Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN TENSION

HEADACHE

No.Dokumen :

No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS dr. Rafika Sahuri Hutapea


RAYA NIP. 19761006 200903 2 007

1. Pengertian Penatalaksanaan Tension Headache atau Tension Type


Headache (TTH) atau nyeri kepala tipe tegang adalah
upaya penatalaksanaan pada bentuk sakit kepala yang
paling sering dijumpai dan sering dihubungkan dengan
jangka waktu dan peningkatan stress.
1. Tujuan Sebagai acuan pelaksanaan langkah-langkah untuk
penatalaksaan tension headache
2. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Raya
Nomor:/KPTS/PKM/ /2020 Tentang Pemberlakuan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Penatalaksanaan
tension headache di Puskesmas Raya
3. Referensi Permenkes Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas

Permenkes Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi


Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri dan
Dokter Gigi

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.

4. Prosedur/Langka a. Persiapan Alat dan Bahan


h-langkah a. Buku register harian unit pelayanan umum
b. Lembaran resep
c. Stetoskop
d. Tensimeter
e. Termometer

b. Petugas yang melaksanakan


Dokter
c. Langkah-langkah
1. petugas melakukan anamnesis (Subjective)
berupa :
- Keluhan nyeri yang tersebar secara difus
- Sifat nyerinya mulai dari ringan hingga sedang
- Nyeri kepala tegang otot biasanya berlangsung
selama 30 menit hingga 1 minggu penuh
- Nyeri bisa dirasakan kadang-kadang atau terus
menerus
- Nyeri pada awalnya dirasakan pasien pada leher
bagian belakang kemudian menjalar ke kepala
bagian belakangselanjutnya menjalar ke bagian
depan hingga bahu
- Nyeri kepala dirasakan seperti kepala berat,
pegal, rasa kencang pada daerah bitemporal dan
bioksipital, atau seperti diikat di sekeliling kepala.
- Nyeri kepala tipe ini tidak berdenyut
- Tidak disertai mual ataupun muntah tetapi
anoreksia mungkin saja terjadi.
- Gejala lain yang juga dapat ditemukan seperti
insomnia(gangguan tidur yang sering terbangun
atau bangun dini hari), nafas pendek,konstipasi,
berat badan menurun, palpitasi dan gangguan
haid
2. petugas melakukan pemeriksaan fisik
- tanda-tanda vital
- pemeriksaan neurologis

3. petugas menegakan diagnosa


Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
4. petugas membuat rencana penatalaksanaan
a. Pembinaan hubungan empati awal yang hangat
antara dokter dan pasien merupakan langkah
pertama yang sangat penting untuk keberhasilan
pengobatan.
b. pengobatan harus ditujukan kepada penyakit
yang mendasaridengan obat anti cemas atau
anti depresi serta modifikasi pola hidupyang
salah, disamping pengobatan nyeri kepalanya.
c. Penghilang sakit yang sering digunakan adalah:
acetaminophen dan NSAID seperti aspirin,
ibuprofen, naproxen,dan ketoprofen. Pengobatan
kombinasi antara acetaminophen atau aspirin
dengan kafein atau obat sedatif biasa digunakan
bersamaan. Cara ini lebih efektif untuk
menghilangkan sakitnya, tetapi jangan
digunakan lebih dari 2 hari dalam seminggu.
6. Diagram Alir
Anamnesis

Pemeriksaan fisik dan


penunjang

Penegakan diagnosis

Penatalaksan

7. Hal-hal yang Keluhan pasien


Perlu Pemeriksaan fisik
Diperhatikan
8. Unit Terkait Semua unit pelayanan klinis

9. Dokumen Terkait Rekam Medis


Buku register ruang pemeriksaan
10. Rekaman
Historis
Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai