Anda di halaman 1dari 5

Hewan Penangkal Sihir

1. Merpati Putih
Burung merpati putih sering dilambangkan sebagai simbol cinta.
Simbol cinta tersebut diambil dari warna bulu merpati tersebut.
Bulu merpati yang berwarna putih dianggap sebagai simbol
kesucian dan ketulusan. Merpati putih dikenal juga sebagai
merpati pos. Merpati Putih adalah burung yang elegan menarik
sehingga dapat dimanfaatkan untuk menghiasi halaman rumah.
Burung ini juga cenderung disukai anak-anak. Kisah legenda
secara turun-temurun hingga sekarang masih di percaya bahwa
memelihara merpati putih bisa menjadi media penolak sihir,
serangan gaib, santet, teluh dan sejenisnya. Menurut ahli
sejarah, unggas ini juga di gunakan oleh kerajaan-kerajaan untuk
menyampaikan kabar dan menjadi mata-mata, pengintai kabar dari kerajaan lawan. Burung merpati
dapat bertahan hidup lebih dari 30 tahun di alam liar. Burung merpati merupakan burung yang bisa
dipelihara dengan kandang yang bebas terbuka. Burung ini dapat kembali ke rumah atau ke kandang
dengan sendirinya. Selain mudah dirawat, burung ini juga bisa dibudidayakan. Cara memelihara
burung merpati tergolong mudah dan bisnis budi daya burung ini juga menguntungkan.

2. Kepodang Emas
Kepodang Emas lebih banyak dipelihara sebagai burung hias.
Kepodang emas atau dalam bahasa latin bernama Oriolus
chinensis memiliki ciri utama yaitu bulu berwarna kuning
keemasan dengan corak hitam di kepala. Paruh burung ini
memanjang dan berwarna putih seperti gading dengan panjang
badan mencapai 25 sentimeter dari paruh hingga ekornya.
Burung ini banyak hidup dan menghabiskan waktunya untuk
mencari makan di hutan-hutan tropis. Burung ini juga terkadang
ditemukan di perkebunan atau pinggir pantai. Burung pesolek ini
sangat menyukai hal hal yang berbau keindahan, kerapian dan kebersihan. Sang pemilik harus rajin
merawatnya agar tubuhnya tetap bersih dan terlihat menawan. Serangkaian perawatan yang harus
diberikan cukup sederhana, yaitu membersihkan kandang, memandikan secara rutin, menjemur di
bawah sinar matahari dan memberikan pakan kaya gizi. Jenis burung ini juga memiliki mitos tersendiri
di tanah Sunda. Mitos tersebut ialah menjadikan burung ini sebagai tolak bala bagi pemiliknya. Banyak
yang mempercayai bahwa dengan memelihara burung tersebut dapat menghindarkan pemilik rumah
dari mara bahaya. Mitos kepodang emas untuk menolak malapetaka dan kesialan tersebut juga masih
banyak dipercaya oleh orang-orang di daerah tersebut.
3. Burung Hantu
Burung hantu adalah kelompok burung yang merupakan anggota
ordo Strigiformes. Burung ini termasuk golongan burung buas
(karnivora, pemakan daging) dan merupakan hewan malam
(nokturnal). Burung hantu memiliki mata besar dan menghadap
ke depan, tak seperti umumnya jenis burung lain yang matanya
menghadap ke samping. Bentuk paruh yang bengkok tajam
seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang membentuk
lingkaran wajah, tampilan "wajah" burung ini demikian
mengesankan dan kadang-kadang menyeramkan. Leher burung
ini demikian lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180
derajat ke belakang. Mereka tidak membangun rumah sendiri,
melainkan menggunakan sarang atau rongga pohon yang
ditinggalkan burung-burung lain. Umumnya burung hantu berbulu burik, kecokelatan atau abu-abu
dengan bercak hitam dan putih. Ekor burung hantu umumnya pendek, namun sayapnya besar dan
lebar. Rentang sayapnya mencapai sekitar tiga kali panjang tubuhnya. Hewan ini ditakuti, dihormati,
disimbolkan sebagai ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan, sihir, bahkan kematian. Dengan
memelihara burung ini dipercaya dapat berguna sebagai tolak balak bagi pemilik rumah. Burung ini
konon dapat menangkal serangan gaib berupa santet dan sejenisnya. Biasanya Sebelum ada yang
meninggal dunia ia mengeluarkan bunyi di tengah malam dan terasa ada unsur magis di suaranya.

