Anda di halaman 1dari 15

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PRIORITAS PEMELIHARAAN

ABSW (AIR BREAK SWITCH) PADA JARINGAN 20KV DI


PT.PLN UP3 SUKOHARJO DENGAN METODE
FUZZY SIMPLE ADDITIVE
WEIGHTING (SAW)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan


Menyelesaikan Pendidikan Program Strata 1
Program Studi Sistem Informasi

Oleh :
DICKY KURNIAWAN
160101189

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS DUTA BANGSA
SURAKARTA
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal ini diajukan oleh :


Nama : Dicky Kurniawan
NIM : 160101189
Program Studi : Sistem Informasi
Judul : Sistem Pendukung Keputusan PrioritasPemeliharaan
ABSW (Air Break Switch) Pada Jaringan 20Kv Di T.PLN UP3 Sukoharjo
denganMetode Fuzzy Simple Additive Weighting (SAW).

Telah disetujui oleh Pembimbing Skripsi sebagai bagian persyaratan yang


diperlukan untuk Seminar Proposal Skripsi pada Program Studi Sistem Informasi.

Tanggal :

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

Vihi Atina,S.Kom., M.Kom Agustina Srirahayu, S.Kom., M.Kom


HALAMAN PENGESAHAN

Proposal ini diajukan oleh :


Nama : Dicky Kurniawan
NIM : 160101189
Program Studi : Sistem Informasi
Judul : Sistem Pendukung Keputusan PrioritasPemeliharaan
ABSW (Air Break Switch) Pada Jaringan 20Kv Di T.PLN UP3 Sukoharjo
denganMetode Fuzzy Simple Additive Weighting (SAW).

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dalam Seminar Proposal


Skripsi pada Program Studi Sistem Informasi.

Mengesahkan,,
Penguji I Penguji II

Vihi Atina,S.Kom., M.Kom Agustina Srirahayu, S.Kom., M.Kom

Ditetapkan di :
Tanggal :

