendalian hayati dengan parasit lalat
diantaranya adalah factor serangan hama jatiroto, 30 pasaang/ha, parasit telur
sehingga hasilnya dapat menurun bahkan Tricogramma 50 pias@ 2000 ekor/minggu pada
dapat menggagalkan panen. tanaman tebu berumur 1-4 bulan.
Terkait dengan hal tersebut diatas,
tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan 2. Penggerek Pucuk (Scirpophaga
informasi khususnya petani tebu dan pembaca auriflua)
pada umumnya, mengenai Organisme Hama ini juga termasuk ke dalam
Pengganggu Tanaman tebu dan bangsa kupu-kupu yang tergolong dalam
pengendaliannya. Seperti yang kita ketahui family Pyralidae yang meletakkan telur-
akibat dari serangan Hama dapat telurnya dibagian Bawah daun sejumlah 6-30
menurunkan produksi bahkan dapat butir dekat ibu tulang daun bulu-bulunya
menggagalkan panen. Selain dari faktor Berwarna merah coklat, menetas telur 7-8
penghambat diatas juga sangat penting hari dalam bentuk ulat, gejala
dipelajari faktor penghambat produksi lainnya serangan ulat dengan memperlihatkan
seperti mengenai kesuburan tanah, lubang-lubang yang berderet sama tingginya.
tersedianya air yang cukup dan tanaman Ulat tadi terus masuk ke ibu tulang daun
pengganggu lainnya yang berakibat dapat yang masi muda Terus turun sehingga
menurunkan produktivitas tanaman tebu sampai pada pucuk batang, pucuk batang
sehingga menimbulkan kerugian yang terus Sesudah itu masuk kedalam batang
signifikan. dengan membuat lubang-lubang.
Usaha pengendaliannya: menggunakan
Beberapa Hama Penting Tananaman benih yang bebas dari penggerek batang
Tebu yang sering dilakukan usaha perkebunan
Organisme Pengganggu tanaman yang tebu, menggunakan varietas yang tahan hama
berupa hama pada tanaman Tebu, merupakan penggerek antara lain PSJT 941, PS851,
46 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
PS891 dan PSMB 88-144, pengendalian hayati 6. Tikus
dengan parasit lalat jatiroto, 30 pasaang/ha, Tanaman tebu mendapat serangan
parasit telur Tricogramma 50 pias@ 2000 hama tikus baik tanaman muda dan tua,
ekor/minggu pada tanaman tebu berumur 1 - 4 dengan menggigit batang sampai putus.
bulan. Jumlah kerusakan biasanya tidak terlalu
besar persentasenya tetapi tanaman tebu yang
terserang tidak dapat menghasilkan kadar
gula lagi. Cara pengendaliannya, di areal
tanaman tebu diletakkan umpan-umpan
beracun dan dengan membuat perangkat-
perangkat tikus sehingga dengan mudah kita
musnahkan.
Gambar 1. Penggerek pucuk tebu stadia ulat.
7. Babi hutan
3. Kutu Bulu Putih (Ceratovacuna Hama babi sangat sering merusak
lanigera Zehntner) tanaman tebu bila penanamannya dekat
Kutu putih hidup berkelompok dengan hutan atau semak-semak sehingga
disebelah bawah daun, kutu yang telah dapat memberikan kerugian yang berarti.
dewasa baik yang bersayap maupun yang Untuk pengendalian dapat dilakukan di
belum bersayap beranak dengan tidak bertelur sekeliling areal tanaman tebu dibuat
dulu, anak yang baru dilahirkan bergerak perangkap-perangkap ataupun diberikan
cepat akan tetapi lama-lama menjadi menetap umpan beracun.
ditempat yang putih seperti kapuk.
Penutup
4. Uret (Lepidota stigma Sp) Untuk mempertahan produksi baik
Uret menyerang tanaman tebu yang kualitas maupun kuantitas tanaman tebu
masih muda dengan gejalanya daun tebu sangat perlu diperhatikan faktor-faktor
menguning menjadi kering. Bagian pangkal budidaya. Salah satunya adalah faktor
batang terdapat luka atau kerusakan bekas serangan OPT diantaranya hama yang
gerekan dan akar-akarnya dimakan uret merupakan gangguan yang sangat serius,
serangan berat menyebabkan tanaman mudah akibat serangannya dapat menurunkan hasil
roboh dan mudah dicabut, telur hama bahkan menggagalkan panen. Untuk itu perlu
diletakkan didalam tanah bervariasi mulai dilakukan pengendalian secara terpadu dan
dari 5 cm sampai 30 cm. kerusakan akar tebu bijaksana sehingga produktivitas tebu
disebabkan oleh uret instar 3 apabila dijumpai Indonesia meningkat kemudian dapat
3 ekor/rumpun makin besar kerusakannya. bersaing pada pasar global.
Pengendaliannya sering dilakukan
menanam varietas tebu yang toleran terhadap Daftar Pustaka
serangan uret misalnya, B2 109 (M 134-32) Anonim, 2005. Pengenalan Pengendalian OPT
pernah berhasil dicoba di Mauritus, Penting pada Perkebunan Tebu, royek
manipulasi waktu tanam dan tebang. Pengembangan Tebu, Disbun Jatim.
Pengolahan tanah secara intensif dan Agrios, G.N. 1996 Ilmu Hama dan Penyakit
mengambil uret secara manual memisahkanya Tumbuhan (Terjemahan Munzir
saat pengolahan tanah. Busnia). Gajah Mada University
Press, Yokyakarta.
5. Anai-anai (Rayap)
Hama ini dapat hidup disemak-semak Bercocok Tanam Tebu (Sacharum
dan dapat timbul bila keadaan kebun kotor officinarum), R. Sodo Adisewojo
dan banyak sisa-sisa tebu bila telah panen, Penerbit inar Bandung. 1983.
serangan hama ini sering terjadi pada stek Bakti, D, 1991. Kajian Aspek Bionomi
dan bibit tebu baru tumbuh yang akhirnya Apantales flatipes (Cam) Parasitoit
mati. Cara penanggulangan hama ini, pada Penggerek Batang Tebu (Chilo spp)
waktu pengolahan tanah harus dibersihkan Tesis Universitas Gajah Mada.
dari sisa-sisa tanaman dan bibit yang sudah Yokyakarta.
diserang anai-anai dicabut lalu dibakar.
BPTP ACEH 47
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
Prospek dan Arah Pengembangan Tebu, Semangun Haryono, Hama Penyakit Tanaman
Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian di Indonesia, Fak.
Pertanian. Departemen Pertanian, Pertanian Univ, Gajah Mada Yokya,
2007. 1981.
48 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hama dan Penyakit
PERAN JAMUR Peran Trichoderma harzianum sebagai
Trichoderma harzianum SEBAGAI ZAT Zat Perangsang Tumbuh
PERANGSANG TUMBUH TANAMAN Trichoderma harzianum dapat
mengeluarkan senyawa Indol Acetic Acid
Eka Fitria (IAA) yang dapat merangsang pertumbuhan
akar sekunder. IAA adalah auksin endogen
Pendahuluan artinya auksin yang terdapat dalam
tanaman. Senyawa IAA dihasilkan di ujung
Zat Perangsang Tumbuh (ZPT) atau meristem apikal (ujung akar dan batang).
biostimulator merupakan hormon yang Hormon ini pada konsentrasi rendah dapat
secara alami terdapat pada bagian tanaman memacu pemanjangan akar, namun pada
baik pada batang, daun, akar maupun buah, konsentrasi tinggi justru dapat menghambat
sering juga disebut dengan istilah perbesaran sel-sel akar. Penelitian Suwahyono
fitohormon. Aplikasi ZPT ini berpengaruh (2004) m e n y a t a k a n b a h w a , Trichoderma
secara nyata dalam memacu dan harzianum berkembang pada umumnya
menghambat pertumbuhan dan berkoloni dengan akar dari banyak spesies
perkembangan tanaman. Hormon yang tanaman. Pemanfaatan Trichoderma
terdapat/dihasilkan dalam tanaman disebut harzianum dalam mempengaruhi
hormon endogen sedangkan hormon yang pertumbuhan tanaman memproduksi senyawa
dihasilkan dari luar tanaman atau yang Indol Acetic Acid (IAA) dan senyawa lainnya
dihasilkan oleh mikroorganisme seperti seperti auksin atau hormon tumbuh tanaman
jamur Trichoderma harzianum disebut (Wanjiru, 2009; Ortiz-Castro et al., 2009;
hormon eksogen. Hermosa et al., 2012; Chamzurni et al., 2013).
BPTP ACEH 51
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Perkebunan
MENGENAL KELAPA DALAM Varietas ketiga adalah jenis hibrida.
UNGGUL NASIONAL Varietas kelapa jenis inilah yang kini menjadi
primadona masyarakat petani perkebunan.
Nazariah Varietas hibrida memiliki banyak keunggulan.
Diantaranya lebih cepat berbuah, yaitu sekitar
PENDAHULUAN 3-4 tahun setelah tanam. Kemudian produksi
Kelapa adalah salah satu tanaman kopra lebih tinggi sekitar 6-7 ton per hektar
yang sudah dikenal dalam peradaban manusia per tahunnya di umur 10 tahun. Lalu
sejak zaman prasejarah yang diketahui produktivitasnya sekitar 140 per pohon setiap
tumbuh di daerah tropis. Para peneliti tahunnya. Lalu dagingnya lebih tebal, keras
berkesimpulan bahwa tanaman ini berasal dan kandungan minyaknya tinggi. Lalu
dari kawasan yang sekarang dikenal dengan produktivitas tandan buah sekitar 12 tandan
nama Malaysia - Indonesia, dari daerah inilah dan berisi sekitar 10-20 butir buah kelapa,
menyebar ke daerah-daerah lain. daging buahnya memiliki ketebalan sekitar
Kelapa merupakan tanaman serbaguna 1,5 cm. termasuk dalam hal ini adalah
yang seluruh bagian tanamannya bermanfaat tanaman kelapa kopyor varietas hibrida hasil
bagi kehidupan manusia. Hasil kelapa yang kultur embrio yang kini semakin populer saja.
sudah diperdagangkan sejak abad 17 ke Eropa Dari ketiga jenis kelapa yang telah
dari Asia adalah minyak kelapa. diuraikan diatas, umumnya masyarakat
Kelapa tumbuh subur di Indonesia pedesaan Indonesia khususnya Aceh
dengan beragam varietasnya. Kelapa secara cenderung memilih jenis kelapa dalam untuk
ilmu biologi termasuk family palma yang bisa dibudidayakan. Hal ini disebabkan kelebihan-
dibagi menjadi tiga macam. Ada varietas kelebihan yang dimiliki oleh kelapa ini sendiri
dalam yang terdiri dari viridis (kelapa hijau), meskipun mulai berproduksi lebih lambat dari
rubescens (kelapa merah), macrocorpu (kelapa kelapa genjah dan kelapa hibrida. Berikut
kelabu), sakarina (kelapa manis). Lalu ada beberapa varietas kelapa dalam yang dapat
kelapa genjah dengan varietas eburnia (kelapa dijadikan referensi untuk dibudidayakan.
gading), regia (kelapa raja), pumila (kelapa
puyuh), pretiosa (kelapa raja Malabar dan ada JENIS KELAPA DALAM UNGGUL
pula kelapa hibrida. NASIONAL
Varietas dalam adalah salah satu jenis Kelapa Dalam Takome (DTE)
kelapa dengan batang tinggi dan besar, Kelapa DTE mulai berbuah umur 5
ukurannya bisa mencapai 30 meter bahkan tahun dan mulai panen umur 6 tahun. Ukuran
lebih. Kelapa dalam mulai berbuah di usia buah kecil, bentuk buah bulat dan bentuk
tanam sekitar 6-8 tahun. Namun soal umur, buah tanpa sabut bulat dengan warna kulit
tanaman kelapa jenis ini bisa mencapai 100 buah hijau, kuning kehijauan, dan coklat.
tahun lebih. Jumlah buah/tandan 15-20 butir dengan 12-15
Ada beberapa keunggulan varietas Dalam tandan buah/tahun sehingga jumlah
yang bisa diungkap disini. Pertama produksi buah/pohon/tahun 90-150 butir. Produksi
kopranya lebih tinggi yaitu sekitar 1 ton kopra 2,63 ton/ha/tahun dengan kadar minyak
kopra/ ha/tahun di umur 10 tahun. Kedua 61,95%, dan agak tahan terhadap
produktivitasnya mencapai 90 butir setiap penyakit Phytopthora sp.
pohon dalam satu tahunnya. Lalu daging Daerah pengembangan kelapa Dalam
buahnya tebal dan keras dengan kadar Takome pada lahan kering iklim basah dengan
minyak yang lebih tinggi. Lalu lebih tahan tinggi tempat < 500 m dpl, curah hujan 1500-
terhadap hama dan penyakit. 3000 mm/ tahun. Kelapa DTE toleran
Varietas genjah memiliki kelebihan terhadap kemarau panjang sampai dengan 6
sekaligus kelemahan. Kelemahannya peka bulan. Varietas ini dilepas tahun 2006 sebagai
terhadap keadaan lingkungan yang kurang varietas unggul nasional.
baik. Berbuat lebat tetapi mudah dipengaruhi
fluktuasi iklim. Ukuran buahnya relatif lebih Kelapa Dalam Sawarna (DSA)
kecil dengan kadar kopra yang rendah. Kelapa Dalam Sawarna mulai berbuah
Namun kelebihannya buah kelapa jenis ini umur 4 tahun dan mulai panen umur 5 tahun.
ukurannya tidak terlalu tinggi sehingga tidak Ukuran buah besar, bentuk buah bulat elips
membahayakan sekitar dan buahnya lebih dan bentuk buah tanpa sabut bulat dasar rata
cepat sekitar 4-5 tahun. dengan warna kulit buah dominan hijau.
52 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Perkebunan
Jumlah buah/tandan 6 butir dengan 12-13 telur, bentuk buah tanpa sabut bulat dasar
tandan buah/ tahun sehingga jumlah buah rata, dan warna kulit buah dominan hijau.
/pohon/ tahun 75 butir. Produksi kopra 2,8 ton/ Jumlah buah/tandan 6 butir dengan 12-13
ha/tahun dengan kadar minyak 69,28%, dan tandan buah/tahun sehingga jumlah
agak tahan terhadap penyakit Phytopthora sp. buah/pohon/tahun 75 butir. Produksi kopra 2,8
Daerah pengembangan pada lahan ton/ha/tahun dengan kadar minyak 69,28, dan
kering iklim basah dengan curah hujan <1500 agak tahan terhadap penyakit Phytopthora
mm/tahun, agak toleran terhadap kemarau palmivora.
panjang. Varietas ini dilepas tahun 2004
sebagai varietas unggul nasional. Kelapa Dalam Mapanget (DMT)
Daerah pengembangan pada lahan
Kelapa Dalam Palu (DPU) kering iklim basah, dengan curah hujan >
Daerah pengembangan pada lahan 2500 – 3500 mm/tahun. Kelapa Dalam
kering iklim basah dengan curah hujan <1500 Mapanget (Gambar 2) dilepas sebagai kelapa
mm/tahun, agak toleran terhadap kemarau unggul Nasional tahun 2005. Kelapa Dalam
panjang. Varietas ini dilepas tahun 2004 Mapanget mulai berbuah pada umur 5 tahun.
sebagai varietas unggul nasional. Kelapa Bentuk buah bulat, ukuran buah sedang,
Dalam Palu mulai berbuah umur 5 tahun dan warna kulit buah umumnya merah
mulai panen umur 6 tahun. kecokelatan.
Ukuran buah besar, bentuk buah bulat Produksi tandan rata-rata 13 buah per
telur, bentuk buah tanpa sabut bulat dasar pohon, jumlah buah 7 butir per tandan atau
rata, dan warna kulit buah dominan hijau. rata-rata sebanyak 90 butir/pohon/tahun.
Jumlah buah/tandan 6 butir dengan 12-13 Produksi kopra optimal 3.3 ton/ ha/tahun,
tandan buah/tahun sehingga jumlah buah/ kadar minyak 62.95%, agak toleran terhadap
pohon/tahun 75 butir. Produksi kopra 2,8 ton kemarau panjang, dan tahan terhadap
/ha /tahun dengan kadar minyak 69,28%, dan serangan penyakit Busuk Pucuk yang
agak tahan terhadap penyakit Phytopthora sp. disebabkan oleh Phytophthora palmivora.
BPTP ACEH 57
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Perkebunan
Tabel 1. Penggunaan pupuk organik pada tanaman ,dan NO2 , dapat masuk lewat daun terutama
kopi arabika. lewat stomata.
