Anda di halaman 1dari 22

1.

LOGIKA

Logika matematika ialah suatu cabang logika dan matematika yang mengandung sebuah kajian
matematis logika dan aplikasi kajian ini pada bidang-bidang lain di luar matematika.

Logika matematika ini berhubungan erat dengan bidang ilmu komputer dan logika filosofis. Tema
utama dalam logika matematika ini antara lain yaitu sebagai kekuatan ekspresif dari logika dan
kekuatan deduktif dari sistem pembuktianformal.

Logika matematika ini sering dibagi ke dalam cabang-cabang dari teori himpunan, teori rekursi, teori
model, teori pembuktian dan teori matematika konstruktif.

Bidang-bidang ini masing-masing mempunyai hasil dasar logika yang serupa.

Hukum logika

1. Hukum komutatif, yaitu:

 p∧q ≡ q∧p
 p∨q ≡ q∨p

2. Hukum asosiatif, yaitu:

 (p  ∧  q) ∧ r sama dengan p ∧ (q  ∧  r)


 (p  ∨  q) ∨ r sama dengan p ∨ (q  ∨  r)

3. Hukum distributif, yaitu:

 Apabila p∧(q∨r) maka sama dengan (p∧q)∨(p∧r)


 Apabila p∨(q∧r) maka sama dengan (p∨q)∧(p∨r)

4. Hukum identitas, yaitu:

 p ∧ B ≡  p
 p ∨ S ≡  p

5. Hukum ikatan, yaitu:

 p ∧ S ≡  S
 p ∨ B ≡  B

6. Hukum negasi, yaitu:

 p ∧ ~p ≡  S
 p ∨ ~p ≡  B

7. Hukum negasi ganda, yaitu:

 ~(~p) ≡  p

8. Hukum idempotent, yaitu:


 p ∧ p ≡  p
 p ∨ p ≡  p

9. Hukum De Morgan, yaitu:

 ~(p ∧ q) ≡ ~p  ∨  ~q
 ~(p ∨ q) ≡ ~p  ∧  ~q

10. Hukum penyerapan, yaitu:

 p ∧ (p ∨ q) ≡  p
 p ∨ (p ∧ q) ≡  p

11. Negasi B dan S, yaitu:

 ~B ≡  S
 ~S ≡  B

12. p → q ≡ ~p  ∨  q

13. p ↔ q ≡ (~p  ∨   q) ∧ (p ∨ ~q)

Didalam logika matematika, terdapat cara untuk mementukan nilai dari suatu pernyataan, baik
bernilai benar ataupun bernilai salah.

Pernyataan itu sendiri juga terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Pernyataan Tertutup (Kalimat Tertutup)


2. Pernyataan Terbuka (Kalimat Terbuka)

Contoh Soal Logika Matematika

Soal 1:
Premis 1 : Apabila Andi rajin belajar, maka Andi juara kelas
Premis 2 : Andi  rajin  belajar
Kesimpulannya dari kedua premis diatas yaitu ….

Jawab:
Premis 1               :  
Premis 2               :  p
Kesimpulan          :  q (modus ponens)
Maka, kesimpulannya ialah Andi juara kelas.

2. HIMPUNAN

Pengertian Himpunan
Himpunan didefinisikan sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki definisi yang jelas dan
dianggap sebagai satu kesatuan.
Coba perhatikan contoh berikut ini. 
 Himpunan hewan berkaki dua
 Himpunan bilangan asli 
 Himpunan lukisan yang bagus
 Himpunan orang yang pintar
Bisakah kalian membedakan yang merupakan himpunan dan yang bukan himpunan?
Yup  contoh 1 dan 2 merupakan himpunan, sedangkan contoh 3 dan 4 bukan himpunan.
Buat yang masih bingung, begini alasannya….
Pada contoh 1 hewan berkaki dua, kita akan memiliki pendapat yang sama tentang hewan-hewan
apa saja yang berkaki dua, misalnya ayam, bebek, dan burung. Semua setuju kan kalau hewan-
hewan tersebut berkaki dua? Pasti setuju kan. Nah, hewan berkaki dua memiliki definisi yang jelas
sehingga merupakan suatu himpunan. Untuk contoh 2 bilangan asli juga memiliki definisi yang jelas
sehingga merupakan suatu himpunan.
Pada contoh 2 lukisan yang bagus dan contoh 4 orang yang pintar, keduanya tidak memiliki definisi
yang jelas. Kata bagus dan pintar memiliki definisi yang berbeda untuk setiap orang, misalnya aku
menganggap lukisan A bagus tapi kamu belum tentu mengganggap lukisan A bagus juga kan? Oleh
karena itu, lukisan yang bagus dan orang yang pintar bukan suatu himpunan.
Nah,  sekarang udah tau kan perbedaan himpunan dan bukan himpunan. Sekarang kita lanjut
dengan mempelajari bagaimana cara menyatakan suatu himpunan.
Cara Menyatakan Himpunan
Secara umum, himpunan disimbolkan dengan huruf kapital dan jika anggota himpunan tersebut
berupa huruf maka anggotanya dituliskan dengan huruf kecil. Terdapat beberapa cara penulisan
himpunan, yaitu
 Dengan kata-kata
yaitu dengan menyebutkan semua syarat ataupun sifat dari anggota himpunan tersebut di dalam
kurung kurawal.
Contoh: A merupakan bilangan prima antara 10 dan 40
Ditulis menjadi A = {bilangan asli antara 10 dan 40}
 Dengan notasi pembentuk himpunan
yaitu dengan menyebutkan semua sifat dari anggota himpunan tersebut, dengan anggotanya
dinyatakan dalam suatu variabel dan dituliskan di dalam kurung kurawal.
Contoh: A merupakan bilangan prima antara 10 dan 40
Ditulis menjadi A= {x |10 < x < 40, x ϵ bilangan prima}
 Dengan mendaftarkan anggota-anggotanya
yaitu dengan menuliskan semua anggota dari himpunan tersebut di dalam kurung kurawal dan tiap
anggotanya dibatasi dengan tanda koma.
Contoh: A merupakan bilangan prima antara 10 dan 40
Ditulis menjadi A={11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 33, 37}
Himpunan Semesta 
Himpunan Semesta didefinisikan sebagai himpunan yang memuat semua anggota ataupun objek
himpunan yang dibicarakan. Himpunan semesta disimbolkan dengan S.
Sebagai contoh, misalkan A = { 3, 5, 7, 9} maka kita bisa menuliskan himpunan semesta yang
mungkin adalah S = {bilangan ganjil} atau S = {bilangan asli} atau S = {Bilangan Cacah} atau S =
{bilangan real}. Tetapi kita tidak menuliskannya sebagai S = {bilangan prima} karena ada angka 9
yang bukan termasuk bilangan prima.
Himpunan Kosong
Himpunan kosong didefinisikan sebagai himpunan yang tidak memiliki anggota. Himpunan kosong
disimbolkan dengan Ø atau { }.
Sebagai contoh, misalkan B adalah himpunan bilangan ganjil yang habis dibagi dua. Karena tidak ada
bilangan ganjil yang habis dibagi dua, maka A tidak memiliki anggota sehingga merupakan himpunan
kosong. Ditulis menjadi B = { } atau B = Ø.
Himpunan Bagian
Himpunan A merupakan himpunan bagian B, jika setiap anggota A juga anggota B dan dinotasikan
A ⊂ B atau B ⊃ A.
Contoh soal:
P = {1, 2, 3}
Q = {1, 2, 3, 4, 5}
Maka P ⊂ Q atau Q ⊃ P
Jika ada anggota A yang bukan anggota B, maka A bukan himpunan bagian dari B dan dinotasikan
dengan A ⊄ B.
Contoh Soal:
Q = {1, 2, 3, 4, 5}
R = {4, 5, 6}
Maka R ⊄ Q
Operasi Himpunan
  1. irisan
Irisan dari dua himpunan A dan B adalah himpunan yang anggota-anggotanya ada di himpunan A
dan ada di himpunan B. Irisan antara dua buah himpunan dinotasikan oleh tanda ‘∩’
Contoh Soal:
A = {a, b, c, d, e}
B = {b, c, e, g, k}
Maka A ∩ B = {b, c}
  2. Gabungan
Gabungan dari dua himpunan A dan B adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan
gabungan dari anggota himpunan A dan himpunan B. Gabungan antara dua buah himpunan
dinotasikan oleh tanda ‘∪‘.
Contoh Soal:
A = {a, b, c, d, e}
B = {b, c, e, g, k}
Maka A ∪ B = {a, b, c, d, e, g, k}
  3. Selisih
A selisih B adalah himpunan dari anggota A yang tidak memuat anggota B. Selisih antara dua buah
himpunan dinotasikan oleh tanda ‘– ‘.
Contoh Soal:
A = {a, b, c, d, e}
B = {b, c, e, g, k}
Maka A – B = {a, d, e}
  4. Komplemen
Komplemen dari suatu himpunan adalah unsur-unsur yang ada pada himpunan universal (semesta
pembicaraan) kecuali anggota himpunan tersebut. Komplemen dari A dinotasikan   (dibaca A
komplemen).
Contoh Soal:
A = {1, 3, 5, 7, 9}
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
Maka   = {2, 4, 6, 8, 10}
Gimana temen-temen materi tentang himpunan? Cukup mudah dipahami kan. Sekarang kamu jadi
tahu apa itu himpunan, bagaimana cara menyatakanya, dan apa saja operasi pada himpunan. Selain
itu, kamu juga tahu apa yang dimaksud dengan himpunan semesta, himpunan kosong, dan
himpunan bagian.
Sekian artikel tentang definisi, notasi, dan operasi himpunan. Beserta penjelasan himpunan
semesta, kosong, dan bagian lengkap dengan contoh soal & pembahasan. Semoga artikel ini
bermanfaat dan menambah wawasan kamu.
3. POHON (TREE)