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Sistem Informasi

Eko Purwanto, M.Kom


1. Judul
“Sistem Pendukung Keputusan Prioritas Pemeliharaan ABSW (Air Break
Switch) Pada Jaringan 20Kv Di PT.PLN UP3 Sukoharjo dengan Metode Fuzzy
Simple Additive Weighting (SAW). ”
2. Latar Belakang
Air Break Switch (ABSw) adalah peralatan hubung jaringan listik 20Kv
milik PT.PLN (Persero) berfungsi sebagai pemisah dan dan penghubung yang
dipasang pada jaringan luar. Media kontaknya adalah pisau hubung yang
dilengkapi dengan peredam busur api. ABSw berfungsi untuk melakukan
fungsi manuver pemindahan arus listrik dengan tujuan agar suplai listrik
sampai di pelanggan dengan baik. Di PT.PLN UP3 Sukoharjo membawahi
wilayah kerja Grogol, Sukoharjo, Wonogiri, Jatisrono, dan Karanganyar.
Jumlah ABSw yang banyak dan kondisi yang berbeda – beda akan menjadi
kendala dalam memprioritaskan pemeliharaan ABSw.
Sistem kerja penentuan pemeliharaan ABSw yang berjalan saat ini adalah
dengan pembuatan daftar ABSw setiap wilayah kerja. Kemudian dilakukan
pengerjaan secara berurutan, walaupun belum adanya pemilihan daftar prioritas
ABSw yang paling membutuhkan pemeliharaan, kondisi ini memungkinkan
terjadinya hasil yang kurang efektif.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) diperlukan untuk memberikan
alternatif pada pengambilan keputusan yang tepat dalam sistem. Metode yang
akan digunakan yaitu Fuzzy Simple Additive Weighting (SAW). Logika fuzzy
adalah metodologi sistem kontrol pemecahan masalah yang cocok untuk
diimplementasikan pada sistem, mulai dari sistem yang sederhana, sistem kecil,
embedded system, jaringan PC, multi-channel atau workstation berbasis
akuisisi data, dan sistem kontrol. Logika fuzzy memungkinkan nilai
keanggotaan berada di antara 0 dan 1. Artinya, bisa saja suatu keadaan
mempunyai dua nilai “Ya dan Tidak”, “Benar dan Salah”, “Baik dan Buruk”
secara bersamaan, namun besar nilainya tergantung pada bobot keanggotaan
yang dimilikinya. Metode SAW sering juga dikenal istilah metode
penjumlahan terbobot. Fuzzy SAW ini termasuk salah satu metode untuk
menyelesaikan masalah Fuzzy Multi Atribute Decision Making (Fuzzy
MADM). Konsep dasar metode Fuzzy SAW adalah mencari penjumlahan
terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.
Metode Fuzzy SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan
(X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif
yang ada. Metode ini memudahkan dalam pengambilan keputusan dan dapat
memberikan kemudahan dalam proses perankingan yang didasarkan pada nilai
alternatif dan nilai bobot setiap attribut yang telah ditentukan. Dengan Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) metode Fuzzy Simple Additive Weighting
(SAW) untuk mengelola data ABSW yang dijadikan prioritas pemeliharaan,
maka akan membantu manajer bagian jaringan untuk mengambil keputusan.
Tujuan SPK (Sistem Pendukung Keputusan) dengan metode SAW
(Simple Additive Weghting) pada penelitian ini diharapkan mampu memberi
sebuah keputusan yang mempunyai hasil yang efisien. Dengan penerapan
sistem pendukung keputusan ini, diharapkan akan sedikit mengurangi
subyektifitas pengambilan keputusan.
3. Rumusan Masalah
Bagaimana merancang dan membangun sistem pendukung keputusan
prioritas pemeliharaan ABSW (Air Break Switch) pada jaringan 20Kv di
PT.PLN UP3 Sukoharjo dengan metode fuzzy simple additive weighting
(SAW) ?
4. Batasan Masalah
Untuk membatasi cakupan bahasan yang dibahas dalam laporan ini, maka
penulis membatasi permasalahan pada :
a. Sistem pendukung keputusan dibuat dengan metode Fuzzy Simple Additive
Weighting ( SAW ).
b. Kriteria dan sub kriteria yang digunakan adalah kondisi stang absw
(kerusakan), kondisi crossarm besi (kekuatan), kondisi isolator tumpu
(kondisi), kondisi kawat pentanahan (resistansi), kondisi pisau kontak
(kelancaran), kondisi peredam api (kefungsian), frekuensi pengoperasian
(jumlah), dan beban ampere (ukuran).
c. Hak akses sistem terdiri dari admin , manajer, dan staff jaringan.
d. Admin memiliki hak akses input data master dan kelola laporan.
e. Manajer memiliki hak akses input data kriteria dan hasil.
f. Staff jaringan memiliki hak akses melihat hasil dan melaksanakan
pekerjaan.
g. Metode pengembangan sistem dengan metode waterfall.
h. Perancangan proses sistem menggunakan UML (Unified Modelling
Language).
5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah merancang dan
membangun sistem pendukung keputusan prioritas pemeliharaan ABSW (Air
Break Switch) pada jaringan 20Kv di PT.PLN UP3 Sukoharjo dengan metode
fuzzy simple additive weighting (SAW).

6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

1. Sebagai penerapan ilmu yang telah diperoleh selama belajar dalam


perkuliahan.

2. Sebagai literatur yang ditambahkan pada perpustakaan Universitas Duta


Bangsa Surakarta.

3. Sebagai acuan penelitian pada pengembangan sistem selanjutnya.

4. Menambah wawasan tentang proses pengambilan keputusan


pelaksanaan pekerjaan di suatu perusahaan.

b. Manfaat Praktis

1. Manfaat praktis oleh manager adalah menganalisa dan melakukan


manajemen kegiatan pemeliharaan ABSW untuk memaksimalkan
pendistribusian jaringan listrik.
2. Manfaat praktis oleh staff jaringan adalah memudahkan pengamatan
dan pelaksanaan pekerjaan menjadi lebih terstruktur.