Pemupukan melalui daun sebagai
Awal Musim hujan Akhir musim hujan pelengkap agar unsur hara yang diberikan
Umur
(g/phn) g/phn
tan dapat segera dipergunakan oleh tanaman
Thn Urea Sp36 Kc Dolmit Urea Sp36 Kc Dolmit untuk meningkatkan efektivitas pemberian
l l
20 25 15 20 20 25 15 20
pupuk melalui daun, penyemprotan
1
hendaknya merata pada permukaan daun
2 50 40 40 30 50 40 40 30
sebelah bawah. Faktor lain yang harus
3 75 50 50 50 75 50 50 50 dipertimbangkan dalam menentukan cara
4 100 50 50 70 100 50 50 70 pemberian pupuk adalah iklim, jenis tanah,
150 80 70 100 150 80 70 100
dan ketersediaan air.
5-10
>10 200 100 100 125 200 100 100 125 Tabel 2. Penggunaan pupuk an organik pada
tanaman kopi arabika.
Tepat Waktu
Umur Awal Musim Hujan Akhir Musim Hujan
Waktu pemupukan dilakukan dua kali Tan.
dalam setahun yaitu pada awal musim hujan Tahun
Kompos Dolomit Kompos Dolomit
dan akhir musim hujan. Atau setelah tanaman Kg/ Phn (g/Phn Kg/Phn g/Phn
kopi dipangkas dan sebelum primordia bunga,
dengan catatan kondisi tanah harus lembab. 1 2 10 2 10
Pada keadaan tertentu pemupukan ekstra 2 4,5 15 4,5 15
3 5,5 20 5,5 20
dapat dilakukan misalnya curah hujan yang 4 6,5 30 6,5 30
terlalu tinggi maka pemupukan dilakukan 2 5-10 10 40 10 40
bulan sebelum akhir panen. > 10 12,5 40 12,5 40
Tepat Tempat
Pemberian pupuk organik pada tanaman Efesiensi pemupukan
kopi adalah dengan cara meletakan pupuk Selain menerapkan 5 T pemupukan
organik pada alur (rorak) yang telah dibuat tanaman kopi lebih efektif dan
dibenamkan sehingga terurai sendiri, lokasi menguntungkan apabila dipenuhi beberapa
penempatan pupuk antara ujung tajuk terluar persyaratan yaitu :
daun kopi. 1. Pemupukan tidak akan banyak memberi
Pemupukan pada tanaman kopi arabika kenaikan produksi apabila naungan terlalu
dewasa dilakukan dengan tata cara melihat gelap, pengurangan naungan harus
gejala pada daun, setelah mengetahui gejala dilakukan secara bertahap.
pada daun kita baru bisa mengetahui apa saja 2. Pemupukan diberikan hendaknya setelah
unsur yang dibutuhkan oleh tanaman kopi. pemangkasan kopi.
3. Perlakuan tanah, gulma dan rumput
Pupuk yang digunakan pada tanaman kopi
arabika dewasa yaitu Urea, SP 36, KCL, dan disekitar kopi harus dibersihkan sebelum
Dolomit. pemberian pupuk untuk mengurangi
terjadinya persaingan perebutan unsur
Tepat cara Pemupukan Kopi Arabika hara.
Cara pemupukan kopi dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu pemupukan melalui Gejala kekurangan unsur hara pada tanaman
tanah dan daun. pemberian pupuk melalui kopi arabika adalah:
tanah dapat dilakukan dengan cara meletakan
pupuk pada alur yang telah dibuat. Pupuk 1. Kekurangan Hara Nitrogen (N) yaitu:
diberikan pada areal dibawah tajuk tanaman, Ukuran daun lebih kecil menguning,
dengan jarak 40 – 80 cm dari batang pokok, produksi daun dan laju pertumbuhan
pada jalur melingkar. Kemudian pupuk turun, daun tua tampak gejala khorosis
ditaburkan dan ditutup kembali dengan tanah kuning, Daun gugur dan cabang
agar pupuk tidak menguap. Penyerapan hara mengering dari ujung kepangkal.
lewat daun umumnya melalui stomata. Hara 2. Kekurangan Hara Phosfor (P) :
tanaman dalam bentuk gas, seperti SO2 , NH3 Terjadinya Bercak warna kuning pada
daun tua, Warna hijau gelap
58 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Perkebunan
menggantung kebawah arah belakang, Daftar Pustaka
daun tua cepat gugur dan bercak Kementan. Peraturan Menteri pertanian
kecokelatan merupakan tandanya mati sel Nomor 49 Tahun 2014. Tentang Pedoman
jaringan daun dapat melebar. Teknis Budidaya Kopi Yang Baik (Good
Agriculture Practices/Gap On Coffee).
3. Kekurangan Hara Kalium (K) Jakarta.
Bercak tepi daun pudar dan coklat Karim. A. 2012. Pengembangan Ekonomi
membentuk batas tak teratur pada tepi Lokal Melalui Revitalisasi Kebun Kopi
daun. Daun tua seperti terbakar pada Rakyat di Dataran Tinggi Gayo, Unsyiah
ujung dan tepinya. Banda aceh.
4. Kekurangan Hara Magnesium (Mg)
Membentuk duri ikan berwarna perunggu Mawardi S, et al. 2008. Panduan Budidaya
tidak mengkilat, daun tua mudah gugur dan Pengolahan Kopi Arabika Gayo. CV.
5. Kekurangan Hara Seng (Zn) Azrajens Mayuma. Jakarta.
Ukuran daun mengecil dan memanjang Masna. M, et al 2012. Panduan Upaya
karna berkembang tidak normal sering peningkatan produksi dan kualitas Kopi
terjadi mati pucuk, internode lebih pendek Arabika Gayo yang Berkelanjutan.
bentuk daun seperti anak panah Universitas Gajah Putih Takengon. Aceh
6. Kekurangan Hara Kahat Tembaga (Cu) Tengah.
Daun mengeriting dan mengulung
Yufniati ZA. 2007. Laporan Akhir Kegiatan
sepanjang ibu tulang daun, Tulang daun
Pengkajian Paket Teknologi Budidaya
sekunder menonjol dan tunas lemah.
Kopi Organik Di Dataran Tinggi Gayo.
7. Kekurangan Hara Kahat Besi (Fe)
BPTP Aceh.
Ukuran daun normal, daun pucat tulang
daun masih hijau, tampak pola sarang
laba -laba pada tulang daun dan daun
menguning dan memutih hingga
mendekati warna krem.
BPTP ACEH 59
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Perkebunan
MODEL PEMANGKASAN KOPI ARABIKA ▪ Tunas primer (legitim) yang terletak sedikit
(Coffea arabika. L) di atas ketiak daun.
DI DATARAN TINGGI GAYO ▪ Mata tunas seri (4-5 buah) yang tumbuhnya
dibawah tunas legitim
Ishar Kedua macam tunas ini dapat tumbuh
menjadi cabang atau batang, dan dapat
PENDAHULUAN membentuk bunga dan buah tergantung pada
Kopi termasuk salah satu komoditas rangsangan yang diterimanya. Tunas seri
yang penting dan strategis pada sub- sektor pada batang menghasilkan wiwilan yang
perkebunan, karena selain menghasilkan berfungsi menumbuhkan atau membentuk
devisa yang tinggi juga di usahakan oleh kembali organ batang baru. Tunas seri pada
banyak petani. di Dataran Tinggi Gayo hampir cabang primer akan menghasilkan cabang-
semua petani sumber penghasilannya cabang reproduksi yang mempunyai sifat dan
pendapatannya dari kopi, Keberhasilan fungsi sama seperti cabang primer.
tanaman kopi dipengaruhi oleh banyak faktor
antara lain: Jenis-jenis cabang kopi Arabika gayo
• Iklim Sebelum kita melakukan pemangkasan
• Kesuburan tanah terlebih dahulu harus mengetahui bagian
• Bahan tanaman cabang tanaman, sebagai berikut:
• Teknik budidaya ▪ Batang utama, pokok (kayu batang)
Dari faktor teknik budidaya yang cukup ▪ Wiwilan (tunas air)
penting dan perlu mendapat perhatian adalah ▪ Cabang reproduksi, yaitu cabang-cabang
pemangkasan. Pada awal musim hujan pupuk yang tumbuh dari cabang primer di atas
hendaknya baru diberikan setelah kopi selesai ketiak daun dan akan mendukung bunga
dipangkas. Tanaman yang dipupuk cenderung dan buah pada cabang primer.
untuk membentuk banyak wiwilan. ▪ Cabang cambuk
Pemupukan akan memberi efek maksimal ▪ Cabang kipas
apabila wiwilan selalu dipangkas sehingga zat ▪ Cabang cacing, yaitu cabang reproduksi
hara tidak banyak terbuang bersamaan yang tumbuhnya lemah dan tetap kecil.
dengan wiwilan. ▪ Cabang balik, yaitu cabang reproduksi
Pemangkasan tanaman kopi dimaksudkan yang tumbuhnya selalu balik ke batang
guna mengarahkan pertumbuhan vegetatif pokok (kayu batang)
kearah pertumbuhan generatif yang produktif ▪ Cabang liar orthotrop, yaitu cabang
dan menjaga keseimbangan pertumbuhan reproduksi yang tumbuhnya ke atas atau
vegetatif dengan pertumbuhan generatif ke bawah meskipun tidak tegak seperti
sehingga produktivitas lebih optimal. tunas wiwilan, pertumbuhannya subur
dan sering menghasilkan buah yang cukup
Mengapa tanaman kopi arabika perlu di banyak.
lakukan pemangkasan ? ▪ Cabang sekunder (kayu sekunder)
Untuk memahami dasar-dasar ▪ Cabang tersier ( kayu tersier)
pemangkasan secara baik perlu mengetahui Sifat pentung lainnya yang erat kaitannya
sifat-sifat pertumbuhan tanaman kopi, yaitu dengan pemangkasan adalah :
▪ Terdapatnya dua bentuk pertumbuhan - Terbentuknya buah hanya pada cabang
pada tanaman pertumbuhan tegak ke atas primer
atau orthotrop, Pertumbuhan ke atas - Tiap buku biasanya hanya sekali
menghasilkan batang dan wiwilan (terubus, mendukung buah, sehingga tiap tahun
tunas air) yang bila dibiarkan akan menjadi letak dompolan buah akan bergeser yang
batang-batang baru. semakin jauh dari pangkal cabang atau
▪ Pertumbuhan yang arahnya mendatar ke batang.
samping (plagiotrop) Pertumbuhan yang - Semakin panjang suatu cabang, daya
arahnya mendatar ke samping akan pertumbuhannya semakin lemah sehingga
menghasilkan cabang-cabang yang tumbuh jumlah dompolan semakin sedikit dan biji
mendatar menjadi bakal buah yang dihasilkan semakin kecil.
Tanaman kopi memiliki dua macam mata pertumbuhan cabang-cabang produktif
tunas pada tiap ketiak daunnya, yaitu : agar lebih sehat, dan jumlah yang cukup
banyak.
60 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Perkebunan
Pentingnya pemangkasan kopi Sistem Pemangkasan Pada tanaman kopi
Secara alamiah pembuahan tanaman dikenal ada tiga cara pemangkasan yaitu
kopi cenderung menunjukkan pola yang tidak 1. Pemangkasan bentuk
stabil, dalam arti secara bergantian tahun 2. Pemangkasan pemeliharaan
berbuah lebat akan diikuti dengan tahun 3. Pemangkasan peremajaan (Rejuvinasi)
berbuah kurang, atau sebaliknya. Hal ini
disebabkan karena :
▪ Pada saat tanaman berbuah lebat JENIS PEMANGKASAN
sebagian besar persediaan makanan hasil TANAMAN KOPI
fotosintesis digunakan untuk mendukung
pertumbuhan buah, sehingga sebahagian
kecil saja yang digunakan untuk
pembentukan cabang-cabang baru.
Pemangkasan Pemangkasan
▪ Sedangkan pada saat tanaman berbuah
bentuk Pemeliharaan
sedikit, tanaman memerlukan
sebahagian kecil saja makanan yang
digunakan untuk pertumbuhan buah,
sehingga sebagian besar zat makanan Batang Batang Pangkas
Pangkas
digunakan untuk pembentukan Tunggal Ganda Lepas
Produksi
pertumbuhan cabang dan buah atau Panen
cabang produktif yang akan
meningkatkan produksi tahun
Sistem 2-etape
berikutnya. Wiwil halus dan
Sistem 3-etape (mercy)
▪ Akibat pembuahan yang sangat banyak Sistem koker (sistem aceh)
kasar
yang melebihi daya dukung tanaman,
sering mengakibatkan tanaman
menderita, sehingga cabang akan 1. Pemangkasan Pembentukan
mengalami mati pucuk, dan buah tidak Pemangkasan pembentukan bertujuan
dapat masak secara normal kurang untuk membentuk kerangka pohon sehingga
merah, menguning bahkan menghitam. tanaman tidak terlalu tinggi, menghasilkan
▪ Pada kasus kelebatan buah yang berat di cabang yang kuat, letaknya teratur arahnya
alami oleh kopi yang masih muda, menyebar dan produktif. Pemangkasan
menyebabkan sistem perakaran akan pembentukan bisa dibedakan menjadi dua
rusak dan tanaman mati. yaitu, pemangkasan berbatang tunggal dan
Pertumbuhan buah dan cabang (vegetatif berbatang ganda.
dan generatif) harus berimbang, agar tanaman a. Pemangkasan berbatang tunggal
tetap sehat dan mampu berproduksi optimal. Pemangkasan berbatang tunggal bisa
Pengaturan keseimbangan tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
dilakukan melalui, memangkas kopi secara • Pemenggalan (topping)
teratur dan benar. Pemenggalan adalah melakukan perlakuan
pemotongan pucuk tanaman dengan tujuan
Tujuan pemangkasan untuk menghilangankan pengaruh
▪ Untuk membentuk kerangka/habiatus dominasi pucuk sehingga cabang lateral
tanaman sehat mengatur tinggi tanaman dapat tumbuh lebih kuat dan lebih panjang.
sehingga mudah perawatannya, Tujuan lain dari Topping adalah agar
▪ Menghilangkan cabang tua, cabang liar, tanaman tidak terlalu tinggi.Tinggi
cabang balik, cabang cacing, dan cabang tanaman kira kira 150-180 cm.
yang dikehendaki, • Sistem Etape
▪ Memudahkan masuknya cahaya dan Pemangkasan sistem etape pada prinsipnya
memperlancar aliran udara dalam tajuk, juga melakukan pemenggalan pucuk
▪ Memudahkan pengendalian hama dan tanaman, hanya saja pemenggalannya
penyakit dilakukan secara bertahap atau beretape,
▪ Mengurangi terjadinya fluktasi produksi pemenggalan dapat dilakukan sebanyak 2
yang tajam serta dampak pembuahan kali (2-etape) atau 3 kali (3-etape), yaitu
berlebih (Overbearing) serta memudahkan dengan menumbuhkan batang susulan
panen. (cabang orthotrop).
BPTP ACEH 61
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Perkebunan
• Sistem Koker Aceh Wiwil halus yaitu memangkas cabang
Sistem ini yang umumnya diterapkan oleh balik, cabang liar, cabang kering, cabang
petani kopi di Dataran Tinggi Gayo. Pada cacing, cabang tua, dan lain-lain. Wiwil halus
prinsipnya pemangkasan sistem koker ini dilakukan tiga bulan setelah pemangkasan
adalah melakukan penjarangan berat dan diulangi tiga bulan sekali.
percabangan pada bagian atas tajuk kopi,
sehingga udara dan sinar matahari 3. Pemangkasan Peremajaan (Rejuvinasi)
memungkinkan masuk melalui bagian Sistem pemangkasan rejuvinasi yang
tersebut. hanya dilakukan apabila produksi sudah
b. Pemangkasan Berbatang ganda terlalu rendah, tetapi keadaan pohonnya
Pemangkasan berbatang ganda banyak masih cukup baik. Tujuannya adalah untuk
dilakukan oleh rakyat pada tanaman kopi,. meremajakan tanaman yang sudah tua.
Dengan sistem ini akan terbentuk satu Rejuvinasi dapat dilakukan dengan dua
tunggal (batang utama) yang menyangga cara. Cara pertama dengan memotong batang
beberapa cabang reproduksi. hingga tertinggal 30-50 cm dari permukaan
tanah. Setelah tunas tumbuh, dipilih satu atau
2. Pemangkasan Pemeliharaan dua tunas yang baik dan berada paling bawah
Pemangkasan pemeliharaan bertujuan untuk dipelihara. Cara kedua dilakukan kira-
untuk mengatur pertumbuhan cabang, kira satu tahun sebelim rejuvinasi, sebagian
membuang cabang-cabang adventif (cabang cabang-cabang primer dibuang (diswing),
balik, cabang cacing). Membuang cabang setelah wiwilan tumbuh baru batang dipotong.
tua yang tidak produktif, tunas air, tunas
yang tumbuh tumpang tindih, Daftar Pustaka
Pemangkasan pemeliharaan ada dua Kementan. Peraturan Menteri pertanian
macam yaitu: nomor 49 Tahun 2014. Tentang Pedoman
• Pemangkasan Lepas Panen (PLP) Teknis Budidaya Kopi Yang Baik (Good
Tujuan utama PLP (Panglepan) adalah Agriculture Practices/Gap On Coffee).
penyediaan cabang produksi dan Jakarta
mengoptimalkan potensi produksi.