Definisi Pohon dan Hutan 


Pohon (tree) telah digunakan sejak tahun 1857 oleh matematikawan Inggris yang bernama Arthur
Cayley untuk menghitung jumlah senyawa kimia.Silsilah keluarga biasanya juga digambarkan pasa
bentuk pohon.

Pohon (tree) adalah merupakan graf yang tak berarah terhubung yang tidak memuat sirkuit
sederhana. Diagram pohon dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah dengan
menggambarkan semua alternative  pemecahan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pohon adalah suatu graph yang banyak vertexnya sama dengan n
(n>1), jika :

~ Graph tersebut tidak mempunyai lingkar (cycle free) dan banyaknya rusuk (n-1).

~ Graph tersebut terhubung .

Contoh   : 

Hutan ( forest ) merupakan kumpulan pohon yang saling lepas. Dengan kata lain, hutan merupakan
graf tidak terhubung yang tidak mengandung sirkuit.

Ciri – ciri hutan :

banyaknya titik = n

banyaknya pohon = k
banyaknya rusuk = n-k 
   

Berikut adalah beberapa sifat pohon :

1. Misalkan G merupakan suatu graf dengan  n buah simpul dan tepat  n  – 1 buah sisi.

2. Jika G tidak mempunyai sirkuit maka G merupakan pohon.

3. Suatu pohon dengan  n buah simpul mempunyai  n  – 1 buah sisi.

4. Setiap pasang simpul di dalam suatu pohon terhubung dengan lintasan tunggal.

5.
Misalkan  G adalah graf sederhana dengan jumlah simpul  n,jika  G tidakmengandung sirkuit maka pen
ambahan satu sisi pada graf hanya akan membuatsatu sirkuit. 
Spanning Tree

Spanning Tree adalahsubgraph G merupakan pohon dan mencakup semua titik dari G. Pohon
merentang di peroleh dengan cara menghilangkan sirkuit didalam graf tersebut. 

