SURAT PENGADUAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Meiske Mailangkay

Alamat : Jl. Swasembada Barat XXIV No. 43, 0010/011, Kel. Kebon Bawang, Kec Tg.

Priok. Jakarta Utara

NIK : 3172026601580004

Bersama Surat ini saya menyampaikan, telah terjadi tindakan PENCURIAN atas 2 kapling tanah
pekarangan milik kami dengan luas masing-masing 10mx15m total 300m2, yang terletak di Jalan
Salulaikit, Lingkungan III (tiga), Kel. Tataaran Patar, Kec. Tondano Selatan. Dengan batas-batas:

Utara : Kel. Maukar

Timur : Kel. Karouw

Selatan : Jalan

Barat : Kel. Sutrisno

Sesuai tertulis di Surat BAP Kepemilikan milik kami atas nama Meiske Mailangkay, yang
dikeluarkan/diterbitkan oleh Kelurahan Tataaran Patar.

Tanah kami tersebut telah dicuri oleh:

Nama : Franciscus Turang SH (ex Pengacara kami)

Alamat : Tataaran II (dua), Lingkungan X, Kec. Tobdano Selatan

Kronologis Kejadian Pencurian:

Sebagai jasa pembayaran Pengacara, kami memberikan 2 kapling masing-masing 10mx15m total
300m2 kepada saudara Franciscus Turang SH (ex Pengacara kami) sesuai yang tertulis dalam Surat
Perjanjian Kerja.

Dan disaat yang bersamaan kami juga memberikan sebuah Kwitansi Pembayaran secara formalitas
seakan-akan tanah tersebut telah dibeli oleh Saudara Farnciscus Turang. (Lurah Tataaran Patar
mengetahui hal tersebut, krn sempat terjadi salah paham antara kami dan Franciscus Turang yang
akhirnya di tengahi oleh Lurah Tataaran Patar, juga disaksikan oleh Glen Kainde, Staff kelurahan
Tataaran II)
Tanggal 2 Mei 2018 Franciscus Turang meminta kepada kami uang sebesar Rp. 40.000.000,- (Empat
Puluh Juta Rupiah) dengan alasan untuk membayar Pengadilan agar kami diputuskan menang
dengan cepat. Kemudian Franciscus Turang membawa pembeli kepada kami, Saudara Jerry Karwur
dan keluarga, Penjualan disaksikan oleh Assisten Palak Lingkungan III Tataaran Patar Handry
Moningka. Namun Penyerahan Uang Pembelian Tidak diserahkan kepada kami sebagai Pemilik dan
juga tidak diberikan di depan Asisten Palak Handry Moningka. Pembeli dibawa ke rumah Franciccus
Turang, dan uang pembelian diserahkan langsung oleh pembeli ke tangan Franciscus Turang. Ada
saksi dari pihak kami yang kami perintah langsung untuk mengawasi transaksi tersebut yaitu Saudara
Marthen Lalogiroth.

Ternyata keesokan harinya di Pengadilan Negeri Tondano, kami mengetahui bahwa Franciscus
Turang telah mencuri uang penjualan tanah kami tersebut tidak sama sekali diserahkan kepada
Pihak Pengadilan Negeri Tondano. Hal ini disaksikan oleh ke tiga Hakim yang menangani kasus
Perdata kami (Hakim Ketua Julien Mamahit, Hakim Angota Pane, Hakim Mediasi Frans Pangemanan)
Dan Pengadilan Negeri Tondano membantu kami memberikan Pengacara LBH Saudari Deylen
Veronica Dien untuk menggugat dan memutus Kontrak Kerja kami dengan Franciscus Turang dan
laporkan resmi melalui hukum Pidana Kepolisian (Lurah Tataaran Patar sempat dipanggil sebagai
saksi)

Dengan Alasan kemanusian dan pengertian Ajaran Kasih Memaafkan kami tidak memperpanjang
Laporan Pidana kami tersebut, karena akhirnya kami diputuskan Menang di Pengadilan Negeri
Tondano. Ternyata jelang beberapa bulan berikutnya Franciscus Turang kembali melakukan
Tindakan Pencurian tanah mulik kami lagi untuk kedua kalinya di lokasi yang berbeda.