Pemangkasan lepas panen ditujukan untuk Mawardi S, et al. 2008. Panduan Budidaya
membuang cabang non produktif, kering dan Pengolahan Kopi Arabika Gayo. CV.
tanpa daun, serta membentuk tajuk Azrajens Mayuma. Jakarta.
tanaman lebih ramping serta menyisakan
cabang-cabang yang benar-benar masih Masna. M, et al 2012. Panduan Upaya
produktif (berbuah). Pemangkasan lepas peningkatan produksi dan kualitas Kopi
panen dilaksanakan segera setelah panen Arabika Gayo yang Berkelanjutan.
raya selesai, yang menjadi target Universitas Gajah Putih Takengon. Aceh
pemangkasan lepas panen adalah cabang- Tengah.
cabang yang telah berbuah satu kali (B1)
atau yang telah berbuah dua kali (B2) Surip Mawardi, et al. 2009. Laporan Hasil
• Pemangkasan Produksi Penelitian Evaluasi Mutu Beberapa
Pemangkasan produksi bertujuan untuk Varietas Kopi Arabika Di Dataran Tinggi
mengatur percabangan produktif yang Gayo.
merata, merangsang pembungaan dan
pembuahan. caranya adalah dengan
melakukan pemangkasan ringan yang
terdiri dari wiwil kasar dan wiwil halus.
Wiwil kasar yaitu membuang semua
wiwilan yang tidak di perlukan ditarik dengan
tangan (jangan dengan gunting) agar ruas
yang terpendek dari wiwilan ikut terbuang.
Wiwil kasar ini dilakukan setiap satu bulan
sekali pada musim hujan dan dua bulan sekali
pada musim kemarau.
62 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Perkebunan
PENERAPAN TEKNOLOGI 2. Secara sederhana, agroforestri adalah
AGROFORESTRI sistem penggunaan lahan yang
PADA KEBUN KOPI ARABIKA memadukan tanaman pertanian dengan
tanaman kehutanan.
Rizki Ardiansyah 3. Agroforestri juga dapat disebut dengan
kebun campur.
PENDAHULUAN 4. Ada 2 tipe agroforestri berbasis komoditas,
Tanaman kopi merupakan salah satu yaitu:
komoditas unggulan perkebunan yang a) Agroforestri sederhana, sedikitnya ada
berperan strategis dalam perekonomian 2 jenis pohon hingga 5 jenis pohon yang
nasional dan daerah sebagai sumber devisa berfungsi sebagai penaung dari
negara, pendapatan petani, penciptaan tanaman inti dan membentuk satu
lapangan kerja, pembangunan wilayah, lapis penaung.
pendorong agrobisnis dan agroindustri, b) Agroforestri kompleks, terdapat lebih
sumber bahan mentah industri serta dari 5 jenis pohon yang berfungsi
mendukung konservasi lingkungan (Sari et al. sebagai penaung dari tanaman inti dan
2013; Sudjarmoko, 2013). membentuk multi lapis penaung.
Provinsi Aceh salah satu daerah
penghasil kopi di Indonesia, berada di Dataran
Tinggi Gayo (Kabupaten Aceh Tengah, Bener
Meriah dan Gayo Lues) yang keseluruhan
lahan perkebunannya merupakan perkebunan
rakyat dengan luasan kepemilikan lahan
antara 1-2 hektar per KK (Disbun Aceh, 2014).
Kopi berkontribusi dalam pendapatan daerah
melalui nilai ekspor yang mencapai USD 81,34
juta atau lebih dari Rp. 1.138 Triliyun tahun
2018 (BPS Aceh, 2018), dengan luas areal
perkebunan kopi mencapai 123.764 hektar
(Disbun Aceh, 2014). Tingginya permintaan
kopi Gayo untuk pemenuhan kebutuhan
konsumsi kopi dunia, diharapkan memberikan
manfaat positif terhadap peningkatan
produksi dan pendapatan masyarakat. Proses
peningkatan ekspor tersebut, mendorong
masyarakat untuk membuka kebun kopi ke
kawasan lindung agar dapat melakukan
perluasan kebun kopi Arabika (Ellyanti et al. Sumber : Hairiah et al. (2003)
2012).
Adanya trade off antara pemenuhan Keunggulan Agroforestri
kebutuhan ekonomi masyarakat dengan 1. Sistem agroforestri menguntungkan
kepentingan konservasi dapat menimbulkan petani yang memiliki lahan terbatas
konflik yang berakibat buruk pada penurunan antara 0,25 – 2 hektar.
kesuburan tanah, erosi, kepunahan flora dan 2. Agroforestri dapat menghasilkan
fauna, banjir, kekeringan dan bahkan beragam jenis produk yang bisa dijual
perubahan lingkungan global. Agroforestri sehingga dapat menjaga keseimbangan
adalah salah satu sistem pengelolaan lahan sumber pendapatan petani.
yang mungkin dapat ditawarkan untuk 3. Beragam jenis tumbuhan yang ada di
mengatasi masalah yang timbul akibat adanya kebun agroforestri berpotensi menjaga
alih-guna lahan tersebut di atas dan sekaligus ketersediaan air, mencegah erosi,
juga untuk mengatasi masalah pangan. mempertahankan kesuburan tanah,
dan mengurangi serangan hama.
Definisi dan Jenis Agroforestri
1. Agroforestri berasal dari kata agro yang
berarti pertanian dan forestri yang berarti
kehutanan.
BPTP ACEH 63
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Perkebunan
4. Sistem agroforestri dapat mengurangi Teknologi Agroforestri Kebun Kopi
dampak negatif dari perubahan cuaca Arabika
yang ekstrim (curah hujan yang terlalu Umumnya kebun kopi petani
tinggi, kemarau panjang dan angin menerapkan sistem agroforestri sederhana
ribut) terhadap pertumbuhan tanaman dibandingkan sistem agroforestri kompleks
yang ada di dalamnya. karena untuk menghasilkan buah yang cukup,
kopi membutuhkan cahaya sebanyak 75% dari
Kelemahan dan Peluang Agroforestri total cahaya yang bisa diterima oleh kopi.
1. Kelemahan sistem agroforestri adalah Sedangkan pada sistem agroforestri kompleks
hasil panen satu jenis tanaman yang tanaman kopi menerima kurang dari 75% dari
ditanam dengan sistem agroforestri total cahaya yang bisa diterima.
lebih rendah dibandingkan hasil
tanaman yang sama pada sistem Penutup
monokultur. Hal ini karena untuk Sistem agroforestri berbasis kopi dalam
jumlah tanaman per hektar untuk jenis penerapannya menggunakan dua model yaitu
tertentu lebih sedikit pada sistem agroforestri sederhana dan agroforestri
agroforestri dibandingkan sistem multistrata. Tanaman penaung pada
monokultur. agroforestri berbasis kopi berdampak positif
2. Peluang untuk mengatasi kelemahan terhadap pertumbuhan, produksi, mutu dan
sistem agroforestri, dapat dilakukan citarasa kopi. Walaupun belum sepenuhnya
dengan pengaturan jarak tanam dan menggunakan teknologi budidaya anjuran,
pemeliharaan yang intensif sehingga namun agroforestri berbasis kopi berperan
hasil panen kebun bisa maksimal. dalam konservasi lahan, air dan
keanekaragaman hayati, menambah unsur
hara, mengendalikan iklim mikro, menambah
Permasalahan Kebun Kopi Arabika cadangan karbon, menekan serangan penyakit
1. Produktivitas kopi yang rendah akibat dan meningkatkan pendapatan petani.
kurang teraturnya jarak tanam antar
tanaman, masih belum menggunakan Daftar Pustaka
bibit unggul dan kurang [BPS Provinsi Aceh] Badan Pusat Statistik
diperhatikannya kesuburan tanah. Provinsi Aceh. 2018. Aceh Dalam Angka.
2. Serangan hama penyakit akibat dari Banda Aceh (ID): BPS Provinsi Aceh.
naungan yang terlalu rapat atau [Disbun Aceh] Dinas Perkebunan Provinsi
naungan yang terlalu terbuka, dan Aceh. 2014. Data Luas Lahan dan
penggunaan pestisida yang tidak sesuai Produktivitas Kopi. Banda Aceh. Dinas
dengan aturan dan kebutuhannya. Perkebunan Aceh.
3. Perubahan iklim dan dampaknya Ellyanti, Karim A, Basri H. 2012. Analisis
terhadap tanaman kopi: indikasi geografis kopi arabika Gayo
ditinjau dari rencana tata ruang wilayah
kabupaten. Agrista 16(2): 46-61.
Hairiah K, Sardjono AM, Sabarnurdin S. 2003.
Pengantar Agroforestri. Bogor (ID): World
Agroforestri Centre (ICRAF).
Hulupi R, Martini E. 2013. Pedoman Budi
Daya dan Pemeliharaan Tanaman Kopi Di
Kebun Campur. Jember (ID): Pusat
Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.
Sari DN, Syechalad MN, Sofyan. 2013.
Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Ekspor Kopi Arabika Aceh.
Ilmu Ekonomi. 1(1): 11- 21.
Sudjarmoko B. 2013. Prospek Pengembangan
Industrialisasi Kopi Indonesia. Sirkuler
Inovasi Tanaman Industri dan Penyegar
1(3): 99-110.
64 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Tanaman Pangan
66 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan
Farooq, M., S.M.A. Basra, and N. Ahmad. Rachmawati, A. Y. 2009. Pengaruh perlakuan
2005. Rice seed priming. International matriconditioning plus bakterisida
Rice Research Note (IRRN), 30 (2): 45- sintetis atau nabati untuk
48 p. mengendalikan hawar daun bakteri
Hamidah, 2013. Perlakuan lama perendaman (Xanthomonas oryzae pv. Oryzae)
dan konsentrasi kno3 terhadap terbawa benih serta meningkatkan
pematahan dormansi benih padi (Oryza viabilitas dan vigor benih padi (Oryza
sativa L.) varietas ciherang. Fakultas sativa L.). Skripsi. Departemen
pertanian. Universitas Syiah Kuala. Agronomi dan Hortikultura, Institut
Aceh. Pertanian Bogor. Bogor. 39 hal.
BPTP ACEH 67
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan
70 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan
BPTP ACEH 71
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan
BPTP ACEH 73
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan
TANAMAN KEDELAI tanah baik sifat fisika, kimia dan biologi dari
DI LAHAN BEKAS RAWA tanah. Di wilayah subtropik pengapuran
sering bertujuan untuk menaikkan pH tanah.
Abdul Azis Sejalan dengan itu pengapuran juga bertujuan
untuk menyediakan hara Ca dan Mg,
menambah ketersediaan unsur-unsur P dan
Pendahuluan Mo bagi tanaman serta memperbaiki
Di Indonesia, Kedelai merupakan kehidupan mikroorganisme dan memperbaiki
komoditas penting ketiga setelah padi dan pembentukan bintil-bintil akar (Damanik
jagung. Namun, produksi kedelai dalam negeri 2010). Kapur pertanian adalah bahan senyawa
belum mampu mencukupi kebutuhan kedelai Ca dan Mg-nya dapat menetralisir
nasional yang terus meningkat. Peningkatan kemasaman tanah atau menurunkan aktivitas
produktivitas kedelai nasional termasuk ion H dan Al di dalam larutan tanah. Bahan
lambat, pada tahun 1990 sekitar 1,1 t/ha Kapur yang banyak digunakan antara lain,
menjadi sekitar 1,3 t/ha pada tahun 2008. kalsit (CaCO3), dolomit [CaMg(CO3)2], kapur
Produksi kedelai tersebut sangat ditentukan bakar (CaO), kapur sirih (MgO), kapur tembok
oleh luas areal panen, sehingga luas areal [Ca(OH)2], dan kalsium silikat (Munawar
panen harus ditingkatkan dan peran inovasi 2011).
teknologi perlu lebih digalakkan (Suyamto dan
Widiarta 2011). Pertumbuhan dan Produksi Kedelai
Sebagaimana diketahui, lahan rawa Dari beberapa hasil penelitian,
ialah suatu lahan yang sepanjang tahun atau pengaruh pemberian pupuk TSP dapat
selama waktu panjang dalam setahun membantu proses perkembangan akar
tergenang air. Ada rawa yang air sehingga dapat menyerap unsur P dalam
genangannya dipertahankan oleh air tanah tanah dan membantu proses pertumbuhan
yang sangat dangkal. Ada pula rawa yang tanaman kedelai, hal ini sesuai dengan
terjadi karena menampung penyaluran air pendapat Sutedjo, M.M (2010), fungsi pupuk P
permukaan atau luapan air sungai yang dalam tanaman dapat mempercepat
berlangsung secara berkala. pertumbuhan akar serta memperkuat
Untuk itu, perlu dilakukan perbaikan pertumbuhan tanaman muda menjadi
untuk meningkatkan hasil kedelai dengan tanaman dewasa. Damanik (2010),
memanfaatkan lahan sub optimal, menambahkan bahwa pupuk P berfungsi
diantaranya adalah perbaikan dari aspek merangsang pertumbuhan dan perkembangan
kesuburan tanah seperti penggunaan pupuk akar dan pertumbuhan generatif dapat
organik, pupuk hayati, kapur, dan diberikan sebagai pupuk awal pada saat
pemanfaatan mikroba tanah (Barus 2013; bertanam atau pada waktu memasuki masa
Lakitan dan Gofar 2013). Salah satu faktor generatif.
yang mempengaruhi pertumbuhan kedelai Pemberiaan pupuk TSP dengan
adalah kebutuhan akan fosfat (P). Kedelai persentase P2O5 yang lebih besar dari pada
merupakan salah satu tanaman yang pupuk SP-18 dan SP-36 sehingga P2O5 dari
membutuhkan fosfat dalam jumlah besar. TSP lebih mudah terserap oleh akar tanaman
Ketersediaan fosfat merupakan faktor dan dapat membantu percepatan proses
pembatas utama pada pertumbuhan dan pembungaan serta pemasakan buah.
produksinya (Mar’ah 2011). Secara umum Kenyataan tersebut sesuai dengan pendapat
fungsi dari fosfat dalam tanaman dapat Novizan (2005), pupuk P merangsang
mempercepat pertumbuhan akar semai, dapat pembentukan bunga, buah, dan biji. Bahkan
mempercepat serta memperkuat pertumbuhan mampu mempercepat pemasakan buah dan
tanaman muda menjadi dewasa pada membuat biji lebih bernas. Sutedjo, M.M
umumnya, dapat mempercepat pembungaan (2010), menambahkan bagian-bagian tubuh
dan pemasakan buah dan biji atau gabah, tanaman yang bersangkutan dengan
dapat meningkatkan produksi biji-bijian. pembiakan generatif, seperti daun-daun,
Selain hal-hal tersebut, fosfat juga sebagai bunga, tangkai sari, daun buah serta bakal biji
penyusun lemak dan protein (Sutedjo 2010). ternyata mengandung P, jadi untuk
Pengapuran adalah suatu teknologi mendorong pembentukan bunga dan buah
pemberian kapur ke dalam tanah, yang sangat diperlukan unsur P.
dimaksudkan untuk memperbaiki kesuburan
74 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan
Pengaruh pemberian pupuk TSP juga dengan dibantu pengapuran pada tanah asam
dapat membantu meningkatkan produksi biji- sehingga unsur hara dapat diserap oleh
bijian karena pupuk fosfat sangat diperlukan tanaman melalui akar, sehingga secara
untuk pengisian polong pada tanaman kedelai. langsung ketersediaan unsur hara Ca dan Mg
Hal ini sesuai dengan pendapat Munawar meningkat dan secara tidak langsung unsur
(2011), pupuk P dapat memacu kemasakan hara P dan Mo juga meningkat. Hal ini sesuai
tanaman, terutama pada tanaman biji-bijian dengan pendapat Hardjowigeno.S (2007), yang
dan mengurangi masa untuk pemasakan biji mengatakan manfaat pengapuran adalah
dan dapat meningkatkan kualitas buah. menaikan pH tanah, menambah unsur-unsur
Jumlah cabang produktif dipengaruhi Ca dan Mg, menambah ketersedian unsur-
oleh faktor genetik sehingga tidak unsur P dan Mo serta mengurangi keracunan
menunjukkan pengaruh sesama perlakuan Fe, Mn dan Al dan dapat memperbaiki
yang dicobakan. Sementara jumlah polong kehidupan mikroorganisme dan memperbaiki
perpolibag dan jumlah polong berisi tanaman pembentukan binti-binti akar. Novizan (2005),
kedelai terbesar terdapat pada perlakuan menambahkan ketersediaan fosfat didalam
(Dolomit) yang berbeda nyata dengan tanah ditentukan oleh banyak faktor, tetapi
perlakuan (Kalsit) dan (Tohor), hal ini diduga yang paling penting adalah pH tanah. Pada
karena kapur dolomit mengandung unsur Ca pH tanah rendah fosfat akan bereaksi dengan
dan Mg dibandingkan dengan kapur kalsit dan ion besi dan aluminium sehingga fosfat sukar
kapur tohor. Kenyataan ini sesuai dengan larut dalam air dan tidak dapat digunakan
pendapat Damanik (2010), kalsium karbonat oleh tanaman.