Contoh :

T1, T2, T3, T4  merupakan spanning tree dari G

Minimal spanning tree dari labeled graph  Adalahspanning tree dari graph yang mempunyai jumlah
panjangedge minimum.

Contoh   :

2.3  Rooted Tree ( Pohon Berakar )

Rooted tree adalah suatu tree yang mempunyai akar . Istilah-istilah / unsur - unsur yang ada pada
pohon berakar :
1.  Akar dinyatakan dengan lingkar-aN
2. Daun

3.  Cabang

4.  Tinggi / level / dept / dalamnya suatu vertex

Contoh   :
 

Sifat utama Pohon Berakar


1.      Jika Pohon mempunyai Simpul sebanyak n, maka banyaknya ruas atau edge adalah (n-1).

2.      Mempunyai Simpul Khusus yang disebut Root, jika Simpul tersebut memiliki derajat keluar >= 0,
dan derajat masuk = 0.

3.      Mempunyai Simpul yang disebut sebagai Daun / Leaf, jika Simpul tersebut berderajat keluar =
0, dan berderajat masuk = 1.

4.      Setiap Simpul mempunyai Tingkatan / Level yang dimulai dari Root yang Levelnya = 1 sampai
dengan Level ke - n pada daun paling bawah. Simpul yang mempunyai Level sama disebut
Bersaudara atau Brother atau Stribling

5.      Pohon mempunyai Ketinggian atau Kedalaman atau Height, yang merupakan Level tertinggi

6.      Pohon mempunyai Weight atau Berat atau Bobot, yang banyaknya daun (leaf) pada Pohon.

7.      Banyaknya Simpul Maksimum sampai Level N adalah :

               2 (N) - 1

8.      Banyaknya Simpul untuk setiap Level I adalah

              N

             ∑ 2 (I -1)

             (I-1)

Pohon Berurut Berakar (Ordered Rooted Tree)adalah  pohon berakar yang diberi label berurut
secara sistematis. Sistem itu disebut Universal Adress System.

Contoh : dengan memberi nomor urutan; NOL pada akar, kemudian memberikan nomor atas n
gugus pada setiap titik simpul yang berjarak n dari akar.
 

Gambar pohon berurut berakar di atas disebut Lexicographic order.

Pernyataan arimetika (a-b) / [(cxd)+e] dapat digambar dalam Lexicographic.

Contoh Soal Pohon


1.      Spanning Tree

Perhatikan gambar suatu graf berikut :


Penyelesaian dengan Spanning Tree adalah

adalah

2.      Rooted Tree

Diketahui suatu bentuk Pohon Berakar T sebagai berikut :

Pohon diatas mempunyai :

a.       Simpul sebanyak = 8 dan edge = n - 1 = 8 – 1 = 7

b.      Root pada Pohon T diatas adalah Simpul P

c.       Mempunyai daun (Leaf) = 4, yaitu = R, S, V dan W

d.      Level (tingkatan) Pohon = 4 yaitu :

Level 1 = Simpul P 
Level 2 = Simpul Q dan T

Level 3 = Simpul R, S dan U

Level 4 = Simpul V dan W

e.       Ketinggian atau kedalaman = jumlah level = 4

f.       Weight atau berat atau bobot = jumlah daun = 4

Dalam gambar Pohon T diatas dapat dibentuk 2 buah hutan (forest), bila simpul P dihilangkan, yaitu :

Hutan 1 : Q,R,S

Hutan 2 : T,U,V,W

g.      Banyaknya Simpul Maksimum yang dapat terbentuk sampai Level 4 (bilasimpul pada pohon
dianggappenuh) adalah