3. Manfaat praktis admin adalah memudahkan dalam proses manajemen


sistem pengambilan keputusan dan data pelaksanaan prioritas
pemeliharaan ABSW di PT.PLN UP3 Sukoharjo.
7. Tinjauan Pustaka
Ari Juliasandi (2018) dalam jurnal melakukan penelitian dengan judul
Analisa KWH terselamatkan pada pemeliharaan ABSW (Air Break Switch)
dengan metode PDKB (pekerjaan dengan keadaan bertegangan) di PT.PLN
(Persero) Disjateng dan DIY Rayon Purwokerto. Peneliti melakukan analisa
yang menghasilkan data pengaruh pemeliharaan ABSW terhadap penekanan
kerugian akibat kerusakan ABSW dalam pendistribusian pasokan listrik ke
pelanggan.
Andik Adi Suryanto (2017) dalam jurnal penelitian dengan judul Rancang
Bangun Sistem Pendukung Keputusan Prioritas Perbaikan Trafo Listrik
menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Sistem yang
dibangun berbasis desktop menggunakan MADM dengan pendekatan metode
SAW.
Mike Puji Arni (2017) dalam penelitian jurnal dengan judul Sistem
Penunjang Keputusan Pelayanan Teknis PT. PLN Dengan Metode Simple
Additive Weighting. Perancangan dibuat menggunakan permodelan terstruktur
yaitu menggunakan diagram konteks (DFD). Sistem yang dibangun berbasis
web pengelompokan jenis gangguan, gejala gangguan dan variabel lain yang
menunjang dalam proses penanganan gangguan digunakan Metode Simple
Additive Weighting (SAW).
Tabel 1.1 Kajian Penelitian Terdahulu

N Nama Judul Metode Hasil Penelitian Perbedaan


o. Peneliti
1. Ari Analisa KWH metode Data analisa Penelitian
Juliasandi terselamatkan PDKB pemeliharaan bersifat
(2018) pada ABSW informatif dan
pemeliharaan berpengaruh analisis data –
ABSW (Air terhadap data
Break Switch) penekanan pelaksanaan
dengan metode kerugian akibat kegiatan
PDKB kerusakan ABSW pemeliharaan
(pekerjaan dalam belum
dengan pendistribusian menghasilkan
keadaan pasokan listrik ke sebuah sistem
bertegangan) pelanggan. informasi yang
di PT.PLN dapat digunakan
(Persero) langsung oleh
Disjateng dan petugas.
DIY Rayon
Purwokerto
2. Andik Adi Rancang Data Flow Sistem Pada
Suryanto Bangun Sistem Diagram pendukung perbandingan
(2017) Pendukung (DFD), keputusan ini sistem yang
Keputusan Conceptual menghasilkan diteliti ini hanya
Prioritas Data data trafo yang menggunakan 5
Perbaikan Modeling diprioritas untuk kriteria dengan
Trafo Listrik (CDM), dan perbaikan yang objek trafo
menggunakan Physical diolah dengan distribusi dan
Metode Simple Data metode MADM berbasis
Additive Modeling SAW desktop.
Weighting (PDM) menggunakan
(SAW) bobot tertinggi
dalam masing-
masing data
kriteria
3. Mike Puji Sistem Data Flow Sistem Peneliti
Arni Penunjang Diagram pendukung terdahulu
(2017) Keputusan (DFD), keputusan ini membuat
Pelayanan Conceptual menghasilkan aplikasi yang
Teknis PT. Data data gangguan tidak ada
PLN Dengan Modeling penyulang yang perbedaan hak
Metode Simple (CDM) diprioritas untuk akses dimana
Additive perbaikan yang hak akses hanya
Weighting diolah dengan satu dan tanpa
metode MADM proses.
SAW
8. Landasan Teori
a. Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Agus (2017), Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem
berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi,
sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan
komponen Sistem Pendukung Keputusan lain), sistem pengetahuan (repository
pengetahuan domain masalah yang ada pada Sistem Pendukung Keputusan
atau sebagai data atau sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah
(hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas
manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan)
b. Logika Fuzzy
Menurut Johni (2016), logika fuzzy adalah suatu metode yang mengadopsi
penilaian yang dilakukan manusia terhadap suatu kebenaran, dimana
diekspresikan dalam fungsi kontinu dari 0 sampai 1. Berbeda dengan logika
klasik yang menyatakan segala hal dalam istilah binary (0 atau 1, ya atau
tidak).
c. Simple Additive Weighting ( SAW )
Menurut Julianto (2018), SAW merupakan metode pengambilan
keputusan yang paling dikenal dan banyak digunakan orang dalam menghadapi
situasi Multipple Attribute Decision Making (MADM). Metode ini
mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot bagi setiap atribut.
Metode SAW dikenal sebagai istilah penjumlahan terbobot. Konsep dasar
metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada
setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses
normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan
dengan semua rating alternatif yang ada.
Gambar 1. Rumus menghitung nilai normalisasi
.