(CaCO3) atau kalsit dan kalsium-magnesium
karbonat [CaMg(CO3)2] atau dolomit. Daftar Pustaka
Sementara itu, kapur karbonat diperoleh Barus J. 2013. Potensi pengembangan dan
melalui penggilingan langsung batuan kapur budidaya kedelai pada lahan suboptimal
tanpa melalui pembakaran. Kandungan di Lampung. Prosiding Seminar Nasional
utama kapur tersebut adalah kalsium Lahan Suboptimal. Palembang, 20-21
karbonat dan magnesium karbonat. Kapur September 2013.
yang lebih banyak mengandung kalsium Damanik MMB. 2010. Kesuburan Tanah dan
karbonat dikenal dengan kalsit (CaCO3), jika Pemupukan. USU Press. Medan.
kandungan kalsium karbonat dan magnesium
karbonatnya terdapat dalam jumlah banyak, Hardjowigeno S. 2007. Ilmu Tanah. CV.
maka kapur tersebut dikenal sebagai dolomit Akademika Pressindo. Jakarta.
[CaMg(CO3)2] (Redaksi Agromedia, 2010). Lakitan B, N Gofar. 2013. Kebijakan inovasi
Dari hasil percobaan menunjukkan teknologi untuk pengelolaan lahan
bahwa berat biji kering berpengaruh pada suboptimal berkelanjutan. Prosiding
pertumbuhan ujung, bulu-bulu akar dan buah, Seminar Nasional Lahan Suboptimal.
sehingga dapat meningkatkan berat biji Palembang, 20-21 September 2013.
kering tanaman kedelai. Sesuai dengan
Maftu’ah EA, A Syukur, B Purwanto. 2013.
pendapat Sutedjo, M.M (2010), yang
Efektivitas ameliorant pada lahan
mengatakan bahwa Kalsium (Ca) sebagian
gambut terdegradasi untuk
besar terdapat pada dinding sel, batang dan
meningkatkan pertumbuhan dan
berpengaruh baik pada pertumbuhan ujung
serapan NPK tanaman jagung manis
dan bulu-bulu akar, sedangkan pada
(Zea mays L. Var. Saccharata). Jurnal
Magnesium (Mg) banyak terdapat dalam buah
Agronomi Indonesia 41(1): 16-23.
dan dalam tanah.
Mar’ah, K Khotimah, H Prasetya. 2011.
Penutup Pengaruh Pupuk P (fosfor) Terhadap
Pengaruh pemberian jenis pupuk fosfat Pertumbuhan dan Produksi Kedelai
dan jenis kapur menunjukkan pengaruh yang (Glycine max (L.) Merr.). Program
nyata terhadap jumlah polong perpolibag dan Kretivitas Mahasiswa. Institut Pertanian
jumlah polong berisi. Diduga jenis Fosfat dan Bogor.
jenis Kapur merupakan kombinasi yang tepat Munawar A. 2011. Kesuburan Tanah dan
untuk merangsang tinggi tanaman kedelai Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor.
karena unsur hara yang diberikan pada
tanaman kedelai dapat diterima oleh tanaman
BPTP ACEH 75
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan
Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Sutedjo MM. 2010. Pupuk dan Cara
Efektif. PT Agromedia Pustaka. Jakarta. Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.
Redaksi Agromedia, 2010. Petunjuk Suyamto, IW Widiarta. 2011. Kebijakan
Pemupukan. Penerbit Agromedia pengembangan kedelai nasional.
Pustaka. Prosiding Simposium dan Pameran
Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi.
76 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan
TEKNOLOGI TUMPANG SARI TANAMAN Kedelai Super atau disingkat (Turiman Jale
(TURIMAN) PADI GOGO - JAGUNG Super). Kemudian Pola Tanam Tumpang Sari
Tanaman Jagung – Padi Gogo Super atau
Husaini disebut dengan (Turiman Jago Super) dan
Pola Tanam Tumpang Sari Tanaman Padi
Pendahuluan Gogo – Kedelai Super (Turiman Gole Super).
Tujuan utama dari kegiatan Beberapa keunggulan penggunaan pola
Pengembangan Teknologi Pengaturan Sistem tanam tumpang sari tanaman adalah: 1) Pola
Tanam Tumpangsari adalah untuk tanam tumpang sari (multiple cropping) dapat
mengoptimalkan penggunaan lahan sehingga membantu memelihara kesuburan tanah. 2)
dapat mengoptimalkan produksi dan Keuntungan lain dari multiple cropping
memperbaiki pendapatan petani. Hal ini adalah pemanfaatan nutrisi tanah lebih efektif
disebabkan karena sebagian besar masyarakat karena tanaman tumbuh bersamaan di lahan
Indonesia makanan pokok masih bergantung yang sama. 3) Multiple cropping akan
pada nasi. Konsumsi beras per kapita mempersempit ruang bagi gulma untuk
masyarakat adalah sebesar 98 kilogram per tumbuh karena akan terjadi eksuidasi
tahun (BPS, 2015). Jumlah tersebut terus alleochemicals. Namun, gulma merupakan
meningkat tiap tahun. Oleh karena itu, perlu musuh tersembunyi yang dapat merusak
upaya khusus (Upsus) untuk memenuhi tanaman. Mengurangi pertumbuhan gulma
kebutuhan beras tersebut. akan meningkatkan produktifias pertanian. 4)
Menghemat biaya produksi per satuan hektar
Dalam program Upsus, ada beberapa
karena sarana produksi (saprodi) dapat
program prioritas dalam peningkatan
digunakan untuk dua kebutuhan tanaman. 5)
produksi, diantaranya adalah program
Mengurangi serangan OPT (pemantauan
Intensifikasi (Dirjentanpan, 2018). Salah satu
populasi hama), karena tanaman yang satu
tujuan dari program Intensifikasi adalah
dapat mengurangi serangan OPT lainnya.
untuk meningkatkan produksi dan
Siklus hidup hama atau penyakit dapat
produktivitas yang pada akhirnya mencapai
terputus, karena sistem ini dibarengi dengan
kembali swasembada pangan. Pada 2018,
rotasi tanaman dapat memutus siklus OPT. 6)
Kementerian pertanian meluncurkan program
Memperoleh hasil panen yang beragam.
intensifikasi melalui perbaikan pola tanam
Penanaman lebih dari satu jenis tanaman
khususnya komoditas tanaman pangan yakni
akan menghasilkan panen yang beragam. Ini
padi, jagung dan kedelai (pajale) dengan
menguntungkan karena bila harga salah satu
teknologi pola tanam tumpang sari tanaman
komoditas rendah, dapat ditutup oleh harga
(turiman).
komoditas lainnya.
Teknologi Turiman adalah melakukan Varietas padi gogo dan jagung yang
penanaman lebih dari satu tanaman dalam digunakan pada budidaya tumpang sari tidak
satu hamparan pada waktu bersamaan atau bisa disamakan dengan budidaya padi dan
pada waktu agak bersamaan atau juga yang jagung pada umumnya, karena jarak
dikenal sebagai polyculture. Beberapa tanamnya lebih rapat dan ditanam pada
komoditas tanaman yang dapat dilakukan kondisi air terbatas. Oleh karena itu, harus
tumpangsari antara lain, padi dengan jagung, menggunakan varietas yang memiliki
jagung dengan kedelai, jagung dengan kacang karakteristik, antara lain: (a) toleran terhadap
tanah, cabai dengan tomat, cabai dengan naungan, (b) toleran terhadap keterbatasan
bawang merah, tembakau dengan kubis dan air/kekeringan, (c) tahan terhadap blas
pepaya dengan kacang tanah. Pada artikel ini (khusus pada lahan kering) dan (d) memiliki
akan disampaikan pola tanam tumpangsari bentuk daun yang lancip (khusus untuk
dengan memadukan komoditas padi gogo jagung).
(Inpago 9) dengan tanaman jagung (Bisi 226).
Keunggulan Turiman
Dalam pengembangan teknologi
pengaturan sistem tanam tumpangsari
khususnya komoditas padi, jagung dan kedelai
dikenal tiga pola tanam diantaranya adalah
Pola tanam tumpang sari tanaman Jagung –
BPTP ACEH 77
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan
Tabel 1. Rekomendasi varietas padi gogo dan • Dosis pupuk yang digunakan yaitu 300
jagung berdasarkan agroekosistem kg Urea/ha + 350 kg Ponska/ha + 1 ton
Agroekosistem
Waktu
Komoditas
Varietas yang pupuk organik/ha.
Tanam Dianjurkan
• Cara pemupukan padi gogo + jagung,
Lahan kering MH Padi Gogo Inpago (1 s.d. 12),
Rindang 1 Agritan, yaitu: 1/3 bagian dosis pupuk Urea dan
Rindang 2 Agritan, seluruh dosis pupuk Ponska diberikan
Jatiluhur, Limboto,
Towuti, Batutegi, Situ setelah tanaman berumur + 10 hari.
bagendit, Situ Kemudian 2/3 bagian dosis pupuk Urea
Patenggang
sisanya diberikan setelah tanaman
Jagung Lamuru, Sukmaraga, berumur 35 hari. Sedangkan pupuk
Bima 2, Bisi 18, P-27,
NK-6172 organik diberikan setelah tanam
sebagai penutup lubang tanam jagung.
Sumber: Juknis BPTP Aceh, 2018.
BPTP ACEH 79
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan
PUPUK DAUN MAMPU MENINGKATKAN tanah dimana kadar Se yang terdapat dalam
PERTUMBUHAN JAGUNG HIBRIDA biji-bijian jagung lebih rendah (Wei, 2013).
Menurut Sukarjo (2012) pemupukan melalui
Cut Hilda Rahmi daun dilakukan dengan menyemprotkan
secara langsung pada bagian daun tanaman
Pendahuluan dalam bentuk cair. Metode ini merupakan
Produktivitas tinggi adalah tujuan salah satu cara yang efektif untuk
dalam menghasilkan benih jagung hibrida memudahkan hara masuk secara langsung
bermutu, cara yang dilakukan salah satunya dan diserap oleh tanaman dalam bentuk cair
adalah dengan pemberian unsur N, P dan K melaui stomata. memberikan hara yang
yang cukup. Unsur yang terpenting dalam terkandung dalam pupuk daun secara
pembentukan sel, penyusun protein, langsung pada tanaman jagung, sehingga hara
sitoplasma, klorofil dan komponen sel lainnya mudah masuk dan diserap oleh stomata.
dalam tanaman adalah Nitrogen. Dimana hal
tersebut adalah salah satu upaya peningkatan Pupuk Daun untuk Pertumbuhan Jagung
produktivitas jagung hibrida dengan Dalam mengukur pertumbuhan atau
memperhatikan teknik produksi di lapangan menganalisis tingkat tumbuh pada jagung
dan ketepatan pemberian pupuk (Kraiser et dapat dilakukan dengan cara mengikuti
al., 2011). dinamika fotosintesis yang diukur oleh
Tanaman jagung adalah sumber produksi bahan kering. Akumulasi bahan
karbohidrat kedua setelah padi yang memiliki kering dapat menghasilkan nilai dari
peranan penting di bidang pangan dan pakan. kemampuan tanaman dalam pengikatan
Dalam setiap 100 g kandungan protein yang energi dari cahaya matahari melalui proses
ada dalam jagung sebesar 8 g dan kandungan fotosintesis dan interaksi dengan faktor
karbohidrat sebesar 73 g. Ditinjau dari segi lingkungan lainnya. Proses perubahan energi
gizi, jagung merupakan bahan pangan sumber cahaya menjadi energi kimia dan
karbohidrat dan protein. Jagung mengandung mengakumulasikan dalam bentuk bahan
8 g protein dan 73 g karbohidrat dalam setiap kering merupakan suatu proses yang terjadi
100 g (Lana et al., 2017). dalam tubuh tanaman yang merupakan organ
Salah satu strategi untuk fotosintetik yaitu daun (Ginting, 2010).
meningkatkan produksi jagung hibrida adalah Pupuk daun dapat berfungsi sebagai
melalui pemupukan dengan cara atau pertumbuhan dimana perkembangan daun
penggunaan yang tepat. Untuk menekan laju dapat menjadi perhatian utama. Untuk
impor jagung yang semakin meningkat adalah mengetahui peranan pupuk daun sebagai
melalui pemupukan yang efektif dan efisien. pertumbuhan jagung maka dapat kita ukur
Menurut Isnaini et al., (2014) menjelaskan melalui analisis dari berbagai ukuran yang
bahwa upaya yang dapat dilakukan agar dapat digunakan seperti pengukuran laju
pemupukan lebih efektif dan efisien adalah asimilasi bersih.
dengan pemupukan melalui tubuh tanaman
terutama daun. Secara signifikan pemupukan
melalui daun dapat mengurangi efek
pencemaran air tanah yang disebabkan oleh
penerapan pemupukan anorganik melalui
tanah. Oleh sebab itu pemupukan melalui
daun adalah salah satu cara yang sangat
efisien untuk tanaman. Pemupukan melalui
tanah kadang kurang efektif karena beberapa
unsur hara larut terlebih dahulu dan hilang
bersama air perkolasi atau mengalami
pengikatan (fiksasi) oleh koloid tanah
sehingga tidak dapat diserap langsung oleh
tanaman.
Aplikasi pupuk daun terhadap
pemberian unsur Se dapat memberikan
pertumbuhan tanaman jagung yang lebih baik Gambar 1 Tanaman Jagung.
bila dibandingkan dengan aplikasi melalui
80 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Tanaman Pangan
Lakitan, Benyamin. 1995. Dasar-dasar Uluputty MR. 2015. Pertumbuhan dan hasil
Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja seledri (Apium grafeolensl.) Pada
Grafindo Persada. Jakarta. media pasir setelah diberikan
Sarief S. 2008. Kesuburan dan pemupukan gandasil d dan atonik Agrologia.
tanaman petanian. Pustaka Buana. 4(1): 28-33.
Bandung. 197 hal. Wibowo W. 2008. Kajian tingkat populasi dan
konsentrasi pupuk daunterhadap
pertumbuhan dan hasil beberapa
varietas jagung hibrida (Zea mays
L.) Tesis. Universitas sebelas
maret. Surakarta.
82 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Hortikultura
AGRIBISNIS CABAI MERAH: rumah tangga pada bulan-bulan biasa sekitar
PELUANG DAN TANTANGAN 0,15 kg/kapita/minggu namun pada bulan
puasa, bulan maulid dan menjelang hari raya
Eka Fitria konsumsinya meningkat hingga 0,19
kg/kapita/minggu (Saptana et al., 2012). Hal
Latar Belakang ini dikarenakan oleh peningkatan konsumsi
Cabai merah adalah salah satu per kapita, jumlah konsumen dan perubahan
komoditas hortikultura yang cukup atraktif preferensi/kesukaan konsumen yang
atau mempunyai daya tarik. Pada musim menyebabkan peningkatan kebutuhan
tertentu harga cabai merah melonjak tinggi konsumsi cabai merah (Irawan, 2003).
sehingga mempengaruhi tingkat inflasi Kebutuhan cabai merah di provinsi
(Surya, 2015), pada saat tertentu pula harga Aceh pertahun dengan asumsi konsumsi cabai
cabai merah sangat tidak menguntungkan merah 1,46 kg/kapita/tahun (Yanuarti dan
petani. Pada tahun 2010, cabai merah Mudya, 2016) dan produksi hanya sebesar
menempati urutan ketiga dari komoditas 45,749 ton/ha serta jumlah penduduk
penyebab inflasi (Bank Indonesia, 2013). 5.096.248 jiwa (BPS, 2017) artinya produksi
Fluktuasi harga cabai merah hampir setiap cabai merah di provinsi Aceh hanya bisa
tahun terjadi namun petani tetap memenuhi 0,61% dari kebutuhan per
membudidayakan cabai merah terutama tahunnya.
menjelang musim kemarau atau setelah panen Permintaan cabai merah meningkat
padi di sawah. Fluktuasi harga ini terjadi biasanya terjadi pada saat menjelang hari
karena produksi cabai bersifat musiman, iklim meugang (bahasa Aceh), menjelang hari raya,
yang tidak menentu, tingginya biaya produksi bulan puasa, bulan perayaan maulid dan
dan panjangnya rantai pemasaran (Farid dan setelah hari hari raya idul fitri. Setelah hari
Subekti, 2012). Selain itu penyebab tidak lebaran idul fitri biasanya banyak
cukup tersedianya pasokan cabai merah dilaksanakan acara pesta perkawinan.
sepanjang tahun adalah gagal panen akibat Menurut Saptana et al., (2012) pada musim
dari perencanaan budidaya yang kurang baik hajatan ataupun hari besar keagamaan
(Imtiyaz et al., 2017). kebutuhan cabai merah meningkat hingga 10-
20% dibandingkan dengan kebutuhan normal.
