Anda di halaman 1dari 20

Ditjend PEN/MJL/10/II/2017

WARTA EKSPOR

DESAIN KEMASAN
Produk Makanan Olahan

WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017


editorial
Inovasi Desain Kemasan:
Upaya DJPEN Kinerja Ekspor Makanan Olahan

Tahun 2017 telah memasuki bulan Februari. Di masa yang masih terhitung
awal tahun ini, berbagai rencana program kerja yang telah disusun
sejak tahun lalu, mulai memasuki tahap persiapan dan implementasi.
Partisipasi dunia usaha diharapkan dapat bersinergi dengan agenda
pemerintah, agar lebih mengoptimalkan target yang ingin dicapai.

Di antara program yang telah dicanangkan oleh Kementerian


Perdagangan adalah upaya peningkatan nilai tambah dan daya saing
produk Indonesia, melalui pengembangan desain kemasan bagi
produk-produk makanan olahan. Kemasan suatu produk makanan,
pada dasarnya berfungsi untuk mempertahankan keamanan makanan
Ditjend PEN/MJL/10/II/2017 tersebut dari kontaminan seperti bakteri. Selain itu, kemasan juga
memiliki peranan dalam hal penyampaian informasi zat dan nutrisi yang
Pelindung / Penasehat : terkandung di dalamnya.
Arlinda
Lebih jauh, desain kemasan yang kreatif dan inovatif juga terkait dengan
Pemimpin Umum : upaya pelestarian lingkungan. Tren desain kemasan yang berkembang
Tuti Prahastuti
di dunia saat ini turut mempertimbangkan dampak dari limbah
Pemimpin Redaksi : kemasan, yang tidak dapat didaur ulang dan digunakan kembali. Oleh
RA. Marlena karena itu, material yang dipilih sebagai bahan baku kemasan juga
perlu mempertimbangkan peraturan yang berlaku di skala nasional dan
Redaktur Pelaksana : internasional.
Sugiarti
Pada muaranya, pengembangan desain kemasan produk bertujuan
Penulis : untuk mendorong pertumbuhan kinerja ekspor makanan olahan
Roesfitawati Indonesia. Namun perlu diketahui juga bahwa pengembangan desain
tidak terbatas hanya pada kemasan dan produk itu sendiri. Di sisi lain,
Desain :
Aditya Irawan pengembangan desain yang diterapkan melalui program-program
kerja Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian
Perdagangan, juga meliputi ruang lingkup merek, logo, goody bag,
kartu nama, banner, dan lain-lain. Sehingga, produk Indonesia yang
Alamat :
Gedung Utama ditawarkan kepada buyer mancanegara merupakan paket lengkap yang
Kementerian Perdagangan memiliki keunggulan pada berbagai elemen demi kepuasan konsumen.
Republik Indonesia
Lt. 3, Jl. MI. Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Tim Editor
Telp :
021 - 3858171 Ext. 37302

Fax :
021 - 23528652

Email :
csc@kemendag.go.id

Website :
http://djpen.kemendag.go.id

2 WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017


daftar isi
TAJUK UTAMA
DESAIN KEMASAN 4
Produk Makanan Olahan

Strategi peningkatan daya saing produk


melalui pengembangan desain juga
sejalan dengan program Indonesia
Design Development Centre (IDDC), yang
diresmikan oleh Menteri Perdagangan
Enggartiasto Lukita pada tanggal 29
September 2016 lalu. Dengan telah
tersedianya fasilitas IDDC bagi para pelaku
usaha, desainer, akademisi dan masyarakat
secara umum, diharapkan Indonesia akan
memiliki semakin banyak produk-produk
ekspor baru berbasis desain kreatif dan
inovatif.

Kesuksesan merek lokal juga semakin


didukung dengan aktivitas promosi,
pengembangan produk serta
pengembangan desain kemasan. Beberapa
produk makanan lokal mulai menunjukkan
peningkatan daya saing melalui inovasi
kemasan yang didesain secara kreatif. Hal ini
tidak hanya dilakukan oleh pelaku-pelaku
usaha skala besar, tetapi juga pelaku usaha
yang berada di level menengah dan kecil.

KISAH SUKSES
Rajasa Mas
12
Pengembangan Desain
Batik Maos Khas Cilacap

EDITORIAL
2 Kegiatan Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekspor 14
SEKILAS INFO
“Raja Serayu”
10 Nasional (Ditjen PEN),
Kementerian Perdagangan RI
Potensi Desain Indonesia Rebranding
Mencatat Sejarah
di Pameran Ambiente 2017 DAFTAR IMPORTIR 18
WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017 3
tajuk utama