4. Ikan Dewa
Ikan dewa punya beberapa nama lain, seperti ikan tor soro dan
ikan kancra. Bahkan, berjulukan salmon van java. Di dunia
internasional, ikan ini beken dengan sebutan masheer. Ikan
dewa atau sering disebut ikan tambra selalu menjadi incaran
warga Tionghoa menjelang Imlek. Ikan dewa mirip ikan mas.
Namun, sisiknya lebih besar dan kandungan gizinya lebih tinggi.
Rata-rata satu ekor ikan dewa punya bobot 3 kg sampai 4 kg.
Hewan ini kerap menjadi hiasan di dalam akuarium karena
memiliki bentuk yang indah. Dan beberapa kalangan
menganggap binatang tersebut adalah sakral. ikan dewa juga
dikeramatkan di beberapa daerah, seperti Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Dahulu kala, berdasarkan
cerita dan budaya di setiap daerah, ikan dewa (Tor soro) merupakan sajian yang hanya bisa dinikmati
oleh kalangan para petinggi dan raja-raja saja. Namun, saat ini semua orang bisa menikmati ikan lokal
asli Indonesia tersebut. Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang bisa
membudidayakan ikan Tor soro dari 45 jenis ikan Tor yang ada di dunia. Ikan yang disebut sebagai Ikan
Kantjra oleh masyarakat zaman dahulu ini dipercaya dapat membawa keberuntungan. Pada zaman
dahulu, Ikan Kantjra merupakan hidangan utama para raja-raja di Indonesia, yang berdasarkan fengsui
dapat membuat mereka panjang umur. Ikan dewa juga dipakai untuk mengusir sihir-sihir jahat yang
dikirim oleh musuh kerajaan. Sampai sekarang, ikan ini hampir bisa kamu temukan di rumah-rumah
para sesepuh Jawa dan Sumatra. Ikan ini bisa tumbuh sampai 1,2 meter dan memiliki nilai jual yang
tidak kalah dengan ikan Arwana.
5. Ikan Louhan
Setiap ikan jenis ini memiliki corak berbentuk tulisan han pada
perutnya. Tanda perut inilah yang akhirnya menjadi sumber
pertama kepercayaan bahwa mereka dapat membawa
keberuntungan. Selain itu, Ikan Louhan juga dipercaya dapat
mendatangkan jodoh dan menangkal energi-energi negatif
pembawa sial yang masuk ke rumah. Ikan ini dalam bahasa
Inggris disebut flowerhorn. Menurut sejarah, ikan ini dibawa dari
negara China. Dan pertama kali muncul di Asia Tenggara, adalah
di Malaysia pada tahun 1996-1997. Umur ikan ini dapat
mencapai 8-9 tahun. Ikan Louhan sempat menjadi tren di awal tahun 2000-an karena harganya yang
fantastis. Ikan pembawa keberuntungan ini datang dari perairan Malaysia dan Tiongkok, dan memiliki
penggemar hampir di seluruh wilayah Asia termasuk Indonesia. Ikan Louhan merupakan salah satu
ikan hias air tawar yang unik. Keunikan ikan tersebut berada di dahi atau 'Jenong' yang membesar dan
warna yang cerah, yang juga sebagai ciri khas ikan Louhan. Salah cara perawatan, keindahan benjolan
dan warna ikan Louhan bisa jadi tidak muncul. Cara merawat ikan Louhan yang paling utama tak lain
adalah menjaga kualitas airnya. Harus diperhatikan masalah kebersihan air di dalam akuarium. Jika air
akuarium kotor, maka kemungkinan besar ikan Louhan akan mati.