Produksi Kaitan dengannya kebutuhan cabai
Secara nasional produksi cabai merah merah yang terus meningkat, kondisi ini
cenderung mengalami peningkatan, periode menjadi peluang bagi petani untuk
tahun 2006 – 2015 peningkatan produksi rata- meningkatkan luasan penanaman cabai merah
rata mencapai 4,16% pertahun atau hanya saja, petani tetap harus menerapkan
meningkat 34,349 ton pertahun (Yanuarti dan sistem Standar Prosedur Operasional (SOP)
Mudya, 2016). Tahun 2017 produksi cabai dan Good Agriculture Practices (GAP) serta
mencapai 45,747 ton/ha (BPS, 2017) artinya sistem agribisnis yang tepat (Nurdin, 2011)
terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya. untuk meningkatkan produksi dan kualitas
Sebenarnya, produksi cabai merah selalu cabai merah. Selain itu, budidaya cabai merah
terjadi setiap bulannya dikarenakan dikenal sebagai kegiatan usahatani yang
penanaman cabai merah dilakukan secara berpenghasilan mingguan sehingga petani
terus menerus sepanjang tahun. Namun pada tetap akan membudidayakan cabai merah dan
musim penghujan biasanya produksi cabai sudah menjadi perilaku petani setelah panen,
merah menurun, hal ini disebabkan sebagian cabai merah langsung dijual untuk menutupi
besar lahan sawah ditanami padi dan pada kebutuhan harian. (Saptana etal., 2012: Andri
musim penghujan petani enggan menanam et al., 2016).
cabai merah karena kegagalan panennya yang
cukup tinggi. Tantangan
Peluang Tantangan yang dialami petani dalam
Secara nasional konsumsi cabai merah memproduksi cabai merah tidak hanya
pada tahun 2014 sebesar 1,46 kg/kapita/tahun, terdapat pada aspek produksi tetapi juga pada
Angka ini mengalami peningkatan dari angka aspek pemasarannya. Tantangan pada aspek
konsumsi cabai merah pada tahun sebelumnya produksi meliputi:
yaitu 1,42 kg/kapita/tahun (Yanuarti dan
Mudya, 2016). Konsumsi cabai merah untuk
BPTP ACEH 83
Balai PengkajianTeknologiPertanian
Aceh
Hortikultura
1. Cuaca ekstrim kecil keuntungan yang didapatkan
Pada saat musim penghujan, petani.
tanah/lingkungan tumbuh cabai 3. Rendahnya kemampuan petani dalam
menjadi lembab, kondisi ini sangat memanfaatkan peluang pasar. Artinya
mendukung untuk perkembangan petani belum mampu melakukan pola
jamur penyebab penyakit sehingga pemasaran yang profesional dan masih
petani sangat perlu memperhatikan sangat mengandalkan pemasaran cabai
sanitasi di lahan penanaman. merah melalui pedagang pengumpul/
Sementara pada saat musim kemarau pengepul (Widyawati, 2016).
serangan hama juga meningkat 5. Kurangnya infrastruktur pemasaran
sehingga tindakan awal yang harus baik pengangkutan, alat penanganan
dilakukan adalah penanaman tanaman pascapanen dan pasar yang memadai
perangkap hama seperti bunga (Saptana et al., 2012).
matahari, bunga temblek ayam
(serune:bahasa Aceh), kenikir dan Penutup
gambas. Agribisnis cabai merah masih sangat
2. Alih fungsi lahan pertanian, akibatnya berpeluang untuk dikembangkan. Untuk
luasan lahan pertanian menjadi kebutuhan di provinsi Aceh saja masih defisit,
menurun yang berakibat pula pada hanya bisa memenuhi 0,61% dari kebutuhan
penurunan produksi cabai merah. per tahunnya. Untuk menghadapi tantangan
Mengingat jumlah penduduk yang dalam pengembangan cabai merah petani
semakin bertambah, kebutuhan cabai harus menerapkan sistem SOP dan GAP yang
merah juga akan bertambah. benar dan memanfaatkan peluang pasar.
3. Masih kecilnya lingkup pangsa cabai
olahan, sehingga petani masih kurang Daftar Pustaka
termotivasi untuk melakukan tahapan Ali, Z., Wawan, T. dan Ria, I. 2014. Strategi
pascapanen baik penanganan maupun Pengembangan Agribisnis Cabai Merah
pengolahannya. Kaitannya dengan di Kabupaten Pohuwato. Skripsi.
karakter cabai merah tergolong Universitas Gorontalo.
komoditas yang perishable artinya Andri, K.B.,Willem J.K. dan Alfa, T. 2016.
mudah rusak dan tidak tahan lama Analisa Usahatani dan Pemasaran
sehingga perlu proses penanganan dan Petani Hortikultura di Bojonegoro. J.
pengolahan (Saptana et al., 2012). LPPM Bidang EkoSosBudKum. 3(2).
4. Masih banyak petani yang
menggunakan faktor-faktor produksi Bank Indonesia. 2013. Pola Pembiayaan
secara tidak efesien seperti penggunaan Usaha Kecil Menengah Usaha
pupuk dan pestisida yang berlebihan Budidaya Cabai Merah. Departemen
sehingga berdampak negatif terhadap Pengembangan Akses Usaha dan
pengembangan agribisnis cabai merah UMKM. Bank Indonesia.
(Ali et al., 2014). BPS, 2017. Provinsi Aceh Dalam Angka.
Badan Pusat Statistik. Banda Aceh.
Tantangan pada aspek pemasaran meliputi:
Farid, M dan N.A. Subekti. 2012. Tinjauan
1. Harga cabai berfluktuasi
terhadap Produksi, Konsumsi,
Musim penghujan harga cabai merah
Distribusi dan Dinamika Harga Cabai
sering meningkat dikarenakan musim
di Indonesia. Buletin Ilmiah Litbang
penghujan yang berkepanjangan akan
Perdagangan. 6(2):211-233.
menimbulkan dampak negatif pada
harga cabai akibat dari jumlah Imtiyaz, H., Barlian, H.P. dan Nurul, H. 2017.
produksi yang berkurang. Sistem Pendukung Keputusan
2. Tingginya ketergantungan petani Budidaya Tanaman Cabai Berdasarkan
terhadap pedagang Prediksi Curah Hujan. Jurnal
pengumpul/pengepul. Pengembangan Teknologi Informasi
Semakin panjangnya saluran dan Ilmu Komputer. 1(9).733-738.
pemasaran yang dilalui dalam
memasarkan cabai merah semakin
84 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hortikultura
Irawan, B. 2003. Agribisnis Hortikultura: Surya, T.A., 2015. Pengendalian Inflasi
Peluang dan Tantangan Dalam Era Komoditas Pangan Menjelang Bulan
Perdagangan Bebas. Jurnal Sosial Ramadhan. Info Singkat Ekonomi dan
Ekonomi Pertanian. 3 (2). Kebijakan Publik. 8 (11). 13-16.
Nurdin, U. 2011. Teknologi dan Widyawati, L.F. 2016. Rantai Nilai Pemasaran
Perkembangan Agribisnis Cabai di Bawang Merah di Kabupaten Brebes,
Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Jawa Tengah. Jurnal Inovasi. 12 (2).
Jurnal Litbang Pertanian. 30 (2). Yanuarti, A.R. dan Mudya, D.A. 2016.
Saptana, Nur, K.A. dan Ahmad, M.A. 2012. Komoditas Cabai: Profil Komoditas
Kinerja Produksi dan Harga Komoditas Barang Kebutuhan Pokok dan Barang
CabaiMerah. Penting. Cetakan ke 6. Kementerian
https://pse.litbang.pertanian.go.id. Perdagangan.
Diakses tanggal 2 Januri 2018.
BPTP ACEH 85
Balai PengkajianTeknologiPertanian
Aceh
Hortikultura
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI cahaya matahari, ruang tumbuh sehingga
TANAMAN TERUNG akan mengurangi suplai makanan ke
tanaman.
Abdul Azis Dalam suatu pertanaman sering terjadi
persaingan antar tanaman maupun dengan
gulma untuk mendapatkan unsur hara, air,
Pengantar cahaya matahari maupun ruang tumbuh.
Sebagaimana kita ketahui, tanaman Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
terung adalah jenis sayuran yang sangat mengatasinya adalah dengan pengaturan
populer dan disukai banyak orang. Tanaman jarak tanam. Jarak tanam yang rapat akan
ini juga sangat potensial untuk dikembangkan meningkatkan daya saing tanaman terhadap
secara intensif dalam skala agribisnis. Selain gulma karena tajuk tanaman menghambat
bermanfaat, tanaman terung memiliki peluang pancaran cahaya ke permukaan lahan
bisnis yang besar, maka perlu dibudidayakan sehingga pertumbuhan gulma menjadi
dengan baik dan benar agar dapat dicapai terhambat, demikian juga laju evaporasi dapat
produktivitas dan kualitas yang tinggi. ditekan. Namun pada jarak tanam yang
Buah terung banyak dimanfaatkan terlalu sempit tanaman budidaya akan
untuk sayuran, namun ada juga beberapa memberikan hasil yang relatif kurang karena
varietasnya yang dipergunakan untuk obat- adanya kompetisi antar tanaman itu sendiri.
obatan. Bentuk dan ukuran buah terung Oleh karena itu dibutuhkan jarak tanam yang
bermacam-macam, tergantung varietasnya optimum untuk memperoleh hasil yang
(Sastradiharja, 2011). maksimum (Maruapey, 2011).
Budidaya terung selama ini masih Menurut Hidayat (2003), faktor
bersifat sampingan di lahan pekarangan, penyebab rendahnya produktivitas tanaman,
tegalan, ataupun lahan sawah di musim antara lain: kesuburan tanah rendah, kurang
kemarau. Tidak heran bila hasil rata-rata sinar matahari, iklim tidak cocok,
terung di Indonesia masih rendah. Untuk pertumbuhan vegetatif yang dominan dan air
meningkatkan produksi terung maka tanah yang berlebihan. Kekurangan sinar
perbaikan teknik budidaya perlu dilakukan matahari dapat mempengaruhi terhambatnya
(Kusumasiwi, dkk, 2011). Sementara menurut pembungaan, dahan-dahan serta ranting-
Astuti (2012) rendahnya produktivitas ranting terlalu rapat, sehingga bunga tidak
tanaman terung disebabkan karena teknik muncul. Pengaturan ini dapat dilakukan
budidaya yang belum optimal. melalui beberapa cara antara lain dengan
perempelan.
Peningkatan Produksi Wahyuni (2002), mengartikan
Upaya yang dapat dilakukan dalam perempelan yaitu memotong bagian tanaman
upaya peningkatan produksi tanaman terung untuk menghindari terjadinya arah
yakni dengan memperhatikan teknik budidaya pertumbuhan yang tidak diinginkan.
yang baik dan benar. Salah satu upaya yang Perempelan dapat mencegah menjalarnya
dapat dilakukan yaitu penggunaan jarak penyakit, sanitasi tanaman, memudahkan
tanam yang optimal dan perempelan yang panen, memperlancar penyerbukan alami,
tepat. Jarak tanam yang sesuai akan memudahkan pengamatan buah, dan efisiensi
menghasilkan kerapatan tanaman yang ideal, distribusi fotosintat untuk pembungaan dan
selain itu perempelan yang tepat akan mampu pembuahan. Perempelan pada tanaman
merangsang pertumbuhan generatif tanaman terung dapat dilakukan dari awal pindah
terung. tanam hingga berumur 30 HST. Tunas yang
Peningkatan produktivitas tanaman dipangkas yaitu tunas pada ketiak daun
terung dapat ditempuh melalui pengaturan pertama sampai tunas di bawah tunas dan
kerapatan tanaman. Populasi tanaman bunga (Heni, 2012).
ditentukan oleh kerapatan tanaman yang
mempengaruhi produksi. Menurut Astuti Kerapatan Tanaman
(2012), walaupun kerapatan tanam persatuan Berdasarkan hasil penelitian untuk
luas sampai batas tertentu akan mendapatkan pertumbuhan dan produksi
meningkatkan hasil, namun peningkatan tanaman terung yang optimal, maka perlu
jumlah tanaman juga dapat menurunkan hasil dilakukan penanaman dengan kerapatan
karena terjadi kompetisi air, unsur hara,
86 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hortikultura
tanaman 50 x 60 cm dan perempelan pada (1995) dalam Astuti (2012) menambahkan,
umur 10 HST yang dilakukan secara terpisah. untuk memperoleh hasil terung yang
Jumlah populasi tanaman per hektar maksimal maka jarak tanam yang tepat untuk
merupakan faktor penting untuk budidaya terung ungu yaitu 60-80 cm antar
mendapatkan hasil maksimal. Produksi barisan dan 50-70 cm antar lubang tanam.
maksimal dicapai bila menggunakan jarak
tanam yang sesuai. Semakin tinggi tingkat Perempelan Tunas
kerapatan suatu pertanaman mengakibatkan Perempelan (prunning) adalah
semakin tinggi tingkat persaingan antar pemotongan bagian tertentu tanaman yang
tanaman dalam hal mendapatkan unsur hara tidak dikehendaki pertumbuhannya karena
dan cahaya (Anonimus, 2006) dalam dapat menghambat atau mengganggu
(Simamora, 2006). perkembangan tanaman. Perempelan
Pengaturan jarak tanam akan bertujuan untuk membentuk pohon yang
mempengaruhi penggunaan zat hara dan kokoh dan tegar, memperbanyak percabangan,
perolehan cahaya oleh tanaman. Apabila jarak menghindari terjadinya dominasi tunas apikal,
tanam terlalu rapat, akar tanaman yang satu serta meningkatkan jumlah bunga dan buah
akan masuk kedalam perakaran tanaman pada tanaman berbuah (Widodo, 1995) dalam
yang lainnya sehingga saling berebut dalam (Gustiningsih, 2012).
penyerapan zat hara, disamping itu cahaya Prinsip perempelan pada tanaman
yang diperoleh tanaman menjadi lebih sedikit adalah merangsang terbentuknya tunas
karena saling menutupi sehingga hasil vegetatif dan generatif sehingga percabangan
fotosintesis tidak maksimal. Penanaman lebih luas dan dapat meningkatkan
dengan jarak tanam yang lebih lebar maka produktivitas tanaman. Perempelan umumnya
pertumbuhannya akan baik karena kebutuhan dilakukan secara berkala, selain untuk
tanaman tercukupi, namun demikian apabila meningkatkan jumlah cabang produktif juga
penanaman terlalu lebar maka tidak efisien untuk mengatur tinggi tanaman sehingga
dalam memanfaatkan ruang tempat mudah dalam pemeliharaan dan pemanenan
tumbuh/lahan. Disisi lain, penanaman dengan (Hariyadi, 2005) dalam (Gustiningsih, 2012).
jarak tanam yang terlalu lebar kurang Menurut Prihmantoro dan Yovita
menguntungkan karena populasi tanaman (1999) dalam Wahyuni (2002), perempelan
menjadi lebih sedikit (Hidayat, 2011) dalam tanaman terdiri dari dua macam, yaitu
Astuti (2012). perempelan produksi dan perempelan
Harjadi, (1979) dalam (Simamora, pemeliharaan. Perempelan produksi dilakukan
2006) menyatakan bahwa kerapatan tanaman dengan cara memilih batang yang baik agar
harus diatur dengan jarak tanam sehingga tanaman dapat berproduksi secara maksimal.
tidak terjadi persaingan antar tanaman. Jarak Perempelan pemeliharaan yaitu perempelan
tanam mempengaruhi populasi tanaman dan yang dilakukan dengan cara membuang
koefisien penggunaan cahaya, mempengaruhi batang atau cabang yang tidak produktif,
kompetisi antar tanaman dalam menggunakan dengan membuang bagian tersebut maka akan
air, dan zat hara dengan demikian akan mengalihkan energi hasil asimilat ke bagian
mempengaruhi hasil. Kerapatan tanaman lain seperti pembungaan, pembuahan, dan
akan mempengaruhi penampilan dan hasil pemasakan buah. Perempelan yang kurang
produksi tanaman, terutama karena koefisien hati- hati akan menyebabkan gangguan
penggunaan cahaya. Pada umumnya produksi mekanik pada batang, luka-luka yang
tiap satuan luas tinggi tercapai dengan tertinggal akan menularkan penyakit pada
populasi tinggi, karena tercapainya batang. Kerusakan ini dapat terjadi
penggunaan cahaya secara maksimum di awal diakibatkan oleh penggunaan alat yang
pertumbuhan. Pada akhirnya, penampilan kurang tajam, atau perempelan yang terlalu
masing-masing tanaman secara individu keras, yaitu pemotongan cabang dan daun
menurun karena persaingan untuk cahaya terlalu banyak sehingga pertumbuhan tegakan
dan faktor pertumbuhan lain. menjadi terhambat.