2(N) – 1

2(4) – 1 = 16 – 1 = 15

h.      Banyaknya Simpul maksimum untuk setiap Level I(bila simpul pada pohondianggap penuh)
adalah :

Maksimum Simpul pada level 2 = 2 ( I – 1)=

 2 ( 2 - 1 )  = 2

Maksimum Simpul pada level 3 = 2 (3-1)= 4

Maksimum Simpul pada level 4 = 2 (4-1)= 2

 
3.Terdapat sebuah permainan sederhana sebagai berikut: Seseorang memikirkan
sebuah angka antara 1 sampai 31. Anda harus menebak angka dengan benar.
Anda bertanya, ”Apakah angkanya x?” kemudian orang tersebut menjawab
dengan ”Ya”,”Lebih kecil dari x”, atau ”Lebih besar dari x”. Tunjukkan bahwa Anda
mampu menebak angka tersebut tidak lebih dari 5 kali tebakan.

Penyelesaian :

Petunjuknya adalah dengan selalu menebak  angka yang menjadi titik tengah dari
jangkauan angka yang tersisa. Kemudian, jika tebakan salah akan mengurangi
separuh angka, hingga akhirnya akan tersisa satu angka. Gambar 11.6

memperlihatkan bagaimana proses tebakan berlangsung,mulai dari 16.

Setiap verteks  adalah  titik yang memutuskan nilai benar atau salah, jika  salah maka  nilai


tersebut berada di salah satu subtree dari dua subtree. Subtree pada sisi kiri berisi
nilai yang lebih kecil, dan subtree pada sisi kanan berisi nilai yang lebih besar.
Tree yang terbentuk hanya empat level, maka diperlukan tidak lebih dari 5 kali
tebakan.

4. PEWARNAAN GRAF
on  December 25, 2017

Pengertian Graf

Dalam matematika dan ilmu komputer, sebuah graf adalah objek dasar pelajaran dalam teori

graf.  Dalam bahasa sehari-hari, sebuah graf adalah himpunan dari objek-objek yang

dinamakan titik, simpul, atau sudut dihubungkan oleh penghubung yang dinamakan garis atau sisi.


Dalam graf yang memenuhi syarat, di mana biasanya tidak berarah, sebuah garis dari titik A ke

titik B dianggap sama dengan garis dari titik B ke titik A. Dalam graf berarah, garis tersebut memiliki

arah. Pada dasarnya, sebuah graf digambarkan dengan bentuk diagram sebagai himpunan dari titik-

titik (sudut atau simpul) yang digabungkan dengan kurva (garis atau sisi).

Pewarnaan Graf

Dalam sebuah teori graf, metode pewarnaan graf merupakan sebuah kasus khusus untuk

pelabelansebuah graf. Pewarnaan graf merupakan penambahanwarna pada elemen sebuah graf itu

sendiri.

Pewarnaan Simpul 

Dalam menggunakan spesifikasi yang lain, pewarnaansebuah graf sering disebut dengan pewarnaan

dari simpul graf itu sendiri. Pewarnaan simpul pada graf adalah memberi warna pada simpul-simpul

suatu graf sedemikian sehingga tidak ada dua simpul bertetanggayang memiliki warna yang sama 

Pewarnaan Sisi

Pewarnaan sebuah sisi graf, pewarnaan sisi-sisinyasecara tepat berarti cara pemberian warna pada

garissedemikian rupa sehingga setiap garis yang bertumpuan pada titik yang sama diberi warna

yang berbeda. Pewarnaan sisi dengan warna-warna (sebutsaja dengan variabel k) dinamakan

sebagai pewarnaansisi k.