6. Ikan Koi
Nama koi berasal dari bahasa Jepang yang berarti ikan karper.
Ikan Koi adalah sejenis ikan yang termasuk ikan mas (Cyprinus
carpio) yang mempunyai ornamen yang sangat indah dan jinak.
Di Jepang koi menjadi semacam simbol cinta dan persahabatan.
Menurut sejarah, Ikan Koi ada di Indonesia karena kedatangan
kaisar Jepang Akihito pada tahun 1991. Kaisar itu memberikan
ikan Koi sebagai cendera mata kepada Presiden Republik
Indonesia. Selain buah tangan kaisar Jepang, ada yang juga
mengatakan ikan tersebut dibawa oleh Hani Moniaga, kolektor ikan koi pada tahun 1981-1982.
Berdasarkan feng shui dan india vastu, ikan hias di akuarium adalah pertanda baik untuk rumah. Koi
biasanya dipelihara sebagai hiasan dengan tujuan keindahan dan keberuntungan di dalam rumah atau
luar rumah (kolam koi atau taman air). Di Indonesia banyak orang menyebutnya ikan mas koi. Ikan koi
sangat jinak dengan manusia. Mereka senang berinteraksi apalagi jika saat sedang memberinya
makan. Merawatnya pun sangat mudah. Kamu bahkan tidak perlu takut kolam mudah kotor. Ikan koi
terkenal sangat menjaga kebersihan. Cukup membersihkannya sebulan sekali. Rata-rata ikan koi bisa
bertahan hidup hingga 50 tahun. Koi merupakan ikan hias air tawar terbesar dan merupakan ikan
bergengsi. Selain membawa hoki, Koi juga dipercaya dapat menjadi perisai dari berbagai jenis
serangan sihir. Terutama sihir-sihir dengan kekuatan rendah.
7. Kucing
Kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia.
Kucing sebagai hewan peliharaan memiliki variasi pola,
kombinasi warna bulu, panjang ekor dan panjang rambut. Kucing
menjadi hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW. Kucing juga
merupakan hewan yang jauh dari sifat najis. Kucing dan burung
yang gelisah adalah tanda ada sebuah kiriman gaib datang. Saat
binatang-binatang ini mati mendadak, diyakini hal itu
disebabkan karena pemilik hewan tersebut menjadi korban
serangan gaib. Naluri kucing sangat tajam dalam mendeteksi
gangguan gaib. Beberapa makhluk gaib bisa saja membuat
kucing menjadi mati. Energi dalam tubuh kucing bentrok dengan energi negatif santet. Ini yang
menyebabkan kucing sakit atau gelisah. Memelihara kucing di rumah membutuhkan perawatan
tersendiri. Memelihara kucing bukan sekadar buat lucu-lucuan saja. Kamu mesti berkomitmen untuk
merawat kucing dengan semaksimal mungkin. Keberadaan kucing mudah ditemukan di setiap sudut
wilayah Indonesia. Mereka berkeliaran tanpa ada tuannya, makannya sering dipanggil sebagai kucing
liar atau kucing kampung. Sebenarnya ras kucing ini punya sebutan nama yang keren, yaitu Moggy.
Nama Moggy berasal dari bahasa slang Inggris, artinya kucing nonpedigree atau nonras. Moggy tidak
memiliki karakteristik khusus dan spesial. Moggy adalah jenis kucing paling umum di Indonesia dan
dunia. Mereka bisa hidup antara sembilan hingga belasan tahun. Moggy tidak memerlukan perawatan
khusus ketika dipelihara. Mereka cenderung lebih sehat dan 'tahan banting' dibanding ras kucing
lainnya. Satu hal yang perlu diperhatikan ketika ingin memelihara Moggy adalah mereka rawan kabur.
Pelihara Moggy sejak masih bayi, agar nantinya ia terbiasa berada di dekat manusia. Dalam peradaban
Mesir kuno sekitar 4000 SM kucing sudah menjadi binatang peliharaan rumah. Sebagian orang pada
masa itu menganggap kucing merupakan jelmaan dewi Bast yang dikenal sebagai Bastet atau Thet.
Pada masa Mesir kuno orang-orang sudah menggunakan kucing sebagai penjaga toko bahan pangan
dari serangan tikus. Pernah juga ditemukan kerangka kucing bersama manusia dalam sebuah makam
di Shillourokambos, Siprus bertahun 7500 SM. Kerangka yang ditemukan di Siprus tersebut mirip
dengan kerangka kucing liar atau kucing rumah.