DESAIN KEMASAN
Produk Makanan Olahan

4 WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017


tajuk utama

Upaya peningkatan daya saing pengaturan air atau kelembaban konten peningkatan nilai yang cukup signifikan selama
dari makanan untuk memastikan kesegaran lima tahun terakhir, yaitu sebesar 7,4%.
produk nasional oleh Kementerian
makanan, agar tidak mempengaruhi kualitas Namun demikian, jika dianalisa per tahunnya,
Perdagangan merupakan realisasi gizi produk. diperoleh fakta bahwa kinerja ekspor dimaksud
arahan Presiden RI Joko Widodo mengalami peningkatan berturut-turut pada
Kemasan juga menjadi media penting
yang dituangkan dalam program dari produsen kepada konsumen, dalam
tahun 2011 hingga 2014, yaitu mulai dari
Nawacita, khususnya poin ke-6 memberikan informasi tentang fitur produk,
USD 4,02 milyar (2011), USD 4,31 milyar
(2012), USD 4,63 milyar (2013) dan akhirnya
yang berbunyi “Meningkatkan kandungan gizi dan informasi bahan. Apabila
terbukukan menjadi USD 5,37 milyar (2014).
Produktivitas Rakyat dan Daya ditarik benang merah, maka dapat dikatakan
Sayangnya, catatan sepanjang tahun 2015
Saing di Pasar Internasional”. bahwa kemasan merupakan suatu sistem atau
justru menunjukkan penurunan kinerja ekspor
rangkaian upaya untuk:
Selanjutnya, pada pembukaan makanan olahan yang hanya mencapai
pameran Trade Expo Indonesia • Melestarikan keamanan dan kualitas transaksi senilai USD 5,15 milyar.
produk makanan dari produsen hingga ke
(TEI) ke-31 tanggal 12 Oktober Selanjutnya, pada periode Januari-Agustus
konsumen.
2016, di JIExpo Kemayoran, 2016, nilai ekspor produk makanan olahan
• Memaksimalkan durasi masa kadaluarsa. telah mencapai level USD 3,33 milyar. Angka
Jakarta, Presiden RI Joko Widodo
ini menunjukkan adanya sedikit peningkatan
menekankan kembali arti penting • Membawa informasi penting melalui label
apabila dibandingkan dengan periode yang
desain dan kemasan, sebagai yang berkaitan dengan persiapan proses
sama di tahun sebelumnya (Januari-Agustus
produksi, keamanan, dan kandungan gizi.
elemen penting untuk bisa 2015), yang baru di level USD 3,31 milyar.
memasuki pasar-pasar ekspor. • Memberikan bukti bahwa paket makanan Negara-negara yang menjadi pasar tujuan
tersebut utuh dan produk belum dirusak. ekspor bagi produk makanan olahan Indonesia
• Mengidentifikasi tanggal dan lokasi adalah Amerika Serikat, Malaysia, Filipina,
Strategi peningkatan daya saing produk melalui pembuatan sebagai kontrol inventarisasi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China,
pengembangan desain juga sejalan dengan dan identifikasi potensi bahaya. Kamboja, Singapura, Vietnam, Thailand,
program Indonesia Design Development Jepang dan Saudi Arabia.
Centre (IDDC), yang diresmikan oleh Menteri Faktanya, desain kemasan masih menjadi
salah satu hambatan utama dalam industri Hasil pengamatan menemukan fakta
Perdagangan Enggartiasto Lukita pada
makanan olahan di Indonesia, yang pada bahwa sejumlah produsen masih banyak
tanggal 29 September 2016 lalu. Dengan telah
akhirnya menjadi kendala tersendiri dalam menggunakan kemasan plastik transparan,
tersedianya fasilitas IDDC bagi para pelaku
mendorong pertumbuhan kinerja ekspornya. sebagaimana laporan Euromonitor
usaha, desainer, akademisi dan masyarakat
Namun demikian, kinerja ekspor Indonesia ke International. Penggunaan plastik sebagai
secara umum, diharapkan Indonesia akan
dunia untuk produk makanan olahan mencapai sebagai material kemasan memberikan
memiliki semakin banyak produk-produk
ekspor baru berbasis desain kreatif dan
inovatif. Khusus untuk produk makanan
olahan, penerapan desain dapat dilakukan
terhadap kemasan (packaging) dari produk
pangan itu sendiri, yang dapat meningkatkan
daya saing dan nilai tambah produk makanan
olahan Indonesia di mata konsumen atau
buyer mancanegara.
Selain dari sisi estitika yang mencakup
kreativitas dan inovasi, menurut World
Packaging Organization (WPO), kemasan
adalah media penting untuk menjaga kualitas
makanan, meminimalkan pemborosan
makanan dan mengurangi pengawet yang
digunakan dalam makanan. Esensinya,
kemasan memiliki fungsi terkait keamanan
makanan itu sendiri, dalam hal melindungi
dari kerusakan kimia yang disebabkan oleh
kontaminasi mikro-organisme, hama atau
kontaminan lainnya. Kemasan juga berperan
melindungi makanan dari kerusakan fisik,
misalnya menjaga bentuk dan tekstur
makanan, serta mempertahankan aroma yang Peresmian Indonesia Design Development Centre (IDDC) oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, pada tanggal 29
September 2016, yang turut dihadiri oleh Mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Dirjen Pengembangan Ekspor
berpengaruhi pada durasi masa kadaluarsa. Nasional Arlinda, Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif Joshua Simandjuntak, dan Mantan Dirjen Pengembangan
Selain itu, kemasan juga membantu dalam Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak.

WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017 5


catatan sepanjang tahun 2015 justru menunjukkan penurunan kinerja ekspor
makanan olahan yang hanya mencapai transaksi senilai USD 5,15 milyar.
tajuk utama

Indonesian Export Performance of Processed Food


(USD billion)
5,37
5,15
4,63
4,31
4,02

Indonesian Export
Performance of Processed
Food

Value (USD million)