Menurut Sastra Diharja (2011), jarak Sastra Dihardja, (2011) menjelaskan,
tanam yang baik pada pada budidaya terung perempelan pada tanaman terung ada dua
umumnya yaitu 60 x 60 cm dan 60 x 70 cm, macam, yaitu perempelan tunas dan
sedangkan jarak tanam yang ideal bagi perempelan bunga. Tunas di ketiak daun
tanaman terung ialah 50 x 60 cm. Rukmana pertama sampai tunas di bawah bunga yang
BPTP ACEH 87
Balai PengkajianTeknologiPertanian
Aceh
Hortikultura
kedua dirempel. Tujuannya agar percabangan Daftar Pustaka
yang terbentuk tidak terlalu di bawah. Astuti Fuji, 2012. Pengaruh Jarak Tanam
Perempelan dilakukan sedini mungkin, Pada Budidaya Terung Ungu
sebelum tunas membesar. Perempelan bunga (SolanummelongenaL.) Secara Organik.
dilakukan pada bunga pertama. Biasanya Jurnal. Politeknik Negri Lampung,
setelah perempelan, bunga akan tumbuh Bandar Lampung.
dengan cepat. Gustiningsih Dini, 2012. Pengaruh
Pada masa pertumbuhan vegetatif atau Pemangkasan dan Jarak Tanam
ketika tanaman berumur 0-30 HST akan terhadap Pertumbuhan dan Hasil
tumbuh tunas-tunas air di setiap ketiak Tanaman Jarak Pagar. Skripsi. IPB,
daunnya. Perempelan (prunning) tunas air Bogor.
tersebut agar batang berkembang besar dan
kokoh, serta perakaran berkesempatan Heni Erlina, 2012. Rangkuman Buku
berkembang luas sebelum memasuki masa Pengetahuan Populer: Cara dan Upaya
generatif (produktif). Menurut Wahyuni Budidaya Terung. CV. Wahana IPTEK.
(2002), masa generatif ditandai dengan Diakses Pada Tanggal 20 November
tumbuhnya percabangan produktif yang 2014.
memunculkan bunga. Biasanya akan dimulai Kusumasiwi, Muhartini, dan Trisnowati, 2011.
dari bunga ke-8 hingga daun ke-10. Setelah Pengaruh Warna Mulsa Plastik
muncul bunga, tidak dilakukan perempelan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
tunas lagi. Percabangan produktif yang selalu Terung (Solanum melongena L.)
diikuti bunga dibiarkan tumbuh dan Tumpangsari Dengan Kangkung Darat
berkembang apa adanya. (Ipomoea reptans Poir.) Jurnal Penelitian
Ilmiah. Fakultas Pertanian Universitas
Kesimpulan Gadjah Mada, Yogyakarta.
Penggunaan jarak tanam yang sesuai
Maruapey Ajang, 2011. Pengaruh Jarak
terhadap tanaman, akan menghindari
Tanam dan Jenis Pupuk Kandang
persaingan antara tanaman dengan tanaman
terhadap Pertumbuhan Gulma dan Hasil
maupun dengan gulma. Dengan rendahnya
Jagung Manis. Jurnal Penelitian Ilmiah.
tingkat persaingan menyebabkan proses
UNAMIN, Sorong.
serapan hara dan perombakan hasil
fotosintesis meningkat. Meningkatnya hasil Sastradiharja Singgih, 2011. Sukses Bertanam
yang diperoleh akan bersinergi dengan Sayuran Secara Organik. Angkasa
peningkatan persatuan luas. Bandung. Bandung.
Secara umum perempelan adalah Simamora Lasniroha, 2006. Pengaruh Waktu
pembuangan bagian tertentu dari tanaman Penyiangan dan Jarak Tanam terhadap
untuk mendapatkan perubahan tertentu dari Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
tanaman tersebut. Tujuannya adalah untuk Jagug Varietas DK3. Skripsi. USU,
membentuk kerimbunan tanaman, Medan.
mempercepat dan pertumbuhan tanaman.
Perempelan yang dilakukan sedini mungkin Wahyuni Sri, 2002. Pengaruh Pemangkasan
akan mempercepat proses pembentukan terhadap Pertumbuhan dan Produksi
bagian tanaman, sehingga tanaman memiliki Timun Jepang. Skripsi. MIPA, UNDIP,
bentuk dan ukuran yang lebih baik. Semarang.
88 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hortikultura
HIDROPONIK SEBAGAI SOLUSI diperlukan untuk pertumbuhan dan
PERTANIAN PERKOTAAN perkembangan normal tanaman.
Budidaya tanaman secara hidroponik
Cut Maisyura memiliki beberapa keuntungan dibandingkan
dengan budidaya secara konvensional, yaitu
Pendahuluan pertumbuhan tanaman dapat di kontrol,
Pertanian perkotaan atau Urban tanaman dapat berproduksi dengan kualitas
Farming dapat didefinisikan sebagai aktivitas dan kuantitas yang tinggi, tanaman jarang
budaya, pengolahan, pemasaran dan terserang hama penyakit karena terlindungi,
pendistribusian bahan pangan, produk pemberian air irigasi dan larutan hara lebih
kehutanan dan hortikultura yang terjadi di efisien dan efektif, dapat diusahakan terus
dalam dan sekitar perkotaan. Tujuan menerus tanpa tergantung oleh musim, dan
pertanian perkotaan umumnya adalah sebagai dapat diterapkan pada lahan yang sempit.
sarana untuk meningkatkan ketersediaan
bahan pangan dan atau pendapatan, atau juga Metode Hidroponik
sebagai suatu rekreasi dan relaksasi bagi
pelakunya. Prinsip pertanian perkotaan
adalah bagaimana dapat memenuhi
kebutuhan pangan dengan segala
keterbatasan, baik lahan maupun waktu dan
tenaga kerja yang semakin menjadi barang
yang mahal di wilayah perkotaan. Lahan yang
digunakan dalam konsep pertanian perkotaan
bisa menjadi hal yang tidak terduga pada
pertanian konvensional, seperti pekarangan,
dinding, balkon, atap-atap bangunan,
pinggiran jalan, ataupun tepi sungai. Metode Gambar 1. Jenis system Hidroponik yang sering
yang digunakan pun semakin bervariasi digunakan.
sesuai dengan ruang yang digunakan, salah
satu metode yang paling sesuai untuk untuk Beberapa jenis hidroponik yang umum
bercocok tanam pada lahan sempit digunakan antara lain:
diperkotaan adalah hidroponik.
1) Wick System
Perkembangan Hidroponik Sistem ini merupakan model hidroponik
Hidroponik merupakan budidaya yang paling sederhana, yaitu menggunakan
tanaman tanpa tanah, telah berkembang sejak sumbu yang menghubungkan pot tanaman
pertama kali dilakukan penelitian-penelitian dengan media larutan nutrisi.
yang berhubungan dengan penemuan unsur-
unsur hara essensial yang diperlukan bagi 2) Nutrient Film Technique (NFT)
pertumbuhan tanaman. Istilah hidroponik Larutan nutrisi secara terus menerus
yang berasal dari bahasa Latin yang dialirkan mengenai akar tanaman
berarti hydro (air) dan ponos (kerja). Istilah menggunakan pipa PVC menggunakan
hidroponik pertama kali dikemukakan oleh pompa dengan teknik resirkulasi.
W.F. Gericke dari Universityof California pada 3) Deep Water Culture (DWC)
awal tahun 1930-an, yang melakukan Tanaman dibuat mengapung pada larutan
percobaan hara tanaman dalam skala nutrisi sehingga akar tanaman terendam
komersial yang selanjutnya terus menerus. Penggunaan pompa hanya
disebut nutrikultur atau hydroponics. untuk menghasilkan oksigen di dalam
Selanjutnya hidroponik didefinisikan secara larutan nutrisi.
ilmiah sebagai suatu cara budidaya tanaman 4) Drip System
tanpa menggunakan tanah, akan tetapi Sistem ini menggunakan 2 buah kontainer
menggunakan media inert seperti gravel, terpisah yaitu bagian atas dan bawah.
pasir, peat, vermikulit, pumice atau sawdust, Kontainer atas untuk tanaman dan yang
yang diberikan larutan hara yang bawah untuk larutan nutrisi. Larutan
mengandung semua elemen essensial yang nutrisi dipompa naik dan menyiram batang
tanaman dan larutan sisa akan turun ke
BPTP ACEH 89
Balai PengkajianTeknologiPertanian
Aceh
Hortikultura
kontainer bawah setelah melewati media Nutrisi Hidroponik
tanam dan akar tanaman. Nutrisi tanaman terlarut dalam air
5) Ebb and flow systems (Floodand Drain yang digunakan dalam hidroponik sebagian
System) besar anorganik dan dalam bentuk ion. Nutrisi
Pengaturannya mirip dengan sistem infus, di utama tersebut diantaranya dalam bentuk
mana ada dua kontainer, yang satu di atas kation terlarut (ion bermuatan positif), yakni
berisi tanaman dalam pot dengan substrat dan Ca2+ (kalsium), Mg2+ (magnesium), dan K+
yang ada di bagian bawah yang mengandung (kalium); larutan nutrisi utama dalam bentuk
larutan nutrisi. Pemberian nutrisi untuk anion adalah NO3 (nitrat), SO42- (sulfat), dan
tanaman dilakukan dengan sistem pasang H2PO4- (dihidrogen fosfat). Banyak formula
surut, yaitu bergantian memenuhi kontainer yang dapat digunakan sebagai nutrisi
atas dengan larutan nutrisi dan kemudian hidroponik. Sebagian besar formula tersebut
mengosongkan larutan nutrisi dan kembali ke menggunakan berbagai kombinasi bahan yang
kontainer bawah. biasa digunakan sebagai sumber hara makro
dan mikro. Unsur hara makro meliputi kalium
Media Hidroponik nitrat, kalsium nitrat, kalium fosfat, dan
Beberapa jenis media yang biasa magnesium sulfat. Hara mikro biasanya
digunakan diantaranya adalah diahydro. ditambahkan ke dalam nutrien hidroponik
Diahydro adalah media yang berasal dari guna memasok unsur-unsur mikro penting, di
batuan sedimen alami yang mengandung fosil antaranya adalah Fe (besi), Mn (mangan), Cu
diatoms. Diahydro kaya silica (87-94%) yakni (tembaga), Zn (seng), B (boron), Cl (klorin),
komponen essensial untuk pertumbuhan dan dan Ni (nikel). Unsur hara makro dibutuhkan
kekuatan sel tanaman. Jenis kedua adalah dalam jumlah besar dan konsentrasinya dalam
pellet lempung, diantaranya dengan merk larutan relatif tinggi. Unsur hara mikro hanya
dagang Hydroton atau hydrokorrels atau diperlukan dalam konsentrasi yang rendah.
LECA (lightexpandedclayaggregate).Lempung Jenis larutan hara pupuk yang sudah sangat
dibentuk menjadi pelet dan dipanaskan pada dikenal dalam berhidoponik tanaman adalah
suhu 1200C. Hal demikian menyebabkan AB-Mix.
lempung seperti popcorn dan porous, ringan,
dan tidak memadat. Media jenis ini dapat
dipakai berulang dengan cara dicuci
menggunakan cuka, chlorine atau
hydrogenperoxide (H2O2). Jenis ketiga dan
sangat populer adalah rockwool (mineral
wool). Rockwool bersifat inert, porous, dan
tidak terdegradasi oleh mikroba. Coco peat
atau coir terkadang juga dipakai sebagai
media tanam. Choir adalah bahan sisa kulit
kelapa yang telah dibuang serat dan kulit
terluarnya. Media perlite juga dapat
digunakan sebagai media hidroponik. Perlite
merupakan batuan volkan yang dipanaskan
pada suhu sangat tinggi.
Daftar Pustaka
Ahmad Rifqi Fauzi, dkk 2016. Pertanian
Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan
Gambar 4. Alur Pembuatan Nutrisi Hidroponik. Praktik Terbaik. Jurnal Agroteknologi,
Penutup Vol. 10 (1).
Pemenuhan kebutuhan pangan yang
terus menerus mengharuskan peningkatan Ida Syamsu,2014. Pemamfaatan Lahan
produksi penggandengan cara ekstensifikasi Dengan Menggunakan Sistem
(perluasan area pertanian) maupun Hidroponik. Jurnal Universitas
intensifikasi (peningkatan produktivitas Tulungagung Bonorowo.Vol 1 (2).
tanaman). Ekstensifikasi yang dilakukan Krismawati, A. 2012. Teknologi Hidroponik
dengan pembukaan lahan baru sangat Dalam Pemanfaatan Lahan
terbatas. Apalagi luas area pertanian Pekarangan. BPTP: Malang.
cenderung menurun khususnya di Indonesia
M. Aksa. 2012. Rekayasa Media Tanam Pada
karena adanya alih guna lahan tanaman
Sistem Penanaman Hidroponik Untuk
pangan untuk berbagai tujuan misalnya
Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman
perumahan, pabrik, dan sebagainya. Karena
Sayuran. Jurnal Pendidikan Teknologi
kemungkinan besar dalam jangka panjang,
Pertanian, Vol. 2: 163-168
peningkatan produksi tanaman pangan
tergantung pada peningkatan produktivitas Musyarofah. 2010. Pembudidayaan Tanaman
tanaman. Peningkatan produktivitas tersebut Secara Hidroponik Guna Pemanfaatan
dapat dilaksanakan misalnya dengan Lahan Sempit.
perbaikan genetik, manajemen produksi
tanaman seperti pengairan, pemupukan, dll.
Hidroponik, salah satu pengembangan
dalam dunia pertanian membawa harapan
baru untuk membantu memenuhi kebutuhan
pangan di zaman ini. Dengan berbagai
fasilitas yang sudah lebih maju sekarang ini,
hidroponik sebagai salah satu sistem
pertanian yang ada, patut dikembangkan dan
mendapat perhatian yang lebih. Tanaman
yang dapat ditanam tidak di lahan pertanian
bahkan tidak menggunakan tanah pada
sistem hidroponik ini akan membantu
meningkatkan produksi tanaman pangan.
BPTP ACEH 91
Balai PengkajianTeknologiPertanian
Aceh
Hortikultura
SOLUSI BERTANAM DI LAHAN SEMPIT Tabulampot ini tidak menggunakan
DENGAN TEKNOLOGI TABULAMPOT biaya yang mahal, manfaat yang akan
(TANAMAN BUAH DALAM POT) diperoleh antara lain:
1. Menjadi tanaman hias, tanaman buah
Ratnawati selalu nampak begitu estetik dan punya
keindahan mulai dari segi warna hingga
bentuknya
2. Memanfaatkan lahan sempit agar dapat
lebih produktif
3. Bisa kita pindah tempatkan. Akar
tanamannya ada dalam pot bukan di dalam
tanah lahan/kebun, sehingga cukup mudah
untuk dipindah-pindah.
4. Masa panen dan berbuah bisa diatur
manual dengan perlakuan khusus
intensitas cahaya sehingga panen jadi
meningkat.
5. Sebagai penyaring udara sekaligus
menghasilkan oksigen
6. Menghasilkan buah yang berkualitas
7. Peluang tambahan penghasilan
8. Menghilangkan rasa penat bagi penduduk
perkotaan
Jenis-Jenis Tanaman
Hampir semua tanaman buah bisa
tumbuh dalam tabulampot, beberapa buah
dapat di kategorikan dalam kategori mudah
berbuah diantaranya jeruk, sawo, mangga,
jambu biji, anggur, jambu air dan belimbing.
Agroklimat
Agroklimat merupakan syarat tumbuh
berkaitan dengan pemilihan jenis tanaman
Gambar 1. Jambu dan Mangga yang tumbuh dalam yang sesuai dengan ketinggian tempat,
tabulampot. berhubungan dengan perubahan suhu,
intensitas cahaya matahari, dan kelembapan
Latar Belakang udara.
Di tengah terus menurunnya luas Tabel 1. Kesesuaian beberapa tanaman buah
lahan pertanian akibat dari laju pertumbuhan dengan ketinggian tempat tanam.
penduduk, bagi yang tinggal di perkotaan Jenis Ketinggian Jenis tanaman Ketinggian
merupakan kendala yang harus segera diatasi tanaman (m dpl) (m dpl.)
masyarakat mulai memikirkan alternatif
Alpukat : 200 – 1.000 Leci : 700 – 1.200
untuk melakukan kegiatan budidaya sebagai
Anggur : 1 – 400 Lengkeng : 300 – 900
sarana mencukupi kebutuhan pangan yang Ambarwa
beragam, bergizi dan berimbang. Salah satu
hal yang bisa dilakukan adalah dengan Apel : 700 – 1.200 Lengkeng datar :1 – 300
rendah
Tabulampot (Tanaman Buah Dalam Pot) Belimbing : 1 – 300 Mangga :1 – 300
mampu mencukupi kebutuhan buah skala
rumah tangga. Pekarangan akan mempunyai Durian :1 – 500 Manggis :1 – 500
fungsi dengan baik jika penghuninya Jambu air :1 – 500 Nangka :1 – 700
mempunyai kemampuan menata, mengolah,
dan memanfaatkan lahan dengan baik, lahan Jambu batu : 1 – 500 Rambutan :1 – 500
pekarangan yang sempit pun dapat di tata Jeruk besar : 1 – 400 Salak :1 – 500
dengan baik dengan diciptakan Tabulampot.
Jeruk : 700 – 1.200 Sawo : 1 – 1.200
manis
92 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Hortikultura
Teknologi Tanaman Tabulampot 5. Pemupukan: Media tanam dalam
Komponen teknologi yang harus tabulampot memiliki cadangan nutrisi yang
diperhatikan dan diaplikasikan. Tujuannya, terbatas, pemupukan pertama satu bulan
agar tabulampot berbentuk bagus, pendek, setelah tanam kemudian dilakukan secara
serasi, sehat, mampu berbunga dan berbuah regular setiap 3-4 bulan sekali,
sesuai dengan keinginan. Melakukan budidaya menggunakan pupuk kandang atau pupuk
tabulampot perlu diimbangi dengan pemilihan organik cair, pemberian pupuk NPK saat
atau penggunaan bibit varietas unggul sebagai pembungaan dan pembuahan dengan dosis
bahan pertanaman. Mutu bibitnya ditentukan 50 gr/pot setelah 3-4 hari tambahkan
oleh faktor genetik yakni pohon induk unggul dengan pupuk daun 1 cc/ 2 liter air
dan lingkungan (Dahlia, 2011). (Mulyadi, 2013)
1. Pemilihan jenis tanaman sebaiknya 6. Penyiraman, tanaman yang baru ditanam
menggunakan bibit hasil perbanyakan diletakkan di tempat yang agak teduh
vegetatif. Hal ini karena tanaman akan penyiraman setiap pagi atau sore kecuali
memiliki sifat yang sama dengan induknya musim hujan setelah satu minggu tanaman
dan lebih cepat berbuah. Jenis tanaman dipindahkan ke tempat yang terkena sinar
yang dipilih juga harus sesuai dengan matahari.
kondisi lingkungan, seperti iklim dan 7. Pemangkasan untuk mengoptimalkan
ketinggian tempat. perkembangan tanaman. Pemangkasan
2. Pemilihan pot atau wadah sebaiknya juga akan merangsang munculnya bunga
memanjang ke bawah karena pertumbuhan jika tanaman sudah mulai menghasilkan,
akar tanaman umumnya cenderung ke fungsi pemangkasan mengurangi
bawah, ukuran lebar mulut pot tidak kelembaban yang berlebihan sehingga
berbeda jauh dengan ukuran tajuk tanaman meminimalkan perkembangan jamur dan
agar terlihat proporsional sehingga ada Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
keserasian antara pot dan tanaman. Bila lainnya. Dengan demikian pertumbuhan
ukuran pot tidak proporsional dengan tanaman menjadi lebih optimal untuk
ukuran tanaman, tanaman sering tidak memberikan hasil (Marsono,
mau berbuah, dikarenakan akar tanaman 2004). Pemangkasan tabulampot dapat
tumbuh berdesakan, penyerapan air dan dilakukan dengan teori 1-3-9. Artinya,
hara terganggu, dan penguapan air tinggi setiap 1 batang primer maksimum ada 3
sehingga media tanam cepat kering. batang sekunder. 1 batang sekunder
Ukuran pot sangat tergantung dari jenis maksimum maksimal ada 9 batang tersier.
dan ukuran bibit yang akan ditanam, pot 8. Pengendalian hama sebenarnya dilakukan
yang digunakan harus memiliki kaki yang sejak pertama kali memilih bibit. Yaitu
memisahkan dasar pot dengan tanah untuk memilih bibit yang berkualitas. Pencegahan
keperluan drainase dan memudahkan selama perawatan bisa dilakukan dengan
pengawasan agar akar tanaman tidak menjaga kebersihan media. Jika sudah
menembus tanah. terserang langkah pertama membersihkan
3. Media tanam harus terus mampu hama bisa dilakukan secara manual, yaitu
menyediakan unsur hara bagi tanaman. dengan mengambil hama atau memangkas
bisa menggunakan campuran tanah, daun. Saat berbuah ada baiknya buah
kompos, dan arang sekam dengan dilindungi dengan plastik.
perbandingan 1:1:1, letakkan pecahan 9. Penggantian media tanam berfungsi untuk
genteng dan ijuk didasar pot masing- proses repot ting, pada saat pergantian
masing satu lapis, isi campuran tanah media tanam dilakukan penambahan
setengah pot. Media tanam juga perlu nutrisi dan pemangkasan akar agar
diganti untuk memaksimalkan fungsinya. berfungsi untuk sirkulasi air di dalam pot
Pergantian dilakukan sekaligus dengan karena akar tanaman yang tumbuh tidak
pemindahan tanaman ke pot yang terkontrol dapat membuat media tanam
berukuran lebih besar jika tanaman sudah mudah padat. Pemangkasan akar
dirasa kurang ruang geraknya. dilakukan jika akar tanaman melebihi 25
4. Lakukan penanaman, tekan dan padatkan cm .
media di sekitar pangkal batang agar
tanam tertopang dengan kuat
BPTP ACEH 93
Balai PengkajianTeknologiPertanian
Aceh
Hortikultura
Penutup Daftar Pustaka
Budidaya tanaman buah dalam pot Abdul, Amirullah. 2015. Cara Cerdas
(tabulampot) merupakan salah satu solusi bagi Berkebun di Lahan Sempit.
para pecinta tanaman di perkotaan yang http://caraberkebun.com/cara-cerdas-
notabene memiliki lahan yang sempit untuk berkebun-di-lahan-sempit/ (24 Februari
dapat digunakan sebagai lahan pertanaman. 2016).
Dahlia. 2011. Petunjuk Praktikum Fisiologi
Tumbuhan. UM Press: Malang.
Endah, J. 2005. Membuat tabulampot rajin
ber- buah. Agromedia, 92 hlm.
Marsono. 2004. Tabulampot buah naga Solusi
Berkebun di Lahan Sempit. Republika
edisi Rabu 06 Oktober. Jakarta.
Mulyadi dan Jamal. 2013. Menghasilkan
Tabulampot Indah dan Berkualitas.
Jakarta.
94 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Aceh
Pengelolaan Lahan
PENGELOLAAN LAHAN KERING Pada lahan kering masam, masalah
MASAM UNTUK BUDIDAYA KEDELAI ketersediaan fosfat (P) menjadi kendala utama
dalam meningkatkan hasil. Tanaman kedelai
Cut Maisyura memerlukan P lebih besar dibandingkan
dengan komoditas lainnya seperti gandum dan
Pendahuluan jagung. Cekaman kahat P biasanya terjadi
Konversi lahan pertanian menjadi non- pada fase awal pertumbuhan tanaman yaitu
pertanian merupakan tantangan besar dalam akar-akar tanaman kurang berkembang
meningkatkan produksi pangan. Salah satu sehingga tidak mampu menyediakan seluruh
cara mengantisipasi semakin berkurangnya kebutuhan P. Fosfor dapat diikat kuat oleh Al
lahan pertanian untuk perluasan areal dengan dan Fe pada tanah tanah masam sehingga
lahan kering masam dan marginal. Potensi menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Masalah
lahan kering masam akan lebih produktif bila lain yang sering muncul di lapangan adalah
dikelola dengan baik dibandingkan dengan toksisitas Al dan mangan (Mn) serta kahat Ca.
lahan basah atau sawah. Hal ini seiring Kelarutan Al meningkat pada tanah bereaksi
dengan kelangkaan air irigasi untuk masam. Kelarutan Al yang tinggi dapat
mengelola lahan basah atau sawah. Namun, meracuni tanaman kedelai.
pengelolaan lahan kering masam akan lebih Sumarno (2005) menyatakan bahwa
lestari atau berkelanjutan jika pertumbuhan tanaman kedelai pada tanah
mempertahankan aspek ekonomi, sosial, dan masam menderita akibat cekaman abiotik dan
lingkungan atau ekologi. biotik, seperti: (a) pertumbuhan vegetatif
Badan Pusat Statistik (BPS, 2018) terhambat sebagai akibat kekurangan hara
menyebutkan bahwa luas lahan baku sawah makro dan mikro; (b) keracunan Al atau Mn;
saat ini tinggal 7,1 juta hektare (ha). Total (c) pembentukan nodul terhambat; (d)
sumber daya lahan di Indonesia sekitar 188,2 tanaman mudah mendapat cekaman
juta ha yang terdiri dari lahan kering 140 juta kekeringan; dan (e) pertumbuhan akarnya
ha dan lahan basah sekitar 40 juta ha. Dari terhambat.
total lahan kering tersebut 102,8 juta ha Gejala yang sangat jelas adalah
merupakan lahan kering bereaksi masam. pertumbuhan yang sangat kerdil, daun
Lahan tersebut berada di Pulau Sumatera berwarna kuning kecoklatan, pertumbuhan
seluas 29,3 juta ha dan Lampung sekitar 2,65 perakaran sangat terbatas, bunga yang
juta ha, dari total lahan kering asam itu yang terbentuk minimal dan jumlah polong juga
sesuai untuk usaha pertanian sekitar 56,3 juta minimal, produktivitas sangat rendah atau
ha. bahkan gagal menghasilkan biji.
Penutup
Dalam budidaya kedelai di lahan
kering masam, perlu diperhatikan saat tanam
karena berhubungan dengan ketersediaan air.
Oleh karena itu, penanaman dapat dilakukan
mulai pertengahan bulan November, namun
demikian saat tanam yang paling optimal
adalah pada bulan Februari, karena pada
bulan tersebut curah hujan masih tinggi dan
berangsur-angsur berkurang sampai bulan
April. Dengan penanaman pada bulan
Februari diharapkan saat panen sudah mulai
memasuki musim kemarau, sehingga
prosesing hasil biji tidak terganggu oleh curah
hujan yang tinggi.
BPTP ACEH 97
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
PENGELOLAAN LAHAN KERING tanah, dan (3) kepekaan tanah terhadap erosi.
BERLERENG MELALUI TEKNOLOGI Di sisi lain usahatani konservasi harus
KONSERVASI TANAH berpihak pada petani dalam arti mudah
dikerjakan atau diterapkan, murah serta
Elviwirda petani mampu dan senang melakukannya,
artinya teknologi tersebut diterima secara
Pendahuluan sosial oleh masyarakat tani.
Lahan kering merupakan salah satu
ekosistem sumberdaya lahan yang dapat Teknik konservasi tanah
digunakan untuk pembangunan pertanian. Teknik konservasi tanah di lahan
Pembangunan lahan kering untuk pertanian kering berlereng dapat dibedakan menjadi: (1)
sering dihadapkan pada masalah penggunaan teknik konservasi tanah mekanik; (2) teknik
lahan dan pengelolaannya, khususnya lahan konservasi tanah vegetatif; dan (3) kombinasi
kering berlereng yang diusahakan untuk teknik konservasi mekanik dan vegetatif.
pertanian tanaman pangan/semusim. Salah
satu masalah tersebut adalah erosi yang dapat (1) Teknik konservasi tanah mekanik
menurunkan produktivitas lahan dan Teknik konservasi tanah mekanik
akhirnya menurunkan produksi tanaman. adalah teknik konservasi yang pembuatannya
Untuk menyikapi permasalahan melibatkan perlakuan fisik mekanik terhadap
usahatani baik tanaman pangan maupun tanah dan pembuatan bangunan untuk
hortikultura di dataran tinggi dengan lereng mengurangi aliran permukaan dan erosi.
curam yang memiliki risiko tinggi terhadap Teknik ini dapat meningkatkan kemampuan
erosi tanah dan longsor bahkan tanah menopang pertumbuhan tanaman.
mengakibatkan turunnya kualitas lahan atau Teknik konservasi tanah secara mekanik yang
degradasi lahan dan akhirnya menurunkan sering diterapkan pada lahan berlereng
produksi tanaman maka diperlukan adalah sebagai berikut:
penerapan usahatani konservasi yang a. Teras gulud
merupakan suatu bentuk pengelolaan lahan Teras gulud adalah barisan guludan
pertanian yang mengintegrasikan teknik yang dibuat memotong lereng (searah kontur)
konservasi tanah, baik mekanik maupun dengan jarak tertentu (sesuai dengan vertikal
vegetatif dalam suatu pola usaha tani interval yang diinginkan) dan dilengkapi
tertentu. dengan saluran pembuangan air (SPA)
Selanjutnya konservasi tanah (Gambar 1).
mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan konservasi air. Setiap perlakuan yang
diberikan pada sebidang tanah akan
mempengaruhi tata air pada tempat itu dan
tempat-tempat di hilirnya. Oleh karena itu,
konservasi tanah dan konservasi air
merupakan dua hal yang berhubungan sangat
erat, berbagai tindakan konservasi tanah
adalah juga tindakan konservasi air.
Sementara manfaat penerapan teknik
konservasi tanah adalah (1) Menghambat erosi Gambar 1. Ilustrasi teras gulud dan dimensinya
dan aliran permukaan; (2) Mengurangi hara pada kemiringan lahan <15%.
yang hilang; (3) Meningkatkan efisiensi
pemupukan; (4) Menyeimbangkan kehilangan Adapun fungsi teras gulud adalah: (1)
dan laju pembentukan tanah; (5) Memperpendek panjang lereng; (2)
Meningkatkan hasil tanaman. Mengurangi erosi permukaan dan erosi alur;
Selain itu teknik konservasi tanah (3) Mencegah erosi parit (gully erosion); (4)
bersifat spesifik lokasi. Tidak semua teknik Menurunkan laju aliran permukaan, terutama
konservasi tanah dapat diterapkan pada pada daerah dengan curah hujan tinggi; (5)
semua kondisi tanah/lokasi. Beberapa hal Memperbesar infiltrasi air, sehingga
teknis yang harus dipertimbangkan dalam kandungan air tanah meningkat.
pemilihan teknik konservasi tanah adalah: (1) Teras gulud cocok diterapkan pada
kemiringan lahan, (2) kedalaman solum kemiringan lahan <15% dengan solum tanah
98 BPTP ACEH
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Pengelolaan Lahan
dangkal dan pada lahan dengan kemiringan pengelolaan tanaman dengan cara menanam
lahan 15%-25% dengan solum tanah dalam. sejajar garis kontur.
Teras gulud tidak cocok diterapkan pada lahan
dengan kemiringan lahan >45% dengan solum (3) Teknik konservasi tanah kombinasi
tanah dangkal. mekanik dan vegetatif
b. Rorak (jebakan lumpur dan aliran Teknik ini merupakan kombinasi
permukaan) antara teknik konservasi mekanik berupa
Rorak adalah parit kecil dengan lebar guludan dan rorak dengan teknik konservasi
dan dalam masing-masing 20 cm dan 25 cm vegetatif berupa penanaman penguat teras
yang dibuat memotong lereng (Gambar 2) seperti rumput Paspalum notatum, bebe
untuk menjebak aliran air permukaan dan (Brachiaria brizanta), bede (Brachiaria
tanah tererosi agar tidak hanyut ke areal yang decumbens), dan akar wangi (Vetiveria
lebih jauh di bawahnya. zizanoides) serta tanaman legume. Tanaman
penguat teras ditanam pada guludan, agar
guludan tidak mudah rusak dan dipanen
secara berkala untuk pakan ternak serta
sebagai kompensasi kehilangan luas bidang
olah dapat juga dapat ditanami cash crops
misalnya tanaman katuk, cabai rawit, dan
kacang hiris, kacang merah atau jenis sayuran
lainnya yang hasilnya bukan dalam bentuk
umbi (Gambar 3 ).
7. Pemeliharaan
Gambar 1. Lahan Kering. a. Pengaturan aerasi untuk memperlancar
aliran udara yang masuk dan keluar ke
petakan tanaman agar terhindar dari
3. Pengapuran serangan penyakit yang disebabkan oleh
Pemberian kapur untuk meningkatkan jamur atau busuk pelepah (Rhizoctonia
produktivitas lahan kering yang umumnya sp).
bersifat masam, dengan tujuan untuk b. Penyiangan pertama dapat dilakukan
mengurangi keracunan aluminium (Al) dan pada umur 10 – 15 HST
meningkatkan reaksi tanah/pH tanah. c. Penyiangan kedua dilakukan pada umur
20 – 30 HST.
4. Persiapan Benih
a. Mutu benih menentukan produktivitas 8. Pengendalian Hama dan Penyakit
b. Benih bebas hama dan penyakit, daya Tanaman
tumbuh di atas 80%, biji sehat, tidak ▪ Pemusnahan tanaman yang sakit
bercampur dengan varietas lain, ▪ Pengaturan pola tanam
penampilan tanaman seragam ▪ Penggunaan fungisida cukup efektif untuk
c. Kebutuhan benih jagung di lahan kering mencegah perkembangan penyakit bulai
±25 kg/ha dengan jarak tanam 70×30 cm.
9. Panen dan Pascapanen
5. Penanaman ▪ Jagung pipilan kering sudah siap dipanen
a. Penanaman pada Oktober atau November apabila telah terbentuknya lapisan hitam
dan pada bulan Maret atau April, dengan di ujung biji dan kulit tongkol (klobot)
menugal kedalaman 3 – 5 cm, tiap lubang sudah mengering.
diisi 2 benih ▪ Jagung dipanen bersama klobotnya agar
b. Setelah 15 hari dilakukan penjarangan biji tidak mudah rusak dan dapat
sekaligus penyulaman pada tanaman disimpan selama 3 – 4 bulan.
yang mati agar tanaman dapat tumbuh ▪ Pada saat panen kadar air harus dalam
dengan baik dan optimal serta seragam. kondisi yang rendah yaitu 14 – 15%.