Adapun Modus Pencurian yang dilakukan Franciscus Turang untuk kedua kalinya adalah sebagai
berikut:

1. Berbekal kwitansi lama dari kami yang tertulis didalamnya 2 kapling masing-masing
10mx15m total 300m2 yang terletak di Perkebunan Lokna Lingkungan III Tataaran Patar Kec.
Tondano Selatan dengan batas Utara, Timur, Selatan, Barat semua Meiske Mailangkay yang
juga merupakan tanah yang dijual dan dicuri uangnya oleh Franciscus Turang yang di jual
kepada Saudara Jerry Karwur. Dibuatkan Surat Hibah dari Franciscus Turang ke anaknya,
yaitu Tania Turang atas 2 kapling kami masing-masing 10mx15m Total 300m2 dilokasi tanah
kami yang berbeda di Jalan Salulaikit Lingkungan III Tataaran Patar Kec. Tondano Selatan
dengan batas-batas Utara: Kel. Sarundayang, Timur: Kel Kaouw, Selatan: Jalan, Barat: Kel.
Sarundayang.
2. Kemudian setelah Diterbitkan Surat Hibah Franciscus Turang ke anaknya yaitu Tania Turang
yang dikeluarkan oleh Kecamatan Tondano Selatan. Kemudian Tanah kami tersebut di jual
oleh Franciscus Turang kepada Saudara Yoris Manengkey, yang kemudian juga dibuatkan
surat BAP Kepemilikan untuk Yoris Manengkey oleh Lurah Tataaran Patar Jefry Manengkey.
Sementara pada saat diawal disaat tanah kami yang coba dicuri Franciscus Turang sedang
dalam prose ukur pemerintah untuk dijual kepada Yoris Manengkey, kami mendapat
informasi langsung disaat yang bersamaan dari Palak Lingkungan III Tataaran Patar Devi MS
Kemur dan asisten Palak Handry Moningka, dan hari itu juga kami buatkan surat teguran
tertulis resmi untuk pencegahab proses pencurian tanah kami tersebut yang coba dilakukan
Franciscus Turang. Kami berikan langsung kepada Camat Tondano Selatan dan Lurah
 Tataaran Patar. Dihari yang sama melalui komunikasi telephone HP, Lurah menyampaikan
langsung bahwa Semua Proses pembuatan Surat penjualan atas tanah kami yang Coba dicuri
Franciscus Turang dan dijual kepada Yoris Manengkey akan segera dihentikan.
3. Ternyata saat ini secara diam-diam dan kami telah Buktikan langsung Bahwa telah terbit
secara Resmi Surat Hibah Turang ke anaknya yaitu Tania Turang dan juga BAP kepemilikan
Yoris Manengkey atas tanah milik kami.

Atas tindakan dan keadaan tidak menyenangkan serta merugikan ini maka kami akan menuntut
keadilan serta mengambil tindakan sebagai berikut:

1. Memohon dibuatkan Pembatalan Resmi di Kecamatan Tondano Selatan atas Surat Hibah
atas nama Franciscus Turang dan BAP Kepemilikan atas nama Yoris Manengkey atas tanah
milik kami.
2. Melaporkan Resmi kasus pencurian tanah kami ini melalui Hukum Pidana Kepolisian.

Demikan Surat Pengaduan ini kami buat, dalam keadaan sadar tanpa ada paksaan dari pihak
manapun serta dapat dipertanggung jawabkan secara hukum dan untuk dipergunakan secara resmi.

Meiske Mailangkay ahli waris/anak:

1. Mario Stephanus
2. Pinkan Natalia Alvin

Tembusan:

Kapolres

Kapolek

Lurah Tataaran Patar