Anda di halaman 1dari 3

TENSION HEADACHE

No Dokumen :
445/C.VII.0108/SOP/402.102.08/12/2016
SOP No Revisi :0
TglTerbit : 22 Desember 2016
Halaman : 1/3

UPT
dr.LILIK PUJI RESTINI,M.MKes
PUSKESMAS
NIP.19621026 198901 2 001
MEJAYAN

1. Pengertian Tatalaksana Tension Headache atau penanganan terhadap


Tension Type Headache (TTH) atau nyeri kepala tipe tegang
adalah bentuk sakit kepala yang paling sering dijumpai dan
sering dihubungkan dengan jangka waktu dan peningkatan
stres.

2. Tujuan Sebagai bahan acuan petugas dalam melakukan Tatalaksana


Tension Headache

Surat keputusan kepala UPT Puskesmas Mejayan


3. Kebijakan nomor 445/C.VII.0001/SK/402.102.08/12/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Mejayan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


4. Referensi nomor HK.02.02/MENKES/514/2015
tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Prosedur 1. Petugas menanyakan keluhan


Pasien datang dengan keluhan nyeri yang tersebar secara
difus dan sifat nyerinya mulai dari ringan hingga sedang.
Nyeri kepala tegang otot biasanya berlangsung selama 30
menit hingga 1 minggu penuh. Nyeri bisa dirasakan
kadang-kadang atau terus menerus.

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik


Pada pemeriksaan fisik, tanda vital harus normal,
pemeriksaan neurologis normal. Pemeriksaan yang
dilakukan berupa pemeriksaan kepala dan leher serta
pemeriksaan neurologis yang meliputi kekuatan motorik,
refleks, koordinasi, dan sensoris. Pemeriksaan mata
dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan tekanan
pada bola mata yang bisa menyebabkan sakit kepala.
Pemeriksaan daya ingat jangka pendek dan fungsi mental
pasien juga dilakukan dengan menanyakan beberapa
pertanyaan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
menyingkirkan berbagai penyakit yang serius yang
memiliki gejala nyeri kepala seperti tumor atau aneurisma
dan penyakit lainnya.
TENSION HEADACHE

UPT No Dokumen :
dr.LILIK PUJI RESTINI,M.MKes
PUSKESMAS 445/C.VII.0108/SOP/402.102.08/12/2016
NIP.19621026 198901 2 001
MEJAYAN SOP No Revisi :0
TglTerbit : 22 Desember 2016
Halaman : 2/3

3. Petugas menegakkan diagnose


Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik yang normal. Anamnesis yang
mendukung adalah adanya faktor psikis yang melatar
belakangi dan karakteristik gejala nyeri kepala (tipe, lokasi,
frekuensi dan durasi nyeri) harus jelas.

4. Petugas melakukan penatalaksanaan komprehensif


a. Pembinaan hubungan empati awal yang hangat antara
dokter dan pasien merupakan langkah pertama yang
sangat penting untuk keberhasilan pengobatan.
Penjelasan dokter yang meyakinkan pasien bahwa tidak
ditemukan kelainan fisik dalam rongga kepala atau
otaknya dapat menghilangkan rasa takut akan adanya
tumor otak atau penyakit intrakranial lainnya. Penilaian
adanya kecemasan atau depresi harus segera dilakukan.

b. Saat nyeri timbul dapat diberikan beberapa obat untuk


mengurangi sakit yang dirasakan saat serangan.
Penghilang sakit yang sering digunakan adalah: NSAID
seperti parasetamol, , ibuprofen, dan ketoprofen.
Pemberian obat-obatan antidepresi yaitu amitriptilin
juga dapat membantu meringankan keluhan.

5. Petugas memberikan konseling dan edukasi


a. Keluarga ikut meyakinkan pasien bahwa tidak
ditemukan kelainan fisik dalam rongga kepala atau
otaknya dapat menghilangkan rasa takut akan adanya
tumor otak atau penyakit intrakranial lainnya.
b. Keluarga ikut membantu mengurangi kecemasan atau
depresi pasien, serta menilai adanya kecemasan atau
depresi pada pasien.

6. Petugas menentukan kriteria rujukan


Bila nyeri kepala tidak membaik maka dirujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter
spesialis saraf.
TENSION HEADACHE

UPT No Dokumen :
dr.LILIK PUJI RESTINI,M.MKes
PUSKESMAS 445/C.VII.0108/SOP/402.102.08/12/2016
NIP.19621026 198901 2 001
MEJAYAN SOP No Revisi :0
TglTerbit : 22 Desember 2016
Halaman : 3/3

6. Bagan menanyakan keluhan


Alir

melakukan pemeriksaan fisik

melakukan pemeriksaan penunjang

menegakkan diagnosis

meelakukan penatalaksanaan komprehensif

memberikan konseling dan edukasi

menentukan kriteria rujukan

7. Unit Terkait

8. Dokumen Rekam Medis


Terkait

9. Tanggalmulaidi
Rekaman No Yang dirubah Isi perubahan
berlakukan
histori
perubahan

Anda mungkin juga menyukai