Pewarnaan Wilayah

Pewarnaan wilayah adalah pemberian warna padasetiap wilayah pada graf sehingga tidak ada

wilayah bersebelahan yang memiliki warna yang sama.Pewarnaan wilayah ini diterapkan pada

pewarnaan peta. Pada pewarnaan peta, diberikan warna yang berbeda pada setiap propinsi yang

saling bersebelahan. Dalam mengerjakan pewarnaanwilayah, kita dapat menggunakap prinsip

pewarnaansimpul pada graf. Misalnya adalah masalah pewarnaan peta. Tiapwilayah pada peta

dinyatakan sebagai simpul graf.Sedangkan sisi menyatakan bahwa terdapat duawilayah yang

berbatasan langsung (disebut juga bertetangga).


Ada tiga macam pewarnaan graf :

Pertama, pewarnaan titik (vertex coloring) yaitu memeberikan warna berbeda pada setiap titik yang

bertetangga sehingga tidak ada dua titik yang bertengga dengan warna yang sama.

Kedua, pewarnna sisi (edge coloring), yaitu memberikan warna berbeda pada sisi yang bertetangga

sehingga tidak ada dua sisi yang bertetangga memepunya warna yang sama.

Ketiga, pewarnaan bidang, yaitu memberikan warna pada bidang sehingga tidak ada bidang yang

bertetangga mempunyai warna yang sama.


Contoh Pewaraan Graf :

Gambar 1. Contoh graf

Pada gambar diatas, sisi e3 = (1,3) dan sisi e4 = (1,3) dinamakan sisi-ganda (multiple edges atau

parallel edges) karena kedua sisi tersebut menghubungkan dua simpul yang sama, yaitu simpul 1 dan

simpul 3. Sedangkan sisi e8 = (3,3) dinamakan sisi gelang atau kalang (loop) karena ia berawal dan

berakhir pada simpul yang sama. Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf,

maka graf dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu graf sederhana dan graf tak-sederhana.

Graf sederhana adalah graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda.

Gambar 2. Contoh graf sederhana

Sedangkan graf tak-sederhana adalah graf yang mengandung sisi ganda atau gelang. Ada dua jenis
graf-tak-sederhana, yaitu graf ganda (multigraph) dan graf semu (pseudograph). Graf ganda adalah
graf yang mengandung sisi ganda. Graf semu adalah graf yang mengandung gelang termasuk jika
mempunyai sisi ganda pada graf tersebut. Graf pada Gambar 1 merupakan salah satu contoh graf
semu. Gambar di bawah ini adalah graf ganda.

Gambar 3. Contoh graf ganda


Berikut ini beberapa terminologi dasar yang menyangkut tentang graf :

1. Bertetangga

Dua buah simpul pada graf tak berarah G dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung langsung
dengan sebuah sisi pada graf G.

2. Bersisian

Untuk sembarang sisi e = (vj,vk), sisi e dikatakan bersisian dengan simpul vj dan simpul vk.

3. Simpul Terpencil

Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya. Atau, dapat juga
simpul terpencil adalah simpul yang tidak satupun bertetangga dengan simpul-simpul lainnya.

4. Graf Kosong

Graf kosong adalah graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong. Dan ditulis sebagai
Nn, yang dalam hal ini n adalah jumlah simpul.

5. Derajat

Derajat suatu simpul pada graf tak berarah adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul tersebut.

6. Lintasan

Lintasan yang panjangnya n dan simpul awal v0 ke simpul tujuan vn di dalam graf G ialah barisan
selang-seling simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk v0, e1, v1, e2, v2, … , vn-1, en, vn
sedemikian sehingga i1 = (v0,v1), e2 = (v1,v2), … , en = (vn-1,vn), adalah sisi – sisi dari graf G. 7. Siklus
atau Sirkuit

Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut siklus atau sirkuit. 8. Terhubung

Graf tak berarah G disebut graf terhubung jika untuk setiap pasang simpul u dan v di dalam
himpunan V terdapat lintasan dari u ke v.