8. Burung Tekukur
Burung Tekukur memiliki nama ilmiah Streptopelia chinensis dan
dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai Spotted Dove.
Burung tekukur berukuran tubuh sedang (30 cm), bulu berwarna
coklat-merah jambu. Ekor tampak memanjang, dengan bulu ekor
terluar bertepi putih menebal. Bulu pada sayap lebih gelap
daripada bulu tubuh, pada sisi leher terdapat garis-garis atau
bercak-bercak hitam khas yang tampak jelas. Iris Jingga, paruh
berwarna hitam abu-abu, sedangkan kakinya berwarna merah.
Burung ini sering menjadi burung peliharaan, terutama di pulau
Jawa. Seperti burung merpati, burung tekukur tidak suka hidup
berkelompok. Umumnya mereka menyendiri atau bersama pasangannya. Burung tekukur
bereproduksi sepanjang tahun. Sarangnya terbuat dari ranting pohon dan sering ditemukan berada di
atas pohon, tepi bangunan atau terkadang juga di permukaan tanah yang tertutup semak-semak yang
rimbun. Mitos yang dipercaya oleh sebagian masyarakat yang ada di pulau Jawa adalah mitos yang
mengatakan bahwa burung ini dapat membawa keselamatan bagi orang yang memeliharanya. Burung
ini bisa melindungi dari orang-orang yang berniat jahat pada pemilik rumah seperti kejahatan
pencurian atau perampokan. Masyarakat terkadang mengaitkan perilaku hewan yang berubah aneh
pada waktu-waktu tertentu seperti menjelang sore atau pada tengah malam dengan kejadian mistis.
Sebagian masyarakat percaya bahwa burung Tekukur merupakan salah satu jenis burung yang
memiliki kelebihan untuk melihat makhluk-makhluk gaib. Burung ini juga bisa menjadi tolak bala
terhadap ilmu santet yang dikirim oleh seseorang. Sebelum melakukan santet, makhluk-makhluk gaib
yang bertugas akan melihat kondisi calon korbannya. Bila kondisi diketahui memungkinkan maka
makhluk tersebut akan menyerang langsung korbannya. Hanya saja bila tidak memungkinkan, maka
santet itu akan menyerang makhluk peliharaan pemilik rumah. Burung Derkuku atau Tekukur
merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang terbentang dari India dan Sri Langka di
Asia Selatan hingga China Selatan dan Asia Tenggara.

9. Perkutut Hitam
Perkutut hitam adalah jenis yang paling umum sekaligus paling
banyak dipelihara masyarakat. Orang-orang Jawa menyebut
burung ini “Kol Buntet” karena pamornya yang dianggap sebagai
rajanya perkutut. Konon, jika memelihara perkutut hitam maka
pemiliknya akan mendapatkan aura keberuntungan yang sangat
kuat. Burung ini mampu menjadi tolak bala atau perisai serangan
gaib seperti santet dan guna-guna. Selain mencegah, burung ini
juga mampu menetralkan energi-energi negatif yang dikirimkan
bersamaan dengan serangan gaib tersebut. Banyak juga yang
memelihara burung ini dengan tujuan sebagai pagar gaib dari
serangan-serangan gaib yang kuat yang dapat mengakibatkan
kematian. Ketika terjadi serangan gaib yang sangat kuat maka
yang mati bukanlah pemilik burung yang menjadi target serangan, akan tetapi adalah burung
perkututnya. Salah satu mitos burung perkutut paling terkenal menyebutkan bahwa hewan ini adalah
jelmaan dewa. Burung perkutut juga menjadi hewan peliharaan Prabu Brawijaya dari Majapahit.
Konon hewan yang menjadi peliharaan Prabu Brawijaya ini sebenarnya adalah jelmaan Pangeran
Padjajaran bernama Joko Mangu. Harga burung perkutut tergolong mahal. Burung perkutut hitam
memiliki kisaran harga 100 ribu sampai dengan 250 ribu. Harga tersebut berdasarkan pada
berbedanya jenis kelamin dan juga umur perkutut. Perkutut bisa dipelihara, diternakkan,
dikembangbiakkan dan dibudidayakan dengan berbagai cara. Salah satu yang paling praktis dan
mudah adalah mengembangbiakkan atau menangkarkan burung perkutut di dalam sangkar. Ukuran
sangkar gantung yang digunakan relatif kecil, yaitu memiliki panjang dan lebar sekitar 45 cm dengan
tinggi 60 cm. Jika ditangkarkan dalam sangkar, anak perkutut menjadi terbiasa dengan tempat yang
sempit dan juga terbiasa berdekatan dengan berbagai aktivitas manusia. Dengan demikian perkutut
tidak begitu liar.

Anda mungkin juga menyukai