2011 2012 2013 2014 2015


94.361 UNITED STATES (13,42)
118.220
137.984 MALAYSIA (10,99)
447.538
153.133 PHILIPPINES (10,77)
Selanjutnya, pada periode Januari-Agustus 2016, nilai ekspor produk makanan RRT (7,25)
180.275
olahan telah mencapai level USD 3,33 milyar. Angka ini menunjukkan adanya sedikit
366.587
CAMBODIA (5,54)
peningkatan apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya SINGAPORE (5,41)
(Januari-Agustus 2015), yang baru di level USD 3,31 241.902 milyar. Negara-negara
359.244 yang VIET NAM (4,59)
184.803
menjadi pasar tujuan ekspor bagi produk makanan olahan Indonesia adalah Amerika THAILAND (4,14)
Serikat, Malaysia, Filipina, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China, Kamboja, JAPAN (3,54)
Singapura, Viet Nam, Thailand, Jepang dan Saudi Arabia. SAUDI ARABIA (2,83)

beberapa keuntungan, yaitu (a) plastik bisa Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan semakin lama kontak, migrasi senyawa toksik
dibuat menjadi berbagai bentuk dan struktur; (BPOM) Republik Indonesia, Nomor akan semakin besar. Oleh karena itu perlu
(b) menawarkan fleksibilitas desain yang lebih HK.00.05.1.55.1621 tentang Pengawasan diperhatikan aplikasi kemasan jenis ini dalam
leluasa; (c) harga lebih murah; dan (d) ringan.
Hasil Pemasukan Bahan Kemasan
pengamatan menemukan fakta bahwaPangan. Namun, makanansejumlah
minuman. produsen masih banya
peraturan ini hanya menyebutkan bahan kimia/
Namun demikian, Institute of menggunakan Food kemasan plastik transparan, sebagaimana
Pasar makanan laporan
olahan di Indonesia selamaEuromonit
ini
senyawa yang diperbolehkan untuk digunakan
Technologist (IFT) dalam jurnal berjudulInternational. Penggunaan plastik dikuasai oleh merek-merek asing.
sebagai sebagai material kemasan memberika Ditambah
untuk membuat suatu kemasan makanan,
Food Packaging – Roles, Materials and lagi, besarnya alokasi anggaran di perusahaan-
Environmental Issues menyampaikan bahwa
beberapadan keuntungan,
tidak menyebutkan yaitusecara
(a) plastik
spesifik bisa dibuat menjadi berbagai bentuk da
perusahaan besar itu yang digunakan untuk
struktur;mengenai
penggunaan material plastik sebagai kemasan
pembatasan penggunaan
(b) menawarkan material desain yang lebih leluasa; (c) harga leb
fleksibilitas promosi dan riset, juga mampu memperkuat
plastik transparan untuk kemasan makanan.
makanan perlu mendapat pertimbangan murah; dan (d) ringan. brand awareness produk mereka di kalangan
Selanjutnya melalui situs resmi BPOM
dan perhatian khusus. Penggunaan material masyarakat Indonesia. Baru pada tahun 2015
tertanggal 10 Mei 2007, dalam sebuah tulisan
plastik dapat menimbulkan kerugian tersendiri, lalu, mulai terlihat kehadiran merek lokal,
berjudul “Bijak Dalam Menggunakan Kemasan
karena sifatnya yang berpori (permeable). yang semakin eksis berkat penetapan strategi
Pangan”, secara eksplisit telah dijelaskan
Dengan kondisi tersebut, maka plastik harga yang lebih murah apabila dibandingkan
mengenai pengaruh negatif kemasan plastik.
memiliki sifat menyerap terhadap materi di dengan produk-produk merek asing.
luar kemasan seperti cahaya, gas, uap, dan Beberapa senyawa polimer (polietilen,
Kesuksesan merek lokal juga semakin didukung
beberapa molekul tertentu. Oleh karena itulah, polipropilen, polivinilklorida dan polisterina)
dengan aktivitas promosi, pengembangan
sejumlah negara-negara maju seperti Uni yang digunakan untuk membuat plastik, dapat
produk serta pengembangan desain kemasan.
Eropa dan Australia menerapkan peraturan menyebabkan senyawa kimia toksik dari plastik
Beberapa produk makanan lokal mulai
dan pembatasan dalam penggunaan plastik bermigrasi terhadap pangan, yang antara lain
menunjukkan peningkatan daya saing melalui
transparan sebagai kemasan makanan, demi karena pengaruh suhu dan waktu kontak. Suhu
inovasi kemasan yang didesain secara kreatif.
terjaganya keamanan pangan (food safety). tinggi (lebih dari 60oC) yang digunakan selama
Hal ini tidak hanya dilakukan oleh pelaku-
30 menit, dapat mempengaruhi senyawa
Di Indonesia, peraturan mengenai material pelaku usaha skala besar, tetapi juga pelaku
toksik seperti formalin untuk bermigrasi ke
kemasan untuk produk-produk makanan usaha yang berada di level menengah dan kecil.
dalam bahan pangan. Semakin besar suhu dan
olahan sudah diatur melalui Peraturan

6 WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017


tajuk utama

TREN DESAIN KEMASAN olahan di Jerman sangat memperhatikan melampirkan kelengkapan dokumen terkait
kelestarian lingkungan, termasuk manajemen proses distribusi material kemasan yang
PRODUK MAKANAN OLAHAN DI pengelolaan sampah makanan. Perkembangan akan didaur ulang. Peraturan tersebut juga
DUNIA desain kemasan produk makanan olahan di mengharuskan produsen untuk melampirkan
Sejumlah negara maju seperti menerapkan Jerman juga semakin didukung oleh industri sistem manajemen sampah (dual waste
aturan yang ketat terkait bahan material yang desain kemasan itu sendiri, hingga mampu management system), bersamaan dengan
diizinkan dalam membuat kemasan suatu menjadikan Jerman sebagai trend setter dalam dokumen registrasi produk pangan. Pada
produk makanan olahan. Peraturan tersebut bidang desain. Hal ini terlihat dari keberadaaan tahun 2015, Federal Ministry for the
bertujuan untuk melindungi kesehatan dan sejumlah pusat pengembangan desain di Environment (Bundesumweltministerium)
keselamatan warga negara setempat, dari Jerman, misalnya International Design Zentrum di Jerman melakukan amandemen terhadap
bahaya yang dapat ditimbulkan dari makanan di Berlin dan Haibike Design Centre di Munich. Verpackungsverordnung atau peraturan
seperti keracunan dan alergi. Alasan lainnya pengemasan di Jerman, di mana amandemen
Jerman menerapkan regulasi yang jelas dan
dalam memastikan keamanan bahan baku dimaksud akan mulai aktif diterapkan pada
tegas mengenai standar kemasan bagi produk-
kemasan adalah demi menjaga pelestarian tahun 2017.
produk makanan, baik makanan olahan
lingkungan, misalnya dari dampak negatif maupun makanan segar, yang disebut dengan Amandemen tersebut melansir sistem terbaru
pengolahan sampah yang tidak dapat didaur Verpackungsverordnung. Regulasi tersebut terkait metode pengumpulan sampah sisa
ulang. sangat menekankan penggunaan material yang kemasan, yang kemudian dapat didaur ulang
Salah satu negara yang menjadi acuan dapat didaur ulang dan digunakan kembali dan digunakan kembali. Amandemen ini
tren global dalam industri kemasan untuk (recycled and reused). Regulasi ini turut merupakan tindak lanjut dari peraturan Uni
produk makanan olahan adalah Jerman, yang didukung oleh tingginya kesadaran konsumen Eropa mengenai pengemasan makanan yang
keunggulan perkembangan teknologinya maupun produsen tentang pentingnya diterbitkan pada tahun 2014, di mana semua
sudah diakui oleh dunia. Teknologi tersebut pemeliharaan kelestarian lingkungan. Bahkan kemasan makanan harus mencantumkan
diaplikasikan di berbagai sektor termasuk Jerman memiliki simbol sebagai bentuk informasi nutrisi termasuk nilai kalori, lemak,
industri pengemasan makanan, yang izin edar bagi kemasan-kemasan berbahan karbohidat, protein, gula, garam, serta dampak
mengedepankan standar keamanan pangan material yang dapat didaur ulang, yang disebut alergi yang mungkin ditimbulkan.
dunia. Selain itu, produk-produk makanan dengan Der Grüne Punkt (The Green Dot).
Sejak tahun 2003, Jerman menerapkan sistem
olahan di Jerman umumnya dikemas secara Simbol dimaksud didanai oleh sektor industri,
deposit terhadap kemasan yang dapat didaur
kreatif dan inovatif, sesuai dengan selera pasar yang akhirnya mampu meningkatkan jumlah
ulang dan digunakan kembali. Konsumen
di level kelas menengah ke atas. produk-produk yang berhasil didaur ulang.
dapat memperoleh kembali uang mereka
Tidak hanya dari segi estetika, desain Verpackungsverordnung secara tegas apabila mengembalikan kemasan dengan
kemasan khususnya untuk produk makanan mewajibkan produsen makanan untuk kategori sebagai berikut:

WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017 7


ejak tahun 2003, Jerman menerapkan sistem deposit terhadap kemasan yang
apat didaur ulang dan digunakan kembali. Konsumen dapat memperoleh kembali
tajuk utama
ang mereka apabila mengembalikan kemasan dengan kategori sebagai berikut:

kebutuhan material lebih minim. Selain itu,


Type of Packaging Materials Paid back
produk yang dikemas pun diupayakan dalam
Single-use packaging (usually PET bottles €0.25 ukuran lebih kecil dalam rangka mengurangi
and metal cans) biaya produksi.
Reusable PET bottles €0.15 Secara umum dapat dikatakan bahwa
inovasi desain kemasan makanan di Jerman
Reusable glass bottles (soft drinks) €0.15
masih berada di level teknis. Penggunaan
Reusable glass bottles (beer) €0.08 material yang aman tetap dikedepankan
dan tidak dapat ditawar, baik untuk produk
yang menyasar kalangan menengah ke atas
maupun menengah ke bawah. Hanya saja,
enggunaan bahan material kaleng
Penggunaan bahan material kaleng untuk
untuk kemasan tidak lagi umum, kecuali
olahan dalam ukuran keluarga (family), agar
untuk
untuk pasar menengah ke atas, produsen
roduk-produk minuman ringan terutama
kemasan tidak lagi umum, kecuali untuk bir, karena sifatnya yang ringan
harga jual menjadi lebih murah. Faktanya, sehingga
lebih percaya diri untuk menambahkan unsur
kreativitas terhadap kemasan, agar lebih
mudah dibawa. Penggunaan
produk-produk material
minuman ringan terutama bir, kaleng
di dalam ini
produkjuga
ukuranmasih menjadi pilihan
keluarga tersebut
karena sifatnya yang ringan sehingga mudah kemudian dikemas lagi secara individual untuk menarik perhatian konsumen. Marjin yang
dibawa. Penggunaan material kaleng ini juga menghindari makanan yang melempem akibat diperoleh produsen pun tetap menguntungkan,
masih menjadi pilihan beberapa produsen kemasan yang sudah terbuka. Strategi ini juga meskipun menimbulkan konsekuensi pada
karna harganya yang lebih murah, sehingga sudah diterapkan di Thailand. Euromonitor harga jual yang lebih tinggi.
marjin yang diperoleh tetap menguntungkan. International memprediksikan bahwa Apabila ditarik benang merah, maka kunci
Selain itu, material kaleng lebih mudah untuk kemasan makanan dalam ukuran keluarga kesuksesan industri makanan olahan Jerman
didesain secara lebih atraktif dan eye-catching tidak akan memiliki peluang besar lagi di masa terdiri dari (a) keamanan pangan yang
demi menarik perhatian konsumen. depan, seiring dengan semakin meningkatnya mendukung kesehatan manusia, serta (b)
kesadaran masyarakat dunia akan kesehatan desain kemasan yang ramah lingkungan
Material kemasan yang dilegalkan adalah
dan pelestarian lingkungan. (recycled and reused) dan semaksimal
yang tidak mengandung minyak dan mampu
menghindari reaksi oksidasi, di mana akan Bagaimana pun produsen memiliki orientasi membatasi pertambahan volume sampah
berdampak negatif pada kualitas produk untuk mencari keuntungan, terlebih dengan manusia. Regulasi kemasan makanan yang
makanan olahan. Sementara itu, tren desain tingginya tingkat kompetisi pasar di Jerman. tegas tersebut menjadi salah satu faktor yang
kemasan untuk produk-produk cepat habis Untuk itu, beberapa produsen berupaya mengantar Jerman menjadi pemasok makanan
(Fast Moving Consumer Goods/FMCG) di meningkatkan rasio antara biaya dan olahan terbesar ke-2 di dunia sepanjang tahun
Jerman kini beralih pada ukuran kecil dan keuntungan (cost-benefit ratio) dalam proses 2015, dan berhasil menjadi pemimpin industri
ringan, dan diperuntukkan untuk konsumsi produksi kemasan. Untuk mengantisipasinya, makanan olahan di kawasan Uni Eropa.
individu. Selain itu, dalam rangka mengurangi kemasan dibuat seringan mungkin agar
penggunaan material kertas, produsen menjadi
mulai pemasok makanan olahan terbesar ke-2 di dunia sepanjang tahun
mengaplikasikan strategi embossdan untuk
berhasil menjadi pemimpin industri makanan olahan di kawasan Uni Eropa
menuliskan logo dan informasi umum lainnya
dalam labelling.
World's Export of Processed Food 2015
Selain untuk kenyamanan konsumen, tren
desain kemasan yang ringan dan kecil tersebut
Share (%) United States of America
juga bertujuan untuk mengurangi jumlah
sampah di Jerman, serta menurunkan harga Germany
jual agar konsumen lebih tertarik. Tren desain
3,40 RRT
kemasan makanan olahan dengan ukuran yang 7,56
3,42
kecil, ringan dan lebih sedikit membutuhkan
material ini kemudian menjadikan Jerman France
3,73
sebagai trend setter di pasar makanan olahan
6,63 Netherlands
global. Singkatnya, desain kemasan harus
3,87
mempertimbangkan nilai ekonomi dan ekologi
Italy
(economical and ecological values).
4,45
Tren desain kemasan makanan olahan dengan 6,42 Thailand
ukuran kecil dan ringan juga merupakan respon
terhadap gaya hidup masyarakat setempat 5,54 Belgium
5,95
yang memilih untuk hidup sendiri, sehingga
kebutuhan yang dibeli juga berupa produk-
Spain
produk individual. Namun demikian, sejumlah
United Kingdom
produsen tetap menyediakan produk makanan

8 WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017


Industri makanan olahan di Indonesia diproyeksikan akan tetap men
tajuk utama

Industri makanan olahan di Indonesia sangat besar dengan kebutuhan/standar


diproyeksikan akan tetap mencapai konsumen Eropa, yaitu dari segi cita rasa dan
pertumbuhan positif meskipun tidak sebesar proses pengolahan.
seperti tahun sebelumnya. Kondisi ini antara
Oleh karena itu, peluang ekspor bagi produk
lain juga dipengaruhi oleh perlambatan
makanan olahan Indonesia sangat besar.
pertumbuhan ekonomi Indonesia, sebagai
Kesempatan ini perlu dimanfaatkan secara
akibat dari kenaikan harga bahan bakar di tahun
optimal, yang salah satunya adalah melalui
2015 yang akhirnya menimbulkan kenaikan
pengembangan desain makanan. Faktor lain
harga kebutuhan pokok. Faktor-faktor yang
yang harus dipahami oleh para produsen
mendukung pertumbuhan positif industri
makanan Indonesia adalah standar keamanan
makanan olahan nasional misalnya semakin
pangan yang berlaku secara internasional,
banyaknya produsen yang meluncurkan
sebagaimana tertuang dalam Codex
varian makanan olahan baru, melalui srategi
Alimentarius atau Food Code, yang diterbitkan
pemasaran dengan memanfaatkan media
Food and Agriculture Organization (FAO) dan
massa dan in-store promotions.
World Health Organization (WHO) pada tahun
Namun demikian, Indonesia masih berada di 1963.
peringkat ke-25 sebagai eksportir makanan
olahan di dunia. Kondisi ini jauh tertinggal
dengan Thailand yang menduduki posisi
pertama di Asia Tenggara, dan menjadi satu-
satunya negara dari Asia Tenggara yang masuk
sebagai 10 besar pemasok makanan olahan
di pasar internasional. Padahal, Indonesia
memiliki makanan-makanan lokal yang
cukup diminati oleh konsumen mancanegara.
Laporan Euromonitor International 2014
bahkan menyebutkan bahwa produk makanan
olahan Indonesia memiliki kemiripan yang

WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017 9


sekilas info

“RAJA SERAYU”
Potensi Desain Indonesia
Mencatat Sejarah
di Pameran Ambiente 2017

10 WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017


sekilas info

Saat ini, kebanyakan pembatik di Cilacap


berusia 55-70 tahun. Untuk itu, pemerintah
daerah setempat berupaya melakukan
regenerasi secara terus-menerus melalui
pelatihan gratis di sekolah-sekolah. Tercatat
sebanyak 800-1000 siswa dari beberapa SD,
SMP maupun SMA yang berpartisipasi pada
program ini. Setiap siswa menghasilkan batik
yang secara umum belum siap jual, namun
bisa diolah dan ditransformasi menjadi bentuk
dan desain baru. SEUSEUHAN
Produk “Raja Serayu” menarget ke segmen Laundry Basket
end-consumer dan bisnis. Untuk end- Bamboo + Batik Tulis Scrap “
consumer, produk ini ditujukan kepada pria (natural color)
dan wanita dengan rentang usia 35-50 tahun, (D) 400 x (H) 500 mm
dan memiliki tingkat ekonomi yang mapan
atau berasal dari kalangan menengah ke atas.
Sementara untuk segmen bisnis, “Raja Serayu”
menyasar kepada usaha restauran, hotel, dan
salon/spa dengan konsep tradisional Indonesia
atau natural. Brand Positioning “Raja Serayu”
adalah “Prestigious Product” yang berarti
produk berkelas untuk digunakan untuk orang-
orang dengan kalangan atas.
“Raja Serayu” merupakan rangkaian produk
Pameran Ambiente 2017 menjadi salah satu berupa wadah (storage series), yang didesain
dalam berbagai bentuk namun menggunakan PASAGI
momen penting bagi sektor desain produk
bahan baku yang sama. Masing-masing Square Storage
nasional, dengan kehadiran produk “Raja
Serayu” yang lolos seleksi pada kontens bentuk tersebut juga memiliki nama unik yang Bamboo + Batik Tulis Scrap “
“Ambiente Talents 2017” untuk kategori terdiri dari Seuseuhan (laundry basket), Pasagi (natural color)
Ethical Style. Bersama dengan 18 produk (square storage) dan Lodong (tube storage). 300 x 160 x 225 mm
lainnya dari berbagai negara, “Raja Serayu” Pemberian nama-nama unik terhadap
akan hadir pada pameran Ambiente yang akan seri produk “Raja Serayu” bertujuan untuk
berlangsung pada tanggal 10-14 Februari meningkatkan nilai tambah dan daya saing
2017, di Frankfurt – Jerman. Seluruh produk produk melalui cerita yang ditawarkan di balik
tersebut akan dipamerkan pada zona khusus di proses pembuatan produk yang ditawarkan.
pameran dagang bertaraf internasional ini.
“Raja Serayu” adalah salah satu produk
yang dihasilkan melalui program Fasilitasi
Pendampingan Desain (Designer Dispatch
Service/DDS), yang diimplementasikan oleh
- Kementerian Perdagangan cq. Direktorat
Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
pada tahun 2016. Produk ini merupakan LODONG
hasil kolaborasi antara desainer Mufti Alem Tube Storage
(Desainer Produk) dengan Batik Maos Rajasa Bamboo + Batik Tulis Scrap “
asal Cilacap, Jawa Tengah. (natural color)
“Raja Serayu” merupakan suatu produk (D) 280 x (H) 225 mm
anyaman yang mengombinasikan antara perca
kain batik dengan bambu, yang merupakan
salah satu sumber daya alam utama di Cilacap.
lde ini sekaligus juga sebagai upaya melahirkan
pembatik-pembatik baru, demi menjaga
keberlanjutan proses regenerasi pembatik di
Cilacap.

WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017 11


kisah sukses

Rajasa Mas Pengembangan Desain


Batik Maos Khas Cilacap

12 WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017


kisah sukses

Batik merupakan warisan budaya Indonesia Maos tersebut merupakan salah satu sandi diproduksinya berhasil menarik minat buyer dari
yang telah diakui dunia sejak hampir delapan yang digunakan dalam perang Pangeran Riyadh, Arab Saudi, pada pameran Trade Expo
tahun lalu, melalui keputusan badana dunia Diponegoro, dan mampu mengecoh para Indonesia (TEI) ke-31, yang diselenggarakan
UNESCO (United Nations Educational, penjajah Belanda hingga kocar-kacir. oleh Kementerian Perdagangan, pada tanggal
Scientific, and Cultural Organizations) yang 12-16 Oktober 2016.
Batik Maos umumnya dibuat dengan warna-
dikeluarkan pada tanggal 2 Oktober 2009, di
warna klasik seperti coklat, hitam dan putih. Pengembangan desain produk yang
Dubai, Persatuan Arab Emirat. Beberapa kota di
Tetapi ada juga yang menggunakan warna- direalisasikan melalui kolaborasi antara pelaku
Indonesia yang terkenal sebagai sentra industri
warna misalnya seperti biru, hijau atau pun usaha dengan desainer, mengindikasikan
batik antara lain Jogja, Solo dan Pekalongan.
kuning. Sementara itu, motif yang diaplikasikan bahwa desain memegang peranan penting
Para wisatawan baik domestik maupun
biasanya terinspirasi dari kekayaan alam dalam meningkatkan nilai tambah dan daya
mancanegara umumnya menyambangi kota-
setempat yaitu tumbuh-tumbuhan, binatang saing suatu produk. Selain berperan dalam
kota tersebut untuk memenuhi keinginan
dan benda-benda alam lainnya. meningkatkan fungsi, desain juga berguna
mereka dalam mencari kain batik terbaik.
untuk menjadikan suatu produk memiliki
Pekembangan usaha Batik Maos Rajasa
Namun berdasarkan kegiatan identifikasi identitas dan ciri khas, yang akan membedakan
Mas bukan tanpa kendala. Namun demikian,
poteksi produk ekspor yang dilakukan oleh dengan produk-produk serupa di pasaran.
pemilik perusahaan telah berhasil membawa
Direktorat Jenderal Pengembangan Produk Terlebih dengan pemain pasar di kancah yang
batik Maos hingga ke pameran-pameran di luar
Ekspor (DJPEN), Kementerian Perdagangan, terus bertambah, maka pengembangan desain
negeri seperti Yordania, Malaysia, Bangladesh,
kota lain yang juga memiliki potensi besar produk merupakan strategi untuk menarik
dan lain-lain. Jenis produk yang ditawarkan
untuk produk batik adalah Cilacap di provinsi perhatian dan minat konsumen.
berupa kain lembaran dan pakaian jadi.
Jawa Tengah. Batik tulis khas Cilacap dikenal
Setelah program pengembangan desain
dengan nama Maos. Selanjutnya, berkat program Fasilitasi
melalui kegiatan DDS selesai, pada tahapan
Pendampingan Desain atau Designer Dispatch
Salah pelaku usaha batik Maos di kabupaten berikutnya, Rajasa Mas juga difasilitasi dalam
Service (DDS) yang dijalankan oleh DJPEN,
ini ada Rajasa Mas, yang berdiri sejak tahun program Rebranding oleh DJPEN. Pada
Rajasa Mas berhasil melakukan diversifikasi
2007. Roda usaha yang dijalankan oleh Tonik program ini, puluhan pelaku usaha yang
produk dengan membuat produk home living
Sudarmaji dan istrinya, Euis Rohaini, ini terlibat akan mendapat pendampingan dalam
berbahan baku perca batik Maos, yang selama
awalnya bertujuan untuk menghidupkan pengembangan merek serta pembuatan materi
ini hanya menjadi limbah. Berkolaborasi
warisan kain tradisional setempat yang mulai komunikasi merek, termasuk di antaranya
dengan desainer produk Mufti Alem, produk
redup sejak tahun 1970-an akibat tidak adanya adalah desain kemasan.
berupa wadah bertajuk “Raja Serayu” yang
regenerasi pembatik. Padahal, motif batik

WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017 13


kegiatan DITJEN PEN

14 WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017


kegiatan DITJEN PEN
KEGIATAN DITJEN PEN

REBRANDING
Rebra nding

Program Rebranding (Pengembangan Merek) yang diterapkan oleh Kementerian


Program Rebranding (Pengembangan Merek) yang
Perdagangan cq. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN)
bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk ekspor melalui pengembangan
diterapkan oleh Kementerian Perdagangan cq. Direktorat
merek produk, di mana di dalamnya termasuk beberapa komponen seperti brand
Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN)
positioning, brand personality, brand identity dan strategi komunikasi merek.
bertujuan untuk meningkatkan daya saing
Berdasarkan brand produk
positioning dan brand
personality, pelaku usaha kemudian dapat
ekspor melalui pengembangan
membentuk
merekbrand
produk,identity
di mana yang
di
dalamnya termasuk beberapa komponen
direpresentasikan elemen brand
melaluiseperti kasar mata
positioning, brand personality, brand identity dan strategi
seperti merek, logo dan warna-warna yang
mampu membedakan suatu merek dengan
komunikasi merek.Dengan demikian, mereka
merek lainnya.
tersebut akan cepat dan mudah dikenali oleh
konsumen. Dalam aplikasinya, brand identity
akan berfungsi lebih efektif bila ditampilkan dalam semua materi komunikasi merek,
misalnya kartu nama, brosur, banner, kemasan, tas belanja (goody bag), atau pun
label harga (price tag).
Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2011, DJPEN telah memfasilitasi lebih dari
300 pelaku usaha dalam program Rebranding ini. Merek-merek tersebut antara lain
Lomart Gallery (Lombok), Blivahom (Sukoharjo), Pradipta (Bandung), Bodesari
Rattan (Cirebon), Wiracana Handfan (Denpasar), Bali Alus (Denpasar), Kupu-Kupu
Bola Dunia (Denpasar), Bali Tangi (Denpasar), Komar Batik (Bandung), Restu
Mande (Bandung), Tama Chocolate Indonesia (Bandung), Rendang Uda Gembul
(Bandung), dan Kopi Nusantara (Bandung).
Perlu dipahami oleh pelaku usaha, terutama bagi yang masih berskala menengah
dan kecil, bahwa merek suatu produk bukan sekedar penamaan belaka. Merek
adalah aset perusahaan yang akan berkontribusi terhadap keberlangsungan
WARTA EKSPOR suatu
- Edisi Februari 2017 15

usaha. Oleh karena itu, mengembangkan suatu merek bukanlah pekerjaan ringan
kegiatan DITJEN PEN

Berdasarkan brand positioning dan brand Sejak pertama kali diadakan pada tahun Perlu dipahami oleh pelaku usaha, terutama
personality, pelaku usaha kemudian 2011, DJPEN telah memfasilitasi lebih dari bagi yang masih berskala menengah dan
dapat membentuk brand identity yang 300 pelaku usaha dalam program Rebranding kecil, bahwa merek suatu produk bukan
direpresentasikan melalui elemen kasar mata ini. Merek-merek tersebut antara lain Lomart sekedar penamaan belaka. Merek adalah aset
seperti merek, logo dan warna-warna yang Gallery (Lombok), Blivahom (Sukoharjo), perusahaan yang akan berkontribusi terhadap
mampu membedakan suatu merek dengan Pradipta (Bandung), Bodesari Rattan keberlangsungan suatu usaha. Oleh karena
merek lainnya. Dengan demikian, mereka (Cirebon), Wiracana Handfan (Denpasar), itu, mengembangkan suatu merek bukanlah
tersebut akan cepat dan mudah dikenali Bali Alus (Denpasar), Kupu-Kupu Bola Dunia pekerjaan ringan yang dapat dilakukan dengan
oleh konsumen. Dalam aplikasinya, brand (Denpasar), Bali Tangi (Denpasar), Komar mudah oleh pimpinan perusahaan.
identity akan berfungsi lebih efektif bila Batik (Bandung), Restu Mande (Bandung),
Pada esensinya, pengembangan merek
ditampilkan dalam semua materi komunikasi Tama Chocolate Indonesia (Bandung),
juga merupakan upaya perusahaan untuk
merek, misalnya kartu nama, brosur, banner, Rendang Uda Gembul (Bandung), dan Kopi
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi,
kemasan, tas belanja (goody bag), atau pun Nusantara (Bandung).
khususnya yang terkait dengan perkembangan
label harga (price tag).
tren desain dan selera pasar yang menjadi