Relasi dan Fungsi

Mula-mula kita akan membahas mengenai relasi terlebih dahulu. Relasi merupakan sebuah aturan
yang memasangkan anggota himpunan satu ke himpunan yang lain.
Sebuah relasi yang terdapat dalam himpunan A dengan himpunan B biasa disebut sebagai
pemasangan atau korespondensi dari anggota yang terdapat di dalam himpunan A ke anggota yang
terdapat di dalam himpunan B.

Sebagai contoh: suatu himpunan A = {0, 1, 2, 5}; B = {1, 2, 3, 4, 6}, maka relasi dari himpunan A
dengan himpunan B dapat di sajikan ke dalam diagram panah, diagram cartesius, himpunan
pasangan berurutan, serta rumusnya dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.

a. Diagram panah

b. Diagram cartesius

c. Himpunan pasangan berurutan

R = {(0, 1), (1, 2), (2, 3), (5, 6)}

d. Rumus

f(x) = x + 1, dimana x ∊ {0, 1, 2, 5} dan f(x) ∊ {1, 2, 3, 4, 6}

Pengertian Fungsi

Apabila sebelumnya pada bagian relasi dari himpunan A dan himpunan B dalam fungsi disebut
sebagai fungsi dari A ke B apabia setiap anggota A dipasangkan dengan tepat satu anggota B.

Maka pada fungsi anggota dari himpunan A disebut sebagai domain(daerah asal). Sementara
anggota dari himpunan B disebut sebagai kodomain (daerah kawan). Serta anggota yang ada dalam
himpunan B yang berpasangan (himpunan C) disebut sebagai range (hasil) dari fungsi f.

Contoh soal 1.
Diketahui A = {1, 2, 3, 4} serta B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}. Sebuah fungsi f: A → B ditentukan oleh f(x) =
2x – 1. Maka:

a. Gambarlah fungsi f dengan menggunakan diagram panah.

b. Tentukan range dari fungsi f.

c. Gambarlah grafik dari fungsi f

Jawab:

a.

b. f(x) = 2x – 1

f(1) = 2.1 – 1 = 1                         f(3) = 2.3 – 1 = 5

f(2) = 2.2 – 1 = 3                         f(4) = 2.4 – 1 = 7

Sehingga, range dari fungsi f yaitu {1, 3, 5, 7}

c. Grafik fungsi

Macam-Macam Fungsi
1. Fungsi konstan (fungsi tetap)

Sebuah fungsi f: A → B  ditentukan dengan rumus f(x)  disebut sebagai fungsi konstan jika dalam
setiap anggota domain fungsi selalu berlaku f(x) = C.
Yang mana C adalah bilangan yang konstan. Untuk lebih jelasnya dapat kalian lihat contoh di bawah
ini.

Contoh soal 2.

Diketahui f: R → R dengan rumus f(x) = 3 dengan daerah domain {x | -3 ≤ x < 2}. Maka tentukanlah
gambar grafiknya dari fungsi di atas!

Jawab:

2. Fungsi linier

Fungsi linier adalah fungsi f(x) = ax  + b, yang mana a ≠ 0, a dan b termasuk ke dalam bilangan
konstan. Grafik linier berbentuk garis lurus. Untuk lebih jelasnya dapat kalian lihat contoh di bawah
ini.

Contoh soal 3.

Apabila diketahui f(x) = 2x  + 3, maka tentukanlah gambar grafiknya.

Jawab:
3. Fungsi kuadrat

Fungsi kuadrat adalah fungsi f(x) = ax²  + bx  + c, yang mana a ≠ 0 dan a, b, dan c merupakan bilangan
konstan. Grafik kuadrat berbentuk seperti parabola. Untuk lebih jelasnya dapat kalian lihat contoh di
bawah ini.

Contoh soal 4.

Perhatikan gambar di bawah ini, fungsi f ditentukan oleh f(x) = x²  + 2x – 3

Maka tentukan:

1. Domain fungsi f
2. Nilai minimum fungsi f.
3. Nilai maksimum fungsi f.
4. Range fungsi f adalah adalah {y | -4 ≤ x < 5}
5. Pembuat nol fungsi f.
6. Koordinat titik balik minimum.