Gambar 2. Rumus nilai akhir alternatif


d. Air Break Switch (ABSw)
Rosita Tri (2017), Air Break Switch (ABSw) adalah peralatan hubung
yang berfungsi sebagai pemisah dan pengubung jaringan 20Kv dengan medium
kontaknya adalah udara yang dilengkapi dengan peredam busur api /
interrupter berupa hembusan udara.. ABSw juga dilengkapi dengan peredam
busur api yang berfungsi untuk meredam busur api yang ditimbulkan pada saat
membuka / melepas pisau ABSw yang dalam kondisi bertegangan.
e. MySQL
Menurut Randi Djoge dan Kamarullah Hasan (2018), MySQL (My
Structure Query Language) termasuk database relasional (RDBMS), dan
berbasis SQL dengan menggunakan konsep client-server, kelebihan dari
MySQL adalah cepat, kuat, serta mudah digunakan, sehingga kita dapat dengan
mudah menyimpan, mengubah, dan mengakses data dan informasi. MySQL
(My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat database
yang bersifat open source, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak
dicekal atau dengan kata lain gratis, MySQL merupakan database yang bersifat
online sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User.
f. PHP
Menurut Connoly dan Begg (2015), PHP adalah open source yang
didukung banyak Web Server seperti Apache HTTP Server , Microsoft Internet
Information Server dan Linux Web Scripting Language. PHP merupakan suatu
bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode
program menjadi baris kode mesin yang akan di mengerti oleh komputer.
9. Metodologi Penelitian

9.1 Jenis dan Sumber Data


a. Jenis Data :
1. Data Kuantitatif
Jenis data yang dapat dihitung secara langsung yang berupa
informasi atau penjelasan yang dinyatakan dalam bilangan atau
berbentuk angka. Disini data kuantitatif berupa data frekuensi
pengoperasian absw.
2. Data Kualitatif
Data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk
angka. Data kualitatif berupa data kondisi peralatan.
b. Sumber Data :
1. Sumber Data Primer
Data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui sumbernya
dengan melakukan penelitian ke objek yang diteliti. Disini penulis
melakukan penelitian langsung di PT. PLN UP3 Sukoharjo.
2. Sumber Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung melalui jurnal, literatur
ataupun internet yang berhubungan dengan penelitian. Disini
penulis memperoleh data dari berbagai sumber yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti.
9.2 Metode Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Observasi dilakukan dengan mengumpulkan beberapa data
pengamatan secara langsung di PT.PLN UP3 Sukoharjo yang
berkaitan dengan penelitian ini. Penulis melakukan observasi pada
bagian operasi distribusi.
b. Metode Wawancara
Pada metode wawancara ini penulis melakukan wawancara
dengan Danang Wurdiansyah selaku supervisor bagian jaringan .
c. Metode Studi Pustaka
Studi pustaka yang digunakan penulis berasal dari berbagai
sumber berupa jurnal, buku dan internet yang menjadi bahan
referensi dan acuan dalam perancangan sistem pendukung
keputusan pemilihan teknisi terbaik di PT.PLN UP3 Sukoharjo
dengan metode Fuzzy Simple Additive Weighting (SAW).
9.3 Metode Pengembangan
Metode yang digunakan untuk pengembangan sistem adalah metode air
terjun atau yang sering disebut metode waterfall sering dinamakan siklus hidup
klasik (classic life cycle), dimana hal ini menggambarkan pendekatan yang
sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai
dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan.
Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang
berurut yaitu: requirement(analisis kebutuhan), design system (desain sistem),
coding (pengkodean) & testing (pengujian), penerapan program, pemeliharaan.
a. Analisa Kebutuhan Sistem
Tahapan ini penulis melakukan pengamatan secara langsung dan
wawancara dengan pegawai bidang terkait di PT.PLN UP3 Sukoharjo.
Selain itu Penulis juga mengumpulkan data dari studi literature, jurnal dan
e-book.
b. Desain Sistem
Penulis merancang alur pemodelan sistem dengan UML yang
merupakan bahasa pemodelan sistem yang sudah terstandarisasi dan
diyakini lebih efektif. Desain Sistem yang membantu dalam
mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan..
c. Pengkodean Dan Pengujian
Pada tahap ini, penulis melakukan pengkodean pada sistem yang
akan dibangun agar dapat dikenali oleh komputer. Pengkodean
menggunakan bahasa pemrograman HTML, PHP, dan CSS. Selanjutnya
akan dilakukan pengujian terhadap sistem tersebut untuk mengetahui
kesalahan-kesalahan dan kemudian dapat diperbaiki. Sistem pertama kali
dikembangkan di program kecil yang disebut unit, yang terintegrasi dalam
tahap selanjutnya. Setiap unit dikembangkan dan diuji untuk
fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing.
d. Analisa Program
Penerapan Program merupakan tahap final dari pembuatan sistem ,
dimana sistem yang dibangun dapat diterapkan seluruh unit yang
dikembangkan dalam tahap implementasi diintegrasikan ke dalam sistem
setelah pengujian yang dilakukan masing-masing unit.
e. Pemeliharaan
Tahap akhir adalah tahap pemeliharaan ini admin dan pengembang
melakukan pemantauan sistem secara periodik Perangkat lunak yang
sudah jadi, dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan
termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada
langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan
jasa sistem sebagai kebutuhan baru.
10. Lokasi Penelitian
Tempat penelitian ini berlokasi di PT.PLN UP3 Sukoharjo Ruko Solo Permai
HC-6 Jl. Ir.Soekarno, Grogol, Sukoharjo
11. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal ini penulis susun sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan


penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan
sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Berisi tentang teori – teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian.

Bab III Analisis dan Perancangan Sistem


Berisi tentang tahapan – tahapan metode dan proses yang digunakan dalam
penelitian.

Bab IV Implementasi

Berisi tentang implementasi sistem dan analisa dari hasil penelitian yang telah
dilakukan.

Bab V Penutup

Berisi tentang kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan serta saran
yang diperlukan untuk pengembangan selanjutnya.

Daftar Pustaka

Berisi sumber – sumber referensi baik dari buku, jurnal skripsi maupun
internet yang digunakan dalam penulisan laporan.

12. Jadwal Penelitian


Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

Bulan / Minggu
Nama Kegiatan Bulan 1 Bulann 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengumpulan Data
1.1 Observasi
1.2 Wawancara
1.3 Studi Pustaka
2. Pengembangan Sistem
2.1 Penyusunan Konsep
2.2 Perancangan Desain
2.3 Pembuatan
2.4 Pengujian
2.5 Pendistribusian
3. Penyusunan Laporan

DAFTAR PUSTAKA
Budi Artono, M. Aziz Muslim, dan Onny Setyawati. “Sistem Pengambilan
Keputusan Menggunakan Metode Group Technology untuk Pelayanan
Teknis PT. PLN Rayon Ngunut”.Jurnal EECCIS Vol. 8, No. 2, Desember
2014. (diakses pada tanggal 16/04/2020 pada jam 09.32 WIB)
Mulyani, S. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung : Abdi
Sistematika
Pasaribu, JS. 2016. Implementasi Sistem Pendukung keputusan Menggunakan
Logika Fuzzy Untuk Penerimaan Beasiswa di POLITEKNIK Piksi
Ganesha Bandung, ISSN : 2089-9815, hlm 82-89
Purbadian, Yenda. 2016. Trik Cepat Membangun Aplikasi Berbasis Web
dengan Framework CodeIgniter. Yogyakarta : CV Andi Offset.
Rozi, dkk. 2016. Modern Web Design, Jakarta : PT Elex Media Komputido
Saputra, KA. 2014. Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan surat Masuk
dan Surat Keluar pada MTs Guppi Jetiskidul, Vol. 3, No. 4
Simatupang, J. 2018. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan
Terbaik Menggunakan Metode SAW Studi Kasus AMIK Mahaputra
Riau, Vol. 2, No. 1, ISSN : 2549-0222, hlm 78-81
S. Sabari. 2015. “Pemeliharaan Transformator 60 MVA di Gardu Induk 150
KV Kebasen”, Power Elektronik, vol. 4., no.1,.
Urva, G., dkk. 2015. Pemodelan UML E-Marketing Minyak Goreng, Vol. 1,
No. 2, hlm 92-101
Windarto, AP. 2017. Penilaian Prestasi Kerja Karyawan PTPN III
Pematangsiantar dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW),
Vol. 2, No. 1, ISSN : 2527-5771, hlm 84-95

Anda mungkin juga menyukai