16 WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017


kegiatan DITJEN PEN

segmen utama. Maka tida mengherankan “Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya merek tersebut secara konsisten kepada
apabila dalam implementasinya, proses Saing di Pasar Internasional”, maka program konsumen potensial. Selain itu, pelaku usaha
pengembangan merek akan melibatkan unsur Rebranding yang diterapkan oleh DJPEN juga difasilitasi dalam pembuatan materi
budaya setempat, kepentingan rekan kerja, bertujuan untuk mempromosikan produk- komunikasi merek, sebagaimana telah
serta keinginan konsumen akhir. produk unggulan dalam negeri, ke pasar-pasar disebutkan di atas, yang akan mendukung
mancanegara. sekaligus memperkokoh product positioning
Upaya pengembangan merek menjadi semakin
dan company identity.
signifikan ketika terjadi perubahan dalam Keluaran program Rebranding adalah buku
struktur organisasi perusahaan, termasuk rekomendasi pengembangan merek, yang
pergantian kepemimpinan. Perubahan akan diberikan kepada setiap pelaku usaha
orientasi pasar dan target konsumen juga yang difasilitasi. Pelaku usaha diharapkan
perlu dikomunikasikan melalui merek dan logo dapat memahami brand positioning produknya
baru perusahaan. Terlebih dengan adanya di pasaran, menciptakan merek baru yang
arahan Presiden RI Joko Widodo yang tertuang mendukung usaha peningkatan daya saing
dalam Nawacita poin ke-6 yang berbunyi produk, serta mampu mengkomunikasikan

Produk Rinjani Coffee ditujukan untuk


pria dan wanita berusia 18-55 tahun dari
kalangan menengah ke atas, terutama
untuk para penikmat dan pecinta kopi.
Brand positioning untuk Rinjani Coffee
adalah “adventure of Lombok flavours for
everyone”, yang artinya selain memberikan
kopi yang khas Lombok, Rinjani Coffee
juga menawarkan varian kopi yang unik,
dimana kopi dipadukan dengan bahan
baku khas Lombok. Jadi, cita rasa yang
dihasilkan memberikan petualangan serta
pengalaman tersendiri bagi penikmatnya.

WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017 17


daftar importir
1. AL-HUDA INTERNATIONAL CO
Building No.128, Block-D, Shuwaikh 3rd Industrial Area Street No.65
Shuwaikh - Kuwait - 70654
Products:
Food and Beverages.

2. BERCONIA PTY LTD


Rockman Group, Unitndel 3, 204 Waters Rd Arndell Park NSW 2148, Sidney - Australia
Products:
Food and Beverages.

3. GOODWILL FOOD MARKETING Sdn bHD


No. 10 Jalan Mewh 3.7 Taman Subang Mewah Subang Jaya 47500, Subang - Malaysia
Products:
Food and Beverages.

4. JAPAN GREEN TEA CO. , LTD


Moroto Bldg. 11-12, Shibuya 1-chome, Shibuya-ku,Tokyo[ - Japan - 150-0002
Products:
Food and Beverages, Coffee, Tea.

5. LAPICO DAVIDE SNC


Via Del Lavoro
Spezzano Di Fiornano Moden - Italy - 41040
Products:
Food and Beverages.

6. SARICA FOODS
9515 Seymour Ave Schiller Parks - Spain - 6076
Products:
Food and Beverages.

7. SEA-COAST TRADING EST


P.O.BOX NO 2291 Doha - Qatar -
Products:
Food and Beverages.

8. SUNG JI KOREA CORPORATION


Room 2-54, Soosan-Dong, 100, Garak-Dong, Songpa-Gu, Seoul, - Korea, South - 138-160
Products:
Food and Beverages.

18 WARTA EKSPOR - Edisi Februari 2017


“Indonesia akan memiliki semakin banyak produk-produk
ekspor baru berbasis desain kreatif dan inovatif. Khusus
untuk produk makanan olahan, penerapan desain dapat
dilakukan terhadap kemasan (packaging) dari produk
pangan itu sendiri, yang dapat meningkatkan daya saing
dan nilai tambah produk makanan olahan Indonesia di mata
konsumen atau buyer mancanegara.”

WARTA EKSPOR- -Edisi


WARTAEKSPOR EdisiFebruari
Februari2017
2017 19
DJPEN - Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional www. djpen.kemendag.go.id
Kementerian Perdagangan CSC@kemendag.go.id

Jl.M.I.Ridwan Rais No.5, Gedung Utama Lantai 3 Telp. : (62-21) 3858171 CSC Kemendag
Jakarta Pusat, INDONESIA 10110 Fax. : (62-21) 23528652 @csckemendag

Anda mungkin juga menyukai