Jawab:

1. Domain fungsi f yaitu {x | -4 ≤ x < 2}.


2. Nilai minimum fungsi f yaitu -4.
3. Nilai maksimum fungsi f yaitu 5
4. Range fungsi f yaitu {y | -4 ≤ x < 5}
5. Koordinat titik balik minimum grafik fungsi f yaitu (-1, -4)

4. Fungsi identitas

Fungsi identitas adalah fungsi di mana berlaku f(x) = x  atau setiap anggota domain dan atau daerah
asal dari fungsi dipetakan pada dirinya sendiri.

Grafik fungsi identitas adalah berupa garis lurus yang melalui titik asal serta seluruh titik melalui
ordinat yang sama.

Fungsi identitas akan ditentukan oleh f(x) = x.  Untuk lebih jelasnya dapat kalian lihat contoh di
bawah ini.

Contoh soal 5.
Fungsi f(x) = x  untuk setiap x.

a. Tentukan nilai dari f(-2), f(0), f(1), f(3)

b. Gambarlah grafiknya.

Jawab:

a. f(x) = x

    f(-2) = -2

    f(0) = 0

    f(1) = 1

    f(3) = 3

b. Grafik

5. Fungsi tangga (bertingkat)

Fungsi tangga adalah fungsi f(x) yang berbentuk interval sejajar. Untuk lebih jelasnya dapat kalian
lihat contoh di bawah ini.

Contoh soal 6.

Diketahui fungsi f(x) = -1, apabila x < 1


= 0, apabila -1 < x < 2
= 2, apabila 2 < x < 4

                                   = 3, apabila x > 4Tentukanlah inteval yang terbentuk dari:

a. f(-2)

b. f(0)

c. f(3)
d. f(3)

e. gambarlah grafik yang terbentuk dari data di atas.

Jawab:

a. f(-2) =  -1

b. f(0) =  0

c. f(3) =  2

d. f(3) =  3

e.

6. Fungsi modulus (mutlak)

Fungsi modulus (mutlak) merupakan fungsi yang memetakan setiap bilangan real dakan daerah asal
suatu fungsi menjadi nilai mutlak.

7. Fungsi ganjil dan fungsi genap

Sebuah fungsi f(x)  disebut sebagai fungsi ganjil apabila berlaku f(-x) = –f(x) serta disebut


sebagai fungsi genap dan apabila berlaku f(-x) =  f(x).

Apabila fungsi f(-x) ≠ –f(x) dan f(-x) ≠  f(x)  maka bukan termasuk fungsi ganjil dan juga fungsi genap.
Untuk lebih jelasnya dapat kalian lihat contoh di bawah ini.
Contoh soal 7.

Tentukan fungsi f di bawah ini termasuk fungsi ganjil, fungsi genap, atau tidak.

a. f(x) = 2x³ + x

b. f(x) = 3 cos x – 5

c. f(x) = x² – 8x

Jawab:

a. f(x) = 2x³ + x

    f(-x) = 2(-x)³ + (-x)

            = -2x³ – x

            = -(2x³ + x)

            = -f(x)

    Sehingga, fungsi f(x) di atas merupakan fungsi ganjil.

b. f(x) = 3 cos x³ – 5

    f(-x) = 3 cos (-x) – 5

            = 3 cos x – 5

            = f(x)

    Sehingga, fungsi f(x) di atas merupakan fungsi genap.

c. f(x) = x² – 8x

    f(-x) = (-x)² – 8(-x)

            = x² + 8x

   Fungsi f(-x) ≠ –f(x) dan f(-x) ≠  f(x)

Sehingga, fungsi f(x) di atas bukan merupakan fungsi ganjil dan fungsi genap

Anda mungkin juga menyukai