Daftar Pustaka
Akil M. 2007. Peningkatan Produksi Jagung
dengan Pemberian Bahan Organik di
Lahan Kering. Simposium V Penelitian
Tanaman Pangan. Puslitbang Pangan,
Gambar 2. Jagung Menjelang Panen di Lahan
Deptan.
Kering.
A, Syukur A. 2006. Pengaruh pemberian
Seiring dengan pergeseran paradigma pupuk kandang dan unsur hara terhadap
pengembangan pertanian intensif di lahan pertumbuhan jagung pada ultisol yang
basah sebagai penopang utama kebutuhan dikapur. J Ilmu Tanah 6: 116-123.
pangan nasional, maka pengembangan Badan Pusat Statisti Provinsi Aceh Tahun
pertanian di lahan kering merupakan 2018 Goenadi DH. 2006. Pupuk dan
alternatif yang sangat penting. Mengingat Teknologi Pemupukan Berbasis Hayati.
rentannya lahan kering terhadap kerusakan Jakarta: Yayasan John Hi-Tech Idetama.
(degradasi) baik dari segi biofisik lahan
maupun kondisi sosial ekonomi masyarakat, M, Arief RW. 2008. Teknologi Budidaya
maka pengelolaan lahan kering harus Jagung. Bogor: Balitbang Pertanian,
berasaskan pada kelestarian lingkungan, yaitu Deptan.
dengan pemahaman yang paripurna terhadap
sifat dan ciri agroekosistem wilayah dan
karakteristik sosial-ekonomi dan budaya
masyarakat setempat. Hal ini penting agar
tujuan pengelolaan pertanian lahan kering
dapat tercapai.
a
i
Gambar 2. Pemanfaatan air sungai dengan
pompanisasi, Desa Matang
Cengai dan Batee Puteh Kota
Lang sa.
2. DAM PARIT
4. LONG STORAGE
Tampungan air permukaan bentuk
memanjang yang berfungsi untuk
menanggulangi kelebihan air (drainase) ketika
musim hujan dan sebagai sumber irigasi
suplementer/tambahan pada musim kemarau. Gambar 5. Sumur dangkal yang ada di Kecamatan
Long Storage sebagai sumber air dibutuhkan Cot Glie Kabupaten Aceh Besar.
pada saat musim kemarau.
Air bersih berupa sumur yang dibuat
pada kedalaman tertentu sehingga diperoleh
air sesuai dengan yang diinginkan. Biasanya
kedalaman dasar sumur mencapai 12-15
meter.
Penutup
Pemerintah secara bertahap sudah
membangun infrastruktur panen air, tetapi
jumlah dan distribusinya belum memadai dan
tidak jarang penempatan dan desainnya
kurang tepat sehingga tidak dapat
dimanfaatkan secara maksimal. Padahal
lahan di sekitar sangat potensial untuk
Gambar 4. Long storage di Desa Cot Rheu dan Cot ditingkatkan IP dan produktivitasnya. Mulai
Trieng kota Lhokseumawe. tahun 2017, pemerintah melaksanakan
program pengembangan dan revitalisasi
Gambar 4 di atas merupakan salah satu long infrastruktur panen air berupa embung, dam
storage di atas memiliki panjang 3.0 km, lebar parit, longstorage, dan irigasi pompa untuk
atas 15 m, bawah 15 m dan dalam 3-5 m dapat mengairi 4 juta hektar lahan sawah tadah
memberikan layanan irigasi pada lahan seluas hujan dan lahan irigasi.
800 ha. Untuk pembangunan long storage Upaya pengembangan sumberdaya air
tersebut dibutuhkan biaya sebesar 875 juta untuk meningkatkan IP dalam mencapai
rupiah. Dengan investasi tersebut swasembada pangan sangat ditentukan oleh
tambahan produksi yang diperoleh dalam 1 ketepatan penemuan wilayah prioritas,
tahun sebesar 2.700 ton GKP. Dengan ketepatan memilih teknologi, ketepatan
dibangunnya long storage tersebut, desa Desa desain, dan pelaksanaan pembangunan
Cot Rheu dan Cot Trieng mendapat tambahan infrastruktur panen air. Pemanfaatan potensi
IP sebesar 1,0. sumber daya air dengan tetap
mempertimbangkan konsep pelestarian
5. SUMUR DANGKAL
lingkungan, dengan motto :
Sumur dangkal adalah sarana
penyedia air bersih berupa sumur yang ”Lingkungan Terpelihara
dibuat pada kedalaman tertentu sehingga Air Tetap Tersedia Sepanjang Masa”.
diperoleh air sesuai dengan yang diinginkan.
Biasanya kedalaman dasar sumur mencapai
12-15 meter.
PENERAPAN SISTEM RESI GUDANG produksi cabai merah. Pengurangan luas areal
SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF tanam cabai merah juga tidak secara otomatis
PENGUATAN POSISI TAWAR PETANI akan menurunkan produksi cabai merah,
karena sesungguhnya untuk berproduksi juga
M. Ismail dibutuhkan waktu. Ini yang dimaksud dengan
delay produksi. Dari menurunnya produksi
Sudah umum terjadi harga komoditas cabai merah akan menurunkan pula
pertanian turun drastis saat musim panen penawarannya di pasar, yang akan
raya yang mengakibatkan kerugian bagi mengakibatkan meningkatnya harga cabai
petani. Rendahnya harga yang ditawarkan merah. Kenaikan harga cabai merah akan
membuatnya dihadapkan pada pilihan yang mendorong minat petani untuk menanamnya,
sulit, yaitu antara menjual hasil panen dengan akibatnya areal tanam cabai merah akan
harga murah sekaligus menanggung kerugian meningkat pula yang akan berdampak pada
karena biaya usahatani tidak tertutupi, atau meningkatnya produksi cabai merah. Produksi
membiarkan tanamannya tidak dipanen. cabai merah yang tinggi akan meningkatkan
Padahal petani harus memiliki uang tunai penawaran cabai merah yang justru akan
untuk pengelolaan usahataninya di musim menurunkan kembali harga cabai merah di
mendatang, serta untuk memenuhi kebutuhan pasar. Pola seperti ini akan terus berulang,
hidup sehari-hari. Kondisi seperti ini sangat yang disebut dengan balance pada model
sering terjadi, sebaliknya bila di luar musim sistem dinamis.
panen raya harga komoditas pertanian Fluktuasi harga sangat dipengaruhi
meningkat dan petani tidak memiliki produk oleh karakteristik produk pertanian yang
untuk dipasarkan. seragam dan diusahakan secara massal. Dari
uraian di atas, bila seorang petani menanam
cabai merah dan berhasil mendapatkan
keuntungan besar dari harga yang tinggi,
maka petani lain akan mencontoh dan
menanam pula akibatnya ketika panen harga
jual menjadi jatuh karena melimpahnya cabai
merah dari produksi massal mereka.
Bagaimana strategi yang harus
diterapkan petani untuk menghadapi
Gambar 1. Pusaran permintaan dan penawaran kondisi seperti ini? Apa yang dapat
cabai merah. dilakukannya agar tidak terjebak dalam
pusaran fluktuasi harga yang tidak
Causal Loop Diagram di atas, menguntungkan?
menjelaskan tentang problem yang dihadapi Keseragaman produk pertanian ini
oleh petani cabai merah, dimana bila menunjukkan bahwa petani belum bisa
penawaran cabai merah tinggi akan memanfaatkan peluang diversifikasi produk
menurunkan harga cabai merah itu sendiri, maupun pasar yang belum diusahakan petani
hal ini dijelaskan oleh hukum supply dan lainnya. Sementara itu, produksi secara
demand. Selanjutnya penurunan harga cabai massal mengindikasikan bahwa jumlah
merah akan menurunkan minat petani untuk komoditas pertanian yang dihasilkan seorang
menanam cabai merah di lahannya karena petani dianggap sangat kecil bila
insentif harga yang tidak diperoleh, hal ini dibandingkan dengan total jumlah komoditas
akan menurunkan luasan areal tanam cabai yang dipasarkan. Dengan sedikitnya produksi
merah. Sebelumnya terdapat delay sebelum tersebut secara individu petani tidak dapat
terjadi penurunan areal tanam cabai merah mempengaruhi harga di pasar dan akhirnya
yang artinya penurunan areal tanam cabai hanya bertindak sebagai penerima harga.
merah tidak secara otomatis turun karena Alternatif solusi bagi permasalahan
dibutuhkan waktu untuk menyediakan areal petani cabai merah adalah dengan
tanam cabai merah itu sendiri (ada jeda waktu menempatkan industri pengolahan pada
menjelang tanam). sentra-sentra produksi cabai merah. Industri
Selanjutnya, luas areal tanam cabai pengolahan dimaksudkan untuk mengubah
merah yang berkurang akan menurunkan hasil panen kepada bentuk lain yang memiliki
BPTP ACEH 125
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Lain-lain
harga jual (harga yang diterima petani). Waktu Panen Produktiv itas
Nilai Produk
Dina Riana, 2010. Penggunaan Sistem Resi Kementerian Perdagangan, 2018. Peraturan
Gudang Sebagai Jaminan Bagi Menteri Perdagangan Republik
Perbankan di Indonesia [Tesis]. Indonesia Nomor 33 Tahun 2018
Universitas Indonesia. Tentang Perubahan Ketiga Atas
Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 37/M-Dag/Per/11/2011
Tentang Barang Yang Dapat
Disimpan Di Gudang Dalam
Penyelenggaraan Sistem Resi
Gudang, Jakarta.
pada lahan hamparan dan merupakan daerah setelah Berita Acara Pemeriksaan dikeluarkan
sentra produksi padi. oleh oleh pihak asuransi, uang pertanggungan
Mekanisme yang ditawarkan tersebut sudah dapat diterima oleh petani.
pemerintah untuk dapat mengikuti program Siswadi B dan Farida Sjakir (2016)
asuransi ini tidak rumit, petani atau kelompok melakukan penelitian tentang respons petani
tani cukup mendaftar sebagai peserta program padi terhadap program AUTP di Kecamatan
AUTP melalui petugas lapangan (PPL) yang Tumpang Kabupaten Malang. Respons petani
akan meneruskannya hingga Dinas tingkat terhadap program tersebut cukup tinggi, yang
provinsi dan Kementerian Pertanian. dipengaruhi oleh pendidikan formal,
Selanjutnya akan diterbitkan polis asuransi pendidikan non formal, pendapatan, manfaat,
dengan sebelumnya menyetorkan uang premi waktu, dan premi, sedangkan umur, dan luas
ke rekening asuransi (pihak penanggung lahan yang diusahakan tidak berpengaruh.
risiko), saat ini PT Asuransi Jasa Indonesia Sementara itu Handayani (2018)
(JASINDO) yang ditunjuk oleh pemerintah. melakukannya di 6 kecamatan wilayah
Besaran uang premi yang harus dibayar oleh Kabupaten Aceh Besar yang menyimpulkan
petani/kelompok tani sebesar Rp 36.000,00 per hanya faktor dukungan pemerintah yang
hektar lahan (20% dari total premi sebesar Rp berpengaruh nyata terhadap partisipasi
180.000,00), sedangkan sisanya sebesar Rp program AUTP, sedangkan faktor lainnya
144.000,00 atau 80% dibayarkan oleh tidak. Masyarakat atau petani kurang
pemerintah melalui mekanisme subsidi. menerima program disebabkan masih
Polis asuransi mencantumkan risiko memegang kuat adat istiadat dan kuatnya
yang ditanggung berupa kegagalan panen dugaan bahwa tidak setiap musim tanam akan
akibat banjir, kekeringan, dan atau serangan terjadi kegagalan panen akibat kekeringan,
OPT sebagaimana yang telah disebut di atas. banjir, maupun serangan hama penyakit.
Berikut beberapa ketentuan yang ditetapkan:
(1) Banjir; merupakan kondisi tergenangnya Penutup
lahan pertanian selama periode pertumbuhan Kebijakan pengalihan risiko kegagalan
tanaman dengan kedalaman dan jangka panen melalui AUTP merupakan salah satu
waktu tertentu, sehingga berakibat pada strategi penting yang sebaiknya direspons oleh
kerusakan tanaman dan menurunkan tingkat petani padi, karena secara tidak langsung
produksinya, (2) Kekeringan; merupakan akan mendorongnya untuk mengusahakan
kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan air pengelolaan tanaman lebih intensif dan akan
selama periode pertumbuhan yang berdampak pada peningkatan produksi
mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sekaligus keterampilan (teknis maupun non
optimal, kerusakan tanaman dan menurunkan teknis). Hal ini lah yang paling penting selain
tingkat produksi, dan (3) OPT adalah terjaganya keseimbangan neraca padi secara
organisme yang dapat mengganggu dan nasional.
merusak kehidupan tanaman, atau
menyebabkan kematian tanaman pangan, Daftar Pustaka
termasuk di dalamnya: hama tanaman yakni Dinda Audriene Muthmainah, 2017. Membaca
Penggerek Batang, Wereng Batang Coklat, Masa Depan Asuransi Pertanian di
Walang Sangit, Tikus, Ulat Grayak, dan Tangan Jasindo. CNN Indonesia.
Keong Mas, sedangkan penyakit tanaman Senin, 20/11/2017 10:51 WIB.
yakni: Blast, Bercak Coklat, Tungro, Busuk https://www.cnnindonesia.com/ekonom
Batang, Kerdil Hampa, Kerdil rumput/kuning, i/20171120093212-84-
dan kresek. 256780/membaca-masa-depan-
Selanjutnya klaim atas ketiga penyebab asuransi-pertanian-di-tangan-jasindo
kegagalan panen tersebut harus diverifikasi https://www.cnnindonesia.com/ekonom
oleh PPL, POPT, dan Petugas asuransi yang i/20171120093212-84-
menyatakan bahwa intensitas serangan 256780/membaca-masa-depan-
ataupun kerusakan sebesar ≥75% pada setiap asuransi-pertanian-di-tangan-jasindo
luas petak sawah alami. Besaran nilai (16(diakses 16 Mei 2018 11.01 wib).
pertanggungan yang akan diterima petani
adalah Rp 6.000.000,00 per hektar. Dalam
jangka waktu selambat-lambatnya 14 hari
BPTP ACEH 129
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Lain-lain
Hadi, P. U, C. Saleh, A.S. Bagyo, R. Perdinan, Tri Atmaja, Ryco F. Adi, Woro
Hendayana, Y. Marisa dan I. Sadikin. Estiningtyas, 2018. Adaptasi
2000. Studi Kebutuhan Asuransi Perubahan Iklim dan Ketahanan
Pertanian Pada Pertanian Rakyat. Pangan: Telaah Inisiatif dan
[Laporan Hasil Penelitian]. Pusat Kebijakan. Jurnal Hukum
Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Lingkungan Indonesia, Vol. 5 No. 1
Badan Litbang Pertanian, Tahun 2018 Halaman 60-87.
Departemen Pertanian. Woro Estiningtyas, Rizaldi Boer, Irsal Las,
Handayani CP, 2018. Analisis Faktor-Faktor Agus Buono, Adi Rakhman, 2011.
yang Mempengaruhi Tingkat Deliniasi Risiko Iklim dan Evaluasi
Partisipasi dan Keberhasilan Model Hubungan Curah Hujan dan
Pelaksanaan Program Asuransi Produksi Padi dalam Mendukung
Usaha Tani Padi (AUTP) di Pengembangan Asuransi Indeks Iklim
Kabupaten Aceh Besar. [Thesis]. (Climate Index Insurance) pada
Fakultas Pertanian. Universitas Syiah Sistem Usahatani Berbasis Padi.
Kuala. Banda Aceh. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia,
Kementerian Pertanian, 2018. Pedoman Desember 2011, hlm. 198-208 Vol. 16
Bantuan Premi Asuransi Usaha Tani No. 3 ISSN 0853 – 4217.
Padi (AUTP) Direktorat Pembiayaan Yustika Eka, 2017. Pengetahuan, Persepsi dan
Pertanian. Direktorat Jenderal Partisipasi Petani dalam Pelaksanaan
Prasarana dan Sarana Pertanian. Program Asuransi Usaha Tani Padi
Kementerian Pertanian. Jakarta. (AUTP) di Kecamatan Suka Makmur
Pasaribu, S, M, I. Setiajie A, N.K. Agustin, Kabupaten Aceh Besar. [Thesis].
E.M. Lokollo, H. Tarigan, J. Hestina Fakultas Pertanian. Universitas Syiah
dan Y. Supriyatna. 2010. Kuala. Banda Aceh.
Pengembangan Asuransi UsahaTani
Padi Untuk Menanggulangi Risiko
Kerugian 75% Akibat Banjir,
Kekeringan dan Hama Penyakit.
Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian. Badan Litbang
Pertanian.